Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

13
MUNAKAHAT (PERNIKAHAN) DALAM ISLAM BY: GROUP ONE

description

munakahat

Transcript of Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

Page 1: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

MUNAKAHAT (PERNIKAHAN) DALAM ISLAM

BY: GROUP ONE

Page 2: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam
Page 3: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

A. Latar BelakangTelah diketahui bahwa pernikahan adalah merupakan sunatullah, bahwa makhluk yang bernyawa itu diciptakan berpasang-pasangan, baik laki-laki maupun perempuan (Q.S.Dzariat :49).

Pergaulan antara laki - laki dn perempuan yang diatur dengan perkawinan ini akan membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan baik bagi laki - laki maupun perempuan, bagi keturunan diantara keduanya bahkan bagi masyarakat yang berada disekeliling kedua insan tersebut.

“dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat akan kebesaran allah”.

Page 4: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

B. Pengertian PerkawinanPerkawinan dalam fiqh berbahasa arab disebut dengan dua kata, yaitu nikah dan zawaj. Kata na-kaha dan za-wa-ja terdapat dalam Al-Qur’an dengan arti kawin yang berarti bergabung, hubungan kelamin, dan juga berarti akad.

Menurut Fiqh, nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan hanya untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi juga perkenalan antara suatu kaum dengan kaum yang lainnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 2 perkawinan adalah suatu pernikahan yang merupakan akad yang sangat baik untuk mentaati perintah Allah dan pelaksanaanya adalah merupakan ibadah.

Page 5: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

Hukum Perkawinan

Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan baginya yang mempunyai biaya sehingga dapat memberikan nafkah kepada istrinya dan keperluan - keperluan lain yang mesti dipenuhi.

Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan terjerumus dalam perzinaan.

Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan karena tidak mampu memberikan belanja kepada istrinya atau kemungkinan lain lemah syahwat.

Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti istrinya atau menyia - nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu memberi belanja kepada istrinya, sedang nafsunya tidak mendesak.

Mubah, bagi orang - orang yang tidak terdesak oleh hal - hal yang mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya.

Page 6: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

Rukun perkawinan dan Syarat PerkawinanCalon suamiCalon istriWali nikah dari mempelai perempuanSaksi perkawinanIjab dan Qabul

Page 7: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

C. Dasar Hukum PerkawinanMenurut Fiqh Munakahata.Dalil Al-Qur’anAllah SWT berfirman dalam surat An - Nisa Ayat 3:

” Dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil terhadap anak yatim, maka kawinilah perempuan-perempuan lain yang kamu senangi, dua, tiga atau empat dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil, cukup sayu orang.” (An - Nisa : 3).

Page 8: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

B. Dalil As-SunnahDiriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Rasulullah yang bersabda,

“Wahai para pemuda, barangsiapa dioantara kalian memiliki kemampuan, maka nikahilah, karena itu dapat lebih baik menahan pandangan dan menjaga kehormatan. Dan siapa yang tidak memiiki kemampuan itu, hendaklah ia selalu berpuasa, sebab puasa itu merupakan kendali baginya. “(H.R.Bukhari-Muslim).

C.Menurut Undang – Undang Perkawinan tahun 1974Landasan hukum terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 2 ayat (2) UU Perkawinan yang rumusannya :[7]

“Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Tiap – tiap perkawinan dicatat menurut peraturan – peraturan, pereundang – undangan yang berlaku.”

Page 9: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

D.Menurut Kompilasi Hukum IslamDasar perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 2 dan 3 disebutkan bahwa :

“Perkawinan menurut Hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau miitsaaqan ghaliizhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.”

Page 10: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

-Hikmah Perkawinan

1. Perkawinan dapat menentramkan jiwa dan menghindarkan perbuatan maksiat.

2. Perkawinan untuk melanjutkan keturunan3. Bisa saling melengkapi dalam suasana hidup

dengan anak – anak.4. Menimbulkan tanggung jawab dan

menimbulkan sikap rajin dan sungguh – sungguh dalam mencukupi keluarga.

5. Adanya pembagian tugas, yang satu mengurusi rumah tangga dan yang lain bekerja diluar.

6. Menumbuhkan tali kekeluargaan dan mempererat hubungan

Page 11: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

D.Wanita yang dilarang dinikahiIbuPutriSaudariBibi Patriarkal Bibi Matriarkal Putrinya saudara Putrinya saudari Ibu Susu Saudari Susu 

Page 12: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

Ibu Mertua Putri Tiri Menantu Putri ibu tiri Menghimpun dua saudari menghimpun wanita dengan bibinya Wanita yang telah bersuami Semua wanita yang ada hubungan

kekerabatan karena persusuan

Page 13: Munakahat (Pernikahan) Dalam Islam

Jazakumullah khair