Arti Semantik Filsafat

26
ARTI SEMANTIK FILSAFAT • Filsafat mater scientiarum induk segala ilmu (cat. > dulu) • Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos)6 SM Kemenangan akal atas mite Thales (Father of Philosophy): Arche Air • Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy (Ing) = Philosophia (Latin) = Philosophie (Jerman, Belanda, Prancis) Philosophia (Yunani). Philosophia philein (mencintai) + sophos (bijaksana) philos (teman) + sophia (kebijaksanaan) Pythagoras (572-497 SM) “philosophos” (lover of wisdom) Filosof bukan orang yang sudah mencapai & memiliki kebenaran, tetapi selalu mengejar & mencintai kebenaran 1

description

memahami filsafat

Transcript of Arti Semantik Filsafat

Page 1: Arti Semantik Filsafat

ARTI SEMANTIK FILSAFAT

bull Filsafat mater scientiarum

induk segala ilmu (cat gt dulu)

bull Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos)6 SM

Kemenangan akal atas mite Thales (Father of Philosophy) Arche

Air

bull Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy

(Ing) = Philosophia (Latin) = Philosophie

(Jerman Belanda Prancis) Philosophia

(Yunani)

Philosophia

philein (mencintai) + sophos (bijaksana)

philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)

Pythagoras (572-497 SM) 1048774 ldquophilosophosrdquo

(lover of wisdom)

Filosof bukan orang yang sudah mencapai

amp memiliki kebenaran tetapi selalu

mengejar amp mencintai kebenaran

1

TERMINOLOGI FILSAFAT

Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan

sungguh-sungguh

bull Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari

dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran

segala sesuatu

bull Dengan filsafat manusia berusaha menangkap

makna hikmah dari tiap pemikiran realitas dan

kejadian

bull Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih

jernih dan bijaksana dalam berpikir bersikap

berkata dan berbuat

Immanual Kant

filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala

pengetahuan yang mencakup di dalamnya

empat persoalan yaitu apakah yang dapat kita

ketahui (dijawab oleh metafisika) apakah yang

dapat kita kerjakan (dijawab oleh etika)

sampai di manakah pengharapan kita (dijawab

oleh antropologi)

Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan

akal budinya untuk memahami atau mendalami

secara radikal dan integral serta sistematis

hakikat sarwa yang ada yaitu hakikat tuhan

hakikat alam semesta dan hakikat manusia

serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari

paham tersebut

2

Filsafat

kegiatanhasil pemikiranpermenungan yang menyelidiki

sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di

balik kenyataanteori yang ada untuk disusun dalam sebuah

sistem pengetahuan rasional

Permenungan Kefilsafatan

percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional

yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri

Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari

arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam

pengalaman dan pengertian

FILSAFAT SELALU RASIONALhellip

BERPIKIR DALAM FILSAFAT

3

Rasional tahu amp paham dengan akal budi

Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan

dalam

aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan

tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan

setiap kontradiksi

Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat

sintesis

dengan mengaktifkan kontradiksi

Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan

segera

tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada

kepada pengetahuan tersebut

Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan

kenyataan

dan gejala dalam kategori

Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang

Dilambangkan

4

FILSAFAT BISA BERUPA

(1) Sikap

(2)Metode berpikir

(3) Kel persoalan

(4) Kel Teori

(5) Analisa bahasaIstilah

(6) Pemahaman yg menyeluruh atau

Pandangan Hidup

FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS

1 Filsafat Politik

2 Filsafat Ekonomi

3 Filsafat Kebudayaan

4 Filsafat Pendidikan

5 Filsafat Hukum

6 Filsafat Bahasa

7 Filsafat Seni

8 Filsafat Ilmu

FILSAFAT KEILMUAN

bull Filsafat Ilmu Umum

bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus

1 Filsafat Matematika

2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik

3 Filsafat Biologi

4 Filsafat Psikologi

5 Filsafat Linguistik

5

6 Filsafat

OBJEK FILSAFAT

bull Objek Material Segala sesuatu yang ada

1 Tipikal sungguh-sungguh ada

2 Dalam kemungkinan

3 Dalam pikirankonsep

bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi

esensi intisari

Keterangan

OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg

diselidiki

yg dipelajari

OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya

serta

prinsip-prinsip yang digunakan

OF Memberi keutuhan suatu ilmu

Membedakannya dengan bidang ilmu lain

1 OM = sekian OF

6

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 2: Arti Semantik Filsafat

TERMINOLOGI FILSAFAT

Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan

sungguh-sungguh

bull Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari

dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran

segala sesuatu

bull Dengan filsafat manusia berusaha menangkap

makna hikmah dari tiap pemikiran realitas dan

kejadian

bull Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih

jernih dan bijaksana dalam berpikir bersikap

berkata dan berbuat

Immanual Kant

filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala

pengetahuan yang mencakup di dalamnya

empat persoalan yaitu apakah yang dapat kita

ketahui (dijawab oleh metafisika) apakah yang

dapat kita kerjakan (dijawab oleh etika)

sampai di manakah pengharapan kita (dijawab

oleh antropologi)

Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan

akal budinya untuk memahami atau mendalami

secara radikal dan integral serta sistematis

hakikat sarwa yang ada yaitu hakikat tuhan

hakikat alam semesta dan hakikat manusia

serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari

paham tersebut

2

Filsafat

kegiatanhasil pemikiranpermenungan yang menyelidiki

sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di

balik kenyataanteori yang ada untuk disusun dalam sebuah

sistem pengetahuan rasional

Permenungan Kefilsafatan

percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional

yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri

Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari

arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam

pengalaman dan pengertian

FILSAFAT SELALU RASIONALhellip

BERPIKIR DALAM FILSAFAT

3

Rasional tahu amp paham dengan akal budi

Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan

dalam

aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan

tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan

setiap kontradiksi

Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat

sintesis

dengan mengaktifkan kontradiksi

Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan

segera

tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada

kepada pengetahuan tersebut

Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan

kenyataan

dan gejala dalam kategori

Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang

Dilambangkan

4

FILSAFAT BISA BERUPA

(1) Sikap

(2)Metode berpikir

(3) Kel persoalan

(4) Kel Teori

(5) Analisa bahasaIstilah

(6) Pemahaman yg menyeluruh atau

Pandangan Hidup

FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS

1 Filsafat Politik

2 Filsafat Ekonomi

3 Filsafat Kebudayaan

4 Filsafat Pendidikan

5 Filsafat Hukum

6 Filsafat Bahasa

7 Filsafat Seni

8 Filsafat Ilmu

FILSAFAT KEILMUAN

bull Filsafat Ilmu Umum

bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus

1 Filsafat Matematika

2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik

3 Filsafat Biologi

4 Filsafat Psikologi

5 Filsafat Linguistik

5

6 Filsafat

OBJEK FILSAFAT

bull Objek Material Segala sesuatu yang ada

1 Tipikal sungguh-sungguh ada

2 Dalam kemungkinan

3 Dalam pikirankonsep

bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi

esensi intisari

Keterangan

OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg

diselidiki

yg dipelajari

OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya

serta

prinsip-prinsip yang digunakan

OF Memberi keutuhan suatu ilmu

Membedakannya dengan bidang ilmu lain

1 OM = sekian OF

6

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 3: Arti Semantik Filsafat

Filsafat

kegiatanhasil pemikiranpermenungan yang menyelidiki

sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di

balik kenyataanteori yang ada untuk disusun dalam sebuah

sistem pengetahuan rasional

Permenungan Kefilsafatan

percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional

yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri

Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari

arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam

pengalaman dan pengertian

FILSAFAT SELALU RASIONALhellip

BERPIKIR DALAM FILSAFAT

3

Rasional tahu amp paham dengan akal budi

Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan

dalam

aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan

tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan

setiap kontradiksi

Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat

sintesis

dengan mengaktifkan kontradiksi

Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan

segera

tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada

kepada pengetahuan tersebut

Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan

kenyataan

dan gejala dalam kategori

Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang

Dilambangkan

4

FILSAFAT BISA BERUPA

(1) Sikap

(2)Metode berpikir

(3) Kel persoalan

(4) Kel Teori

(5) Analisa bahasaIstilah

(6) Pemahaman yg menyeluruh atau

Pandangan Hidup

FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS

1 Filsafat Politik

2 Filsafat Ekonomi

3 Filsafat Kebudayaan

4 Filsafat Pendidikan

5 Filsafat Hukum

6 Filsafat Bahasa

7 Filsafat Seni

8 Filsafat Ilmu

FILSAFAT KEILMUAN

bull Filsafat Ilmu Umum

bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus

1 Filsafat Matematika

2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik

3 Filsafat Biologi

4 Filsafat Psikologi

5 Filsafat Linguistik

5

6 Filsafat

OBJEK FILSAFAT

bull Objek Material Segala sesuatu yang ada

1 Tipikal sungguh-sungguh ada

2 Dalam kemungkinan

3 Dalam pikirankonsep

bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi

esensi intisari

Keterangan

OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg

diselidiki

yg dipelajari

OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya

serta

prinsip-prinsip yang digunakan

OF Memberi keutuhan suatu ilmu

Membedakannya dengan bidang ilmu lain

1 OM = sekian OF

6

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 4: Arti Semantik Filsafat

Rasional tahu amp paham dengan akal budi

Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan

dalam

aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan

tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan

setiap kontradiksi

Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat

sintesis

dengan mengaktifkan kontradiksi

Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan

segera

tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada

kepada pengetahuan tersebut

Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan

kenyataan

dan gejala dalam kategori

Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang

Dilambangkan

4

FILSAFAT BISA BERUPA

(1) Sikap

(2)Metode berpikir

(3) Kel persoalan

(4) Kel Teori

(5) Analisa bahasaIstilah

(6) Pemahaman yg menyeluruh atau

Pandangan Hidup

FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS

1 Filsafat Politik

2 Filsafat Ekonomi

3 Filsafat Kebudayaan

4 Filsafat Pendidikan

5 Filsafat Hukum

6 Filsafat Bahasa

7 Filsafat Seni

8 Filsafat Ilmu

FILSAFAT KEILMUAN

bull Filsafat Ilmu Umum

bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus

1 Filsafat Matematika

2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik

3 Filsafat Biologi

4 Filsafat Psikologi

5 Filsafat Linguistik

5

6 Filsafat

OBJEK FILSAFAT

bull Objek Material Segala sesuatu yang ada

1 Tipikal sungguh-sungguh ada

2 Dalam kemungkinan

3 Dalam pikirankonsep

bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi

esensi intisari

Keterangan

OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg

diselidiki

yg dipelajari

OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya

serta

prinsip-prinsip yang digunakan

OF Memberi keutuhan suatu ilmu

Membedakannya dengan bidang ilmu lain

1 OM = sekian OF

6

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 5: Arti Semantik Filsafat

FILSAFAT BISA BERUPA

(1) Sikap

(2)Metode berpikir

(3) Kel persoalan

(4) Kel Teori

(5) Analisa bahasaIstilah

(6) Pemahaman yg menyeluruh atau

Pandangan Hidup

FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS

1 Filsafat Politik

2 Filsafat Ekonomi

3 Filsafat Kebudayaan

4 Filsafat Pendidikan

5 Filsafat Hukum

6 Filsafat Bahasa

7 Filsafat Seni

8 Filsafat Ilmu

FILSAFAT KEILMUAN

bull Filsafat Ilmu Umum

bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus

1 Filsafat Matematika

2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik

3 Filsafat Biologi

4 Filsafat Psikologi

5 Filsafat Linguistik

5

6 Filsafat

OBJEK FILSAFAT

bull Objek Material Segala sesuatu yang ada

1 Tipikal sungguh-sungguh ada

2 Dalam kemungkinan

3 Dalam pikirankonsep

bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi

esensi intisari

Keterangan

OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg

diselidiki

yg dipelajari

OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya

serta

prinsip-prinsip yang digunakan

OF Memberi keutuhan suatu ilmu

Membedakannya dengan bidang ilmu lain

1 OM = sekian OF

6

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 6: Arti Semantik Filsafat

6 Filsafat

OBJEK FILSAFAT

bull Objek Material Segala sesuatu yang ada

1 Tipikal sungguh-sungguh ada

2 Dalam kemungkinan

3 Dalam pikirankonsep

bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi

esensi intisari

Keterangan

OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg

diselidiki

yg dipelajari

OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya

serta

prinsip-prinsip yang digunakan

OF Memberi keutuhan suatu ilmu

Membedakannya dengan bidang ilmu lain

1 OM = sekian OF

6

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 7: Arti Semantik Filsafat

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT

bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2

khusus)

bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)

bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd

suatu hal)

bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya

diterima bgt saja oleh ilmu

bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara

keseluruhan

bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan

memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan

bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis

7

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 8: Arti Semantik Filsafat

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd

hakikatesensi)

bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk

mencapai tujuan ttt)

bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan

ttg peristiwa tunggal

bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)

dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)

bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi

Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran

logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)

bull Berusaha memperolah pandangan

komprehensifmenyeluruh

bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan

abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual

melampaui batas pengalaman hidup sehari2

8

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 9: Arti Semantik Filsafat

TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT

bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan

hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm

bentuk yg sistematis

bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam

berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp

radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari

arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan

Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya

dalam meraih kebenaran

bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu

semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran

kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu

dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam

subjektif

Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara

bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu

materi padatrdquo

bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus

gelombang tak kasat matardquo

9

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 10: Arti Semantik Filsafat

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)

cab Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)

cab Epistemologi amp Logika

Nilai-Nilai (values)

cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)

METAFISIKA

Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan

Persoalan Ontologis

Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo

Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis

Asal mula perkembangan struktursusunan alam

Hubungan kausalitas

Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis

bull Hubungan tubuh dan jiwa

bull Kesadaran kebebasan

EPISTEMOLOGI

Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan

10

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 11: Arti Semantik Filsafat

Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu

LOGIKA

Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus

Logos = nalar kata teori uraian ilmu

OM = pemikiran

OF = kelurusan berpikir

Pengertian putusan penyimpulan silogisme

Bagaimana manusia berpikir secara lurus

Perbedaan logika material dan formal

Penerapan logika induksi dan deduksi

Macam-macam sesat piker

ETIKA

Filsafat Moral

Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan

OM = perilaku secara sadar dan bebas

OF = baik dan buruk

Syarat baik-buruknya perilaku

Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila

Kesadaran moral hati nurani

Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral

ESTETIKA

Filsafat Keindahan

Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera

11

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 12: Arti Semantik Filsafat

Arti keindahan

Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan

Peranan keindahan dalam kehidupan

Hubungan keindahan dengan kebenaran

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1 Persoalan Keberadaan

A Dari segi jumlah

Monisme = satu kenyataan fundamental

Dualisme = dua substansi

Pluralisme = banyak substansi

B Dari Segi Kualitas

spiritualisme = roh ~ idealisme

Materialisme = materi

C Dari Segi Proses KejadianPerubahan

Mekanisme = asas-asas mekanik

Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan

Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi

Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur

2 Persoalan Pengetahuan

A Sumber

Rasionalisme = akal ~ deduksi

Empirisme = indera

Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri

Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal

B Hakikat

Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif

Empirisme = pengalaman

Positivisme = pengetahuan faktawi

12

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 13: Arti Semantik Filsafat

Pragmatisme = guna pengetahuan

3 Persoalan EtikaNilai-Nilai

Idealisme etis ndash ideal

Deontologisme etis ndash kewajiban

Etika Teleologis = tujuan

Hedonisme = kenikmatan

Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada

kebenaran

bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan

keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu

mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya

sendiri

bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang

terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif

bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif tentang fakta-fakta

bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif

menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian

kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi

objek kajiannya sebagai keseluruhan

bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta

bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan

menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka

filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang

pengalaman

13

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 14: Arti Semantik Filsafat

bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu

pemeriksaan

(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu

menyelaraskan ilmu-ilmu

dan melengkapinya

bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-

abstraksi dari ilmuilmu

betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan

keterangan yang

menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini

membandingkan hasil

ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya

pengetahuan yang

lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir

yang lebih

menyeluruh

bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-

perkembangan

ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu

perubahan

besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu

merupakan

masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan

bahan-bahan

deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat

Tiap filsafat

dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode

itu Ilmu

melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan

ide-ide yang

14

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 15: Arti Semantik Filsafat

tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat

memberikan kritik

tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-

istilah yang

dipakai

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana

bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas

kehidupannya

bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia

yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta

menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni

sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu

karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan

menanamkan apresiasi dalam pengalamannya

bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan

pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu

yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi

eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk

mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan

komunikasi dan ekspresi

15

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 16: Arti Semantik Filsafat

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA

merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri

sesama

alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat

dan

bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya

bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai

belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)

sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme

bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari

keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang

dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus

menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama

dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan

berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai

pertanyaan dan gugatan

bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu

bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya

bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan

dan kemanusiaan

bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh

16

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 17: Arti Semantik Filsafat

SEKILAS FILSAFAT ILMU

bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari

filsafat yang lahir di abad ke-18

bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara

luas di Indonesia)

o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu

sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa

yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)

o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal

sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir

validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana

ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)

o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan

serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam

peradaban manusia

Ketiganya digunakan juga sebagai

landasan penelaahan ilmu

17

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 18: Arti Semantik Filsafat

CIRI SAHNYA ILMU

1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan

titik pusat perhatian tertentu

1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu

untuk memperoleh kebenaran agar rasional

terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya

sehingga saling berkaitan satu sama lain

1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi

sifat keumuman bukan tunggal

1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya

1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal

bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan

rasio atau

empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-

habisnya

(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian

(uncertainty)

dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)

bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir

(rasio)

berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman

tertinggi

terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang

18

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 19: Arti Semantik Filsafat

interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif

bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional

(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi

pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)

ataupun

konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun

empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh

kondisi

lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan

masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan

konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi

tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks

aksiologi)

bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu

yang

berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa

disebut

sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya

bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan

dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai

ciri ilmu baik menyangkut metode observasi

ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial

maupun ilmu‐ilmu alam

19

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 20: Arti Semantik Filsafat

bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat

dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu

humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut

Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial

dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti

kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral

ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya

untuk dapat disederhanakan dan direduksikan

menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan

maknanya

bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya

diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai

komplemen semata dari pendidikan keilmuan

suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan

kebutuhan akan keterbukaan cakrawala

pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin

lama semakin terspesialisasi

bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau

ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur

keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan

informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek

di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut

(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek

keumumannya)

STRUCTURING HUMAN INQUIRY

20

21

Page 21: Arti Semantik Filsafat

21