MODUL PPJFP -...

39
MODUL PPJFP PROPOSAL DAN RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN IPA PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2019

Transcript of MODUL PPJFP -...

MODUL PPJFP

PROPOSAL

DAN RENCANA OPERASIONAL

PENELITIAN IPA

PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

2019

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |1

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 3Pengertian dan Konsep Proposal 5  Pengertian Proposal 5  Penelitian menurut Kaidah Ilmiah 6  Terminologi Dokumen Penelitian dalam Proses Ilmiah 9

Kriteria dan Formulasi Proposal 11  Struktur Proposal Penelitian (standar) 11  Teori Perubahan (Theory of Change) 11  Konsep Jalur Dampak Penelitian (Research Impact Pathway) 13  Penetapan Target Program melalui Konsep “SMART” 14  Proposal yang Baik dan Benar 15

Strategi dan Teknik Penulisan Proposal; 16  Strategi mendapatkan Dana Penelitian 16  Faktor Penyebab Proposal Ditolak 18  Penilaian Mandiri (Self Assesment) 19  Sistematika Penulisan Proposal 19  Sumber Pendanaan Penelitian 22

Berpikir Kritis dan Teknik Penyelesaian Masalah 23

Teknik Perumusan Masalah / Pertanyaan Penelitian; 24  Pohon Masalah dan Pohon Tujuan 25  Kondisi Kekinian Penelitian (State of The Art) 27  Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian 28

Metodologi Penelitian 29  Metodologi Penelian vs Metode Penelitian 29  Variabel 30  Pengukuran 30  Penentuan Obyek Penelitian 31  Penentuan Data 31

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |2

Pengelolaan Penelitian 31  Pengelolaan Anggaran berbasis DIPA (Koneksitas dengan SBM -RKAKL) 31  Pengelolaan Personalia 32  Jadwal Kegiatan 32

Rencana Operasional Penelitian 33

Penyusunan Mini Proposal Penelitian 34

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |5

Penelitian merupakan kegiatan rutin bagi seorang peneliti yang memer-lukan motivasi dan kreativitas di tengah dinamika kebijakan dan anggaran. Keinginan melakukan penelitian harus diimbangi dengan kreativitas untuk mencari sumber dana internal maupun eksternal yang seringkali dibutuhkan kompetisi yang cukup ketat. Proposal dibuat untuk mendapatkan anggaran yang layak untuk menjalankan kegiatan penelitian dan menghasilkan hasil yang Besar, Signifikan dan Nyata. Proposal penelitian memerlukan perencanaan yang matang artinya penelitian yang akan dilakukan juga mempunyai siklus yang panjang dan tidak dapat diperoleh secara cepat. Oleh karena itu proposal mempunyai arti yang cukup penting bagi peneliti untuk menyatakan rencana pe- nelitiannya secara tertulis dengan logis dan sistematis. Bagaimana suatu pro-posal dapat disetujui? Pada modul ini akan dibahas cara penulisan proposal yang baik dan benar. Penjelasan tentang konsep proposal dan implementasi dalam suatu kasus diharapkan menambah pengayaan knowledge dan skill pe-serta untuk menghasilkan proposal yang baik dan benar.

PENgErtiAN DAN KoNsEP ProPosAL

PENGERTIAN PROPOSAL Perencanaan merupakan tahap awal sebelum penelitian dilakukan. Rencana kegiatan yang disusun secara tertulis untuk mendapatkan persetujuan pem-biayaan disebut proposal, berasal dari Bahasa Inggris yaitu “to propose” yang artinya mengajukan atau mengusulkan. Secara bahasa proposal dapat diartikan sebagai “bentuk pengajuan atau permohonan” atau disebut juga “usulan pene-litian” yang berisi gambaran tentang rencana penelitian yang akan dilakukan secara tertulis untuk mendapatkan persetujuan atau pendanaan. Dokumen permohonan persetujuan ini sudah suatu keharusan mengandung ketentuan yang sudah ditetapkan oleh penyandang dana. Proposal penelitian mengand-ung informasi penting yang cukup bagi pemberi dana sekaligus meyakinkan orang bahwa pengusul proposal mempunyai penelitian yang penting atau mendesak untuk dilakukan. Bagaimana melakukan evaluasi dari proposal yang sudah disusun? Cara yang paling mudah adalah dengan pertanyaan “Apa yang akan dilakukan?”, “Mengapa ingin dilakukan?”, “Bagaimana hal ini dilakukan?”. Untuk menjawab hal ini penyusun proposal perlu mempunyai pemahaman yang cukup dan diimbangi dengan literatur yang relevan untuk meyakinkan pembaca bahwa penyusun memiliki ide penelitian yang penting, isu utama dan pemahaman yang baik dalam pemecahan permasalahan serta didukung oleh literatur yang relevan. Hal penting untuk disadari bahwa kualitas proposal pe-nelitian tidak hanya bergantung pada kualitas penelitian yang diusulkan, tetapi juga pada kualitas penyampaian maksud dan isi secara tertulis.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |6

PENELITIAN MENURUT KAIDAH ILMIAHPenelitian merupakan penyelidikan untuk mencari jawaban, memperoleh in-formasi, mencari data, dan keterangan dari sebuah masalah yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini berarti bahwa penelitian tidak pernah lepas dari masalah dan mempunyai tujuan men-cari jawaban dan kebenaran. Bagaimana cara untuk mencari jawaban sebuah permasalahan? penelitian dilakukan dengan benar dan jelas yang didukung data yang diakui kebenarannya.

Berdasarkan kualitasnya, Penelitian dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu penelitian ilmiah dan penelitian tidak ilmiah. Penelitian tidak ilmiah mempunyai ciri-ciri dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara pengumpulan data bersifat subyektif yang dipengaruhi dengan muatan emosi dan perasaan sehingga cenderung bersifat subyektif. Contoh penelitian non ilmiah adalah penelitian bisnis yang berkaitan dengan pengalaman seseorang, dongeng, novel, cerita pendek, dll. Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah menggunakan prin-sip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum berdasarkan teori yang ada dan berpedoman pada berbagai informasi yang telah dihasilkan pada penelitian terdahulu dengan tujuan untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada. Proses ilmiah ini dapat dikatakan sebagai gabungan antara ide, ken-yataan dan teori yang dinyatakan dengan suatu pembuktian yang sistematis. Menurut (Shaughnessy J.J, 2012)[1], metode ilmiah dan non ilmiah dapat di gambarkan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbedaan Penelitian Non Ilmiah dan Penelitian Ilmiah

Aspek Non ilmiah Ilmiah

Pendekatam terhadap masalah Intuitif Empiris

Konsep teori Ambigu dengan arti yang berlebihan Defenisi jelas, opresional spesifik

Hipotesis Tidak dapat dibuktikan Dapat dibuktikan

Observasi gejala Tidak terkontrol, seadanya Sistematis, terkontrol

Alat ukur Tidak akurat, tidak tepat, tidak sesuai Akurat tepat sesuai

Kontrol Tidak ada Selalu dilakukan

Pelaporan hasil penelitian Bias, subjek Tidak bias, obyektif

Sikap peneliti Tidak kritis menerima apa adanya Kritis, skeptis, mencari bukti

Penyimpulan terhadap hubungan antara variabel

Menghubungkan dua kejadian secara terburu-buru

Mencari hubungan antara variabel secara sadar dan sistematis

Sifat penelitian Tidak dapat diulang Dapat diulang

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |7

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan non ilmiah yang dilakukan di penelitian non ilmiah mempunyai perumusan masalah yang tidak jelas, masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatu-ral/dogmatis, jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan, keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data se-cara logis, kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain. Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakter-istik penelitian ilmiah, yaitu :1. SistematikPenelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks

2. LogisPenelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empiris. Pencarian kebenaran harus dilakukan menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal (logis).

3. EmpirisPenelitian berdasarkan hasil percobaan (empiris) yang pada umumnya mem-punyai persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain), berubah-ubah sesuai dengan waktu dan tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).

4. Obyektif, Penelitian menpunyai aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis

5. Replikatif,Penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan ha-rus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi menjadi 3, yaitu1. Penelitian Dasar (Fundamental Research)Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul untuk menghasilkan pengetahuan atau teori baru yang dapat meningkatkan pemahaman terhadap masalah tertentu dan hasilnya belum dapat dimanfaat-kan secara langsung oleh masyarakat. Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah Contoh :

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |8

a. Pengaruh Suhu dan Lamanya Penyimpanan Daging Sapi terhadap Total Mikrob dan Bakteri Escherichia coli.b. Pengaruh Getaran Traktor terhadap Kesehatan Manusia.c. Penggunaan Elektron Mikroskop dan Radiografi Digital sebagai Metode Analisis Nano-Mikro Struktur pada Carbon Steel Berlapis Logam.

2. Penelitian Pengembangan (Development Research)Penelitian yang diarahkan untuk mengembangkan atau menvalidasi teori atau produk yang sudah ada yang masih belum dimanfaatkan bagi masyarakat sebagai upaya inovatif dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya.Contoh : a. Pengembangan Klon Jarak Pagar (Jatropha curcas) Tahan Kering dengan Pendekatan Molekuler.b. Perbanyakan Tunas Anggrek Dendrobium macrophyllum melalui Teknik Kultur Jaringan.

3. Penelitian Terapan (Applied Research)Penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan tujuan menerapkan, menguji, dan men-gevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepent-ingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, hasil pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju.

Contoh : a. Penggunaan Sistem Operasi (OS) Open-Source berbasis Linux untuk Bandros sebagai Ponsel Cerdas Anti Sadap.b. Pengembangan Radar ISRA untuk Memonitor Pergerakan Kapal di Wilayah Perairan Indonesia.c. Penggunaan Auksin dan Sitokinin untuk Perbanyakan Tanaman Kedelai (Gly-cine Max (L) Merr) secara In Vitro.

Berdasarkan data yang dihasilkan, penelitian ilmiah dibagi menjadi penelitian kuantitatif dan kualitatif.

1. Penelitian Kuantitatif Penelitian ilmiah tentang suatu objek dengan teknik pengambilan sampel dan pengumpulan data menggunakan instrumen peneltitan atau model matematis atau teori yang bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hi-potesis yang telah ditetapkan atau dapat dinyatakan sebagai penelitian yang

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |9

banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsir-an terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.Contoh : a. Populasi Mikroorganisme Saluran Pencernaan Manusia setelah Mengonsum-si Yogurt.b. Pengaruh Kandungan Biopestisida terhadap Tanaman Padi

2. Penelitian Kualitatif Penelitian ilmiah yang bersifat diskriptif tentang kondisi objek dan menggu-nakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka. Pada umumnya tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis disusun. Contoh : a. Analisis Respons Masyarakat terhadap Implementasi Teknologi Tepat Guna.b. Studi Pola Hidup Laba-laba terhadap Perubahan Cuaca di Negara Subtropis.

TERMINOLOGI DOKUMEN PENELITIAN DALAM PROSES ILMIAHPenelitian membutuh proses yang panjang yang tidak saja dari pelaksanaannya, namun juga dari perencanaannya yang akan menentukan keberhasilan pene-litian. Pada sub-bab ini akan dibahas proses ilmiah yang terjadi pada seorang peneliti sebelum dan sesudah proposal diusulkan. Hal ini untuk memberikan konsep dasar dan pengertian terminologi dokumen yang mempunyai kontribu-si dalam proses usulan proposal.

TOR ICP PROPOSAL RENCANA OPERASIOANAL LAPORAN OUTPUT

- term of reference

- idea concept paper/mini

proposal/brief proposal/online registration/

matriks penelitian

- Dokumen usulan

penelitian

- rencana operasional penelitian/*kerangka acuan kegiatan/instrumen peneli-tian/**rancangan penelitian

- progress report/final

report

- Iuran hasil penelitian

Panduan Penyusunan

Proposal

Proposal Ringkas Proposal Lengkap

Uraian Lengkap Rencana Kegiatan Penelitian setelah

Proposal Disetujui

Pertanggungjawaban

substansi dan administrasi

KTI/HKI

Dibuat oleh Pemberi

Dana (Sponsor)

Dibuat oleh peneliti

Dibuat oleh Peneliti

Dibuat oleh Peneliti Dibuat oleh Peneliti

Dibuat oleh Peneliti

**beberapa instansi menyebut juga TOR

**Beberapa instansi menjabar-kan/mempresentasikan secara

rinci rancangan penelitian

Gambar 1. Rangkaian Usulan Dokumen Ilmiah

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |10

Gambar 1 merupakan proses usulan dokumen ilmiah sebagai bagian dari rangkaian usulan proposal dengan terminologi yang umum dikenal sebelum dan sesudah proposal diusulkan. Pada umumnya proses ini diawali dengan Kerangka Acuan yang dikeluarkan oleh penyandang dana yang berisi outline suatu program yang mendiskripsikan tujuan dan struktur suatu proyek sebagai pedoman penyusunan proposal atau yang biasa disebut TOR (Term of Reference) (1).  TOR mengandung beberapa persyaratan substansi maupun administrasi yang harus dipatuhi sebelum proposal diusulkan termasuk program yang akan menjadi prioritas sebagai arah penelitian yang akan didanai. Pembatasan ini dapat mengundang kreativitas peneliti untuk menyesuaikan proposalnya yang akan diusulkan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Tentunya penye-suaian topik yang diusulkan dengan persyaratan yang ditetapkam disesuaikan dengan kompetensi atau keahlian seorang peneliti. Ide ini akan dituangkan se-cara singkat dalam suatu dokumen tertulis yang disebut Idea Concept Paper (ICP) (2) sebagai pengantar dan ide awal penelitian untuk ditanggapi atau disetujui oleh komite, dewan, atau sponsor yang bertugas memberikan penilaian pada sebuah rencana penelitian. Hal ini harus dituangkan secara singkat dan logis. dengan bahasa yang baik dan sistematis mengandung unsur “masalah yang akan dipilih”, “alasan memilih masalah”, dan “cara/metode yang diusulkan untuk dilakukan”. Beberapa penyandang dana mempunyai skema yang ber-beda-beda, tergantung dari regulasi yang ditetapkan. ICP seringkali dituangkan dalam bentuk lain yaitu saat registrasi online sebagai bagian dari proses usulan proposal. Beberapa skema usulan tidak selalu melalui tahap penyampaian dokumen ICP, namun tanpa ide yang baru, penelitian tidak akan berkembang dan tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh kare-na itu untuk tetap ada kebaharuan ide, tim yang kompeten dan kreatif sangat diperlukan. Pada umumnya sangat sulit untuk membuat proposal jika belum memiliki ide. Ide dapat diperoleh dengan membaca buku yang relevan, brows-ing internet, diskusi dengan pihak lain, dsb. Bahkan seringkali ide datang tanpa diundang. ICP berisi analisis yang mendalam dari suatu ide yang mengandung pendapat dari beberapa pihak. Oleh karena itu jurnal atau referensi sangatlah diperlukan untuk meyakinkan bahwa ide dirinya merupakan suatu konsep yang patut diperkenalkan menjadi sesuatu yang nyata dimanfaatkan. ICP merupa-kan dokumen awal seleksi sebelum diusulkan sebagai proposal dan umumnya menjadi hal yang wajib bagi usulan penelitian yang baru yang akan menjadi konsep proposal. Konsep ini akan dijabarkan secara lengkap yang didukung oleh rumusan masalah, teori dan strategi yang benar di dalam proposal (3). Hal yang perlu dipastikan adalah ide yang terkandung di dalam proposal adalah orisinil sehingga tidak melakukan penelitian yang sama yang dapat menimbulkan plagiarsme. Kelayakan suatu proposal dapat ditinjau dari mas-alah, pemecahan masalah, tujuan dan manfaat yang jelas. Penilaian proposal sangat tergantung dari lembaga penyandang dana, namun yang pasti bahwa isi dan dampak positif terhadap perkembangan iptek, pembangunan nasional dan pengguna menjadi unsur utama penilaian. Setelah proposal dinyatakan diterima, pada umumnya penyandang dana meminta dokumen yang berisi penjabaran detail dari suatu proposal yang biasa disebut Rencana Operasional

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |11

Penelitian (4) atau Kerangka Acuan atau Rancangan Penelitian. Setiap lembaga pemerintahan mempunyai istilah yang berbeda namun mempunyai pengertian yang sama yaitu merupakan bagian dari proposal yang berisi jabaran perenca-naan penelitian secara detail. Pada modul ini, digunakan istilah Rencana Oper-asional Penelitian sebagai dokumen teknis penjabaran proposal yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan penelitian. Hal ini akan dibahas lebih rinci lagi pada akhir modul ini. Setelah penelitian dilakukan sebagai bentuk pertanggu-ngjawaban kegiatan penanggung jawab kegiatan diminta membuat laporan (5) untuk pertanggungjawaban secara substantif maupun administrative.

KritEriA DAN FormULAsi ProPosAL

STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN (STANDAR) Pada umumnya struktur proposal bersifat universal, sangat bergantung pada kebutuhan lembaga penyandang dana. Langkah-langkah teknis yang dinya-takan secara logis dan sistematis digunakan untuk meyakinkan agar anggaran penelitian yang diusulkan dapat disetujui. Penulisan proposal dapat dikatakan sebagai konversi dari suatu perencanaan penelitian ke dalam suatu dokumen tertulis. Penyusunan proposal bersifat metodologis dan teknis disertai beber-apa hal yang harus disesuaikan dengan kepentingan penyedia dana. Sehingga struktur proposal tidaklah baku, namun harus berisi unsur logis dari suatu per-encanaan masalah yang patut diselesaikan. Tanpa adanya perencanaan, sebuat proposal sulit untuk ditulis dengan baik. Sebelum proposal dituangkan dalam dokumen tertulis, unsur utama yang harus dipikirkan adalah isu atau masalah yang akan diselesaikan dan teknik yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Desain penelitian perlu dilakukan sebelum proposal secara resmi disusun, sebagai pertimbangan sebelum penelitian dilakukan, yaitu :

1. Identifikasi sasaran dan target yang diharapkan2. Isi penelitian (isu/masalah, metode yang digunakan, implementasi)3. Lokasi (waktu, tempat, jadwal)4. Sumber daya (manusia, anggaran, dan sarana)5. Cost yang dibutuhkan 6. Tim kerja (koordinator, metode koordinasi, koordinasi)

TEORI PERUBAHAN (THEORY OF CHANGES)Sebelum penelitian, peneliti diharuskan untuk memprediksi apa yang akan

terjadi untuk waktu yang akan datang. Pada modul ini akan diperkenalkan suatu teori, Theory of Change (ToC) yang dapat membantu identifikasi perma-salahan yang mungkin akan terjadi, memahami penyebab perubahan, dan mencari solusi di tengah kompleksitas persoalan dan ketidakpastian keadaan.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |12

Saat ini ToC sering digunakan dalam proses perencanaan, termasuk di dalam-nya perencanaan penelitian. Secara mendasar ToC adalah sebuah teknik yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan sebuah perencanaan strategis, moni-toring, pembuatan keputusan dan evaluasi. Menurut (Marjan Van Es, 2015)[2] “Theories’ of change are the ideas and beliefs people have consciously or not about why and how the world and people change. How people perceive and understand change and the world around them is infused by their underlying beliefs about life, human nature and society. They are deep drivers of people’s behaviour and of the choices they make”

ToC tidak saja membantu untuk membiasakan diri berpikir jauh ke de-pan dengan memikirkan dampak besar yang akan ditimbulkan namun juga membiasakan untuk memberikan perhatian yang lebih komprehensif atas berbagai elemen yang berpengaruh dan mengintegrasikan elemen-elemen itu ke dalam sebuah framework penelitian. Dengan kata lain, ToC akan men-dorong sebuah penelitian memiliki dampak besar bagi masyarakat melalui pendekatan interdisipliner. ToC juga akan mengasah untuk sadar sepenuhn-ya pada peranan stakeholders dalam sebuah penelitian dan membuka komunikasi yang baik, untuk berpikir secara logis dan memiliki pemahaman mendasar tentang visi, outcome, output dan input dari sebuah kegiatan pene-litian dan untuk melihat proses perubahan yang diperkirakan akan terjadi, sebelum melakukan perencanaan yang lebih spesifik. Faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, kondisi dan respon pemangku kepentingan (stakeholders), situasi ekonomi, ketersediaan SDM dan SDA, faktor lingkung- an masyarakat, eksistensi budaya yang berpengaruh akan dikaji dalam penca-paian visi, yang kemudian ditempatkan pada tahapan-tahapan (sequences) yang dianggap secara logis berkait.

Penetapan dampak, identifikasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, analisis pengaruh pada pencapaian visi, pemilihan perubahan yang akan dilalui merupakan elemen yang diterapkan dalam ToC. Secara spesifik menentukan perubahan ini terkait nantinya dengan penentuan outcome yang akan diraih dengan melakukan pengecekan kelogisan atas asumsi dari hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut (Keane, 2015)[3], ToC memerlukan 5 informasi sebagai elemen utama (Gambar 2)

Gambar 2. Elemen Utama Theory of Change

Secara konkret, kedudukan ToC dalam sebuah penelitian ada-lah penting sebelum penyusunan proposal penelitian (Research De-sign). Di dalam proposal itu juga turut dibicarakan metodologi, berb-agai asumsi, kemungkinan faktor atau variabel yang mempengaruhi

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |13

(determinant variables), hingga persoalan dana, output dan outcome. Pe- netapan visi yang kemudian menentukan asumsi atas input, kegiatan, output dan outcome adalah inti dari research impact pathway (RIP) itu sendiri.

Dalam perspektif ToC, input atau output adalah hal-hal yang tingkat ke-berhasilannya masih dapat dikontrol oleh peneliti. Namun untuk outcome dan impact, keduanya tidak bisa lagi dikontrol, mengingat hal tersebut amat bergantung pada kondisi dan kehendak masyarakat, yang juga melibatkan banyak sekali varabel lain yang menentukan. Beberapa identifikasi dan analisis pengaruh dan perubahan yang terjadi mendorong terbangunnya komunikasi dengan pemangku kepentingan dan memberikan pemahaman atas ber- bagai peluang yang dapat dimainkan. Kerangka kerja konseptual yang terin-tegrasi dalam upaya memperoleh outcome hingga dampak yang diinginkan sangat diperlukan. Pada dasarnya ToC juga menetapkan outcome dan juga impact berdasarkan berbagai asumsi yang terbangun dari beragam input dan intervensi variabel yang ada. Berdasarkan hal tersebut di atas, ToC dapat men-jadi alternatif pemilihan metode dan cara berpikir yang patut dikembangkan oleh para peneliti, terutama pada saat membangun asumsi pada penyusunan sebuah “Research Design” sehingga dapat terlihat logis dan sistematis.

KONSEP JALUR DAMPAK PENELITIAN (RESEARCH IMPACT PATHWAY)Kegiatan strategis dan berpotensi untuk menghasilkan keluaran yang dapat dimanfaatkan pengguna itulah sebagai rantai panjang dari sebuah penelitian. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi pengembangan agar dapat dilakukan tidak hanya tinggi secara kuantitas tapi juga dari kualitas. Penelitian membutuhkan proses yang panjang untuk dapat diakui teknologinya oleh masyarakat. Research Impact Pathway (RIP) me- rupakan dasar dari monitoring dan evaluasi yang menggambarkan secara detail proses dari output ke outcome, dan hubungan impact dengan indikator output dan outcome yang terukur.

Indikator utama dari penelitian yang sukses adalah hasil penelitiannya dapat diterapkan secara langsung mapun tidak langsung. Diseminasi mer-upakan proses penyampaian hasil ilmu pengetahuan kepada khalayak ramai untuk melakukan perubahan. Rangkaian proses ini meliputi unsur :

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |14

Gambar 3. Logical Framework - Research Impact Pathway

Gambar 3 menuntuk proses panjang dari suatu penelitian yang menun-jukan bagaimana output penelitian mempunyai kontribusi terhadap outcome dari tingkat lokal hingga global. Outcome akan memberikan perubahan knowledge, attitude, skill dan yang paling penting memberikan manfaat secara langsung pada pengguna dan pengguna berikutnya membentuk suatu sistem yang memberikan perubahan besar di level nasional. Tentunya hal ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan pihak lainnya.

PENETAPAN TARGET PROGRAM MELALUI KONSEP “SMART”Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai proses penilaian terhadap pene-litian untuk mengetahui kesesuaian antara yang dihasilkan dengan rencana yang telah ditetapkan pada awal perencanaan. Untuk menjamin pelaksanaan agar sesuai dengan yang ditargetkan, indikator dan target untuk jangka yang panjang dapat diformulasikan.

Hal penting yang diperlukan dalam perencanaan program adalah men-gidentifikasi keberhasilan dengan merumuskan perubahan secara logis dan rasional dalam setiap tingkat perubahan. Hal ini akan memudahkan dalam pemantauan kemajuan suatu program dari tahun ke tahun. Indikator merupa-kan istilah penting dalam monitoring dan evaluasi. Indikator adalah alat untuk memberikan ukuran dari capaian hasil program dalam bentuk yang terukur dan operasional yaitu dengan mengukur capaian hasil aktual terhadap hasil yang diharapkan, dalam kurun waktu tertentu. Indikator itu terdiri atas dua jenis:1. Indikator kuantitatif yaitu mengukur kuantitas, seperti: jumlah, prosentase,

tingkat pendapatan.2. Indikator kualitatif yaitu merefleksikan opini, persepsi, dan perilaku orang

atas subyek/isu tertentu; misalnya: tingkat kepuasan, tingkat pengaruh,

Sumber dayayang menjadipotensi ataumodal awal

Hasillangsung dari

suatuaktivitas

Capaian yang dihasilkan

dalam waktuyang panjang

sebagai luaranoutput

Capaian pada high level strategic goal

Kegiatan yang dilakukan untukmenelesaikan

masalah

Anggaran, SDM,

infrastruktu, material

source, training

Penelitiandan

pengembangan herbisida

Publikasi dibidangpangan/Produkherbisida

1. Sitasi publikasi; 2. Penurunan

serangan hama ; 3. Kebijakan

pemerintahandalam

penangananhama

Meningkatkanproduksi padi-

penurunan angkapengangguran

INPUT OUTCOMEOUTPUTAKTIVITAS IMPACT

What Research is required

What Research do

What Research produce

What Research achieve

What contribution research on the high level strategic goal ?

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |15

tingkat partisipasi, tingkat keterbukaan, aplikasi informasi/teknologi, bentuk dialog.

Penyusunan indikator dapat menggunakan rumus SMART sebagai berikut:• S (Specific): jelas yang dimaksud, dimana, kapan dan bagaimana situasi akan

berubah;• M (Measurable): target-target dan manfaat mampu dikuantifikasi;• A (Achievable): dapat berkontribusi pada tujuan-tujuan organisasi;• R (Realistic): memungkinkan mencapai tingkat perubahan berkaitan dengan

tujuan organisasi.• T (Time bound): dapat diukur dari waktu ke waktu.

Prinsip SMART Goal merupakan pedoman yang dipergunakan untuk me-nentukan sasaran atau target dari suatu penelitian. Prinsip SMART Goal ini per-tama kali diperkenalkan oleh (Doran, 1981)[4] pada tahun 1981 dalam Majalah Management Review edisi November 1981. Penentuan sasaran ataupun target yang tepat merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan motivasi dan peningkatan kinerja karena adanya fokus yang jelas terhadap hasil yang akan dicapai.

PROPOSAL YANG BAIK DAN BENARAnalisis RIP dan penetapan target yang jelas merupakan strategi untuk men-gukur capaian yang dihasilkan. Hal ini tentunya perlu didukung dengan teknik penyampaian rencana kegiatan dengan baik. Sebuah kepuasan tersendiri untuk menghasil proposal yang diakui kelayakannya untuk didanai. Selain penulisan sistematika proposal yang baik, beberapa startegi yang diperlukan untuk mem-buat proposal lebih berkualitas, adalah :

Berisi Topik yang Menarik dan PentingUnsur utama dari menariknya suatu proposal adalah “topik”. Topik yang menarik berisi informasi penting yang terkait dengan isu aktual. Sebagai contoh, pada tahun 2017 yang menarik isu tentang “Krisis Pangan”, hal ini dapat dijadikan isu yang menarik dan penting untuk dijadikan topik. Untuk mengukur seberapa penting topik penelitian, dapat dilihat dari besar nya dampak bagi kehidupan atau masyarakat.

Berisi Kajian Literatur yang MutakhirProposal yang baik harus memuat literatur yang terbaru, tidak menggunakan literatur lebih dari 20 tahun terakhir. Penelitian yang dilakukan di dalam litera-

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |16

tur harus relevan dengan topik proposal. Untuk mendapatkan literatur yang mutahir tentunya perlu membaca banyak jurnal/informasi lainnya yang terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan browsing atau membaca sumber informasi di perpustakaan. Sumber literatur yang muthakhir tidak harus dari jurnal. peneliti dapat mengutipnya dari buku atau laporan lainnya yang relevan. Mengapa penelitian yang berkualitas lebih banyak menjadikan jurnal sebagai referensi utama daripada buku. Tentunya tingkat kemutakhiran keilmuan lebih banyak terdapat pada jurnal. Jurnal adalah kumpulan hasil penelitian terbaru yang dikelompokkan berdasarkan disiplin ilmu. Pada jurnal, secara periodik terdapat update terbaru dari suatu disiplin ilmu. Oleh karena itulah penelitian yang berkualitas lebih banyak menjadikan jurnal sebagai referensi utama.

Berisi Metode yang Tepat untuk Menjawab PermasalahanMetode yang digunakan harus dapat menjawab permasalahan yang telah di-tulis. Metode yang digunakan dapat berupa metode kuantitatif atau metode kualitatif. Jika tujuan penelitian adalah untuk melakukan eksplorasi dan meng-harapkan hasil yang fokus dan mendalam, maka metode penelitian kualitatif dapat digunakan. Sebaliknya jika mengharapkan hasil penelitian yang dapat menggeneralisasi subjek penelitian menjadi lebih luas, tentu metode penelitian kuantitatif cocok digunakan. Penelitian kuantitatif mampu menarik kesimpulan yang lebih luas dan mewakili subjek penelitian yang sangat banyak.

Penggunaan Bahasa yang Baik dan BenarHal ini sangat penting agar proposal mudah dipahami dengan urutan ket-erangan yang saling berhubungan. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang :1. Ringkas, mempunyai uraian yang padat, namun dihindari penggunaan ak-

ronim terlalu banyak bahkan tidak dikenal umum. 2. Lengkap, tidak menimbulkan pertanyaan tentang maksud suatu pernyata-

an. Pengulangan kalimat yang berlebihan akan cenderung menghilangkan makna yang sesungguhnya.

3. Sederhana, mempunyai kosakata yang tidak bermuluk-muluk dan sintaksis yang tidak berbelit-belit.

4. Utuh, mempunyai hubungan yang baik dan logis antar kalimat sehingga secara keseluruhan menunjukan hubungan yang baik dan logis.

STRATEGI DAN TEKNIK PENULISAN PROPOSAL

Strategi mendapatkan Dana Penelitian Penelitian dan pengabdian merupakan hal penting dan wajib bagi seorang pe-neliti. Namun kebanyakan peneliti melakukan penelitian namun tidak mampu

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |17

mendapatkan dana penelitian yang harus dicari sendiri secara kompetisi di internal maupun eksternal. Padahal biaya penelitian cenderung mahal sehing-ga tidak mungkin dibiayai sendiri oleh peneliti. Dana penelitian tidak tersedia secara gratis dan otomatis namun harus berkompetisi sangat ketat untuk me-menuhi penilaian yang handal secara transparan dan berbasis IT. Padahal dana hibah penelitian mempunyai kompetisi di level nasional dan internasional bisa berkisar puluhan juta sampai ratusan milyar per judul penelitian per tahun.

Pada umumnya hanya beberapa peneliti yang mampu memenangkan hibah penelitian dengan kompetisi ketat dan memenangkan hibah untuk melakukan penelitian dan menghilirkan hasil penelitiannya menjadi publikasi pada pertemuan ilmiah maupun jurnal bereputasi tinggi, di level nasional maupun internasional. Sementara itu output penelitian merupakan bagian terpenting untuk penilaian kelanjutan penelitian di tahun berikutnya. Saat ini pemerintah Indonesia juga memberikan insentif tambahan bagi peneliti yang mampu mempublikasikan karya ilmiahnya. Penulis bisa mendapatkan dana se-gar tambahan sampai puluhan bahkan ratusan juta untuk setiap publikasi yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi. Bagi yang sudah piawai dan ser-ing mendapatkan anggaran penelitian dari luar, nampaknya menjadi langganan tetap untuk mendapatkan hibah kompetisi, karena sudah mengetahui strategi jitu memenangkan hibah. Sedangkan yang tidak punya kemampuan dan ke-beranian berkompetisi, masih selalu mengalami kegagalan. Bahkan beberapa peneliti sudah apatis, takut, ragu, tidak berani, menganggap tidak mungkin untuk mengajukan, apalagi memenangkan hibah penelitian secara kompetisi. Seringkali tidak mengetahui alasan yang menyebabkan kegagalan. Kondisi ini menimbulkan kesan yang maju semakin maju, sedangkan yang ketinggalan tidak diberi teknik yang cukup memadai untuk dapat berkompetisi. Kemahiran dan kemampuan seseorang untuk memenangkan kompetisi merupakan cara praktis utama untuk mendapatkan dana segar. Hal ini menunjukan bahwa Kemauan, kemampuan, kesempatan dan kewenangan untuk memenangkan hibah penelitian, memerlukan strategi tersendiri.

Pendalaman materi meliputi pembangunan wawasan berbasis pengeta-huan, pentingnya penelitian, inovasi, pengabdian masyarakat, pemberdayaan masyarakat, pendidikan masyarakat sangatlah diperlukan. Juga diberikan motivasi, prospek masa depan, pengembangan karier, informasi hibah dari donor (negara, swasta, yayasan, NGO/LSM, luar negeri), jenis dan sumber hi-bah. Upaya meningkatkan kemahiran dan kemampuan seorang peneliti untuk memenangkan kompetisi proposal sangat tergantung juga dari kompetensi pengusul. Kalimat yang dituangkan di dalam proposal dari seorang peneliti yang mempunyai kompetensi dan tidak, tentunya akan berbeda. Hal ini akan menjadi salah satu penilaian kelayakan proposal dilihat dari track record pengusul. Namun tidak hanya kompetensi dan wawasan, motivasi juga men-jadi bagian penting untuk menghasilkan proposal yang baik. Beberapa kasus, penelitian dilakukan untuk meningkatkan jabatan fungsional. Proses yang panjang ini terkadang cukup membosankan bahkan menyulitkan. Oleh karena

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |18

itu perlu adanya motivasi untuk tetap konsisten melakukan ini dengan kondisi yang ada. Motivasi utama yang mendasari seseorang melakukan peneliti- an adalah “rasa ingin tahu”, walaupun ada sumber-sumber lain yang menjadi motivator seperti kreativitas, hasrat menghadapi tantangan, hasrat untuk mendapat jabatan, dll.

Pertemuan ilmiah, melalui konferensi atau seminar internasional mer-upakan media yang dapat digunakan untuk menambah wawasan peneliti/calon peneliti dengan mengikuti presentasi hasil penelitian lain sekaligus dapat meningkatkan kinerja peneliti dan kualitas penelitian bersarkan hasil penilaian para pakar dan kelompok peneliti; mengembangkan novasi dan kreativitas peneliti melalui berbagai penemuan teori dan metodologi. Pada saat sekarang kompetensi yang dimiliki peneliti menjadi sangat penting karena peran mereka dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Kompetensi untuk pegawai biasa akan selaras dengan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan- kebijakan yang ditetapkan para pimpinan. Sedangkan kompetensi un-tuk para pimimpin akan sesuai dengan fungsinya dalam kedudukan sebagai pemimpin dalam organisasi. Kompetensi dapat dinyatakan se-bagai bagian dari kepribadian individual yang bersifat permanen yang dapat menentukan atau memprediksi kinerja seseorang dengan se- mangat kerjasama dan tanggungjawab yang tinggi dalam melaksanakan tu-gas-tugas penelitian sesuai dengan lingkungan kerja dan misi organisasi. Se-cara garis besar kompetensi dipengaruhi oleh aspek motivasi dan pengetahuan yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.

Faktor Penyebab Proposal Ditolak Selain strategi agar proposal diterima, faktor penyebab kegagalan proposal akan dibahas juga pada sub bab ini. Beberapa faktor yang menyebabkan proposal ditolak tidak hanya berhubungan dengan proposal yang dibuat tapi juga pada beberapa hal yang mempengaruhi penolakan proposal yang perlu diketahui untuk menghindari kegagalan. Untuk mencapai ini, diperlukan strategi. Beber-apa hal yang menyebabkan kegagalan proposal adalah : 1. Topik tidak sesuai dengan minat pemberi dana2. Tidak mengikuti panduan teknis3. Pengiriman proposal melewati batas waktu4. Hampir sama dengan proposal lainnya5. Tidak ada informasi keberlanjutan pasca pembiayaan proyek6. Anggaran yang diusulkan tidak logis7. Tidak didukung oleh SDM yang kompeten8. Judul proposal tidak spesifik; tidak jelas menggambarkan masalah9. Masalah yang diselesaikan tidak mendesak untuk diselesaikan10. Tujuan tidak jelas

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |19

Penilaian Mandiri (Self-Assessment)Pertimbangan penting sewaktu menyusun proposal penelitian adalah siapa yang akan membaca dan mengevaluasi proposal yang dikirimkan. Sebelum proposal dikirimkan, pengusul dapat melakukan penilaian mandiri secara kritis dengan menempatkan dirinya sendiri sebagai penelaah (reviewer) atau pen-gevaluasi (evaluator) atau penyandang dana (sponsor). Beberapa pertanyaan kunci dapat diajukan, diantaranya:

Aspek kesesuaian 1. Mengapa melakukan topik penelitian tersebut? (aspek yang dikritisi: per-

tanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian)2. Apakah penelitian yang akan dilakukan menambah pengetahuan? (aspek

yang dikritisi: adanya kesenjangan dengan penelitian sebelumnya, apa yang orisinal dan baru, apa luaran yang akan perkirakan)

Aspek Kualitas1. Bagaimana penelitian dilakukan? (aspek yang dikritisi: metode penelitian)2. Apa saja kualifikasi yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian tersebut? (aspek yang dikritisi: bidang keahlian)

Aspek Kelayakan1. Dapatkah penelitian mencapai sasaran dengan tim pengusul? (aspek yang dikritisi: komposisi tim peneliti, kualifikasi)2. Dapatkah penelitian mencapai sasaran dengan batasan waktu? (aspek yang dikritisi: rencana kerja, jadwal kegiatan)3. Dapatkah penelitian mencapai sasaran dengan sumberdaya yang diminta? (aspek yang dikritisi: anggaran)

Sistematika Penulisan Proposal Proposal merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti. Proposal harus dibuat baik dan jelas sehingga mampu menjadi pegangan selama penelitian berlangsung. Seorang peneliti yang tidak meng-etahui dengan baik penyusunan proposal, sudah dipastikan tidak mengetahu desain penelitian yang akan dilakukan. Sehingga peneliti akan mengalami kes-ulitan melakukan penelitian dengan sebaik2nya. Penyusunan proposal dengan baik tidak terlepas dari sistematika penulisan proposal dan juga alur pikir se-bagai langkah logis. Pada Bab ini pembahasan sistematika dan langkah-langkah menulis proposal dengan baik akan disampaikan

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |20

JudulJudul proposal merupakan kesan pertama kali dari sebuah proposal sehingga harus bersifat informatif dan menarik. Informatif tidak perlu ditulis secara panjang lebar, namun dinyatakan singkat dan jelas.

AbstrakAbstrak berisi gambaran seluruh isi proposal yang dijabarkan secara singkat yang mengandung latar belakang, metode yang digunakan dan hasil yang di-harapkan

PendahuluanPendahuluan adalah bagian yang tidak kalah diminati pembaca. Pendahuluan bukan digunakan untuk mereview penelitian sebelumnya, namun untuk menun-jukkan bagaimana penelitian yang diusulkan sesuai dengan pengetahuan yang sudah ada. Juga menunjukkan hubungan penelitian dengan pengetahuan yang ada. Pada bagian ini berisi masalah yang akan diselesaikan dengan menyatakan critical gap, pendekatan yang akan digunakan, dasar pemikiran atau ide, urgensi melakukan penelitian ini, dsb. Pada bagian ini dapat dituangkan state of the art yang membedakan penelitian ini dengan yang sudah dilakukan sebagai dasar penelitian sekaligus sitasi dari referensi dalam bentuk jurnal, laporan peneli-tian, buku ilmiah, laporan proyek, laporan investigasi/interview, atau publikasi internet (online).

Pendahuluan juga mencakup :1. Latar Belakang Pada bagian ini dinyatakan penelitian yang ada saat ini, namun terdapat penyimpangan-penyimpangan atau hal-hal yang perlu penyempurnaan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menyatakan adanya peny-impangan atau alasan penyempurnaan itu dilakukan. 2. Identifikasi MasalahPada bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Kedudukan masalah yang akan diteliti di antara masalah lainnya. Parameter yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variable3. Batasan MasalahKarena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam. Untuk itu maka peneliti memberi batasan terhadap penelitian yang akan dilakukan termasuk variabel yang akan diteliti, dan hubungan varia-bel satu dengan lainnya.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |21

Rumusan MasalahBerdasarkan batasan masalah di atas, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian. Setelah masalah yang akan diteliti ditemukan (dilakukan penentuan variabel yang akan diteliti, dan hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik dan dinyatakan dalam kalimat pertanyaan

Kajian PustakaBagian ini berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Apabila suatu penelitian  melibatkan dua variabel ,  maka dalam bagian ini  perlu diuraikan teori tentang masing-mas-ing variabel itu. Proses yang perlu dilakukan adalah  memilih  bebe- rapa teori yang relevan dengan mendeskripsikan dan analisis kritis terhadap te-ori dan membandingkan dengan kasus yang akan diteliti. Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya berupa kompilasi pendapat orang lain tanpa analisis dan komparasi dengan yang akan dilakukan.

Tujuan Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

Manfaat Manfaat merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Jika tujuan dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka manfaatnya yang akan dihasilkan. Dalam hal ini, manfaat hasil penelitian terdapat dua kemun-gkinan yaitu: a) Manfaat untuk mengembangkan ilmu/teori; dan b) Manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

HipotesisPernyataan yang diungkapkan sebagai dugaan atau jawaban sementara terh-adap masalah yang diteliti. Rumusan hipotesis disusun berdasarkan landasan teori atau penelitian lain yang relevan yang telah dikaji sebelumnya. Jadi bukan pernyataan yang spekulatif melainkan dugaan yang telah dikaji sebelumnya.

Hasil yang diharapkan Pernyataan yang diungkapkan sebagai keinginan atau harapan dari suatu hasil penelitian.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |22

Tempat dan Waktu PenelitianPada bagian ini dinyatakan waktu dan tempat penelitian ini dilakukan.

Teknik Pengumpulan DataPeneliti menyampaikan cara yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data harus disesuaikan dengan jenis datanya. Beberapa teknik pengumpulan data dapat berupa wawancara, survey, observa-si, dan kuesioner.

SUMBER PENDANAAN PENELITIAN Berdasarkan perkembangan saat ini, banyak sumber dana penelitian (re-search grant) dari dalam maupun luar negeri yang dapat dimanfaatkan. Hal ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan anggaran dan melakukan pembuktian bahwa penelitian yang akan dilakukan adalah layak untuk didanai. Pada umumnya dana diberikan dengan tujuan menghasilkan penelitian yang berkualitas, mendorong inovasi produk penelitian, dan mengarahkan pada komersialisasi yang dapat meningatkan daya saing bangsa. Beberapa lembaga penyandang dana mempunyai fokus dan target penelitian yang berbeda- beda sehingga peneliti disarankan membaca buku panduan atau informasi berbasis website. Call for Proposal merupakan istilah yang digunakan untuk mengundang peneliti mengusulkan proposal penelitiannya berdasarkan kri-teria atau persyaratan yang telah ditetapkan dalam TOR atau informasi lain berbasis website. Call for proposal merupakan hal yang menarik bagi peneliti yang mempunyai ide penelitian dan berusaha menuliskan tujuan dan masalah penelitiannya dengan baik dan mudah dimengerti.

Penyandang Dana Nasional 1. Program Kerjasama Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Pertani-

an Strategis (KP4S) TA 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) - Kementerian Pertanian mengundang perguruan tinggi dan lembaga penelitian pemerintah yang berkompeten di bidang pertanian untuk melakukan kerjasama di bidang KP4S. http://kp4s.litbang.pertanian.go.id

2. Program Unggulan, yang diselenggarakan oleh LIPI. http://lipi.go.id/pengu-muman/Panduan-Penyusunan-dan-Seleksi-Proposal-Kegiatan-Unggulan-LI-PI-Tahun-2017/16566

3. Program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional, yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi dengan tujuan untuk mengembangkan inovasi nasional, meningkatkan kemampuan iptek, serta meningkatkan daya saing. http://simlitabmas.dikti.go.id/unduh_berkas/Panduan%20Program%20InSInas%20Tahun%202017.pdf

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |23

Penyandang Dana Internasional 1. Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development

(SATREPS) diselenggarakan oleh Japan Science and Technology Agency (JST) in collaboration with Japan International Collaboration Agency (JICA). https://www.jst.go.jp/global/english/koubo.html

2. The World Academy of Sciences (TWAS) - Research Grant Programme in Ba-sic Science yang diselenggarakan oleh Pemerintahaan Itali http://twas.org/opportunity/twas-research-grants-programme-basic-sciences-individuals

3. Indonesian Toray Science Foundation (ITSF), diselenggarakan oleh ITSF dengan dukungan dana dar Toray Industry. http://www.itsf.or.id/programs/index.html

BErPiKir Kritis DAN PENyELEsAiAN mAsALAH

Apa yang dimaksud berpikir kritis? Dan apa kontribusinya terhadap penelitian. Pada umumnya berpikir kritis dilakukan pada tingkat keadaan yang kompleks den-gan menggunakan berbagai analisis dan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh. Berpikir kiritis adalah kemampuan untuk menilai valid tidaknya suatu informasi, cara mememecahkan masalah, mengambil keputusan, dan pengembangan kearah yang lebih baik. (Paul, 2012)[5] menyatakan “Critical thinking is the art of thinking about thinking while thinking to make thinking better” . Hal ini menyatakan bahwa berpikir kritis berperan dalam proses menjelaskan, menganalisis, mengembangkan, menyeleksi, membandingkan, menarik kesim-pulan, hingga menentukan prioritas. Tujuan berpikir kritis menguji pendapat/ ide termasukan memberikan pertimbangan atau menilai suatu pemikiran, menaksir nilai, mengevaluasi pelaksanaan, termasuk memertimbangkan atas dasar pendapat yang diketahui.

Pemikirian kritis dapat dibangun menjadi kebiasaan/kepribadian untuk me-mecahkan masalah dengan melakukan identifikasi setiap informasi yang diter-ima dan kemudian melakukan evaluasi dan menyimpulkan secara sistematis. Pemecahan masalah mempunyai keterkaitan dengan berpikir kritis. Berpikir kritis diperlukan dalam pemecahan masalah karena memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, serta membantu menemukan keterkaitan faktor yang satu dengan yang lainnya secara lebih akurat. Berpikir kritis tidak hanya berpikir secara analitis, tetapi juga berpikir secara berbeda. Berpikir kritis mencakup analisis secara kritis untuk memecahkan masalah dan berguna tidak hanya untuk mengiris, menganalisis masalah, tetapi juga membantu menemu-kan cara untuk menemukan akar masalah. Memahami masalah dengan baik, untuk dapat memecahkan masalah. Selain itu juga secara sistematis menganal-isis sebuah informasi menggunakan pendekatan yang terorganisir berdasarkan logika untuk menguji keandalan dari sebuah informasi, tidak hanya menerima

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |24

cara mengerjakan sesuatu hanya karena selama ini begitu cara mengerjakann-ya dan menganggap benar hanya karena orang lain membenarkan.

Hal ini menunjukan bahwa berpikir kritis erat kaitannya dengan pemeca-han masalah. Berpikir rasional dan berpikir kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama berkaitan dengan pemecahan masalah dan sering muncul setelah seseorang menemui masalah. Oleh karena itu seseorang dituntut un-tuk menggunakan strategi kognitif yang tepat untuk menguji gagasan untuk pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan.

BERPIKIR KRITIS

Directing

Evaluating

Decision maker

Problem solving

Analisis

Gambar 4. Ciri Berpikir Kritis

tEKNiK PErUmUsAN mAsALAH / PErtANyAAN PENELitiAN

Peneliti seringkali mengalami kebingungan setelah proses penelitian dilakukan antara lain disebabkan oleh tidak adanya fokus yang jelas dari fenomena atau permasalahan yang sesungguhnya hendak diteliti. Seorang peneliti kadang tidak mengetahui dengan persis permasalahan. Akibatnya tidak sedikit peneliti yang setelah dievaluasi oleh penilai mengalami kebingungan, mengetahui ban-yak masalah tetapi tidak mampu mendesain pengetahuan itu menjadi pengeta-huan yang bermanfaat. Hal ini diibaratkan peneliti sebagai seorang bangunan, bukan seorang arsitek.

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting bagi seorang peneliti. Masalah yang dirumuskan secara baik dan benar akan sangat memban-tu sebagai arah untuk mencari jawaban sehingga aktivitas yang dilakukan sejak kajian teori, perumusan hipotesis, pemilihan rancangan penelitian, pemilihan metode, serta pemilihan teknik analisis dapat sesuai dengan tujuan.Pada penelitian, masalah perlu dirinci dengan cara :

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |25

1. Pembatasan masalah;2. Perumusan masalah secara jelas, singkat, dan konsep-konsep yang digu-

nakan;3. Alasan memilih masalah Bagaimana teknik perumusan masalah?Petunjuk umum yang perlu diikuti atau diperhatikan peneliti dalam merumus-kan masalah penelitian, antara lain : 1. Masalah penelitian harus dinyatakan dalam kalimat tanya;2. Kalimat tanya harus singkat, jelas, dan operasional;3. Inti masalah tampak jelas dan tidak merupakan pertanyaan yang membin-

gungkan.Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci men-

genai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, yang didasarkan pada pembatasan masalah.

POHON MASALAH DAN POHON TUJUAN Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai kom-ponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini dapat diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentu-an prioritas masalah.

Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan adalah menetapkan masalah utama. Setelah menentukan masalah utama, dilakukan penentuan penyebab masalah menggunakan beberapa metode yaitu Pohon Masalah dan Diagram Fish Bone. Pohon masalah membantu untuk mencari solusi dengan cara memetakan sebab dan akibat di sekitar masalah. Sebuah pohon masalah memberikan gambaran dari semua penyebab yang diketahui dan pengaruh masalah menjadi masalah. Pohon masalah merupakan pendekatan yang di-gunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai kom-ponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Tahap selanjutnya dilakukan dengan mengonversi Pohon Masalah menjadi Pohon Tujuan (Objective Tree).

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |26

MASALAH(PROBLEM)

AKIBAT(EFFECT)

PENYEBAB(CAUSE)

(b) Gambar 5. Pohon Masalah. (a) Pohon Masalah; (b) Contoh Pohon Masalah “Kualitas Air Sungai”

Contoh hubungan antara Penyebab-Masalah-Akibat untuk penelitian ber-judul “Pengembangan Teknik Nanofiltrasi dalam Pengolahan Limbah Domestik untuk Peningkatan Kualitas Sungai Serayu”. Pohon Masalah-Pohon Tujuan sangat membantu dalam penyusunan bagian Latar Belakang penelitian dan manfaat penelitian di dalam penyusunan proposal penelitian.

(a)

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |27

Pohon Masalah Pohon Tujuan

Penyebab Tidak adanya teknologi baru pengolahan limbah à Mengembangkan teknologi

baru pengolahan limbah

Penyebab Limbah cair tidak diolah secara standar à Mengolah limbah cair

secara standar

Masalah Kualitas air sungai memburuk à Meningkatkan kualitas air

sungai

AkibatAncaman serius ekosistem sungai

meningkat dan jumlah ikan berkurang

àMenurunkan ancaman ekosistem sungai dan

meningkatkan jumlah ikan

AkibatHasil tangkapan dan pendapatan keluarga

menurunà

Meningkatkan hasil tangkapan dan pendapatan

keluarga

Gambar 6. Pohon Masalah dan Pohon Tujuan

KONDISI KEKINIAN PENELITIAN (STATE OF THE ART) Ilmu pengetahuan secara dinamis cenderung berubah dari waktu ke waktu. Sudah disepakati bahwa penelitian akan timbul jika ada masalah. Masalah dapat timbul jika ada kesenjangan atau perbedaan antara saat ini dengan yang diharapkan antara state of the art dengan yang terjadi dilapangan atau dapat juga dikatakan adanya perbedaan antara teori yang ada dengan situasi yang terjadi di lapangan, maka ini terjadi gap teoritik. Oleh karena itu kajian pustaka menjadi faktor yang penting untuk melihat perkembangan ilmu pengetahuan hingga yang terbaru ada. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca penelitian terdahulu dengan membaca jurnal atau prosiding atau browsing. Jadi, dengan kata lain tinjauan pustaka itu berfungsi bukan hanya sekedar melihat perbe-daan dengan penelitian yang akan kita lakukan namun bermanfaat untuk me-lihat perkembangan ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan akan terlihat alur proses perkembangannya.

Kajian pustaka ini menjadi acuan atau informasi perkembangan dari topik yang akan diteliti. Oleh karena itu pengulangan penelitian sudah selayaknya dihindari. Seandainya dilakukan penelitain yang sama, akan menimbulkan keti-dakefisienan anggaran dan waktu. Jika hal ini terpaksa dilakukan, hendaknya melakukan pengembangan atau komparasi dengan mengambil beberapa refernsi yang mendukung. Salah satu kunci penting dalam melakukan penelitian ilmiah adalah state of the art dan gap teoritik. Setidaknya dua istilah itulah yang harus dicari terlebih dahulu sehingga akan terlihat rumusan masalah yang ada dilapangan

State of the art ini adalah fokusnya pada apa yang paling ter-baru dari sebuah teori yang ada. Biasanya di jurnal-jurnal akan ditemukan state of the art dari sebuah ilmu pengetahuan yang paling mutakhir. Oleh karenanya penting sekali membaca jurnal untuk mengi-kuti trend atau perkembangan terbaru dari sebuah ilmu pengetahuan.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |28

Jika begitu, apa yang disebut gap teoritik? gap teoritik adalah perbedaan atau jeda yang terjadi antara state of the art dengan empiris atau fenomena yang terjadi dilapangan. Ini bisa dilihat setelah melakukan perbandingan di antara keduanya. Jika terjadi keraguan, maka diperlukan pengujian yang dilanjutkan dengan cara melakukan metode penelitian survey (survey research methods). Penelitian ini apa yang disebut dengan peneltian kuantitatif. Lain lagi dengan qualitative research methods, maka tidak ada teori ketika akan terjun dilapa-ngan. Teori hanya sebagai pembanding agar tetap dalam koridor penelitian. Bagaimana seandainya teori tidak lengkap? Maka bisa menggunakan modifikasi teori yang dikenal dengan penelitian studi kasus (case study).

RUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN Rumusan masalah mencakup identifikasi masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions), pembatasan masalah, sasaran penelitian (goals) dan tujuan penelitian (objectives). Pembatasan masalah dapat dilakukan den-gan klarifikasi dari sudut pandang pemangku kepentingan (stakeholder), fokus secara spesifik pada permasalahan utama dan identifikasi faktor-faktor yang berperan atas terjadinya masalah disertai dengan penjelasan keterkaitannya. Pertanyaan penelitian seharusnya mencakup beberapa hal diantaranya menar-ik bagi para peneliti, pembuat kebijakan, pengambil keputusan, lembaga donor, dan masyarakat yang terkena dampak penelitian; dapat dijawab; dibentuk oleh masalah dan pada gilirannya membentuk desain penelitian; jelas dan spesifik; layak. memberikan informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi intervensi dan/atau kemajuan yang sedang berlangsung; menganalisis kemungkinan penyebab target yang tidak tercapai (untuk menemukan solusi); dan menjawab pertanyaan akan menghasilkan informasi penting. Kriteria untuk membuat skala prioritas berdasarkan rumusan masalah meliputi:• kesesuaian, tidak duplikasi dengan penelitian lainnya, • sangat dibutuhkan pemecahannya; • diterima secara politis; • layak; • dapat diterapkan baik hasilnya atau rekomendasinya; • diterima secara etika.

Hal yang perlu dipahami kembali, inti dari suatu penelitian ialah adanya masalah yang perlu diselesaikan karena ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di jawab dalam penelitian. Research Question merupakan gambaran penelitian yang akan dilakukan, tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai acuan yang dapat membantu seorang peneliti untuk memulai suatu penelitian den-gan alur yang tepat. Research question harus disesuaikan dengan kemampuan dan passion, serta dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya yang jelas, fokus, dan singkat.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |29

Langkah mudah dalam membentuk sebuah research question adalah dengan melakukan identifikasi tidak hanya “what” tetapi juga mencakup “whom”,”where”’,”who”’,”when”,”why” dan”how” 5W+1H dalam rencana penelitian. Hal ini diharapkan pada implementasi dari research question memungkinkan seorang peneliti menjadi lebih terarah dalam menjalankan penelitiannya.

Praktek pendalaman materi Model pendekatan: Window shopingPeserta (3-5 orang per kelompok) membuat problem objective tree dan mempre-sentasikan dalam flip-chart

mEtoDoLogi PENELitiAN

METODOLOGI PENELITIAN VS METODE PENELITIANMetodologi penelitian (research methodology) merupakan suatu proses sistematik dalam pemecahan permasalahan penelitian. Metodologi penelitian dapat juga dipahami sebagai suatu ilmu yang mempelajari bagaimana penelitian ber-langsung secara ilmiah. Secara teknis, metode penelitian mencakup beragam tahapan yang dilakukan oleh seorang peneliti dalam mempelajari permasalah-an penelitian dengan menggunakan urutan logis.

Berbeda dengan metode penelitian, metode penelitian (research method) merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian terutama berkaitan dengan pengumpulan dan analisis informasi untuk men-jawab permasalahan penelitian. Dalam menulis metode penelitian, uraian rinci perlu dijabarkan disertai referensi jika metodenya sudah baku atau disertai verifikasi jika metode yang digunakan adalah baru atau modifikasi. Metode yang digunakan harus valid, reliable dan reproducible.

Dengan demikian dapat dibedakan bahwa metodologi penelitian mer-upakan konsep multidimensi di mana metode penelitian menjadi salah satu bagiannya. Metodologi penelitian memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan metode penelitian itu sendiri. Dalam mendiskusikan metodologi penelitian, peneliti tidak hanya membahas teknik atau pengumpulan informasi dan analisis namun juga membahas logika dibalik penggunaan teknik tersebut yang sejalan dengan tujuan penelitian. Metodologi penelitian juga berhubun-gan dengan beberapa hal seperti:• mengapa pertanyaan penelitian dipilih?• bagaimana permasalahan diuraikan secara spesifik?• bagaimana indikator diidentifikasi?• bagaimana hipotesis disusun? • data apa yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis tersebut?• bagaimana cara mengumpulkan data?

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |30

• mengapa beberapa metode pengumpulan data tertentu berbeda dengan metode lainnya?

Menurut (Sahu, 2013)[6], pendekatan penelitian (research approach) dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Dalam pendekatan kualitatif, penelitian dilakukan dengan penilaian terhadap responden seperti sikap, opini, tingkah laku, dan lain sebagainya. Se-mentara dalam pendekatan kuantitatif, penelitian dilakukan untuk mendapa-tkan informasi dari analisis kuantitatif yang dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, meliputi:1. Pendekatan inferensial: informasi yang diperoleh dapat digunakan menarik

kesimpulan tentang suatu populasi, karakteristik dan hubungan di antara-nya.

2. Pendekatan eksperimental: proses sistematik di mana penelitian mengu-nakan kontrol atas variabel.

3. Pendekatan simulasi: informasi didapatkan dari suatu lingkungan atau kondisi buatan (artifisial).

VARIABEL Variabel merupakan entitas yang bervariasi pada situasi yang berbeda (misalnya waktu, individu, tempat, dan lainnya). Sebaliknya entitas yang tidak bervariasi disebut dengan konstanta (misalnya kontanta gravitasi, bilangan Avogrado). Variabel dapat dikenali menjadi beberapa jenis, yaitu:1. Variabel dependen dan variabel independen. Suatu variabel disebut depen-

den (variabel tidak bebas) jika nilainya ditentukan oleh satu atau beberapa variabel lain. Variabel lain tersebut disebut juga sebagai variabel independen (variabel bebas).

2. Variabel kontinyu dan variabel deskrit. Suatu variabel kontinyu diukur dengan bilangan kontinyu seperti berat, panjang, atau volume berupa bilangan nyata (real) seperti nilai pecahan 2,05 kg; 10,677 cm; 15,625 m3 dan sebagainya. Sedangkan variabel deskrit diukur dengan bilangan bulat misalnya jumlah hewan yaitu 1 ekor, 5 ekor atau 100 ekor.

PENGUKURAN Pengukuran dapat dibedakan menjadi empat skala yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. 1. Skala nominal: setiap obyek pada variabel yang diukur bersifat setara namun

berbeda satu sama lain. Contohnya variabel jenis kelamin dengan kategori (1) pria dan (2) wanita; atau variabel pekerjaan dengan kategori (1) dosen, (2) konsultan, (3) pedagang,dan (4) dokter.

2. Skala ordinal: menunjukkan perbedaan kategori berdasaran jenjang atau tingkatan. Contohnya tingkat kesukaan yang dibedakan dengan kategori (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) biasa, (4) suka, dan (5) sangat suka.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |31

3. Skala interval: menunjukkan perbedaan rentang/interval dengan ciri titik nolnya berbeda. Contohnya peningkatan suhu 30 sampai 40 oC sama den-gan peningkatan suhu 90-100 oC.

4. Skala rasio: mirip dengan skala interval namun titik nolnya mutlak. Contohn-ya berat yang diukur dengan satuan kilogram memiliki titik nol yang sama.Ada beberapa penyebab kesalahan dalam pengukuran, diantaranya

responden, situasi, orang yang mengukur dan instrumen pengukuran. Elimina-si kesalahan pengukuran akibat instrumen/alat ukur dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terkalibrasi.

PENENTUAN OBYEK PENELITIANPeneliti harus dapat memutuskan cara menyeleksi sampel sebagai obyek penelitian yang dikenal dengan istilah rancangan sampel (sample design). Ada beberapa model rancangan sampel, diantaranya deliberate sampling, simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, quota sampling, cluster sampling-area sampling, multi-stage sampling, dan sequential sampling. Obyek penelitian sangat penting diperhatikan untuk menghasilkan data yang diharap-kan. Obyek berupa material harus dideskripsikan dengan rinci dan jelas.

PENENTUAN DATAData dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikoleksi langsung oleh peneliti sesuai den-gan tujuan penelitian yang spesifik. Data sekunder adalah data yang dikoleksi oleh seseorang / instutusi / organisasi dan digunakan oleh peneliti. Contoh data sekunder antara lain penggunaan data meterologi yang dihasilkan oleh Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) atau data statistik populasi penduduk Indo-nesia yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk digunakan oleh peneliti untuk menghasilkan informasi baru sesuai tujuan penelitiannya. Data belum menjadi informasi sebelum diolah dan diinterpretasikan. Oleh karena itu, di dalam proposal perlu dideskripsikan data apa yang akan diperoleh dari aktivitas kegiatan, serta hasil yang diharapkan setelah proses penelitian ber-langsung.

PENgELoLAAN PENELitiAN

PENGELOLAAN ANGGARAN BERBASIS DIPA (KONEKSITAS DENGAN SBM -RKAKL)Rencana anggaran biaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proposal karena rencana anggaran biaya merupakan salah satu penilaian kelayakan suatu proposal. Penyusunan RAB suatu proposal perlu dilakukan secara rasional dengan besarnya anggaran tergantung dari teknik penelitian

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |32

yang diusulkan di dalam proposal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan yang sesungguhnya, maka jumlah biaya yang dihitung adalah mer-upakan taksiran (estimasi), bukan merupakan biaya pasti (fixed). Kesesuaian biaya taksiran dengan biaya yang sesungguhnya, sangat tergantung dengan kepandaian dan keputusan yang digunakan berdasarkan pengalaman dan ru-jukan yang digunakan. Setelah proposal diterima, RAB dalam suatu rancangan penelitian memerlukan perhitungan secara cermat, teliti dan memenuhi syarat. Sumber pendanaan dapat berasal dari eksternal institusi maupun internal bahkan dapat dilakukan secara mandiri. Pada umumnya skema pendanaan nasional seperti Kemenristek Dikti, LIPI, KKP3N, LPDP menggunakan standar bi-aya masukan (SBM) sebagai batas tertinggi penggunaan. SBM perlu diketahui dalam penyusunan anggaran sebagai pedoman mendukung kelancaran proses penyusunan rencana kerja dan anggaran.

Disamping itu, pada umumnya penyandang dana di dalam TOR nya juga memberikan batasan tentang penyusunan RAB. Beberapa komponen biaya yang biasa terdapat dalam proposal meliputi 1) komponen gaji/upah ; 2) belan-ja bahan (atk, bahan penelitian, rapat, forocopi) ; 3) belanja bahan ; 4) belanja operasional lainnya ; 5) belanja modal ; 6) belanja perjalanan luar negeri ; 7) belanja pemeliharaan laboratorium. Batasan ini akan diberikan oleh penyan-dang dana

PENGELOLAAN PERSONALIA Kegiatan penelitian melibatkan beragam personil pendukung meliputi peneliti, pembantu peneliti (teknisi/laboran/pengolah data), pembantu lapangan. Pe-neliti kepala (principal investigator) berperan sebagai penanggung jawab penuh terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan penelitian ter-masuk peran koordinasi antar peneliti anggota. Dalam penyusunan proposal penelitian, latar belakang pendidikan, bidang keahlian dan riwayat penelitian peneliti dan anggota peneliti serta teknisi perlu diuraikan dalam Daftar Perso-nalia dan Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae).

JADWAL KEGIATAN Jadwal kegiatan merupakan uraian sistematis tahapan kegiatan teknis yang akan dilaksanakan dalam rangkaian peneltian. Umumnya, jadwal kegiatan penelitian dibuat per tahun. Untuk kegiatan penelitian yang bersifat multiyears (berlangsung beberapa tahun), peta jalan (roadmap) perlu ditampilkan untuk melihat tahapan logis yang disesuaikan dengan luaran penelitian yang dijan-jikan. Jadwal kegiatan harus dibuat logis mempertimbangkan periode efektif kegiatan dan waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |33

rENcANA oPErAsioNAL PENELitiAN

Proposal yang dapat meyakinkan pembaca dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyandang dana sudah dapat dipastikan untuk disetujui. Proposal yang disetujui, pada umumnya diiku-ti dengan permintaan rencana kerja teknis atau rencana operasional penelitian sebagai pedoman kerja pelaksanaan penelitian agar dapat berjalan dengan be-nar sesuai target. Di beberapa instansi, dokumen ini biasa disebut sebagai Ran-cangan Penelitian. Oleh karena itu rancangan penelitian merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari suatu proposal yang disusun secara sistematis dan logis agar data yang diperoleh akurat sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti sehingga pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Oleh karena itu, rancangan operasional penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi sebuah penelitian. Rencana Operasional Penelitian mempunyai kompleksitas yang bervariasi yang tergantung dari ketetapan yang dilakukan oleh peneliti sehingga bersifat kompromistis, namun tetap tidak mengubah tu-juan yang tertuang di dalam proposal untuk menyelesaikan masalah. Hal yang sering terjadi adalah peneliti melakukan investigasi jauh sebelum memikirkan secara kritis informasi yang diperlukan tanpa adanya desain rancangan peneli-tian dilakukan. Besar kemungkinan masalah yang dihadapi tidak terselesaikan.

Tahap melakukan Rencana Operasional Penelitian antara lain :1. Identifikasi masalah yang berpedoman dari proposal yang telah disusun. 2. Studi literaturTahap membandingkan masalah riset yang dihadapi dengan penelitian yang sudah dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti, memperdalam pengetahuan tentang obyek (vari-abel) yang diteliti, mengkaji teori dasar yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, mengkaji penelitian terdahulu dan mencari informasi aspek masalah yang belum tergarap. 3. Menentukan hipotesis (jika dibutuhkan)Jawaban sementara/praduga terhadap masalah karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.4. Teknik Pengumpulan dataTeknik pengumpulan data meliputi wawancara, angket, observasi dan studi dokumenter. Terdapat perbedaan penelitian deskriptif dengan penelitian sur-vey dalam hal teknik pengumpulan data. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan percakapan dengan responden atau narasumber. Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyataan atau penrnyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Observasi merupakan teknik peng-umpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |34

sedang berlangsung, (Sukmadinata, N. S, (2011). Selanjutnya dijelaskan bahwa teknik studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen tertulis gambar maupun elektronik. 5. Analisis data Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, analisis data hasil penelitian dibeda-kan menjadi dua, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuan-titatif digunakan untuk data kuantitatif yang terdiri atas angka-angka. Analisis kualitatif digunakan untuk data kualitatif yang bersifat uraian kalimat yang tidak dapat diubah dalam bentuk angka-angka. 6. Pelaporan hasil

PENyUsUNAN miNi ProPosAL

PENUGASAN KELOMPOK(3-5 ORANG)

Praktik Research Impact Pathway (Peserta diminta menigisi output-outcome-im-pact berdasarkan problem-objective trees)

Research Impact Pathway dari sebuah Proposal

Output Indikator Outcome Indikator Impact

Praktik Pendalaman Materi1. Model pendekatan : working groupPeserta (3-5 orang per kelompok) menyusun mini proposal 2. Model pendekatan : role playPeserta menyiapkan slide presentasi proposal. Perwakilan peserta berperan sebagai penyaji pada saat paparan proposal didampingi anggota kelompoknya, perwakilan peserta kelompok lain berperan sebagai moderator (1 orang), per-wakilan peserta kelompok lain (3 orang) berperan sebagai evaluator.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |35

DAFTAR PUSTAKAShaughnessy J.J. (2012). Metode Penelitian dalam Psikologi. Jakarta: Salemba

Empat/Humanika.Marjan Van Es, I. G. (2015). Hivos ToC Guidelines Theory of Change Thinking in

Practice. Netherland: 2508 CG The Hague,.Keane, T. (2015). Guidleine for Developing a Theory of Change for Your Programme. Doran, G. T. (1981). There’s a S.M.A.R.T. Way To Write Management’s Goals And

Objectives. Paul, R. &. (2012). Critical Thinking. Pearson Education Inc.Sahu, P. K. (2013). Research Methodology: A Guide for Researcher in Agricultural

Science, Social Science and Other Related Field. New Delhi: Springer.

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |36

TEMPLATE PROPOSAL MINI

Mini Proposal Penelitian

Kelompok Peneliti : Alamat :Asal Lembaga : Bidang Kepakaran :Tema :

Judul (Maks. 14 kata)

ABSTRAK (Maks 150 kata, Memenuhi unsur LIPO-Latar, identifikasi, prosedur, dan output)

Latar Belakang Masalah (3 Paragraf, 450 kata)

Rumusan Masalah (Pertanyaan umum sesuai tema)Pertanyaan Penelitian (Pertanyaan khusus sesuai tema dan turunan dari Rumusan Masalah)

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |37

Tujuan dan Sasaran Penelitian (Perhatikan Rumusan Masalah [sbg tujuan umum]

Output

Outcome

Impact

Risiko Keberhasilan

Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu

Landasan Teori/ Kerangka Pikir (Refleksi atas teori yang berhubungan den-gan masalah, BUKAN DEFINISI) / bisa berupa ALUR PIKIR, termasuk Ruang Lingkup & Definisi Operasional [Kata-kata kunci penelitian yang perlu diper-jelas dan dibatasi])

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |38

Hipotesis (Jika ada)

Metode Penelitian (detail) :Lokasi Penelitian

Jenis Penelitian (berdasarkan pendekatan)

Bahan, Alat (sumber dan spesifikasi)

Teknik Pengumpulan Sampel

Teknik Pengumpulan Data (analisis, pengukuran)

Teknik Pengolahan Data (statistik/non statistik)

Tahapan Kegiatan Penelitian

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |39

Pegelolaan Penelitian : Personalia (Nama (Peneliti/Teknisi), NIP, Gelar, Pendidikan, Keahlian)

Rencana Anggaran Biaya:

Jadwal Kegiatan

Daftar Pustaka

Template Lembar Kerja Evaluasi Proposal

Nomor Proposal :Judul Penelitian :Sub Kegiatan :

No Kriterian Penilaian Nilai N i l a i Rata-rata Bobot (B) N x B =

A Kontribusi Terhadap Pembangunan1 Tingkat Keunggulan terhadap yang sudah ada 1 3 7 9

30

2 Tingkat kemanfaatan hasil dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan 1 3 7 9

3 Cakupan Prospek ekonomi/kologi hasil kegiatan 1 3 7 9

4Keterkaitan hasil penelitian dengan pemda/industri dan stake-holders lainnya yang dapat menggunakan

1 3 7 9

B Kontribus Terhadap Iptek

1 Originalitas, temuan, Potensi, publikasi/paten dan penerapan Iptek 1 3 7 9

402 Unsur pembaharuan 1 3 7 9

3Kelayakan sumber daya dalam mendukung ket-ercapaian hasil yang diharapkan (multi disiplin, kompetensi)

1 3 7 9

4 Aktualitas dan temuan terkini 1 3 7 9

C Metodologi

Modul PPJFP

Proposal dan Rencana Operasional Penelitian IPA |40

1 Kejelasan perumusan masalah sesuai TOR 1 3 7 9

30

2 Tingkat komprehensif abstrak dalam menjelas-kan penelitian/kegiatan 1 3 7 9

3 Tingkat rasionalisasi dengan tujuan 1 3 7 9

4 Keterkaitan metodologi dengan tujuan 1 3 7 9

5 Tinjauan penelitian/kegiatan sebelumnya usu-lan yang diajukan 1 3 7 9

Nilai Total NA + NB + NC =Rekomendasi DIBIAYAI/DITOLAK *) Coret yang tidak sesuai

CATATAN/REKOMENDASI/ALASAN :

...................., ..................Panel Sub Kegiatan

(....................................)

Modul PPJFP