MOS tatakrama

12
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan buku Panduan Masa Orientasi Siswa (MOS) SMK Ganesya 2. Buku Panduan Masa Orientasi Siswa (MOS) SMK Ganesya 2 disusun berdasarkan hasil dar i mus yawa rah gur u SMK Ganesya 2 yang didal amnya mencangkup budaya dan eti ka di lingkungan SMK Ganesya 2, yang diharapkan mampu mengenalkan para calon siswa-siswi baru SMK Ganesya 2 untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya dimana mereka berada pada umumnya dan di SMK Ganesya 2 pada khususnya. Demikian harapan kami, kritik dan saran yang membangun selalu kami nantikan demi  perbaikan buku panduan ini.  Penyusun

Transcript of MOS tatakrama

Page 1: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 1/11

 

KATA PENGANTAR 

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan buku Panduan Masa

Orientasi Siswa (MOS) SMK Ganesya 2.Buku Panduan Masa Orientasi Siswa (MOS) SMK Ganesya 2 disusun berdasarkan hasil

dari musyawarah guru SMK Ganesya 2 yang didalamnya mencangkup budaya dan etika di

lingkungan SMK Ganesya 2, yang diharapkan mampu mengenalkan para calon siswa-siswi baruSMK Ganesya 2 untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya dimana mereka berada pada

umumnya dan di SMK Ganesya 2 pada khususnya.

Demikian harapan kami, kritik dan saran yang membangun selalu kami nantikan demi

 perbaikan buku panduan ini.

 Penyusun

Page 2: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 2/11

 

DAFTAR ISI

Profil SekolahStruktur Sekolah

Etika dan Nilai Pedoman Hidup

Wawasan Wiyata MandalaKeorganisasian

Cara Belajar Efektif 

Page 3: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 3/11

 

PROFIL SEKOLAH

A. Identitas Sekolah

1.   Nama Sekolah : SMK GANESYA 22. Nomor Induk Sekolah :3. Nomor Statistik :

4. Propinsi : Jawa Timur  

5. Otonomi Sekolah :6. Desa/Kelurahan :

7. Kecamatan :

8. Jalan dan Nomor :

9. Kode Pos :10. Telepon :

11. Faksimile/Fax :

12. Daerah : Perkotaan13. Status Sekolah : Swasta

14. Kelompok Sekolah :

15. Akreditasi : Akreditasi16. Surat Kelembagaan :

17. Penerbit SK. :

18. Tahun Berdiri :19. Tahun Perubahan :

20. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

21. Bangunan Sekolah :

Lokasi Sekolah

A. Jarak ke Pusat Kecamatan : ± Km

B. Jarak ke Pusat Otoda : ± Km

C. Terletak Pada Lintasan : Kecamatan

22. Jumlah Kenaggotaan Rayon :23. Organisasi Penyelenggara : Lembaga Swasta

24. Perjalanan Perubahan Sekolah :

25. NPSN :B. Visi Sekolah

“ ”

C. Misi Sekolah1.

 

Page 4: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 4/11

 

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH:

Drs. Marbi’in, M.M

WK. UR. KURIKULUM: WK. UR. KESISWAAN:

WALI KELAS X:

WK. UR. HUMAS:

DEWAN/KOMITE:

WK. UR. SARANA PRASARANA:

TATA USAHA:

WALI KELAS XII:WALI KELAS XI:

GURU:

Page 5: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 5/11

 

ETIKA DAN NILAI BAGI PEDOMAN HIDUP

Tata krama siswa (etika pergaulan siswa) merupakan tuntutan masyarakat dimanapun dandalm keadaan kapanpun. Beberapa contoh tata krama dalam pergaulan sehari-hari.

I. Tata Krama Dalam Lingkungan Rumah

a. Sebelum Berangkat SekolahSiswa yang baik tentunya mengenakan pakaian seragam yang pantas untuk 

dipakai ke sekolah. Dengan mengenakan pakaian yang tepat untuk ke sekolah, berarti

telah memenuhi tata krama berpakaian sekolah.Misalnya :

- Meminta izin kepada ayah, ibu dan saudara yang lain sebelum meninggalkan rumah

untuk berangkat sekolah

- Berjalan dengan tenang dan penuh percaya diri sendiri

- Ucapkanlah salam apabila bertemu dengan teman atau orang yang kenal b. Sesudah Datang Dari Sekolah

- Bila pintu rumah tertutup ketuklah pintu dan ucapkan salam kepada anggotakeluarga yang ada di rumah

- Usahakan dengan ganti pakaian yang khusus dirumah

c. Selama Ada DirumahRumah adalah suatu istana bagi kita semua, suatu keluarga dikatakan bahagia

apabila dalam keluarga tersebut terdapat hubungan yang selaras, serasi dan seimbang

antara anggota keluarganya.Didalam rumah tersebut pergaulan antar keluarga dilandasi oleh rasa cnta, kasih

sayang, saling menghormati dan saling pengorbanan.

Contoh pergaulan sehari-hari dirumah :- Hormatilah kedua orang tua dan laksanakan perintah yang baik - Sambutlah ajakan orang tua dengan wajah yang riang dan penuh gembira

- Berpakaianlah yang sesuai dengan waktu dan temptanya

II. Tata Krama Dalam Lingkungan MasyarakatContoh tata krama dalam lingkungan masyarakat

- Ucapkanlah salam apabila bertemu dengan orang tua, saudara, teman

- Biasakanlah mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk kedalam rumah atau bertamu

- Tata krama ketika makan

- Saling menolong dan kerja sama

- Sambutlah kedatangan bapak, ibu atau keluarga dengan wajah berseri-seri dan penuh gembira

- Menghargai saran dan pendapat orang lain

III. Tata Krama Dalam Lingkungan SekolahTata krama dalam lingkungan sekolah meliputi :

- Bersikaplah sempurna saat upacara bendera berlangsung

- Hormatilah lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagaimana menghormati tanah Air Bangsa Indonesia

- Perhatikan dan dengarkan dengan seksama apabila seseorang berbicara

- Jangan membiasakan memotong pembicaraan orang lain- Kemukakanlah pendapat dengan cara yang baik dan tutur bahasa yang sopan

- Mintalah izin terlebih dahulu jika akan meninggalkan kelas- Sebelum dan sesudah selesai pelajaran ucapkanlah selamat atau salam kepada

guru

Page 6: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 6/11

 

WIYATA MANDALA

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya

masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakanuntuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala .

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84

tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah,

maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah dilingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen

  pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan

konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.

• Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak bolehdigunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.

• Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk 

menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yangharus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:

1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,

2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,

3. mempertinggi budi pekerti,4. memperkuat kepribadian,

5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

• Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.

• Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung

tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) danditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.

• Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah

masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di

mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap

sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan

sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan

kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan danketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan

kekeluargaan yang mantap.

Implementasi Wiyatamandala tiap sekolah berbeda-beda tergantung letak dimana sekolah

itu berada. Impelementasi Wiyatamandala di SMK Ganesya 2 adalah sebagai berikut.

a. Lingkungan Internal.

Lingkungan SMK Ganesya 2 dipengaruhi oleh:1. Lingkungan sosial dalam SMK Ganesya 2 terdiri dari berbagai budaya dan berbagai

agama.

2. Sumber Daya Manusia (SDM) SMK Ganesya 2 rata-rata keluarga ekonomi menengah

kebawah b. Lingkungan External

Lingkungan external dalam SMK Ganesya 2 dalam hal ini yang akan dikupas adalah

mengenai kenalakan remaja, karena kenakalan remaja bisa sangat berpengaruh terhadap sikap

dan perilaku siswa-siswi SMK Ganesya 2. Lingkungan External SMK Ganesya 2 dipengaruhioleh:

1. Lingkungan keluarga, karena sebagian siswa-siswi SMK Ganesya 2 rata-rata keluarga

ekonomi menengah kebawah dan dampak dari kepedulian orang tua sangat kurang, maka

Page 7: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 7/11

 

dari itu semangat belajar demi masa depan harus ditumbuhkan apapun halangan yang

dihadapinya.

2. Lingkungan pergaulan, lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap semangat belajar siswa-siswi SMK Ganesya 2, maka dari itu siswa-siswi SMK Ganesya 2 harus

mampu memilah pergaulan mana yang bagus.

Page 8: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 8/11

 

OSIS

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah

suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di

Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah MenengahAtas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid

yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya

organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.

Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu

sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS

 berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

Latar belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945,

adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk 

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan

secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya

dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian

dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa

 pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadapTuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat

kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya

termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi

 pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat

luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur 

 pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut,

 baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Page 9: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 9/11

 

Struktur organisasi 

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu

dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

• Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)• Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)• Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)

• Ketua Umum• Wakil Ketua I• Wakil Ketua II

• Sekretaris Umum• Sektetaris I• Sekretaris II

• Bendahara• Wakil Bendahara

• Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yangberhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugaskhusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

 Arti lambang

Arti bentuk dan warna lambang OSIS:

Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga

Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkankemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan

dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan

tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, danamal.

Buku terbuka

Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Kunci pas

Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dariketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas

adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala

kesulitan.

Tangan terbuka

Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan

 bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.

Biduk 

Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan

nasional yang dicita – citakan.

Page 10: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 10/11

 

Pelangi merah putih

Tujuan nasional yang dicita–citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila,yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buahkapas, lima daun kapas

Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaanIndonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader 

 penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan

mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

Warna kuning

Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi mudadiberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan

dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dannegara.

Warna coklat

Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasionalIndonesia.

Warna merah putih

Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela

kebenaran.

Page 11: MOS tatakrama

5/7/2018 MOS tatakrama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mos-tatakrama 11/11

 

BAGAIMANA BELAJAR YANG TEPAT?

I. Pengertian Belajar  

Belajar adalah suatu yang ditandai perubahan tingkah laku menjadi baik pada diriseseorang. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk 

seperti berubahnya:

1. Pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu)

2. Pemahaman (dari tidak paham menjadi paham)

3. Sikap (dari sikap tidak baik menjadi baik)

4. Kemampuan (dari tidak mampu menjadi mampu)5. Ketrampilan/Kecakapan (dari tidak terampil menjadi terampil)

6. Daya Apresiasi (dari tidak menghargai menjadi menghargai, terutama bidang

seni)

Di dalam belajar pada dasarnya terdapat proses perubahan tingkah laku. Karena pengalaman yang dilalui seseorang. Adapun pengalaman didapat dari proses melihat,

mengamati, memahami, melakukan dan juga merasakan. Dengan kata lain, belajar adalah

 proses aktif dari individu yang bersangkutan. Belajar termasuk juga proses mereaksi

terhadap situasi di sekitar individu baik untuk diri sendiri maupun untuk sosial/masyarakat.

II. Tujuan Belajar  Sejalan dengan pengertian belajar yang tidak lain adalah adanya perubahan tingkah

laku yang menjadi lebih baik melalui pengalaman diri maka keberadaan manusia sebagai

makhluk individu dan sosial perlu juga diperhatikan, mengingat manusia sebagai subjek 

yang belajar. Oleh sebab itu secara umum sasaran/tujuan belajar adalah utnuk:

1. Pengembangan kemampuan diri secara individu

2. Pengembangan kemampuan diri secara kelompok/sosial

Jadi, seseorang yang belajar harus dapat berkembang secara individu maupun

 berkelompok/sosial. Kedua sasaran atau tujuan belajar tersebut sebaiknya tercapai secara

seimbang. Dengan demikian tidak terbentuk kepribadian yang individu atau sebaliknya

kepribadian yang hanya menitikberatkan kelompok/sosial yang mengabaikan tujuan

 pengembangan diri secara individu.

III. Faktor Keberhasilan Belajar  

Untuk mewujudkan pencapaian tujuan belajar, faktor penentunya perlu mendapat perhatian. Ada 2 faktor penentu keberhasilan belajar, yaitu:

1. Intern (dari dalam individu yang belajar), antara lain: minat, perhatian, kebiasaan,usaha serta motif atau alasan berkegiatan belajar. Yang tidak kalah penting untuk 

diketahui sebagai faktor intern. Keberhasilan belajar adalah pemahaman karakter/sifat

diri, yakni karakter pribadi visual (melihat), auditorial (mendengar) atau kinestetik 

(melakukan/bergerak).2. Extern (dari luar individu yang belajar), antara lain: lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan sarana/fasilitas penunjang belajar.

IV. Bagaimana Belajar Yang Tepat

Setiap orang berharap belajarnya membuahkan hasil. Untuk membuatkan hal itutidak mudah. Oleh karena itu, setiap individu perlu pula mengetahui cara belajar yang tepat

untuk dirinya sendiri sebab cara belajar yang tepat setiap individu tidaklah sama, sesuai

dengan karakter kepribadiannya.