MODUL Kelas VII.docx

23
MODUL SENI BUDAYA KELAS 7 SMP 1 NAMA :___________________________________ KELAS :___________________________________

Transcript of MODUL Kelas VII.docx

Page 1: MODUL Kelas VII.docx

MODUL

SENI BUDAYA KELAS 7 SMP

1

NAMA:___________________________________

KELAS :___________________________________

Page 2: MODUL Kelas VII.docx

SENIA. Pengertian Seni dan Budaya Indonesia

Seni adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata-kata. Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Jadi, seni budaya adalah suatu ide atau gagasan yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata - kata.

B Fungsi-Fungsi Seni

1. Fungsi RitualSuatu pertunjukan yang digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan

dengan upacara kelahiran, kematian, ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek, Monggang, dan Ageng. 2. Fungsi Pendidikan

Seni sebagai media pendidikan misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. 3. Fungsi Komunikasi Suatu pertunjukan seni dapat digunakan sebagai komunikasi atau kritik sosial melalui media seni tertentu seperti, wayang kulit, wayang orang dan seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan.

4. Fungsi Hiburan Seni yang berfungsi sebagai hiburan, sebuah pertunjukan khusus untuk berekspresi atau mengandung hiburan, kesenian yang tanpa dikaitkan dengan sebuah upacara ataupun dengan kesenian lain. 5. Fungsi Artistik Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer, tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para seniman dan komunitasnya. 6. Fungsi Guna (seni terapan) Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan. Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/peralatan rumah tangga adalah Gerabah dan Rotan. 7. Fungsi Seni untuk Kesehatan (Terapi) Pengobatan untuk penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien. Terapi musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain.

2

Page 3: MODUL Kelas VII.docx

C. MACAM-MACAM SENI

1. SENI RUPA adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media: titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

2. SENI MUSIK adalah untkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media suara (manusia maupun alat) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

3. SENI TARI adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

4. SENI DRAMA/TEATER adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna melalui media: gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

SENI RUPA TERAPAN

A. KONSEP SENI RUPA TERAPANBerdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dibagi menjadi dua yaitu:

1. Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra), berupa bidang atau hanya memiliki panjang dan lebar. Contohnya gambar dan lukisan.

2. Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra), memiliki panjang, lebar dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Contohnya: relief, patung, gerabah, mobil dll.

Menurut kegunaannya seni rupa dibagi menjadi dua. Yaitu:1. Seni rupa murni , merupakan seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan

atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera pengelihatan.

2. Seni rupa terapan , mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dibagi menjadi dua yaitu: seni kriya dan seni desain.

B. UNSUR SENI RUPAKarya seni rupa, terutama karya seni dua dimensi, terdiri dari unsur titik,

garis, bidang, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Dari perpaduan selaras unsur-unsur inilah terbentuk karya seni rupa yang indah.

1. Titik merupakan unsur rupa yang sangat sederhana.2. Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin

memanjang menjadi satu.3. Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa

garis.4. Bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau volume.5. Warna merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna).6. Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda (halus, kasar, licin, atau

lainnya).

C. PRINSIP SENI RUPA1. Kesatuan (unity), unsur-unsur dalam sebuah karya seni rupa saling bertautan.

Tidak ada lagi bagian yang berdiri sendiri.2. Keseimbangan, berarti kesamaan bobot dan unsur-unsur karya.3. Irama, dalam seni rupa diusahakan lewat penyusunan unsur-unsur yang ada

atau pengulangan dari unsur-unsur yang diatur.

3

Page 4: MODUL Kelas VII.docx

4. Keselarasan, merupakan prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur seni rupa yang berbeda, baik bentuk maupun warna.

D. RAGAM SENI RUPA DAERAH1. Gambar 2. Lukisan3. Grafis4. Seni patung5. Seni kriya6. Seni desain daerah

GAMBAR BENTUK

A. KONSEP GAMBAR BENTUKMenggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan menggambar yang

objek gambarnya berupa bentuk benda. Menggambar bentuk adalah gagasan bentuk yang diwujudkan di atas bidang gambar melalui kemahiran tangan dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan bentuk dan perspektif, proporsi, serta komposisi sehingga menghasilkan karya yang indah.

B. RAGAM BENTUKBentuk benda yang menjadi objek gambar bermacam-macam. Bentuk benda

dapat dibedakan antara geometris dan nongeometris. Bentuk Geometris merupakan bentuk beraturan dan bentuk dasar benda. Contoh: kubus, balok, piramid, silinder, kerucut, dan bola. Sedangkan Bentuk Nongeometris merupakan bentuk yang tidak beraturan.

Selain itu, benda dapat dibedakan menjadi tiga bentuk. Yakni bentuk kubistis, silindris, dan bebas.

1. Bentuk kubistis: bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok.

2. Bentuk silindris: benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.3. Bentuk bebas: benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk

kubistis dan silindris.C. PRINSIP MENGGAMBAR BENTUK

Dalam menggambar bentuk ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Tujuannya, agar gambar yang dibuat lebih tepat/ mirip dengan objek yang digambar. Prinsip-prinsip tersebut adalah perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang, dan bayang-bayang.

1. Perspektif: gambar yang memperhatikan bentuk nyata suatu benda beserta dengan ukuran sebenarnya.

2. Proporsi: perbandingan bagian per bagian atau bagian dengan keseluruhan.3. Komposisi: susunan atau letak objek gambar.4. Gelap yang terang (half tone): perbedaan gelap dan terang pada sebuah benda. 5. Bayang-bayang (shadow): sudut gelap yang terjadi karena cahaya terhalangi oleh

benda.D. TEKNIK MENGGAMBAR BENTUK

Teknik adalah cara-cara yang lazim dipergunakan untuk menggambar.1. Linier: cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling

menentukan, baik garis lurus maupunm garis lengkung.2. Blok: teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar

dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).

4

Page 5: MODUL Kelas VII.docx

3. Arsir: teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.

4. Dusel: teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap-terang objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (merebah).

5. Pontilis: teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap-terang objek gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-titikan.

6. Aquarel: teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang.

7. Plakat: teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.

KRIYA KERAMIK

A. KONSEP KERAMIKKeramik berasal dari bahasa Yunani yaitu ceramicos dari kata ceramos. Ceramos adalah nama dewa yang bertugas melindungi orang-orang yang mata pencahariannya membentuk tanah liat yang dibakar. Keramik diartikan sebagai suatu benda yang terbuat dari bahan non-logam dan anorganis yang dibuat melalui proses pembakaran. Istilah lain yang sepadan dengan keramik adalah gerabah, tembikar, dan porselin.

B. BAHAN ALAT, DAN TEKNIKBahan yang dipakai dalam membuat keramik adalah tanah liat. Tanah liat yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Tanah liat harus bebas dari kotoran2. Butiran tanah halus.3. Tanah harus liat atau plastis4. Daya susut tanah harus kurang dari 10%5. Tanah yang dipakai tidak boleh terlalu lembek atau terlalu keras

Alat yang digunakan C. TEKNIK PEMBUATAN

Teknik pijat yaitu membuat bentuk dengan cara dipijat-pijat, ditekan-tekan, memakai tangan sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Teknik pilin (coilling) sebelum membuat bentuk terlebih dahulu tanah liat dipilin-pilin atau dibentuk menyerupai cacing. Selanjutnya, hasil pilinan tersebut disusun melingkar sampai tercapai bentuk yang diinginkan.

Dalam Teknik Slep, tanah liat terlebih dahulu dibuat menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama. Selanjutnya hasil lempengan tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

Teknik Putar sering dilakukan pengrajin gerabah karena lebih cepat dan hasilnya lebih sempurna, terutama untuk membuat bentuk bulat atau setengah bulat. Untuk mempercepat pekerjaan digunakan mesin putar.

Teknik Cetak (press) ini dilakukan pabrik tembikar atau pabrik genting yang produksinya dilakukan secara massal (banyak).

5

Page 6: MODUL Kelas VII.docx

MUSIK DAERAH

A. JENIS LAGU DAERAH SETEMPAT

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan beragam kebudayaan. Lagu daerah merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir setiap pulau memiliki lagu daerah. Lagu daerah biasanya berisi tentang gambaran tingkah laku masyarakat setempat secara umum dan syairnya menggunakan bahasa daerah setempat. Kadang maksud dan tujuan syairnya sulit dipahami oleh orang yang berasal dari daerah lain. Bentuk pola irama maupun susunan melodinya sangat sederhana sehingga mudah dikuasai oleh semua lapisan masyarakat pada suatu tempat. Teknik ucapan/artikulasi yang dibawakan sesuai dengan dialek setempat. Oleh karena itu, tidak dibutuhkan ketentuan vokalisasi. Beberapa lagu daerah setempat di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Lagu Daerah Setempat Sumatera1) Alusi Au2) Ayam Den Lapeh3) Injit-Injit Semut4) Gending Sriwijaya5) Laruik Sanjo6) Malam Baiko7) Gelang Sipatu Gelang8) Kambanglah Bungo

b. Lagu Daerah Setempat Kalimantan1) Paris Berantai2) Cik Cik Periook3) Saputangan Babuncu Ampat4) Ampar-Ampar Pisang5) Ammac Ciang6) Naluya

c. Lagu Daerah Setempat Irian Jaya1) Apuse2) Yamko Rambe Yamko

d. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah

1) Prau Layar2) Tukung-Tukung3) Lir Ilir4) Gambang Suling5) Gajah-Gajah6) Cublak-Cublak Suweng7) Jaranan

e. Lagu Daerah Setempat Jakarta1) Kicir-Kicir2) Surilang3) Lancang Kuning4) Ondel-Ondel5) Dayung Sampan6) Keroncong Kemayoranf. Lagu Daerah Setempat Maluku1) Ayo Mama2) Rasa Sayange3) Saule4) Sayangkeneg. Lagu Daerah Setempat Sulawesi1) O Inani Keke2) Si Patokaan3) Esa Mokan4) Gunung Salahutu5) Nani Wartabone

B. KEUNIKAN LAGU DAERAH SETEMPAT

Lagu daerah setempat adalah lagu yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah. Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Sederhana

6

Page 7: MODUL Kelas VII.docx

Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjenjang.

b. KedaerahanLirik syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang bersifat okal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat.

c. Turun-temurunLagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun-temurun dari orang tua kepada Anaknya atau dari nenek kepada cucunya.

d. Jarang Diketahui PenciptanyaLagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya jarang diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersial.

CONTOH LAGU DAERAH

MANUK DADALI

Do = C Jawa Barat

2/4 Con Motto (oleh: Sambas)

Mesat ngapung luhur jauh diawang-awang

Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang

Kukuna ranggaos rejeung pamatukna ngeluk

Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Gandang jeung partentang taya bandingannana

Dipikagimir dipikaserab kusasama

Taya karempan kasieun leber wawanehna

Manuk dadali manuk pang gagahna

Perlambang sakti Indonesia jaya

Manuk dadali pangkakoncarana

resepna hiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teuinggis bela pati

7

Page 8: MODUL Kelas VII.docx

Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna bangsa di Nagara Indonesia

C. UNSUR-UNSUR DALAM LAGU

a) Notasi Musik

1) Notasi AngkaNotasi angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol angka-angka. Angka-angka yang dipakai adalah sebagai berikut.

1 2 3 4 5 6 7do re mi fa sol la si

(0) angka nol sebagai tanda diam atau istirahat Dalam perkembangannya, notasi angka kurang efektif karena tidak memiliki patokan tinggi nada yang tetap. Notasi angka lebih cocok dipakai dalam pembelajaran vokal (menyanyi).

2) Notasi BalokNotasi balok adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi

rendahnya suara yang diwujudkan dengan gambar.Notasi balok disebut juga notasi

mutlak karena mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a = 440 Hz) sehingga sangat efektif digunakan dalam bermain musik. Bagian-bagian notasi balok dibagi menjadi tiga, yaitu bendera, tangkai, dan kepala. Amatilah gambar bagian- bagian

notasi di samping!

8

Page 9: MODUL Kelas VII.docx

Dalam sebuah lagu, kita sering menjumpai satu atau lebih titik di belakang notasi. Titik di belakang notasi gunanya untuk memperpanjang notasi. Nilai titik adalah setengah dari notasi di depannya. Di bawah ini adalah nilai titik di belakang notasi.

Tanda diam adalah lambang yang menyatakan berapa lama harus berhenti atau beristirahat. Di bawah ini disajikan bentuk nilai dan letak tanda diam dalam garis paranada.

b) Tanda Kunci

Kunci merupakan tanda yang digunakan pada garis paranada untuk menunjukkan letak titinada. Tanda kunci ada tiga macam, yaitu kunci G, kunci C, dan kunci F.

Kunci G adalah tanda yang menunjukkan nada g pada garis kedua dari paranada. Kunci G biasanya digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi. Kunci G disebut kunci diskan atau kunci biola.

Dalam praktik musik, kunci C jarang dipakai. Kunci C dipakai pada alat musik tertentu yang bersuara sedang, misalnya biola alto. Letak nada dengan kunci C adalah sebagai berikut.

Kunci F adalah tanda yang menunjukkan nada F pada

garis keempat dari paranada. Kunci F biasanya digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah. Oleh karena itu, kunci F disebut kunci bas. Letak nada-nada dengan kunci F adalah sebagai berikut.

c) Melodi

9

Page 10: MODUL Kelas VII.docx

Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya. Melodi merupakan bentuk ungkapan penuh atau hanya penggalan ungkapan nada.

d) Ritme/Irama

Ritme/irama adalah gerak teratur karena munculnya aksen secara tetap. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Setiap ragam musik daerah menghasilkan pola irama dan warna yang berbeda sehingga kita mengenal berbagai macam irama, seperti irama gamelan, Melayu, gambus, dan Maluku.

e) Harmoni

Harmoni adalah keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan. Harmoni memiliki elemen interval dan akor. Akor adalah susunan nada apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis.

f) Tempo

Tempo adalah cepat atau lambatnya sebuah lagu. Ukuran untuk menentukan tempo adalah beat. Beat, yaitu ketukan dasar yang menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit. Misalnya, sebuah lagu memiliki beat MM 70, artinya dalam satu menit terdapat 70 ketukan dan dalam satu ketukan dinyatakan dengan notasi seperempat ( ). MM adalah singkatan dari Metronome Malzel. Metronome adalah alat pengukur tempo. Kata Malzel (1815) diambil dari nama pencipta alat ini.

10

Page 11: MODUL Kelas VII.docx

g) Dinamik

Dinamik adalah keras lembut lagu dan perubahannya. Tanda dinamik dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.1) Tanda dinamik lembut, misalnya

a) piano (p) = lembut; b) pianissimo (pp) = sangat lembut.

2) Tanda dinamik sedang, misalnya a) mezzo piano (mp) = agak lembut; b) mezzo forte (mf) = agak keras.

3) Tanda dinamik keras, misalnya a) forte (f) = keras;

b) fortissimo (ff) = sangat keras.

11

Page 12: MODUL Kelas VII.docx

Untuk menunjukkan perubahan tempo, dipakai istilah sebagai berikut.1) Cressendo (cresc) , artinya berangsur-angsur makin keras.2) Decressendo (decresc) , artinya berangsur-angsur makin lembut.3) Subito forte (sf), artinya tiba-tiba keras.4) Subito piano (sp), artinya tiba-tiba lambat.

h) Tangga Nada

Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Misalnya, do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis.

i) Ekspresi

Menyanyi adalah mengungkapkan perasaan menggunakan alunan suara manusia dan kadang alunan suara intrumen musik. Menyanyi dilakukan dengan sepenuh perasaan baik itu perasaan sedih, gembira, khitmad, dan syahdu. Perasaan dalam lagu diungkapkan dengan tanda yang disebut tanda ekspresi. Tanda ekspresi, antara lain sebagai berikut.

12

Page 13: MODUL Kelas VII.docx

13

Page 14: MODUL Kelas VII.docx

SENI TARIA. PENGERTIAN SENI TARI

Seni tari adalah gerak terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang didalamnya terdapat unsur-unsur keindahan. Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.

Seni tari memiliki empat unsur keindahan. Yaitu:Wiraga: raga atau tubuh, yaitu gerak kaki sampai kepala, merupakan media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai dan digayakan sesuai dengan bentuk yang tepat. Wirahma: ritme/tempo atau seberapa lamanya rangkaian gerak ditarikan serta ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama.Wirasa: perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak. Keseluruhan gerak tersebut harus dapat menjelaskan jiwa dan emosi tarian.Wirupa: rupa atau wujud, memberi kejelasan gerak tari yang diperagakan melalui warna, busana, dan rias yang disesuaikan dengan peranannya.

B. SEJARAH SENI TARI

Seni tari terus tumbuh dan berkembang sejak zaman prasejarah, sejarah sampai modern. Karya tari pada zaman prasejarah betul-betul berbentuk ungkapan ekspresif, rasa senang dan sedih diungkapkan dengan gerak hentakan kakil, tepukan tangan, jeritan, bahkan berguling-guling.

C. JENIS TARI DAERAH

Tari daerah nusantara adalah tari-tarian yang tumbuh dan terus berkembang sesuai kelompok masyarakat pendukungnya. Berdasarkan sifat dan sejarah pembentukannya, tari daerah terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu tari tradisi dan kreasi. Tari tradisional kerakyatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat. Biasanya digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur. Cirinya adalah bentuk gerak, irama, ekspresi, dan rias busana yang sederhana. Sedangkan tari tradisional klasik dikembangkan oleh kaum bangsawan di istana. Bentuk gerak tariannya baku/ tidak bisa diubah. Cirinya adalah bentuk gerak, irama, penghayatan, rias dan busananya terkesan lebih estetis dan mewah.Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik.

Berdasarkan bentuk penyajiannya tari dapat disajikan secara tunggal, berpasangan, dan kelompok.

D. FUNGSI SENI TARI

Tari memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:

Sarana upacara adat dan religi

Sarana pertunjukan

Media pendidikan

Sarana ekonomi

14

Page 15: MODUL Kelas VII.docx

UNSUR PENDUKUNG TARIAN

Tari bukan hanya sekedar gerak-gerak bermakna dan simbolis yang indah. Agar dapat lebih

menarik hati yang melihatnya, tari memerlukan unsur pendukung keindahanya. Busana

yang berwarna-warni akan menambah semaraknya tari. Selain memperindah rupa penari,

riasan juga memperjelas/ mempertegas karakter penari.

A. Tata Rias dan Busana

Tiap jenis tari memiliki bentuk rias dan busana yang berbeda-beda, sesuai sifat dan tema

tarian tersebut. Tatarias dan busana tari tradisional klasik lebih rumit dan estetis. Ciri

utamanya adalah biasanya tari klasik melambangkan karakter tokoh dan memiliki aturan

yang ketat. Sedangkan tata rias tari kreasi lebih luwes atau fleksibel karena dapat dibuat

dan dikreasikan sendiri sesuai dengan gerak, sifat, dan tema tari.

B. Properti Seni Tari

Properti seni tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau

peragaan menari. Properti dapat terbuat dari kain, kayu, besi plastik, tembaga, atau kulit.

Properti ada juga yang merupakan bagian dari busana dan asesoris, seperti selendang,

panah keris.

Contoh properti dari kain: selendang, sapu tangan, topi, dan pita.

Contoh properti dari kayu: tongkat, tombak, bambu runcing.

Contoh properti dari besi: pedang, tameng.

Contoh properti dari plastik: payung, tali.

Contoh properti dari tembaga: kalung, kelat bahu, kembang goyang, tusuk konde.

Contoh properti dari kulit: sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.

Contoh properti dari kertas/bulu: kipas, payung.

Teater Daerah di IndonesiaA. Seni Teater Nusantara

Seni teater Nusantara berawal dari seni teater daerah atau seni teater tradisional. Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”.

Teater bisa diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.

1. Dalam arti sempit, teater bisa diartikan sebagai drama (kisah hidup atau kehidupan manusia baik fiktif maupun nyata) yang diceritakan dan dipentaskan di atas panggung/pentas, kemudian didiskusikan oleh orang banyak yang mengacu pada panduan teks/naskah.

2. Dalam arti luas, teater adalah segala macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.

15

Page 16: MODUL Kelas VII.docx

B. Unsur–Unsur Seni Pertunjukan

1. TemaTema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan menarik. Tema bisa diambil dari mana saja, bisa dari permasalahan kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, lingkungan sosial masyarakat, percintaan, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, kriminalitas, politik, isu globalisasi dunia, dan sebagainya.

2. PlotPlot adalah rangkaian peristiwa atau jalan kisah dalam drama. Plot terdiri atas konflik yang berkembang secara bertahap, dari sederhana menjadi kompleks, klimaks, sampai penyelesaian. Adapun tahapan plot yaitu sebagai berikut:

a) Eksposisi Perkenalan tokoh melalui adegan-adegan dan dialog yang mengantarkan penonton pada keadaan yang nyata.

b) Komplikasi Pada tahapan ini mulai ada kejadian atau peristiwa atau insiden yang melibatkan tokoh dalam masalah.

c) Konflik Insiden yang terjadi mulai berkembang dan menimbulkan konflik-konflik semakin banyak, rumit, dan saling terkait, tetapi belum tampak ada pemecahannya.

d) Klimaks Berbagai konflik telah sampai pada puncaknya atau puncak keteganganbagi para penonton. Di sinilah konflik atau pertikaian antar tokoh mencapai puncaknya.

e) Penyelesaian

Tahap ini merupakan akhir penyelesaian konflik. Di sini, penentuan ceritanya akan berakhir menyenangkan, mengharukan, tragis, atau menimbulkan sebuah teka-teki bagi para penonton.

3. PenokohanPenokohan dalam teater mencakup hal-hal yang berkaitan berikut.

a) Aspek Fisikologis

Aspek ini berkaitan dengan penamaan, pemeranan, dan keadaan fisik tokoh.

b) Aspek Sosiologis

Aspek ini berkaitan dengan keadaan sosial tokoh, yakni interaksi atau peran sosial tokoh dengan tokoh lain.

c) Aspek Psikologis

Aspek ini berkaitan dengan karakter yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribadian seorang tokoh. Jenis karakter dalam sebuah pementasan teater antara lain baik hati, keras, sombong, munafik, rendah diri, ramah, dan pemarah.

4. DialogDialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam satu gerak atau adegan) untuk merangkai jalannya kisah. Dialog harus mendukung karakter tokoh, mengarahkan plot, dan mengungkap makna yang tersirat.

5. Bahasa

16

Page 17: MODUL Kelas VII.docx

Bahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario dalam wujud kata dan kalimat. Kata dan kalimat harus dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara komunikatif dan efektif.

6. Ide dan PesanIde dan pesan dalam pertunjukan harus bisa dituliskan oleh penulis dan diimplementasikan di atas panggung oleh pemeran. Ide bisa didapat dengan cara merekayasa secara logis sehingga selain dapat menghibur, dapat juga menampilkan pesan moral melalui nilai-nilai pendidikan.

7. SettingSetting atau latar adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan di panggung. Setting ini bisa mencakup tata panggung dan tata lampu.

C. Bentuk Teater DaerahTeater hidup dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia. Teater muncul di berbagai daerah dengan bentuk dan penampilan yang disesuaikan dengan pola, tata cara, adat istiadat, dan kekhasan daerah. Dari berbagai perbedaan penyajian, tiap daerah memiliki bentuk teater yang beraneka ragam. Berikut ini beberapa contoh bentuk teater daerah setempat.1. Teater TuturTeater tutur adalah bentuk teater yang cara penyajiannya dituturkan/ dilisankan/didongengkan oleh seorang penutur/pendongeng kepada orang banyak. Biasanya dongeng berupa kisah kepahlawanan (perjuangan), cerita asal usul daerah, wejangan, cerita religius (keagamaan), dan sebagainya. Teater ini berkembang pesat di daerah yang berumpun suku bangsa Melayu.2 . Teater CaturTeater catur adalah teater yang bentuk penyajiannya lebih mengutamakan dialog (catur) yang hanya bisa dinikmati dengan indra pendengaran. Pendengar dituntut berimajinasi terhadap jalannya adegan dalam kisah tersebut. Contohnya adalah sandiwara/dongeng radio atau dalam bentuk rekaman kaset (tape).3. Teater BonekaTeater boneka adalah bentuk teater yang menggunakan unsur tambahan dalam penyajiannya. Unsur tambahan ini berupa bentuk hasil karya yang disesuaikan dengan daerah setempat. Bentuknya bisa dua dimensi atau tiga dimensi yang terbuat dari kayu atau kulit atau bahan lain yang sesuai. Contohnya adalah boneka, wayang golek, dan wayang kulit. Dalam pertunjukannya, teater boneka biasa dimainkan oleh seorang dalang.

Merencanakan Pertunjukan Teater Daerah

A. Mengeksplorasi Teknik Latihan Teater

17

Page 18: MODUL Kelas VII.docx

Agar segala tuntutan dari sutradara ataupun naskah dapat diperankan, seorang pemain teater mutlak harus menguasai teknik latihan peran. Adapun teknik latihan peran antara lain sebagai berikut.1. Teknik Olah Tubuha. Latihan Olahraga Fisik.Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari.

b. Latihan Rangkaian GerakanSetelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya.

2. Olah Suara (Vokal)Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang.

3. Olah PikirSeorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila,bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah.

B. Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater

Mempersiapkan penyajian pementasan sangat penting karena ukuran keberhasilan dapat dinilai dengan persiapan yang baik dan matang. Demikian pula dengan pementasan teater. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pementasan teater adalah sebagai berikut.1. Naskah atau LakonNaskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar.2. PemainPemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada keberhasilan suatu peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.3. PropertiProperti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena akan menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti harus sesuai dengan peran apalagi pada pementasan teater yang membawakan cerita pewayangan.Misalnya, seorang raja menggunakan baju kerajaan dan memakai mahkota.

18

Page 19: MODUL Kelas VII.docx

4. Arena PertunjukanArena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini bisa di lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya harus disesuaikan dengan keadaan. Misalnya, pencahayaan bisa menggunakan obor atau lampu petromak, latar bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa setengah melingkar, dan pengiring musik bisa ditempatkan di samping.5. PenontonPenonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan sesuai dengan posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang panggung. Satu hal yang penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi oleh penonton. Caranya bisa dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pamflet, poster, baliho, atau untuk di pedesaan biasanya pengumuman langsung melalui pengeras suara yang berkeliling. Di zaman modern seperti sekarang, bisa menggunakan iklan di televisi atau radio.

19