MUSRIPAH NIM : 108016100065 · R BIOLOGI . SISWA SMP . KELAS VII PA. DA KONSEP . ORGANISASI...
Transcript of MUSRIPAH NIM : 108016100065 · R BIOLOGI . SISWA SMP . KELAS VII PA. DA KONSEP . ORGANISASI...
PENGARUH TEKNIK GNT PADA MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA SMP KELAS VII PADA KONSEP
ORGANISASI KEHIDUPAN
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana S1 (strata satu)
Oleh
MUSRIPAH
NIM : 108016100065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: “Pengaruh Strategi GNT Pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan” Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, Mei 2013
Yang Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: “Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalam ujian munaqasyah pada 4 Juni 2013 dihadapan dewan penguji. Karena itu,
penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan
Biologi.
Jakarta, 4 Juni 2013
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Musripah
NIM : 108016100065
Jurusan/ Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Angkatan Tahun : 2008
Alamat : Gunungbatu Selatan RT. 007 RW. 002 Desa Gunungbatu
Kec. Bodeh Kab. Pemalang Jawa Tengah 52353
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Teknik GNT Pada Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
SMP Kelas VII Pada Konsep Organisasi Kehidupan adalah benar hasil karya
sendiri di bawah bimbingan dosen:
1. Nama : Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd
NIP : 19681228 200303 1 004
Dosen Jurusan : Pendidikan IPA
2. Nama : Yanti Herlanti, M.Pd.
NIP : 19710119 200801 2 010
Dosen Jurusan : Pendidikan IPA
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, Mei 2013
i
ABSTRAK
Musripah, Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII Pada
Konsep Organisasi Kehidupan, Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Program Studi Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik GNT pada model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa SMP
kelas VII pada konsep organisasi kehidupan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pretes dan
postes design. Populasinya adalah seluruh siswa SMP Bakti Idhata. Dengan
menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Sampel yang terpilih yaitu kelas
VII-C sebagai kelas eksperimen (yang menggunakan teknik GNT pada model
pembelajaran kooperatif tipe STAD) dan kelas VII-A sebagai kelas kontrol (yang
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD). Instrumen yang digunakan
adalah tes hasil belajar biologi berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, dan berdasarkan
perhitungan uji-t diperoleh thitung 3,34 dan ttabel 1,68 pada taraf signifikansi 5%
yang berarti thitung > ttabel (3,34 > 1,68). Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh teknik GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar biologi siswa.
Kata kunci: teknik GNT, model pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil belajar
ii
ABSTRACT
Musripah, The Impact of GNT Technique of STAD Cooperative Learning
Model on the results of biology learning, Script of Science Education
Department, Faculty of Tarbiya and Teacher Training, State Islamic University
of Syarif Hidayatullah Jakarta.
This research aims to determine the impact of GNT technique of STAD
cooperative learning model on the results of biology learning. The method used
was quasi experiment research using two group pretest and posttest designs. The
population was the entire of Bakti Idhata junior high school students. By using
cluster random sampling technique, the samples taken randomly were VII-C as an
experiment class (which uses GNT technique of STAD cooperative learning
model) and VII-A as the controlling class (which uses cooperative learning model
STAD) . The instrument used was a biology achievement test formed 20 multiple
choice questions and a form of observation teacher and student activities. The
data analysis technique used in this study was t-test, and based on the calculation
of t-test showed tcount 3, 34 and ttable 1, 68 at the significance level of 5% which
means tcount > ttable (3, 34> 1, 68), so hypothesis testing results can be concluded
that there was the impact of GNT technique of STAD cooperative learning model
on the results of biology learning.
Keywords: GNT technique, STAD cooperative learning model, the result of
learning
iii
KATA PENGANTAR
Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
serta karunia nikmatNya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi GNT Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan” ini dengan baik. Sholawat dan salam
semoga selalu tercurahkan atas baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah
memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa cahaya Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan
pikiran telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis
miliki, demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan, pengarahan,
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, MA Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nengsih Juanengsih, M. Pd Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan pengarahan dan masukan serta motivasi kepada penulis
mulai dari awal masuk perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
4. Ibu Dr. Zulfiani, M. Pd Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
5. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd dosen pembimbing I dan Ibu Yanti
Herlanti, M. Pd dosen pembimbing II yang selalu sabar dan teliti dalam
memberikan koreksi dan membimbing penulis dalam membuat skripsi ini.
6. Bapak Drs. H. Adi Dasmin, MM Kepala SMP Bakti Idhata Cilandak
Jakarta Selatan, Ibu Fazriyanti, S. Pd dan Ibu Fitri Nurrochmi, S. Pd Guru
Mata Pelajaran IPA SMP Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatan serta
segenap guru dan karyawan sekolah yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Paling istimewa untuk orang tuaku tercinta ayahanda Maksum dan Ibunda
Sukhaeriyah yang telah merawat, membesarkan, mendidik, dan
mencurahkan kasih sayang serta tak bosan-bosannya memberikan
dukungan moril, materil, semangat dan do’a untuk penulis. Munawaroh,
S. Pd (Kakak), M. Nurcholidin dan Mushafiya Khoiriyah Adinda tercinta
yang selalu memberikan dukungan, semangat, canda, tawa, do’a, inspirasi
serta warna-warni dalam keluarga kecil penulis. Semoga Allah swt
memberikan balasan terindah untuk semuanya.
8. Romo Kyai H. Slamet Zaeni beserta Ibu Nyai Hj. Ruqoyah S., Abah Ulul
Albab, Umi Anissa Vinsa, Guru spiritual penulis di PP. Bahrul ‘Ulum
Pemalang dan seluruh dewan Asatid, terimakasih tak berhingga atas
bimbingan, arahan, ilmu, serta do’a yang telah diberikan kepada penulis.
Allah swt Maha Tahu, maka biarlah Ia yang akan membalas seluruhnya.
9. Mas Mustolihudin S, Pd. sebagai motivator dan segala dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Mas Abdul Aziz, S. Pd.,
Mas Zamaksyarie Dhofier, S. Pd., Mas Fathudin, S. H., Mas Mirza
Mushoffa, S. Kom., terima kasih atas segala arahan, saran serta kritiknya.
10. Seluruh rekan-rekan Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang (IMPP), teman-
teman Forum Silaturrahmi Alumni Bahrul Ulum (FORSANBA), dan
seluruh anggota Batubara Institute yang selalu memberikan motivasi
kepada penulis. Sahabat sejatiku, Mahasiswa Satu Angkatan 2008,
Jurusan Pendidikan Biologi khususnya Kelas B yang selalu memberi
canda, tawa, serta warna warni masa perkuliahan; Mpo Riyanti,
v
SayHot”Iha” & Laila Mideh, S. Pd.”Kakak”, Jojo, Irul, Umul, Titik, Tika,
Lulu’il, Annis, Ocha, Opung”Eva” dan semuanya. Terima kasih untuk
semua dukungan dan perhatian yang diberikan kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini. Dan juga kepada teman-temanku yang tak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT, agar seluruh
pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan
yang setimpal disisiNya, jazakumullah akhsanal jaza.
Jakarta, Mei 2013
Penulis,
Musripah
vi
DAFTAR ISI
hal
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 7
D. Perumusan Masalah .................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
F. Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................... 8
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS ......................................................... 9
A. Deskripsi Teoritik ....................................................................... 9
1. Konsep Belajar ...................................................................... 9
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ............................. 9
b. Belajar Menurut Faham Konstruktivisme ....................... 11
2. Hasil Belajar ........................................................................... 13
a. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 13
b. Tipe-Tipe Hasil Belajar ................................................... 15
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 16
1) Faktor Internal ........................................................... 16
2) Faktor Eksternal ........................................................ 17
3. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................... 18
vii
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................... 18
b. Pengertian Model STAD ................................................. 20
4. Strategi Guided Note Taking (GNT) .................................... 24
a. Pengertian GNT .............................................................. 24
b. Prosedur GNT ................................................................. 26
5. Konsep Organisasi Kehidupan .............................................. 29
a. Ruang Lingkup Materi Ajar Biologi ............................... 29
b. SK dan KD Materi Organisasi Kehidupan ...................... 31
c. Kajian Materi Organisasi Kehidupan .............................. 31
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 32
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 34
D. Perumusan Hipotesis ................................................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 36
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................. . 37
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data................................................. ......... 37
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 38
1. Tes Hasil Belajar ..................................................................... 38
2. Lembar Observasi Guru dan Siswa ......................................... 39
G. Kalibrasi Instrumen Tes .............................................................. 40
1. Validitas .................................................................................. 40
2 Reliabilitas .............................................................................. 41
3. Tingkat Kesukaran .................................................................. 42
4. Daya Beda ............................................................................... 43
H. Teknik Analisa Data ................................................................... 43
1. N-Gain .................................................................................... 43
2. Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 44
a. Uji Normalitas .................................................................... 44
b. Uji Homogenitas ............................................................... 45
viii
c. Uji Hipotesis ...................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 47
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 47
1. Hasil Belajar ....... .................................................................. 47
B. Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) ................................... 49
C. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis.. 50
1. Uji Normalitas ....................................................................... 50
2. Uji Homogenitas ................................................................... 51
3. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................ 52
D. Data Kualitatif ............................................................................. 53
1. Observasi Aktivitas Guru....... ............................................... 54
2. Observasi Aktivitas Siswa .................................................... 55
E. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62
LAMPIRAN .................................................................................................... 67
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ketentuan Penetapan Poin Kemajuan ......................................... 22
Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Berdasarkan Rata-Rata Kelompok .......... 22
Tabel 2.3 Perbandingan Pembelajaran Antara Model Pembelajaran
STAD dengan Strategi GNT dengan Model Pembelajaran
STAD .......................................................................................... 27
Tabel 3.1 Disain Penelitian ......................................................................... 36
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen .................................................................... 38
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................................ 40
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Penelitian ........................................... 47
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Hasil Penelitian Per Indikator ...................... 48
Tabel 4.3 Persentase Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) ......................... 49
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest ....................................................... 50
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Postest ...................................................... 51
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest ................................................... 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Postest ................................................... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji-t Pretest ....................................................................... 52
Tabel 4.9 Hasil Uji-t Postest ....................................................................... 53
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru .................................................. 54
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................. 55
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 67
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ...... 82
Lampiran 3 Handout GNT ......................................................................... 96
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................... 114
Lampiran 5 Kunci Jawaban LKS ................................................................ 118
Lampiran 6 Rubrik Penilaian LKS .............................................................. 122
Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes ........................................................... 124
Lampiran 8 Rekap Analisis Instrumen Tes (Anates) .................................. 135
Lampiran 9 Soal Instrumen Tes .................................................................. 136
Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Tes ................................................. 140
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen ............ 141
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol ................... 145
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ........... 149
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ................. 153
Lampiran 15 Keterangan Hasil Observasi Aktivitas Guru ........................... 157
Lampiran 16 Keterangan Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................... 160
Lampiran 17 Nilai Kemajuan Kelas Eksperimen .......................................... 164
Lampiran 18 Nilai Kemajuan Kelas Kontrol ................................................. 166
Lampiran 19 Nilai Hasil Belajar .................................................................... 168
Lampiran 20 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen....................... 169
Lampiran 21 Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen ...................... 171
Lampiran 22 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ............................. 173
Lampiran 23 Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol ............................. 175
Lampiran 24 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ............................... 177
Lampiran 25 Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen ............................... 178
Lampiran 26 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ...................................... 179
Lampiran 27 Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol ...................................... 180
Lampiran 28 Uji Homogenitas Pretest ......................................................... 181
Lampiran 29 Uji Homogenitas Postest ......................................................... 182
xi
Lampiran 30 Uji Hipotesis Pretest ................................................................ 183
Lampiran 31 Uji Hipotesis Postest ................................................................ 185
Lampiran 32 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen .......................... 187
Lampiran 33 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol ................................ 188
Lampiran 34 Hasil Pretest Per Indikator Kelas Eksperimen ......................... 189
Lampiran 35 Hasil Postest Per Indikator Kelas Eksperimen ........................ 193
Lampiran 36 Hasil Pretest Per Indikator Kelas Kontrol ............................... 196
Lampiran 37 Hasil Postest Per Indikator Kelas Kontrol ............................... 199
Lampiran 38 Tingkat Ketuntasan Belajar ...................................................... 202
Lampiran 39 Lembar Pengesahan Uji Referensi ........................................... 203
Lampiran 40 Surat-Surat ............................................................................... 210
Lampiran 41 Foto Kegiatan Penelitian .......................................................... 214
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan semula berasal
dari bahasa Yunani, dari kata pais artinya “anak” dan again artinya
“membimbing”. Maka “paedagogie”, diartikan sebagai bimbingan yang
diberikan kepada anak.1 Dalam bahasa inggris, education (pendidikan) berasal
dari educate (mendidik) yang artinya memberi peningkatan (to elicit, to give
rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang
sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan.2 Dan dalam bahasa Arab dikenal dengan
“tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Pendidikan memiliki kurikulum sebagai tolok ukur keberhasilannya.
Kurikulum meliputi tujuan isi dan metode yang lebih luas atau lebih umum,
sedangkan yang lebih sempit kurikulum merupakan tugas pengajaran.3
Kurikulum yang sedang diterapkan dan dikembangkan oleh pemerintah
sebagai pengembangan dari kurikulum 2004 (KBK) saat ini adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Prinsip yang digunakan dalam pengembangan KTSP adalah
berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan, menyeluruh dan
1 Sudirman, Tabrani Rusyan, Zainal Arifin, Toto Fathoni, Ilmu Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset, 1991), Cet. V, h. 4. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet. V(Revisi), h.10. 3 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. XI, h. 6.
2
berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan
global, nasional dan lokal.4
Pengembangan KTSP ditujukan pada kompetensi tertentu, berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang utuh dan terpadu, serta dapat
didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud hasil belajar.5 Hasil belajar
siswa dalam tiap mata pelajaran dinyatakan dengan ketercapaian ketuntasan
minimal (KKM). Dengan batas KKM 75 % menguasai bahan ajar. Siswa
yang tidak mencapai KKM mengikuti program remedial, dan siswa yang
mencapai KKM mengikuti program pengayaan atau mengikuti pembelajaran
pada kemampuan dasar berikutya.
Menurut Irma Pujiati banyak siswa yang belum mencapai KKM 75,
karena masalah-masalah seperti masalah belajar siswa di kelas, desain dan
strategi pembelajaran dikelas, alat bantu, sumber belajar, sistem penilaian dan
proses evaluasi, pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan lainnya atau masalah kurikulum. Sehingga setiap sekolah
menetapkan batas ketuntasan belajar yang bervariasi, bahkan kurang dari 75%
batas yang ditentukan oleh pemerintah.6 Masalah ketuntasan dalam belajar
merupakan masalah penting bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar
biologi.
Masalah lain dalam pembelajaran adalah kebanyakan guru dalam
mengelola pembelajarannya menggunakan bahan ajar (media) konvensional
yaitu bahan ajar instan, membeli dari penerbit dan pakai, tanpa upaya
menyiapkan dan menyusun sendiri, seperti buku-buku teks, buku sumbangan
dari pemerintah dan LKS.7 Dalam penggunaannya peran siswa hanya
membaca dan kemudian menghafal. Pada saat guru menerangkan peran siswa
4 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
Cet. VI, h. 151. 5 Ibid., h. 146.
6 Irma Pujiati, Peningkatan Motivasi dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1, 2008, h. 70. 7 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode
Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), Cet. I, h. 18.
3
hanya sebagai pendengar karena materi yang disampaikan oleh guru sudah
tersedia lengkap di dalam buku teks.
Kondisi serupa juga terjadi dalam pembelajaran biologi, Biologi
merupakan salah satu bagian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan
biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari
dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Mata pelajaran biologi terdiri dari konsep,
prinsip, hukum, dan teori yang sebagian merupakan sesuatu yang abstrak.8
Pembelajaran biologi menuntut adanya peran aktif dari siswa, akan
tetapi proses pembelajaran biologi yang berkembang saat ini masih banyak
ditekankan dengan ceramah murni dan menghafal, sehingga sulit untuk
dipahami. Biologi termasuk mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian
besar siswa. Dalam kehidupan sehari-hari dapat dibuktikan betapa sulitnya
mata pelajaran biologi. Hal itu terlihat dari adanya bermacam-macam tempat
bimbingan belajar IPA, les IPA, kursus-kursus IPA dikarenakan hasil belajar
yang masih tergolong rendah.9
Tampaknya, perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses
belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru, khususnya dalam proses
pembelajaran biologi. Kegiatan belajar mengajar seharusnya lebih
mempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa
diisi dengan muatan-muatan berbagai macam informasi yang dianggap perlu
oleh guru. Alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa.
Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa lainnya.
Langkah yang dapat dilakukan agar dapat menarik minat siswa dalam
pembelajaran adalah melaksanakan pengembangan dalam pengajaran dan
pembelajaran. Guru harus dapat membangkitkan semangat konsentrasi siswa
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Selain itu juga,
guru harus dapat memilih dan menyajikan model maupun strategi belajar
yang lebih efektif. Salah satunya adalah dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).
8 Sri Wahyuningsih, Efektivitas Penggunaan Alat Peraga IPA (Fisika) Kelas 1 SLTP N
Yogyakarta, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 2, 2005, h. 199. 9 Ibid., h. 197.
4
STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana. Guru yang pertama kali akan menggunakan model pembelajaran
kooperatif hendaknya menggunakan tipe STAD.10
Keistimewaan dalam
STAD adalah kerjasama dalam kelompok belajar. Pelaksanaanya menerapkan
strategi kelompok belajar dengan anggota 4-5 orang dengan memperhatikan
individu seperti tingkat kemampuan, jenis kelamin, kecepatan belajar, sosial
budaya atau latar belakang yang berbeda.
Model STAD dapat ditunjang dengan media pembelajaran seperti
lembar kerja siswa (LKS), handout, dan modul. Dengan LKS, siswa dapat
mengerjakan latihan-latihan soal yang mengacu pada ringkasan konsep yang
diberikan sehingga dapat menumbuhkan penguatan dalam ingatan dan
pemahaman siswa. Handout adalah bahan ajar yang sangat ringkas yang
diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan handout guru dapat membantu siswa untuk memberikan bimbingan
selama mengikuti kegiatan belajar. Sedangkan dengan modul, siswa yang
mengikuti pembelajaran lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar
secara mandiri, memiliki catatan yang lengkap dan akurat, sehingga siswa
dapat menjawab soal kuis dengan mudah.11
Hal ini didukung dengan hasil
penelitian dari Anugrah Ayumaharani Widianingsih (2012) yang berjudul
“Perbandingan hasil belajar kelas tipe STAD dilengkapi dengan modul dan
LKS pada konsep sistem gerak pada manusia”. dari penelitian ini diperoleh
pembelajaran STAD dengan dilengkapi modul mendapatkan hasil lebih tinggi
daripada yang dilengkapi dengan LKS.12
Akan tetapi, dewasa ini masih banyak dijumpai di kelas, pembelajaran
kooperatif tidak berjalan efektif. Seperti, diskusi masih banyak didominasi
oleh seorang siswa yang pandai, siswa yang pintar enggan mengajari anggota
10
Robert E. Slavin, Cooperatif Learning : Teori, Riset dan Praktik, Terj. dari Cooperatif
Learning:Theory, Research and Practice oleh Narulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2013),
Cet. XIII, h. 143. 11
Prastowo, op. cit., h.79. 12
Anugrah Ayumaharani Widianingsih, Perbandingan Hasil Belajar Kelas Tipe STAD
Dilengkapi dengan Modul dan LKS Pada Konsep Sistem Gerak pada Manusia, Skripsi pada
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, h. 69, tidak dipublikasikan.
5
kelompoknya yang belum mengerti, sehingga diskusi tidak berjalan dengan
baik, siswa belum mencapai KKM disebabkan belum memahami konsep
dengan baik.13
Dalam pembelajaran STAD siswa cenderung berpangku tangan pada
kelompoknya sehingga banyak siswa yang mengandalkan beberapa teman
dalam kelompok yang mempunyai prestasi akademik,14
pada tahap
penyampaian materi siswa tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru, pada akhirnya hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang diperoleh.
Fenomena ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran
kooperatif membutuhkan persiapan matang. Pertama, siswa harus sudah
memiliki pengetahuan awal tentang topik atau materi yang akan dipelajari.
Kedua, siswa sudah harus mempunyai keterampilan bertanya. Keterampilan
ini penting karena pembelajaran kooperatif tidak akan berjalan efektif jika
siswa tidak mempunyai kompetensi bertanya jawab. Tanya jawab merupakan
proses transaksi atau penetapan gagasan atau ide intersubjektif dalam rangka
membangun pengetahuan. Pembelajaran kooperatif membutuhkan dukungan
pengalaman siswa baik berupa pengetahuan awal maupun kemampuan
bertanya jawab.15
Oleh karena itu, diperlukan teknik yang tepat yang dapat
mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Guided Note Taking (GNT) adalah salah satu dari beberapa teknik
pembelajaran. Pada teknik GNT, siswa dituntut untuk membuat catatan dan
menyimpulkan sendiri dari materi yang disampaikan oleh guru, dimana
sebelumnya guru membuatkan skema atau pola dengan mengosongi sebagian
poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam
handout yang diberikan. Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan diri serta diharapkan mampu memecahkan masalah
13
Selistiawati, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Perhitungan Kimia (Stoikiometri), Skripsi pada Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 81, tidak dipublikasikan. 14
Eviyana Ayu Nugroho, Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Antara yang diberi Model
NHT dengan STAD Kelas XI Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 61, tidak dipublikasikan. 15
Agus Suprijono, Cooperatif Learning, Tori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), Cet. VII, h. 102.
6
sendiri. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa supaya aktif mengembangkan
pengetahuannya.
Tujuan dari teknik ini, agar siswa berlatih berfikir, berani bertanya,
memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri serta diharapkan
mampu memecahkan masalah sendiri. Walaupun teknik ini akan berjalan baik
di kelas yang kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas dengan
kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan strategi ini. Karena
dengan kemampuan siswa yang beragam tersebut, maka siswa yang lamban
pemahamannya akan terbantu dan termotivasi siswa yang lebih cepat
pemahamannya. Demikian juga siswa yang lebih cepat pemahamannya akan
semakin terasah. Teknik ini diharapkan dapat membantu siswa
mempersiapkan pengetahuannya sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif
dan maksimal.
Peneliti menggunakan teknik GNT pada model pembelajaran STAD
pada konsep organisasi kehidupan karena materi ini termasuk konsep dalam
mata pelajaran biologi yang banyak terdapat istilah-istilah maupun bahasa
ilmiah yang sulit dipahami jika hanya dengan mendengarkan. Organisasi
kehidupan merupakan materi yang banyak memanfaatkan informasi
penyusun tubuh makhluk hidup dan pembahasannya. Untuk itu diperlukan
strategi dan model pembelajaran yang dapat mengemas setiap bahasan
didalamnya. Harapannnya jika ditambah dengan mencatat pemahaman siswa
akan bertambah sehingga hasil belajar pun meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik dengan penggunaan teknik
GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan
hasil belajar biologi siswa, sehingga penulis mengangkat judul dalam skipsi
ini, yaitu : “Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII Pada
Konsep Organisasi Kehidupan”.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa sulit memahami materi sehingga banyak siswa belum mencapai
KKM.
2. Bahan ajar yang digunakan bersifat konvensional, tidak disusun sendiri
oleh guru yang bersangkutan.
3. Pembelajaran biologi menuntut peran aktif siswa, tetapi pembelajaran
biologi yang berkembang masih ditekankan pada ceramah murni dan
menghafal.
4. Siswa merasa sulit belajar biologi sehingga hasil belajar siswa masih
tergolong rendah.
5. Pembelajaran kooperatif tidak berjalan efektif dan siswa cenderung pasif
dalam pembelajaran.
6. Pembelajaran kooperatif memerlukan teknik yang tepat supaya berjalan
efektif dan maksimal.
7. Diperlukan alat bantu yang dapat membantu siswa dalam memahami
materi yang disampaikan dengan ceramah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen adalah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik GNT. Teknik GNT
diberikan sebagai upaya dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif
yang efektif pada fase presentasi kelas.
2. Pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena untuk mengetahui adanya
pengaruh dari teknik GNT sebagai upaya dalam melaksanakan
pembelajaran kooperatif yang efektif.
8
3. Hasil belajar biologi yang dimaksud adalah nilai akhir mata pelajaran
biologi siswa SMP Bakti Idhata kelas VII semester II, pada konsep
organisasi kehidupan pada domain kognitif C1, C2, C3 dan C4. Tingkat
kognitif ini merupakan penjabaran dari kompetensi dasar pada konsep
organisasi kehidupan.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan,
maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut: Apakah
terdapat pengaruh penggunaan teknik GNT pada model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa SMP Kelas VII
pada konsep organisasi kehidupan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik GNT
pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi
siswa SMP Kelas VII pada konsep organisasi kehidupan.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti, Untuk memperluas wawasan dan pangalaman tentang cara
belajar biologi.
2. Bagi siswa, dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam memahami
konsep biologi, bertukar pikiran, menghargai dan mendengarkan pendapat
orang lain.
3. Bagi guru, dapat menjadi motivator agar dapat menerapkan teknik
pembelajaran yang sesuai sebagai salah satu alat untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
4. Bagi sekolah, semoga bisa menjadi penyempurna pembelajaran biologi
untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu.
Yang pasti belajar adalah proses. Proses dari tidak tahu menjadi tahu.
Dari belajar kita mengetahui banyak hal. Dari ilmu yang kecil hingga
ilmu yang luar biasa. ”Ilmu merupakan pengetahuan manusia yang
diperoleh secara logis dan mempunyai bukti-bukti yang empiris”.1 Dari
ilmu kita dapat mengetahui berbagai macam hal yang besar.
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa
mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Beberapa ahli
mengemukakan pandangan yang berbeda tentang belajar. Diantaranya
Skinner, mengemukakan bahwa ”belajar adalah suatu perilaku. Pada
saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya, bila
tidak belajar maka responnya menurun”.2 Jadi tujuan belajar adalah
suatu gambaran mengenai tingkah laku yang baik yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa setelah belajar.
Belajar memang harus dilakukan setiap saat, karena belajar adalah
proses siswa dalam mengingat. Karena kita ketahui, manusia adalah
makhluk yang menciptakan suatu pengalaman. Untuk itu, banyak hal
yang pasti terjadi dalam hidup seseorang. Jika siswa tidak belajar dalam
hidupnya, banyak hal yang mungkin terlupakan. Karena dalam setiap
benak manusia pasti memikirkan apa-apa yang terjadi atau yang akan
terjadi kemudian.
1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), Cet. VIII, h. 14. 2 Dimyati, dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),
Cet. IV, h. 9.
10
Belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif permanen
yang diperoleh dari pengalaman dan tidak bisa dihubungkan pada
temporary body states (keadaan tubuh temporer) seperti kedaan yang
disebabkan oleh sakit, keletihan atau obat-obatan.3
Dalam ilmu psikologi, belajar tidak diartikan sebagaimana
pengertian sehari-hari, dalam kehidupan sehari-hari belajar diartikan
orang secara sempit atau terbatas dengan menghafal atau mencari atau
memperoleh pengetahuan. Dalam kaitannya dengan perkembangan
manusia, belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan,
manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap,
keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang
dimiliki manusia diperoleh melalui belajar.4
Berdasarkan beberapa definisi belajar yang diutarakan, secara
umum, belajar dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Rayandra Asyhar menyatakan bahwa dalam pembelajaran peran
guru tidak hanya mengajar melainkan membelajarkan peserta didik agar
mau belajar.5 Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya
membelajarkan pembelajar yang meliputi unsur-unsur yang kompleks
seperti guru, siswa, materi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Sedangkan menurut Emily Barosse pembelajaran adalah aktivitas sosial
budaya yang mana pembelajar mengkonstruksi makna pengetahuan
3 B. R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson, Theories Of Learning, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), Cet. II, Edisi VII, h. 8. 4 Alisuf Sabri, Psiikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: CV.
Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. I, h. 54. 5 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2011), Cet. I, h. 6.
11
yang dipengaruhi oleh interaksi pengetahuan awal dan pengetahuan dari
hasil belajarnya yang baru.6
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan,
dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang
disengaja atau upaya yang dirancang oleh pendidik, dengan tujuan
untuk menciptakan suasana lingkungan (kelas/sekolah), yang
memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar, serta terjadinya
interaksi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
Hasil yang tinggi dalam pembelajaran adalah harapan dari semua
orang. Harapan tersebut terus tertanam dalam diri siswa dan akan
mengalami kepuasan ketika siswa telah mendapatkan apa yang ia
harapkan dalam pembelajaran. Untuk itu, dalam menentukan hasil
belajar khususnya biologi tentu siswa harus mendapatkan rangsangan
atau dorongan serta motivasi untuk melakukan kegiatan belajar dengan
cara guru menjadikan pembelajaran di kelas lebih menarik dan lebih
efektif.
b. Belajar Menurut Faham Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah isi dari pandangan psikologi dan filosofi
bahwa individu dapat dibentuk atau dibangun dari apa yang mereka
pelajari dan mereka pahami.7 Menurut konstruktivisme menyatakan
bahwa, “ seorang siswa sebagai subjek aktif menciptakan struktur-
struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan”.8 Ide-ide
konstruktivisme banyak berlandaskan pada teori Vygotsky, ia
mengemukakan bahwa, “ interaksi sosial dengan orang lain memacu
6 Emily Barosse (ed.), Learning To Teach, (New York: The McGraw-Hill Companies, 2007),
Cet. I, h. 461. 7 Dale H. Schunk, Learning Theories in Educational Perspective, (Boston: Pearson, 2012),
Cet. VI, h. 229. 8 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu: Untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), Cet. I, h. 12.
12
perkembangan ide-ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual
siswa”. 9
Jadi, dalam konstruktivisme seorang pendidik tidak mengajarkan
kepada anak didiknya bagaimana menyelesaikan persoalan, namun
mempresentasikan masalah dan mendorong siswa untuk menemukan
pemecahan masalah mereka sendiri dalam menyelesaikan
permasalahan. Pendidik berupaya mendorong anak didik untuk saling
tukar menukar ide sampai persetujuan tercapai. Dalam hal ini peranan
pendidik bukan pemberi jawaban terakhir, melainkan mengarahkan
peserta didik untuk membentuk (mengkonstruksi) pengetahuannya
sendiri.
Berdasarkan teori ini dikembangkanlah pembelajaran kooperatif,
yaitu siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep
yang sulit jika mereka mendiskusikan masalah tersebut dengan
temannya.
Strategi pokok dari model belajar mengajar konstruktivisme
adalah meaningful learning yaitu mengajak siswa untuk berpikir dan
memahami materi pelajaran, bukan sekedar mendengar, menerima, dan
mengingat-ingat ataupun menghafal.10
Pemahaman terhadap konsep
dan struktur suatu materi menjadikan materi itu dipahami secara lebih
komprehensif, peserta didik lebih mudah mengingat materi itu bila yang
dipelajari merupakan pola yang berstruktur.
Ide penting lain yang diturunkan dari teori Vygotsky adalah
Scaffolding. Scafolding adalah memberikan sejumlah bantuan kepada
siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian mengurangi
bantuan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil
alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat
melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, isyarat-isyarat,
9 Ibid., h. 13.
10 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. IX, h. 240.
13
peringatan-peringatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam
langkah-langkah memecahkan masalah, dan memberikan contoh.11
Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menuntaskan
suatu masalah dan membekali peserta didik menemukan
pengetahuannya secara mandiri. Prinsip dasar yang harus diperhatikan
dalam pengembangan pembelajaran konstruktivisme adalah:
1. Prior Knowledge/ Previous Experience yaitu, konstruksi
pengetahuan tidak berangkat dari “pikiran kosong” (blank mind),
peserta didik harus memiliki pengetahuan tentang apa yang hendak
diketahui.
2. Conceptual-Change Process (proses perubahan konseptual) yaitu,
proses pemikiran yang terjadi pada diri peserta didik ketika peta
konsep yang dimilikinya dihadapkan dengan situasi dunia nyata.12
Konstruksi pengetahuan membutuhkan kemampuan mengingat
dan mengungkapkan kembali pengalaman, kemampuan
membandingkan, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan
lebih menyukai satu daripada yang lain.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang
dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan dengan
belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang
belajar dalam selang waktu tertentu.
Hasil belajar ditujukan pada prestasi belajar, sedangkan prestasi
belajar merupakan indikator untuk menunjukkan adanya derajat
perubahan tingkah laku siswa.13
Sudjana menerangkan bahwa hasil
11
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. II, h. 76. 12
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), Cet. VII, h. 43. 13 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), Cet. VI,
h. 159.
14
belajar merupakan bertambahnya kemampuan siswa sesudah
memperoleh pengalaman dari kegiatan belajar.14
Pengalaman belajar
memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kemampuan siswa.
Sukmadinata menambahkan bahwa hasil belajar merupakan
realisasi pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa.
Penguasaan hasil belajar dapat ditunjukkan dari perubahan perilakunya,
baik dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan motorik,
serta sikap siswa.15
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa hasil
belajar merupakan peningkatan kemampuan siswa setelah melakukan
kegiatan belajar, yang terlihat dari perubahan pengetahuan,
keterampilan serta sikap, dibandingkan sebelum melakukan kegiatan
belajar. Meningkatnya kemampuan siswa, mencerminkan bahwa
kegiatan belajar berlangsung secara optimal.
Hasil belajar yang optimal akan menunjukkan adanya perubahan
perilaku yang khas. Berikut ini adalah karakteristik perilaku hasil
belajar yang paling penting, antara lain:
1) Perubahan Intensional yaitu perubahan yang terjadi akibat
pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari
atau bukan dengan kebetulan.
2) Perubahan positif dan aktif artinya perubahan bersifat positif yaitu
baik, bermanfaat dan sesuai dengan harapan, dan bersifat aktif yaitu
perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan dengan
diperolehnya pemahaman dan keterampilan baru yang lebih baik
daripada yang telah diketahui sebelumnya.
14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. XVII, h. 22. 15
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. V, h. 102.
15
3) Perubahan efektif dan fungsional yaitu perubahan yang timbul
karena proses belajar bersifat efektif artinya perubahan tersebut
membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa.16
b. Tipe-Tipe Hasil Belajar
Menurut Bloom dalam Sudijono, hasil belajar tipe kognitif yang
diklasifikasikan dalam taksonomi Bloom dibagi menjadi enam jenjang
kemampuan, yaitu pengetahuan/hafalan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis
(synthesis) dan evaluasi (evaluation).17
Tipe kognitif dalam taksonomi
Bloom digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tipe Kognitif (Taksonomi Bloom)
1) Hafalan (C1) meliputi kemampuan menyatakan kembali istilah, ide,
gejala, rumus-rumus dan prosedur yang telah dipelajarinya.
2) Pemahaman (C2) meliputi kemampuan seseorang untuk mengerti
informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram
atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam
rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan
kecenderungan tertentu, serta mengungkapkan sesuatu konsep atau
prinsip dengan kata-kata sendiri.
16 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet. V(Revisi), h. 116. 17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. XII,
h. 49.
Hafalan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis
Evaluasi
16
3) Penerapan (C3) meliputi kemampuan menggunakan prinsip, rumus-
rumus, teori, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada
situasi konkrit.
4) Analisis (C4) meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi
yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga
terstruktur informasi serta hubungan antar komponen informasi
tersebut menjadi jelas.
5) Sintesis (C5) meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-
bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
6) Evaluasi (C6) meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai
suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
yang ditetapkan.
c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Biologi
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil
belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada
di luar individu. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam
proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.18
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-
faktor internal ini meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
a) Faktor jasmaniah
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi
fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam
kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini
terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota
18
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2003), Cet. IV, h. 54.
17
tubuh. Kedua, kondisi kesehatan. Agar seseorang dapat belajar
dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap
terjamin dengan cara makan dan minum yang teratur, olahraga
istirahat, tidur, rekreasi, ibadah.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar
ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental
seseorang. Pertama: intelegensi yaitu kecakapan yang terdiri dari
tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan
ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui
atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Kedua:
minat yaitu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Ketiga: bakat yaitu kemampuan
untuk belajar.
2) Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa (faktor internal), faktor-faktor
eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor ini
meliputi beberapa faktor, yakni:
a) Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan
belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang,
adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar
dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi
keberhasilan belajarnya.
b) Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan
keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi
keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
18
dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin
yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
c) Faktor lingkungan masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar siswa karena keberadaannya dalam
masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan
belajar diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan
nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian
remaja dan lain-lain.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning berasal dari
kata Cooperative Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan John M.
Echols dan Hassan Shadily, kooperatif (cooperative) artinya
bekerjasama.19
Learning artinya pengetahuan20
. Dengan demikian
cooperative learning ialah mengerjakan sesuatu secara bersama-sama
dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau
satu tim.
Pembelajaran kooperatif merupakan bagian dari strategi
pembelajaran yang dapat mencapai tujuan yang bervariasi.21
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk instruksi kelompok kecil
yang biasa dipraktekkan oleh guru dan siswa. 22
Hubungan antar
kelompok tidak hanya dapat mempengaruhi toleransi dan penerimaan
19
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia: An English-Indonesian
Dictionary, (Jakarta: PT Gramedia, 2005), Cet. XXVI, h. 353. 20
Ibid., h. 352. 21
Richard I. Arends, Nancy E. Winitzky, dan Margaret D. Tannenbaum, Exploring Teaching
An Introduction to Education, (New York: The McGraw-Hill Companies, 2001), Cet. II, h. 196. 22
Colin Marsh, Becoming a Teacher Knowledge, Skills and Issues, (Australia: Pearson,
2010), Edisi V, h. 141.
19
yang lebih luas terhadap siswa, tetapi juga dapat mendukung
terciptanya hubungan yang lebih baik diantara siswa-siswa dengan latar
belakang yang berbeda-beda.
Kesimpulannya bahwa, Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang menyaratkan siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil dengan beragam kemampuan, saling
membantu dalam mempelajari materi pelajaran. Hal ini memberi
pelajaran kepada siswa untuk memikul tanggung jawab yang lebih
besar bagi pembelajaran mereka sendiri. Tujuan pembelajaran
kooperatif akhirnya adalah memungkinkan masing – masing siswa agar
menjadi lebih sukses di sekolah.
Pembelajaran kooperatif adalah instruksi yang digunakan pada
kelompok kecil dimana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas
dengan baik sesuai dengan kondisi kelompok, masing-masing siswa
bekerja sama untuk memperoleh hasil yang baik bagi dirinya sendiri
dan kelompoknya.23
Untuk mencapai hasil yang maksimal empat prinsip dalam model
pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Empat prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Saling ketergantungan positif (possitive interdependence).
2) Tanggung jawab perseorangan (Individual Accountability).
3) Interaksi promotif (face to face promotion interaction).
4) Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication).24
Pada model pembelajaran kooperatif, keberhasilan tidak semata-
mata diperoleh dari guru, tetapi juga keterampilan yang dilakukan oleh
siswa. Lungdren menyusun keterampilan-keterampilan kooperatif
tersebut secara terinci dalam tiga tingkatan keterampilan, yaitu:
23
Jack C. Richards and Theodore S. Rodgers, Approaches and Methods in Language
Teaching, (New York: Camridge University Press, 2006), Cet. XI, Edisi II, h. 195. 24
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses, (Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2011), Cet. VIII, Edisi I, h. 246.
20
1) Keterampilan kooperatif tingkat awal, antara lain:
a) Berbagi tugas, yaitu menjalankan tugas sesuai dengan tanggung
jawabnya.
b) Mengambil giliran, yaitu menggantikan teman dengan tugas
tertentu dan mengambil tanggung jawab tertentu dalam
kelompok.
c) Mendorong adanya partisipasi, yaitu memotivasi semua anggota
kelompok untuk berkontribusi.
d) Mengundang orang lain untuk berbicara atau membuat
kesepakatan, yaitu menyamakan pendapat (persepsi).
2) Keterampilan kooperatif tingkat menengah, antara lain:
a) Mendengarkan dengan aktif.
b) Bertanya, yaitu meminta atau menyampaikan kembali informasi.
c) Membuat ringkasan, yaitu menafsirkan kembali informasi
dengan kalimat yang berbeda.
d) Menerima tanggungjawab.
3) Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan kooperatif pada tingkat mahir yaitu
mengolaborasi, artinya memperluas konsep, menghubungkan
pendapat-pendapat dengan topik tertentu, Memeriksa ketepatan
atau membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban
tersebut benar, dan menetapkan tujuan.25
b. Pengertian Model STAD
Tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah metode
pembelajaran kooperatif untuk mengelompokkan siswa dengan
kemampuan beragam yang melibatkan pengakuan tim dan
tanggungjawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota.
25
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. I, h. 133.
21
Anggota kelompok terdiri dari campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, dan suku.26
STAD mempunyai lima komponen utama, yaitu: 27
1) Class Presentation (tahap mengajar). Presentasi kelas dalam STAD
berbeda dengan pengajaran biasa karena mereka harus benar-benar
fokus pada satuan STAD. Dengan cara ini siswa menyadari bahwa
selama presentasi kelas berlangsung mereka harus memperhatikan
secara seksama, karena dengan begitu akan membantu mereka
menjalani kuis dengan baik, dan nilai kuis itu menentukan nilai
kelompok mereka.
2) Teams (belajar kelompok) yaitu peserta didik belajar dalam
kelompok mereka. Pada tahap ini guru memberikan LKS yang
harus dikerjakan kemudian dikumpulkan. Selama belajar kelompok
tugas anggota kelompok adalah untuk menuntaskan pemahaman
mereka tentang materi yang telah disampaikan oleh guru dan
membantu peserta yang lain dalam menuntaskan pemahamannya. 28
3) Quissez (kuis), kuis yang dimaksud adalah kuis individu. Selama
mengerjakan kuis siswa tidak boleh saling bekerja sama.
4) Individual improvement scores (penskoran nilai individu) yaitu
berdasarkan hasil kuis masing-masing siswa.
5) Team recognition (Penghargaan kelompok) adalah menilai
kemajuan individu dan memberikan nilai kelompok serta
memberikan penghargaan kepada kelompok unggulan. Setelah
kelompok selesai mengerjakan tugasnya, maka mereka mendapat
nilai yang sesuai dengan hasil pekerjaannya yang disebut nilai
dasar. Nilai dasar untuk setiap kelompok berbeda tetapi nilai ini
26
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Surabaya: Masmedia Buana Pustaka, 2009),
Cet. I, h. 52. 27
Shlomo Sharan (ed.) Handbook Of Cooperative Learning Method, (Wetsport: CT Praeger,
1999), Cet. II, h. 6. 28
Crys Fajar Partana, Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperative Tipe
Jigsaw dan STAD Pada Mata Pelajaran IPA Aspek Kimia Di SMP 2 Mlati Sleman, FMIPA UNY:
Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2, 2008, h. 157.
22
sama untuk setiap anggota kelompok. Nilai kelompok kemudian
dibandingkan dengan nilai kuis. Bila nilai kuis mereka melebihi
nilai dasar, peserta didik akan mendapatkan poin untuk kelompok
mereka. Poin ini disebut poin kemajuan. Dengan ketentuan sebagai
berikut: 29
Tabel 2.1
Ketentuan Penetapan Poin Kemajuan
Nilai Kuis Poin Kemajuan
Lebih dari 10 poin di bawah nilai dasar 0
10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah
nilai dasar 10
Sama dengan nilai dasar sampai 10 poin di
atas nilai dasar. 20
Lebih dari 10 poin di atas nilai dasar 30
Pekerjaan yang sempurna tanpa
menghiraukan nilai dasar 30
Tujuan dari adanya nilai kuis dan nilai dasar adalah agar
peserta didik memberikan nilai yang maksimal untuk
kelompoknya. Nilai kelompok disusun dari poin kemajuan anggota
kelompoknya. Setiap anggota kelompok mempunyai nilai
kemajuan, nilai ini kemudian dijumlah dan dibagi jumlah anggota
kelompok. Rata-rata dari poin kemajuan ini dinamakan rata-rata
kelompok. Rata-rata ini yang digunakan untuk menentukan prestasi
kelompok dengan ketentuan sebagai berikut: 30
Tabel 2.2
Kriteria Penghargaan Berdasarkan Rata-Rata Kelompok
Kriteria
(Rata-rata Kelompok) Penghargaan
10 Good team
20 Great Team
25 Super team
29
Ibid., h. 157. 30
Ibid., h. 158.
23
Ciri-ciri pembelajaran STAD, yaitu kelas terbagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota yang
heterogen.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan model STAD, Yaitu:
1) Membuat kelompok heterogen beranggotakan 4-5 siswa (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, atau pun suku).
2) Guru menyajikan materi.
3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan bersama
anggota kelompoknya. Anggota yang tahu menjelaskan pada
anggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti.
4) Guru memberi kuis/pertanyaan secara individu. Pada saat menjawab
kuis tidak boleh saling membantu.
5) Memberi evaluasi.
6) Kesimpulan.31
Keberhasilan dalam pembelajaran STAD dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Metode ini melibatkan kompetisi antar kelompok.
Siswa dikelompokkan secara beragam berdasarkan kemampuan, latar
belakang, jenis kelamin, dan lain-lain. Hubungan antar kelompok
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
penggunaan pembelajaran STAD. Hubungan antar kelompok tidak
hanya dapat mempengaruhi toleransi dan penerimaan yang lebih luas
terhadap siswa, tetapi juga dapat mendukung terciptanya hubungan
yang lebih baik diantara siswa dengan tingkat kecerdasan, jenis
kelamin, dan latar belakang yang beranekaragam.
Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang
diperoleh oleh kelompok. Jadi, setiap anggota harus berusaha
memperoleh nilai maksimal supaya kelompok memperoleh prestasi.
Pemberian penghargaan bagi kelompok maupun individu
berprestasi juga dapat meningkatkan motivasi siswa, adanya interaksi
31
Suprijono, op. cit.., h. 133.
24
atau penampilan yang diberikan oleh masing-masing individu untuk
kelompoknya.
4. Strategi Guided Note Taking (GNT)
a. Pengertian Strategi
Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Strategi dapat diartikan sebagai pola-
pola umum tentang kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan atau
ditetapkan.32
Sedangkan strategi dalam dunia pendidikan, diartikan sebagai a
plant method, or series of actifities designed to acheaves a particular
educational goal.33
Yaitu sebuah penciptaan metode atau seri aktifitas
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sanjaya menyatakan bahwa “strategi merupakan pola umum
rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu”.34
Hal ini merupakan tindakan guru dalam melaksanakan
rencana pembelajaran. Artinya, berkaitan dengan usaha guru dalam
menggunakan beberapa variabel pembelajaran seperti: tujuan, bahan,
metode, dan alat serta evaluasi.
Kesimpulannya, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
32
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2002), Cet. II, h. 5. 33
Sanjaya, op. cit., h. 126. 34
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), Cet. III, Edisi I, h. 99.
25
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah,
demonstrasi, dan diskusi.
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, Teknik pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik. Misalnya, penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan
teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Seperti telah diketahui bahwa pembelajaran dengan ceramah
merupakan bagian dari pembelajaran konvensional. Pada metode ini,
pengajaran disampaikan secara lisan oleh guru kepada siswa. Pada
prosesnya cenderung hanya terjadi komunikasi satu arah yaitu guru ke
siswa. Guru sebagai transmitter dan siswa sebagai receiver.
Ceramah sebagai metode pembelajaran mempunyai keunggulan
dan kelemahan, agar keefektifan pembelajaran dengan metode ceramah
lebih meningkat, selain memanfaatkan keunggulannya, juga diupayakan
agar kelemahan-kelemahannya diatasi. Salah satunya adalah dengan
menggunakan teknik Guide Note Taking.
b. Pengertian Teknik GNT
Teknik GNT yaitu guru menyiapkan bagan atau skema atau yang
lain yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan-catatan
ketika guru menerangkan.35
GNT atau catatan terbimbing
dikembangkan agar metode ceramah guru mendapat perhatian siswa.
35
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), Cet. I, h. 32.
26
Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk strategi ini,
salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik.
Pembelajaran kooperatif dengan teknik ini dilakukan dengan
ceramah atau presentasi dari guru. Akan tetapi, siswa diajak untuk
berperan aktif dengan cara poin-poin penting dalam pembelajaran
dibuat kosong atau guru tidak memberikan definisinya secara lengkap
sehingga peran siswa hanya membaca dan kemudian menghafal.
Pada teknik ini pembelajaran diawali dengan memberikan bahan
ajar misalnya berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan
metode ceramah kepada peserta didik. Mengosongi sebagian poin-poin
yang penting sehingga terdapat bagian yang kosong dalam handout
tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengosongkan
istilah atau definisi dan menghilangkan beberapa kata kunci.36
Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang
kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar siswa tetap
berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Selama ceramah berlangsung
peserta didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong tersebut.
Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, guru meminta
peserta didik untuk membacakan kembali handoutnya yang sudah
dilengkapi.
c. Prosedur GNT
Adapun prosedur atau langkah-langkah dalam penerapan GNT
adalah sebagai berikut:37
a. Persiapkan sebuah handout yang mengikhtisarkan poin-poin penting
dari sebuah pelajaran yang disampaikan dengan ceramah yang
diberikan oleh guru.
b. Sebagai ganti memberikan teks yang lengkap, tinggalkan bagian-
bagian teks itu kosong.
36
Suprijono, op. cit.., h. 105. 37
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2013), Cet. VIII, Edisi Revisi, h. 123.
27
c. Beberapa cara melakukan hal ini meliputi:
menyediakan sejumlah istilah dan definisi; biarkan istilah itu atau
definisinya kosong.
Contoh:
...............; sebuah gambar bersisi lima.
Tinggalkan satu atau lebih dari sejumlah poin itu kosong.
Contoh:
1) Ciri-ciri makhluk hidup
a) Bernafas
b) Memerlukan Nutrisi
c) .....................................
d) .....................................
e) Tumbuh dan berkembang
f) .................................
2) Semua makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya (.............). Makhluk hidup dilengkapi dengan
...... yang peka terhadap rangsang. Seperti panas, dingin,
tekanan dan sentuhan.
d. Bagikan handout kepada peserta didik. Jelaskan bahwa blangko-
blangko itu untuk membantu mereka mendengarkan secara aktif
pelajaran yang disampaikan dengan ceramah.
Supaya model handout tidak monoton maka dibuatlah variasi
sebagai upaya untuk membuat siswa menjadi lebih aktif, informasi
tidak mengandalkan kepada guru, dan mengajak siswa untuk serta
merta mencari dari sumber lain, dengan memberikan sebuah kertas
kerja yang menyediakan sub-sub topik utama dari materi. Tinggalkan
sejumlah besar ruang untuk catatan. Contohnya sebagai berikut:
Gerak pada makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu:
1). Gerak aktif :
2). Gerak pasif :
28
Tabel 2.3
Perbedaan Model Pembelajaran STAD dengan Teknik GNT dan Model
Pembelajaran STAD tanpa GNT
Kegiatan Tahap STAD + GNT STAD - GNT
Awal Pembukaan Guru mengkondisikan
kelas
Guru mengkondisikan
kelas
Absensi Guru mengabsen
siswa
Guru mengabsen siswa
Motivasi
Guru memberikan
motivasi
Guru memberikan
motivasi
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan
prosedur pembelajaran
STAD dengan strategi
GNT.
Guru menjelaskan
prosedur pembelajaran
STAD.
Apersepsi Guru memberikan
apersepsi
Guru memberikan
apersepsi
Inti
Pembagian
Kelompok
Guru membagi
kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa.
Guru membagi
kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa.
Guru membagikan
handout GNT -
Presentasi
Kelas
Guru menjelaskan
materi dengan
ceramah dan siswa
memperhatikan dan
melengkapi catatan
dalam handout GNT.
Guru menjelaskan
materi dengan ceramah
dan siswa menyimak
penjelasan guru.
Guru meminta siswa
berdiskusi dengan
teman sebangku untuk
melengkapi handout
GNT.
-
Guru meminta siswa
membacakan kembali
handout yang sudah
dilengkapi dari
penjelasan guru.
-
Belajar
kelompok
Guru meminta siswa
bergabung dengan
kelompoknya.
Guru meminta siswa
bergabung dengan
kelompoknya.
Guru membagikan
LKS.
Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya
29
“Guru memberikan
instruksi kepada setiap
anggota kelompok
untuk kerja sama,
berdiskusi ketika
mengerjakan lembar
kerja. Anggota yang
lebih mengerti
menjelaskan kepada
anggota lainnya
sampai semua anggota
dalam kelompok
mengerti. Guru
memperhatikan dan
membimbing aktivitas
siswa setiap kelompok
STAD.”
untuk mengerjakan
LKS.
“Guru memberikan
instruksi kepada setiap
anggota kelompok
untuk kerja sama,
berdiskusi ketika
mengerjakan lembar
kerja. Anggota yang
lebih mengerti
menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai
semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan
dan membimbing
aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
Kuis
Guru mengadakan tes
individu atau kuis.
Guru mengadakan tes
individu atau kuis.
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
kuis dengan tenang
dan bertanggungjawab
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab .
Guru mengamati
aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan
menegur siswa jika
terjadi kecurangan
dalam penyelesaian
kuis.
Guru mengamati
aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan
menegur siswa jika
terjadi kecurangan
dalam penyelesaian
kuis.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
jawaban kuis
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
jawaban kuis
Guru mengacak
lembar jawaban kuis
dan diberikan kepada
siswa lain untuk
bertukar koreksi.
Guru mengacak lembar
jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa
lain untuk bertukar
koreksi.
Pemberian
Skor
Individu
Guru mengumumkan
perolehan nilai
individu
Guru mengumumkan
perolehan nilai
individu
Peng- Guru mengumumkan Guru mengumumkan
30
hargaan
Kelompok
perolehan skor
kelompok
perolehan skor
kelompok
Guru mengumumkan
prestasi kelompok.
Guru mengumumkan
prestasi kelompok.
Penutup Guru memberikan
kesimpulan.
Guru memberikan
kesimpulan.
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok berprestasi
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok berprestasi
5. Konsep Organisasi Kehidupan
a. Ruang Lingkup Materi Ajar Biologi
Biologi adalah studi tentang makhluk hidup dan berbagai teori
yang mengungkapkan dan menjelaskan tentang dunia kehidupan.
Sedangkan menurut ahli lain biologi adalah kata biologi berasal dari
bahasa yunani yaitu bios yang berarti hidup dan logos yang berarti
memikirkan atau ilmu. Dengan demikian, biologi adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk tentang makhluk hidup. Sebagai ilmu, biologi
memiliki peranan untuk mendeskripsikan objek dan persoalannya dari
berbagai tingkat kehidupan yang ada di lingkungan sekitar.38
Bahan ajar atau bisa juga dikatakan materi ajar merupakan
sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap serta nilai yang tersusun
dalam satu kesatuan utuh. Suatu pengetahuan dalam materi ajar dapat
dikelompokkan menjadi pengetahuan fakta, pengetahuan konsep,
pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakogntif.39
Ruang lingkup yang dipelajari siswa pada materi ajar biologi,
diantaranya:40
1) Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokkan
makhluk hidup, hubungan antar komponen ekosistem, perubahan
materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
38
Yulianto Edi Martono, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada Respirasi Melalui
Alat Peraga Dua Dimensi Siswa Kelas XI-IPA 6 Semester Genap SMA N 4 Surakarta, Forum
Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik Kota Surakarta, h. 55. 39
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, op. cit., h. 37. 40
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Depdiknas, 2006), h. 452.
31
2) Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ
tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
3) Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,
evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
Dalam pembelajaran biologi, banyak sekali konsep yang perlu
dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, untuk memudahkan siswa dalam
mempelajari berbagai konsep tersebut, dan mempermudah guru dalam
penyampaian materi ajar, maka diperlukan sebuah perencanaan yang
baik sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Melalui
perencanaan yang matang, hasilnya siswa dapat mempelajari materi ajar
biologi dengan mudah. Dalam belajar biologi, peserta didik haruslah
berperan aktif. Peran aktif ini dapat terlaksana apabila menggunakan
cara belajar yang sesuai, sehingga diharapkan dapat menyebabkan
perkembangan potensi intelektual, rasa puas serta motivasinya.
b. SK dan KD Materi Organisasi Kehidupan
Bidang biologi sebagai cakupan dalam lingkup IPA, memberikan
ruang bagi siswa agar mampu memahami apa yang dikaji mengenai diri
sendiri dan alam sekitar. Dalam kaitannya dengan bidang IPA-biologi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA-Biologi merupakan
sebuah standar minimum yang berlaku secara nasional untuk dijadikan
acuan bagi siswa dalam menguasai aspek yang dikaji dalam bidang
biologi.41
Berkaitan dengan konsep organisasi kehidupan yang dipelajari
untuk tingkat SMP/MTs, memiliki standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) sebagai berikut:42
41
Isriani Hardini, Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu: Teori, Konsep dan
Implementasi, (Yogyakarta: Familia, 2012), Cet. I, h. 151. 42
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), op. cit., h. 381.
33
Dyah Erlina Sulistyoningrum, Slamet Santosa, dan Joko Ariyanto,
(2012) berdasarkan hasil penelitiannya tentang pengaruh Strategi
pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan mengoptimalkan
penggunaan alat peraga dapat disimpulkan sebagai berikut: Strategi
pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan mengoptimalkan
penggunaan alat peraga berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.43
Yudha Anggara (2012), dalam penelitiannya yang berjudul peningkatan
kedisiplinan belajar matematika melalui strategi Guided Note Taking pada
siswa kelas VII SMP N 2 Banyudono menunjukkan bahwa penerapan strategi
pembelajaran Guided Note Taking dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan kedisiplinan belajar matematika siswa.44
Dyah Erlina Sulistianingrum (2012) dalam penelitiannya yang berjudul
pengaruh penerapan strategi Guided Note Taking (GNT) dengan
mengoptimalkan penggunaan torso terhadap hasil belajar biologi siswa SMA
Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 menyimpulkan bahwa hasil
belajar siswa meningkat dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Note
Taking dengan media pembelajaran berupa Torso.45
Tamas Makany, Jonathan Kemp, and Itiel E. Dror (2008) dari
analisisnya menyimpulkan bahwa catatan terbimbing non-linier yaitu diberi
batasan waktu secara signifikan lebih baik daripada kelompok linier (yang
tidak dibatasi waktu) dari segi kuantitas maupun kualitas materi yang
dipelajari.46
43
Dyah Erlina Sulistianingrum, Slamet Santosa, dan Joko Ariyanto, Pengaruh Strategi
Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan Mengoptimalkan Penggunaan Alat Peraga,
Jurnal Pendidikan Biologi, 1, 2012, h. 75. 44
Yudha Anggara, Peningkatan Kedisiplinan Belajar Matematika Melalui Strategi Guided
Note Taking Pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Banyudono, Naskah Publikasi Skripsi Pada Sarjana
UMS, 2012, h. 2. 45
Dyah Erlina Sulistianingrum, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note
Taking (GNT) dengan Mengoptimalkan Penggunaan Torso terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi pada Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, 2012, h. 70. 46
Tamas Makani, Jonathan Kemp, Itiel E. Dror, Optimishing the Use of Note-Taking as an
External Cognitive Aid for Increasing Learning, British Jurnal of Education Technology, 2008, h.
1.
34
Irma Pujiati (2008) berdasarkan hasil penelitiannya tentang peningkatan
motivasi dan ketuntasan belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif
tipe STAD menyatakan bahwa model STAD dapat meningkatkan motivasi
dan ketuntasan belajar matematika siswa.47
Eviana Ayu Nugroho (2011) berdasarkan hasil penelitiannya tentang
perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang diberi model NHT dengan
STAD kelas XI pada pokok bahasan laju reaksi menerangkan bahwa hasil
pembelajaran siswa yang diajar menggunakan metode NHT lebih tinggi
daripada dengan metode STAD hal ini dikarenakan pada pembelajaran STAD
siswa cenderung mengandalkan siswa yang pintar dan tidak memperhatikan
ketika guru menerangkan.48
Anugrah Ayumaharani Widianingsih (2012) dalam penelitian yang
berjudul Perbandingan hasil belajar kelas tipe STAD dilengkapi dengan modul
dan LKS pada konsep sistem gerak pada manusia, diperoleh hasil penelitian
bahwa pembelajaran STAD dilengkapi modul mendapatkan hasil lebih tinggi
daripada yang dilengkapi LKS.49
Jahidin (2010) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh strategi
pembelajaran terhadap penguasaan konsep biologi menyimpulkan bahwa
strategi kooperatif tipe STAD lebih efektif meningkatkan penguasaan konsep
biologi dibandingkan strategi konvensional.50
Penelitian tersebut memberikan hasil yang sama bahwa strategi GNT
maupun STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari berbagai bidang
ilmu atau mata pelajaran serta dalam berbagai jenjang pendidikan.
47
Pujiati, op. cit., h. 87. 48
Eviyana Ayu Nugroho, Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Antara yang diberi Model
NHT dengan STAD Kelas XI Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 61, tidak dipublikasikan. 49
Anugrah Ayumaharani Widianingsih, Perbandingan Hasil Belajar Kelas Tipe STAD
Dilengkapi dengan Modul dan LKS Pada Konsep Sistem Gerak pada Manusia, Skripsi pada
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, h. 69, tidak dipublikasikan. 50
Jahidin, Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Penguasaan Konsep Biologi, Jurnal
Evaluasi Pendidikan, 1, 2010, h. 41.
35
C. Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu proses yang berisikan segala aktivitas manusia baik
fisik maupun mental yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang
berlaku secara konstan. Hasil belajar biologi adalah tingkat penguasaan siswa
yang dicapai oleh pelajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur biologi
yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-
hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur biologi tersebut sesuai
tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Proses pembelajaran biologi tidak hanya sekedar membaca dan
mendengarkan, tetapi siswa juga dituntut untuk belajar sambil bekerja yaitu
mencatat, bertukar pikiran atau diskusi supaya siswa lebih memahami isi
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu
diantaranya adalah dengan teknik GNT pada model pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
Dengan teknik GNT pemahaman siswa akan terasah karena selain
mendengarkan guru menerangkan siswa juga belajar mencari jawaban sendiri
dengan membaca sumber lain ataupun bertanya kepada sesama teman sebaya
dalam setiap prosesnya. Dengan demikian, apabila teknik ini diterapkan
dengan baik maka siswa dapat membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
sehingga diharapkan siswa dapat memiliki daya ingat dan pemahaman yang
lebih baik lagi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka diduga penggunaan teknik
GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mempengaruhi
hasil belajar biologi siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan teknik
GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada konsep organisasi
kehidupan lebih tinggi dari siswa yang hanya diajar menggunakan model
pembelajaran tipe STAD.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah SMP Bakti Idhata
yang beralamat di Jl. Melati No. 25 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Penelitian
dilaksanakan pada semester Genap, yaitu pada bulan Maret-April Tahun Ajaran
2012-2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode quasi eksperimen atau
eksperimen semu, yakni metode penelitian yang dilakukan dengan
pengontrolan sesuai dengan kondisi yang ada (situasional).
Desain penelitian yang digunakan adalah two group pretest-posttest
design, yakni desain yang dilakukan terhadap dua kelas subjek. Desain ini
menggunakan dua kelas, dimana kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi GNT dan kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Desain penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas
Pretest
Perlakuan
Posttest
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Keterangan:
T1 : Pretest
T2 : Posttest
X1 : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik GNT
X2 : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
37
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berfungsi sebagai
sumber data.1 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Bakti Idhata. Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Bakti
Idhata.
Sampel adalah sebagian dari populasi2 Sampel diambil dari populasi
terjangkau dengan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 unit
kelas dari jumlah kelas yang ada. Dari 2 kelas tersebut diundi, kelas mana
yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kontrol. Setelah dilakukan sampling
terhadap kelas yang ada, diperoleh sampel secara random adalah kelas VII-C
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-A sebagai kelas kontrol.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (variabel X) yaitu model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan strategi GNT .
2. Variabel terikat (variabel Y) yaitu hasil belajar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian berupa tes dan non tes. Untuk
tes berupa tes objektif pilihan ganda (pretest dan posttest pembelajaran),
sedangkan non tes menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.
Adapun urutan rancangan pengumpulan data selama dilakukannya
penelitian, adalah sebagai berikut:
1. Melakukan observasi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan
kelompok subjek penelitian.
2. Memberikan pretest pada kedua kelompok/kelas, baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol.
1 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), Cet. I, h. 67.
2 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet. VI, h. 79.
38
3. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi GNT dan kelas
kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada konsep organisasi kehidupan.
4. Selama pembelajaran berlangsung, observer menilai kegiatan guru dan
siswa dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.
5. Memberikan posttest pada kedua kelompok, yang selanjutnya data yang
telah diperoleh dianalisis untuk dijadikan laporan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data, antara
lain:
1. Tes hasil belajar
Tes ini merupakan tes objektif yang berbentuk pilihan ganda, dengan 4
alternatif pilihan pada setiap butir, yaitu a, b, c dan d. Materi tes yang
diberikan adalah tentang konsep organisasi kehidupan . Tes tersebut disusun
berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom, pada jenjang C1 (mengingat),
C2 (memahami), C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis).
Tes ini berjumlah 20 butir soal, yang dilakukan dua kali terhadap
siswa. Tes pertama diberikan kepada siswa sebelum dilakukan
pembelajaran (pretest) dan tes kedua diberikan kepada siswa setelah
dilakukan pembelajaran (posttest).
Kisi-kisi instrumen dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
Kompetensi
Dasar Indikator
No Butir Soal Jumlah
Butir
Soal C1 C2 C3 C4
6.3
Mendeskripsi
kan
keragaman
pada sistem
Menjelaskan sel dan
sejarah tentang sel. 1*,2,3 4*
4
Menjelaskan organel
- organel yang
terdapat dalam sel,
5, 6, 7*, 8,
9, 10*, 11,
12*, 13,
15*,
16*
12
39
organisasi
kehidupan
mulai dari
tingkat sel
sampai
organisme.
seperti : membran
sel, sitoplasma,
vakuola, retikulum
endoplasma, badan
golgi, mitokondria,
ribosom, kloroplas,
sentriol, dan
nukleus.
14*
Menentukan organel
pada sel hewan dan
sel tumbuhan.
17 18, 19
20* 4
Menyimpulkan
perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan.
21* 22* 2
Menjelaskan
jaringan, organ dan
sistem organ.
25*, 26*,
27, 28
23*,
24*,
29*
7
Membedakan
jaringan, organ dan
sistem organ.
30*,31
2
Mengklasifikasikan
jaringan penyusun
organ pada
tumbuhan dan
hewan.
32* 33
34*
3
Mendeskripsikan
organ penyusun
sistem organ pada
hewan dan
tumbuhan.
35 36 37*,
38 4
Mengurutkan urutan
organisasi kehidupan 39*,
40
2
Jumlah 20 12 4 4 40
Keterangan:
* valid
2. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.3 Suatu
3Margono, Metode Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004), Cet. IV, h. 158.
40
observasi untuk mengamati aktivitas atau kinerja seseorang yang dijadikan
objek penelitian, dapat menggunakan lembar observasi.
Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengetahui
aktivitas guru sebagai peneliti dan aktivitas siswa yang tengah diteliti
selama proses pembelajaran berlangsung.
Kisi-kisi lembar observasi dapat digambarkan sebagai berikut:.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kegiatan
Banyaknya
Pernyataan Guru
(Ya/Tidak)
Siswa
(0-100%) Pertemuan
ke 1
Pertemuan
ke 2
1 Awal
Persiapan belajar 2 2
Motivasi 1 1
Menyampaikan tujuan
pembelajaran 1 1
Apersepsi 1 1
2 Inti
Pembagian kelompok 2 2
Presentasi 3 1
Team 3 3
Kuis 5 5
Pemberian Skor 2 2
Pemberian
penghargaan 1 1
3
Penutup 2 2
Jumlah 23 21
G. Kalibrasi Instrumen Tes
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity, validity is that the degree to which
a test measures what it is supposed to measure.4 Yang berarti validitas
4L. R. Gay, Educational Research Competencies for Analysis and Aplication, (Columbus:
Merrill Publishing Company, 1987), Cet. III, h. 128.
41
merupakan derajat ukuran untuk mengukur ketepatan sebuah tes. Sebelum
guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur terlebih dahulu
derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu.
Skor butir soal untuk tes objektif adalah 0 atau 1, sehingga
penghitungannya dapat menggunakan koefisien korelasi biserial. Rumus
korelasi biserial adalah sebagai berikut:5
Keterangan:
rpbis : koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan
skor total
Mp : rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i
Mt : rata-rata skor total semua responden
St : standar deviasi skor total semua responden
p : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i
q : proporsi jawaban salah untuk butir nomor i
Setelah didapat hasil, maka ditentukan nilai validitas dengan
mengkonsultasikan pada tabel product moment yaitu dengan melihat derajat
kebebasan (n-variabel). Jika r-hitung > r-tabel maka item soal tersebut
bersifat valid, dan jika r-hitung < r-tabel maka item soal tersebut bersifat
tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan seberapa jauh hasil dari pengukuran dapat
dipercaya dan konsisten. Uji reliabilitas tes bentuk pilihan ganda dengan
rumus KR-20:6
r11 =
2
2
1 St
piqiSt
n
n
Keterangan:
r11 = reliabilitas menggunakan persamaan KR-20
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010), Cet. XIV, h. 326. 6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. XII, h.
50.
rpbis = q
p
S
MMp
t
t
42
p = proporsi peserta tes menjawab benar
q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1 – p)
piqi = jumlah perkalian antara p dan q
n = banyaknya soal yang valid
St = standar deviasi atau simpangan baku merupakan akar
varian yang dapat dicari dengan persamaan: S = N
x 2
N = jumlah peserta tes
x2 = jumlah deviasi dari rerata kuadrat
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan proporsi atau perbandingan antara
siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.
Indeks kesukaran butir-butir soal rentangannya dari 0,0 – 1,0 ditentukan
dengan rumus:7
P = N
B
Keterangan:
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
N = Jumlah seluruh peserta tes
P = Indeks kesukaran
Menurut klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan
adalah:
IK = 0,00 : (soal terlalu sukar)
0,00 < IK 0,30 : (soal sukar)
0,30 < IK 0,70 : (soal sedang)
0,70 < IK 1,00 : (soal mudah)
IK = 1,00 : (soal terlalu mudah)
7Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 103.
43
4. Daya Beda
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir
dalam membedakan kelompok siswa pandai dengan kurang pandai. Daya
pembeda tiap butir-butir soal ditentukan dengan rumus:8
DP = n
WHWL
Keterangan:
WL = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar.
WH = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar.
n = 27% X Jumlah peserta tes.
DP = daya pembeda.
Menurut klasifikasi daya pembeda yang paling banyak digunakan adalah:
DP 0,00 : (sangat jelek)
0,00 < DP 0,20 : (jelek)
0,20 < DP 0,40 : (cukup)
0,40 < DP 0,70 : (baik)
0,70 < DP 1,00 : (sangat baik)
H. Teknik Analisis Data
1. N-Gain
Untuk mengetahui penguasaan konsep pada siswa, maka dijaring
dengan menggunakan instrumen tes yang diberikan sebelum pembelajaran
(Pretest) dan sesudah pembelajaran (Posttest). Peningkatan pemahaman
konsep diperoleh dari N-Gain. 9
G = skor posttest – skor pretest
skor ideal - skor pretest
8 Sudirman, Tabrani Rusyan, Zainal Arifin, Toto Fathoni, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya offset, 1991), Cet. V, h. 291. 9 David E. Meltzer, The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual
Learning Gains in Physics: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores,
Departemen of Physics and Astronomy: Lowa State University, (http://physics.
Iastate.edu/per/docs/addemdum_on_normalized_gain.pdf), diakses pada Senin, 20 Mei 2013, pukul
01.20, h. 7.
44
Dengan kategori:
G tinggi = nilai G > 0.70
G sedang = 0,70 > G > 0,3
G rendah = nilai G < 0,3
2. Analisis Data Kuantitatif
Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh
peneliti tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.
Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t maka perlu
dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu dilakukan
adalah uji normalitas dan homogenitas untuk memeriksa keabsahan subjek
penelitian sebagai syarat dilaksanakannya analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan
adalah uji Liliefors.
Langkah-langkah penghitungan sebagai berikut:10
1) Data mentah diurutkan dari nilai terendah hingga tertinggi, dan
dimasukkan ke dalam kolom Xi
2) Kolom Zi didapat dari penghitungan s
X-Xi, dimana s =
1-n
)X-X( 2
3) Kolom Luas Zi didapat dari tabel Standard normal (Z) distribution.
4) Kolom F(Zi) didapat dari penghitungan sebagai berikut,
a) Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0.5 – Luas Zi
b) Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0.5 + Luas Zi
5) Kolom S(Zi) didapat dari penghitungan respondenBanyak
responden No.
6) Kolom Lo/L-hitung didapat dari penghitungan F(Zi) – S(Zi)
7) L-tabel dilihat dari nilai kritis uji Liliefors
10
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, Edisi VI, h. 466.
45
Hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
Ho = Sampel berdistribusi normal
Ha = Sampel berdistribusi tidak normal
Kriteria hipotesis uji normalitas untuk menganalisis data dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1) Jika Lo/L-hitung < L-tabel, maka Ho diterima dan sampel
berdistribusi normal.
2) Jika Lo/L-hitung > L-tabel, maka Ho ditolak dan sampel
berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji
Fisher, dengan rumus sebagai berikut:11
Keterangan:
F : Homogenitas
S12 : varians terbesar
S22 : varians terkecil
Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Ho = Data memiliki varians yang homogen
Ha = Data tidak memiliki varians yang homogen
Kriteria hipotesis uji homogenitas untuk menganalisis data dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1) Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima yang berarti varians
antara kelas eksperimen dan kontrol homogen.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. VII, h. 275.
F = 2
2
2
1
S
S =
terkecilvarians
terbesarvarians, dimana S
2 =
)1(
)()( 22
Nn
XXn
46
2) Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak yang berarti varians antara
kelas eksperimen dan kontrol tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas, dan diketahui bahwa data berdistribusi normal
dan homogen, maka untuk menguji data yang diperoleh menggunakan
rumus uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05.
Rumus uji-t dapat diperlihatkan sebagai berikut:12
Keterangan:
1X : Rata-rata data kelompok 1
2X : Rata-rata data kelompok 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1 : Banyaknya data kelompok 1
n2 : Banyaknya data kelompok 2
Setelah nilai t-hitung didapat, kemudian ditarik kesimpulan dengan
membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Untuk mencari t-tabel,
sebelumnya tentukan dulu nilai derajat bebas (db), dengan rumus derajat
bebas (db) = (n1+n2)-2, barulah setelah itu lihat nilai t-tabel di tabel t pada
taraf signifikan α = 0.05.
Kriteria hipotesis uji t untuk menganalisis data dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan tidak ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tiep STAD dengan strategi
GNT pada konsep organisasi kehidupan terhadap hasil belajar biologi.
b. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan ada pengaruh penggunaan
model pembelajaran kooperatif tiep STAD dengan strategi GNT pada
konsep organisasi kehidupan terhadap hasil belajar biologi.
12
Ibid., h. 273.
t =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
, dimana dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah hasil belajar yaitu nilai
pretest dan posttest sebagai berikut.
1. Hasil Belajar
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) dan setelah
diberi perlakuan (posttest) yang telah dilakukan, maka dapat dilihat data
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Hasil Penelitian
Statistik
Hasil Belajar Kelas
Eksperimen
Hasil Belajar Kelas
Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Terendah 15 60 15 50
Nilai Tertinggi 55 100 55 90
Mean 39 80,18 36,8 72,4
Simpangan Baku 10,79 8,94 10,43 10,34
Varians 116,38 79,90 108,87 106,89
Jumlah Sampel 33 33 35 35
Berdasarkan hasil perhitungan pretest (lampiran 20) diketahui bahwa
pada kelas eksperimen, nilai yang paling banyak diperoleh terletak pada
interval 36 - 42, yaitu sebanyak 8 siswa artinya dari 33 siswa yang paling
banyak adalah mendapatkan nilai pada interval 36 – 42 atau sebesar
24,24%. Sedangkan hasil perhitungan (lampiran 22) diketahui bahwa pada
kelas kontrol, nilai yang paling banyak diperoleh juga terletak pada interval
36 – 42, yaitu sebanyak 9 siswa artinya dari 35 siswa yang paling banyak
adalah mendapatkan nilai pada interval 36 – 42 atau sebesar 25,7%.
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar posttest siswa pada tabel
4.1, hasil belajar kelas eksperimen yang diberi teknik GNT pada model
48
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada hasil belajar kelas
kontrol yang hanya diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal
tersebut dapat dilihat dari rata-rata kelas eksperimen sebesar 80,18 dengan
rentang nilai 60 – 100. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol hanya 72,4
dengan rentang nilai 50 - 90, dengan jumlah sampel 33 untuk kelas
eksperimen dan 35 untuk kelas kontrol.
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa per indikator pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) dan
setelah diberi perlakuan (posttest) yang telah dilakukan, maka dapat dilihat
data distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Rata-Rata Per Indikator
No. Indikator Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1. Menjelaskan sel dan
sejarah tentang sel. 56,06
47,14 96,97
97,14
2.
Menjelaskan organel
- organel yang
terdapat dalam sel,
seperti : membran sel,
sitoplasma, vakuola,
retikulum
endoplasma, badan
golgi, mitokondria,
ribosom, kloroplas,
sentriol, dan nukleus.
34,30 36,63 71,24 64,71
3. Menentukan organel
pada sel hewan dan
sel tumbuhan.
45,45 40 96.97 85,71
4. Menyimpulkan
perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan.
34,85 28,57 81,82 62,86
5. Menjelaskan
jaringan, organ dan
sistem organ.
41,82 36 52,12 76,57
6. Membedakan
jaringan, organ dan
sistem organ.
21,21 40 75,76 57,14
49
7.
Mengklasifikasikan
jaringan penyusun
organ pada tumbuhan
dan hewan.
18,18 25,71 69,70 40
8.
Mendeskripsikan
organ penyusun
sistem organ pada
hewan dan tumbuhan.
33,33 28,57 69,70 71,43
9. Mengurutkan urutan
organisasi kehidupan. 63,64 51,43 93,94 91,43
Berdasarkan perbandingan data pada tabel 4.2 diketahui bahwa baik di
kelas eksperimen maupun kelas kontrol, menunjukkan adanya peningkatan
nilai siswa di setiap indikator. Secara keseluruhan hasil posttest lebih tinggi
dibandingkan hasil pretest.
B. Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Responden kelas eksperimen sebanyak 33 siswa, data rata-rata N-gain
hasil belajar biologi yang diperoleh adalah 0,76, menunjukkan bahwa nilai rata-
rata N-gain siswa kelas eksperimen adalah tinggi (lampiran 32). sedangkan
pada kelas kontrol dengan responden sebanyak 35 siswa, data rata-rata N-gain
hasil belajar biologi yang diperoleh adalah 0,60, menunjukkan bahwa nilai rata-
rata N-gain siswa kelas kontrol sedang (lampiran 33)
Tabel 4.3
Persentase Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Kategori
Frekuensi Persentase (%)
Eksperimen Kontrol
Tinggi 66,67% 37,15%
Sedang 33,33% 45,71%
Rendah - 17,14%
Berdasarkan persentase tabel 4.3, siswa kelas eksperimen yang termasuk
dalam kriteria tinggi sebanyak 22 siswa, 11 siswa berkriteria sedang dan tidak
ada yang berkriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil
belajar siswa kelas eksperimen pada konsep organisasi kehidupan termasuk
tinggi. Pada kelas kontrol terdapat 13 siswa yang termasuk kriteria tinggi, 16
50
siswa kriteria sedang, dan 6 siswa yang termasuk kriteria rendah, maka dapat
dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol pada konsep
organisasi kehidupan termasuk sedang.
C. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Setelah data nilai pretes
terkumpul, maka dapat dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji
normalitas menggunakan rumus liliefors dan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Pretest
α Eksperimen
Kontrol Keterangan
0,05
Lhitung
(L0)
Ltabel
(Lt)
Lhitung
(L0)
Ltabel
(Lt)
Sampel
berdistribusi
normal 0.124 0.154 0.101 0,150
Dari hasil penghitungan uji normalitas data (lampiran 24 dan 26),
untuk normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih
kecil dari Ltabel (Lt) (n=33). Karena L0< Lt (0,124<0,154) maka sampel pada
kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas pretest kelas
kontrol diperoleh nilai nilai Lhitung (L0) lebih kecil dari Ltabel (Lt) (n=35).
Karena L0< Lt (0,101<0,150) maka sampel kelas kontrol juga berdistribusi
normal (lampiran 20).
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (posttest) dapat
dilihat pada tabel berikut:
51
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Posttest
α Eksperimen
Kontrol Keterangan
0,05
Lhitung
(L0)
Ltabel
(Lt)
Lhitung
(L0)
Ltabel
(Lt)
Sampel
berdistribusi
normal 0,093 0,154 0,103 0,150
Dari hasil penghitungan uji normalitas data (lampiran 25), untuk
normalitas posttest kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih kecil
dari Ltabel (Lt) (n=33). Karena L0< Lt (0,093<0,154) maka sampel pada kelas
eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas posttest kelas kontrol
diperoleh nilai Lhitung (L0) lebih kecil dari Ltabel (Lt) (n=35). Karena L0< Lt
(0,103<0,150) maka sampel kelas kontrol juga berdistribusi normal
(lampiran 27).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian inii adalah uji Fisher, dengan
kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi
dan tingkat kepercayaan tertentu maka kedua kelompok dikatakan homogen
jika Fhitung > Ftabel maka kedua kelompok tidak homogen.
Berdasarkan pengujian homogenitas belajar pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji homogenitas Pretest
Varians Taraf
Signifikan Fhitung Ftabel Keterangan
Eksperimen Kontrol
116,38 108,87 0,05 1,07 1,84 Data
Homogen
52
Dari hasil penghitungan (lampiran 28), Fhitung < Ftabel (1,07 < 1,84)
maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan
pretest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. dari
kesimpulan ini berarti sampel dari kedua kelompok merupakan sampel
dengan kemampuan yang sama. Dengan mengasumsikan nilai pretest
konsep organisasi kehidupan sebagai kemampuan awal, maka kedua kelas
berasal dari latar belakang kemampuan yang sama.
Sedangkan hasil penghitungan uji homogenitas data pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (posttest) dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji homogenitas Posttest
Varians Taraf
Signifikan Fhitung Ftabel Keterangan
Eksperimen Kontrol
73,32 106,89 0,05 0,75 1,84 Data
Homogen
Dari hasil penghitungan (lampiran 29), Fhitung < Ftabel (0,75 < 1,84)
maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan
postest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Artinya, tidak
terdapat perbedaan latar belakang maupun kemampuan dari sampel yang
mempengaruhi hasil penelitian.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang sama
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penghitungan uji-t pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji-t Pretest
thitung ttabel Kesimpulan
0,86 1,67 Tolak Hα dan terima H0
53
Berdasarkan penghitungan (lampiran 30), diperoleh thitung < ttabel.
Sehingga thitung berada di dalam daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain
H0 diterima. Artinya, nilai rata-rata pretest kedua kelas sama. Dengan
mengasumsikan nilai pretest konsep organisasi kehidupan sebagai
kemampuan awal, maka kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang
sama.
Selanjutnya, untuk menguji H0 yang menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan teknik GNT pada
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar biologi
siswa yang hanya diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD
digunakan uji-t posttest. Dengan kriteria pengujian yaitu, jika t hitung < t tabel
maka H0 diterima dan Hα ditolak, sedangkan jika t hitung > t tabel maka Hα
diterima dan H0 ditolak. Hasil perhitungan uji-t kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji-t Posttest
thitung ttabel Kesimpulan
3,34 1,68 Tolak H0 dan terima Hα
Berdasarkan penghitungan (lampiran 31), diperoleh t hitung > t tabel.
Sehingga thitung berada diluar daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain
H0 ditolak. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang
diajar dengan strategi GNT model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan hasil belajar biologi siswa yang hanya diberi model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
D. Data Kualitatif
Data kualitatif yang diperoleh pada penelitian ini adalah hasil observasi
aktivitas guru dan siswa.
54
1. Observasi Aktivitas Guru
Observasi terhadap guru dilakukan agar tidak menimbulkan bias
dalam data hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Observasi dilakukan sebagai kontrol terhadap guru agar tidak ada
perbedaan perlakuan. Perlakuan pada kedua kelas menggunakan pengajaran
model kooperatif tipe STAD dengan tahapan-tahapan yang telah ada dalam
pembelajaran tersebut, pemberian teknik GNT hanya untuk penerapan pada
tahap presentasi kelas (tahapan STAD) pada kelas eksperimen yang
nantinya akan dibandingkan manakah yang lebih efektif dapat
meningkatkan hasil belajar yang signifikan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru bidang studi
(observer) terhadap peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.10
Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru
No. Aktivitas Guru Eksperimen Kontrol
1. Guru mengkondisikan kelas. Ya Ya
2. Guru mengabsen siswa. Ya Ya
3. Guru memberikan motivasi. Ya Ya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Ya Ya
5. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran
STAD dengan strategi GNT.
Ya Ya
6. Guru memberikan apersepsi. Ya Ya
7. Guru membagi kelompok. Ya Ya
8. Guru membagikan handout GNT. Ya
9. Guru menjelaskan materi dengan ceramah. Ya Ya
10. Guru meminta siswa berdiskusi dengan
teman sebangku untuk melengkapi handout
GNT.
Ya
11. Guru menunjuk siswa membacakan
kembali handout yang sudah dilengkapi
dari penjelasan guru.
Ya
12. Guru meminta siswa bergabung dengan
kelompoknya.
Ya Ya
13. Guru membagikan LKS. Ya Ya
14. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
Ya Ya
55
15. Guru mengadakan tes individu atau kuis. Ya Ya
16. Guru meminta siswa untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan bertanggungjawab.
Ya Ya
17. Guru mengamati aktivitas kuis. Ya Ya
18. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
jawaban kuis.
Ya Ya
19. Guru mengacak lembar jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa lain untuk bertukar
koreksi.
Ya Ya
20. Guru mengumumkan perolehan nilai
individu dan kelompok.
Ya Ya
21. Guru mengumumkan prestasi kelompok. Ya Ya
22. Guru memberikan kesimpulan. Ya Ya
23. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berprestasi.
Ya Ya
Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.10, aktivitas guru baik di
kelas eksperimen maupun di kelas kontrol telah terlaksana dengan baik dan
sesuai dengan rancangan pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
STAD dengan teknik GNT dan aktivitas siswa dengan hanya menggunakan
pembelajaran STAD dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No. Aktivitas Siswa Eksperimen Kontrol
1. Siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran. Ya Ya
2. Siswa memperhatikan guru mengabsen dan
menjawab sesuai nama siswa.
Ya Ya
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
memberikan motivasi, menyampaikan
tujuan pembelajaran dan menjawab
pertanyaan apersepsi.
Ya Tidak
semua
4. Siswa mendengarkan guru membacakan
nama-nama anggota kelompok pada tiap
kelompok.
Ya Ya
5. Siswa mengecek handout yang diberikan
oleh guru.
Ya Tidak
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Ya Tidak
semua
7. Siswa melengkapi catatan dalam handout Ya Tidak
56
GNT.
8. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku
jika terdapat materi dalam handout GNT
yang belum terisi.
Ya Tidak
9. Siswa yang ditunjuk oleh guru
membacakan handout yang sudah lengkap.
Ya Tidak
10. Siswa bergabung dengan kelompoknya. Ya Ya
11. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya
untuk mengerjakan LKS.
Ya Ya
12. Siswa mengumpulkan LKS hasil kerja
kelompok.
Ya Ya
13. Siswa melaksanakan tes individu atau kuis. Ya Ya
14. Siswa mengerjakan kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab .
Ya Ya
15. Siswa mengumpulkan jawaban kuis. Ya Ya
16. Masing-masing siswa mengoreksi lembar
jawab siswa lainnya.
Ya Ya
17. Siswa memperhatikan pengumuman
perolehan nilai individu maupun kelompok
dari guru.
Ya Ya
18. Siswa memperhatikan pengumuman
kelompok yang mendapatkan prestasi
tertinggi dari guru.
Ya Ya
19. Siswa memperhatikan penjelasan guru
memberikan kesimpulan.
Ya Ya
20. Siswa dari kelompok yang mendapatkan
prestasi tertinggi menerima penghargaan.
Ya Ya
Berdasarkan hasil observasi, baik kelas eksperimen maupun kelas
kontrol secara umum memiliki kesamaan aktivitas. Akan tetapi siswa di
kelas kontrol masih dijumpai siswa yang ngobrol, bercanda dengan teman
dan tidak memperhatikan pada saat guru sedang menerangkan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil
bahwa thit berada diluar daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain H0 ditolak.
Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa rata-rata
hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dengan teknik GNT lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya
diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterima
pada taraf signifikan 5%.
57
Adanya perbedaan rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kedua kelas
tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan pada saat proses pembelajaran
yang dilakukan, proses pembelajaran siswa pada kelas kontrol hanya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimana siswa
diberikan materi dengan ceramah secara monolog dan tanpa melibatkan siswa
dengan aktif dan proaktif. Sementara proses pembelajaran siswa pada kelas
eksperimen menggunakan teknik GNT pada model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, yakni pembelajaran yang menitik beratkan pada optimalisasi
aktifitas siswa selama proses pembelajaran di kelas yaitu pada saat guru
menerangkan siswa diberi panduan untuk membuat catatan poin penting yang
disampaikan oleh guru.
Beberapa hal penulis temukan dilapangan ketika menerapkan teknik
GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Di kelas eksperimen,
yaitu kelas VII-C. Walaupun sebenarnya siswa sudah terbiasa dengan model
belajar kelompok, namun model ini berbeda dengan belajar kelompok seperti
yang biasa siswa terapkan. Pada pembelajaran kelompok yang biasa, mereka
hanya bekerja bersama-sama untuk menjawab soal latihan, merangkum
pembelajaran yang telah lalu atau yang lain yang memungkinkan hanya satu
atau dua orang saja yang mengerjakan. Namun kali ini ada perbedaan cara
belajar kelompok dengan teknik GNT pada model pembelajaran STAD, di
mana optimalisasi kerja kelompok harus diutamakan. Setiap siswa harus
berperan aktif dalam kelompoknya, mereka saling berbagi pemahaman dengan
setiap pertanyaan yang diberikan, dan mendiskusikan jawabannya sehingga
semua anggota kelompok dapat memahami materi secara bersama-sama dan
mendapatkan nilai kuis yang merata, sehingga dapat memperoleh prestasi
kelompok.
Pada pertemuan pertama, dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang penulis terapkan, siswa masih terlihat bingung. Hal
ini disebabkan karena mereka tidak pernah melakukan kegiatan belajar dengan
pembelajaran seperti ini. Biasanya mereka hanya melakukan kegiatan belajar
seperti kegiatan belajar mengajar pada umumnya.
58
Selain dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD,
penulis juga melakukan penelitian dengan menggunakan teknik GNT pada
kelas eksperimen. Pada kelas ini, siswa tidak pasif pada tahap presentasi kelas,
disamping guru menerangkan siswa juga aktif memperhatikan dan mencatat
poin-poin penting sesuai dengan arahan yang telah dipersiapkan oleh guru pada
handout. Hasilnya, dalam pembelajaran ini interaksi antara siswa dan guru lebih
aktif karena pemahaman siswa terarah, siswa tidak bingung untuk bertanya
kepada guru maupun teman sebangku apabila ada poin pembelajaran yang
belum dapat ia pahami. Pada tahap diskusi, siswa cukup antusias dimana
mereka terlihat saling aktif berbagi pemahaman yang telah ia peroleh dari
penjelasan guru.
Hal ini karena adanya pengaruh scaffolding. Selama proses belajar guru
memberikan pendampingan, petunjuk-petunjuk, peringatan-peringatan atau
isyarat tentang konsep-konsep yang penting serta bimbingan disetiap tahapan-
tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai upaya pemberian
bantuan sehingga siswa lebih mudah memahami penjelasan dari guru dan
sebagai upaya agar siswa lebih aktif. Dan pada kelas eksperimen guru
memberikan pendampingan selama sedang menerangkan materi berupa
handout GNT yang dilengkapi dengan petunjuk pengisian dari handout sebagai
upaya untuk menegefektifkan peranan scaffolding dalam membantu
pemahaman siswa.
Proses pembagian kelompok dilakukan oleh guru sebelum dimulai
pembelajaran, karena kelompok pada pembelajaran STAD adalah kelompok
heterogen yang terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah.
Karena keterbatasan waktu sehingga pembagian kelompok sudah ditentukan
oleh guru berdasarkan peringkat hasil belajar sebelumnya. Tujuannya, agar
tidak ada kecemburuan sosial antar siswa, baik yang berprestasi tinggi, sedang
maupun rendah. Di samping mengakrabkan mereka dengan siswa lain yang
tidak biasa satu kelompok dengannya.
Pada tahap diskusi scaffolding diberikan sama di kedua kelas, pada tahap
ini scaffolding diberikan secara lisan yaitu guru membimbing dan memberikan
59
arahan untuk berdiskusi dengan baik dan memberi contoh cara mengambil
kesepakatan untuk menyelesaikan soal-soal yang sedang dikerjakan baik secara
klasikal maupun pada masing-masing kelompok.
Peranan scaffolding yang diberikan memberikan kontribusi nyata
terhadap motivasi belajar siswa sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik.
Selain itu, dengan model pembelajaran seperti ini suasana kelas menjadi lebih
fokus, karena tidak ada aktivitas lain yang dilakukan para siswa selain
mendengarkan dan mencatat penjelasan guru selama guru menerangkan.
60
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penggunaan teknik Guided Note Taking (GNT) pada model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi siswa SMP Kelas VII pada konsep organisasi
kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik GNT
lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar hanya dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( 34,3hitt > 68,1tabelt ). Hasil
belajar kedua kelompok berbeda signifikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti dapat
memberi saran sebagai berikut:
1. Sedini mungkin menjelaskan peran siswa dalam proses pembelajaran.
Bahwasanya siswa dituntut agar selalu aktif, kreatif dalam proses
pembelajaran. Sedangkan guru hanya memberikan fasilitas dalam proses
belajar tersebut.
2. Mengarahkan siswa pada pemahaman bahwa biologi merupakan
pelajaran yang sangat penting yang berguna bagi kehidupan sehari –
hari, sehingga tujuan pembelajaran biologi dapat tercapai.
3. Pembelajaran dengan teknik Guided Note Taking (GNT) dapat dijadikan
alternatif serta variasi pembelajaran dalam menerapkan model
pembelajaran, karena dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil
belajar terutama dalam pelajaran biologi. Serta sebagai upaya agar siswa
tidak merasa jenuh dan bosan.
61
4. Penentuan nilai KKM hendaknya disesuaikan dengan tingkat
kompleksitas komponen-komponennya sehingga tingkat ketuntasan
dapat tercapai secara maksimal.
62
62
DAFTAR PUSTAKA
Alpay, E., et al., Changing the Marks Based Culture of Learning through Peer
Assisted TutorialsFaculty of Engineering. (EnVision). Department of
Computing Imperial College London. http://pubs.doc.ic.ac.uk/peer-
tutoring/peer-tutoring.pdf. diakses pada Jum’at, 17 Mei 2013. Pukul 01.50.
Anggara, Yudha. Peningkatan Kedisiplinan Belajar Matematika Melalui Strategi
Guided Note Taking Pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Banyudono. Naskah
Publikasi Skripsi Pada Sarjana UMS. 2012.
Arends, Richard I., Winitzky, Nancy E., and Tannenbaum, Margaret D. Exploring
Teaching An Introduction to Education. New York: The McGraw-Hill
Companies. Cet. II. 2001.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Cet. XIV. 2010.
Asyhar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Gaung Persada Press. Cet. I. 2011.
Azwar, Saifudin. Metode Penelitia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. VI. 2005.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas. 2006.
Barosse, Emily. (ed.). Learning to Teach. New York: The McGraw-Hill
Companies. Cet. I. 2007.
Dimyati, dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Cet. IV. 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri., dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya. Cet. II. 2002.
Echols, John M., dan Shadily, Hassan. Kamus Inggris- Indonesia: An English-
Indonesian Dictionary. Jakarta: PT Gramedia. Cet. XXVI. 2005.
Gay, L. R. Educational Research Competencies for Analysis and Aplication.
Columbus: Merrill Publishing Company. Cet. III. 1987.
Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching. Cet. I.
2006.
63
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Cet.
VI. 2007.
Hardini, Isriani., dan Puspitasari, Dewi. Strategi Pembelajaran Terpadu: Teori,
Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Familia. Cet. I. 2012.
Hergenhahn B. R., dan Olson, Matthew H. Theories Of Learning. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. Cet. II. Edisi VII. 2008.
Jahidin. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Penguasaan Konsep Biologi.
Jurnal Evaluasi Pendidikan. 1. 2010.
Margono. Metode Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2004. Cet. IV.
Marsh, Colin. Becoming a Teacher Knowledge, Skills and Issues. Australia:
Pearson. 2010. Edisi V.
Makani, Tamas., Kemp, Jonathan., and Dror, Itiel E. Optimishing the Use of
Note-Taking as an External Cognitive Aid for Increasing Learning. British
Jurnal of Education Technology. 2008.
Meltzer, David E. The Relationship between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible “Hidden Variable” in
Diagnostic Pretest Scores. Departemen of Physics and Astronomy: Lowa
State University. (http://physics.
Iastate.edu/per/docs/addemdum_on_normalized_gain.pdf). diakses pada
Senin, 20 Mei 2013. pukul 01.20.
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. IX. 2006.
---------------. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Cet. VI. 2009.
Nugroho, Eviyana Ayu. Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Antara yang diberi
Model NHT dengan STAD Kelas XI Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi.
Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. 2011. tidak
dipublikasikan.
Partana, Crys Fajar. Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperative Tipe Jigsaw dan STAD Pada Mata Pelajaran IPA Aspek Kimia
Di SMP 2 Mlati Sleman. FMIPA UNY: Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2,
2008.
64
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan
Metode Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Jogjakarta: Diva
Press. Cet. I. 2011.
Pujiati, Irma. Peningkatan Motivasi dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe STA. Jurnal Ilmiah Kependidikan. 1. 2008.
Richards, Jack C., and Rodgers, Theodore S. Approaches and Methods in
Language Teaching. New York: Camridge University Press. Cet. XI. Edisi
II. 2006.
Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu:
Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia. Cet. I.
2012.
Sabri, Alisuf. Psiikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta:
CV. Pedoman Ilmu Jaya. Cet. I. 1996.
Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. III. Edisi I. 2005.
---------------------. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta:
Kencana Prenada Media. Cet. VIII. Edisi I. 2011.
Schunk, Dale H. Learning Theories in Educational Perspective. Boston: Pearson.
Cet. VI. 2012.
Selistiawati. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Perhitungan Kimia
(Stoikiometri). Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta. 2011. tidak dipublikasikan.
Sharan, Shlomo. (ed.). Handbook Of Cooperative Learning Method. Wetsport: CT
Praeger. Cet. II. 1999.
Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Cet. VIII. Edisi Revisi. 2013.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya. Cet. IV. 2003.
Slavin, Robert E. Cooperatif Learning : Teori, Riset dan Praktik, Terj. dari
Cooperatif Learning:Theory, Research and Practice oleh Narulita Yusron.
Bandung: Nusa Media. Cet. XIII. 2013.
65
Sofyan, Ahmad., Feronika, Tonih., dan Milama, Burhanudin. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet. I.
2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. XII.
2012.
Sudirman., et al., Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Cet. V.
1991.
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Cet. III, Edisi VI. 2005.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cet. XVII. 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta. Cet. VII. 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Cet. V. 2009a.
-----------------------------------. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. XI. 2009b.
Sulistianingrum, Dyah Erlina. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Guided
Note Taking (GNT) dengan Mengoptimalkan Penggunaan Torso terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran
2011/2012. Skripsi pada Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012.
Sulistianingrum, Dyah Erlina. Slamet Santosa, dan Joko Ariyanto. Pengaruh
Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan Mengoptimalkan
Penggunaan Alat Peraga. Jurnal Pendidikan Biologi. 1. 2012.
Suprijono, Agus. Cooperatif Learning, Tori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Cet. VII. 2012.
Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka.
Cet. I. 2009.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Cet. V(Revisi). 2000.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cet. VIII. 2008.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. II. 2010.
66
Wahyuningsih, Sri. Efektivitas Penggunaan Alat Peraga IPA (Fisika) Kelas 1
SLTP N Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 2. 2005.
Widianingsih, Anugrah Ayumaharani. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Tipe
STAD Dilengkapi dengan Modul dan LKS Pada Konsep Sistem Gerak pada
Manusia. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
2012. tidak dipublikasikan.
Zaini, Hisyam., Munthe, Bermawy., dan Aryani, Sekar Ayu. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Cet. I. 2008.
Zulfiani., Feronika, Tonih., dan Suartini, Kinkin. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Cet. I. 2009.
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke – 1
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) / Biologi
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x jam pelajaran (80 menit)
Standar Kompetensi
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan
mulai dari tingkat sel sampai organisme.
Indikator
1. Menjelaskan sel dan sejarah tentang sel.
2. Menjelaskan organel – organel yang terdapat dalam sel, seperti :
membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus.
3. Menentukan organel pada sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Menyimpulkan perbedaaan sel hewan dan sel tumbuhan.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian sel dan sejarah penemuan sel.
2. Menjelaskan bagian-bagian yang terdapat dalam sel, seperti :
membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus.
3. Menentukan organel yang terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
Lampiran 1
68
4. Membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
B. Materi Pembelajaran
1. Sel
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Sel pertama kali
ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Di dalam sel terdapat tiga
bagian utama yaitu:
a. Membran sel atau selaput sel
Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi untuk
melakukan pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat
makanan dan sisa metabolisme. Dinding sel hanya terdapat pada
tumbuhan tersusun atas selulosa.
b. Inti sel atau nukleus
Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel.
Biasanya bentuk inti sel bulat dan di dalamnya terdapat kromosom yang
merupakan benang-benang pembawa sifat keturunan.
c. Sitoplasma
Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam
sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapat
benda-benda khusus yang disebut dengan organel sel dan rongga sel
(Vakuola).
Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:
1) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan
protein.
2) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan
sel untuk mendapatkan energi.
3) Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
4) Retikulum endoplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan lemak.
5) Vakuola merupakan rongga sel.
6) Kloroplas adalah plastida yang berwarna hijau yang mengandung
klorofil (zat warna hijau daun).
69
A. Model, Media dan Strategi Pembelajaran :
1. Model : Kooperatif Tipe STAD
2. Media : Power Point, Hand-0ut
3. Strategi: Guided Note Taking
B. Langkah Pembelajaran :
Langkah-langkah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
Kegiatan Tahap Guru Siswa Waktu
Awal Pembukaan Guru mengkondisikan
kelas.
Siswa bersiap-siap
mengikuti
pembelajaran.
10
menit
Absensi Guru mengabsen siswa Siswa memperhatikan
dan menjawab sesuai
nama siswa.
Motivasi
Guru memberikan
motivasi
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan
prosedur pembelajaran
STAD dengan strategi
GNT.
Apersepsi
Guru memberikan
apersepsi: makhluk
hidup diseluruh muka
bumi memiliki
beragam bentuk dan
ukuran, akan tetapi
makhluk hidup juga
mempunyai persamaan,
apakah kesamaan
tersebut?
Siswa menjawab
pertanyaan guru.
Inti
Pembagian
Kelompok
Guru membagi
kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa
berdasarkan urutan
peringkat dari tertinggi
sampai terendah. Setiap
kelompok terdiri dari 1
orang beprestasi tinggi,
2-3 sedang dan 1
rendah.
Siswa mendengarkan
guru membacakan
nama-nama anggota
kelompok pada tiap
kelompok. 5
menit
70
Guru membagikan
hand-out GNT.
Siswa mengecek hand-
out yang diberikan oleh
guru.
Presentasi
Kelas
Guru menjelaskan
materi dengan ceramah.
Siswa memperhatikan
dan melengkapi catatan
dalam hand-out GNT.
15
menit
Guru meminta siswa
berdiskusi dengan
teman sebangku untuk
melengkapi hand-out
GNT.
Siswa berdiskusi
dengan teman sebangku
jika terdapat materi
dalam hand-out GNT
yang belum terisi.
5
menit
Guru menunjuk siswa
membacakan kembali
handout yang sudah
dilengkapi dari
penjelasan guru.
Siswa yang ditunjuk
oleh guru membacakan
handout yang sudah
lengkap.
5
menit
Belajar
kelompok
Guru meminta siswa
bergabung dengan
kelompoknya.
Siswa bergabung
dengan kelompoknya.
10
menit
Guru membagikan
LKS.
“Guru memberikan
instruksi kepada setiap
anggota kelompok
untuk kerja sama,
berdiskusi ketika
mengerjakan lembar
kerja. Anggota yang
lebih mengerti
menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai
semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan
dan membimbing
aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk mengerjakan
LKS.
Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
Siswa mengumpulkan
LKS hasil kerja
kelompok.
Kuis
Guru mengadakan tes
individu atau kuis.
Siswa melaksanakan
tes individu atau kuis. 10
menit Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
Siswa mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab .
71
bertanggungjawab.
Selama mengerjakan
kuis siswa tidak boleh
bekerja sama.
Guru mengamati
aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan
menegur siswa jika
terjadi kecurangan
dalam penyelesaian
kuis.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
jawaban kuis
Siswa mengumpulkan
jawaban kuis
Guru mengacak lembar
jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa
lain untuk bertukar
koreksi.
Masing-masing siswa
mengoreksi lembar
jawab siswa lainnya.
Pemberian
Skor
Individu
Guru mengumumkan
perolehan nilai
individu
Siswa memperhatikan
pengumuman dari guru. 5
menit
Peng-
hargaan
Kelompok
Guru mengumumkan
perolehan skor
kelompok 5
menit Guru mengumumkan
prestasi kelompok.
Penutup Guru memberikan
kesimpulan.
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
5
menit
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok berprestasi
Kelompok berprestasi
menerima penghargaan. 5
menit
C. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat : LCD, leptop, papan tulis, spidol, dll.
2. Sumber Belajar : Buku
- Tim IPA AMP/MTs, Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP / MTs Kelas
VII, PT Galaxy Puspa Mega.
- Gut Windarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs, Intan Pariwara
- Tim Abdi Guru, IPA Terpadu Jilid I untuk SMP Kelas VII, Jakarta:
Erlangga, 2007.
72
D. Penilaian
Bentuk : Pilihan Ganda
Jenis : Tertulis
Pertanyaan:
1. Siapakah ilmuwan yang pertama kali melihat adanya sel dengan
menggunakan mikroskop?
a. Robert Hooke c. Carolus Linnaeus
b. Robert Brown d. Louis Pasteur
2. Disebut apakah makhluk hidup yang bersel banyak?
a. uniseluler
b. multiseluler
c. jumlah banyak
d. sel besar
3. Pigmen apakah yang terdapat dalam kloroplas?
a. lemak
b. amilum
c. hormon
d. klorofil
4. Perhatikan tabel berikut.
Nama Organel Fungsi
I. Membran sel a. Mengatur jalannya pengangkutan zat
dari dan keluar sel
II. Ribosom b. Untuk pengeluaran
III. Dinding sel c. Tempat sintesis protein
IV. Klorofil d. Tempat fotosintesis
Manakah pasangan yang benar dari nama organel dengan fungsinya?
a. I dan d c. III dan b
b. II dan c d. IV dan a
5. Organel sel apakah yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh aktivitas
sel?
a. nukleus
b. sentriol
c. kromosom
d. plastida
6. Apakah yang membedakan antara RE kasar dan RE halus?
a. lisosom
b. sentrosom
c. ribosom
d. mitokondria
7. Bagian sel apakah yang hanya dimilki sel tumbuhan?
a. nukleus
b. sitoplasma
c. kloroplas
d. vakuola
73
8. Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan karena?
a. sel hewan memiliki vakuola yang sangat kecil
b. sel hewan tidak memiliki vakuola sama sekali
c. sel hewan memiliki vakuola besar
d. sel hewan memiliki vakuola besar dan kecil
9. Di bawah ini bagian-bagian yang terdapat dalam sel :
1. kloroplas 4. vakuola
2. mitokondria 5. sentrosom
3. dinding sel 6. lisosom
Organel manakah yang hanya dimiliki sel hewan?
a. 1,2 dan 3 c. 1, 5, dan 6
b. 1, 3, dan 5 d. 5 dan 6
10. Perhatikan tabel berikut!
No Nama Organel Tumbuhan Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak
2. Nukleus Tidak Ada
3. Ribosom Ada Tidak
4. Badan golgi Tidak Ada
5. Sentriol Tidak Ada
6. Plastida Ada Ada
7. Vakuola Besar Kecil
Pada tabel di atas manakah perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan
yang benar?
a. 1,2 dan 7 c. 1,4 dan 7
b. 1,3 dan 5 d. 1,5 dan 7
Kunci Jawaban No. 1-10 = A,B,D,B,A,C,C,A,D,D
Ciputat, 10 April 2013
Guru Mata Pelajaran,
Musripah
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke – 2
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) / Biologi
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x jam pelajaran (80 menit)
Standar Kompetensi
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai
dari tingkat sel sampai organisme.
Indikator
5. Menjelaskan jaringan, organ dan sistem organ.
6. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ pada hewan dan
tumbuhan.
7. Mengklasifikasi jaringan penyusun organ pada hewan dan
tumbuhan.
8. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem organ pada hewan
dan tumbuhan.
9. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan mulai dari sel sampai
organisme.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
5. Menjelaskan pengertian jaringan, organ dan sistem organ.
6. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ pada hewan dan
tumbuhan.
75
7. Mengelompokkan jaringan penyusun organ pada hewan dan
tumbuhan.
8. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem organ.
9. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan mulai dari sel sampai
organisme.
D. Materi Pembelajaran
2. Jaringan
Dalam organisme bersel satu jelas hanya ada satu sel saja. Tetapi
organisme yang bersel banyak dalam tubuh akan terdapat kumpulan sel-
sel. Kumpulan sel-sel tersebut terdiri dari berbagai macam bentuk yang
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Kumpulan sel atau sekelompok sel
yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan.
Macam-macam jaringan yaitu:
a. Jaringan pada tumbuhan
1) Jaringan epidermis
2) Jaringan meristem
3) Jaringan pengangkut. Ada 2 macam, yaitu:
- Jaringan xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk mengangkut
air dan garam mineral dari dalam tanah.
- Jaringan floem (pembuluh tapis) berfungsi untuk mengangkut
hasil fotosintesis dari daun.
4) Jaringan penyokong
5) Jaringan parenkim
b. Jaringan pada hewan
1) Jaringan epitel
2) Jaringan otot. Ada 3 macam jaringan otot,yaitu:
- Otot polos
- Otot lurik
- Otot jantung
3) Jaringan syaraf
76
4) Jaringan ikat
5) Jaringan penunjang
3. Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan
fungsi tertentu. Contoh organ pada tumbuhan, antara lain: daun, akar dan
batang. Contoh organ pada hewan, antara lain: jantung, mata, ginjal.
4. Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan dari beberapa organ yang saling
bekerja sama dengan sistem tertentu. Contoh jantung berfungsi untuk
mengedarkan darah, jantung tidak dapat bekerja tanpa adanya organ lain
seperti pembuluh darah. Begitu juga sebaliknya, pembuluh darah tidak
dapat bekerja tanpa jantung.
Macam-macam sistem organ pada tumbuhan, antara lain: sistem
pengangkutan, sistem pelindung, sistem penyokong dan lain sebagainya.
Sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain: sistem pencernaan,
sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem pengeluaran, sistem
hormon dan sistem saraf.
Diantara sistem-sistem tersebut tidak melakukan fungsi sendiri-
sendiri tetapi saling bekerja sama sehingga membentuk proses kehidupan
dalam organisme. Organisme terbentuk dari bagian terkecil yang disebut
sel, sampai akhirnya terbentuk organisme dengan urutan sebagai berikut:
Sel – jaringan – organ – sistem organ – organisme.
E. Model, Media dan Strategi Pembelajaran :
4. Model : Kooperatif Tipe STAD
5. Media : Power Point, Hand-0ut
6. Strategi: Guided Note Taking
F. Langkah Pembelajaran :
Langkah-langkah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
77
Kegiatan Tahap Guru Siswa Waktu
Awal Pembukaan Guru mengkondisikan
kelas.
Siswa bersiap-siap
mengikuti
pembelajaran.
10
menit
Absensi Guru mengabsen siswa Siswa memperhatikan
dan menjawab sesuai
nama siswa.
Motivasi
Guru memberikan
motivasi
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan
prosedur pembelajaran
STAD dengan strategi
GNT.
Apersepsi
Guru memberikan
apersepsi: Bagaimana
sel dapat menyusun
tubuh makhluk hidup?
Siswa menjawab
pertanyaan guru.
Inti
Pembagian
Kelompok
Guru membagi
kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa
berdasarkan urutan
peringkat dari tertinggi
sampai terendah. Setiap
kelompok terdiri dari 1
orang beprestasi tinggi,
2-3 sedang dan 1
rendah.
Siswa mendengarkan
guru membacakan
nama-nama anggota
kelompok pada tiap
kelompok.
5
menit
Guru membagikan
hand-out GNT.
Siswa mengecek hand-
out yang diberikan oleh
guru.
Presentasi
Kelas
Guru menjelaskan
materi dengan ceramah.
Siswa memperhatikan
dan melengkapi catatan
dalam hand-out GNT.
15
menit
Guru meminta siswa
berdiskusi dengan
teman sebangku untuk
melengkapi hand-out
GNT.
Siswa berdiskusi
dengan teman sebangku
jika terdapat materi
dalam hand-out GNT
yang belum terisi.
5
menit
Guru menunjuk siswa
membacakan kembali
handout yang sudah
dilengkapi dari
penjelasan guru.
Siswa yang ditunjuk
oleh guru membacakan
handout yang sudah
lengkap.
5
menit
Belajar Guru meminta siswa Siswa bergabung 10
78
kelompok bergabung dengan
kelompoknya.
dengan kelompoknya. menit
Guru membagikan
LKS.
“Guru memberikan
instruksi kepada setiap
anggota kelompok
untuk kerja sama,
berdiskusi ketika
mengerjakan lembar
kerja. Anggota yang
lebih mengerti
menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai
semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan
dan membimbing
aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk mengerjakan
LKS.
Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
Siswa mengumpulkan
LKS hasil kerja
kelompok.
Kuis
Guru mengadakan tes
individu atau kuis.
Siswa melaksanakan
tes individu atau kuis.
10
menit
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab.
Selama mengerjakan
kuis siswa tidak boleh
bekerja sama.
Siswa mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab .
Guru mengamati
aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan
menegur siswa jika
terjadi kecurangan
dalam penyelesaian
kuis.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
jawaban kuis
Siswa mengumpulkan
jawaban kuis
Guru mengacak lembar
jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa
lain untuk bertukar
Masing-masing siswa
mengoreksi lembar
jawab siswa lainnya.
79
koreksi.
Pemberian
Skor
Individu
Guru mengumumkan
perolehan nilai
individu
Siswa memperhatikan
pengumuman dari guru. 5
menit
Peng-
hargaan
Kelompok
Guru mengumumkan
perolehan skor
kelompok 5
menit Guru mengumumkan
prestasi kelompok.
Penutup Guru memberikan
kesimpulan.
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
5
menit
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok berprestasi
Kelompok berprestasi
menerima penghargaan. 5
menit
G. Alat dan Sumber Belajar
3. Alat : LCD, leptop, papan tulis, spidol, dll.
4. Sumber Belajar : Buku
- Tim IPA AMP/MTs, Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP / MTs Kelas
VII, PT Galaxy Puspa Mega.
- Gut Windarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs, Intan Pariwara
- Tim Abdi Guru, IPA Terpadu Jilid I untuk SMP Kelas VII, Jakarta:
Erlangga, 2007.
H. Penilaian
Bentuk : Pilihan Ganda
Jenis : Tertulis
Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan jaringan?
a. Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda.
b. Jaringan tidak dimiliki tumbuhan.
c. Jaringan adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
d. Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama.
2. Berikut ini manakah yang bukan organ?
a. ginjal c. syaraf
b. jantung d. lambung
80
3. Apakah yang membedakan jaringan tumbuhan dan hewan?
a. tumbuhan memiliki jaringan syaraf dan parenkim
b. tumbuhan memiliki jaringan parenkim dan meristem
c. tumbuhan memiliki jaringan epitel dan meristem
d. tumbuhan memiliki jaringan syaraf dan epitel
4. Jaringan meristem pada tumbuhan terdapat pada organ berikut, kecuali?
a. ujung akar c. ujung batang
b. ujung daun d. kambium
5. Organ berikut ini, manakah yang tersusun atas jaringan tulang, otot, epitel
dan saraf?
a. jantung c. paru-paru
b. telinga d. hati
6. Organ daun tersusun atas beberapa jaringan, apa sajakah jaringan
penyusun daun?
a. jaringan epidermis, bunga karang, pagar dan pengangkut
b. jaringan penunjang, epidermis, pagar dan pengangkut
c. jaringan parenkim, epidermis, meristem dan penunjang
d. jaringan parenkim, meristem, penunjang dan pengangkut
7. Sistem organ apakah yang hanya terdapat pada hewan?
a. sistem pelindung c. sistem pengangkutan
b. sistem pencernaan d. sistem penyokong
8. Berikut merupakan pengertian organ yang benar yaitu?
a. kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi yang sama.
b. kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu.
c. kumpulan dari sel-sel yang membentuk jaringan.
d. kumpulan dari jaringan yang membentuk organ.
9. Perhatikan tabel berikut!
No Sistem Organ Organ Penyusun
1. Pengeluaran Ginjal, kulit, hati dan paru-paru
2. Pernafasan Hidung, kerongkongan, paru-paru
3. Pencernaan Mulut, tenggorokan, lambung, usus besar,
usus halus dan anus
4. Peredaran darah Jantung dan pembuluh darah
Pada tabel di atas manakah pasangan yang sesuai antara sistem organ dan
organ penyusunnya?
c. 1 dan 2 c. 3 dan 4
d. 2 dan 3 d. 4 dan 1
81
10. Bagaimanakah urutan organisasi kehidupan?
a. Sel – jaringan – organ - sistem organ - organisme.
b. Organisme – sel – jaringan – organ -sistem organ.
c. Organ - sistem organ – organisme – sel - jaringan.
d. Jaringan – sel – organ – sistem organ -organisme.
Kunci Jawaban No. 1-10 = D, C, B, B, B, A, B, B, D, A
Ciputat, 11 April 2013
Guru Mata Pelajaran,
Musripah
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Pertemuan ke – 1
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) / Biologi
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x jam pelajaran (80 menit)
Standar Kompetensi
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan
mulai dari tingkat sel sampai organisme.
Indikator
1. Menjelaskan sel dan sejarah tentang sel.
2. Menjelaskan organel – organel yang terdapat dalam sel, seperti :
membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus.
3. Menentukan organel pada sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Menyimpulkan perbedaaan sel hewan dan sel tumbuhan.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian sel dan sejarah penemuan sel.
2. Menjelaskan bagian-bagian yang terdapat dalam sel, seperti :
membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus.
Lampiran 2
83
3. Menentukan organel yang terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
4. Membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
B. Materi Pembelajaran
1. Sel
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Sel pertama kali
ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Di dalam sel terdapat tiga
bagian utama yaitu:
a. Membran sel atau selaput sel
Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi untuk
melakukan pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat
makanan dan sisa metabolisme. Dinding sel hanya terdapat pada
tumbuhan tersusun atas selulosa.
b. Inti sel atau nukleus
Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel.
Biasanya bentuk inti sel bulat dan di dalamnya terdapat kromosom yang
merupakan benang-benang pembawa sifat keturunan.
c. Sitoplasma
Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam
sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapat
benda-benda khusus yang disebut dengan organel sel dan rongga sel
(Vakuola).
Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:
1) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan
protein.
2) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan
sel untuk mendapatkan energi.
3) Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
4) Retikulum endoplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan lemak.
5) Vakuola merupakan rongga sel.
84
6) Kloroplas adalah plastida yang berwarna hijau yang mengandung
klorofil (zat warna hijau daun).
A. Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
B. Langkah Pembelajaran :
Langkah-langkah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
Kegiatan Tahap Guru Siswa Waktu
Awal
Pembukaan Guru mengkondisikan
kelas.
Siswa bersiap-siap
mengikuti
pembelajaran.
10
menit
Absensi Guru mengabsen siswa Siswa memperhatikan
dan menjawab sesuai
nama siswa.
Motivasi
Guru memberikan
motivasi
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan
prosedur pembelajaran
STAD.
Apersepsi
Guru memberikan
apersepsi: makhluk
hidup diseluruh muka
bumi memiliki
beragam bentuk dan
ukuran, akan tetapi
makhluk hidup juga
mempunyai persamaan,
apakah kesamaan
tersebut?
Siswa menjawab
pertanyaan guru.
Inti
Pembagian
Kelompok
Guru membagi
kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa
berdasarkan urutan
peringkat dari tertinggi
sampai terendah. Setiap
kelompok terdiri dari 1
orang beprestasi tinggi,
2-3 sedang dan 1
rendah.
Siswa mendengarkan
guru membacakan
nama-nama anggota
kelompok pada tiap
kelompok. 5
menit
Presentasi
Kelas
Guru menjelaskan
materi dengan ceramah.
Siswa menyimak
penjelasan guru.
25
menit
Belajar Guru meminta siswa Siswa bergabung 10
85
kelompok bergabung dengan
kelompoknya.
dengan kelompoknya. menit
Guru membagikan
LKS.
“Guru memberikan
instruksi kepada setiap
anggota kelompok
untuk kerja sama,
berdiskusi ketika
mengerjakan lembar
kerja. Anggota yang
lebih mengerti
menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai
semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan
dan membimbing
aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk mengerjakan
LKS.
Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
Siswa mengumpulkan
LKS hasil kerja
kelompok.
Kuis
Guru mengadakan tes
individu atau kuis.
Siswa melaksanakan
tes individu atau kuis.
10
menit
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab.
Selama mengerjakan
kuis siswa tidak boleh
bekerja sama.
Siswa mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab .
Guru mengamati
aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan
menegur siswa jika
terjadi kecurangan
dalam penyelesaian
kuis.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
jawaban kuis
Siswa mengumpulkan
jawaban kuis
Guru mengacak lembar
jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa
lain untuk bertukar
Masing-masing siswa
mengoreksi lembar
jawab siswa lainnya.
86
koreksi.
Pemberian
Skor
Individu
Guru mengumumkan
perolehan nilai
individu
Siswa memperhatikan
pengumuman dari guru. 5
menit
Peng-
hargaan
Kelompok
Guru mengumumkan
perolehan skor
kelompok 5
menit Guru mengumumkan
prestasi kelompok.
Penutup
Guru memberikan
kesimpulan.
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
5
menit
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok berprestasi
Kelompok berprestasi
menerima penghargaan. 5
menit
C. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat : LCD, leptop, papan tulis, spidol, dll.
2. Sumber Belajar : Buku
- Tim IPA AMP/MTs, Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP / MTs Kelas
VII, PT Galaxy Puspa Mega.
- Gut Windarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs, Intan Pariwara
- Tim Abdi Guru, IPA Terpadu Jilid I untuk SMP Kelas VII, Jakarta:
Erlangga, 2007.
D. Penilaian
Bentuk : Pilihan Ganda
Jenis : Tertulis
Pertanyaan:
1. Siapakah ilmuwan yang pertama kali melihat adanya sel dengan
menggunakan mikroskop?
a. Robert Hooke c. Carolus Linnaeus
b. Robert Brown d. Louis Pasteur
2. Disebut apakah makhluk hidup yang bersel banyak?
a. uniseluler
b. multiseluler
c. jumlah banyak
d. sel besar
3. Pigmen apakah yang terdapat dalam kloroplas?
a. lemak
b. amilum
c. hormon
d. klorofil
87
4. Perhatikan tabel berikut.
Nama Organel Fungsi
I. Membran sel a. Mengatur jalannya pengangkutan zat
dari dan keluar sel
II. Ribosom b. Untuk pengeluaran
III. Dinding sel c. Tempat sintesis protein
IV. Klorofil d. Tempat fotosintesis
Manakah pasangan yang benar dari nama organel dengan fungsinya?
a. I dan d c. III dan b
b. II dan c d. IV dan a
5. Organel sel apakah yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh aktivitas
sel?
a. nukleus
b. sentriol
c. kromosom
d. plastida
6. Apakah yang membedakan antara RE kasar dan RE halus?
a. lisosom
b. sentrosom
c. ribosom
d. mitokondria
7. Bagian sel apakah yang hanya dimilki sel tumbuhan?
a. nukleus
b. sitoplasma
c. kloroplas
d. vakuola
8. Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan karena?
a. sel hewan memiliki vakuola yang sangat kecil
b. sel hewan tidak memiliki vakuola sama sekali
c. sel hewan memiliki vakuola besar
d. sel hewan memiliki vakuola besar dan kecil
9. Di bawah ini bagian-bagian yang terdapat dalam sel :
1. kloroplas 4. vakuola
2. mitokondria 5. sentrosom
3. dinding sel 6. lisosom
Organel manakah yang hanya dimiliki sel hewan?
a. 1,2 dan 3 c. 1, 5, dan 6
b. 1, 3, dan 5 d. 5 dan 6
10. Perhatikan tabel berikut!
No Nama Organel Tumbuhan Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak
2. Nukleus Tidak Ada
3. Ribosom Ada Tidak
4. Badan golgi Tidak Ada
5. Sentriol Tidak Ada
88
6. Plastida Ada Ada
7. Vakuola Besar Kecil
Pada tabel di atas manakah perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan
yang benar?
a. 1,2 dan 7 c. 1,4 dan 7
b. 1,3 dan 5 d. 1,5 dan 7
Kunci Jawaban No. 1-10 = A,B,D,B,A,C,C,A,D,D
Ciputat, 10 April 2013
Guru Mata Pelajaran,
Musripah
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Pertemuan ke – 2
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) / Biologi
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x jam pelajaran (80 menit)
Standar Kompetensi
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai
dari tingkat sel sampai organisme.
Indikator
5. Menjelaskan jaringan, organ dan sistem organ.
6. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ pada hewan dan
tumbuhan.
7. Mengklasifikasi jaringan penyusun organ pada hewan dan
tumbuhan.
8. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem organ pada hewan
dan tumbuhan.
9. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan mulai dari sel sampai
organisme.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
5. Menjelaskan pengertian jaringan, organ dan sistem organ.
6. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ pada hewan dan
tumbuhan.
90
7. Mengelompokkan jaringan penyusun organ pada hewan dan
tumbuhan.
8. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem organ.
9. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan mulai dari sel sampai
organisme.
D. Materi Pembelajaran
2. Jaringan
Dalam organisme bersel satu jelas hanya ada satu sel saja. Tetapi
organisme yang bersel banyak dalam tubuh akan terdapat kumpulan sel-
sel. Kumpulan sel-sel tersebut terdiri dari berbagai macam bentuk yang
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Kumpulan sel atau sekelompok sel
yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan.
Macam-macam jaringan yaitu:
a. Jaringan pada tumbuhan
1) Jaringan epidermis
2) Jaringan meristem
3) Jaringan pengangkut. Ada 2 macam, yaitu:
- Jaringan xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk mengangkut
air dan garam mineral dari dalam tanah.
- Jaringan floem (pembuluh tapis) berfungsi untuk mengangkut
hasil fotosintesis dari daun.
4) Jaringan penyokong
5) Jaringan parenkim
b. Jaringan pada hewan
1) Jaringan epitel
2) Jaringan otot. Ada 3 macam jaringan otot,yaitu:
- Otot polos
- Otot lurik
- Otot jantung
3) Jaringan syaraf
91
4) Jaringan ikat
5) Jaringan penunjang
3. Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan
fungsi yang tertentu. Contoh organ pada tumbuhan, antara lain: daun, akar
dan batang. Contoh organ pada hewan, antara lain: jantung, mata, ginjal.
4. Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan dari beberapa organ yang saling
bekerja sama dengan sistem tertentu. Contoh jantung berfungsi untuk
mengedarkan darah, jantung tidak dapat bekerja tanpa adanya organ lain
seperti pembuluh darah. Begitu juga sebaliknya, pembuluh darah tidak
dapat bekerja tanpa jantung.
Macam-macam sistem organ pada tumbuhan, antara lain: sistem
pengangkutan, sistem pelindung, sistem penyokong dan lain sebagainya.
Sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain: sistem pencernaan,
sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem pengeluaran, sistem
hormon dan sistem saraf.
Diantara sistem-sistem tersebut tidak melakukan fungsi sendiri-
sendiri tetapi saling bekerja sama sehingga membentuk proses kehidupan
dalam organisme. Organisme terbentuk dari bagian terkecil yang disebut
sel, sampai akhirnya terbentuk organisme dengan urutan sebagai berikut:
Sel – jaringan – organ – sistem organ – organisme.
E. Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
F. Langkah Pembelajaran :
Langkah-langkah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
Kegiatan Tahap Guru Siswa Waktu
Awal Pembukaan Guru mengkondisikan
kelas.
Siswa bersiap-siap
mengikuti
pembelajaran. 10
menit Absensi Guru mengabsen siswa Siswa memperhatikan
dan menjawab sesuai
nama siswa.
92
Motivasi
Guru memberikan
motivasi
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan
prosedur pembelajaran
STAD.
Apersepsi
Guru memberikan
apersepsi: Bagaimana
sel dapat menyusun
tubuh makhluk hidup?
Siswa menjawab
pertanyaan guru.
Inti
Pembagian
Kelompok
Guru membagi
kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa
berdasarkan urutan
peringkat dari tertinggi
sampai terendah. Setiap
kelompok terdiri dari 1
orang beprestasi tinggi,
2-3 sedang dan 1
rendah.
Siswa mendengarkan
guru membacakan
nama-nama anggota
kelompok pada tiap
kelompok. 5
menit
Presentasi
Kelas
Guru menjelaskan
materi dengan ceramah.
Siswa menyimak
penjelasan guru.
25
menit
Belajar
kelompok
Guru meminta siswa
bergabung dengan
kelompoknya.
Siswa bergabung
dengan kelompoknya.
10
menit
Guru membagikan
LKS.
“Guru memberikan
instruksi kepada setiap
anggota kelompok
untuk kerja sama,
berdiskusi ketika
mengerjakan lembar
kerja. Anggota yang
lebih mengerti
menjelaskan kepada
anggota lainnya sampai
semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan
dan membimbing
aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk mengerjakan
LKS.
Guru meminta siswa
mengumpulkan LKS
Siswa mengumpulkan
LKS hasil kerja
93
hasil kerja kelompok. kelompok.
Kuis
Guru mengadakan tes
individu atau kuis.
Siswa melaksanakan
tes individu atau kuis.
10
menit
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab.
Selama mengerjakan
kuis siswa tidak boleh
bekerja sama.
Siswa mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab .
Guru mengamati
aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan
menegur siswa jika
terjadi kecurangan
dalam penyelesaian
kuis.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
jawaban kuis
Siswa mengumpulkan
jawaban kuis
Guru mengacak lembar
jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa
lain untuk bertukar
koreksi.
Masing-masing siswa
mengoreksi lembar
jawab siswa lainnya.
Pemberian
Skor
Individu
Guru mengumumkan
perolehan nilai
individu
Siswa memperhatikan
pengumuman dari guru. 5
menit
Peng-
hargaan
Kelompok
Guru mengumumkan
perolehan skor
kelompok 5
menit Guru mengumumkan
prestasi kelompok.
Penutup Guru memberikan
kesimpulan.
Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
5
menit
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok berprestasi
Kelompok berprestasi
menerima penghargaan. 5
menit
G. Alat dan Sumber Belajar
3. Alat : LCD, leptop, papan tulis, spidol, dll.
4. Sumber Belajar : Buku
94
- Tim IPA AMP/MTs, Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP / MTs Kelas
VII, PT Galaxy Puspa Mega.
- Gut Windarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs, Intan Pariwara
- Tim Abdi Guru, IPA Terpadu Jilid I untuk SMP Kelas VII, Jakarta:
Erlangga, 2007.
H. Penilaian
Bentuk : Pilihan Ganda
Jenis : Tertulis
Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan jaringan?
a. Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda.
b. Jaringan tidak dimiliki tumbuhan.
c. Jaringan adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
d. Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama.
2. Berikut ini manakah yang bukan organ?
a. ginjal c. syaraf
b. jantung d. lambung
3. Apakah yang membedakan jaringan tumbuhan dan hewan?
a. tumbuhan memiliki jaringan syaraf dan parenkim
b. tumbuhan memiliki jaringan parenkim dan meristem
c. tumbuhan memiliki jaringan epitel dan meristem
d. tumbuhan memiliki jaringan syaraf dan epitel
4. Jaringan meristem pada tumbuhan terdapat pada organ berikut, kecuali?
a. ujung akar c. ujung batang
b. ujung daun d. kambium
5. Organ berikut ini, manakah yang tersusun atas jaringan tulang, otot, epitel
dan saraf?
a. jantung c. paru-paru
b. telinga d. hati
6. Organ daun tersusun atas beberapa jaringan, apa sajakah jaringan
penyusun daun?
a. jaringan epidermis, bunga karang, pagar dan pengangkut
b. jaringan penunjang, epidermis, pagar dan pengangkut
c. jaringan parenkim, epidermis, meristem dan penunjang
d. jaringan parenkim, meristem, penunjang dan pengangkut
95
7. Sistem organ apakah yang hanya terdapat pada hewan?
a. sistem pelindung c. sistem pengangkutan
b. sistem pencernaan d. sistem penyokong
8. Berikut merupakan pengertian organ yang benar yaitu?
a. kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi yang sama.
b. kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu.
c. kumpulan dari sel-sel yang membentuk jaringan.
d. kumpulan dari jaringan yang membentuk organ.
9. Perhatikan tabel berikut!
No Sistem Organ Organ Penyusun
1. Pengeluaran Ginjal, kulit, hati dan paru-paru
2. Pernafasan Hidung, kerongkongan, paru-paru
3. Pencernaan Mulut, tenggorokan, lambung, usus besar,
usus halus dan anus
4. Peredaran darah Jantung dan pembuluh darah
Pada tabel di atas manakah pasangan yang sesuai antara sistem organ dan
organ penyusunnya?
c. 1 dan 2 c. 3 dan 4
d. 2 dan 3 d. 4 dan 1
10. Bagaimanakah urutan organisasi kehidupan?
a. Sel – jaringan – organ - sistem organ - organisme.
b. Organisme – sel – jaringan – organ -sistem organ.
c. Organ - sistem organ – organisme – sel - jaringan.
d. Jaringan – sel – organ – sistem organ -organisme.
Kunci Jawaban No. 1-10 = D, C, B, B, B, A, B, B, D, A
Ciputat, 12 April 2013
Guru Mata Pelajaran,
Musripah
ORGANISASI KEHIDUPAN
1
Standar Kompetensi: 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup. Kompetensi Dasar: 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan sel dan sejarah tentang sel.
2. Menjelaskan organel – organel yang terdapat dalam sel, seperti : membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus
3. Menentukan organel pada sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Menyimpulkan perbedaaan sel hewan dan sel tumbuhan.
2
Petunjuk Pengisian:
1. Perhatikan penjelasan guru.
2. Isilah titik - titik pada kolom yang sudah tersedia sesuai penjelasan guru selama guru menjelaskan materi.
3. Cocokkan hasil jawabanmu dengan jawaban temanmu pada hand-out setelah guru selesai menerangkan.
3
A. Pengertian Sel Sel adalah ........................
B. Sejarah Sel Sel pertama kali ditemukan oleh ............
...........
Pada tahun ......... yang menyebutkan bahwa sel adalah ruangan-ruangan kecil yang kosong.
............ dan ........... menemukan teori sel dengan mengamati sel tumbuhan dan hewan.
Robert Brown mengamati benda yang terdapat dalam sel kemudian menemukan ........ ......
Felix Durjadin mengamati sel yang hidup, kemudian menemukan cairan dalam sel yang disebut ................. yang berisi air, unsur ................., dan anorganik.
4
C. Struktur Sel
1. Berdasarkan adanya membran inti, dibagi dua yaitu:
sel ..................... (tidak memiliki membran inti).
Contoh:................., .............
sel ..................... (memiliki membran inti).
Contoh:................., .............
2. Berdasarkan jumlah sel, dibagi dua yaitu:
Organisme bersel satu (....................). contoh:
Organisme bersel banyak (....................).
contoh :
5
D. Bentuk-Bentuk Sel
1. 2.
3.
6
E. Bagian-Bagian Sel
Ada 3 bagian utama sel:
1. .......... ....(............. .............). Fungsi : melakukan pertukaran zat dalam sel dan melindungi seluruh isi sel. 2. .................... Berupa cairan kental
yang berada di dalam membran sel dan di luar inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai macam organel sel.
antara lain : mitokondria, sentrosom, plastida, dan lain-lain.
Fungsi : tempat berlangsungnya kegiatan sel. 3. ........ ...... (.............). Fungsi : mengatur atau pusat seluruh kegiatan sel termasuk perkembangbiakan sel dan pertumbuhan sel.
7
F. Organel Sel
................ berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan protein.
............... berfungsi untuk melakukan respirasi
sel atau pernafasan sel untuk mendapatkan energi.
Badan golgi berfungsi sebagai ..... .............. ................ ............... Berfungsi sebagai sekresi
protein dan lemak. ............. (rongga sel) berfungsi untuk
pengeluaran dan tempat pencernaan makanan. ............... Adalah plastida yang berwarna hijau
dan mengandung ………… (zat warna hijau daun) yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia atau disebut dengan …………………….
................ .... berfungsi untuk memberi bentuk
pada tumbuhan. ................. berfungsi untuk menarik benang
kromosom menuju kutubnya.
8
SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
9
........... ………….
.................
10
............. ...........
..............
11
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Nama Organel
Sel Hewan Sel Tumbuhan
Plastida
Vakuola
Sentriol
Dinding Sel
12
ORGANISASI KEHIDUPAN
13
Standar Kompetensi :
6. Memahami keanekaragaman makhluk
hidup.
Kompetensi Dasar :
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat
sel sampai organisme.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan pengertian jaringan, organ dan
sistem organ.
2. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ
pada hewan dan tumbuhan.
3. Mengelompokkan jaringan penyusun organ pada
hewan dan tumbuhan
4. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem
organ.
5. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan
mulai dari sel sampai organisme.
14
Petunjuk Pengisian:
1. Perhatikan penjelasan guru.
2. Isilah titik - titik pada kolom yang sudah tersedia sesuai penjelasan guru selama guru menjelaskan materi.
3. Cocokkan hasil jawabanmu dengan jawaban temanmu pada hand-out setelah guru selesai menerangkan.
15
..................
Kumpulan dari beberapa sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama untuk melakukan fungsi tertentu.
Jaringan pada hewan antara lain: epitel, otot, syaraf, ikat dan penyokong atau penunjang.
Jaringan pada tumbuhan antara lain: pengangkut, epidermis dan meristem.
16
Jaringan Pada Hewan
1. Jaringan ...............
a. ...................
b. .....................
c. ......................
Fungsi jaringan epitel adalah .................
.............. ............... .......
17
2. Jaringan ..................
Berfungsi sebagai alat gerak aktif. Ada 3 macam :
........... ...............
............ ...............
............ ................
18
3. Jaringan ………. Merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel saraf atau …………….. Tiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf dan cabang dan akson. Cabang inilah yang menghubungkan tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
4. Jaringan ................. Merupakan jaringan yang menghubungkan
bagian tubuh dengan bagian tubuh yang
lain.
5. Jaringan .................. Merupakan jaringan yang terdiri dari
jaringan tulang rawan dan tulang keras. Berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan tubuh. 6. Jaringan ……………………. Berfungsi untuk menyimpan lemak
sebagai cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas secara berlebihan.
19
Jaringan Pada Tumbuhan
1. Jaringan Pengangkut Jaringan .................../pembuluh kayu.
Tersusun atas pembuluh xilem dan trakeid xilem.
Jaringan ini berfungsi untuk mengangkut air dan mineral tanah.
Jaringan ....................../pembuluh tapis. Fungsi jaringan ini adalah mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tanaman.
2. Jaringan ............... Merupakan jaringan yang tersusun atas sel- sel yang selalu aktif membelah. Terdapat pada: ujung ............, ujung ............, ...................
3. Jaringan ................. Fungsinya adalah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya, sebagai kelenjar, dan penyerap zat.
20
5. Jaringan ..............
Tersusun atas jaringan mesofil dan klorenkim.
Mesofil adalah parenkim yang terdapat pada
................ Mesofil ada dua macam yaitu;
- mesofil yang berbentuk panjang (.................)
- mesofil yang berbentuk bulat (................).
Klorenkim adalah jaringan parenkim berklorofil yang letaknya tidak di .........
Fungsi : tempat menyimpan cadangan
makanan, parenkim yang berklorofil
berfungsi sebagai tempat
fotosintesis.
4. Jaringan ……………….. Jaringan penyokong pada tumbuhan ada 2 yaitu: 1. Jaringan penyokong yang tersusun atas sel- sel yang mati dan dinding selnya mengalami penebalan yaitu (…………………). 2. Jaringan penyokong yang tersusun atas sel – sel yang hidup disebut (………….. …………..). Fungsi : sebagai penyokong dan alat pelindung.
21
...............
Merupakan kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu.
Contoh pada hewan: jantung, ginjal, mata, telinga, dll.
Contoh pada tumbuhan : daun, akar, batang.
22
JANTUNG
Jantung tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan ...., ....., dan .....
berfungsi untuk memompa darah
23
Mata
Mata tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan ........, ............., .........., dan ............
Berfungsi sebagai indera penglihat.
24
GINJAL
Tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan ..............., ..............., dan .............
Berfungsi untuk menyaring darah dan membentuk urin.
25
………………………
• Tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan ……….., ………….., …………, dan …………...
• Berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan tubuh.
26
DAUN
Daun tersusun atas jaringan .............. , pagar (......................), ............. ............ (spons), .................... Berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
27
AKAR
Akar tersusun atas jaringan ............, ............ dan ................. Akar berfungsi untuk menempel atau menancap ke dalam tanah.
28
BATANG
Batang tersusun atas jaringan .............., ........... dan ................... Batang berfungsi sebagai penghubung antara akar dan daun.
29
SISTEM ORGAN PADA MANUSIA
30
Sistem Organ Pada Manusia
No Sistem Organ
Organ penyusun Fungsi
1. Sistem pencernaan/ Digesti
Mencernakan makanan agar dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh.
2. Sistem Pernapasan
/ Respirasi
Hidung, tenggorokan, paru-paru
3.
Sistem peredaran darah/ Transportasi
mengedarkan/ mengang-kut zat makanan & oksigen. Melindungi tubuh dari bibit penyakit, mengeluarkan zat sisa ( CO2, uap air, dll)
31
No Sistem Organ
Organ penyusun Fungsi
4. Sistem pengeluaran/ ekskresi
Mengeluarkan zat sisa/ sampah ke luar dari tubuh. Menjaga keseimbangan cairan di sekitar sel.
5 Sistem koordinasi
otak, sumsum tulang belakang, alat indera, dan hormon
Menerima dan merespon rangsang dari lingkungan, mengatur aktivitas tubuh.
6. Sistem reproduksi
Testis, ovarium, uterus, kantong semen
32
ORGANISASI KEHIDUPAN
SEL
........... ORGAN
.................. ORGANISME
33
ORGANISASI KEHIDUPAN
34
Standar Kompetensi: 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup. Kompetensi Dasar: 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan sel dan sejarah tentang sel.
2. Menjelaskan organel – organel yang terdapat dalam sel, seperti : membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus
3. Menentukan organel pada sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Menyimpulkan perbedaaan sel hewan dan sel tumbuhan.
35
A. Pengertian Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
B. Sejarah Sel Sel pertama kali ditemukan oleh Robert
Hooke.
pada tahun 1665, yang menyebutkan bahwa sel adalah ruangan-ruangan kecil yang kosong.
Schleiden dan schwan menemukan teori sel dengan mengamati sel tumbuhan dan hewan.
Robert Brown mengamati benda yang terdapat dalam sel kemudian menemukan inti sel.
Felix Durjadin mengamati sel yang hidup, kemudian menemukan cairan dalam sel yang disebut protoplasma. yang berisi air, unsur organik, dan anorganik.
36
C. Struktur Sel 1. berdasarkan adanya membran inti
dibagi dua yaitu:
- sel prokariot (tidak memiliki
membran inti).
Contoh: bakteri, alga biru.
- sel eukariot (memiliki membran inti).
Contoh: hewan, tumbuhan.
2. berdasarkan jumlah sel dibagi dua
yaitu:
- Organisme bersel satu (uniseluler).
Contoh: bakteri, protista.
- Organisme bersel banyak
(multiseluler).
Contoh : manusia.
37
D. Bentuk-Bentuk Sel
1. 2.
3.
38
E. Bagian-Bagian Sel Ada 3 bagian utama sel:
1. Membran sel (membran plasma). Fungsi : melakukan pertukaran zat dalam sel dan melindungi seluruh isi sel. 2. Sitoplasma Berupa cairan kental yang
berada di dalam membran sel dan di luar inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai macam organel sel. antara lain : mitokondria, sentrosom, plastida, dan lain-lain.
Fungsi : tempat berlangsungnya kegiatan sel. 3. Inti sel (Nukleus) Fungsi : mengatur atau pusat seluruh kegiatan sel termasuk perkembangbiakan sel dan pertumbuhan sel.
39
F. Organel Sel
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis
protein atau pembentukan protein.
Mitokondria berfungsi untuk melakukan
respirasi sel atau pernafasan sel untuk
mendapatkan energi.
Badan golgi berfungsi sebagai alat
pengeluaran.
Retikulum endoplasma berfungsi sebagai
sekresi protein dan lemak.
Vakuola (rongga sel) berfungsi untuk
pengeluaran dan tempat pencernaan makanan.
Kloroplas adalah plastida yang berwarna hijau
dan mengandung klorofil (zat warna hijau daun)
yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya
menjadi energi kimia atau disebut dengan
fotosintesis.
Dinding sel berfungsi untuk memberi bentuk
pada tumbuhan.
Sentriol berfungsi untuk menarik benang
kromosom menuju kutubnya.
40
SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
41
Retikulum Endoplasma
Mitokondria
42
Badan Golgi
Kloroplas
43
Perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan
Nama Organel
Sel Hewan Sel Tumbuhan
Plastida Tidak ada
ada
Vakuola kecil besar
Sentriol ada Tidak ada
Dinding Sel Tidak ada ada
44
ORGANISASI KEHIDUPAN
45
Standar Kompetensi :
6. Memahami keanekaragaman makhluk
hidup.
Kompetensi Dasar :
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat
sel sampai organisme.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan pengertian jaringan, organ dan
sistem organ pada hewan dan tumbuhan.
2. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ
pada hewan dan tumbuhan.
3. Mengelompokkan jaringan penyusun organ pada
hewan dan tumbuhan
4. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem
organ.
5. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan
mulai dari sel sampai organisme.
46
Jaringan
Kumpulan dari beberapa sel yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Jaringan pada hewan antara lain: epitel, otot, syaraf, ikat dan penyokong atau penunjang
Jaringan pada tumbuhan antara lain: pengangkut, epidermis dan meristem.
47
Jaringan Pada Hewan
1. Jaringan epitel
a. jaringan epitel pipih
b. jaringan epitel kubus
c. jaringan epitel silinder
Fungsi jaringan epitel adalah melapisi organ
tubuh di permukaan dalam dan luar.
48
2. Jaringan otot
Berfungsi sebagai alat gerak aktif. Ada 3 macam : a. Otot jantung
b. Otot lurik c. Otot polos
49
3. Jaringan Syaraf. Merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf dan cabang dan akson. Cabang inilah yang menghubungkan tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
4. Jaringan Ikat Merupakan jaringan yang menghubungkan
bagian tubuh dengan bagian tubuh yang
lain.
5. Jaringan Tulang Merupakan jaringan yang terdiri dari
jaringan tulang rawan dan tulang keras. Berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan tubuh. 6. Jaringan Lemak Berfungsi untuk menyimpan lemak
sebagai cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas secara berlebihan.
50
Jaringan Pada Tumbuhan
1. Jaringan Pengangkut Jaringan xilem/pembuluh kayu. Tersusun
atas pembuluh xilem dan trakeid xilem. Jaringan ini berfungsi untuk mengangkut
air dan mineral tanah. Jaringan floem/pembuluh tapis. Fungsi jaringan ini adalah mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tanaman.
2. Jaringan Meristem Merupakan jaringan yang tersusun atas sel- sel yang selalu aktif membelah. Terdapat pada: ujung akar, ujung batang, kambium.
3. Jaringan Epidermis Fungsinya adalah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya, sebagai kelenjar, dan penyerap zat.
51
5. Jaringan Parenkim
Tersusun atas jaringan mesofil dan klorenkim.
Mesofil adalah parenkim yang terdapat pada
daun. Mesofil ada dua macam yaitu;
- mesofil yang berbentuk panjang (palisade)
- mesofil yang berbentuk bulat ().
Klorenkim adalah jaringan parenkim berklorofil yang letaknya tidak di .........
Fungsi : tempat menyimpan cadangan
makanan, parenkim yang berklorofil
berfungsi sebagai tempat
fotosintesis.
4. Jaringan Penyokong Jaringan penyokong pada tumbuhan ada 2 yaitu: 1. Jaringan penyokong yang tersusun atas sel- sel yang mati dan dinding selnya mengalami penebalan yaitu (sklerenkim). 2. Jaringan penyokong yang tersusun atas sel – sel yang hidup disebut (kolenkim). Fungsi : sebagai penyokong dan alat pelindung.
52
Organ
merupakan kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu.
Contoh pada hewan: jantung, mata, ginjal, dll.
Contoh pada tumbuhan : daun, akar, batang.
53
JANTUNG
Jantung tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan epitel, otot, ikat dan syaraf.
berfungsi untuk memompa darah
54
GINJAL
Tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.
Berfungsi untuk menyaring darah dan membentuk urin.
55
Mata
Mata tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan otot, syaraf, ikat, dan darah.
berfungsi sebagai indera penglihat.
56
Telinga
• Tersusun atas beberapa jaringan, antara lain: jaringan tulang, otot, epitel, dan saraf.
• Berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan tubuh.
57
DAUN
Daun tersusun atas jaringan epidermis, pagar(palisade), bunga karang (spons), pengangkut. Berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
58
AKAR
Akar tersusun atas jaringan epidermis, parenkim dan pengangkut. Akar berfungsi untuk menempel atau menancap ke dalam tanah.
59
BATANG
Batang tersusun atas jaringan epidermis, parenkim dan pengangkut. Batang berfungsi sebagai penghubung antara akar dan daun.
60
SISTEM ORGAN PADA MANUSIA
61
Sistem Organ Pada Manusia
No Sistem Organ
Organ penyusun Fungsi
1. Sistem pencernaan/ Digesti
Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
Mencernakan makanan agar dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh.
2. Sistem Pernapasan
/ Respirasi
Hidung, tenggorokan, paru-paru
Menghirup oksigen, mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
3.
Sistem peredaran darah/ Transportasi
Jantung, darah, pembuluh darah
mengedarkan/ mengang-kut zat makanan & oksigen. Melindungi tubuh dari bibit penyakit, mengeluarkan zat sisa ( CO2, uap air, dll)
62
No Sistem Organ
Organ penyusun Fungsi
4. Sistem pengeluaran/ ekskresi
Hati, kulit, ginjal, paru-paru
Mengeluarkan zat sisa/ sampah ke luar dari tubuh. Menjaga keseimbangan cairan di sekitar sel.
5 Sistem koordinasi
otak, sumsum tulang belakang, alat indera, dan hormon
Menerima dan merespon rangsang dari lingkungan, mengatur aktivitas tubuh.
6. Sistem reproduksi
Testis, ovarium, uterus, kantong semen
Untuk proses perkembangbiakan
63
ORGANISASI KEHIDUPAN
SEL
ORGAN
ORGANISME
JARINGAN
SISTEM ORGAN
64
114
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan Ke 1
Materi : Sel
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian sel dan sejarah penemuan sel.
2. Menjelaskan bagian-bagian yang terdapat dalam sel, seperti :
membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus.
3. Menentukan organel yang terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
4. Membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
Pertanyaan :
1. Jelaskan sejarah tentang sel yang telah kamu ketahui.
Lampiran 4
Kelas : Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama Anggota : 1………………..
2………………..
3………………..
4 ……………….
5 …….................
Jawab:
115
2. Lengkapilah gambar berikut beserta fungsinya.
Fungsi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
3. Tentukan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Berilah keterangan dengan
ada / tidak ada.
No Nama Organel Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Sentriol
2. Plastida
3. Dinding sel
4. Vakuola
7.
8.
9.
6.
10 2.
5.
4.
3.
1.
116
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan Ke 2
Materi : Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
5. Menjelaskan pengertian jaringan, organ dan sistem organ pada
hewan dan tumbuhan.
6. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ pada hewan dan
tumbuhan.
7. Mengelompokkan jaringan penyusun organ pada hewan dan
tumbuhan.
8. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem organ.
9. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan mulai dari sel sampai
organisme.
Pertanyaan :
4. Jelaskan pengertian jaringan.
Kelas : Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama Anggota : 1………………..
2………………..
3………………..
4 ……………….
5 …….................
Jawab:
117
5. Lengkapilah tabel berikut.
a. Jaringan tumbuhan beserta fungsinya.
No Nama Jaringan Fungsi
1. Meristem
2. Epidermis
3. Parenkim
4. Xilem
b. Jaringan hewan beserta fungsinya.
No Nama Jaringan Fungsi
1. Epitelium
2. Otot
3. Saraf
4. Penyokong
c. Organ dan jaringan penyusunnya.
No Nama Organ Jaringan Penyusun
1. Akar
2. Mata
3. Ginjal
d. Sistem organ pada hewan dan organ penyusunnya.
No Nama Sistem Organ Penyusun
1. Kulit, paru-paru, ginjal, hati.
2. Sistem Pernapasan
3. Mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, anus.
6. Urutkan gambar berikut sesuai dengan urutan organisasi kehidupan.
1 2 3 4
Jawab :
118
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan Ke 1
Materi : Sel
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian sel dan sejarah penemuan sel.
2. Menjelaskan bagian-bagian yang terdapat dalam sel, seperti :
membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, ribosom, kloroplas, sentriol, nukleus dan nukleolus.
3. Menentukan organel yang terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
4. Membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
Pertanyaan :
1. Jelaskan sejarah tentang sel yang telah kamu ketahui.
Jawab:
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke.
Pada tahun 1665, yang menyebutkan bahwa sel adalah ruangan-ruangan
kecil yang kosong.
Schleiden dan schwan menemukan teori sel dengan mengamati sel
tumbuhan dan hewan.
Robert Brown mengamati benda yang terdapat dalam sel kemudian
menemukan inti sel.
Felix Durjadin mengamati sel yang hidup, kemudian menemukan cairan
dalam sel yang disebut protoplasma. yang berisi air, unsur organik, dan
anorganik.
Lampiran 5
119
2. Lengkapilah gambar berikut beserta fungsinya.
Fungsi :
1) Tempat terlarutnya zat-zat makanan.
2) Untuk menarik benang kromosom menuju kutubnya.
3) Melakukan pertukaran zat dalam sel.
4) Sekresi protein dan lemak.
5) Pusat seluruh kegiatan sel.
6) Alat pengeluaran.
7) Memberi bentuk pada tumbuhan.
8) Untuk pengeluaran dan tempat pencernaan makanan.
9) Mengandung klorofil untuk fotosintesis.
10) Tempat respirasi sel.
3. Tentukan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Berilah keterangan dengan
ada / tidak ada.
No Nama Organel Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Sentriol Ada Tidak
2. Plastida Tidak Ada
3. Dinding sel Tidak Ada
4. Vakuola Ada Ada
7.dinding sel
8.vakuola
9.plastida
6.badan golgi
10. mitokondria 2.sentriol
5.nukleolus
4. RE
3.membran sel
1.sitoplasma
sma
120
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan Ke 2
Materi : Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
5. Menjelaskan pengertian jaringan, organ dan sistem organ pada
hewan dan tumbuhan.
6. Membedakan jaringan, organ dan sistem organ pada hewan dan
tumbuhan.
7. Mengelompokkan jaringan penyusun organ pada hewan dan
tumbuhan.
8. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem organ.
9. Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan mulai dari sel sampai
organisme.
Pertanyaan :
4. Jelaskan pengertian jaringan.
Jawab:
Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda.
5. Lengkapilah tabel berikut.
a. Jaringan tumbuhan beserta fungsinya.
No Nama Jaringan Fungsi
1. Meristem Untuk melakukan pembelahan sel.
2. Epidermis Jaringan pelindung.
3. Parenkim Tempat penyimpanan makanan.
4. Xilem Mengangkut air dan garam mineral dari
akar.
121
b. Jaringan hewan beserta fungsinya.
No Nama Jaringan Fungsi
1. Epitelium Untuk melapisi permukaan tubuh baik dalam
maupun luar.
2. Otot Alat gerak aktif
3. Saraf Menerima dan menanggapi rangsang.
4. Penyokong Memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan
menguatkan tubuh
c. Organ dan jaringan penyusunnya.
No Nama Organ Jaringan Penyusun
1. Akar Epidermis, parenkim dan pengangkut.
2. Mata Otot, syaraf, ikat, darah, dll.
3. Ginjal Otot, ikat, syaraf, dll.
d. Sistem organ pada hewan dan organ penyusunnya.
No Nama Sistem Organ Penyusun
1. Sistem ekskresi Kulit, paru-paru, ginjal, hati.
2. Sistem pernapasan Hidung, tenggorokan, paru-paru
3. Sistem pencernaan Mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, anus.
6. Urutkan gambar berikut sesuai dengan urutan organisasi kehidupan.
1 2 3 4
Jawab : 1 – 2 – 4 – 3.
122
RUBRIK PENILAIAN LKS 1
No Soal Skor
5 4 3 2 1
1. Menjelaskan sejarah tentang sel. Menjelaskan
sejarah penemuan
sel.
2. Melengkapi organel-organel
pada gambar sel hewan dan sel
tumbuhan.
Melengkapi 9-
10 organel
Melengkapi 7-8
organel
Melengkapi 5-6
organel
Melengkapi 3-4
organel
Melengkapi 1-2
organel
3. Menjelaskan fungsi organel-
organel yang ditunjuk pada
gambar.
Menjelaskan
fungsi 9-10
organel
Menjelaskan
fungsi 7-8 organel
Menjelaskan
fungsi 5-6 organel
Menjelaskan
fungsi 3-4
organel
Menjelaskan
fungsi 1-2 organel
4. Menentukan perbedaan sel
hewan dan sel tumbuhan.
Melengkapi 4
perbedaan pada
hewan dan
tumbuhan dengan
benar.
Melengkapi 3
perbedaan pada
hewan dan
tumbuhan dengan
benar.
Melengkapi 2
perbedaan pada
hewan dan
tumbuhan
dengan benar.
Melengkapi 1
perbedaan pada
hewan dan
tumbuhan dengan
benar.
Skor Maksimal 15
Nilai Maksimal = jumlah skor:15 x 100 100
123
RUBRIK PENILAIAN LKS 2
No Soal
Skor
4 3 2 1
1. Menjelaskan pengertian jaringan. Menjelaskan pengertian
jaringan dengan tepat
2. Menjelaskan fungsi jaringan
pada tumbuhan.
Menjelaskan fungsi
4 jaringan.
Menjelaskan fungsi 3
jaringan.
Menjelaskan fungsi
2 jaringan
Menjelaskan fungsi 1
jaringan
3. Menjelaskan fungsi jaringan
pada hewan.
Menjelaskan fungsi
4 jaringan
Menjelaskan fungsi 3
jaringan
Menjelaskan fungsi
2 jaringan
Menjelaskan fungsi 1
jaringan
4. Menjelaskan jaringan penyusun
pada organ hewan dan tumbuhan.
Menjelaskan jaringan
penyusun 3 organ
Menjelaskan
jaringan penyusun 2
organ
Menjelaskan jaringan
penyusun 1 organ
5. Menyebutkan nama sistem organ
dan organ penyusunnya.
Menyebutkan nama
sistem atau organ
penyusun 3 sistem
Menyebutkan nama
sistem atau organ
penyusun 2 sistem
Menyebutkan nama
sistem atau organ
penyusun 1 sistem
6. Mengurutkan gambar sesuai
dengan urutan organisasi
kehidupan.
Mengurutkan dengan
benar sesuai dengan
urutan organisasi
kehidupan.
Skor Maksimal 16
Nilai Maksimal = jumlah skor:16 x 100 100
124
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Indikator Indikator Soal Tingkat
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
Menjelaskan sel dan
sejarah tentang sel.
Menyebutkan penemu sel C1 1. Siapakah yang pertama kali menemukan sel?
a. Carolus Linnaeus
b. Charles Darwin
c. Robert Brown
d. Robert Hooke
D
Menyebutkan pengertian
sel
C1 2. Disebut apakah unit terkecil dari makhluk hidup?
a. sel c. organ
b. jaringan d. Individu
A
Menjelaskan macam-
macam sel
C1 3. Disebut apakah organisme yang tubuhnya terdiri dari
satu sel sehingga seluruh kehidupannya dilakukan oleh
sel itu sendiri?
a. multiselular c. uniselular
b. jumlah banyak d. sel besar
C
Mencirikan bentuk-
bentuk sel.
C2 4. Merupakan ciri dari sel apakah yang berbentuk bulat
pipih dan cekung?
a. otot polos c. syaraf
b. darah d. otot jantung
B
Menjelaskan organel –
organel yang terdapat
dalam sel, seperti :
membran sel,
Merinci organel sel. C2 5. Organel berikut merupakan organel inti pada sel,
kecuali?
a. nukleus c. membran sel
b. sitoplasma d. mitokondria
D
125
sitoplasma, retikulum
endoplasma, badan
golgi, mitokondria,
ribosom, kloroplas,
sentriol, nukleus dan
nukleolus.
Menyebutkan fungsi
organel-organel sel:
1) membran sel
C1 6. Organel sel apakah yang berfungsi untuk mengatur
jalannya pengangkutan zat dari dan keluar sel?
a. sitoplasma c. dinding sel
b. membran sel d. badan golgi B
2) ribosom C1 7. Organel sel apakah yang berfungsi sebagai tempat
sintesis protein?
a. sitoplasma c. ribosom
b. membran inti d. retikulum endoplasma halus
C
3) kloroplas C1 8. Organel sel apakah yang mampu menyerap energi
matahari untuk membantu proses pembuatan makanan?
a. kloroplas c. dinding sel
b. vakuola d. lisosom
A
4) Nukleus C1 9. Organel sel apakah yang berfungsi untuk
mengendalikan seluruh aktivitas sel?
a. nukleus c. sentriol
b. kromosom d. plastida
A
5) dinding sel C1 10. Manakah bagian sel yang berfungsi memberi bentuk
pada sel tumbuhan?
a. vakuola c. sitoplasma
b. dinding sel d. membran sel
B
126
6) vakuola C1 11. Apakah fungsi vakuola?
a. tempat penyimpanan oksigen
b. tempat pembuatan energi
c. tempat pencernaan makanan
d. tempat penyimpanan pigmen
C
Menunjukkan fungsi
organel dengan gambar
7) mitokondria
C1 12. Perhatikan gambar berikut.
Apakah fungsi organel pada gambar di atas?
a. penghasil energi
b. penghasil oksigen
c. penghasil makanan
d. penghasil enzim
A
8) Badan golgi C1
13. Perhatikan gambar berikut.
Organel di atas adalah organel yang berfungsi sebagai
alat pengeluaran yaitu?
a. mitokondria c. ribosom
b. badan golgi d. vakuola
B
127
9) Plastida C1 14. Perhatikan gambar berikut.
Apakah fungsi organel di atas?
a. pencernaan c. pengeluaran
b. sintesis protein d. fotosintesis
D
Menjabarkan isi organel
sel
C2 15. Di dalam protoplasma berlangsung aktivitas kehidupan.
Komponen apa sajakah yang menyusun protoplasma?
a. oksigen dan karbondioksida
b. air dan unsur organic
c. air, unsur organik dan anorganik.
d. air dan oksigen
C
Membedakan macam-
macam organel.
C2 16. Apakah yang membedakan antara RE kasar dan RE
halus?
a. ribosom c. sentrosom
b. lisosom d. mitokondria
A
Menentukan organel
pada sel hewan dan sel
tumbuhan.
Menyebutkan perbedaan
organel sel
C1 17. Organel sel apakah yang hanya dimiliki sel tumbuhan?
a. nukleus c. sitoplasma
b. kloroplas d. Vakuola
B
Menjelaskan perbedaan
sel hewan dan sel
tumbuhan.
C2 18. Apakah yang membedakan antara sel hewan dan sel
tumbuhan?
a. kloroplas c. sentriol
b. membran d. membran inti
A
128
Menjelaskan perbedaan
sel hewan dan tumbuhan.
C2 19. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan berikut ini
manakah yang paling tepat?
a. tumbuhan memiliki sentriol dan hewan memiliki
klorofil.
b. hewan memiliki dinding sel dan tumbuhan tidak.
c. sel hewan memiliki vakuola kecil sedangkan
tumbuhan besar.
d. sel hewan memiliki vakuola besar sedangkan
tumbuhan kecil.
C
Menganalisis perbedaan
sel hewan dan tumbuhan.
C4 20. Seorang siswa melakukan pengamatan terhadap suatu
sel, kemudian diperoleh data sel tersebut seperti tidak
memiliki vakuola karena vakuola yang sangat kecil,
kemudian sel tersebut juga tidak berdinding. Maka
dapat dipastikan sel tersebut merupakan sel apa?
a. sel syaraf c. sel darah
b. sel tumbuhan d. sel hewan
D
Menyimpulkan
perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan
Mengelompokkan organel
sel
C3 21. Di bawah ini bagian-bagian yang terdapat dalam sel :
1. kloroplas 4. vakuola
2. mitokondria 5. sentrosom
3. dinding sel 6. lisosom
organel sel manakah yang hanya dimiliki sel hewan
adalah?
a. 5 dan 6 c. 1,2 dan 3
b. 1, 5, dan 6 d. 1, 3, dan 5
A
129
Menganalisis perbedaan
sel hewan dan sel
tumbuhan
C4 22. Perhatikan tabel berikut.
No Nama Organel Tumbuhan Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak
2. Nukleus Tidak Ada
3. Ribosom Ada Tidak
4. Badan golgi Tidak Ada
5. Sentriol Tidak Ada
6. Plastida Ada Ada
7. Vakuola Besar Kecil
Pada tabel di atas manakah perbedaan antara sel
tumbuhan dan hewan yang benar?
a. 1,2 dan 7 c. 1,4 dan 7
b. 1,3 dan 5 d. 1,5 dan 7
D
Menjelaskan jaringan,
organ dan sistem organ.
Menjelaskan pengertian
jaringan
C2 23. Apakah yang dimaksud dengan jaringan?
a. jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.
b. jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
c. jaringan tidak dimiliki tumbuhan.
d. jaringan adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
B
Menjelaskan pengertian
organ
C2 24. Apakah yang dimaksud dengan organ?
a. kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan
fungsi tertentu.
b. kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan
fungsi yang sama.
c. kumpulan dari sel-sel yang membentuk jaringan.
d. kumpulan dari jaringan yang membentuk organ.
A
130
Menyebutkan pengertian
sistem organ
C1 25. Manakah pernyatan yang benar tentang sistem organ?
a. organ-organ yang bekerjasama untuk melakukan
fungsinya.
b. organ-organ yang mengerjakan fungsinya sendiri-
sendiri.
c. organ-organ tidak saling berhubungan.
d. kumpulan dari organ-organ.
A
Menyebutkan fungsi
jaringan:
1).pengangkut
C1
26. Jaringan apakah yang berfungsi mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke daun?
a. floem c. epidermis
b. xilem d. kolenkim
B
2).penyokong C1 27. Jaringan apakah yang berfungsi sebagai penunjang
berdirinya tumbuhan?
a. sklerenkim dan palisade c. palisade dan xilem
b. sklerenkim dan kolenkim d. xilem dan floem
B
3). Ikat C1 28. Jaringan apakah yang berfungsi menghubungkan bagian
tubuh dengan bagian tubuh yang lain?
a. ikat c. darah
b. epitelium d. otot
A
Mencirikan jaringan C2 29. Jaringan apakah yang berbentuk pipih, kubus, dan
silinder yang berfungsi untuk melapisi permukaan tubuh
atau organ baik permukaan dalam maupun permukaan
luar?
a. epidermis c. epitel
b. ikat d. darah
C
131
Membedakan jaringan,
organ dan sistem organ.
Membedakan organ dan
jaringan.
C2 30. Berikut ini, manakah yang bukan organ?
a. mata c. lambung
b. jantung d. syaraf D
Membedakan organ
dalam dan organ luar.
C2 31. Organ berikut manakah yang termasuk organ dalam?
a. telinga c. lambung
b. hidung d. otot C
Mengklasifikasi jaringan
penyusun organ pada
tumbuhan dan hewan.
Menbedakan organ dalam
dan organ luar.
C1 32. Perhatikan gambar berikut.
Jaringan otot manakah yang merupakan penyusun organ
pencernaan?
a. A c. C
b. B d. A dan B
B
Menjabarkan jaringan
penyusun organ.
C2 33. Organ berikut ini, manakah yang tersusun atas jaringan
tulang, otot, epitel dan syaraf?
a. jantung c. Paru-paru
b. telinga d. hati
B
Menentukan jaringan
penyusun organ.
C3 34. Organ daun tersusun atas beberapa jaringan, apa sajakah
jaringan penyusun daun?
a. jaringan penunjang, epidermis, pagar dan
pengangkut
b. jaringan parenkim, epidermis, meristem dan
penunjang
D
A
a B
C
132
c. jaringan parenkim, meristem, penunjang dan
pengangkut
d. jaringan epidermis, bunga karang, pagar dan
pengangkut
Mendeskripsikan organ
penyusun sistem organ
pada hewan dan
tumbuhan
Menyebutkan organ C1
35. Organ apakah yang berperan dalam pengangkutan
oksigen dan sari-sari makanan?
a. usus c. jantung
b. lambung d. paru-paru
C
Menjelaskan fungsi organ C2 36. Daun memiliki beberapa fungsi, berikut adalah fungsi
daun, kecuali?
a. tempat pertukaran makanan.
b. menyimpan cadangan makanan
c. tempat pertukaran gas
d. fotosintesis
A
Menganalisis organ
penyusun sistem organ
C4 37. Dari hasil pemeriksaan dokter seseorang divonis
mengalami kerusakan pada lambung. Maka dapat
dipastikan orang tersebut mengalami gangguan pada
sistem apa?
a. peredaran c. pernapasan
b. pencernaan d. pengeluaran
B
133
Menyimpulkan organ
penyusun sistem organ.
C4
38. Perhatikan tabel berikut.
No Sistem Organ Organ Penyusun
1. Pengeluaran Ginjal, kulit, hati dan
paru-paru
2. Pernafasan Hidung, kerongkongan,
paru-paru
3. Pencernaan Mulut, tenggorokan,
lambung, usus besar,
usus halus dan anus
4. Peredaran
darah
Jantung dan pembuluh
darah
Sesuai tabel di atas maka dapat disimpulkan antara
sistem organ dan organ penyusunnya, manakah yang
sesuai?
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 4 dan 1
D
Mengurutkan urutan
organisasi kehidupan
Mengurutkan urutan
organisasi kehidupan
C3 39. Manakah urutan organisasi kehidupan berikut ini yang
benar?
a. sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme.
b. organisme-sel-jaringan-organ-sistem organ.
c. organ-sistem organ -organisme- sel-jaringan.
d. jaringan-sel-organ-sistemorgan-organisme.
A
134
Menyusun urutan
organisasi kehidupan
C3 40. Perhatikan diagram berikut.
Sel P Q R organisme
Apakah nama tingkatan yang sesuai untuk melengkapi
P,Q dan R?
P Q R
a. jaringan Sistem organ organ
b jaringan organ sistem organ
c. sistem organ organ jaringan
d organ jaringan sistem organ
B
135
Rekap Analisis Instrumen Tes(Anates)
Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Instrumen Tes
No.
Soal
Validitas Tingkat Kesukaran Daya
Pembeda Keterangan
Korelasi Kriteria Kriteria
1 0,421 Valid Sedang 55,56 Digunakan
2 0,247 Tidak Sedang 22,22 Tidak Digunakan
3 0,226 Tidak Sangat Mudah 22,22 Tidak Digunakan
4 0,659 Valid Sedang 88,89 Digunakan
5 0,302 Tidak Sedang 66,67 Tidak Digunakan
6 0,118 Tidak Sedang 22,22 Tidak Digunakan
7 0,487 Valid Sedang 77,78 Digunakan
8 0,231 Tidak Sangat Mudah 22,22 Tidak Digunakan
9 0,234 Tidak Sedang 11,11 Tidak Digunakan
10 0,414 Valid Sedang 55,56 Digunakan
11 0,277 Tidak Sukar 11,11 Tidak Digunakan
12 0,328 Valid Sedang 33,33 Digunakan
13 0,213 Tidak Sukar 0,00 Tidak Digunakan
14 0,444 Valid Sedang 66,67 Digunakan
15 0,584 Valid Sedang 100,00 Digunakan
16 0,425 Valid Sedang 66,67 Digunakan
17 0,243 Tidak Sukar 11,11 Tidak Digunakan
18 0,015 Tidak Sedang 0,00 Tidak Digunakan
19 0,279 Tidak Sukar 22,22 Tidak Digunakan
20 0,389 Valid Sukar 22,22 Digunakan
21 0,363 Valid Sedang 44,44 Digunakan
22 0,534 Valid Sedang 55,56 Digunakan
23 0,367 Valid Sukar 22,22 Digunakan
24 0,475 Valid Sedang 55,56 Digunakan
25 0,376 Valid Sedang 33,33 Digunakan
26 0,382 Valid Sedang 33,33 Digunakan
27 0,197 Tidak Sedang 33,33 Tidak Digunakan
28 0,013 Tidak Mudah 11,11 Tidak Digunakan
29 0,399 Valid Sedang 55,56 Digunakan
30 0,464 Valid Sedang 44,44 Digunakan
31 0,149 Tidak Sedang 0,00 Tidak Digunakan
32 0,386 Valid Sedang 44,44 Digunakan
33 0,095 Tidak Sedang 11,11 Tidak Digunakan
34 0,319 Valid Sangat Mudah 22,22 Tidak Digunakan
35 0,291 Tidak Sedang 11,11 Tidak Digunakan
36 0,203 Tidak Sedang 22,22 Tidak Digunakan
37 0,315 Valid Sedang 55,56 Digunakan
38 0,206 Tidak Sukar 0,00 Tidak Digunakan
39 0,427 Valid Sedang 44,44 Digunakan
40 0,210 Tidak Sedang 11,11 Tidak Digunakan
Lampiran 8
136
SOAL INSTRUMEN TES
Nama : Nilai :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
pilihan jawaban A, B, C, atau D.
1. Siapakah yang pertama kali menemukan sel?
a. Carolus Linnaeus
b. Charles Darwin
c. Robert Brown
d. Robert Hooke
2. Merupakan ciri dari sel apakah yang berbentuk bulat, pipih, dan cekung?
a. otot polos c. syaraf
b. darah d. otot jantung
3. Organel sel apakah yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein?
a. sitoplasma c. ribosom
b. membran inti d. retikulum endoplasma halus
4. Manakah bagian sel yang berfungsi memberi bentuk pada sel tumbuhan?
a. vakuola c. sitoplasma
b. dinding sel d. membran sel
5. Perhatikan gambar berikut.
Apakah fungsi organel pada gambar di atas?
a. penghasil energi
b. penghasil oksigen
c. penghasil makanan
d. penghasil enzim
Lampiran 9
137
6. Perhatikan gambar berikut.
Apakah fungsi organel pada gambar di atas?
a. pencernaan c. pengeluaran
b. sintesis protein d. fotosintesis
7. Di dalam protoplasma berlangsung aktivitas kehidupan. Komponen apa
sajakah yang menyusun protoplasma?
a. oksigen dan karbondioksida
b. air dan unsur organik
c. air, unsur organik dan anorganik.
d. air dan oksigen
8. Apakah yang membedakan antara RE kasar dan RE halus?
a. ribosom c. sentrosom
b. lisosom d. mitokondria
9. Seorang siswa melakukan pengamatan terhadap suatu sel, kemudian diperoleh
data sel tersebut seperti tidak memiliki vakuola karena vakuola yang sangat
kecil, kemudian sel tersebut juga tidak berdinding. Maka dapat dipastikan sel
tersebut merupakan sel apa?
a. sel syaraf c. sel darah
b. sel tumbuhan d. sel hewan
10. Di bawah ini bagian-bagian yang terdapat dalam sel :
1. kloroplas 4. vakuola
2. mitokondria 5. sentrosom
3. dinding sel 6. lisosom
Organel sel manakah yang hanya dimiliki sel hewan?
a. 5 dan 6 c. 1,2 dan 3
b. 1, 5, dan 6 d. 1, 3, dan 5
138
11. Perhatikan tabel berikut.
Pada tabel di atas manakah perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan yang
benar?
a. 1,2 dan 7 c. 1,4 dan 7
b. 1,3 dan 5 d. 1,5 dan 7
12. Apakah yang dimaksud dengan jaringan?
a. Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda,
b. Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama.
c. Jaringan tidak dimiliki tumbuhan.
d. Jaringan adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
13. Apakah yang dimaksud dengan organ?
a. Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi
tertentu.
b. Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi
yang sama.
c. Organ adalah kumpulan dari sel-sel yang membentuk jaringan.
d. Organ adalah kumpulan dari jaringan yang membentuk organ.
14. Manakah pernyataan yang benar tentang sistem organ?
a. organ-organ yang bekerjasama untuk melakukan fungsinya.
b. organ-organ yang mengerjakan fungsinya sendiri-sendiri.
c. organ-organ tidak saling berhubungan.
d. kumpulan dari organ-organ.
15. Jaringan apakah yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar
ke daun?
a. floem c. epidermis
b. xylem d. kolenkim
No Nama Organel Tumbuhan Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak
2. Nukleus Tidak Ada
3. Ribosom Ada Tidak
4. Badan golgi Tidak Ada
5. Sentriol Tidak Ada
6. Plastida Ada Ada
7. Vakuola Besar Kecil
139
16. Jaringan apakah yang berbentuk pipih, kubus, dan silinder yang berfungsi
untuk melapisi permukaan tubuh atau organ baik permukaan dalam maupun
permukaan luar?
a. epidermis c. epitel
b. ikat d. darah
17. Berikut ini, manakah yang bukan organ?
a. mata c. lambung
b. jantung d. syaraf
18. Perhatikan gambar berikut.
Jaringan otot manakah yang merupakan penyusun organ pencernaan?
a. A c. C
b. B d. A dan B
19. Dari hasil pemeriksaan dokter seseorang divonis mengalami kerusakan pada
lambung. Maka dapat dipastikan orang tersebut mengalami gangguan pada
sistem apa?
a. peredaran c. pernapasan
b. pencernaan d. pengeluaran
20. Manakah urutan organisasi kehidupan berikut ini yang benar?
a. sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme.
b. organisme-sel-jaringan-organ-sistem organ.
c. organ-sistem organ -organisme- sel-jaringan.
d. jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme.
A
B
C
140
KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN TES
No. Soal Jawaban
1. D
2. B
3. C
4. B
5. A
6. D
7. C
8. A
9. D
10. A
No. Soal Jawaban
11. D
12. B
13. A
14. A
15. B
16. C
17. D
18. B
19. B
20. A
Lampiran 10
141
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Satu
Observer : Fazriyanti, S.Si.
Hari/Tanggal : Rabu/ 10 April 2013
Berilah tanda Check list (√) pada kolom dibawah ini sesuai dengan
pengamatan anda.
Ya : Dilaksanakan
Tidak : Tidak Dilaksanakan
No Kegiatan Aktivitas Guru Ya Tidak Menit Ke-
1.
Awal
Guru mengkondisikan kelas.
2. Guru mengabsen siswa.
3. Guru memberikan motivasi.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran
STAD dengan strategi GNT.
6.
Guru memberikan apersepsi: makhluk
hidup diseluruh muka bumi memiliki
beragam bentuk dan ukuran, akan tetapi
makhluk hidup juga mempunyai
persamaan, apakah kesamaan tersebut?
7.
Inti
Guru membagi kelompok yang berjumlah
4-5 siswa berdasarkan urutan peringkat
dari tertinggi sampai terendah. Setiap
kelompok terdiri dari 1 orang beprestasi
tinggi, 2-3 sedang dan 1 rendah.
8. Guru membagikan hand-out GNT.
9. Guru menjelaskan materi dengan
ceramah.
10. Guru meminta siswa berdiskusi dengan
Lampiran 11
142
teman sebangku untuk melengkapi hand-
out GNT.
11.
Guru menunjuk siswa membacakan
kembali handout yang sudah dilengkapi
dari penjelasan guru.
12. Guru meminta siswa bergabung dengan
kelompoknya.
13.
Guru membagikan LKS.
“Guru memberikan instruksi kepada
setiap anggota kelompok untuk kerja
sama, berdiskusi ketika mengerjakan
lembar kerja. Anggota yang lebih
mengerti menjelaskan kepada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok mengerti. Guru memperhatikan
dan membimbing aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
14. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
15. Guru mengadakan tes individu atau kuis.
16.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab. Selama mengerjakan
kuis siswa tidak boleh bekerja sama.
17.
Guru mengamati aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan menegur siswa jika
terjadi kecurangan dalam penyelesaian
kuis.
18. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban kuis.
19.
Guru mengacak lembar jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa lain untuk
bertukar koreksi.
20. Guru mengumumkan perolehan nilai
individu.
21. Guru mengumumkan perolehan skor
kelompok.
22. Guru mengumumkan prestasi kelompok.
23.
Penutup
Guru memberikan kesimpulan.
24. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berprestasi.
Observer
143
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Dua
Observer : Fazriyanti, S.Si.
Hari/Tanggal : Kamis/ 11 April 2013
Berilah tanda Check list (√) pada kolom dibawah ini sesuai dengan
pengamatan anda.
Ya : Dilaksanakan
Tidak : Tidak Dilaksanakan
No Kegiatan Aktivitas Guru Ya Tidak Menit Ke-
1.
Awal
Guru mengkondisikan kelas.
2. Guru mengabsen siswa.
3. Guru memberikan motivasi.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran
STAD dengan strategi GNT.
6.
Guru memberikan apersepsi: makhluk
hidup diseluruh muka bumi memiliki
beragam bentuk dan ukuran, akan tetapi
makhluk hidup juga mempunyai
persamaan, yaitu mempunyai sel.
Bagaimana cara sel menyusun tubuh
makhluk hidup?
7.
Inti
Guru membagi kelompok yang berjumlah
4-5 siswa berdasarkan urutan peringkat
dari tertinggi sampai terendah. Setiap
kelompok terdiri dari 1 orang beprestasi
tinggi, 2-3 sedang dan 1 rendah.
8. Guru membagikan hand-out GNT.
9. Guru menjelaskan materi dengan
ceramah.
144
10.
Guru meminta siswa berdiskusi dengan
teman sebangku untuk melengkapi hand-
out GNT.
11.
Guru menunjuk siswa membacakan
kembali handout yang sudah dilengkapi
dari penjelasan guru.
12. Guru meminta siswa bergabung dengan
kelompoknya.
13.
Guru membagikan LKS.
“Guru memberikan instruksi kepada
setiap anggota kelompok untuk kerja
sama, berdiskusi ketika mengerjakan
lembar kerja. Anggota yang lebih
mengerti menjelaskan kepada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok mengerti. Guru memperhatikan
dan membimbing aktivitas siswa setiap
kelompok STAD.”
14. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS
hasil kerja kelompok.
15. Guru mengadakan tes individu atau kuis.
16.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan
kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab. Selama mengerjakan
kuis siswa tidak boleh bekerja sama.
17.
Guru mengamati aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan menegur siswa jika
terjadi kecurangan dalam penyelesaian
kuis.
18. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban kuis.
19.
Guru mengacak lembar jawaban kuis dan
diberikan kepada siswa lain untuk
bertukar koreksi.
20. Guru mengumumkan perolehan nilai
individu.
21. Guru mengumumkan perolehan skor
kelompok.
22. Guru mengumumkan prestasi kelompok.
23.
Penutup
Guru memberikan kesimpulan.
24. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berprestasi.
Observer
145
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Satu
Observer : Fithri Nurrochmi, S. Pd
Hari/Tanggal : Rabu/ 10 April 2013
Berilah tanda Check list (√) pada kolom dibawah ini sesuai dengan
pengamatan anda.
Ya : Dilaksanakan
Tidak : Tidak Dilaksanakan
No Kegiatan Aktivitas Guru Ya Tidak Menit Ke-
1.
Awal
Guru mengkondisikan kelas.
2. Guru mengabsen siswa.
3. Guru memberikan motivasi.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran STAD.
6.
Guru memberikan apersepsi: makhluk
hidup diseluruh muka bumi memiliki
beragam bentuk dan ukuran, akan tetapi
makhluk hidup juga mempunyai
persamaan, apakah kesamaan tersebut?
7.
Inti
Guru membagi kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa berdasarkan urutan
peringkat dari tertinggi sampai
terendah. Setiap kelompok terdiri dari 1
orang beprestasi tinggi, 2-3 sedang dan
1 rendah.
8. Guru menjelaskan materi dengan
ceramah.
Lampiran 12
146
9. Guru meminta siswa bergabung dengan
kelompoknya.
10.
Guru membagikan LKS.
“Guru memberikan instruksi kepada
setiap anggota kelompok untuk kerja
sama, berdiskusi ketika mengerjakan
lembar kerja. Anggota yang lebih
mengerti menjelaskan kepada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan dan membimbing
aktivitas siswa setiap kelompok
STAD.”
11. Guru meminta siswa mengumpulkan
LKS hasil kerja kelompok.
12. Guru mengadakan tes individu atau
kuis.
13.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab.
Selama mengerjakan kuis siswa tidak
boleh bekerja sama.
14.
Guru mengamati aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan menegur siswa jika
terjadi kecurangan dalam penyelesaian
kuis.
15. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban kuis.
16.
Guru mengacak lembar jawaban kuis
dan diberikan kepada siswa lain untuk
bertukar koreksi.
17. Guru mengumumkan perolehan nilai
individu.
18. Guru mengumumkan perolehan skor
kelompok.
19. Guru mengumumkan prestasi
kelompok.
20.
Penutup
Guru memberikan kesimpulan.
21. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berprestasi.
Observer
---------------------------
147
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Dua
Observer : Fithri Nurrochmi, S. Pd
Hari/Tanggal : Jum’at/ 12 April 2013
Berilah tanda Check list (√) pada kolom dibawah ini sesuai dengan
pengamatan anda.
Ya : Dilaksanakan
Tidak : Tidak Dilaksanakan
No Kegiatan Aktivitas Guru Ya Tidak Menit Ke-
1.
Awal
Guru mengkondisikan kelas.
2. Guru mengabsen siswa.
3. Guru memberikan motivasi.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran STAD.
6.
Guru memberikan apersepsi: makhluk
hidup diseluruh muka bumi memiliki
beragam bentuk dan ukuran, akan tetapi
makhluk hidup juga mempunyai
persamaan, yaitu mempunyai sel.
Bagaimana cara sel menyusun tubuh
makhluk hidup?
7.
Inti
Guru membagi kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa berdasarkan urutan
peringkat dari tertinggi sampai
terendah. Setiap kelompok terdiri dari 1
orang beprestasi tinggi, 3 sedang dan 1
rendah.
8. Guru menjelaskan materi dengan
ceramah.
148
9. Guru meminta siswa bergabung dengan
kelompoknya.
10.
Guru membagikan LKS.
“Guru memberikan instruksi kepada
setiap anggota kelompok untuk kerja
sama, berdiskusi ketika mengerjakan
lembar kerja. Anggota yang lebih
mengerti menjelaskan kepada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok mengerti.
Guru memperhatikan dan membimbing
aktivitas siswa setiap kelompok
STAD.”
11. Guru meminta siswa mengumpulkan
LKS hasil kerja kelompok.
12. Guru mengadakan tes individu atau
kuis.
13.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan kuis dengan tenang dan
bertanggungjawab.
Selama mengerjakan kuis siswa tidak
boleh bekerja sama.
14.
Guru mengamati aktivitas kuis yang
dilakukan siswa dan menegur siswa jika
terjadi kecurangan dalam penyelesaian
kuis.
15. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban kuis.
16.
Guru mengacak lembar jawaban kuis
dan diberikan kepada siswa lain untuk
bertukar koreksi.
17. Guru mengumumkan perolehan nilai
individu.
18. Guru mengumumkan perolehan skor
kelompok.
19. Guru mengumumkan prestasi
kelompok.
20.
Penutup
Guru memberikan kesimpulan.
21. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berprestasi.
Observer
149
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Satu
Observer : Fazriyanti, S. Si.
Hari/Tanggal : Rabu/ 10 April 2013
Isilah kolom pengamatan 0-100% dengan nilai angka persentase 0-100%
yang sesuai menurut pengamatan anda.
No Kegiatan Aktivitas Siswa 0-100% Menit Ke-
1.
Awal
Siswa bersiap-siap mengikuti
pembelajaran.
2.
Siswa memperhatikan guru
mengabsen dan menjawab sesuai
nama siswa.
3.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan motivasi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjawab
pertanyaan apersepsi.
4.
Inti
Siswa mendengarkan guru
membacakan nama-nama anggota
kelompok pada tiap kelompok.
5. Siswa mengecek hand-out yang
diberikan oleh guru.
6.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru dan melengkapi catatan
dalam hand-out GNT.
7.
Siswa berdiskusi dengan teman
sebangku jika terdapat materi
dalam hand-out GNT yang belum
terisi.
8. Siswa yang ditunjuk oleh guru
Lampiran 13
150
membacakan handout yang sudah
lengkap.
9. Siswa bergabung dengan
kelompoknya.
10.
Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan
LKS.
11. Siswa mengumpulkan LKS hasil
kerja kelompok.
12. Siswa melaksanakan tes individu
atau kuis.
13. Siswa mengerjakan kuis dengan
tenang dan bertanggungjawab .
14. Siswa mengumpulkan jawaban
kuis.
15. Masing-masing siswa mengoreksi
lembar jawab siswa lainnya.
16.
Siswa memperhatikan
pengumuman perolehan nilai
individu maupun kelompok dari
guru.
17.
Siswa memperhatikan
pengumuman kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi
dari guru.
18.
Penutup
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan kesimpulan.
19.
Siswa dari kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi
menerima penghargaan.
Observer
---------------------------
151
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Dua
Observer : Fazriyanti, S. Si.
Hari/Tanggal : Kamis/ 11 April 2013
Isilah kolom pengamatan 0-100% dengan nilai angka persentase 0-100%
yang sesuai menurut pengamatan anda.
No Kegiatan Aktivitas Siswa 0-100% Menit Ke-
1.
Awal
Siswa bersiap-siap mengikuti
pembelajaran.
2.
Siswa memperhatikan guru
mengabsen dan menjawab sesuai
nama siswa.
3.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan motivasi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjawab
pertanyaan apersepsi.
4.
Inti
Siswa mendengarkan guru
membacakan nama-nama anggota
kelompok pada tiap kelompok.
5. Siswa mengecek hand-out yang
diberikan oleh guru.
6.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru dan melengkapi catatan
dalam hand-out GNT.
7.
Siswa berdiskusi dengan teman
sebangku jika terdapat materi
dalam hand-out GNT yang belum
terisi.
8.
Siswa yang ditunjuk oleh guru
membacakan handout yang sudah
lengkap.
152
9. Siswa bergabung dengan
kelompoknya.
10.
Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan
LKS.
11. Siswa mengumpulkan LKS hasil
kerja kelompok.
12. Siswa melaksanakan tes individu
atau kuis.
13. Siswa mengerjakan kuis dengan
tenang dan bertanggungjawab .
14. Siswa mengumpulkan jawaban
kuis.
15. Masing-masing siswa mengoreksi
lembar jawab siswa lainnya.
16.
Siswa memperhatikan
pengumuman perolehan nilai
individu maupun kelompok dari
guru.
17.
Siswa memperhatikan
pengumuman kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi
dari guru.
18.
Penutup
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan kesimpulan.
19.
Siswa dari kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi
menerima penghargaan.
Observer
-----------------------
153
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Satu
Observer : Fithri Nurrochmi, S.Pd
Hari/Tanggal : Rabu/ 10 April 2013
Isilah kolom pengamatan 0-100% dengan nilai angka persentase 0-100% yang
sesuai menurut pengamatan anda.
No Kegiatan Aktivitas Siswa 0-100% Menit Ke-
1.
Awal
Siswa bersiap-siap mengikuti
pembelajaran.
2.
Siswa memperhatikan guru
mengabsen dan menjawab sesuai
nama siswa.
3.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan motivasi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjawab
pertanyaan apersepsi.
4.
Inti
Siswa mendengarkan guru
membacakan nama-nama anggota
kelompok pada tiap kelompok.
5. Siswa menyimak penjelasan guru.
6. Siswa bergabung dengan
kelompoknya.
7. Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan
Lampiran 14
154
LKS.
8. Siswa mengumpulkan LKS hasil
kerja kelompok.
9. Siswa melaksanakan tes individu
atau kuis.
10. Siswa mengerjakan kuis dengan
tenang dan bertanggungjawab .
11. Siswa mengumpulkan jawaban
kuis.
12. Masing-masing siswa mengoreksi
lembar jawab siswa lainnya.
13.
Siswa memperhatikan
pengumuman perolehan nilai
individu maupun kelompok dari
guru.
14.
Siswa memperhatikan
pengumuman kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi dari
guru.
15.
Penutup
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan kesimpulan.
16.
Siswa dari kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi
menerima penghargaan.
Observer
---------------------------
155
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VII
Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Nama Sekolah : SMP Bakti Idhata
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Kelas/ Semester : VII/2
Pertemuan : Dua
Observer : Fithri Nurrochmi, S. Pd
Hari/Tanggal : Jum’at/ 12 April 2013
Isilah kolom pengamatan 0-100% dengan nilai angka persentase 0-100% yang
sesuai menurut pengamatan anda.
No Kegiatan Aktivitas Siswa 0-100% Menit Ke-
1.
Awal
Siswa bersiap-siap mengikuti
pembelajaran.
2.
Siswa memperhatikan guru
mengabsen dan menjawab sesuai
nama siswa.
3.
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan motivasi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjawab
pertanyaan apersepsi.
4.
Inti
Siswa mendengarkan guru
membacakan nama-nama anggota
kelompok pada tiap kelompok.
5. Siswa menyimak penjelasan guru.
6. Siswa bergabung dengan
kelompoknya.
7.
Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan
LKS.
8. Siswa mengumpulkan LKS hasil
156
kerja kelompok.
9. Siswa melaksanakan tes individu
atau kuis.
10. Siswa mengerjakan kuis dengan
tenang dan bertanggungjawab .
11. Siswa mengumpulkan jawaban
kuis.
12. Masing-masing siswa mengoreksi
lembar jawab siswa lainnya.
13.
Siswa memperhatikan
pengumuman perolehan nilai
individu maupun kelompok dari
guru.
14.
Siswa memperhatikan
pengumuman kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi dari
guru.
15.
Penutup
Siswa memperhatikan penjelasan
guru memberikan kesimpulan.
16.
Siswa dari kelompok yang
mendapatkan prestasi tertinggi
menerima penghargaan.
Observer
---------------------
157
Keterangan Hasil Observasi Aktivitas Guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru bidang studi (observer)
terhadap peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, aktivitas guru baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol telah
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rancangan pada rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Pada poin pertanyaan ke-1 (Guru mengkondisikan kelas), di kelas eksperimen
guru hanya menertibkan siswa karena semua perangkat yang diperlukan seperti LCD,
kabel LCD dan remote control LCD sudah tersedia di kelas. Pada pertemuan pertama
siswa masih banyak terlambat masuk kelas tetapi pada pertemuan kedua siswa lebih
antusias sehingga mereka sudah mempersiapkan diri untuk belajar bahkan sebelum
bel berbunyi. Sedangkan di kelas kontrol, perangkat LCD harus meminjam ke bagian
tata usaha, sehingga dalam pengkondisian kelas pun terganggu.
Pada poin pertanyaan ke-2 (Guru mengabsensi siswa), baik di kelas eksperimen
maupun kontrol guru mengabsen kehadiran siswa. Pada poin pertanyaan ke-3 (Guru
memberikan motivasi), baik di kelas eksperimen maupun kontrol, guru memberikan
pemahaman kepada siswa tentang arti penting belajar khususnya materi organisasi
kehidupan. Pada poin pertanyaan ke-4 (Guru menyampaikan tujuan pembelajaran),
baik di kelas eksperimen maupun kontrol, guru menyampaikan kepada siswa perihal
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi organisasi kehidupan.
Pada poin pertanyaan ke-5 (Guru menjelaskan prosedur pembelajaran), baik di
kelas eksperimen maupun kontrol, guru menjelaskan tentang tahapan apasaja yang
akan dilaksanakan pada proses pembelajaran, di kelas eksperimen diberikan
perlakuan strategi GNT yaitu guru membagikan handout yang sudah dipersiapkan
oleh guru dan selama guru menerangkan siswa melengkapi poin-poin penting dalam
handout, sedangkan kelas kontrol hanya melakukan tahapan pembelajaran STAD.
Pada poin pertanyaan ke-6 (Guru memberikan apersepsi), baik di kelas
eksperimen maupun kontrol, guru memberikan pertanyaan yang sama untuk
mengawali proses pembelajaran dan sebagai langkah untuk menarik perhatian siswa
Lampiran 15
158
tentang pentingnya mempelajari materi tersebut. Pada poin pertanyaan ke-7 (Guru
membagi kelompok), baik kelas eksperimen maupun kontrol, pembagian kelompok
dilakukan sebelum proses belajar oleh guru, guru membagi kelompok dengan
berdiskusi kepada guru mata pelajaran untuk mengetahui urutan prestasi siswa,
karena pada kelompok STAD ini siswa dikelompokkan berdasarkan kumpulan dari
prestasi tinggi, sedang dan rendah yang tujuannya adalah supaya proses diskusi dapat
berjalan maksimal dimana siswa yang pandai dapat mengajari temannya sehingga
dapat mencapai prestasi kelompok yang merata.
Pada poin pertanyaan ke-8 (Guru membagi handout), tahap ini hanya dilakukan
pada kelas eksperimen sebagai perlakuan yang nantinya akan dibandingkan hasilnya.
Pada poin pertanyaan ke-9 (Guru menjelaskan materi dengan ceramah), baik di kelas
eksperimen maupun kontrol, guru memberikan materi yang sama dan dengan cara
presentasi yang sama, akan tetapi pada kelas eksperimen media power point yang
digunakan disajikan dengan poin-poin penting dari pembelajaran dikosongkan.
Sedangkan pada kelas kontrol media power point disajikan secara lengkap.
Pada poin pertanyaan ke-10 (Guru meminta siswa berdiskusi untuk melengkapi
handout), tahap ini hanya dilakukan dikelas eksperimen, karena dikelas kontrol tidak
diberikan handout. Pada poin pertanyaan ke-11 (Guru menunjuk siswa untuk
membacakan kembali handout yang sudah lengkap), tahap ini juga hanya dilakukan
dikelas eksperimen dan pada pertemuan kedua hanya dilaksanakan untuk beberapa
poin saja karena waktunya tidak cukup. Pada poin pertanyaan ke-12 (Guru meminta
siswa bergabung dengan kelompoknya), baik di kelas eksperimen maupun kontrol,
siswa diminta untuk bergabung sesuai dengan nama-nama anggota kelompok yang
sudah ditentukan oleh guru sebelumnya. Pada poin pertanyaan ke-13 (Guru
membagikan LKS) dan ke-14 (Guru meminta siswa mengumpulkan LKS hasil kerja
kelompok), tahap ini dilakukan sama di kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan
kontrol.
Pada poin pertanyaan ke-15 (Guru mengadakan kuis), ke-16 (guru meminta
siswa untuk mengerjakan kuis dengan tenang dan tanggungjawab), dan ke-17 (guru
159
mengamati aktivitas kuis), pada tahap ini guru dibantu oleh observer yang ikut serta
menegur dan menertibkan siswa sehingga kuis dapat berjalan dengan baik dan pada
waktu kuis berlangsung guru mengoreksi LKS untuk dijadikan sebagai nilai dasar
atau nilai kelompok. Pada poin pertanyaan ke-18 (Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban kuis), tahap ini dilakukan sama dikedua kelas. Pada poin
pertanyaan ke-19 (Guru mengacak lembar jawab kuis dan diberikan kepada siswa lain
untuk tukar koreksi), baik di kelas eksperimen maupun kontrol, pada tahap ini guru
melibatkan siswa karena keterbatasan waktu. Pada poin pertanyaan ke-20 (Guru
mengumumkan perolehan nilai individu dan kelompok), baik di kelas eksperimen
maupun kontrol, setelah koreksi selesai guru mengumumkan perolehan nilai kuis
masing-masing siswa dan perolehan nilai kelompok yaitu hasil LKS.
Pada poin pertanyaan ke-21 (Guru mengumumkan prestasi kelompok), pretasi
kelompok merupakan hasil perbandingan nilai LKS dan nilai kuis yang dihitung
berdasarkan skala yang sudah ditentukan. Kelompok yang memiliki anggota yang
mendapatkan nilai kuis lebih baik atau sama dengan nilai LKS akan mendapatkan
poin yang digunakan untuk menentukan prestasi kelompok. Baik di kelas eksperimen
maupun kontrol, guru memberikan prestasi dengan perhitungan yang sama, sehingga
baik di kelas eksperimen maupun kontrol mendapatkan prestasi yang sama.
Pada poin pertanyaan ke-22 (Guru memberikan kesimpulan) dan poin
pertanyaan ke-23 atau terakhir (guru memberikan penghargaan kepada kelompok
berprestasi), baik di kelas eksperimen maupun kontrol guru memberikan kesimpulan
belajar dengan mengulas secara ringkas dan melibatkan siswa untuk menyebutkan
kembali hal-hal yang telah dipelajari, diikuti dengan pemberian hadiah kepada
kelompok yang mendapatkan prestasi.
160
Keterangan Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol secara umum memiliki kesamaan aktivitas. Akan tetapi siswa di kelas
kontrol masih dijumpai siswa yang ngobrol, bercanda dengan teman dan tidak
memperhatikan pada saat guru sedang menerangkan.
Pada poin pertanyaan ke-1 (Siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran), siswa
dikelas eksperimen lebih tertib artinya mereka sudah duduk rapi menempati tempat
duduk masing-masing. Walaupun pada pertemuan pertama masih banyak yang
terlambat, tetapi pada pertemuan kedua mereka lebih antusias bahkan sudah bersiap
sebelum bel berbunyi. Sedangkan di kelas kontrol, guru harus memberikan pengertian
dan pendekatan tertentu supaya siswa tertib mengikuti pembelajaran.
Pada poin pertanyaan ke-2 (Siswa memperhatikan guru mengabsen dan
menjawab sesuai nama masing-masing), baik di kelas eksperimen maupun kontrol,
siswa mengikuti instruksi dari guru dengan baik.
Pada poin pertanyaan ke-3 (Siswa memperhatikan penjelasan guru memberikan
motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjawab pertanyan apersepsi),
baik di kelas eksperimen maupun kontrol, siswa tertib mendengarkan arahan dari
guru, mengikuti instruksi guru dan siswa yang telah memiliki pemahaman menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Pada poin pertanyaan ke-4 (Siswa mendengarkan guru membacakan nama-
nama anggota kelompok), baik di kelas eksperimen maupun kontrol, ada beberapa
siswa yang menolak untuk menjadi satu kelompok, tetapi setelah guru menjelaskan
bahwa kelompok memang disusun dengan anggota yang heterogen artinya terdiri dari
beberapa latar belakang kemampuan yang berbeda. Tujuannya supaya saling
membantu karena prestasi pada pembelajaran STAD hanya akan dicapai atas
keberhasilan kelompok yang merata, siswa dapat menerima dengan baik.
Pada poin pertanyaan ke-5 (Siswa mengecek handout yang diberikan oleh
guru), tahap ini hanya dilakukan dikelas eksperimen. Pada pertemuan pertama siswa
antusias sehingga seluruh siswa mengecek semua handoutnya. Tetapi pada pertemuan
Lampiran 16
161
kedua, ada beberapa siswa yang tidak mengecek tetapi langsung mencari jawabannya
di buku.
Pada poin pertanyaan ke-6 (Siswa memperhatikan penjelasan guru) dan ke-7
(siswa melengkapi catatan dalam handout), di kelas eksperimen yang diberi handout,
siswa pada kelas tersebut mencatat penjelasan guru untuk melengkapi poin-poin
penting yang terdapat pada handout. Handout dibuat oleh guru sebelum proses
pembelajaran dan disusun dengan menyesuaikan tingkat perkembangan dan gaya
belajar siswa supaya lebih mudah dipahami. Sedangkan pada kelas kontrol (tidak
diberi handout) tidak semua siswa mencatat penjelasan guru, dalam hal ini siswa
beranggapan bahwa materi yang disampaikan oleh guru sudah tersedia dalam buku
cetak atau buku teks. Buku cetak atau buku teks yang dimaksud adalah buku siap
pakai yang diterbitkan oleh suatu penerbit dan bisa diperoleh di toko-toko buku atau
meminjam di perpustakaan.
Pada poin pertanyaan ke-8 (Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk
melengkapi handout) dan ke-9 (siswa yang ditunjuk oleh guru membacakan handout
yang sudah lengkap), tahap ini hanya dilakukan di kelas eksperimen. Semua siswa
dari pasangan tiap-tiap bangku saling bertanya dan melengkapi jika ada catatan
mereka yang belum lengkap. Di setiap pertemuan guru menunjuk perwakilan dua
siswa untuk membacakan handout yang sudah lengkap. Pada pertemuan pertama
yaitu siswa yang duduk di pojok kiri depan dan pojok kanan belakang, dan pada
pertemuan kedua sebaliknya. Tetapi pada pertemuan kedua handout tidak dibaca
secara lengkap karena waktu tidak cukup.
Pada poin pertanyaan ke-10 (Siswa bergabung dengan kelompoknya) dan ke-11
(Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan LKS), baik di kelas
eksperimen maupun kontrol, siswa bergabung dengan anggota kelompoknya. Tetapi
pada saat diskusi kelompok, kelas eksperimen lebih proaktif saling membantu
anggota kelompok. Masing-masing anggota kelompok saling berinteraksi dengan
baik. Menurut Suprijono, ”Interaksi kelompok dalam pembelajaran kooperatif
162
bertujuan mengembangkan intelegensi interpersonal”.1 Intelegensi merupakan
kemampuan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan
temperamen orang lain.2 Kelompok membentuk diskusi peer tutoring dimana dalam
suatu kelompok terdapat seorang tutor. Tutor bertindak untuk memberikan bantuan
selama pembelajaran berlangsung, yang berpotensi untuk mengurangi adanya jarak
murid dengan guru dan memberikan kesempatan untuk saling mengajari atau sebagai
umpan balik antar siswa.3 Pada kelas ini siswa terlihat saling aktif dalam mengisi
LKS. Sedangkan, pada kelas kontrol diskusi tertumpu pada siswa yang pandai atau
memahami materi saja, sebagian siswa hanya diam menunggu jawaban temannya dan
sebagian lagi mencari-cari jawaban di buku dan meringkas untuk menemukan
jawabannya.
Pada poin pertanyaan ke-12 (Siswa mengumpulkan LKS hasil kerja kelompok),
baik di kelas eksperimen maupun kontrol, siswa mengumpulkan LKS hasil kerja
kelompoknya pada waktu yang ditentukan oleh guru walaupun ada beberapa yang
belum terisi karena keterlambatan menulis dan terlalu lama berdiskusi.
Pada poin pertanyaan ke-13 (Siswa melaksanakan kuis), kelas eksperimen lebih
banyak mendapatkan skor kemajuan karena secara umum semua anggota
kelompoknya telah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan pada tahap
diskusi mereka saling bertukar pemahaman dengan teman yang lain, sehingga pada
tahap kuis sebagian besar siswa dari masing-masing kelompok mendapatkan nilai
sama dengan perolehan nilai kelompok dan beberapa siswa mendapatkan nilai lebih
tinggi dari perolehan nilai kelompok. Sedangkan pada kelas kontrol sebagian anggota
kelompoknya tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru, akibatnya pada
1Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), Cet VII, h. 62. 2Ibid.
3E. Alpay, P.S. Cutler, S. Eisenbach and A.J. Field, Changing the Marks Based Culture of
Learning through Peer Assisted TutorialsFaculty of Engineering, Faculty of Engineering (EnVision)
Department of Computing Imperial College London, (London. SW7 2AZ.).
http://pubs.doc.ic.ac.uk/peer-tutoring/peer-tutoring.pdf. diakses pada Jum’at, 17 Mei 2013., Pukul
01.50., h. 1.
163
tahap diskusi tidak terjadi diskusi yang baik dari masing-masing anggota. Hal ini
mengakibatkan pada tahap kuis sebagian anggota kelompok mendapatkan nilai di
bawah perolehan nilai kelompok, sehingga tidak semua siswa mendapatkan skor
kemajuan, yang berakibat pada perolehan prestasi kelompok, pada kelas eksperimen
sebagian bahkan pada pertemuan kedua hampir semua kelompok mendapatkan
prestasi sedangkan kelas kontrol hanya beberapa kelompok.
Pada poin pertanyaan ke-14 (Siswa mengerjakan kuis dengan tenang dan
tanggungjawab) dan ke-15 (siswa mengumpulkan jawaban kuis), siswa mengerjakan
kuis dengan tenang dan mengumpulkan tepat waktu. Pada poin pertanyaan ke-16
(masing-masing siswa mengoreksi lembar jawab siswa lainnya), semua siswa
mendapatkan satu lembar jawab milik siswa lainnya untuk bertukar koreksi,
menghitung jumlah benar dan menentukan skornya, kemudian diberikan kepada guru.
Pada poin pertanyaan ke-17 (Siswa memperhatikan pengumuman perolehan
nilai individu dan kelompok) dan ke-18 (siswa memperhatikan pengumuman
kelompok yang mendapatkan prestasi), siswa memperhatikan pengumuman dari guru.
Pada pertemuan 1 kelompok pada kelas eksperimen yang mendapatkan prestasi ada 4
kelompok dan pertemuan kedua hanya ada 2 kelompok yang tidak mendapatkan
prestasi. Sedangkan kelas kontrol pada pertemuan 1 hanya 2 kelompok dan
pertemuan ke-2 ada 3 kelompok.
Pada poin pertanyaan ke-19 (Siswa memperhatikan guru memberikan
kesimpulan), di kelas eksperimen semua siswa aktif ikut serta membuat kesimpulan,
sedangkan kelas kontrol pada pertemuan pertama ada beberapa siswa yang ngobrol
dan berhamburan mengganggu temannya, tetapi pada pertemuan kedua siswa tertib
mengikuti penjelasan guru.
Pada poin pertanyaan ke-20 atau terakhir (siswa dari kelompok yang
mendapatkan prestasi menerima penghargaan), kelompok-kelompok yang
mendapatkan prestasi menunjuk perwakilannya untuk berbaris di depan dan
menerima penghargaan.
164
NILAI KUIS KELAS EKSPERIMEN
Kel. No Nama Siswa
Tanggal :10 April 2013 Rata-Rata
Poin
Kemajuan
Prestasi
Kelompok
Tanggal : 11 April 2013 Rata-Rata
Poin
Kemajuan
Prestasi
Kelompok
Kuis : 1 Kuis : 2
Nilai
Dasar
Nilai
Kuis
Poin
Kemajuan
Nilai
Dasar
Nilai
Kuis
Poin
Kemajuan
1
1 ARI NURCHOTIMAH 73 90 30
14 Good
81 90 20
12 Good
2 YULIANI ZAHRA 73 60 0 81 70 0
3 TIARA DWI PRASTIKA 73 80 20 81 90 20
4 RICO ADRYAN 73 60 0 81 70 0
5 ANGGITA YUDANTI 73 80 20 81 90 20
2
6 DHIMAS PRIMA T. 67 80 30
24 Great
63 60 0
8 -
7 ROBBIE ALLEN J. 67 90 30 63 50 0
8 ADISYA DHIYA U. 67 70 20 63 70 20
9 ALYSSA RAHMADINA 67 70 20 63 70 20
10 HERINDA FEBRIANA J. 67 80 20 63 50 0
3
11 FADIA FAUZIA INAYA 73 50 0
2 -
81 70 0
0 -
12 RIZKY ANDRIYANTO 73 50 0 81 60 0
13 FARAH NADHIFA R. 73 70 0 81 80 0
14 RICKY MARUDUT P. 73 60 0 81 80 0
15 JOSAFAT RUBEN 73 80 10 81 70 0
4
16 MARSHA SALSABILA 73 80 20
10 Good
75 80 20
23 Great
17 MUHAMMAD ALBI H. 73 70 0 75 90 30
18 FAIZ ARYA SENA 73 90 30 75 80 20
19 MAYA NOVITA SARI 73 70 0 - - -
20 MUHAMMAD ARRAFI 73 70 0 - - -
5
21 NUR AGUNG P. 60 70 20
22 Great
75 70 0
14 Good
22 GLENN HOSEA 60 80 20 75 90 30
23 HASBI HASIDIQI 60 90 30 75 80 20
24 MUHAMMAD RIFA A. 60 80 20 75 80 20
25 MUHAMMAD DWI N. 60 70 20 75 70 0
6
26 THALIA RINANDA R. 67 70 20
5 -
69 80 30
20 Great 27 BAHYYAZID R. H. 67 60 0 69 80 30
28 MUHAMMAD RIZKI N. 67 60 0 69 60 0
29 NOVENA JOSEVIN 67 50 0 69 70 20
165
7
30 WILDA PUTRI R. 73 80 20
4 -
63 80 30
27 Great 31 MUHAMMAD RIZKI M. 73 70 0 63 70 20
32 M. ZULFIKAR 73 70 0 - - -
33 MUHAMMAD RIDHO 73 60 0 63 80 30
166
NILAI KUIS INDIVIDU KELAS KONTROL
Kel. No Nama Siswa
Tanggal :10 April 2013 Rata-Rata
Poin
Kemajuan
Prestasi
Kelompok
Tanggal : 11 April 2013 Rata-Rata
Poin
Kemajuan
Prestasi
Kelompok
Kuis : 1 Kuis : 2
Nilai
Dasar
Nilai
Kuis
Poin
Kemajuan
Nilai
Dasar
Nilai
Kuis
Poin
Kemajuan
1
1 AMELIYANI PUTRI 53 50 0
14 Good
56 60 20
18 Good
2 TOMMY NOORANWAR 53 60 20 56 70 20
3 TIMOTHY AMOEL D. 53 50 0 56 70 20
4 REIHAN RIZQI 53 80 30 56 70 0
5 AGUNG GUNAWAN 53 60 20 56 70 30
2
6 AMIRAZ MELODI 69 60 0
- -
63 70 20
4 -
7 REDANDZIO 69 60 0 63 60 0
8 RAFI MALIKI 69 40 0 63 50 0
9 PUTRI MUTIA 69 50 0 63 40 0
10 FAZA MUZAKI 69 60 0 63 50 0
3
11 ATIKA RIYANDA R. 69 90 30
20 Great
69 80 30
22 Great
12 NABILAH DIANTI 69 70 20 69 80 30
13 MUHAMMAD MIRZHA 69 70 20 69 80 30
14 MUHAMMAD HUSEIN 69 60 0 69 70 20
15 GEDE RADITYA D.W. 69 80 30 69 60 0
4
16 FARREL DARMAWAN 53 50 0
6 -
50 50 10
6,7 -
17 NABILA KISMA A. 53 40 0 50 40 0
18 MITTA AMELIA 53 50 0 50 50 10
19 MOHAMMAD ARIS D. 53 50 0 - - -
20 M. ADZKAAR 53 70 30 - - -
5
21 SAFIRA TASLIYA 60 50 0
4 -
69 70 20
22 Great
22 MOCHAMAD REZA 60 40 0 69 70 20
23 MEITASYA PUTRI K. 60 60 10 69 80 30
24 DIMAS DIANDRA P. 60 60 10 69 70 20
25 MUHAMMAD FAAIZ A. 60 50 0 69 70 20
6
26 SALMA ISTIKA Y. 67 60 0
6 -
63 50 0
14 Good 27 IRENE FEBI N. 67 60 0 63 40 0
28 BIMO SAPUTRO 67 80 30 63 70 20
29 MUHAMMAD IQSAN I. 67 50 0 63 80 30
167
30 ABIYYU PUTRA N. 67 40 0 63 70 20
7
31 YOGI SETIAWAN 73 80 20
4 -
63 70 20
8 -
32 GANIS YUNTHA A. 73 70 0 63 70 20
33 DIYANAH KH. 73 60 0 63 50 0
34 RAYHAN AKMAL 73 70 0 63 50 0
35 KANAYA REIHAN 73 70 0 63 60 0
168
Tabel 14
Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Kode
Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
1. S1 40 90 45 75
2. S2 35 80 35 80
3. S3 55 100 40 60
4. S4 35 80 25 70
5. S5 45 90 40 90
6. S6 50 90 35 85
7. S7 45 75 25 75
8. S8 50 100 15 50
9. S9 45 85 40 60
10. S10 40 85 20 70
11. S11 50 95 40 70
12. S12 30 80 55 80
13. S13 40 75 45 65
14. S14 50 85 35 80
15. S15 45 70 45 85
16. S16 30 80 30 55
17. S17 40 60 50 75
18. S18 30 80 25 75
19. S19 25 80 45 85
20. S20 35 85 40 75
21. S21 15 75 45 75
22. S22 25 80 40 85
23. S23 40 65 45 85
24. S24 40 75 40 60
25. S25 55 80 15 60
26. S26 45 75 30 65
27. S27 40 70 20 65
28. S28 40 90 50 70
29. S29 15 70 50 80
30. S30 45 85 25 75
31. S31 20 80 45 75
32. S32 30 80 40 55
33. S33 50 75 40 75
34. S34 - - 30 75
35. S35 - - 45 80
Lampiran 19
169
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
1. Banyak Data (n) = 33
2. Distribusi nilai =
15 15 20 25 25 30 30 30 30 35
35 35 40 40 40 40 40 40 40 40
45 45 45 45 45 45 50 50 50 50
50 55 55
3. Jangkauan = Data terbesar – Data terkecil
= 55 - 15
= 40
4. Banyaknya Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 6,01 6 (dibulatkan ke bawah)
5. Panjang Kelas Interval = B
J
= 6
40
= 6,67 7 (dibulatkan ke atas)
No. Interval BB BA xi xi2 fi fk fixi fixi
2 xi - x (xi - x)
4 fi (xi-x)
4
1. 15-21 14,5 21,5 18 324 3 3 54 972 -21 194481 583443
2. 22-28 21,5 28,5 25 625 2 5 50 1250 -14 38416 76832
3. 29-35 28,5 35,5 32 1024 7 12 224 7168 -7 2401 16807
4. 36-42 35,5 42,5 39 1521 8 20 312 12168 0 0 0
5. 43-49 42,5 49,5 46 2116 6 26 276 12696 7 2401 14406
6. 50-56 49,5 56,5 53 2809 7 33 371 19663 14 38416 268912
Jumlah 8419
1287 53917
276115 960400
Lampiran 20
170
6. Mean =
f i
f ixi
= 33
1287
= 39
7. Median = b +
fm
fkmn.2/1.p
= 35,5 +
8
1233.2/1.7
= 35,5 + 3,94
= 39,44
8. Modus = b +
21
1
bb
bp
= 35,5 +
21
1.7
= 35,5 + 2,33
= 37,83
9. Varians
= ( ) ( )
( )
=
( )
=
= 116,38
10. Simpangan Baku
S √
= 10,79
171
Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen
1. Banyak Data (n) = 33
2. Distribusi nilai =
60 65 70 70 70 75 75 75 75 75
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
80 85 85 85 85 85 90 90 90 90
95 100 100
3. Jangkauan = Data terbesar – Data terkecil
= 100 - 60
= 40
4. Banyaknya Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 6,01 6 (dibulatkan ke bawah)
5. Panjang Kelas Interval = B
J
= 6
40
= 6,67 7 (dibulatkan ke atas)
No. Interval BB BA xi xi2 fi fk fixi fixi
2
1. 60-66 59,5 66,5 63 3969 2 2 126 7938
2. 67-73 66,5 73,5 70 4900 3 5 210 14700
3. 74-80 73,5 80,5 77 5929 16 21 1232 94864
4. 81-87 80,5 87,5 84 7056 5 26 420 49392
5. 88-94 87,5 94,5 91 8281 4 30 364 16562
6. 95-101 94,5 101,5 98 9604 3 33 294 28812
Jumlah 39739
2646 214718
Lampiran 21
172
6. Mean =
f i
f ixi
= 33
2646
= 80,18
7. Median = b +
fm
fkmn.2/1.p
= 73,5 +
16
533.2/1.7
= 73,5 + 5,03
= 78,53
8. Modus = b +
21
1
bb
bp
= 73,5 +
1113
13.7
= 73,5 + 3,79
= 77,29
9. Varians
= ( ) ( )
( )
=
( )
=
= 79,90
10. Simpangan Baku
S √
= 8,94
173
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
1. Banyak Data (n) = 35
2. Distribusi nilai =
15 15 20 20 25 25 25 30 30 30
30 30 35 35 35 40 40 40 40 40
40 40 40 40 45 45 45 45 45 45
45 50 50 50 55
3. Jangkauan = Data terbesar – Data terkecil
= 55 - 15
= 40
4. Banyaknya Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 6,10 6 (dibulatkan ke bawah)
5. Panjang Kelas Interval = B
J
= 6
40
= 6,67 7 (dibulatkan ke atas)
No. Interval BB BA xi xi2 fi fk fixi fixi
2 xi - x (xi - x)
4 fi (xi - x)
4
1 15-21 14,5 21,5 18 324 4 4 72 1296 -18.8 124919.8 499679
2 22-28 21,5 28,5 25 625 3 7 75 1875 -11.8 19387.78 58163.3
3 29-35 28,5 35,5 32 1024 8 15 256 8192 -4.8 530.8416 4246.73
4 36-42 35,5 42,5 39 1521 9 24 351 13689 2.2 23.4256 210.83
5 43-49 42,5 49,5 46 2116 7 31 322 14812 9.2 7163.93 50147.5
6 50-56 49,5 56,5 53 2809 4 35 212 11236 16.2 68874.75 275499
Jumlah 8419
1288 51100
220901 887947
Lampiran 22
174
6. Mean =
f i
f ixi
= 35
1288
= 36,8
7. Median = b +
fm
fkmn.2/1 .p
= 35,5 +
9
1535.2/1.7
= 35,5 + 1,94
= 37,44
8. Modus = b +
21
1
bb
b.p
= 35,5 +
21
1.7
= 35,5 + 2,33
= 37,83
9. Varians
= ( ) ( )
( )
=
( )
=
= 108,87
10. Simpangan Baku
S √
= 10,43
175
Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol
1. Banyak Data (n) = 35
2. Distribusi nilai =
50 55 55 60 60 60 60 65 65 65
70 70 70 70 75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 80 80 80 80 80 80
85 85 85 85 90
3. Jangkauan = Data terbesar – Data terkecil
= 90 - 50
= 40
4. Banyaknya Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 6,10 6 (dibulatkan ke bawah)
5. Panjang Kelas Interval = B
J
= 6
40
= 6,67 7 (dibulatkan ke atas)
No. Interva
l BB BA xi xi
2 fi fk fixi fixi
2
1 50-56 49,5 56,5 53 2809 3 3 159 8427
2 57-63 56,5 63,5 60 3600 4 7 240 14400
3 64-70 63,5 70,5 67 4489 7 14 469 31423
4 71-77 70,5 77,5 74 5476 10 23 740 54760
5 78-84 77,5 84,5 81 6561 6 29 486 39366
6 85-91 84,5 91,5 88 7744 5 35 440 38720
Jumlah
30679
2534 187096
Lampiran 23
176
6. Mean =
f i
f ixi
= 35
2534
= 72,4
7. Median = b +
fm
fkmn.2/1 .p
= 70,5 +
10
1435.2/1.7
= 72,95
8. Modus = b +
21
1
bb
b.p
= 70,5 +
43
3.7
= 73,5
9. Varians
= ( ) ( )
( )
=
( )
=
= 106,89
10. Simpangan Baku
S √
= 10,34
177
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
No. xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z)-s(Z) |f(Z)-s(Z)|
1. 15 2 2 -2,2243 0,4868 0,0132 0,0610 -0,0512 0,0512061
2. 20 1 3 -1,7609 0,4608 0,0392 0,0910 -0,0580 0,0580091
3. 25 2 5 -1,2975 0,4032 0,0968 0,1515 -0,0597 0,0597152
4. 30 4 9 -0,8341 0,2967 0,2033 0,2727 -0,0694 0,0694273
5. 35 3 12 -0,3707 0,1443 0,3557 0,3636 0,0412 0,0411667
6. 40 8 20 0,0927 0,0359 0,5359 0,6061 -0,0913 0,0912667
7. 45 6 26 0,5561 0,2123 0,7123 0,7879 -0,1239 0,123888
8. 50 5 31 1,0195 0,3461 0,8461 0,9394 -0,0545 0,0544939
9. 55 2 33 1,4829 0,4306 0,9306 1 -0,0446 0,0446
Z = S
xxi
= 79,10
3915
= - 2,2243
Zt = -2,2243 (lihat tabel Z)
F(Z) = Jika Zi < 0 maka: 0,5 – Z tabel
Jika Zi > 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) = n
fk=
33
2
= 0,0606
Lo = 0,124
Lt = 33
886,0, (lihat tabel harga kritis Uji Lilifors untuk n = 33 dan α = 0,05)
=33
886,0 = 0,154
Karena Lo ≤ Lt (0,124 ≤ 0,154) maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas eksperimen berdistribusi normal.
Lampiran 24
178
Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
No. xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z)-s(Z) |f(Z)-s(Z)|
1 60 1 1 -2,2573 0,4881 0,0119 0,0303 -0,0184 0,018403
2 65 1 2 -1,6980 0,4554 0,0446 0,0606 -0,0160 0,0160061
3 70 3 5 -1,1387 0,3729 0,1271 0,1515 -0,0244 0,0244152
4 75 5 10 -0,5794 0,219 0,2810 0,3030 -0,0220 0,0220303
5 80 11 21 -0,0201 0,08 0,5800 0,6364 -0,0564 0,0563636
6 85 5 26 0,5091 0,195 0,6950 0,7879 -0,0929 0,0928788
7 90 4 30 1,0984 0,3643 0,8643 0,9091 -0,0448 0,0447909
8 95 1 31 1,6577 0,4515 0,9515 0,9394 0,0121 0,0121061
9 100 2 33 2,2170 0,4868 0,9868 1 -0,0132 0,0132
Z = S
xxi
= 94,8
18,8060
= - 2,2573
Zt = -2,2573 (lihat tabel Z)
F(Z) = Jika Zi < 0 maka: 0,5 – Z tabel
Jika Zi > 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) = n
fk=
33
1
= 0,0303
Lo = 0,093
Lt = 33
886,0, (lihat tabel harga kritis Uji Lilifors untuk n = 33 dan α = 0,05)
=33
886,0 = 0,154
Karena Lo ≤ Lt (0,093 ≤ 0,154) maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas eksperimen berdistribusi normal.
Lampiran 25
179
Lampiran 26
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
No. xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z)-s(Z) |f(Z)-s(Z)|
1. 15 2 2 -2,0901 0,4821 0,0179 0,0571 -0,0392 0,0392429
2. 20 2 4 -1,6107 0,4463 0,0537 0,1143 -0,0606 0,0605857
3. 25 3 7 -1,1314 0,3708 0,1292 0,2 -0,0708 0,0708
4. 30 5 12 -0,6520 0,2422 0,2578 0,3429 -0,0851 0,0850571
5. 35 3 15 -0,1726 0,0675 0,4325 0,4286 0,0039 0,0039286
6. 40 9 24 0,3068 0,1217 0,6217 0,6857 -0,0640 0,0640143
7. 45 7 31 0,7862 0,2852 0,7852 0,8857 -0,1005 0,1005143
8. 50 3 34 1,2656 0,398 0,8980 0,9714 -0,0734 0,0734286
9. 55 1 35 1,7450 0,4599 0,9599 1 -0,0401 0,0401
Z = S
xxi
= 43,10
8,3615
= - 2,0901
Zt = -2,0901 (lihat tabel Z)
F(Z) = Jika Zi < 0 maka: 0,5 – Z tabel
Jika Zi > 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) = n
fk=
35
2
= 0,0571
Lo = 0,101
Lt = 35
886,0, (lihat tabel harga kritis Uji Lilifors untuk n = 35 dan α = 0,05)
=35
886,0 = 0,150
Karena Lo ≤ Lt (0,101 ≤ 0,150) maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas kontrol berdistribusi normal.
180
Lampiran 27
Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
No. xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z)-s(Z) |f(Z)-s(Z)|
1. 50 1 1 -2,1663 0,4850 0,0150 0,0286 -0,0136 0,0135714
2. 55 2 3 -1,6828 0,4535 0,0465 0,0857 -0,0392 0,0392143
3. 60 4 7 -1,1992 0,3849 0,1151 0,2 -0,0849 0,0849
4. 65 3 10 -0,7157 0,2642 0,2358 0,2857 -0,0499 0,0499143
5. 70 4 14 -0,2321 0,09 0,4100 0,4 0,0100 0,01
6. 75 10 24 0,2515 0,0987 0,5987 0,6857 -0,0870 0,0870143
7. 80 6 30 0,7350 0,2704 0,7704 0,8571 -0,0867 0,0867429
8. 85 4 34 1,1186 0,3686 0,8686 0,9714 -0,1028 0,102829
9. 90 1 35 1,7021 0,4554 0,9554 1 -0,0446 0,0446
Z = S
xxi
= 34,10
4,7250
= -2,1663
Zt = -2,1663 (lihat tabel Z)
F(Z) = Jika Zi < 0 maka: 0,5 – Z tabel
Jika Zi > 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) = n
fk=
35
1
= 0,0286
Lo = 0,103
Lt = 35
886,0, (lihat tabel harga kritis Uji Lilifors untuk n = 35 dan α = 0,05)
=35
886,0 = 0,150
Karena Lo ≤ Lt (0,103 ≤ 0,150) maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas kontrol berdistribusi normal.
181
Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilakukan
dengan uji Fisher, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Ho : Data memiliki varians homogen
Ha : Data tidak memiliki varians homogen
1. Jumlah sampel
ne = 33
nk = 35
2. Derajat kebebasan
Db1 (pembilang) = ne-1 = 33-1 = 32
Db2 (penyebut) = nk-1 = 35–1 = 34
Rumus Uji Fisher Fhitung = terkecilvar
terbesarvar
ians
ians=
2
2
2
1
S
S dengan S
2=
)1(
)( 22
nn
fxfxn ii
3. Menentukan kriteria pengujian:
Jika F hitung < F tabel maka terima ho
Jika F hitung > F tabel maka terima ha
4. Menentukan F tabel
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F(0,05:32,34) = 1,84
a. Uji homogenitas nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Diketahui : Varians Eksperimen : 116,38
Varians Kontrol : 108,87
F hitung: 87,108
38,116 1,07
F hitung = 1,07
F tabel = 1,84
Karena Fhitung < Ftable (1,07 < 1,84 ), maka Ho diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol memiliki
varians yang homogen.
Lampiran 28
182
Uji Homogenitas Postest
Uji homogenitas antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilakukan
dengan uji Fisher, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Ho : Data memiliki varians homogen
Ha : Data tidak memiliki varians homogen
1. Jumlah sampel
ne = 33
nk = 35
2. Derajat kebebasan
Db1 (pembilang) = ne-1 = 33-1 = 32
Db2 (penyebut) = nk-1 = 35–1 = 34
Rumus Uji Fisher Fhitung = terkecilvar
terbesarvar
ians
ians=
2
2
2
1
S
S dengan S
2=
)1(
)( 22
nn
fxfxn ii
3. Menentukan kriteria pengujian:
Jika F hitung < F tabel maka terima ho
Jika F hitung > F tabel maka terima ha
4. Menentukan F tabel
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F(0,05:32,34) = 1,84
a. Uji homogenitas nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Diketahui : Varians Eksperimen : 79,90
Varians Kontrol : 106,89
F hitung: 89,106
90,79 0,75
F hitung = 0,75
F tabel = 1,84
Karena Fhitung < Ftable (0,75 < 1,84 ), maka Ho diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai postest kelas eksperimen dan kontrol memiliki
varians yang homogen.
Lampiran 29
183
Uji Hipotesis Pretest
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = Rerata hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan
teknik GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD
µ2 = Rerata hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD
b. Menentukan kriteria pengujian
Terima Ho, Jika thitung < ttabel, dalam hal lainnya Ha ditolak.
c. Menentukan uji statistik
Stotal =
2
11
21
2
22
2
11
nn
SnSn
=
23533
)43,10(135)79,10(133 22
= 66
69,369857,3725
= 49,112
= 10,61
Lampiran 30
184
t =
21
21
11
nnS
xx
total
=
35
1
33
161,10
8,3639
= )24,0(61,10
2,2
= 0,86
Nilai thitung = 0,86
Untuk menentukan ttabel , dapat ditentukan dengan cara seagai berikut,
ttabel = t(1-α)(db).
Dengan db = (n1 + n2 – 2) = (33 + 35 – 2) = 66 dan taraf signifikan α =
0,05, didapat (1 – (0,05)) = 0,95. Jadi ttabel = t(0,95)(66) adalah 1,68.
Maka ttabel = 1,67
d. Pengambilan kesimpulan
Karena thitung < ttabel (0,86 < 1,68), maka Ho diterima atau Ha ditolak.
Artinya, nilai rerata pretest kedua kelas sama. Dengan mengasumsikan
nilai pretest konsep organisasi kehidupan sebagai kemampuan awal, maka
kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama.
Lampiran 19
185
Uji Hipotesis Postest
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = Rerata hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan
teknik GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD
µ2 = Rerata hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD
b. Menentukan kriteria pengujian
Terima Ho, Jika thitung < ttabel, dalam hal lainnya Ha ditolak.
c. Menentukan uji statistik
Stotal =
2
11
21
2
22
2
11
nn
SnSn
=
23533
)34,10(135)94,8(133 22
= 66
13,363556,2557
= 83,93
= 9,69
Lampiran 31
186
t =
21
21
11
nnS
xx
total
=
35
1
33
169,9
4,7218,80
= )24,0(69,9
78,7
= 3,34
Nilai thitung = 3,34
Untuk menentukan ttabel, dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut,
ttabel = t(1-α)(db).
Dengan db = (n1 + n2 – 2) = (33 + 35 – 2) = 66 dan taraf signifikan α =
0,05, didapat (1 – (0,05)) = 0,95. Jadi ttabel = t(0,95)(66) adalah 1,68.
Maka ttabel = 1,68
d. Pengambilan kesimpulan
Karena thitung > ttabel (3,34 > 1,68), maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Kesimpulan yang diambil adalah terdapat perbedaan rerata hasil belajar
biologi siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan teknik GNT dengan rerata hasil belajar biologi siswa yang hanya
diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Lampiran 19
187
Tabel 14
Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
No. Kode Siswa Pretest Postest Nilai N-Gain Kategori
1. S1 40 90 0,83 Tinggi
2. S2 35 80 0,70 Tinggi
3. S3 55 100 1 Tinggi
4. S4 35 80 0,70 Tinggi
5. S5 45 90 0,82 Tinggi
6. S6 50 90 0,8 Tinggi
7. S7 45 75 0,55 Sedang
8. S8 50 100 1 Tinggi
9. S9 45 85 0,73 Tinggi
10. S10 40 85 0,75 Tinggi
11. S11 50 95 0,9 Tinggi
12. S12 30 80 0,71 Tinggi
13. S13 40 75 0,58 Sedang
14. S14 50 85 0,7 Tinggi
15. S15 45 70 0,46 Sedang
16. S16 30 80 0,71 Tinggi
17. S17 40 60 0,33 Sedang
18. S18 30 80 0,71 Tinggi
19. S19 25 80 0,73 Tinggi
20. S20 35 85 0,77 Tinggi
21. S21 15 75 0,71 Tinggi
22. S22 25 80 0,73 Tinggi
23. S23 40 65 0,42 Sedang
24. S24 40 75 0,58 Sedang
25. S25 55 80 0,56 Sedang
26. S26 45 75 0,55 Sedang
27. S27 40 70 0,5 Sedang
28. S28 40 90 0,83 Tinggi
29. S29 15 70 0,65 Sedang
30. S30 45 85 0,73 Tinggi
31. S31 20 80 0,75 Tinggi
32. S32 30 80 0,71 Tinggi
33. S33 50 75 0,5 Sedang
Rata-rata 0.72 Tinggi
Lampiran 32
188
188
Tabel 14
Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol
No. Kode Siswa Pretest Postest Nilai N-Gain Kategori
1. S1 45 75 0.43 Sedang
2. S2 35 80 0,82 Tinggi
3. S3 40 60 0,25 Rendah
4. S4 25 70 0,82 Tinggi
5. S5 40 90 1 Tinggi
6. S6 35 85 1 Tinggi
7. S7 25 75 1 Tinggi
8. S8 15 50 0,54 Sedang
9. S9 40 60 0,25 Rendah
10. S10 20 70 1 Tinggi
11. S11 40 70 0,43 Sedang
12. S12 55 80 0,33 Sedang
13. S13 45 65 0,25 Rendah
14. S14 35 80 0,82 Tinggi
15. S15 45 85 0,67 Sedang
16. S16 30 55 0,33 Sedang
17. S17 50 75 0,33 Sedang
18. S18 25 75 1 Tinggi
19. S19 45 85 0.67 Sedang
20. S20 40 75 0,54 Sedang
21. S21 45 75 0,43 Sedang
22. S22 40 85 0,82 Tinggi
23. S23 45 85 0.67 Sedang
24. S24 40 60 0,25 Rendah
25. S25 15 60 0,82 Tinggi
26. S26 30 65 0,54 Sedang
27. S27 20 65 0,82 Tinggi
28. S28 50 70 0,25 Rendah
29. S29 50 80 0,43 Sedang
30. S30 25 75 1 Tinggi
31. S31 45 75 0.43 Sedang
32. S32 40 55 0,18 Rendah
33. S33 40 75 0.54 Sedang
34. S34 30 75 0,82 Tinggi
35. S35 45 80 0,54 Sedang
Rata-rata 0,60 Sedang
Lampiran 33
189
189
Hasil Pretest Per Indikator Kelas Eksperimen
1. Indikator 1
50 0 50 0 100 100 100 100 100 50
100 50 0 100 100 50 0 0 50 50
0 0 50 100 50 100 100 100 0 50
50 50 50
xi xi2 fi fixi
0 0 8 0
50 2500 13 650
100 10000 12 1200
Jumlah 33 1850
Rata-Rata 56,06
2. Indikator 2
50 67 67 33 17 33 33 67 50 0
50 17 50 50 50 0 67 0 0 33
0 50 33 50 50 33 50 33 0 33
0 33 33
xi xi2 fi fixi
0 0 7 0
17 289 2 34
33 1089 10 330
50 2500 10 500
67 4489 4 268
Jumlah 33 1132
Rata-Rata 34,30
Lampiran 34
190
3. Indikator 3
0 0 100 100 100 100 0 100 0 0
0 100 100 100 0 0 0 100 0 100
0 0 100 0 0 100 0 100 0 100
0 0 100
xi xi2 fi fixi
0 0 18 0
100 10000 15 1500
Jumlah 33 1500
Rata-Rata 45,45
4. Indikator 4
50 0 50 50 0 50 50 0 50 50
0 50 50 50 50 50 100 50 0 0
0 0 50 50 100 50 50 0 0 50
0 0 50
xi xi2 fi fixi
0 0 12 0
50 2500 19 950
100 10000 2 200
Jumlah 33 1150
Rata-Rata 34,85
5. Indikator 5
40 40 60 60 60 60 60 40 60 80
60 40 0 40 40 40 0 60 20 60
20 0 40 0 60 40 20 40 60 60
40 20 60
xi xi2 fi fixi
0 0 4 0
20 400 4 80
40 1600 11 440
60 3600 13 780
80 6400 1 80
Jumlah 33 1380
Rata-Rata 41,82
191
6. Indikator 6
0 0 0 0 100 0 100 0 0 0
0 0 100 0 0 0 0 0 0 0
100 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 26 0
100 10000 7 700
Jumlah 33 33
Rata-Rata 21,21
7. Indikator 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
0 0 0 0 0 0 100 0 100 0
0 0 0 100 100 0 0 0 0 0
0 0 100
xi xi2 fi fixi
0 0 27 0
100 10000 6 600
Jumlah 33 33
Rata-Rata 18,18
8. Indikator 8
100 0 0 0 0 0 0 0 0 100
100 0 100 100 0 0 100 100 100 0
100 100 0 100 0 0 0 0 0 0
0 0 0
xi xi2 fi fixi
0 0 22 0
100 10000 11 1100
Jumlah 33 1100
Rata-Rata 33,33
9. Indikator 9
0 100 100 0 100 100 0 100 100 0
100 0 100 0 100 100 0 0 100 0
0 100 100 0 100 100 100 100 0 100
100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 12 0
100 10000 21 2100
Jumlah 33 2100
Rata-Rata 63,64
Rumus perhitungan nilai rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mean =
f i
f ixi
192
193
Hasil Postest Per Indikator Kelas Eksperimen
1. Indikator 1
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 50 100 100 100 100 100 50 100
100 100 100
xi xi2 fi fixi
50 2500 2 100
100 10000 31 3100
Jumlah 33 3200
Rata-Rata 96,97
2. Indikator 2
100 67 100 50 83 83 50 100 67 50
100 67 67 67 67 83 50 50 67 67
50 83 83 50 67 67 50 100 50 83
67 83 83
xi xi2 fi fixi
50 2500 9 450
67 1089 11 737
83 6889 8 664
100 10000 5 500
Jumlah 33 2351
Rata-Rata 71,24
3. Indikator 3
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 0 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 1 0
100 10000 32 3200
Jumlah 33 3200
Rata-Rata 96,97
Lampiran 35
194
4. Indikator 4
50 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 50 0 100 100 100 50 100
100 100 0 100 100 50 50 50 100 100
100 100 0
xi xi2 fi fixi
0 0 3 0
50 2500 6 300
100 10000 24 2400
Jumlah 33 2700
Rata-Rata 81,82
5. Indikator 5
100 80 100 80 80 100 80 100 100 100
80 100 100 100 60 80 60 80 80 80
100 60 60 80 100 80 60 80 80 80
80 60 60
xi xi2 fi fixi
60 3600 7 420
80 6400 15 1200
100 10000 11 1100
Jumlah 33 1720
Rata-Rata 52,12
6. Indikator 6
100 0 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 0 100 100 0 0 100 100 100
0 0 100 100 0 100 100 100 0 100
100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 8 0
100 10000 25 2500
Jumlah 33 2500
Rata-Rata 75,76
195
7. Indikator 7
0 100 100 100 100 0 100 100 0 100
100 0 0 100 100 100 0 100 100 100
100 100 100 100 0 0 100 100 100 0
100 0 100
xi xi2 fi fixi
0 0 10 0
100 10000 23 2300
Jumlah 33 2300
Rata-Rata 69,70
8. Indikator 8
100 0 100 100 100 100 0 100 100 100
100 0 0 100 100 0 100 100 100 100
0 100 0 0 100 100 100 100 100 100
0 100 0
xi xi2 fi fixi
0 0 10 0
100 10000 23 2300
Jumlah 33 2300
Rata-Rata 69,70
9. Indikator 9
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 0 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 0 100
100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 2 0
100 10000 31 3100
Jumlah 33 3100
Rata-Rata 93,94
Rumus perhitungan nilai rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mean =
f i
f ixi
196
Hasil Pretest Per Indikator Kelas Kontrol
1. Indikator 1
100 100 0 50 50 50 0 50 50 0
50 50 50 0 100 0 100 0 100 100
50 0 50 100 0 0 0 100 50 0
50 50 50 50 100
xi xi2 fi fixi
0 0 11 0
50 2500 15 750
100 10000 9 900
Jumlah 35 1650
Rata-Rata 47,14
2. Indikator 2
33 33 50 0 50 33 17 33 33 17
17 67 33 50 50 33 17 50 50 33
50 50 67 50 0 33 33 50 67 33
33 50 33 17 17
xi xi2 fi fixi
0 0 2 0
17 289 6 102
33 1089 13 429
50 2500 11 550
67 4489 3 201
Jumlah 35 1282
Rata-Rata 36,63
3. Indikator 3
100 100 0 0 0 0 0 0 0 0
100 0 0 100 100 100 100 0 100 0
100 0 0 0 0 100 100 100 0 0
100 0 0 0 100
xi xi2 fi fixi
0 0 21 0
100 10000 14 1400
Jumlah 35 1400
Rata-Rata 40
Lampiran 36
197
4. Indikator 4
0 0 0 0 50 0 50 0 100 0
0 100 50 0 0 50 100 0 0 50
0 50 50 0 50 50 50 0 0 50
0 50 0 0 100
xi xi2 fi fixi
0 0 19 0
50 2500 12 600
100 10000 4 400
Jumlah 35 1000
Rata-Rata 28,57
5. Indikator 5
40 20 40 20 20 20 40 0 20 40
60 60 40 20 40 20 60 40 40 60
40 60 40 0 20 40 0 40 80 0
60 20 60 40 60
xi xi2 fi fixi
0 0 4 0
20 400 9 180
40 1600 13 520
60 3600 8 480
80 6400 1 80
Jumlah 35 1260
Rata-Rata 36
6. Indikator 6
100 0 100 100 0 100 0 0 100 0
0 100 100 0 0 0 0 0 0 0
100 0 100 100 100 0 0 100 0 100
0 0 0 100 0
xi xi2 fi fixi
0 0 21 0
100 10000 14 1400
Jumlah 35 1400
Rata-Rata 40
198
7. Indikator 7
0 0 100 100 0 100 0 0 0 0
100 0 100 100 0 0 0 0 0 0
0 0 0 100 0 0 0 0 0 100
0 0 100 0 0
xi xi2 fi fixi
0 0 26 0
100 10000 9 900
Jumlah 35 900
Rata-Rata 25,71
8. Indikator 8
0 0 100 100 100 100 0 0 100 0
0 0 100 0 0 100 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 100 100 0 0
xi xi2 fi fixi
0 0 25 0
100 10000 10 1000
Jumlah 35 1000
Rata-Rata 28,57
9. Indikator 9
100 100 0 0 100 0 100 0 0 100
100 0 0 100 100 0 100 0 100 0
100 100 0 100 0 0 0 100 100 0
100 100 0 100 0
xi xi2 fi fixi
0 0 17 0
100 10000 18 1800
Jumlah 35 1800
Rata-Rata 51,43
Rumus perhitungan nilai rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mean =
f i
f ixi
199
Hasil Postest Per Indikator Kelas Kontrol
1. Indikator 1
50 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 50 100 100 100 100 100 50 100
100 100 100 100 100
xi xi2 fi fixi
50 2500 1 50
100 10000 34 3400
Jumlah 35 3400
Rata-Rata 97,14
2. Indikator 2
83 100 50 83 100 67 50 83 50 50
50 100 33 67 50 100 67 50 83 50
33 100 83 33 50 67 33 67 67 67
67 33 83 33 83
xi xi2 fi fixi
33 1089 6 198
50 2500 9 450
67 4489 8 536
83 6889 7 581
100 10000 5 500
Jumlah 35 2265
Rata-Rata 64,71
3. Indikator 3
100 100 100 100 100 100 100 0 100 100
0 100 100 100 100 100 100 100 100 0
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0 100 100 0 100
xi xi2 fi fixi
0 0 5 0
100 10000 30 3000
Jumlah 35 3000
Rata-Rata 85,71
Lampiran 37
200
4. Indikator 4
100 0 100 50 100 100 100 0 50 50
100 100 50 50 50 100 100 100 0 50
50 100 100 50 0 50 100 0 50 50
50 50 0 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 6 0
50 2500 14 700
100 10000 15 1500
Jumlah 35 2200
Rata-Rata 62,86
5. Indikator 5
60 100 60 60 100 100 80 40 60 80
60 60 100 100 40 80 80 60 100 100
100 60 60 100 80 60 80 80 80 80
80 40 100 100 60
xi xi2 fi fixi
40 1600 3 120
60 3600 11 660
80 6400 10 800
100 10000 11 1100
Jumlah 35 2680
Rata-Rata 76,57
6. Indikator 6
100 0 0 0 0 0 100 0 0 0
100 100 100 100 0 100 100 100 100 100
100 100 100 0 0 0 0 100 100 100
100 0 0 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 15 0
100 10000 20 2000
Jumlah 35 2000
Rata-Rata 57,14
201
7. Indikator 7
0 0 0 0 100 100 0 0 0 100
100 0 0 100 0 0 0 100 100 100
100 100 100 0 0 0 0 0 100 0
100 0 0 100 0
xi xi2 fi fixi
0 0 21 0
100 10000 14 1400
Jumlah 35 1400
Rata-Rata 40
8. Indikator 8
100 100 0 100 0 100 100 0 100 100
100 0 0 0 100 0 0 100 100 100
100 0 100 0 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 10 0
100 10000 25 2500
Jumlah 35 2500
Rata-Rata 71,18
9. Indikator 9
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100
xi xi2 fi fixi
0 0 3 0
100 10000 32 3200
Jumlah 35 3200
Rata-Rata 91,43
Rumus perhitungan nilai rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mean =
f i
f ixi
202
Tingkat Ketuntasan Belajar
a. Ketuntasan belajar kelas eksperimen
Ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang mendapat nilai 75/lebih x 100%
Jumlah Siswa
= 28 x 100%
33
= 84,85%
b. Ketuntasan belajar kelas kontrol
Ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang mendapat nilai 75/lebih x 100%
Jumlah Siswa
= 21 x 100%
35
= 60%
Lampiran 38
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI
Nama : Musripah
Nim : 108016100065
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengaruh Teknik GNT Pada Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas
VII Pada Konsep Organisasi Kehidupan
Pembimbing : Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd
Yanti Herlanti, M. Pd
248
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen
Kegiatan Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kegiatan Belajar Kelas Kontrol
Lampiran 41
249
Kegiatan Diskusi Kelompok Kelas Eksperimen
Kegiatan Kuis Individu Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kegiatan Diskusi Kelompok Kelas Kontrol
250
Kegiatan Postest Kelas Eksperimen
Kegiatan Postest Kelas Kontrol