Modul Lab Diagnosa

download Modul Lab Diagnosa

of 47

Transcript of Modul Lab Diagnosa

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    1/47

    LABORATORIUM KLINIK 1 :PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

    Alat-alat untuk pemerikaan !emat"l"#i

    Peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan hematologi antara

    lain:

    1$ Lanet %ara!

    Lanset darah disposable (sekali buang) diperlukan untuk mendapatkan

    darah kapiler.Lanset yang baik adalah sekali berujung tajam dan

    melebar.

    &$ 'arum( emprit %an )"t"l

    Jarum dan semprit disposable digunakan untuk memperoleh darah

    vena dan arteri.Jarum hendaknya cukup besar, berujung runcing, tajam

    dan lurus.Lebih baik lagi jika digunakan jarum dan tabung hampa

    udara steril (venoject) yang membuat darah terhisap ke dalam tabung

    dan benar-benar tak tercemar.otol kecil steril digunakan untuk

    menampung darah setelah diambil ke dalam semprit.

    !enoject

    *$ Hem"it"meter

    "emositometer digunakan untuk menghitung eritrosit, lekosit dan

    trombosit.#lat ini terdiri atas kamar hitung, kaca penutup dan pipet.

    a. $amar hitung

    $amar hitung yang banyak digunakan adalah improved %eubauer.

    &ambar detail dari kamar hitung dapat #nda lihat pada gambar.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    2/47

    b. $aca penutup

    $aca penutup dibuat benar-benar datar, agak lebih tebal dari kaca

    obyek.

    c. Pipet

    Pipet yang digunakan adalah pipet 'homa untuk mengencerkan

    eritrosit, terdiri atas pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar

    pada salah satu ujung membentuk bola.i dalam bola terdapat

    sebutir kaca merah.

    Pipet 'homa untuk mengencerkan lekosit sama dengan pipet

    eritrosit, namun di dalam bola terdapat sebutir kaca putih.

    $amar hitung

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    3/47

    Pipet 'homa

    +$ Hem"#l")in"meter ,!em"meter

    "emoglobinometer digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin

    secara sederhana. "emometer ahli masih digunakan di laboratorium-

    laboratorium kecil atau di lembaga-lembaga pelayanan kesehatan

    dasar misalnya puskesmas. ehingga, meskipun cara ini tak dianjurkan

    karena akurasinya yang rendah namun masih perlu dipelajari. #lat ini

    terdiri atas "*l, tabung reaksi dan pengaduk, pipet hemogobin serta

    +arna pembanding.

    .$ Ka/a ")0ek %an ka/a penutup

    $aca obyek berukuran inci. ebaiknya pinggir kaca obyek benar-

    benar rata sehingga baik untuk membuat sediaan apus. $aca penutup

    harus tipis supaya dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    4/47

    ara memper"le! ampel %ara!

    alam pemeriksaan hematologi umumnya digunakan darah kapiler dan

    darah vena.

    1$ 2ara! kapiler

    arah kapiler diambil dari ujung jari atau anak daun telinga untuk

    orang de+asa dan dari tumit atau ibu jari kaki untuk bayi.'ak boleh

    mengambil sampel darah dari bagian tubuh dengan gangguan

    sirkulasi, misalnya sianosis atau iskemia. *ara mengambil sampel

    darah kapiler adalah:

    a. Lakukan desin/eksi dengan alkohol 012 dan biarkan sampai

    mengering.

    b. Pegang bagian yang dipilih supaya tak bergerak

    c. 'ekan sedikit untuk mengurangi nyeri

    d. 'usuk dengan cepat dan cukup dalam menggunakan lanset. 3ntuk

    jari, tusuk secara tegak lurus dengan garis-garis sidik jari, jangan

    sejajar.3ntuk daun telinga, tusuk pinggirnya, jangan sisinya. Jangan

    dipijat-pijat, karena darah akan bercampur dengan cairan jaringan

    sehingga menjadi lebih encer, yang berdampak terhadap akurasi

    hasil pemeriksaan.

    e. uanglah tetes darah pertama dengan kapas kering.

    &$ 2ara! 3ena

    Pada orang de+asa vena yang sering diambil darahnya adalah vena

    dalam /ossa kubiti.3ntuk bayi, darah vena dapat diambil dari vena

    jugularis atau sinus sagitalis superior. *ara mengambil darah vena

    adalah:

    a. Lakukan desin/eksi dengan alkohol 012 dan biarkan sampaimengering.

    b. Pasang torniket, sarankan mengepal dan membuka tangan berkali-

    kali supaya vena terlihat jelas

    c. 'egangkan kulit di atas vena dengan tangan non dominan supaya

    vena tak bergerak

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    5/47

    d. 'usuk kulit dengan jarum sampai masuk vena

    e. Longgarkan torniket secara perlahan, lalu hisap darah sesuai dengan

    kebutuhan

    /. uanglah tetes darah pertama dengan kapas kering.

    g. Pasang kapas alkohol di atas jarum lalu cabut jarum dengan cepat

    h. 'ekan daerah tusukan dengan kapas sampai beberapa menit (boleh

    dilakukan oleh pasien).

    i. *abut jarum dari semprit lalu alirkan darah ke botol secara perlahan

    melalui dinding botol supaya tidak terjadi lisis sel-sel darah.

    Pemerikaan ka%ar !em"#l")in ,H)

    *ara pemeriksaan kadar "b yang la4im digunakan adalah cara /otoelektrik

    dan kolorimetrik visual.

    1$ ara 4"t"elektrik

    engan cara ini, hemoglobin diubah menjadi sianmethemoglobin

    (hemoglobin-sianida) dalam larutan yang berisi kalium/errisianida dan

    kalium sianida. Larutan rabkin mengubah hemoglobin,

    oksihemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin menjadi

    sianmethemoglobin. *ara ini tidak kita bahas lebih lanjut, yang jelas

    cara ini sangat bagus untuk laboratorium rutin karena memiliki akurasi

    yang sangat tinggi.

    &$ ara k"l"rimetrik 3iual ,/ara Sa!li

    engan cara ini, hemoglobin diubah menjadi hematin asam yang

    ber+arna coklat. $emudian +arna ini dibandingkan dengan +arna

    standar secara visual. Langkah-langkah pemeriksaan dengan cara

    ahli yaitu:a. 5asukkan 6 tetes "*l 1, % ke dalam tabung pengencer

    b. 7sap darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulan 8'# atau

    oksalat dengan menggunakan pipet "b sampai tanda 91 L tanpa

    terputus

    c. "apuslah darah diluar ujung pipet

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    6/47

    d. egera alirkan darah ke dasar tabung, jangan sampai ada

    gelembung udara

    e. #ngkat pipet sedikit lalu hisap "*l 9 atau kali untuk membersihkan

    darah

    /. #duklah supaya cepat terjadi reaksi antara darah dan "*l. elama

    pengadukan tambahkan setetes demi setetes a;uades.

    g. etelah -6 menit bandingkan +arna tersebut dengan +arna standar

    sampai benar-benar sama. acalah kadar "b setinggi permukaan

    cairan dalam tabung

    $elemahan metode ini adalah:

    a. 'ak semua hemoglobin menjadi hematin asam, misalnya

    karboksihemoglobin ("b-*

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    7/47

    >. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di

    atas meja

    0. $ocok pipet selama menit, jaga agar cairan tak terbuang dari pipet

    ?. uang semua cairan di batang kapiler (-= tetes) dan cepat sentuhkan

    ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup

    dengan sudut 1o. iarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya

    kapilaritas

    @. iarkan 9- menit supaya lekosit mengendap

    1. &unakan lensa obyekti/ mikroskop dengan pembesaran 1 kali, /okus

    dirahkan ke garis-garis bagi.

    . "itunglah lekosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan, ke ba+ah

    lalu ke kiri, ke ba+ah lalu ke kiri dan seterusnya. 3ntuk sel-sel pada garis,

    yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas.

    9. Jumlah lekosit per L darah adalah: jumlah sel A 61

    Pen#!itun#an eritr"it

    3ntuk menghitung eritrosit, darah diencerkan dalam pipa eritrosit lalu

    dimasukkan ke dalam kamar hitung.Pengencer yang digunakan adalah

    larutan "ayem. Langkah-langkah pemeriksaan yang diterapkan adalah:

    . "isap darah kapiler, darah 8'# atau darah oksalat sampai tanda 1,6.

    9. "apus kelebihan darah di ujung pipet .

    . 5asukkan ujung pipet ke dalam larutan "ayem dengan sudut =6o, tahan

    agar tetap di tanda 1,6. 7sap larutan "ayem hingga mencapai tanda 1.

    Jangan sampai ada gelembung udara .

    =. 'utup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap .

    6. $ocok selama 6-1 detik .

    >. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di

    atas meja.

    0.$ocok pipet selama menit, jaga agar cairan tak terbuang dari pipet.

    ?. uang semua cairan di batang kapiler (-= tetes) dan cepat sentuhkan

    ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    8/47

    dengan sudut 1o. iarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya

    kapilaritas

    @. iarkan 9- menit supaya eritrosit mengendap

    1. &unakan lensa obyekti/ mikroskop dengan pembesaran =1 kali, /okus

    dirahkan ke garis-garis bagi dalam bidang besar yang tengah.

    . "itunglah eritrosit di 6 bidang sedang yang masing-masing tersusun atas

    > bidang kecil, dari kiri atas ke kanan, ke ba+ah lalu ke kiri, ke ba+ah lalu

    ke kiri dan seterusnya. 3ntuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada

    garis kiri dan atas.

    9. Jumlah lekosit per L darah adalah: jumlah sel A 1111

    Penghitungan lekosit dan eritrosit(lingkaran besar: daerah penghitungan lekosit, lingkaran kecil: daerah

    penghitungan eritrosit)Pen#!itun#an tr"m)"it

    #da 9 cara penghitungan trombosit yaitu cara langsung dan cara tak

    langsung. *ara tak langsung tidak dibahas dalam kuliah ini.3ntukmenghitung trombosit secara langsung, darah diencerkan dalam pipet

    eritrosit lalu dimasukkan ke dalam kamar hitung.Pengencer yang digunakan

    adalah larutan Bees 8cker. Langkah-langkah pemeriksaan yang diterapkan

    adalah:

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    9/47

    . "isap cairan Bees 8cker sampai tanda CD dan buang lagi cairan tersebut

    9. "isap darah sampai tanda 1,6 dan cairan Bees 8cker sampai tanda 1

    lalu kocok selama menit

    . Lanjutkan langkah-langkah seperti penghitungan eritrosit

    =. iarkan kamar hitung selama 1 menit dalam posisi horisontal supaya

    trombosit mengandap

    6. "itunglah trombosit dalam seluruh bidang besar tengah dengan lensa

    obyekti/ besar

    >. Jumlah trombosit per L darah adalah: jumlah trombosit 9111.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    10/47

    Se%iaan !apuan %ara!

    ediaan hapusan darah penting untuk pemeriksaan keadaan trombosit,

    keadaan eritrosit dan keadaan lekosit.*ara membuat sediaan hapusan darah

    dapat menggunakan kaca obyek dan menggunakan kaca penutup. alam

    kuliah ini hanya kita bahas cara yang pertama saja yaitu:

    . entuhlah setetes kecil darah (diameter maksimal 9 mm) kira-kira 9 cm

    dari tepi kaca obyek. arah yang dipakai adalah darah kapiler, darah

    heparin atau darah 8'#.

    9. Letakkan kaca obyek dengan darah di sebelah kanan

    . engan tangan kanan, letakkan kaca obyek lain di kiri tetes darah, lalu

    gerakkan ke kanan sampai menyentuh darah

    =. 'unggu darah menyebar sampai E cm dari sudut kaca penggese

    6. &eser kaca ke kiri dengan sudut 1-=6o, jangan menekan ke ba+ah

    >. iarkan sediaan mengering di udara

    0. 'ulis nama klien dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    11/47

    Pembuatan apusan darah dengan menggunakan kaca obyek

    etelah hapusan darah selesai, dilanjutkan dengan pe+arnaan dengan

    berbagai cara misalnya pe+arnaan Fright dan &iemsa. 'eknik pe+arnaan

    tidak perlu dibahas dalam kuliah ini. engan pe+arnaan maka keadaan sel-

    sel darah akan terlihat jelas di ba+ah mikroskop.

    "#7L P8F#B%##% &785# "#7L P8F#B%##% FB7&"'

    Contoh hasil pewarnaan dengan cara Giemsa dan Wright

    Kea%aan tr"m)"it

    alam pemeriksaan keadaan trombosit yang perlu diperhatikan adalah

    jumlah dan mo/ologi trombosit. Jumlah trombosit dihitung dalam 11

    lapangan penglihatan dan secara normal akan didapatkan lebih dari 611-

    611 trombosit. Pemeriksaan mor/ologi trombosit dilakukan untuk

    mengetahui apakah ada kelainan bentuk trombosit.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    12/47

    Keadaan trombosit

    Kea%aan eritr"it

    alam pemeriksaan keadaan eritrosit yang perlu diperhatikan adalah

    mo/ologi eritrosit meliputi bentuk bentuk, ukuran dan karakteristik +arna.

    Morologi eritrosit#da beberapa kelainan mor/ologi eritrosit antara lain:

    . #nisositosis (abnormalitas ukuran eritrosit).

    *ontoh mikrosit (eritrosit lebih kecil dari normal) pada kasus anemia

    deGsiensi besi dan makrosit (eritrosit lebih besar dari normal) pada kasus

    anemia deGsiensi asam /olat.

    9. Poikilositosis (abnornalitas bentuk eritrosit yaitu ada yang tidak bundar)

    *ontohnya adalah kondisi hemoglobin patologik dan beberapa jenis

    anemia.

    . Polikromasi (terdapat beberapa eritrosit dengan +arna kebiruan di antara

    eritrosit normal yang ber+arna merah)

    Polikromasi menunjukkan adanya eritrosit yang masih muda.

    =. "ipokrom (bagian pucat di tengah eritrosit meluas).

    $eadaan ini menunjukkan rendahnya kadar hemoglobin

    6. /erosit (eritrosit mendekati bentuk bola)

    *ontoh kasus ini adalah anemia hemolitik

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    13/47

    Kea%aan lek"it

    alam pemeriksaan keadaan lekosit yang perlu diperhatikan adalah hitung

    jenis (diHerential counting) lekosit.

    Jenis-jenis lekosit

    "itung jenis adalah menghitung 11 lekosit dan mengelompokkan

    berdasarkan jenis-jenisnya.3rutan pengelompokan adalah basoGl, eosinoGl,

    netroGl (batang dan segmen), lim/osit dan monosit. %ilai normal dari hitung

    jenis adalah basoGl: 1-2, eosinoGl: -2, netroGl batang: 9->2, netroGl

    segmen: 61-012, lim/osit: 91-=12 dan monosit: 9-?2.

    !itung "enis lekosit tinggi dan rendah

    Men#!itun# retikul"it

    etelah eritrosit muda kehilangan inti, sebagian kecil B%# tertinggal di

    dalam eritrosit.el ini dinamakan retikulosit. Jumlah retikulosit normal adalah

    1,6-,62 dari jumlah eritrosit, yaitu 96111-06111 per L darah.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    14/47

    Menghitung retikulosit

    La5u en%ap %ara! ,LE2

    Laju endap darah adalah kecepatan pengendapan eritrosit, oleh karena itu

    untuk mengukurnya diperlukan darah dengan anti koagulan. #da 9 cara

    pemeriksaan L8 yaitu cara Fintrobe dan cara Festergren. Pada kuliah ini

    hanya diberikan contoh cara Fintrobe, dengan langkah langkah sebagai

    berikut:

    . #mbil darah 8'# atau darah oksalat

    9. engan menggunakan pipa Fintrobe, masukkan darah ke dalam tabung

    Fintrobe hingga tanda 1 mm. *egah terjadinya gelembung udara.

    . iarkan tabung Fintrobe dalam posis tegak lurus selama >1 menit

    =. acalah tinggi lapisan plasma dalam milimeter dan catat sebagai L8.

    %ilai L8 normal adalah pria: I 1 mmjam dan +anita: I 6 mmjam

    Hemat"krit

    "ematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 11 ml darah. #da 9 cara

    pemeriksaan hematokrit yaitu cara Fintrobe dan cara mikrometode. Pada

    kuliah ini hanya dibahas cara Fintrobe, dengan langkah langkah

    pemeriksaan sebagai berikut:

    . #mbil kapiler atau darah 8'#, darah heparin atau darah oksalat lalu

    masukkan ke dalam tabung Fintrobe hingga tanda 11 di atas.

    9. 5asukkan tabung ke dalam sentri/uge yang cukup besar lalu pusingkan

    selama 1 menit dengan kecepatan 111 rpm

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    15/47

    . acalah hasilnya dengan memperhatikan:

    a. Plasma di atas (kuning) dibandingkan dengan kaliumbikromat dan

    intensitasnya disebut satuan. atu satuan adalah :1111

    b. $etebalan lapisan putih (lekosit dan trombosit)

    c. !olume sel-sel darah merah.

    %ilai hematokrit normal adalah pria: =1-=?2 dan +anita: 0-=2

    Maa per%ara!an ,)lee%in# time

    5asa perdarahan digunakan untuk menilai /aktor-/aktor ekstravaskuler dari

    hemostasis (pembekuan darah). #da 9 cara pemeriksaan yang la4im

    digunakan yaitu cara 7vy dan cara uke. Langkah-langkah pemeriksaan masa

    perdarahan adalah:

    . ersihkan bagian voler lengan ba+ah (cara 7vy) atau anak daun telinga

    (cara uke) dengan alkohol 012 dan tunggu sampai kering.

    9. $husus untuk cara 7vy pasang manset sGgmomanometer pompa

    sampai batas tekanan =1 mm"g lalu pertahankan tekanan tersebut

    . *ara 7vy: tegangkan kulit dan tusuk dengan lanset sedalam mm di

    lokasi jari diba+ah lipat siku

    =. $etika darah mulai keluar, hidupkan stop+atch

    6. 7sap tetesan darah dengan kertas saring tiap 1 detik, cegah menekan

    kulit saat menghisap darah

    >. $etika darah tak terhisap hentikan stop+atch dan catatlah +aktunya

    5asa perdarahan normal adalah -> menit.Jika melampaui 1 menit

    perdarahan belum berhenti, hentikan percobaan.atalkan percobaan jika

    hasil percobaan kurang dari menit, karena terjadi akibat kurang dalamnya

    tusukan.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    16/47

    Pemeriksaan masa perdarahanMaa pem)ekuan ,/l"ttin# time

    5asa pembekuan digunakan untuk menilai /aktor-/aktor pembekuan darah,

    khususnya /aktor pembentuk tromboplastin dan /aktor trombosit, serta kadar

    Gbrinogen. #da 9 cara pemeriksaan yang la4im digunakan yaitu modiGkasi

    cara Lee dan Fhite serta cara uke. Langkah-langkah untuk pemeriksaan

    dengan modiGkasi cara Lee dan Fhite adalah:

    . ediakan dalam rak = tabung berdiameter 0-? mm

    9. #mbil 6 cc darah vena, saat darah masuk semprit jalankan stop+atch.

    . 5asukkan cc darah ke dalam setiap tabung

    =. 'iap 1 detik, angkat tabung pertama dan miringkan untuk melihat

    bekuan. *egah tabung lain agar tak bergoyang

    6. etelah darah di tabung pertama membeku, periksa tabung kedua tiap 1

    detik. *atatlah +aktunya

    >. Lakukan langkah berikutnya untuk tabung ketiga dan keempat

    0. 5asa pembekuan adalah masa pembekuan rata-rata dari tabung kedua,

    ketiga dan keempat

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    17/47

    Pemeriksaan Masa Pembekuan

    5asa pembekuan normal adalah >-6 menit. 5asa pembekuan melebihi 91

    menit menunjukkan abnormalitas

    #aktor$aktor pembekuan darah

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    18/47

    Mekanisme hemostasis ( pembekuan darah )

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    19/47

    Pemerikaan #"l"n#an %ara!

    #da berbagai macam penggolongan darah, namun yang akan kita praktikkan

    pada kesempatan ini adalah penetapan sistem golongan darah #

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    20/47

    =. Perhatikan aglutinasi dengan mata telanjang, lalu benarkan dengan

    menggunakan mikroskop.

    *atatan:

    - Farna serum anti #: hijaubiru

    - Farna serum anti : kuning

    - arah yang diperiksa boleh darah kapiler segar atau darah vena yang

    telah membeku terlebih dahulu yang kemudian sel-selnya dilepaskan

    memakai ujung lidi.

    - Jumlah darah yang dicampur dengan serum sebaiknya mencapai nilai

    hematokrit 92.

    - #nti serum kuat memberikan hasil tegas dalam +aktu kurang dari

    menit, sebaiknya hasil diperiksa setelah 9 menit dan selanjutnya

    disusul pemeriksaan ulang setelah le+at 91 menit. 'indakan terakhir

    mengamankan adanya subgroup lemah dalam golongan #.

    - Jaga jangan sampai bahan pemeriksaan mengering pada object glass.

    - 3ntuk menghindari kesalahan, sebaiknya gunakan juga serum anti #,

    (serum golongan

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    21/47

    !asil pemeriksaan golongan darah

    LABORATORIUM KLINIK & :

    PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

    v Pemerikaan Gluk"a

    5etode : GO2 PAP

    Prinsip : -&lukosa K "< K

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    22/47

    *ara kerja :

    N isiapkan tabung reaksiN ipipet masing-masing ke dalam tabung

    lanko tandar ampel

    tandar - 1 ul -

    ampel - - 1 ul

    Beagen $erja 111 Ol 111 Ol 111 Ol

    N "omogenkan , lalu diikunbasi selama 6 menit pada suhu 0 * kemudian

    dibaca pada /otometer 611 dengan menekan &lukosa.N %ilai %ormal :

    &ula arah e+aktu : I ?1 mgdl

    &ula arah Puasa : 01 - 1 mgdl

    &ula arah 9 jam PP : I =1 mgdl

    v Pemerikaan !"leter"l

    Met"%e : HO2-PAPPrinsip : $olesterol ditentukan secara en4imatik menggunakan

    kolesterol esterase dan kolesterol oksidase. "idrogen peroksida membentuk

    +arna merah bila bereaksi dengan =-aminopena4one dan /enol diba+ah

    pengaruh peroksidase. 7ntensitas +arna sebanding dengan kosentrasi

    kolesterol dan dapat ditentukan secara /otometrik.

    Alat %an Ba!an :

    M klinipet 1 ul dan 111 ul

    M PhotometerM 'abung reaksi dan rak tabungM 'ip.M 'issueM erumM Beagen *holesterolM tandar *holesterol

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    23/47

    ara ker5a :

    N isiapkan tabung reaksiN Pipet masing-masing ke dalam tabung :

    lanko tandar ampel

    ampel - - 1 Ol

    Larutan

    standar- 1 Ol -

    Beagen $erja 111 Ol 111 Ol

    N icampur dengan baik, lalu diinkubasi selama 6 menit pada suhu 0*

    kemudian dibaca pada /otometer dengan menekan *holesterol

    %ilai normal : Laki-laki dan Perempuan I911 mgdl

    v Pemerikaan Uri/ A/i% ,Aam Urat

    Met"%e : Tet En60mati/

    "l"urimetri/

    Prinsip : 3rid #cid K "9< K

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    24/47

    ampel - - 91 Ol

    Beagen $erja 111 Ol 111

    Ol

    111 Ol

    *ampur dengan baik, Lalu diinkubasi selama 1 menit padda suhu 0*

    kemudian dibaca padaphotometer .

    %ilai normal :

    Laki-laki : 9,> Q 0,9 mgdl

    Perempuan : 9,> Q 0,9 mgdl

    v Pemerikaan Billiru)in T 7 2

    Met"%e : 'en 2raik-Gr"4

    Prinsip :

    Billiru)in T"tal

    itentukan oleh reaksi dengan dia4oti4e asam sul/anilic, dalam ca/ein,

    dengan hasil akhir a4opigmen. Beaksi yang sama tetapi ketiadaan ca/ein

    digunakan illirubin irek.

    Biliru)in 2irek

    ilirubin bekerja berdasarkan reaksi dia4o, yaitu reaksi langsung antara

    bilirubin dengan dia4o yang akan menghasilkan #4obilirubin yang ber+arna

    merah muda . 7ntensitas +arna yang terbentuk setara dengan kadar bilirubin

    dan selanjutnya diukur dengan /otometer.

    Beaksi ilirubin irek

    ilirubin K # R irek #4o ilirubin

    ilirubin 7ndirek

    ilirubin beraksi cepat dengan ia4oti4ed ul/anilic #cid (#) setelah

    penambahan reagen yang dapat mempercepat reaksi misalnya : 5ethanol,

    7ntensitas +arna diukur dengan /otometer untuk mendapat konsentrasi

    tertentu.

    Beaksi ilirubin 7ndirek

    ilirubin K # K #ccelerator R (5ethanol) 'otal #4o ilirubin

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    25/47

    Alat %an Ba!an :

    M $linipet 91 Ol, 111 OlM 'abung Beaksi

    M Sotometer 611M 'ipsM erumM Beagen ilirubin

    ara Ker5a

    Billiru)in 2ire/t

    Blank" Sampelerum

    B eagen

    Beagen 9

    %a*l

    61 Ol

    111 Ol

    1 ul

    -

    61 Ol

    111 Ol

    1 ul

    -

    7nkubasi selama 6 menit pada suhu 0* kemudian dibaca pada layar B#.61

    dengan menekan il.irect

    Billiru)in T"tal

    lanko ampel

    erum

    Beagen

    Beagen 9

    Beagen

    Beagen =

    61 Ol

    111

    Ol

    1 ul

    -

    7nkubasi 6 menit,

    lalu tambahkan

    -

    61 Ol

    111 Ol

    1 ul

    -

    -

    *ampur homogenkan, inkubasi 1 menit pada suhu 91-96 *.

    aca pada /otometer 611

    %ilai %ormal :

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    26/47

    ilirubin 'ota : I, mgdl

    ilirubin irek :I1,1 mgdl

    v Pemerikaan Urea

    Met"%e : Tet En60mati/ "l"urimetri

    Prinsip : 3rea K "9<

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    27/47

    N icamspur dengan baik, Lalu diinkubasi selama 1 menit pada suhu 0*

    kemudian dibaca pada /otometer 611 dengan menekan 3reum

    Pemeriksaan Creatinin

    Metode : Jaffe (tanpa deproteinase)

    Prinsip : Kreatinin dengan asam pikrat membentuk kompleks warna orange merah dalam larutan alkali. Absorbance warna kompleks ini sebanding

    dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.

    Alat dan Bahan

    - Micropipet 500

    - Tabung reaksi

    - lue tipe- !entri"uge

    - eackerglass

    - Potometer - #eagensia $

    - #eagensia %

    Cara kerja

    & ' ()% nm *tandar ' %00

    *uhu ' +,o! Program ' cst

    ipipet ke dalam kuet semi micro macro*ampelstandar (0l (0l

    #eagen ker/a )00l )00l

    icampur dan /alankan stopwatch. *etelah +0 detik dibaca

    pada

    otometer

    1ilai #u/ikan 2aki-2aki : 034-$3$ mgdl

    Perempuan : 034-$3$ mgdl

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    28/47

    v Pemerikaan SGOT ,ASAT

    Met"%e : Kinetik Ber%aarkan rek"men%ai I8

    Prinsip : 9-

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    29/47

    Piruvat yang dihasilkan sebanding dengan oksidasi dari %#" menjadi %#.

    Beaksi tersebut menggambarkan aktiGtas #L' dan diukur secara /otometrik.

    Alat %an )a!an :

    M 'abung Beaksi K Bak

    M B#.61M erumM Beagen $erjaM klinipetM 'ip

    ara Ker5a:

    ebelum ditambahkan serum, reagen kerja di inkubasi terlebih dahulu selama

    1 menit pada suhu 01*.

    erum ditambahkan pada saat pembacaan dengan panjang gelombang =1

    nm.

    Nilai N"rmal

    Laku-laki : +& U;L

    Perempuan : *< U;L

    Pemeriksaan Trigliserida

    Metode : GODPAP

    !. Prinsip : Trigliserida diukur setelah hidrolisa enimatik dengan lipase indicator

    6uinonemine dibentuk dari h7drogen peroksida (amino pr7me chlorophenol dibawah pengaruh

    katalisa peroksidaAlat dan Bahan

    Tabung

    Mikropipet

    8ellow tip . blue tip

    otometer

    eacker 9lass

    Pipet kedalam tabungBeagen $erja

    erum

    111 ul

    61 ul

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    30/47

    #eaegnsia $

    *erum

    Cara !erja :

    lanko *tandar Tes

    *tandar $0 ul

    *ampel $0 ul

    #g n7m $000ul $000 ul $000 ul

    icampur diinkubasi pada %0-%5;! selama $0 menit

    & ' 5(4 nm *tandar ' %00

    *uhu ' %5o! Program ' c

    P"M"#$!%AA& TOTA' P#OT"$&

    Metode : Biret

    Prinsip :

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    31/47

    3, gdl atau 44 @ ,, gl

    P"M"#$!%AA& A'BM$&

    Metode : BCG (Brom*resol Green

    Prinsip :romcresol 9reen dengan albumin dalam larutan bu""er sitrat membentuk

    kompleks warna.Absorbance dari kompleks warna ini proporsional dengan konsentrasi albumin

    dalam sampel.

    Alat dan ahan :

    otometer

    Pipet Automatik $0 dan $000 #eagen warna dan standart

    Tabung #eaksi

    lue dan 8ellow tipe!ara Ker/a :Pan/ang gelombang 5(4nm Program cst

    Tebal Ku?et $cm

    Temperatur %0-%5 !Y Pengukuran terhadap lanko #eagen

    lanko *tandart Test

    *ampel - - $0

    *tandart - $0 -

    #eagen arna $000 $000 $000

    !ampur3diinkubasi 5 menit3ukur absorbance standart dan sampel terhadap

    blanko reagen dalam waktu +0 menit.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    32/47

    1ilai #u/ukan :alam serum atau plasma +3>-53$ grdl atau +>-5$ grl

    LABORATORIUM KLINIK * :URINALISAPemili!an ampel urin

    "asil urinalisa (pemeriksaan urin) terhadap kumpulan urin sepanjang 9= jam

    pada seseorang akan memberikan hasil yang hampir sama dengan urin

    sepanjang 9= jam berikutnya. %amun meskipun pada hari yang sama, hasil

    pemeriksaan pada saat-saat tertentu akan memberikan hasil yang berbeda.

    ebagai contoh, urin pagi berbeda dengan urin siang atau malam. erbagai

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    33/47

    jenis sampel urin antara lain urin se+aktu, urin pagi, urin postprandial, urin

    9= jam serta urin gelas dan urin 9 gelas pada pria

    1$ Urin e=aktu

    3rin se+aktu adalah urin yang dikeluarkan pada suatu +aktu yang tak

    ditentukan secara khusus.3rin ini dapat digunakan untuk berbagai macam

    pemeriksaan.3rin ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang mengikuti

    pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus.

    &$ Urin pa#i

    3rin pagi adalah urin yang dikeluarkan paling pagi setelah bangun tidur.3rin

    pagi lebih pekat daripada urin siang sehingga cocok untuk pemeriksaan

    sedimen, berat jenis, protein dll.agi kalangan kebidanan, urin pagi baik

    untuk pemeriksaan kehamilan berdasarkan adanya hormon human chorionic

    gonadotrophin ("*&) di dalam urin.

    *$ Urin p"tpran%ial

    3rin postprandial adalah urin yang pertama kali dilepaskan ,6- jam setelah

    makan. 3rin ini berguna untuk pemeriksaan glukosuria (adanya glukosa di

    dalam urin)

    +$ Urin &+ 5am

    3rin 9= jam adalah urin yang dikumpulkan selama 9= jam, dengan cara:

    a. iapkan botol besar bersih bertutup (minimal ,6 L) umumnya dilengkapi

    penga+et.

    b. Jam 0 pagi urin dibuang.

    c. 3rin selanjutnya (termasuk jam 0 esok hari) ditampung dan dicampur.

    3rin 9= jam diperlukan untuk pemeriksaan kuantitati/

    #da juga urin yang tak tak penuh 9= jam, misalnya urin siang 9 jam (jam 0

    pagi sampai dengan jam 0 malam) , urin malam 9 jam (jam 0 malam sampai

    dengan jam 0 pagi), urin 9 jam dll.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    34/47

    .$ Urin * #ela %an urin & #ela

    3rin gelas adalah urin yang ditampung sejumlah gelas, dengan cara:

    a. eberapa jam sebelumnya penderita dilarang berkemih

    b. iapkan gelas (sebaiknya gelas sedimen)

    c. Penderita berkemih langsung ke dalam gelas tanpa henti

    &elas 7 diisi 91-1 ml pertama (berisi sel-sel uretra pars anterior dan

    prostatika)

    &elas 77 diisi volume berikutnya (berisi unsur-unsur dari kandung kemih)

    &elas 777 diisi volume terakhir (berisi unsur-unsur khusus dari uretra pars

    prostatika dan getah prostat)

    3rin 9 gelas diperoleh dengan cara sama dengan urin gelas, dengan 9 gelas

    saja, gelas pertama diisi 61-06 ml.

    3rin ini digunakan untuk menentukan letak radang atau lesi yang

    menghasilkan darah atau nanah pada urin seorang pria.

    Pemerikaan urin rutin

    Pemeriksaan urin rutin meliputi: jumlah urin, makroskopis (+arna dan

    kejernihan), berat jenis, protein, glukosa serta pemeriksaan sedimen.

    1$ 'umla! urin

    Jumlah urin dapat diukur dengan urin 9= jam, urin 9 jam, timed specimen

    pada pemeriksaan tertentu serta urin se+aktu. Jumlah urin berkaitan dengan

    /aal ginjal, keseimbangan cairan tubuh serta pena/siran hasil pemeriksaan

    kuantitati/ dan semi kuantitati/ urin.

    &$ >arna urin

    $uning muda sampai dengan kuning normal'ak ber+arna angat encer$uning sangat tua angat pekatZ bilirubinuria

    5erah sampai merah kecoklatan hematuria, hemoglobinuria,myoglobinuria

    *oklat kemerahan sampai coklat myoglobinuria, hemoglobinuria,

    methemoglobin"ijau bilirubinuria

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    35/47

    *$ Ke5erni!an urin

    $ejernihan dapat diperiksa dengan cara yang sama dengan pemeriksaan

    +arna urin. #da beberapa macam hasil yaitu: jernih (normal), agak keruh,keruh dan sangat keruh. $ekeruhan urin disebabkan oleh bakteri, sedimen,

    lemak, dll.

    +$ Berat 5eni urin

    erat jenis urin diukur dengan bantuan alat urinometer.Jika volume urin kecil,

    maka dapat digunakan re/raktometer.erat jenis urin normal adalah 1>-

    199.erat jenis berhubungan dengan diuresis.emakin besar diuresis, makin

    rendah berat jenisnya.erat jenis berkaitan dengan pekatnya urin (/aal

    pemekat ginjal). &lukosuria akan meningkatkan berat jenis urin.

    .$ Bau urin

    au urin dari semula (bukan bau akibat dibiarkan tanpa penga+et) memiliki

    makna.au normal disebabkan oleh asam-asam organik yang mudah

    menguap. au abnormal dapat disebabkan oleh

    a. 5akanan mengandung atsiri (jengkol, petai, durian dll.)

    b.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    36/47

    ndikator p! urine

    @$ Pr"tein

    Proteinuria ditandai dengan adanya kekeruhan. Proteinuria ditentukan dengan

    berbagai cara yaitu: asam sul/osalisilat, pemanasan dengan asam asetat,

    carik celup (hanya sensiti/ terhadap albumin).

    Penetapan jumlah protein ditentukan dengan urin 9= jam atau 9 jam,

    dengan cara 8sbach.

    Pemeriksaan protein urine

    erikut ini adalah langkah-langkah penentuan adanya protein dengan cara

    pemanasan dengan asam asetat:

    a. 5asukkan urin jernih ke dalam tabung reaksi sampai 9 penuh

    b. Pegang ujung ba+ah tabung, panasi lapisan atas urin sampai mendidih

    selama 1 detik

    c. andingkan kekeruhan lapisan atas dengan lapisan ba+ah urin. Jika keruh

    mungkin disebabkan oleh protein

    d. 'etesi urin dengan asam asetat >2 (-6 tetes). Jika tetap keruh maka tes

    protein positi/. Jika kekeruhan hilang, penyebab kekeruhan pertama adalah

    kalsium /os/at atau kalsium karbonat

    e. Panasi sekali lagi sampai mendidih, lalu tentukan hasilnya:

    - 'ak ada kekeruhan : -

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    37/47

    - #da kekeruhan ringan tanpa butir-butir : K (protein 1,1-1,162)

    - $ekeruhan mudah terlihat dengan butir-butir : KK (protein 1,16-1,92)

    - $ekeruhan jelas dan berkeping-keping : KKK (protein 1,9-1,62)

    - angat keruh, berkeping besar atau bergumpal: KKKK([ 1,62)

    $ Gluk"a

    &lukosuria ditentukan dengan reaksi reduksi menggunakan reagen enedict

    (terbaik), Sehling dan %ylander.*ara lainnya adalah menggunakan carik

    celup.

    Langkah-langkah pemeriksaan reduksi dengan menggunakan reagen

    enedict adalah:

    a. 5asukkan 6 cc Beagen enedict ke dalam tabung reaksi

    b. 5asukkan 6-? tetes urin ke dalam tabung

    c. 5asukkan tabung ke dalam air mendidih selama 6 menit

    d. #ngkat tabung, kocok, lalu baca hasilnya sebagai berikut:

    - - : biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh

    - K : hijau kekuningan dan keruh (1,6-2 glukosa)

    - KK : kuning keruh (-,62 glukosa)

    - KKK : jingga atau +arna lumpur keruh (9-,62glukosa)

    - KKKK : merah keruh ([ ,62 glukosa)

    Pemeriksaan glukosa

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    38/47

    enda-benda keton (aseton, aseto asetat dan beta hidroksi butirat) di dalam

    urin diperiksa dengan menggunakan urin segar karena aseton mudah

    menguap. *ara pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara Bothera, cara

    &erhardt atau menggunakan carik celup. *ara pemeriksaan menurut

    &erhardt melalui langkah-langkah sebagai berikut:

    a. 5asukkan 6 cc urin ke dalam tabung reaksi, lalu tetesi dengan /eriklorida

    12 sambil dikocok

    b. Jika terbentuknya presipitat putih /eri/os/at berhenti, saringlah cairan

    tersebut

    c. erikan beberapa tetes /eriklorida lagi, perhatikan +arna merah coklat

    (benda keton K)

    Pemeriksaan

    Pemeriksaan benda keton

    1$ Biliru)in

    alam kondisi patologis terdapat bilirubin di dalam urin.Jika urin dibiarkan

    sebagaian kecil bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin. 'es untuk bilirubin

    menggunakan cara percobaan busa, "arrison serta dengan carik celup. *ara

    "arrison melalui langkah-langkah sebagai berikut:

    a. 5asukkan 6 cc urin yang telah dikocok ke dalam tabung reaksi

    b. 'ambahkan 6 cc arium klorida 12, lalu campur dan saringlah

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    39/47

    c. $etas saring yang berisi presipitat diangkat dari corong, dibuka lipatannya

    dan ditaruh mendatar di atas corong. iarkan sampai agak kering.

    d. 'eteskan 9- tetes reagen Souchet ke atas presipitat di atas kertas saring

    e. Farna hijau menandakan adanya bilirubin

    11$ Ur")ilin"#en

    3robliinogen bereaksi dengan reagen 8hrlich membentuk 4at +arna

    merah.#danya urobilinogen diketahui dengan percobaan Fallace dan

    iamond atau dengan menggunakan carik celup.

    1&$ Ur")ilin

    3rin segar praktis tak mengandung urobilin. 3robilin baru muncul kemudian

    setelah urobilinogen mengalami oksidasi.*ara yang dipakai adalah

    menggunakan chlesinger.

    1*$ Se%imen urin

    ampel urin untuk pemeriksaan sedimen sebaiknya urin segar. *ara

    pemeriksaan sedimen antara lain:

    a. 5akroskopis (perhatikan dengan mata telanjang tentang adanya sedimen.

    b. 5ikroskopis, dengan langkah-langkah:

    ) $ocoklah supaya sedimen bercampur

    9) 5asukkan 0-? cc ke dalam tabung sentri/uge dan pusingkan selama 6

    menit pada 611-9111 rpm.

    ) 'uang cairan atas keluar dari tabung dengan gerakan cepat dan lu+es,

    kemudian tegakkan kembali tabung hingga cairan di dinding kembali ke dasar

    tabung. !olume sedimen dan cairan menjadi kira-kira E cc.

    =) $ocok tabung untuk mensuspensikan sedimen

    6) engan menggunakan pipet Pasteur, taruh 9 tetes sedimen tersebut

    terpisah ke atas kaca obyek dan tutuplah masing-masing tetes dengan kaca

    penutup.

    >) 'urunkan kondensor mikroskop atau kecilkan dia/ragmanya, kemudian

    periksalah sedimen itu dengan lensa obyekti/ kecil (1A)

    0) Periksa sedimen itu dengan lensa obyekti/ besar (=1A)

    ?) acalah hasil pemeriksaan

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    40/47

    5acam-macam sedimen urin:

    a. 3nsur organik

    ) el epitel

    9) Lekosit

    ) 8ritrosit

    =) ilinder

    6) ) enang lendir

    0) ilinder

    ?) permato4oa

    @) Potongan jaringan

    1) Parasit

    ) akteri-bakteri

    b. 3nsur anorganik

    ) ahan amor/

    9) $ristal normal

    ) $ristal abnormal

    =) $ristal obat

    6) ahan lemak

    eukosit

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    41/47

    *ritrosit

    Kristal

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    42/47

    +ilinder !ialin

    +ilinder eritrosit

    +ilinder leukosit

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    43/47

    Kristal Ca 'alat

    Kristal -riple Phospat

    Kristal Cystin

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    44/47

    LABORATORIUM KLINIK + :MIKROBIOLOGI

    ANALISA SPERMA

    5akroskopis : +arna , bau, li;ui/aksi, viscositas, volume, p"9 5ikroskopis : Pergerakan, &erak cepat, gerak lambat, bergerak

    ditempat, tidak bergerak.permato4oa, leukosit, aglutinasi, sel spermiogenesis

    5or/ologi sperma : %ormal ( hitung jumlah sperma yang normal 11 lp)= $elainan kepala : piri, lepto, terato, makro, mikro, double6 $elainan leher

    > $elainan ekor0 isa sitoplasmik5enghitung jumlah sperma :- 911 ul a;uadest K 1 ul sperma- iperiksa dengan perbesaran =1 dengan memakai bilik hitung

    improved neubaur- ihitung pada kotak lekosit- "asil di kalikan () 911.111

    ? $esimpulan- $onsentrasi \ jumlah sel 911.111- 5otilitas \ gerak cepat K gerak lambat- 5or/ologi normal \ hitung jumlah sperma yang normal- Jumlah total \ jumlah volume konsentrasi

    @ $esan- %ormal \ %ormo4oospermia- $urang dari 91 juta \ oligo4oospermia- $urang dari juta \ ekstrimoligo4oospermia- Lebih dari 91 juta \ poli4oospermia- 'idak ada sperma \ a4oospermia

    PEMERIKSAAN SEKRET 9AGINA ; SEKRET URETRA

    Persiapan- #lat :

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    45/47

    - $eringkan diatas nyala api, dinginkan- *elupkan preparat kedalam reagensia Q selama 1 detik- ilas dengan a;uadest air kran yang mengalir dan tiriskan- *elupkan kedalam reagensia 9 selama 1 detik- ilas dengan a;uadest air kran yang mengalir dan tiriskan

    - ilas dengan alkohol 012 sampai +arna tidak luntur lagi- ilas dengan a;udest air kran yang mengalir dan tiriskan- *elupkan kedalam reagensia selama >1 detik- ilas dengan a;uadest air kran yang mengalir dan tiriskan sampai

    kering- Periksa preparat dengan mikroskop pada perbesaran 11 lp

    "asil- (K) $uman diplococcus berbentuk biji kopi ber+arna merah bersi/at

    gram negative

    Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA)

    a$ Prinipputum dibuat sediaan pada objek.ediaan yang sudah kering

    diGksasi dan dilakukan pengecatan.iehl /eelsen. Pe+arnaan.iehl

    /eelsenakan menampakkan bakteri tahan asam yang ber+arna

    merah dengan latar ber+arna biru. "asil yang didapat adalah

    terdapatnya bakteri tahan asam ($urnia+ati, 9116).

    a$

    Alat- alat#lat yang digunakan dalam pemeriksaan '# adalah :)

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    46/47

    ) putum di ambil dengan ose dan dibuat sediaan dengan bentuk

    sesuai pola dengan ukuran 9 ..9) uat kuil kuil kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar

    secara merata.

    ) Preparat dikeringkan=) Letakkan sediaan diatas rak pe+arnaan.6) &enangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol /uchsin.>) Panasi sediaan dengan api bunsen disetiap sediaan sampai

    keluar uap jangan sampai mendidih.0) iamkan 6 menit.?) ilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir.@) &enangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak +arna

    merah carbol /uchsin.1) &enangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama 91-

    1 detik.) ilas sediaan dengan air mengalir.9) $eringkan sediaan di udara) %yalakan 5ikroskop=) ediaan diberi oil imersi6) aca hasil dengan lensa objeckti/ 11 .

    /$ Interpretai !ailPembaacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan

    menggunakan skala 73#'L sebagai berikut (epkes, 9119) :a.'idak ditemukan '# dalam 11 lapang pandang, disebut negati/.b. itemukan -@ '# dalam 11 lapang pandang, ditulis jumlah

    kuman yang ditemukan.c. itemukan 1-@@ '# dalam 11 lapang pandang, disebut K atau

    (K).d. itemukan -91 '# dalam lapang pandang, disebut KK atau

    (9K), minimal dibaca 61 lapang pandang.e. itemukan [1 '# '# dalam lapang pandang, disebut KKK

    atau (K), minimal dibaca 91 lapang pandang.

  • 7/26/2019 Modul Lab Diagnosa

    47/47