Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

82
Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun Opini Untuk Mengubah Kebijakan Publik PENYUSUN TIM IMPACT: M. Ridha Ramli Nyaksih Phaisal Suraiya Kamaruzzaman TAF. Haikal T. Ardiansyah

description

GENDER

Transcript of Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Page 1: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Program

Panduan Pelatihan Negosiasi,Lobby dan Membangun Opini Untuk

Mengubah Kebijakan Publik

PENYUSUN TIM IMPACT:M. Ridha RamliNyaksih Phaisal

Suraiya KamaruzzamanTAF. Haikal

T. Ardiansyah

Page 2: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Program

Diterbitkan pertama kali di Indonesia oleh IMPACT (Inspiration for Managing People’s Action)Jl. T Iskandar No. 50, Lambhuk, Banda Aceh, 23118Email. [email protected]; [email protected]; Website. www.impactaceh.org

Copyright © 2008 IMPACT

Penulis Penulis Penulis Penulis Penulis Afrizal Tjoetra, Nurdin El Jodas, Miswar Fuady, Anita T. Iskandar, Dodi Hendrik,T.Banta Syahrizal

Hak cipta dilindungi Undang-undang. Tidak diperkenankan mereproduksi atau dipergunakan dalambentuk apapun atau dengan menggunakan mesin atau elektronik, termasuk fotokopi, rekaman ataupenyimpanan informasi dan sistem pencarian data tanpa izin tertulis dari penerbit.

Page 3: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Program

i

PENGANTARKeberadaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Aceh telah memberikan konstribusi

yang signifikan bagi terjadinya perubahan baik tatanan politik, sosial dan budaya maupuntatanan ekonomi menuju Aceh Baru yang maju, sejahtera dan damai. Konstribusi OMS initerlihat pada masa konflik politik dan bersenjata maupun pemulihan kondisi paskapenandatanganan perdamaian termasuk pemulihan kondisi pada saat rekonstruksi/rehabilitasiakibat bencana gempa dan tsunami. Perubahan pada tatanan baru yang sedang terjadi iniakan melahirkan tantangan-tantangan baru pula yang sangat kompleks dan membutuhkanpenanganan yang lebih baik, berkualitas dan teruji. Karena itu, upaya mengembangkankapasitas OMS sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, inovatif dan transformatif sertadilakukan dengan proses yang sistematik dan berkelanjutan dalam upaya menjawab berbagaiperubahan tersebut adalah merupakan inisiasi penting dan strategis.

Sebagai sebuah organisasi perkumpulan fasilitator pembaruan sosial, IMPACT yangberanggotakan para fasilitator andalan dan aktivis OMS mengambil prakarsa untukmengembangkan peningkatan kapasitas OMS. IMPACT terus berupaya mendorong penguatanmelalui penyediaan jasa terpadu, penguatan pelaksanaan program pemulihan masyarakatAceh pasca konflik dan tsunami, serta pengembangan pusat pembelajaran bagi gerakanOMS. Dalam menjalankan misinya, menjadi penting bagi IMPACT untuk terusmengembangkan strategi pembelajaran yang berkelanjutan dengan menghasilkan panduanfasilitasi bagi fasilitator IMPACT sebagai alat dan media yang digunakan dalam meningkatkankapasitas OMS. Panduan fasilitasi penguatan OMS ini lahir melalui Program ANCORS (AcehneseCivil Society Organization Strengthening) kerjasama IMPACT, ADF, dan YAPPIKA serta didukungoleh USC Canada dan CIDA. Program ini melibatkan 14 mitra di enam Kabupaten di Aceh.

Panduan fasilitasi ini hadir ditangan anda berkat partisipasi dan kontribusi banyakpihak, sehingga sepatutnyalah IMPACT mengucapkan terima kasih kepada YAPPIKA, USCCanada dan CIDA yang telah mendukung lahirnya panduan ini. Ucapan terima kasih jugadisampaikan kepada Handoko Soetomo, Fauzi Abdullah, Toto Rahardjo dan Fahmi(REMDEC), Alamsyah yang telah memberikan masukan atau catatan penting bagi panduan.Ucapan terima kasih kepada para fasilitator IMPACT sebagai tim penulis yang telah bekerjakeras mengumpulkan bahan, meriview dan menuliskan panduan. Terima kasih kepadaRoyani dan Khairul Umami yang telah menyusun tata letak dan desain grafis. Dan ucapanterima kasih kepada berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalampengantar ini. Semoga panduan fasilitasi ini bermanfaat dan dapat digunakan bagi pihak-pihak yang memiliki komitmen untuk memperkuat kapasitas OMS sehingga dapat berperansesuai fungsinya dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih adil dan demokratis.

Banda Aceh, Juli 2008

Ramadhana LubisDirektur Eksekutif IMPACT

Page 4: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Program

ii

SIMBUL KOMPONEN MODUL PENJELASAN

Tujuan

Metode

• Dijelaskan kepada peserta tujuandari proses atau sesi yang ingindicapai.

• Metode yang digunakan dalamproses fasilitasi.

• Metode yang digunakan menjadicatatan fasilitator

Waktu • Durasi waktu yang digunakanuntuk proses atau sesi training

Alat• Digunakan sebagai alat bantu

dalam pelatihan atau training• Dipersiapkan pada saat persiapan

Langkah-langkah/Proses

Page 5: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Program

iii

DAFTAR ISI

i

ii

iii

1

4

4

4

9

9

11

12

14

16

18

20

22

24

77

Kata Pengantar

Keterangan Gambar

Daftar Isi

I. Pengantar Umum

II. Kurikulum Pelatihan

1. Tujuan Pelatihan

2. Kurikulum Pelatihan

III. Panduan Proses Pelatihan :

1. Perkenalan dan Kontrak Belajar

2. Kerangka Umum Advokasi

3. Mengenal Teknik Advokasi

4. Teknik Negosiasi

5. Teknik Lobby

6. Teknik Membangun Opini Publik

7. Merancang Penerapan Teknik-teknik Advokasi Untuk

Perubahan Kebijakan Publik

8. Evaluasi Pelatihan

Lampiran

Daftar Pustaka

Page 6: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

1

I. PENGANTAR UMUM

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)mengalami perubahan cukup besar, antara lain yang diakibatkan oleh bencanaalam dahsyat yang menelan korban ratusan ribu jiwa dengan segala akibat dankegiatan ikutannya. Sebelumnya, Aceh dilanda konflik bersenjata berkepanjanganyang juga melahirkan permasalahan-permasahan politik, ekonomi dan sosial-budayayang serius.

Perjanjian Helsinki yang ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia danGerakan Aceh Merdeka (GAM) merupakan momentun penting berakhirnya konflikbersenjata dan telah menciptakan kedamaian di bumi Aceh.

Partai-partai politik lokal yang diharapkan dapat menghimpun dan menyuarakankepentingan rakyat Aceh lahir dan semakin berkembang. Kewenangan pemerintahdaerah tingkat propinsi dan juga di tingkat kabupaten/kota untuk memutuskan kebijakan-kebijakan termasuk kebijakan-kebijakan publik yang secara langsung berkaitan denganhajat hidup orang banyak juga sangat besar dengan berlakunya Undang-undangOtonomi Khusus (OTSUS) bagi Nanggroe Aceh Darussalam.

Perkembangan di atas membuka peluang pelbagai kepentingan di dalammasyarakat Aceh untuk berusaha mempengaruhi kebijakan serta alokasi sumber dayaitu sehingga sesuai dengan kepentingan mereka.

Masyarakat sipil khususnya golongan miskin dan perempuan yang selama inidipinggirkan dan dilanggar hak-haknya, tentu harus didengar suaranya, diperhatikankepentingan mereka sehingga kebijakan publik itu mengukuhkan hak mereka, danbukan sebaliknya.

Sejauh ini masyarakat miskin dan perempuan yang sejak lama dipinggirkan, belumsemuanya dapat menyuarakan dan mendesakkan kepentingan mereka sendiri sehinggaperlu ada organisasi yang secara sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingantersebut. Adalah tugas organisasi masyarakat sipil untuk memperjuangkan terbitnyakebijakan-kebijakan publik yang berkeadilan dan menjamin hak-hak golongan miskindan perempuan.

Tidak semua organisasi masyarakat sipil mempunyai kapasitas yang cukup untukmempengaruhi kebijakan publik secara efektif, perlu ada usaha sungguh-sungguhmeningkatkan kapasitas mereka untuk memperjuangkan terbitnya kebijakan yangberkeadilan.

Page 7: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

2

• Negosiasi, Lobby dan Kampanye dalam kerja advokasi?Upaya-upaya untuk mempengaruhi perubahan kebijakan publik tersebut di atas

dikalangan luas dikenal dengan istilah advokasi.Advokasi biasanya diartikan sebagai usaha secara sistematik dan terorganisir untuk

mempengaruhi terjadinya perubahan (jika tidak adil) atau mengukuhkan (jika dinilaisudah adil) kebijakan publik secara bertahap dengan menggunakan cara-cara yanglazim dalam sistem yang demokratik. Advokasi selalu berlandaskan nilai keadilan,sehingga selalu berpihak pada golongan yang dipinggirkan dan dirampas hak-haknya,yaitu golongan miskin, perempuan dan anak-anak. Advokasi yang dilakukan itu tidakboleh melanggar nilai demokrasi.

Ada tiga dimensi kebijakan yang bisa menjadi sasaran advokasi, dapat salahsatunya, dua dimensi saja, dapat pula ketiga dimensinya secara sekaligus menjadisasaran advokasi tergantung konteks dan kebutuhan. Ketiga dimensi itu adalah dimensi“isi kebijakan” seperti undang-undang atau kanun, dimensi ‘struktur”, yaitu lembaga-lembaga serta individu yang berwenang menafsirkan dan melaksanakan kebijakanitu, dan yang ketiga dimensi “budaya”; yaitu sejauh mana masyarakat tahu,memperjuangkan atau mengontrol pelaksanaan kebijakan itu.

Usaha untuk memperjuangkan ketiga dimensi di atas: mempengaruhi prosespembuatan kebijakan, mengubah perilaku lembaga-lembaga yang menafsirkan ataumelaksanakan kebijakan, serta membangun kesadaran masyarakat bukanlah kerjayang mudah dan biasanya harus dilakukan dalam jangka cukup panjang. Pekerjaanini adalah kerja politis. Dalam kerja advokasi, gagasan yang baik dengan nalar yangbagus tidaklah serta-merta dapat membawa keberhasilan. Kerja advokasi perludukungan politik yang kuat, karena arena kerjanya berada pada ranah politik. Apalagiyang diperjuangkan adalah hak golongan yang selama ini diabaikan dan dipinggirkan,perlu usaha ekstra keras untuk memperjuangkan kepentingan mereka.

Oleh karena itu, persiapan matang perlu dilakukan seperti misalnya melakukanriset, menyusun rancangan kebijakan dengan segala argumentasinya, mempelajariproses legislasi dengan cermat, memetakan kekuatan-kekuatan yang menentukanlolos tidaknya sebuah kebijakan dan sebagainya.

Selain mempersiapkan argumentasi yang meyakinkan untuk mendukung kebijakanyang diusulkan, juga perlu dibangun dukungan politis. Oleh karena itu, kegiatanadvokasi umumnya perlu melakukan kampanye, lobby, negosiasi, dan bahkan aksimassa untuk menunjukkan bahwa kebijakan yang diusulkan itu sungguh-sungguhdidukung oleh publik yang luas dan tidak bisa diabaikan.

Page 8: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

3

Keberhasilan kerja advokasi sangat ditentukan oleh sejauhmana efektivitas teknik-teknik yang digunakan oleh pelaku advokasi dalam menjalankan kerja advokasi. Teknik-teknik tersebut yang penting antara lain: negosiasi, lobby dan kampanye.

Negosiasi, merupakan suatu proses terstruktur yang digunakan oleh pelaku advokasiuntuk melakukan dialog tentang kebijakan yang diperjuangkan dengan orang/pihakyang dukungannya dianggap penting untuk mencapai tujuan advokasi yangdiperjuangkan tersebut.Negosiasi sebaiknya dilakukan secara langsung. Akan tetapi,sering pula diperlukan pihak ketiga untuk membuka jalan dan memperlancar prosesnegosiasi.

Lobby, merupakan usaha yang dilakukan secara terencana untuk mempengaruhipendapat orang-orang yang berpengaruh dalam proses perumusan dan penentuankebijakan publik yang sedang diperjuangkan. Lobbyjuga bisa dijalankan untukmempengaruhi orang-orang yang sangat berpengaruh di dalam masyarakat agarmereka mau menyuarakan dukungan terhadap kebijakan yang sedang diperjuangkan.Lobbybiasanya bersifat pribadi dan informal, karena itu ia bisa menghasilkan komitmenorang yang dilobby, dan komitmen tersebut tidak bisa dipegang sebagai suatukeputusan yang mengikat. Keputusan itu sendiri perlu diupayakan dalam pertemuanyang formal agar memiliki ikatan yang kuat.

Kampanye, merupakan usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhipendapat umum sehingga mendukung kebijakan publik yang diperjuangkan untukkepentingan golongan yang dipinggirkan. Mempengaruhi pendapat umum dapatdilakukan dengan pelbagai cara, seperti lewat mass-media, ceramah, spanduk, stiker,dan lain sebagainya. Usaha mempengaruhi pendapat umum harus dilakukan secarakreatif dengan cara penyampaian yang menarik dan segar. Informasi atau pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat perlu diolah sedemikian rupa dandisebarluaskan dengan cara-cara tertentu sehingga menarik perhatian mereka. Iniantara lain dapat dilakukan melalui koran, televisi, radio, poster, lembar fakta , danmedia-media lainnya.

Panduan pelatihan ini difokuskan pada pokok pembahasan teknik-teknik dalamkerja advokasi, dengan tanpa bermaksud mengabaikan pentingnya keterampilanadvokasi lainnya.

Page 9: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

4

Kurikulum di bawah ini menguraikan sistematika dan unsur-unsur pokok yangmenjadi acuan penyusunan keseluruhan silabus pelatihan sebagai panduan pelatihdalam menjalankan pelatihan. Dalam kurikulum ini diuraikan unsur-unsur pokok yangmeliputi: tujuan pelatihan; pokok-pokok pembahasan; tujuan dari masing-masingpokok pembahasan; metode yang digunakan dalam setiap pokok pembahasan; me-dia dan peralatan yang akan digunakan; dan alokasi waktu untuk setiap pokokpembahasan.

1. TujuanPelatihanTujuan pelatihan negosiasi, lobby dan kampanye untuk mengubah kebijakan publik

ini meliputi hal-hal pokok sebagai berikut:a. Terciptanya kesepakatan belajar diantara peserta yang meliputi: kerangka proses

belajar, materi, metode, jadwal, dan aturan-aturan dasar selama berlangsungnyapelatihan.

b. Meningkatnya pemahaman peserta berkaitan dengan prinsip-prinsip negosiasi,lobby dan kampanye dalam kerja-kerja advokasi perubahan kebijakan publik.

c. Meningkatnya pemahaman peserta berkaitan dengann teknik-teknik negosiasi, lobbydan kampanye dalam kerja-kerja advokasi perubahan kebijakan publik.

d. Meningkatnya kemampuan peserta untuk merancang kegiatan negosiasi, lobbydan kampanye dalam kerja-kerja advokasi perubahan kebijakan publik.

2. Kurikulum PelatihanBerdasarkan tujuan pelatihan tersebut di atas, kurikulum pelatihan dibuat meliputi

unsur-unsur sebagai berikut:

No Pokok Bahasan Tujuan Metode WaktuMedia danperlatan

Perkenalan danKontrak Belajar

1 • Peserta saling mengenalsatu dengan lainnya danmenyampaikan hal-halyang ingin dipelajari se-lama mengikuti pelatihanNegosiasi, Lobby dan

• Perkenaland e n g a ngambar diri

• Kontrak be-lajar den-gan diskusikelompok

LCD, No-t e b o o k ,K e r t a splano, S-pidol, Me-taplan

90 menit

II. KURIKULUM PELATIHAN

Page 10: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

5

No Pokok Bahasan Tujuan Metode WaktuMedia danperlatan

Kampanye untuk mengu-bah kebijakan publik.

• Peserta menyepakati ke-rangka proses, materi,metode, jadwal dan atu-ran-aturan untuk kelanca-ran proses belajar

• Tercipta suasana kondusifsehingga peserta dapatberperan serta secara aktifdalam proses belajar

• Peserta pelatihan dapatmemahami pengertian,prinsip, dan tujuan advo-kasi untuk perubahankebijakan pebulik.

• Peserta dapat memahamilangkah langkah kerjaadvokasi untuk peruba-han kebijakan publik.

• Pserta dapat memahamitahapan-tahapan dalamkerja advokasi untuk pe-rubahan kebijakan publik.

K e r a n g k aUmum Advo-kasi

2 • Curah pen-dapat

• Diskusi ke-lompok

• Ke r tasp lano,Spidol,M e t ap l a n ,Selotip

• Bahantentangkerang-ka um-um ad-vokasi

• Bahanpresen-tasi fa-silitator

• LembarKasus

270 menit

• Peserta memahami tek-nik-teknik yang dapatdigunakan dalam kerjaadvokasi untuk perubahankebijakan publik, khusus-nya negosiasi, lobby, danmembangun opini publik

Mengenal Tek-nik-teknik Advo-kasi

3 • Curah pen-dapat

• Diskusi ke-lompok

• D i s k u s ipleno

• L C D ,P l a n o ,Spidol ,Notebo-ok, Le-m b a r

120 menit

Page 11: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

6

kasus• B a h a n

bacaantentangt e k n i k -t e k n i kadvoka-si

• B a h a npresen-tasi fasi-litator

• Lembarkasus

No Pokok Bahasan Tujuan Metode WaktuMedia danperlatan

Tercapainya pemahamanpeserta berkaitan dengan:• Pengertian, prinsip-

prinsip, peran, sertaposisi negosiasi dalamkerja advokasi kebijakanpublik

• Tahap-tahap dan tekniknegosiasi

• Tata cara dan kiat-kiatuntuk melakukan nego-siasi yang efektif

Teknik Negosiasi4 • P e n u g a -san

• Diskusi ke-lompok

• Simulasi• Praktek

• K e r t a sp l a n o ,Sp ido l ,LCD danM e t a -plan

• B a h a npresen-tasi fa-silitator

270 menit

Tercapainya pemahamanpeserta berkaitan dengan:• Pengertian, prinsip-prinsip,

peran serta posisi lobbydalam kerja advokasi ke-bijakan publik

• Tahap-tahapdanteknik lobby• Tata cara dan kiat-kiat

untuk melakukan lobbyyang efektif

Teknik Lobby5 • Penugasan• Diskusi ke-

lompok• Role play• Diskusi ple-

no

• K e r t a sp l a n o ,Sp ido l ,LCD

• Lembark a s u s ,Film, Si-n o p s i srole play

180 menit

Page 12: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

7

No Pokok Bahasan Tujuan Metode WaktuMedia danperlatan

• Handoutmenge-nai lob-by

• B a h a npresen-tasi fasi-litator

Tercapainya pemahamanpeserta berkaitan dengan:• Pengertian, prinsip-prinsip,

peran serta posisi, tahap-tahap, dan kiat-kiat mela-kukan penggalangan opiniuntuk kerja advokasi ke-bijakan publik

• Mengolahdan mengemasisu untuk advokasi kebija-kan publik

• Meggunakan media yangsesuai dengan target advo-kasi (cetak, audio danaudio visual)

• Tata cara merancang ren-cana penggalangan opinipublik yang efektif untukkerja advokasi perubahankebijakan publik

Teknik Memba-ngun Opini Pu-blik

6 • P e n u g a -san

• Diskusi k-elompok

• Simulasi• Studi ka-

sus

• K e r t a sp l a n o ,Sp ido l ,LCD

• Lembark a s u s ,Film

• B a h a npresen-tasi fa-silittator

270 menit

Page 13: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

8

Peserta mampu merancangkegiatan tindak lanjut (RTL)pelatihan di organisasinya

Merancang Pe-nerapan Teknik-teknik Advokasiuntuk PerubahanKebijakan Publik

7 • Tugas in-d i v i d u a l( k e l o m -pok/ lem-baga)

• Pleno

Kertas pla-no, Spidol,LCD

90 menit

No Pokok Bahasan Tujuan Metode WaktuMedia danperlatan

• Peserta dapat mengetahuipeningkatan pengetahuanyang dimilikinya setelahmengikuti pelatihan diban-dingkan dengan sebelummengikuti pelatihan.

• Peserta dapat menilai hasil-hasil pelatihan dibanding-kan dengan tujuan yangdirencanakan dan membe-rikan masukan untuk per-baikan penyelenggaraanpelatihan sejenis di masa-masa mendatang

Evaluasi Pelati-han

8 • Post-test• Eva luas i

lisan

• L C D ,k e r t a sp l a n o ,m e t a -p l a n ,spidol

• Lembarp o s t -test, da-ftar ha-rapan p-e s e r t ayang di-gali saatperken-alan d-an kon-trak be-lajar

90 menit

Page 14: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

9

1. PERKENALAN DAN KONTRAK BELAJARPerkenalan perlu dilakukan pada awal pelatihan untuk menciptakan keakraban

dan suasana kondusif untuk proses belajar diantara peserta selama pelaksanaanpelatihan. Yang terpenting dari sesi perkenalan adalah mengenal sebanyak mungkinteman belajar, latar belakang pengalaman dan budaya, serta harapan-harapan pesertamengikuti pelatihan. Pengetetahuan tersebut sangat berguna bagi peserta dan jugapelatih untuk kelancaran proses pelatihan sesuai yang diharapkan bersama. Perkenalansebaiknya dilakukan dengan cara-cara/metoda yang memberikan kenyamanan bagisetiap peserta memperkenalkan diri dan menyampaikan pengalaman yang dimilikiserta harapannya mengkuti pelatihan dengan leluasa. Proses perkenalan juga perlumempertimbangkan situasi ruang belajar dan pilihan metoda agar dapat berjalanefektif sesuai waktu yang tersedia.

Harapan-harapan peserta yang disampaikan pada proses perkenalan sangat pentinguntuk penyiapan materi dan metoda pelatihan. Selain itu, pre-test bagi setiap pesertajuga dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal pengetahuan pesertaterhadap pelatihan yang akan dilaksanakan. Hal ini juga sangat berguna untukpertimbangan bagaimana proses pelatihan sebaiknya dijalankan. Satu hal pentingyang juga perlu dilakukan pada awal pelatihan ialah membangun kesepakatan-kesepakatan dasar (kontrak belajar) yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajarselama pelatihan.

III. PANDUAN PROSES PELATIHAN

Tujuan 1. Peserta saling mengenal satu dengan lainnya dan menyampaikanhal-hal yang ingin dipelajari selama mengikuti pelatihan Negosiasi,Lobby dan Kampanye untuk mengubah kebijakan publik.

2. Peserta menyepakati kerangka proses, materi, metoda, jadwal danaturan-aturan untuk kelancaran proses belajar

3. Tercipta suasana kondusif sehingga peserta dapat berperan serta secaraaktif dalam proses belajar

• Perkenalan dengan gambar diri• Kontrak belajar dengan diskusi kelompok

Metode

Page 15: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

10

Langkah-langkah/Proses

1. Perkenalan dengan metoda “gambar diri”- Jelaskan secara singkat kepada peserta maksud dan tujuan pokok

pembahasan ini dan prosesnya.- Bagikan pekada peserta kertas plano dan spidol warna warni- Minta peserta menggambarkan dirinya pada kertas plano tersebut- Minta peserta secara bergiliran memaparkan gambar dirinya

dengan menyebut nama, asal lembaga, dan visi hidupnya- Berikan kartu tanda nama kepada setiap peserta ketikatelah selesai

memaparkan perkenalannya. Minta peserta untuk mengenakankartu tanda nama tersebut selama mengikuti pelatihan.

2. Kesepakatan/kontrak belajar- Jelaskan secara ringkas kepada peserta: tujuan, alur proses, dan

jadwal pelatihan.- Ajak peserta mendiskusikan tujuan, alur proses, dan jadwal

pelatihan tersebut. Catatlah usulan-usulan yang disampaikanpeserta untuk perbaikan.

- Setelah itu, ajaklah peserta untuk menyepakati aturan selamaproses pelatihan dan tuliskan aturan-aturan tersebut pada tempatyang mudah dibaca bersama.

- Kemudian, bagikan kepada peserta lembar pretest dan berikanwaktu yang cukup bagi peserta untuk menjawab soal-soal dalamlembar pre-test tersebut dan diserahkan kembali kepada panitia.

- Akhiri sesi ini dengan memberikan apresiasi kepada peserta ataspartisipasi aktif yang dilakukan.

LCD, Notebook, Kertas plano, Spidol dan Metaplan

Media danPeralatan

90 Menit

Waktu

Page 16: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

11

2. KERANGKA UMUM ADVOKASISebelum membahas teknik-teknik negosiasi, lobby dan kampanye yang menjadi

fokus buku panduan pelatihan ini, perlu terlebih dahulu peserta mengenal kerangkaumum kerja advokasi untuk perubahan kebijakan publik.Pemahaman yang baik tentangkerangka umum advokasi ini akan membantu pula pesertauntuk memahami denganbaik masing-masing teknik tersebut di atas dalam kaitannya dengan kerangka kerjaadvokasi untuk perubahan kebijakan publik. Hal ini karena penggunaan teknik-tekniktersebut sangat berkaitan dengan tujuan, langkah-langkahnya, dan tahapan-tahapandalam kerja advokasi yang dilakukan.

Tujuan 1. Peserta pelatihan dapat memahami pengertian, prinsip,dan tujuanadvokasi untuk perubahan kebijakan pebulik.

2. Peserta dapat memahami langkah langkah kerja advokasi untukperubahan kebijakan publik.

3. Pserta dapat memahami tahapan-tahapan dalam kerja advokasi untukperubahan kebijakan publik.

• Curah pendapat• Diskusi kelompok

Metode

• Kertas plano, Spidol, Meta plan, Selotip• Bahan tentang kerangka umum advokasi• Bahan presentasi fasilitator• Lembar Kasus

Media danPeralatan

270 Menit

Waktu

Langkah-langkah/Proses

1. Jelaskan secara ringkas maksud dan tujuan pokok pembahasan inidan prosesnya.

2. Ajak peserta melakukan curah pendapat dengan kertas metaplan apayang mereka ketahui tentang advokasi, prinsip-prinsip, dan langkah-langkahnya. Setiap peserta dapat menuliskan beberapa pernyataan.Minta peserta menuliskan pernyataanya dengan singkat dan jelas.

Page 17: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

12

3. MENGENAL TEKNIK – TEKNIK ADVOKASITeknik-teknik advokasi dapat dijalankan dengan baik bila pelaku advokasi mengenal

dan menguasai teknik-teknik tersebut. Karena itu, setelah peserta mendapat pemahamantentang kerangka umum advokasi, maka perlu mengenal secara umum teknik-teknikyang dibutuhkan untuk menjalankan kerja advokasi. Pengenalan umum teknik-teknikadvokasi ini menjadi dasar untuk pemahaman peserta lebih mendalam terhadap teknik-teknik tersebut yang akan disampaikan dalam pokok-pokok pembahasan berikutnya.

Setiap metaplan berisi satu pernyataan agar mudah dipahamibersama.

3. Minta peserta menempelkan setiap metaplan pada tempat yang telahdisediakan agar mudah dibaca bersama.

4. Ajak peserta untuk membahas kartu-kartu metaplan yang telahtertempel untuk melakukan pengelompokkan dan menemukan kata-kata kunci yang berhubungan dengan: pengertian, prinsip-prinsip,dan langkah-langkah advokasi.

5. Minta peserta berbagi dalam beberapa kelompok untuk membahaslebih mendalam hal-hal tersebut di atas dengan bantuan cerita kasusyang disiapkan oleh fasilitator.

6. Minta setiap peserta menyampaikan hasilnya dalam forum pleno,dan minta peserta lainnya untuk memberikan masukan atautanggapan.

7. Fasilitator perlu mencatat dengan baik masukan-masukan atautanggapan yang disampaikan peserta sebagai bahan untuk menarik-kesimpulan-kesimpulan pokok pembahasan ini.

8. Ajak peserta untuk bersama-sama menarik keseimpulan-kesimpulanumum dari pembahasan yang dilakukan sebelumnya tentangpengertian advokasi, prinsip-prinsipnya, tahap-tahap, dan jugalangkah-langkahnya.

9. Akhiri pokok pembahasan ini dengan ulasan fasilitator untukmenambahkan penjelasan terhadap pokok pembahasan ini.Sampaikan apresiasi kepada peserta atas partisipasi aktif yang telahdilakukan.

Page 18: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

13

TujuanPeserta memahami teknik-teknik yang dapat digunakan dalam kerjaadvokasi untuk perubahan kebijakan publik, khususnya negosiasi, lobby,dan membangun opini publik.

• Curah pendapat• Diskusi kelompok• Diskusi pleno

Metode

• LCD, Plano, Spidol, Notebook, Lembar kasus• Bahan bacaan tentang teknik-teknik advokasi• Bahan presentasi fasilitator• Lembar kasus

Media danPeralatan

120 Menit

Waktu

Langkah-langkah/Proses

1. Jelaskan secara ringkas kepada peserta maksud, tujuan pokok danproses topik pembahasan sesi ini

2. Ajak peserta melakukan curah pendapat tentang teknik-teknik advokasiyang pernah dilakukan dilembaga masing-masing.

3. Fasilitator perlu mencatat dalam kertas plano pernyataan peserta yangrelevansi dengan pokok bahasan sesi ini.

4. Ajak peserta untuk melakukan diskusi hal-hal yang telah disampaikanpeserta tersebut, khususnya dari segi kekuatan dan kelemahan darimasing-masing teknik advokasi yang telah dijalankan itu.

5. Berikutnya, minta peserta berbagi dalam beberapa kelompok untukmelakukan diskusi pendalaman mengenal teknik-teknik advokasidengan menggunakan cerita kasus yang disiapkan fasilitator.

6. Minta setiap kelompok menyampaikan hasil kerjanya dalam forum pleno,dan minta peserta lainnya untuk memberi masukan atau tanggapan.

7. Fasilitator perlu membuat catatan penting dari proses diskusi yangberlangsung sebagai bahan untuk menarik kesimpulan bersama.

8. Ajak peserta untuk menarik kesimpulan bersama dari pembahasanyang telah berlangsung untuk lebih memahami teknik-teknik dalamkerja advokasi.

9. Berikan tambahan penjelasan fasilitator berdasarkan catatan-catatanpenting yang dibuat peserta dari proses diskusi. Akhiri pokokpembahasan ini dengan memberikan apresiasi atas partisipasi aktifyang telah dilakukan peserta.

Page 19: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

14

4. TEKNIK NEGOSIASINegosiasi sesungguhnya merupakan sesuatu yang dialami dan dilakukan oleh

setiap orang/kelompok dalam interaksi di kehidupan sehari-hari untuk mewujudkankepentingannya. Perbedaan dan bahkan pertentangan berbagai kepentingan dihadapisetiap orang dalam kehidupan sehari-hari, dan mereka berusaha untuk melakukanberbagai negosiasi untuk mencapai kesepakatan bersama.

Dalam kerja advokasi, inti dasar teknik negosiasi tidaklah berbeda dengan apayang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti diuraikan di atas. Negosiasi dalamkerja advokasi perubahan kebijakan publik salah satu teknik yang penting. Negosiasidibutuhkan untuk meyakinkan pihak lain termasuk penentu kebijakan, atau kelompok-kelompok masyarakat yang diharapkan dapat mendukung perubahan kebijakan yangdiperjuangkan.

Tujuan Tercapainya pemahaman peserta berkaitan dengan:1. Pengertian, prinsip-prinsip, peran, serta posisi negosiasi dalam

kerja advokasi kebijakan publik2. Tahap-tahapdantekniknegosiasi3. Tata cara dan kiat-kiat untuk melakukan negosiasi yang efektif

• Penugasan• Diskusikelompok• Simulasi/Praktek

Metode

• Kertasplano, Spidol, LCDdanMetaplan• Bahan presentasi fasilitator

Media danPeralatan

180 Menit

Waktu

Page 20: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

15

Langkah-langkah/Proses

1. Jelaskan secara ringkas pada peserta tentang maksud, tujuan pokokdan proses pembahasan sesi

2. Tanyakan pada peserta apakah ada diantara mereka yang pernahmelakukan negosiasi. Mintalah salah satu atau dua orangdiantaranya menceritakan pengalaman tersebut kepada seluruhpeserta. Beberapa pengalaman yang perlu dibagikan antara lain:- Apa masalah yang dinegosiasikan?- Bagaimana persiapannya?- Bagaimana melakukannya: kiat-kiat meyakinkan pihak lawan,

mengatur posisi duduk ketika negosiasi, dll?- Apa beda negosiasi yang mereka lakukan dengan negosiasi

untuk kepentingan advokasi?3. Mintalah 20 peserta menjadi relawan untuk bermain peran proses

negosiasi. Minta relawan tersebut berbagi dalam 4 kelompok(masing-masing 5 orang) dengan tugas masing sebagai berikut:a. Kelompok pertama berperan sebagai tim kerja advokasi yang

bertugas untuk meyakinkan organisasi ulama Aceh agar maumendukung advokasi yang tengah diperjuangkan yaitumendesak lahirnya kebijakan pemerintah Provinsi NAD yangmelindungi sumber-sumber air bersih bagi rakyat karena sumber-sumber air tersebut sedang mengalami ancaman privatisasi.

b. Kelompok kedua berperan sebagai wakil-wakil organisasi ulamaAceh yang menerima delegasi tim kerja advokasi tersebut di atas.

c. Kelompokketigaberperansebagaitimkerjaadvokasi yang berusahameyakinkan DPRD NAD terhadap advokasi yang tengahdiperjuangkan tersebut diatas.

d. Kelompokkeempatberperansebagaianggota DPRDNAD.4. Sebelum permainan dimulai, beri waktuselama 10 – 15 menit

kepada kelompok untuk mempersiapkannya dengan baik.5. Mintalah empat kelompok itu menjalankan permainan. Setelah

permainan berakhir, minta kepada masing-masing yangmenjalankan peran/tugas negosiasi untuk menceritakanpengalaman atau kesannya selama manjalankan permainan.

6. Fasilitator perlu menuliskan pengalaman atau kesan tersebut dalamkertas plano. Mintakan juga pada peserta lain atas catatan yangmereka buat untuk melengkapinya.

7. Kemudian, ajak seluruh peserta untuk menarik kesimpulan danpelajaran-pelajaran penting yang perlu diperhatikan dalammelakukan negosiasi untuk kerja-kerja advokasi.

8. Fasilitator perlu membuat rangkuman dan tambahan penjelasan.Akhiri pokok bahasan ini dengan memberikan apresiasi kepadapeserta atas partisipasi aktif yang telah dilakukan.

Page 21: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

16

5. TEKNIK LOBBYDalam mengupayakan perubahan kebijakan publik, teknik lobbyberperanan sangat

penting. Dalam banyak pengalaman, kegiatan lobbysangat efektif untuk mendekatidan mempengaruhi para penentu kebijakan terhadap isu-isu perubahan kebijakanyang diperjuangkan. Hal ini karena lobby pada prinsipnya dijalankan dalammekanisme-mekanisme informal dan personal, sehingga informasi yang disampaikanlebih mudah diterima oleh pihak yang menjadi sasaran lobby. Karena lobbymerupakanmekanisme informal dan personal, maka sifatnya hanya memperlancar upaya-upayaadvokasi lainnya. Karena itu pula, kegiatan lobbyselalu dilakukan dengan teknikadvokasi lainnya secara terintegrasi.

Tujuan Tercapainya pemahaman peserta berkaitan dengan:- Pengertian, prinsip-prinsip, peran serta posisi lobby dalam kerja

advokasi kebijakan publik- Tahap-tahapdantekniklobby- Tata cara dan kiat-kiat untuk melakukan lobby yang efektif

• Penugasan• Diskusikelompok• Role play• Diskusi pleno

Metode

• Kertasplano, Spidol, LCD• Lembarkasus, Film, Sinopsis role play• Handout mengenai lobby• Bahan presentasi fasilitator

Media danPeralatan

180 Menit

Waktu

1. Jelaskan secara ringkas pada peserta maksud dan tujuan pokokpembahasan ini dan prosesnya.

2. Tanyakan pada peserta apakah ada diantara mereka yang pernahmelakukan lobby. Mintalah beberapa orang diantara pesertamenceritakan pengalaman mereka dalam melakukan lobbyuntukberbagai pengalaman dengan peserta lainnya. Beberapapengalaman yang perlu dibagikan antara lain:

Langkah-langkah/Proses

Page 22: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

17

- Untuk apa lobby dilakukan?- Bagaimana persiapannya?- Kiat-kiat apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan lobby?- Bagaimana mengupayakan hasil-hasil lobbyagar dapat diwujudkan

dalam keputusan resmi?3. Minta beberapa peserta untuk menjadi relawan bermain peran dalam

melakukan lobby untuk perubahan kebijakan publik. Jelaskanpermainan peran yang akan dilakukan oleh relawan, dan mintapeserta lain membuat catatan penting dari proses permainan yangakan dijalankan oleh rekawan tersebut.

4. Bagikan cerita/skenario permainan yang akan dijalankan, danberikan waktu 10 menit bagi relawan untuk mempersiapkannya.

5. Minta pada peserta lain sebagai pengamat untuk membuat catatanhal-hal yang berkaitan dengan: sikap, kemampuan berkomunikasidan kiat-kiat untuk menyakinkan termasuk mutu argumentasi,bagaimana efektivitas media yang digunakan, bagaimana respondari pihak yang di menjadi sasaran lobby, dll.

6. Mintalah kepada relawan untuk menjalankan permainan. Setelahpermainan berakhir, minta kepada masing-masing yangmenjalankan peran/tugas lobby dan pihak yang menjadi sasaranlobby menceritakan pengalaman atau kesannya selama manjalankanpermainan.

7. Fasilitator perlu menuliskan pengalaman atau kesan tersebut dalamkertas plano. Minta juga pada peserta lain atas catatan yang merekabuat selama mengamati berlangsungnya permainan untuk meleng-kapinya.

8. Kemudian, ajak seluruh peserta untuk menarik kesimpulan danpelajaran-pelajaran penting yang perlu diperhatikan dalammelakukan lobby untuk kerja-kerja advokasi.

9. Fasilitator perlu membuat rangkuman dan tambahan penjelasan.Perlu ditekankan bahwa untuk melakukan lobby yang efektifdiperlukan bahan tertulis yang perlu disampaikan kepada pihakyang menjadi sasaran lobby agar mereka dapat membacanya danmempelajari gagasan yang disampaikan tim lobby. Juga perluditekankan bahwa harapan yang disampaikan harus realistis, masihdalam batas kemampuan orang yang menjadi sasaran lobbyuntukmelakukannya. Akhiri pokok bahasan ini dengan memberikanapresiasi kepada peserta atas partisipasi aktif yang telah dilakukan.

Page 23: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

18

• Kertasplano, Spidol, LCD• Lembarkasus, Film• Bahan presentasi fasilittator

Media danPeralatan

270 Menit

Waktu

6. TEKNIK MEMBANGUN OPINI PUBLIKUpaya-upaya untuk mendesak perubahan kebijakan publik memerlukan dukungan

dari kalangan yang luas. Untuk itu diperlukan teknik yang efektif guna mendapatkandukungan tersebut. Penggalangan opini publik perlu dilakukan atas isu advokasi yangdiperjuangkan melalui berbagai cara, media dan kiat-kiat tertentu. Oleh karena itu,hal-hal mendasar terkait dengan teknik membangun opini publik perlu dipahami olehpelaku advokasi. Hal-hal mendasar tersebut antara lain: prinsip-prinsip, pesan yangakan disampaikan, ruang, waktu dan media yang tepat.

Tujuan Tercapainya pemahaman peserta berkaitan dengan:1. Pengertian, prinsip-prinsip, peran serta posisi, tahap-tahap, dan

kiat-kiatmelakukan penggalangan opini untuk kerja advokasikebijakan publik

2. Mengolahdanmengemasisuuntukadvokasikebijakanpublik3. Meggunakan media yang sesuai dengan target advokasi (cetak, au-

dio dan audio visual)4. Tata cara merancang/rencana penggalangan opini publik yang efektif

untuk kerja advokasi perubahan kebijakan publik

• Penugasan• Diskusikelompok• Simulasi• Studi kasus

Metode

Page 24: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

19

Langkah-langkah/Proses

1. Jelaskan secara ringkas pada peserta maksud dan tujuan pokokpembahasan ini dan prosesnya.

2. Tanyakan pada peserta apakah ada diantara mereka yang pernahterlibat dalam usaha untuk melakukan kampanye/pembentukan opinipublik dalam kerangka advokasi. Jika ada, berilah kesempatan pesertatersebut meceritakan pengalamannya sekaligus untuk membagipengalaman tersebut kepada peserta lain. Minta pengalaman tersebutdifokuskan terutama pada hal-hal sebagai berikut:

- Siapa target sasarannya?- Apa isu yang dikampanyekan dan bagaimana mengemas isu

tersebut?- Sejauh mana kampanye itu berhasil? Mengapa?- Apa perbedaan kampanye yang dilakukan dalam kerja advokasi

perubahan kebijakan publik dengan kampanye untuk tujuan lainnya,misalnya kampanye yang dilakukan partai politik?

3. Mintalah peserta berbagai dalam 3 (tiga) kelompok untukmenjalankan tugas masing-masing sebagai berikut:

- Kelompok pertama bertugas melakukan siaran pers- Kelompok kedua bertugas merancang spanduk yang akan dipasang

ditempat umum di kota, serta merancang stiker untuk siswa SMA.- Kelompok ketiga bertugas menyiapkan penggalangan pendapat umun

melalui radio, misalnya: iklan radio, atau acara lainnya.4. Masing-masing kelompok memaparkan hasil kelompoknya. Khusus

kelompok tiga,diminta untuk menyampaikan hasil kerjanya dalambentuk bermain peran siaran pers.

5. Mintapendapat/komentar peserta lainnya terhadap proses dan hasil-hasil yang masing-masing kelompok.

6. Ajak peserta bersama-sama untuk menarik kesimpulan dan pelajaran-pelajaran penting dari proses yang telah dijalankan.

7. Fasilitator perlu membuat rangkuman dan tambahan penjelasan,termasuk memberikan penekanan-penekanan penting untuk mem-bangun opini publik yang efektif seperti: pesan yang disampaikanharus jelas; pesan harus dikemas semenarik mungkin; pemilihanmedia yang tepat; target yang menjadi sasaran juga harus jelas,perlu memilih momen yang tepat, dll. Akhiri pokok bahasan ini denganmemberikan apresiasi kepada peserta atas partisipasi aktif yang telahdilakukan.

Page 25: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

20

7. MERANCANG PENERAPAN TEKNIK-TEKNIK ADVOKASI UNTUK PERUBAHANKEBIJAKAN PUBLIKMenyiapkan rancangan kerja oleh masing-masing peserta untuk menerapkan

hasil-hasil pelatihan bagi organisasinya merupakan langkah penting untukmengupayakan keberlanjutan pembelajaran yang diperoleh selama mengikutipelatihan.Penyiapan rancangan kerja yang baik sangat berguna untuk kelancaranpenerapan pengetahuan yang dia peroleh dalam pelatihan di organisasinya. Karenaitu, setiap peserta setelah mengikuti pelatihan sebaiknya membuat rancangan kerjayang dapat dijadikan pedoman untuk menindaklanjuti hasil-hasil pelatihan.

TujuanPeserta mampu merancang kegiatan tindak lanjut (RTL) pelatihan diorganisasinya.

• Tugas individual (kelompok/lembaga)• Pleno

Metode

Kertasplano, Spidol, LCD

Media danPeralatan

90 Menit

Waktu

Langkah-langkah/Proses

1. Jelaskan secara ringkas kepada peserta maksud dan tujuan pokokpembahasan ini dan prosesnya.

2. Tanyakan pada peserta, rencana advokasi apa yang akan dijalankanoleh organisasinya dalam waktu dekat. Jika tidak ada, makatanyakan, isu apa yang menurut peserta sangat perlu untukdiperjuangkan sebagai kerja advokasi bagi organisasinya.

3. Minta setiap peserta membuat rancangan kerja untuk menerapkanpengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan untukorganisasinya.

Page 26: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

21

Lembar kerja :

Rencana Tindak Lanjut Pelatihan

No Kegiatan yang akan dilakukan

4. Tuliskan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan untukorganisasinya, bagaimana langkahnya agar kegiatan tersebut dapatterlaksana, dan kapan waktunya. Gunakan Lembar kerja: Rencanatindak lanjut pelatihan seperti disajikan dibawah ini.

5. Minta peserta sesuai organisasinya untuk berbagi rencana yangakan dilakukan di organisasinya masing-masing, dan juga bilaada kegiatan pembelajaran bersama yang akan mereka lakukan.Akhiri pokok pembahasan dengan dengan memberikan apresiasikepada peserta atas partisipasi aktif yang telah dilakukan.

Langkah-langkah untukmewujudkan kegiatan tersebut

WaktuCatatan/

Keterangan

Page 27: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

22

8. EVALUASI PELATIHANEvaluasi kegiatan pelatihan perlu dilakukan guna mengetahui sejauhmana tujuan

pelatihan dapat tercapai dibandingkan dengan yang direncanakan. Proses evaluasijuga dapat menjadi media refleksi semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajarandalam kegiatan pelatihan. Lebih lanjut, hasil-hasil evaluasi dapat dijadikan pijakanuntuk perbaikan penyelenggaraan kegiatan sejenis di masa-masa mendatang.

Tujuan 1. Peserta dapat mengetahui peningkatan pengetahuan yang dimilikinyasetelah mengikuti pelatihan dibandingkan dengan sebelum mengikutipelatihan.

2. Peserta dapat menilai hasil-hasil pelatihan dibandingkan dengantujuan yang direncanakan dan memberikan masukan untuk perbaikanpenyelenggaraan pelatihan sejenis di masa-masa mendatang

• Post-test• Evaluasi lisan

• LCD, kertas plano, metaplan, spidol• Lembar post-test, daftar harapan peserta yang digali saat perkenalan

dan kontrak belajar

Media danPeralatan

90 Menit

Waktu

Metode

Langkah-langkah/Proses

1. Jelaskan secara ringkas kepada peserta bahwa acara pelatihansecara keseluruhan telah berakhir, karenanya perlu melakukanevaluasi bersama untuk mengetahui hasil-hasilnya.

2. Sampaikan ulasan ringkas tentang alur dan tujuan pelatihan yangdisampaikan pada awal pelatihan untuk mengingatkan kembalipeserta tentang keseluruhan proses yang telah dijalani.

3. Jelaskan pada peserta metoda atau proses evaluasi yang akandigunakan akan meliputi dua tahap. Tahap pertama ialah denganmenggunakan metoda post-test bagi setiap peserta yang hasilnyaakan dibandingkan dengan hasil pre-test untuk mengetahuiperkembangan pengetahuan yang terjadi pada setiap peserta setelah

Page 28: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

23

mengikuti pelatihan. Tahap berikutnya ialah evaluasi yangdisampaikan secara lisan oleh peserta terhadap tingkat pencapaianpelatihan dibandingkan dengan harapan-harapan yang disampaikanpeserta pada awal pelatihan (kontrak belajar).

4. Bagikan kepada setiap peserta soal-soal post-test beserta lembaruntuk menjawabnya. Minta peserta menjawab seluruh pertanyaanpost-test tersebut berdasarkan pengetahuan yang mereka terimaselama mengikuti pelatihan. Berikan waktu yang cukup (20 – 30menit) kepada peserta untuk menjawab soal-soal tersebut.

5. Setelah post-test berakhir, ajak peserta untuk melakukan evaluasitahap berikutnya, yaitu evaluasi umum dengan metoda penilaianmereka secara lisan terhadap pelaksanaan pelatihan dan hasilnya.

6. Setelah semua peserta menyampaikan pendapatnya, akhiri sesi inidengan mengucapkan terimakasih atas partisipasi aktif yang telahdilakukan.

Page 29: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

24

Adv

okas

i Itu

...

♦S

trat

egi u

ntuk

mer

ubah

keb

ijaka

n, b

aik

dida

lam

pera

dila

n (li

tigas

i) m

aupu

n di

luar

per

adila

n (n

onlit

igas

i).♦

Mel

akuk

an p

erub

ahan

sec

ara

tero

rgan

isir

dan

sist

emat

is,

yang

ber

tuju

an u

ntuk

mem

bela

,m

emaj

ukan

/men

gem

ukak

an &

men

cipt

akan

yan

g ba

ru,

yang

bel

um a

da.

♦M

akin

bes

ar d

an s

ulit

tingk

at s

ebua

h ka

sus,

mak

aak

an s

emak

in b

anya

k m

emer

luka

n en

ergi

dan

str

ateg

i.

Page 30: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

25

Pri

nsip

Adv

okas

i

♦C

iri-c

iri a

dvok

asi

♦W

adah

per

deba

tan

publ

ik♦

Are

na a

dvok

asi

♦K

eunt

unga

n pr

ibad

i dan

kel

emba

gaan

adv

okas

i♦

Pen

ggun

aan

keku

asaa

n ad

voka

t un

tuk

mem

bang

unhu

bung

an-h

ubun

gan

publ

ik

Page 31: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

26

Are

na a

dvok

asi

♦Ja

ringa

n at

au n

etw

ork

♦A

lians

i ad

hoc

♦K

oalis

i ja

ngka

pan

jang

♦M

edia

♦Le

gisl

atur

♦Le

mba

ga a

tau

piha

k pe

mbe

ri do

nor

Page 32: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

27

Bag

an A

dvok

asi T

erpa

du

Page 33: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

28

Page 34: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

29

Page 35: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

30

Page 36: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

31

Page 37: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

32

Lobb

y | N

egos

iasi

bagi

an d

ari a

dvok

asi

Page 38: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

33

Def

inis

i Lob

by

rang

kaia

n ko

mun

ikas

i ant

ara

dua

piha

k at

au le

bih

untu

km

enca

pai s

ebua

h tu

juan

.sa

lahs

atu

bagi

an y

ang

sela

lu d

ilaks

anak

an d

alam

rang

kaia

nlo

bby

adal

ah n

egos

iasi

Page 39: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

34

Def

inis

i Neg

osia

si

neg

osi

asi a

dala

h su

atu

pros

es d

iman

a du

a pi

hak

atau

lebi

hya

ng m

empu

nyai

kep

entin

gan

yang

sam

a at

au b

erte

ntan

gan

bert

emu

dan

berb

icar

a de

ngan

mak

sud

untu

k m

enca

pai

suat

u ke

sepa

kata

n (s

erin

g di

sebu

t taw

ar m

enaw

ar)

Page 40: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

35

Keb

utuh

an A

kan

Neg

osia

si

per

ten

tan

gan

kep

entin

gan

mem

berik

an a

lasa

n te

rjadi

nya

suat

u ne

gosi

asi.

per

sam

aan

kep

entin

gan

juga

mem

berik

anal

asan

terja

diny

a ne

gosi

asi a

tas

dasa

r mot

ivas

i unt

ukm

enca

pai k

esep

akat

an.

Page 41: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

36

Page 42: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

37

Page 43: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

38

•co

ba u

ntuk

men

gert

i men

gapa

pih

ak la

wan

ber

kata

TID

AK

•ca

ri m

asal

ah-m

asal

ah b

aru

yang

dap

at d

ijadi

kan

kons

esi

(dar

i And

a se

ndiri

dar

i pih

ak la

wan

)•

coba

unt

uk m

enye

tuju

i unt

uk m

enep

ikan

pok

ok-p

okok

baha

san

yang

spe

sifik

unt

uk s

emen

tara

wak

tu u

ntuk

mel

anju

tkan

neg

osia

si te

ntan

g po

kok

baha

san

yang

lain

men

gakh

iri d

ead

lock

Page 44: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

39

•jik

a m

emun

gkin

kan,

kon

sesi

yan

g te

lah

dise

paka

ti da

pat

dita

war

kan

untu

k di

tuka

r•

pert

imba

ngka

n ke

mun

gkin

an u

ntuk

men

ukar

seke

lom

pok

kons

esi-k

onse

si k

ecil

untu

k se

buah

kon

sesi

yang

lebi

h be

sar d

an le

bih

pent

ing

•di

man

a m

asih

mem

ungk

inka

n un

tuk

nego

sias

i leb

ihla

njut

:•

jang

an m

empe

rluas

ling

kup

baha

san

yang

mun

gkin

teng

ah d

iper

selis

ihka

n•

jang

an u

ngki

t kem

bali

pers

elis

ihan

lam

a•

jang

an m

empu

blik

asik

an p

osis

i And

a ke

pih

ak k

etig

aun

tuk

men

gam

anka

n du

kung

an

men

gakh

iri d

ead

lock

Page 45: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

40

•bu

at c

atat

an d

ari t

iap-

tiap

taha

pan

pros

es n

egos

iasi

(ter

mas

uk p

embi

cara

an te

lepo

n &

per

tem

uan

info

rmal

)•

cata

t pok

ok-p

okok

nya

saja

, tid

ak u

sah

mer

ekam

tiap

kata

kec

uali

jika

perlu

•gu

naka

n w

arna

pen

a ya

ng b

erbe

da u

ntuk

mas

ing-

mas

ing

piha

k•

cata

t den

gan

cerm

at s

iapa

men

gata

kan

apa

•ca

tat j

ika

dipe

rluka

n ak

si le

bih

lanj

ut d

an s

iapa

yan

gak

an m

enge

rjaka

nnya

mem

buat

cat

atan

-cat

atan

Page 46: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

41

•su

sun

cata

tan

deng

an ra

pi (m

is.

garis

baw

ahi j

udul

) aga

rA

nda

dapa

t den

gan

mud

ah m

emba

ca d

an m

enca

riin

form

asi

•be

ri ru

ang

yang

cuk

up u

ntuk

men

amba

hkan

hal

-hal

rinc

i•

dala

m m

elap

orka

n pr

oses

neg

osia

si a

da ti

ga b

agia

nya

ng h

arus

And

a su

sun:

pen

dahu

luan

, int

i lap

oran

dan

kesi

mpu

lan

•ca

tat k

esep

akat

an-k

esep

akat

an s

emen

tara

dan

dor

ong

mas

ing-

mas

ing

piha

k un

tuk

mem

ulai

nya

mem

buat

cat

atan

-cat

atan

Page 47: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

42

Has

il-ha

sil N

egos

iasi

•m

enan

g k

alah

; sal

ah s

atu

piha

k m

enca

pai s

elur

uh a

tau

seba

gian

bes

ar h

asil

dari

renc

ana

yang

dih

arap

kan,

sem

enta

ra p

ihak

lain

nya

tidak

men

dapa

tkan

has

il ap

a-ap

a, a

tau

men

capa

i has

il ya

ng s

anga

t kec

il.•

kala

h m

enan

g; s

alah

sat

u pi

hak

tidak

men

dapa

tkan

hasi

l apa

-apa

ata

u sa

ngat

kec

il da

ri re

ncan

a ya

ngdi

hara

pkan

, sem

enta

ra p

ihak

lain

men

capa

i sel

uruh

ata

use

bagi

an b

esar

.

Page 48: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

43

Has

il-ha

sil N

egos

iasi

•ka

lah

kal

ah; p

ihak

-pih

ak y

ang

beru

ndin

g ga

gal

men

capa

i kes

epak

atan

. P

erte

ntan

gan

kepe

ntin

gan

lebi

h do

min

an d

ari p

ersa

maa

n ke

pent

inga

n, ti

dak

ada

atau

san

gat s

edik

it ko

mpr

omi d

an m

uncu

l kem

ungk

inan

bahw

a ko

nflik

ata

u pe

rten

tang

an d

apat

ber

kem

bang

men

capa

i tah

ap m

ogok

ata

u m

acet

(lo

ckou

t)•

men

ang

men

ang;

ked

ua b

elah

pih

ak m

enca

pai h

asil

seba

gian

dar

i pos

isi t

untu

tan

dan

pena

war

an p

erta

ma

mer

eka.

Page 49: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

44

Gay

a D

alam

Neg

osia

si K

oope

ratif

•m

enci

ptak

an s

uasa

na s

alin

g m

engh

arga

i dan

per

caya

•m

empe

rjela

s da

ri aw

al b

ahw

a A

nda

men

ging

inka

n ha

sil

ME

NA

NG

ME

NA

NG

•m

ulai

den

gan

men

gide

ntifi

kasi

mas

alah

seb

elum

men

gide

ntifi

kasi

kan

pem

ecah

an•

mul

ai d

enga

n m

asal

ah-m

asal

ah y

ang

mud

ah u

ntuk

dica

pai k

esep

akat

anny

a•

bila

mun

gkin

, bua

t beb

erap

a ko

nses

i kec

il ya

ng d

ibag

ipe

mba

hasa

nnya

dal

am n

egos

iasi

dib

andi

ngka

n de

ngan

sebu

ah k

onse

si b

esar

•hi

ndar

i bah

asa

dan

post

ur tu

buh

yang

dife

nsif

•be

rsik

ap fl

eksi

bel

Page 50: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

45

Gay

a D

alam

Neg

osia

si K

ompe

titif

•da

ri aw

al te

gask

an k

omitm

en A

nda

terh

adap

pos

isi y

ang

tela

h A

nda

tent

ukan

•in

dika

sika

n ko

nsek

uens

inya

jika

And

a tid

ak m

empe

role

hap

a ya

ng A

nda

ingi

nkan

•si

apka

n ko

nses

i-kon

sesi

yan

g tid

ak p

entin

g un

tuk

And

a,te

tapi

yan

g m

engh

inda

ri pi

hak

law

an d

ari k

ehila

ngan

muk

a

Page 51: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

46

Bagan arus advokasiterpadu

Fasilitasi oleh | www.impactaceh.org

Bacaan tambahan (modul adaptasi)

Page 52: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

47

PengantarAdvokasi adalah: strategi untuk

merubah kebijakan, baik didalamperadilan (litigasi) maupun diluarperadilan (non litigasi).

Dengan kata lain, advokasi jugaberarti melakukan perubahan secaraterorganisir dan sistematis, yangbertujuan untuk membela, memajukan/mengemukakan dan menciptakan yangbaru, yang belum ada. Dalam baganarus advokasi terpadu ini ada yangdinamakan Lingkar Inti yang terdiri daribeberapa orang yang “peduli” padapersoalan yang nantinya dapat me-nyusun strategi dan taktik untuk me-nyelesaikan masalah.

Setelah itu dikumpulkan data/infosebanyak mungkin dan dianalisiskemudian dikemas menjadi isu yangmenarik, agar masyarakat tertarik denganusaha yang dilakukan. Apabila sebuahkasus melibatkan masyarakat banyak,maka tahapan yang dilalui akan lebihbanyak dan panjang, misalnya denganmembangun basis gerakan rakyat.

Makin besar dan sulit tingkat sebuahkasus, maka akan semakin banyakmemerlukan energi dan strategi.

Tahap-Tahap AdvokasiTerpadu

Advokasi yang dilakukan secaraterpadu merupakan sejumlah kegiatanyang dilakukan secara litigasi (proses

hukum) dan non-litigasi (politis).Mewujudkan hal itu tidak mudah, butuhkerja keras dan kegigihan.

Advokasi dalam pemahaman seba-gian besar masyarakat hanya terpakupada usaha-usaha pembelaan yangterjadi di pengadilan. Misalnya, ketika adaseseorang yang mempunyai masalahatau kasus hukum tertentu, baru adaadvokasi, menggunakan jasa pengacaramaupun lembaga advokasi lainnya.

Advokasi yang hendak dibahasdalam tulisan ini lebih luas dari itu.Karena, advokasi sesungguhnya meru-pakan upaya pemberantasan penyakitsosial secara menyeluruh, mulai dariadvokasi di pengadilan, melindungi hak-hak orang lain, melakukan pemantauankasus, investigasi kasus, melakukandemonstrasi kasus yang terjadi, menye-barkan selebaran (pesan-pesan), dansebagainya.

Advokasi semacam ini untuk mengu-bah kebijakan publik—terutama yangmasih berpihak kepada penguasa atausekelompok orang—agar berpihakkepada kepentingan rakyat yang lebihbesar. Untuk mengubah kebijakanpublik, harus ada upaya mengkritisikebijakan lama sekaligus mengajukanrancangan kebijakan baru yang melin-dungi hak-hak rakyat.

Terpadu dalam istilah Kamus BesarBahasa Indonesia adalah dileburmenjadi satu atau disatukan. Artinya,

Page 53: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

48

langkah kerjanya banyak namunkaitannya erat antara satu bagiandengan bagian yang lain. Ada tigatahap untuk melakukan advokasiterpadu, mulai dari tahap awal,dilanjutkan dengan tahap persiapan,hingga tahap terakhir berupa tahapaksi. Berikut uraiannya:

♦♦♦♦♦ Tahap AwalAdvokasi terpadu dimulai dari

pembagian kerja yang jelas atau dalamilmu manajemen disebut spesialisasi.Setiap anggota dari sistem advokasi inimemainkan perannya masing-masing.Pembagian tugas yang jelas akanmemudahkan proses kerja dalamsistem advokasi terpadu. Dengandemikian, tidak akan ada kegiatan yangtumpang tindih.

Kerendahan hati untuk menerimapembagian peran secara seimbangmenjadi salah satu asas terpentingdalam proses memperluas basis danlingkaran suatu jaringan organisasi ataugerakan advokasi. Keyakinan akan halini merupakan keharusan bagi anggotasistem advokasi terpadu, terutama yangmasuk dalam lingkar inti.

Lingkar inti adalah mereka yangmenjadi penggagas, pemerakarsa,pendiri, penggerak utama, sekaliguspengendali arah kebijakan, tema atauisu, strategi dan sasaran dari kegiatanadvokasi. Lingkar inti ini tugasnya lebih

memusatkan perhatian pada strategidan konsep-konsep. Mereka yangberada dalam lingkar inti harus memilikikesamaan persepsi, komitmen, danyang terpenting adalah kesamaan visiterhadap isu yang di advokasi kan.

Lingkar inti atau tim-tim yangdibentuk selanjutnya dalam melakukanadvokasi terpadu haruslah sebuah timkerja. Mereka yang bergabung dalamtim inti harus melakukan sesuatu, bukanhanya membentuk lembaga. Hal iniberkaitan dengan munculnya istilah timkerja dan kelompok kerja.

Tim kerja bercirikan: kesamaan visi/persepsi, manajemen yang jelas, adakesepakatan dan spesialisasi kerja(pembagian tugas yang jelas), salingmelengkapi, ada tanggapan antaraanggota tim, koordinasi yang jelas, salingmemberi dorongan dan sebagainya.

Kelompok kerja bercirikan: belumada kesamaan visi/persepsi, manaje-men tidak jelas, tidak ada kesepakatandan spesialisasi (pembagian tugas yangtidak jelas) kerja, saling melempartanggung jawab, ada tanggapan antaraanggota tim, koordinasi yang lemah,saling menjatuhkan, dan sebagainya.

Lingkar inti kemudian akan melaku-kan pemantauan dan investigasi.Hasilnya berupa kumpulan data daninformasi. Data yang valid akan lebihbaik lagi, jika dikoordinasikan olehmereka yang ada di lingkar inti.

Page 54: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

49

Bentuknya bisa melalui curah pendapat,diskusi dan penelitian. Dengan mela-kukan analisis data dan informasi,berarti lingkar inti telah mampu mem-berdayakan sebagian kekuatan yangdimilikinya untuk menangangi kasus.

♦♦♦♦♦ Tahap PersiapanSelanjutnya, jika tahap awal telah

dilakukan, lingkar inti akan melakukanupaya untuk mengemas isu (masalahdari kasus yang sedang ditangani)semenarik mungkin. Nah, ketika sebuahisu mampu dikemas secara baik, makalangkah selanjutnya lingkar inti memilikibeberapa aktivitas untuk mengefektifkanproses kerjanya, salah satunya adalahmenggalang sekutu. Sekutu berasal dariorganisasi-organisasi masyarakat sipilatau organisasi masyarakat lainnyayang mendukung terhadap advokasiterpadu yang tengah dilakukan. Merekayang terlibat dalam jaringan sekutuharus memiliki kesamaan persepsiterhadap isu yang akan diadvokasi.

Sekutu harus diorganisasikan de-ngan baik. Dengan latar belakang sekutuyang beragam, lingkar inti mem-butuhkan manajemen untuk berkoalisisecara solid. Kesolidan itu salah satunyadilakukan dengan membuat koalisiorganisasi masyarakat sipil yangmendukung advokasi terpadu yangsedang dilakukan, termasuk melakukanpendidikan kritis mengenai seluk beluk

advokasi terpadu. Sehingga ada kesa-maan pemahaman terhadap kewajibanisu yang akan diadvokasikan.

Selanjutnya, lingkar inti denganbantuan sekutu yang telah terbentukmulai melakukan penggalangan duku-ngan publik yang mau berpartisipasisecara aktif dalam melakukan advokasiterpadu yang tengah dilakukan. Publikyang dimaksud dapat berasal dariberagam lapisan masyarakat, antaralain masyarakat biasa, pelajar danmahasiswa, aktivis partai politik,anggota legislatif, birokrat, aparatkepolisian, jaksa, hakim, dan seba-gainya. Semakin banyak publik yangmendukung, maka akan semakin baik.Jika proses penggalangan dukunganberlangsung dengan baik, berarti lingkarinti telah siap untuk memengaruhipendapat umum secara lebih luas gunamendukung advokasi terpadu yangtengah dilakukan.

Penggalangan sekutu dan hasilkemasan isu, dapat digunakan sebagaialat untuk memengaruhi pendapat umum.Kegiatan yang dilakukan antara laindengan melakukan kampanye, siaranpers, jajak pendapat dan selebaran.

♦♦♦♦♦ Tahap AksiSetelah kedua tahap—awal dan

persiapan—sudah dilakukan, tahapselanjutnya adalah tahap aksi. Tahap inisifatnya lebih operasional dan teknis.

Page 55: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

50

Dari sejumlah langkah persiapansebelumnya, kita sebetulnya telahmelakukan beberapa tahapan aksi, yaitumengajukan konsep tanding, ko-munikasi advokasi, melaporkan kasus,melancarkan tekanan, melakukanpendidikan kritis kepada masyarakat,melakukan pemantauan lembagapembuat kebijakan, memantau lembagaperadilan, dan memantau lembagapelayanan publik.

Kita dapat memulai tahapan aksi inidari analisis info atau data. Data-datayang kita dapatkan, bisa diajukansebagai konsep tanding yang terdiri darilegal drafting, counter legal draft, judi-cial review. Konsep tanding diajukankepada pihak-pihak yang membuat danmelaksanakan kebijakan.

Selama ini, ada kecenderunganbahwa pembuat dan pelaksana kebija-kan (birokrat) merupakan bagianmasyarakat yang tak peduli terhadappermasalahan di masyarakat. Padahal,dengan memengaruhi pembuat danpelaksana kebijakan melalui jalanberunding, kita dapat mengadvokasisejumlah kebijakan tertentu.

Upaya itu diharapkan memengaruhikebijakan yang akan dibuat dan laksa-nakan penyelenggara negara. Bisamakin efektif, jika upaya memengaruhipembuat dan pelaksana kebijakandidukung oleh pihak sekutu. Dukungansekutu yang memberikan ide serta

gagasannya akan lebih menguatkanargumentasi atau gagasan agar tidakterjadi praktek korupsi.

Mengapa Advokasi DiperlukanMasalah kemiskinan, pembangunan

berkelanjutan, hak-hak demokrasi dankesamaan kaum perempuan menjadipusat perhatian bagi LSM dan orga-nisasi, dimana praktik-praktik peme-rintah serta donor internasional yang“top-down” seringkali membatasikemampuan populasi yang di pinggir-kan untuk ikut serta dala pembuatankeputusan nya publik. Kebutuhan dankesempatan dimana advokasi munculdarimaslah keadaan disekitar kelompokyang dipengaruhi sector masyarakat,advokasi oleh LSM dan kelompokmasyarakat dapat memainkan perandidalam penyelesaian masalah dandalam menganalisa masyarakat banyakmemberikan masukan-masukan, pada-ngan berdasarkan pengalaman sebagaicontoh untuk mayarakat lain yangbermasalah.

♦♦♦♦♦ Partisipasi Warga Negara &MasyarakatMasyarakat dicirikan sebagai me-

miliki 3 sektor yang saing terkait:masyarakat sipil, negara dan Pa-sar.masyarakat sipil memajukan nilaibersama, kepentingan komunitas, danwarga negara. Dalam keadaan terbaik

Page 56: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

51

bahwa negara menjamin hak semuawarga negara termasuk keamanan,kebutuhan dan kebebasan warganegara. Warga negara sangat pentingdalam memperjuangkan dan mencip-takan masyarakat sehat, seimbang danmenjaga kekuasaan agar bertanggungjawab untuk kepentingan umum. Salahsatu contho india dimana masyarakatmiskin, masyarakat terpinggir yangdijadikan objek oleh pemerintah demikelompok, dan hal ini juga terjadi di In-donesia pada masa orde baru.♦♦♦♦♦ hubungan sektor dengan advokasi;

Masyarakat sipil sering mencer-minkan dan memajukan berbagaimacam kepentingan yang berlainanyang barangkali sesuai atau tidaksesuai satu sama lain. Sektorberperan menyeimbangkan kekuasa-an antara organisasi akar rumputdengan pemilik modal dan negara .

♦♦♦♦♦ implikasi bagi karya advokasi;Dengan memusatkan perhatian padakebijakan yang dapat mempengaruhikonstituen dan komunitas.

♦♦♦♦♦ penerapan kerangka kerja; Peru-bahan yang timbul dalam kerangkakerja advokasi.

♦♦♦♦♦ tantangan menggeser hubunganberbagai sektor; Kekuatan interna-tional seperti globalisasi dan priva-tisasi sangat menantang organisasiuntuk memikirkan kembali bagaima-na menganalisis berbagai sektor

yang ada di masyarakat.♦♦♦♦♦ partisipasi warga negara & keku-

asaan; Kekuasaan merupakan unsuryang sangat penting bagi advokasiyang sangat efektif maupun peru-bahan sosial.

Pendekatan Advokasi Dan Kekuasaan• Kepentingan publik• Tindakan warga negara• Transparansi

Kerangka Kerja Analitis (Tiga WajahKekuasaan)

1. Kekuasaan di pahami sebagaiproduk

2. Ketidakberdayaan/tidak adanyapartisipasi

3. Pemberdayaan

Advokasi Pemihakan & PenguatanDi dalam negeri hasil-hasil pemba-

ngunan hanya dinikmati oleh sebagaiankecil warga bangsa ini. Strategi pemba-ngunan telah menimbulkan masalah lainbagi rakyat lapisan bawah. Merekamerupakan bagian dari korban-korbanpembangunan. Kondisi ini harus dirubahmelalui pengorganisasian guna memu-lihkan nilai-nilai dan hak-hak kemanu-sian para korban pembangunan tersebut.

Unsur kegiatan pengoraganisasian :(1) pembelaan yang menguatkan (2)kesetaraan posisi pengdamping dankorban (3) Perubahan dan atau pemba-

Page 57: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

52

haruan dan (4) pemulihan kemanusian.Untuk mencapai tujuan mengor-

ganisasir ini secara umum terdapatbeberapa strategi dasar yang dapatdijadikan rujukan :

1. Menguatkan Kaum Tertindasdan Menyadarkan Para Penindas

Pada proses penyadaran kepadapara penindas, para organiser bersamakaum tertindas harus mampu membukakedok para penindas secara elegan.

2. Litigasi dan Non-LitigasiPencapaian tujuan melalui jalur

litigasi memiliki hambatan. Pertama,proses peradilan menyerap banyakwaktu. Kedua, Badan-badan peradilancenderung berpihak kepada penindasyang sedang berkuasa.

Satu lagi dengan jalur non litigasi,misal dengan unjuk rasa, memintaketerangan ataupun mempertegasketerangan yang telah diberikan, dialog,musyawarah.

3. Membentuk Pendapat UmumPembentukan pendapat umum

bertujuan mengubah antipati menjadisimpati yang berlanjut ke empati.Dengan empati ini maka akan mendapatdukungan luas bagi kaum tertindas.

4. Membangun KoalisiKoalisi diperlukan karena banyak

kebijakan atau keputusan pembangunanbersumber pada institusi-institusi yangtidak jarang berada diluar jangkauankelompok yang sedang tertindas oleh

keputusan dan kebijakan tersebut.Koalisi memerlukan koordinasi yangkuat berdasar pada saling percaya.

5. Pemberdayaan danPengorganisasian Untuk Perubahan

Pemberdayaan didasarkan padaprinsip pemihakan kepada kelompokmasyarakat marginal, tertindas danmereka yang berada pada lapisanbawah struktur sosial. Pemberdayaantidak hanya untuk perekonomian tapijuga pada pengambilan keputusan.

Teknik-teknik PemberdayaanTeknik Pemberdayaan adalah upaya

yang dilakukan dalam memperkuatrakyat. Teknik tersebut bersifat ke dalamdan ke luar. (Ke dalam), upaya mening-katkan kapasitas rakyat untuk mendesakperubahan, dan memproteksi diri dariberbagai tekanan. (ke Luar), teknik iniadalah usaha menambah kapasitasdaya tawar rakyat dengan jalan mem-pengaruhi pihak penekan.

Teknik yang digunakan terdiri :1. Pendidikan dan penerangan (Agitasi

dan Propaganda).2. Infiltrasi dan metode memadukan

kepentingan.3. Pengorganisasian

Unsur-unsur AdvokasiAdvokasi adalah usaha-usaha dan

tindakan-tindakan yang diorganisirdengan menggunakan instrumen demo-

Page 58: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

53

krasi untuk membentuk dan melak-sanakan hukum-hukum dan kebijakan-kebijakan yang diharapkan akanmenciptakan suatu masyarakat adil danmerata.

Advokasi mempunyai hasil yangbertujuan: untuk merubah lembaga-lembaga masyarakat dengan memung-kinkan para advokat yang adil dansetara mendapatkan akses dan suaradalam pengambilan keputusan padalembaga-lembaga tersebut; dan untukmengubah hubungan-hubungan kekua-saan didalam dan diantara lembaga-lembaga itu.

5 (lima) prinsip advokasi :1. Ciri-ciri advokasi2. Wadah perdebatan publik3. Arena advokasi4. Keuntungan pribadi dan kelem-

bagaan advokasi5. Penggunaan kekuasaan advokat

untuk membangun hubungan-hubungan publik

Arena-arena AdvokasiArena advokasi bersentuhan dengan

perdebatan publik dengan cara :- Jaringan atau network- Aliansi ad hoc- Koalisi jangka panjang- Media- Legislatur- Lembaga atau pihak pemberi

donor

Manfaat AdvokasiPertama; keuntungan pribadi yang

didapat dalam keterlibatan dalamadvokasi harus diketahui.

Kedua; keterlibatan dalam aksi publikadalah suatu ekspresi dari seorangoknum politik untuk memenuhi tang-gung jawab publik. Perkembanganhubungan-hubungan memungkinkanindividu-individu dan organisasinyauntuk memahami dan menggunakansumber-sumber kekuasaan sendiri.

Page 59: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

54

Page 60: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

55

Negosiasi itu...(bacaan tambahan, adaptasi)

Edisi asli karya ini diterbitkan oleh International Labour Office, Jenewa, dengan judul Effective Nogotiation; Apractical guide, dan diadaptasi dan direproduksi dengan seizin penerbitnya berdasarkan Hak Cipta Interna-

tional Labour Organization 1997. Hak Cipta Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) 1998 atas penerjemahan ke dalambahasa Indonesia

ISBN 92-2-11-685-3 Alih Bahasa: Rulita Wijayaningdyah

Penerbit edisi bahasa Indonesia:Friedrich-Ebert-Stiftung (FES)

Perwakilan di Indonesia

Fasilitasi oleh | www.impactaceh.org

Page 61: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

56

Definisi NegosiasiNegosiasi adalah suatu proses

dimana dua pihak atau lebih yangmempunyai kepentingan yang samaatau bertentangan bertemu dan berbi-cara dengan maksud untuk mencapaisuatu kesepakatan. Pertentangankepentingan memberikan alasan terjadi-nya suatu negosiasi. Persamaankepentingan juga memberikan alasanterjadinya negosiasi atas dasar motivasiuntuk mencapai kesepakatan.

Gambaran Umum Proses Negosiasi• Relatif tidak berstruktur dan tidak

ada ketua sidang• Tidak ada aturan prosedur yang

baku• Tidak ada agenda yang baku atau

sama; tiap-tiap pihak memper-juangkan kepentingannya ma-sing-masing.

• Melibatkan proses pembicaran,mendengarkan dan pengamatan

• Tujuannya adalah untuk men-

• Proses negosiasi adalah milikpihak-pihak yang terkait: tidakdihadiri oleh pihak ketiga yangindependen, kecuali jika nego-siasi macet atau mencapai dead-lock dan kemudian ditunjukseorang konsiliator atau pene-ngah untuk membantu dalamproses perundingan

• Negosiasi tidak selalu berakhirdengan kesepakatan; keduabelah pihak mungkin saja dapatmenyetujui ketidaksepakatanyang terjadi.

capai suatu kesepakatan yangdapat diterima oleh kedua belahpihak

Negosiator yang sukses bekerja untukmencapai kesepakatan dengan

menyoroti kepentingan- kepentinganyang sama dan menghindari per-

tentangan-pertentangan

Negosiasi dapat berlangsung secarakolektif atau individual

Negosiasi melibatkan:• Persuasi/bujukan untuk men-

capai suatu maksud• Kompromi yang konstruktif/

membangun

Melalui persuasi/bujukan, Andamendorong dan berusaha untukmeyakinkan pihak lain untuk menerimahal-hal yang Anda ingin mereka terima.

Kompromi yang konstruktif artinyamenyesuaikan posisi Anda sebagaitanggapan atas kurangnya keinginanpihak lain untuk menerima proposal atau

Page 62: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

57

usulan Anda. Kompromi ini adalahkebalikan dari perundingan posisional,dimana salah satu pihak dengankerasnya mempertahankan suaturangkaian posisi dan menolak untukberkompromi atau menyesuaikan dirisebagai tanggapan atas suatu argumen-tasi atau ajakan yang persuasif.

Hasil-hasil NegosiasiAda empat hasil-hasil negosiasi yang

mungkin terjadi:

MENANG KALAHSalah satu pihak mencapai seluruh

atau sebagian besar hasil dari rencanayang diharapkan, sementara pihaklainnya tidak mendapatkan hasil apa-apa, atau mencapai hasil yang sangatkecil.

Contoh:Suatu serikat pekerja menuntut

kenaikan upah sebesar 15 persen.Pihak pengusaha tidak menawarkanapa-apa. Jika hasil akhirnya adalahserikat pekerja memperoleh kenaikan 15persen, maka serikat tersebut telahmenang dan pihak pengusaha telahkalah.

KALAH MENANGSalah satu pihak tidak mendapatkan

hasil apa-apa atau sangat kecil darirencana yang diharapkan, sementarapihak lain mencapai seluruh atau

sebagian besar.Contoh:Suatu serikat pekerja menuntut

kenaikan upah sebesar 15 persen.Pihak pengusaha tidak menawarkanapa-apa, Jika hasil akhirnya adalahtidak ada kenaikan, maka pihakpengusaha telah menang dan serikatpekerja tersebut telah kalah.

KALAH KALAHPihak-pihak yang berunding gagal

mencapai kesepakatan. Pertentangankepentingan lebih dominan dari persa-maan kepentingan, tidak ada atausangat sedikit kompromi dan munculkemungkinan bahwa konflik ataupertentangan dapat berkembangmencapai tahap mogok atau macet(lockout)

Contoh:Pihak serikat pekerja menuntut

kenaikan upah sebesar 15%. Pihakpengusaha menawarkan 2%. Masing-masing pihak mempertahankan posisiawalnya sehingga negosiasi macet danberakhir dengan mogok kerja. Baikpihak pekerja dan pengusaha kehila-ngan penghasilan mereka karenaproduksi terhenti.

MENANG MENANGKedua belaYang diupayakan dalam

negosiasi dalah situasi menang me-nang.

Page 63: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

58

Contoh:Serikat pekerja menuntut kenaikan

upah sebesar 15%. Pihak pengusahamenawarkan 2%. Melalui persuasidan kompromi, maka akhirnya dise-pakati kenaikan sebesar 8%. Targetkedua kedua belah pihak telah ber-geser dari posisi awal, namun tidakharus sampai pada hasil dimanakedua-duanya kalah.

Yang diupayakan dalam negosiasi dalah situasi menang menang.Tujuannya bukanlah untuk mengalahkan pihak yang lain atau untuk menciptakan

pertentangan.Tujuan negosiasi bagi kedua belah pihak adalah untuk mencapai sasaran mereka

pada tingkat yang dapat diterima oleh kedua belah pihak

Page 64: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

59

Kapan Harus Bernegosiasi ?

Jangan pernah bernegosia-si karena takut, tetapiJangan pernah takut untukbernegosiasi.

John F. Kennedy

Page 65: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

60

Apa yang harus ada sebelum bernegosiasi ?• Keinginan untuk memasuki tahap negosiasi. Hal ini mengindikasikan

kesamaan persepsi kepentingan.• Ada wilayah-wilayah potensial yang dapat dijadikan konsesi.• Kedua belah pihak mempunyai wewenang untuk menyesuaikan posisi mereka.• Masing-masing pihak telah mempersiapkan secara cermat posisi negosiasinya.

Jangan bernegosiasi jika:• Anda tidak memiliki kekuatan berunding• Anda tidak memiliki sesuatu untuk dirundingkan• Sasaran yang lebih luas dapat menjadi praduga yang salah• Anda tidak mempersiapkan dengan baik• Anda tidak mengetahui secara tepat apa yang Anda inginkan

Page 66: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

61

Struktur NegosiasiAda empat tahap yang biasanya terjadidalam negosiasi:

Page 67: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

62

A. PersiapanPersiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:• mengumpulkan informasi• menetapkan sasaran• menentukan prioritas• menelusuri tentang pihak lawan dan kasusnya• mengembangkan suatu strategi negosiasi• mengetahui keterikatan atau batasan mandat yang diberikan kepada

Anda• mempertimbangkan konsekuensi kagagalan

Gagalmembuat

suatuperencanaan

adalah suatuperencanaanuntuk gagal.

i. Mengumpulkan InformasiPengumpulan informasi ini mencakup:

• prosedur yang disetujui untuk menyelesaikan perselisihan• keabsahan suatu tuntutan berdasarkan hukum• implikasi biaya dari konsesi-konsesi yang dibuat• dampak sosial dari konsesi-konsesi yang dibuat• hasil-hasil yang pernah dicapai sebelumnya berdasarkan tuntutan yang sama• situasi kompetitif eksternal• pengupahan dan kondisi di tempat kerja atau perusahaan serta lokasi lainnya• indikator (yang berhubungan dengan variabel tuntutan anda)Dalam mengumpulkan informasi-informasi tersebut, pastikan bahwa Anda memiliki

cukup bukti untuk mendukung fakta-fakta yang ingin Anda ajukan selama negosiasi.

Page 68: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

63

ii. Menetapkan SasaranHal ini meliputi:

• mengetahui mengapa Anda ingin bernegosiasi dan apa yang dibahas dalamnegosiasi tersebut

• membedakan antara sasaran yang dapat diterapkan pada semua situasi dansasaran yang dapat diterapkan pada negosiasi individual masing-masingpihak mempertimbangkan tiga posisi untuk setiap negosiasi, yaitu: posisiideal, posisi target, dan posisi resistan/lawan.

Posisi ideal adalah hasil terbaik yang dapat dicapai oleh suatu pihak yangbernegosiasi. Posisi target merepresentasikan hasil apa yang diharapkan oleh suatupihak yang bernegosiasi. Hal ini adalah posisi cadangan jika posisi ideal tidak dapattercapai. Posisi resistan/lawan merepresentasikan garis bawah atau titik bawah yangsama sekali diharapkan oleh suatu pihak yang bernegosiasi.

iii. Menentukan PrioritasMenentukan prioritas berarti memutuskan:

• sasaran apa saja yang paling penting dan harus dicapai• masalah-masalah/issue yang kurang begitu penting yang mungkin dapat

diangkat dan menjadi konsesi.• urutan konsesi yang mungkin dapat dibuat dalam negosiasi

iv. Menginvestigasi tentang Pihak Lawan dan KasusnyaInvestigasi atau penelusuran tentang pihak lawan ini meliputi:

• mempertimbangkan sasaran dan prioritas yang mungkin diambil oleh pihaklawan

• mempersiapkan tanggapan atas pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pihaklawan

• memperkirakan kemungkinan komposisi tim negosiasi pihak lawan• mengidentifikasi siapa pembuat keputusan utama di dalam tim pihak lawan• memperkirakan gaya atau cara negosiasi yang mungkin digunakan oleh pihak

lawan• mengidentifikasikan asumsi Anda mengenai kasus pihak lawan dan mencari

tahu tentang keabsahannya

Page 69: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

64

v. Mengembangkan Suatu Strategi NegosiasiPengembangan strategi negosiasi mencakup:

• persuasi sebelum negosiasi jika perlu (misalnya dengan menyebarkanbeberapa informasi terpilih sebelum negosiasi berlangsung)

• menentukan taktik dan gaya yang akan digunakan selama negosiasi• menentukan kapan harus bersikap persuasif dan kapan harus bersikap

kompromis• menentukan kapan harus bersikap kompetitif dan kapan harus bersikap

kooperatif/bekerja sama• menentukan siapa yang harus terlibat dan pembagian tugas dalam kelompok/

tim negosiasi• memilih tim negosiasi Anda berdasarkan:

- kualitas pribadi dan kemampuan negosiasi- wawasan dan pengetahuan- kemampuan bekerja dalam kelompok- peran dalam negosiasi, seperti ketua tim, pencatat atau pendengar

• mengidentifikasi elemen-elemen dalam posisi pihak lawan yang mungkin dapatdijadikan konsesi

• menetukan tempat negosiasi; di wilayah Anda, wilayah pihak lawan atausuatu wilayah netral.

• mengalokasikan waktu yang cukup untuk negosiasi

vi. Mengetahui Keterikatan atau Batasan Mandat yang Diberikan kepada AndaHal ini mencakup:

• memastikan bahwa Anda benar-benar memahami kebijakan mengenai mandatkepada Anda yang berlaku pada saat itu

• mengetahui kapan negosiasi harus ditangguhkan sehingga ada kesempatanuntuk berkonsultasi dengan para anggota

• Memahami bahwa beberapa negosiator memiliki otoritas yang tidak terbatas

vii. Mempertimbangkan Konsekuensi KegagalanHal ini mencakup:• memikirkan pilihan-pilihan yang ada jika negosiasi gagal• mempertimbangkan apakah lebih baik membuat konsesi lebih banyak lagi

atau membiarkan konflik yang terjadi diselesaikan oleh pihak ketiga.

Page 70: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

65

B. DiskusiDalam negosiasi-negosiasi yang

lebih formal, ada tahap pendahuluandimana kedua belah pihak salingdiperkenalkan terlebih dahulu, salingmengklarifikasi masalah, menyepakatiurutan-urutan masalah yang akandinegosiasikan, dan menentukanbagaimana dan kapan terjadi jeda waktudalam proses negosiasi.

Diskusi tentang negosiasi biasanyadimulai dengan pernyataan pem-bukaan oleh kedua belahpihak. Pihakyang mengaju-kan tuntutan a-dalah yang men-dapatkan kesem-patan pertama terle-bih dahulu.

Tahap ini adalahtahap dimana masing-masing pihak menyaji-kan kasusnya secaraumum, mengklarifikasiposisi masing-masing dan menegaskanpandangan mereka terhadap tiapmasalah.

Tahap diskusi mencakup hal-halsebagai berikut:

• Komunikasi• Pertanyaan• Analisis Signal• Penyajian Argumentasi

i. KomunikasiYang terjadi dalam proses ko-

munikasi adalah alih gagasan danpenyatuan persepsi serta pemahaman.Proses komunikasi melibatkan prosesberbicara dan proses mendengarkan.Apabila Anda berbicara, Anda:

• tidak boleh berbicara terlalucepat

• perhatikan bahasa tubuh Anda,misalnya lakukankontak mata, hindaripos tu r /ge rakanyang negatif• s e b a i k n y amenghindari is-tilah-istilah tek-nis•berkonsen-trasi pada

p e m a h a m a ndalam komunikasi, bukan

hanya pada kosa kata yangAnda gunakan

• berkomunikasi secara terbukadan jelas; jangan tinggalkanruangan untuk menghindariinterpretasi ganda

• berhati-hati dengan aspek-aspek non verbal dari apa yangAnda katakan, seperti nadabicara, tinggi-rendah suaradsb. (misalnya pengulangan/stuttering dapat menandakan

Page 71: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

66

bahwa Anda sedang gugup)Apabila Anda mendengarkan, Anda:• harus berkonsentrasi pada apa

yang dikatakan• dengarkan baik-baik dan secara

aktif• senantiasa mendengarkan,

walaupun yang dibicarakantidak relevan, berputar-putaratau berulang-ulang

• buat kesimpulan dari apa yangdibicarakan

• telusuri apa yang Anda dengar• ulang pokok-pokok bahasan

yang Anda dengarkan untuk diriAnda sendiri

• harus peka terhadap bahasatubuh non verbal si pembicaradan bahasa tubuh Anda sendiri(60-80 persen komunikasilangsung tergantung dari aspeknon verbal)

• buat catatan jika perlu (apayang dibicarakan dan olehsiapa)

• tidak menunjukkan ketidaksu-kaan, ketidaksabaran atau rasabosan Anda

• tidak menyela pembicaraanatau membiarkan yang lainmenginterupsi jalannya pembi-caraan

• perhatikan arti-arti terselubungdari apa yang disampaikan

ii. PertanyaanPertanyaan memiliki beberapa

fungsi:• Untuk mendapatkan informasi• Untuk mengajukan pernyataan

dan konsistensinya• Untuk memeriksa apakah Anda

memahami keseluruhan pem-bicaraan secara benar

• Untuk menunjukkan minatterhadap apa yang dikatakanseseorang

Pertanyaan TertutupAdalah jenis pertanyaan yang spesifik

dan langsung, biasanya mengundangjawaban yang singkat. Contoh:

• Berapa banyak pekerja yangterkena dampaknya ?

• Bagaimana tingkat jumlahupah saat ini ?

Pertanyaan TerbukaAdalah jenis pertanyaan yang me-

ngundang penjelasan lebih lanjut danmemberi kesempatan untuk mene-rangkan dan meyakinkan lawan bicara.

Contoh:• Mengapa kenaikan upah sebesar

10% mengurangi tingkat kom-petisi Anda ?

• Mengapa Anda ingin kenaikanupah sebesar 10% sementara bi-aya hidup hanya meningkat 5%?

Page 72: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

67

iii. Analisis SignalSignal dapat diberikan melalui

pernyataan verbal dan bahasa tubuh.Signal dapat menunjukkan gaya ne-gosiasi (kompetitif atau kooperatif), apasaja yang dibutuhkan, tingkat komitmenterhadap kasus yang dibicarakan danjuga apa saja yang dapat dibahas lebihmendalam lagi.

Pertanyaan-pertanyaan seperti:“Sebagaimana keadaannya ...........”“Jika ada yang dapat dilalukan

terhadap .......”“Pada pokoknya saat ini ...........”menunjukkan keinginan pembicara

untuk melanjutkan pokok bahasandengan suatu diskusi.

Jika pihak manajemen berkata: “Saatini kami tidak dapat memenuhi tuntutanAnda secara keseluruhan”, hal ini dapatmenyiratkan:

• Pihak manajemen mungkinmempersiapkan tuntutan Andasecara keseluruhan di masamendatang, atau

• Pihak manajemen mungkinmempersiapkan sebagian darituntutan Anda saat ini.

iv. Bahasa TubuhContoh:• Seorang lawan bicara yang

menyorongkan diri ke arahAnda seringkali menunjukkanbahwa ia setuju dengan Anda

atau paling tidak bahwa iatertarik dengan apa yang Andakatakan.

• Seseorang yang melipat tangandi depan dada bersikap defensifdan mungkin tidak percayabahwa Anda mengatakan yangsebenarnya.

• Mengambil sikap yang samadengan lawan bicara Andabiasanya menunjukkan adanyakesepakatan antara keduabelah pihak dan menciptakansuasana yang lebih santai.

v. Penyajian ArgumentasiDalam menyajikan argumentasi,

Anda harus ingat:• Jangan menyajikan banyak

argumentasi dalam satu waktu• Mulai dengan argumentasi

Anda yang paling kuat dan pal-ing didukung dengan fakta;poin-poin yang lemah di saatpermulaan hanya memperle-mah kasus Anda.

• Bangun argumentasi Andasecara logis dan hati-hati

• Jelaskan bagaimana pen-dangan Anda, buat kesimpulandari pandangan tersebut danbaru kemudian Anda dapatmengatakan apabila Andatidak setuju dengan pihaklawan. Jangan mulai argu-

Page 73: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

68

mentasi dengan pernyataantidak setuju.

• Jabarkan kembali pokok baha-san pihak lawan untuk me-nunjukkan bahwa Anda telahmengerti

• Minta alasan dari pihak lawan(mengapa/mengapa tidak)

• Jangan menyela argumentasidari pihak lawan

C. Perundingan (Tawar-Menawar)Diskusi atas permasalahan tidak

dapat berlangsung secara terus-me-nerus. Anda akan sampai ke suatutahap dimana diskusi membuka jalanuntuk mengajukan tuntutan dan pe-nawaran. Selama tahap ini Anda:

• siap untuk membuat konsesi-konsesi sebagai balasan atastuntutan Anda

• siap untuk bergerak dari posisiyang Anda tentukan sebelumnya

• siap untuk memilah-milahpaket proposal tuntutan Andadan menyusunnya berdasarkankonsesi yang Anda berikan danyang Anda terima

• siap untuk mengaitkan konsesi-konsesi tersebut dengan ke-rangka waktu yang berbeda(misalnya “Kami akan mem-bayar jumlah yang dimintasecara penuh karena telahterlambat selama 6 bulan”)

MENGAJUKAN PROPOSAL• Buat proposal secara spesifik;

jangan hanya mengeluh ataumengatakan Anda tidak dapatmenyetujui

• Pengajuan proposal memaksapihak lawan untuk berkon-sentrasi pada kasus Anda

• Buat target yang tinggi padaproposal Anda; namun ingatbahwa target yang tidak realistisdapat membuat negosiasimenjadi gagal

• Menyatakan kondisi-kondisisecara spesifik dimana Andadapat menerima suatu proposalatau membuat suatu konsesi

• Coba untuk lebih kreatif dalampengajuan proposal tuntutanatau penawaran (misalnyadalam negosiasi mengenaiupah, daripada tetap bertahanpada kenaikan upah sebesar Xpersen, Anda dapat mempertim-bangkan bonus dari perusahaan,jangka waktu untuk melihatkembali tingkatan gaji, carapembayaran upah, tunjangan-tunjangan lainnya seperti tun-jangan kesehatan dan asuransi,makan siang gratis di tempatkerja, harga yang rendah dalammembeli produk perusahaan,kemungkinan untuk memperolehbagian saham perusahaan, dsb.)

Page 74: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

69

MEMBUAT KONSESI• Konsesi selalu harus diperjual-

belikan; jarang sekali konsesidiberikan tanpa memperolehsesuatu sebagai gantinya

• Coba untuk menukar konsesiAnda sesuatu yang nilainyasama atau lebih tinggi

• Jika Anda menawarkan konsesipertama, konsesi tersebut haruskecil dan bersifat sementara.Hal ini mencegah:

- menimbulkan kesan bahwaAnda memberikan lebih ba-nyak dari yang Anda miliki

- habisnya ruang konsesi yangAnda miliki

• Membuat konsesi pertama tidakboleh dilihat sebagai tandakelemahan

• Tentukan tanggat waktu untukmenanggapi tawaran konsesi

• Perjelas bahwa konsesi yangAnda buat adalah penawaransaat itu dan tidak dapat menjadistandar untuk negosiasi dimasa mendatang

• Jangan terlalu cepat menerimakonsesi dari pihak lawan, untukmenghindari kesan bahwamereka telah menawarkanterlalu banyak

• Jika membuat konsesi, janganmenyimpang dari bahasanpokok dalam negosiasi

D. Penutup & KesepakatanDalam tahap ini, kedua belah pihak

mencari kesepakatan yang dapatmereka terima dan hasil MENANGMENANG.

Anda harus:• sangat jelas apa yang sebe-

narnya telah disepakati• mengajukan pertanyaan untuk

memastikan bahwa Anda ber-bicara tentang hal yang sama

• mendefinisikan lingkup kese-pakatan (mis. Berlaku untuksiapa)

• menulis apa saja yang telahdisepakati, kondisi-kondisiyang harus dipenuhi sebelumkesepakatan tersebut berlaku

• mulai dengan kesepakatansetelah Anda puas dan pastibahwa kesepakatan itu jelasdan tidak bermakna ganda

• memastikan bahwa apa yangdisepakati berhubungan de-

ngan kerangka waktu tertentu(tanggal berlaku dan jangkawaktu kesepakatan)

• menyetujui konsekuensi jikaada salah satu pihak yangmelanggar kesepakatan terse-but

Dalam fase penutup negosiasi,situasi berubah

Dari ‘kami’ dan ‘mereka’ menjadi ‘kita’

Page 75: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

70

• mempersiapkan prosedur pe-nyelesaian perselisihan

• memastikan bahwa sebuahkesepakatan untuk periodeyang tidak ditentukan dapatmenyebabkan beragamnyapelaksanaan kesepakatan ter-sebut di masa mendatang

• tindak-lanjuti kesepakatannegosiasi setelah ditanda-tangani untuk memastikanpelaksanaannya

Page 76: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

71

Deadlock(Negosiasi yang menemui jalan buntu)

Suatu deadlock bukanlah suatu situasi KALAH KALAH. Deadlock terjadi jika keduabelah pihak memaksakan diri untuk bergerak di luar batas posisi tertentu yang telahditentukan. Dalam situasi deadlock, hasil akhir dari negosiasi biasanya ditentukandalam ketegangan.

Sebelum meminta bantuan dari pihak ketiga yang independen (seorang konsiliatoratau arbitrator), Anda pertimbangkan hal-hal berikut untuk mengakhiri deadlock yangterjadi:

• Coba untuk mengerti mengapa pihak lawan berkata TIDAK• Cari masalah-masalah baru yang dapat dijadikan konsesi (dari Anda sendiri

dari pihak lawan)• Coba untuk menyetujui untuk menepikan pokok-pokok bahasan yang spesifik

untuk sementara waktu untuk melanjutkan negosiasi tentang pokok bahasanyang lain

• Jika memungkinkan, konsesi yang telah disepakati dapat ditawarkan untukditukar

• Pertimbangkan kemungkinan untuk menukar sekelompok konsesi-konsesi keciluntuk sebuah konsesi yang lebih besar dan lebih penting

• Dimana masih memungkinkan untuk negosiasi lebih lanjut:- jangan memperluas lingkup bahasan yang mungkin tengah

diperselisihkan- jangan ungkit kembali perselisihan lama

• jangan mempublikasikan posisi Anda ke pihak ketiga untuk mengamankandukungan

Page 77: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

72

Gaya-2 Dalam NegosiasiSebelum menentukan gaya ne-

gosiasi yang Anda gunakan, per-timbangkan lebih dahulu hal-halsebagai berikut:

• Hubungan dengan pihak lawanuntuk jangka panjang atau saatitu saja

• Kekuatan dan kelebihan pihaklawan

• Kekuatan dan kelebihan posisitim Anda

• Penting atau tidaknya mencapaisuatu kesepakatan

A. Negosiasi Kooperatif• Menciptakan suasana saling

menghargai dan percaya• Memperjelas dari awal bahwa

Anda menginginkan hasil ME-NANG MENANG

• Mulai dengan mengidentifikasimasalah sebelum mengiden-tifikasikan pemecahan

• Mulai dengan masalah-ma-salah yang mudah untuk dica-pai kesepakatannya

• Bila mungkin, buat beberapakonsesi kecil yang dibagipembahasannya dalam nego-siasi dibandingkan dengansebuah konsesi besar

• Hindari bahasa dan postur

tubuh yang difensif• Bersikap fleksibel

B. Negosiasi KompetitifNegosiasi kompetitif jarang sekali

dapat diterima dan hanya mungkinterjadi jika Anda memiliki posisi yangsangat kuat. Anda harus sadar akankonsekuensi jangka panjang darinegosiasi seperti ini, misalnya sajadalam negosiasi berikutnya pemegangkekuasaannya akan beralih tangan.

Namun demikian, Anda mungkinharus menggunakan gaya ini jika pihaklawan jelas- jelas tidak menginginkannegosiasi kooperatif:

• Dari awal tegaskan komitmen

Perundingan posisional akanmenjurus ke arah hubungan yangnegatif antara pihak-pihak yangbernegosiasi dan menghasilkanperundingan buntu, bukankesepakatan

Anda terhadap posisi yang telahAnda tentukan

• Indikasikan konsekuensinya jikaAnda tidak memperoleh apayang Anda inginkan

• Siapkan konsesi-konsesi yangtidak penting untuk Anda, tetapiyang menghindari pihak lawandari kehilangan muka

Page 78: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

73

Bagaimana reaksi Anda terhadaptaktik MENANG KALAH ?

• Jangan terpancing emosi• Tanya pihak lawan alasan

mereka untuk menentukanposisi tertentu

• Tekankan konsekuensi jikakesepakatan gagal kepadapihak lawan

• Coba untuk meningkatkan rasasaling menghargai dan gu-nakan pendekatan penyele-saian masalah bersama

• Ambil posisi yang sama kuat-nya jika tidak mungkin dicapairasa saling menghargai danpendekatan penyelesaian ma-salah bersama. Menghadapiseorang negosiator yang kom-petitif, tidak ada gunanyamenggunakan pendekatankooperatif

Page 79: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

74

membuatcatatan & dokumentasi

Dalam proses negosiasi, catatan & dokumentasi mempunyai arti yang pentingsekali:

• Buat catatan dari tiap-tiap tahap proses negosiasi (termasuk pembicaraantelepon dan pertemuan-pertemuan informal)

• Catat pokok-pokoknya saja, tidak usah merekam tiap kata kecuali jika perlu• Gunakan warna pena yang berbeda untuk masing-masing pihak• Catat dengan cermat siapa mengatakan apa• Catat jika diperlukan aksi lebih lanjut dan siapa yang akan mengerjakannya• Susun catatan dengan rapi (mis. garisbawahi judul) agar Anda dapat dengan

mudah membaca dan mencari informasi• Beri ruang yang cukup untuk menambahkan hal-hal rinci• Dalam melaporkan proses negosiasi ada tiga bagian yang harus Anda susun:

pendahuluan, inti laporan dan kesimpulan• Catat kesepakatan-kesepakatan sementara dan dorong masing-masing pihak

untuk memulainya

Buat catatan yang tepat tentang siapa mengatakan apa dalam tiap tahap prosesnegosiasi.

Page 80: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

75

Pernyataan PersDalam membuat pernyataan pers, ingat

hal-hal berikut:• Anda harus ingat bahwa tugas

seorang wartawan adalah me-ngumpulkan informasi, entah dariAnda maupun dari orang lain.Karena itu, lebih baik jika Andasendiri yang memberikan informasidan menghindari spekulasi.

• Anda harus ingat bahwa per-nyataan pers yang diberikan terlalucepat dapat merusak negosiasi, khususnya dalam situasi dimana tercapaikesepakatan sementara antara kedua belah pihak;

• Coba untuk membuat pernyataan bersama dengan pihak lawan• Selama negosiasi berlangsung, buat pernyataan yang tidak mengikat, seperti:

- “Ya, memang telah ada pertemuan”- “Telah terjadi tukar pandangan dan pendapat”- “Kami telah melakukan diskusi”- “Kami telah menjadwalkan pertemuan lanjutan”

• Setelah negosiasi, Anda dapat memberikan beberapa informasi yangmelatarbelakangi proses negosiasi

Dalam memberikan reaksi kepada pers, penting sekali untuk berpikir sebelum Andaberbicara dan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan konsekuensipembicaraan Anda:

• Jika Anda didekati melalui telepon, katakan bahwa Anda akan meneleponkembali (dan lakukanlah !)

• Beri jawaban atas pertanyaan yang diajukan saja, kecuali jika Anda inginmemberikan informasi tambahan

• Jangan berbohong• Hindari penggunaan ekspresi “no comment”, karena ini mengesankan ada

hal yang Anda tutupi• Pastikan bahwa wartawan tersebut mengerti apa yang Anda katakan, karena

Gunakan kalimat-kalimat pendekyang mengandung satu gagasanpokok, Hindari penggunaan jargondan singkatan-singkatan. Beri tanggalpada siaran pers

Pemilihan waktu yang buruk dalammengeluarkan pernyataan pers dapatmemperburuk hubungan denganpendukung anda di tingkat dasar danmembuat semua negosiasi lanjutanmenjadi lebih sulit

Page 81: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

76

mungkin ada yang kurang memahami tentang agenda negosiasi anda danmenyalahartikan informasi

• Jangan gugup jika semua terdiam, karena ini seringkali digunakan sebagaitaktik agar Anda mengatakan lebih banyak dari yang Anda rencanakan

• Dalam menyusun siaran pers, konsentrasikan pada:- Apa yang terjadi ?- Oleh siapa ?- Di mana ?- Kapan ?- Mengapa ?

Page 82: Daftar Isi Modul Negosiasi Gabung

Panduan Pelatihan Negosiasi, Lobby dan Membangun OpiniUntuk Mengubah Kebijakan Publik

77

DaftarPustaka

Effective Negotiation; A Practical Guide. Jakarta; Friedrich-Ebert-Stiftung (FES)Perwakilan Indonesia. 1998.

Ardiansyah. Teuku. Slide MateriTraining Lobby danNegosiasi PAPAN. Banda Aceh;IMPACT. 2007.

Ardiansyah. Teuku. Slide MateriTraining Advokasi ACSTF. Banda Aceh; IMPACT.2007.