Prajab Gol III Kemenkes

69
ETIKA PUBLIK DI SAMPAIKAN PADA DIKLAT PRAJABATAN GOL III KEMENKES DI BPTPK PROV JATENG HARI KAMIS DAN JUMAT 13 – 14 AGUSTUS 2015

description

prajab

Transcript of Prajab Gol III Kemenkes

Slide 1

ETIKA PUBLIK

DI SAMPAIKAN PADA DIKLAT PRAJABATAN GOL III KEMENKES DI BPTPK PROV JATENGHARI KAMIS DAN JUMAT13 14 AGUSTUS 2015

NAMA:SAMONOINSTANSI:BADAN DIKLAT PROV JAWA TENGAH JABATAN:WIDIYAISWARA MUDA PENDIDIKAN:S-1 ALAMAT:GEDONGAN,MURUH,GANTIWARNA,KLATEN

SEKILAS SAYA

2DASAR HUKUM Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;Peraturan Kepala Lan Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan IIIPeraturan Kepala Lan Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II

Bentuk Kebijakan Pola Minimal

Hambatan ImplementasiPerubahanDukunganHasil Pemba- hasan

Dari hasil Eva-luasi Metod: full Klasikal, Miskin Aktuali-sasi, Dengan Mata Diklat : -ANEKA-Aktualisasi Nilai nilai Dasar Profesi

Kebijakan Diklat Prajabatan

Pertimbangan Perubahan

1.Perkalan No.21 Thn 20132.Perkalan No.22 Thn 2013

1.Perkalan No.38 Thn 20142.Perkalan No.39 Thn 2014

KOMPETENSI PADA GOLONGAN IIIKompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu:kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya;kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya;kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dankemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas, peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.

DESAIN KURIKULUMPNS YANG KARAKTERNYA DIBENTUK OLEH NILAI-NILAI DASAR

ASN PROFESIONAALPRAJABINTERNALISASI NILAI-NILAI DASAR1AKUNTABILITAS2NASIONALISME3ETIKA PUBLIK4KOMITMEN MUTU5ANTI KORUPSI7

TAHAP AKTUALISASI NILAINILAI DASAR PROFESI PNS

Mata Diklat untuk Tahap ini adalah:Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS;Rencana Kerja Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS;Pembimbingan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas/tempat magang; danEvaluasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

PENGALAMAN BELAJAR PESERTA(Desain pembelajaran)PENILAIAN DIKLAT PRAJABATAN (1)Kode sikap perilaku yang harus ditunjukan oleh peserta Diklat Prajabatan :Menghormati tenaga pengajar, penyelenggara, dan sesama peserta lainnya;Mengikuti kegiatan pembelajaran secara tepat waktu, sekurang-kurangnya 100 persen dari keseluruhan sesi pembelajaran di kampus;Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh fasilitator dan penyelenggara diklat;Berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan Diklat;Berperilaku peduli dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan Diklat.

PENILAIAN DIKLAT PRAJABATAN (2) Kode sikap perilaku yang dilarang selama penyelenggaraan Diklat Prajabatan :Tidak melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun selama mengikuti Diklat;Tidak memberi gratifikasi kepada Widyaiswara, Pengelola dan Penyelenggara Diklat;Tidak melakukan pelanggaran hukum selama mengikuti Diklat;Tidak merokok selama pembelajaran berlangsung;Tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan zat-zat adiktif lainnya di dalam lembaga Diklat;Tidak membawa senjata ke dalam lembaga diklat;Tidak melakukan tindak asusila selama penyelenggaraan Diklat.PENILAIAN DIKLAT PRAJABATAN (3) NoKomponen PenilaianBobot (%)a.Pemahaman30b.Aktualisasi70Jumlah100PEMAHAMANNoIndikatorBobot (%)aPemahaman Akuntabilitas6bPemahaman Nasionalisme6cPemahaman Etika Publik6dPemahaman Komitmen Mutu6ePemahaman Anti Korupsi6Jumlah30AKTUALISASINoIndikatorBobot (%)a.Rancangan Aktualisasi1.Jumlah Kegiatan :5 %2.Relevansi Kegiatan:10 %15b.Aktualisasi 55Jumlah70JUMLAH KEGIATANLevelUraian Terdapat lebih dari 6 kegiatan Terdapat 5 6 kegiatan.2Terdapat 3 4 kegiatan.1Terdapat 2 kegiatan.RELEVANSI KEGIATANLevelUraian Seluruh isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS.3 Sebagian besar isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS. Separuh isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS.1 Sebagian kecil isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS.

TEKNIK PRESENTASILevelUraian4Penguji dapat memahami keseluruhan hasil aktualisasi yang dipresentasikan.3Penguji dapat memahami sebagian besar hasil aktualisasi yang dipresentasikan.2Penguji dapat memahami separuh hasil aktualisasi yang dipresentasikan.1Penguji dapat memahami sebagian kecil hasil aktualisasi yang dipresentasikan.RENTANG PENILAIANLEVELNILAI4 80,1 100 3 60,1 80 2 40,1 60 1 0 40 ETIKA PUBLIKDIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

POLA BARUETIKA PUBLIK

RBPMD

DESKRIPSI MATA DIKLATKompetensi Dasar: Peserta diharapkan mampu menanamkan nilai dan membentuk sikap dan perilaku patuh kepada standar etika publik yang tinggi.

Indikator keberhasilan:

1. Memiliki pemahaman tentang kode etik dan perilaku pejabat publik; 2.Mengenali berbagai bentuk sikap dan perilaku yang bertentangan dengan kode etik dan perilaku dan implikasi dari pelanggaran kode etik dan perilaku bagi dirinya; dan3. Menunjukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kode etik dan perilaku selama DiklatMETODECeramah InteraktifPemutaran film pendek (Figur Pemimpin Aparatur -Risma, Sebuah Pilihan)Diskusi Presentasi

MATERI PEMBELAJARANBentuk-Bentuk Kode Etik dan Implikasinya Kode Etik dan Perilaku PejabatAktualisasi Etika Aparatur Sipil NegaraKOMITMEN NILAI-NILAI KELAS ANGKATAN

REFLEKSIKAN

Harapan peserta terhadap materi Etika Publik

27MATERI ETIKA PUBLIKKegiatan Belajar 1

PENGERTIAN

MORAL (asal kata MORES), berarti Tata Cara, Kebiasaan, Adat. ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.KODE ETIK, aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus dalam ketentuan yang tertulisETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam aktivitas kerja atau suatu profesi.PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai dengan harapan kelompok sosial. PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem nilai yang ditetapkan

PEMAHAMAN SEDERHANA

MORAL lebih menekankan perilaku yang baik dan tidak baik, misalnya kejujuran, kerendahan hati, menghargai orang lain, sedangkan

Etika lebih menekankan pada aturan bagaimana semestinya manusia bertindak jadi , Etika lebih identik dengan aturan. Semua perilaku manusia ada aturannya/etikanya, maka tidak ada perilaku tanpa etika.

Sedangkan Nilai merupakan keyakinan yang berhubungan dengan aturan-aturan yang ada sehingga dijadikan pedoman dalam bertingkah laku.TRAINING OF FASILITATOR DIKLAT KEPEMIMPINAN 2014KONSEP ETIKAPELAYANAN PUBLIKEtika. Bertens (2000) menggambarkan konsep etika denganbeberapa arti, salah satu adalah kebiasaan, adat atau akhlak dan watak. Filsuf besar Aristoteles, kata Bertens, telah menggunakan kata etika ini dalam menggambarkan filsafat moral, yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral),Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah etika ;ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral;(2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; (3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

30Apa itu Etika???ETIKA1Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)2Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak3Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakatMenurut Bertens (2000):ETIKAETIKA31ALIRAN PEMIKIRAN ETIKATEORI RASIONALTEORI INTUITIFTEORI WAHYUManusia menentukan apa yang baik dan buruk berdasar penalaran atau logikaManusia se-cara naluriah atau otoma-t0tis mampu membedakan hal yang baik dan burukTEORI EMPIRISEtika diambil dari pengalaman dan dirumuskan sebagai kesepakatanKetentuan baik dan buruk datang dari Yang Maha Kuasa (1) Sebagai nilai-nilai moral dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, atau disebut dengan sistim nilai;

(2) Sebagai kumpulan asas atau nilai moral yang sering dikenal dengan kode etik;

(3) Sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk, yang acapkali disebutfilsafat moral.

Pendapat seperti ini mirip dengan pendapat yang ditulis dalam The Encyclopedia of Philosophy yang menggunakan etika sebagai (1) way of life; (2) moral code atau rules of conduct; dan (3) penelitian tentang unsur pertama dan kedua diatas (lihat Denhardt, 1988: 28).PENGERTIAN DAN FUNGSI ETIKA

TIGA ARTI PENTING ETIKA33

Klasifikasi EtikaEtika BisnisEtikaEtika UmumEtika KhususEtika IndividualEtika SosialEtika Lingkungan HidupEtika terhadap sesamaEtika KeluargaEtika PolitikEtika ProfesiEtika HukumEtika BiomedisEtika PendidikannEtika Media

PENGERTIAN KODE ETIK aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,yang ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk tertulisBerfungsi untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat secara tertulis agar dipegang teguh olh sekelompok profesional tersebut.Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

1.Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.2.Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.3.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.6. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.7. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.8. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.9. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.10. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASNNilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

1.Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.2.Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.7.Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.9.Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

ETIKA PUBLIK(Definisi dan Ruang Lingkup) Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk pelayanan publik;Fokus utama Pelayanan Publik :Berkualitas dan relevan;Etika Publik berperan dalam memilih sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;Modalitas Etika : menjembatani norma moral dan tindakan faktual.

DIMENSI ETIKA PUBLIK

TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN KOMPETENSIPengetahuan ttg hukumManajemen programManajemen StrategisManajemen Sumber DayaManajemen NilaiKemampuan penalaran moralMoralitas peribadiEtika OrganisasionalPenilaian dan Penetapan TujuanKetrampilan ManajemenGaya ManajemenKepemimpinan Politik & Nrgosiasi

PERILAKU PEJABAT PUBLIKSISTEM MANAJEMEN(Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Budaya Kerja)GOOD GOVERNANCEPerubahan mind set perilaku pejabat publik PERUBAHAN MINDSET PERILAKU PEJABAT PUBLIKBudaya kerja kerasBudaya kerja cerdasBudaya kerja ikhlas

47MATERI ETIKA PUBLIKKegiatan Belajar 2

BENTUK-BENTUK KODE ETIK DAN IMPLIKASINYA

URUSAN PUBLIK BAIKSALAHBENARBURUKETIKAHUKUMPENTINGNYA ETIKA DALAM URUSAN PUBLIKCOERCIVE/PAKSAANKESADARAN INTERNAL DAN SANKSI SOSIAL

Lanjutan..51 ARTI

DAN

PENTINGNYA

ETIKA DALAM

ORGANISASI

Pola Perilaku Kepemimpinan Aparatur.1. Peran Kepemimpinan Aparatur2. Kode EtikB. Ciri Ciri Kepemimpinan Aparatur yang Ideal.C. Etika Kepemimpinan Aparatur Yang Ideal.51A R T I P E N T I N G E T I K AD A L A M O R G A N I S A S I

Etika Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau satu organisasi.Alasan diperlukannya Etika1. Etika berkaitan dengan perilaku manusia2. Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku 3. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya4. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

53Manfaat Nilai Etika Bagi OrganisasiKebersamaan, Empati, Kepedulian.Kedewasaan, Orientasi Organisasi, Respect, Kebajikan, Integritas,.Inovatif, Keunggulan, Keluwesan, Kearifan.53

PENGGUNAAN KEKUASAAN(Legitimasi Kebijakan) Setiap jabatan dalam organisasi publik memiliki kekeuasaan (power,authority) sesuai jenjang organisasi; Setiap bentuk kekuasaan publik harus dibatasi oleh:Norma Etika;Norma Hukum; danTanggung Jawab.

LEGITIMASI

SUMBER LEGITIMASI KEKUASAANLEGITIMASI RELIGIUSLEGITIMASI SOSIOLOGISLEGITIMASI ETIS

KONFLIK KEPENTINGANKonflik kepentingan adalah tercampurnya kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi yang mengakibatkan kurang optimalnya pencapaian tujuan organisasi Kode Etik Universal : kesadaran untuk menghindari konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas.Dampak dari konflik kepentingan :Penyalahgunaan kekuasaan,Pengerahan sumberdaya publik yang kurang optimal, Peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan. Pengaruh buruk dari adanya konflik kepentingan secara rinci dapat dijelaskan dalam berbagai bentuk perilaku sebagai berikut:

1. Aji mumpung (self-dealing); memanfaatkan Kedudukan politis untuk kepentingan yang sempit dan sistem nepotisme.Kedudukan seseorang dalam jabatan publik seringkali dimanfaatkan untuk transaksi bisnis pribadi atau keuntungan-keuntungan sempit lainnya.2. Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, graft).3. Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling); 4. Pemanfaatan fasilitas organisasi / lembaga untuk kepentingan pribadi 5. Pemanfaatan informasi rahasia Loyalitas ganda (outside employment, moonlighting); 6. Menggunakan kedudukan dalam pemerintahan untuk investasi pribadi

SUMBER-SUMBER KODE ETIK ASNASPA (American Society for Public Administration) menyebutkan 9 (sembilan) azas sebagai sumber kode etik administrasi publik (1981) sebagai berikut:Pelayanan kepada masyarakat adalah di atas pelayanan kepada diri-sendiri.Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja dalam lembaga pemerintah pada akhirnya bertanggungjawab kepada rakyat.Hukum mengatur semua tindakan dari lembaga pemerintah.

Lanjutan.Manajemen yang efisien dan efektif adalah dasar bagi administrasi publik. Sistem penilaian kemampuan, kesempatan yang sama, dan azas-azas itikad baik akan didukung, dijalankan dan dikembangkan.Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah hal yang sangat penting. Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan ciri-ciri keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan, kompetensi, dan kasih-sayang. Hati nurani memegang peran penting dalam memilih arah tindakan. Para administrator negara tidak hanya terlibat untuk mencegah hal yang salah, tetapi juga untuk mengusahakan hal yang benar melalui pelaksanaan tanggung-jawab dengan penuh semangat dan tepat pada waktunya.

Rumusan Prinsip-prinsip etika (menurut Josephson Institute)Dapat Dipercaya (Trustworthiness). Termasuk kejujuran, integritas, keandalan, dan kesetiaan.Rasa Hormat (Respect) termasuk nilai-nilai kesopanan, kepatutan, penghormatan, toleransi, dan penyerimaan.Tanggung Jawab (Responsibility) berarti bertanggungjawab terhadap tindakan yang dilakukannya dan memberikan batasan, dan juga berarti melakukan yang terbaik, dan memimpin dengan memberikan teladan, serta kesungguhan dan melakukan perbaikan secara terus menerus.

60Kewajaran (Fairness) dan keadilan termasuk masalah-masalah kesetaraan, objektivitas, proporsionalitas, keterbukaan dan ketepatan.Kepedulian (Caring) berarti secara tulus memperhatikan kesejahteraan orang lain, termasuk berlaku empati dan menunjukkan kasih sayang.Kewarganegaraan (Citizenship) termauk mematuhi hukum dan menjalankan kewajiban sebagai bagian dari masyarakat seperti memilih dalam pemilu dan menjaga kelestarian sumber daya.

61Prinsip Keindahan (Beauty) baik dan layakPrinsip Persamaan (Equality) hak dan kewajibanPrinsip Kebaikan (Goodness) hormat dan obyektifPrinsip Keadilan (Justice) apa yang semestinyaPrinsip Kebebasan (Liberty) bebas bertanggjwbPrinsip Kebenaran (Truth) fakta dan keyakinan(Supriyadi, 2001: 19-20; The Liang Gie, 1987) Prinsip-Prinsip Etika

CIRI-CIRI PELAYANAN PUBLIK YANG BERETIKAEfektifSederhanaKejelasan dan kepastianEfisiensiTransparanResponsifAdaptif

Dalam Reformasi Birokrasi ada 8 area perubahan yang harus dilakukan oleh seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia yakni:

1. Manajemen Perubahan2. Penataan Peraturan Perundang-undangan3 Penataan dan Penguatan Organisasi4. Penataan Tatalaksana5. Penataan Sistem Manajemen SDM6 Penguatan Akuntabilitas7. Penguatan Pengawasan8. Peningkatan Pelayanan Publik

65MATERI ETIKA PUBLIKKegiatan Belajar 3 ETIKA PUBLIK DALAM PERSPEKTIF IMPLEMENTASIAKTUALISASI ETIKA APARATUR NEGARA

Peserta melakukan Role play (4 Kelompok) :Aktualisasi Kode Etik Publik dan Pelayan PublikAktualisasi Kode Etik untuk melawan korupsiAktualisasi Kode Etik untuk peningkatan Kinerja OrganisasiAktualisasi Kode Etik untuk peningkatan Integritas Publik

EVALUASI PEMBELAJARAN

UNTUK MELIHAT SEJAUH MANA PEMAHAMAN PESERTA DIBERIKAN BEBERAPA PERTANYAAN TERKAIT DENGAN MATERI ETIKA PUBLIK ; 1. PENGERTIAN ETIKA PUBLIK2. KODE ETIK ETIKA PUBLIK MENURUT UU ASN