modul kemenkes askep bbl.doc

18
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Semester 05 Kegiatan Belajar II Keperawatan Maternitas I Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Sofia Februanti http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2013/07/18/article-0- 0234B6B400000578-627_634x688.jpg 2. Konsep Dasar Bayu Baru Lahir 3. Pengertian Periode neonatal/ neonates/ BBL adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama kehidupan. Selama beberapa minggu, neonatus mengalami masa transisi dari kehidupan intrauterin ke extrauterine dan menyesuaikan dengan lingkungan yang baru http://readystepgrow.com.au/communities/0/004/010/805/030/images/ 4580694351.jpg 4. Adaptasi Fisiologis Sebelum lahir, O2 janin disuplai oleh plasenta, sehingga agar neonates dapat bertahan, maka maturasi organ paru sangat penting karena proses ini melibatkan faktor fisik, sensorik, dan kimiawi (perubahan tekanan dari kehidupan di dalam uterus & kehidupan di luar uterus mungkin menghasilkan stimulasi fisik untuk mempercepat pernafasan. http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282- Newborn_In_Incubator.jpg Sistem Pernapasan 5. Adaptasi Fisiologis Saat dilakukan klem pada tali pusat terjadi peningkatan volume darah yang cepat sehingga menekan vaskularisasi jantung & paru. BBL dapat menjadi hiperbilirubinemia selama minggu- minggu pertama kehidupannya sebagai hasil dari pemecahan hemoglobin tambahan http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282- Newborn_In_Incubator.jpg Sistem Kardiovaskuler 6. Adaptasi Fisiologis Sirkulasi perifer pada BBL agak lambat sehingga terjadi sianosis residual pada area tangan, kaki, & sirkumoral BBL. Frekuensi nadi cenderung tidak stabil, & mengikuti pola yang serupa dengan pernapasan. Frekuensi nadi normal 120 – 160 x/ menit http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282- Newborn_In_Incubator.jpg Sistem Kardiovaskuler 7. Adaptasi Fisiologis Karakteristik BBL yang dapat menyebabkan hilangnya panas antara lain kulit tipis, pembuluh darah yang dekat dengan permukaan, sedikit lemak subkutan Untuk

Transcript of modul kemenkes askep bbl.doc

Page 1: modul kemenkes askep bbl.doc

Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Semester 05 Kegiatan Belajar II Keperawatan Maternitas I Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Sofia Februanti http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2013/07/18/article-0-0234B6B400000578-627_634x688.jpg 2. Konsep Dasar Bayu Baru Lahir 3. Pengertian Periode neonatal/ neonates/ BBL adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama kehidupan. Selama beberapa minggu, neonatus mengalami masa transisi dari kehidupan intrauterin ke extrauterine dan menyesuaikan dengan lingkungan yang baru http://readystepgrow.com.au/communities/0/004/010/805/030/images/4580694351.jpg 4. Adaptasi Fisiologis Sebelum lahir, O2 janin disuplai oleh plasenta, sehingga agar neonates dapat bertahan, maka maturasi organ paru sangat penting karena proses ini melibatkan faktor fisik, sensorik, dan kimiawi (perubahan tekanan dari kehidupan di dalam uterus & kehidupan di luar uterus mungkin menghasilkan stimulasi fisik untuk mempercepat pernafasan. http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282-Newborn_In_Incubator.jpg Sistem Pernapasan 5. Adaptasi Fisiologis Saat dilakukan klem pada tali pusat terjadi peningkatan volume darah yang cepat sehingga menekan vaskularisasi jantung & paru. BBL dapat menjadi hiperbilirubinemia selama minggu- minggu pertama kehidupannya sebagai hasil dari pemecahan hemoglobin tambahan http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282-Newborn_In_Incubator.jpg Sistem Kardiovaskuler 6. Adaptasi Fisiologis Sirkulasi perifer pada BBL agak lambat sehingga terjadi sianosis residual pada area tangan, kaki, & sirkumoral BBL. Frekuensi nadi cenderung tidak stabil, & mengikuti pola yang serupa dengan pernapasan. Frekuensi nadi normal 120 – 160 x/ menit http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282-Newborn_In_Incubator.jpg Sistem Kardiovaskuler 7. Adaptasi Fisiologis Karakteristik BBL yang dapat menyebabkan hilangnya panas antara lain kulit tipis, pembuluh darah yang dekat dengan permukaan, sedikit lemak subkutan Untuk menjaga panas, bayi cukup bulan yang sehat akan mempertahankan posisi fleksi. http://www.suara-islam.com/images/berita/bayi-.jpg Sistem Termoregulasi 8. Adaptasi Fisiologis Anda harus mengkaji reflek-reflek fisiologis BBL karena hal ini penting sekali untuk mengetahui reflek protektif seperti blink, gag, bersin, batuk. Sedangkan reflek primitif: rooting/sucking, moro, startle, tonic neck, stepping, and palmar/plantar grasp (anda dapat melihat cara pengkajian reflek- reflek fisiologis BBL). http://tnc-neuro.com/wp-content/themes/tnc-dec10/images/baby-eeg.jpg Sistem Neurologis 9. Adaptasi Fisiologis Volume darah rata- rata pada BBL 80-85ml/Kg. Eritrosit/ sel darah merah (SDM) lebih banyak dan lebih banyak mengandung hemoglobin dan hematokrit dibandingkan dengan dewasa. Sedangkan leukosit/ sel darah putih (SDP) 9000- 30.000/mm3. http://dxline.info/img/new_ail/blood.png Sistem Hematologi 10. Adaptasi Fisiologis BBL harus mulai makan, mencerna, & mengabsorpsi makanan setelah lahir. Kapasitas lambung 6 ml/Kg saat lahir tapi bertambah sekitar 90 ml pada hari pertama kehidupan http://www.lucinafoundation.org/assets/diaphragmatic-hernia-flat.jpg Sistem Gastrointestinal 11. Adaptasi Fisiologis BBL mendapat imunitas pasif dari ibu selama kehamilan trimester 3, kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI. IgG menembus plasenta saat fetus (imunitas pasif temporer terhadap toksin bakteri & virus). IgM diproduksi BBL untuk mencegah penyerangan

Page 2: modul kemenkes askep bbl.doc

bakteri gram negativehttp://http://www.similac.ca/sites/default/files/baby-month4-1.jpg Sistem Imunitas 12. Adaptasi Fisiologis Kemampuan bayi dalam mengkonsentrasikan urin kurang. Intake/ asupan 2 hari pertama: 65ml/ Kg. Output 2-6 X/ hari. Distribusi cairan pada BBL: Total Cairan Tubuh 78 %, Cairan Extraseluler 45 %, Cairan IntraSeluler 33 % sedangkan dewasa Total Cairan Tubuh 55-60%, Cairan Extraseluler 20 %, Cairan IntraSeluler 40 %. http://www.impactednurse.com/pics5/babypeeH.jpg Sistem Urinari 13. Adaptasi Fisiologis Sistem ini merupakan sistem yang kodisinya lebih baik dari pada sistem yang lainnya. Jika terjadi gangguan, biasanya berkaitan dengan kondisi hormonal ibunya. http://2.bp.blogspot.com/-cxKNhzFv-i0/Tx0kzuegu5I/AAAAAAAANMU/yCeszorhGO0/s400/empedu.jpg Sistem Endokrin 14. Asuhan Keperawatan Bayu Baru Lahir 15. Pengkajian 1. Buka pembungkus BBL dan amati postur ketika BBL tenang 2. Mengukur lingkar kepala dengan menempatkan pita ukur (metline) sekitar kepala tepat di atas telinga dan alis. Pengukuran biasanya dicatat dalam sentimeter 3. Mengukur dengan menempatkan pita sekitar dada atas garis puting susu (30,5-33 cm (12-13 inci) atau 2-3 cm kurang dari kepala lingkar) http://assets.kompas.com/data/photo/2011/10/13/1107535620X310.jpg Pemeriksaan Fisik 16. Pengkajian 4. Ukur panjang badan dengan mengukurkan pita di permukaan yang datar. 5. Bersihkan timbangan sebelum digunakan. Mengatur skala nol. Tempatkan BBL tanpa pakaian di timbangan. Catat berat badan BBL. Jangan biarkan BBL tanpa pengawasan saat penimbangan. 6. Tempatkan termometer di daerah ketiak. Suhu aksila lebih disukai karena risiko minimal terjadinya trauma jaringan, perforasi, dan kontaminasi silang terkait dengan rektum metode suhu. http://sehatnegeriku.com/wp-content/uploads/2011/11/Juara-2-MENGUKUR-BALITA-Arif-wibowo-DIY1.jpg Pemeriksaan Fisik 17. Pengkajian 7. Menilai tingkat pernapasan oleh mengamati naik turunnya dari dada dan perut selama satu menit penuh. 8. Menilai denyut nadi apical, auskultasi dengan menggunakan stetoskop (selama satu menit penuh). Menilai frekuensi dan irama. 9. Periksa kulit untuk warna, Keutuhan, memar, tanda lahir, kekeringan, ruam, kehangatan, tekstur, dan turgor. Periksa kuku http://0.tqn.com/d/pediatrics/1/0/3/P/baby_thermometer.jpg Pemeriksaan Fisik 18. Pengkajian 10. Perhatikan bentuk kepala. Periksa dan raba fontanel dan sutura. Periksa dan raba kepala untuk mengetahui adanya caput succedaneum dan / atau cephalohematoma 11. Angkat dagu untuk mengkaji area leher 12. Menilai posisi mata. Buka kelopak mata dan kaji warna sclera dan ukuran pupil. Menilai refleks mengedip, refleks cahaya merah, dan reaksi pupil terhadap cahaya http://1.bp.blogspot.com/-46cZeETlTxM/Tvpyyzl7XCI/AAAAAAAAAMc/NRp-b5TJT58/s1600/DSC00308.JPG Pemeriksaan Fisik 19. Pengkajian 13. Periksa telinga untuk posisi, bentuk, dan drainase. Tes pendengaran dilakukan sebelum pulang 14. Amati bentuk hidung. Periksa pembukaan nares. Menilai patensi dari nares dengan memasukkan kateter kecil lembut (Ini mungkin tidak dilakukan pada semua bayi. Memeriksa dan prosedur manual merupakan kebijakan rumah sakit.) 15. Periksa bibir, gusi, lidah, langit-langit, dan membran mukosa. Buka mulut dengan menekan lembut di bagian bawah bibir. kaji untuk refleks rooting, mengisap, menelan, dan refleks muntah http://2.bp.blogspot.com/-J7DMSj0QU-8/T1Mb477gRaI/AAAAAAAAAdY/KxpGdwX9Ekc/s1600/P1040554.JPG Pemeriksaan Fisik

Page 3: modul kemenkes askep bbl.doc

20. Pengkajian 16. Periksa bentuk, kesimetrisan, dan area dada. Periksa payudara untuk ukuran dan pengeluaran. Auskultasi bunyi nafas. 17. Auskultasi bunyi jantung; selama satu menit penuh. Palpasi denyut nadi perifer 18. Periksa ukuran dan bentuk perut. Meraba perut, menilai tonus otot, hernia, dan diastasis recti. Auskultasi untuk bising usus. Periksa tali pusar. http://www.mission2care.ca/wordpress/wp-content/uploads/2013/05/baby-stethoscope-960x390.jpg Pemeriksaan Fisik 21. Pengkajian 19. Inspeksi anus 20. Tempatkan jempol di kedua sisi dari labia dan pisahkan secara lembut jaringan untuk memeriksa alat kelamin secara visual. Menilai keadaan dan posisi klitoris, vagina, dan meatus kemih. 21. Periksa penis, mencatat posisi meatus uretra. Memeriksa dan meraba skrotum untuk menilai testis. http://www.circinfo.net/images/baby_circumcision.jpg Pemeriksaan Fisik 22. Pengkajian 22. Periksa ekstremitas, tulang belakang, dan lipatan glutealis. Palpasi klavikula. Lakukan manuver Barlow- Ortolani. 23. Kaji postur, kaji tonus otot, kaji reflex BBL http://www.alecrivers.com/fastlsm/images/baby.gif Pemeriksaan Fisik 23. REFLEKS CARA MENGKAJI Tonic Neck Muncul antara lahir dan 6 minggu; menghilang dengan 4 sampai 6 bulan Ketika posisi BBL terlentang, kepala menoleh ke samping sehingga dagu berada di atas bahu Rooting muncul saat lahir; menghilang antara 3 dan 6 bulan Sentuh ujung bibir BBL dengan jari, maka mulut BBL akan menoleh ke arah jari pemeriksa Mengisap/ sucking muncul saat lahir; menghilang pada 10-12 bulan Masukkan putting ibu atau jari atau dot, maka BBL akan mengisap benda yang dimasukkan tersebut 24. REFLEKS CARA MENGKAJI Palmar grasp (tangan menggenggam) Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di telapak tangan BBL, maka BBL akan menggenggam jari pemeriksa Plantar grasp (kaki menggenggam) Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di telapak kaki BBL, maka BBL akan menggenggam jari pemeriksa Babinski Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 1 tahun Sentuh/ tekan permukaan lateral telapak kaki, maka jari BBL akan hiperekstensi dan meregang 25. REFLEKS CARA MENGKAJI Stepping/ melangkah Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 minggu Pegang BBL dengan posisi berdiri dengan kaki BBL menyentuh permukaan alas yang datar. Maka BBL akan melangkah 26. Pengkajian Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan jumlah lemak subkutan dan / atau permukaan tubuh besar Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan / atau teknik mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan orangtua Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari janin ke sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir yang berlebihan http://3.bp.blogspot.com/-wbxjZuTbs4A/UZatG0vhWdI/AAAAAAAAAdQ/pZsD6-D_hoo/s320/Tips+Merawat+Bayi+Baru+Lahir.jpg Diagnose Keperawatan 27. Pengkajian Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral terbatas Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali menjadi orangtua dan / atau sumber daya belajar yang terbatas http://ptfi.co.id/media/images/banner/photo-gallery/kuala-033.jpg Diagnose Keperawatan 28. Perencanaan (Intervensi Keperawatan) Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu. Jaga BBL agar tetap kering. Tutup BBL agar tetap hangat dengan selimut kering. Tempatkan topi/ penutup kepala BBL Tempatkan BBL dengan kontak kulit-ke-kulit pada orang tua dan selimut hangat menutupi ibu dan BBL. Monitor suhu sesuai protokol tiap RS. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus masih rendah atau sudah naik http://statik.tempo.co/data/2013/06/12/id_192540/192540_620.jpg Diagnose Keperawatan I

Page 4: modul kemenkes askep bbl.doc

29. Perencanaan (Intervensi Keperawatan) Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan. Monitor suhu sesuai protokol RS. Jaga kulit bersih dan kering. Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat Cuci tangan sebelum menyentuh neonatus. Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan setelah mengganti popok. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika neonatus yang letargi/ lemah, suhu meningkat atau lesi pada kulit http://2.bp.blogspot.com/-cxKNhzFv-i0/Tx0kzuegu5I/AAAAAAAANMU/yCeszorhGO0/s400/empedu.jpg Diagnose Keperawatan II 30. Perencanaan (Intervensi Keperawatan) Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai protokol RS. Auskultasi suara napas. Kaji adanya dan lokasi sianosis. Hisap mulut dan hidung. Berikan oksigen sesuai protocol / order. Laporkan tanda-tanda distress pernapasan kepada dokter atau perawat praktisi https://koestoer.files.wordpress.com/2013/11/110813_0714_ruangnicuda2.jpg?w=523 Diagnose Keperawatan III 31. Perencanaan (Intervensi Keperawatan) Monitor intake dan output. Monitor tanda-tanda dehidrasi, yaitu, fontanel cekung, turgor kulit buruk, membrane mukosa kering. Berikan pemberian makan/ cairan secara oral. http://www.bayi.web.id/wp-content/uploads/2012/06/Memberi-obat-telan-pada-bayi1.jpg Diagnose Keperawatan IV 32. Perencanaan (Intervensi Keperawatan) Kaji tingkat pengetahuan orang tua Berikan informasi tentang karakteristik dan perilaku baru lahir Berikan informasi tentang perawatan BBL (bayi baru lahir) Bantu orang tua dengan mengurus bayi mereka Puji orang tua untuk perawatan mereka dari mereka baru lahir http://ptfi.co.id/media/images/banner/photo-gallery/kuala-197.jpg Diagnose Keperawatan V 33. Evaluasi Suhu BBL akan berada dalam batas normal, dan kulit akan menjadi merah muda dan terasa hangat saat disentuh. BBL tidak akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala dari suatu infeksi. Tingkat pernapasan BBL dan denyut jantung akan berada dalam rentang normal, kulit akan menjadi merah muda dan jalan napas akan tetap bersih. BBL akan BAK enam kali sehari. Orang tua akan merespon kebutuhan bayi mereka http://ptfi.co.id/media/images/banner/photo-gallery/kuala-035.jpg

MODUL BBL

MODUL 2 (KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN IBU INTRANATAL DAN BAYI BARU LAHIR) KEPERAWATAN MATERNITAS I Penulis Sofia Februanti PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013 Hak Cipta Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2013

Page 5: modul kemenkes askep bbl.doc

2. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif II Setelah mengikuti diklat PJJ, peserta diharapkan dapat memahami konsep dan asuhan keperawatan bayi baru lahir. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mengikuti diklat PJJ, peserta diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian bayi baru lahir 2. Memahami adaptasi fisiologis bayi baru lahir 3. Memahami asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL) 4. Melakukan praktikum perawatan bayi baru lahir. Pokok- pokok Materi 1. Konsep dasar meliputi pengertian dan adaptasi fisiologis bayi baru lahir 2. Asuhan keperawatan bayi baru lahir 3. Praktikumlaboratorium:perawatan bayi baru lahir Konsep dan Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Apakah anda pernah melihat bayi baru lahir? Lucu kan? Menggemaskan? Bayi baru lahir memerlukan perjuangan yang hebat untuk dapat bertahan hidup di lingkungan barunya. Selama janin berada di lingkungan intrauterine (di dalam kandungan ibu), dia mendapatkan pasokan nutrisi dan oksigen serta membuang hasil ekskresinya dibantu oleh plasenta. Namun sejak jani itu dilahirkan, maka bayi tersebut harus berjuang untuk bias menyesuaikan diri dengan ingkungan extrauterin (di luar kandungan ibu). Pada materi ini, peserta diklat akan mempelajari tentang konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir. 1. Konsep dasar bayi baru lahir A. Pengertian Periode neonatal/ neonates/ BBL adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama kehidupan. Selama beberapa minggu, neonatus mengalami masa transisi dari kehidupan intrauterin ke extrauterine dan menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Kebanyakan neonatus yang matur (matang usia kehamilannya) dan ibu yang mengalami kehamilan yang sehat dan persalinan berisiko rendah, untuk mencapai masa transisi ini berjalan relatif mudah. B. Adaptasi fisiologis 1) Sistem Pernafasan Sebelum lahir, O2 janin disuplai oleh plasenta. sehingga agar neonates dapat bertahan, maka maturasi organ paru sangat penting karena proses ini melibatkan faktor fisik, sensorik, dan kimiawi (perubahan tekanan dari kehidupan di dalam uterus & kehidupan di luar uterus mungkin menghasilkan stimulasi fisik untuk mempercepat pernafasan. Karakteristik Pernapasan BBL (nenonatus): • Jam- jam pertama sering disebut periode reaktivitas • Respirasi Rate (RR) BBL normal 30 – 60x/ menit tapi kecepatan & kedalamannya tidak teratur, nafas dapat berhenti sampai 20 detik, RR bisa sampai 80x/ menit • Dapat terjadi nafas cuping hidung, retraksi dada Uraian Materi 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2) System kardiovaskuler Menilai volume darah pada BBL sulit. Saat dilakukan klem pada tali pusat terjadi peningkatan volume darah yang cepat sehingga menekan vaskularisasi jantung & paru. BBL dapat menjadi hiperbilirubinemia selama minggu- minggu pertama kehidupannya sebagai hasil dari pemecahan hemoglobin tambahan. Sirkulasi perifer pada BBL agak lambat sehingga terjadi sianosis residual pada area tangan, kaki, & sirkumoral BBL. Frekuensi nadi cenderung tidak stabil, & mengikuti pola yang serupa dengan pernapasan. Frekuensi nadi normal 120 – 160 x/ menit. Karakteristik kardiovaskuler pada BBL: • Jika BBL menangis, Heart Rate (HR) dapat mencapai 180 x/ mnt, namun jika BBL tidur maka HR turun menjadi 100 x/ menit. Perubahan sirkulasi menyebabkan darah mengalir ke paru- paru. • Perubahan tekanan di (paru- paru, jantung, pembuluh darah besar) menyebabkan menutupnya foramen ovale, duktus arteriosus, duktus venosus. • InspirasiO2menyebabkanvenapulmonaldilatasisehinggaresistensi vaskuler di pulmonal menurun (tekanan di atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonal menurun sehingga terjadi peningkatan

Page 6: modul kemenkes askep bbl.doc

aliran darah pulmonal) • Kondisi yang mempengaruhi penutupan duktus: Peningkatan konsentrasi O2 dalam darah, Penurunan prostaglandin (dari plasenta), Asidosis (PO2 menurun, pH menurun PCO2 meningkat). 3) System termoregulasi Karakteristik BBL yang dapat menyebabkan hilangnya panas antara lain kulit tipis, pembuluh darah yang dekat dengan permukaan, sedikit lemak subkutan Untuk menjaga panas, bayi cukup bulan yang sehat akan mempertahankan posisi fleksi. BBL dapat mengalami Kehilangan panas melalui cara: • Penguapan/ evaporasi: terjadi ketika permukaan yang basah terkena udara (selama mandi, Insensible Water Loose (IWL {kehilangan panas tanpa disadari}), linen basah atau pakaian) 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif • Konduksi: terjadi ketika bayi bersentuhan langsung dengan benda- benda yang lebih dingin dari kulit mereka (skala, tangan dingin, stetoskop) • Konveksi: terjadi ketika panas dipindahkan ke udara sekitar bayi (pintu/ jendela terbuka, AC) • Radiasi: transfer panas ke benda dingin yang tidak bersentuhan langsung dengan bayi (bayi di dekat panas permukaan yang dingin hilang ke luar dinding & jendela) 4) System neurologis Anda harus mengkaji reflek-reflek fisiologis BBL karena hal ini penting sekali untuk mengetahui reflek protektif seperti blink, gag, bersin, batuk. Sedangkan reflek primitif: rooting/sucking, moro, startle, tonic neck, stepping, and palmar/plantar grasp (anda dapat melihat cara pengkajian reflek- reflek fisiologis BBL). Anda dapat melihat perbedaan antara Caput succedanum & cephalhematom di bawah ini: Caput succedanum Cephalhematom • Muncul saat lahir • Tidak bertambah besar • Hilang beberapa hari • Batas tidak tegas • Kadang- kadang melewati sutura • Tdk ada komplikasi • Muncul beberapa jam setelah lahir • Bertambah besar pada hari 2-3 hari • Hilang setelah 6 minggu • Batas tegas • Tidak melewati sutura • Penyebab perdarahan periosteum • Komplikasi: jaundice, faktur, perdarahan intrakranial 4) System hematologi Volume darah rata- rata pada BBL 80-85ml/Kg. Eritrosit/ sel darah merah (SDM) lebih banyak dan lebih banyak mengandung hemoglobin dan hematokrit dibandingkan dengan dewasa. Sedangkan leukosit/ sel darah putih (SDP) 9000-30.000/mm3. BBL memiliki risiko Defisiensi Pembekuan darah. Hal ini terjadi karena: • BBL risiko defisit faktor pembekuan karena kurang vitamin K (berfungsi sebagai aktivasi/ pemicu faktor pembekuan secara umum (factor II, VII, IX, X). 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif • Vitamin K disintesa di usus tapi makanan & flora usus normal membantu proses ini • Untuk mengurangi risiko perdarahan, vitamin K diberikan secara Intra Muskuler (IM) 5) system gastrointestinal BBL harus mulai makan, mencerna, & mengabsorpsi makanan setelah lahir. Kapasitas lambung 6 ml/Kg saat lahir tapi bertambah sekitar 90 ml pada hari pertama kehidupan. Udara masuk ke saluran gastrointestinal setelah lahir & bising usus terdengar pada jam pertama. Enzim mengkatalis protein & karbohidrat sederhana. Enzim pancreatic lipase sedikit diproduksi, lemak susu dalam ASI mudah dicerna dibanding dengan susu formula. BBL yang aterm (matang usia kehamilannya) memiliki kadar glukosa stabil 50-60mg/dl (jika dibawah 40mg/dl hipoglikemi) Apakah anda pernah melihat feses pertama yang dikeluarkan oleh BBL? Iya warnanya hijau kehitaman, lengket. Namanya adalah mekonium. Mekonium merupakan feses yang dikeluarkan oleh BBL yang terdiri dari partikel cairan amnion seperti sel kulit & rambut, empedu & sekresi intestine lainnya. Apakah anda pernah melihat bayi mengalami kuning/ ikterik/ jaundice? Pada usia berapa bayi tersebut mengalami kuning? Iya, baik kita bahas tentang jaundice pada BBL. Fisiologis jaundice terjadi pada usia 2-3 hari setelah lahir. Sedangkan Jaundice patologis muncul pada 24 jam pertama. Jumlah Bilirubin direct di atas 1 mg/dl atau bilirubin total > 5 mg/dl.

Page 7: modul kemenkes askep bbl.doc

Jaundice patologis terjadi karena terjadi karena destruksi eritrosit yang berlebih Sumber bilirubin adalah berasal dari hemolisis eritrosit Hemolisis bilirubin ⇢ bilirubin tak terkonyugasi ⇢ menyebar di serum darah tempat mengikat albumin, lemak subkutan & jaundice, jaringan otak ⇢ hati & glucoronyl transferase ⇢ empedu ⇢ duodenum & intestinal flora ⇢ ekskresi . Bilirubin serum normal 5-7 mg/dl 6) system imunitas BBL kurang efektif melawan infeksi karena SDP berespon lambat 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dalam menghadapi mikroorganisme. BBL mendapat imunitas pasif dari ibu selama kehamilan trimester 3, kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI. IgG menembus plasenta saat fetus (imunitas pasif temporer terhadap toksin bakteri & virus). IgM diproduksi BBL untuk mencegah penyerangan bakteri gram negative. IgA diproduksi BBL setelah usia 6-12 minggu setelah lahir (bisa didapat pada kolostrum & ASI) 7) system urinary Kemampuan bayi dalam mengkonsentrasikan urin kurang. Intake/ asupan 2 hari pertama: 65ml/ Kg. Output 2-6 X/ hari. Distribusi cairan pada BBL: Total Cairan Tubuh 78 %, Cairan Extraseluler 45 %, Cairan IntraSeluler 33 % sedangkan dewasa Total Cairan Tubuh 55-60%, Cairan Extraseluler 20 %, Cairan IntraSeluler 40 %. BBL mudah kehilangan bikarbonat sampai di bawah dewasa (meningkat risiko asidosis) 8) System endokrin Sistem ini merupakan sistem yang kodisinya lebih baik dari pada sistem yang lainnya. Jika terjadi gangguan, biasanya berkaitan dengan kondisi hormonal ibunya. Contoh.: pseudomenstruasi (seperti terdapat menstruasi pada BBL perempuan), breast engorgement (seperti terdapat pembesaran pada payudara). Kondisi tersebut adalah normal pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan DM. 2. Asuhan keperawatan bayi baru lahir Fokus asuhan keperawatan selama periode neonatal adalah untuk melindungi dan mendukung neonatus saat ia mengalami banyak perubahan fisiologis dan menyesuaikan dengan kehidupan ekstrauterin, yang dilakukan dengan: • Mempertahankan panas tubuh • Mempertahankan fungsi pernafasan • Penurunan risiko infeksi • Membantu orang tua dalam memberikan nutrisi yang tepat dan hidrasi • Membantu orangtua dalam belajar untuk merawat bayi mereka A. Pengkajian Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan fisik pada BBL? Jika belum 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif pernah melakukannya apakah anda pernah menimbang BB dan panjang badan (PB) BBL? Baik kita akan membahas pengkajian pada BBL terutama pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik pada BBL 1. Buka pembungkus BBL dan amati postur ketika BBL tenang 2. Mengukur lingkar kepala dengan menempatkan pita ukur (metline) sekitar kepala tepat di atas telinga dan alis. Pengukuran biasanya dicatat dalam sentimeter. 3. Mengukur dengan menempatkan pita sekitar dada atas garis puting susu (30,5-33 cm (12-13 inci) atau 2-3 cm kurang dari kepala lingkar) 4. Ukur panjang badan dengan mengukurkan pita di permukaan yang datar. Tempatkan alat pengukur di atas kepala BBL. Pengukuran diambil dari bagian atas kepala ke bawah tumit. 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5. Bersihkan timbangan sebelum digunakan. Mengatur skala nol. Tempatkan BBL tanpa pakaian di timbangan. Catat berat badan BBL. Jangan biarkan BBL tanpa pengawasan saat penimbangan. 6. Tempatkan termometer di daerah ketiak. Suhu aksila lebih disukai karena risiko minimal terjadinya trauma jaringan, perforasi, dan kontaminasi silang terkait dengan rektum metode suhu. 7. Menilai tingkat pernapasan oleh mengamati naik turunnya dari dada dan perut selama satu menit penuh. Menilai denyut nadi apical, auskultasi dengan menggunakan stetoskop (selama satu menit penuh).

Page 8: modul kemenkes askep bbl.doc

Menilai frekuensi dan irama. 8. Periksa kulit untuk warna, Keutuhan, memar, tanda lahir, kekeringan, ruam, kehangatan, tekstur, dan turgor. Periksa kuku 9. Perhatikan bentuk kepala. Periksa dan raba fontanel dan sutura. Periksa dan raba kepala untuk mengetahui adanya caput succedaneum dan / atau cephalohematoma 10. Angkat dagu untuk mengkaji area leher 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11. Menilaiposisimata.Bukakelopakmatadankajiwarnascleradanukuranpupil. Menilai refleks mengedip, refleks cahaya merah, dan reaksi pupil terhadap cahaya 12. Periksa telinga untuk posisi, bentuk, dan drainase. Tes pendengaran dilakukan sebelum pulang 13. Amati bentuk hidung. Periksa pembukaan nares. Menilai patensi dari nares dengan memasukkan kateter kecil lembut (Ini mungkin tidak dilakukan pada semua bayi. Memeriksa dan prosedur manual merupakan kebijakan 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif rumah sakit.) 14. Periksa bibir, gusi, lidah, langit-langit, dan membran mukosa. Buka mulut dengan menekan lembut di bagian bawah bibir. kaji untuk refleks rooting, mengisap, menelan, dan refleks muntah 15. Periksa bentuk, kesimetrisan, dan area dada. Periksa payudara untuk ukuran dan pengeluaran. Auskultasi bunyi nafas. 16. Auskultasi bunyi jantung; selama satu menit penuh. Palpasi denyut nadi perifer 17. Periksa ukuran dan bentuk perut. Meraba perut, menilai tonus otot, hernia, dan diastasis recti. Auskultasi untuk bising usus. Periksa tali pusar. 18. Inspeksi anus 19. Tempatkan jempol di kedua sisi dari labia dan pisahkan secara lembut jaringan untuk memeriksa alat kelamin secara visual. Menilai keadaan dan posisi klitoris, vagina, dan meatus kemih. 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 20. Periksa penis, mencatat posisi meatus uretra. Memeriksa dan meraba skrotum untuk menilai testis. Dengan ibu jari dan telunjuk satu tangan, meraba masing masing testis sementara ibu jari yang lain dan telunjuk yang ditempatkan di atas kanal inguinal untuk mencegah naiknya testis selama pengkajian. Mulai dari atas skrotum dan menjauh dari tubuh. 21. Periksa ekstremitas, tulang belakang, dan lipatan glutealis. Palpasi klavikula. Lakukan manuver Barlow-Ortolani. 22. Kaji postur, kaji tonus otot, kaji reflex BBL 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif REFLEKS CARA MENGKAJI Tonic Neck Muncul antara lahir dan 6 minggu; menghilang dengan 4 sampai 6 bulan Ketika posisi BBL terlentang, kepala menoleh ke samping sehingga dagu berada di atas bahu Rooting muncul saat lahir; menghilang antara 3 dan 6 bulan Sentuh ujung bibir BBL dengan jari, maka mulut BBL akan menoleh ke arah jari pemeriksa 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Mengisap/ sucking muncul saat lahir; menghilang pada 10-12 bulan Masukkan putting ibu atau jari atau dot, maka BBL akan mengisap benda yang dimasukkan tersebut Palmar grasp (tangan menggenggam) Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di telapak tangan BBL, maka BBL akan menggenggam jari pemeriksa Plantar grasp (kaki menggenggam) Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di telapak kaki BBL, maka BBL akan menggenggam jari pemeriksa Babinski Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 1 tahun Sentuh/ tekan permukaan lateral telapak kaki, maka jari BBL akan hiperekstensi dan meregang

Page 9: modul kemenkes askep bbl.doc

15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Stepping/ melangkah Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 minggu Pegang BBL dengan posisi berdiri dengan kaki BBL menyentuh permukaan alas yang datar. Maka BBL akan melangkah Diagnose keperawatan yang mungkin muncul: • Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan jumlah lemak subkutan dan / atau permukaan tubuh besar • Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan / atau teknik mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan orangtua • Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari janin ke sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir yang berlebihan • Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral terbatas • Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali menjadi orangtua dan / atau sumber daya belajar yang terbatas B. Perencanaan Hasil yang diharapkan: 1. Suhu neonatus berada dalam batas normal, dan kulit berwarna merah muda dan terasa hangat saat disentuh 2. Neonatus tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala dari suatu infeksi. 3. Tingkat pernapasan neonatus dan denyut jantung berada dalam rentang normal, kulit berwarna merah muda dan jalan napas bersih. 4. Neonatus BAK minimal enam kali sehari. 5. Orang tua merespon kebutuhan bayi mereka 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Intervensi keperawatan: Diagnose keperawatan 1. a. Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu. b. Jaga BBL agar tetap kering. c. Tutup BBL agar tetap hangat dengan selimut kering. d. Tempatkan topi/ penutup kepala BBL. e. Tempatkan BBL dengan kontak kulit-ke-kulit pada orang tua dan selimut hangat menutupi ibu dan BBL. f. Monitor suhu sesuai protokol tiap RS. g. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus masih rendah atau sudah naik Diagnose keperawatan 2. a. Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan. b. Monitor suhu sesuai protokol RS. c. Jaga kulit bersih dan kering. d. Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat e. Cuci tangan sebelum menyentuh neonatus. f. Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan setelah mengganti popok. g. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika neonatus yang letargi/ lemah, suhu meningkat atau lesi pada kulit Diagnose keperawatan 3. a. Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai protokol RS. b. Auskultasi suara napas. c. Kaji adanya dan lokasi sianosis. d. Hisap mulut dan hidung. e. Berikan oksigen sesuai protocol / order. f. Laporkan tanda-tanda distress pernapasan kepada dokter atau perawat praktisi Diagnose keperawatan 4. a. Monitor intake dan output. b. Monitor tanda-tanda dehidrasi, yaitu, fontanel cekung, turgor kulit buruk, membrane mukosa kering. 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif c. Berikan pemberian makan/ cairan secara oral. Diagnose keperawatan 5. a. Kaji tingkat pengetahuan orang tua . b. Berikan informasi tentang karakteristik dan perilaku baru lahir. c. Berikan informasi tentang perawatan bayi baru lahir d. Bantu orang tua dengan mengurus bayi mereka. e. Puji orang tua untuk perawatan mereka dari mereka baru lahir C. Implementasi Sesuai dengan intervensi D. Evaluasi 1) Suhu BBL akan berada dalam batas normal, dan kulit akan menjadi merah muda dan terasa hangat saat disentuh. 2) BBL tidak akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala dari suatu infeksi. 3) Tingkat pernapasan BBL dan denyut jantung akan berada dalam rentang normal, kulit akan menjadi merah muda dan jalan napas akan tetap bersih. 4) BBL akan BAK enam kali sehari. 5) Orang tua akan merespon kebutuhan bayi mereka 3. Praktikum perawatan bayi baru Untuk praktikum perawatan bayi baru lahir, peserta diklat dapat membuka buku pedoman praktikum perawatan bayi baru lahir.

Page 10: modul kemenkes askep bbl.doc

18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Rangkuman Selamat anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 2 pada modul 2 tentang Keperawatan Maternitas I: konsep dasar dan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Dengan demikian anda sebagai calon perawat ahli madya telah memahami konsep dasar dan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Hal- hal penting yang telah anda pelajari dalam modul konsep dasar dan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut: • Periode neonatal/ neonatus/ BBL adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama kehidupan • Setiap bayi yang baru lahir dari intrauterine ke extrauterin, pasti akan mengalami adaptasi fisiologis mulai dari system pernafasan/ respirasi, kardiovaskuler, pencernaan/ gastrointestinal, dan system- system yang ada di seluruh tubuh BBL • Perawat harus dapat melakukan pengkajian fisik pada BBL yang dimulai dari antropometri (melakukan pengukuran ukuran tubuh), pemeriksaan fisik dari ujung kepala hingga ujung kaki. 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tes Formatif 1. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 1 november 2012, pukul 13.55 WIB. Bayi langsung menangis kuat, APGAR scorre 8/10. Setelah dilakukan IMD, bayi dilakukan penimbangan, pengukuran panjang badan, dan antropometri lainnya. Bayi tersebut menangis karena popoknya basah dan tidak segera diganti karena ibunya sedang mandi. Bagaimanakah bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas? A. Radiasi B. Distraksi C. Konduksi D. Konveksi E. Evaporasi 2. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 1 november 2012, pukul 13.55 WIB. Bayi langsung menangis kuat, APGAR scorre 8/10. Setelah dilakukan IMD, bayi dilakukan penimbangan badan. Perawat lupa melapisi timbangan badan dengan alas kain yang hangat. Bagaimanakah bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas? A. Radiasi B. Distraksi C. Konduksi D. Konveksi E. Evaporasi 3. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 1 november 2012, pukul 13.55 WIB. Bayi langsung menangis kuat, APGAR scorre 8/10. Setelah dilakukan IMD, bayi dilakukan pemeriksaan fisik kemudian diletakkan di tempat tidur dekat dengan jendela yang terbuka. Bagaimanakah bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas? 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif A. Radiasi B. Distraksi C. Konduksi D. Konveksi E. Evaporasi 4. Seorang bayi menjalani persalinan dengan bantuan Vakum Ekstraksi (VE), maka jejas yang dapat timbul pada bayi Ny U berupa Caput succedanum Bagaimanakah ciri Caput succedanum yang dapat timbul pada bayi tersebut… A. Batas tidak tegas B. Muncul saat lahir C. Tidak bertambah besar D. Kadang- kadang melewati sutura E. Dapat menimbulkan komplikasi berupa jaundice 5. Seorang Bayi, lahir pada tanggal 17 Oktober 2012, pukul 17.30 WIB di ruang bersalin RS. Bayi tersebut menangis kuat, kemudian setelah disusui bayi diam. Berapakah rentang nadi normal bayi tersebut saat menangis? A. 30 – 60 x/ menit B. 30 – 80 x/ menit C. 60 – 100 x/ menit D. 80 – 120 x/ menit E. 120 – 160 x/ menit 6. Seorang Bayi, lahir pada tanggal 17 Oktober 2012, pukul 17.30 WIB di ruang bersalin RS. Bayi tersebut menangis kuat, kemudian setelah disusui bayi diam. Berapakah rentang respirasi rate (RR) normal bayi tersebut? A. 16 - 20 x/ menit 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif B. 16 - 60 x/ menit C. 30 - 60 x/ menit D. 60 - 80 x/ menit E. 60 - 100 x/ menit 7. Seorang Bayi, lahir pada tanggal 17 Oktober 2012, pukul 17.30 WIB di ruang bersalin RS. RR 60 x/ menit, Nadi 110 x/ menit, suhu 36,50 C. Leher bayi tersebut menoleh ke samping. Apakah Reflex primitive yang ada pada bayi tersebut? A. Moro B. Rooting C. Sucking D. Tonik neck E. Swallowing 8. Seorang Bayi, lahir

Page 11: modul kemenkes askep bbl.doc

pada tanggal 17 Oktober 2012, pukul 17.30 WIB di ruang bersalin RS. RR 60 x/ menit, Nadi 110 x/ menit, suhu 36,50 C. Saat perawat akan mengkaji reflex BBL tersebut, jari pemeriksa digenggam oleh telapak tangan bayi. Apakah Reflex primitive yang ada pada bayi tersebut? A. Moro B. Rooting C. Swallowing D. Palmar grasp E. Plantar grasp 9. Seorang Bayi, lahir pada tanggal 17 Oktober 2012, pukul 17.30 WIB di ruang bersalin RS. RR 60 x/ menit, Nadi 110 x/ menit, suhu 36,50 C. Saat perawat akan mengkaji reflex BBL tersebut, jari pemeriksa menekan atau menyentuh permukaan lateral telapak kaki bayi. Pada usia berapakah reflex tersebut harus hilang pada bayi? A. 12 bulan B. 6 bulan C. 4 bulan 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif D. 3 bulan E. 1 bulan 10. Seorang Bayi, lahir pada tanggal 17 Oktober 2012, pukul 17.30 WIB di ruang bersalin RS. RR 60 x/ menit, Nadi 110 x/ menit, suhu 36,50 C. bayi tersebut menangis karena sedang dimandikan. Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan agar mengurangi risiko penurunan suhu tubuh? A. Memberi informasi pada ibu tentang perawatan bayi baru lahir B. Menutupi kepala bayi setelah diberi pakaian hangat C. Menganjurkan ibu segera menyusui bayi D. Memonitor intake dan output bayi E. Menonitor pernafasan bayi KUNCI JAWABAN 1. E 2. E 3. D 4. E 5. E 6. C 7. D 8. D 9. A 10. B 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tugas Terstruktur (Praktikum) Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir di tempat anda bekerja. Tugas Mandiri 1. Berdiskusi dengan teman sejawat terkait dengan materi konsep dasar dan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir 2. Baca buku, makalah, jurnal terkait dengan materi konsep dasar dan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir