Modul Praktikum Tekn Prod Tanaman

download Modul Praktikum Tekn Prod Tanaman

If you can't read please download the document

description

TPT 1

Transcript of Modul Praktikum Tekn Prod Tanaman

MODUL PRAKTIKUMTEKNIK PRODUKSI TANAMAN 1PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 20091RENCANA KEGIATAN PRAKTIKUM MK. TEKNIK PRODUKSI TANAMAN IMINGGU KOMPETENSI KE1POKOK BAHASANKINERJA MAHASISWA Pengarahan materi dan tata cara praktikum Pembagian kelompok -INDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOT NILAIPendahuluan2Mahasiswa mengenal dan memahami tanaman yang berpotensi untuk dibudidayakan Mahasiswa mengetahui danPotensi Agronomis Tanaman Pertanianpraktikum Pembuatan herbarium berdasarkan penggolongan tanaman (5 golongan tanaman masingmasing) Kunjungan lapangan, mengamati dan mencatat data-3Potensi Ekosistem Lahan Pertanian-MINGGU KOMPETENSI KEmemahami ekosistem lahan pertanian serta hubungannya dengan budidaya tanaman 4POKOK BAHASANKINERJA MAHASISWA agronomis suatu lahan pertanianINDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOT NILAIPresentasi dan Penyerahan Laporan Materi Potensi Ekosistem LahanDiskusi dan tanya jawab-Nilai laporan Nilai presentasiNilai diskusi perorangan -5Mahasiswa mengenal dan memahami budidaya tanaman yangPertanian Petani sebagai Pelaku Wawancara dengan Proses Produksi Tanaman petani seputar proses budidaya tanaman tertentu disertai dengan analisis usaha3MINGGU KOMPETENSI KEdilakukan petani 6POKOK BAHASANKINERJA MAHASISWAINDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOT NILAIPresentasi dan Penyerahan Laporan Materi Petani sebagai Pelaku Proses Produksi Tanaman Budidaya Tanaman di PotDiskusi dan tanya jawab-Nilai laporan Nilai presentasiNilai diskusi perorangan Praktek budidaya tanaman di pot -7Mahasiswa mengetahui, memahami serta dapat melakukan praktek budidaya tanaman di pot Mahasiswa memahami dan dapat membuat8Poster PertanianPraktek pembuatan poster pertanian, mulai dari proses produksi sampai ke-MINGGU KOMPETENSI KEposter sebagai alat penyampai informasi mengenai produksi tanaman 9POKOK BAHASANKINERJA MAHASISWA industri untuk tanaman pangan, perkebunan dan hortikulturaINDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOT NILAIPresentasi dan Penyerahan Laporan Materi Poster PertanianDiskusi dan tanya jawab-Nilai poster Nilai presentasiNilai diskusi perorangan Pengenalan alat alat Cara kerja alat Cara mengukur10Mahasiswa mengenal alat dan dapat menggunakan alat radiasi, suhu, kelembaban Mahasiswa-Radiasi matahari Suhu Kelembaban11-Curah hujan-Pengenalan-5MINGGU KOMPETENSI KEmengenal alat dan dapat menggunakan alat curah hujan, angin dan 12 penguapan Mahasiswa memahami kondisi stasiun, alatalat beserta pengamatann 13 ya Mahasiswa mampu menganalisis data unsurunsur iklimPOKOK BAHASANKINERJA MAHASISWA alat-alat Cara kerja alat Cara mengukurINDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOT NILAI-Angin PenguapanPengenalan Stasiun CuacaKunjungan lapangan-Analisis Data Unsur IklimMengolah data-MINGGU KOMPETENSI KEuntuk keperluan 14 pertanian. Mahasiswa memahami mengenai alat dan data unsur-unsur iklim 15POKOK BAHASANKINERJA MAHASISWAINDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOT NILAIPresentasi dan Penyerahan LaporanDiskusi dan tanya jawabNilai ujian dan laporanPresentasi dan Penyerahan Herbarium dan Tanaman dalam PotDiskusi dan tanya jawab-Nilai herbarium per kelompokNilai tanaman di pot per kelompok71. Potensi Agronomis Tanaman Pertanian1.1. Pendahuluan Tanaman dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu : 1. Penggolongan berdasarkan ciri agronomi 2. Penggolongan agronomi 3. Penggolongan menurut siklus biologis tanaman 4. Penggolongan menurut pengelolaan usaha perusahaan pertanian 5. Penggolongan kegunaan a. Tanaman pangan Tanaman pangan digolongkan dalam : Berdasarkan gizi 1) 2) 3) 4) 1) 2) 3) 4) 5) 6) Penghasil karbohidrat Penghasil protein Penghasil lemak dan minyak Penghasil mineral dan vitamin Tanaman serealia Tanaman kacang-kacangan Tanaman umbi-umbian Tanaman hortikultura Tanaman penghasil gula Tanaman kelapa dan sejenisnya b. Tanaman non pangan Tanaman non pangan digolongkan menjadi : (1) Tanaman serat; (2) Tanaman penyegar;(3) Tanaman rempahrempah;(4) Tanaman obat-obatan; (5) Tanaman getah; pupuk hijau dan pelindung 6. Penggolongan menurut pengaruhnya terhadap kesuburan tanah (6) Tanaman minyak atsiri; (7) Tanaman makanan ternak; (8) TanamanBerdasarkan bentuk produk yang dihasilkan :7. Penggolongan menurut kesesuaian tanaman terhadap iklim 8. Penggolongan menurut adaptasi terhadap tata air tanah 9. Penggolongan menurut cara pembiakan Untuk mengembangkan tanaman yang berpotensi (terutama yang langka) perlu dilakukan pengenalan terhadap tanaman tersebut. Pengenalan dapat dilakukan dapat menyertakan nama setempat, pengklasifikasian berdasarkan Linnaeus, daerah produksi serta hasil yang bernilai ekonomi. Untuk lebih lengkapnya perlu disertakan specimen tanaman tersebut dalam bentuk herbarium. Specimen tanaman yang diawetkan dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu specimen kering (tanaman atau bagian-bagian tanaman yang diawetkan dalam kondisi yang dikeringkan) dan specimen basah (tanaman atau bagian-bagian tanaman diawetkan dalam kondisi basah). Specimen basah biasanya direndam dalam larutan pengawet (aquadest, alkohol, formalin,dsb). Selain itu dikenal pula jenis specimen permanen (diawetkan dengan menggunakan bahan kimia seperti HgCl2) danspecimen tidak permanen (menggunakan bahan pengawet sementara).1.2. Kompetensi Mengenal dan memahami tanaman yang berpotensi (terutama yang langka) untuk dibudidayakan. 1.3. Bahan dan Alat Bahan : Tanaman (terdiri dari bagian-bagian akar, batang, ranting, daun, bunga, buah, dsb), aqudest, alkohol, sublimat (HgCl2)), kertas koran. Alat-alat : Alat penjepit, papan press, lem perekat, selotipe, buku gambar, album.91.4. Cara Pengerjaan Bahan tanaman atau bagian-bagian potongan tanaman terlebih dahulu dipilih yang bagus dan mulus yang memungkinkan untuk dibuat specimen. Tanaman yang sudah terpilih dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan air biasa. Setelah dibersihkan dengan air biasa, kemudian tanaman dicelupkan ke dalam aquadest, dan selanjutnya dicelupkan ke dalam larutan alkohol supaya steril dari mikroorganisme. Untuk specimen yang permanen perlu ditambahkan beberapa gram sublimat (HgCl2) supayamikroorganisme tidak dapat berkembang sehingga specimen dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selanjutnya dipres diantara papan pres. Sewaktu-waktu masih dikeringanginkan sampai 2-3 minggu. Setelah specimen benar-benar kering dan tidak rapuh, kemudian ditempel pada album atau direkat dengan lem/selotipe jika menggunakan buku gambar.2. POTENSI EKOSISTEM LAHAN PERTANIAN 2.1. Pendahuluan Untuk keberhasilan suatu usahatani, kita perlu mengetahui dasardasar pengetahuan tentang bercocok tanam. Pengetahuan tentang bercocok tanam meliputi pengetahuan tentang ekosistem lahan pertanian, sifat-sifat dan karakteristik tanaman serta teknik budidaya tanaman. Ekosistem lahan pertanian terdiri dari lingkungan biofisik yang meliputi tanah, iklim, topografi dan biotik. Sifat dan karakteristik tanaman berhubungan dengan faktorfaktor genetis tanaman. Sedangkan teknik budidaya tanaman berhubungan dengan usaha manusia dalam memanipulasi lingkungan supaya didapatkan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman serta usaha dalam rekayasa genetis tanaman. Untuk mengetahui suatu ekosistem lahan pertanian dan sistem budidaya tanaman, kita perlu meninjau suatu areal lahan pertanian, kemudian mengamati, mencatat data-data agronomis serta menghubungkan dengan sistem budidaya tanaman setempat. 2.2. Kompetensi Mengetahui dan memahami ekosistem lahan pertanian serta hubungannya dengan sistem budidaya tanaman. 2.3. Pengamatan Data Agronomis a. Nama tempat secara administratif yang meliputi: (1) (2) Desa, kecamatan, kabupaten, dst. Letak tempat secara administratif, yaitu jarak (km) dari kota terbesar yang dekat dengan areal pertanian tersebut. (3) (4) Luas lahan pertanian yang diamati. Letak geografis, yang menunjukkan letak tempat pada garis lintang (0 LU; 0 LS). 11(5) (6) (7) (8)Topografi tempat, menunjukkan letak ketinggian tempat (m) dari permukaan laut. Jenis/golongan tanah. Tingkat kesuburan tanah (baik/sedang/kurang). Jenis lahan (sawah/tegalan/ladang).b. Data iklim, yang diambil dari dinas pertanian, kantor pemerintahan (misalnya desa, kecamatan, dst) atau dari stasiun meteorologi terdekat (jika ada), yang terdiri dari: (1) (2) (3) (4) (5) (6) Suhu rata-rata harian (0 C). Kelembaban (RH) rata-rata harian (%). Intensitas/radiasi cahaya rata-rata harian (% atau cal/cm/hari). Curah hujan rata-rata atau bulan hujan. Kecepatan angin rata-rata harian. Kemungkinan perlu juga diketahui tipe iklim areal tersebut dengan mengumpulkan data curah hujan dan hari hujan yang paling sedikit 10 tahun terakhir. Tipe hujan bisa dianalisa dengan berbagai cara antara lain menurut Schmidt-Ferguson, Oldeman, Mohr dsb. c. Sejarah areal pertanian. d. Produktivitas lahan pertanian serta pengembangannya yang meliputi: (1) (2) Jenis komoditas pertanian yang ada (yang dominan). Sistem budidaya tanaman yang diterapkan (termasuk jenis hama-penyakit serta pengendaliannya). e. Status dan fungsi lahan pertanian, jika ada sertakan struktur keorganisasiannya.f. Lengkapi dengan memfotocopy MONOGRAFI DESA.3.PETANI SEBAGAI PELAKU PROSES PRODUKSI TANAMAN Petani merupakan pelaku dari proses produksi tanaman. Proses3.1 Pendahuluan produksi tanaman dimulai dari perencanaan, persiapan lahan, pemilihan benih atau bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen, dan pasca panen. Dalam perjalanannya petani dapat memahami sifat-sifat dan karakteristik tanaman yang diusahakannya, karena itu petani merupakan sumber informasi dalam proses produksi tanaman. 3.2 Kompotensi Mengenal dan memahami proses budidaya tanaman yang dilakukan oleh petani serta memahami analisis usahanya. 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara a. Identitas petani (1) Nama (2) Umur (3) Status Petanib. Lahan (1) Status Lahan (2) Luas Lahan 13(3) Tingkat Kesuburan c. Komoditas d. Teknik Budidaya Tanaman (1) Benih/bibit (2) Persiapan lahan (3) Penanaman (4) Pemupukan (5) Penyiraman (6) Penyiangan (7) Pengendalian Hama dan Penyakit (8) Panen dan pasca panen e. Analisis usaha TaniPertanyaan dikembangkan sendiri oleh mahasiswa.4.BUDIDAYA TANAMAN DI POT Pengetahuan tentang sifat-sifat kodrati dari tanaman merupakan dasar4.1. Pendahuluan dari tindakan manusia dalam mendapatkan hasil yang maksimum dari proses biologis tanaman yang diusahakannya. Sebagai makhluk biologis, tanaman mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan apa saja yang diperlukannya dari lingkungan pertumbuhannya. Karena itu sifat dan kekayaan alam lingkungan akan bahan-bahan keperluan hidup tanaman (bahan organik, hara mineral, air tanah, cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain) mempunyai peranan yang menetukan terhadap kualitas hidup dan kemampuan produktif tanaman. Ditinjau dari kenyataan demikian, maka bercocok tanam berarti memanipulasi alam lingkungan untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas yang maksimum dari tanaman yang diusahakan. Manipulasi alam lingkungan ini di samping berarti menyesuaikan sifat dan kualitas lingkungan dengan kebutuhan merupakan tanaman, salah juga berarti mengamankan dari segala tumbuh bentuk untuk gangguan terhadap tanaman yang diusahakan. Budidaya tanaman di pot satu bentuk manipulasi lingkungan mendapatkan kuantitas dan kualitas yang hasil yang memuaskan. 4.2. Kompetensi Untuk mengetahui, memahami dan dapat mempraktekan budidaya suatu tanaman di pot yang diberi perlakuan tertentu sebagai upaya 15manipulasi lingkungan tumbuh tanaman. 4.3. Bahan dan Alat Bahan a. Tanah; dicatat tempat pengambilan tanah, jenis tanah, sifat fisik dan kimia tanah. b. Pupuk organik; pupuk kandang, kompos, kascing dan lain-lain c. Pupuk anorganik; urea (45% ), SP 36 (36% P2O5) d. Tanaman; sawi, pakcoy, selada. e. Air Alat-alat Cangkul, sekop, pot, label, alat penyiram (embrat), alat penyemprot (handsprayer), alat pengukur (mistar dan lain-lain). 4.4. Cara Pengerjaan a. Siapkan pot dengan ukuran diameter 15 cm b. Media tanam; merupakan campuran antara tanah dengan pupuk organik dengan perbandingan 2:1 c. Penanaman Lubang tanam terletak di tengah-tengah lingkaran pot dengan kedalaman untuk tanaman sawi, pakcoy, selada, dan kangkung adalah 2 cm dengan jumlah biji 2 per lubang tanam. Penjarangan tanaman dilakukan setelah berumur 2 minggu menjadi satu tanam, kecuali kangkung. d. Pemupukan Dosis pupuk untuk tanaman sawi, pakcoy, selada dan kangkung adalah : 150 kg/ ha urea, 100 kg/ha SP36 dan 100 kg/ha KCl. Cara pemupukan yaitu dibuat larikan yang melingkari lubang tanaman dengan dalamnya larikan 3cm. Jarak larikan dari lubang tanaman 5 cm, kemudian pupuk urea, SP36 dan KCl dimasukkan ke dalam larikan, selanjutnya ditutupdengan tanah. e. Penyiraman Penyiraman dilakukan secara teratur dan kontinyu, sehingga kelembaban tanah bis terjaga untuk pertumbuhan tanaman. Penyiraman bisa dilakukan misalnya 2 hari sekali secara teratur. f. Penyiangan Penyiangan dilakukan apabila pada pot tumbuh gulma.17