Modul kota pusaka- Daftar Isi
-
Upload
nilta-rahmah -
Category
Documents
-
view
258 -
download
7
Transcript of Modul kota pusaka- Daftar Isi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iDAFTAR TABEL ivDAFTAR GAMBAR vDAFTAR SINGKATAN vii
MODUL 1 INTRODUKSI PENATAAN-PELESTARIAN KOTA PUSAKAIr. Suhadi dan Ir. Catrini P. Kubontubuh, M.Arch.
1.1. PUSAKA DAN KOTA PUSAKA 1-21.2. MENGENALI PUSAKA 1-51.3. PENGUATAN PUSAKA 1-81.4. GERAKAN MASYARAKAT 1-91.5. PEMANFAATAN PUSAKA 1-101.6. INTEGRASI PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN 1-111.7. PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA 1-121.8. PERSIAPAN PELAKSANAAN P3KP 1-15
MODUL 2 PRINSIP, STRATEGI DAN INSTRUMEN PENATAAN-PELESTARIAN KOTA PUSAKA Dr. Ir. Laretna T. Adishakti, M.Arch.
2.1. BAGAIMANA PRINSIP UNIVERSAL PELESTARIAN KOTA PUSAKA DUNIA?
2-3
2.2. MENGAPA DAN BAGAIMANA SUATU KOTA DISEBUT KOTA PUSAKA DUNIA? 2-42.2.1. Kota Pusaka Dunia 2-42.2.2. Apakah “the Convention Concerning the Protection of
the World Cultural and Natural Heritage 1972” 2-42.2.3. Bagaimana Kota Pusaka Dunia ditetapkan oleh
UNESCO? 2-52.2.4. Keunggulan Nilai Sejagat/KNS (Outstanding Universal
Value/OUV) 2-52.2.5. Berkas dan Isi Nominasi 2-7
2.3. BAGAIMANA STRATEGI UNIVERSAL PENGELOLAAN KOTA PUSAKA? 2-8
2.4. BAGAIMANA METODA DAN INSTRUMEN UNIVERSAL PENGELOLAAN KOTA PUSAKA? 2-9
2.5. BAGAIMANA STRATEGI DAN INSTRUMEN PENATAAN-i
PELESTARIAN KOTA PUSAKA 2-112.5.1. Manajemen yang handal, holistik, sistematik dan
komprehensif 2-112.5.2. Pengembangan Pengembangan pusaka alam, budaya
(tangible dan intangible) secara parallel, harmonis dan berkelanjutan 2-13
LAMPIRANPIAGAM PELESTARIAN KOTA DAN KAWASAN PERKOTAAN PUSAKA (PIAGAM WASHINGTON – 1987) 2-15
MODUL 3 TEKNIK DAN METODE DALAM PENATAAN-PELESTARIAN KOTA PUSAKAPunto Wijayanto, ST
3.1. KEDUDUKAN TEKNIK DAN METODE 3-23.2. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER DAN SINKRONISASI
KEGIATAN 3-43.3. MORFOLOGI KOTA DAN INVENTARISASI PUSAKA 3-5
3.3.1. Morfologi Kota 3-53.3.2. Inventarisasi Pusaka 3-8
3.4. DISEMINASI, PRESENTASI DAN PROMOSI 3-143.5. PEMANFAATAN LEBIH LANJUT 3-16
3.5.1. Analisis Penanganan dan Kebijakan Penataan-Pelestarian 3-163.5.2. Aksi Penataan-Pelestarian Kota Pusaka 3-18
MODUL 4 PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA PUSAKADr. Amiluhur Soeroso, MM, MSi. dan Dr. Ir. Myra P. Gunawan, MSP
4.1. PENGANTAR 4-24.2. PUSAKA SEBAGAI SUMBER DAYA INDUSTRI KREATIF 4-24.3. EKONOMI PERKOTAAN DAN TUMBUHNYA USAHA
PARIWISATA 4-64.3.1. Pariwisata 4-64.3.2. Kota yang Kreatif dan Strategi untuk Mencapainya 4-74.3.3. Pariwisata Perkotaan dan Industri Kreatif 4-104.3.4. Pendanaan 4-11
4.4. EKULIBRIUM DAN PERENCANAAN KOTA 4-13REFERENSI 4-17
ii
MODUL 5 PENATAAN RUANG KOTA PUSAKADr. Ir. Danang Priatmodjo, M.Arch.
5.1. PENGANTAR 5-2
5.1.1. Kota Pusaka 5-2
5.1.2. Urgensi Penataan Ruang Kota Pusaka 5-4
5.2. INVENTARISASI KHASANAH PUSAKA 5-8
5.2.1. Identifikasi Kategori 5-8
5.2.2. Pemetaan Lokasi/Persebaran 5-8
5.2.3. Asesmen Signifikansi dan Kondisi 5-10
5.3. ANALISIS POTENSI DAN KENDALA 5-11
5.3.1. Potensi dan Peluang Pengembangan 5-11
5.3.2. Kendala dan Ancaman Pelestarian 5-12
5.4. LANGKAH PENATAAN DAN PELESTARIAN 5-14
5.4.1. Penetapan Perlindungan 5-14
5.4.2. Perencanaan Tata Ruang 5-15
5.4.3. Pemanfaatan Berbasis Lingkungan 5-16
5.4.4. Kelembagaan Penanganan 5-17
5.4. PENUTUP 5-18
5.5.1. Evaluasi Kinerja Kota-Kota Pusaka di Indonesia 5-18
5.5.2. Rekomendasi 5-19
MODUL 6 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL P3KPIr. Azwir Malaon, MSc (Kasubdit Pengaturan – Dit. Perkotaan)
6.1. BAGIAN ILATAR BELAKANG DAN MOTIVASI KEIKUTSERTAAN PROGRAM P3KP 6-2
6.2. BAGIAN IIARAHAN RENCANA TATA RUANG KAB/KOTA DALAM PENGEMBANGAN KOTA PUSAKA 6-5
6.3. BAGIAN IIIINVENTARISASI ASET PUSAKA 6-7
6.4. BAGIAN IVPROGRAM PEMERINTAH DAERAH DALAM PENATAAN DAN PELESTARIAN PUSAKA 6-8
6.5. BAGIAN VINVENTARISASI PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN PUSAKA 6-9
6.6. BAGIAN VIKELEMBAGAAN DALAM PENATAAN DAN PELESTARIAN
iii
PUSAKA 6-11
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Ragam Kota Pusaka Indonesia 1-17
Tabel 2.1. Kota-Kota Pusaka Dunia di Asia 2-7
Tabel 3.1. Contoh Format 3-11
Tabel 4.1. Klasifikasi Pusaka Budaya 4-3Tabel 4.2. Struktur Proyek Kota Pusaka Yang Kreatif 4-9Tabel 4.3. Fungsi Penunjang Pelestarian 4-14
Tabel 5.1. Payung Gerakan Pelestarian 5-3
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kota/kabupaten kehilangan karakternya 1-2Gambar 1.2. Pusaka alam 1-3Gambar 1.3. Pusaka budaya ragawi 1-4Gambar 1.4. Pusaka budaya tak ragawi 1-4Gambar 1.5. Pengembangan kehidupan budaya secara kreatif, bergairah dan
berkelanjutan1-6
Gambar 1.6. Contoh pemetaan pusaka 1-7Gambar 1.7. Rakernas II JKPI di Pekalongan 31 Maret 2011 1-9Gambar 1.8. Warga memperbaiki bangunan tradisional (kiri); Pawai budaya
rakyat di Solo (kanan)1-10
Gambar 1.9. Gedung Arsip Jakarta (kiri); Candi Sukuh (kanan) 1-11Gambar 1.10. Wujud integrasi pembangunan dan pelestarian 1-12Gambar 1.11. Gambaran Kota Pusaka Palembang 1-13Gambar 1.12. Gambaran Kota Pusaka Banjarmasin 1-14
Gambar 2.1. Kota-Kota Pusaka Dunia 2-2Gambar 2.2. Dinamika Kota-Kota Pusaka 2-4Gambar 2.3. Contoh Peta Pusaka 2-12Gambar 2.4. Pusaka alam, budaya dan saujana Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara 2-14
Gambar 3.1. Kedudukan Teknik dan Metode Mengenali Aset Pusaka 3-2Gambar 3.2. Tahapan Inventarisasi InterSAVE 3-3Gambar 3.3. Contoh Struktur Ruang Kota Yogyakarta 3-6Gambar 3.4. Peta Kota Banjarmasin 3-7Gambar 3.5. Perkembangan Kota Yogyakarta dari masa ke masa 3-7Gambar 3 6. Contoh Pemetaan Aset Pusaka 3-10Gambar 3.7. Kegiatan Observasi terhadap Bangunan Pusaka di Lasem, Rembang 3-10Gambar 3.8. Dokumentasi Kesenian Barongsay Saat Pertunjukan 3-12Gambar 3.9. Wawancara produsen batik, tegel antik, lontong tuyuhan di Rembang 3-13Gambar 3.10. Peta Pusaka Budaya Ragawi Kota Yogyakarta 3-14Gambar 3.11. Contoh Jelajah Pusaka dan Media Interpretasi Lainnya 3-15Gambar 3.12. Contoh Pemanfaatan Media Internet dalam Diseminsasi Hasil
Inventarisasi 3-15Gambar 3.13. Minat menjadi perajinan perak Kotagede menurun seiring surutnya
jumlah konsumen kerajinan perak 3-17Gambar 3.14. Pembangunan kembali sebuah rumah joglo di Kotagede 3-19Gambar 3.15. Terbentuknya Kelompok Pelestari Masyarakat 3-20Gambar 3.16. Kesepakatan Gubernur DIY, Walikota Yogyakarta dan Bupati Bantul
dalam Pengelolaan Kawasan Pusaka Kotagede3-21
vi
Gambar 4.1. Ruang Lingkup Industri Kreatif 4-4Gambar 4.2. Dimensi Ekonomi Kreatif 4-9Gambar 4.3. Model Keseimbangan Ekosistem Soeroso 4-13
Gambar 5.1. Beragam Pusaka Dunia 5-2Gambar 5.2. Organisasi Pelestarian Dunia dan Nasional 5-3Gambar 5.3. Ancaman terhadap Kota Pusaka 5-5Gambar 5.4. Dampak tekanan pembangunan ekonomi terhadap Kota Pusaka di
Indonesia5-7
Gambar 5.5. Inventarisasi khasanah pusaka menurut jenis (kiri) dan tingkatan (kanan)
5-8
Gambar 5.6. Pemetaan pada Lingkup Kota, contoh Kota Solo 5-9Gambar 5.7. Pemetaan pada Lingkup Kawasan, contoh Kawasan Mangkunegaran
dan sekitarnya 5-9Gambar 5.8. Contoh Kawasan dan Bangunan dilindungi kelas 1 di Kota Surakarta 5-10Gambar 5.9. Contoh Kondisi Fisik Bangunan di Kota Surakarta 5-11Gambar 5.10. Kunci pengembangan pusaka adalah identitas 5-12Gambar 5.11. Kendala pengembangan pusaka antara lain kesiapan infrastruktur 5-13Gambar 5.12. Pengembangan pusaka sebaiknya tidak justru menghilangkan
identitas kota/kawasan 5-13Gambar 5.13. Penetapan sebagai Pusaka 5-14Gambar 5.14. Contoh kawasan-kawasan yang dilindungi dengan kelas berbeda 5-15
vii
DAFTAR SINGKATAN
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BCB Benda Cagar Budaya
BDO Buy-Develop-Operate (atau BBO/Beli-Bangun-Operasi)
BOT Build Operate Transfer
BPPI Badan Pelestarian Pusaka Indonesia
BTO Build Transfer Operate
CHC UGM Centre for Heritage Conservation Universitas Gadjah Mada
DIY Daerah Istimewa Yogyakarta
DKI Daerah Khusus Ibukota
ICOMOS International Council on Monuments and Sites
InterSAVE International Survey of Architectural Values in the Environment
FDI Foreign Direct Investment
GDP Gross Domestic Product
GNP Gross National Product
ICT Information and Communication Technology
IPR Intellectual Property Rights
ITB Institut Teknologi Bandung
JKPI Jaringan Kota Pusaka Indonesia
JPPI Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia
KCB Kawasan Cagar Budaya
KNS Keunggulan Nilai Sejagat
KPS Kerjasama Pemerintah Swasta
LDO Lease-Develop-Operate
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
Mabes TNI Markas Besar Tentara Nasional Indonesia
OPKP Organisasi Pengelola Kawasan Pusaka
OUV Outstanding Universal Value
viii
OWCH Organization of World Heritage Cities
PAD Pendapatan Asli Daerah
PDCA plan, do, check, action
RDTR Rencana Detail Tata Ruang
Pemprov Pemerintah Provinsi
RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
RTRW Rencana Tata Ruang dan Wilayah
RUTR Rencana Umum Tata Ruang
P3KP Program Penataan-Pelestarian Kota Pusaka
R&D research and development
TPAK Tim Penasihat Arsitektur Kota
TSP Tim Sidang Pemugaran
UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah
UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
UNCTAD United Nations Conference and Trade and Development
UUPR Undang-Undang Penataan Ruang
WAA Wrap Around Addition
ix