Dekatu Modul 3 Isi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibedakan dengan makluk ciptaan lain seperti binatang dan tumbuhan karena manusia dikaruniai akal budi untuk berpikir. Ada kalanya manusia berpikir sebagai umpan balik akan adanya informasi yang diterima dalam kehidupan. Berpikir tidak hanya menerima mentah- mentah informasi (berpikir biasa / rutin), namun kita juga mengenal apa yang disebut dengan ‘berpikir kritis’. Sebagai mahasiswa kedokteran, dalam proses pembelajaran tidak cukup hanya dengan berpikir biasa, namun haruslah berpikir kritis. Walaupun terkonsentrasi pada satu ilmu, berpikir kritis bersifat universal. Berpikir kritis membentuk sebuah sistem pemikiran yang saling terkait dan overlapping, misalnya pemikiran filosofis, pemikiran sosiologis, pemi-kiran antropologis, pemikiran historis, pemikiran politis, pemikiran psikologis, pemikiran matematis, pemikiran biologis, pemikiran ekolo-gis, pemikiran medis, pemikiran legal, pemikiran etis, pemikiran estetis/ 1

description

Dekatu Modul 3 Isi

Transcript of Dekatu Modul 3 Isi

Page 1: Dekatu Modul 3 Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna

dibedakan dengan makluk ciptaan lain seperti binatang dan tumbuhan karena

manusia dikaruniai akal budi untuk berpikir. Ada kalanya manusia berpikir

sebagai umpan balik akan adanya informasi yang diterima dalam kehidupan.

Berpikir tidak hanya menerima mentah-mentah informasi (berpikir biasa / rutin),

namun kita juga mengenal apa yang disebut dengan ‘berpikir kritis’.

Sebagai mahasiswa kedokteran, dalam proses pembelajaran tidak

cukup hanya dengan berpikir biasa, namun haruslah berpikir kritis. Walaupun

terkonsentrasi pada satu ilmu, berpikir kritis bersifat universal. Berpikir kritis

membentuk sebuah sistem pemikiran yang saling terkait dan overlapping,

misalnya pemikiran filosofis, pemikiran sosiologis, pemi-kiran antropologis,

pemikiran historis, pemikiran politis, pemikiran psikologis, pemikiran matematis,

pemikiran biologis, pemikiran ekolo-gis, pemikiran medis, pemikiran legal,

pemikiran etis, pemikiran estetis/ artistik, dan sebagainya. Berpikir kritis dapat

diterapkan kepada kasus di bidang profesi apa saja. Hanya saja penerapannya perlu

merefleksikan konteks bidang profesi dan disiplin yang bersangkutan.

Akan timbul banyak manfaat jika kita melatih kemampuan berpikir

kritis secara terus menerus dan terpadu. Akan banyak hal-hal positif dari segi

perilaku dan ilmu yang akan bertambah dalam diri kita. Oleh karena itu, laporan

diskusi kelompok kecil kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai ‘berpikir

kritis’.

1

Page 2: Dekatu Modul 3 Isi

1.2. Tujuan

1.

1.3. Manfaat

2

Page 3: Dekatu Modul 3 Isi

BAB II

PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang laporan jalannya diskusi kelompok sesuai dengan The

Seven Jumps. Step enam dari the seven jumps tidak kami laporkan secara terperinci.

Namun, kami telah merangkum step ke enam tersebut dalam sintesis yang merupakan

step ke tujuh dari The Seven Jumps.

2.1 SKENARIO

Mengapa tidak dicoba?

Nining dan Neneng sedang makan bersama di kantin dekat rumah kos-nya.

Neneng : Lama betul mengunyahnya, Ning? Biasanya makanannya langsung

ditelan.

Nining : Hehe..kamu perhatian sekali. Aku memang sedang mencoba

menurunkan berat badan.

Neneng : Kamu ini.. Yang dikomentari mengunyahnya, jawabannya tentang

diet. Tidak nyambung ...

Nining : Ada hubungannya Neng. Ini nih baca dulu artikel yang aku dapat dari

internet ini.

Neneng : Mana?

(Nining memberikan cetakan artikel tersebut kepada Neneng)

------------------------------------------------------------------------------------------------

Selasa, 14 Agustus 2012

Mengunyah, untuk menurunkan berat badan

Di samping berbagai strategi penurunan berat badan, sebuah studi

terbaru menekankan kunci penting dalam menurunkan berat badan, apa itu?

Mengunyah. Mengunyah Kunci Menurunkan Berat Badan. Dikatakan,

mengunyah makanan lebih lama di dalam mulut tak hanya akan membantu

3

Page 4: Dekatu Modul 3 Isi

menurunkan berat badan, tapi juga mengurangi kadar kalori dari makanan yang

kita makan. Studi itu menunjukkan bahwa sukarelawan yang mengunyah setiap

suapan sebanyak 40 kali akan mengonsumsi 12 persen kadar makanan lebih

sedikit daripada mereka yang mengunyak hanya 15 kali. Diperkirakan,

mengunyah untuk waktu yang lebih lama akan memberikan otak lebih banyak

waktu untuk menerima sinyal dari perut yang penuh. Ini rupanya juga

menurunkan tingkat ghrelin, hormon yang mengontrol rasa lapar dalam sistem

pencernaan.

Para peneliti di Universitas Kedokteran Harbin di China melakukan

beberapa percobaan pada 16 pria ramping dan 14 pria obesitas berusia belasan

atau dua puluhan tahun. Dalam percobaan pertama, mereka menguji apakah

pria obesitas mengunyah makanan mereka dalam cara berbeda dengan

kelompok lainnya. Setiap sukarelawan disuguhi kue dan direkam oleh video

tersembunyi untuk melihat berapa kali mereka mengunyah sebelum ditelan.

Hasil menunjukkan bahwa meskipun pria obesitas mengunyah pada kecepatan

yang sama seperti orang ramping, mereka menelan makanan mereka dalam

waktu lebih cepat. Penemuan ini dipublikasikan dalam American Journal of

Clinical Nutrition edisi Juli 2012.

http://terapimedia.blogspot.com/2012/08/mengunyah-untuk-menurunkan-berat-

badan.html

------------------------------------------------------------------------------------------------

2.2 STEP 1 (TERMINOLOGI KATA / ISTILAH ASING)

1. Diet : proses yang dilakukan untuk mengurangi berat badan.

2. Strategi : rencana yang cermat akan suatu kegiatan untuk mencapai

sasaran.

4

Page 5: Dekatu Modul 3 Isi

3. Promosi : kegiatan komunikasi dalam rangka memajukan usaha,

menawarkan suatu produk, mempengaruhi konsumen,

mengenalkan produk.

4. Artikel : tulisan yang berisi suatu info yang berguna bagi pembaca.

5. Sukarelawan : seseorang yang melakukan suatu hal dengan sukarela dan

tidak terpaksa.

6. Kalori : satuan panas yang digunakan untuk menaikkan suhu 1

gram air setinggi 1o celcius.

7. Hormon : Zat yang dibentuk oleh bagian tubuh dalam jumlah kecil

dan dialirkan ke jaringan tubuh lainnya.

8. Obesitas : kelebihan berat badan yang diakibatkan oleh keturunan

dan pola hidup tidak sehat

9. Mengunyah : proses melumat makanan yang dilakukan dalam mulut

oleh gigi, lidahm dan saliva.

10. Informasi : pengetahuan tentang peristiwa yang dikumpulkan melalui

komunikasi yang relevan, up to date, dan tepat waktu.

11. Valid : sesuatu yang sudah pasti, terbukti, teruji, dan absah akan

sesuatu hal yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

12. Evaluasi : memberi penilaian akan suatu materi sesuai dengan

tujuan yang telah ditentukan.

13. Internet : sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan

situs-situs .

14. Kritis : a. Penilaian yang bersifat netral (pikiran)

b. dalam kondisi mendesak (keadaan)

5

Page 6: Dekatu Modul 3 Isi

2.3 STEP 2 (IDENTIFIKASI MASALAH)

Sesuai yang disajikan pada skenario, kami dapat mengidentifikasikan

beberapa masalah yang timbul dalam kasus tersebut sebagai berikut.

1. Apakah informasi dari sumber di atas bersifat meyakinkan?

2. Apakah definisi dari berpikir kritis?

3. Bagaimana sikap yang tepat ketika mendapati informasi, seperti pada cerita

tersebut?

4. Bagaimana cara kita menilai suatu sumber informasi?

5. Mengapa kita harus berpikir kritis dalam membaca suatu artikel?

6. Jenis informasi apa yang dapat kita percaya?

7. Bagaimana cara menilai isi informasi?

2.4 STEP 3 (CURAH PENDAPAT)

1. Informasi dari sumber di atas tidak bisa disebut meyakinkan. Bisa dikatakan

begitu karena sumber artikel tersebut berasal dari blog pribadi, dimana

walaupun di dalam artikelnya terdapat sumber valid dari penelitian, namun

secara umum terdiri dari opini yang belum diketahui keabsahan informasinya.

2. Definisi Berpikir Kritis

Dalam menilai sesuatu: Berpikir Kritis adalah proses penilaian suatu informasi dengan merangkum, mencari, dan membuat kesimpulan berdasarkan logika secara objektif dan rasional serta dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam menilai pemikiran: Berpikir Kritis adalah proses berpikir intelektual dimana pemikir menilai hasil pemikirannya.

3. Sikap tetap ketika mendapati informasi, yaitu:

- Netral, yaitu tidak memihak siapa pun.

- Open-minded, yaitu berpikiran terbuka.

- Rendah hati, yaitu tidak memaksakan pendapat atau kehendak pribadi.

6

Page 7: Dekatu Modul 3 Isi

- Tidak egois.

- Memiliki integritas, yaitu berwibawa dan pengetahuan yang cukup yang

bisa dipertanggungjawabkan.

- Tidak langsung percaya, gali lebih dalam informasi tersebut serta

menelusuri kebenarannya.

4. Cara menilai suatu sumber informasi:

Penilaian suatu sumber informasi didasari oleh darimana asal informasinya.

Ada 2 media informasi, yaitu dari buku dan dari internet.

- Buku, kriteria sumber informasi yang baik dilihat dari:

a. Pengarang/Penulis

b. Revisi ke berapa

c. Daftar pustaka

d. Tahun terbit

e. Penerbit

f. Indeks resensi

- Internet, kriteria sumber informasi yang baik dilihat dari:

a. Penulis

b. Latar belakang pendidikan penulis

c. Last updates

d. Footnote

e. Tujuan

f. Keaslian website

5. Alasan mengapa kita harus berpikir kritis dalam mebaca suatu artikel karena

berpikir kritis mempunyai manfaat, yaitu:

- Menambah ilmu pengetahuan,

- Menjawab keingintahuan,

- Membentuk pribadi yang kreatif dan percaya diri,

7

Page 8: Dekatu Modul 3 Isi

- Mendapat informasi yang akurat dan valid,

- Agar tidak tertipu dan terhindar dari informasi yang salah,

- Meningkatkan ketajaman otak dalam menganalisis sesuatu, dan

- Dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.

6. Jenis-jenis informasi dibagi 2, yaitu:

- Ilmiah, dalam artian sudah valid.

- Populer, tentang kejadian yang belum ada kepastiannya.

Sumber informasi, dibagi 2, yaitu:

- Primer, yaitu dari sumbernya secara langsung.

- Sekunder, yaitu peninjauan ulang dari sumber primernya.

- Tersier, yaitu mengumpulkan data dan mengutip, menformat ulang, dan

meringkas sumber primer.

7. Cara menilai isi informasi:

- Menyeleksi fakta dan opini,

- Melihat konsistensi isi, sifat isinya (yang argumentatif dan bukan

persuasif).

- Melihat bukti nyata (bukti ilmiah).

8

Page 9: Dekatu Modul 3 Isi

2.5 STEP 4 (PETA KONSEP)

2.6 STEP 5 (LEARNING OBJECTIVE)

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi berpikir kritis.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan berpikir kritis.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat berpikir kritis .

4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan berpikir kritis.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat terhadap informasi agar dapat

berpikir kritis.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis isi informasi efektif.

7. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber informasi.

8. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber dan isi informasi.

9

Page 10: Dekatu Modul 3 Isi

2.7 STEP 6 (BELAJAR MANDIRI)

Pada step ini, kami melakukan pembelajaran mandiri secara individu dan

kelompok serta mencari jawaban learning objective dari berbagai referensi.

2.7 STEP 7 (SINTESIS)

1. Definisi :

Proses intelektual mendengar aktif dan terampil, menganalisis, sintesis dan

evaluasi info dari pengamatan, pengalaman atau kumpulan untuk memandu

keyakinan dan tindakan. (Screven dan Paul)

Proses dalam mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan info secara

aktif dan terampil. (Abraham)

Kegiatan berfikir yang tinggi untuk mengenal permasalahan dan

pemecahannya. (Angelo)

Pemikiran yang reflektif dan masuk akal berfokus untuk melakukan sesuatu

dan apa yang harus dipercayai. (Noris dan Eris)

Pertimbangan untuk menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan

kriteria yang sesuai. (American Filosofical Assosiation)

2. Tujuan :

Memperoleh informasi dan wawasan yang luas

Mengevaluasi informasi secara kritis

Memanfaatkan potensi diri dalam mengetahui dan memecahkan masalah.

Mengubah paradigm mahasiswa dari konsumtif ide menjadi produktif ide

3. Manfaat:

Menghindari keputusan yang tidak tepat

Menjadi pribadi yang kreatif

Membiasakan berpikir terbuka

Terbebas dari prasangka pribadi

10

Page 11: Dekatu Modul 3 Isi

Mendukung kemampuan Evidence Based Medicine

4. Tahapan :

“12 of Critical Thinking”

a. Identifikasi isu atau permasalahan pokok

b. Membandingkan persamaan dan perbedaan

c. Memilih informasi yang relevan

d. Merumuskan masalah

e. Menyeleksi fakta, opini dan hasil nalar

f. Mengecek konsistensi

g. Mengidentifikasi asumsi

h. Mengenali kemungkinan faktor stereotipe (meniru)

i. Mengenali kemungkinan bias, emosi, dan salah penafsiran kalimat

j. Mengenali kemingkinan perubahan orientasi nilai dan ideologi

k. Mengenali data-data yag diperlukan serta cukup tidaknya data yang ada

l. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang diambil

Secara general :

Knowledge (pengetahuan)

Comprehensive (pemahaman)

Analysis

Synthesis

Evaluate

5. Sikap menghadapi informasi

Menelusuri kebenaran

Tidak egois, memahami isi informasi

11

Page 12: Dekatu Modul 3 Isi

Skeptis ilmiah (tidak langsung percaya)

Aktif dan kreatif

Rasa ingin tahu

Berpikir logis

Berpikir terbuka

Percaya diri

6. Pengklasifikasi informasi

Berdasarkan jenis :

- Ilmiah = Berdasarkan penelitian

- Popular = Belum dipastikan kebenarannya

Berdasarkan Isi :

- Argumen = Isi informasi yang berupa fakta, kebenaran dan disertai

dengan alas an yang kuat dan logis. Contohnya: Artikel ilmiah

- Persuasi= Isi informasi yang berupa fakta, emosi, personal, moral,

dan disertai opini. Contohnya: penyuluhan KB

- Propaganda= Informasi yang bersifat mengajak, mengesampingkan

fakta dan membelokkan kebenaran. Contohnya: Kampanye

7. Sumber-sumber informasi

a) Informasi Primer : informasi yang kita dapatkan dari individu yang berdasarkan

observasi ataupun pengalaman orang tersebut.

Sumber primer menyajikan informasi atau data, seperti :

artifak arkeologis

foto

dokumen historis seperti catatan harian, sensus, video atau transkrip

pengawasan, dengar pendapat, pengadilan, atau wawancara

tabulasi hasil survei atau kuesioner

catatan tertulis atau terekam dari pengujian laboratorium

12

Page 13: Dekatu Modul 3 Isi

catatan tertulis atau terekam dari pengamatan lapangan

karya seni atau fiksi seperti puisi, prosa, naskah film, novel, film, video, dan

program televisi (baik dalam format digital ataupun analog)

Biasanya informasi primer memberikan hal –hal berikut :

mengenalkan teori atau metode solusi;

mengenalkan ide orisinil;

mendefinisikan terminologi baru;

menyediakan definisi baru dari terminologi yang sudah ada;

mengenalkan suatu argumen, tanpa mengutip sumber terpercaya untuk

argumen tersebut, yang menyangkal atau mendukung ide, teori, argumentasi,

atau keberpihakan lain;

mengenalkan suatu analisa atau sintesa fakta, ide, opini, atau argumen yang

ada dengan suatu cara yang membangun dukungan terhadap suatu sudut

pandang yang disukai oleh sang penyunting, tanpa melandasi analisa atau

sintesa tersebut pada sumber terpercaya;

mengenalkan atau menggunakan neologisme, tanpa melandasi hal tersebut

pada sumber terpercaya.

b) Informasi Sekunder : informasi yang menyajikan generalisasi, analisa, sintesa,

interpretasi, penjelasan atau evaluasi informasi atau data dari sumber-sumber

lain.

c) Informasi tersier : suatu kumpulan dan kompilasi sumber primer dan sumber

sekunder.

Contoh sumber tersier adalah bibliografi, katalog perpustakaan, direktori, dan

daftar bacaan. Ensiklopedia dan buku teks adalah contoh bahan yang mencakup

baik sumber sekunder maupun tersier, menyajikan pada satu sisi komentar dan

analisis, dan pada sisi lain mencoba menyediakan rangkuman bahan yang

tersedia untuk suatu topik.

8. Cara menilai sumber informasi :

1. Pengarang/Penulis

Latar belakang pendidikan

13

Page 14: Dekatu Modul 3 Isi

Autobiografi : pengalaman organisasi, pengalaman kerja, back ground of

education, dan biodata.

Qualitified of author

Karya-karya penulis

References from other resources

2. Tanggal publikasi

Kadaluarsa

Tidak atau sudah update

3. Edisi/Revisi

Semakin sering direvisi, sumber tersebut semakin dapat dipercaya

4. Penerbit

Kualitas buku sebelumnya

Editing

Redaksi

Penerbit yang terkenal dan terpercaya

5. Judul dari jurnal

Cara menilai isi informasi :

a. Cakupan Isi

Suatu informasi dinilai dari cakupan isinya. Apakah isinya luas atau sempit.

Mendalam atau tidak. Validitasnya ada, atau meragukan.

b. Evaluasi Sasaran

Dengan mengetahui sasaran kepada siapa informasi itu ditujukan, maka akan

semakin memudahkan untuk mempercayai isi informasi.

14

Page 15: Dekatu Modul 3 Isi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari hasi diskusi dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah proses

penilaian suatu informasi dengan merangkum, mencari, dan membuat

kesimpulan berdasarkan logika secara objektif dan rasional serta dapat

dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya, tujuan dari berpikir kritis adalah mengubah paradigm mahasiswa

dari konsumtif ide menjadi produktif ide. Sedangkan manfaat dari berpikir kritis yaitu

menjadi pribadi yang kreatif dan terbiasa untuk berpikiran terbuka.

3.2. Saran

Sebagai mahasiswa, terutama mahasiswa Fakultas Kedokteran seyogyanya

mampu menyikapi semua informasi secara kritis dan mengimplementasikannya

dalam Evidence Based Medicine.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Website:

1) Evaluating Web Pages : Techniques to Apply and Questions to Ask, 2008, the

Regents of The University of California

15

Page 16: Dekatu Modul 3 Isi

http://www.lib.berkeley.edu/TeachingLip/Guides/Internet/Evaluate.html

2) Critically Analyzing Information Sources, Olin and Uris Libraries, Cornell

University, Revised 6 October 2004

http://www.library.cornell.edu/olinuris/ref/research/skill26/htm

3) Critical Evaluation of Resources, 2008. The Regents of The University of

California

http://www.lib.berkeley.edu/instruct/guides/evaluation.html

4) Primary, Secondary and Tertiary Sources, 2006. James Cook University

http://www.library.jcu.edu.au/LibraryGuides/primsrcs.html

5) What is the difference between primary and secondary

http://www.korepetyjce.com/writing-resources/primary-secondary-

sources.html

6) Evaluating Arguments

http://www.csuchico.edu/~egampel/students/evaluating.html

7) Argument, Persuasion, or Propaganda?

http://www.readwritethink.org/lesson_images/lesson829/Argument-

Propaganda.pdf

8) www.fk.uns.ac.id/critical-thinking.pdf

16