BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Semantik Kata semantik berasal dari ...
Arti Semantik Filsafat
-
Upload
andi-heru-susanto -
Category
Documents
-
view
6.055 -
download
2
description
Transcript of Arti Semantik Filsafat
ARTI SEMANTIK FILSAFAT
bull Filsafat mater scientiarum
induk segala ilmu (cat gt dulu)
bull Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos)6 SM
Kemenangan akal atas mite Thales (Father of Philosophy) Arche
Air
bull Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy
(Ing) = Philosophia (Latin) = Philosophie
(Jerman Belanda Prancis) Philosophia
(Yunani)
Philosophia
philein (mencintai) + sophos (bijaksana)
philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)
Pythagoras (572-497 SM) 1048774 ldquophilosophosrdquo
(lover of wisdom)
Filosof bukan orang yang sudah mencapai
amp memiliki kebenaran tetapi selalu
mengejar amp mencintai kebenaran
1
TERMINOLOGI FILSAFAT
Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan
sungguh-sungguh
bull Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari
dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu
bull Dengan filsafat manusia berusaha menangkap
makna hikmah dari tiap pemikiran realitas dan
kejadian
bull Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih
jernih dan bijaksana dalam berpikir bersikap
berkata dan berbuat
Immanual Kant
filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup di dalamnya
empat persoalan yaitu apakah yang dapat kita
ketahui (dijawab oleh metafisika) apakah yang
dapat kita kerjakan (dijawab oleh etika)
sampai di manakah pengharapan kita (dijawab
oleh antropologi)
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan
akal budinya untuk memahami atau mendalami
secara radikal dan integral serta sistematis
hakikat sarwa yang ada yaitu hakikat tuhan
hakikat alam semesta dan hakikat manusia
serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari
paham tersebut
2
Filsafat
kegiatanhasil pemikiranpermenungan yang menyelidiki
sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di
balik kenyataanteori yang ada untuk disusun dalam sebuah
sistem pengetahuan rasional
Permenungan Kefilsafatan
percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional
yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri
Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari
arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam
pengalaman dan pengertian
FILSAFAT SELALU RASIONALhellip
BERPIKIR DALAM FILSAFAT
3
Rasional tahu amp paham dengan akal budi
Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan
dalam
aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan
tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan
setiap kontradiksi
Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat
sintesis
dengan mengaktifkan kontradiksi
Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan
segera
tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada
kepada pengetahuan tersebut
Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan
kenyataan
dan gejala dalam kategori
Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang
Dilambangkan
4
FILSAFAT BISA BERUPA
(1) Sikap
(2)Metode berpikir
(3) Kel persoalan
(4) Kel Teori
(5) Analisa bahasaIstilah
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1 Filsafat Politik
2 Filsafat Ekonomi
3 Filsafat Kebudayaan
4 Filsafat Pendidikan
5 Filsafat Hukum
6 Filsafat Bahasa
7 Filsafat Seni
8 Filsafat Ilmu
FILSAFAT KEILMUAN
bull Filsafat Ilmu Umum
bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1 Filsafat Matematika
2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3 Filsafat Biologi
4 Filsafat Psikologi
5 Filsafat Linguistik
5
6 Filsafat
OBJEK FILSAFAT
bull Objek Material Segala sesuatu yang ada
1 Tipikal sungguh-sungguh ada
2 Dalam kemungkinan
3 Dalam pikirankonsep
bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi
esensi intisari
Keterangan
OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg
diselidiki
yg dipelajari
OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya
serta
prinsip-prinsip yang digunakan
OF Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
6
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
TERMINOLOGI FILSAFAT
Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan
sungguh-sungguh
bull Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari
dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu
bull Dengan filsafat manusia berusaha menangkap
makna hikmah dari tiap pemikiran realitas dan
kejadian
bull Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih
jernih dan bijaksana dalam berpikir bersikap
berkata dan berbuat
Immanual Kant
filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup di dalamnya
empat persoalan yaitu apakah yang dapat kita
ketahui (dijawab oleh metafisika) apakah yang
dapat kita kerjakan (dijawab oleh etika)
sampai di manakah pengharapan kita (dijawab
oleh antropologi)
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan
akal budinya untuk memahami atau mendalami
secara radikal dan integral serta sistematis
hakikat sarwa yang ada yaitu hakikat tuhan
hakikat alam semesta dan hakikat manusia
serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari
paham tersebut
2
Filsafat
kegiatanhasil pemikiranpermenungan yang menyelidiki
sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di
balik kenyataanteori yang ada untuk disusun dalam sebuah
sistem pengetahuan rasional
Permenungan Kefilsafatan
percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional
yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri
Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari
arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam
pengalaman dan pengertian
FILSAFAT SELALU RASIONALhellip
BERPIKIR DALAM FILSAFAT
3
Rasional tahu amp paham dengan akal budi
Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan
dalam
aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan
tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan
setiap kontradiksi
Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat
sintesis
dengan mengaktifkan kontradiksi
Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan
segera
tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada
kepada pengetahuan tersebut
Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan
kenyataan
dan gejala dalam kategori
Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang
Dilambangkan
4
FILSAFAT BISA BERUPA
(1) Sikap
(2)Metode berpikir
(3) Kel persoalan
(4) Kel Teori
(5) Analisa bahasaIstilah
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1 Filsafat Politik
2 Filsafat Ekonomi
3 Filsafat Kebudayaan
4 Filsafat Pendidikan
5 Filsafat Hukum
6 Filsafat Bahasa
7 Filsafat Seni
8 Filsafat Ilmu
FILSAFAT KEILMUAN
bull Filsafat Ilmu Umum
bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1 Filsafat Matematika
2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3 Filsafat Biologi
4 Filsafat Psikologi
5 Filsafat Linguistik
5
6 Filsafat
OBJEK FILSAFAT
bull Objek Material Segala sesuatu yang ada
1 Tipikal sungguh-sungguh ada
2 Dalam kemungkinan
3 Dalam pikirankonsep
bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi
esensi intisari
Keterangan
OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg
diselidiki
yg dipelajari
OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya
serta
prinsip-prinsip yang digunakan
OF Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
6
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
Filsafat
kegiatanhasil pemikiranpermenungan yang menyelidiki
sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di
balik kenyataanteori yang ada untuk disusun dalam sebuah
sistem pengetahuan rasional
Permenungan Kefilsafatan
percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional
yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri
Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari
arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam
pengalaman dan pengertian
FILSAFAT SELALU RASIONALhellip
BERPIKIR DALAM FILSAFAT
3
Rasional tahu amp paham dengan akal budi
Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan
dalam
aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan
tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan
setiap kontradiksi
Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat
sintesis
dengan mengaktifkan kontradiksi
Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan
segera
tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada
kepada pengetahuan tersebut
Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan
kenyataan
dan gejala dalam kategori
Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang
Dilambangkan
4
FILSAFAT BISA BERUPA
(1) Sikap
(2)Metode berpikir
(3) Kel persoalan
(4) Kel Teori
(5) Analisa bahasaIstilah
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1 Filsafat Politik
2 Filsafat Ekonomi
3 Filsafat Kebudayaan
4 Filsafat Pendidikan
5 Filsafat Hukum
6 Filsafat Bahasa
7 Filsafat Seni
8 Filsafat Ilmu
FILSAFAT KEILMUAN
bull Filsafat Ilmu Umum
bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1 Filsafat Matematika
2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3 Filsafat Biologi
4 Filsafat Psikologi
5 Filsafat Linguistik
5
6 Filsafat
OBJEK FILSAFAT
bull Objek Material Segala sesuatu yang ada
1 Tipikal sungguh-sungguh ada
2 Dalam kemungkinan
3 Dalam pikirankonsep
bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi
esensi intisari
Keterangan
OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg
diselidiki
yg dipelajari
OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya
serta
prinsip-prinsip yang digunakan
OF Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
6
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
Rasional tahu amp paham dengan akal budi
Logis tahu amp paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan
dalam
aturan logika formal yakni menyusun silogisme-silogisme dengan
tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan
setiap kontradiksi
Dialektik menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat
sintesis
dengan mengaktifkan kontradiksi
Intuisi diutamakan kemampuan inventif mendapat pengetahuan
segera
tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada
kepada pengetahuan tersebut
Taksonomi susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan
kenyataan
dan gejala dalam kategori
Simbolisme lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang
Dilambangkan
4
FILSAFAT BISA BERUPA
(1) Sikap
(2)Metode berpikir
(3) Kel persoalan
(4) Kel Teori
(5) Analisa bahasaIstilah
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1 Filsafat Politik
2 Filsafat Ekonomi
3 Filsafat Kebudayaan
4 Filsafat Pendidikan
5 Filsafat Hukum
6 Filsafat Bahasa
7 Filsafat Seni
8 Filsafat Ilmu
FILSAFAT KEILMUAN
bull Filsafat Ilmu Umum
bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1 Filsafat Matematika
2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3 Filsafat Biologi
4 Filsafat Psikologi
5 Filsafat Linguistik
5
6 Filsafat
OBJEK FILSAFAT
bull Objek Material Segala sesuatu yang ada
1 Tipikal sungguh-sungguh ada
2 Dalam kemungkinan
3 Dalam pikirankonsep
bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi
esensi intisari
Keterangan
OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg
diselidiki
yg dipelajari
OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya
serta
prinsip-prinsip yang digunakan
OF Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
6
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
FILSAFAT BISA BERUPA
(1) Sikap
(2)Metode berpikir
(3) Kel persoalan
(4) Kel Teori
(5) Analisa bahasaIstilah
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1 Filsafat Politik
2 Filsafat Ekonomi
3 Filsafat Kebudayaan
4 Filsafat Pendidikan
5 Filsafat Hukum
6 Filsafat Bahasa
7 Filsafat Seni
8 Filsafat Ilmu
FILSAFAT KEILMUAN
bull Filsafat Ilmu Umum
bull Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1 Filsafat Matematika
2 Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3 Filsafat Biologi
4 Filsafat Psikologi
5 Filsafat Linguistik
5
6 Filsafat
OBJEK FILSAFAT
bull Objek Material Segala sesuatu yang ada
1 Tipikal sungguh-sungguh ada
2 Dalam kemungkinan
3 Dalam pikirankonsep
bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi
esensi intisari
Keterangan
OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg
diselidiki
yg dipelajari
OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya
serta
prinsip-prinsip yang digunakan
OF Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
6
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
6 Filsafat
OBJEK FILSAFAT
bull Objek Material Segala sesuatu yang ada
1 Tipikal sungguh-sungguh ada
2 Dalam kemungkinan
3 Dalam pikirankonsep
bull Objek Formal Hakikat terdalam substansi
esensi intisari
Keterangan
OM = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand) yg
diselidiki
yg dipelajari
OF = Cara memandang meninjau seorang peneliti terhadap OM-nya
serta
prinsip-prinsip yang digunakan
OF Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
6
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
bull Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
bull Spekulatif tak langsung menyangkut fakta (nonfaktawi)
bull Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
bull Bersifat kritis thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
bull Besifat sinoptik mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan
bull Bersifat implikatif jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan
bull Bersifat teoritik lebih pada tindak reflektif non-praktis
7
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
bull Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya sampai pd
hakikatesensi)
bull Sistematis (adanya hub fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
bull Berpikir ttg halproses umum universal ide2 besar bukan
ttg peristiwa tunggal
bull Konsistenruntut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir logis)
bull Secara bebas tak cenderung bias prasangka emosi
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
bull Berusaha memperolah pandangan
komprehensifmenyeluruh
bull Secara konseptual hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
8
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
TUJUAN amp MANFAAT FILSAFAT
bull Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin
mengajukan kritik amp menilai pengetahuan ini menemukan
hakikatnya amp menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis
bull Bukan Problem Solving tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu memetakan secara komprehensif amp
radikal Dengan filsafat manusia mampu menghindar dari
arogansi ldquoakulah yang benarrdquo dogmatisme kepercayaan
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran
bull Para filosof tampak selalu gelisah ldquosemakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahuirdquo Kebenaran
kebahagiaan keadilan keindahan nilai-nilai itu selalu
dalam proses amp debatable tak pernah finish tergenggam
subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara
bull mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
ldquosungguh finalkah kebenaran faktawi bahwa tangan itu
materi padatrdquo
bull menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
ldquokebenaran bisa ganda tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat matardquo
9
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
cab Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
cab Epistemologi amp Logika
Nilai-Nilai (values)
cab Etika (kebaikan) amp Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataankeberadaan
Persoalan Ontologis
Makna dan penggolongan ldquoadardquo ldquoeksistensirdquo
Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
Asal mula perkembangan struktursusunan alam
Hubungan kausalitas
Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
bull Hubungan tubuh dan jiwa
bull Kesadaran kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asalsumber struktur metode amp validitas pengetahuan
10
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
Theory of knowledge Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
LOGIKA
Ilmu kecakapan alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar kata teori uraian ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
Pengertian putusan penyimpulan silogisme
Bagaimana manusia berpikir secara lurus
Perbedaan logika material dan formal
Penerapan logika induksi dan deduksi
Macam-macam sesat piker
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak Mores = kebiasaaan kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas
OF = baik dan buruk
Syarat baik-buruknya perilaku
Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
Kesadaran moral hati nurani
Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
11
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
Arti keindahan
Subjektivitas objektivitas dan ukuran keindahan
Peranan keindahan dalam kehidupan
Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1 Persoalan Keberadaan
A Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C Dari Segi Proses KejadianPerubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis sistem yg teratur
2 Persoalan Pengetahuan
A Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B Hakikat
Idealisme = proses mentalpsikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
12
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
Pragmatisme = guna pengetahuan
3 Persoalan EtikaNilai-Nilai
Idealisme etis ndash ideal
Deontologisme etis ndash kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
keduanya tumbuh dari sikap refleksif ingin tahu dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
bull Perbedaannya filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi kebenaran metode dan keabsahannya
sendiri
bull Ilmu lebih bersifat ekslusif menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif
bull Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta
bull Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi
objek kajiannya sebagai keseluruhan
bull Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta
bull Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas maka
filsafat mementingkan personalitas nilai-nilai dan bidang
pengalaman
13
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
bull Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain Filsafat itu
pemeriksaan
(survey) dari ilmu-ilmu dan tujuan khusus dari filsafat itu
menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya
bull Filsafat mempunyai dua tugas menekankan bahwa abstraksi-
abstraksi dari ilmuilmu
betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan
keterangan yang
menyeluruh) dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini
membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya
pengetahuan yang
lebih konkret sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir
yang lebih
menyeluruh
bull Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi Perkembangan-
perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati dan suatu
perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat Ilmu
merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat Ilmu membekali filsafat dengan
bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat
Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode
itu Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan
ide-ide yang
14
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah Sedangkan filsafat
memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-
istilah yang
dipakai
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesamaalam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana
bersikapberbuat dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas
kehidupannya
bull Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan Manusia membutuhkan seni
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya
bull Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi prediksi
eksperimentasi dan kontrol tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas kesempurnaan bentuk keindahan
komunikasi dan ekspresi
15
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
merupakan sarana manusia untuk ldquotahurdquo dalam arti tahu tentang dirinya sendiri
sesama
alam maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap berbuat
dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
bull Filsafat bukan agama meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama misalnya filsafat konfusianisme
bull Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan yakni untuk mencari
keharmonisan keselamatan dan perdamaian Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif integral dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan
bull Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan keadilan
dan kemanusiaan
bull Seperti kata Einstein tanpa ilmu (dan filsafat) agama akan lumpuh
16
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
SEKILAS FILSAFAT ILMU
bull Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18
bull Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia)
o Problem ontologi ilmu perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (lsquoapa
yang terjadirsquo - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi adalah bahasan tentang asal muasal
sifat alami batasan (konsep) asumsi landasan berfikir
validitas reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi implikasi etis aspek estetis pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
17
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
CIRI SAHNYA ILMU
1048774 Memiliki objek atau pokok soal yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
1048774 Bermetode yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
1048774 Bersistem mencakup seluruh objek serta aspekaspeknya
sehingga saling berkaitan satu sama lain
1048774 Universal keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman bukan tunggal
1048774 Verifikatif dapat dilacak kebenarannya
1048774 Rasionalobjektif dapat dipahami dengan akal
bull Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan
rasio atau
empiris saja tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-
habisnya
(an unending adventure) yang selalu hadir di ambang ketakpastian
(uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment)
bull Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir
(rasio)
berbuat (pengalaman = empiri) dan intuisi (sebagai pemahaman
tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan) suatu interpenetrasi yang
18
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif
bull Oleh karena itu ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalamanindera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian)
ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks rasional maupun
empiris) tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh
kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks
aksiologi)
bull Bertitik tolak dari hal ini filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri dan bisa
disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
bull Sering disebutkan kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk ldquoempirisrdquo sebagai
ciri ilmu baik menyangkut metode observasi
ataupun analisis yang digunakan ilmu‐ilmu sosial
maupun ilmu‐ilmu alam
19
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
bull Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini Ilmu‐ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir keadilan kelurusan moral
ataupun ketegaran nilai jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
bull Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi
bull Spesialisasi ilmu ini memerlukan ldquojembatanrdquo atau
ldquopenghubungrdquo yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspekaspek
di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya)
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
20
21
21