5. malaysia

13

Click here to load reader

Transcript of 5. malaysia

Page 1: 5. malaysia

A. Pengertian BudayaBudaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsure yang rumit dan disepakati bersama, seperti system agama,politik, adat istiadat,

bahasa, perkakas, pakaian dan bangunan.( id.m.wikipedia.org/wiki/budaya )

Selain itu, ada juga yang mengartikan kebudayaan sebagai simpanan akumulatif dari

pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan

waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material, atau kepemilikan

yang dimiliki dan di pertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi.  Dengan

demikian pula kebudayaan bisa berarti sisitem pengetahuan yang dipertukarkan oleh

sejumlah orang dalam sebuah kelompok yang besar. Bahkan kebudayaan adalah

komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan.( Edward T.Hall, 1981).

Kebudayaan itu memperngaruhi nila-nilai yang dimiliki manusia, bahkan

mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Dengan kata lain, semua manusia merupakan

aktor kebudayaan karena manusia bertindak dalam lingkup kebudayaan.

Kebudayaan diyakini sebagai warisan dari orang dewasa kepada anak-anak. Bahwa

manusia tidak dilahirkan dengan kebudayaan, tapi kebudayaan itu dipelajari oleh

manusia sepanjang kehidupan.

B. Individu dan Identitas BudayaIdentitas sangatlah penting. identitas membantu masyarakat luas untuk bisa

mengenal individu atau kelompok baik dari segi budaya, agama, ataupun politik dan

berbagai aspek kehidupan yang lain. Identitas juga bisa memandu seseorang dalam

memilah perjalanan dari tujuan hidupnya, mislanya seseorang yang ingin masuk di

sebuah komunitas, maka orang tersebut harus mengenal identitas komunitas itu, dengan

demikian maka untuk selanjutnya apabila sudah mengenal dan mengerti tentang

karakteristik komunitas tersebut dia bisa akan tetap masuk apabila komunitas tersebut

poistif, sebaliknya akan meninggalkan apabila komunitas tersebut negatif.

identitas individual adalah identitas atau jati diri yang dimiliki seseorang yang ia

dapat sejak ia lahir maupun dari proses interaksi yang dialami mulai dari lahir.

Contoh: Seorang gadis jawa tidak berani membangkang perintah ibu atau ayahnya,

sehingga ia dijuluki sebagai gadis baik dan penurut. Baik dan penurut adalah identitas

Page 2: 5. malaysia

individual dari gadis jawa itu, sebab tidak semua gadis dari jawa adalah seorang anak

yang penurut terhadap orang tua.

Identitas komunal adalah jati diri atau suatu karakteristik yang menggambarkan ciri-

ciri dari suatu kelompok atau koloni yang menunjukkan secara utuh tentang

kepribadian koloni itu. contoh: anak punk dengan gayanya yang serba hitam dan

identitas dengan alkohol, jalanan dan pergaulan bebas merupakan identitas dari koloni

anak punk tersebut. Hal-hal itu adalah pembeda antara koloni anak punk dengan

koloni atau kelompok lain.

Identitas adalah menunjukkan jati diri agar dapat dikenal orang. Dan identitas

budaya disini adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki

oleh sekelompok orang yang kita ketahui batas-batasnya tatkala dibandingkan dengan

karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan orang lain (Liliweri, 2003: 72).

Dalam kegiatan komunikasi, identitas tidak hanya memberikan makna tentang

pribadi individu, lebih dari itu identitas menjadi ciri khas sebuah kebudayaan yang

melatarbelakanginya. Dari ciri khas itulah nantinya kita dapat mengungkapkan

keberadaan individu tersebut. Jadi individu disini berperan dalam mengenalkan identitas

budayanya pada orang banyak.

C. Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan.

Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaan yang terletak pada variasi langkah dan cara

manusia berkomunikasi melintasi komunikasi manusia atau kelompok sosial. Pelintasan

komunikasi itu menggunakan kode-kode pesan, baik secara verbal maupun nonverbal,

yang secara alamiah selalu digunakan dalam semua konteks interaksi antar manusia.

Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik, interpretatif,

transaksional, dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah orang yang karena memiliki

perbedaan derajat kepentingan memberikan interpretasi dan harapan secara berbeda

terhadap apa yang disampaikan dalam bentuk perilaku tertentu sebagai makna yanng

dipertukarkan.( Lustig dan Koester)

Secara sederhana, komunikasi lintas budaya ini adalah proses komunikasi yang

dilakukan dengan adanya interaksi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memeliki

latar belakang kebudayaan yang berbeda.

Page 3: 5. malaysia

Namun dalam komunikasi lintas budaya yang dilakukan kerap kali terjadi

permasalahan dalam proses interaksinya. Seperti dibawah ini :

1). Stereotip

Sering kali kita tanpa sadar menyamakan seseorang dengan orang lain,

dikarenakan berasal dari kelompok budaya yang sama. Ini dilakukan kerena persepsi

kita terhadap suatu kelompok atau budaya yang mengakar secara terus menerus.

Stereotip ini terkadang dapat berupa hal positif namun juga bisa negative. Dengan

kata lain stereotip adalah menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit

informasi dan membentuk asumsi orang-orang berdasarkan keanggotaan mereka

dalam suatu kelompok. Dan juga sebagai penilaian terhadap seseorang hanya

berdasarkan persepsi terhadap kelompok mana orang tersebut dikategorikan.

Stereotip ini menjadi salah satu penghambat dari proses komunikasi lintas

budaya, karena stereotip ini dapat membuat kita terlalu cepat membuat kesimpulan

terhadap seseorang tanpa mengenal karakter orang tersebut secara individual.

Jika stereotip yang diberikan positif,mungkin ini akan menjadikan proses

komunikasi menjadi lebih baik. Namun jika stereotip yang diberikan buruk, makan ini

dapat membawa ketidakadilan sosial bagi mereka yang menjadi korban.

2). Prasangka

Menurut Feldman (1985), prasangka adalah evaluasi positif atau negative atau

sikap mengadili suatu anggota dari kelompok berdasarkan keanggotaannya pada

kelompok tersebut. Dan juga Gerungan (1988) mengatakan bahwa prasangka ini

adalah sikap persaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras,

atau kebudayaan yang berlainan dengan orang yang berprasangka.

Hampir serupa dengan Stereotip, namun prasangka adalah keyakinan yang

didasarkan pada gagasan yang terlebih dahulu disederhanakan, digeneralisasi atau

dilebih-lebihkan pada sekelompok orang.

3). Resisme

Resisme memiliki arti sebagai suatu system kepercayaan atau doktrin yang

menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusi menentukan

pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras manusia menentukan pencapaian

budaya atau individu, bahwa suatu ras lebih superior dan memiliki hal untuk mengatur

yang lainnya (www.wikipwdia.com)

Page 4: 5. malaysia

Sedangkan dala kamus besar bahasa Indonesia resisme diartikan sebagai

paham atau golongan yang menerapkan penggolongan atau perbedaan cirri-ciri fisik

seperti warna kulit, dalam masyarakat.

4). Etnosentrisme

Mereka menganggap kelompok budaya/etnisnya yang lebih baik (superior) hingga

bisa menimbulkan rasisme yaitu pengkategorisasian individu berdasarkan warna kulit,

rambut, dan lainnya.

Etnosentrisme cendrung menganggap rendah orang-orang yang dianggap asing, dan

mereka juga mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri. Ini kerap kali terjadi

jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur

dengan kebudayaan lain.

Porter dan Samovar mengatakan bahwa ini terjadi secara tidak sadar dan

menggunakan kelompok sendiri dan kebiasaan sendiri sebagai criteria untuk penilaian

makin besar kesamaan mereka dengan kita maka makin dekan mereka dengan kita,

dan sebaliknya. Kita cendrung melihat kelompok kita, budaya kita, negeri kita,

sebagai yang paling bermoral.

Malaysia dan Kebudayaannya.

Malaysia ialah sebuah negara yang terbilamg kaum yang hidup dalam keadaan aman

dan damai. Tiga kaum yang ada di Malaysia ialah Melayu, Cina dan India. Melayu

merupakan kaum terbesar dengan membentuk 54% populasi di Malaysia. Melayu adalah satu

kaum yang beragama Islam, berbahasa Melayu dan mengamalkan budaya Melayu. Kaum

Melayu mempunyai pengaruh yang penting dalam arena politik di Malaysia.dan juga

kebanyakan dari masyarakat melayu Malaysia berasal dari tanah air Indonesia, yang sudah

tinggal lama dan menjadi warga Negara Malaysia. Cina mewakili 25% dari penduduk

Malaysia dan tinggal di bandar-bandar besar di pantai barat semenanjung. Kebanyakan kaum

Cina beragama Buddha, Taoisme atau Kristian, berbahasa Mandarin, Hokkien, Hakka,

Kantonis atau Teochew dan lebih dominan dalam bidang ekonomi. India membentuk 7.5%

dari populasi Malaysia. Kebanyakannya beragama Hindu, bertutur Tamil, Malayalam, dan

Hindi. Selain itu, terdapat juga kaum Sikh, Serani atau Eurasian dan kaum bumiputera lain.

Bahasa Melayu ialah bahasa rasmi Malaysia, tetapi Bahasa Inggris digunakan secara meluas.

Page 5: 5. malaysia

Masyarakat Malaysia gemar membuat ukiran dan tenun. Adat Timur Malaysia dikenal

dengan topeng kayunya. Sedangkan  arsitektur malaysia yang merupakan bagian dari

kebudayaan malaysia terdiri dari perpaduan budaya Islam dan China yang sebenarnya dibawa

oleh kolonis Eropa ke Malaysia. Sehingga ada kemiripan bentuk dan model arsitektur dengan

model dan bentuk arsitektur di Thailand serta Indonesia. Kolonis Eropa lebih mengenalkan

kaca, serta material yang lain yang hingga akhirnya mengubah konsep arsitektur Malaysia.

  Dalam soal kebudayaan Malaysia dalam bentuk musik, adanya pengaruh yang besar

dari India, China, Thailand, dan Indonesia membuat musik tradisional Malaysia yang

berpusat di wilayah Kelantan - Pattani memiliki banyak kemiripan dengan negara - negara

tersebut. Alat musik yang digunakan terdiri dari gendang, seruling, terompet, serta rebana.

Musik - musik tradisonal Malaysia masih sering diperdengarkan pada acara - acara ulang

tahun, acara tahunan sebuah perusahaan, sampai pada digunakan sebagai backsound pada

saat dongeng - dongeng adat digelar.

Foto Kebudayaan Malaysia :

Page 6: 5. malaysia

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Setiap budaya pasti memili cirri khas dan identitas budayanya masing-masing, disini individu dapat dikatakan sebagai identitas dari budaya yang dimilikinya untuk dapat dikenal orang secara luas. Kebudayan disini tidak dapat terjadi tanpa komunikasi, karena komunikasi itu adalah budaya dan budaya adalah komunikasi. Setiap orang memiliki pemikiran masing-masing tentang budaya yang ditemuinya, baik itu dalam bentuk positif ataupun negative, seperti permasalahan dari komunikasi lintas budaya yang seing terjadi yaitu stereotip, etnosentrisme, resisme, dan prasangka.

B. SaranUntuk menilai suatu kebudayaan yang ada pada seseorag jangan menilai kebudayaannya berdasarkan kelompok budayanya, tapi juga dilihat dari sisi individualnya. Apalagi jika membandingkannya dengan kebudayaan kita, dan menganggap kebudayaan mereka dibawah dari kebudayaan kita. Karena penilaian yang seperti itu akan menjadi suatu permasalahan bagi proses komunikasi lintas budaya yang dilakukan.

Page 7: 5. malaysia

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29403/5/Chapter%20I.pdf , diakses pada 28 Januari 2013, pukul 14:10 WIB.

http://karsa.stainpamekasan.ac.id/index.php/jks/article/view/81/68 Diakses pada 28 januari 2013, pukul 14:15 WIB.

http://carapedia.com/kebudayaan_malaysia_info2463.html , Diakses pada 28 januari 2013, pukul 14:12 WIB.

http://amaliya-isa.blogspot.com/2012/06/ringkasan-buku-makna-budaya-dalam.html , Diakses pada 28 januari 2013, pukul 14:11 WIB.

www.wikipwdia.com , diakes pada 31 Januari 2013, pukul 19:05 WIB.

Page 8: 5. malaysia

MAKALAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

TENTANG

“Budaya dan Individu Identitas Budaya”

Page 9: 5. malaysia

OLEH : KELOMPOK 5

1. MIFTA LIVIA ANGRAINI (1010861007)2. ADE TIO PUTRA (1010862 )3. Alissa ferrina (1010863003)4. Muhammad Riski (101086 )

ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan atas ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budaya dan individu identitas

budaya”. Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah komunikasi

lintas budaya.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga

makalah ini selesai pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang, Januari 2013

Page 10: 5. malaysia

Penyusun