Multi level marketing

9
MULTI LEVEL MARKETING

Transcript of Multi level marketing

Page 1: Multi level marketing

MULTI LEVEL MARKETING

Page 2: Multi level marketing

Sejak masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 80-an, jaringan jaringan bisnis penjualan lansung (direct selling) MLM, terus marak dan subur menjamur dan bertambah merebak lagi setelah adanya krisis moneter dan ekonomi. Pemain yang terjun di dunia MLM yang memanfaatkan momentum dan situasi krisis untuk menawarkan solusi bisnis pemain asing maupun lokal. Yang sering disebut masyarakat misalnya CNI, Amway, Avon, Tupperware, Sunchorella, DXN, dan Propolis Gold serta yang berlabel syariah atau Islam (meskipun saat ini pemerintah menyiapkan system mekanisme, dan kriteria uuntuk penerbitan sertifikasi bisnis syariah termasuk MLM, yaitu seperti Ahad Net, Kamyabi-Net, Persada Network, dan lain-lain).

Page 3: Multi level marketing

Multi Level Marketing adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan jaringan ini, baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun gabungan antara keduanya.

Page 4: Multi level marketing

Perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan sistem MLM tidak hanya menjalankan penjualan produk barang, tetapi juga produk jasa, yaitu jasa marketing yang berlevel-level (bertingkat-tingkat) dengan imbalan berupa marketing fee, bonus, dan sebagainya, dimana semua itu bergantung pada prestasi, penjualan, dan status keanggotaan distributor. Jasa perantara penjualan ini (makelar) dalam terminology fiqh disebut “ samsarah/simsar” ialah perantara perdagangan (orang yang menjualkan barang mencari  mencarikan pembeli) atau perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan jual beli).

Page 5: Multi level marketing

Pekerjaan samsarah/simsar berupa makelar, distributor, agen, dan sebagainya dalam fiqh Islam adalah termasuk akad Ijarah, yaitu suatu transaksi yang memanfaatkan jasa orang dengan memberinya suatu imbalan. Namun untuk sahnya pekerjaan ini harus memenuhi beberapa syarat, antara lain : 1. Perjanjian di antara kedua belah pihak harus

jelas.2. Objek akad bias diketahui manfaatnya secara

nyata dan dapat diserahkan, dan3. Objek akad bukan hal-hal yang maksiat atau

haram.

Page 6: Multi level marketing

Semua bisnis yang menggunakan sistem MLM dalam literature syariah Islam pada dasarnya termasuk kategori muamalah yang dibahas dalam bab al-Buyu’ (jual beli) yang hukum asalnya secara prinsip boleh berdasarkan aidah fiqh (al-ashlu fil asya’ al-ibahah hukum asal segala sesuatu termasuk muamalah adalah boleh selama bisnis tersebut bebas dari unsur-unsur haram seperti riba’ (system bunga), gharar (tipuan), dharar (bahaya), dan jahalah (ketidakjelasan). Dzulm (merugikan hak orang lain) disamping barang atau jasa yang dibisniskan adalah halal. Dan tidak diperbolehkan memakai sistem MLM atau hanya berkedok MLM yang masih meragukan ataupun yang sudah jelas ketahuan tidak sehatnya bisnis tersebut baik dari segi kehalalan produknya, sistem marketing fee, legalitas formal, maupun pertanggungjawabannya.

Page 7: Multi level marketing

Salah satu ruang lingkup permasalahan dari bisnis MLM yaitu pendukung MLM senantiasa menekankan bahwa anda dapat menjadi kaya karena dimotivasi untuk dapat melakukan MLM di waktu luang sesuai kontrol anda sendiri karena sebagai sebuah bisnis, MLM menawarkan fleksibilitas dan kebebasan mengatur waktu. Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan pendapatan yang besar dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga kita tidak perlu lagi bekerja yang lain.

Page 8: Multi level marketing

The Islamic Food and Nutrition of Amerika (IFANCA) telah mengeluarkan edaran tentang produk MLM halal dan dibenarkan oleh agama yang disetujui secara langsung oleh M. Munir Chaudry, Ph. D, selaku Presiden IFANCA. Dalam edarannya, IFANCA mengingatkan umat Islam untuk meneliti dahulu kehalalan suatu bisnis MLM sebelum bergabung ataupun menggunakannnya yaitu dengan mengkaji aspek sebagai berikut :a. Marketing Plan-nya, apakah ada unsur skema piramida atau tidak. Kalau

ada unsur piramida yaitu distributor yang lebih duluan masuk selalu diuntungkan dengan mengurangi hak distributor belakangan sehingga merugikan downline di bawahnya, maka hukumnya haram.

b. Apakah perusahaan MLM, memiliki track record positif dan baik ataukah tiba-tba muncul dan misterius, apalagi yang banyak kontroversinya.

c. Apakah produknya mengandung zat-zat haram ataukah tidak dan apakah produknya memiliki jaminan untuk dikembalikan atau tidak.

d. Apabila perusahaan menekankan aspek targeting penghimpunan dana dan menganggap bahwa produk tidak penting ataupun hanya sebagai kedok atau kamuflase, apalagi uang pendaftarannya cukup besar nilainya, maka patut dicurigai sebagai arisan berantai (money game) yang menyerupai judi.

e. Apakah perusahaan MLM menjanjikan kaya mendadak tanpa bekerja ataukah tidak demikian.

Page 9: Multi level marketing

• Dampak Positif MLM yaitu, antara lain : 1) menguntungkan pengusaha dengan adanya penghematan biaya (minimizing cost) dalam iklan, promosi, dan lainnya). 2) menguntungkan para distributor sebagai simsar (makelar/broker/mitrakerja/agen/distributor) yang ingin bekerja secara mandiri dan bebas.

• Dampak negatif MLM menurut Dewan Syariah Partai Keadilan melalui fatwa No.02/K/DS-P/VI/11419, di antaranya : obsesi yang berlebihan untuk mencapai target penjualan tertentu karena terpacu oleh sistem ini, suasana tidak kondusif yang kadang mengarah pada pola hidup hedonis ketika mengadakan acara rapat dan pertemuan bisnis, banyak yang keluar dari tugas dan pekerjaan tetapnya karena terobsesi akan mendapat harta yang banyak dalam waktu singkat. System ini akan memperlakukan seseorang (mitranya) berdasarkan target-target penjualan kuantitatif material yang mereka capai yang pada akhirnya dapat mengindikasikan seseorang yang berjiwa materialis dan melupakan tujuan asasinya untuk dekat kepada Allah di dunia dan akhirat.