MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA USAHA...

14
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017 ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X 205 MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA USAHA KECIL MENENGAH DI SEKITAR KAMPUS Uci Yuliati 1 , Triningsih S 2 , Dwi Eko Waluyo 3 1 Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, [email protected] 2 Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, [email protected] 3 N 1 Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, [email protected] ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah mempelajari motivasi kerja dan kinerja para pemilik dan tenaga kerja perusahaan kecil dan menengah di sekitar kampus. Selain itu, mengetahui hubungan motivasi kerja, prestasi kerja dengan kinerja. Responden adalah pemilik usaha kecil dan menengah dan tenaga kerjanya. Sampling menggunakan area sampling dan quota sampling, mengingat peneliti sudah menentukan letak usaha kecil dan menengah yang berada di sekitar kampus. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja dan prestasi kerja karyawan dan kinerjanya digunakan analisis tabulasi silang dan analisis rentang skala. Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dan prestasi kerja pemilik dan tenaga kerja dengan kinerjanya digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pemilik usaha dan karyawan termasuk kategori tinggi. Prestasi kerja pemilik usaha sangat tinggi dan prestasi kerja karyawan tinggi. Kinerja pemilik usaha dan kinerja tenaga kerja juga sangat tinggi. Berdasarkan analisis tabulasi silang menunjukkan bahwa antara motivasi kerja dan prestasi kerja dengan kinerja pemilik dan karyawan dapat dihubungkan. Berdasarkan analisis regresi menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh antara motivasi kerja dan prestasi kerja dengan kinerja namun secara statistik hubungan dan pengaruh tersebut tidak signifikan. Oleh karena itu penting diberi penguatan manajemen guna mempertahankan motivasi kerja dan prestasi kerja yang sudah tinggi. Selain itu juga penting menguatkan hubungan agar semakin signifikan. Kata Kunci: Motivasi kerja, prestasi kerja, pemilik usaha, tenaga kerja ABSTRACT: The research objective was to study the motivation and performance of the owners and workers in small and medium Business around the campus. In addition, to determine the relationship of job motivation and performance. Respondents are owners of small and medium business and the workers. The sampling is area sampling and quota sampling, the location of small businesses located around campus. To determine the level of job motivation and employee performance, is used tabulation, cross tabulation and range scale analysis. To determine the relationship of job motivation and job performance on labor and owners performance was used a multiple regression analysis. The results showed that the job motivation of business owners and workers was high category. Job performance was very high on business owners and workers’ job performance was high. Performance on business owners and performance of the workers are very high. Based on cross tabulation analysis showed there was a relationship between job motivation and job performance with the performance of the owners and workers. Based on regression analysis showed that there was relationship between job motivation and job performance with the performance but the relationship was statistically insignificant. Therefore, it was important given the strengthening of management in order to maintain motivation and work performance was already high. It was also important in order to strengthen relations increasingly significant. Keywords: job motivation, job performance, business owners, workers

Transcript of MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA USAHA...

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

205

MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA USAHA

KECIL MENENGAH DI SEKITAR KAMPUS

Uci Yuliati1, Triningsih S2, Dwi Eko Waluyo3

1Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, [email protected] 2Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, [email protected]

3N1Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, [email protected]

ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah mempelajari motivasi kerja dan kinerja para pemilik dan tenaga kerja

perusahaan kecil dan menengah di sekitar kampus. Selain itu, mengetahui hubungan motivasi kerja,

prestasi kerja dengan kinerja. Responden adalah pemilik usaha kecil dan menengah dan tenaga kerjanya.

Sampling menggunakan area sampling dan quota sampling, mengingat peneliti sudah menentukan letak

usaha kecil dan menengah yang berada di sekitar kampus. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja dan

prestasi kerja karyawan dan kinerjanya digunakan analisis tabulasi silang dan analisis rentang skala.

Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dan prestasi kerja pemilik dan tenaga kerja dengan kinerjanya

digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pemilik usaha

dan karyawan termasuk kategori tinggi. Prestasi kerja pemilik usaha sangat tinggi dan prestasi kerja

karyawan tinggi. Kinerja pemilik usaha dan kinerja tenaga kerja juga sangat tinggi. Berdasarkan analisis

tabulasi silang menunjukkan bahwa antara motivasi kerja dan prestasi kerja dengan kinerja pemilik dan

karyawan dapat dihubungkan. Berdasarkan analisis regresi menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh

antara motivasi kerja dan prestasi kerja dengan kinerja namun secara statistik hubungan dan pengaruh

tersebut tidak signifikan. Oleh karena itu penting diberi penguatan manajemen guna mempertahankan

motivasi kerja dan prestasi kerja yang sudah tinggi. Selain itu juga penting menguatkan hubungan agar

semakin signifikan.

Kata Kunci: Motivasi kerja, prestasi kerja, pemilik usaha, tenaga kerja

ABSTRACT: The research objective was to study the motivation and performance of the owners and workers in small

and medium Business around the campus. In addition, to determine the relationship of job motivation and

performance. Respondents are owners of small and medium business and the workers. The sampling is

area sampling and quota sampling, the location of small businesses located around campus. To

determine the level of job motivation and employee performance, is used tabulation, cross tabulation and

range scale analysis. To determine the relationship of job motivation and job performance on labor and

owners performance was used a multiple regression analysis. The results showed that the job motivation

of business owners and workers was high category. Job performance was very high on business owners

and workers’ job performance was high. Performance on business owners and performance of the

workers are very high. Based on cross tabulation analysis showed there was a relationship between job

motivation and job performance with the performance of the owners and workers. Based on regression

analysis showed that there was relationship between job motivation and job performance with the

performance but the relationship was statistically insignificant. Therefore, it was important given the

strengthening of management in order to maintain motivation and work performance was already high. It

was also important in order to strengthen relations increasingly significant.

Keywords: job motivation, job performance, business owners, workers

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

206

PENDAHULUAN

Usaha kecil dan menengah merupakan suatu usaha yang mendominasi

perekonomian Indonesia baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Usaha kecil dan

menengah dapat dimiliki secara perseorangan atau keluarga. Pendirian usaha ini relative

mudah karena pendiriannya tidak memerlukan perijinan. Untuk mendirikan perusahaan

kecil hanya cukup memberitahukan kepada RT atau RW saja. Hal ini sesuai dengan

undang-undang tahun 1982 yang berbunyi” berdasarkan Pasal 6 UU 3/1982 jo Pasal 4

Permendag 36/2007 terdapat pengecualian kewajiban untuk mendaftarkan daftar

perusahaan bagi perusahaan kecil, namun apabila perusahaan kecil tetap dapat

memperoleh TDP untuk kepentingan tertentu, apabila perusahaan kecil tersebut

menghendaki. http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4ec1e7d00cf43/prosedur-

perizinan-usaha-kecil.

Keberadaan usaha kecil dan menengah yang tidak memerlukan ijin dalam

mendirikannya sangat mendorong tumbuh dan berkembangnya jumlah usaha

dimanapun berada, termasuk di sekitar kampus. Seiring dengan tumbuh dan

berkembangnya jumlah usaha kecil di sekitar kampus terdapat juga permasalahan

tenaga kerja. Para pemilik usaha sebagian besar memperkerjakan tenaga kerja yang

berasal dari keluarga atau dari lingkungan sekitarnya. Sumber tenaga kerja yang berasal

dari internal keluarga atau dari luar yang sebagian tetangga menunjukkan betapa

mudahnya usaha kecil mendapatkan tenaga kerja.

Banyaknya tenaga kerja yang bekerja pada usaha kecil dan menengah

menunjukkan adanya motivasi kerja para pemilik dan para tenaga kerja. Mereka yang

sudah bekerja sekian lama tentu sudah menunjukkan hasil yang dapat dinikmati untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan para tenaga kerja yang bekerja pada usaha

kecil dan menengah belum sesuai dengan ukuran standar minimal upah regional.

Menurut hasil wawancara pada sebagian tenaga kerja yang bekerja pada beberapa usaha

makanan dan foto-kopi menunjukkan bahwa pendapatan mereka kurang 1.000.000,- per

bulan. Apabila dibandingkan dengan upah minimum regional kota Batu yang sekitar Rp

1.870.000,- dapat dikatakan bahwa pendapatan mereka masih di bawah standar upah.

Menurut Luthan (1998) uang memang bukan satu-satunya motivator, namun

uang adalah suatu insentif yang dapat menjadikan tenaga kerja memiliki dorongan

untuk semangat dalam bekerja. Apabila dilihat dari teori Maslow, uang adalah

kebutuhan manusia yang dapat digunakan untuk membeli makanan dan minuman

sebagai kebutuhan dasar manusia. Artinya tenaga kerja melakukan kerja karena adanya

dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia atau psychological needs.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Tella menunjukkan bahwa motivasi

kerja berkorelasi positif dengan kepuasan kerja. Artinya apabila motivasi kerja tinggi

maka kepuasan kerja karyawan tinggi. Hal ini mendorong dilakukan penelitian ini

mengingat motivasi kerja yang tinggi dengan kepuasan kerja tinggi apakah juga

menjadikan karyawan berprestasi tinggi? Apabila dihubungkan dengan pendapat yang

dikemukakan Luthan (1998) menyatakan bahwa motivasi adalah proses meningkatkan,

menambah energy dan menambah perilaku dan kinerja. Oleh karena itu motivasi kerja

dapat dikatakan suatu proses yang mendorong orang untuk melakukan dan mencapai

pekerjaan yang diinginkan. Cara mendorong orang adalah dengan memperkerjakan

secara efektif yang mambuat tenaga kerja semakin terpuaskan dengan pekerjaannya.

Pengelolaan sumberdaya manusia sangat berbeda dengan sumberdaya mesin dan

peralatan lain yang ada di suatu perusahaan. Alasannya karena manusia memiliki

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

207

pemikiran dan perasaan yang dapat dipengaruhi oleh perilaku antar mereka sebagai

tenaga kerja. Apabila pengelolaan sumberdaya manusia pada berbagai bidang

manajemen optimal diharapkan kinerja usaha secara manajerial juga optimal. Dengan

demikian kepuasan dan motivasi kerja merupakan issu penting dalam bisnis (key

business issue) yang harus selalu dijaga (Wibisono, 2011, 139).

Berdasarkan pada uraian diatas penting dikaji secara mendalam mengukur

kinerja usaha kecil dan menengah, motivasi kerja dan prestasi kerja tenaga kerjanya.

Permasalahan yang dihadapi adalah belum banyak usaha kecil dan menengah

melakukan pengelolaan SDM dengan professional, manajemen pemasaran yang

langsung dan manajemen produksi dengan teknologi yang sederhana. Dengan demikian

penting dikaji secara mendalam bagaimana kinerja usaha kecil dan menengah ditinjau

dari berbagai aspek manajemen.

Permasalahan yang dihadapi usaha kecil dalam pengelolaan sumberdaya adalah

belum optimalnya pencapaian kinerja karyawan walaupun mereka memiliki motivasi

kerja. Menurut hasil wawancara dikatakan bahwa usaha kecil rata rata mencapai kinerja

sekitar 85%. Alasan tenaga kerja bekerja antara lain karena mereka memerlukan uang

untu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian kinerja usaha kecil baik dari

aspek sumberdayanya, pemasaraan, keuangan dan operasionalnya juga belum memiliki

ukuran yang terstandar. Hal ini mengingat usaha kecil yang pengelolaannya masih

bersifat perseorangan dan cenderung menggunakan manajemen yang masih sederhana.

Pengukuran motivasi kerja dapat didasarkan pada teori motivasi Maslow, yang

menyatakan bahwa orang sebagai tenaga kerja melakukan pekerjaannya karena adanya

dorongan untuk memenuhi kebutuhannya yang dapat diperingkatkan menjadi lima

peringkat kebutuhan. Kelima kebuthan tersebut adalah kebutuhan psychology,

kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan

aktualisasi. Dengan demikian perumusan masalah penelitiannya adalah:

1. Bagaimanakah tingkat motivasi kerja dan prestasi kerja para tenaga kerja yang

bekerja pada usaha kecil sekitar kampus?

2. Bagaimanakah kinerja manajemen usaha kecil di sekitar kampus?

3. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dan prestasi kerja tenaga kerja dengan

kinerja usaha kecil di sekitar kampus?

TINJAUAN LITERATUR

Penelitian yang dilakukan Tella menunjukkan bahwa motivasi kerja berkorelasi

secara positif dengan kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukaan oleh

Hersberg. Artinya apabila seorang tenaga kerja memiliki motivasi kerja tinggi maka

kepuasan kerjanya juga tinggi. Sebaliknya apabila motivasi kerjanya rendah maka

kepuasan kerjanya juga rendah atau tidak mengalami kepuasan kerja. Berbeda dengan

komitment organisasi, motivasi kerja dan komitment organisasi berkorelasi negatif.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Saleh menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara dimensi motivasi dengan kinerja. Hubungan positif yang

diukur melalui perkembangan gaji tahunan (possess annual salary progression) ditemukan

pada hubungan antara afiliasi motivasi dan kinerja. Selanjutnya secara manajemen strategik

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

208

dapat diformulasikan melalui tingkat motivasi karyawan. Penelitian ini dapat menjadi

pendukung dilakukan penelitian tentang motivasi kerja dengan kinerja menurut manajemen.

Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai

(output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) (Simanjuntak, 1998).

Dengan kata lain bahwa produktivitas dua dimensi, yaitu (1) Dimensi pertama adalah

efektivitas yang mengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu

pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. (2) Dimensi

kedua adalah efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan

realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Produktivitas Kerja merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena

apabila tenaga kerja dalam perusahaan mempunyai kerja yang tinggi, maka perusahaan

akan memperoleh keuntungan dan hidup perusahaan akan terjamin. Untuk

meningkatkan produktivitas kerja perlu adanya tenaga kerja yang memiliki

keterampilan dan keahlian bekerja, karena apabila tenaga kerja tidak memiliki keahlian

dan keterampilan akan berakibat menurunnya produktivitas dan merugikan perusahaan.

Pendapat Handoko (2003), “Produktivitas kerja dapat didefinisikan sebagai

hubungan masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem produksi”. Menurut

Swasta dan Sukotjo (2003), “Produktivitas adalah sebuah konsepsi yang

menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi)

dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai

untuk menghasilkan hasil tersebut”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat dinyatakan bahwa produktivitas Kerja

adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

ada agar lebih efektif dan efisien. Produktivitas kerja sebagian pendapat menyatakan

sebagai prestasi kerja yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

Pengukuran Produktivitas Kerja Produktivitas kerja karyawan memiliki pengaruh pada tujuan yang ingin dicapai

oleh perusahaan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus melakukan pengukuran pada

produktivitas kerja karyawan. Pengukuran produktivitas kerja menurut Dharma (2011)

diperlukan suatu indikator antara lain (1) Kemampuan untuk melaksanakan tugas.

Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki

serta profesionalisme karyawan dalam bekerja. Hal ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada karyawan tersebut. (2)

Meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan suatu yang dapat dirasakan baik

oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya

untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu

pekrjaan. (3) Semangat kerja. Semangat kerja merupakan usaha untuk lebih baik dari

hari kemarin. Indicator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu

hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya. (4) Pengembangan diri. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dari harapan dengan apa

yang akan dihadapi, sebab semakin kuat tantangannya pengembangan diri mutlak

dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih baik pada urutannya akan

berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan. (5) Mutu. Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

209

Meningkatkab mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik yang pada

urutannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri. (6) Efisiensi

(Ketepatan Waktu) Efisiensi merupakan hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.

Kinerja dan Pengukurannya

Dalam organisasi pengukuran kinerja digunakan untuk melihat sejauh mana aktivitas

yang selama ini dilakukan dengan membandingkan output atau hasil yang telah dicapai.

Untuk melihat kinerja terdapat beberapa perbedaan diantara para ahli dalam pengu

kurannya. Kinerja dapat diukur melalui beberapa hal (Mangkunegara,2007:67):

1) Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan.

2) Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan

3) Ketepatan waktu, yaitu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan pada kajian teori dan studi empiris di atas dapat dibuat peta jalan penelitian

dan kerangka pikir yang daigambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Peta Jalan Penelitian

Gambar 2. Hubungan Motivasi dan Prestasi Kerja dengan Kinerja

METODE PENELITIAN

Variabel terikat adalah kinerja usaha kecil dan kinerja tenaga kerja serta kinerja

pemilik usaha (Y). Variable bebas adalah motivasi kerja (X1) dan prestasi kerja (X2)

baik tenaga kerja maupun pemilik usaha. Kinerja tenaga kerja adalah hasil kerja yang

Penelitian

Sekarang

Job Motivation and

Performance of Workers on

Small Medium Business

Motivation Theory from

Mac Cleland

Motivation Theory from

Maslow

Karyawan Usaha

Kecil Sekitar

Kampus

Kinerja

Manajemen

Usaha Kecil (Y)

Motivasi Kerja

Tenaga Kerja (X1)

Prestasi Kerja

Tenaga Kerja (X2)

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

210

dicapai para tenaga kerja. Kinerja pemilik usaha adalah hasil kerja yang dicapai para

pemilik usaha. Kinerja usaha kecil dan menengah adalah hasil usaha kecil dan

menengah yang dilihat dari aspek Manajemen SDM, Pemasaran,Keuangan dan

Manajemen Operasional. Sedangkan motivasi kerja tenaga kerja dan pemilik usaha

adalah dorongan bekerja untuk memenuhi berbagai kebutuhan psychologis, kebutuhan

keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

Dengan demikian indikator Motivasi kerja ada lima (X11, X12, X13, X14,X15).

Motivasi kerja para tenaga kerja maupun motivasi kerja pemilik usaha didasarkan

kelima indikator tersebut.

Prestasi kerja tenaga kerja (X2) adalah kemampuan tenaga kerja secara kuantitas,

kualitas dan ketepatan waktu. Indikator prestasi kerja para tenaga kerja terdiri dari

enam indikator. Adapun keenam indikator prestasi kerja tenaga kerja adalah Kehadiran

tepat waktu (X21), kemampuan membuat (mengolah) produk telah mencapai jumlah

yang ditargetkan (X22), kemampuan membuat atau mengolah produk telah mencapai

standar kualitas (X23), Pernah membuat kesalahan satu kali (X24), Pernah membuat

kesalahan dua kali (X25), Pernah membuat kesalahan tiga kali (X26).

Prestasi kerja pemilik usaha adalah kemampuan kerja para pemilik usaha dalam

menjalankan usahanya dengan sumberdaya yang dimilikinya. Indikator prestasi kerja

pemilik usaha ada delapan indikator. Ke delapan indikator tersebut adalah kemampuan

mengelola karyawan dengan memperhatikan kerjanya (X21), kemampuan melakukan

komunikasi dengan karyawan (X22), kemampuan mengelola produksi dengan

memadukan bahan baku (X23), kemampuan merencanakan produksi (X24),

kemampuan mengelola pemasaran produk secara langsung (X25), kemampuan

merencanakan kegiatan pemasaran (X26), kemampaun mengelola keuangan setiap hari

secara mandiri (X27) dan kemampuan mengelola keuangan secara rutin dan membuat

laporan keuangannya (X28). Kinerja tenaga kerja adalah hasil yang diperoleh tenaga

kerja selama bekerja dan diberi simbul Y1. Sedangkan Kinerja pemilik usaha adalah

hasil pengelolaan usaha oleh pemilik usaha dan diberi simbul Y2. Variabel penelitian

tersebut diukur dengan kriteria pengukuran sebagai berikut.

Tabel 1. Pengukuran Variabel Penelitian Ukuran/

Skala

Motivasi Kerja Tenaga Kerja

dan Pemilik Usaha (X1)

Prestasi Kerja Tenaga

Kerja dan Pemilik

Usaha (X2)

Kinerja Usaha Kecil, Tenaga

Kerja dan Pemilik Usaha

(Y1 dan Y2)

1 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

2 Rendah Rendah Rendah

3 Sedang Sedang Sedang

4 Tinggi Tinggi Tinggi

5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

Populasi penelitian ini ada usaha kecil dan menengah disekitar kampus Universitas

Muhammadiyah Malang yang berlokasi di Jl. Raya Tlogomas no 246 Malang Jawa

Timur yang beroperasi pada jenis usaha warung makan lalapan dan usaha jasa laundry.

Adapun jumlah usaha yang dijadikan responden ditetapkan secara purposive sampling

dengan kriteria usaha yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa.

Tabel 2. Tenaga Kerja dan Pemilik Usaha Jasa Laundry dan Warung Lalapan Nama Usaha Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Pemilik Usaha

Jasa Laundry 20 20

Warung Makan Lalapan 31 17

Jumlah 51 37

Data yang dibutuhkan adalah data tentang jenis usaha, jumlah unit usaha, pemilik usaha

dan jumlah tenaga kerja dan karakteriktik individunya serta tingkat motivasi kerja

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

211

tenaga kerja dan pemilik usaha, prestasi kerja tenaga kerja dan pemilik usaha. Data

kinerja tenaga kerja dan pemilik usaha serta Kinerja usaha kecil dan menengah menurut

berbagai aspek manajemen yang dikumpulan dengan melakukan pengamatan

(observasi), wawancara (interview) dan menyebarkan daftar pertanyaan (questionnaire).

Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan untuk memperoleh gambaran

dan memperoleh foto-foto tentang kegiatan usaha yang dilakukan usaha kecil dan

menengah serta tenaga kerjanya. Pengumpulan data secara wawancara dilakukan untuk

memperoleh data-data tentang kegiatan manajemen usaha kecil dan menengah.

Wawancara dilakukan terhadap para pemilik usaha dan tenaga kerja.Untuk memperoleh

data tentang motivasi kerja tenaga kerja dan prestasi kerjanya serta kinerja usaha kecil

dan menengah secara manajemen perlu dibuat daftar pertanyaan secara terperinci

tentang indikator-indikator variabel tersebut.

Metode Analisis Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja tenaga kerja (X1), Prestasi

kerja Tenaga kerja (X2) dan kinerja usaha kecil dan menengah (Y), kinerja tenaga kerja

dan kinerja pemilik usaha digunakan analisis rentang skala dengan rumus sebagai

berikut:

Dimana: RS adalah Rentang Skala

n adalah jumlah responden, m adalah jawaban item pertanyaan.

Sedangkan untuk mengetahui prediksi hubungan dan pengaruh variabel motivasi kerja

tenaga kerja dan pemilik (X1), prestasi kerja tenaga kerja dan pemilik usaha (X2)

dengan Kinerja tenaga kerja dan pemilik usaha serta kinerja Usaha Kecil dan Menengah

(Y) digunakan analisis Regresi Berganda :

Dimana: Y adalah kinerja tenaga kerja dan kinerja pemilik serta kinerja usaha

a adalah konstanta,X1 adalah Motivasi Kerja Tenaga kerja dan Pemilik

Usaha

X2 adalah Prestasi kerja Tenaga Kerja dan Pemilik Usaha

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja Pemilik Usaha

Motivasi kerja pemilik usaha tinggi menunjukkan bahwa para pemilik usaha

dalam mengoperasionalisasikan usahanya karena terdorongan untuk memenuhi

kebutuhan fisoilogis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan

dan kebutuhan aktualisasi diri. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut seperti

yang dinyatakan oleh Maslow bahwa semakin terpenuhinya kebutuhan pada tingkatan

yang lebih rendah akan mendorong seseorang untuk berupaya memenuhi kebutuhan

yang tingkatannya lebih tinggi. Artinya apabila kebutuhan tingkat pertama sudah

terpenuhi maka seseorang akan berupaya untuk mencapai atau memiliki dorongan untuk

memenuhi kebutuhan pada tingkatan kedua dan seterusnya sampai paling tinggi.

N ( m – 1)

RS = ---------------------

m

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

212

Para pemilik usaha yang memiliki prestasi sangat tinggi menunjukkan bahwa

seluruh Indikator prestasi kerja pemilik usaha sangat inggi. Artinya para pemilik usaha

memiliki kemampuan dalam mengelola karyawan dengan memperhatikan kerjanya,

memiliki kemampuan melakukan komunikasi dengan karyawan, memiliki kemampuan

mengelola produksi dengan memadukan bahan baku, memiliki kemampuan

merencanakan produksi, memiliki kemampuan mengelola pemasaran produk dengan

menawarkan langsung, memiliki kemampuan merencanakan kegiatan pemasaran,

memiliki kemampuan mengelola keuangan setiap hari secara mandiri dan memiliki

kemampuan mengelola keuangan secara rutin harian.

Kedelapan indikator tersebut sudah dijalankan secara rutin oleh pemilik usaha

sehingga dapat dikatakan bahwa para pemilik usaha sudah memiliki kemampuan

manajerial yang baik sehingga dapat menjadikan usahanya memiliki kinerja yang sangat

tinggi pula. Prestasi kerja yang sangat tinggi tentu sangat diperlukan demi kelancaran

usaha yang pada akhirnya mereka dapat menjalankan usahanya sehingga

keberlangsungan operasionalnya dapat diandalkan dapat menjadi sumber penghasilan

baik bagi pemilik usaha maupun bagi para tenaga kerja yang bekerja pada usaha jasa

laundry maupun usaha warung lalapan.

Bagi para pemilik usaha jasa laundry yang sudah memiliki kinerja tinggi

kenyataan menunjukkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para konsumen

yang mencucikan pakaian. Sedangkan prestasi kerja yang sangat tinggi pada pemilik

usaha warung lalapan menunjukkan bahwa mereka mampu memberikan pelayanan jasa

warung lalapan sekaligus memberikan kualitas produk makanan yang disukai konsumen

dengan mempertahankan rasa dan menjaga pelayanan yang baik dan memberikan

kuantitas makanan (nasi yang banyak dengan ayam dan sayur yang mencukupinya). Hal

ini yang menjadikan para pelanggan kembali melakukan pembelian ulang.

Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja Tenaga Kerja

Motivasi kerja tenaga kerja yang tergolong tinggi menunjukkan bahwa para karyawan

memiliki dorongan bekerja untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan,

kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri yang tinggi.

Artinya para tenaga kerja telah bekerja bersungguh-sungguh demi untuk memenuhi

kebutuhan yang diinginkannya. Seperti yang diungkapkan oleh Maslow bahwa sebagai

seorang pekerja dengan dorongan kerja yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan yang

lebih tinggi dapat menjadikan mereka memiliki kinerja yang tinggi pula.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja para tenaga kerja

tergolong tinggi dengan pencapaian kinerja yang sangat tinggi. Hal ini sangat luar biasa

karena dorongan kerja yang tinggi dapat menghasilkan kinerja sangat tinggi

menunjukkan bahwa hasil kerjanya menjadi berlipat. Pada karyawan usaha jasa laundry

hal ini dapat dilihat pada pelayanan yang diberikan dengan semakin baik dalam

penyajian pakaian yang sudah dicuci dengan diseterika yang lebih baik dan halus. Hal

ini menjadikan kinerja usaha jasa laundry semakin baik dari sisi pemberian pelayanan.

Pada tenaga kerja warung lalapan, kinerja sangat tinggi sebagai akibat dari

adanya motivasi kerja yang tinggi ditunjukkan adanya pelayanan yang cepat dalam

menyajikan makanan pada konsumen yang makan di warung dan selalu mengusahakan

para konsumen tidak lama menunggu makanan yang dipesan atau dibelinya. Apabila

dilihat dari kuantitas produksi menjadi semakin banyak dalam waktu yang cepat

sehingga menyenangkan para pembelinya.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

213

Prestasi kerja tenaga kerja dilihat dari keenam indikator menunjukkan nilai yang

tinggi. Artinya para tenaga kerja memiliki kemampuan kehadiran tepat waktu,

kemampuan membuat (mengolah) produk telah mencapai jumlah yang ditargetkan,

kemampuan membuat (mengolah) produk telah mencapai standar kualitas, pernah

membuat kesalahan satu kali namun tidak banyak, pernah membuat kesalahan dua kali

yang jarang, pernah membuat kesalahan tiga kali juga jarang.

Dengan prestasi kerja yang tinggi dihasilkan kinerja sangat tinggi. Artinya para

tenaga kerja telah mencapai hasil produksi yang ditargetkan, memiliki pendapatan,

mencapai kualitas yang ditargetkan serta mampu memberikan pelayanan dan menjual

sesuai dengan omzet yang ditargetkan. Hal ini sangat relevan dengan usia tenaga kerja

yang masih muda dan produktif sehingga mampu mencapai hasil kerja sesuai dengan

target. Dengan demikian kinerja usaha laundry dan usaha warung lalapan menjadi

sangat tinggi dan menjadi tempat bekerja yang dapat diandalkan keberlangsungannya.

Artinya apabila usaha laundry dan warung lalapan dapat beroperasi secara terus

menerus akan berdampak bagi tenaga kerjanya memperoleh jaminan bekerja yang lebih

nyaman dan aman serta mampu sebagai tempat kerja yang menyenagkan.

Hubungan Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja dengan Kinerja Usaha

Hubungan variabel motivasi kerja dan prestasi kerja dengan kinerjanya berdasarkan

perhitungan rentang skala dapat ditabelkan sebagai berikut.

Tabel 3. Nilai Rentang Skala Variabel Penelitian

Variabel Pemilik Usaha Tenaga Kerja (karyawan)

Motivasi Kerja (X1) Tinggi Tinggi

Prestasi Kerja (X2) Sangat Tinggi Tinggi

Kinerja (Y) Sangat Tinggi Sangat Tinggi

Berdasarkan analisis tabulasi silang dan analisis rentang skala di atas didukung analisis

regresi menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel motivasi kerja dan prestasi

kerja dengan kinerja baik pada pemilik usaha maupun karyawan. Hasil regresi dapat

diformulasi : Y = -0,00683+ 0,370X1+ 0,246X2+ e. Secara statistik hubungan tersebut

kurang memiliki makna atau tidak signifikan. Oleh karena itu penting dilakukan

penelitian lagi terkait variabel penelitian di atas.

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa para pemilik usaha telah

memiliki motivasi kerja yang tinggi demikian juga tenaga kerjanya. Artinya mereka

memiliki dorongan bekerja untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan,

kebutuhan social, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Seperti yang

dinyatakan oleh Maslow, bahwa dorongan manusia bekerja adalah untuk memenuhi

kebutuhannya yang dapat diperingkatkan seperti piramida. Dimana terpenuhinya

kebutuhan yang lebih rendah (bawah) akan mendorong seseorang untuk berupaya

memenuhi atau mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya.

Prestasi kerja pemilik usaha sangat tinggi sedangkan prestasi kerja tenaga kerja

tinggi. Bagi pemilik usaha prestasi kerja yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan

dalam menjalankan operasional usahanya. Dengan perkataan lain para pemilik usaha

laundry dan warung lalapan telah melakukan ketrampilan manajemen (managerial skill)

dalam menjalankan usahanya. Artinya para pemilik usaha telah melakukan pengelolaan

manajemen sumberdaya manusia, melakukan kegiatan produksi, dan melakukan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

214

manajemen pemasaran serta memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan sehari-

hari. Sedangkan prestasi kerja para tenaga kerja menunjukkan bahwa mereka dalam

bekerja sudah memiliki atau menjalankan kemampuan dalam melakukan produksi dan

operasional serta pelayanan pemasaran produk yang dijual.

Kinerja para pemilik usaha menunjukkan bahwa mereka dengan kemampuan

manajerialnya telah memiliki hasil bagi usahanya yang berupa pencapaian laba atau

keuntungan usahanya dan omzet penjualannya yang sudah tinggi. Sedangkan kinerja

tenaga kerja menunjukkan bahwa mereka telah mencapai hasil produksi atau

operasionalnya sesuai dengan kuantitas dan kualitas produksi yang ditargetkan. Selain

itu mereka sudah memiliki pendapatan yang dapat digunakan untuk membiayai dan

memenuhi seluruh kebutuhannya terutama kebutuhan fisiologis.

Dengan motivasi kerja yang tinggi pada pemilik usaha dan tenaga kerja pada

usaha laundry dan warung lalapan serta prestasi kerja sangat tinggi pada pemilik dan

prestasi kerja tenaga kerja yang tinggi dapat menjadikan kinerja pemilik yang sangat

tinggi dan tenaga kerja tinggi. Kenyataan menunjukkan bahwa tenaga kerja senang

bekerja pada usaha landry dan warung lalapan dan selalu berupaya meningkatkan

kinerjanya sesuai yang diharapkan pemilik usaha. Para pemilik usaha dalam mengelola

karyawannya juga melaksanakan manajemen sumberdaya secara kekeluargaan sehingga

karyawannya senang dan semangat bekerja. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi

untuk meningkatkan kinerja pada usaha jasa laundry dan warung lalapan.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa motivasi

kerja pemilik usaha adalah tinggi dan motivasi kerja tenaga kerja adalah tinggi.

Sedangkan prestasi kerja pemilik usaha adalah sangat tinggi dan prestasi kerja tenaga

kerja adalah tinggi. Kinerja pemilik usaha dan tenaga kerja adalah sama tergolong

sangat tinggi. Adanya hubungan dan namun pengaruh tidak signifikan secara statistik

antara motivasi kerja, prestasi kerja dengan kinerja baik pada pemilik usaha seperti yang

dikemukakan Maslow penting untuk dilakukan penelitian dengan kajian teori yang lain.

Dengan adanya hubungan antara variabel motivasi kerja, prestasi kerja dengan

kinerja yang ternyata tidak signifikan secara statistik dapat disebabkan adanya

perbedaan persepsi terhadap variabel penelitian tersebut oleh para responden.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

215

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dharma, (2011), Manajemen Sumberdaya Manusia, Bandung:Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2007), Manajemen Sumberdaya Manusia, Cetakan ke

tujuh, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Alderfer, C. (1969) An empirical test of a new theory of human needs. Organizational

Behavior and Human Performance.

Armstrong, M. (1999), Human resources management practice. London: Kogan Page.

Herzberg, F. (1968), One more time: How do you motivate employees? Harvard

Business Review, January-February, 53-63.

Herzberg, F. (1987), One more time: How do you motivate employees? Harvard

Business Review, September-October, 109-20.

Handoko, T.Hani, (2003), Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta.

Hukum Online, (2012), tentang Prosedur Perijinan Usaha Kecil,(online) tanggal 29

Pebuari, 2012) tersedia di: http://www.hukumonline.com/ klinik/detail/

lt4ec1e7d00cf43/prosedur-perizinan-usaha-kecil. (diakses tanggal 10 Januari

2017).

Simanjuntak, Payaman,J. (1998), Peningkatan Hasil Usaha Kerja, Pengertian dan

Ruang Lingkup, Jakarta, Prima.

Solleh, Fauziah, (2011), The effect of Motivation on Job Performance of State

Government Employee in Malaysia, International Journal of Humanities and

Social Science, Vol 1, no.4, April 2011.

Swasta, Basu dan Sukotjo, Ibnu (2002), Pengantar Bisnis Modern, Edisi keenam,

Yogyakarta: Liberty.

Luthan, Fred, (1998), Organization Behaviour, 6th ed, International Edition,

McGrawHill Book Company.

Tella, Adeyinka, (2007), Work Motivation, Job Satisfaction, and Organisational

Commitment of Library Personnel in Academic and Research Libraries in Oyo

State, Nigeria, Adeyinka Tella, C.O. Ayeni, S.O. Popoola. Library Philosophy and

Practice.

Saleh, Fauziah, (2011), The effect of Motivation on Job Performance of State

Government Employee in Malaysia, International Journal of Humanities and

Social Science, Vol 1, no.4, April 2011.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

216

Sondang P. Siagian, (2002), Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta, Penerbit

Rineksa Cipta.

Wibisono, Gunawan, (2011), Manajemen Kinerja Perusahaan, Jakarta, Erlangga.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

217

BIODATA

Uci Yuliati adalah dosen dpk pada Universitas Muhammadiyah Malang Jawa Timur,

Indonesia. Sekarang sebagai Kepala Laboratorium Komputer di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. Uci Yuliati melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat secara rutin

dan aktif menjadi anggota panitia dan beberapa organisasi profesi serta membimbing

Economics English Club. Beberapa kali sebagai penerima dana penelitian dari DIKTI

baik sebagai ketua maupun Anggota. Sudah menerima penghargaan Satyalencana

setelah 20 tahun menjadi dosen, selain itu juga menerima penghargaan sebagai dosen

teladan di Fakultas Ekonomi. Sampai sekarang aktif membina partner kerja hasil

pengabdian sebagai adviser pada sekolah PAUD dan beberapa UKM di Malang.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

218