BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibedakan dengan makluk ciptaan lain seperti binatang dan tumbuhan karena
manusia dikaruniai akal budi untuk berpikir. Ada kalanya manusia berpikir
sebagai umpan balik akan adanya informasi yang diterima dalam kehidupan.
Berpikir tidak hanya menerima mentah-mentah informasi (berpikir biasa / rutin),
namun kita juga mengenal apa yang disebut dengan ‘berpikir kritis’.
Sebagai mahasiswa kedokteran, dalam proses pembelajaran tidak
cukup hanya dengan berpikir biasa, namun haruslah berpikir kritis. Walaupun
terkonsentrasi pada satu ilmu, berpikir kritis bersifat universal. Berpikir kritis
membentuk sebuah sistem pemikiran yang saling terkait dan overlapping,
misalnya pemikiran filosofis, pemikiran sosiologis, pemi-kiran antropologis,
pemikiran historis, pemikiran politis, pemikiran psikologis, pemikiran matematis,
pemikiran biologis, pemikiran ekolo-gis, pemikiran medis, pemikiran legal,
pemikiran etis, pemikiran estetis/ artistik, dan sebagainya. Berpikir kritis dapat
diterapkan kepada kasus di bidang profesi apa saja. Hanya saja penerapannya perlu
merefleksikan konteks bidang profesi dan disiplin yang bersangkutan.
Akan timbul banyak manfaat jika kita melatih kemampuan berpikir
kritis secara terus menerus dan terpadu. Akan banyak hal-hal positif dari segi
perilaku dan ilmu yang akan bertambah dalam diri kita. Oleh karena itu, laporan
diskusi kelompok kecil kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai ‘berpikir
kritis’.
1
1.2. Tujuan
1.
1.3. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang laporan jalannya diskusi kelompok sesuai dengan The
Seven Jumps. Step enam dari the seven jumps tidak kami laporkan secara terperinci.
Namun, kami telah merangkum step ke enam tersebut dalam sintesis yang merupakan
step ke tujuh dari The Seven Jumps.
2.1 SKENARIO
Mengapa tidak dicoba?
Nining dan Neneng sedang makan bersama di kantin dekat rumah kos-nya.
Neneng : Lama betul mengunyahnya, Ning? Biasanya makanannya langsung
ditelan.
Nining : Hehe..kamu perhatian sekali. Aku memang sedang mencoba
menurunkan berat badan.
Neneng : Kamu ini.. Yang dikomentari mengunyahnya, jawabannya tentang
diet. Tidak nyambung ...
Nining : Ada hubungannya Neng. Ini nih baca dulu artikel yang aku dapat dari
internet ini.
Neneng : Mana?
(Nining memberikan cetakan artikel tersebut kepada Neneng)
------------------------------------------------------------------------------------------------
Selasa, 14 Agustus 2012
Mengunyah, untuk menurunkan berat badan
Di samping berbagai strategi penurunan berat badan, sebuah studi
terbaru menekankan kunci penting dalam menurunkan berat badan, apa itu?
Mengunyah. Mengunyah Kunci Menurunkan Berat Badan. Dikatakan,
mengunyah makanan lebih lama di dalam mulut tak hanya akan membantu
3
menurunkan berat badan, tapi juga mengurangi kadar kalori dari makanan yang
kita makan. Studi itu menunjukkan bahwa sukarelawan yang mengunyah setiap
suapan sebanyak 40 kali akan mengonsumsi 12 persen kadar makanan lebih
sedikit daripada mereka yang mengunyak hanya 15 kali. Diperkirakan,
mengunyah untuk waktu yang lebih lama akan memberikan otak lebih banyak
waktu untuk menerima sinyal dari perut yang penuh. Ini rupanya juga
menurunkan tingkat ghrelin, hormon yang mengontrol rasa lapar dalam sistem
pencernaan.
Para peneliti di Universitas Kedokteran Harbin di China melakukan
beberapa percobaan pada 16 pria ramping dan 14 pria obesitas berusia belasan
atau dua puluhan tahun. Dalam percobaan pertama, mereka menguji apakah
pria obesitas mengunyah makanan mereka dalam cara berbeda dengan
kelompok lainnya. Setiap sukarelawan disuguhi kue dan direkam oleh video
tersembunyi untuk melihat berapa kali mereka mengunyah sebelum ditelan.
Hasil menunjukkan bahwa meskipun pria obesitas mengunyah pada kecepatan
yang sama seperti orang ramping, mereka menelan makanan mereka dalam
waktu lebih cepat. Penemuan ini dipublikasikan dalam American Journal of
Clinical Nutrition edisi Juli 2012.
http://terapimedia.blogspot.com/2012/08/mengunyah-untuk-menurunkan-berat-
badan.html
------------------------------------------------------------------------------------------------
2.2 STEP 1 (TERMINOLOGI KATA / ISTILAH ASING)
1. Diet : proses yang dilakukan untuk mengurangi berat badan.
2. Strategi : rencana yang cermat akan suatu kegiatan untuk mencapai
sasaran.
4
3. Promosi : kegiatan komunikasi dalam rangka memajukan usaha,
menawarkan suatu produk, mempengaruhi konsumen,
mengenalkan produk.
4. Artikel : tulisan yang berisi suatu info yang berguna bagi pembaca.
5. Sukarelawan : seseorang yang melakukan suatu hal dengan sukarela dan
tidak terpaksa.
6. Kalori : satuan panas yang digunakan untuk menaikkan suhu 1
gram air setinggi 1o celcius.
7. Hormon : Zat yang dibentuk oleh bagian tubuh dalam jumlah kecil
dan dialirkan ke jaringan tubuh lainnya.
8. Obesitas : kelebihan berat badan yang diakibatkan oleh keturunan
dan pola hidup tidak sehat
9. Mengunyah : proses melumat makanan yang dilakukan dalam mulut
oleh gigi, lidahm dan saliva.
10. Informasi : pengetahuan tentang peristiwa yang dikumpulkan melalui
komunikasi yang relevan, up to date, dan tepat waktu.
11. Valid : sesuatu yang sudah pasti, terbukti, teruji, dan absah akan
sesuatu hal yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
12. Evaluasi : memberi penilaian akan suatu materi sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan.
13. Internet : sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan
situs-situs .
14. Kritis : a. Penilaian yang bersifat netral (pikiran)
b. dalam kondisi mendesak (keadaan)
5
2.3 STEP 2 (IDENTIFIKASI MASALAH)
Sesuai yang disajikan pada skenario, kami dapat mengidentifikasikan
beberapa masalah yang timbul dalam kasus tersebut sebagai berikut.
1. Apakah informasi dari sumber di atas bersifat meyakinkan?
2. Apakah definisi dari berpikir kritis?
3. Bagaimana sikap yang tepat ketika mendapati informasi, seperti pada cerita
tersebut?
4. Bagaimana cara kita menilai suatu sumber informasi?
5. Mengapa kita harus berpikir kritis dalam membaca suatu artikel?
6. Jenis informasi apa yang dapat kita percaya?
7. Bagaimana cara menilai isi informasi?
2.4 STEP 3 (CURAH PENDAPAT)
1. Informasi dari sumber di atas tidak bisa disebut meyakinkan. Bisa dikatakan
begitu karena sumber artikel tersebut berasal dari blog pribadi, dimana
walaupun di dalam artikelnya terdapat sumber valid dari penelitian, namun
secara umum terdiri dari opini yang belum diketahui keabsahan informasinya.
2. Definisi Berpikir Kritis
Dalam menilai sesuatu: Berpikir Kritis adalah proses penilaian suatu informasi dengan merangkum, mencari, dan membuat kesimpulan berdasarkan logika secara objektif dan rasional serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam menilai pemikiran: Berpikir Kritis adalah proses berpikir intelektual dimana pemikir menilai hasil pemikirannya.
3. Sikap tetap ketika mendapati informasi, yaitu:
- Netral, yaitu tidak memihak siapa pun.
- Open-minded, yaitu berpikiran terbuka.
- Rendah hati, yaitu tidak memaksakan pendapat atau kehendak pribadi.
6
- Tidak egois.
- Memiliki integritas, yaitu berwibawa dan pengetahuan yang cukup yang
bisa dipertanggungjawabkan.
- Tidak langsung percaya, gali lebih dalam informasi tersebut serta
menelusuri kebenarannya.
4. Cara menilai suatu sumber informasi:
Penilaian suatu sumber informasi didasari oleh darimana asal informasinya.
Ada 2 media informasi, yaitu dari buku dan dari internet.
- Buku, kriteria sumber informasi yang baik dilihat dari:
a. Pengarang/Penulis
b. Revisi ke berapa
c. Daftar pustaka
d. Tahun terbit
e. Penerbit
f. Indeks resensi
- Internet, kriteria sumber informasi yang baik dilihat dari:
a. Penulis
b. Latar belakang pendidikan penulis
c. Last updates
d. Footnote
e. Tujuan
f. Keaslian website
5. Alasan mengapa kita harus berpikir kritis dalam mebaca suatu artikel karena
berpikir kritis mempunyai manfaat, yaitu:
- Menambah ilmu pengetahuan,
- Menjawab keingintahuan,
- Membentuk pribadi yang kreatif dan percaya diri,
7
- Mendapat informasi yang akurat dan valid,
- Agar tidak tertipu dan terhindar dari informasi yang salah,
- Meningkatkan ketajaman otak dalam menganalisis sesuatu, dan
- Dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.
6. Jenis-jenis informasi dibagi 2, yaitu:
- Ilmiah, dalam artian sudah valid.
- Populer, tentang kejadian yang belum ada kepastiannya.
Sumber informasi, dibagi 2, yaitu:
- Primer, yaitu dari sumbernya secara langsung.
- Sekunder, yaitu peninjauan ulang dari sumber primernya.
- Tersier, yaitu mengumpulkan data dan mengutip, menformat ulang, dan
meringkas sumber primer.
7. Cara menilai isi informasi:
- Menyeleksi fakta dan opini,
- Melihat konsistensi isi, sifat isinya (yang argumentatif dan bukan
persuasif).
- Melihat bukti nyata (bukti ilmiah).
8
2.5 STEP 4 (PETA KONSEP)
2.6 STEP 5 (LEARNING OBJECTIVE)
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi berpikir kritis.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan berpikir kritis.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat berpikir kritis .
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan berpikir kritis.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat terhadap informasi agar dapat
berpikir kritis.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis isi informasi efektif.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber informasi.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber dan isi informasi.
9
2.7 STEP 6 (BELAJAR MANDIRI)
Pada step ini, kami melakukan pembelajaran mandiri secara individu dan
kelompok serta mencari jawaban learning objective dari berbagai referensi.
2.7 STEP 7 (SINTESIS)
1. Definisi :
Proses intelektual mendengar aktif dan terampil, menganalisis, sintesis dan
evaluasi info dari pengamatan, pengalaman atau kumpulan untuk memandu
keyakinan dan tindakan. (Screven dan Paul)
Proses dalam mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan info secara
aktif dan terampil. (Abraham)
Kegiatan berfikir yang tinggi untuk mengenal permasalahan dan
pemecahannya. (Angelo)
Pemikiran yang reflektif dan masuk akal berfokus untuk melakukan sesuatu
dan apa yang harus dipercayai. (Noris dan Eris)
Pertimbangan untuk menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan
kriteria yang sesuai. (American Filosofical Assosiation)
2. Tujuan :
Memperoleh informasi dan wawasan yang luas
Mengevaluasi informasi secara kritis
Memanfaatkan potensi diri dalam mengetahui dan memecahkan masalah.
Mengubah paradigm mahasiswa dari konsumtif ide menjadi produktif ide
3. Manfaat:
Menghindari keputusan yang tidak tepat
Menjadi pribadi yang kreatif
Membiasakan berpikir terbuka
Terbebas dari prasangka pribadi
10
Mendukung kemampuan Evidence Based Medicine
4. Tahapan :
“12 of Critical Thinking”
a. Identifikasi isu atau permasalahan pokok
b. Membandingkan persamaan dan perbedaan
c. Memilih informasi yang relevan
d. Merumuskan masalah
e. Menyeleksi fakta, opini dan hasil nalar
f. Mengecek konsistensi
g. Mengidentifikasi asumsi
h. Mengenali kemungkinan faktor stereotipe (meniru)
i. Mengenali kemungkinan bias, emosi, dan salah penafsiran kalimat
j. Mengenali kemingkinan perubahan orientasi nilai dan ideologi
k. Mengenali data-data yag diperlukan serta cukup tidaknya data yang ada
l. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang diambil
Secara general :
Knowledge (pengetahuan)
Comprehensive (pemahaman)
Analysis
Synthesis
Evaluate
5. Sikap menghadapi informasi
Menelusuri kebenaran
Tidak egois, memahami isi informasi
11
Skeptis ilmiah (tidak langsung percaya)
Aktif dan kreatif
Rasa ingin tahu
Berpikir logis
Berpikir terbuka
Percaya diri
6. Pengklasifikasi informasi
Berdasarkan jenis :
- Ilmiah = Berdasarkan penelitian
- Popular = Belum dipastikan kebenarannya
Berdasarkan Isi :
- Argumen = Isi informasi yang berupa fakta, kebenaran dan disertai
dengan alas an yang kuat dan logis. Contohnya: Artikel ilmiah
- Persuasi= Isi informasi yang berupa fakta, emosi, personal, moral,
dan disertai opini. Contohnya: penyuluhan KB
- Propaganda= Informasi yang bersifat mengajak, mengesampingkan
fakta dan membelokkan kebenaran. Contohnya: Kampanye
7. Sumber-sumber informasi
a) Informasi Primer : informasi yang kita dapatkan dari individu yang berdasarkan
observasi ataupun pengalaman orang tersebut.
Sumber primer menyajikan informasi atau data, seperti :
artifak arkeologis
foto
dokumen historis seperti catatan harian, sensus, video atau transkrip
pengawasan, dengar pendapat, pengadilan, atau wawancara
tabulasi hasil survei atau kuesioner
catatan tertulis atau terekam dari pengujian laboratorium
12
catatan tertulis atau terekam dari pengamatan lapangan
karya seni atau fiksi seperti puisi, prosa, naskah film, novel, film, video, dan
program televisi (baik dalam format digital ataupun analog)
Biasanya informasi primer memberikan hal –hal berikut :
mengenalkan teori atau metode solusi;
mengenalkan ide orisinil;
mendefinisikan terminologi baru;
menyediakan definisi baru dari terminologi yang sudah ada;
mengenalkan suatu argumen, tanpa mengutip sumber terpercaya untuk
argumen tersebut, yang menyangkal atau mendukung ide, teori, argumentasi,
atau keberpihakan lain;
mengenalkan suatu analisa atau sintesa fakta, ide, opini, atau argumen yang
ada dengan suatu cara yang membangun dukungan terhadap suatu sudut
pandang yang disukai oleh sang penyunting, tanpa melandasi analisa atau
sintesa tersebut pada sumber terpercaya;
mengenalkan atau menggunakan neologisme, tanpa melandasi hal tersebut
pada sumber terpercaya.
b) Informasi Sekunder : informasi yang menyajikan generalisasi, analisa, sintesa,
interpretasi, penjelasan atau evaluasi informasi atau data dari sumber-sumber
lain.
c) Informasi tersier : suatu kumpulan dan kompilasi sumber primer dan sumber
sekunder.
Contoh sumber tersier adalah bibliografi, katalog perpustakaan, direktori, dan
daftar bacaan. Ensiklopedia dan buku teks adalah contoh bahan yang mencakup
baik sumber sekunder maupun tersier, menyajikan pada satu sisi komentar dan
analisis, dan pada sisi lain mencoba menyediakan rangkuman bahan yang
tersedia untuk suatu topik.
8. Cara menilai sumber informasi :
1. Pengarang/Penulis
Latar belakang pendidikan
13
Autobiografi : pengalaman organisasi, pengalaman kerja, back ground of
education, dan biodata.
Qualitified of author
Karya-karya penulis
References from other resources
2. Tanggal publikasi
Kadaluarsa
Tidak atau sudah update
3. Edisi/Revisi
Semakin sering direvisi, sumber tersebut semakin dapat dipercaya
4. Penerbit
Kualitas buku sebelumnya
Editing
Redaksi
Penerbit yang terkenal dan terpercaya
5. Judul dari jurnal
Cara menilai isi informasi :
a. Cakupan Isi
Suatu informasi dinilai dari cakupan isinya. Apakah isinya luas atau sempit.
Mendalam atau tidak. Validitasnya ada, atau meragukan.
b. Evaluasi Sasaran
Dengan mengetahui sasaran kepada siapa informasi itu ditujukan, maka akan
semakin memudahkan untuk mempercayai isi informasi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasi diskusi dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah proses
penilaian suatu informasi dengan merangkum, mencari, dan membuat
kesimpulan berdasarkan logika secara objektif dan rasional serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya, tujuan dari berpikir kritis adalah mengubah paradigm mahasiswa
dari konsumtif ide menjadi produktif ide. Sedangkan manfaat dari berpikir kritis yaitu
menjadi pribadi yang kreatif dan terbiasa untuk berpikiran terbuka.
3.2. Saran
Sebagai mahasiswa, terutama mahasiswa Fakultas Kedokteran seyogyanya
mampu menyikapi semua informasi secara kritis dan mengimplementasikannya
dalam Evidence Based Medicine.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga
Website:
1) Evaluating Web Pages : Techniques to Apply and Questions to Ask, 2008, the
Regents of The University of California
15
http://www.lib.berkeley.edu/TeachingLip/Guides/Internet/Evaluate.html
2) Critically Analyzing Information Sources, Olin and Uris Libraries, Cornell
University, Revised 6 October 2004
http://www.library.cornell.edu/olinuris/ref/research/skill26/htm
3) Critical Evaluation of Resources, 2008. The Regents of The University of
California
http://www.lib.berkeley.edu/instruct/guides/evaluation.html
4) Primary, Secondary and Tertiary Sources, 2006. James Cook University
http://www.library.jcu.edu.au/LibraryGuides/primsrcs.html
5) What is the difference between primary and secondary
http://www.korepetyjce.com/writing-resources/primary-secondary-
sources.html
6) Evaluating Arguments
http://www.csuchico.edu/~egampel/students/evaluating.html
7) Argument, Persuasion, or Propaganda?
http://www.readwritethink.org/lesson_images/lesson829/Argument-
Propaganda.pdf
8) www.fk.uns.ac.id/critical-thinking.pdf
16
Top Related