MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386...

11

Click here to load reader

Transcript of MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386...

Page 1: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,
Page 2: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

MPMANAJEMEN PENDIDIKAN

ISSN 0852-1921Volume 24 Nomor 3 Maret 2014

Berisi tulisan tentang gagasan konseptual, hasil penelitian, kajian dan aplikasi teori, dan tulisan praktis tentang manajemen pendidikan. Terbit dua kali setahun bulan Maret dan September, Satu Volume terdiri dari 6 Nomor. (ISSN 0852-1921)

Ketua Penyunting

Wakil Ketua Penyunting

Penyunting Pelaksana

Mitra Bestari

Pelaksana Tata Usaha

Desi Eri Kusumaningrum

SunarniAsep Sunandar

Teguh TriwiyantoWildan Zulkarnain

Dwi Deswari (UNJ)Rusdinal (UNP)Ali Imron (UM)

Aan Komariyah (UPI)Ahmad Yusuf Sobri (UM)

M. Syahidul Haq

R. Bambang Sumarsono

Ahmad Nurabadi

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang, Jln. Semarang No. 5 Malang 65145 Gedung E2 Telepon (0341) 551312 psw.219 dan 224. Saluran langsung dan fax. (0341) 557202. : [email protected] 1 (satu) nomor Rp.100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah). Uang langganan dapatdikirimkan melalui rekening ke alamat Pelaksana Tata Usaha.

E-mail

MANAJEMEN PENDIDIKAN diterbitkan pertama kali tahun 1988 oleh JurusanAdministrasi Pendidikan dengan nama KELOLA.

Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik di atas kertas HVS A4 spasi satu setengah minimal 20 halaman, dengan format seperti tercantum pada halaman belakang ("Petunjuk bagi Calon Penulis MP"). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya.

Page 3: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

MANAJEMEN PENDIDIKANVOLUME 24, NOMOR 3, MARET 2014

DAFTAR ISI

Jaminan Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Pofesi bagi Guru, 181-185Bambang Setyadin

Manajemen Kurikulum Uni-Bridge di Sekolah Menengah AtasKatolik (SMAK), 186-192

Antonius Widi NugrohoAhmad Yusuf Sobri

Teguh Triwiyanto

Implementasi Program Teacher Exchange dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru, 193-202

Royan Khusnul AriefDjum Djum Noor BentyR. Bambang Sumarsono

Kepemimpinan Pembelajaran oleh Kepala Sekolah, 203-212Kusmintardjo

Masalah Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 dan Kerangka ModelSupervisi Pengajaran, 213-220

MaisyarohWildan Zulkarnain

Arbin Janu SetyowatiSusriyati Mahanal

Ketersediaan dan Pemanfaatan Perangkat Teknologi Informasi (TI) dalamPeningkatkan Mutu Pembelajaran, 221-227

Ahmad Nurabadi

Model Pendidikan Anak-anak Terlantar, 228-234I Nyoman Wijana

Peran Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Variasi Pembelajaran Kooperatif, 235-241Puji RahayuMustiningsih

Asep Sunandar

Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam MengembangkanHidden Curriculum, 242-250

WijayantoNurul Ulfatin

Page 4: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

Pengembangan Model Kaizen dengan Perangkat Fishbone Cause and EffectDiagram untuk Peningkatan Mutu Sekolah, 251-259

RochmawatiAchmad Supriyanto

Imron Arifin

Pengelolaan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Secara Online, 260-265Arvynda Permatasari

Page 5: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

MANAJEMEN KURIKULUM UNI-BRIDGEDI SEKOLAH MENENGAH ATAS KATOLIK (SMAK)

Antonius Widi NugrohoAhmad Yusuf SobriTeguh Triwiyanto

E-mail: [email protected] St. Albertus, Jl. Talang Nomor 1 Malang

Abstract: This research aims to describe the planning, the implementation, and the evaluation ofcurriculum at Uni-bridge St. Albertus Senior High School Malang. This research design usingqualitative approach. The data are obtained by using interview, observation, and documentation.The data analysis covers data reduction, data display, and conclusion. To check the validity, theresearchers use triangulation, member checking, persistence observation, peer discussion, and theadequacy of reference materials. The results of the study are: (1) the planning of the curriculumadopted from Tuart College, (2) the implementation as planned, and (3) the evaluation includinginput, process and output.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasikurikulum Uni-bridge di SMAK St. Albertus Malang. Desain penelitian menggunakan pendekatankualitatif. Data diperoleh dengan metode wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Analisis datamenggunakan reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan menggunakantriangulasi, pengecekan anggota, ketekunan pengamatan, diskusi teman sejawat, dan kecukupanbahan referensi. Hasil penelitian yaitu: (1) perencanaan kurikulum diadopsi dari Tuart College; (2)pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan; dan (3) evaluasi meliputi input, proses, dan output.

Kata Kunci: manajemen, kurikulum, Uni-bridge

Perguruan Tinggi (PT) diharapkan mampumenghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yangmampu bersaing dengan luar negeri. Berdasarkandata Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012jumlah pengangguran terbuka pada jenjang PT(Diploma I, II, III/Akademi, dan Universitas)sampai dengan bulan Agustus 2012 mencapai634.990 orang (BPS, 2012:1). Besarnya angkapengangguran terbuka pada PT menunjukkanlulusan dari universitas di Indonesia belummenjamin dapat langsung memperoleh pekerjaan.Bagi sebagian orang, menempuh pendidikan di luarnegeri merupakan salah satu jalan menyiapkan dirimenghadapi dunia kerja. Menurut Sukarno(2013:1), beberapa nilai tambah yang diperoleh darilulusan luar negeri antara lain: (1) menguasaibahasa asing, terutama bahasa Inggris, baik lisanmaupun tulisan; (2) memiliki kemampuanberkomunikasi yang lebih tinggi sehingga lebihfleksibel dan mudah beradaptasi dengan lingkunganpekerjaan dan rekan kerja baru; (3) memilikikeahlian mengelola proyek yang lebih tinggi

sehingga mampu menyelesaikan proyek dalamwaktu yang lebih singkat; (4) lebih siapmempergunakan teknologi tinggi dalam bekerja;(5) kualitas kepemimpinan yang lebih tinggi; (6)mandiri, mampu bekerja dibawah pengawasan danbimbingan yang minim; dan (7) memiliki komitmenserta kompetensi tinggi.

Berdasarkan berbagai tujuan belajar di luarnegeri, Australia menjadi pilihan favorit anakIndonesia. Data pendidikan global UNESCO 2011,“Australia berada di peringkat teratas sebagainegara tujuan pendidikan luar negeri mahasiswaIndonesia dengan jumlah 10.205 orang, AmerikaSerikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang1.788 orang dan Jerman 1.546 orang” (Republika,2012:1).

Fenomena belajar di luar negeri membuatsekolah-sekolah di Indonesia berusaha membantupeserta didik untuk siap menempuh pendidikan diluar negeri. Kota Malang merupakan salah satuKota Pelajar di Indonesia dan terdapat sekolahyang menggunakan kurikulum dari luar negeri,

186

Page 6: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

dalam hal ini Australia. Harapan daripenyelenggara pendidikan, yaitu peserta didik dapatmemperoleh bekal yang cukup untuk melanjutkanstudi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK)Santo (St.) Albertus Malang mempunyai komitmendalam mempersiapkan peserta didiknya belajar keluar negeri. Sekolah membuka program kelaskhusus yang bernama Uni-bridge. Romo Sonny,mantan Wakil Kepala Sekolah (waka) keuanganSMAK St. Albertus Malang menyampaikan,keuntungan yang diperoleh peserta didik yangmengikuti program Uni-bridge yaitu penghematanbiaya karena mereka tidak perlu ke luar negeri.Di Indonesia, program Uni-bridge partners hanyadilakukan dengan tiga sekolah antara lain SekolahSt. Aloysius Bandung, SMA Seruni Don BoscoPondok Indah Jakarta, dan SMAK St. AlbertusMalang. Kurikulum yang digunakan dalamprogram Uni-bridge diadopsi dari Tuart College,salah satu college di Perth, Australia Barat.

METODE

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatifdengan jenis penelitian studi kasus deskriptif-kasustunggal karena latarnya tunggal dan peneliti inginmemberikan gambaran dalam bentuk tulisantentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasikurikulum Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang secara intensif, mendalam, detail,menyeluruh, dan komprehensif. Lokasi penelitiandi SMAK St. Albertus, Jalan Talang Nomor 1Malang, Jawa Timur.

Jenis data yang digunakan dalam penelitianini diperoleh secara langsung dari informan. Penelitimelakukan pengumpulan data primer dansekunder. Data primer diperoleh melalui observasidan wawancara antara lain keadaan fisik sekolah,suasana belajar di kelas, dan kegiatan lain yangberhubungan dengan fokus penelitian. Datasekunder yang dimaksudkan yaitu data berupadokumen sekolah yang sesuai dengan fokuspenelitian, berupa tulisan, rekaman, gambar, ataufoto yang berhubungan dengan penelitian. Sumberdata dalam penelitian ini yaitu sumber data insanidan non-insani. Informan kunci dalam penelitianini yaitu waka kurikulum dan pendidik. Sumber datanon-insani adalah sumber data berupa catatan,rekaman peristiwa, foto, maupun catatan lain yangmemberikan informasi sesuai dengan fokuspenelitian.

Tiga teknik yang digunakan oleh penelitidalam mengumpulkan data penelitian yaituwawancara mendalam, pengamatan (observasi),dan dokumentasi. Peneliti mengadakan percakapandengan informan. Peneliti menggunakan teknikwawancara untuk mendapatkan informasi terkaitprofil sekolah, perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi kurikulum Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang. Peneliti telah menyusunpertanyaan sebagai panduan awal wawancara.

Peneliti melaksanakan observasi partisipasipasif, yaitu peneliti secara langsung mengamatikegiatan namun tidak terlibat dalam kegiatantersebut. Data hasil pengamatan didokumentasikanlewat catatan lapangan, catatan kronologis dariwaktu ke waktu, dan jadwal kegiatan. Teknikobservasi menggunakan pedoman observasitentang setting dan peristiwa penelitian yang telahdibuat sebelum melaksanakan penelitian, terkaitkeadaan fisik sekolah, suasana proses belajarmengajar di kelas Uni-bridge, pengelolaankurikulum, dan rapat-rapat.

Dokumen dalam penelitian ini digunakansebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan,dan meramalkan permasalahan yang diteliti.Peneliti memanfaatkan dokumen untuk melengkapidata yang diperoleh melalui observasi danwawancara. Dokumen penelitian ini meliputi profilsekolah, ketenagaan, struktur organisasi, saranadan prasarana, surat perjanjian, catatanperkembangan sekolah, dan proses belajar-mengajar program Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang.

Analisis data dilakukan sebelum, selama, dansesudah di lapangan. Proses analisis data yangpeneliti lakukan yaitu mengumpulkan datasebanyak-banyaknya dari berbagai sumber (kepalasekolah, pendidik, karyawan, serta peserta didik)dan teknik (wawancara, observasi, dandokumentasi). Miles dan Huberman (1992:16-21)menyatakan, langkah-langkah dalam analisis datayaitu reduksi data, display data, dan penarikankesimpulan. Reduksi data yang dilakukan penelitimerupakan suatu kegiatan pemilihan data yangtepat. Langkah-langkah reduksi data yangdilakukan peneliti, pertama, setelah melakukanwawancara peneliti memilah data yang dianggappenting dan sesuai dengan fokus penelitian sertamembuang data yang dianggap tidak perlu. Kedua,peneliti melakukan observasi ke lapangan danmembandingkan data hasil wawancara dengandata hasil observasi. Ketiga, setelah memperolehdata dokumentasi dari pihak sekolah, peneliti

Nugroho dkk, Manajemen Kurikulum Uni-Bridge di Sekolah Menengah Atas Khatolik (SMAK) 187

Page 7: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

membandingkan hasil data wawancara danobservasi. Data yang sudah direduksi memberikangambaran yang jelas dan mempermudah penelitiuntuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.Dalam mereduksi data, peneliti dipandu olehpedoman penelitian yang sudah disusun.

Penyajian data yang telah diperoleh ke dalamsejumlah matriks atau daftar kategori setiap datayang didapat, penyajian data dalam bentuk naratif.Data yang didapat dalam bentuk gambar, tabel,dan uraian/penjelasan tidak mungkin dipaparkansecara keseluruhan. Penyampaian data disusunsecara sistematis dan simultan, sehingga data yangdiperoleh dapat menjelaskan atau menjawabmasalah yang diteliti.

Penarikan kesimpulan sementara masih dapatdiuji kembali dengan data di lapangan, dengan caratriangulasi, pengecekan anggota, ketekunanpengamatan, dan pemeriksaan teman sejawat,sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai. Prosesverifikasi data yang disajikan peneliti dalam bentukuraian atau penjelasan, gambar, dan tabel. Dalampraktik pemeriksaan data peneliti berusahamemenuhi kriteria, seperti “kepercayaan(credibility), keteralihan (transformability),kebergantungan (dependability), dan kepastian(confirmability)” (Moleong, 2012:324). Penelitimengambil kesimpulan dari tiap-tiap bentuk datatersebut untuk selanjutnya dipadukan dengankesimpulan dari data bentuk lainnya sehinggamenghasilkan kesimpulan yang kredibel danmendukung penelitian dan disusun dalam bentukdeskriptif.

HASIL

Perencanaan Kurikulum Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang

Program Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang bertujuan membantu peserta didik yangingin melanjutkan kuliah ke luar negeri denganmemberikan program foundation berdasarkankurikulum dari Australia. Sekolah bekerjasamadengan Yayasan Sancta Maria Malang, UnibridgeConsortium Australia, University BrindingIndonesia, Tuart College, dan PemerintahAustralia Barat.

Jurusan Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang ada 2, Science dan Business. Pelajaranpokok di jurusan Science adalah Fisika, Kimia,Matematika, dan Bahasa Inggris. Sementara dijurusan Business adalah Ekonomi, Akutansi,

Bahasa Inggris, dan Matematika. Selain pelajaranpokok ada pelajaran tambahan yang menjadi khasSMAK St. Albertus Malang seperti: Olahraga,Karawitan, Mandarin, Agama, Etika, danAntropologi.

Pendidik dan tenaga kependidikan dalamprogram Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang berasal dari SMAK St. Albertus Malangdan tenaga dari luar. Syarat utama menjadi pendidikharus mengikuti The International EnglishLanguage Testing System (IELTS) danberkompeten dengan pelajaran yang diampunya.Fasilitas yang diterima oleh peserta didik yangmengikuti program Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang meliputi sarana dan prasarana,buku pelajaran, dan modul.

Perencanaan kurikulum pembelajaran Uni-bridge di SMAK St. Albertus Malang meliputipenyusunan kalender pendidikan, jadwal mengajarpendidik, silabus, dan modul. Orang-orang yangdilibatkan dalam perencanaan kurikulum Uni-bridge yaitu: kepala sekolah, waka kurikulum, parapendidik, dan tim. Pendidik tidak dituntut membuatRPP, sedangkan jadwal, modul dan silabusnya dariTuart College, terutama mata pelajaran pokok.Sekolah tinggal melaksanakan proses pembelajarandi kelas sesuai dengan agenda yang telah disusun.Jadwal pelajaran, silabus, modul, dan bukupelajaran dalam bahasa Inggris. Format jadwalpelajaran dibagi dalam kolom minggu, tanggal, hari,pertemuan, dan materi pelajaran.

Kurikulum dirancang dalam 3 program, yaitu:Indonesian module, Bridging module, dan Pre-WAUPP. Program tersebut dibuat untuk 37 minggu,dengan pembagian Indonesian module 5 minggu,Bridging module dan Pre-WAUPP masing-masing16 minggu. Mata pelajaran pokok dua kalipertemuan peminggu, kecuali ELACS. ELACSdilaksanakan empat kali pertemuan perminggu, satukali pertemuan 90 menit.

Pelaksanaan Kurikulum Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang

Pendidik pelajaran pokok mendapatkanpelatihan untuk mengembangkan kemampuanmenyampaikan materi pelajaran di Tuart Collegedan training di Bandung. Pembelajarandilaksanakan selama 37 minggu efektif denganmenggunakan bilingual, terutama saatIndonesian module. Bridging module dan Pre-WAUPP pengantarnya menggunakan BahasaInggris. Sarana penunjang seperti LCD proyektor,

188 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 24, NOMOR 3, MARET 2014: 186-192

Page 8: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

papan tulis, speaker aktif, AC, lampu penerang,meja, dan kursi yang nyaman.

Pembelajaran di kelas Uni-bridge SMAKSt. Albertus Malang mendorong peserta didiknyauntuk mandiri. Model pembelajaran yang digunakanpendidik bervariasi, seperti cooperative learning,contextual teaching learning, dan problemsolving. Metode pembelajaran yang digunakanyaitu diskusi, tanya jawab, ceramah, demonstrasi,dan penugasan. Media belajar berbasis teknologiinformasi.

Evaluasi Kurikulum Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang

Evaluasi dilakukan sekolah dengan melibatkankepala sekolah, waka kurikulum, dan pendidiksetiap akhir tahun pelajaran. Mulai daripembelajaran, materi, modul, penilaian, sampai hal-hal teknisnya semuanya dievaluasi. Evaluasipelajaran di kelas dilakukan oleh pendidik masing-masing sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.Laporan hasil belajar peserta didik dilaporkankepada orangtua pada akhir program Indonesianmodule, Bridging module, dan PreWAUPP.

PEMBAHASAN

Perencanaan Kurikulum Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang

Program Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang bertujuan membantu peserta didik yangingin melanjutkan kuliah ke luar negeri denganmemberikan program foundation berdasarkankurikulum dari Australia. Menurut Inglis (dalamHamalik, 2009:14) mengungkapkan kurikulumberfungsi mempersiapkan peserta didik agarmampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatujangkauan yang lebih jauh, misalnya melanjutkanstudi ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapanbelajar di dalam masyarakat.

SMAK St. Albertus Malang bekerjasamadengan beberapa pihak dalam menyelenggarakanprogram Uni-bridge. Prinsip melibatkan beberapapihak dalam menyusun kurikulum seperti pendapatWahyuni (2009:26), dalam prosesnya, perencanaankurikulum melibatkan banyak pihak dandilaksanakan dalam berbagai tingkatan sesuaidengan jenis dan kuantitas informasi yang ada.

Jurusan Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang ada 2, Science dan Business. Terdapatpelajaran pokok dan tambahan yang menjadi khasSMAK St. Albertus Malang. Hamalik (2009:3)

menyatakan kurikulum adalah sejumlah matapelajaran yang harus ditempuh peserta didik untukmendapatkan ijazah. Jumlah mata pelajaran yangharus ditempuh oleh peserta didik tidak harus samasetiap instansi, karena yang terpenting darikurikulum yaitu pembentukan pribadi anak danbelajar cara hidup di dalam masyarakat (Hamalik,2009:5).

Tenaga pendidik dalam program Uni-bridgeberasal dari para pendidik SMAK St. AlbertusMalang dan tenaga dari luar. Syarat utama menjadipendidik program ini harus mengikuti IELTS danberkompeten dengan pelajaran yang diampunya.Hamalik (2008:152) menyebutkan fungsiperencanaan kurikulum yaitu sebagai pedomanatau alat manajemen, yang berisi petunjuk tentangtenaga dan peran unsur-unsur ketenagaan untukmencapai tujuan organisasi.

Fasilitas yang diterima oleh peserta didik yangmengikuti program Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang meliputi sarana dan prasarana,buku pelajaran, dan modul. Sarana penunjangseperti LCD proyektor, papan tulis, speaker aktif,AC, lampu penerang, meja, dan kursi. Ketersediaanfasilitas yang lengkap dapat mendukung prosespembelajaran. Hamalik (2008:156) mengungkap-kan perencanaan kurikulum memuat perangkatpembelajaran yang bermutu, sehingga turutmeningkatkan mutu proses belajar dan kualitaslulusan secara keseluruhan.

Perencanaan kurikulum pembelajaran Uni-bridge di SMAK St. Albertus Malang meliputipenyusunan kalender pendidikan, jadwal mengajarpendidik, silabus, dan modul. Jadwal, modul dansilabusnya dari Tuart College. Jadwal pelajaran,silabus, modul, dan buku pelajaran dalam bahasaInggris. Format jadwal pelajaran dibagi dalamkolom minggu, tanggal, hari, pertemuan, dan materipelajaran. Program dibuat untuk 37 minggu. Matapelajaran pokok dua kali pertemuan perminggu,kecuali ELACS. ELACS dilaksanakan empat kalipertemuan perminggu, satu kali pertemuanlamanya 1,5 jam (90 menit). Penyusunan jadwal,silabus, dan modul yang terstruktur menurutHamalik (2009:215); (1) memberi pemahamanyang lebih jelas kepada pendidik tentang tujuanpendidikan sekolah dan hubungannya denganpengajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan;(2) membantu pendidik memperjelas pemikirantentang sumbangan pengajarannya terhadappencapaian tujuan pendidikan; (3) menambahkeyakinan pendidik atas nilai-nilai pengajaran yangdiberikan dan prosedur yang dipergunakan; (4)

Nugroho dkk, Manajemen Kurikulum Uni-Bridge di Sekolah Menengah Atas Khatolik (SMAK) 189

Page 9: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

membantu pendidik dalam upaya mengenalberbagai kebutuhan dan minat peserta didik sertamendorong motivasi belajar; (5) mengurangikegiatan yang bersifat trial and error dalammengajar, berkat adanya organisasi kurikuler yanglebih baik, metode yang tepat dan menghematwaktu; (6) peserta didik akan menghormatipendidik yang dengan sungguh-sungguhmempersiapkan diri untuk mengajar sesuai denganharapan mereka; (7) memberi kesempatan kepadapara pendidik untuk memajukan pribadi danperkembangan profesionalnya; (8) membantupendidik memiliki rasa percaya pada diri sendiridan jaminan atas diri sendiri; dan (9) membantupendidik memelihara kegairahan mengajar dansenantiasa memberikan bahan-bahan yang aktualkepada peserta didik.

Hamalik (2008:161) juga menyatakan isikurikulum disusun dalam bentuk (1) bidang-bidangkeilmuan yang terdiri atas Ilmu-ilmu Sosial,Administrasi, Ekonomi, Komunikasi, RekayasaTeknologi, IPA, dan Matematika; (2) jenis-jenismata pelajaran disusun dan dikembangkanbersumber dari bidang-bidang tersebut sesuaidengan tuntunan program; (3) tiap mata pelajarandikembangkan menjadi satuan-satuan bahasan danpokok-pokok bahasan atau standar kompetensi dankompetensi dasar; dan (4) tiap mata pelajarandikembangkan dalam silabus.

Kurikulum dirancang dalam 3 program, yaituIndonesian module, Bridging module, dan Pre-WAUPP. Rancangan kurikulum ini membekalipeserta didik sesuai dengan tahapannya sehingganantinya dapat menyelesaikan program di Australiadengan baik. Menurut Wahyuni (2009:26),perencanaan kurikulum dipandang sebagai prosesyang berkesinambungan serta bukan suatu usahayang sesuai dalam satu kali tindakan. Rancangankurikulum pembelajaran dengan menggunakanmodul. Modul adalah suatu paket pembelajaranyang berkenaan dengan suatu unit yang terkecildan diberikan secara bertahap sesuai dengankemampuan yang dimiliki peserta didik (Hamalik,2009:224).

Pelaksanaan Kurikulum Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang

Pelaksanaan kurikulum Uni-bridge diSMAK St. Albertus Malang merupakan upayasekolah mewujudkan perencanaan yang telahdisusun dalam pembelajaran di kelas. Pendidikmata pelajaran pokok mendapatkan pelatihan

untuk mengembangkan kemampuan menyampai-kan materi pelajaran dengan baik di Tuart Collegedan mengikuti training ke Bandung. Hamalik(2008:198) menyatakan pekerjaan profesionalpendidik dapat diselenggarakan dengan baik danberhasil apabila memiliki kemampuan yang sesuaidengan tuntutan tugas dan perannya.

Sarana penunjang seperti LCD proyektor,papan tulis, speaker aktif, AC, lampu penerang,meja, dan kursi yang nyaman. Hamalik (2009:243)menyatakan, pelaksanaan pembelajaranmenggunakan sumber belajar dan alatpembelajaran yang disediakan pemerintah danmasyarakat sesuai dengan kebutuhan dankemampuan yang dimiliki.

Pembelajaran di Uni-bridge di SMAK St.Albertus Malang menggunakan bilingual,terutama saat Indonesian module. Akan tetapisaat Bridging module dan Pre-WAUPPmenggunakan bahasa Inggris. Menurut Hamalik(2009:241-241), bahasa pengantar menggunakanbahasa Indonesia, tetapi bahasa asing sepertibahasa Inggris dapat pula dipakai untuk mendukungkemampuan berbahasa asing peserta didik.

Pembelajaran di kelas Uni-bridge SMAKSt. Albertus Malang dilaksanakan dalam 37 mingguefektif. Menurut Hamalik (2009:242), jumlah haribelajar dalam satu tahun pelajaran adalah 204-240hari, jumlah minggu efektifnya adalah 34-40minggu. Pembelajaran dengan modul mendorongpeserta didiknya untuk mandiri/ dapat belajarsendiri, karena materi yang diberikan banyaksedangkan waktunya terbatas. Hamalik (2009:224)menyatakan modul merupakan sarana untukmenyediakan pengalaman yang bersifat self-contained dan self-directed, ketika peserta didikberinteraksi dengan bahan pelajaran danmemperoleh umpan balik secara langsung tentanghasil belajarnya.

Model pembelajaran yang digunakan pendidikUni-bridge di SMAK St. Albertus Malangbervariasi, tergantung kreativitas pendidik, seperticooperative learning, contextual teachinglearning, dan problem solving. Sedangkanmetode pembelajaran yang digunakan yaitu diskusi,tanya jawab, ceramah, demonstrasi, danpenugasan. Penggunaan metode dan modelpembelajaran yang bervariasi dalam pelaksanaanpembelajaran dapat memudahkan peserta didikmenangkap materi yang diberikan pendidik.Menurut Hamalik (2009:238), pembelajaran adalahproses interaksi antara peserta didik dengan

190 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 24, NOMOR 3, MARET 2014: 186-192

Page 10: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilakuke arah yang lebih baik.

Evaluasi Kurikulum Uni-bridge di SMAK St. AlbertusMalang

Evaluasi dilakukan sekolah dengan melibatkankepala sekolah, waka kurikulum, dan pendidiksetiap akhir tahun pelajaran. Mulai daripembelajaran, materi, modul, penilaian, sampai hal-hal teknisnya semuanya dievaluasi. Evaluasi yangdilakukan dalam program Uni-bridge di SMAKSt. Albertus Malang yaitu evaluasi proses danproduk. Menurut Hamalik (2009:259), evaluasiproses adalah sistem pengelolaan informasi dalamupaya membuat keputusan yang berkenaan denganekspansi, kontraksi, modifikasi, dan klarifikasistrategi pemecahan atau penyelesaian masalah.Hal senada juga disampaikan Hidayat (2013:70),evaluasi proses untuk mengetahui sampai seberapajauh rencana telah diterapkan dan komponen apayang perlu diperbaiki. Hamalik (2009:259-260)menyatakan, evaluasi produk berkenaan denganpengukuran terhadap hasil-hasil program untuktercapainya tujuan. Sementara Hidayat (2013:71)menyatakan, evaluasi produk merupakan penilaianyang dilakukan guna untuk melihat ketercapaianatau keberhasilan suatu program dalam mencapaitujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Evaluasipelajaran di kelas dilakukan oleh pendidik masing-masing sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.Laporan hasil belajar peserta didik dilaporkankepada orangtua pada akhir program Indonesianmodule, Bridging module, dan PreWAUPP.Laporan diambil dari rata-rata nilai ulangan harianditambah tes akhir dibagi dua, kecuali pada programIndonesian module. Program Indonesianmodule, kecuali pelajaran ELACS, nilai akhirdiperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian. Halini menurut Hamalik (2009:255-256) sesuai denganprinsip-prinsip evaluasi kurikulum yaitu: tujuantertentu, objektif, komprehensif, kooperatif danbertanggung jawab, efisien, dan berkesinam-bungan.

Evaluasi kurikulum Uni-bridge di SMAK St.Albertus melibatkan kepala sekolah, wakakurikulum, dan tim Uni-bridge. Harapan denganadanya beberapa pihak dapat membantumemecahkan masalah dan memberikan masukandalam penyusunan rencana kurikulum selanjutnya.Menurut Hamalik (2009:259) evaluasi masukan(input) adalah evaluasi yang melibatkan parasupervisor, konsultan, dan ahli mata pelajaran yang

dapat merumuskan pemecahan masalah. Evaluasidijadikan umpan balik bagi pendidik untukmemperbaiki proses pembelajaran selanjutanya,juga sebagai masukan untuk mengetahui kesulitanyang dihadapi peserta didik dalam belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Proses perencanaan kurikulum Uni-bridgedi SMAK St. Albertus Malang sebagai berikut.Pertama, merencanakan kerjasama denganbeberapa pihak. Kedua, merencanakan jurusan,yaitu: Science dan Business. Ketiga,merencanakan pelajaran pokok yang akandiajarkan di jurusan Science yaitu Fisika, Kimia,Matematika, dan Bahasa Inggris. Pelajaran dijurusan Business yaitu Ekonomi, Akutansi, BahasaInggris, dan Matematika. Pelajaran tambahannyaseperti: Olahraga, Karawitan, Mandarin, Agama,Etika, dan Antropologi. Keempat, merencanakantenaga pendidik. Kelima, merencanakan pelatihankepada pendidik. Keenam, merencanakan fasilitasyang diterima oleh peserta didik meliputi, bukupelajaran dan modul. Ketujuh, penyusunankalender pendidikan dan jadwal pelajaran. Moduldan silabusnya dari Tuart College. Kedelapan,menyusun kurikulum dalam 3 program, yaitu:Indonesian module, Bridging module, dan Pre-WAUPP. Kesembilan, menyusun hari efektifdalam 37 minggu. Kesepuluh, menyiapkan bukupelajaran. Kesebelas, merencanakan formatpenilaian belajar peserta didik.

Pelaksanaan kurikulum Uni-bridge diSMAK St. Albertus Malang merupakan upayasekolah mewujudkan perencanaan yang telahdisusun, kegiatannya meliputi: pertama, pendidikpelajaran pokok mendapatkan beberapa pelatihanuntuk mengembangkan kemampuanmenyampaikan materi pelajaran dengan baik diTuart College dan training di Bandung. Kedua,fasilitas belajar yang lengkap, nyaman, danberbasis teknologi informasi. Ketiga, pembelajaranmenggunakan bilingual, terutama saatIndonesian module. Bridging module dan Pre-WAUPP menggunakan bahasa Inggris. Keempat,pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 37minggu efektif. Kelima, peserta didiknya didoronguntuk mandiri. Keenam, model pembelajaranbervariasi, seperti cooperative learning,contextual teaching learning, dan problemsolving. Ketujuh, metode pembelajaran yang

Nugroho dkk, Manajemen Kurikulum Uni-Bridge di Sekolah Menengah Atas Khatolik (SMAK) 191

Page 11: MP - ap.fip.um.ac.idap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/output-bridge.pdf · Serikat 7.386 orang, Malaysia 7.325 orang, Jepang ... dan modul. Perencanaan ... Jadwal pelajaran,

digunakan yaitu diskusi, tanya jawab, ceramah,demonstrasi, dan penugasan.

Proses evaluasi kurikulum Uni-bridge diSMAK St. Albertus Malang meliputi tiga hal.Pertama, melibatkan kepala sekolah, wakakurikulum, dan pendidik setiap akhir tahunpelajaran. Kedua, materi evaluasi yaitupembelajaran, materi, modul, penilaian, dan hal-hal teknisi. Ketiga, evaluasi pelajaran di kelasdilakukan oleh pendidik masing-masing sesuaidengan jadwal yang sudah dibuat. Laporan hasilbelajar peserta didik dilaporkan kepada orangtuapada akhir program Indonesian module, Bridgingmodule, dan PreWAUPP.

Saran

Berdasarkan paparan dan pembahasan,saran-saran yang dapat dikembangkan dan sebagaimasukan antara lain: (1) Kepala SMAK St.Albertus Malang hendaknya melakukan rollingpendidik dalam mendampingi peserta didik programUni-bridge, sehingga kemampuan danketerampilan dapat berkembang. Mampu

mendesain sekolah yang bernuansa global tetapimemiliki ciri khas Indonesia; (2) Pendidik SMAKSt. Albertus Malang hendaknya mengembangkanmetode dan media pembelajaran dalammeningkatkan kreativitas mengajar, sehinggamampu membekali peserta didik dalammenghadapi tuntutan jaman; (3) Ketua JurusanAdministrasi Pendidikan hendaknya memasukkanprogram pengembangan sekolah internasionaldalam kurikulum pembelajaran, sebagai penambahkualitas dan kuantitas referensi di bidangAdministrasi Pendidikan, secara khusus tentangmanajemen kurikulum; (4) Kepala DinasPendidikan dan Kebudayaan Kota Malanghendaknya mengembangkan sekolah-sekolah yangmemiliki potensi dengan pengelolaan yang moderndan masukan terkait manajemen kurikulum; dan(5) Peneliti lain hendaknya melakukan penelitiansecara kualitatif atau kuantitatif terkait dampakkurikulum internasional (Uni-bridge) bagikesiapan peserta didik melanjutkan jenjang yanglebih tinggi, pengaruh sosial peserta didik yangsekolah dengan kurikulum internasional.

DAFTAR RUJUKAN

Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Pengang-guran Terbuka Menurut PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2004-2012,(Online), (http://www.bps. go.id/tab_sub/view.php?kat=1& tabel=1&daftar=1&id_subyek=06& notab=4), diakses tanggal8 April 2013.

Hamalik, O. 2008. Manajemen PengembanganKurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. 2009. Dasar-dasar PengembanganKurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hidayat, S. 2013. Pengembangan KurikulumBaru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miles, M. B & Huberman, A. M. Tanpa Tahun.Analisis Data Kualitatif. TerjemahanTjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta: UIPress.

Moleong, L. J. 2012. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Republika. 2012. Jerman Jadi Pilihan FavoritMahasiswa Indonesia, hlm. 1, (Online), (ht tp :/ /www.republ ika .co. id/ber i ta /pendidikan/berita-pendidikan/12/03/28/m1lt0o-jerman-jadi-p ilihan-favor it-mahasiswa-indonesia), diakses tanggal 2April 2013.

Sukarno, E.T. 2013. Keuntungan dan NilaiTambah Belajar di Luar Negeri, (Online),(http://www.edlinkeducation.com/_new/content.php?page=overseas1), diaksestanggal 28 Agustus 2013.

Wahyuni, E.S. 2009. Penerapan ManajemenKurikulum di Sekolah Alam (Studi Kasusdi MTs Surya Buana Malang). Skripsitidak diterbitkan. Malang: Fakultas IlmuPendidikan Universitas Negeri Malang.

192 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 24, NOMOR 3, MARET 2014: 186-192