Mpkta Sejarah Korupsi Di Indonesia

5
Farid Mujiantono 1406601214 SEJARAH KORUPSI DI INDONESIA Sejak kapankah sebenarnya korupsi muncul? Jawaban yang logis atas pertanyaan tersebut ialah sejak manusia mulai mengenal kehidupan bermasyarakat, yakni tatkala organisasi masyarakat yang rumit mulai muncul. Bahkan mungkin saat manusia itu mengenal interaksi dengan orang lain atau masyarakat, korupsi sudah dapat timbul. Jika ditelusuri lebih dalam lagi, gejala korupsi yang berkembang bukanlah gejala penyakit sosial yang muncul di era modern saat ini. Namun, melalui sebuah proses dari setiap masa yang dilewati. Masa yang di lewati dalam sebuah tradisi atau gejala sosial akan memuncak dan muncullah hal yang namanya korupsi. Sejarah korupsi Indonesia terbagi kedalam beberapa masa, yaitu sebelum dan sesudah kemerdekaan baik di era Orde Lama maupun Orde Baru hingga berlanjut di era Reformasi. 1. Korupsi Masa VOC Korupsi di Indonesia sudah ada sebelum belanda menjajah Indonesia, menurut benedict anderson ( 1792 ), budaya korupsi sudah di mulai sejak zaman VOC. VOC adalah sebuah asosiasi dagang yang pernah menguasai dan memonopoli perekonomian nusantara, asosiasi ini bahkan bertindak sebagai “pemerinta” yang mengatur dan berkuasa atas wilaya nusantara, praktik dagang yang dikembangkan sangat monopolis, sehingga hubungan dagang diwarnai kecurangan dan persengkongkolan yang cenderung korup, karena tingginya tingkat korupsi di dalam tubuh VOC itulah maka akhirnya VOC mengalami kebangkrutan. Pada tahun 1799 asosiasi dagang VOC runtuh karena korupsi, disamping sistem perekonomian yang monopolik yang cenderung korup, korupsi di tubuh VOC juga diakibatkan korupsi yang terjadi di lingkungan pegawai VOC, gaji pegawai VOC yang sangat rendah yang berkisar antara 16-24 gulden perbulan tidak sesuai dengan gaya hidup batavia saat itu, kesenjangan gaji

description

sejarah korupsi

Transcript of Mpkta Sejarah Korupsi Di Indonesia

Farid Mujiantono1406601214SEJARAH KORUPSI DI INDONESIASejak kapankah sebenarnya korupsi muncul? Jawaban yang logis atas pertanyaan tersebut ialah sejak manusia mulai mengenal kehidupan bermasyarakat, yakni tatkala organisasi masyarakat yang rumit mulai muncul. Bahkan mungkin saat manusia itu mengenal interaksi dengan orang lain atau masyarakat, korupsi sudah dapat timbul. Jika ditelusuri lebih dalam lagi, gejala korupsi yang berkembang bukanlah gejala penyakit sosial yang muncul di era modern saat ini. Namun, melalui sebuah proses dari setiap masa yang dilewati. Masa yang di lewati dalam sebuah tradisi atau gejala sosial akan memuncak dan muncullah hal yang namanya korupsi. Sejarah korupsi Indonesia terbagi kedalam beberapa masa, yaitu sebelum dan sesudah kemerdekaan baik di era Orde Lama maupun Orde Baru hingga berlanjut di era Reformasi.1. Korupsi Masa VOC Korupsi di Indonesia sudah ada sebelum belanda menjajah Indonesia, menurut benedict anderson ( 1792 ), budaya korupsi sudah di mulai sejak zaman VOC. VOC adalah sebuah asosiasi dagang yang pernah menguasai dan memonopoli perekonomian nusantara, asosiasi ini bahkan bertindak sebagai pemerinta yang mengatur dan berkuasa atas wilaya nusantara, praktik dagang yang dikembangkan sangat monopolis, sehingga hubungan dagang diwarnai kecurangan dan persengkongkolan yang cenderung korup, karena tingginya tingkat korupsi di dalam tubuh VOC itulah maka akhirnya VOC mengalami kebangkrutan.Pada tahun 1799 asosiasi dagang VOC runtuh karena korupsi, disamping sistem perekonomian yang monopolik yang cenderung korup, korupsi di tubuh VOC juga diakibatkan korupsi yang terjadi di lingkungan pegawai VOC, gaji pegawai VOC yang sangat rendah yang berkisar antara 16-24 gulden perbulan tidak sesuai dengan gaya hidup batavia saat itu, kesenjangan gaji yang diterima para pegawai VOC dan birokrasi VOC telah mengakibatkantingkat korupsi yang begitu tinggi.Pasalnya gaji yang diterima gubernur jendral berkisar antara 600-700 gulden, dibandingkan dengan gaji pegawai yang terlalu minim.2. Korupsi Masa Penjajahan BelandaKorupsi pada zaman belanda dengan modus berbeda dapat di lihat pada kebijakan tanam paksa pemerintah hindia Belanda terhadap warga pribumi, rakyat pibumi di paksa untuk menanam komoditi-komoditi yang laku dan dibutuhkan di pasar eropa, seperti kopi, teh, nila dan cabai, menurut peraturan pemerintah hindia Belanda, pribumi wajib menanan 1/3 dari sawah mereka untuk di tanami komoditi yang sudah ditentukan oleh pemerintah hindia Belanda. Dan meluangkan 1/3 waktunya untuk mengawasi tanaman tersebut, tapi pada prakteknya petani harus menanam 2/3 tanahnya untuk ditanami tanaman komoditi pasar Eropa, para kepala desa memaksa para petani untuk menanam 2/3 tanaman yang diinginkan oleh hindia Belanda, yang sudah barang tentu keuntungan akan masuk kantong pribadi mereka, sementara itu para pengawas utusan pemerintah belanda membiarkan praktek korupsi tersebut terus berjalan. Tentunya mereka juga dapat bagian yang tidak sedikit dari persengkokolan tersebut. Dan praktrek seperti ini berlangsung selama beratus-ratus tahun, sehingga sudah menjadi budaya bagi pemerintah hindia Belanda.3. Korupsi Pada Masa Penjajahan JepangPeralihan kekuasaan dari penajajahan Belanda ke jepang tidak memperbaiki budaya korupsi di indonesia, penjajahan jepang yang berlangsung 3,5 tahun, nilai penderitaanya sama dengan penajajahan yang dilakukan hindia belanda selama 3,5 abad, jepang yang menganggap Indonesia sebagai medan peperangan mengakibatkan semua yang ada di Indonesia baik alam dan manusianya digunakan untuk kepentingan jepang. Menurut para ahli sejarah, di perkirakan masa jepang adalah masa mewabahnya korupsi di indonesia sebelum masa kemerdekaan. Bahkan akibat dari langkahnya minyak tanah bagi kebutuhan tentara jepang, mereka menyuruh dan memaksa rakyat pribumi untuk menanam pohon jarak yang digunakan untuk kepentingan peperangan tentara jepang. Pada masa ini terjadi kemerosotan ekonomi yang luar biasa, karena jepang tidak lagi memikirkan tentang ekonomi rakyat pribumi melainkan hanya berorientasi pada bagaimana memenangi perang di kawasan asia, sehingga rakyat pribumi semakin menderita.4. Korupsi Masa Orde LamaPeriode Masa Orde Lama. Pada masa kepemimpinan Soekarno, korupsi tetap merajalela meskipun negara RI baru terbentuk dan belum stabil. Pada masa tersebut ada dua badan dibentuk untuk pemberantasan korupsi, PARAN (Panitia Retooling Aparatur Negara) dan Operasi Budhi. PARAN mengalami kebuntuan, karena semua pejabat tinggi berlindung diketiak presiden. Kemudian tahun 1963 dikeluarkan Kepres no. 275 tahun 1963 dikenal dengan nama Operasi Budhi (OB). Dalam waktu 3 bulan OB berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp. 11 miliar, untuk ukuran waktu itu begitu fantastis. Operasi ini pun akhirnya gagal, karena dianggap nyerempet-nyerempet presiden. Misalnya untuk menghindari pemeriksaan, Dirut Pertamina minta ijin kepada presiden untuk ke luar negeri, sementara direksi yang lain menolak diperiksa dengan alasan belum ada ijin atasan.5. Korupsi Masa Orde BaruKetika era Soekarno tumbang dan digantikan oleh Soeharta, ada harapan yang kuat untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia. Ulul Albab (rektor Universitas Dr.soetomo surabaya) dalam makalahnya menyebutkan bahwa setidaknya ada dua periode untuk menganalisis kebijakan pemerintah orde baru . Pertama, tahun 1966-1980 pemerintahan Soeharto ditandai dengan monopoli negara atas urusan ekonomi yang strategis, kedua, tahun 1980-1998 Pemerintahan Soeharto ditandai dengan privatisasi ekomomi. Korupsi yang tejadi tahun 1996-1980 di warnai terjadinya kolusi antara pejabat pemerintah dengan para cukong dari etnis tionghoa, sedangkan pada tahun 1980-1998 dipicu adanya nepotisme antara soeharto, anak-anak dan keluarganya. Tercatat pada pemerintahan orde baru melahirkan dan memproduksi koruptor-koruptor kelas kakap, sehingga menjadikan negara Indonesia menjadi negara terkorup di dunia, pada tahun 1998 corruption perception index dari transparency international menempatkan indonesia pada posisi 80 dari 85 negara terkorup di dunia. Korupsi di masa orde baru juga mengakibatkan negara Indonesia menjadi satu-satunya negara terkorup di Asia ( menurut survei konsultasi resiko ekonomi dan politik berbasis di Hongkong ).Dari pernyataan tentang korupsi di atas menunjukan status warga negara Indonesia yang terbagi menjadi 2, yaitu status rakyat Indonesia pada masa kolonial Belanda atau sebelum merdeka dan status rakyat Indonesia pasca kemerdekaan. Pada masa kolonial Belanda menunjukan bahwa pemerintahan kolonial tidak berkehendak membangun kesetaraan bagi penduduk Indonesia. Bangsa Indonesia semakin terpilah-pilah, baik karena diskriminasi rasial maupun karena sistim masyarakat feodalistis. Pemerintah Belanda memang telah mengatur status penduduk Indonesia dalam Nederlandsch Onderdaan. Namun demikian, status penduduk belum menunjukkan status kewarganegaraan yang sesungguhnya. Di tanah jajahan, tetap dibedakan status warga negara Belanda dan status penduduk pribumi. Sedangkan status kewarganegaraan pasca kemerdekaan menurut UUD 1945 warga negara memilik status legal yang sama, dengan segala hak dan kewajiban yang melekat di dalamnya. Sebagai tambahan, dalam UUD 1945 pasal 26, tertera pula kata kata penduduk selain warga negara. Yakni adalah penduduk ( WNI ) dan orang asing yang tinggal di Indonesia. Orang asing tentu tidak dapat menikamti hak dan melaksanakan kewajiban yang sama dengan WNI.

Daftar Pustaka :Haryono, siswoyo. 2008. Solusi KLB per-Korupsian di Indonesia. ( 22 Mei 2015 )Marojahan, ganda. Sejarah Korupsi di Indonesia.www.academia.edu/6715031/sejarah_korupsi ( 22 Mei 2015 )Navi, Ahmad. 2009. Makalah Gambaran Umum Korupsi. Surabaya. Universitas Islam Surabaya.