MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS...

116

Click here to load reader

Transcript of MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS...

Page 1: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

UNIVERSITAS INDONESIA

MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS OLAHRAGA

Studi Kasus Koran Al-Rayat, Qatar

SKRIPSI

PANDU ARIFIN 0806355304

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ARAB

DEPOK JANUARI 2012

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 2: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

UNIVERSITAS INDONESIA

MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS OLAHRAGA

Studi Kasus Koran Al-Rayat, Qatar

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

PANDU ARIFIN 0806355304

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI ARAB DEPOK

JANUARI 2012

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 3: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 4: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 5: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Ku persembahkan skripsi ini untuk Ibuku yang selama

ini bekerja keras untuk anak-anaknya dan juga untuk

doanya selama ini...

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 6: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

UCAPAN TERIMA KASIH

Puja dan puji syukur kehadirat Allah subhânahu wata’âlâ, karena atas berkat

dan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, walaupun berat penulis

rasakan dan dengan teratih-tatih penulis selesaikan skripsi ini.

Perjuangan 3,5 tahun yang akan segera berakhir dan ditutup dengan sebuah

tugas pamungkas bernama skripsi tentu menyisakan kesedihan mendalam di hati

penulis. Namun, mungkin inilah satu-satunya karya yang dapat penulis

persembahkan selama 3,5 tahun menjadi bagian dari keluarga besar Program Studi

Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Sungguh, penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan dan bimbingan dari

pelbagai pihak, baik berupa dorongan semangat atau pun bantuan-bantuan lainnya

seperti ide, arahan, peminjaman referensi pustaka dan sebagainya. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

(1) Prof. Dr. derSoz. Gumilar R. Somantri, Rektor Universitas Indonesia

(2) Dr. Bambang Wibawarta, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

(3) Dr. Afdol Tharik Wastono, Ketua Program Studi Arab.

(4) Dosen pengajar sekaligus pembimbing dalam penulisan skripsi ini, Dr.

Basuni Imamuddin, yang di sela-sela kesibukan beliau berkenan

membimbing penulis dengan sabar. Mungkin hanya lantunan doa kebaikan

yang layak dijadikan pembalas atas jasa-jasa beliau.

(5) Wiwin Triwinarti, MA selaku dosen pengajar dan pembibing akademik

penulis semenjak awal perkuliahan hingga semester akhir ini.

(6) Dosen-dosen pengajar Program Studi Arab FIB UI; Dr. Maman Lesmana,

Dr. Apipudin, Dr. Letmiros, Suranta, M.Hum, Yon Machmudi, Ph.D,

Juhdi Syarif, M.Hum, Minal Aidin, S.S, Aselih Asmawi, S.S, Dr. Fauzan

Muslim, Siti Rohmah Soekarba, M.Hum, dan Ade Solihat, M.Hum atas

pelajaran-pelajaran berharga yang telah mereka berikan.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 7: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

(7) Para petugas Perpustakaan UI, khususnya Pak Harto, yang telah

membantu dalam usaha untuk memperoleh data-data yang penulis

perlukan.

(8) Keluarga; Ibunda tercinta, yang dengan kesendiriannya terus berjuang

untuk mendidik dan menyekolahkan putra-putrinya hingga menggapai

gelar sarjana. Tekad dan doa penulis untuk membahagiakan Ibunda,

semoga bisa menjadi setetes pembalas atas jasa-jasa yang telah

dicurahkan. Ayahanda –rahimahullâh-, sosok penuh kagum di hati

penulis, seorang yang baik hatinya dan pemaaf terhadap sesama. Semoga

Allah mengampuni dosa-dosanya dan menempatkannya di surga-Nya.

Mba Pipit dan Kak Sur, kakak perempuan dan kakak sepupu penulis yang

telah memberikan doa dan dukungan material kepada penulis selama

penulis kuliah, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian selama ini,

serta adikku tercinta, Reza Nur Yusuf, semoga kamu bisa menjadi orang

yang sukses kelak, adikku.

(9) Sahabat karib penulis; Trias Misi Sentani, terima kasih atas segala

dukungan, doa, dan bantuannya selama ini kepada penulis, Fikri Fahmi,

terimakasih atas motor pinjaman, ijin menginap di kos dan doanya.

(10) Serta teman teman penulis di jurusan Sastra Arab dan SINTESA (Satu

Ikatan Mahasiswa Tegal Bersaudara) yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih sangat jauh dari

nilai sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

mengharapkan saran dan masukan-masukan ilmiah yang bersifat membangun

sebagai sarana untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Depok, 13 Januari 2012

Pandu Arifin

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 8: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 9: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

ABSTRAK

Nama : Pandu Arifin Program Studi : Arab Judul : Morfo-Semantik Kosakata Bahasa Arab Laras Olahraga,

Studi Kasus Koran Al-Rayat, Qatar Skripsi ini membahas tentang kosakata bahasa Arab laras olahraga yang dilihat dari segi morfologi dan semantik. Analisis ini adalah analisis kualitatif dengan desain deskriptif. Signifikansi analisis ini adalah untuk memaparkan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk dan makna-makna dalam kosakata bahasa Arab laras olahraga. Data-data dalam skripsi ini secara garis besar didapatkan dari koran Al-Rayat dari Qatar dan kamus istilah olahraga dan sepakbola. Hasil analisis ini –dari sisi morfologi—menyatakan bahwa kosakata bahasa Arab laras olahraga ada yang berbentuk arabisasi, derivasi, abreviasi, singkatan, dan hibrida. Sedangkan dari sisi semantik, kosakata bahasa Arab laras olahraga ada yang berbentuk metafora dan penerjemahan. Jika ditinjau dari relasi makna yang ada, kosakata bahasa Arab laras olahraga tak berbeda dengan kosakata-kosakata pada laras lain, yaitu adanya homonimi, polisemi, sinonimi, hiponimi, antonimi, idiom, dan juga istilah. Kata kunci: Morfologi, semantik, olahraga

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 10: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

ABSTRACT

Name : Pandu Arifin

Study Program : Arabic Studies

Title : The Morph-semantics of Arabic Sport Vocabularies,

A Case Study of Al-Rayat Newspaper, Qatar

This research discusses about the analysis of Arabic sport registers from morphology and semantics perspective, by using qualitative method with a descriptive-analyzed. This research’s purpose is to explain about Arabic sport registers in the terms of morphology and semantics process. The data in this thesis largely obtained from the Al-Rayat newspaper that is released in Qatar, sports, and football terminology dictionary. The results of this research -in the sight of morphology- state that Arabic sport vocabularies were formed through arabization, derivation, abbreviations, and hybrid. In the terms of semantics, Arabic sports vocabularies emerged from metaphorical process and translation. However, when it is viewed from the meaning relation theory, the Arabic sport registers do not have any differences with other languages, namely, the existence of homonymy, polysemy, synonymy, hyponymy, antonymy, idioms, and terminology.

Key words:

morphology, semantics, and sports

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 11: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

الملخص

فاندو عارفني : االسم الغة الربية ودهبا القسم بياض صحةف الباي قطبالهراس قضة البياضي،ال ال الصبيف والداليل لغمصطغحات الربية يف وعاملوض

عن طبيق التحغةل الصبيف والداليل. وإن هذا البياضي الالهذه البسال تبكز عغى هراس املصطغحات الربية يف

غبياضالتحغةل حتغةل نوعي ووصفي وتفسريي. ومن دمهةات هذا التحغةل هي تفصةل دنواع املصطغحات الربية لصحةف الباي من قطب وقاموس املصطغحات ومرانةها. ومصاهر املرغومات هلذه الدراس حصل عغةها الباحث من

منها تربيب واشتقاق غبياضل دصناف املصطغحات. وتشري نتائج هذا التحغةل صبفةا إىل دن البياضة وكبة القدممنها جماز وتبمج . وتوجد يف هذه املصطغحات ترده غبياضلواختصار. وتشري هاللةا إىل دن دصناف املصطغحات

.مصطغحات وكذلكاملرين واشرتاك الغفظ والرتاهف واإلشتمال والتناقض والتربري االصطالحي

: الكغمات البئةسة والبياض ، الدالل عغم، الصبف عغم

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 12: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......... vii ABSTRAK ........................................................................................ viii ABSTRACT ....................................................................................... ix x ............................................................................................... الملخصDAFTAR ISI ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv DAFTAR TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................... xv DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ..................................... xxi GLOSARIUM .................................................................................... xxii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 8 1.4 Batasan Masalah ........................................................................... 9 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9 1.6 Metodologi Penelitian .................................................................. 10 1.6.1 Korpus Data Penelitian ....................................................... 10 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 10 1.6.3 Metode Penelitian ............................................................... 11 1.6.4 Prosedur Penelitian Data .................................................... 11 1.6 Sistematika Penulisan ................................................................... 12 BAB 2 TINJAUN PUSTAKA ......................................................... 13 2.1 Pengantar ..................................................................................... 13 2.2 Bakalla (1884) .............................................................................. 13 2.3 Clive Holes (1995) ....................................................................... 14 2.4 Versteegh (1997) ......................................................................... 16 2.5 Lesmana (2010 dan 2002) ........................................................... 20 2.6 Fa’iq (2010) ................................................................................. 25 2.7 Sintesis ......................................................................................... 28 BAB 3 KERANGKA TEORITIS ................................................... 29 3.1 Pengantar ..................................................................................... 29 3.2 Laras Olahraga ............................................................................. 29 3.2.1 Definisi Laras ..................................................................... 29

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 13: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

3.2.2 Olahraga ............................................................................. 30 3.3 Morfologi Bahasa Arab ................................................................ 31 3.3.1 Definisi Morfologi ............................................................. 31 3.3.2 Morfem, Kata, dan Kelas Kata ........................................... 32 3.3.3 Infleksi ............................................................................... 35 3.3.4 Derivasi .............................................................................. 36 3.4 Sumber Pembentukan Kata dan Bentuk Kata dalam Bahasa Arab Moderen .............................................................................................. 39 3.4.1 Sumber Pembentukan Kata ............................................... 39

3.4.1.1 Kosakata Bahasa Arab .............................................. 39 3.4.1.2 Kosakata Bahasa Asing ............................................. 40

3.4.2 Bentuk Kata dan Frasa dalam Bahasa Arab Modern ......... 43 3.5 Semantik Bahasa Arab ................................................................ 45 3.5.1 Definisi Semantik .............................................................. 45 3.5.2 Peranan Semantik dalam Pembentukan Kosakata Baru .... 46 3.6 Relasi Makna ................................................................................ 48 3.6.1 Relasi Makna Keidentikan ................................................. 48

3.6.1.1 Homonimi .................................................................. 48 3.6.1.2 Polisemi ..................................................................... 49 3.6.1.3 Sinonimi .................................................................... 49

3.6.2 Relasi Makna Peliputan ..................................................... 50 3.6.3 Relasi Makna Pertentangan ............................................... 51 3.7 Idiom ............................................................................................ 51 3.8 Istilah ............................................................................................ 52 BAB 4 ANALISIS MORFOLOGI KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS OLAHRAGA ..................................................................... 53 4.1 Pengantar ..................................................................................... 53 4.2 Arabisasi ...................................................................................... 53 4.2.1 Transliterasi ....................................................................... 53 4.2.2 Transkripsi ......................................................................... 55 4.3 Derivasi ........................................................................................ 64 4.3.1 Akar Kata ........................................................................... 65 4.3.2 Pola Derivasi Kata ............................................................. 65 4.4 Relasi antara Arabisasi dan Derivasi ........................................... 68 4.5 Pluralisasi .................................................................................... 69 4.6 Gabungan Kata ............................................................................ 70 4.7 Hibrida ......................................................................................... 73 4.8 Singkatan Lambang Huruf .......................................................... 74 BAB 5 ANALISIS SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS OLAHRAGA ...................................................................... 76 5.1 Pengantar ..................................................................................... 76 5.2 Peranan Semantik dalam Pembentukan Kosakata Bahasa Arab Laras Olahraga ................................................................................... 76 5.2.1 Metafora ............................................................................. 76

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 14: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

5.2.2 Penerjemahan ..................................................................... 77 5.3 Perubahan Makna ........................................................................ 78 5.4 Relasi Makna ............................................................................... 78 5.4.1 Homonimi .......................................................................... 78 5.4.2 Polisemi ............................................................................. 79 5.4.3 Sinonimi ............................................................................. 79 5.4.4 Antonimi ............................................................................ 81 5.4.5 Hiponimi ............................................................................. 82 5.5 Idiom ............................................................................................ 83 5.6 Istilah ............................................................................................ 84 BAB 6 KESIMPULAN .................................................................... 86 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 87 BIOGRAFI SINGKAT ....................................................................... 90 LAMPIRAN ....................................................................................... 91

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 15: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Pola Pembentukan Kosakata dalam MSA 18 Tabel 4.1 Penyesuaian Pelafalan Kosakata Bahasa Arab Laras Olahraga 63

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 16: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

DAFTAR TRANSLITERASI ARAB-LATIN

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

tidak ا

dilambangkan th ط

zh ظ b ب

(apostrof) ’ ع t ت

gh غ ts ث

f ف j ج

q ق ḥ ح

k ك kh خ

l ل d د

m م dz ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

? ء sy ش

y ي sh ص

sh ض

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 17: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti bahasa Indonesia terdiri dari vokal tunggal atau

monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

2.1 Vokal tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang dilambangkan berupa tanda atau

harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf latin

-- ◌- /fathah/ a

-- ◌- /kasrah/ i

-- ◌- /dhammah/ u

Contoh: (1) كتب : /kataba/

/dzukira/ : ذكر (2)

/ḥasuna / : حسن (3)

2.2 Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf

Tanda Huruf latin

-◌ي -- ai

-◌و -- au

Contoh: (4) كيف : /kaifa/

/qaulun/ : قـول (5)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 18: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

3. Vokal Panjang

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa

Tanda Huruf latin

-◌ا-- â

-◌ي-- î

-◌و-- û

Contoh: (6) قال /qâla/

/fîhi/ فيه (7)

/muslimûn/ مسلمون (8)

4. Tâ? Marbûthah

tâ? Marbûthah/ non-asimilatif/ ة .1

Tâ? marbûthah yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah.

Contoh: (9) ة ن يـ د امل /al-madînatu/

tâ? marbûthah/ asimilatif/ ة .2

Tâ? marbûthah yang mati atau mendapat harakat sukun,

transliterasinya adalah /h/. Transliterasi ini juga berlaku jika kata yang

diakhiri dengan tâ? marbûthah merupakan kata terakhir pada sebuah

frase atau kalimat.

Contoh: (10) ة ين د امل

ةر و نـ امل /al-madînatu l-munawwarah/

5. Tanwin

Tanda Huruf latin

-- ◌- an

-- ◌- in

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 19: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

-- ◌- un

Contoh: (11) ال لي /lailan/

ل ي ل (12) /lailin/

ل لي (13) /lailun/

6. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd dilambangkan dengan tanda (- ◌--). Dalam

transliterasi ini, tanda syaddah dilambangkan dengan konsonan kembar.

Contoh: (14) ريب /rabbî/

7. Artikel

Artikel dilambangkan dengan ال /al / untuk artikel takrif, namun dalam

transliterasi ini penulisan artikel dibedakan atas artikel yang diikuti oleh

huruf syamsiyyah (huruf-huruf asimilatif) dan artikel yang diikuti oleh

huruf qamariyyah (huruf-huruf tak asimilatif). /al / qamariyyah maupun

syamsiyyah ditulis menurut pelafalan dan dipisah dengan kata yang

mengikutinya dengan menggunakan tanda penghubung.

1. Artikel yang diikuti oleh huruf syamsiyyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditrasnsliterasikan

secara asimilatif terhadap huruf awal dari nomina yang disandangnya.

Contoh (15) /asy-syamsu/ س الشم

2. Artikel yang diikuti oleh huruf qamariyyah

Artikel ال /al / yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan

dengan cara tak asimilatif terhadap huruf awal dari nomina yang

disandangnya sesuai dengan bunyinya.

Contoh (15) القمر /al-qamaru/

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 20: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

3. Artikel ال /al / syamsiyyah ataupun qamariyyah yang didahului oleh

kata lain dan pelafalannya disambung, maka transliterasinya tanpa

didahului vokal /a/

Contoh: (16) نـور الشمس /nûru sy-syams/

كرمة (17) /Makkatu l-mukarramah/ مكة امل

8. Hamzah

Hamzah ء dilambangkan bila terletak di tengah dan diakhir kata. Apabila

terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena tulisan Arab

berupa ا /alif/.

- Hamzah mati dan hamzah hidup yang terletak di belakang konsonan

atau vokal rangkap (diftong) dalam suatu kata dilambangkan dengan

tanda /?/ contoh (18) تأخذ /ta?khudzu/, (19) شيئ /syai?un/

- Hamzah yang terletak di akhir dilambangkan dengan tanda /?/ contoh

قـرأ (20) /qara?a/

- Hamzah yang terletak di awal tidak dilambangkan dengan tanda /?/,

tetapi dengan vokal /a/, /i/, /u/, contoh (21) إن /inna/

- Hamzah washal ditengah kalimat tidak dilambangkan; dan huruf

setelahnya dipisahkan dengan tanda hubung, contoh (22) وارمحــين /w-

arhamnî/

Keterangan:

Transliterasi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berdasarkan Surat

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor 0543 b/U/1987 tertanggal

22 Januari 1988. Namun penulis melakukan modifikasi pada huruf-huruf tertentu

dikarenakan beberapa alasan teknis.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 21: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG Daftar Singkatan b.A : bahasa Arab b.I : bahasa Indonesia b.Ing : bahasa Inggris Daftar Lambang /.../ : Mengapit transliterasi ‘...’ : Menunjukkan arti atau terjemahan cetak miring : Menunjukkan bahasa asing, judul buku, dan nama lembaga

atau perusahaan

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 22: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

GLOSARIUM

Abreviasi : pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk

yang lengkap

Adverbia : kata yang memberikan keterangan pada verba,

adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat,

Adjektiva : kata sifat

Akronim : kependekan yang berupa gabungan huruf atau

suku kata atau bagian lain yang ditulis dan

dilafalkan sebagai kata yg wajar

Analogi : kesepadanan antara bentuk bahasa yang menjadi

dasar terjadinya bentuk lain

Antonimi : oposisi makna dalam pasangan leksikal yang

dapat dijenjangkan

Arabisasi : proses pemungutan bahasa asing dengan pola

morfologi dan fonologi Arab

Aspek : kategori gramatikal verba yang menunjukkan

lama dan jenis perbuatan

Calque (b.Ing) : penerjemahan harfiah

Calque by ekstension (b.Ing) : penerjemahan harfiah disertai perluasan makna

Coinage (b.Ing) : pembentukan kata

Compound calques (b.Ing) : penerjemahan bukan kata per kata

Construct phrase (b.Ing) : satu nomina diikuti oleh nomina lain yang

menunjukkan pembatasan keterangan atas

nomina yang sebelumnya hingga membuatnya

menjadi definitif, sekalipun tanpa artikel (al-)

Derivasi : afiksasi yang tidak bersifat inflektif pada bentuk

dasar untuk membentuk kata baru

Fleksi : afiksasi pada dasar atau akar untuk membatasi

makna gramatikalnya

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 23: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Hibrida : kata kompleks yang bagian-bagiannya berasal

dari bahasa berbeda

Hiponimi : hubungan antara makna spesifik dan makna

generik atau antara anggota taksonomi dan

nama taksonomi

Homonimi : hubungan antara dua kata yang ditulis dan/atau

dilafalkan dengan cara sama, tetapi tidak

mempunyai makna yang sama

Idiom : konstruksi yang maknanya tidak sama dengan

gabungan makna unsurnya

Idhâfah (b.A) : bentuk penyandaran suatu isim dengan isim

yang lain

Infleksi : perubahan bentuk kata (dalam bahasa fleksi)

yang menunjukkan berbagai hubungan

gramatikal

Istiqâq (b.A) : derivasi

Konsep : gambaran mental dari objek, proses, atau apa

pun yg ada di luar bahasa, yg digunakan oleh

akal budi untuk memahami hal-hal lain

Laras : variasi bahasa menurut pemakaian yang

berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,

menurut hubungan pembicara, kawan bicara,

dan orang yang dibicarakan, dan menurut media

pembicaraan

Makna leksikal : makna asli/semula suatu kata

Makna struktural : makna kata yang sudah terkait dengan kata-kata

lain yang bersamanya

Morfem : satuan bentuk bahasa terkecil yg mempunyai

makna secara relatif stabil dan tidak dapat

dibagi atas bagian bermakna yg lebih kecil

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 24: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Morfologi : cabang ilmu linguistik yang mempelajari

tentang morfem

Metafora : pemakaian kata atau ungkapan lain untuk obyek

atau konsep lain berdasarkan kias atau

persamaan

Naḥt (b.A) : akronim

Neologisme : kata bentukan baru atau makna baru untuk kata

lama yg dipakai dalam bahasa yang memberi

ciri pribadi atau demi pengembangan kosakata

Parafrase : pengungkapan kembali suatu konsep dengan

cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa

mengubah maknanya

Partial calque (b.Ing) : pernerjemahan harfiah kata per kata

Preposisi : kata depan

Polisemi : bentuk bahasa (kata, frasa, dan sebagainya)

yang mempunyai makna lebih dari satu

Qawâlib (b.A) : kemurnian bahasa

Qiyâs (b.A) : analogi

Relasi makna : hubungan makna antar kata

Semantik : cabang ilmu linguistik yang mempelajari

tentang makna

Sinonimi : hubungan antara bentuk bahasa yang mirip atau

sama maknanya

Ta’rîb (b.A) : Arabisasi

Transkripsi : penyalinan teks dengan mengubah ejaannya ke

dalam ejaan lain untuk menunjukkan lafal bunyi

unsur bahasa yang bersangkutan

Transliterasi : penggantian huruf demi huruf dari aksara Latin

ke aksara Arab tanpa mengindahkan lafal bunyi

kata yang sebenarnya

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 25: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, tidak ada satupun media massa, dalam hal ini

koran, yang tidak memiliki rubrik olahraga termasuk di dalamnya

koran berbahasa Arab. Misalnya dalam koran Al-Rayat dari Qatar

yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian penulis kali ini, pada

saat mengunduh koran tersebut dari website-nya, terlihat terdapat

tiga rubrik utama di dalamnya yaitu : Al-Raya Al-Yaumiyyah, Al-

Raya Al-Riyadiyyah, Al-Raya Al-Iqtishaadiyyah1. Rubrik Al-

Riyadiyyat (rubrik olahraga) pada koran tersebut terlihat

menempati salah satu dari tiga rubrik utama yang terdapat dalam

koran yang berasal dari Qatar tersebut. Hal itu membuktikan

bahwa rubrik olahraga pada koran Arab sangatlah penting dan

utama keberadaannya. Kecenderungan ini berkaitan erat dengan

minat masyarakat Arab terhadap berita olahraga yang berdampak

pada tingkat penjualan koran tersebut, seperti yang dikatakan oleh

Jon Ryan seorang editor The Sunday Telegraph:

Newspaper has changed as sport has changed, take football, the game, for a host of reason, has moved up market. It’s now after dinner-conversation in a way it wasn’t not that long ago. The Daily Telegraph carries football news stories on its front page that would have been unthinkable not too long back. I mean the Sunday telegraph has always been a cricet paper, traditionally our number one sports, but the range of sportswriters has grown over recent years to the extent that a football writers like Paddy Barclay will have status that would not have been the case on a paper such as this previously. (interview with the author dalam Raymond Boyle, 2006:160)

1 Data ini diambil dari website resmi koran Al-Raya dari Qatar yaitu http://www.raya.com.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 26: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Rubrik olahraga merupakan alat untuk meningkatkan daya

jual suatu koran. Nilai komersial yang dimiliki membuat rubrik ini

diberi perhatian khusus. Jon Ryan pun, dalam buku yang sama,

mengatakan bahwa belakangan ini jumlah penulis rubrik olahraga

meningkat dan tidak jarang pula berita olahraga menduduki

headline suatu koran. Hal ini serupa dengan apa yang dikatakan

oleh Bangun seorang wartawan dan redaktur olahraga di Indonesia,

‘dari survei pembaca dapat disimpulkan bahwa olahraga adalah

salah satu topik yang paling menarik minat’ (Bangun, 2007:43).

Menurut data yang penulis peroleh, sekarang ini terdapat

lebih dari 100 koran dan 120 majalah berbahasa Arab. Hal ini

menunjukkan bahwa pentingnya bahasa Arab tidak hanya untuk

orang yang berbicara bahasa Arab saja, tapi juga dunia seluruhnya

(Bakalla, 1984:10). Seiring dengan rubrik olahraga pada koran

Arab yang tak terbantahkan lagi keberadaannya, tentu menjadikan

bahasa pers yang digunakan (dalam hal ini bahasa Arab) juga

semakin berkembang. Rubrik olah raga dalam koran Arab

menduduki tempat khusus dalam segi morfo-semantik. Hal ini

karena istilah olah raga yang mereka gunakan berbeda dengan

yang biasa ditemukan dalam referensi lainnya sehingga perlu

pengetahuan khusus untuk memahami istilah-istilah tersebut.

Sebagai perbandingan penulis ingin menunjukkan

perkembangan bahasa laras olahraga yang terjadi di Indonesia.

Menurut Untung Yuwono, kosakata bahasa Indonesia laras

olahraga yang ditampilkan dalam media massa cetak dewasa ini

menunjukkan perkembangan yang mencolok. Derasnya kosakata

asing yang masuk ke alam pengetahuan orang Indonesia,

perkembangan dunia olahraga yang pesat, kecenderungan pers

dalam pemilihan dan penampilan berita, serta kebebasan pegiat

pers dalam menulis dianggap sebagai penyebab perkembangan

yang mencolok itu. Data kosakata yang dianggap sebagai bagian

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 27: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

dari khazanah kata laras olahraga sementara ini menunjukkan

bahwa khazanah kosakata bahasa Indonesia laras olahraga kaya

akan metafora, kata serapan, dan kata asing. Kekayaan itu di satu

sisi dapat memperumit penyusunan glosarium dan kamus istilah

olahraga, namun di sisi lain dapat merupakan bahan baku bagi

pembakuan istilah olahraga (Yuwono, 2009:1).

Tercatat oleh Sugono (Sugono dalam Yuwono, 2009:2)

bahwa sampai tahun 1999 saja telah dihasilkan 215.062 istilah

bahasa Indonesia dari 134 bidang/subbidang ilmu. Namun, adakah

di antara sekian istilah dan bidang itu istilah bidang olahraga?

Istilah dalam beberapa bidang telah disorot dalam berbagai

pertemuan ilmiah, terutama bidang ilmu dasar, seperti matematika,

fisika, kimia, dan biologi. Istilah bidang ilmu terapan, seperti

pertanian dan peternakan, pun tidak ketinggalan dikembangkan

dan didokumentasi dalam bentuk glosarium dan kamus istilah.

Agaknya bidang olahraga menjadi “anak tiri” sehingga hingga kini

tak satu pun glosarium dan kamus istilah bidang olahraga dijumpai

di pasar atau sumber pustaka. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa

prioritas pengembangan kosakata dewasa ini diberikan pada bidang

ilmu dan teknologi. Kuat asumsi bahwa bidang ilmu tertentu,

seperti ilmu alam, ekonomi, sosial, dan humaniora, serta teknologi

menguasai hajat hidup orang banyak. Bidang olahraga, yang sejak

masa sekolah dasar telah dipelajari, tentu tidak termasuk di

dalamnya. Hal yang kedua, yang boleh jadi lebih objektif, adalah

makin banyaknya subbidang dalam bidang olahraga. Cabang

olahraga bertambah dari waktu ke waktu. Perkembangan bidang

olahraga yang pesat dengan aneka cabang atau subbidangnya itu—

yang diperkuat oleh makin beragamnya kebutuhan masyarakat

penikmat olahraga dan berkembangnya teknologi keolahragaan—

menyebabkan khazanah kata bidang olahraga bertambah

melimpah, yang pada ujungnya memperumit inventarisasi istilah

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 28: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

bidang olahraga itu. Hal tersebut di atas, yang menyebabkan

pengembangan dan inventarisasi khazanah bahasa Indonesia laras

olahraga tidak secepat laras yang lain. Pemaparan dalam tulisan ini

ditekankan pada pemakaian kosakata dalam teks-teks berlaras

olahraga dewasa ini di dalam media massa cetak. Pemuatan teks-

teks berlaras olahraga dalam media massa cetak memperlihatkan

bahwa bidang olahraga termasuk bidang yang diberikan perhatian

secara istimewa. Surat kabar harian apapun yang terbit hingga saat

ini, sebagai contoh, menyediakan halaman khusus untuk teks-teks

tentang olahraga. Belum lagi media khusus, seperti tabloid dan

majalah olahraga, yang menunjukkan bahwa bidang ini diminati

secara luas oleh masyarakat. Dengan demikian, telaah tentang

perkembangan kosakata laras olahraga perlu diajukan. “Kekhasan”

kosakata laras olahraga, apabila diketahui, akan membantu

mempermudah penyusunan glosarium ataupun kamus istilah

olahraga.

Kenyataan yang terjadi dalam bahasa Indonesia tersebut

nampaknya juga terjadi di negara-negara berbahasa Arab. Seiring

dengan masuknya macam-macam olahraga ke dunia Arab, maka

muncul pula istilah-istilah baru dalam sebuah bahasa (dalam hal ini

bahasa Arab). Istilah-istilah baru tersebut dapat dibentuk sendiri

atau pun dipungut dari bahasa asing, baik direncanakan atau pun

tidak direncanakan2. Hal ini seperti yang dikemukakan Sakri

(1993:230), dia berpendapat bahwa setiap bahasa alami memiliki

kemampuan untuk berkembang ke segala arah dan menyesuaikan

diri dengan tuntutan komunikasi. Setiap bahasa alami ternyata

mampu menemukan cara untuk menciptakan kata atau

ungkapannya.

2 Dalam perkembangan bahasa dikenal istilah perencanaan bahasa. Perencanaan bahasa adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Pusat Bahasa, untuk menentukan variasi bahasa mana yang dikukuhkan sebagai bahasa nasional, menyeleksi kata-kata baru, dan semacamnya.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 29: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Sebelumnya telah penulis ungkapkan, perkembangan dunia

olahraga yang begitu besar membawa pengaruh nyata terhadap

perkembangan bahasa, yaitu dengan munculnya kosakata-kosakata

baru di pelbagai bahasa, tak terkecuali bahasa Arab. Dalam hal ini

bahasa Arab, suatu bahasa yang paling kaya literaturnya menurut

para linguis (Gray, 1971:6), harus memainkan peranannya yang

dalam hal ini membentuk peristilahan kata dalam ranah olahraga

mengingat fungsi bahasa Arab sebagai bahasa internasional, ilmu

pengetahuan, seni, dan pembawa kebudayaan yang besar (Bakalla,

1984: 10). Hal inilah yang membuat bahasa Arab memungut ide

dan konsep dari bahasa dimana olahraga yang kini populer di

negeri-negeri Arab berasal. Ide dan konsep tersebut kemudian

distandardisasi oleh akademisi-akademisi Arab di Kairo,

Damaskus, Baghdad, Amman selanjutnya dimasukkan ke dalam

bahasa Arab. Proses penerjemahan istilah-istilah baru ke dalam

bahasa Arab atau pengkonstruksian sebuah kosakata bahasa Arab

baru dikenal sebagai coinage atau penciptaan kata baru (Bakalla,

1984: 14). Dalam upaya membentuk kosakata baru dapat ditempuh

dengan berbagai cara, Usman (1978: 11, dalam Lesmana, 2010:

33) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Kosakata

mengungkapan,

“Cara pembentukan kata baru pada dasarnya ada dua, yaitu kata-kata yang dibentuk dari sumber bahasa itu sendiri dan kata-kata yang dipungut dari sumber bahasa lain, atau kadang-kadang gabungan dari kedua sumber tersebut.”

Adapun contoh kosakata bahasa Arab laras olahraga adalah

sebagai berikut :

’farîq/ ‘tim/ فريق (1)

’bâdmîntûn/ ‘bulu tangkis/ بادمينتون (2)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 30: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’mubârâh/ ‘pertandingan/ مباراة (3)

’marma/ ‘gawang/ مرمى (4)

’khathf hadaf/ ‘membuat gol/ خطف هدف (5)

’bidâyatu l-mawsim/ ‘awal musim/ بداية املوسم (6)

’ka?su l-‘âlam/ ‘piala dunia/ كأس العامل (7)

’adâd i?liktirûnî / ‘jam elektronik’/ عداد إلكرتوين (8)

’hadaf/ ‘gol/ هدف (9)

Pada contoh kata-kata di atas ada yang dibentuk dari bahasa Arab

sendiri (contoh 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9), dari bahasa asing melalui proses

transkripsi (contoh 2), atau pun gabungan dari dua bahasa (contoh 8). Ada

yang bentuk tunggal (contoh 1, 2, 3, 4, 9), ada juga yang berupa gabungan

kata (contoh 5, 6, 7, 8). Gabungan kata pun terbagi menjadi beberapa sub-

bentuk lagi, ada yang berupa frase nomina (contoh 5 dan 8) dan ada yang

berupa frase nomina idhâfah (Contoh 6 dan 7). Dari segi semantis,

keunikan terjadi pada contoh 9, kata هـدف /hadaf/ yang artinya ‘gol’ atau

‘goal’. Kata tersebut sebenarnya memiliki arti ‘tujuan’ akan tetapi dalam

laras olahraga mengalami perubahan makna menjadi ‘gol’.

Mengenal bentuk kata merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam proses penerjemahan. Karena dengan mengenal bentuk kata

itulah, makna kata dapat lebih mudah dimengerti (Lesmana, 2010: 31).

Oleh sebab itu, penulis beranggapan bahwa dibutuhkan kajian morfologi

dan semantik (yang merupakan subsistem bahasa) untuk lebih memahami

istilah-istilah bahasa Arab laras olahraga. Aspek morfo-semantik

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 31: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

merupakan aspek bahasa yang sangat penting bagi bahasa-bahasa flektif3

seperti bahasa Arab (Katamba, 1993: 58-59).

Morfologi adalah proses pengubahan bentuk kata yang mencakup

bagian-bagiannya dan pembentukannya. Pembentukan kata dalam proses

morfologis selalu diikuti perubahan yang mengakibakan timbulnya kelas

kata baru, namun ada juga berupa infleksi yaitu perubahan yang tidak

mengakibatkan timbulnya kelas kata baru (Kentjono, 1984: 46). Dalam

bahasa Arab, umumnya proses morfologis terjadi dengan penambahan

internal, perubahan internal atau modifikasi internal, contoh كتـب /ktb/

dapat dibentuk menjadi beberapa verba, antara lain كتـب /kataba/ ‘menulis’,

kâtib/ ‘penulis’, dan/ كاتـب ,’uktub/ ‘tulislah/ اكتـب ’,yaktubu/ ‘menulis/ يكتـب

.’maktabah/ ‘perpustakaan/ مكتبة

Proses morfologis tidak hanya menghasilkan bentuk baru

melainkan juga memperoleh makna baru yang disebut makna gramatikal,

sedangkan makna semula adalah makna leksikal (Kridalaksana, 1996: 10).

Pemaknaan tersebut dikaji dalam ilmu tentang makna yaitu semantik.

Apabila digabungkan antara morfologi dan semantik maka terbentuklah

morfo-semantik yang berarti perubahan-perubahan makna suatu kata

dengan diikuti perubahan makna kata itu sendiri. Pengertian tersebut

diartikan bahwa pembentukan suatu makna dapat melibatkan proses

morfologis di dalamnya. Hal tersebut selaras dengan apa yang

dikemukakan oleh Bakalla (1990: 14) dalam sebuah bukunya yang

berjudul, Arabic Culture; Through Its Lanuguage and Literature,

Building a new vocabulary involves two main linguistik levels,

namely semantics and morphology. Semantics concern itself with the

study of the meaning of the word coined, while morphology involves

3 Fleksi (Flection) adalah proses/hasil penambahan afiks pada dasar atau akar untuk membatasi makna gramatikalnya. (Kridalaksana, 1993: 55)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 32: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

the study of the information of words or terms. Wheareas semantics is

the study of the internal content of words; morphology concentrates on

the external shape of words.

‘pembentukan sebuah kosakata baru meliputi dua tingkat

linguistik yang utama, yaitu semantik dan morfologi. Semantik

menyangkut kajian tentang arti dari kata yang diciptakan, sedangkan

morfologi menyangkut kajian tentang pembentukan kata atau istilah.

Jadi semantik merupakan kajian tentang isi kata bagian dalam dan

morfologi memusatkan perhatian pada bentuk kata bagian luar.’

Kekhasan inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji

istilah-istilah dalam laras olahraga dalam koran Arab yaitu Al-Rayat

dari segi morfo-semantik.

1.2 Rumusan Masalah

Kosakata bahasa Arab laras olahraga memiliki kekhasan secara

bentuk dan makna dengan bahasa Arab pada umumnya. Bagaimanakah

pembentukan dan makna kosakata bahasa Arab laras olahraga tersebut

dalam koran Al-Rayat ditinjau dari segi morfo-semantik merupakan

permasalahan pokok dalam penelitian yang penulis lakukan ini.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Menjelaskan proses morfologis dan semantis pembentukan kosakata

bahasa Arab laras olahraga.

2. Memaparkan bentuk-bentuk kosakata bahasa Arab laras olahraga.

3. Menjelaskan makna-makna kosakata bahasa Arab laras olahraga,

baik makna bentuk tunggal, gabungan kata, idiom, atau pun beberapa

relasi makna yang terkandung di dalamnya.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 33: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

1.4 Batasan Masalah

Secara kuantitatif, kosakata bahasa Arab laras olahraga sangat

banyak karena begitu banyak pula cabang olahraga yang ada di dunia ini.

Menyebutkan semua kosakata bahasa Arab laras olahraga sama halnya

dengan menyebutkan semua kosakata olahraga yang ada dalam semua

cabang olahraga. Bahkan, terdapat kamus olahraga khusus sepakbola yang

dibuat oleh Samir Shanawiy yang dapat diunduh di internet dengan

mudah4. Terdapat pula kamus olahraga di semua bidang yang ada, artinya

jumlah lema atau entry dalam kamus olahraga tersebut tidaklah sedikit.

Oleh karena itu, agar ruang lingkup pembahasan dalam analisis ini lebih

fokus dan tidak terlalu luas, maka istilah-istilah yang akan dianalisis

penulis adalah istilah-istilah yang terdapat di koran Al-Rayah pada rubrik

Al-Riyadiyyah-nya. Selain itu, penulis menggunakan kamus olahraga

seperti kamus yang penulis sudah sebutkan di atas serta kamus bahasa

Arab karya Munawwir dan Hans Wehr sebagai referensi tambahan.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan,

1. Dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa untuk memahami istilah-

istilah dan kosakata olahraga berbahasa Arab yang biasa dipakai di

koran Arab.

2. Dapat dijadikan panduan bagi pembaca koran berbahasa Arab

terkhusus rubrik olahraganya ketika mencari arti atau makna istilah

tersebut di dalam kamus.

3. Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa yang mempunyai minat

terhadap bidang linguistik Arab (aspek teoretis).

4 Dapat diunduh di website http://cdn.almaany.com/dicload/sport_dictionary.pdf

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 34: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

4. Dalam bidang penerjemahan, dapat dijadikan referensi dalam

penerjemahan kosakata bahasa Arab laras olahraga bagi pembelajar

bahasa Arab lainnya (aspek praktis).

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Korpus Data Penelitian

Korpus data penelitian ini adalah kosakata bahasa Arab laras

olahraga. Data yang terdapat dalam skripsi ini sebagian besar

diambil dari koran Al-Rayat dari negara Qatar rubrik Al-Riyadiyyah.

Lebih lengkapnya, penulis menggunakan rubrik koran tersebut yang

terbit pada tanggal 12, 13, 15, 16, 17, 18, 23, 31 pada bulan Oktober

untuk mencari kosakata bahasa Arab laras olahraga yang akan

penulis jadikan input kata di dalam skripsi ini. Sementara itu,

penulis juga mengambil data dari The Sport Dictionary dan Soccer

Glossary.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan,

penulis menggunakan beberapa cara pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Kepustakaan

Studi ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder,

telaah kepustakaan, kerangka pemikiran, serta teori yang

dianggap relevan dengan permasalahan. Melalui studi

kepustakaan ini diperoleh pernyataan, pemikiran beserta teori

yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ingin

diketahui dalam penelitian ini. Data-data ini digunakan untuk

membentuk suatu kerangka teoritis atas permasalahan yang

akan dibahas.

Data-data kepustakaan tersebut diperoleh di

Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, atau pun buku-buku

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 35: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

koleksi pribadi penulis, dan sisanya melalui internet. Selain itu,

ada juga data primer yang didapatkan melalui studi kepustakaan

ini, salah satunya melalui daftar kosakata olahraga yang

terdapat di dalam kamus khusus olahraga maupun umum

berbahasa Arab yang telah penulis sebutkan di atas.

2. Pengamatan

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data primer.

Penulis mengamati rubrik Al-riyadiyyah pada koran Qatar

tersebut pada beberapa edisi yang telah diterbitkan dengan

merujuk kepada kamus olahraga yang telah penulis miliki.

Selanjutnya penulis pilah dan pilih kata-kata apa saja yang akan

dijadikan objek penelitian.

1.6.3 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur

analisis yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang

tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang dapat diamati.

Alasan penulis memilih metode ini adalah keinginan penulis

untuk melakukan analisis dan eksplorasi terhadap bentuk dan makna

kosakata bahasa Arab laras olahraga yang sampai saat ini –sepanjang

pengetahuan penulis- belum dikaji secara linguistik oleh peneliti-

peneliti lain, terutama peneliti dari Indonesia.

1.6.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut,

1. Mencari kosakata laras olahraga dalam bahasa Arab di koran Al-

Raya dan kamus khusus olahraga.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 36: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

2. Mengelompokkan kosakata tersebut berdasarkan kategori-

kategorinya.

3. Menganalisis kosakata tersebut berdasarkan bentuk dan

maknanya.

Penulis menarik kesimpulan penelitian berdasarkan hasil

penelitan dan kerangka teoritis. Kesimpulan tersebut merupakan

jawaban dari rumusan masalah sekaligus merupakan hasil akhir

yang dicapai penulis dalam penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Tulisan dalam skripsi ini akan disajikan dalam enam bab. Bab

pertama adalah bab pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian,

metodologi penelitian; korpus data penelitian, teknik pengumpulan data,

metode penelitian, prosedur penelitian. Subbab terakhir berkenaan

dengan sistematika penulisan skripsi.

Bab kedua berisikan tinjauan pustaka dari buku-buku yang

dijadikan referensi untuk analisis ini. Bab ini juga mengupas kajian-

kajian terdahulu oleh peneliti-peneliti lain yang masih erat kaitannya

dengan kajian dalam skripsi ini. Selanjutnya penulis menjelaskan garis

kesinambungan dari buku/penelitian tersebut yang berkaitan dengan

penulisan skripsi ini.

Bab ketiga adalah kerangka teoritis. Bab ini mengemukakan

tentang teori-teori yang dijadikan penulis sebagai rujukan dalam analisis

ini.

Bab keempat adalah kajian morfologi kosakata bahasa Arab laras

olahraga.

Bab kelima, kajian semantik kosakata bahasa Arab laras olahraga.

Bab terakhir, keenam adalah kesimpulan. Kesimpulan data dan

permasalahan yang penulis analisis.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 37: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengantar

Seharusnya bab ini membahas mengenai buku-buku dan kajian terdahulu

yang berkaitan erat dengan topik dan korpus analisis skripsi penulis. Akan

tetapi, sepengetahuan penulis, belum ada buku-buku ataupun kajian terdahulu

yang secara khusus membahas mengenai kosakata bahasa Arab laras olahraga,

terutama analisis dalam bidang linguistiknya (morfologi dan semantik). Oleh

karena itu, pada bab ini, penulis memuat buku-buku dan kajian terdahulu yang

masih berkaitan dengan bahasa Arab modern karena menurut penulis kajian

mengenai kosakata bahasa Arab laras olahraga masih erat hubungannya

dengan kajian bahasa Arab modern. Dalam penyajiannya, penulis akan

memuat buku-buku dan kajian terdahulu tersebut dimulai dari karya terlama

sampai yang terbaru.

2.2 Bakalla (1984)

Sebuah buku yang berjudul Arabic Culture Through Its Language and

Literature adalah buku karya M.H Bakalla yang diterbitkan oleh Kegan Paul

International , London, Boston, Melbourne, dan Henley. Isi buku ini terdiri

dari dua bagian yaitu yang pertama membicarakan tentang bahasa arab dan

yang kedua membicarakan tentang kesusastraan Arab. Pada tahun 1990,

Maman Lesmana telah menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Indonesia

akan tetapi dia memisahkan dua bagian dari buku ini menjadi dua buku. Buku

pertama adalah buku yang membicarakan tentang bahasa Arab yang dia beri

judul Pengantar Penelitian Studi Bahasa Arab. Sementara itu buku yang

kedua adalah buku yang membicarakan tentang kesusastraan Arab yang dia

beri judul Pengantar Penelitian Studi Sastra Arab. Alasan Lesmana

memisahkan dua bagian ini menjadi dua buku karena menurutnya para

peminat masalah ilmu bahasa Arab, khususnya mahasiswa, berbeda dengan

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 38: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

para peminat ilmu sastra Arab. Buku yang penulis jadikan sebagai pendamping

dari buku utama Bakalla (versi berbahasa Inggris) yang berjudul ‘Arabic

Culture Through Its Language and Literature’ adalah buku Lesmana yang

pertama yang berjudul Pengantar Penelitian Studi Bahasa Arab.

Setelah penulis membaca dan mengamati isi buku karangan Bakalla ini,

terdapat dua bab yang penulis jadikan acuan untuk penulisan skripsi ini karena

bab tersebut membahas tentang kajian bahasa Arab modern. Bab tersebut

adalah bab “The Modernization of Arabic ‘Modernisasi Bahasa Arab’” dan

bab “Loan-Words in Arabic ‘Kata Pinjaman dalam Bahasa Arab’”. Pada bab

tersebut, Bakalla menjelaskan bahwa Bahasa Arab Modern tidak hanya berupa

bahasa tulisan yang dipakai oleh penerbit dan pengarang ketika akan membuat

buku, surat menyurat ataupun administrasi, tetapi juga berupa bahasa lisan

yang dipakai oleh orang-orang yang berpendidikan dan setengah

berpendidikan di dunia perkuliahan, serta dipakai secara luas oleh media cetak

maupun elektronik seperti di koran, radio, dan televisi. Pada pertengahan abad

ke-19, bahasa Arab telah memasuki fase baru dalam perkembangannya. Ada

beberapa indikator yang menunjukkan bahwa bahasa Arab telah memainkan

peranannya sebagai pembawa ide-ide modern. Pelopornya tidak lain adalah

para jurnalis, penulis, dan novelis Arab yang telah membuka jalan bagi bahasa

Arab untuk mengambil tempat sebagai bahasa yang modern yang mampu

mengungkapkan pemikiran modern dan cara hidup pada zaman modern.

Saat ini bahasa Arab berada pada pengaruh tetap kebudayaan dari

bangsa lain. Hasil kontak ini mengakibatkan bahasa Arab telah meminjam

beberapa kata, ide, dan konsep dari bahasa lain. Para linguis Arab yang

menyadari akan hal ini, menjadikan mereka aktif untuk menstandardisasikan

bahasa Arab dan memasukkan istilah-istilah dan konsep baru ke dalam bahasa

Arab. Proses penerjemahan istilah-istilah baru ke dalam bahasa Arab

tersebutlah yang kemudian dikenal dengan coinage atau penciptaan kata baru.

Bakalla menyebutkan, terdapat dua tingakatan utama dalam

pembentukan sebuah kosakata baru, yaitu semantik dan morfologi. Semantik

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 39: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

menyangkut studi tentang arti dan kata yang diciptakan (kata bagian dalam),

sedangkan morfologi menyangkut studi tentang pembentukan kata atau istilah

(kata bagian luar). Pada tingkat semantik, pembentukan kata-kata baru

meliputi; penggunaan kata-kata Arab yang telah lama atau tidak terpakai lagi,

metafora, dan penerjemahan. Sedangkan penciptaan kata-kata baru melalui

proses morfologi meliputi; derivasi, penggabungan, dan arabisasi.5 Selain

ketiga bentuk tersebut, Bakalla juga sedikit membahas tentang bentuk hibrida

dalam bahasa Arab, yaitu pencampuran bahasa Arab dan bahasa asing.

Dalam karyanya tersebut, Bakalla banyak merujuk pada buku Prof. J.

Stetkevych (1970) yang berjudul The Modern Arabic Literary Language

terutama yang berkaitan dengan proses arabisasi. Dalam buku Stetkevych

terdapat banyak teori mengenai arabisasi dari para linguis klasik dan modern

seperti; Al-Hariri, Al-Maghribi dan Al-Jawhari. Ada suatu pendapat dari

Sibawaihi dalam bukunya al-Kitab yang menyebutkan bahwa cara orang-orang

Arab dalam mengarabisasi kosakata asing yang tidak sesuai dengan bahasa

mereka yaitu dengan mengasimilasikanP1F

6P huruf-huruf bahasa asing tersebut ke

dalam huruf-huruf bahasa Arab baik konsonan maupun vokal tanpa mencapai

struktur kata bahasa Arab. Bahkan seorang leksikografer Muslim terkenal

sekaligus pengarang buku Sihah (abad 10), Al-Jawhari, memberikan sebuah

pendekatan yang lebih keras dan berbeda dalam mengasimilasikan kata-kata

asing ini yaitu dengan berpegang pada pola-pola kata atau قوالـب /qawâlib/ yang

terdapat dalam bahasa Arab. Jika proses ta’rîb (arabisasi) kosakata asing tidak

memerhatikan kemurnian قوالـب /qawâlib/ (pola kata asli bahasa Arab) maka

kosakata asing itu akan tetap dianggap sebagai sebuah kosakata asing.

Bakalla berpendapat bahwa jika dipandang dari segi linguistik,

pengenalan kata-kata pinjaman modern ke dalam bahasa Arab akan

5 Lihat pada buku Bakalla halaman 14 dan 15. 6 Asimilasi adalah proses penyesuaian (peleburan) kata dari sifat asli yang dimiliki (bahasa asal)

dengan sifat lingkungan sekitar (bahasa Arab).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 40: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

memperkaya bahasa Arab karena bahasa asing tersebut akan melengkapi

bahasa Arab dengan kata-kata atau konsep yang tidak dimiliki oleh bahasa

Arab. Bakalla juga menyebutkan beberapa contoh kata pinjaman ada yang

berangsur-angsur hilang dan digantikan oleh bahasa Arab itu sendiri, seperti

kata هـــاتف /hâtif/ /telepon/ yang berangsur-angsur diperkenalkan untuk

menggantikan kata تلف��ون /tilîfûn/, kata أمتبيــل /utumbîl/ digantikan س��يارة

/sayyârah/ yang berarti ‘mobil’, dan أتــبس /utubis/ atau بــس /bas/ yang

digantikan dengan حافلـة /hâfilah/ ‘bus’. Hal itulah yang disebut dengan istiqâq

atau derivasi. Linguis-linguis modern cenderung kepada penggunaan bentuk

istiqâq daripada ta’rîb, walaupun mereka juga tidak menolak arabisasi

sepenuhnya.

2.3 Clive Holes (1995)

Modern Arabic; Structures, Function, and Varieties adalah buku karya

Clive Holes yang diterbitkan oleh Longman Linguistics Library di London dan

New York pada tahun 1995. Buku setebal 343 halaman ini menjelaskan

tentang garis besar dari struktur bahasa Arab modern yang digunakan oleh

orang Arab mulai akhir abad ke-19. Dalam buku ini, terdapat 3 subbab yang

menurut hemat penulis berkaitan dengan skripsi ini. Ketiga subbab tersebut

adalah Verb Morphology, The Language of The Media, dan Journalism.

Holes menjelaskan tentang prinsip derivasi morfologi bahasa Arab itu

berhubungan dengan root (akar) dan pattern (pola) kosakata bahasa Arab.

Sebagian besar akar kata tersebut disimbolisasi oleh Holes dengan tiga

konsonan yaitu C1C2C3 yang diperoleh dari lapisan kata dari akar kata bahasa

Arab. Menurutnya, sebuah kata bahasa Arab dibentuk dengan cara struktural

dan semantis berkaitan dengan akar katanya. Contohnya, akar kata dari kataba

dapat disimbolisasi dengan KTB yang berarti menulis. Apabila dilihat dari

penyingkatan ini akan didapat kata-kata seperti KiTa:B (buku), maKTaB

(meja), maKTaBa (perpustakaan) dan lain sebagainya.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 41: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Holes juga menambahkan bahwa makna akar kata bahasa Arab

diekspresikan dalam bentuk paling sederhana dari akar kata verba yang tidak

mengalami konjugasi yang mana kata tersebut terdiri dari konsonan itu sendiri

serta pola vokal yang terinterdigitasi (ditandai). Terdapat peraturan dan

pembatasan yang diberikan oleh Holes dalam kombinasi ketiga konsonan

tersebut yaitu:

1. Sonorants7 ( /l/, /n/, /r/, /w/, /y/) huruf-huruf tersebut dapat ditempatkan

di posisi manapun dengan diikuti atau mengikuti konsonan yang lain.

2. C1 dan C2 tidak boleh 2 konsonan yang sama (homorganic).

3. C2 dan C3 boleh identik, tetapi tidak boleh sama (homorganic).

4. Ada beberapa akar kata dimana C1 dan C3 itu identik bahkan sama

(homorganic).

Pola-pola yang telah ditandai (terinterdigitasi) dengan akar katanya ada

dua tipe yaitu yang diistilahkan dengan morfo-semantik dan morfo-

sintaksis. Dalam hal ini, penulis hanya akan menjelaskan secara singkat

tipe yang diistilahkan dengan morfo-semantik karena studi yang penulis

lakukan untuk skripsi ini adalah studi morfo-semantik. Holes menyatakan

dalam bukunya bahwa pola morfo-semantik terdiri dari sebuah model akar-

akar konsonan yang tertata dan memodifikasi akar katanya tersebut secara

semantis dengan cara-cara yang dapat diprediksi (menjadi tingkatan yang

lebih luas). Secara morfologi, model tadi memperluas akar kata dengan

memanjangkan radikal yang ada ditengah dengan cara:

1. Memasukkan vokal panjang diantara radikal tersebut,

2. menambah prefiks konsonan, dan

3. mengombinasikan proses-proses ini.

7 Sonorants adalah huruf-huruf yang dianggap menghasilkan bunyi yang nyaring, rendah, dan

bagus.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 42: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Hasil dari cara tersebut, sebuah akar kata bahasa Arab mengalami

perluasan tetapi hanya sebuah abstraksi semantik, bukan sebuah kata yang

sebenarnya. Oleh karena itu, Holes menambahkan bahwa bentuk akar

verba bila dilekati sejumlah afiks maka akan menambah makna akar verba

yang dia sebut sebagai pola morfo-semantik.

Dalam MSA Modern Standard Arabic), morfologi Arab mengenal 15

pola, namun hanya sepuluh pola yang dipakai secara aktif menurut Holes.

Kesepuluh pola tersebut adalah;

1. C1C2C3, pola ini merupakan pola dasar dalam derivasi morfologi

Arab, sama sekali tanpa huruf tambahan (unaugmented verbal root).

(C1 melambangkan radikal pertama, C2 melambangkan radikal kedua,

dan C3 melambangkan radikal ketiga). Harakah radikal kedua dapat

berupa fathah, kasrah, ataupun dhammah. Contoh: verba /kharaja/ خـرج

‘keluar’ yang berpola C1aC2aC3a, verba ’alima/ ‘mengetahui’/ علــم

yang berpola C1aC2iC3a, dan verba ḥasuna/ ‘baik’ yang berpola/ حسـن

C1aC2uC3a.

2. C1aC2C2aC3a, pola yang menunjukkan radikal kedua digandakan.

Pola ini bermakna kausatif seperti verba ,’allama/ ‘mengajarkan’/ علـم

atau bisa juga bermakna perbuatan yang dilakukan secara intensif,

contohnya adalah verba مجع /jamma’a/ ‘mengumpulkan’.

3. C1âC2aC3a, /â/ melambangkan vokal panjang atau dengan kata lain

pola ini mendapat penambahan ا /alif/ setelah konsonan radikal

pertama. Pola ini menggambarkan perbuatan yang melibatkan patient

(penerima tindakan), aksi-reaksi, atau resiprokal. Contohnya adalah قابل

/qâbala/ ‘menemui’.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 43: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

4. aC1C2aC3a, akar diimbuhi dengan prefiks hamzah/ dan radikal/ أ

pertamanya tidak berharakat. Pola ini bisa bermakna kausatifP3F

8P, seperti

.’a’lama/ ‘menginformasikan/ أعلم

5. taC1aC2C2aC3a, akar ditambah prefiks ta/ dan konsonan radikal/ ت

kedua digandakan. Pola ini dapat bermakna refleksifP4F

9P, contoh: حتسـن

/taḥassana/ ‘menjadi lebih baik’.

6. taC1âC2aC3a, akar diawali dengan prefiks ت /ta/ dan infiks ا /alif/

setelah radikal pertama. Pola ini diantaranya mengandung makna yang

bersifat resiprokal, seperti verba .’ta’âwana/ ‘saling menolong/ تعاون

7. inC1aC2aC3a, akar ditambah prefiks ا /alif/ dan nûn/. Bentuk alif/ ن

dalam pola ini merupakan alif konjungtif. Pola ini dapat bermakna

suatu perbuatan yang merupakan efek tak langsung dari perbuatan

kausatif atau bersifat refleksif dari bentuk I. Pada umumnya, bentuk

pasif lebih sering dipergunakan dalam pola ini, seperti انكشـــف

/inkasyafa/ ‘terungkap’.

8. iC1taC2aC3a, akar diberi prefiks alif konjungtif dan infiks /?tâ/ ت

setelah konsonan pertama (konsonan pertama tidak berharakat); pola

ini bermakna refleksif dari bentuk I atau bisa juga bermakna

resiprokal, sepeti kata .’ijtama’a/ ‘berkumpul/ اجتمع

9. iC1C2aC3C3a, akar diberi prefiks alif konjungtif dan menghilangkan

vokal atau harakat pada radikal pertama serta penggandaan huruf pada

radikal ketiga. Pola ini dapat bermakna inkoatif dari akar kata yang

menyatakan warna, contohnya adalah kata iḥmarra/ yang artinya/ امحـر

‘menjadi merah’.

8 Perbuatan yang menyebabkan suatu keadaan atau kejadian (Kridalaksana, 1993: 101) 9 Relasi antara satu argumen dengan argumen itu sendiri (Kridalaksana, 1993: 186).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 44: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

10. istaC1C2aC3a, akar ditambah tiga prefiks; ا /alif/, س /sîn/ dan ت /ta.

Makna pola ini adalah memohon sesuatu. Contoh: اسـتغفر /istaghfara/

‘memohon ampun’.

Dalam bukunya tersebut, Holes juga menulis tentang The Language of The

Media ‘Bahasa Media’ dan Journalism ‘Jurnalisme’. Dua subbab ini akan

penulis jabarkan ke dalam tinjauan pustaka skripsi ini karena dirasa masih

berhubungan dengan topik skrisi penulis. Clive Holes menyatakan bahwa

koran-koran berbahasa Arab pada akhir abad 19 memunculkan sebuah inovasi

secara sintaktis dan frase yang berbeda dengan gaya bahasa arab di abad 19.

Bahasa di media antara lain bahasa dalam media cetak dan elektronik. Bahasa

yang digunakan dalam media cetak dan elektronik itulah yang disebut oleh

Holes dengan media Modern Standard Arabic (MSA). Selain MSA, masuknya

bahasa lisan dalam koran-koran Arab juga terjadi walaupun kebanyakan masuk

secara tidak langsung. Dalam penulisan jurnalistik, para jurnalis Arab

terkadang mengabaikan struktur dan kosakata Arab fusha akan tetapi semua

itu dianggap benar dan diterima sebagai MSA. Contoh dari fenomena tersebut,

berita-berita internasional yang disajikan berita Arab misalnya, berita tersebut

diproduksi secara tepat oleh jurnalis dan media akan tetapi hanya sebuah

penerjemahan dari berita Inggris atau Prancis. Frasa-frasa asing digunakan

begitu saja oleh jurnalis Arab dalam penyajian beritanya. Bahkan, terkadang

para jurnalis juga menyajikan berita dengan bahasa dialek setempat dengan

mengikuti kebiasaan setiap hari tanpa adanya kajian secara akademis.

Holes memberikan ilustrasi penyebab terjadinya bahasa tulis dalam koran

atau majalah Arab yang kurang sesuai dengan bahasa Arab fusha yaitu apabila

para jurnalis atau wartawan melakukan wawancara dengan politisi misalnya,

maka politisi tersebut akan menjawab secara spontan dengan menggunakan

dialek setempat. Akan tetapi apa yang politisi katakan, ditulis oleh para

jurnalis dalam bentuk bahasa Arab fusha. Bahkan terdapat pula kejadian

dimana pertanyaan dari jurnalis dan jawaban dari politisi ditulis persis dengan

dialog yang terjadi antara jurnalis dan politisi.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 45: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

2.4 Versteegh (1997)

The Arabic Language adalah buku karya Kees Versteegh yang diterbitkan

oleh Edinburg University Press pada tahun 1997. Buku setebal 278 halaman

ini menjelaskan tentang uraian sejarah bahasa Arab sebagai bahasa yang

digunakan lebih dari 150 juta orang dan gambaran bahasa Arab secara umum.

Dalam penulisan buku ini, Versteegh membaginya ke dalam 14 bab, yang

dimulai dengan sebuah bab yang berjudul The Development of The Study of

Arabic ‘Perkembangan Studi Bahasa Arab’ dan diakhiri dengan bab yang

berjudul Arabic as a World Language ‘Bahasa Arab Sebagai Bahasa Dunia’.

Di antara ke-14 bab yang terdapat dalam buku ini, bab yang menjadi

perhatian penulis karena dianggap berkaitan erat dengan skripsi penulis adalah

bab kesebelas yaitu bab yang berjudul The Emergence of Modern Standard

Arabic ‘Kemunculan Bahasa Arab Modern’. Pada halaman 179 pada bab

tersebut, Versteegh menyebutkan tentang metode-metode dalam pembentukan

kosakata baru dalam bahasa Arab. Versteegh mengatakan,

The following methods may be distinguished in the creation

of new vocabulary: (1) borrowing of the foreign word, (2)

integration of the foreign word morphologically and/or

phonologically, (3) analogical extension of an existing root, (4)

translation of the foreign word, (5) semantic extension of an

existing word.

‘Metode-metode berikut dibedakan dalam pembentukan

kosakata baru; (1) meminjam dari bahasa asing, (2)

menggabungkan kata-kata asing baik secara morfologis dan atau

fonologis, (3) memperluas akar kata dari kata-kata yang sudah

ada, (4) menerjemahkan kata-kata asing, (5) memperluas makna

dari kata-kata yang sudah ada.’

Selain tersebut di atas, Versteegh juga menjelaskan tentang cara bahasa

Arab dalam menyerap kata yang berasal dari bahasa asing dapat dilakukan

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 46: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

dengan cara arabisasi (transkripsi atau transliterasi) dan juga qiyâs (analogi).

Menyikapi hal tersebut, linguis Arab modern lebih memilih cara qiyâs

dibandingkan dengan arabisasi. Alasannya adalah demi menjaga kemurnian

bahasa Arab itu sendiri. Sehubungan dengan hal itu, Versteegh memberikan

contoh kata yang dibentuk dari qiyâs, اشــرتاكي /?isytirâkî/ ‘sosialis’, yang

menggantikan kata yang dibentuk dari arabisasi, سوشـال /sûsyâl/. Selain itu,

Versteegh juga menjelaskan tentang pembentukan kosakata baru dalam bahasa

Arab juga dilakukan dengan cara menderivasikan kosakata asing ke dalam

bentuk kata murni bahasa Arab. Contohnya adalah verba تلفــز /talfaza/

‘menonton televisi’ dan تلفـن /talfana/ ‘menelefon’ yang diturunkan dari kata

tilifûn/ ‘telepon’. Atau juga bentuk jamak tak/ تلفــون tilifizyûn/ dan/ تلفــزون

beraturan أفـالم /?aflâm/ dan بنـوك /bunûk/ dari bentuk tunggal فلـم /film/ dan بنـك

/bank/. Dalam bab tersebut, Veerstegh juga menunjukkan pola pembentukan

kosakata baru yang digunakan dalam Modern Standard Arabic “MSA”.

Pola Makna Contoh

’mijhar/ ‘mikroskop/ جمهر mif’al/ Alat/ مفعل

’minzhâr/ ‘teleskop/ منظار mif’âl/ Alat/ مفعال

mif’alah/ Alat/ مفعلة mirwaḥah/ ‘kipas/ مروحــة

angin’

ية- /-iyyah/ kata benda abstrak ــــــــة /iḥtirâqiyyah/ احرتاقي

‘combustibility’

fi’âlah/ jenis pekerjaan/ فعالة /qiyâdah/ قيــــــــــــــــادة

‘kepemimpinan’

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 47: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

/shiḥâfah/ صـــــــــــــحافة

‘jurnalistik’

fa’’âl/ pekerja/ ahli/ فعال ’sawwâq/ ‘supir/ سواق

’thayyâr/ ‘pilot/ طيار

fu’âl/ Penyakit/ فعال ’buwâl/ ‘diabetes/ بوال

’buḥâr/ ‘mabuk laut/ حبار

Tabel 2.1 Pola kata baru bahasa Arab modern.

Secara semantis, dalam penyerapan istilah yang berbentuk idiom, frasa

atau kombinasi kosakata, biasanya struktur dan ekspresi kata yang digunakan

masih sama modelnya dengan bentuk kata asing yang diadopsi. Versteegh

memberikan contoh istilah dalam laras olahraga seperti -kuratu l/ كــرة القــدم

qadam/ ‘sepak bola’ yang mengikuti ekspresi bahasa Inggris kata football.

Contoh lain, التقـى ب- /iltaqa bi-/ ‘bertemu dengan’, idiom tersebut dipengaruhi

oleh idiom bahasa Inggris to meet with. Versteegh juga menjelaskan tentang

pemakaian kata-kata lama yang digunakan untuk mengistilahkan konsep baru

(neologisme). Contohnya kata قطــار /qithâr/ dalam mengartikan ‘kereta’.

Dahulunya, kata قطـار /qithâr/ bermakna rombongan kafilah badui, akan tetapi

kata tersebut dipakai untuk menyatakan kata ‘train’/’kereta’. Selanjutnya kata jarîdah/ yang dipakai untuk mengartikan kosep kata ‘newspaper’ atau/ جريـدة

‘koran’, makna asli kata tersebut adalah daun palem yang digunakan untuk

menulis.Ada juga kata هـاتف /hâtif/ yang makna dahulunya adalah ‘teriakan

dari seseorang yang tidak diketahui keberadaannya’ untuk mengartikan kata

‘telephone’ ‘telefon’. Sebelumnya Veerstegh telah menunjukkan pola

pembentukan kosakata baru yang digunakan dalam Modern Standard Arabic

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 48: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

‘MSA’. Selanjutnya, terdapat pula metode-metode yang digunakan oleh

Veerstegh dalam pembentukan kosakata baru dari sisi semantik, disertai

contoh-contohnya dalam kosakata laras olahraga - sepak bola, yaitu:

1. Calque by ekstension, contoh ضربة /dharbah/ ‘kick/tendangan’

2. Partial calque, contoh مراقــــــب اخلطـــــوط /murâqib l-khuthuth/

‘linesman/hakim garis’

3. Compound calques, contoh حــــــارس املرمــــــى /ḥâris l-marmâ/

‘goalkeeper/penjaga gawang’, ضـــــربة املرمـــــى /dharbatu l-marmâ/

‘goalkick/tendangan gawang’

4. Neologisms, contoh مرمـــى /marmâ/ ‘goal/gawang’, متريـــر /tamrîr/

‘pass/operan’

5. Paraphrases, contoh لعــب الكــرة بــالرأس /la’iba l-kurata bi r-ra’si/ ‘to

head/menyundul’

6. Semantic extension, contoh تســلل /tasallul/ yang berarti ‘offside’

(diperluas dari makna ‘infiltrasi’), حمــاورة /muhâwarah/ ‘menggiring’

(diperluas maknanya dari ‘trik dalam perdebatan’).

Selain itu, Versteegh juga menjelaskan tentang naḥt, baik yang ada di masa

klasik atau pun di masa modern. Contoh naḥt di masa klasik adalah kata بسـمله

/basmalah/ yang merupakan singkatan dari ungkapan بســـم اهللا الـــرمحن الـــرحيم

/bismillâhi r-rahmâni r-rahîm/, محدلـه /ḥamdalah/ yang merupakan singkatan

dari احلمـد هللا /al-ḥamdu lillah/. Contoh naḥt pada istilah modern adalah فحمائيـات

/faḥmâ?iyyât/ ‘karbohidrat’ yang merupakan gabungan dari kata فحـم /faḥm/

‘karbon’ dan ماء /mâ?/ ‘air’.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 49: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

2.5 Lesmana (2010 dan 2002)

Buku Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab adalah buku karya Maman

Lesmana yang diterbitkan tahun 2010 oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Universitas Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan dari tulisan

ilmiah Lesmana yang pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan

dipresentasikan dalam seminar nasional ataupun internasional. Isi buku ini

terdiri dari 3 bahasan utama yaitu bahasa Arab, sastra Arab, dan budaya Arab.

Terdapat sebuah bab di dalam buku ini yang penulis jadikan tinjauan pustaka

bagi skripsi penulis. Judul bab tersebut ialah Beberapa Gangguan Morfologis

dalam Penerjemahan Arab-Indonesia. Pada bab ini Lesmana menyatakan

bahwa penyebab kesulitan para mahasiswa yang sedang menekuni studi

tentang bahasa Arab dalam menerjemahkan teks-teks bahasa Arab modern

adalah karena mereka belum mengenal dengan baik bentuk-bentuk kata atau

frasa baru dalam bahasa Arab. Dalam bab ini, Lesmana menjelaskan tentang

cara bagaimana menelaah kosakata bahasa Arab modern yang sukar

diterjemahkan.

Bab tersebut ternyata merupakan intisari dari sebuah bukunya yang

berjudul Beberapa Gangguan Morfologis dalam Penerjemahan Arab-

Indonesia. Buku ini merupakan hasil penelitian Lesmana pada tahun 2002,

diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Lesmana menyebutkan bahwa penelitian ini merujuk pada teori yang

disampaikan oleh Samsuri (1987:50-53), Versteegh (1997:93-114), As-

Sa’rani10, dan Ya’qub11. Teori-teori tersebut membahas tentang kata pungutan

dan perubahan makna kata, pembentukan bahasa Arab modern, perubahan

makna kata dalam bahasa Arab, pembentukan kata melalui arabisasi dan

derivasi.

Bahasan tersebut itulah yang dijadikan oleh Lesmana sebagai dasar dalam

penelitiannya. Hal-hal itulah yang dimanfaatkan penulis untuk menganalisis

10 Dr. Muhammad As-Sa’rani, ‘Ilmu l-Lughât, (Dâru n-Nahdhati l-Arabiyyah). 11 Amil Badi’ Ya’ qub, Fiqhu l-Lughati l-‘Arabiyyati wa Khashâ?ishuhâ. (Dâru ts-Tsaqafah).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 50: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

pokok permasalahan dalam skripsi ini. Salah satu contoh kata dalam bahasa

Arab yang berkaitan dengan perubahan makna yang disebutkan Lesmana

dalam penelitiannya tersebut adalah kata شـبكة /syabakah/ yang pada mulanya

berarti ‘jaring’, sebuah alat yang biasa digunakan untuk menangkap binatang.

Kata شــبكة /syabakah/ mengalami perubahan makna yang bersifat meluas

karena cakupan arti sekarang lebih luas dari arti yang dulu. Kata شــبكة

/syabakah/ sekarang bermakna ‘jaringan’. Contoh شــبكة التليفــون /syabakatu t-

tilîfûn/ ‘jaringan telepon’.

Penelitian tersebut merupakan sebuah penelitian lanjutan Lesmana dari

penelitian sebelumnya di dalam sebuah skripsinya (1985). Pada skripsinya

tersebut, Lesmana mengadopsi teori dari sebuah buku karya Abdurrahim

(1975) yang berjudul ad-Dâkhil fî l-lughati l-‘Arabiyyati l-Hadîtsati wa

Lahjâtihâ yang membahas tentang pemungutan kata dalam bahasa Arab yang

dianalisis dari sisi morfologi dan semantik. Lesmana menyimpulkan bahwa

kata-kata dalam bahasa Arab modern bersumber pada dua buah kosakata, yaitu

kosakata bahasa Arab dan kosakata bahasa asing. Kata-kata yang bersumber

dari bahasa Arab dapat dibagi menjadi beberapa bentuk. Bentuk-bentuk kata

tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: lambang, akronim, nomina, verba,

verba-preposisi, nomina-ajektif nisbah, nomina-nomina, nomina-nomina-

ajektif nisbah, nomina-nomina-nomina, nomina-nomina-ajektif nisbah-ajektif

nisbah, adverbia-nomina, preposisi-nomina, nomina-preposisi, preposisi-

nomina-preposisi, preposisi-nomina-kata penegas, preposisi-adverbia,

adverbia-kata penegas, preposisi-nomina-ajektiva, kata penyangkal-ajektif

nisbah, preposisi-ajektif, preposisi-ajektiva, dan preposisi-kata penegas.

Kata-kata yang bersumber pada kosakata bahasa asing dibentuk melalui

proses penyerapan dan penerjemahan. Proses penyerapan tersebut ada yang

melalui transkripsi, transliterasi, atau melalui penyesuaian ejaan. Untuk

mengetahui makna sebuah kata harus dilihat terlebih dahulu sumbernya. Jika

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 51: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

sumbernya berasal dari kosa kata bahasa Arab, maka harus dilihat dahulu

makna kata itu sebelum menjadi kosakata bahasa Arab Pers.

Pada sisi semantik, Lesmana menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan

antara bahasa Arab dan bahasa lainnya, yaitu ada arti primer dan arti sekunder,

perubahan makna, arti leksikal dan struktural, sinonimi, polisemi, homonimi,

arti idiom, dan arti istilah.

2.6 Fa’iq (2010)

Sebuah penelitian dalam skripsi yang berjudul Kosakata Bahasa Arab

Laras Teknologi Informasi, Sebuah Analisis Morfo-Semantik adalah karya

Akhmad Imamudin Fa’iq pada tahun 2010 di FIB Universitas Indonesia.

Skripsi bimbingan Afdol Tharik Wastono ini membahas tentang bentuk dan

makna kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi. Menurutnya pengaruh

globalisasi di segala bidang di dunia Arab, khususnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi ekuivalen terhadap perkembangan bahasa. Oleh

karena itu, seiring dengan pengaruh globalisasi yang terjadi di dunia Arab,

akan muncul pula istilah-istilah baru dalam bahasa Arab di berbagai bidang.

Dalam penelitiannya ini, Fa’iq mengkhususkannya pada aspek morfologi dan

semantik. Dari sisi morfologi, Fa’iq menyatakan bahwa kosakata bahasa Arab

modern, khususnya laras teknologi informasi ada yang berbentuk arabisasi,

derivasi, abreviasi, singkatan, dan hibrida. Sedangkan dari sisi semantik,

kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi ada yang berbentuk metafora

dan penerjemahan. Jika ditinjau dari relasi makna yang ada, kosakata bahasa

Arab laras teknologi informasi tak berbeda dengan kosakata-kosakata pada

laras lain, yaitu adanya homonimi, polisemi, sinonimi, hiponimi, meronimi,

antonimi, kontranimi, dan juga idiom. Sementara ini, aspek-aspek itulah yang

umum dibahas dalam penelitian bahasa Arab modern dari kajian linguistiknya,

terkhusus sisi morfologi dan semantik.

Oleh karena penelitian yang dilakukan penulis juga berhubungan

dengan kajian bahasa Arab modern, penulis mengadopsi buku-buku serta

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 52: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

pembahasan teori linguistik khususnya morfologi dan semantik dari penelitian

dan pembahasan yang dilakukan oleh Fa’iq dalam karyanya ini.

2.7 Sintesis

Setelah penulis membahas tentang buku-buku kajian terdahulu, dan

referensi di atas, penulis mengambil suatu kesatuan tentang analisis bahasa

Arab modern, baik dari sisi morfologi maupun semantik. Berkaitan dengan

mekanisme penulisan penelitian ini, penulis merujuk kepada penelitian yang

dilakukan oleh Fa’iq. Sementara itu, dalam hal teori pembentukan kata bahasa

Arab, penulis lebih condong merujuk kepada teori yang disampaikan oleh

Bakalla (1984) daripada teori yang disampaikan oleh Versteegh (2007) karena

Bakalla dalam teorinya tersebut membagi secara jelas mana yang termasuk ke

dalam aspek semantik dan mana yang termasuk ke dalam aspek morfologi.

Sementara itu, teori-teori yang diungkapkan Versteegh (2007) lebih cocok

digunakan untuk merinci setiap bahasan yang dikemukakan oleh Bakalla

(1984). Pada kajian morfologi, Versteegh menjabarkan tentang pola-pola yang

biasa digunakan dalam bahasa Arab modern pada umumnya. Sementara itu,

pada kajian semantik, Versteegh menjelaskan qiyâs (analogi), neologisme, dan

calque (calque by extension, partial calque, compound calques), parafrase, dan

perluasan makna dengan sangat jelas. Selanjutnya pendapat dari Lesmana

(2010 dan 2002) tentang transliterasi dan transkripsi, menurutpenulis cocok

untuk dijadikan sebagai penjelas dari metode arabisasi yang dikemukakan oleh

Bakalla. Bentuk-bentuk kata yang dirumuskan oleh Lesmana juga dapat

digunakan untuk mempermudah menginventarisasi kata dalam korpus data

pada penelitian penulis.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 53: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BAB 3 KERANGKA TEORITIS

3.1 Pengantar

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

dipergunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini. Manfaat dari

penjelasan teori ini dapat dijadikan sebagai acuan penulis dengan maksud

agar mendapatkan gambaran umum yang jelas sebelum masuk ke dalam

tahap analisis. Seperti yang telah penulis paparkan sebelumya, korpus

penelitian skripsi ini adalah kosakata bahasa Arab laras olahraga.

Sedangkan studi yang dipergunakan untuk menganalisis korpus tersebut

adalah bidang morfologi dan semantik yang keduanya merupakan

subsistem dari ilmu linguistik dan tataran analisis bahasa.

3.2 Laras Olahraga

3.2.1 Definisi Laras

Sebelumnya penulis ingin menyampaikan bahwa penggunaan kata

‘laras’ dalam judul skripsi penulis, penulis adopsi dari judul skripsi yang

dibuat oleh Fa’iq (2010). Laras bahasa ملـال /al-majâl/ secara garis besar

terdiri atas: (1) laras bahasa dari sudut pandangan bidang atau pokok

persoalan; (2) laras bahasa menurut sarana pengungkapannya; lazimnya

dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan, dan (3) laras bahasa

berdasarkan tata hubungan di antara penyerta peristiwa bahasa; ragam ini

dapat disebut langgam atau gaya (Wastono, 2005: 129). Dalam buku

Kamus Linguistik karya Kridalakasana (1993: 184) juga terdapat

pengertian laras (yang dalam kamus disebut juga dengan ragam),

dijelaskan bahwa laras bahasa (register, manner of discourse, dan key)

adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut

topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 54: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

orang yang dibicarakan, dan menurut medium pembicaraan. Misalnya,

laras kesusastraan, agama, politik, sosial, dan sebagainya.

Menurut Umar (Umar dalam Fa’iq: 2010:21), masing-masing

bidang mempunyai kosakata dan ungkapan yang khusus dipergunakan

dalam bidang yang bersangkutan. Contohnya adalah (1) kata حكـم /hukm/

dan (2) شـريعة /syarî’ah/, keduanya sama-sama bermakna ‘peraturan’. Akan

tetapi kata yang pertama berlaku pada laras hukum dan kata yang kedua

berlaku pada laras agama (Wastono, 2005: 130). Selain itu, satu kata yang

sama juga bisa menimbulkan makna-makna yang berbeda pada setiap

laras. Contoh yang dikemukakan oleh Versteegh (1997: 182) (3) kata ضـربة

/dharbah/ dalam laras umum bermakna pukulan, akan tetapi dalam laras

olahraga bermakna tendangan. Hal ini menunjukkan adanya perluasan

makna.

3.2.2 Olahraga

Dalam KBBI dijelaskan pengertian olahraga adalah gerak badan

untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Sedangkan jika kita amati kata

olahraga terdiri dari dua sub kata yaitu olah dan raga. Olah yang berarti

laku atau perbuatan dan raga yang berarti badan. Istilah-istilah dalam

dunia olahraga adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan

istilah dari bidang atau subbidang ilmu yang ada. Kosakata bahasa Arab

laras olahraga yang ditampilkan dalam media cetak khususnya koran Al

Rayat dari Qatar ini menunjukkan perkembangan yang mencolok.

Derasnya kosakata asing yang masuk ke dalam suatu bahasa (dalam hal ini

bahasa Arab), perkembangan dunia olahraga yang pesat, kecenderungan

pers dalam pemilihan dan penampilan berita, serta kebebasan pegiat pers

dalam menulis dianggap sebagai penyebab perkembangan yang mencolok

itu (Yuwono, 2009: 1) . Data kosakata yang dianggap sebagai bagian dari

khazanah kata laras olahraga sementara ini menunjukkan bahwa khazanah

kosakata bahasa Arab laras olahraga kaya akan metafora, kata serapan, dan

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 55: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

kata asing. Kekayaan itu di satu sisi dapat memperumit penyusunan

glosarium dan kamus istilah olahraga. Akan tetapi di sisi lain dapat

merupakan bahan baku bagi pembakuan istilah olahraga oleh para linguis

Arab. Dengan demikian, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa yang

dimaksud dengan bahasa Arab laras olahraga adalah kesesuaian antara

bahasa Arab dan penggunaannya di dalam bidang olahraga.

3.3 Morfologi Bahasa Arab

3.3.1 Definisi Morfologi

Secara etimologi, kata morph berasal dari bahasa Yunani yang

bermakna ‘bentuk’ (Aronoff dalam Fa’iq, 2010:23), sedangkan secara

terminologi, menurut Eugene A. Nida, morfologi diartikan sebagai kajian

tentang morfem-morfem dan pengaturannya dalam pembentukan kata.

Masih menurutnya, morfem itu sendiri dijelaskan sebagai satuan terkecil

yang mungkin merupakan kata-kata atau bagian dari kata (Nida, 1949: 18).

Singkatnya, morfem dapat diartikan sebagai satuan gramatikal yang

terkecil yang dapat membentuk satuan yang lebih besar dan mempunyai

makna. Morfem inilah yang merupakan bahan dasar pembentukan kata,

yang selanjutnya kata tersebut akan menjadi bahan dasar dalam

pembentukan satuan-satuan yang lebih besar daripadanya seperti frasa dan

kalimat (Kentjono dalam Pesona Bahasa, 2009: 157).

Dalam suatu bahasa, khususnya bahasa Arab, suatu kata tersusun

berdasarkan sekumpulan pola morfologis. Setiap pola morfologis pasti

memiliki bentuk kata tersendiri dengan konsekuensi makna tertentu sesuai

dengan bentuknya tersebut. Misalnya pola فاعـل, pola ini mengacu pada

participant active atau pelaku (Fa’iq, 2010: 23). Dalam linguistik Arab,

morfologi dikenal dengan istilah ملتصـريف /at-tashrîf/ yaitu perubahan bentuk

(asal) kata menjadi bermacam-macam bentukan untuk mendapatkan

makna yang berbeda, yang tanpa perubahan ini, makna berbeda itu tidak

akan terlahirkan (Wasîlah dalam Fa’iq, 2010: 24).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 56: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Ghulâyainî (2005: 163) dalam bukunya, Jâmi’u d-Durûsi l-

‘Arabiyyah, mendefisikan at-tashrîf sebagai berikut,

الحا : هــو ملعلــم طصـمو ومنــه تصــريف ملريـاح , أي : تغيريهــا . ملتصـريف لغــة : ملتغيـري .وإعالل وإبـدمل وشـبه ذلـك بأحكام بنية ملكلمة , ومبا ألحرفها من أصالة وزيادة وصحة

. /At-tashrîfu lughatan: at-taghyîr. Waminhu tashrîfu r-riyâḥ, ay: taghyîruhâ. Waishtilâhan: huwa l-‘ilmu bi?ahkâmi buniyyati l-kalimah, wabimâ li?aḥrafihâ min ashâlatin waziyâdatin washiḥḥatin wa?i’lâlin wa?ibdâlin wasyibhi dzâlik/ ‘At-tashrîf secara etimologis bermakna at-taghyîr (perubahan). Misal, tashrîfu r-riyâh (perubahan arah angin) maknanya sama dengan taghyîru r-riyâh. Secara terminologis adalah ilmu yang mengkaji tentang pembentukan kata dan juga tentang huruf-hurufnya baik yang asli ataupun ziyâdah (augmented), shahîh ataupun cacat, pergantian dan yang sejenisnya.

3.3.2 Morfem, Kata, dan Kelas Kata

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian morfem

adalah satuan gramatikal yang terkecil yang dapat membentuk satuan yang

lebih besar dan mempunyai makna. Morfem inilah yang merupakan bahan

dasar pembentukan kata, yang selanjutnya kata tersebut akan menjadi

bahan dasar dalam pembentukan satuan-satuan yang lebih besar

daripadanya seperti frasa dan kalimat (Kentjono dalam Pesona Bahasa,

2009:157). Masih menurutnya, sementara kata ialah satuan gramatikal

bebas yang terkecil yang disusun atas satu atau beberapa morfem. Salah

satu contoh proses morfologis dapat dilihat dari penambahan afiks baik di

sisi depan, tengah, atau belakang morfem dasar. Afiks yang ditambahkan

di depan disebut prefiks, yang di tengah disebut infiks, dan yang di

belakang disebut sufiks.

El-Dahdah (1990: 3) menyatakan bahwa bahasa Arab terbagi

menjadi 3 kelas kata ملكلمـة نـوع /naw’u l-kalimah/ ; nomina مسـم /ism/, verba

حـرف fi’il/ dan partikel/ فعـل /harf/. Hal tersebut dipertegas oleh Wastono

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 57: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

(1997: 47-48) menyatakan bahwa kelas kata dalam bahasa Arab ada yang

bersifat deklinatif معـرب /mu’rab/ dan ada yang bersifat non-deklinatif مبـين

/mabnî/. Fi’il (verba) merupakan kelas kata yang deklinatif, di samping

ism (nomina). Kelas kata yang non-deklinatif adalah harf (partikel). Lihat

contoh-contoh berikut,

’min/ ‘dari/ من (4)

(5) ’lâ/ ‘tidak/ ال

(6) ’wa/ ‘dan/ و

(7) ’anna/ ‘bahwa/ أن

(8) ’illâ/ ‘kecuali/ إال

’rîyâdhah/ ‘olahraga/ رياضة (9)

’dharbah/ ‘menendang/ ضربة (10)

Contoh (4) sampai (8) adalah partikel. Partikel dalam contoh (4)

adalah preposisi (kata depan). Partikel-partikel lain yang berupa preposisi

adalah ل /li/ ‘untuk’, مــع /ma’a/ ‘bersama’, ب ,an/ tentang’/ عــن /bi/

‘dengan’, إىل /ila/ ‘ke, kepada’, و /wa/ ‘demi’, ك /ka/ ‘seperti’, ,fî/ ‘pada/ يف

di’, dan علــى /’ala/ ‘di atas’. Partikel dalam contoh (5) adalah kata

penyangkal, sama halnya dengan partikel-partikel berikut; مل /lam/ ‘tidak’,

ـا mâ/ ‘tidak’. Contoh (6) adalah partikel yang berupa/ مـا ,’lammâ/ ‘belum/ مل

kata sambung. Partikel-partikel lain yang merupakan kata sambung adalah

أم - أو /aw/-/am/ ‘atau’, لكـن - بـل /bal/-/lakin/ ‘tetapi’, ف /fa/ ‘maka’, dan مث

/tsumma/ ‘kemudian’. Partikel pada contoh (7) adalah kata penegas, dan

terakhir; contoh (8) adalah partikel yang merupakan kata pengecualian,

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 58: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

sama halnya dengan kata ســوى /siwâ/ ‘kecuali’ (Lesmana, 2010: 2-3).

Contoh (9) adalah nomina. Ghulâyainî (2005: 3) mendefinisikan

ism/nomina sebagai kata yang mempunyai makna dan tidak terkait dengan

kekalaan. Contoh (10) adalah verba. Verba adalah kata kerja yang secara

semantis mengungkapkan makna perbuatan, proses, atau keadaan

(Kridalaksana, 1993: 226). Verba dalam bahasa Arab sangat berkaitan

dengan aspek atau kekalaan.

Berdasarkan keaspekaan/kekalaan P0F

12P, verba bahasa Arab terbagi

menjadi tiga;

1. Verba perfektif مملاضـي ملفعل /al-fi’lu l-mâdhî/ yaitu verba yang digunakan,

diantaranya untuk mengungkapkan tindakan yang telah sempurna

dilaksanakan (completed actions). Contohnya seperti verba ضــرب

/dharaba/ ‘dia (maskulin) telah menendang’.

2. Verba imperfektif مملضــارع ملفعــل /al-fi’lu l-mudhâri’/ yaitu verba yang

digunakan untuk tindakan yang masih atau akan berlangsung

(incompleted actions). Contohnya adalah verba ضـربي /yadhribuu/ ‘dia

(maskulin) sedang/akan menendang’.

3. Verba imperatif مألمــر فعــل /fi’lu l-amr/ yaitu verba yang menyatakan

perintah. Contoh: ضربم /idhrib/ ‘tendang/tendanglah!’.

Dalam buku Pesona Bahasa, Kentjono menyebutkan bahwa

dalam proses morfologis Arab, terdapat proses yang disebut

penambahan intern, perubahan intern, atau modifikasi intern.

Penambahan atau modifikasi tersebut tejadi dalam morfem dasar

yang berkerangka tetap atau biasa disebut akar kata. Misalnya, dari

kerangka akar kata ktb ‘tulis’ dapat dibentuk beberapa kata seperti

12 Aspek adalah kategori gramatikal yang menunjukkan lamanya dan jenis perbuatan, apakah akan dimulai, telah selesai, sedang berlangsung, berulang-ulang, dan sebagainya (Kridalaksana, 1993: 19).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 59: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

katab ‘menulis(lampau)’, yaktubu ‘menulis(sedang)’, uktub

‘tulislah(perintah)’, kitâb ‘buku’, kitâbah ‘tulisan’, kâtib ‘penulis’,

maktab ‘meja/kantor’, maktabah ‘perpustakaan/toko buku’, miktâb

‘mesin ketik’, kutayyib ‘buklet’, mukâtabah ‘korespondensi’,

iktitâb ‘pendaftaran’, istiktâb ‘dikte’, dan maktȗb ‘tertulis’.

Kentjono (dalam Pesona Bahasa, 2009:152) juga

menyebutkan pengertian proses morfologis yaitu proses yang

mengubah bentuk kata dan memberikan kedudukan gramatikal

yang tertentu kepada kata yang dibentuknya, yang selanjutnya

memungkinkan kata itu berperan dalam kalimat atau dalam

menandai hubungan sintaktik. Dalam banyak bahasa, proses

morfologis –pada umumnya afiksasi—dibagi menjadi dua tipe

yaitu infleksi dan derivasi.

3.3.3 Infleksi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam proses

morfologi dikenal dua tipe yaitu infleksi dan derivasi. Pun demikian

dengan bahasa Arab, dikenal adanya infleksi dan derivasi dalam proses

morfologisnya. Infleksi adalah alat gramatikal untuk mengungkapkan

konsep semantis kekalaan atau keaspekan (Kridalaksana, 1993: 101).

Sementara itu, menurut Kentjono (dalam Pesona bahasa, 2009:152)

menyebutkan bahwa infleksi mengubah bentuk suatu kata untuk

menetapkan hubungannya dengan kata-kata lain dalam kalimat. Jadi,

infleksi menentukan dan membatasi tugas gramatikal kata yang

dibentuknya. Pemakaian penanda jamak dalam bahasa Inggris dapat

dilakukan dijadikan contoh proses infleksi. Dengan menambahkan

penanda jamak –s kepada suatu kata benda misalnya pada girl, kata yang

dihasilkan dari infleksi yakni girls. Kata girls tersebut dibatasi

kedudukannya dalam kalimat. Infleksi ini juga berlaku pada bahasa Arab,

seperti penambahan _ون◌ /ûna/ pada kata مــدرب /mudarrib/ ‘coach’

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 60: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

sehingga bentuknya berubah menjadi مــدربون /mudarribûna/ ‘coaches’.

Kedua penambahan tadi merupakan penanda jamak; kelas katanya tidak

berubah, tetap sebagai kata benda. Kridalaksana (1993: 90) menambahkan,

Infleksi tidak hanya dapat terjadi pada kata benda, tetapi juga kata kerja

yang disebut dengan infleksi kata kerja atau konjugasi.

3.3.4 Derivasi

Masih menurut Kentjono (dalam Pesona bahasa, 2009:153),

derivasi yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah مشـتقاق /isytiqâq/

mempunyai arti mengubah suatu kata menjadi kata baru. Kridalaksana

(1993: 40) menjelaskan bahwa derivasi adalah proses pembentukan suatu

kata dengan cara pengimbuhan afiks non inflektif.

Holes dalam bukunya, menyatakan bahwa bahasa Arab yang

termasuk dalam rumpun bahasa Semit, merupakan bahasa yang berprinsip

pada akar dan pola (root and pattern). Setiap perubahan baik akar maupun

pola memiliki arti. Perubahan tersebut berlaku pada verba dan nomina

(Holes, 1995: 81). Root atau akar kata dalam bahasa Arab ditandai dengan

tiga konsonan sebagai dasar pembentukan kata tersebut, yang sekaligus

menjadi pembentuk makna kata. Bentuk-bentuk kata tersebut tidak hanya

dapat berkomposisi, tetapi juga dapat melakukan modifikasi internal (Hal

ini selaras dengan apa yang telah dikatakan Kentjono bahwa dalam proses

morfologis Arab, terdapat proses yang disebut penambahan intern,

perubahan intern, atau modifikasi intern) P1F

13P .Masih menurut Holes, root

atau akar kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua, yaitu unaugmented

root (akar yang belum mendapat tambahan) dan augmented root (akar

yang sudah mendapat tambahan). Holes (1995: 81) mengatakan bahwa

bentuk akar verba bila dilekati sejumlah afiks maka akan menambah

makna akar verba yang disebut sebagai pola morfo-semantik.

13 Lihat subbab 3.3.2 hal 30.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 61: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Morfologi Arab mengenal 15 pola, namun dalam MSA (Modern

Standard Arabic), hanya sepuluh pola yang dipakai secara aktif (Holes,

1995: 85). Kesepuluh pola tersebut adalah;

1. FML, pola ini merupakan pola dasar dalam derivasi morfologi Arab,

sama sekali tanpa huruf tambahan (unaugmented verbal root).

(F melambangkan radikal pertama, M melambangkan radikal kedua,

dan C melambangkan radikal ketiga) P2F

14P Harakat radikal kedua dapat

berupa fathah, kasrah, ataupun dhammah. Contoh: verba /kharaja/ خـرج

‘keluar’ yang berpola FaMaLa, verba alima/ ‘mengetahui’ yang’/ علـم

berpola FaMiLa, dan verba .ḥasuna/ ‘baik’ yang berpola FaMuLa/ حسن

2. FaMMaLa radikal kedua digandakan. Pola ini bermakna kausatif

seperti verba allama/ ‘mengajarkan’, atau bisa juga bermakna’/ علـم

perbuatan yang dilakukan secara intensif, contohnya adalah verba

.’jamma’a/ ‘mengumpulkan/ مجع

3. FâMaLa, /â/ melambangkan vokal panjang atau dengan kata lain pola

ini mendapat penambahan ا /alif/ setelah konsonan radikal pertama.

Pola ini menggambarkan perbuatan yang melibatkan patient (penerima

tindakan), aksi-reaksi, atau resiprokal. Contohnya adalah /qâbala/ قابـل

‘menemui’.

4. aFMaLa, akar diimbuhi dengan prefiks hamzah/ dan radikal/ أ

pertamanya tidak berharakat. Pola ini bisa bermakna kausatifP3F

15P, seperti

.’a’lama/ ‘menginformasikan/ أعلم

14 Penulis mengikuti lambang yang digunakan Abboud (1971).

15 Perbuatan yang menyebabkan suatu keadaan atau kejadian (Kridalaksana, 1993: 101)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 62: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

5. taFaMMaLa, akar ditambah prefiks ta/ dan konsonan radikal kedua/ ت

digandakan. Pola ini dapat bermakna refleksifP4F

16P, contoh: حتســـن

/taḥassana/ ‘menjadi lebih baik’.

6. taFâMaLa, akar diawali dengan prefiks ت /ta/ dan infiks ا /alif/ setelah

radikal pertama. Pola ini mengandung makna yang bersifat resiprokal,

seperti verba .’ta’âwana/ ‘saling menolong/ تعاون

7. inFaMaLa, akar ditambah prefiks ا /alif/ dan nûn/. Bentuk alif/ ن

dalam pola ini merupakan alif konjungtif. Pola ini dapat bermakna

suatu perbuatan yang merupakan efek tak langsung dari perbuatan

kausatif atau bersifat refleksif dari bentuk I. Pada umumnya, bentuk

pasif lebih sering dipergunakan dalam pola ini, seperti منكشـــف

/inkasyafa/ ‘terungkap’.

8. iFtaMaLa, akar diberi prefiks alif konjungtif dan infiks tâ?/ setelah/ ت

konsonan pertama (konsonan pertama tidak berharakat); pola ini

bermakna refleksif dari bentuk I atau bisa juga bermakna resiprokal,

sepeti kata .’ijtama’a/ ‘berkumpul/ مجتمع

9. iFMaLLa, akar diberi prefiks alif konjungtif dan menghilangkan

vokal atau harakat pada radikal pertama serta penggandaan huruf pada

radikal ketiga. Pola ini dapat bermakna inkoatif dari akar kata yang

menyatakan warna, contohnya adalah kata iḥmarra/ yang artinya/ ممحـر

‘menjadi merah’.

10. istaFMaLa, akar ditambah tiga prefiks; ا /alif/, س /sîn/ dan ت /ta.

Makna pola ini adalah memohon sesuatu. Contoh: مسـتغفر /istaghfara/

‘memohon ampun’.

16 Relasi antara satu argumen dengan argumen itu sendiri (Kridalaksana, 1993: 186).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 63: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Pola-pola di atas dapat mengalami proses derivasi menjadi nomina

verba مملصـدر /mashdar/, partisipan aktif ism fâ’il/ atau pasif/ ملفاعـل مسـم مسـم

ism maf’ûl/ dan lain sebagainya. Misalnya pola dasar/ مملفعـول /ḥasaba/ حسـب

‘menghitung’ yang dapat berderivasi menjadi /ḥusbânun/ حســـــبان

‘perhitungan’, ,’ḥâsib/ ‘yang menghitung/ حاســـب maḥsûb/ ‘yang/ حمســـوب

dihitung’ dan lain sebagianya (Fa’iq, 2010: 10).

3.4 Sumber Pembentukan Kata dan Bentuk Kata dalam Bahasa Arab

Modern

3.4.1 Sumber Pembentukan Kata

Pada sebuah buku yang berjudul Analisa Bahasa, Samsuri

menerangkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa

dunia tidak mungkin dapat lepas dari pergaulan antara bahasa itu sendiri

dengan bahasa dunia lainnya. Semua bahasa yang masih hidup di dunia

ini, tentu mengalami perubahan yang mungkin tidak akan terlihat oleh

pemakai-pemakai bahasa itu sendiri di dalam waktu pendek, tetapi secara

kumulatif dan dalam waktu yang cukup lama, perubahan itu akan terlihat

dengan jelas. (Samsuri, 1980: 50 dalam Fa’iq, 2010: 30).

Pada buku Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab, Lesmana

menyebutkan sumber pembentukan kata dalam bahasa Arab ada dua

yaitu kosakata bahasa Arab dan kosakata bahasa asing.

3.4.1.1 Kosakata Bahasa Arab

Kosakata bahasa Arab dapat dijadikan sumber

pembentukan kata dalam bahasa Arab modern. Pembentukan

kata baru pada pada dasarnya ada dua, yaitu kata-kata baru yang

dibentuk dari sumber bahasa itu sendiri dan kata-kata yang

dipungut dari bahasa lain, atau kadang-kadang gabungan dari

kedua sumber tersebut (Usman, 1978: 11 dalam Lesmana, 2010:

33).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 64: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

3.4.1.2 Kosakata Bahasa Asing

Selanjutnya Usman (Usman, 1978: 11 dalam Lesmana,

2010: 33) menjelaskan bahwa memungut kosakata dari bahasa

lain dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu bentuk tetap,

bentuk serapan dan bentuk terjemahan. Jika yang dimaksud

Usman adalah bentuk seperti kata take off dalam bahasa

Indonesia, yang ejaan dan lafalnya harus ditulis dan diucapkan

sama, maka sulit untuk menentukan apakah kata-kata asing yang

masuk ke dalam bahasa Arab berbentuk tetap atau tidak karena

huruf-huruf dalam bahasa Arab lain dengan yang dipungutnya.

Oleh karena itu, Lesmana (2010: 35) menjelaskan bahwa kata-

kata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Arab hanya

melalui proses penyerapan dan penerjemahan, karena huruf-

huruf dalam bahasa Arab lain dengan huruf yang dipungutnya.

Sementara itu, Versteegh (1997: 179) menyebutkan ada

lima cara dalam membentuk kata atau frase baru dalam bahasa

Arab, yaitu meminjam dari bahasa asing, menggabungkan kata-

kata asing, baik secara morfologis dan atau fonologis,

menerjemahkan kata-kata asing, memperluas akar kata dari kata-

kata yang sudah ada, dan memperluas makna dari kata-kata yang

sudah ada. Singkatnya, Chejne (1969: 163 dalam Lesmana,

2002: 2) mengatakan bahwa ada empat cara dalam pembentukan

kata-kata baru dalam bahasa Arab, yaitu dengan arabisasi atau

isytiqâq/, membentuk satu kata/ مشـتقاق ta’rîb/, derivasi atau/ تعريـب

dari gabungan kata, حنــت /naḥt/ dan pembentukan kata sesuai

dengan arti kiasannya, جمــاز /majâz/. Teori Chejne inilah yang

akan penulis jadikan sebagai acuan dasar dalam analisis

morfologi. Akan tetapi Fa’iq (2010:31) mengecualikan majâs

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 65: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

yang menurutnya masuk ke dalam lingkup semantik. Ketiga cara

tersebut dapat dengan detail diperinci sebagai berikut,

1. Arabisasi atau تعريــب /ta’rîb/. Bakalla (1990: 16) menjelaskan

bahwa arabisasi biasanya diartikan memungut bahasa asing

dengan perubahan seperlunya untuk disesuaikan dengan pola

morfologi dan fonologi Arab. Proses pemungutan dalam bahasa

Arab bukanlah merupakan suatu hal yang baru, dalam beberapa

buku yang telah ditulis lebih dari 1000 tahun yang lalu

disebutkan bahwa bahasa Arab telah meminjam kata dari bahasa

Parsi dan lainnya. Pemungutan adalah proses masuknya unsur

fonologis, gramatikal, atau leksikal, atau leksikal dari suatu

bahasa ke dalam bahasa lain akibat adanya kontak/peniruan

(Kridalaksana, 1993: 159). Sedangkan Thomason (1988: 37)

mengartikan pemungutan sebagai suatu proses penyatuan atau

pemasukan unsur-unsur asing ke dalam sebuah kelompok

bahasa yang dilakukan oleh penutur bahasa tersebut, bahasa asli

tetap dipertahankan, tetapi sedikit diubah dengan menambahkan

unsur-unsur asing. Crystal (1980: 214 dalam Wastono, 2000: 35)

mendefinisikan pungutan sebagai. “a loan is a linguistic unit

(usually a lexical item) which has come to be used in a language

or dialect other than the one where it originated”. Dalam bahasa

Arab, peminjaman dikenal dengan istilah مإلقــرتمض /al-iqtirâdh/.

Pemungutan disebabkan oleh beberapa hal, berikut ini adalah

sebab-sebab/motivasi pemungutan yang dikemukakan oleh

beberapa ahli lingustik,

a. Sapir (1949: 192) menyatakan bahwa pemungutan unsur

bahasa asing terjadi karena adanya kontak budaya.

b. Jones (1984: 38) berpendapat bahwa pemahaman terhadap

proses pemungutan kata-kata asing menyangkut pemahaman

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 66: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

terhadap kontak budaya yang menyebabkan terjadinya

pemungutan tersebut.

c. Menurut Charles F. Hocket (1958: 404-405)

- Keinginan agar lebih bergaya (the prestige motive)

- Kebutukan akan kata-kata yang belum ada istilah atau

padanannya dalam bahasa peminjam (the need filling

motive).

d. Menurut Nababan (1993: 39), suatu kata, ungkapan, atau

konsep yang ada dalam bahasa suatu kebudayaan dipinjam

oleh bahasa lain karena tidak adanya padanan yang sesuai

dalam bahasa tersebut. Apabila kata, ungkapan, konsep asing

tersebut diterjemahkan, artinya sering terlalu jauh dari apa

yang akan diungkapkan.

Contoh hasil dari proses arabisasi adalah nomina (11) سـوفت بـول

/sûftbûl/ ‘softball’ dan (12) هاتريك /hâtrîk/ ‘hatrick’.

2. Derivasi atau مشـتقاق /isytiqâq/. Seperti yang pernah dijelaskan

sebelumnya, setiap kata dalam bahasa Arab biasanya dibentuk

dari akar kata dan pola. Pola-pola tertentu menunjukkan makna

tertentu, seperti pola مفعلـل /mufa’lil/ yang menunjukkan makna

pelaku. Misalnya seperti yang tertera pada contoh (11) مــدرب

/mudarrib/ ‘coach’.

3. Penggabungan atau حنـت /naḥt/, yaitu suatu proses di mana dua

buah kata atau lebih dibuat menjadi satu kesatuan (Bakalla,

1984: 15). Singkatan dapat juga dianggap sebagai salah satu dari

penggabungan ini, seperti ARAMCO merupakan abreviasi dari

‘Arabian American Oil Company’. Penggabungan seperti ini

telah dikenal oleh orang-orang Arab sejak dahulu. Contoh lain

dari naḥt yang sudah ada sejak dahulu adalah kata بســمله

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 67: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

/basmalah/ yang merupakan abreviasi dari ungkapan مهللا بسـم

ملــرحيم ملــرمحن /bismillâhi r-raḥmâni r-raḥîm/. Sedangkan untuk

bahasa Arab modern, Lesmana (2002: 10) memberikan satu

contoh berikut, ب. ص singkatan dari -shundûqu l/ صـندوق ملربيـد

barîd/ kotak pos yang merupakan padanan dari bahasa asing

P.O. Box.

3.4.2 Bentuk Kata dan Frasa dalam Bahasa Arab Modern

Lesmana (2010: 46) juga menyebutkan bahwa kata-kata yang

bersumber dari bahasa Arab dapat dibagi menjadi beberapa bentuk;

1. Lambang

Contohnya adalah yang berati ‘centimeter’ dan ســم yang bermakna ك

‘kwintal’.

2. Akronim

3. Nomina

4. Verba

5. Verba-preposisi

Contohnya adalah قــام ب /qâma bi/ yang bermakna ‘melaksanakan’.

Lesmana (2010: 38) menjelaskan bahwa bentuk kata seperti ini dapat

dimasukkan ke dalam kategori frase verbal.

6. Nomina-ajektif nisbah

Contohnya adalah ملقمـر ملصـناعي /al-qamaru sh-shanâ’î/, artinya ‘satelit’.

Bentuk kara seperti ini dapat dimasukkan ke dalam kategori frase

nominal.

7. Nomina-nomina

Contoh: ḥamilatu th-thâirah/ ‘kapal induk’. Nomina pertama/ ملـة ملطـائرةاح

berbentuk definite (takrif), sekalipun tanpa artikel al-, karena

pengertiannya dibatasi oleh nomina kedua. Nomina kedua boleh

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 68: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

indefinite (tak takrif), tapi kasusnya harus genitif. Apabila satu nomina

diikuti oleh nomina lain yang sebelumnya hingga membuatnya menjadi

definitif, sekalipun tanpa artikel al-, disebut construct phrase. Bentuk

kata seperti ini (nomina-nomina) dapat juga dimasukkan ke dalam frase

nominal. Makna dari hubungan antara nomina pertama dengan nomina

kedua bisa merupakan kepemilikan, sifat, atau pun hubungan pelaku

dengan obeyeknya.

8. Nomina-nomina-adjektif nisbah

Contohnya adalah نظام أحكام ملذميت /nizhâmu aḥkami dz-dzâtî/ ‘otonomi’.

9. Nomina-nomina-nomina

وفق مطالق ملذمري /wafqu ithlâqi dz-dzâri/ ‘peletakan senjata’.

10. Nomina-nomina-ajektif nisbah-ajektif nisbah

Contohnya adalah شركة ملزيت ملسعودية مألمركيـة /Syarikatu z-Zaiti s-Su’ûdiyyatu

l-Amrikiyyah/ ‘Perusahaan Minyak Saudi Arabia–Amerika’.

11. Adverbia-nomina

Contoh حتــت ملطائلــة /taḥta th-thâ?ilah/ ‘dengan ancaman’. Adverbia

dalam bahasa Arab termasuk kategori nomina.

12. Preposisi-nomina

Contohnya adalah عن طريق /’an tharîq/ maknanya ‘melalui, via’.

13. Nomina-preposisi

.’binâ?an ‘ala/ yang berarti ‘sesuai dengan, berdasarkan atas/ بناءم على

14. Preposisi-nomina-preposisi

Salah satu contohnya adalah على ملرغم من /’ala r-raghmi min/ ‘meskipun’.

15. Preposisi-nomina-kata penegas

Contoh من مملعلوم أن /mina l-ma’lûmin anna/ ‘seperti yang diketahui’.

16. Preposisi-adverbia

Contohnya من قبل /min qabl/ ‘sebelum’.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 69: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

17. Adverbia-kata penegas

Contohnya غري أن /ghairu an/ ‘bagaimanapun, tetapi’

18. Preposisi-nomina-ajektiva

.’fî waqtin qarîb/ maknanya adalah ‘segera/ يف وقت قريب

19. Kata penyangkal-ajektif nisbah

.’lâ markaziyyah/ ‘desentralisasi/ ال مركزية

20. Preposisi-ajektif

Misal, من جديد /min jadîd/ ‘lagi’.

21. Preposisi-ajektiva

22. Preposisi-kata penegas

.’ilâ an/ ‘hingga, sampai/ إىل من

23. Kata pengecualian-kata penegas

Contohnya adalah إال من /illâ an/ ‘namun, meskipun demikian, tetapi’.

24. Pronomina demonstrativa-kata sambung

.’hadzâ wa/ ‘selain itu, lagi pula/ هذم و

25. Preposisi-pronomina demonstrativa

Contoh, على ذلك /’ala dzalika/ ‘maka dari itu, sebagai, karenanya’.

3.5 Semantik Bahasa Arab

3.5.1 Definisi Semantik

Dalam buku Pengantar Semantik Bahasa Indonesia yang ditulis

oleh Abdul Chaer, kata semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘sema’

yang artinya ‘kata benda’ yang berarti pula tanda atau lambang. Yang

dimaksud dengan tanda atau lambang di sini sebagai padanan kata ‘sema’

itu adalah tanda linguistik. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh

Ferdinand de Saussure (1996), yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang

mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 70: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu.

Kedua komponen ini adalah merupakan tanda atau lambang, sedangkan

yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang berada di luar

bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk. Kata semantik

ini lalu diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti (Chaer, 1995: 2).

Pendapat Abdul Chaer tersebut selaras dengan yang diungkapkan

oleh Darmojuwono yang mengartikan semantik adalah cabang ilmu

linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa (Darmajuwono, 2007:

114). Sedangkan Keraf (1993: 129) berpendapat bahwa semantik adalah

bagian dari linguistik yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari

asal mula dan perkembangan dari arti suatu kata.

Dalam bahasa Arab, semantik dinamakan dengan ملداللـة علـم /’ilmu

d-dilâlah/ atau ada juga yang menamakannya dengan مملعـىن علـم /’ilmu l-

ma’nâ/. Umar (1982: 11) dalam Fa’iq (2010: 16) cenderung memilih

penamaan yang pertama dikarenakan penamaan yang kedua lebih dekat ke

cabang ilmu balâghah. Selanjutnya, Umar dalam bukunya yang berjudul

’ilmu d-dilâlah mendefinisikan semantik sebagai suatu,

درمسة مملعىن أو ملعلم ملذي يدرس مملعىن أو ذلك ملفرع من علم مللغة ملذي يتناول نظرية مملعىن أو ذلك ملفرع ملذي يدرس ملشروط ملومجب تومفرها يف ملرمز حىت يكون قادرم على

محل مملعىن /dirâsatu l-ma’nâ aw al-‘ilmu alladzî yadrusu l-ma’nâ aw dzâlika l-far’u min ‘ilmi l-lughah alladzî yatanâwalu nazhriyyati l-ma’nâ aw dzâlika l-far’u alladzî yadrusu sy-syurûtha l-wâjiba tuwâfiruhâ fî r-ramzi ḥattâ yakûna qâdiran ‘alâ ḥamali l-ma’nâ/ ‘studi tentang makna atau suatu ilmu yang mempelajari makna atau suatu cabang dari ilmu linguistik yang berkaitan dengan teori makna atau suatu cabang (ilmu lingustik) yang mempelajari teori-teori pembentukan makna’(Umar dalam Fa’iq, 2010: 17)

3.5.2 Peranan Semantik dalam Pembentukan Kosakata Baru Bahasa

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 71: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Bakalla (1984: 14) mengatakan bahwa bahasa Arab berada pada

pengaruh tetap kebudayaan dan bangsa lain. Sebagai hasil dari kontak

yang tetap ini menjadikan bahasa Arab mendapat pengaruh pada semantik

bahasanya. Pengaruh semantik ini ditandai dengan penyerapan beberapa

konsep dan ide, dengan bantuan penerjemahan kata per kata atau bebas

dari bahasa lain. Ada beberapa cara dimana semantik memainkan

peranannya dalam menciptakan kosakata baru bahasa Arab;

1. Menggunakan kembali kata-kata Arab yang telah lama atau tidak

terpakai lagi untuk mengungkapkan konsep atau ide modern,

seperti jawhar/ dan/ جـوهر aradh/ yang berarti ‘substansi’ dan’/ عــرض

‘bentuk’. sayyârah/ yang dulu berarti ‘kafilah unta’, sekarang/ سـيارة

berarti ‘mobil’. Tetapi, ada juga kata-kata lama yang tetap ada artinya

semula dan kadang-kadang dipakai lagi untuk mengungkapkan ide

baru dengan sedikit perbedaan.

2. Metafora atau majâz. Ini menyangkut penggunaan matafora atau

abstraksi untuk menerjemahkan kosakata bahasa asing ke dalam

bahasa Arab, seperti kata hâtif/ untuk ‘telepon’. Hâtif dulu berarti/ هـاتف

‘suara inspirasi’. ,barq/ (yang berarti ‘telegraf’), dulu berarti ‘kilat/ بـرق

halilintar’. barîd/ dulu berarti cara lama mengirim pesan yang/ بريـد

menggunakan binatang sebagai alat transportasinya. Sekarang barîd

berarti ‘pos’, baik melalui darat maupun udara.

3. Penerjemahaan pola-pola kata asing, seperti -wakâlatu l/ وكالــة مألنبــاء

anbâ?/ ‘kantor berita’, -munazhzhamâtu l-umami l/ منظمـات مألمـم مملتحـدة

muttaḥidah/ ‘Persatuan Bangsa-Bangsa’, /kuratu l-qadam/ كــرة ملقــدم

‘sepak bola’, دول ,’as-sûqu l-musytarakah/ ‘Pasar Bersama/ ملسـوق مملشـرتكة

duwalu l-ûbîk/ ‘negara-negara OPEC’. Semua ungkapan ini/ مألوبيـك

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 72: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

secara harfiah diterjemahkan dari bahasa Inggris, Perancis, dan bahasa

lainnya.

3.6 Relasi Makna

Dalam setiap bahasa, seringkali kita temui adanya hubungan

kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa

lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi (Chaer, 1995: 82).

Makna kata yang saling berhubungan ini yang disebut relasi makna

(Darmajuwono, 2007: 116). Abdul Chaer (1995: 82) menyebutkan bahwa

hubungan atau relasi makna menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi),

kebalikan makna (antonimi), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas),

ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan

makna (redundansi), dan sebagainya. Demikian pula yang dikatakan

Maman Lesmana (2010: 57) pada kesimpulan pembahasan ‘Bab Semantik

Bahasa Arab Pers’ menyebutkan bahwa aspek semantik dalam bahasa

Arab Pers tidak berbeda kasusnya dengan aspek semantik dalam bahasa

lainnya, yaitu ada arti primer dan sekunder, perubahan makna, arti leksikal

dan struktural, sinonimi, polisemi, homonimi, idiom, dan istilah. Wastono

(2005) membagi relasi makna paradigmatis menjadi tiga cakupan, yaitu

relasi makna keidentikan, relasi makna peliputan, dan relasi makna

pertentangan.

3.6.1 Relasi Makna Keidentikan

Dalam relasi makna keidentikan ini penulis membagi menjadi

beberapa sub, yaitu homonimi, polisemi, dan sinonimi.

3.6.1.1 Homonimi

Homonimi adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani kuno

onoma yang artinya ‘nama’ dan homo yang artinya ‘sama’. Oleh karena

itu, secara semantik, homonimi dapat diartikan sebagai ungkapan kata,

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 73: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

frase, atau kalimat yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (juga

berupa kata, frase, atau kalimat) tetapi maknanya berbeda (Chaer, 1995:

93). Sedangkan menurut Lesmana, homonimi dapat diartikan sebagai kata

yang mempunyai bentuk yang sama dari sisi ejaan maupun lafalnya, akan

tetapi mengungkapkan makna yang berbeda. Contoh تـاريخ /târîkh/ ‘sejarah’

dan تـاريخ /târîkh/ ‘tanggal’. Ejaan dan lafal pada kedua kata tersebut sama,

namun artinya berbeda (Lesmana, 2010: 54) .

3.6.1.2 Polisemi

Masih menurut Chaer (1995: 101), polisemi diartikan dengan

satuan bahasa (kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu.

Sedangkan Lesmana (2010: 54) mengartikan polisemi sebagai sebuah kata

yang mempunyai berbagai macam arti, tetapi arti-arti ini masih saling

berkaitan satu sama lain. Timbulnya berbagai macam arti ini disebabkan

oleh adanya pergeseran makna atau tafsiran yang berbeda. Contoh

polisemi dapat dilihat pada kata berikut ini (a) ملعسـكرية مألركـان /al-?arkânu l-

‘askariyyah/ ‘staf militer’ dan (b) ملدولـة أركـان /?arkânu d-dawlah/ ‘pejabat

tinggi negara’. Kata أركـان pada contoh (a) bermakna ‘staf’ sedangkan pada

contoh (b) ‘pejabat tinggi’.

3.6.1.3 Sinonimi

Secara etimologi, kata sinonimi berasal dari bahasa Yunani kuno

yaitu onoma yang berarti ‘nama’ dan syn yang berarti ‘dengan’. Sinonimi

dapat didefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang lebih sama

dengan ungkapan lain (Chaer, 1995: 82). Lesmana (2010: 53) juga

menjelaskan arti sinonimi, yaitu dua kata atau lebih yang mempunyai

makna sama. Seperti kata بنـك /bank/ dan مصـرف /mashraf/ yang keduanya

bermakna ‘bank’ (Lesmana: 2010: 53).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 74: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

3.6.2 Relasi Makna Peliputan

Relasi makna yang termasuk dalam relasi makna peliputan atau

at-tadhammun/ ada dua macam, yaitu relasi makna hiponimi dan/ ملتضـمن

meronimi. Akan tetapi, dalam pembahasan semantik pada bab isi dalam

skripsi ini, penulis hanya akan memaparkan relasi makna peliputan dalam

kosakata laras olahraga dilihat dari hiponimi saja. Menurut Chaer (1995:

98), kata hiponimi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu onoma yang

berarti ‘nama’ dan hypo yang berarti ‘di bawah’. Secara harfiah, hiponimi

diartikan dengan nama yang termasuk di bawah nama lain. Secara

semantik, hiponim ialah ungkapan (kata, frasa, atau kalimat) yang

maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain.

Singkatnya, hiponimi adalah relasi makna yang berkaitan dengan

peliputan makna khusus dalam makna umum. seperti makna tongkol

dalam makna ikan, makna unta dalam makna binatang. Tongkol, bandeng,

tenggiri, teri, mujair, cakalang, dan tuna berhiponimi dengan ikan,

sedangkan unta, kucing, anjing, kambing, dan kuda berhiponimi dengan

binatang. Relasi makna hiponimi dalam bahasa Arab dinamakan dengan

al-isytimâl/. Umar (1982, dalam Wastono 2005: 34) merumuskan/ مإلشـتمال

definisi hiponimi bahasa Arab dengan,

يكون (أ) مشتمال على (ب) حني يكون (ب) أعلى يف تقسيمي ملتصنيفي أو ملتفرعي

/yakûnu (alif) musytamilan ‘alâ (bâ?) hîna yakûna (bâ?) a’lâ fî taqsîmî t-tashnîfî aw t-tafri’î/ ‘A hiponim B apabila B lebih tinggi dalam kelas taksonomi’ Umar (1982: 99) menambahkan bahwa rumusan kehiponimian

bahasa Arab dapat dicontohkan dalam ungkapan berikut,

فرس ملذي ينتمي إىل فصيلة أعلى حيومن . وعلى هذم فمعىن فرس يتضمن معىن حيومن

/faras alladzî yantamî ilâ fashîlatu a’lâ hayawân. Wa ‘alâ hâdzâ fama’nâ faras yatadhammanu ma’nâ hayawân/

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 75: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

‘kuda dinisbatkan kepada hewan yang mempunyai kelas lebih tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa makna kuda tercakup dalam makna hewan.’

3.6.3 Relasi Makna Pertentangan

Relasi makna pertentangan terdiri atas dua bagian, yaitu relasi

makna antonimi dan relasi makna kontranimi. Dalam pembahasan bab isi

skripsi ini, penulis hanya akan menjelaskan satu dari dua bagian relasi

makna pertentangan, yaitu antonimi. Kata Antonimi berasal dari kata

Yunani kuno yaitu onoma ‘nama’ dan anti ‘melawan’. Secara harfiah

antonim berarti nama lain untuk benda lain pula. Secara semantik,

antonimi dapat didefinisikan sebagai ungkapan (kata, frase, atau kalimat)

yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain. Contoh

antonimi yang dikemukan Fa’iq dalam bahasa Arab laras TI adalah kata

دخـول تسـجيل /tasjîlu dukhûl/ berantonimi dengan makna خـروج تسـجيل /tasjîlu

khurûj/. Kata دخـول تسـجيل bermakna ‘sign-in’ sedangkan kata خــروج تسـجيل

bermakna ‘sign-out’. Kemudian kata علــي مخلـــط /’ala l-khathth/ juga

berantonimi dengan makna خــارج مخلــط /khariju l-khathth/. Kata علــي مخلــط

bermakna ‘online’ sedangkan خـارج مخلـط bermakna ‘offline’ (Fa’iq, 2010:

68).

3.7 Idiom

Nida (1974: 202 dalam Lesmana 2010: 55) mendefinisikan idiom

sebagai suatu ungkapan yang terdiri dari beberapa kata yang artinya tidak

dapat diperoleh dari masing-masing kata yang membentuknya. Contoh-

contoh idiom dalam bahasa Arab adalah kata ملعاملـة مأليـدي /al-aydî l-‘âmilah/

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 76: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

‘buruh’. Idiom tersebut terdiri dari dua buah kata, yaitu kata مأليـدي /al-aydî/

yang berarti ‘tangan-tangan’ dan kata ملعاملـة /al-‘âmilah/ yang berarti ‘yang

bekerja’. Jika kata-kata tersebut digabungkan, maka artinya ‘tangan-

tangan yang bekerja’. Namun, sebagai idiom artinya bukanlah demikian,

melainkan ‘buruh’ (Lesmana, 2010: 55).

3.8 Istilah

Abdul Chaer (1995: 52) menerangkan bahwa pengistilahan dalam

suatu bahasa dibentuk berdasarkan prosedur yang ada dalam suatu bahasa.

Hal ini dikarenakan proses pengistilahan tersebut dilakukan untuk

mendapatkan ketepatan dan kecermatan makna untuk suatu bidang

kegiatan atau keilmuan. Kridalaksana (1993: 67) pun menjelaskan

pengertian istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat

mengungkapkan suatu makna konsep proses, keadaan atau sifat yang khas

dalam bidang tertentu. Menurut Lesmana bahwa selain bentuk idiom,

kata-kata dalam bahasa Arab Pers ada juga yang berbentuk istilah

(Lesmana 2010:56). Contoh istilah dalam bahasa Arab pers yaitu kata

shundûq/ yang berarti ‘kotak’ tetapi pada istilah ekonomi artinya/ صـندوق

berubah menjadi ‘kas atau dana’. Dengan demikian satu bentuk kata dapat

memiliki arti yang berbeda-beda tergantung pada bidang yang

dimasukinya.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 77: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BAB IV ANALISIS MORFOLOGI KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS

OLAHRAGA

4.1 Pengantar

Kosakata dalam bahasa Arab laras olahraga merupakan kosakata yang

muncul akibat adanya penyebaran dan perkembangan bidang olahraga,

khususnya di negara-negara berbahasa Arab. Kosakata-kosakata itu sengaja

dibentuk untuk mengungkapkan teori-teori, istilah-istilah, dan kosakata dalam

bidang tersebut. Misalnya kata كـرة القـدم /kuratu l-qadam/, kata ini dibentuk

untuk mewakili konsep kata dari bahasa Inggris, football atau soccer, yaitu

olahraga yang terdiri atas dua tim, setiap tim terdiri atas sebelas orang yang

keduanya memainkan bola dengan kaki. Bakalla (1990: 16) menyebutkan

bahwa pembentukan kata dalam bahasa Arab modern—ditinjau dari segi

morfologis—terbagi menjadi tiga macam, yaitu arabisasi, derivasi, dan

singkatan lambang huruf. Selain itu, ada juga yang berupa gabungan kata, baik

yang gabungan biasa maupun hibrida.

4.2 Arabisasi

Arabisasi atau ta’rib adalah proses pemungutan bahasa asing dengan

perubahan seperlunya untuk disesuaikan dengan pola morfologi dan fonologi

Arab walaupun ada juga perubahan yang tidak berarti dan tidak sesuai dengan

pola morfologi dan fonologi bahasa Arab (Bakalla, 1990: 16). Singkatnya,

arabisasi adalah penyerapan kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Arab.

Proses Arabisasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu melalui transliterasi dan

melalui transkripsi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dua hal tersebut.

4.2.1 Transliterasi

Bentuk arabisasi pertama yang akan dibahas adalah transliterasi. Menurut

Lesmana (thn:hlm), transliterasi adalah penggantian huruf demi huruf dari

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 78: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

abjad latin ke abjad Arab tanpa mengindahkan lafal bunyi kata yang

sebenarnya. Berikut ini adalah contoh dari transliterasi,

’bank/ ‘bank/ بنك (1) P0F

17

fîfâ/ ‘FIFA’P1F/ فيفا (2)

18

'kâkâ/ ‘Kaka/ كاكا (3) P2F

19

Dari data di atas menunjukkan penyerapan bahasa asing yang ditransliterasikan

ke dalam bahasa Arab. Pergantian huruf dalam kata (1) بنك ‘bank’ langsung

meniru bahasa sumber seperti aslinya. Huruf b ditransliterasikan menjadi huruf

Huruf a ditranliterasikan menjadi pemarkah fathah, huruf n di .ب

transliterasikan menjadi huruf ن, dan huruf k ditranliterasikan menjadi huruf ك.

Pada kata (2) فيفا ‘FIFA’, huruf f ditransliterasikan menjadi huruf ف huruf i

ditransliterasikan menjadi huruf ي, huruf f ditransliterasikan menjadi huruf

Hal itu sama halnya pada data .ا huruf a ditransliterasikan menjadi huruf ,ف

huruf a dengan huruf ,ك Kaka', huruf k ditransliterasikan menjadi huruf‘كاكا (3)

17 Dalam b.I menjadi ‘bank’, yaitu tempat penyimpanan. Dalam KBBI, badan usaha di bidang keuangan yg menarik dan mengeluarkan uang dl masyakarat, terutama memberikan kredit dan jasa dl lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

18 FIFA abreviasi dari Fédération Internationale de Football Association (bahasa Prancis) atau dalam b.I berarti Federasi Internasional Sepak Bola adalah badan pengatur internasional sepak bola yang didirikan di Paris pada 21 Mei 1904 dan sekarang bermarkas di kota Zürich, Swiss. 19 Kaka bernama asli Ricardo Izecson dos Santos Leite, lebih dikenal dengan nama Kaka, adalah seorang pemain sepak bola asal Brasil yang kini membela klub Real Madrid.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 79: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

4.2.2 Transkripsi

Arabisasi selanjutnya adalah transkripsi. Transkripsi adalah mengubah

teks dari satu ejaan ke ejaan lain dengan maksud mengikuti lafal bunyinya

(Lesmana, 2010:44). Sementara itu, dalam KBBI adalah penyalinan teks

dengan mengubah ejaannya ke dalam ejaan lain untuk menunjukkan lafal

bunyi unsur bahasa yang bersangkutan (KBBI , 1988: 960). Dari pengertian di

atas, dapat dikatakan bahwa transkripsi adalah mengambil suatu kata dari satu

bahasa untuk diserap ke bahasa lain (dalam hal ini bahasa Arab) berdasarkan

lafal bunyi yang dimiliki oleh bahasa asal dari kata yang diserap tersebut.

Berikut ini penyesuaian pelafalan yang terjadi dapat ditunjukkan melalui

data-data berikut.

’bâdmîntûn/ ‘badminton/ بادمينتون (4) P3F

20

’riyâl madrîd/ ‘Real Madrid/ لایر مدريد (5) P4F

21

’adriyânû/ ‘Adriano/ ادريانو (6) P5F

22

’arsinâl/ ‘arsenal/ أرسنال (7) P6F

23

bîsbûl/ ‘baseball’P7F/ بيسبول (8)

24

’lîjâ/ ‘league/ ليجا (9) P8F

25P

20 Dalam b.I menjadi bulu tangkis adalah olahraga cabang olahraga yg berupa permainan yg dimainkan dng memakai raket dan kok yg dipukul melampaui jaring yg direntangkan di tengah lapangan.

21 Real Madrid adalah adalah sebuah klubsepak bola profesional yang berbasis di kota Madrid, Spanyol yang didirikan pada 6 Maret 1902. Klub ini pernah meraih 31 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 9 gelar Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Interkontinental.

22 Adriano adalah pemain sepak bola berkebangsaan Brazil yang memiliki nama lengkap Adriano Leite Ribeiro lahir pada tanggal 17 Februari 1982.

23 Arsenal adalah sebuah klub sepak bola dari Inggris yang berjuluk The Gunners.

24 permainan olahraga dng menggunakan bola keras kecil (sebesar bola kasti) dan pemukul, dilakukan oleh dua regu yg masing-masing terdiri atas sembilan orang pemain

25 Dalam bI menjadi ‘liga’.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 80: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

كوكالشط (10) /syuth kûk/ ‘shuttlecock’ P9F

26

’sûft bûl/ ‘softball/ سوفت بول (11) P10F

27

hâtrîk/ ‘hatrick’P11F/ هاتريك (12)

28

’stûk sîtî/ ‘Stoke City/ ستوك سييت (13) P12F

29

’lub/ ‘lob/ لب (14) P13F

30

’dûnât/ ‘donut/ دونات (15) P14F

31P

’taktîk/ ‘tactic/ تكتيك (16) P15F

32

’tsyîlsî/ ‘Chelsea/ تشيلسي (17) P16F

33

’kîyifû/ ‘Chievo/ كييفو (18) P17F

34

’bâyirn mîyûnîkh/ ‘Bayern Munich/ بايرن ميونيخ (19) P18F

35

’lîg/ ‘leg/ ليغ (20) P19F

36

26 Dalam bI menjadi kok adalah bola dl permainan bulu tangkis.

27 Olahraga sejenis dengan baseball, olahraga beregu yang terdiri atas dua tim.

28 Tiga gol atau lebih yang diciptakan oleh seorang pemain sepak bola dalam satu pertandingan.

29 Salah satu klub sepak bola yang berasal dari Inggris. Klub ini merupakan klub sepak bola kedua tertua di dunia yang didirikan pada 1863.

30 Lob adalah istilah dalam sepak bola yang bermakna tendangan tinggi yang melengkung.

31 Donut adalah istilah untuk pukulan yang keras dalam olahraga baseball dan softball. 32 Dalam b.I menjadi taktik yaitu strategi dalam permainan olahraga.

33 Chelsea adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris, bermarkas di kota London, dan dikenal dengan sebutan The Blues.

34 Chievo adalah salah satu klub sepak bola di negara Italia.

35 Bayern Munich adalah klub sepak bola dari Jerman yang pernah menjuarai Bundes Liga sebanyak 21 kali.

36 Leg adalah istilah dalam olahraga yang bermakna satu bagian dari sebuah perjalanan pertandingan.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 81: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’tinis/ ‘tennis/ تنيس (21) P20F

37

’yûrû/ ‘Euro/ يورو (22) P21F

38

’bûndizlîjâ/ ‘Bundes League/ بوندزليجا (23) P22F

39

’sân jîrmân/ ‘Saint Germain/ سان جريمان (24) P23F

40

’ajâks/ ‘Ajax/ أجاكس (25) P24F

41

’barsyilûnah/ ‘Barcelona/ برشلونة (26) P25F

42

’lîyûn/ ‘Lyon/ ليون (27) P26F

43

’marsîliyâ/ ‘Marseille/ مرسيليا (28) P27F

44

’rûmâ/ ‘Roma/ روما (29) P28F

45

مانشسرت سييت (30) /mânsyistir sîtî/ ‘Manchester

City’ P29F

46

’mânsyistir yûnâytid/ ‘manchester united/ مانشسرت يونايتد (31) P30F

47

37 Dalam bI menjadi tenis adalah permainan olahraga yg menggunakan bola (sebesar kepalan) sebagai benda yg dipukul dan raket sebagai pemukulnya, dimainkan oleh dua pemain (dua pasang), di lapangan yg dibatasi oleh jaring setinggi kira-kira satu meter.

38 Euro adalah liga sepak bola Eropa yang pertandingannya diikuti oleh negara-negara Eropa.

39 Bundes League adalah liga sepak bola yang paling tinggi di Jerman yang didirikan pada tahun 1963.

40 Salah satu klub sepak bola di Prancis.

41 Klub sepak bola di Jerman.

42 Salah satu klub sepak bola terbesar dan terhebat di dunia, prestasinya yang terbaru adalah juara Liga Champion di tahun 2011.

43 Sebuah klub sepak bola di Prancis yang berdiri tahun1899, bermarkas di kota Lyon, Prancis.

44 Sebuah klub sepak bola di Prancis

45 Sebuah klub sepak bola di Italia dan salah satu yang terhebat di Liga Italia.

46 Sebuah klub sepak bola di Inggris yang sekota dengan Manchester United . Mulai tahun 2008

sampai sekarang, klub ini dimiliki oleh Abu Dhabi Group.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 82: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’nûrîsy sîtî/ ‘norwich city/ نوريتش سييت (32) P31F

48

’îfirtûn/ ‘everton/ ايفرتون (33) P32F

49

’lîvântî/ ‘levante/ ليفانيت (34) P33F

50

’fâlinsiyâ/ ‘valencia/ فالنسيا (35) P34F

51

’anfîld/ ‘anfield/ انفيلد (36) P35F

52

’ûld trâfûrd/ ‘old trafford/ اولد ترافورد (37) P36F

53

’astûn fîlâ/ ‘aston villa/ استون فيال (38) P37F

54

’lîfirbûl/ ‘liverpool/ ليفربول (39) P38F

55

’bûltûn/ ‘bolton/ بولتون (40) P39F

56

’wîjân atslîtîk/ ‘wigan athletic/ وجيان اثليتيك (41) P40F

57

’blâkbûrn rûfirz/ ‘blackburn rovers/ بالكبرين روفرز (42) P41F

58

’swânsî sîtî/ ‘swansea city/ سوانسي سييت (43) P42F

59

47 Sebuah klub sepak bola di Inggris dan merupakan salah satu klub terhebat di negaranya dan di Eropa.

48 Sebuah klub sepak bola di Inggris.

49 Sebuah klub sepak bola di Inggris.

50 Sebuah klub sepak bola di Spanyol.

51 Salah satu klub sepak bola di Spanyol.

52 Sebuah stadion dan merupakan markas bagi klub Liverpool di Inggris.

53 Sebuah stadion dan markas bagi klub Manchester United.

54 Salah satu klub sepak bola di Inggris.

55 Sebuah klub sepak bola di Inggris yang berjuluk The Reds.

56 Sebuah klub sepak bola dari Inggris.

57 Sebuah klub sepak bola di Inggris.

58 Sebuah klub sepak bola di Inggris.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 83: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’malaqâ/ ‘malaga/ ملقا (44) P43F

60

’râyân jîjz/ ‘Ryan Giggs/ رايان جيجز (45) P44F

61

فجوسي جوارديوال (46) /jûsîb juwârdiyûlâ/ ‘Joseph Guardiola’ P45F

62

’liyûnîl mîsî/ ‘Lionel Messi/ ليونيل ميسي (47) P46F

63

’dîyighû mârâdûnâ/ ‘Diego Maradona/ دييغو مارادونا (48) P47F

64

’istirâjiyyat/ ‘strategy/ إسرتاتيجية (49) P48F

65

’ghȗlf/ ‘golf/ غولف (50) P49F

66

’hȗkiy/ ‘hockey/ هوكي (51) P50F

67

Pada data (4) بـادمينتون ‘badminton’, lafal a ditranskripsikan dengan ا , lafal

i dengan ي, dan lafal o ditranskripsikan dengan و. Sementara, pada data (5)

Kemudian, pada .يـا Real Madrid’ lafal a ditranskripsikan menjadi‘ لایر مدريـد

59 Sebuah klub sepak bola dari Inggris.

60 Sebuah klub sepak bola di Spanyol.

61 Peemain sepak bola berkebangsaan Inggris yang bermain di klub Manchester United.

62 Pelatih klub Barcelona di Spanyol yang merupakam pelatih tersukses sampai tahun 2011 karena membawa klub asuhannya menjuarai berbagai ajang pertandingan nasional maupun internasional.

63 Seorang pemain berkebangsaan Argentina yang bermain di klub Barcelona yang merupakan pemain terhebat di dunia di tahun 2011.

64 Seorang legenda sepak bola berkebangsaan Argentina.

65 Rencana pertandingan sebuah klub untuk mencapai sasaran kemenangan dalam pertandingan

66 cabang olahraga dng menggunakan bola kecil untuk dipukul dengn tongkat pemukul ke dalam tiap-tiap rentetan liang-liang (9 atau 18 liang berturut-turut).

67 Dalam bI menjadi hoki yaitu olahraga lapangan yang dimainkan oleh dua kesebelasan, berupa permainan yang bertujuan memasukkan bola ke dalam gawang lawan dengan menggunakan tongkat pemukul;

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 84: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

data (6) ادريـانو ‘Adriano’, lafal a ditranskripsikan dengan ا, lafal a yang kedua

dengan يا, dan lafal o dengan و. Selanjutnya, pada data (7) أرسنال ‘Arsenal’, lafal

a ditranskripsikan dengan أ. Apabila diamati, terdapat perbedaaan transkripsi

lafal a pada empat data (4, 5, 6, dan 7) di atas disebabkan adanya penyesuaian

terhadap pelafalan asli dari bahasa asal. Selanjutnya data (8) بيسـبول ‘baseball’,

transkripsinya adalah lafal e dengan ي dan lafal o dengan و. Pada data (9) ليجـا

‘league’, proses transkripsi yang terjadi adalah lafal g ditranskripsikan dengan

كـوكالشـط Data (10) .ج ‘shuttlecock, lafal sh ditranskripsikan dengan ش, lafal t

dengan ط, lafal c dengan ك, dan lafal ck sama juga dengan c ditranskripsikan

dengan ك.Selanjutnya data (11) سـوفت بـول ‘softball’, lafal o ditranskripsikan

dengan و. Data (12) هاتريــك ‘hatrick’, lafal ck ditranskripsikan dengan ك.

Selanjutnya data (13) سـتوك سييت ‘stock city’ lafal ck juga ditranskripsikan dengan

lob’,lafal o ditranskripsikan dengan pemarkah ◌ pada‘ لـب Pada data (14) .ك

huruf ل.

Selanjutnya, kita lihat data (15) دونــات ‘donut’, masih sama dengan

transkripsi sebelumnya, lafal o ditranskripsikan dengan و. Pada data (16) تكتيـك

‘tactic’, lafal c ditranskripsikan dengan ك. Keunikan terjadi pada data (17, 18,

dan 19), pada data (17) تشيلسـي ‘Chelsea’, transkripsi yang terjadi adalah pada

lafal ch ditranskripsikan dengan lafal تـش, lafal ea dengan ي. Pada data (18)

.ف dan lafal v dengan lafal ك Chievo’, lafal ch ditranskripsikan dengan‘ كييفـو

Sedangkan data (19) بـايرن ميـونيخ ‘Bayern Munich’, transkripsi lafal ch dengan خ.

Hal ini memperkuat pengertian dari transkripsi yaitu proses mengubah satu

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 85: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

teks pada suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain yang tergantung pada lafal

teks bahasa asalnya.

Selanjutnya data (20) ليغ ‘leg’, transkripsi yang terjadi adalah pada lafal e

ditranskripsikan dengan ي. Pada data (21) تنيس ‘tennis’, lafal e ditranskripsikan

dengan pemarkah ◌ pada huruf ت. Pada data (22) يورو ‘euro’, lafal eu

ditranskripsikan dengan يو dan lafal o dengan و. Data (23) بوندزليجا ‘bundes

league’, lafal u ditranskripsikan dengan و dan lafal s ditranskripsikan dengan ز.

Selanjutnya data (24) سان جريمان ‘Saint Germain’, lafal ai ditranskripsikan

dengan ا, lafal e dengan ي, dan lafal ai pada kata germain dengan ا. Kemudian

kita lihat data (25) أجاكس ‘Ajax’, pada data tersebut juga terdapat transkripsi

yaitu pada lafal x yang ditranskripsikan dengan كس. Pada data selanjutnya (26)

dan lafal ,و lafal o dengan ,ش Barcelona’, lafal c ditranskripsikan dengan‘برشلونة

a dengan ة . Kemudian data (27) yaitu ليون ‘Lyon’, transkripsinya adalah lafal o

menjadi و.

Transkripsi selanjutnya pada data (28) مرسيليا ‘Marseille’, lafal ei

ditranskripsikan dengan ي. Data (29) روما ‘Roma’, lafal o ditranskripsikan

dengan و dan lafal a dengan ا. Pada data (30) مانشسرت سييت ‘Manchester City’,

lafal ch ditranskripsikan dengan ش dan lafal c pada kata city ditranskripsikan

dengan س. Sedangkan keunikan terjadi pada data (31) مانشسرت يونايتد ‘Manchester

United’, lafal u ditranskripsikan dengan يو dan lafal i dengan اي. Masih

menarik jika kita amati data (32) نوريتش سييت ‘Norwich City’, transkripsi terjadi

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 86: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

pada lafal ch yang ditranskripsikan dengan تش, kemudian data (33) ايفرتون

‘Everton’, transkripsinya terdapat pada lafal e yang ditranskripsikan dengan اي

dan lafal v ditranskripsikan dengan ف. Kasus serupa terdapat pada data (34)

dan (35) ليفانيت ‘Levante’ yaitu pada lafal v yang ditranskripsikan dengan ف.

Selanjutnya data (35) فالنسيا ‘Valencia’, lafal v yang ditranskripsikan dengan ف,

lafal c dengan س, dan lafal a dengan يا. Setelah itu data (36) انفيلد ‘Anfield’, lafal

e ditranskripsikan dengan ي. Pada data (37) اولد ترافورد ‘Old Trafford’,

terdapat transkripsi yang unik yaitu pada lafal o pada kata old yang

ditranskripsikan dengan او dan lafal o pada kata trafford yang ditranskripsikan

dengan و.

Transkripsi selanjutnya adalah data (38) استون فيال‘Aston Villa’, lafal o

ditranskripsikan dengan و dan lafal v dengan lafal ف. Pada data (39) ليفربول

‘Liverpool’, transkripsi lafal v adalah ف dan lafal p adalah ب. Data (40) بولتون

‘Bolton’, lafal o ditranskripsikan dengan و dan pada data (41) وجيان اثليتيك ‘Wigan

Athletic’, transkripsi yang terjadi adalah pada lafal g ditranskripsikan dengan

Selanjutnya data .ك dan lafal c ditranskripsikan dengan ,ث lafal th dengan ,ج

dan ك Blackburn Rovers’, lafal ck ditranskripsikan dengan‘ بالكبرين روفرز (42)

lafal s dengan ز. Pada data (43) سوانسي سييت ‘Swansea City’, lafal ea

ditranskripsikan dengan ي dan lafal c dengan س. Sedangkan, keunikan terdapat

pada data selanjutnya, pada data (44) ملقا ‘Malaga’, transkripsi yang terjadi

terdapat pada lafal g yang ditranskripsikan dengan ق. Sedangkan apabila kita

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 87: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

lihat data (45) رايان جيجز ‘Ryan Giggs’, transkripsi pada lafal g adalah dengan ج.

Selanjutnya data (46) فجوسي جوارديوال ‘Joseph Guardiola’, transkripsinya adalah

pada lafal ph yang ditranskripsikan dengan ف dan lafal g dengan ج. Pada data

Lionel Messi’, transkripsinya adalah pada lafal o yang‘ ليونيل ميسي (47)

ditranskripsikan dengan و dan lafal e dengan ي. Data selanjutnya adalah (48)

.و Diego Maradona’, lafal o yang ditranskripsikan dengan‘ دييغو مارادونا

Selanjutnya kita lihat data (49) إسرتاتيجية ‘strategy’, lafal g ditranskripsikan

dengan ج. Data (50) غولف /ghȗlf/ ‘golf’, lafal o ditranskripsikan dengan و.

Selanjutnya data (51) هوكي /hȗkiy/ ‘hockey’, juga terdapat transkripsi yaitu

lafal o ditranskripsikan dengan و.

Data-data proses penyesuaian pelafalan di atas dapat dirumuskan dalam

tabel berikut,

Pelafalan Huruf Arab A ا A يا A ة A أ I ي I اي U و U يو E ي E ◌ E اي O و O او

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 88: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

O ◌ C س C ك C ش G ج G ق P ب S ز T ط V ف X كس Ai ا Ea ي Ei ي Eu يو Ck ك Ch ش Ch تش Ch ك Ch خ Ph ف Th ث

Tabel 4.1 Penyesuaian Pelafalan Kosakata Bahasa Arab Laras Olahraga

4.3 Derivasi

Selain ta’rib atau arabisasi, cara kedua dalam coinage kosakata bahasa

Arab laras olahraga adalah dengan derivasi. Arabisasi pada subbab

sebelumnya telah dijelaskan yaitu penyerapan kosakata bahasa asing ke dalam

bahasa Arab, maka dapat disimpulkan bahwa derivasi adalah lawan dari

arabisasi yang dimaksudkan untuk mengganti arabisasi (Bakalla, 1990: 89).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 89: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Oleh karena itu, derivasi dapat diartikan sebagai pembentukan kata baru yang

dibentuk dari sumber bahasa itu sendiri. Dalam bahasa Arab, pembentukan

setiap kata tersebut dibentuk dari akar kata dan pola kata atau wazn (Bakalla,

1990: 15). Dalam analisis mengenai derivasi ini, penulis akan membaginya

menjadi dua sub pokok bahasan, yaitu akar kata dan pola derivasi kata.

4.3.1 Akar Kata

Membahas derivasi bahasa Arab pasti tidak dapat dipisahkan dengan

pembahasan akar kata dan pola. Dengan begitu, berdasarkan pada bentuk akar

katanya (jumlah radikal), kosakata bahasa Arab laras olahraga dapat dijelaskan

sebagai berikut.

- Pertama, akar kata yang terdiri atas dua radikal, datanya (52) يـد

/yad/ ‘tangan’, dalam laras olahraga biasa digunakan untuk olahraga

bola tangan.

- Kedua, akar kata yang terdiri dari tiga radikal. Data: هـدف /hadaf/

‘gol’, radikal dari kata tersebut adalah /ha/, /dal/, dan /fa/. Data lain

yang terdiri dari tiga radikal adalah لعـب /la’ib/ ‘pemain’, حكـم /ḥakam/

‘wasit’, dan sebagainya.

- Terakhir, akar kata yang terdiri dari lima radikal, datanya adalah

.’syathranj/ ‘catur/ شطرنج

4.3.2 Pola Derivasi Kata

Pada subbab ini akan dijelaskan tentang pola-pola derivasi kosakata

bahasa Arab laras olahraga. Sebelumnya melangkah ke tahap penjelasan,

kiranya penting bagi penulis untuk memberikan keterangan bahwa dalam

menjelaskan pola-pola derivasi ini penulis tidak menggunakan lambang

C1C2C3 seperti yang digunakan Holes (1995), tetapi penulis menggunakan

lambang yang digunakan oleh About (1971), yaitu FR R(first) untuk konsonan

radikal pertama, M (middle)R Runtuk konsonan radikal kedua, dan L (last) untuk

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 90: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

konsonan radikal ketiga. Sementara, lambang kata dasar yang terdiri dari

empat radikal adalah F (first) untuk konsonan radikal pertama, S (second)

untuk konsonan radikal kedua, T (third) untuk konsonan radikal ketiga, dan L

(last) untuk konsonan radikal keempat. Selain itu, penulis juga akan

menggunakan lambang /a/, /i/, dan /u/ untuk vokal pendek, /â/, /î/, dan /û/

untuk vokal panjang dan /a/ untuk kata dasar yang berakhiran /-at/. Perhatikan

data berikut.

’hadaf/ ‘gol/ هدف (53)

’tamrîrah/ ‘umpan/ متريرة (54)

Data (53) هـدف /hadaf/ merupakan bentuk derivasi nomina yang berasal

dari akar kata verba yang bersifat unaugmented, yaitu pola dasar FaMaLa

(FaMiLa, FaMuLa). Di antara kosakata yang termasuk dalam pola dasar ini

adalah

’dharbah/ ‘tendangan/ ضربة (55)

’khatha?/ ‘pelanggaran/ خطأ (56)

Pola pada data (55) ضـربة /dharbah/ berbentuk FaMLa sedangkan pola pada

data (56) خطأ /khatha?/ berbentuk FaMaL.

Pola pada data (54) متريـرة /tamrîrah/ merupakan bentuk derivasi yang berasal

dari augmented verbal root yang berbentuk taFMîLa yang berasal dari akar

verba FaMMaLa. Bentuk ini dapat diperinci dalam data-data berikut:

’tasykîl/ ‘formasi/ تشكيل (57)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 91: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’tashwîb/ ‘shooting/ تصويب (58) P51F

68

’tamdîdât/ ‘peregangan/pemanasan/ متديدات (59)

’bithaqah/ ‘kartu/ بطاقة (60)

’difâ’/ ‘pertahanan/ دفاع (61)

’muhâjim/ ‘penyerang/ مهاجم (62)

’mudâfi’/ ‘bek/ مدافع (63)

’mulâkamah/ ‘tinju/ مالكمة (64)

’tasallul/ ‘offside/ تسلل (65) P52F

69

’syathranaj/ ‘catur/ شطرنج (66)

Pada data (57) تشـكيل /tasykîl/ berbentuk taFMîL, pola tersebut berasal dari

akar verba FaMMaLa. Data pola lainnya adalah pada data (58) تصـويب /tashwîb/

berbentuk taFMîL, pola ini juga berasal dari akar verba FaMMaLa. Selain itu

data (59) متديـدات /tamdîdât/ juga berbentuk taFMîLâ yang juga berasal dari akar

verba FaMMaLa.

Selanjutnya data (60) بطاقـة (bithaqah), pola kata ini berbentuk FiMâL

yang berasal dari akar verba FâMaL. Sedangkan pada data (61) دفـاع /difâ’/,

pola kata ini berasal dari akar verba FâMaLa yang berbentuk pola FiMâL. Data

lain yang masih berasal dari akar verba FâMaLa ini adalah data (62) مهـاجم

/muhâjim/, yang memiliki pola kata muFâMil, data (63) مـدافع /mudâfi’/ yang

68 Dalam istilah sepak bola bermakna percobaan untuk mencetak gol.

69 Dalam posisi di depan bola yang melawan aturan.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 92: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

juga sama memiliki pola kata muFâMil, dan data (64) مالكمـة /mulâkamah/, juga

berasal dari akar verba FâMaLa yang berbentuk pola kata muFâMaLa.

Selanjutnya pada data (65) تســلل /tasallul/, kata ini mempunyai pola kata

taFaMMuL yang berasal dari akar verba taFaMMaL.

Seperti yang telah disebutkan di atas, akar kata juga ada yang mempunyai

lima radikal, data tersebut adalah data (66) شـطرنج /syathranaj/, data ini berpola

FaSTâRaL. F (first) mwakili konsonan radikal pertama. S (second) mewakili

konsonan radikal kedua, T (third) mewakili konsonan radikal ketiga, R

(fouRth) mewakili konsonan radikal keempat, dan L (last) mewakili konsonan

radikal kelima.

Data kosakata tersebut di atas adalah sedikit contoh yang penulis

masukkan ke dalam pembahasan subbab ini. Masih banyak kosakata bahasa

Arab laras olahraga yang termasuk dalam pola derivasi kata bahasa Arab.

Pola-pola derivasi yang telah disebutkan adalah pola-pola yang paling sering

muncul dalam laras olahraga. Penulis tidak membatasi pada pola ini saja,

masih ada pola lain, namun pola-pola di ataslah yang sering digunakan.

4.4 Relasi antara Arabisasi dan Derivasi

Beberapa kosakata yang dihasilkan melalui proses arabisasi mempunyai

padanan dengan kosakata yang dihasilkan melalui proses derivasi. Misalkan

kata بادمينتون /bâdmîntûn/ dengan كرة الريشة /kurat l-rîsyat/, keduanya sama-sama

bermakna ‘bulu tangkis’ yakni sebuah cabang olahraga yang berupa permainan

yg dimainkan dengan memakai raket dan kok yang dipukul melampaui jaring

yg direntangkan di tengah lapangan. Jika dirunut dari waktu kemunculannya,

kata بادمينتون /bâdmîntûn/ lebih dulu muncul daripada kata كرة الريشة /kurat l-

rîsyat/. Kata كرة الريشة /kurat l-rîsyat/ muncul dikarenakan adanya

kecenderungan (preferensi) linguis Arab modern untuk menggunakan bahasa

asli yang mereka miliki. Bakalla (1990: 16) menyebutkan bahwa linguis-

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 93: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

linguis modern lebih suka menggunakan bentuk istiqâq (derivasi) daripada

ta’rîb (arabisasi), walaupun mereka juga tidak menolak arabisasi secara

mutlak.

Preferensi para linguis tersebut berbanding terbalik dengan preferensi

masyarakat pengguna bahasa. Mereka lebih menyukai hasil arabisasi dari pada

derivasi sebagaimana masyarakat pengguna bahasa di Indonesia yang lebih

familiar dengan kata badminton daripada bulu tangkis

4.5 Pluralisasi

Bentuk plural atau biasa disebut dengan jamak, secara gramatikal, dalam

bahasa Arab terbagi menjadi tiga macam. Pertama adalah jama’ mudzakkar

sâlim (regular maskulin plural), contoh datanya dalam laras olahraga adalah

/mudarrib/ مـدرب mudarribûna/ ‘coaches’. Kata ini berasal dari kata/ مـدربون

‘coach’ dan mendapat imbuhan inflektif _ون◌ /-ûna/. Kedua, jama’ muannats

sâlim (regular feminin plural). Bentuk jama’ ini mendapat imbuhan inflektif ات◌ _/-ât/. Ditinjau dari bentuk tunggalnya, bentuk jamak ini dapat dianalisis

menjadi berikut,

’mubârayât/ ‘matches/ مباريات (67) P53F

70

’kurât/ ‘balls/ كرات (68) P54F

71

Data (67) مباريـات berasal dari kata tunggal feminim مبـاراة /mubârat/. Data (67)

berasal dari kata كـرات bermakna ‘pertandingan-pertandingan’. Data (68) ,مباريـات

tunggal feminin كرة /kurat/. كرات mempunyai arti ‘bola-bola’.

70 Dalam bI berarti pertandingan-pertandingan.

71 Dalam bI berarti bola-bola.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 94: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Ketiga, jama’ taksîr (broken/irregular plural). Contoh datanya dapat

dianaisis sebagai berikut,

’ḥukkam/ ‘referees/ حكام (69) P55F

72

’malâ’ib/ ‘fields/ مالعب (70) P56F

73

Data (69) حكام berasal dari kata tunggal maskulin حكـم /ḥakam/yang dijamakkan

menjadi امحكـ /ḥukkam/, yang mempunyai arti wasit-wasit. Sedangkan pada

data (70) مالعـب /malâ’ib/ berasal dari kata tunggal maskulin ملعـب /mal’ab/

yang dijamakkan, yang mempunyai arti ‘lapangan-lapangan’.

4.6 Gabungan Kata

Pada subbab ini akan dibahas tentang kosakata bahasa Arab laras olahraga

yang berupa gabungan kata. Berdasarkan pada pembagian jenis katanya, kata-

kata yang berupa gabungan kata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di

antaranya adalah bentuk-bentuk seperti berikut ini:

إىل مترير (71) /tamrîr ilâ/ ‘mengoper ke’

بالكرة اجلري مهارة (72) /mahâratu l-jarâ bi -lkurah/ ‘menggiring bola’

يوثب طويل (73) /watsiba thawîlî/ ‘lompat jauh’

العالم سكأ (74) /ka?su l-‘âlam/ ‘piala dunia’

Contoh (71) إىل متريــر /tamrîr ilâ/ dibentuk dari gabungan verba dengan

partikel. Partikel yang biasa digunakan dalam bentuk kata seperti ini adalah

72 Dalam bI berarti wasit-wasit.

73 Dalam bI berarti lapangan-lapangan.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 95: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

preposisi (kata depan). Bentuk gabungan seperti ini dapat diperluas menjadi

bentuk sebagai berikut :

اخللف إىل مترير (75) /tamrîr ilâ l-khalf/ ‘mengoper ke belakang’

األمام إىل مترير (76) /tamrîr ilâ l-?amâm/ ‘mengoper ke depan’

Pada data (75) اخللف إىل مترير /tamrîr ilâ l-khalf/ data tersebut dibentuk dari

gabungan verba-partikel-nomina. Begitu juga data (76) األمـام إىل متريـر /tamrîr ilâ l-

?amâm/.

Data (72) بالكرة اجلري مهارة /mahâratu l-jarâ bi -lkurah/ dibentuk dari

nomina-partikel-nomina.

Selanjutnya data (73) يوثب طويل /watsiba thawîlî/ dibentuk dari gabungan

nomina dengan ajektif nisbah. Bentuk kata seperti ini dapat dimasukkan ke

dalam kategori frase nominal (Lesmana, 2010: 38). Bentuk-bentuk lain dari

data tersebut, seperti:

العايل الوثب - /al-watsiba l-âlî/ ‘lompat tinggi’

صفراء بطاقة - /bithâqah shafra?/ ‘kartu kuning’

’alima ?aḥmar/ ‘red flag’/ علم أمحر - P57F

74

وسط دفاع - /difâ’ washith/ ‘bek tengah’

ركنية ضربة - /dharbah rukniyah/ ‘tendangan pojok’

مضاد هجوم - /hujȗm mudhad/ ‘serangan balik’

عرضية متريرة - /tamrîrah ‘ardhiyah/ ‘umpan silang’

74 Dalam bI berarti bendera merah untuk menghentikan permainan karena terjadi suatu masalah dalam pertandingan balapan baik sepeda, motor, atau mobil.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 96: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

حرة ضربة - /dharbah ḥarah/ ‘tendangan bebas’

’dharbatu -lbidâyah/ ‘kick off/ ضربة البداية - P58F

75

’dharbah jaza?/ ‘tendangan penalti/ ضربة جزاء -

Selanjutnya data (74) كأس العامل /ka?su l-‘âlam/ dibentuk dengan

gabungan nomina dengan nomina. Nomina pertama berbentuk definit

(ma’rifah) sekalipun tanpa artikel al- karena pengertiannya sudah dibatasi oleh

nomina kedua. Nomina kedua boleh definit (ma’rifah) dan boleh juga indefinit

(nakirah), tetapi kasusnya harus definit seperti halnya :

’tamrîratu l-hadaf/ ‘assist/ متريرة اهلدف - P59F

76

’mantiqatu l-hadaf/ ‘goal area/ منطقة اهلدف -

’dharbah marmâ/ ‘goal kick/ ضربة مرمى -

’ḥârisu l-marmâ/ ‘penjaga gawang/ حارس املرمى -

’al-farîqu lwathanî/ ‘tim nasional/ الفريق الوطين -

’sibâqa l-masyi/ ‘pertandingan langsung/ سباق املشي -

’ramâ l-ramaḥ/ ‘lempar lembing/ رمي الرمح -

majâlu l-istiqbâl/ ‘pit area’P60F/ جمال االستقبال -

77

’zawjî sayyidât/ ‘ganda putri/ زوجي سيدات -

’zawjî rijâl/ ‘ganda putra/ زوجي رجال -

75 Istilah untuk menyatakan akan dimulainya suatu pertandingan sepak bola.

76 Istilah dalam sepak bola untuk sebuah umpan yang menjadikan sebuah gol.

77 Tempat di dekat trek balapan di mana mobil atau motor berhenti untuk bahan bakar dan perbaikan.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 97: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’zawjî mukhtalif/ ‘ganda campuran/ زوجي خمتلط -

’fardî sayyidât/ ‘tunggal putri/ فردي سيدات -

’fardî rijâl/ ‘tunggal putra/ فردي رجال -

nuqtatu l-mubârah/ ‘match point’P61F/ نقطة املباراة -

78

’ḥakimu l-khutȗth/ ‘hakim garis/ حكم اخلطوط -

mantiqatu l-i?rsâl/ ‘service area’P62F/ منطقة اإلرسال -

79

’halqata s-salah/ ‘ring basket/ حلقة السلة -

Apabila satu nomina diikuti oleh nomina lain yang menunjukkan

pembatasan keterangan atas nomina yang sebelumnya hingga membuatnya

menjadi definitif, sekalipun tanpa artikel (al-), maka hal tersebut dinamakan

Construct phrase (Ziadeh, 1957: 32, dalam Lesmana, 2010: 39). Bentuk

gabungan seperti ini juga termasuk ke dalam frase nominal.

4.7 Hibrida

Subbab ini masih membahas tentang bentuk gabungan kata, namun –

berbeda dengan subbab sebelumnya- gabungan kata yang akan dibahas adalah

gabungan kata yang merupakan perpaduan antara kata yang bersumber dari

bahasa Arab (derivasi) dan kata yang bersumber dari bahasa asing (arabisasi),

gabungan kata ini dikenal dengan istilah hybrid atau hibridaP63F

80P. Data-data yang

berbentuk hibrida dalam kosakata bahasa Arab laras olahraga adalah sebagai

berikut,

78 Istilah yang biasa digunakan dalam olahraga bulu tangkis untuk poin terakhir sebelum poin penuh yang dapat mengakhiri permainan.

79 Istilah dalam permainan bulu tangkisdan tenis untuk menyatakan tempat yang digunakan untuk pemain dapat melakukan service bola kepada lawan.

80 Hibrida adalah kata kompleks yang bagian-bagiannya berasal dari bahasa-bahasa berbeda. (Kridalaksana, 1993: 72).

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 98: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’taktîku l-la’ib/ ‘taktik permainan/ تكتيك اللعب (77)

wîltir wazn/ ‘walter weight’P64F/ ويلرت وزن (78)

81

’adâd i?likturȗnî/ ‘jam elektronik’/ عداد إلكرتوين (79)

راقصة الباليه (80) /râqishatu l-bâliyah/ ‘penari balet’

Pada data (77) تكتيـك اللعـب nomina pertama merupakan kata yang dibentuk

dari proses arabisasi (transkripsi), sedangkan kata kedua dibentuk dari proses

derivasi. Data (78) ويلـرت وزن sama dengan data (77) dimana nomina pertama

merupakan kata yang dibentuk dari proses arabisasi (transkripsi), sedangkan

kata kedua dibentuk dari proses derivasi. Data (79) عداد إلكرتوين merupakan

kebalikan dari data sebelumnya, nomina pertama hasil derivasi dan nomina

kedua hasil arabisasi. Data (80) راقصـة الباليـه sama dengan data (79) عـداد إلكـرتوين

yaitu nomina pertama hasil derivasi dan nomina kedua hasil arabisasi.

4.8 Singkatan Lambang Huruf

Lambang huruf adalah bentuk yang tulisannya disingkat, tapi lafalnya

diucapkan seperti bentuk lengkapnya (Lesmana, 2010: 42). Lambang huruf

yang sering muncul di ranah olahraga adalah sebagai berikut :

’kilogram’ كغ (81)

’meter’ م (82)

’kilometer per jam’ كمس (83)

81 Walter weight adalah istilah yang terdapat dalam olahraga tinju yang maksudnya adalah petinju

yang memiliki berat badan dibawah 69 kg.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 99: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Contoh pada data (81) كــغ merupakan sebuah lambang huruf dari كيلــوغرام

‘kilogram’, biasanya dipakai pada olahraga angkat besi. Data (82) م merupakan

lambang huruf dari مـرت ’meter’ yang sering digunakan pada lomba lari, balap

motor, mobil, dan sepeda, dan lainnya. Data (83) كمـس merupakan lambang

huruf dari كـم yaitu كيل�ومتر ‘kilometer’ dan س yaitu سـاعة yang maknanya

‘kilometer per jam’, biasanya digunakan untuk satuan jarak tempuh pada

berbagai lomba seperti lomba balap lari, sepeda, motor, dan mobil.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 100: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BAB V ANALISIS SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS

OLAHRAGA

5.1 Pengantar

Pada bab sebelumnya, telah dibahas aspek morfologi kosakata bahasa

Arab laras olahraga, untuk melengkapinya, bab ini akan menganalisis kosakata

bahasa Arab laras olahraga dari aspek semantik. Seperti yang dikatakan oleh

Bakalla (1990:16) bahwasanya pembentukan sebuah kosakata baru meliputi

dua tingkat linguistik yang utama yaitu morfologi dan semantik. Hal ini juga

diungkapkan oleh Veerstegh (1997:179), salah satu pembentukan kata baru

dalam bahasa Arab adalah dengan memperluas makna dari kata-kata yang

sudah ada (semantik). Dalam penulisan bab ini, penulis merujuk kepada apa

yang dikatakan oleh Bakalla. Menurut Bakalla, peranan semantik dalam

pembentukan kosakata baru bahasa Arab meliputi tiga cara, yaitu penggunaan

kosakata lama, metafora, dan penerjemahan pola-pola kosakata asing.

Selain membahas pembentukan kosakata baru bahasa Arab laras olahraga

secara semantik, bab ini juga akan membahas tentang relasi makna, idiom, dan

istilah yang ada pada kosakata bahasa Arab laras olahraga. Relasi makna yang

akan dibahas oleh penulis, merujuk kepada Wastono (2005) yang telah

membagi relasi makna menjadi tiga cakupan, yaitu relasi makna keidentikan,

relasi makna peliputan, dan relasi makna pertentangan yang di dalam ketiga

cakupan tersebut, dalam skripsi ini yang akan dibahas adalah aspek homonimi,

polisemi, sinonimi, antonimi, dan hiponimi kosakata bahasa Arab laras

olahraga.

5.2 Peranan Semantik dalam Pembentukan Kosakata Bahasa Arab Laras

Olahraga

5.2.1 Metafora

Salah satu cara pembentukan kosakata baru dalam bahasa Arab laras

olahraga adalah dengan metafora. Metafora adalah pemakaian kata atau

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 101: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

ungkapan lain untuk objek atau konsep lain berdasarkan kias atau persamaan.

Dalam bahasa Arab, metafora dikenal dengan istilah majâz (Bakalla, 1990:14).

Sedangkan Veerstegh, menyebutnya dengan qiyâs atau analogi. Metafora

dalam laras olahraga dapat ditunjukkan oleh data-data berikut ini; (1) حركـة الـدلفني

/ḥarakatu d-dulfîn/ ‘porpoiseP0F

82P’ maknanya adalah gaya lumba-lumba dalam

olahraga renang. Data (2) الكـرة الطـائرة /kuratu th-thâi?rah/ ‘bola voli’, makna

sebenarnya dari kata الطـائرة adalah ‘burung’ akan tetapi dalam istilah olahraga

kata tersebut diartikan sebagai ‘voli’. Contoh data (1) dan (2) merupakan

sebuah analogi atau metafora.

5.2.2 Penerjemahan

Peranan semantik yang kedua setelah metafora adalah penerjemahan

yaitu dengan menerjemahkan pola-pola kata asing. Seperti yang pernah

dijelaskan sebelumnya, konsep kata-kata baru dalam laras olahraga berasal

dari bahasa asing terutama bahasa Inggris. Perhatikan data-data berikut:

’mulâkamah/ ‘tinju/ مالكمة (3)

’kurah/ ‘bola/ كرة (4)

’lâ’ib/ ‘pemain/ العب (5)

Kata dalam data (3) مالكمـة /mulâkamah/ yang bermakna ‘tinju’ merupakan

terjemahan dari boxing. Data (4) كـرة /kurah/ ‘bola’ merupakan terjemahan dari

ball. Data (5) العب /lâ’ib/ ‘pemain’ merupakan terjemahan dari player.

82 Porpoise adalah istilah yang terdapat dalam olahraga renang yang artinya gaya lumba-lumba.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 102: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

5.3 Perubahan Makna

Setelah menjelaskan pembentukan kosakata baru laras olahraga melalui

aspek tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat kata-kata

yang mengalami perubahan makna. Data berikut ini akan memeperlihatkan

adanya hal tersebut:

’syabakah/ ‘net/ شبكة (6)

Perubahan makna pada data (12) شــبكة /syabakah/ ‘net’ disebut juga

perubahan makna meluas karena cakupan arti sekarang lebih luas dari arti yang

dulu. Kata شـبكة /syabakah/ yang pada mulanya berarti ‘jaring’, yaitu alat yang

biasa dipakai untuk menangkap binatang, sekarang, sebagai contoh,

dipergunakan untuk mengungkapkan kata ‘net’ dalam olahraga bulutangkis,

voli, tenis, dan olahraga lainnya.

5.4 Relasi Makna

5.4.1 Homonimi

Seperti yang telah dijelaskan pada 3.6.1.1, homonimi diartikan sebagai

ungkapan kata, frase, atau kalimat yang bentuknya sama dengan ungkapan lain

(juga berupa kata, frase, atau kalimat) tetapi maknanya berbeda (Chaer, 1995:

93). Sedangkan menurut Lesmana, homonimi dapat diartikan sebagai kata

yang mempunyai bentuk yang sama dari sisi ejaan maupun lafalnya, tetapi

mengungkapkan makna yang berbeda. Pada kosakata bahasa Arab laras

olahraga kata-kata yang merupakan homonimi dapat dilihat pada contoh

berikut ini,

(7)a. جولة /jawlah/ ‘ronde’

(7)b. جولة /jawlah/ ‘sirkuit’

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 103: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Ejaan dan lafal pada data (7)a جولة /jawlah/ sama dengan data (7)b جولـــة

/jawlah, tapi artinya berbeda. Data (7)a جولــة /jawlah/ bermakna ‘ronde’,

sedangkan data (7)b جولة bermakna ‘sirkuit’.

5.4.2 Polisemi

Chaer (1995: 101), polisemi diartikan dengan satuan bahasa (kata atau

frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Sedangkan Lesmana (2010: 54)

mengartikan polisemi sebagai sebuah kata yang mempunyai berbagai macam

arti, tetapi arti-arti ini masih saling berkaitan satu sama lain. Timbulnya

berbagai macam arti ini disebabkan oleh adanya pergeseran makna atau

tafsiran yang berbeda. Data polisemi dalam laras olahraga adalah

(8)a. هدف /hadaf/ ‘gol’

(8)b. هدف /hadaf/ ‘skor’

Kata هـدف /hadaf/ pada data (8)a bermakna ‘gol’, sedangkan kata هـدف /hadaf/

pada data (8)b bermakna ‘skor’.

5.4.3 Sinonimi

Sinonimi dapat didefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang

lebih sama dengan ungkapan lain (Chaer, 1995: 82). Lesmana (2010: 53) juga

menjelaskan arti sinonimi, yaitu dua kata atau lebih yang mempunyai makna

sama. Data sinonimi dalam bahasa Arab laras olahraga adalah sebagai berikut;

(10)a. كرة الريشة /kurat l-rîsyat/ ‘bulu tangkis’

(10)b. بادمينتون /bâdmîntûn/ ‘bulu tangkis’

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 104: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

(11)a. كرة الطائرة /kuratu th-thâirah/ ‘bola voli’

(11)b. كرة العالية /kuratu l-‘âliyah/ ‘bola voli’

(12)a. قرعة /qar’ah/ ‘draw’ ‘seri’

(12)b. تعادل /ta’âdul/ ‘draw’ ‘seri’

(13)a. ظهري /zhahîr/ ‘bek’

(13)b. مدافع /mudâfi’/ ‘bek’

(14)a. فريق /farîq/ ‘tim’

(14)b. منتخب /muntakhab/ ‘tim’

(15)a. مهاجم /muhâjim/ ‘penyerang’

(15)b. هداف /hadâf/ ‘penyerang’

(16)a. تنيس /tinis/ ‘tenis’

(16)b. كرة املضرب /kuratu l-madhrib/ ‘tenis’

Seperti yang tersebut di atas, data (10)a. كــرة الريشــة /kurat l-rîsyat/

bersinonimi dengan data (10)b. بـادمينتون /bâdmîntûn/ karena memiliki makna

yang sama yaitu‘bulu tangkis’. Contoh ini merupakan sinonimi yang jika

diamati berasalkan asal kata berasal dari bahasa Arab dan arabisasi. Kemudian

pada data (11)a. لطـائرةكـرة ا /kuratu th-thâirah/ juga bersinonimi dengan data

(11)b. كرة العالية /kuratu l-‘âliyah/ yang bermakna ‘bola voli’. Data (12)a. قرعـة

/qar’ah/ merupakan sinonimi dari data (12)b. تعادل /ta’âdul/ yang

bermakna draw atau seri. Selanjutnya data (13)a. ظهـري /zhahîr/ sinonimi dari

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 105: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

(13)b. مـدافع /mudâfi’/ yang berarti ‘bek atau pemain bertahan’. Pada data (14)a.

muntakhab/, keduanya memiliki relasi/ منتخـب .farîq/ dan data (14)b/ فريـق

makna sinonimi yang bermakna ‘tim’. Contoh sinonimi lainnya adalah data

(15)a. مهاجم /muhâjim/ yang bersinonimi dengan data (15)b. هـداف /hadâf/

yang sama-sama memiliki makna ‘striker atau penyerang’. Terakhir pada data

(16)a. تنيس /tinis/ ‘tenis’ dan data (16)b. كـرة املضـرب /kuratu l-madhrib/, kedua

data tersebut memiliki relasi makna sinonimi yang bermakna‘tenis’. Contoh 16

ini sama seperti contoh 10 yang apabila diamati berasalkan asal kata berasal

dari bahasa Arab dan arabisasi.

5.4.4 Antonimi

Secara harfiah antonim berarti nama lain untuk benda lain pula. Secara

semantik, antonimi dapat didefinisikan sebagai ungkapan (kata, frase, atau

kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain.

Perhatikan data-data berikut:

(14)a. خط الوصول /khathu l-wushȗl/ ‘start line’P1F

83

(14)b. خط االنطالق / khathu l-i?nthilâq/ ‘finish line’P2F

84

(15)a. هاوي /hâwiy/ ‘amatir’

(15)b. حمرتف /muḥtarif/ ‘profesional’

Data (14)a. خط الوصول /khathu l-wushȗl/ berantonimi dengan data (14)b.

khathu l-i?nthilâq/ karena makna pada kedua data tersebut/ خط االنطالق

83 Dalam bI berarti garis start (garis mulai) untuk dimulainya pertandingan seperti balap motor, mobil, lari, dan sebagainya.

84 Dalam bI berarti garis finish (garis akhir) untuk tanda berakhirnya trek suatu lomba.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 106: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

berlawanan. Data (14)a. خط الوصول /khathu l-wushȗl/ memiliki makna ‘start

line’ yang berlawanan dengan data (14)b. خط االنطالق /khathu l-i?nthilâq yang

memiliki makna ‘finish line’. Relasi antonimi selenjutnya ditunjukkan pada

data (15)a. هاوي /hâwiy/ dan (15)b. حمرتف /muḥtarif/ , keduanya juga memiliki

makna yang berlawanan. Data (15)a. هاوي /hâwiy/ bermakna ‘amatir’ yang

berlawanan dengan (15)b. حمرتف /muḥtarif/ yang bermakna‘profesional’.

5.4.5 Hiponimi

Secara harfiah, hiponimi atau dalam bahasa Arab disebut dengan

al-isytimâl diartikan dengan nama yang termasuk di bawah nama/ اإلشـتمال

lain. Secara semantik, hiponim ialah ungkapan (kata, frasa, atau kalimat)

yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan

lain (Chaer, 1995: 98). Singkatnya, hiponimi adalah relasi makna yang

berkaitan dengan peliputan makna khusus dalam makna umum. Hiponimi

dalam kosakata laras olahraga dalam dapat dilihat dalam data berikut,

’al-riyâdhiyah/ ‘olahraga/ الرياضة (16)

’kuratu l-qadam/ ‘sepak bola/ كرة القدم (17)

’kuratu th-thâirah/ ‘bola voli/ كرة الطائرة (18)

’kuratu s-salah/ ‘bola basket/ كرة السلة (19)

’kurat l-rîsyat/ ‘bulu tangkis/ كرة الريشة (20)

’ghȗlf/ ‘golf/ غولف (21)

’kuratu l-madhrib/ ‘tenis/ كرة املضرب (22)

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 107: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Pada data (16) – (22) tersebut di atas, apabila diamati terdapat hubungan

makna yaitu hierarki hiponim. Data (16) الرياضـة /al-riyâdhiyah/ ‘olahraga’

merupakan hipernim atau superordinat dari data-data setelahnya. Data (17)

/kuratu th-thâirah/ كــرة الطــائرة kuratu l-qadam/ ‘sepak bola’, (18)/ كرة القدم

‘bola voli’, (19) كـرة السـلة /kuratu s-salah/ ‘bola basket’, (20) كـرة الريشـة /kurat

l-rîsyat/ ‘bulu tangkis’, (21) غولف /ghȗlf/ ‘golf’, dan (22) كرة املضرب /kuratu

l-madhrib/‘tenis’ merupakan ko-hiponim atau subordinat dari data (16)

al-riyâdhiyah/. Hubungan hierarkis hiponimi tersebut, dapat/ الرياضـــة

digambarkan dalam bagan berikut.

hipernim الرياضة ‘olahraga’

hiponim كرة املضرب غولف كرة الريشة كرة السلة كرة الطائرة كرة القدمsepak bola bola voli bola basket bulu tangkis golf tenis

Ko-hiponim

5.5 Idiom

Pada bab ini akan dijabarkan idiom yang terdapat pada kosakata bahasa

Arab laras olahraga. Sebelumnya akan dijelaskan tentang arti idiom yaitu suatu

ungkapan yang terdiri dari beberapa kata yang artinya tidak dapat diperoleh

dari masing-masing kata yang membentuknya (Nida, 1974: 202, dalam

Lesmana, 2010: 55). Contoh kata idiom dalam kosakata bahasa Arab laras

olahraga

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 108: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’wada’a yadahu ‘ala/ ‘merebut/ وضع يده على (23)

مهارة اجلري (24) /mahâratu l-jarâ/ ‘menggiring’

Pada data (23) وضـع يـده علـى /wada’a yadahu ‘ala/ ‘merebut’. Idiom pada

contoh tersebut terdiri dari empat kata yaitu وضــع /wada’a/ yang berarti

‘meletakkan’, يـد‘yad’ yang berarti tangan, ه /hu/ yang berarti –nya (maskulin),

dan علـى /’ala/ yang berarti di atas. Tapi sebagai idiom dalam laras olahraga

mempunyai arti ‘merebut’. Pada data (24) مهـارة اجلـري /mahâratu l-jarâ/, terdiri

dari dua kata yaitu مهـارة /mahâratu/ yang bermakna ‘keterampilan’ dan اجلـري

/al-jarâ/ yang bermakna ‘mengalirkan’. Akan tetapi sebagai idiom dalam laras

olahraga mempunyai arti ‘menggiring’.

5.6 Istilah

Selain bentuk idiom, kata-kata dalam bahasa Arab laras olahraga ada juga

yang berbentuk istilah. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan

cermat mengungkapkan suatu makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang

khas dalam bidang tertentu (Kridalaksana dalam Lesmana, 2010: 56).

Perhatikan contoh istilah laras olahraga berikut ini;

’sajal/ ‘mencetak gol/ سجل (25)

’hadaf/ ‘gol’ atau ‘skor/ هدف (26)

’dharbah sâḥiqah/ ‘smash/ ضربة ساحقة (27) P3F

85

’tashwîbah ‘alâ syakli mawzihi/ ‘banana kick/ تصويبة على شكل موزه (28) P4F

86

85 Dalam bI juga berarti smash yang artinya pukulan keras.

86 Untuk mengistilahkan tendangan yang menjadikan arahan bola tidak lurus dan mirip dengan pisang yang bengkok.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 109: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

’lamsah yad/ ‘handball/ ملسة يد (29)

’dharbah ra?s/ ‘sundulan/ ضربة رأس (30)

Pada data (25) سـجل /sajal/, arti kata tersebut sebenarnya adalah ‘mencatat’.

Akan tetapi sebagai istilah olahraga artinya berubah menjadi ‘mencetak gol’.

Sementara pada data (26) هـدف /hadaf/, arti sebenarnya dari kata tersebut

adalah ‘sasaran’ atau ‘tujuan’, akan tetapi kata ini digunakan sebagai istilah

dalam olahraga menjadi kata yang bermakna ‘gol’ atau ‘skor’.

Selanjutnya pada data (27) ) ضـربة سـاحقة /dharbah sâḥiqah/, arti sebenarnya

adalah pukulan yang keras, akan tetapi dalam istilah olahraga menjadi kata

‘smash’. Data (28) تصــويبة علــى شــكل مــوزه /tashwîbah ‘alâ syakli mawzihi/, arti

sebenarnya adalah ‘ditembak dalam bentuk pisang’, akan tetapi dalam istilah

olahraga khususnya sepakbola, istilah itu digunakan untuk menggantikan

makna ‘banana kick’. Selanjutnya data (29) ملسة يد /lamsah yad/ , sebenarnya

memiliki arti ‘sentuhan tangan’ akan tetapi kata tersebut dipakai untuk

menggantikan istilah ‘handball’ pada laras olahraga sepakbola. Yang terakhir

data (30) رأسضـربة /dharbah ra?s/, yang arti sebenarnya adalah pukulan kepala,

sebagai istilah olahraga maknanya berubah menjadi ‘sundulan’.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 110: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BAB VI KESIMPULAN

Kosakata bahasa Arab laras olahraga termasuk dalam bahasa Arab modern

seperti halnya kosakata bahasa Arab dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi

dan komunikasi. Dilihat dari sisi morfologi, kosakata bahasa Arab laras olahraga

terbentuk melalui cara-cara berikut; arabisasi, derivasi, pluralisasi, gabungan

kata, hibrida, singkatan lambang huruf. Proses arabisasi ada yang dibentuk

melalui transliterasi, yaitu penggantian huruf demi huruf dari aksara Latin ke

aksara Arab tanpa mengindahkan lafal bunyi kata sebenarnya, ada juga yang

dibentuk melalui transkripsi atau penyesuaian lafal.

Selanjutnya bentukan derivasi kosakata bahasa Arab laras olahraga,

ditinjau dari jumlah radikal akar katanya, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu akar

kata yang terdiri dari dua radikal, tiga radikal, dan lima radikal. Sementara itu,

penulis belum menemukan akar kata yang terdiri dari empat radikal. Pola-pola

kosakata bahasa Arab laras olahraga yang terbentuk melalui proses derivasi

adalah FaMaLa (FaMiLa, FaMuLa), FaMLa, FaMaL. Pola-pola tadi merupakan

pola yang berasal dari unaugmented verbal root, sedangkan yang berasal dari

augmented verbal root adalah taFMîL, taFMîLa, taFMîLâ, FiMâL, muFâMil,

taFaMMaL, dan taFaMMuL. Selain itu, ada juga yang berasal dari lima radikal,

polanya adalah FaSTâRaL. Pola-pola tersebut adalah pola-pola yang paling sering

digunakan dalam kosakata bahasa Arab laras olahraga.

Proses arabisasi dan derivasi kosakata bahasa Arab laras olahraga, jika

dilihat dari penggunaannya, ada dua kubu yang berlawanan. Para akademisi Arab,

lebih suka menggunakan derivasi dengan alasan untuk menjaga kemurnian bahasa

Arab, sementara itu masyarakat awam pada umumnya lebih suka menggunakan

arabisasi dari kosakata asing.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 111: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

Kosakata bahasa Arab laras olahraga juga ada yang berupa gabungan kata,

seperti; verba-partikel, contoh: إىل مترير /tamrîr ilâ/ ‘mengoper ke’, verba-

partikel-nomina, contoh : اخللـف إىل متريـر /tamrîr ilâ l-khalf/ ‘mengoper ke belakang’,

nomina-partikel-nomina, contoh: بــالكرة اجلــري مهــارة /mahâratu l-jarâ bi -lkurah/

‘menggiring bola’, Nomina-ajektif nisbah, contoh: يوثب طويل /watsiba thawîlî/

‘lompat jauh’, dan nomina-nomina, contoh : العالم كأس /ka?su l-‘âlam/ ‘piala

dunia’.

Selain tersebut di atas, terdapat pula gabungan kata dalam kosakata laras

olahraga yang berupa hibrida, yaitu perpaduan antara kata yang bersumber dari

bahasa Arab (derivasi) dengan kata yang bersumber dari bahasa asing (arabisasi).

Kata yang merupakan hasil arabisasi letaknya bisa mendahului kata hasil derivasi,

bisa juga sebaliknya, atau bisa juga kata tersebut didahului oleh preposisi.

Selain itu, kosakata bahasa Arab laras olahraga juga ada yang berupa

abreviasi dan singkatan. Abreviasi adalah perpendekan bentuk sebagai pengganti

bentuk yang lengkap.

Selanjutnya, jika diteliti dari sisi semantik, pembentukan kosakata bahasa

Arab laras olahraga dilakukan melalui dua cara; metafora dan penerjemahan.

Metafora yaitu pemakaian kata atau ungkapan lain untuk konsep lain berdasarkan

persamaan. Sementara itu, pada penerjemahan, dapat dilakukan dengan partial

calque (diterjemahkan satu per satu), compound calque (tidak diterjemahkan satu

per satu), dan parafrase. Kedua cara tersebut menyebabkan adanya perubahan

makna pada kata bentukan.

Sama seperti kosakata di pelbagai laras dan bahasa pada umumnya,

kosakata bahasa Arab laras olahraga juga mengandung relasi makna, yaitu:

homonimi, polisemi, sinonimi, hiponimi, antonimi. Selain itu, kosakata bahasa

Arab laras olahraga ada juga yang berupa idiom dan istilah.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 112: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

DAFTAR PUSTAKA

About, Peter J., dkk. (1971). Elementary Modern Standard Arabic. Ann Arbor: The University of Michigan Press.

Al-Ghulâyainî, Mushtafâ. (2005). Jâmi’u d-Durûsi l-‘Arabiyyah. Kairo: Dâr el-Hadîts.

Aronoff, Mark., & Fudeman, Kirsten. (2007). What is Morphology?. Oxford: Blackwell Publishing.

Bakalla, M.H. (1990). Arabic Culture: Through Its Language and Literature, Pengantar Penelitian Studi Bahasa Arab (Maman Lesmana, Penerjemah). Jakarta: PT. Hardjuna Dwitunggal.

Bangun, Hendry CH. 2007. Meliput dan Menulis Olahraga. Jakarta: Pustaka Spirit.

Boyle, Raymond. 2006. Sports Journalism: Context and Issues. London/California/New Delhi: Sage.

Darmojuwono, Setiawati. (2007). “Semantik,” Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Lingusitik, eds. Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka.

El-Dahdah, Antoinie. (1990). A Dictionary of Universal Arabic Grammar. Beirut: Libraire du Liban.

Fa’iq, Akhmad Imamudin. (2010). Kosakata Bahasa Arab laras Teknologi Informasi, Sebuah Analisis Morfo-Semantik. Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Gray, L.H. 1971. Introduction to Semitic Comparative Linguistics. Amsterdam: Philo Press.

Heijer, Johannes den. 1992. Pedoman Transliterasi Arab Latin. Jakarta: INIS

Hocket, Charles Francis. (1958). A Course in Modern Linguistics. New York: The Macmillan Company.

Holes, Clive. (1995). Modern Arabic: Structures, Function and Varieties. New York: Longman Publishing.

Kentjono, Djoko. (1984). Dasar-dasar Linguistik Umum. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 113: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

. (2007). “Morfologi,” Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Lingusitik, eds. Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.

Keraf, Gorys. (1993). Tata Bahasa. Flores: Nusa Indah. . (1994). Komposisi. Flores: Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik (3rd ed.).

Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama. . (1996). Pembentukan Kata dalam

Bahasa Indonesia. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama. Lesmana, Maman. (2002). Beberapa “Gangguan Morfologis”

dalam Penerjemahan Arab-Indonesia. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

. (2010). Bahasa, Sastra dan Budaya Arab. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Majma’u l-Lughah al-‘Arabiyyah. (1995). Mu’jamu l-Hâsibât (2nd ed). Cairo: Author.

Munawwir, Ahmad Warson. (2007). Kamus al-Munawwir Indonesia-Arab Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progresif.

Nida, Eugene. A. 1946. Morphology The Descriptive Analysis Of Words. Michigan: University of Michigan Press.

Parera, Jos Daniel. (1991). Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sakri, Adjat. (1993). Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB Press.

Samsuri. (1980). Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga. Sapir, Edward (1949). Mandelbaum, David. ed. Selected writings in

language, culture and personality. Berkeley: University of California Press.

Shohib, Fadhal. (2003). Pedoman Transliterasi Arab Latin. Jakarta: Departemen Agama R.I.

Umar, Ahmad Mukhtâr. (1982). ‘Ilmu d-dilâlah. Kuwait: Maktabah Dâru l-‘Urûbah li n-Nashr wa t-tawsî’.

Wastono, Afdol Tharik. (2000). “Sistem Pungutan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia (Aspek Fonologis)” Jurnal Kebudayaan Arab “Arabia” Vol.III Nomor. 6/ Oktober 2000-Maret 2001. Fakultas Ilmu Budaya Depok: Program Studi Arab Universitas Indonesia.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 114: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

. (2005). Relasi Makna Paradigmatis; Keidentikan, Peliputan dan Pertentangan dalam Bahasa Arab, Disertasi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Versteegh, Kees. (1997). The Arabic Language. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Wher, Hans. (1980). A Dictionary of Modern Written Arabic. Beirut: Libraire Du Liban.

Yuwono, Untung. (2009). Dari Keperawanan, Partai Away, Ke Scudetto: Perkembangan Kosakata Bahasa Indonesia Laras Olahraga Dalam Media Massa. Stylesheet. www.fib.ui.ac.id/index.php. 29 Desember 2011pukul 16:35:40.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 115: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

BIOGRAFI SINGKAT

PANDU ARIFIN, lahir di Tegal pada 20 Februari 1990 dari pasangan suami-

istri Maksum dan Sumiatun. Pendidikan awalnya dimulai dari sebuah taman

kanak-kanak Aisyiyah 8 Tegal. Selanjutnya dia bersekolah di SD Negeri

Tegalsari 1 Tegal dan dilanjutkan ke sebuah SMP favorit di kota Tegal yaitu

SMP RSBI Negeri 7 Tegal. Kemudian anak kedua dari tiga bersaudara ini

melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Tegal, sebuah SMA yang juga

favorit di kotanya. Setelah tiga tahun menempa pendidikan di SMA, ia lalu

melanjutkan pendidikan jenjang perguruan tinggi di Program Studi Arab,

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012

Page 116: MORFO-SEMANTIK KOSAKATA BAHASA ARAB LARAS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20295882-S1807-Morfo-semantik... · Mungkin hanya lantunan doa kebaikan yang layak dijadikan pembalas

LAMPIRAN KORAN AL-RAYAT

Berikut penulis akan sajikan informasi mengenai koran Al-Rayat yang

penulis ambil untuk dijadikan korpus data penelitian dalam skripsi ini. Koran

Al-Rayat adalah salah satu koran dari Qatar yang berbahasa Arab. Koran ini

didirikan pada tahun 1979 di kota Doha, Qatar. Koran ini mempunyai tiga

rubrik utama yaitu al-yaumiyyah, al-iqtishadiyyah, dan al-riyadiyyah (harian,

ekonomi, dan olahraga) yang terbit setiap hari. Koran ini merupakan koran

semi-resmi yang memfokuskan pada pembahasan penguasa atau pemerintah

Qatar karena koran ini merupakan koran pemerintah. Pada saat ini, pemimpin

redaksi koran Al-Rayat adalah Muhammad Yusuf Darwish dan peringkat

koran ini adalah urutan ke 142 di dunia berdasarkan pada keterangan website

koran Al-Rayat yaitu www.raya.com.

Selain informasi mengenai koran Al-Rayat, penulis juga melampirkan

beberapa halaman koran Al-Rayat, diantaranya sebegai berikut:

Morfo-semantik kosakata..., Pandu Arifin, FIB UI, 2012