Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

4
MODUL PEMROGRAMAN DASAR PERTEMUAN 4 Operator 1.Operator Aritmatika Adalah.operator yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian atau operator yg digunakan untuk melakukan perhitungan pada bilangan. Berikut ini merupakan tabel yang berisi macam-macam operator aritmatika yang dapat digunakan pada PHP. Operasi Operator Penambahan + Pengurangan - Perkalian * Pembagian / Sisa pembagian % Increment ++ Decrement Contoh penggunaan operasi operator diatas: $x = 100; $y = 10; Operasi Operator Contoh Sintaks Hasil Penambahan + $x + $y 110 Pengurangan - $x – $y 90 Perkalian * $x * $y 1000 Pembagian / $x / $y 10 Sisa Pembagian % $x % $y 0 Increment ++ $x++ 101 Decrement $x– 99 Berdasarkan contoh diatas, yang dimaksud dengan sisa pembagian adalah sisa dari hasil pembagian bukan hasil dari pembagian. Pada contoh diatas $x % $y = 0. Hasil ini didapat dari rumus sebagai berikut : $x – ($y * ($x / $y)). Pada contoh diatas 50 / 10 = 5. Lalu 50 – (10 * 5) = 0. Nah, sudah jelas kan dari mana nilai 0 itu didapat. Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan satu contoh lagi : misalkan nilai variabel $y diganti 6 untuk menghasilkan nilai hasil module division, pertama kita hitung adalah100/6 = 16,6 tapi kita mengambil nilai bulatnya saja, sehingga nilainya 16. PAK ANDI 1

description

Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

Transcript of Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

Page 1: Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

MOdul Pemrograman dasar PERTEMUAN 4

Operator

1.Operator Aritmatika

Adalah.operator yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian atau

operator yg digunakan untuk melakukan perhitungan pada bilangan. Berikut ini merupakan tabel yang berisi macam-

macam operator aritmatika yang dapat digunakan pada PHP.

Operasi Operator

Penambahan +

Pengurangan -

Perkalian *

Pembagian /

Sisa pembagian %

Increment ++

Decrement –

Contoh penggunaan operasi operator diatas:

$x = 100;

$y = 10;

Operasi Operator Contoh Sintaks Hasil

Penambahan + $x + $y 110

Pengurangan - $x – $y 90

Perkalian * $x * $y 1000

Pembagian / $x / $y 10

Sisa Pembagian % $x % $y 0

Increment ++ $x++ 101

Decrement – $x– 99

Berdasarkan contoh diatas, yang dimaksud dengan sisa pembagian adalah sisa dari hasil pembagian bukan hasil dari

pembagian. Pada contoh diatas $x % $y = 0. Hasil ini didapat dari rumus sebagai berikut : $x – ($y * ($x / $y)).

Pada contoh diatas 50 / 10 = 5. Lalu 50 – (10 * 5) = 0.

Nah, sudah jelas kan dari mana nilai 0 itu didapat. Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan satu contoh lagi :

misalkan nilai variabel $y diganti 6 untuk menghasilkan nilai hasil module division, pertama kita hitung adalah100/6 =

16,6 tapi kita mengambil nilai bulatnya saja, sehingga nilainya 16.

Catatan : Untuk nilai pecahan selalu diambil nilai bulatnya saja. misalkan nilai yang didapat 13,85 maka apabila

diambil nilai bulatnya maka akan menjadi 13.

2.Operator Relasi

Adalah operator penghubung yang berupa benar atau salah, sesuai dengan teorinya bahwa operator relasi

mengeluarkan tipe data Boolean sehingga contoh program di atas mengeluarkan output true atau false.

Contoh :

10>3 ;// true, kemudian

7<3;// false.

Pak Andi 1

Page 2: Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

MOdul Pemrograman dasar PERTEMUAN 4

3.Operator Logika

Adalah Operator yang digunakan untuk menggabungkan dua kalimat sehingga terbentuk kalimat gabungan. Nilai

kebenaran kalimat gabungan ini ditentukan oleh nilai kebenaran dari kalimat-kalimat pembentuknya. Operator logika di

sini bertindak sebagai fungsi.

Dan dalam kehidupan sehari hari dapat diambil contoh konjungsi magnetik misalnya:

A: Hari ini cuaca mendung

B: Hari ini akan hujan

C: Hari ini cuaca mendung dan hari ini akan hujan

D: Hari ini cuaca mendung karena itu hari ini akan hujan

Pak Andi 2

Page 3: Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

MOdul Pemrograman dasar PERTEMUAN 4

Pseudocode adalah kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau merupakan

penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah.

Pseudocode sering digunakan oleh seseorang untuk menuliskan algoritma dari

suatu permasalahan.

Pseudocode berisikan langkah angkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan

[hampir sama dengan algoritma], hanya saja bentuknya sedikit berbeda dari

algoritma.

Pseudo-code menggunakan bahasa yang hampir menyerupai bahasa

pemrograman.

Selain itu biasanya pseudo-code menggunakan bahasa yang mudah dipahami

secara universal dan juga lebih ringkas dari pada algoritma.

Beda antara algoritma dan pseudo-code

 

o Contoh algoritma mencari luas persegi panjang :

 

 

Algoritma Pseudo-code

Masukkan panjang Input panjang

Masukkan lebar Input lebar

Nilai luas adalah panjang x lebar Luas panjang x lebar

Tampilkan luas Print luas

 

o Contoh lain:

 

Algoritma Pseudo-code

 

Jika sudah selesai, cetak invoice

IF KONDISI_SELESAI = “DONE” THEN

 

PRINT INVOICE

Nilai A dibagi dengan 2 A ← A / 2

Jika nilai A lebih besar dari 2 maka

nilai A dikalikan 3

 

IF A > 2 THEN A ← A x 3

Pak Andi 3

Page 4: Modul Pemrograman Dasar Pertemuan 4 Dan 5

MOdul Pemrograman dasar PERTEMUAN 4

Dari dua bilangan A dan B, cari 

bilangan yang terbesar

 

 

IF A > B THEN PRINT A ELSE PRINT B

Masukkan semua mata kuliah

 

yang ingin diambil pada semester ini

DARI MATKUL = 0 SAMPAI MATKUL <=

MATKUL_DIINGINKAN, MASUKAN DATA

MATKUL

 

Sebenarnya tidak ada aturan mengikat tentang penulisan algoritma dan pseudo-

code, 

karena guna kedua hal ini adalah untuk memudahkan seseorang untuk

menggambarkan urutan suatu kejadian. Biasanya untuk para programmer, guna

kedua hal ini adalah sebagai dasar alur pembuatan program. Di mana dapat

merepresentasikan alur cerita dari client tentang kebutuhan dasar dari sebuah

program, sehingga lebih mudah untuk dipahami.

Jadi pseudo-code bisa dikatakan juga sebagai algortima yang sudah sedikit

digabungkan dengan bahasa pemrograman yang akan digunakan.

Pak Andi 4