Monica Lapsus Hand Eczema

14
Monica Damayani Susilo UPH (07120090042) STATUS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DEPARTEMEN PENYAKIT KULIT KELAMIN RSPAD GATOT SOEBROTO I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. FR Umur : 14 Tahun Jenis kelamin : Laki – laki Status perkawinan : Belum menikah Pekerjaan : Pelajar SMP Alamat : Jln. Pondok Safari Indah, Tangerang Selatan II. ANAMNESA Autoanamnesa dan alloanamnesa (ibu pasien, Ny. M) pada tanggal 23 April 2013 Keluhan Utama : Bercak-bercak merah pada kedua telapak tangan dengan rasa gatal Keluhan Tambahan : Tidak ada Riwayat Perjalanan Penyakit: 1 tahun SMRS pasien mengeluh bintil-bintil merah pada salah satu telapak tangan disertai rasa gatal setelah beberapa kali menggunakan sabun ‘Dettol’. Namun pasien tidak pergi ke dokter karena keluhan tersebut berkurang dan hilang setelah menghentikan pemakaian sabun ‘Dettol’ tersebut. 6 bulan SMRS pasien mengeluh bintil-bintil merah dan warna merah- merah di kedua telapak tangan yang terasa gatal setelah beberapa kali menggunakan sabun ‘Lux’. Keluhan tersebut juga hilang sendiri dan tanpa pengobatan setelah beberapa hari menghentikan penggunaan sabun ‘Lux’. Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto FK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 1

Transcript of Monica Lapsus Hand Eczema

Page 1: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

STATUS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

DEPARTEMEN PENYAKIT KULIT KELAMIN RSPAD GATOT SOEBROTO

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. FR

Umur : 14 Tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Status perkawinan : Belum menikah

Pekerjaan : Pelajar SMP

Alamat : Jln. Pondok Safari Indah, Tangerang Selatan

II. ANAMNESA

Autoanamnesa dan alloanamnesa (ibu pasien, Ny. M) pada tanggal 23 April 2013

Keluhan Utama : Bercak-bercak merah pada kedua telapak tangan dengan rasa gatal

Keluhan Tambahan : Tidak ada

Riwayat Perjalanan Penyakit:

1 tahun SMRS pasien mengeluh bintil-bintil merah pada salah satu telapak tangan disertai rasa

gatal setelah beberapa kali menggunakan sabun ‘Dettol’. Namun pasien tidak pergi ke dokter

karena keluhan tersebut berkurang dan hilang setelah menghentikan pemakaian sabun ‘Dettol’

tersebut.

6 bulan SMRS pasien mengeluh bintil-bintil merah dan warna merah- merah di kedua telapak

tangan yang terasa gatal setelah beberapa kali menggunakan sabun ‘Lux’. Keluhan tersebut juga

hilang sendiri dan tanpa pengobatan setelah beberapa hari menghentikan penggunaan sabun

‘Lux’.

5 hari SMRS pasien mengeluh bercak-bercak merah pada kedua telapak tangan yang disertai

rasa gatal yang sangat hebat. Pasien mengaku belakangan ini menggunakan sabun mandi

‘Dettol’ dan ‘Lux’ secara bergantian selama ±3hari terus menerus. Setelah pemakaian beberapa

kali, keluhan tersebut baru dirasakan oleh pasien. Keluhan yang dirasakan pasien dari 5 hari

SMRS sampai sekarang bertambah buruk, gatal yang dirasakan makin bertambah intensitasnya.

Gatal dirasakan pasien terus menerus sepanjang hari. Gatal tidak menjalar ke tempat lainnya.

Tidak terdapat faktor yang mengurangi dan menambah rasa gatal pasien.. Pasien belum pernah

ke dokter sebelumnya, tetapi ibu pasien mengobati sendiri dengan salep Inerson, tetapi keluhan

tersebut tidak berkurang bahkan malah bertambah parah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 1

Page 2: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat gatal yang timbul setelah memakai bahan-bahan seperti logam, karet disangkal.

Riwayat penyakit asma, rhinitis, dan alergi terhadap makanan serta obat-obatan disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada

Riwayat Kebiasaan:

An. FR sering mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan segala sesuatu (makan,

memegang barang). An. FR mandi secara teratur dan sering mandi akhir-akhir ini karena sering

bermain sepak bola bersama teman-temannya akhir-akhir ini.

III. STATUS GENERALIS DAN STATUS DERMATOLOGIKUS

STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Keadaan gizi : Baik

BB/TB : 57kg/ 160cm

TD/N/P/S : Tidak diperiksa/ 81x/menit/ 18x/menit/ 36,5°C

Kepala : Normochepali

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Faring : Tidak hiperemis

Tonsil : T1-T1 tenang

Thorak : Hemitorak kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis

Jantung : BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru : SN vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ektremitas : Akral hangat, udem (-/-)

KGB : Tidak ada pembesaran KGB

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 2

Page 3: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi : Regio palmar manus dextra et sinistra

Efloresensi :

Tampak bercak-bercak warna eritematosa, bentuk tidak beraturan, batas tidak jelas, ukuran

plakat; dengan skuama kasar yang menutupi sebagian lesi, bentuk tidak beraturan dan berlapis.

Pada ujung-ujung jari tangan tampak likenifikasi.

\

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 3

Page 4: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

IV. PEMERIKSAAN LAB

Tidak dilakukan

V. RESUME

• Pasien anak laki – laki, berinisial FR, usia 14 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak

merah pada kedua telapak tangan dengan rasa gatal sejak 5 hari SMRS yang bertambah

parah walaupun telah diberikan obat.

• 1 tahun SMRS dan 6 bulan SMRS pasien pernah menderita keluhan yang sama, tetapi

hilang sendiri tanpa pengobatan.

• Status generalis dalam batas normal

• Status dermatologikus: Pada regio palmar manus dextra et sinistra, tampak bercak-bercak

warna eritematosa, bentuk tidak beraturan, batas tidak jelas, ukuran plakat; dengan skuama

kasar yang menutupi sebagian lesi, bentuk tidak beraturan, berlapis. Pada ujung-ujung jari

efloresensinya tampak likenifikasi.

VI. DIAGNOSIS KERJA

Hand Eczema

VII. DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis Kontak Iritan Kronis

Psoriasis

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

1. Uji Tempel

2. Biopsi Histopatologi

IX. PENATALAKSANAAN

I. Non Medikamentosa

Menganjurkan pasien untuk menghindari terulangnya kontak kembali dengan

alergen penyebab

Menganjurkan pasien untuk tidak menggaruk rasa gatal tersebut

Menganjurkan pasien untuk menggunakan air hangat dan jangan menggunakan sabun

terlalu sering (air panas dan sabun cenderung membuat kulit makin kering)

Menganjurkan pasien untuk menggunakan pelembab (khusus untuk kulit sensitif dan yang

tidak mengandung perfume)

II. Medikamentosa

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 4

Page 5: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

Obat sistemik

– Prednison 3 x 10 mg p.o.

– Cetirizine 1 x 10mg p.o. (malam hari)

Obat topikal

– Betamethasone valerate salep 0,1%

X. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam.

Quo ad functionam : bonam.

Quo ad sanationam : bonam.

TINJAUAN PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 5

Page 6: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh faktor

eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang

polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda

polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorf).

Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.3

Pembagian dermatitis berdasarkan asalnya3:

Eksogen:

Dermatitis kontak alergika (DKA), reaksi tipe IV

Dermatitis kontak iritasi (DKI)

Endogen:

Dermatitis atopik

Pompholix

Dermatitis exfoliativa

Dermatitis seboroik

Dermatitis numularis

Stasis dermatitis

HAND ECZEMA 1

Hand Eczema adalah istilah umum untuk menggambarkan peradangan pada lokasi tangan.

Menurut pembagian per lokasi, tipe eksem apapun pada tangan digolongkan sebagai ‘Hand

dermatitis/ hand eczema’. Kejadian hand eczema baik iritan maupun alergik, hampir 80%

disebabkan penyakit kulit akibat kerja. Hal ini mungkin terjadi karena tangan merupakan organ

tubuh yang paling sering digunakan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, khususnya,

pekerjaan yang basah, misalnya memasak makanan, mencuci pakaian, pengaturan rambut di

salon, dan lainnya. 3

Dermatitis Okupasional adalah peradangan kulit yang diakibatkan oleh lingkungan

kerja. Penyebabnya adalah bahan-bahan yang terdpat di lingkungan kerja, umur terutama

dewasa, jenis kelaminnya sama antara pria dan wanita, dan lingkungan industrial akan

mempengaruhi insidens penyakit. 2

Gejala klinis yang dapat dilihat adalah: 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 6

Page 7: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

– Kulit yang kering dan pecah-pecah dan perih

– Bercak kemerahan, bersisik, dan gatal

– Bula atau area berskuama

– Kuku dapat berubah bentuk (penyakit kronis)

Penyebab1

– Bahan iritan. Bahkan bahan iritan lemah secara kronis dapat mengiritasi kulit.

Misalnya pada iritan lemah, yaitu sabun cuci tangan dapat menyebabkan dermatitis

tangan karena cuci tangan berulang kali dapat menghilangkan minyak pelumas

pelindung kulit. Agen pembersih dan bahan kimia lainnya yang dapat menghilangkan

minyak pada kulit dapat menyebabkan kulit kering dan pecah.

– Bahan alergika. Dermatitis kontak allergika adalah respon alergi terhadap bahan-

bahan asing yang menempel di kulit. Misalnya berupa balsam, salep vitamin, dan

perfume.

Faktor Resiko1

Penderita dermatitis atopic, asma, atau alergi dapat meningkatkan resiko seseorang

menderita hand eczema. Kemudian, jika hal tersebut digabungkan dengan kebiasaan cuci

tangan yang sering atau bahkan sering mencuci tangan dengan cairan antiseptic, dapat

meningkatkan resiko. Pekerjaan tertentu dapat meningkatkan resiko terjadinya hand

eczema. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan atau memperberat terjadinya hand

eczema yaitu menyangkut beban pikiran/ stress, udara dingin dan kelembapan tinggi, dan

keringat.

Penegakan Diagnosis

Anamnesis1

Anamnesis berperan sangat penting dalam menegakkan diagnosis. Anamnesis harus dilakukan

dengan teliti, karena sangat menentukan terapi maupun follow-up-nya, yaitu untuk sedapat

mungkin mencegah kekambuhan. Pada anamnesis perlu ditanyakan pekerjaan, hobi, riwayat

kontak dengan kontaktan atau objek personal, misalnya tentang pemakaian kosmetik, pakaian

baru, pemakaian jam tangan atau perhiasan. Selain itu, perlu ditanyakan juga perihal riwayat

atopi serta pengobatan yang pernah diberikan, baik oleh dokter maupun yang dilakukan sendiri.

Pemeriksaan Fisik1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 7

Page 8: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya ritema, udema,papula dan vesikulayang jika

pecah akan membentuk dermatitis yang basah. Lokasi lesi biasanya pada tempat kontak, tidak

berbatas tegas, dan pada penderita yang sensitif dapat meluas. Dalam membantu penegakan

diagnosis dikenal istilah regional diagnosis. Bagian-bagian tubuh tertentu sangat mudah

tersensitisasi dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, misalnya: kelopak mata, leher dan

genital, sedangkan pada bagian tubuh yang kulitnya tebal agak sulit terjadi Dermatitis Kontak

Alergi, seperti telapak tangan, telapak kaki dan kulit kepala. Bila terjadi kontak pada daerah itu,

maka daerah yang berbatasan yang kulitnya tipislah yang mengalami dermatitis.

Kelopak mata sangat mudah bereaksi terhadap pemakaian kosmetik (maskara), obat

(tetes mata), air borne alergen (hairspray, debu, serbuk sari) atau terhadap alergen yang terbawa

oleh jari tangan (cat kuku). Untuk leher, penyebab umum Dermatitis Kontak Alergi adalah

kosmetik, parfum, perhiasan (kalung) yang mengandung nikel yang menyebabkan coin shape

dermatitis. Dermatitis dan air borne allergen dan photo sensitizer akan berbatas tegas atau

menggambarkan segi tiga di fossa supra sternal. Untuk daerah genital, baik pada laki-laki

maupun perempuan akan bereaksi terhadap alergen dengan tanda utama udemdan gatal.

Sensitizing-agent dapat dibawa ke genital ofeh tangan. Benda-benda dari karet, seperti kondom,

pesarium, pakaian sertaobat-obat topikal merupakan causative agent yang sering ditemukan.

Bagian-bagian tubuh lain yang juga sering merupakan tempat terjadinya dermatitis, walaupun

kurang sensitif (reaktif), adalah, pertama, lengan dan tangan; hampir 2/3 kasus dermatitis

melibatkan tangan. Pada kasus dermatitis karena pekerjaan. erupsi pertama muncul di tangan,

kemudian menyebar ke lengan bawah. Cairan biasanya berefek di interdigital space; housewives

contact dermatitis biasanya muncul di bawah cincin kawin. Pada pekerja yang menggunakan

karet pelindung, dermatitis biasanya muncul pada sisi atas karet pelindung.Ke dua, muka;

daerah yang paling sering terkena setelah lengan dan tangan. Biasanya dipengaruhi oleh

pemakaian kosmetik atau obat. Juga oleh respon terhadap suatu kontak dan daerah sekitarnya,

terutama dan kelopak mata. Ke tiga, bibir dan daerah perioral; biasanya disebabkan oleh lipstick

dan bermanifestasi bibir kering dan pecah. Ke empat, paha dan tungkai bawah; clothing

dermatitis dapat mempengaruhi bagian dalam dan bagian belakang paha, biasanya dimulai dan

tepi bawah rok dan nyata pada fossa poplitea. Ke lima kaki; kaus kaki merupakan penyebab

paling banyak dermatitis pada kaki.

Gambaran histopatologis2

1. Epidermis : hiperkeratosis, parakeratosis, dan spongiosis

2. Dermis : Pelebaran pada pembuluh darah dan sebukan darah terutama eosinofil

Pemeriksaan penunjang3

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 8

Page 9: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

Pemeriksaan pembantu yang dilakukan adalah pemeriksaan patch test (uji

tempel). Patch test bertujuan untuk mencani tahu dan membuktikan penyebab DKA.

Untuk itu perlu adanya hubungan antara riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan. Ada

tiga jenis patch test yang dilaksana kan, yaitu patch test tertutup, patch test terbuka, dan

photo patch test. Biasanya, yang dimaksud dengan patch test adalah patch test tertutup.

Indikasi test ini adalah DKA yang penyebabnya belum jelas atau masih

dicurigai. Kontra indikasi test ini adalah dermatitis yang masih aktif. Teknik patch test

yang dilakukan adalah bahan yang ditest ditempelkan pada kulit normal, kemudian

ditutup selama dua hari. Setelah dua hari, penutup dilepas dan dibiarkan selama 15

sampai 25 menit, lalu dibaca kelainan-kelainan yang ada. Pada tempat itu mungkin

terjadi eritema, udema, papula, vesikula, dan kadang-kadang bisa terjadi bula dan

nekrosis. Pembacaan patch test menurut Fisher adalah:

0 : tidak ada reaksi.

+ : eritema.

++ : eritema dan papula.

+++ : eritema, papula dan vesikula.

++++ : udema yang jelas dan vesikula.

Pemeriksaan pembantu/ laboratorium lainnya: 1

Pemeriksaan kadar allergen

Hitung eosinofil

Pengobatan1

Pengobatan dilakukan dengan cara menghilangkan atau menghindari zat-zat penyebab

terjadinya dermatitis kontak. Untuk mencegah infeksi dan menghindari iritasi, daerah yang

terkena harus dibersihkan secara teratur dengan air dan sabun yang lembut. Lepuhan tidak boleh

dipecahkan. Verban kering juga bisa mencegah terjadinya infeksi. Krim atau salep corticosteroid

biasanya bisa meringankan gejala-gejala dermatitis kontak yang ringan. Tablet corticosteroid

kadang digunakan pada kasus yang berat. Pada keadaan tertentu pemberian antihistamin bisa

meringankan gatal-gatal.

DAFTAR PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 9

Page 10: Monica Lapsus Hand Eczema

Monica Damayani SusiloUPH (07120090042)

1. Khoo, Lawrence, M. D. Hand Eczema. Available at: http://www.nationaleczema.org/living-

with-eczema/hand-eczema. Diunduh pada 30 April 2013.

2. Siregar, Dr. Prof. DTM & H. R.S. Atlas Berwarna Saripati penyakit Kulit, Dermatitis

Okupasional (Dermatitis akibat kerja). Jakarta. EGC. 2005: 173-174.

3. Sularsito, S. A., Djuanda, S. Dermatitis Numularis. Dalam: Adhi Juanda. Ilmu Penyakit Kulit

dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007 : 148-150.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot SoebrotoFK Universitas Pelita Periode 22 April s/d 24 Mei 2013 10