Manajemen Riset di era 4 -...

23
Manajemen Riset di era 4.0 Manajemen Riset di era 4.0 L.T. Handoko L.T. Handoko [email protected] [email protected]

Transcript of Manajemen Riset di era 4 -...

Page 1: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

Manajemen Riset di era 4.0Manajemen Riset di era 4.0L.T. HandokoL.T. Handoko

[email protected]@lipi.go.id

Page 2: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

INDUSTRI 4.0

Tidak hanya masalah transisi teknis dari teknologi manufaktur?

Courtesy: wikipedia.org

# Secara umum perubahan perilaku dalam berbisnis.# Mendorong interaksi lebih intens antara industri dan aktftas sains / riset.

→ membangun relasi saling membutuhkan dan menguntungkan→ saling ketergantungan semakin meningkat

Page 3: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

TRANSISI SEJARAH

Manufaktur bermula dari usaha dagang

Tecknologi berbasis perusahaan “virtual” + industri OEM

Transisi dari “ekosistem pengembangan produk”:Lebih dari modal fnansial, “modal otak / ide” → ekonomi kreatf

Manufaktur bermula dari usaha dagang + teknologi

1.0 2.0 3.0 4.0?

Karakter: → semakin bersifat individu → didominasi “teknologi kunci” daripada modal → “life tme” pendek + margin tnggi

Page 4: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

Industri 4.0 adalah era disruptve innovaton!!!

→ Tidak ada yang strategis, enabler technology datang dan pergi dalam waktu singkat. → Tidak ada rahasia (untuk waktu lama), usia pakai teknologi semakin pendek. → Tidak ada yang bisa diprediksi dalam konteks pengembangan produk.

Fokus pada: 1) Membangun kapasitas untuk menciptakan teknologi kunci dan mengembangkan produk, meski belum / tdak segera memproduksi saat ini → fokus dan tekun memupuk aset pengetahuan. 2) Menciptakan lingkungan ramah inovasi untuk mendorong “inno-preneurs” muda. 3) Inovasi utama, tdak perlu pada keseluruhan sistem untuk meminimalisir resiko sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4) Penguatan kemitraan dengan mitra potensial berbasis relasi saling menguntungkan dan membutuhkan.

Ini berart, sebagai contoh: → Mengimpor tdak masalah selama mampu negosiasi untuk mendapat jatah sub-kontrak atau pengembangan kapasitas SDM. → Membuat manufaktur masih ok sepanjang kompettf untuk periode tertentu.

KEBIJAKAN MAKRO?

Page 5: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

CONTOH...

US$ 500 US$ 700

Page 6: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

CONTOHIndustri teknologi maju

BNCT (boron neutron cancer therapy)- Kerja sama PSTA BATAN + BPTM LIPI + Farmasi UGM + PT Barata Indonesia dengan pembiayaan

Ristekdikt- Terapi kanker dengan tembakan neutron

Teknologi kunci:Teknologi pembuatan collimator berbasis nikel murni (> 95%) dengan porositas super rendah memakai tungku sentrifugal dan tungku induksi kapasitas kecil.

Page 7: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

CONTOHUMKM + pengusaha antara

Coklat Nglanggeran: agribisnis kombinasi ekowisata dan kuliner berbasis coklat- Dikelola dan diselenggarakan komunitas masyarakat lokal.- Enterpreneur startup oleh pemuda lokal sebagai pengusaha antara.- Didukung oleh BI DIY dan BPTBA LIPI.

Teknologi kunci: variasi produk turunan coklat lokal

Page 8: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

CONTOHUMKM langsung ke pasar

Efek berantai: - konservasi resep kuno - suvenir baru untuk turisme - bisnis food truck - ransum militer …..

Teknologi kunci:Komputasi dinamika fuida untuk mencari posisi peletakan yang tepat.

Pengembangan produk berbasis bahan olahan lokal, daripada produk standar yang akan berkompetsi dengan industri besar.

Tantangan teknologi:Bagaimana mengawetkan makanan olahan tanpa pengawet dan mengubah cita rasa?

BPTBA LIPIGn. Kidul

Page 9: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

STRATEGI KEMITRAAN industri & swasta

Mitra Industri→ produksi massal

LitBang→ riset yang ‘berhasil’

Ekonomi Kreatf→ startup, ventura

# Publikasi terindeks# Paten / hak-cipta / PVT terdafar

# Transaksi lisensi

JALAN PINTASkecuali riset obat, beberapa kasus TI

Industri pendukung(komponen, OEM)

1) Transaksi lisensi → royalt2) Peminjaman personil3) Peminjaman peralatan4) Pembelian bahan + perjalanan + dll

Page 10: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

ANGGARANGERD & GBAORD 2017

Rp 25,8 Triliun

Rp 4,96 Triliun

Pemerintah Daerah *

2,91%Rp 0,89 Triliun*Asumsi dari Anggaran 2017

Pemerintah Pusat

80,97%Rp 24,92 Triliun

Perguruan Tinggi**

2,65%Rp 0,81 Triliun

**Non Simlitabmas (tdak termasuk dana dari pemerintah)

Industri Manufaktur***

9,15%Rp 2,81 Triliun

***hasil ekstraporasi berdasarkan Survei libang industry manufaktur 2015

Litbang Swasta****

4,33%Rp 1,33 Triliun

****Lembaga Litbang Non-Pemerintah

GBAORD PDB INDONESIA 2016

Rp 25,82 Triliun

0,21%GBAORD per PDB

RP 12.406 TriliunBadan Pusat Statstk

GERD

Rp 30,78 Triliun (0,25%) GERD per PDB

Page 11: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

ANGGARANRIRN 2017-2045 (indikator)

TARGET 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045

Rasio SDM Iptek / sejuta penduduk

1.071 1.600 3.200 4.800 6.400 8.000 8.600

GBAORD/PDB (%) 0,15 0,21 0,42 0,63 0,84 1,05 1,26

GERD/PDB (%) 0,20 0,84 1,68 2,52 3,36 4,20 5,04

Rasio mahasiswa pasca-sarjana / sarjana (%)

5,6 20 40 60 80 90 100

Produktftas riset 0,02 0,04 0,08 0,10 0,14 0,18 0,22

Mult Factor ProductvityF (%) 16,7 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0

Rencana Induk Riset Nasional – RIRN berbasis komponen input, output and outcome

GERD : Gross Expenditure for R&DGBAORD: Government Budget Appropriatons for R&D

Sumber:R-Perpres RIRN 2015-2045

Belanja SDM : non-SDM~ 14T : 12T

Page 12: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

ANGGARANPRODUKTIFITAS (2015)

Belanja litbang → didominasi APBN! (2017: 0,21% dari 0,25%)

SDM Iptek → lk. 15% S3 Produktftas → 0,02 / penelit / tahun

Page 13: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

ANGGARANSTANDAR GLOBAL

Sesuai “standar” UNESCO, dari 1% PDB yang seyogyanya dialokasikan untuk riset, 75-80% bersumber dari non-APBN

→ rasio dan konsensus ini berlaku di level negara / lembaga / satker riset secara global → sumber dana swasta (eksternal) bukan sumbangan! → sumber dana eksternal: mitra industri / hibah dari dalam / luar negeri → diperoleh melalui kompetsi terbuka → kompetsi berbasis kapasitas dan kompetensi menyelesaikan masalah penyandang dana

Rendahnya kontribusi swasta / eksternal dalam kegiatan riset membuktkan akan rendahnya kapasitas dan kompetensi riset Indonesia!

= EKOSISTEM RISET sd INOVASI BELUM BERJALAN!

Page 14: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISET

Fokus Lembaga RisetProduksi Pengetahuan → KI

Identfkasi problem → riset → alternatf solusi (yang dibuktkan secara ilmiah)- Keluaran utama: KI sebagai bukt alternatf solusi yang diakui komunitas sejawat (KTI global, Paten, Hak Cipta, PVT, Pelepasan Galur Hewan, Desain Sirkuit, dll).- Penciptaan “pengetahuan / teknologi” kunci.

Reputasiilmiah

PERSONAL

Mitra eksternal(problem, dana)

# Bagaimana menghilangkan ‘alasan’ personil untuk tdak berkinerja? → Pimpinan adalah pelayan terendah…!# Mengkomunikasikan (mengemas + menjual) ke eksternal.

MANAJEMEN

Page 15: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETEKOSISTEM RISET (hukum 10%)

Jum

lah

10.0

00

10.0

00

1.00

0

100

10 1

produk

hitsuper hit

risetinvensi

Proses fundamental untuk tabungan pengetahuan!→ budaya invensi, penciptaan SDM kompeten

+ efek 'tetesan' skill → dampak SDM kompeten

inovasi

(paten / hak-cipta)

Lembaga Riset Mitra eksternal

Tugas manajemen untuk mengemas sehingga semua ranah bisa terjaga, namun akomodatf pada tuntutan eksternal...

Page 16: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

Proses bisnis

Jum

lah

10.0

00

10.0

00

1.00

0

100

10 1

inovasi

(paten / hak-cipta)

hilirisasi

hitsuper hit

risetinvensi

(publikasi)

SLOGAN: bermula di akhir dan berakhir di awalSlogan ini relevan untuk negara dengan aset pengetahuan memadai...

1. INOVASI = Invensi x Komersialisasi ENTERPRENEUR = Inovasi x Komersialisasi (Ed Roberts - MIT)

2. Tidak ada jalan pintas!

Invensi = 0 → Inovasi = 0

MANAJEMEN RISETEKOSISTEM RISET (hukum 10%)

Tugas manajemen untuk mengemas sehingga semua ranah bisa terjaga, namun akomodatf pada tuntutan eksternal...

Page 17: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETSTRATEGI Terintegrasi dan Berkelanjutan

hulu hilirSatker A

Keltan 1

Keltan 2

Keltan 3

Satker B

Keltan 2

Keltan 3Keltan 1 Keltan 4

Spektrum di setap level dan lini “sempit tetapi dalam”!!

Page 18: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETSTRATEGI Terintegrasi dan Berkelanjutan

Menciptakan sinergi alami sesuai tugas, fungsi dan karakteristk pihak terkait, baik internal (Keltan, Satker) maupun eksternal (K/L, Pemda, swasta)

# Profesional → fokus ke tusi utama→ Tidak melakukan semua hal.→ Dan / atau tdak perlu melakukan satu hal di semua ranah.

# Kerja sama dengan berbagai pihak terkait→ Menyerahkan tusi yang menjadi ranah pihak lain.→ Menciptakan relasi saling membutuhkan (tdak meminta tetapi juga memberi).

# Mengubah perilaku dan budaya internal → fokus, gemar kolaborasi→ Manajemen fokus pada keluaran, bukan proses.→ Kinerja (personil, grup, satker) berbasis keluaran sesuai ranah keilmuan + passion.→ Penciptaan kompetsi di semua level.→ Perubahan pola dan fokus anggaran.→ Perubahan manajemen berbasis personil >> sistem.

Page 19: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETSTRATEGI Pengelolaan Anggaran

SATKER / GRUP /PERSONIL

PELAKU RISET

Dana Internal- Belanja pegawai- Operasional perkantoran- Investasi infrastruktur- Pemeliharaan infrastruktur- Pemakaian infrastruktur- Tanpa dana kegiatan

Dana Kegiatan- Hibah DN / LN- Mitra eksternal- Lembaga eksternal

Memposisikan diri selalu siap berkolaborasi dengan infrastruktur (SDM, data, alat) yang dimiliki sebagai modal utama!

Catatan:- Berbasis kompetsi & kolaborasi.- Mendorong pencapaian kontribusi swasta ke riset sd 80% dari GERD

Target:- Riset kolaboratf DN / LN maupun akademis / industri- Kontrol kualitas riset berlapis tanpa menambah administrasi- Peningkatan kualitas dan kuanttas HKI (paten, hak-cipta, PVT, KTI) dan lisensi

Catatan untuk RKAKL:- Tidak dipecah.- Hanya satu dan untuk semua.- Semua MAK ada.- Fleksibel sesuai Rapim.

Page 20: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETSTRATEGI Pengelolaan SDM

KELTIAN

Infrastruktur(fsik, data, ...)Indikator Grup → prospek

(portofolio + kinerja)

SDM

Penelit PNS → seniorPenelit PPPK → muda

Mahasiswa S1-S3 → pelaksana

Kompetsi internal(anggaran internal)

Studi Lanjut + Bekerja di Grup- Program pasca byF research- Research Assistantship → eksternal- Technician Assistantship → internal

Kolaborasi DN / LN(kerja bareng & supervisi)

PENGUATAN KEUNGGULAN!

PENINGKATAN KUANTITAS + KUALITAS!

Berbasis botom-upMinat + mutual beneft, bukan perintah

→ negosiasi grup vs anggotaSK untuk penguat

Page 21: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETSTRATEGI Pengelolaan Kegiatan + Anggaran

Infrastruktur(SDM, peralatan, mitra LN)

Internal (APBN) - belanja pegawai - operasional kantor - investasi + operasional + pemeliharaan alat - bahan generik - jaringan + kemitraan

Bappenas + Kemkeu(PN, PB, SBSN, BA-BUN, KPBU, ...)

MITRA EKSTERNAL # program # persepsi eksternal # sumber daya lain (otoritas, ...)

+Dana eksternal

DN / LN(Pemda, swasta, ...)

KELUARANberbasis penilaian pihakketga, mult output

- Kemitraan- Lisensi- NA- KTI global- Paten- Hak Cipta- PVT- Desain Industri- Galur Hewan

- Bawa kepala kosong- Eksploitasi modal yang dimiliki

Page 22: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

REGULASI JFP BARU

PermenPANRB no. 34/2018 tentang JF Penelit→ Perka LIPI tentang Juknis JFP→ Perka LIPI tentang Penganugerahan Gelar Profesor Riset→ Perka LIPI tentang Komisi Etka Penelit di lingkungan LIPI

1) AK hanya untuk pemenuhan SKP tahunan, kenaikan jenjang dengan portofolio (Hasil Kerja Minimal)→ P. Ahli Utama: 25 AK, P. Ahli Madya: 20 AK, P. Ahli Muda: 15 AK, P. Ahli Pertama: 10 AK.→ Dinilai sd TP2U, tetapi wajib diunggah ke e-Penelit.→ Kewajiban maintainance per-4 tahun dengan HKM.→ Kenaikan jenjang dan HKM dinilai oleh Majelis Asesor, ada sidang tatap muka untuk naik jenjang.→ Mendorong kolaborasi: kontributor utama vs anggota

2) Perubahan syarat jabatan dan jenjang: min. S2, dan S3 untuk Penelit Ahli Utama

3) Diperbolehkan maintainance di semua jenjang sd BUP.

4) Dibuka jalur perpindahan jabatan dari JA dan JPT, serta JF lain selama memenuhi syarat HKM.

5) Gelar Profesor Riset diberikan saat memasuki jenjang Penelit Ahli Utama dengan melakukan orasi.

6) Tidak ada rangkap jabatan.

7) Masa transisi: → 5/8 tahun untuk kualifkasi pendidikan S2.→ 31 Desember 2018 harus masuk ke e-Penelit bagi yang ingin PAK diproses dengan regulasi lama.→ Rangkap jabatan sd 31 Desember 2018.→ Penelit Ahli Utama yang rangkap jabatan dapat melakukan orasi selama belum

dikeluarkan Keppres Pemberhentan JFP.

Page 23: Manajemen Riset di era 4 - pusbindiklat.lipi.go.idpusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/1_Sosialisasi... · sepanjang tetap kompettf dan memiliki posisi produk yang baik. 4)

MANAJEMEN RISETSTRATEGI Terintegrasi dan Berkelanjutan

hulu hilirSatker A

Keltan 1

Keltan 2

Keltan 3

Satker B

Keltan 2

Keltan 3Keltan 1 Keltan 4

Spektrum di setap level dan lini “sempit tetapi dalam”!!

KOLABORASI!!!

→ Kombinasi berbagai JF untuk melaksanakan tusi.→ Menawarkan ‘apa yang dimiliki’→ Eksploitasi semua modal yang ada.