PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB...

56
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018) (Skripsi) Oleh Yunda Setiyowati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 2 Abung SelatanKabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018)

(Skripsi)

Oleh

Yunda Setiyowati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 2 Abung SelatanKabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018)

Oleh

Yunda Setiyowati

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa. Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest control

group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2

Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018 yang

terdistribusi dalam 6 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 dan

VII-3 yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh

melalui tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Analisis data penelitian ini

menggunakan uji- . Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh

kesimpulan bahwa model pembelajaran problem based learning berpengaruh

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Kata kunci: Pengaruh, Komunikasi Matematis, Problem Based Learning

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 2 Abung Selatan

Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018)

Oleh

Yunda Setiyowati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yunda Setiyowati, lahir di desa Trimodadi, Abung Selatan,

Lampung Utara pada 03 Mei 1996, merupakan Anak Pertama dari pasangan

Bapak Slamet dan Ibu Yeni. Penulis memiliki dua orang adik bernama Yugo

Nugroho dan Kaisa Hasna Nabila.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SDN 2 Trimodadi dan lulus pada

tahun 2008. Selanjutnya di SMPN 2 Abung Selatan dan lulus pada tahun 2011,

kemudian di SMAN 3 Kotabumi dan lulus pada tahun 2014. Penulis tercacat

sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Lampung melalui

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2014.

Selama menjadi mahasiswa, penulis bergabung menjadi Eksakta Muda Himasakta

dan calon anggota UKM Pramuka Unila pada periode 2014/2015, Anggota Divisi

Sosial Himpunan Mahasiswa Eksakta (Himasakta), Anggota Bidang Danus

Forum Pendidikan dan Pengkajian Islam (FPPI), Sekretaris Divisi Humas

Mathematics Education Forum Ukhuwah (Medfu) FKIP Unila dan Dewan Adat

Puteri UKM Pramuka Unila periode 2015/2016, dan Bendahara Puteri UKM

Pramuka Unila periode 2017.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

MOTO

“Nothing is Imposible, Cause Ibelieve to Allah”

“Demi Masa. Sungguh Manusia berada dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dansaling menasehati untuk kesabaran”

(Q.S. Al-‘Asr:1-3)

“Lihatlah Pada Hari Ini, Itulah Hidup Sebenar-benarnya Hidup.Dalam Pelukannya yang Singkat ini, Bertebaran Aneka Ragam

Kenyataan Hidup”

(Sandi Racana Putera Saburai)

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’Alamin...

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan ridho-Nya,

dengan kerendahan hati kupersembahkan karya ini kepada:

Orang tua tercinta: Bapak Slamet dan Ibu Yeni yang telah merawatku dan

mengajarkanku tentang arti sebuah perjuangan. Terimakasih atas semua

do’a, kasih sayang, pengorbanan, kerja keras, dan pelajaran hidup yang

menguatkanku selama ini.

Adik-adikku tersayang: Yugo Nugroho dan Kaisa Hasna Nabila yang selalu

tersenyum untukku, hadirnya kalianlah yang mampu membuatku mampu

berdiri kokoh .

Para pendidik terhebat yang telah mendidikku dengan ketulusan dan

kesabarannya, serta menjadi inspirasi untukku.

Racana Raden Intan-Puteri Silamaya yang telah mendewasakanku, yang

mengajarkanku bahwa “inilah hidup, sebenar-benarnya hidup”, kakak

tersayang yang menjadi motivator terbaik dan penguat terhebat.

Teman-teman seperjuangan,Sahabat-sahabatku yang senantiasa menyemangatiku dan membantuku

bangkit dari keterpurukanku.

Almamater tercinta.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

x

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Problem Based Learning terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten

Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018)”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang tuaku tersayang: Bapak Slamet dan Ibu Yeni, adikku yang

kubanggakan: Yugo Nugroho dan Kaisa Hasna Nabila serta keluarga besarku

yang selalu memberikan doa terbaik, memberikan kasih sayang yang tulus,

serta memberikan semangat dan dukungan untuk keberhasilanku.

2. Bapak Drs. M. Coesamin, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk konsultasi, bimbingan, dan saran selama penyusunan

skripsi, sehingga skripsi ini selesai dan menjadi lebih baik.

3. Ibu Widyastuti, S.Pd, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik sekaligus

dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk konsultasi,

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xi

bimbingan, memberikan wawasan, perhatian, dan motivasi sehingga skripsi

ini selesai dan menjadi lebih baik.

4. Ibu Dra. Rini Asnawati, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan

masukan, kritik, dan saran sehingga skripsi ini selesai dan menjadi lebih baik.

5. Ibu Elidar, S.Pd, MM., selaku Kepala SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten

Lampung Utara yang telah memberikan izin penelitian.

6. Ibu Purnomo Sidik, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan

arahan dan masukan dalam penelitian.

7. Bapak dan Ibu Guru dan Staf Tata Usaha SMPN 2 Abung Selatan yang telah

membimbing dan menyemangati selama penelitian.

8. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan

fasilitas untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA.

10. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

11. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan menjadi

inspirasi dalam menuntut ilmu.

12. Teman-teman seperjuangan, Pendidikan Matematika 2014 atas

kebersamaannya dalam menuntut ilmu dan berjuang dalam menggapai impian.

13. Sahabat-sahabat tersayang, yang selalu mengingatkan, menegur, dan

mendampingi perjuanganku.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xii

14. Keluarga besar Racana Raden Intan-Racana Puteri Silamaya UKM Pramuka

Unila yang telah mendewasakanku, memberikan pengalaman, pengetahuan,

ilmu, semangat, kasih sayang, dukungan dan kebersamaan yang

membahagiakan.

15. Kakak-kakak angkatan 2012-2013 dan adik-adik angkatan 2015-2017 yang

telah menemani perjuanganku.

16. Siswa-siswi SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara.

17. Teman-teman seperjuangan Bidikmisi Angkatan V.

18. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga kebaikan, bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan

pahala dari Allah SWT serta skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandar Lampung, 1 Agustus 2018Penulis,

Yunda Setiyowati

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xiii

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 11

A. Kajian Teori ........................................................................................... 11

B. Kerangka Pikir ................................................................... .................... 20

C. Anggapan Dasar ...................................................................................... 22

D. Hipotesis Penelitian................................................................................. 22

III. METODE PENELITIAN.............................................................................. 23

A. Populasi dan Sampel ............................................................................... 23

B. Desain Penelitian.......................................................................... .......... 24

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian............................................................. 24

D. Data Penelitian ....................................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 26

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xiv

F. Instrumen Penilaian ................................................................................ 26

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 36

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 36

B. Pembahasan ............................................................................................ 41

V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 47

A. Kesimpulan ............................................................................................ 47

B. Saran ....................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48

LAMPIRAN....................................................................................................... 51

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xv

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 3.1 Rata-rata Nilai Ujian Tengah Semester ........................................... 23

Tabel 3.2 Pretest-Posttest Only Control Group Design ................................... 24

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Soal Kemampuan Komunikasi Matematis ..... 27

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 29

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda............................................................... 30

Tabel 3.6 Daya Pembeda Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa..... 30

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran ........................................................ 31

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis. 31

Tabel 3.9 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Penelitian ................................... 33

Tabel 4.1 Data Skor Awal Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa.......... 36

Tabel 4.2 Data Skor Akhir Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ......... 37

Tabel 4.3 Data Pencapaian Indikator Kemampuan Komunikasi MatematisKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum dan SetelahPembelajaran .................................................................................... 38

Tabel 4.4 Data Indeks Gain Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....... 39

Tabel 4.5 Hasil Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................ 40

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

HalamanLampiran A.1 Silabus Pembelajaran.............................................................. 51

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ........ 58

Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol............... 74

Lampiran A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .................................... 90

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikas Matematis ................ 106

Lampiran B.2 Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis.............. 107

Lampiran B.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis 108

Lampiran B.4 Kunci Tes ................................................................................ 109

Lampiran B.4 Form Validasi Instrumen Tes ................................................. 112

Lampiran C.1 Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Matematis................ 114

Lampiran C.2 Interpretasi Daya Pembeda ..................................................... 116

Lampiran C.3 Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................... 117

Lampiran C.4 Skor Pencapaian Indikator Kemampuan KomunikasiMatematis Kelas Eksperimen.................................................. 118

Lampiran C.5 Skor Pencapaian Indikator Kemampuan KomunikasiMatematis Kelas Kontrol ........................................................ 122

Lampiran C.6 Persentase Pencapaian Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran ............................ 126

Lampiran C.7 Hasil Tes Kelas Eksperimen ................................................... 127

Lampiran C.8 Hasil Tes Kelas Kontrol .......................................................... 128

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

xvii

Lampiran C.9 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 129

Lampiran C.10 Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 132

Lampiran C.11 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 134

Lampiran C.12 Surat Penelitian ........................................................................ 136

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan

pendidikan manusia dapat mengembangkan pola pikir dan potensi dirinya. Oleh

sebab itu, pemerintah mewajibkan setiap warga negaranya untuk mengikuti

pendidikan dasar. Hal ini terdapat dalam Undang–Undang Dasar 1945 pasal 31

ayat 1–2 yaitu “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, setiap warga

negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”

Adapun tujuan pendidikan Indonesia tercantum dalam Undang–Undang RI nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yaitu “Tujuan

pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mencapai tujuan pendidikan

tersebut, pemerintah membagi pendidikan di Indonesia menjadi beberapa

tingkatan yaitu SD, SMP, SMA, dan sederajat sesuai dengan Permendikbud

Nomor 21 Tahun 2016. Dalam setiap tingkatan, ditetapkan beberapa mata

pelajaran wajib salah satunya yaitu pelajaran matematika. Hudoyo (2005:35)

menyatakan bahwa matematika adalah alat untuk mengembangkan cara berpikir

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

2

sehingga sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam

menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi. Pernyataan Hudoyo tersebut selaras

dengan Kline dalam Suherman (2003:17) yang menyatakan bahwa matematika

bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri,

tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam

memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Matematika

juga melatih seseorang untuk berpikir rasional dan menggunakan logika. Hal

tersebut menunjukan bahwa mempelajari matematika merupakan hal yang penting

dalam kehidupan.

Adapun tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam Permendikbud

Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan

mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti matematika

dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran

matematika tersebut, salah satu kemampuan matematis yang harus dikuasai siswa

adalah kemampuan komunikasi matematis. Selaras dengan itu, National Council

of Teacher of Mathematics (NCTM) mengemukakan bahwa salah satu

kemampuan matematis yang harus dimiliki siswa yaitu mathematical

communication atau kemampuan komunikasi matematis.

Kemampuan komunikasi matematis (mathematical communication) diartikan oleh

Afgani (Fitrina, Ikhsan dan Munzir, 2016:88) sebagai kemampuan dalam menulis,

membaca, menyimak, menelaah, menginterpretasikan dan mengevaluasi simbol,

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

3

istilah, serta informasi matematika. Hal tersebut selaras dengan pendapat Izzati

(2010:721) yang menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis

merupakan kemampuan menggunakan bahasa matematika untuk

mengeksperesikan gagasan dan argumen dengan tepat, singkat dan logis. Adapun

indikator kemampuan komunikasi matematis yang disampaikan oleh NCTM

(2000) yaitu: (1) kemampuan menyatakan gagasan-gagasan matematika secara

lisan, tulisan, serta menggambarkan secara visual, (2) kemampuan

menginterprestasikan dan mengevaluasi gagasan-gagasan matematika baik secara

lisan maupun tertulis, dan (3) kemampuan menggunakan istilah-istilah, simbol-

simbol, dan struktur-strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan

matematika.

Kemampuan komunikasi matematis tersebut harus dimiliki siswa dengan baik,

sehingga siswa lebih mudah dalam memahami matematika. Namun berdasarkan

hasil penelitian PISA pada tahun 2015 rata-rata kemampuan membaca,

matematika, dan sains untuk siswa Indonesia menduduki peringkat 62 dari 70

negara yang ikut serta. Aspek yang dinilai dalam PISA yaitu kemampuan

pemecahan masalah (problem solving), kemampuan penalaran (reasoning), dan

kemampuan komunikasi (communication) (PISA, 2015). Selain hasil penelitian

oleh PISA, TIMSS pada tahun 2011 juga melakukan penelitian yang menunjukan

hasil bahwa Indonesia menempati peringkat ke-38 dari 63 negara dalam pelajaran

matematika. Aspek yang dinilai dalam matematika adalah pengetahuan tentang

fakta, prosedur, konsep, penerapan pengetahuan dan pemahaman konsep (TIMSS,

2011). Berdasarkan hasil penelitian PISA dan TIMSS tersebut, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa Indonesia masih tergolong

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

4

rendah. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa juga terjadi di

SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru matematika, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam menuliskan gagasan/ide dari permasalah matematika yang disajikan dalam

soal cerita dengan menggunakan simbol matematika dan bahasa mereka sendiri

dengan jelas dan tepat.

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut diduga karena secara umum

guru menerapkan model pembelajaran PQ4R (preview, question, read, reflect,

recite, review). Dengan model ini pembelajaran diawali dengan preview yaitu

siswa membaca selintas pokok materi. Selanjutnya question yaitu siswa membuat

pertanyaan untuk dirinya terkait materi. Kemudian siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang materi terkait, kemudian guru memberikan latihan soal.

Selanjutnya tahap read dan reflect, siswa membaca secara aktif dan memahami

materi yang diberikan, sehingga pada tahap-tahap tersebut kemampuan

komunikasi matematis siswa tidak berkembang dengan baik. Pada tahap recite

siswa mengingat kembali materi yang telah diberikan dengan membuat catatan

penting terkait materi sehingga kemampuan written text siswa dapat berkembang.

Kemudian pada tahap review siswa membaca kembali catatan yang telah

dibuatnya. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran PQ4R tersebut, kemampuan komunikasi matematis siswa tidak

berkembang dengan baik.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan jawaban siswa dalam menyelesaikan soal

cerita berikut. “Pemborong bangunan mempekerjakan 50 orang akan

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

5

menyelesaikan pembangunan dalam 60 hari. Namun pemborong ingin

mempercepat penyelesaian pembangunan tersebut menjadi 40 hari. Maka

tentukanlah berapa banyak tenaga kerja yang harus ditambah? Jelaskan!”

Persentase jawaban dari 32 siswa diantaranya yaitu 27,8% menjawab benar dan

46,4% menjawab salah. Adapun 25,8% menjawab seperti dibawah ini.

1. Hasil pekerjaan siswa dengan persentase sebesar 12,5%.

Gambar 1.1 Hasil pekerjaan siswa dengan persentase 12,5% dari jawaban benar

Berdasarkan Gambar 1.1, dapat dilihat bahwa siswa belum mampu menuliskan

informasi penting dari soal yang diberikan, siswa belum mampu untuk

menyampaikan gagasan/ide matematis kedalam simbol dan bahasa sendiri dengan

jelas dan logis.

2. Hasil pekerjaan siswa dengan persentase 8,7%

Gambar 1.2 Hasil pekerjaan siswa dengan persentase 8,7%

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

6

Berdasarkan Gambar 1.2, siswa belum mampu menuliskan informasi penting dari

soal dengan menggunakan bahasa sendiri dengan baik dan jelas, siswa tidak

menggunakan simbol matematika dengan tepat seperti yang terlihat siswa

menggunakan tanda hubung (jika-maka) yang tidak sesuai digunakan

untuk menghubungkan pekerja dan hari. Siswa juga tidak menuliskan kesimpulan

yang tepat dari jawaban.

3. Hasil pekerjaan siswa dengan persentase 4,6%

Gambar 1.3 Hasil pekerjaan siswa dengan persentase 4,6%

Berdasarkan Gambar 1.3, dapat dilihat bahwa siswa belum mampu menuliskan

informasi penting dari soal yang diberikan dengan baik dan jelas menggunakan

bahasa sendiri sehingga informasi yang dituliskan siswa sulit dipahami, kemudian

siswa salah dalam menuliskan informasi yang seharusnya hari menjadi

pemborong. Namun siswa sudah mampu menuliskan kesimpulan dengan jelas

menggunakan bahasanya sendiri.

Berdasarkan jawaban siswa tersebut, diketahui bahwa siswa masih mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal kontekstual. Menyelesaikan soal-soal

kontekstual akan menjadi lebih mudah dan tepat, jika siswa mampu menuliskan

informasi penting dari soal dengan menggunakan bahasa sendiri, atau siswa

mampu mengekspresikan soal-soal tersebut ke dalam bentuk tabel, gambar, atau

grafik dan menggunakan simbol-simbol matematika yang tepat. Sehingga untuk

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

7

menyelesaikannya diperlukan kemampuan komunikasi matematis siswa yang

tinggi.

Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat menjadi lebih baik asalkan saat

pembelajaran diterapkan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model

pembelajaran yang dapat menjadi alternatif agar kemampuan komunikasi

matematis siswa menjadi lebih baik yaitu model pembelajaran problem based

learning (PBL). Suprihatiningrum (2013:215) menyatakan bahwa “PBL adalah

suatu model pembelajaran, yang mana siswa sejak awal dihadapkan pada suatu

masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student

centered”. Selain Suprihatiningrum, Nurhadi (2004:16) menyatakan bahwa

problem based learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan

masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan

keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan

konsep yang esensial dari materi pelajaran. Selanjutnya Amir (2009:21),

pembelajaran berbasis masalah adalah proses pembelajaran yang dirancang

melalui masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat pengetahuan penting,

yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model

belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model PBL merupakan model pembelajaran

yang berdasarkan pada permasalahan kontekstual yang diberikan kepada siswa,

sehingga siswa memperoleh pengetahuan terkait materi pembelajaran. Dalam

penyelesaian masalah siswa secara aktif berdiskusi dalam tim, dengan tahap

pembelajaran PBL yaitu mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

8

untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Buletin Center For Instructional Development and Research (2004) memuat

sebuah artikel yang mengemukakan bahwa salah satu kelebihan PBL yaitu dapat

membantu siswa mengembangkan komunikasi matematis. Selaras dengan

pernyataan tersebut, berdasarkan hasil penelitian Yanti (2016) di kelas IX SMP

Pustek Serpong, menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi

matematis siswa yang belajar dengan Problem Based Leaning lebih baik dari

pada siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Selanjutnya

berdasarkan hasil penelitian Fajarina (2016) di kelas VII SMP Negeri 1 Sokaraja,

yang menunjukan hasil bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran PBL lebih baik daripada siswa yang mengikuti

pembelajaran langsung.

Berdasarkan pemaparan tersebut, diduga model PBL memiliki pengaruh terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa. Sehingga perlu diadakan penelitian

mengenai pengaruh model PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis

siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah

yaitu: “Apakah model PBL berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa kelas VII SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara?”

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMPN 2 Abung Selatan

Kabupaten Lampung Utara.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dalam

pendidikan matematika berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis

siswa dan model PBL.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat menjadi saran untuk praktisi pendidikan dalam memilih model

Pembelajaran agar kemampuan komunikasi matematis siswa menjadi lebih baik

serta menjadi sarana mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan

matematika.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengaruh merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang secara langsung atau

tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan. Model pembelajaran PBL

dikatakan berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa

apabila kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

10

pembelajaran dengan model PBL lebih baik dari siswa yang mengikuti

pembelajaran model non PBL.

2. Kemampuan komunikasi matematis siswa adalah cara siswa menyatakan dan

memperjelas gagasan-gagasan matematika dalam bentuk tulisan berupa

simbol, tabel, grafik maupun gambar sehingga siswa mampu untuk membuat

model matematis dan menyatakan ide-ide matematis dengan menggunakan

bahasanya sendiri. Adapun indikator untuk mengukur kemampuan

komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggambar matematis, menulis matematis, dan ekspresi matematis..

3. Model PBL merupakan model pembelajaran yang berdasarkan pada

permasalahan kontekstual yang diberikan kepada siswa, sehingga siswa

memperoleh pengetahuan terkait materi pembelajaran. Dalam penyelesaian

masalah siswa secara aktif berdiskusi dalam tim, dengan tahap pembelajaran

PBL yaitu mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk

belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Problem Based Learning

Suprihatiningrum (2013:215) menyatakan bahwa “PBL adalah suatu model

pembelajaran, yang mana siswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah,

kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered”.

Selain Suprihatiningrum, Nurhadi (2004:16) menyatakan bahwa problem based

learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia

nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang

esensial dari materi pelajaran. Selanjutnya Amir (2009:21), pembelajaran berbasis

masalah adalah proses pembelajaran yang dirancang melalui masalah-masalah

yang menuntut siswa mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka

mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta

memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.

Sudarman (2007: 69) juga menyatakan bahwa PBL adalah suatu model pembelajaran

yang menggunakan masalah kontekstual sebagai suatu konteks bagi siswa untuk

belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Menurut

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

12

Wena (2011:91) pada model Problem based learning, siswa dihadapkan pada

permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata

lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan.

Adapun karakteristik PBL menurut Rusman (2012:232) yaitu: (1) menjadikan

permasalahan sebagai titik awal dalam belajar, (2) permasalahan yang dibahas

adalah permasalahan yang ada di dunia nyata atau berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari dan permasalahan tersebut tidak terstruktur, (3) permasalahan

membutuhkan perspektif ganda, (4) permasalahan menantang pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa, (5) belajar pengarahan diri menjadi hal utama, (6)

pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi

sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam problem based learning,

(7) belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif, dan (8) pengembangan

keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan

penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.

Selain Rusman, Herman (2007:49) juga menyatakan beberapa karakteristik PBL,

diantaranya yaitu: (1) memposisikan siswa sebagai pemecah masalah melalui

kegiatan kolaboratif; (2) mendorong siswa untuk mampu menemukan masalah

dan mengelaborasinya dengan mengajukan dugaan-dugaan dan merencanakan

penyelesaian; (3) memfasilitasi siswa untuk mengeksplorasi berbagai alternatif

penyelesaian dan implikasinya serta mengumpulkan dan mendistribusikan

informasi; dan (4) melatih siswa untuk terampil menyajikan temuan,

membiasakan siswa untuk merefleksikan tentang efektivitas cara berpikir mereka

dan menyelesaikan masalah.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

13

Adapun langkah-langkah PBL menurut menurut Amir (2009:24), yaitu: (1)

mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas; (2) merumuskan masalah;

(3) menganalisis masalah; (4) menata gagasan secara sistematis dan

menganalisisnya secara mendalam; (5) memformulasikan tujuan pembelajaran,

(6) mencari informasi tambahan dari sumber yang lain; dan (7) mensintesa

(menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk

dosen/kelas.

Selain langkah-langkah yang disampaikan oleh Amir, adapun langkah-langkah

PBL yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menurut Arends (2011:411),

antara lain:

1. Orientasi peserta didik pada masalah, yaitu guru membahas tujuan pelajaran,

mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting, dan memotivasi

peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah.

2. Mengorganisasi peserta didik, yaitu guru membantu peserta didik untuk

mendiskusikan, mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar

yang terkait dengan permasalahannya.

3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, yaitu guru

mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang tepat dan

mencari penjelasan dan solusi.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil, yaitu guru membantu peserta didik

dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang tepat, seperti laporan,

rekaman video, dan model-model, dan membantu mereka untuk

menyampaikannya kepada orang lain.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

14

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah, yaitu

guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap

penyelidikannya dan proses-proses yang mereka gunakan.

Model PBL memiliki beberapa kelebihan diantaranya disampaikan oleh Hamnuri

(2011:114) yaitu : (1) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami

isi pelajaran, (2) menantang kemampuan siswa serta kepuasan untuk menemukan

pengtahuan baru bagi siswa, (3) meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, (4)

membantu siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah

dalam kehidupan nyata, (5) membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan

barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, (6)

mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, baik terhadap hasil maupun

proses belajarnya, (7) lebih menyenangkan dan disukai siswa, (8)

mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kemampuan, mereka

untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru, (9) memberikan kesempatan pada

siswa utnuk mengaplikasikan pengetahan yang mereka miliki dalam dunia nyata,

dan (10) mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar

meskipun pendidikan formal telah berakhir.

Adapun kelebihan PBL menurut Sanjaya (2013:218) diantaranya yaitu: (1) siswa

lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan

konsep tersebut; (2) melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan

menuntut keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi; (3) pengetahuan tertanam

berdasarkan skema yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna;

(4) siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah-masalah yang

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

15

diselesaiakan berkaitan dengan kehidupan nyata; (5) proses pembelajaran melalui

pembelajaran berbasis masalah dapat membiasakan para siswa untuk menghadapi

dan memecahkan masalah secara terampil. Apabila menghadapi permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari siswa sudah mempunyai kemampuan untuk

menyelesaikannya; (6) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir

kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru; dan (7) dapat mengembangkan minat siswa untuk belajar

secara terus menerus, sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa model PBL

merupakan model pembelajaran yang berdasarkan pada permasalahan kontekstual

yang diberikan kepada siswa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan terkait

materi pembelajaran. Dalam penyelesaian masalah siswa secara aktif berdiskusi

dalam tim, dengan tahap pembelajaran PBL yaitu mengorientasi siswa pada

masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Afgani (Fitrina, Ikhsan dan Munzir, 2016:88) menyatakan bahwa kemampuan

komunikasi matematis (mathematical communication) diartikan sebagai

kemampuan dalam menulis, membaca, menyimak, menelaah, menginterpretasikan

dan mengevaluasi simbol, istilah, serta informasi matematika. Pernyataan tersebut

selaras dengan Izzati (2010:721) yang menyatakan bahwa kemampuan

komunikasi matematis merupakan kemampuan menggunakan bahasa

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

16

matematika untuk mengeksperesikan gagasan dan argumen dengan tepat, singkat

dan logis.

Lebih lanjut, Greenes dan Schulman (Azizah, 2011:19) juga mengatakan bahwa

komunikasi matematis adalah kemampuan (1) menyatakan ide matematika

melalui ucapan, tulisan, demonstrasi, dan melukiskannya secara visual dalam tipe

yang berbeda, (2) memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan dalam

tulisan, lisan, atau dalam bentuk visual, dan (3) mengkonstruksi, menafsirkan dan

menghubungkan bermacam-macam representasi ide dan hubungannya.

National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa salah

satu dari lima kemampuan matematis yang harus dimiliki siswa yaitu

mathematical communication. Selain itu berdasarkan tujuan pembelajaran

matematika yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang

Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah adalah salah

satu kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik dengan baik yaitu

komunikasi matematis. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditelusuri bahwa

salah satu tujuan belajar matematika adalah mengembangkan kemampuan

komunikasi matematis karena sesuai dengan hakikat matematika sebagai bahasa

yang esensial, simbol yang efisien dan universal. NCTM (2000:60) menyebutkan

bahwa program-program instruksional pembelajaran matematika mulai dari

jenjang prasekolah hingga kelas 12 harus memungkinkan semua siswa untuk: (1)

menata dan memperkuat pemikiran matematis mereka melalui komunikasi; (2)

mengkomunikasikan pemikiran matematis mereka secara runut dan jelas terhadap

sesama mereka, guru, dan yang lainnya; (3) menganalisis dan mengevaluasi

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

17

pemikiran matematis dan strategi lainnya; dan (4) menggunakan bahasa

matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara tepat.

NCTM menyebutkan bahwa standar kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa

adalah sebagai berikut: (1) mengelola pemikiran matematika dan

mengkomunikasikan kepada siswa lain, (2) mengungkapkan ide-ide matematika

secara koheren dan jelas kepada siswa lain dan guru, (3) meningkatkan

pengetahuan matematika siswa dengan cara menggabungkan pemikiran dan

strategi siswa satu dengan yang lainnya, (4) menggunakan bahasa matematika

secara tepat dalam berbagai ekspresi matematika.

Ansari (2003:83) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa

terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: (1) menggambar/drawing, yaitu

merefleksikan benda-benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide-ide

matematika. Atau sebaliknya, dari ide-ide matematika ke dalam bentuk gambar

atau diagram; (2) ekspresi matematika/mathematical expression, yaitu

mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari

dalam bahasa atau simbol matematika; (3) menulis/written texts, yaitu

memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, membuat model

situasi atau persoalan menggunakan bahasa lisan, tulisan, grafik, dan aljabar,

menjelaskan, dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari,

mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat

konjektur, menyusun argumen, dan generalisasi.

Selain Ansari (2003:83), Gusni (2006) mengklasifikasikan kemampuan

komunikasi matematis menjadi tiga, diantaranya yaitu: (1) Written Text, yaitu

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

18

memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, membuat model

situasi atau persoalan menggunakan lisan, tulisan, konkrit, grafik dan aljabar,

menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari,

mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat

konjektur, menyusun argumen dan generalisasi; (2) Drawwing, yaitu

merefleksikan benda-benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide-ide

matematika. (3) Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep

matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika.

Model kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu model Cai Lane dan Jacobsin (Fachrurazi, 2011:81) sebagai berikut: (1)

menulis matematis (written texts). Siswa dituntut untuk dapat menuliskan

penjelasan secara matematis, masuk akal, jelas serta tersusun secara logis dan

sistematis; (2) menggambar secara matematis (drawing). Pada kemampuan ini,

siswa dituntut untuk dapat melukiskan gambar, diagram, dan tabel secara lengkap

dan benar; (3) ekspresi matematis (mathematical expression). Siswa mampu untuk

memodelkan permasalahan matematis secara benar sehingga perhitungan

mendapatkan solusi secara lengkap dan benar.

Adapun kegiatan–kegiatan yang tergolong pada komunikasi matematis menurut

Soemarmo (Ismayani dan Nuryanti, 2016:714) yaitu: (1) melukiskan atau

merepresentasikan benda nyata, gambar dan diagram dalam bentuk ide dan atau

simbol matematika, (2) menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara

lisan atau tulisan dengan menggunakan benda nyata, gambar, grafik dan ekspresi

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

19

aljabar, (3) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika atau menyusun model matematika suatu peristiwa, (4) mendengarkan,

berdiskusi, dan menulis tentang matematika, (5) membaca dengan pemahaman

suatu representasi matematik, (6) menyusun konjektur, menyusun argumen,

merumuskan definisi dan generalisasi, (7) mengungkapkan kembali suatu uraian

atau paragraf matematika dalam bahasa sendiri.

NCTM menyatakan beberapa indikator kemampuan komunikasi matematis

diantaranya yaitu: 1) kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui

lisan, tulisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual,

2) kemampuan memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide

matematis baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya, 3)

kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan

struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-

hubungan dengan model–model situasi.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

komunikasi matematis siswa adalah cara siswa menyatakan dan memperjelas

gagasan-gagasan matematika dalam bentuk tulisan berupa simbol, tabel, grafik

maupun gambar sehingga siswa mampu untuk membuat model matematis dan

menyatakan ide-ide matematis dengan menggunakan bahasanya sendiri. Adapun

aspek kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menulis matematis (written texts), menggambar matematis (drawing), dan

ekspresi matematis (mathematical expression).

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

20

B. Kerangka Pikir

Penelitian tentang pengaruh model PBL terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah model PBL sedangkan variabel terikatnya

adalah kemampuan komunikasi matematis siswa.

Model PBL memiliki langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah tersebut

diantaranya yaitu mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk

belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Langkah pertama, mengorganisasi siswa pada masalah. Pada langkah ini siswa

dihadapkan pada masalah kontekstual. Siswa dituntut mampu mengubah masalah

ke dalam bentuk matematika dengan menggunakan simbol matematika ataupun

gambar, grafik atau tabel agar siswa lebih mudah untuk memahami masalah yang

diberikan, sehingga siswa mampu merencanakan cara penyelesaian dengan tepat.

Melalui langkah ini kemampuan menulis (written texts) dan menggambar (drawing)

mulai dikembangkan.

Langkah kedua adalah mengorganisasi siswa untuk belajar. Siswa akan

dikelompokkan yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Kemudian siswa

diberikan LKPD untuk selanjutnya didiskusikan dalam kelompoknya. Pada langkah

ini, siswa dituntut mampu menuliskan hasil diskusi mereka dengan menggunakan

bahasa mereka sendiri atau ekspresi matematika dengan baik, sehingga

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

21

kemampuan ekspresi matematis (mathematical expression) siswa dapat

berkembang.

Langkah ketiga yaitu membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Pada

langkah ini, guru membimbing siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi

yang membantu dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, siswa dibimbing

untuk melaksanakan penyelidikan yang bertujuan untuk mendapatkan pemecahan

masalah. Pada langkah ini, siswa dituntut mampu untuk menggunakan gambar,

grafik, atau tabel dan ekspresi matematika dalam menyelesaikan masalah. Sehingga

kemampuan menggambar (drawing) dan kemampuan ekspresi matematis

(mathematical expression) dapat berkembangkan.

Langkah keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada langkah

ini siswa dituntut mampu menuliskan hasil diskusinya terkait penyelesaian masalah

yang diberikan dengan menggunakan gambar, grafik, atau tabel dan menuliskan

penyelesaian dengan simbol matematika dengan tepat serta mampu mekspresikan

gagasan/ide matematika dengan menggunakan bahasa sendiri. Setelah itu, siswa akan

diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan melangsungkan sesi tanya

jawab dengan kelompok lain. Sehingga pada langkah ini kemampuan menggambar

(drawing), menulis (written texts), dan ekspresi matematis (mathematical expression)

siswa dapat berkembang dengan baik.

Langkah terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Pada langkah ini guru mengevaluasi proses penyelesaian masalah yang siswa

gunakan, guru memberikan klarifikasi terkait penyelesaian masalah, sehingga siswa

mengetahui cara yang tepat dalam penyelesaian masalah tersebut. Selanjutnya guru

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

22

juga membimbing siswa untuk membuat dan menuliskan kesimpulan dari materi

yang telah dipelajari. Sehingga kemampuan menulis matematis (written texts) siswa

akan berkembang.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran model PBL yang telah dijelaskan.

Menerapkan model PBL dapat memberikan peluang bagi siswa untuk

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

C. Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut.

1. Seluruh siswa kelas VII semester genap SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten

Lampung Utara, tahun pelajaran 2017/2018 memperoleh materi yang sama dan

sesuai dengan kurikulum 2013.

2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis

siswa selain model pembelajaran dikendalikan sehingga memberikan pengaruh

yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Umum

Model PBL berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Hipotesis Khusus

Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran PBL

lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran non

PBL.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

23

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Abung Selatan

Kabupaten Lampung Utara semester genap tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri

dari 6 kelas yaitu kelas VII-1 sampai VII-6 dengan jumlah siswa 191. Adapun

rata-rata nilai ujian semester siswa kelas VII SMPN 2 Abung Selatan Kabupaten

Lampung Utara pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 dari kelas VII-1

sampai kelas VII-6 disajikan dalam Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Rata-rata Nilai Ujian Tengah Semester

Kelas JumlahSiswa

Rata-rata nilaiUTS

Guru

VII-1 32 75,98 Guru AVII-2 31 72,88 Guru AVII-3 32 71,46 Guru AVII-4 32 73,96 Guru BVII-5 31 64,79 Guru BVII-6 33 68,82 Guru B

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling

yaitu mengambil dua kelas dari tiga kelas yang diajar oleh guru yang sama dengan

asumsi siswa memperoleh perlakuan yang sama dari guru tersebut. Dua kelas

yang terpilih, salah satu sebagai kelas eksperimen dan kelas lainnya sebagai kelas

kontrol. Sehingga berdasarka nilai rata-rata tersebut dipilihlah kelas VII-2 dengan

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

24

jumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII-3 dengan jumlah 32

siswa sebagai kelas kontrol.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) yang

terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel

bebasnya adalah model PBL dan variabel terikatnya adalah kemampuan

komunikasi matematis siswa.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group

Design. Pada penelitian ini, diberikan pretest sebagai tes kemampuan awal

kemampuan komunikasi matematis siswa. Selanjutnya diberikan postest diberikan

setelah siswa mengikuti pembelajaran. Berikut akan disajikan Tabel 3.2 yang

merupakan Pretest-Postest Control Group Design menurut Frankel dan Wallen

(1993: 246).

Tabel 3.2 Pretest-Postest Control Group DesignKelas Perlakuan

E O1 PBL O2

K O1 Non PBL O2

Keterangan:E : kelas eksperimenK : kelas kontrolO1 : tes awal (pretest)O2 : tes akhir (postest)

C. Prosedur Pelaksaan Penelitian

Tahapan penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Penelitian

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

25

a. Menentukan populasi dan sampel penelitian melalui penelitian pendahuluan

di sekolah.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja peserta

didik (LKPD).

c. Membuat instrumen tes

d. Uji coba instrumen

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Mengadakan pretest sebelum pembelajaran pada kedua kelas dengan

menggunakan perangkat instrumen tes yang telah dibuat

b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model PBL di kelas

eksperimen dan pembelajaran non PBL di kelas kontrol.

c. Mengadakan posttest setelah pembelajaran pada kedua kelas dengan

menggunakan perangkat instrumen tes yang telah dibuat.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Mengumpulkan data kuantitatif kemampuan komunikasi matematis siswa

b. Mengolah dan menganalisis data

c. Menyusun laporan penelitian

D. Data Penelitian

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kemampuan komunikasi

matematis siswa. Data kemampuan komunikasi matematis siswa tersebut

merupakan data kuantitatif. Data terdiri dari skor pretest yang diambil sebelum

pembelajaran, data skor posttest yang diambil setelah pembelajaran dan data skor

peningkatan (gain).

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

26

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes diberikan pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes diberikan sebelum pembelajaran (pretest)

dan setelah pembelajaran (posttest) yang bertujuan untuk melihat pengaruh model

pembelajaran PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan komunikasi

matematis siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes uraian karena dengan soal

uraian langkah-langkah penyelesaian siswa yang mengandung indikator

kemampuan komunikasi matematis dapat terlihat dengan jelas. Tes disusun

berdasarkan indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis.

Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah-langkah diantaranya yaitu:

(1) menentukan materi yang akan diujikan, (2) menentukan tipe soal, yaitu soal

uraian, (3) menentukan jumlah soal yaitu empat, (4) menentukan waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan soal yaitu 80 menit, (5) membuat kisi-kisi soal

berdasarkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai, (6) menulis butir soal,

kunci jawaban, dan penentuan skor. Adapun pedoman penskoran tes kemampuan

komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Cai,

Lane, dan Jacabcsin (Ansari, 2003) disajikan pada Tabel 3.3.

Instrumen selanjutnya diujicobakan kepada siswa diluar sampel namun masih

dalam populasi yang sama, uji coba dilakukan untuk menguji apakah soal-soal

tersebut memenuhi kriteria soal yang layak digunakan. Dalam upaya mendapatkan

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

27

data yang akurat maka instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini harus

memenuhi syarat validitas, reliabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran instrumen

tes.

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis

Skor Menulis Menggambar Ekspresi Matematis0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan tidak

memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berati apa-apa

1 Ada penjelasan tapisalah

Hanya sedikit darigambar yang dilukisbenar

Hanya sedikit darimodel matematika yangdibuat benar

2 Penjelasan secaramatematis, masukakal, namun hanyasebagian yangbenar

Melukiskan diagram,gambar, atau tabelnamun kurang lengkapdan benar

Membuat modelmatematika denganbenar, namun salahmendapatkan solusi

3 Penjelasan secaramatematis, masukakal, dan benar,meskipun tidaktersusun secaralogis atau terdapatkesalaha bahasa

Melukiskan diagram,gambar, atau tabelsecara lengkap danbenar

Membuat modelmatematika denganbenar kemudianmelakukan perhitunganatau mendapatkansolusi secara benar danlengkap

4 Penjelasan konsep,ide atau persoalandengan kata-katasendiri dalambentuk penulisankalimat secaramatematis, masukakal dan jelas sertatersusun secaralogis

- -

Skor maksimal=4 Skor maksimal=3 Skor maksimal=3

1. Validitas tes

Validitas dalam penelitian ini dilihat dari validitas isi. Validitas isi instrumen tes

komunikasi matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

28

terkandung dalam tes komunikasi matematis dengan indikator pembelajaran dan

indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang telah ditentukan.

Instrumen tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru mata pelajaran

matematika kelas VII yang terkait. Instrumen tes dikategorikan valid karena butir-

butir tesnya telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar serta indikator

diukur berdasarkan penilaian guru mitra.

Hasil penilaian terhadap tes kemampuan komunikasi matematis siswa

menunjukkan bahwa instrumen tes telah memenuhi validitas isi (Lampiran B.5).

Setelah instrumet tes dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji coba soal tes di

luar sampel penelitian yaitu kelas VIII-1 dengan jumlah 32 siswa. Data yang

diperoleh dari uji coba kemudian dianalisis dengan bantuan Software Microsoft

Excel 2007 untuk mengetahui koefisien reliabilitas, indeks tingkat kesukaran soal,

dan koefisien daya pembeda.

2. Reliabilitas tes

Tes dengan reliabilitas tinggi akan meyakinkan bahwa hasil yang diperoleh akan

sama atau tidak jauh berbeda apabila tes dilakukan kembali. Untuk mengukur

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2008: 109)

sebagai berikut:.

2

2

11 11 t

i

n

nr

Keterangan:

11r = reliabilitas yang dicarin = banyaknya item

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

29

2b = jumlah varians dari tiap-tiap item

2t = varians total.

Dalam penelitian ini, koefisien reliabilitas diinterpretasikan berdasarkan pendapat

Arikunto (2008: 75) yang disajikan dalam Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas

Koefisien reliabilitas (r11) Kriteria0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40 < r11≤ 0,60 Cukup0,20 < r11≤ 0,40 Rendah0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba tes kemampuan komunikasi matematis,

diperoleh koefisien reliabilitas tes sebesar 0,887. Hal ini menunjukkan bahwa

instrumen tes yang digunakan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Per-

hitungan reliabilitas tes kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat pada

Lampiran C.1.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda suatu soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk dapat

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Setelah diketahui skor pada hasil uji coba, menurut

Arikunto (2011: 213) untuk menghitung indeks daya pembeda digunakan rumus:

= −Keterangan:DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

: rata-rata nilai kelompok atas pada butir soal yang diolah: rata-rata nilai kelompok bawah pada butir soal yang diolah: skor maksimal butir soal yang diolah

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

30

Kriteria daya pembeda butir soal yang digunakan menurut Sudijono (2011: 389)

disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda

Koefisien DP Interpretasi0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik0,40 < DP ≤ 0,70 Baik0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk

Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal tes yang memiliki

interpretasi daya pembeda cukup, baik, atau sangat baik. Adapun berdasarkan uji

coba soal, diperoleh koefisien daya pembeda soal tes dapat dilihat pada Tabel 3.6

dan hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.

Tabel 3.6 Daya pembeda Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

No Soal Koefisien Daya Pembeda Soal Tes Interpretasi1a 0,384 Cukup1b 0,479 Baik2 0,411 Baik3 0,357 Cukup

Berdasarkan Tabel 3.6, dapat disimpulkan bahwa soal tes kemampuan komunikasi

matematis memiliki daya pembeda cukup dan baik sehingga dapat digunakan

dalam penelitian ini.

4. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran atau taraf

kesulitan suatu butir soal. Menurut Sudijono (2011: 372), rumus yang digunakan

untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal adalah sebagai berikut.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

31

TK =

Keterangan :

TK = Tingkat kesukaran suatu butir soal= Jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal yang diperoleh= Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pad a suatu butir

soal

Kriteria tingkat kesukaran butir soal yang digunakan menurut Sudijono (2011:

389) disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran InterpretasiTK = 0,00 Sangat sukar

0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang0,70 < TK ≤ 1,00 Mudah

TK > 1,00 Sangat Mudah

Tingkat kesukaran hasil uji coba soal tes kemampuan komunikasi matematis dapat

dilihat pada Tabel 3.8 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

C.3.

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

No Soal Indeks Kesukaran Soal Tes Interpretasi1a 0,442 Sedang1b 0,656 Sedang2 0,464 Sedang3 0,500 Sedang

Berdasarkan Tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa soal tes kemampuan komunikasi

matematis memiliki tingkat kesukaran dengan interpretasi sedang sehingga dapat

digunakan dalam penelitian ini.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

32

Berdasarkan analisis, diketahui bahwa instrumen tes telah dinyatakan valid,

memiliki reliabilitas yang sangat tinggi, memiliki daya pembeda yang

terinterpretasi cukup dan baik, serta tingkat kesukaran yang memiliki interpretasi

sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes dapat digunakan.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk

menentukan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif karena penelitian ini merupakan

penelitian eksperimen.

Berdasarkan tes kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh nilai pretest

dan posttest siswa. Kedua nilai tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan

skor peningkatan kemampuan (N-Gain). Menurut Melzer dalam Noer (2010: 105)

besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi atau g, yaitu:

= − –Data gain diperoleh dengan bantuan software Microsoft Excel 2007. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada Lampiran C.7 dan C.8, selanjutnya data diolah

untuk uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan bantuan software

SPSS statistic 17.0.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel berdistribusi

normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

33

Kolmogorov-Smirnov Z. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah sebagai berikut.

H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Dalam Russefendi (1998: 405), untuk menghitung nilai Uji Kolmogorov-Smirnov

Z, rumus yang digunakan sebagai berikut.

Z=

Keterangan:= angka pada data= rata-rata data

s = standar deviasi

Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan persamaan Kolmogorov-Smirnov

sebagai berikut:

= | ( ) − F ( )|

Keterangan:Dn : Nilai hitung Kolmogorov SmirnovFn(xi) : Peluang harapan data ke iF(xi) : Luas kurva z data ke i

Dalam penelitian ini, uji Kolmogorov-Smirnov Z menggunakan software SPSS

Statistic 17.0 dengan kriteria pengujian adalah terima H0 jika nilai probabilitas

(sig) > 0,05 (Trihendradi, 2005: 113). Hasil uji normalitas data penelitian

disajikan dalam Tabel 3.9 dan data selengkapnya pada Lampiran C.9.

Tabel 3.9 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Penelitian

Sumber Data KelompokPenelitian

BanyakSiswa

K-S(Z)

Sig Kesimpulan

Skor GainKomunikasiMatematis

Eksperimen 31 0,099 0,200 H0 diterimaKontrol 32 0,117 0,200 H0 diterima

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

34

Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa untuk α=5% data skor gain

kemampuan komunikasi matematis siswa untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Variansi

Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok data yaitu data kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang homogen atau tidak

homogen. Menurut Sudjana (2005:249) untuk menguji homogenitas terdapat

hipotesis sebagai berikut:

Ho : = (varians kedua populasi homogen)

H1 : ≠ (varians kedua populasi tidak homogen)

Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji Levene dengan bantuan

software SPSS Statistic 17.0. Kriteria pengujian adalah terima H0 jika nilai

probabilitas (sig.) > 0,05 (Trihendradi, 2005: 145). Uji homogenitas dilakukan

pada data yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas berdasarkan skor gain

kemampuan komunikasi matematis diperoleh statistik Levene adalah 0,945

dengan sig. sebesar 0,335 sehingga diperoleh kesimpulan Ho diterima (data

selengkapnya pada Lampiran C.10). Hal ini berarti varians kedua populasi

homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, diketahui bahwa data

berdistribusi normal dan kedua data homogen maka statistik yang digunakan

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

35

dalam pengujian hipotesis adalah uji-t untuk menguji kesamaan dua rata-rata.

Rumusan hipotesis untuk uji ini menurut Sudjana (2005: 239) adalah:

Ho: μ1 =μ2, artinya tidak ada perbedaan rata-rata gain kemampuan komunikasi

matematis siswa yang mengikuti pembelaajaran PBL dengan

kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran non PBL.

H1: μ1≠ μ2, artinya ada perbedaan rata-rata gain kemampuan komunikasi

matematis siswa yang mengikuti pembelajaran PBL dengan

kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran non PBL.

Dalam penelitian ini, uji-t dilakukan dengan bantuan software SPSS Statistic 17.0

dengan kriteria uji adalah terima H0 jika nilai probabilitas > 0,05. Tolak H0 jika

nilai probabilitas < 0,05 (Trihendradi, 2005:146).

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

49

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa pada

siswa kelas VII SMPN 2 Abung Selatan Kabuaten Lampung Utara semester

genap tahun ajaran 2017/2018 model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dikemukakan saran-saran sebagai

berikut.

1. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan,

disarankan untuk melakukan pembiasaan dengan pembelajaran PBL terlebih

dahulu sebelum menerapkan model PBL pada kelas eksperimen. Agar saat

pelaksanaan penelitian siswa merasa nyaman belajar dengan kelompoknya

serta siswa bisa lebih siap mengikuti proses pembelajaran.

2. Dalam rangka membuat kemampuan komunikasi matematis siswa menjadi

lebih baik, sebaiknya LKPD dan buku paket yang mendukung disediakan

sesuai dengan jumlah siswa.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

47

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Muhammad Taufik. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem BasedLearning.Jakarta : Kencana.

Ansari, Bansu Irianto. 2003. Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahamandan Komunikasi Matematik Siswa SMU Melalui Strategi Think-Talk Write.Disertasi.(Online), (http://digilib.upi.edu/digitalview.php?digital_id=1161).(02 November 2017)

Arends, Richard I. 2011. Learning To Teach. New York: McGraw Hill.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Azizah, S. M.,(2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink-Pair-Share Terhadap Komunikasi Matematis Siswa, UIN SyarifHidayatullah, Jakarta

Center for Instructional Developmen and Research. 2004. Teaching and LearningBulletin. (Online). Tersedia http://depts.washington.edu./cidrweb/Bulletin/.(24 Januari 2018) .

Fachrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untukMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi MatematisSiswa Sekolah Dasar. Jurnal UPI Edisi Khusus No. 01. Hlm. 76-89.(Online), (http://jurnal.upi.edu/). (02 November 2017)

Fajarina, Erin. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learninguntuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan KomunikasiMatematis serta Self Efficasy Siswa SMP. Skripsi. hlm.73

Fitrina, Tien, Ikhsan M, dan Munzir Said. Peningkatan Kemampuan BerfikirKreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui ModelPembelajaran Project Based Learning Berbasis Debat. ISSN : 2355 – 4185.Jurnal Didaktik Matematika. hlm. 87 – 90

Fitriyanti. 2016. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning TerhadapKemampuan Komunikasi Matematis dan Self Confidence Siswa (Studi pada

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

48

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Ganjil TahunPelajaran 2015-2016). Skripsi. hlm. 10 – 19

Frankel, J. & Wallen, N. 1993. How to Design and Evaluate research inEducation,(second edition). New York : McGraw-Hill Inc.

Hamnuri. 2011. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Insan Madani.

Herman, Tatang. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk MeningkatkanKemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah MenengahPertama. Dalam Educationist Vol. 01 No.01. Jurnal. [Online]. Diakses di:http://file.upi.edu. Pada 20 Januari 2017.

Hudoyo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan PembelajaranMatematika. Malang: UM Press.

Ismayani, Ani dan Nuryanti. 2016. Penerapan Project Based Learning dalamPembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan KomunikasiMatematis dan Aktivitas Belajar Siswa. ISSN : 2502 – 6526. Prosiding. hlm.73 – 715

Izzati, Nur. 2010. Komunikasi Matematik dan Pendidikan Matematika Realistik.Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 27November2010. FMIPA UNY. Tersedia dihttps://bundaiza.files.wordpress.com/. (03 Januari 2018).

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. [Online].Tersedia:https://www.nctm.org/uploadedFiles/Standards_and_Positions/PSSM_ExecutiveSummary.pdf. (23 Oktober 2017)

Noer, Sri Hastuti. 2010. Evaluasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis SiswaSMP. Jurnal Pendidikan MIPA. Jurusan P. MIPA. Unila.

Nurhadi. 2004. Pengantar Problem Based Learning, Edisi Kedua. Yogyakarta :Medika, Fakultas Kedokteran UGM.

PISA. 2016. What Students Know and Can Do Student Performance inMatehmatics, Reading, and Science. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2016-results-overview.pdf. (24 Oktober 2017).

Ruseffendi. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIPBandung Press.

Rusman. 2012. Model-Model pembelajaran Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Jakarta: Grafindo.

Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/32685/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (S NMPTN) pa da tahun 2014.

49

Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untukMengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah.Jurnal Pendidikan Inovatif Vol. 02 No. 02.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.

Sudjana. 2005. Metode Statistik Edisi VI. Bandung:Tarsito

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.

Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran : Teori Dan Aplikasi.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

TIMSS. 2011. International Student Achievement in Mathematics [Online].Tersedia: http://timssandpirls.bc.edu/timss2011/international-results-mathematics .html. (24 Oktober 2017).

Trihendradi, Cornelius. 2005. Step by Step SPSS 17.0 Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi Offset.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu TinjauanKonseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Yanti, Ati Adi.2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learninguntuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan KomunikasiMatematis serta Self Efficacy Siswa SMP.Skripsi. hlm 12-15

Yuliana. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah TerhadapKemampuan Komunikasi Matematis dan Belief Siswa. Skripsi. hlm 10-24