bener MODUL 6.pptx

download bener MODUL 6.pptx

of 24

Transcript of bener MODUL 6.pptx

MODUL 6 Refleksi dalam Tugas dan Pengembangan Profesi melalui Organisasi

MODUL 6Refleksi dalam Tugas dan Pengembangan Profesi melalui Organisasi

Oleh:Kelompok 10Diana Mufidah(120210101097)Diana Mutdaifa O.S(120210101100)Rachmad Ramadani(120210101192)

KB : 1. Refleksi dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya2. Organisasi Profesi Guru

KB : 1Refleksi dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya

Hakikat Refleksi Diri.Kemampuan seseorang untuk sanggup dan mau merenungkan, memahami, dan menyadari pengalaman-pengalaman masa lalu dalam hidupnya itulah merupakan hakikat refleksi diri.

Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) merupakan rujukan segenap upaya pengembangan manusia seutuhnya.

Karakteristik hubungan antara (TUP) dengan Tugas Yang Dirancang (TYD) :Tingkat StrukturalTingkat InstitusionalTingkat Operasional

Urgensi refleksi professional itu bagi bidang profesi keguruan lebih mendasar lagi dengan memperhatikan pertimbangan berikut ini :

Meskipun secara umum dan universal telah diakui bahwa bidang pekerjaan kependidikan itu sebagai suatu profesi, namun posisinya masih belum sepenuhnya setara dengan profesi yang telah mapan,

Seirama dengan kemajuan dan sebagai dampak pesatnya laju perkembangan iptek itu maka masyarakat pun telah berubah dan berkembang

Perkembangan IPTEK sangat mempengaruhi bidang profesi kependidikan dan keguruan, terutama dalam hal antara lain :

Muatan dan kemasan kurikulum dan bahan ajarnyaStrategi dan metodologi atau teknologi pembelajarannyaManajemen sistem pendidikan umumnya dan sistem pembelajaran pada khususnya

Dari konsep pengembangan sumber daya manusia yang dikemukakan oleh Harbison dan Myers (1964:2-3) dapat dijabarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Apakah saya telah menyelesaikan pendidikan prajabatan professional yang disyaratkan ? Apakah saya telah melakukan kegiatan pendidikan dan latihan dalam jabatan ? Apakah saya pernah terlibat atau berperan serta dalam berbagi kegiatan yang erat bertalian dengan pengembangan kemampuan keprofesian ?

4) Apakah selama ini saya telah pernah terlibat menjadi anggota dari organisasi profesi kependidikan dan atau organisasi lain?5) Apakah secara sadar atau tidak sadar saya selalu mematuhi aturan kode etik yang melekat dengan jabatan keprofessionalan? 6) Apakah selama mengemban tugas kependidikan, saya selalu sadar akan hak-hak dan kewajiban saya? 7)Apakah selama ini saya telah merasa dan puas dengan keterlibatan dalam tugas jabatan professional kependidikan selama ini ?

Dengan melalui refleksi professional, setiap guru dapat mengenali dan memahami profil jati diri keprofesiannya. Dengan profil seperti itu, guru akan menyadari dimana letak titik-titik kekuatan, kelemahan, peluang, dan juga hambatan-hambatannya. Atas dasar itu, guru tinggal menentukan bagaimana seharusnya menyikapi hal itu secara tepat demi kepentingan kelangsungan masa depannya.

Secara teoritis dapat dinyatakan bahwa sikap itu pada hakikatnya merupakan kecenderungan untuk bertindak (menerima/melakukan, tidak menerima/tidak melakukan, meragukan/setengah hati) atas sesuatu hal yang dihadapinya. Dengan sendirinya, hal itu akan sangat berpengaruh pada kinerja yang bersangkutan dalam mengemban tugasnya, termasuk para guru.

Komponen sikap kepribadian guru itu merupakan fondasi bagi terbentuknya komponen prasyarat kemampuan lainnya, seperti penguasaan bahan, penguasaan teknis professional/ metodologis, penguasaan pola berpikir dan bertindak, penggunaan kemampuan penyesuaian diri secara luwes.

KB. 2 Organisasi Profesi Guru

BERBAGAI ORGANISASI PROFESI GURU/KEPENDIDIKAN Di dalam perkembangannya, organisasi guru/kependidikan telah banyak mengalami diferensiasi dan diservisikasi. Hal ini sejalan dengan terjadinya diferensiasi dan diservisikasi profesi kependidikan.Sebagaimana dinyatakan dalam UU No.20 tahun 2003 Pasal 1 ayat (6) bahwa Pendidik adalah tenaga kependidikan yag berkualifikasi sebagai guru ,dosen, konselor, pamong belajar, widyariswara, tutor, instruktur, fasilisator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Organisasi profesi guru paling tua di indonesia adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Beberapa organisasi profesi di indonesia, disamping PGRIIkatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). ABKIN memiliki empat divisi, yaitu: (1) Divisi Ikatan Pendidikan Konselor Indonesia, (2) Divisi Ikatan Sarjana Konseling Indonesia, (3) Divisi Ikatan Konselor indonesia, (4) Divisi Ikatan Instrumentasi Bimbingan Konseling Indonesia.Selain itu ada organisasi yang mengarah pada Internasionalisasi profesi, Indonesian Society for Special Needs Education (ISSE) dan Indonesian Society for Adapted Phisical Education.

B. MANFAAT ORGANISASI PROFESI BAGI GURUSuatu profesi muncul berawal dari adanya Kepercayaan masyarakat yang didasari oleh tiga perangkat keyakinan:kepercayaan yang terjadi dengan adanya presepsi tentang kompetensi.adanya presepsi masyarakat bahwa kelompok kelompok profesional mengatur dirinya dan lebih lanjut diatur oleh masyarakat presepsi yang melahirkan kepercayaan itu ialah anggota anggota suatu profesi memiliki motivasi untuk memberikan layanan

Suatu profesi mengandung unsur pengabdian (Oemar Hamalik, 1984: 3). Menurutnya, suatu profesi bukanlah dimaksudkan untuk mencari keuntungan materi belaka. Melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam pengabdiannya itu, profesi harus berusaha menimbulkan kebaikan, keberuntungan dan kesempurnaan, serta kesejahteraan bagi masyarakat.

Ciri ciri profesiErick Hoyle (1968: 80-85) mengemukakan enam ciri profesi, yaitu:A profession perform an essential social service A profession is founded up on sysmatic body of knowledge A profession requires a lengthy period of academic and practicel training A profession has a light degree of autonomy A profession has a code of ethicsA profession generate in service growth

Menurut Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun (1992: 133) ciri ciri profesi, yaitu:Pekerjaan itu disiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal;Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat;Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi, seperti IDI, PGRI dan IPBI;Mempunyai kode etik sebagai landasan;

Dedi Supriadi (1998: 96) mengemukakan lima ciri suatu profesi, antara lain :pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikasi sosialprofesi menuntut ketrampilan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihanprofesi didukung oleh suatu disiplin ilmuada kode etik yang menjadi pedomanmemperoleh imbalan finansial atau materiil.

Menurut Abin Syamsuddin kompetensi guru merupakan kecakapan atau kemampuan mengerjakan pekerjaan pendidikan.

Menurutnya, kompetensi pendidikan dibangun oleh enam perangkat kompetensi berikut ini:Performance componentSubject component.Profesional componentProscess componentAdjustment componentAttitudes component

Peningkatan kemampuan profesional kependidikan berkaitan dengan Kurikulum 1994 dapat dilakukan melalui dua program, yaitu: Program terstruktur Program tidak terstruktur Tercangkup dalam program tidak terstruktur adalah:Penataran tingkat nasional dan wilayahSupervisi yang dilakukan oleh pengawas atau pejabat yang terkaitPembinaan dan pengembangan sejawat.Pembinaan dan pengembangan individual.

D. TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

Sebagaimana dijelaskan dalam PP No.38 1992, Pasal 61, ada lima misi dan tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan dan atau mengembangkan (1) karier, (2) kemampuan, (3)kewenangan profesional, (4) martabat, (5) kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan. Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.

E. RAGAM BENTUK PARTISIPASI GURU

Beberapa bentuk partisipasi (guru) dalam organisasi profesi guru/kependidikan bisa berupa.Aktif mengomunikasikan berbagai pikiran dan pengalaman yang mengarah pada pembaharuana dan perbaikan mutu pendidikanSecara aktif melakukan evaluasi diri, baik secara perorangan maupun kelompokBentuk partisipasi lain yang lebih menyangkut kepada segi internal pribadi guru itu sendiri.

Terima Kasih