MODUL 4-Manajemen Lab FISIKA Sekolah-pdf

download MODUL 4-Manajemen Lab FISIKA Sekolah-pdf

of 58

description

Tata Kelola-Manajemen Lab Fisika SMA/MA-Tupoksi tenaga laboratorium (Kepala Laboratorium-Teknisi-Laboran) bersertifikat

Transcript of MODUL 4-Manajemen Lab FISIKA Sekolah-pdf

  • MODUL 4

    1 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Dalam Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    BAB XI tentang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Pasal 39 ayat (1) Tenaga

    kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,

    pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada

    satuan pendidikan. Dalam Pasal 40 ayat (2) Pendidik dan tenaga kependidikan

    berkewajiban: (a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

    menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (b) mempunyai komitmen secara

    profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (c) memberi teladan dan

    menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan

    yang diberikan kepadanya. Dalam Pasal 44 (1) Pemerintah dan pemerintah

    daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan

    pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. (2)

    Penyelenggara pendidikan oleh masyarakat berkewajiban membina dan

    mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang

    diselenggarakannya. (3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membantu

    pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan

    formal yang diselenggarakan oleh masyarakat.

    Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan pada BAB VI tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pasal

    Pasal 35 ayat (1.d) SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya

    terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,

    tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah; ayat (2) Standar

    untuk setiap jenis tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

    Dalam PERMENDIKNAS RI Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga

    Laboratorium Sekolah/Madrasah, pasal 1 ayat (1) Standar tenaga laboratorium

    sekolah/madrasah mencakup Kepala Laboratorium sekolah/madrasah, teknisi

    laboratorium sekolah/madrasah, dan laboran sekolah/madrasah; ayat (2) Untuk

    dapat diangkat sebagai tenaga laboratorium sekolah/madrasah, seseorang wajib

  • MODUL 4

    2 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    memenuhi standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku secara

    nasional.

    Berdasarkan tuntutan dan ketentuan yang dimuat dalam Undang-undang RI No 20

    tahun 2003, PP No 19 tahun 2005 dan PERMENDIKNAS RI Nomor 26 tahun 2008 di

    atas, maka disusunlah modul ini sebagai bentuk peningkatan kemampuan

    manajerial dan organisasi Kepala Laboratorium FISIKA sebagai tenaga

    kependidikan yang menunjang keberhasilan proses belajar FISIKA siswa SMA/MA.

    Laboratorium (disingkat lab) sekolah adalah tempat melaksanakan kegiatan

    praktek yang mendukung pembelajaran teori. Pembelajaran di laboratorium

    FISIKA ini perlu direncanakan secara bersama antara Guru FISIKA, tenaga Laboran

    dan Teknisi di bawah koordinasi Kepala Laboratorium. Rumusan rencana

    pembelajaran inilah yang menjadi dasar bagi Kepala Laboratorium dalam

    merencakan semua kegiatan di laboratorium FISIKA

    Agar proses belajar mengajar ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan,

    diperlukan Teknisi dan Laboran yang kompeten di bawah pimpinan seorang Kepala

    Laboratorium. Menurut Lampiran PERMENDIKNAS RI Nomor 26 tahun 2008 tentang

    Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah, penunjukan Kepala

    Laboratorium dapat dipilih dari jalur Guru maupun jalur Teknisi/Laboran.

    Kualifikasi Guru, Teknisi/Laboran yang dapat diangkat menjadi Kepala

    Laboratorium Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:

    a. Jalur Guru

    1) Pendidikan minimal sarjana (S1);

    2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum;

    3) Memiliki sertifikat Kepala Laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan

    tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

    b. Jalur Laboran/Teknisi

    1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3);

    2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi;

    3) Memiliki sertifikat Kepala Laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan

    tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

  • MODUL 4

    3 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Kompetensi manajerial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh

    Kepala Laboratorium Fisika Sekolah. Sekolah yang dimaksud dalam modul ini

    adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan atau Madrasah Aliah (MA).

    Kompetensi manajerial ini berkaitan dengan kemampuan Kepala Laboratorium

    dalam mengelola dan mengorganisasi setiap sumberdaya yang terdapat di

    laboratorium. Pengelolaan Laboratorium Fisika mempunyai kekhususan

    dibandingkan dengan laboratorium IPA lainnya. Laboratorium Kimia dan Biologi

    lebih banyak terkait dengan zat kimia yang mempunyai prosedur yang khas dalam

    pengelolaannya, sedangkan Laboratorium Fisika lebih banyak terkait dengan

    peralatan yang perawatan dan penyimpanannya juga membutuhkan perlakuan

    khusus agar penggunaannya lebih tahan lama. Dalam kesehatan dan keselamatan

    kerja juga mempunyai penataan yang khusus dibandingkan dua laboratorium IPA

    lainnya, karena banyak peralatan yang menggunakan sumber arus listrik PLN.

    Seorang Kepala Laboratorium Fisika harus mempunyai kemampuan yang spesifik

    dalam melakukan tata kelola terhadap semua sumberdaya yang ada. Kepala

    Laboratorium FISIKA harus dapat menata kinerja teknisi dan laboran sehingga

    memaksimalkan fungsinya dalam membantu Kepala Laboratorium dalam

    mengelola, menggunakan, memelihara semua komponen peralatan dan bahan

    yang terdapat di Laboratorium Fisika. Kepala Laboratorium Fisika juga harus

    menentukan tata cara dalam mengambil, menggunakan, menyimpan, merawat,

    dan mengkalibrasi semua peralatan praktikum FISIKA. Jika Kepala Laboratorium

    tidak mempunyai kemampuan dalam mengelola sumberdaya yang ada, dapat

    menyebabkan tidak maksimalnya fungsi laboratorium. Bagaimana canggihnya

    peralatan, jika tidak mempunyai kemampuan dalam mengelolanya, maka

    peralatan itu tidak akan dapat difungsikan secara maksimal.

    Untuk meningkatkan kemampuan manajerial Kepala Laboratorium, maka

    disusunlah modul ini. Dalam modul ini terdapat 5 kegiatan belajar yang secara

    keseluruhan akan meningkatkan kemampuan manajerial Kepala Laboratorium

    Fisika. Kegiatan belajar yang disajikan dalam modul ini adalah:

    1. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium Fisika SMA/MA

    2. Megelola kegiatan laboratorium Fisika SMA/MA

    3. Membagi tugas teknisi dan leboran di laboratorium Fisika SMA/MA

    4. Memantau sarana dan prasarana laboratorium fisika SMA/MA

  • MODUL 4

    4 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    5. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium Fisika

    SMA/MA

    Tujuan umum

    Modul ini secara umum dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan

    pengetahuan kepada calon dan Kepala Laboratorium FISIKA tentang cara

    mengelola semua sumberdaya di laboratorium FISIKA secara baik dan bermanfaat.

    Tujuan Khusus

    Secara khusus, modul ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada

    Kepala Laboratorium FISIKA dalam:

    1. Menyusun rencana pengembangan jangka pendek dan jangka panjang

    laboratorium

    2. Merencanakan pengelolaan laboratorium yang efektif dan efisien

    3. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium yang transparan

    4. Menyusun prosedur operasi standar (POS) laboratorium dan Instruksi Kerja (IK)

    peralatan laboratorium

    5. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum FISIKA dengan guru kelas X, XI-IPA dan

    XII-IPA

    6. Menyusun instrumen pemantauan pelaksanaan kegiatan laboratorium Fisika

    7. Mengevaluasi kegiatan laboratorium Fisika secara berkala

    8. Menyusun laporan kegiatan laboratorium Fisika secara berkala

    9. Menyusun rincian tugas teknisi dan laboran di Laboratorium Fisika

    10. Menyusun jadual kerja teknisi dan laboran secara terencana

    11. Mengsupervisi kegiatan teknisi dan laboran

    12. Membuat laporan kegiatan teknisi dan laboran secara kontinu

    13. Membuat jadual pemeriksanaan kelayakan alat-alat praktikum

    14. Membuat standar keamanan kerja di laboratorium FISIKA

    15. Menyusun laporan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium FISIKA

    16. Menyusun standar penilaian kinerja teknisi dan laboran secara akurat

    17. Menilai kinerja teknisi dan laboran

    18. Menilai kegiatan laboratorium FISIKA

    19. Menyusun peningkatan mutu pelayanan laboratorium FISIKA

  • MODUL 4

    5 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Dari lampiran PERMENDIKNAS ini jelas dinyatakan bahwa yang dipandang pantas

    dan tepat sebagai Kepala Laboratorium adalah orang yang mempunyai

    kemampuan untuk mengelola laboratorium yang ditandai dengan telah

    tersertifikasi sebagai Kepala Laboratorium.

    Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Laboratorium Sekolah adalah:

    1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan, kesehatan, keselamatan, fasilitas, dan

    peralatan laboratorium

    2. Membina teknisi dan laboran

    3. Menilai kinerja teknisi dan laboran

    Dari 3 TUPOKSI di atas dapat dikembangkan tanggung jawab Kepala Laboratorium

    Fisika SMA/MA

    1. Pengendali utama dalam merencanakan, memenuhi fasilitas kegiatan di

    laboratorium Fisika untuk pembelajaran yang kreatif dan isnovatif

    2. Narasumber untuk semua kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Fisika.

    Sesuai dengan kemampuan dan pengalamannya, seorang Kepala Laboratorium

    fisika harus mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan guru

    fisika lainnya, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan di laboratorium.

    3. Koordinator pengembangan praktikum-praktikum alternatif untuk menunjang

    pembelajaran teori fisika di dalam kelas.

    4. Fasilitator untuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan

    menggunakan peralatan yang terdapat di laboratorium Fisika

    5. Pengendali utama dalam pemanfaatan semua sumberdaya yang terdapat di

    dalam laboratorium fisika

    6. Panutan bagi teknisi dan laboran dalam mengembangkan semua sumberdaya

    yang ada, termasuk dalam mengembangkan praktikum-praktikum baru melalui

    perakitan peralatan yang dimiliki laboratorium fisika

    7. Penganggungjawab utama atas semua kegiatan yang dilaksanakan di

    laboratorium fisika.

  • MODUL 4

    6 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    C. KOMPETENSI DAN INDIKATOR

    Kompetensi dan sub kompetensi manajerial yang harus dimiliki oleh seorang

    Kepala Laboratorium FISIKA dijelaskan dalam lampiran Peraturan Menteri

    Pendidikan Nasional No 26 tahun 2008, tentang standar tenaga laboratorium

    sekolah/madrasah. Indikator bahwa Kepala Laboratorium Fisika sudah memiliki

    standar kompetensi dan kompetensi dasar, dikembangkan sesuai dengan

    pengetahuan yang diberikan kepada Kepala Laboratorium fisika setelah

    mempelajari modul ini.

    KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

    3.1. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah

    3.1.1 Menyusun rencana pengembangan laboratorium

    Mengidentifikasi kemampuan sumberdaya yang dimiliki

    Menyusun rencana jangka pendek pengembangan laboratorium FISIKA

    Menyusun rencana jangka panjang laboratorium FISIKA

    Menyusun skala prioritas dalam pengembangan laboratorium Fisika

    3.1.2 Merencanakan pengelolaan laboratorium

    Menyusun jadual penggunaan Laboratorium FISIKA

    Menyusun rencana pengelolaan peralatan, sarana dan prasarana laboratorium FISIKA

    3.1.3 Mengembangkan sistem administrasi laboratorium

    Menyusun sistem administrasi inventaris alat dan bahan

    Menyusun administrasi perawatan alat praktikum

    Menyusun sistem administrasi kegiatan Laboratorium FISIKA

    3.1.4 Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja laboratorium

    Memahami pentingnya POS dalam melakukan aktivitas di laboratorium

    Memahami pentingnya Instruksi Kerja (IK) penggunaan peralatan laboratorium FISIKA

    3.2 Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madrasah

    3.2.1 Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru

    mengkoordinasikan kegiatan praktikum FISIKA untuk kelas X, XI dan XII

    memahami pentingnya koordinasi untuk meningkatkan kinerja laboratorium

    3.2.2 Menyusun jadual kegiatan laboratorium

    menyusun jadual kegiatan laboratorium yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran FISIKA

    memahami pentingnya jadual kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan di laboratorium

    3.2.3 Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium

    menyusun instrumen pemantauan pelaksanaan kegiatan laboratorium

  • MODUL 4

    7 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    3.2.4 Mengevaluasi kegiatan laboratorium

    Menyusun instrumen evaluasi kinerja dan kegiatan di laboratorium FISIKA

    Mengevaluasi kegiatan laboratorium secara berkala

    3.2.5 Menyusun laporan kegiatan laboratorium

    menyusun laporan kegiatan laboratorium secara berkala

    3.3 Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah

    3.3.1 Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran

    menyusun rincian tugas dan tanggung jawab teknisi

    menyusun rincian tugas dan tanggung jawab laboran

    3.3.2 Menentukan jadual kerja teknisi dan laboran

    menyusun jadual kerja teknisi dalam perawatan alat

    menyusun jadwal laboran dalam menunjang kegiatan labofratorium

    3.3.3 Mensupervisi teknisi dan laboran

    menyusun instrumen supervisi teknisi dan laboran

    mengsupervisi kegiatan teknisi dan laboran 3.3.4 Membuat laporan secara periodik

    membuat laporan kegiatan teknisi dan laboran secara kontinu

    3.4 Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah

    3.4.1 Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium

    membuat jadual pemeriksaan kelayakan alat-alat praktikum

    3.4.2 Memantau kondisi dan keamanan bangunan laboratorium

    membuat standar keamanan kerja di laboratorium FISIKA

    3.4.3 Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium

    menyusun laporan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium FISIKA

    3.5 Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/madrasah

    3.5.1 Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium

    menyusun standar penilaian kinerja teknisi dan laboran secara akurat

    melakukan penilaian kinerja teknisi dan laboram 3.5.2 Menilai hasil kerja teknisi dan laboran

    melakukan standar kerja di laboratorium menilai kinerja teknisi dan laboran

    3.5.3 Menilai kegiatan laboratorium

    membuat instrumen penilaian kegiatan di laboratorium FISIKA

    menilai kegiatan laboratorium FISIKA 3.5.4 Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya

    menganalisis hasil evaluasi internal laboratorium FISIKA

    menyusun standar baru laboratorium yang lebih baik sebagai peningkatan mutu pelayanan laboratorium FISIKA

  • MODUL 4

    8 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    D. CARA MEMPELAJARI MODUL

    Modul ini dibuat dalam bentuk modul belajar mandiri. Modul ini

    merupakan salah satu bahan belajar bagi peserta pelatihan Kepala

    Laboratorium Fisika, terutama untuk kompetensi manajerial. Modul ini

    dapat juga dipelajari secara mandiri oleh Kepala Laboratorium

    FISIKA.dalam modul ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan dalam

    berbagai bentuk dan studi kasus.

    Materi modul ini disajikan dalam lima kegiatan belajar yaitu:

    Kegiatan Belajar 1 : Merencanakan kegiatan dan pengembangan

    laboratorium Fisika SMA/MA

    Kegiatan Belajar 2 : Megelola kegiatan laboratorium Fisika SMA/MA

    Kegiatan Belajar 3 : Membagi tugas teknisi dan leboran di laboratorium

    Fisika SMA/MA

    Kegiatan Belajar 4 : Memantau sarana dan prasarana laboratorium fisika

    SMA/MA

    Kegiatan Belajar 5 : Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta

    kegiatan laboratorium Fisika SMA/MA

    Pelajari modul ini secara bertahap dari pendahuluan sampai kegiatan

    belajar ke lima. Pahamilah petunjuk mempelajari modul ini secara cermat.

    Untuk lebih memahami isi materi yang disajikan, anda jangan lewatkan

    bagian latihan yang disajikan di akhir kegiatan belajar.

    E. ALOKASI WAKTU

    Waktu yang diperlukan untuk menguasai semua kompetensi dalam modul

    ini adalah:

    16 jam kegiatan belajar tatap muka

    16 jam kegiatan praktek

    64 jam persiapan secara mandiri

  • MODUL 4

    9 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    16 jam mengerjakan kegiatan tugas terstruktur

    Untuk kegiatan pelatihan calon trainer, eaktu yang diperlukan untuk

    mempelajari modul ini 16 jam pelajaran dalam kegiatan tatap muka dalam

    mempelajari materi modul 8 jam praktek di ruang laboratorium Fisika dan

    24 jam untuk mengerjakan latihan sebagai aplikasi materi yang disajikan.

  • MODUL 4

    10 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    BAB II

    KEGIATAN BELAJAR

    KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA LABORATORIUM FISIKA

    Pembelajaran FISIKA di sekolah/madrasah di Indonesia sebagian besar tidak

    berbasis laboratorium. Padahal pembelajaran dengan metode eksperimen

    atau pembelajaran berbasis laboratorium sudah dilaksanakan di negara maju

    50 tahun yang lalu. Pembelajaran FISIKA berbasis laboratorium ini akan

    meningkatkan hasil belajar siswa. Kelulusan siswa SMA tahun 2010 hanya

    89,61% turun dari tahun 2009 yang tingkat kelulusannya 95,05%. Meningkatnya

    ketidaklulusan ini banyak juga disebabkan siswa tidak lulus Ujian Nasional

    FISIKA. Dengan kenyataan ini, maka manajemen pendidikan FISIKA di sekolah

    harus dapat meningkatkan hasil pemahaman materi FISIKA siswa melalui

    kegiatan belajar di laboratorium.

    Kepala Laboratorium FISIKA harus mampu menyusun rencana pengembangan

    jangka pendek dan jangka panjang di laboratoriumnya. Rencana jangka

    pendek yang harus disusun adalah mengoptimalkan semua sumber daya yang

    ada untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan praktikum.

    Rencana jangka panjang adalah dapat menjadikan laboratorium fisika

    sekolah/ madrasah sebagai sumber belajar sesuai dengan tuntutan Kurikulum

    Tingkat Satuan Pendidikan. Semua pembelajaran untuk materi FISIKA klasik

    harus dapat ditunjang dengan pelaksanaan praktikum di laboratorium.

    Selain tempat praktek siswa, laboratorium sekolah juga harus dikembangkan

    sebagai tempat penelitian guru-guru FISIKA SMA dalam rangka lebih

    memahami kajian teori FISIKA yang akan diajarkan kepada siswanya.

    Agar Kepala Laboratorium FISIKA memahami tugas dan tanggung jawabnya

    sebagai manajerial laboratorium FISIKA. Kepala Laboratorium FISIKA harus

    memahami tugas dan fungsinya sebagai kepala di laboratorium FISIKA.

  • MODUL 4

    11 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Manajemen adalah kegiatan sistematis meliputi perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan

    organisasi

    Kepala Laboratorium adalah seseorang yang dipandang cakap dan pantas

    untuk memimpin laboratorium FISIKA yang bersama anggotanya bertanggung

    jawab dalam pengembangan sekelompok disiplin ilmu FISIKA di

    sekolah/madrasah.

    Dalam modul ini akan diuraikan kemampuan apa yang harus dilakukan oleh Kepala

    Laboratorium FISIKA untuk memenuhi kompetensi manajerialnya dalam memahami

    tugas dan tanggung jawanya dalam mengelola laboratorium FISIKA dan semua

    komponen yang terdapat di dalamnya.

    Kegiatan Belajar 1

    Merencanakan Kegiatan dan Pengembangan Laboratorium FISIKA

    SMA/MA

    Setelah mempelajari bagian ini diharapkan Kepala Laboratorium fisika

    mempunyai kemampuan :

    1. Menyusun rencana pengembangan laboratorium Fisika SMA/MA

    2. Menyusun rencana pengelolaan laboratorium Fisika SMA/MA

    3. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium FISIKA SMA/MA

    4. Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) kerja laboratorium FISIKA

    SMA/MA

    Untuk dapat merencanakan kegiatan dan mengembangkan sumberdaya

    laboratorium, Kepala Laboratorium harus melakukan identifikasi terhadap

    sumberdaya yang ada. Kepala Laboratorium merencanakan kegiatan dari hasil

    identifikasi sumberdaya yang ada. Standar kegiatan secara berkala dievaluasi

    pelaksanaannya dan terus ditingkatkan secara berkelanjutan (Continuous

  • MODUL 4

    12 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Improvement) untuk mencapai keadaan yang lebih baik dan lebih bermanfaat

    seperti siklus dalam gambar berikut:

    Gambar 1: Model Pencapaian Mutu Berkelanjutan

    A. Menyusun Rencana Pengembangan Laboratorium FISIKA

    SMA/MA

    Rencana pengembangan laboratorium Fisika mencakup pengembangan

    semua sumberdaya yang dimiliki oleh laboratorium fisika, yaitu:

    1. Sumberdaya manusia yaitu teknisi dan laboran

    2. Sumberdaya alat yaitu semua peralatan praktikum dan penunjang

    praktikum

    3. Sumberdaya pendukung, yaitu sarana dan prasarana

    Identifikasi sumberdaya yang dimiliki meliputi:

    1. Identifikasi kualitas dan kuantitas tenaga teknisi dan laboran di

    laboratorium Fisika

    2. Identifikasi jumlah peralatan yang ada

    3. Identifikasi jumlah dan kualitas bahan praktikum

    4. Identifikasi jumlah praktikum yang dapat dilaksanakan dengan

    peralatan dan bahan yang dimiliki

  • MODUL 4

    13 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    5. Identifikasi kelayakan sarana dan prasarana yang meliputi ruang

    praktek, ruang penyimpanan, meja dan kursi praktek, instalasi jaringan

    listrik, wastafel

    6. Identifikasi kinerja dan pelayanan yang dilakukan di laboratorium fisika

    Proses identifikasi sumberdaya manusia (teknisi dan laboran) dilakukan

    oleh Kepala Laboratorium, sedangkan untuk non manusia (selain poin 1) ini

    dapat dilakukan oleh teknisi dan atau laboran dibawah koordinasi Kepala

    Laboratorium.

    Identifikasi kualitas dan kuantitas teknisi dan laboran dengan

    menggunakan tabel identifikasi berikut ini:

    Tabel 1. Identifikasi kualitas dan kuantitas teknisi dan laboran (Tabel ini tidak baku dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan)

    No Komponen Teknisi Laboran

    1. Kualifikasi pendidikan

    2. Pengalaman kerja di lab Fisika

    3. Pelatihan yang pernah diikuti

    4. Jam kerja tiap minggu

    5. Kesesuaian kinerja dengan rincian tugas

    6. Keterampilan khusus yang dimiliki di luar rincian tugas

    Untuk teknisi dan laboran yang lebih dari 1 orang maka dapat ditambahkan

    kolom untuk teknisi dan laboran yang kedua dan seterusnya.

    Kegiatan identifikasi ketenagaan ini akan memberikan gambaran kepada

    Kepala Laboratorium Fisika dalam menyusun rencana peningkatan kualitas

    dan kuantitas pemanfaatan laboratorium FISIKA secara maksimal. Misalnya

    untuk tenaga laboran yang memiliki kemampuan dalam komputer dapat

    ditugasi dalam membangun database untuk peralatan dan bahan yang

    dimiliki. Sebaliknya jika laboran yang belum mampu menggunakan

    komputer, dapat dilatih dan dibantu untuk dapat menggunakan komputer

    dalam membuat database peralatan dengan menggunakan komputer.

  • MODUL 4

    14 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Demikian juga dengan teknisi, yang sudah pernah mengikuti pelatihan

    perawatan alat laboratorium fisika, dapat ditugasi untuk dalam merawat

    pearalatan praktikum fisika secara berkala dan kontinu.

    Secara umum hasil identifikasi ketenagaan ini akan membantu Kepala

    Laboratorium fisika dalam menyusun rencana pengembangan kualitas dan

    kuantitas teknisi dan laboran di laboratorium fisika. Kegiatan apa yang

    harus dilakukan dilakukan oleh teknisi dan laboran dan pelatihan apa yang

    direncanakan untuk diberikan kepada teknisi dan laboran ini. Hasil

    identifikasi ini juga akan digunakan dalam menyusun rincian tugas teknisi

    dan laboran pada bagian A dari kegiatan berlajar 3.

    Identifikasi jumlah peralatan yang ada menyangkut kuantitas dan kualitas

    peralatan. Identifikasi ini peralatan di laboratorium fisika dapat dilakukan

    dengan bantuan tabel berikut ini:

    Tabel 2 : Identifikasi kondisi alat praktikum fisika (Tabel ini tidak baku dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan)

    No Nama Alat Kode Kat Jumlah

    Set Praktikum B RS RB

    1 Kalorimeter FPA 50 1 1 1 Termodinamika

    2 Termometer Celcius KTE 25/100 5 3 2 Termodinamika

    3 Prisma siku-siku FPT 16.19/89 - 1 2 Optik

    Hasil identifikasi ini akan memberikan gambaran kepada Kepala

    Laboratorium tentang kondisi alat yang baik, rusak ringan dan rusak berat

    untuk mendukung set praktikum tertentu. Kondisi ini juga menjadi rujukan

    kepada Kepala Laboratorium untuk menyusun kegiatan perawatan dan

    perbaikan alat dan atau rencana pengadaan peralatan baru khususnya

    untuk alat yang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki. Hasil utama dari

    kegiatan ini adalah teridentifikasinya kegiatan praktikum yang layak

    dilaksanakan dan yang tidak layak dilaksanakan, sehingga guru sebagai

    stakeholder mendapat kepastian dalam keterlaksanaan praktikum dalam

    pembelajaran FISIKA.

  • MODUL 4

    15 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Tabel 3: Identifikasi jumlah dan kualitas bahan praktikum

    No Nama Bahan Kualifikasi Tgl Kedaluarsa Jumlah Keterangan

    1. Baterai AAA-1,5V 210312 5 lusin Set Listrik

    2 Baterai 9V 210310 1 lusin Kedaluarsa

    3 Baterai 9V 231014 6 lusin Listrik/Optik

    4 Fuse 0,25 A - 1 lusin Listrik

    5 Fuse 0,5 A - 2 lusin Listrik

    6 Fuse 1 A - 2 lusin Listrik

    Hasil identifikasi ini akan memberikan gambaran dalam melakukan

    perencanaan dalam menyusun jumlah bahan yang perlu ditambah dan

    bahan yang perlu dibuang (khusus yang sudah tidak layak pakai), serta

    untuk mengidentifikasi jumlah set praktikum yang dapat dilayani.

    Hasil identifikasi alat dan bahan akan memudahkan Kepala Laboratorium

    yang dibantu teknisi dalam merencanakan jumlah praktikum yang dapat

    dilaksanakan dan jumlah bahan yang akan digunakan dalam menunjang

    praktikum tersebut, sehingga juga dapat dihitung anggaran yang harus

    diusulkan untuk menunjang keberlanjutan kegiatan praktikum di

    laboratorium Fisika.

    Tabel 4.: Identifikasi sarana dan prasarana laboratorium Fisika

    No Sarana prasarana Spesifikasi Jumlah Kondisi

    1. Ruang Praktek 15m x 20m 1 Layak

    2 Ruang gelap 3m x 3m 1 Layak

    3 Meja praktikum 75cmx200cm 10 Layak

    4 Kursi mahasiswa

    5 Jaringan listrik

  • MODUL 4

    16 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Identifikasi kinerja dan pelayanan di laboratorium fisika dapat berupa:

    1. Jumlah set praktikum yang dapat dilaksanakan untuk tiap kelas dalam

    satu semester

    2. Data tentang alat yang diperbaiki, dikalibrasi, dan dirawat dalam tiap

    bulan

    3. Tingkat kesesuaian kinerja dan pelayanan dengan Prosedur Operasional

    Standar yang dimiliki laboratorium

    Semua hasil identifikasi sumberdaya akan menggambarkan keadaan

    laboratorium Fisika secara umum yang selanjutnya digunakan untuk

    menyusun rencana pengembangan laboratorium. Secara umum,

    laboratorium sekolah berfungsi sebagai tempat praktek siswa dan tempat

    penelitian guru. Rencana pengembangan yang direncanakan adalah:

    1. Peningkatan kualitas dan kuantitas teknisi dan laboran

    2. Jenis praktikum yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan dari

    peralatan yang layak pakai

    3. Jenis praktikum yang memerlukan pengadaan alat dan bahan

    4. Anggaran biaya yang perlu diusulkan untuk pengadaan alat dan bahan

    praktikum yang diperlukan

    5. Tata ruang praktek dan ruang penyimpanan alat di laboratorium

    6. Pembagian tugas antara seluruh personil di laboratorium (Kepala

    Laboratorium, teknisi dan laboran)

    7. Penyusunan dan peningakatan Prosedur Operasional Standar (POS)

    untuk berbagai aktivitas di laboratorium

    TUGAS 1.

    1. Kembangkanlah sebuah format identifikasi alat dan bahan praktikum

    yang ada laboratorium Fisika untuk menghasilkan data keadaan

    peralatan labofratorium Fisika secara rinci dan maksimal.

  • MODUL 4

    17 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    2. Lakukanlah identifikasi terhadap semua peralatan yang tersedia di

    laboratorium Anda

    3. Kembangkanlah jumlah judul dan set praktikum yang mungkin

    dilaksanakan sesuai dengan hasil identifikasi terhadap peralatan yang

    ada

    4. Rancanglah jenis dan jumlah bahan praktikum yang diperlukan untuk

    menunjang keterlaksanaan semua praktikum yang mungkin

    dilaksanakan

    5. Susunlah anggaran biaya yang diperlukan dalam pengadaan bahan

    praktikum yang diperlukan

    B. Merencanakan Pengelolaan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Rencana pengelolaan laboratorium Fisika mencakup semua upaya yang

    mungkin dikembangkan dalam rangka pengaturan dan penataan peralatan,

    sarana dan prasarana untuk diberdayakan semaksimal mungkin dalam

    menunjang semua kegiatan di laboratorium Fisika. Rencana pengelolaan

    laboratorium Fisika dapat mencakup kegiatan:

    Menyusun jadual penggunaan laboratorium Fisika

    Menyusun rencana pengelolaan peralatan, sarana dan prasarana

    laboratorium Fisika

    Laboratorium Fisika sekolah di sekarang sudah berbeda dibandingkan

    dengan 5 atau 10 tahun yang lalu. Laboratorium Fisika awalnya hanya

    sebagai tempat praktikum , sekarang telah dikembangkan sebagai :

    Tempat praktikum untuk menunjang pembelajaran teori fisika di

    dalam kelas

    Tempat penelitian guru dalam mengembangkan kemampuan

    pedagogik

    Tempat penelitian inovatif siswa dalam mengembangkan karya-

    karya ilmiah inovatif dan kreatif

  • MODUL 4

    18 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Jadual untuk penelitian guru dan penelitian inovatif siswa harus

    menyesuaikan dengan jadual praktikum siswa. Kepala Laboratorium harus

    mengutamakan penggunaan laboratorium sebagai tempat sarana belajar

    siswa, dalam arti bahwa kegiatan praktikum harus mendapat prioritas

    utama.

    Untuk mengelola sarana dan prasarana yang dimiliki laboratorium FISIKA

    harus dibuatkan aturan misalnya adanya Prosedur Operasional Standar

    (POS) yang mengatur prosedur yang harus dilaksanakan dalam melakukan

    kegiatan di laboratorium Fisika. Sarana dan prasarana yang dimaksud di

    sini termasuk ruang, perabotan yang ada di dalam ruang, dan alat serta

    bahan praktikum fisika serta peralatan pendukung lainnya.

    Untuk ruang laboratorium secara minimal, terdiri dari ruang praktikum

    reguler, ruang gelap untuk praktikum yang terkait dengan pola cahaya,

    ruang timbang, ruang penyimpanan alat dan bahan praktikum. Tata letak

    ruang laboratorium ini harus diatur sedemikian rupa, sehingga ruang

    tempat mahasiswa melakukan praktikum sangat kondusif untuk siswa

    memahami materi pelajaran. Untuk sekolah yang tidak mempunyai ruang

    khusus dalam penyimpanan alat, maka lemari alat dapat ditempatkan di

    dekat dinding yang tidak ada jendelanya, seperti gambar berikut ini:

    Gambar 2. Tata letak perabotan di dalam ruang praktikum

  • MODUL 4

    19 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Dari gambar dapat dilihat perlengkapan di dalam ruang laboratorium antara lain :

    a. Perabot yaitu meja, kursi, lemari, rak.

    b. Alat peraga pendidikan dan alat ukur

    c. Perkakas yaitu obeng, tang, kikir, solder, dll

    d. Kotak P3K beserta isinya

    e. Alat pemadam kebakaran

    f. Alat pembersih

    g. Kumpulan buku yaitu katalog, buku petunjuk, kartu alat, buku inventaris, dll.

    Hal yang khusus terlihat pada empat ruang laboratorium di atas adalah bahwa

    untuk meja praktikum dibuat dari kayu yang panjangnya sekitar 2 sampai 3

    meter. Penggunaan kayu sebagai meja praktikum Fisika adalah untuk menjaga

    keselamatan pengguna dan alat selama praktikum/penelitian dilaksanakan. Pada

    umumnya alat-alat Fisika terkait dengan arus listrik PLN, sehingga di dekat meja

    praktikum disediakan juga titik-titik saklar sumber listrik dari PLN, maka

    penggunaan meja sangat penting di sini untuk menghindari terjadinya kecelakaan

    akibat hubungan singkat arus listrik.

    Untuk dapat direncanakan pengolaannya maka sarana dan prasarana ini perlu

    diiventaris jumlah dan kondisinya. Berikut ini diberikan contoh kartu inventaris

    yang digunakan untuk mendata sumberdaya non manusia yang dimiliki.

    Contoh Kartu Inventaris Peralatan Praktikum

    KARTU INVENTARIS PERALATAN SERI ALAT UKUR

    No.Dokumen

    Edisi 01

    Revisi 00

    Tanggal Inventaris

    NO NAMA ALAT NO KAT. SPESIFIKASI JUMLAH KONDISI

    1 Mistar KMS 15 1m x 25 mm

    2 Jangka Sorong KPK 45 0-150mm, 0,05mm

    3 Mikrometer KPK 70

    4 Avometer

    7 Neraca 311g

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI PMPTK LABORATORIUM FISIKA Jl. Pintu Satu Senayan Telp/Fax 021-

  • MODUL 4

    20 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Contoh Kartu Inventaris Bahan Praktikum

    KARTU INVENTARIS BAHAN PRAKTIKUM

    No.Dokumen

    Edisi 01

    Revisi 00

    Tanggal Inventaris

    NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH KONDISI

    1 Kabel Merah, 2 mm

    2 Kabel Hitam, 2mm

    3 Kabel Kuning, 2mm

    4 Cairan Gliserin

    5

    Contoh Kartu Inventaris Perabotan

    KARTU INVENTARIS PERABOTAN LABORATORIUM FISIKA

    No.Dokumen

    Edisi 01

    Revisi 00

    Tanggal Inventaris

    NO JENIS PERABOTAN SPESIFIKASI JUMLAH KONDISI

    1 Meja Praktikum

    2 Meja Demontrasi

    3 Meja Stock bahan dan alat

    4 Kursi Mahasiswa

    5

    Bentuk kartu di atas bukanlah bentuk baku, tetapi masih dapat dikembangkan

    sesuai dengan kebutuhan di tiap laboratorium.

    Manfaat kartu inventaris antara lain:

    Membantu teknisi dan laboran dalam mendata peralatan dan bahan yang

    dimiliki.

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI PMPTK LABORATORIUM FISIKA Jl. Pintu Satu Senayan Telp/Fax 021-

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI PMPTK LABORATORIUM FISIKA Jl. Pintu Satu Senayan Telp/Fax 021-

  • MODUL 4

    21 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Membantu teknisi dan laboran dalam menyusun laporan keadaan alat dan

    bahan yang terdapat di laboratorium Fisika

    Membantu Kepala Laboratorium dalam memonitoring pelaksanaan kegiatan

    inventarisasi, kesesuaian keadaan alat dan bahan dengan yang tercatat di

    dalam kartu inventaris.

    Selain kartu inventaris, dalam pengelolaan alat di laboratorium, perlu juga

    dirancang kartu perawatan alat. Salah satu bentuk rancangan kartu riwayat

    perawatan alat adalah:

    Contoh Kartu Riwayat Perawatan Alat

    KARTU PERAWATAN/SERVICE ALAT UKUR : AMPERMETER

    No. DOKUMEN

    Edisi 01

    Revisi 00

    No Katalog Alat

    NO TANGGAL KETERANGAN PERAWATAN/SERVICE

    1

    Untuk jangka panjang, laboratorium Fisika dapat dikembangkan sebagai tempat

    belajar dan mengajar bagi siswa dan guru (praktikum), tempat penelitian

    pengembangan bahan ajar Fisika, tempat penelitian inovatif kelompok ilmiah

    siswa. Untuk memenuhi tuntutan penggunaan laboratorium ini, maka perlu

    dikembangkan sistem pengelolaan yang baik dan terstruktur sehingga semua

    komponen yang terdapat di laboratorium lebih berdaya guna dan tahan lama.

    Kegiatan pengelolaan laboratorium Fisika yang dapat dikembangkan antara lain:

    1. Penetapan dan pelaksanaan prosedur perawatan alat praktikum fisika

    2. Penetapan dan pelaksanaan prosedur penyimpanan alat praktikum fisika

    3. Penggunaan alat praktikum sesuai dengan petunjuk yang baik dan benar

    TUGAS 2

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI PMPTK LABORATORIUM FISIKA Jl. Pintu Satu Senayan Telp/Fax 021-

  • MODUL 4

    22 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    1. Susunlah rancangan pelaksanaan praktikum untuk 10 kelas I, 4 kelas II-IPA dan

    kelas III IPA untuk semester ganjil. Gunakan silabus pembelajaran Fisika

    yangtelah disusun guru dan data judul praktikum yang dapat dilaksanakan.

    2. Susunlah tatacara pengelolaan laboratorium Fisika yang efektif dan efisien

    C. Mengembangkan Sistem Administrasi Laboratorium FISIKA

    SMA/MA

    Sistem administrasi laboratorium FISIKA SMA/MA harus dapat menggambarkan

    keadaan laboratorium secara transparan. Dalam arti bahwa Kepala Laboratorium

    perlu mengembangkan sistem administasi laboratorium yang menggambarkan

    keadaan laboratorium tersebut secara terbuka, sehingga semua keadaan di

    laboratorium tercatat dan terdokumen dengan baik.

    Sistem administrasi laboratorium yang perlu dikembangkan adalah

    1. administrasi alat praktikum,

    2. administrasi bahan praktikum,

    3. administrasi penggunaan alat dan bahan praktikum

    4. adminitrasi kegiatan di laboratorium

    Administrasi alat praktikum antara lain mencakup data alat, spesifikasi alat,

    tingkat ketelitian alat (khusus alat ukur), tahun pengadaan, frekuensi

    penggunaan dalam satu semester, jadual perawatan, tingkat kelayakan alat, dan

    lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan kepala laboratorium dlam mengambil

    kebijakan.

    Administasi bahan bahan praktikum yang diperlukan untuk menunjang praktikum

    FISIKA. Bahan praktikum dan bahan penunjang kegiatan praktikum dapat dibagi

    atas dua bagian, yaitu bahan habis pakai dan bahan tidak habis pakai.

    Inventarisnya bahan ini menyangkut jumlah bahan yang tersedia, jumlah bahan

    yang digunakan setiap praktikum, tanggal pengadaan bahan dan tanggal

    kedaluarsa bahan serta jumlah bahan yang masih tersisa.

  • MODUL 4

    23 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Pengelompokkan bahan berdasarkan jenis dan ukuran. Dalam penyimpanan

    bahan penunjang praktikum fisika juga harus dikelompokkan berdasarkan

    kategori bahan, jenis dan ukuran bahan.

    Waktu kelayakan bahan untuk digunakan (tanggal kedaluarsa bahan). Tanggal

    kedaluarsa bahan sangat penting diinventaris untuk membantu kelancaran

    praktikum. Bahan yang terlihat masih banyak, namun ketika dibutuhkan sudah

    tidak layak pakai lagi karena sudah kedaluarsa. Misalnya baterai yang

    kelihatannya masih baru dan tersegel, ketika sudah kedaluarsa, baterai ini sudah

    tidak layak lagi digunakan karena elektrolit baterai sudah rusak dan hambatan

    dalam baterai sudah tinggi sehingga ketika digunakan di alat ukur akan

    menghasilkan data yang tidak akurat.

    TUGAS 3.

    1. Kembangkanlah format administrasi alat praktikum fisika sesuai dengan

    kebutuhan Anda sebagai kepala laboratorium!

    2. Analisis format yang telah dibuat dan buat perkiraan informasi apa yang didapat

    dari data alat yang sudah dihasilkan. Jika tidak cukup informasi, kembangkan

    format informasi sampai anda merasa bahwa informasi yang Anda butuhkan sudah

    didapat!

    D. Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) Kerja

    Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Agar semua kegiatan di laboratorium FISIKA dapat berjalan dengan baik dan

    benar, maka Kepala Laboratorium harus mampu mengembangkan Prosedur

    Operasioanl Standar (POS) untuk setiap kegiatan di dalam laboratorium FISIKA.

    Untuk setiap alat-alat praktikum yang penggunaannya terstruktur juga harus

    dilengkapi dengan INSTRUKSI KERJA agar dalam penggunaannya tidak salah yang

    dapat membahayakan pengguna dan alat sendiri.

  • MODUL 4

    24 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Prosedur Operasional Standar (POS) adalah prosedur baku yang harus diterapkan

    dalam suatu kegiatan yang diikatnya. POS yang dapat dikembangkan di dalam

    laboratorium FISIKA antara lain:

    1. POS pengadaan bahan penunjang praktikum Fisika

    2. POS pelaksanaan praktikum oleh guru Fisika

    3. POS memasuki ruang praktikum (mengatur guru dan siswa)

    4. POS penggunaan alat praktikum Fisika

    5. POS perawatan alat praktikum Fisika

    6. POS penggunaan laboratorium

    7. POS monitoring dan evaluasi pemanfaatan laboratorium

    Prosedur operasional standar (POS) ini perlu dikembangkan untuk mencegah

    terjadinya kesalahan prosedur yang memungkinkan terjadinya kecelakaan yang

    akan merugikan siswa, guru, dan sekolah.

    Format POS dapat beragam-ragam. Pada prinsipnya SOP mempunyai identitas

    kelompok yang mengikat, judul kegiatan yang diatur, nomor dokumen, edisi,

    revisi, tanggal mulai SOP diberlakukan, jumlah halaman SOP, Tujuan SOP, ruang

    lingkup yang diatur SOP, definisi istilah yang digunakan, referensi, prosedur

    kegiatan yang diatur, skema kegiatan, riwayat perubahan dan pengesahan SOP.

    Contoh Format SOP

    PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERAWATAN ALAT UKUR AMPERMETER

    No. DOKUMEN

    Edisi 01

    Revisi 00

    Berlaku Efektif

    Halaman 24 dari 3

    1. TUJUAN

    SOP ini bertujuan untuk

    2. RUANG LINGKUP

    Lingkup SOP mengatur tentang prosedur .

    3. DEFINISI 3.1 3.2

    4. REFERENSI

    4.1

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI PMPTK LABORATORIUM FISIKA Jl. Pintu Satu Senayan Telp/Fax 021-

  • MODUL 4

    25 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    4.2

    5. PROSEDUR

    No KEGIATAN PELAKSANA WAKTU

    1

    2

    6. SKEMA

    7. RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

    NO REVISI KE TGL REVISI SEBELUM REVISI SESUDAH REVISI HAL.

    8. PENGESAHAN

    Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

    Dibuat Oleh

    Diperiksa Oleh

    Disahkan Oleh

    POS pengadaan barang akan mengikat teknisi, laboran dalam mengusulkan

    bahan/barang praktikum yang habis atau tidak mencukupi untuk menunjang

    terlaksananya praktikum. Dalam POS itu akan tergambar prosedur yang harus

    diikuti dari pengusulan oleh teknisi dan laboran ke Kepala Laboratorium,

    pengusulan kepada wakil kepala sekolah lengkap dengan rancangan anggaran

    sampai barang datang ke laboratorium. Dalam setiap langkah dalam prosedur ini

    dilengkapi dengan penanggung jawab kegiatan dan waktu pelaksanaannya.

    Prosedur pelaksanaan praktikum oleh guru FISIKA. Tata cara pelaksanaan

    praktikum dilaboratorium FISIKA oleh guru perlu dibuat untuk memudahkan dalam

    koordinasi dan pelayanan dalam pelaksanaan prktikum Fisika.Guru yang akan

    melakukan pembelajaran secara praktek perlu mengikuti prosedur yang sudah

    ditetapkan agar tidak pelaksanaan prakteknya lebih efektif dan efisien

    Prosedur memasuki ruang praktikum oleh setiap pengunjung/pemakai baik guru

    maupun siswa. Prosedur ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan

    dalam melakukan aktivitas di dalam laboratorium.Dalam prosedur ini diatur

    tatacara memasuki laboratorium Fisika baik untuk kegiatan praktikum ataupun

  • MODUL 4

    26 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    dalam kegiatan belajar lainnya yang memanfaatkan fasilitas yang terdapat di

    laboratorium Fisika.

    Prosedur penyimpanan dan pengambilan alat dan bahan praktikum. Dalam

    penyimpanan dan pengambilan alat juga perlu dibuatkan prosedurnya agar tidak

    terjadi kecelakaan pada alat ataupun pada orang yang mengambil. Prosedur ini

    mencakup cara mengambil alat, orang yang mempunyai akses pada tempat

    pengambilan alat (misalnya harus teknisi atau laboran)

    Pelaksanaan perawatan alat oleh teknisi harus dilaksanakan berdasarkan prosedur

    baku yang telah ditetapkan. Prosedur perawatan alat elektronika berbeda dengan

    alat optik.

    Prosedur melaksanakan praktikum oleh siswa. Tata cara pelaksanaan praktikum

    dilaboratorium FISIKA berbeda dengan laboratorium KIMIA maupun Biologi. Bila

    pada kedua laboratorium ini lebih mementingkan menggunakan jas labroratorium

    untuk menghindari kecelakaan karena zat kimia, di Laboraorium Fisika lebih

    mementingkan penggunakan alas kaki karet untuk melindungi praktikan dari

    kecelakaan karena tersengat arus listrik.Prosedur pelaksanan praktikum di

    Laboratorium FISIKA sangat penting dikembangkan agar kecelakaan selama

    pelaksanaan praktikum dapat dihindari

    Prosedur pelaksanaan penelitian oleh guru. Guru yang akan melakukan penelitian

    di laboratorium juga harus ada prosedurnya. Hal ini penting untuk pengawasan

    dan tanggung jawab di laboratorium. Guru yang tidak mengikuti prosedur tidak

    akan mendapatkan pelayanan baik dalam penggunaan alat ataupun bantuan

    dalam penggunaan alat dari teknisi dan laboran

    Manfaat tersusunnya POS untuk setiap kegiatan yang menggunakan fasilitas di

    laboratorium Fisika adalah: Dapat dihindarinya kecelakaan kerja yang diakibatkan

    karena adanya kesalahan prosedur dalam penggunaan alat

    Setiap alat praktikum dan alat ukur yang dimiliki oleh laboratorium FISIKA harus

    dilengkapi den Instruksi Kerja (IK) alat. IK ini sangat diperlukan agar tidak terjadi

    kesalahan dalam penggunaan alat yang dapat membahayakan alat dan orang yang

    berada di sekitar alat. Instruksi Kerja alat yang harus dikembangkan antara lain:

    1. Instruksi kerja penggunaan alat ukur analog seperti AVOmeter

    2. Instruksi kerja penggunaan alat ukur digital

    3. Instruksi kerja alat-alat yang menggunakan listrik

    4. Instruksi kerja alat-alat yang menggunakan laser

  • MODUL 4

    27 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Dalam instruksi kerja ini digambarkan bagaimana seseorang dapat menggunakan

    alat praktikum FISIKA dengan baik dan benar sehingga tidak membahayakan

    dirinya, orang lain dan alat yang digunakan

    Manfaat dibuatkannya Instruksi Kerja untuk setiap alat peraga dan alat ukur di

    laboratorium Fisika adalah untuk menghindari kerusakan alat yang diakibatkan

    karena adanya kesalahan prosedur penggunaan

    TUGAS 4

    1. Susunlah sebuah POS untuk pelaksanaan praktikum di laboratorium Fisika!

    2. Analisalah POS yang terdapat di laboratorium Anda, apakah POS yang dimiliki

    dapat terukur dan mudah untuk dimonitoring dan dievaluasi penggunaannya!

  • MODUL 4

    28 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Kegiatan Belajar 2

    Mengelola Kegiatan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Pada standar isi KTSP 2006 dinyatakan Pada tingkat SMA/MA, FISIKA dipandang

    penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa

    pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata

    pelajaran FISIKA dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan

    berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.

    Kedua, mata pelajaran FISIKA perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu

    membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

    dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

    mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran FISIKA dilaksanakan secara inkuiri

    ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

    berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting dalam kecakapan hidup.

    A. Mengkoordinasikan Kegiatan Praktikum FISIKA SMA/MA

    dengan Guru

    Agar penggunaan ruang laboratorium lebih efektif dan efisien, Kepala

    Laboratorium FISIKA bersama guru FISIKA mengembangkan:

    1. Merencanakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan di Laboratorium

    Fisika. Sesuai dengan fungsinya sekarang, laboratorium Fisika selain untuk

    tempat praktikum pemantapan teori fisika oleh guru dan siswa, laboratorium

    juga digunakan oleh guru sebagai tempat penelitian pedagogik dan oleh siswa

    untuk penelitian inovatif. Tiga kegiatan ini harus terkoordinasi dengan baik.

    2. Praktikum di Laboratorium Fisika yang harus dan dapat dilaksanakan untuk

    kelas I, kelas II-IPA dan kelas III-IPA yang setiap tingkat jumlahnya lebih dari 1

    dan gurunya juga lebih dari satu, sehingga koordinasi kepala laboratorium dan

    guru dalam menentukan jadwal praktikum untuk setiap kelas perlu dilakukan

    3. Jenis praktikum yang diperlukan untuk menunjang teori dalam pembelajaran

    FISIKA. Kepala Laboratorium mempunyai daftar praktikum yang dapat dilayani

    sesuai dengan alat dan bahan yang teredia di sekolah. Dalam rapat koordinasi

    antara Kepala Laboratorium dengan guru FISIKA perlu ditetapkan jenis

  • MODUL 4

    29 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    praktikum yang perlu dilaksanakan untuk kelas-kelas yang membutuhkannya.

    Kepala laboratorium yang bukan guru tidak mempunyai kemampuan dalam

    mengembangkan SK/KD dalam KTSP. Penentuan topik pembelajaran yang

    memerlukan praktikum dan bentuk pelaksanaan praktikum perlu dirumuskan

    bersama antara guru dengan kepala laboratorium dibantu oleh Teknisi dan

    Laboran

    Koordinasi ini penting untuk:

    a. membantu Kepala Laboratorium dalam menyusun jadual penggunaan

    laboratorium FISIKA

    b. membantu teknisi dan laboran dalam mempersiapkan alat dan bahan yang

    diperlukan dalam praktek siswa

    c. membantu Kepala Laboratorium dalam pengadaan bahan praktek yang

    diperlukan

    4. Dalam pengembangan modul pelaksanaan praktikum juga perlu koordinasi

    antara guru dan kepala laboratorium. Pembelajaran yang berbasis kelas

    memungkinkan pelaksanaan praktikum judul yang sama dapat berbeda antar

    kelas pelaksana praktikum. Dalam arti petunjuk pelaksanaan praktikum dapat

    saja dikembangkan oleh guru dengan berbasis kelas bukan berbasis sekolah

    sesuai dengan metoda pembelajaran yang dikembangkan guru. Proses

    pengembangan modul ini dijelaskan secara rinci di dalam modul

    Profesioanlisme Kepala Laboratorium

    5. Jumlah kegiatan praktikum dan jumlah siswa yang akan mengikuti praktikum

    dalam setiap tahun untuk setiap kelas perlu juga dikoordinasikan antara

    kepala laboratorium dengan guru. Hal ini dilakukan untuk membantu kepala

    laboratorium dalam menyiapkan sumberdaya pendukung, seperti alat dan

    bahan serta alat bantu lainnya yang menunjang keterlaksanaan praktikum

    tersebut.

    6. Rancangan pelaksanaan praktikum untuk setiap kelas dalam setiap bulannya

    untuk setiap catur wulan atau semesteran. Rancangan ini perlu

    dikoordinasikan untuk memudahkan Kepala Laboratorium dalam

    menjadualkan kegiatan praktikum dan menyiapkan peralatan yang diperlukan

    dalam praktikum FISIKA untuk setiap kelas yang memerlukan.

    7. Rencana kegiatan penelitian guru yang akan memanfaatkan ruang, alat dan

    bahan penunjang di laboratorium FISIKA.

  • MODUL 4

    30 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    TUGAS 5.

    1. Coba kembangkan format jadual penggunaan laboratorium di sekolah anda yang

    terdiri dari 10 kelas I, 4 kelas II-IPA, 4 kelas III-IPA, dan 5 penelitian guru serta 6

    kelompok penelitian inovatif siswa

    2. Kembangkan format jadual pelaksanaan praktikum untuk 5 topik di kelas I, 8

    topik masing-masing di kelas II-IPA dan III IPA untuk materi semester ganjil (Juli-

    Desember)

    B. Menyusun Jadual Kegiatan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Kegiatan yang paling penting dalam pengelolaan laboratorium sekolah adalah

    penyusunan jadual penggunaan laboratorium untuk kepentingan pembelajaran

    dan pengembangan pembelajaran oleg Guru Fisika.

    Waktu pembelajaran FISIKA SMA/MA kelas X rata-rata 2 jam pelajaran tiap

    minggu dan kelas XI dan XII rata-rata 4 jam pembelajaran tiap minggu dengan

    waktu efektif pembelajaran 34 sampai 38 minggu setahun.

    Kepala Laboratorium FISIKA berkoordinasi dengan semua guru FISIKA di

    sekolahnya pada awal tahun ajaran untuk membahas rancangan kegiatan

    praktikum yang mungkin dilaksanakan pada tahun ajaran yang akan dilaksanakan.

    Berapa jumlah judul praktikum FISIKA yang dapat dilaksanakan dan berapa kelas

    yang harus dilayani untuk setiap judul praktikum, masing-masing untuk kelas X, XI

    IPA dan XII IPA.

    Untuk jadual pembelajaran di laboratorium maksimal hanya dapat dilaksanakan

    selama 2 jam pelajaran yang nilainya sama dengan 2 x 45 menit. Untuk kelas I

    yang hanya mendapatkan jadual Fisika 2 jam pelajaran satu minggu berarti tidak

    dijadualkan tiap minggu praktikum. Untuk kelas II-IPA dan kelas III-IPA yang

    mendapatkan 4 jam pelajaran IPA tiap minggu, dapat dikembangkan praktikum

    Fisika tiap minggu atau dua minggu sekali.

    Data judul praktikum, kelas yang akan dilayani dan perkiraan minggu pelaksanaan

    praktikum dipetakan oleh Kepala Laboratorium menjadi jadwal hari, tanggal dan

    jam pelaksanaan praktikum.

  • MODUL 4

    31 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Contoh Peta jadual praktikum di laboratorium Fisika SMA

    HARI JAM

    SENIN (tgl)

    SELASA (tgl)

    RABU (tgl)

    KAMIS (tgl)

    JUMAT (tgl)

    06.30-07.15

    07.15-08.00

    08.00-08.45

    08.45-09.30

    09.30-09.45 ISTIRAHAT

    09.45-10.30

    10.30-11.15

    11.15-12.00

    12.00-12.45

    12.45-13.15 ISTIRAHAT

    13.15-14.00

    14.00-15.45

    Dalam satu semester efektif ada 16 sampai dengan 18 minggu pembelajaran, dan

    setiap minggu tidak ada kesamaan jadwal, maka perlu dibuatkan minimal 15

    minggu tabel jadual ini yang kolomnya diisi dengan data kelas yang akan dilayani.

    Manfaat yang didapat dari pengaturan jadual ini antara lain:

    Mudahnya menentukan jadual pengganti jika guru akan merubah jadual

    yang telah dirancang

    Membantu petugas laboratorium (teknisi dan laboran) dalam

    mempersiapkan alat, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

    praktikum

    Terdapatnya kepastian pelaksanaan praktikum yang menunjang

    pembelajaran teori fisika di kelas

    Mudahnya Kepala Laboratorium dalam memonitor dan mengevaluasi

    pelaksanaan praktikum

    Laboratorium yang baik dan bermanfaat harus mempunyai jadual kegiatan yang

    terencana dan terlaksana sesuai dengan yang direncanakan. Jadual kegiatan

    laboratorium FISIKA yang harus ditetapkan oleh Kepala Laboratorium antara lain:

  • MODUL 4

    32 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    1. Jadual pelaksanaan praktikum masing-masing kelas layanan. Agar praktikum

    yang dilaksanakan lebih efektif dan efisien, setelah diketahui materi FISIKA

    yang perlu dukungan kegiatan praktikum ataupun demostrasi, maka perlu

    dibuatkan rencana jadual dari awal tahun ajaran.

    2. Susunan dan urutan praktikum yang harus diberikan pada setiap kelas layanan

    3. Jadual perawatan dan kalibrasi alat-alat praktikum FISIKA

    4. Jadual kedaluarsa bahan-bahan praktikum habis pakai

    5. Jadual kerja teknisi dan laboran sesuai tugas dan tanggung jawab masing-

    masing

    Manfaat penyusunan jadual ini dari awal adalah:

    1. Memudahkan Kepala Laboratorium untuk mengatur penggunaan laboratorium

    oleh setiap kelas yang membutuhkan

    2. Memudahkan laboran dan teknisi untuk menyiapkan alat dan bahan praktikum

    yang diperlukan

    3. Memudahkan guru dalam melaksanakan praktikum sehingga waktu praktikum

    yang hanya (2x40) menit atau (2x45) menit dapat digunakan maksimal untuk

    praktikum

    4. Adanya kepastian pada siswa untuk mendapatkan pemahaman FISIKA melalui

    aktivitas berlajar di laboratorium

    5. Memudahkan guru untuk melakukan penelitian di laboratorium

    6. Membantu kepala laboratorium dalam memantau pelaksanaan perawatan dan

    penataan laboratorium oleh teknisi dan laboran

    TUGAS 6

    1. Susunlah jadual kegiatan seorang teknisi sesuai dengan tugas dan fungsinya serta

    POS yang telah ditetapkan di laboratorium Fisika di sekolah Anda untuk satu

    semester!

    2. Susunlah jadual kegiatan seorang laboran sesuai dengan tugas dan fungsinya serta

    POS yang telah ditetapkan di laboratorium Fisika di sekolah Anda untuk satu

    semester!

  • MODUL 4

    33 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    C. Memantau Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Kepala Laboratorium harus memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium yang

    meliputi:

    1. Kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan rancangan jadual yang dibuat

    2. Kesesuaian kegiatan teknisi dengan rancangan kerjanya yang telah dibuat

    berdasarkan tupoksinya

    3. Kesesuaian kegiatan laboran dengan rancangan kerjanya yang telah dibuat

    berdasarkan tupoksinya

    4. Memonitoring dan mengevaluasi (MONEV) kegiatan yang dilaksanakan

    berdasarkan POS yang telah ditetapkan

    5. Memonitoring dan mengevaluasi (MONEV) kegiatan yang dilaksanakan

    berdasarkan tingkat kepuasan siswa. Hal ini dapat diukur melalui suatu

    angket yang dikembangkan bersama antara guru dan kepala laboratorium.

    6. Memantau ketersediaan sarana-prasarana pendukung untuk meningkatkan

    tingkat keberhasilan belajar di laboratorium

    Untuk membantu kepala laboratorium dalam melaksakan monitoring ini dapat

    dilakukan dengan cara:

    1. Sistem Instrumen. Kepala laboratorium bersama guru, teknisi dan laboran

    merumuskan, menyusun dan mengembangkan instrumen evaluasi.

    Mengujicobakan instrumen evaluasi yang telah disusun untuk mengukur

    ketercapaian evaluasi kegiatan di laboratorium yang dimaksudkan

    2. Sistem pemantau elektronik yang dapat mencatat semua aktivitas di

    laboratorium. Penggunaan CCTV (Closed Circuit Tele Vision) dianggap

    perlu dikembangkan, sehingga proses pemantauan yang dilakukan dapat

    dipertanggung jawabkan. Hasil rekaman CCTV untuk kegiatan praktikum

    juga dapat digunakan guru untuk merefeksi pelaksanaan praktikum yang

    telah direncanakan sesuai atau tidak dengan rancangan pembelajaran

    guru.

    TUGAS 7

  • MODUL 4

    34 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    1. Kembangkanlah sebuah instrumentasi pemantauan pelaksanaan praktikum

    berdasarkan kepada POS pelaksanaan praktikum yang terdapat di laboratorium

    Anda!

    2. Rancanglah berapa kamera yang anda perlukan di laboratorium Anda jika

    penggunaan CCTV mendapat persetujuan dari kepala sekolah.

    D. Mengevaluasi Kegiatan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Kegiatan evaluasi kegiatan laboratorium Fisika SMA/MA dapat dimaknai sebagai

    upaya untuk menilai kesesuaian rencana dan aturan dengan pelaksanaan

    kegiatan di Laboratorium Fisika. Hal ini sesuai dengan prinsip peningkatan mutu

    (Continues Improvement) yang dijelaskan di awal modul ini. Evaluasi kegiatan

    dalam laboratorium FISIKA dipimpin oleh Kepala Laboratorium. Bentuk evaluasi

    kegiatan laboratorium FISIKA yang dapat dilakukan antara lain:

    1. Kesesuaian jadual kegiatan yang sudah ditetapkan di awal tahun ajaran

    dengan pelaksanaan. Perlu dianalisa faktor penyebab ketidaksesuaian jadual

    dengan rencana baik yang disebabkan karena pembatalan kegiatan atau

    perubahan dari guru.

    2. Keterlaksanaan Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan

    dengan proses kegiatan dan pelayanan di Laboratorium FISIKA. Untuk prosedur

    yang belum sesuai standar perlu dianalisa faktor ketidaksesuaiannya apa

    karena POS yang tidak tepat atau faktor manusianya yang tidak sanggup

    melaksanakan. Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi kepala laboratorium

    untuk merevisi POS atau lebih mensosialisasikan POS kepada pengguna. Untuk

    POS yang sudah dilaksanakan dengan baik perlu juga dianalisis peningkatan

    kualitasnya

    3. Keterlaksanaan rancangan praktikum FISIKA yang telah dibuat di awal tahun.

    Evaluasi bagian ini penting untuk mengetahui faktor apa yang menghambat

    sehingga tidak terlaksananya praktikum yang telag direncakan, sehingga untuk

    waktu selanjutnya dapat diatasi

    4. Kesesuaian penggunaan bahan praktikum dengan rancnagan yang dibuat.

    Bahan praktikum perlu dievaluasi secara berkala agar ketersediaannya dapat

    menjamin kelancaran pelaksanaan praktikum FISIKA.

  • MODUL 4

    35 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Langkah-langkah evaluasi laboratorium FISIKA dapat dilakukan melalui cara

    instrumen dan cara analisa laporan kegiatan Teknisi dan Laboran

    1. Melaksanakan evaluasi dengan instrumen yang telah ditetapkan

    2. Meneliti dan mencermati laporan dari TEKNISI dan LABORAN

    3. Menyesuaikan laporan TEKNISI dan LABORAN dengan rencana kerja yang telah

    ditetapkan sebelumnya

    4. Memeriksa kebenaran laporan TEKNISI dan LABORAN yaitu:

    a. Untuk mengetahui kelayakan alat praktikum yang masih tersedia

    b. Untuk mengetahui kelayakan bahan praktikum yang masih tersedia

    c. Jumlah bahan praktikum yang masih dimiliki dan yang harus dilengkapi

    untuk menunjang praktikum selanjutnya

    E. Menyusun Laporan Kegiatan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Kepala Laboratorium Fisika perlu mengembangan format laporan yang dibuat oleh

    laboran dan teknisi dalam format laporan mingguan, bulanan, semesteran dan

    tahunan. Format laporan ini dikembangkan untuk mendukung laporan umum yang

    juga harus dibuat Kepala Laboratorium FISIKA untuk kepentingan sekolah dan

    keberlanjutan kegiatan di laboratorium Fisika. Laporan yang dibuat minimal harus

    berisi tentang:

    1. Pelaksanaan praktikum pada setiap semester atau catur wulan

    2. Judul-judul praktikum yang dapat dilaksanakan dan yang tidak dapat

    dilaksanakan

    3. Kendala-kendala yang ditemui selama melaksanakan praktikum

    4. Kendala yang ditemui untuk praktikum yang tidak terlaksana sesuai dengan

    yang direncanakan

    5. Kelayakan alat-alat praktikum

    6. Jumlah dan jenis bahan praktikum yang dihabiskan dalam pelaksanaan setiap

    praktek

    7. Jenis dan jumlah bahan praktikum yang tersisa lengkap dengan tanggal

    kedaluarsa

  • MODUL 4

    36 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Manfaat dari laporan pelaksanaa praktikum yang dibuat secara berkala dan

    kontinu adalah:

    1. Membantu kepala sekolah untuk mengambil kebijakan yang mendukung

    kelancaran pelaksanaan praktikum di laboratorium FISIKA

    2. Agar semua pihak yang terkait dengan laboratorium dapat mengetahui

    keadaan dan kelayakan laboratorium FISIKA yang dimiliki

    3. Untuk mendapatkan data tentang penggunaan alat dan bahan yang sering

    digunakan serta ketersediannya

    4. Membantu Kepala Laboratorium dalam menyusun daftar pengadaan alat dan

    bahan praktek

  • MODUL 4

    37 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Kegiatan Belajar 3

    Membagi Tugas Teknisi dan Laboran Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Dalam mengelola laboratorium, Kepala Laboratorium secara idealnya dibantu oleh

    teknisi dan laboran. Teknisi dan laboran ini idealnya menguasai semua aturan dan

    prosedur yang ada dalam laboratorium FISIKA. Dalam pasal satu ayat 2 PERATURAN

    MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008

    tentang STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT

    TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL dinyatakan Untuk dapat

    diangkat sebagai tenaga laboratorium sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi

    standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional

    Kualifikasi teknisi laboratorium sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

    a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan

    laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh

    pemerintah;

    b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi

    atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Kualifikasi laboran sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

    a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis

    laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh

    pemerintah;

    b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan tinggi yang

    ditetapkan oleh pemerintah

    A. Merumuskan Rincian Tugas Teknisi dan Laboran FISIKA

    SMA/MA

    Sesuai dengan lampiran Permendiknas no 26 tahun 2008, terdapat kualifikasi dan

    rincian tugas yang jelas antara teknisi dan laboran. Untuk laboratorium Fisika

    tugas dan tanggung jawab teknisi dan lboran juga harus dibedakan. Untuk

  • MODUL 4

    38 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    laboratorium yang memiliki satu tenaga teknisi atau laboran, maka tugas dan

    tanggung jawab teknisi dan laboran diemban langsung oleh yang bersangkutan.

    Kepala Laboratorium menetapkan rincian tugas teknisi dan laboran yang terdapat

    di laboratorium FISIKA. Adanya pembagian tugas yang jelas antara teknisi dan

    laboran.

    Tugas Pokok dan Fungsi Teknisi Fisika adalah:

    1. Membantu pendidik dalam menyusun kebutuhan alat dan bahan serta

    pengadaannya untuk kegiatan praktik;

    2. Menjamin agar semua peralatan yang diperlukan untuk kegiatan praktik

    telah tersedia dan siap pakai;

    3. Membuat bahan dasar menjadi bahan siap untuk praktik peserta didik dan

    pendidik;

    4. Mendokumentasikan alat, bahan, fasilitas dan kegiatan laboratorium;

    5. Menyiapkan sarana kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium;

    6. Menangani pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di laboratorium;

    7. Merencanakan program perbaikan peralatan laboratorium;

    8. Memperbaiki kerusakan peralatan laboratorium;

    9. Merancang dan membuat peralatan praktik sederhana;

    10. Menangani limbah praktik laboratorium;

    11. Menyusun manual penggunaan alat; serta

    12. Membuat laporan semester dan tahunan kebutuhan, penggunaan peralatan

    dan bahan praktik.

    Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai teknisi maka kompetensi

    yang dimiliki antara lain:

    1. Merencanakan pemanfaatan laboratorium FISIKA. Dalam perencanaan

    penggunaan laboratorium Fisika, Kepala Laboratorium dibantu oleh teknisi

    Fisika.

    2. Mengatur penyimpanan bahan, peralatan, perkakas, dan suku cadang

    laboratorium FISIKA. Teknisi melakukan penyimpanan bahan, peralatan,

    perkakas dan sukucadang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

  • MODUL 4

    39 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    3. Menyiapkan kegiatan laboratorium FISIKA. Sesuai dengan jadwal yang

    telah ditetapkan, maka teknisi dibantu oleh laboran harus menyiapkan

    rencana praktek yang akan dilaksanakan agar guru bersama siswa

    memasuki ruang laboratorium sudah dapat langsung melakukan praktek

    sesuai dengan prosedur (POS).

    4. Membuat peralatan praktikum sederhana dan membuat paket bahan siap

    pakai untuk kegiatan praktikum. Sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh

    teknisi, dia dapat merancang dan merakit peralatan praktikum sesuai dengan

    kebutuhan kegiatan praktikum guru dalam pembelajaran.

    5. Merawat peralatan dan bahan di laboratorium sekolah/madrasah. Banyak alat-

    alat praktek Fisika yang harus dilakukan perawatan secara berkala dan

    kontinu. Misalnya untuk alat ukur listrik seperti AVOmeter yang perlu

    perawatan dalam bentuk penggantian baterai, dan pengkalibrasian

    6. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium FISIKA. Teknisi

    juga bertugas menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dengan cara

    memeriksa rangkaian, memastikan setiap kegiatan dilakukan sesuai prosedur

    (POS), memastikan kotak P3K terisi lengkap, dll

    Tugas pokok dan fungsi dari sekorang Laboran adalah:

    1. Menjaga keamanan ruang dan peralatan laboratorium;

    2. Melayani penggunaan ruang, kebutuhan peralatan dan bahan praktik

    peserta didik dan pendidik;

    3. Menginventarisasi dan mendokumentasikan semua peralatan, bahan,

    dokumen termasuk petunjuk penggunaan alat, dan fasilitas laboratorium;

    4. Mendeteksi dan memperbaiki peralatan laboratorium dengan kerusakan

    ringan;

    5. Menjaga kebersihan alat dan lingkungan laboratorium;

    6. Menyimpan dan memelihara alat dan bahan praktik;

    7. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur keselamatan dan

    kesehatan;

    8. Membuat laporan kerusakan peralatan laboratorium dan mengusulkan

    program perbaikannya; serta

  • MODUL 4

    40 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    9. Membuat laporan semester dan tahunan kebutuhan, penggunaan peralatan

    dan bahan praktik.

    Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi tersebut, seorang Laboran FISIKA harus

    memiliki kompetensi:

    1. Menginventarisasi bahan praktikum. Laboran harus melakukan inventaris

    semua bahan praktikum agar memudahkan Kepala Laboratorium dalam

    pengadaan bahan praktek. Inventaris ini menyangkut jumlah yang dibutuhkan

    dalam setiap praktek, jumlah bahan yang tersedia, tanggal kedaluarsa bahan,

    dll

    2. Mencatat kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yang dilakukan perlu

    dicatat secara rinci oleh laboran. Pencatatan ini membantu Kepala

    Laboratorium dalam membuat laporan kegiatan praktikum yang dapat

    dilakukan dalam setiap tahunnya.

    3. Merawat ruang laboratorium sekolah/madrasah. Perawatan ruang

    laboratorium ini perlu dilakukan secara berkala agar kecelakaan dalam

    pelaksanaan praktek dapat dihindari sedini mungkin

    4. Mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah/madrasah. Bahan dan

    peralatan laboratorium harus dikelola secara baik dan benar sesuai dengan

    prosedur (POS) agar dapat dihindari kerusakan alat dan bahan sedini mungkin

    5. Melayani kegiatan praktikum. Dalam pelaksanaan praktikum oleh siswa

    di bawah bimbingan guru Fisika harus dilayani oleh laboran. Misalnya,

    laboran sudah menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

    dalam praktek yang telah direncanakan

    laboran menyerahkan alat dan bahan setelah praktikan

    menyerahkan daftar BON alat dan bahan yang dibutuhkan

    laboran melayani kelompok praktikan yang mendapat kesulitan

    misalnya ada alat dan bahan yang tidak berfungsi

    laboran memeriksa alat setelah digunakan untuk memastikan tidak

    terjadi kerusakan selama praktek

    laboran mengembalikan peralatan ke tempat penyimpanan

  • MODUL 4

    41 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    6. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Laboran bersama

    teknisi selalu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

    dengan tetap mengawasi pelaksanaan pratek oleh siswa yang jika ada

    kegiatan yang dirasa akan menimbulkan kecelakaan dapat dicegah sedini

    mungkin.

    Secara rinci tugas dan tanggung jawab teknisi dan laboran FISIKA ini dijelaskan

    pada modul kompetensi administratif dan kompetensi profesional teknisi dan

    laboran.

    Untuk sekolah yang memiliki salah satunya (teknisi atau laboran) saja, maka tugas

    teknisi atau laboran ini dirangkap. Kepala Laboratorium harus dapat membagi

    tugas rangkap ini agar tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan praktikum

    FISIKA

    B. Menentukan Jadual Kerja Teknisi dan Laboran FISIKA SMA/MA

    Kepala Laboratorium FISIKA harus menetapkan jadual kerja teknisi dan laboran

    untuk menunjang keberhasilkan kinerja laboratorium FISIKA. Untuk laboratorium

    yang hanya memiliki teknisi atau laboran saja maka tugas teknisi dan laboran

    dilakukan langsung oleh petugas yang bersangkutan.

    Dalam manajemen modern, kepala laboratorium memberi kesempatan kepada

    Teknisi dan Laboran untuk menafsirkan tugas pokok dan fungsinya ke dalam

    rancangan kegiatan yang harus dilakukannya di Laboratorium Fisika. Hasil

    rancangan kegiatan ini perlu dikembangkan lagi menjadi jadwal kegiatan yang

    harus dilakukan.

    Sebagai seorang menager, Kepala Laboratorium Fisika menganalisis rincian

    kegiatan dan rancangan jadwal kerja untuk setiap teknisi dan laboran yang ada di

    Laboratorium Fisika. Analisis ini disesuaikan dengan kebutuhan prioritas yang

    diperlukan di Laboratorium Fisika.

    Secara garis besar tugas jadual kegiatan yang harus ditetapkan untuk dilaksanakan

    teknisi dan laboran secara berkala dan periodik adalah:

  • MODUL 4

    42 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    1. Memelihara dan mengelola alat, bahan,perkakas dan sukucadang praktikum

    FISIKA

    2. Menyusun rancangan jadual penggunaan laboratorium

    3. Menyiapkan peralatan praktikum FISIKA

    4. Melengkapi administrasi laboratorium FISIKA

    5. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium termasuk

    6. Membuat inventaris alat dan bahan praktikum

    7. Melayani semua kegiatan di laboratorium FISIKA baik untuk melayani praktikum

    siswa maupun penelitian guru

    8. Membuat laporan mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan

    9. Menetapkan penyerahan laporan mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan

    C. Mensupervisi Teknisi dan Laboran FISIKA SMA/MA

    Kegiatan supervisi ini pada intinya adalah membantu teknisi dan laboran untuk

    dapat melakukan kerja dan kegiatan di laboratorium sesuai dengan TUPOKSI dan

    POS serta jadwal yang telah ditetapkan bersama. Fungsi Kepala Laboratorium

    sebagai manajer harus memastikan bahwa semua rencana dan aturan yang telah

    dibuat di laboratorium dapat dijalankan sebaik mungkin. Kegiatan supervisi

    terhadap kinerja teknisi dan laboran secara berkala dan periodik.

    Langkah supervisi yang dilakukan Kepala Laboratorium dapat dilakukan dengan

    cara:

    a. Menganalisis tupoksi Teknisi dan Laboratorium Fisika

    b. Menganalisis jadwal kerja yang telah ditetapkan untuk teknisi dan laboran di

    laboratorium Fisika

    c. Memeriksa laporan kinerja yang dibuat oleh teknisi dan laboran

    d. Memastikan laporan yang dibuat teknisi dan laboran benar dengan meneliti

    daftar inventaris, daftar perawatan alat dan bahan, daftar pelaksanaan

    kegiatan di laboratorium

  • MODUL 4

    43 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    e. Memastikan alat dan bahan telah dirawat sesuai dengan data katalog alat

    dengan memeriksa alat secara acak untuk semua jeni peralatan yang ada

    f. Memastikan ketersediaan bahan sesuai dengan laporan dari laboran dengan

    memeriksa gudang/lemari penyimpanan bahan

    D. Membuat Laporan Kinerja Teknisi dan Laboran FISIKA SMA/MA

    secara Periodik

    Setelah supervisi yang dilakukan terhadap teknisi dan laboran, Kepala

    Laboratorium membuat laporan kinerja kedua staf tersebut. Laporan ini perlu

    dibuat untuk memastikan bahwa kinerja teknisi dan laboran telah sesuai dengan

    POS yang berlaku di laboratorium Fisika

    Tugas dan tanggung teknisi dan laboran

    Laporan ini diperlukan oleh kepala sekolah dalam membuat keputusan yang

    terkait dengan hasil kinerja tenaga kependidikan di laboratorium

  • MODUL 4

    44 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Kegiatan Belajar 4

    Memantau Sarana dan Prasarana Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Sarana dan prasarana laboratorium FISIKA dapat berupa:

    Bagunan dan ruang laboratorium

    Perabotan di dalam laboratorium

    Alat dan bahan dalam praktikum fisika

    Alat dan bahan penunjang kegiatan di laboratorium

    Semua sarana dan prasarana ini harus dipantau secara berkala kelayakannya oleh

    Kepala Laboratorium. Pemantauan berkala ini dilakukan untuk menghindari

    kecelakaan yang dapat terjadi pada pemakai dan peralatan yang dimiliki oleh

    laboratorium FISIKA

    A. Memantau Kondisi dan Keamanan Bahan serta Alat

    Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Bahan praktikum fisika dalam penyimpanannya tidak sebahaya bahan kimia dan

    bahan biologi, tetapi tetap dalam penyimpanannya harus melaui prosedur kerja

    (POS) yang telah ditetapkan. Proses penyimpanan yang tidak tepat dapat merusak

    dan memperpendek umur dari bahan praktikum. Misalnya baterai yang disimpan

    di ruang yang lembab dapat menyebabkan elektrolit baterai mudah bocor yang

    dapat merusak baterai sebelum waktu kedaluarsanya. Alat-alat optik seperti

    lensa yang disimpan di bawah suhu kamar dapat menumbuhkan jamur yang akan

    merusak lensa.

    Alat-alat praktikum di laboratorium FISIKA dapat digolongkan kepada

    1. Alat-alat pecah belah, seperti alat-alat optik dan gelas-gelas ukur

    2. Alat-alat ukur analog dan alat-alat ukur digital

    3. Alat-alat ukur yang kecil dan alat ukur yang besar

    4. Alat praktikum yang dalam bentuk set (KIT)

  • MODUL 4

    45 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    5. Alat praktikum yang dapat dirakit untuk beberapa jenis praktikum

    6. Setting alat praktikum yang tidak dapat dipisah satu sama lainnya

    Untuk alat-alat di atas, penyimpanannya mempunyai prosedur yang berbeda satu

    sama lainnya. Alat-alat ini juga harus dipantau dalam penyimpanan apakah sesuai

    standar atau tidak agar tersebut lebih panjang umur penggunaannya.

    Untuk melaksanakan pemantauan kondisi dan keamanan alat dan bahan

    praktikum habis pakai di Laboratorium Fisika, kepala laboratorium perlu

    melakukan:

    1. Membuat daftar pemantauan (Checklist) untuk keadaan dan keamanan

    kondisi penyimpanan, perawatan dan penggunaan alat-alat peraga dan

    alat ukur Fisika.

    2. Menugaskan teknisi dan laboran untuk saling memeriksa ulang kondisi dan

    keamanan alat dan bahan sesuai dengan daftar pemantauan yang telah

    dibuat

    3. Memeriksa ulang secara acak hasil pengecekan yang telah dilaporkan

    teknisi dan laboran untuk memastikan pengecekan telah dilakukan dengan

    baik dan benar

    4. Menyimpan data pemantauan untuk keperluan pembuatan laporan dan

    administasi di laboratorium

    5. Memastikan semua alat dan bahan telah diperiksa dengan baik dan benar

    B. Memantau Kondisi dan Keamanan Bangunan Laboratorium

    FISIKA SMA/MA

    Alat praktikum FISIKA ada yang menggunakan cairan, listrik, ada yang mudah

    pecah dan ada juga yang mempunyai sensitifitas tinggi. Oleh karena itu kondisi

    dan keamaanan bangunan labaratorium juga harus dipantau secara baik dan

    berkala. Untuk keperluan pemantauan ini, kepala laboratorium perlu melakukan:

  • MODUL 4

    46 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    1. Membuat daftar pemantauan (Checklist) untuk kondisi dan keamanan

    bangunan laboratorium serta perabotan yang terdapat di

    dalamnyaFisika.

    2. Menugaskan teknisi dan laboran untuk melakukan pengecekan kondisi

    bangunan dan perabotan yang ada di dalam laboratorium Fisika dengan

    daftar pemantauan yang telah dibuat

    3. Memeriksa ulang secara acak hasil pengecekan yang telah dilaporkan

    teknisi dan laboran untuk memastikan pengecekan telah dilakukan

    dengan baik dan benar

    4. Menyimpan data pemantauan untuk keperluan pembuatan laporan dan

    administasi di laboratorium

    Kondisi bangunan yang harus dipantau kelayakannya antara lain:

    1. Bangunan laboratorium FISIKA. Kepala Laboratorium Fisika juga harus

    melakukan kelayakan bangunan laboratorium karena seringnya terjadi

    bencana alam seperti gempa dalam skala yang cukup merusak bangunan.

    2. Ruang penyimpanan alat. Untuk alat-alat optik yang harus disimpan dalam

    ruang yang temperaturnya konstan agar tidak mudah ditumbuhi jamur yang

    akan merusak alat.

    3. Tempat penggunaan alat seperti meja praktikum. Untuk alat-alat yang

    menggunakan listrik harus digunakan di tempat yang tidak memungkinan

    terjadinya hubungan arus listrik secara singkat.

    4. Kondisi meja praktikum juga harus dipantau secara kontinu, agar alat-alat

    praktikum yang digunakan aman buat alat dan penggunanya

    5. Jaringan listrik dalam bangunan dan di meja praktek juga harus sering

    diperiksa oleh Kepala Laboratorium melalui bantuan teknisi. Selain dapat

    menimbulkan kebakaran, jaringan listrik yang rusak juga dapat menimbulkan

    kecelakaan kepada praktikan selama mengikuti aktivitas di laboratorium

    6. Alat bantu kecelakaan seperti kotak P3K dan alat pemadam kebakaran juga

    harus diperiksa secara berkala agar manfaat dan fungsinya maksimal jika

    diperlukan. Alat pemadam kebakaran sering luput dalam pemeriksaan dapat

    menyebabkan kerugian yang besar bagi pihak sekolah dan siswa jika terjadi

    kecelakaan kebakaran akibat hubungan arus pendek.

  • MODUL 4

    47 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    C. Membuat Laporan Bulanan dan Tahunan tentang Kondisi dan

    Pemanfaatan Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Laporan bulanan dan laporan tahunan yang dibuat kepala laboratorium hanya

    perpanjangan dari laporan bulanan dan laporan tahunan yang telah dibuat oleh

    teknisi dan laboran. Bedanya adalah pada kegiatan analisis KKPA (Kekuatan,

    Kelemahan, Peluang dan Ancaman) untuk setiap kegiatan di laboratorium Fisika.

    Analisis ini diperlukan oleh seorang kepala laboratorium sebagai manager dalam

    mengevaluasi secara keseluruhan kinerjanya dalam satu tahun dan untuk

    merancang rencana kerja serta peningkatan kualitas kinerja di tahun berikutnya.

    Kepala Laboratorium Fisika yang dibantu oleh teknisi dan laboran membuat

    laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan pemanfatan laboratorium

    Fisika. Laporan antara lain memuat :

    1. Inventraris peralatan dan bahan yang dimiliki oleh laboratorium Fisika

    2. Kondisi peralatan dan bahan praktikum FISIKA

    3. Jumlah bahan yang dibutuhkan dan yang digunakan dalam menunjang

    praktikum siswa

    4. Daftar kegiatan yang dilakukan di laboratorium Fisika yaitu

    a. Praktikum yang dilakukan

    b. Kinerja teknisi fisika

    c. Kinerja laboran fisika

    d. Penelitian Guru Fisika

    5. Judul praktikum yang dapat dilayani dengan kapasitas alat dan bahan yang

    dimiliki oleh laboratorium FISIKA

    6. Praktikum yang direncakan dan yang dilaksanakan

  • MODUL 4

    48 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    Kegiatan Belajar 5

    Mengevaluasi Kinerja Teknisi dan Laboran serta Kegiatan

    Laboratorium FISIKA SMA/MA

    Untuk mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan di laboratorium, dapat

    dilakukan jika laboratorium mempunyai perencanaan kinerja. Dalam perencanaan itu

    tergambar kegiatan yang dikembangkan di laboratorium Fisika baik yang dilakukan

    oleh teknisi, laboran, maupun dalam proses pembelajaran. Kinerja setiap komponen

    laboratorium dapat dinilai oleh Kepala Laboratorium jika ada perencanaan yang

    ditetapkan di awal tahun ajaran.

    A. Menilai Kinerja Teknisi dan Laboran Laboratorium FISIKA

    SMA/MA

    Kepala Laboratorium harus mempunyai POS untuk menilai kinerja teknisi dan

    laboran yang terdapat di laboratorium FISIKA. Kinerja teknisi dan laboran juga

    dilengkapi dengan prosedur (POS) yang telah dibuat. Tanpa POS yang jelas,

    Kepala Laboratorium sukar melakukan penilaian apakah kinerja teknisi dan

    laborannya sudah baik atau belum. Objektivitas penilaian sulit didapat jika tidak

    ada prosedur kerja yang jelas.

    Penilaian kinerja Teknisi dan laboran dapat didasarkan kepada TUPOKSI teknisi

    dan laboran serta POS yang terkait dengan prosedur yang harus dilaksanakan oleh

    teknisi dan laboran selama beraktivitas di laboratorium FISIKA

    Untuk melakukan kinerja teknisi dan laboran secara tepat dan benar, kepala

    laboratorium Fisika perlu mengembangkan:

    1. Daftar penilaian (Checklist) kinerja teknisi dan atau laboran yang dapat

    mengukur kinerja teknisi dan laboran secara maksimal dan tepat sesuai

    dengan kompetensi dan TUPOKSI masing-masing

    2. Melakukan evaluasi kinerja teknisi dan laboran dengan menggunakan daftar

    penilaian yang telah dikembangkan

  • MODUL 4

    49 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0

    3. Mendokumentasikan hasil penilaian untuk kepentingan administrasi dan

    dasar pengambilan kebijakan di Laboratorium Fisika

    4. Menyampaikan hasil penilaian kepada teknisi dan laboran secara tertutup

    untuk kepentingan evaluasi diri masing-masing

    B. Menilai Hasil Kerja Teknisi dan Laboran FISIKA SMA/MA

    Hasil kerja teknisi dan laboran dapat dinilai oleh Kepala Laboratorium FISIKA yang

    dimulai dari menilai laporan kinerja yang telah dibuat oleh teknisi dan laboran

    FISIKA. Dari laporan yang telah dibuat dapat dilakukan pengecekan langsung

    kepada setiap komponen antara lain:

    1. Pelanggan laboratorium yaitu guru FISIKA dan siswa. Apakah guru telah

    terlayani dalam melaksanakan praktikum di laboratorium atau tidak. Siswa

    juga dapat diminta pendapatnya tentang pelaksanaan praktikum apakah

    teknisi dan laboran telah melakukan tugas dan kewajibannya untuk

    menunjang kelancaran praktikum yang dilaksanakan siswa

    2. Ruang penyimpanan alat. Apakah teknisi dan l