Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

19
Sejarah Pembentukan Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisi Pemberantasan Korupsi Dibentuk dengan tujuan memberantas tindak pidana korupsi KPK bersifat independen Komisi ini didirikan berdasarkan kepada UU No. 30 Tahun 2002 Dalam tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum Keterbukaan Akuntabilitas kepentingan umum dan proporsionalitas KPK bertanggung jawab kepada Publik PRESIDEN DPR BPK

Transcript of Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Page 1: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Sejarah Pembentukan Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Komisi Pemberantasan Korupsi Dibentuk dengan tujuan memberantas tindak pidana korupsi KPK bersifat independen Komisi ini didirikan berdasarkan kepada UU No. 30 Tahun 2002 Dalam tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu:

kepastian hukum Keterbukaan Akuntabilitas kepentingan umum dan proporsionalitas

KPK bertanggung jawab kepada Publik PRESIDEN DPR BPK

Page 2: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Jauh sebelum KPK

Era orde lama : Presiden Soekarno Panitia Retooling Aparatur Negara (Paran) pada masa Kabinet

Djuanda (1957-1959) Operasi Budhi (1963) Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi (Kontrar) yang

diketuai langsung oleh Presiden Soekarno Tiga lembaga anti korupsi pada era Orde Lama itu gagal

memberantas korupsi di Indonesia. 1965 korupsi tetap merajalela dengan kekayaan para pejabat negara yang berkelimapahan sementara bagian terbesar rakyat tetap melarat.

Page 3: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Orde Baru berkuasa (1967) Presiden Soeharto Kritik Orde Lama (16 Agustus 1967) yang tidak mampu memberantas

korupsi dengan demokrasi yang terpusat ke istana. Tak lama setelah itu dibentuk Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), yang

diketuai Jaksa Agung Kemudian Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang

dianggap bersih dan berwibawa, seperti :1. Prof. Johannes2. I.J. Kasimo3. Mr. Wilopo4. A. Tjokroaminoto

Operasi Tertib (Opstib) Dari atas? Atau dari bawah? Semakin bercokolnya para koruptor di puncak-puncak kekuasaan Orde

Baru

Page 4: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Era reformasi (BJ. Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, Jokowi)1. UU No. 28 / 1999, Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme2. UU No. 31 /1999, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (PTPK)3. UU No. 20 / 2001, Perubahan atas UU No. 31 / 1999,4. UU No. 30 / 2002, Komisi Pemerantasan Tindak Pidana Korupsi5. UU No. 15 / 2004, Pemeriksaan,Pengelolaan, Tanggungjawan

Keuangan Negara6. Inpres No. 5 / 2004, Percepatan Pemberantasan Korupsi 7. UU No. 46 / 2009, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi8. UU No. 8 / 2010, Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana

Pencucian Uang

Page 5: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Presiden Megawati Presiden SBY Presiden Jokowi

1. UU Nomor 31 tahun 1999, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

2. Dirubah menjadi Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi

3. UU Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi

Page 6: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Page 7: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 pasal 2 (1)

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (duapuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Pengertian korupsi

Page 8: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Pasal 3 Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (duapuluh) tahun dan atau denda paling sedikit 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Page 9: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Peruatan lain Menyuap hakim Pegawai Negeri menerima hadiah Menyuap advokat adalah korupsi

Page 10: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ANTI KORUPSI DAN INSTRUMEN (HUKUM DAN KELEMBAGAAN) ANTI KORUPSI DI INDONESIA

Anti korupsi secara mudahnya dapat diartikan tindakan yang tidak menyetujui terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Page 11: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Dengan kata lain, anti korupsi merupakan sikap atau perilaku yang tidak mendukung atau menyetujui terhadap berbagai upaya yang yang dilakukan oleh seseorang atau korporasi untuk merugikana keuangan negara atau perekonomian negara yang dapat menghambat pelaksanaan pembangunan nasional

Page 12: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Untuk mendukung upaya atau tindakan anti korupsi

UU Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2002 dibentuklah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Masyarakat Transparansi Indonesia Lembaga Pemantau Kekayaan Negara ICW, Gerak

Page 13: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 14: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Faktor-faktor penyebab korupsi Intern :

1. Dorongan kebutuhan, terpaksa korupsi karena gaji yang jauh dari mencukupi dibanding tingkat kebutuhannya , beban atau tanggungjawab yang sangat berat pula.

2. Dorongan keserakan, keinginan untuk hidup lebih mewah, : barang, perhiasan, rumah dll.

Page 15: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Faktor ekternal :1. Lingkungan, sudah menjadi rahasia umum bahwa dewasa

ini korupsi sudah merambah ke setiap instansi pemerintah

2. Peluang, akibat lemahnya pengawasan atau paling tidak karena pengawasan memberi peluang yang besar bagi mereka yang akan melakukan tindak pidana korupsi.

Page 16: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

CIRI-CIRI KORUPSI1. Melibatkan lebih dari satu orang2. Korupsi berlaku di pegawai negeri atau birokrat Negara dan organisasi

usaha swasta3. Korupsi dapat berupa menerima sogok , uang kopi, salam tempel,

uang semir, uang pelancar, baik dalam bentuk uang tunai atau benda.4. Umumnya serba rahasia, kecuali sudah membudaya5. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal-balik yang tidak

selalu berupa uang6. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan

public atau masyarakat umum7. Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan

pertanggungjawaban dalam tatanan masyarakat

Page 17: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Bentuk-bentuk korupsi Penyuapan Komersialisasi jabatan Pungutan liar ( Pungli ) Jual beli dalam Pemilihan Umum Memperbesar harga dari sebenarnya

Page 18: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Page 19: Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi

Tokoh antikorupsi :1. Teten Masduki ( ICW )2. Baharudin Lopa, Jaksa Agung ( 1935-2001)

Indonesia menjadi anggota UNCAC ( United Nation Convention Aginst Corruption) 1 oktober 2003. ( anggota UNCAC lebih kurang 107 negara )