Modul Blok III

14
MODUL BLOK III STRUKTUR KIMIA DAN FISIKA TUBUH I. PENDAHULUAN BLOK Blok adalah salah satu cara atau proses dalam menjalankan pendidikan kedokteran berbentuk Problem Based Learning (PBL). Inovasi dalam bentuk PBL ini mempunyai berbagai manfaat baik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam aspek kognitif PBL diharapkan mampu mengaktifkan Prior Knowledge, meningkatkan pengetahuan melalui diskusi tutorial, mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik cetak maupun digital, serta mampu melakukan integrasi berbagai subjek sehingga lebih relevan dengan problem-problem professional yang dihadapi sebagai dokter. Dari aspek afektif, PBL akan membawa mahasiswa merasa apa yang mereka hadapi dan pelajari erat kaitannya calon dokter, meningkatkan motivasi intrinsik yang kuat dan mengembangkan kemampuan team work melalui diskusi tutorial. Secara psikomotor PBL akan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, meningkatkan kemampuan Problem Solving dan mahasiswa dibiasakan belajar mandiri, sehingga mampu menjadi Active Learner and Long Live Learner. Proses pembelajaran PBL Blok Generik dengan tema struktur tubuh manusia, subtema Struktur Kimia dan Fisika Tubuh berlangsung

description

modul

Transcript of Modul Blok III

Page 1: Modul Blok III

MODUL BLOK IIISTRUKTUR KIMIA DAN FISIKA TUBUH

I. PENDAHULUAN BLOK

Blok adalah salah satu cara atau proses dalam menjalankan pendidikan

kedokteran berbentuk Problem Based Learning (PBL). Inovasi dalam bentuk

PBL ini mempunyai berbagai manfaat baik dalam bidang kognitif, afektif dan

psikomotor. Dalam aspek kognitif PBL diharapkan mampu mengaktifkan

Prior Knowledge, meningkatkan pengetahuan melalui diskusi tutorial, mampu

memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik cetak maupun digital, serta

mampu melakukan integrasi berbagai subjek sehingga lebih relevan dengan

problem-problem professional yang dihadapi sebagai dokter. Dari aspek

afektif, PBL akan membawa mahasiswa merasa apa yang mereka hadapi dan

pelajari erat kaitannya calon dokter, meningkatkan motivasi intrinsik yang

kuat dan mengembangkan kemampuan team work melalui diskusi tutorial.

Secara psikomotor PBL akan meningkatkan kemampuan komunikasi

interpersonal, meningkatkan kemampuan Problem Solving dan mahasiswa

dibiasakan belajar mandiri, sehingga mampu menjadi Active Learner and

Long Live Learner. Proses pembelajaran PBL Blok Generik dengan tema

struktur tubuh manusia, subtema Struktur Kimia dan Fisika Tubuh

berlangsung sepanjang semester ganjil tahun akademik 2011/2012. Kegiatan

pokok dari Blok III adalah mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok

kecil beranggotakan 8 – 12 orang , masing-masing kelompok dibimbing oleh

seorang tutor serta menentukan secara bersama-sama tujuan langkah demi

langkah yang dilakukan dalam bentuk tuju langkah /Seven Jumps

Langkah-langkah dalam bentuk Seven Jumps sebagai berikut :

1. Clarify unfamiliar term (s)

Mahasiswa diharapkan pada suatu skenario yang berisi masalah-

masalah yang dapat memicu mahasiswa untuk mendapatkan informasi

ilmiah.Mahasiswa mencari kata / istilah yang tidak diketahui dalam

setiap skenario, kemudian mencari istilah tersebut dalam kamus

(medical dictionary)

Page 2: Modul Blok III

2. Define Problem(s)

Mahasiswa menggali pertanyaan atau masalah sebanyak mungkin yang

timbul dari scenario

3. Brainstorm possible explanation (s)for the problem(s)

Dengan mengaktifkan prior knowledge kegiatan ini berupa curah

pendapat (brain storming) dari seluruh anggota kelompok

4. Arrange explanation into a tentative solution or hypothesis

Peserta merumuskan hipotesis (jawaban sementara) secara kelompok

terhadap masalah yang ditentukan dari langkah 2

Dari hipotesis yang telah dirumuskan dapat ditentukan learning issue

(LI) yaitu hal-hal yang belum dimengerti atau diketahui, yang ragu-

ragu dan tidak disepakati

5. Define learning objectives (LO)

Mahasiswa menentukan sasaran belajar

6. Gather information and individual study

Mahasiswa melakukan belajar mandiri guna mencari dasar ilmiah,

mengumpulkan data atau informasi untuk membantu meningkatkan

pemahaman dan penerapan konsep-konsep dasar yang ada

7. Mensintesis dan menguji informasi yang diperoleh dari langkah 6, dan

Diakhiri dengan menyusun rangkuman sebagai jawaban dari scenario

yang disajikan.

Kuliah pakar, konsultasi pakar dan praktikum juga diberikan sehingga mahasiswa

berperan aktif karena pendekatan PBL., dengan konsep tersebut mahasiswa tidak lagi

semata-mata mengandalkan materi yang diberikan oleh dosen atau pengajar, tetapi

mahasiswa harus mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk menemukan jawaban

dari masalah yang diberikan. Informasi dapat berasal dari sumber bacaan cetak maupun

digital dengan penelusuran lewat internet diskusi dengan teman, konsultasi pakar dan

praktikum.

Page 3: Modul Blok III

II. TUJUAN BLOK

Pembelajaran dengan proses Problem Based Learning (PBL) dengan sistem

blok, mahasiswa akan mencapai tujuan pendidikan sebagai berikut :

1. Menumbuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang

relevan yang memerlukan diskusi lanjut dan belajar mandiri dalam konteks

scenario klinis

2. Menumbuhkan kemampuan menghubungkan kaitan yang relevan antar faktor

fisik , biologis, lingkungan dan spiritual dari masalah kesehatan selama proses

pembuatan rencana penanganan masalah kesehatan

3. Menumbuhkan kemampuan mendapatkan pengetahuan yang relevan guna

menentukan dan menangani masalah kesehatan yang ditemui

4. Menumbuhkan kemampuan “ Clinical Reasoning” termasuk trampil dalam

sintesa masalah, membuat hipotesis, berpikir kritis terhadap informasi yang

tersedia, menganalisa data dan mengambil keputusan

5. Menumbuhkan kemampuan menjadi Self Directed Learner, Active Learner, and

Life Long Learner

6. Mampu menggunakan berbagai jenis sumber pembelajaran / learning resources

7. Menjadi peserta aktif dalam kelompok diskusi kecil, serta menumbuhkan

kemampuan untuk bekerja dalam tim

8. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi / Comunication skils

9. Mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah /Problem Solving Skills

10. Menumbuhkan dan memelihara cirri-ciri dan perilaku yang penting untuk

pengembangan karier lanjutan dalam profesi kesehatan seperti :

a. Menjunjung tinggi etik dan kejujuran / Virtue Etic

b. Menyadari kelebihan dan keterbatasan diri sendiri

c. Rasa tanggung jawab

d. Mempunyai rasa empati terhadap orang lain atau pasien

e. Mampu melakukan evaluasi diri

Page 4: Modul Blok III

III. POHON TOPIK ( TOPIC TREE )

Larutan

KonsentrasiLarutan

Asam-basa

KadarZat

terlarut

Kimia KehidupanMakro Molekul

KimiaKarbohidrat

Kimia

LipidaKimia

Protein

Page 5: Modul Blok III

Relevansi Ilmu kimiaIlmu Kedokteran

Senyawa kimiaSebagai Obat

SenyawaAnalgesik

Sumber DayaManusia

Zat PencemarLimbah Industri

Zat KimiaEfek Beracun

PenelitianKimia

Anestetika

IV. PRASYARAT MAHASISWA

Seluruh mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa semester 1 FK

UNSRI berhak mengikuti proses pembelajaran di blok 3 ini

V. SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti blok 3 ini mahasiswa mampu :

1. Memahami cara pembuatan larutan dengan berbagai macam derajat kepekatan,

Serta sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

2. Memahami reaksi protolitik dan reaksi kesetimbangan asam basa, perhitungan pH

Untuk sistem dapar serta senyawa amfolit, termasuk asam-asam amino

3. Memahami penggolongan, sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia dari karbohidrat

Lipid, protein

4. Memahami sifat-sifat kimia dari beberapa senyawa organik yang mempunyai

Keaktifan sebagai obat misal termasuk golongan analgetik, antibiotik, antipiretik

Hipnotik dan sedatif

5. Memahami cara penghitungan energi yang dihasilkan pada proses pembakaran zat

Page 6: Modul Blok III

Zat makanan termasuk kecepatan reaksi

6. Memahami proses kelarutan dan proses absorpsi zat makanan

7. Memahami sifat – sifat kimia dari beberapa senyawa organik yang mempunyai

keaktifan anestetik

8. Menunjukkan relevansi ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan dasar, dengan ilmu

kedokteran, sehingga dapat mengembangkan diri lebih lanjut dan bekerja lebih

baik

9. Memahami fungsi-fungsi karbohidrat, lipida dan protein dalam kaitannya dengan

sumber daya manusia dan sistem kesehatan nasional

10. Memahami akibat kelebihan zat-zat pencemar (termasuk limbah industri) yang

dapat menimbulkan masalah kesehatan

11. Memahami beberapa jenis zat yang secara umum dapat mengakibatkan efek

keracunan

12. Mengenali aspek kimia kedokteran pada penelitian bidang kesehatan di Indonesia

VI. METODE PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran akan dilakukan melalui 4 metode yaitu

a. Kuliah Terintegrasi ( 11 kali )

No Materi Kuliah Lama

1 Pengantar Blok 50 menit

2 Pendahuluan dan Ikatan Kimia 100 menit

3 Kimia Lipida 100 menit

4 Penggolongan dan Reaksi Senyawa Organik 100 menit

5 Kimia Karbohidrat dan Kimia Lingkungan 100 menit

6 Kimia Asam Amino dan Protein 100 menit

7 Sifat Larutan 100 menit

8 Volumetri 100 menit

9 Sistem Koloid 100 menit

10 Reaksi Proteolitik asam-basa 100 menit

11 Kinetika dan Termodinamika 100 menit

Page 7: Modul Blok III

b. Tutorial (1 episode )

- Kimia – Fisika

c. Laboratorium Ketrampilan ( 6 kali )

No Materi Laboratorium Ketrampilan

1 Analisa Mineral dan Enzim

2 Analisa Senyawa Organik dan Senyawa Obat

3 Analisa Karbohidrat

4 Analisa Lipida

5 Analisa Protein

6 Kromatografi dan Spektrofotometri

d. Assesmen

- Menghitung pH larutan

- Menghitung Isotonis Larutan campuran

VII. JADWAL PEMBELAJARAN

Page 8: Modul Blok III

VIII.TOPIK PEMBELAJARAN PER MINGGU

Pada minggu pertama sampai ke empat, proses pembelajaran dimulai dengan

pemberian materi dengan metode kuliah terintegrasi. Kemudian pada minggu kedua

sampai minggu ketuju pembelajaran diberikan melalui praktikum laboratorium

keterampilan. Pada minggu keenam dan ketuju proses pembelajaran dilakukan

dengan metode problem based learning dimana dua skenario akan diberikan untuk

dibahas pada kelompok diskusi. Pada mnggu ke empat belas dan limabelas ujian

MCQ

IX.SISTEM ASESMEN MAHASISWA

Evaluasi sumatif dilakukan pada pekan keenam berupa:

No Komponen yang Dinilai Metode Intrumen Bobot1 Pengetahuan dan Pemahaman Ujian Tulis MCQ 25%2 Aplikasi dan Landasan berfikir

klinis (medical reasoning)Presentasi Kasus

SOCA 25%

3 Ketrampilan medis dasar (simulasi)Ketrampilan

Peragaan OSCE 25%

4 Tutorial Observasi Check List 5%5 Tugas (Asignment) Penugasan Laporan

Tugas5%

6 Praktikum Ilmu Kedokteran Dasar

Ujian tulis praktikum

Post Test 10%

7 Aktivitas Akademik Pencatatan Portofolio

Buku log 5%

Catatan :

1. Aspek etika, pemanfaatan teknologi dan ketrampilan komunikasi terintegrasi

dalam intrumen SOCA, OSCE, SKILL LAB, Check List, Tutorial dan Buko log

2. Komponen 1 – 3 menilai pencapaian kompetensi minimal 75%

3. Komponen 4 – 7 menilai aktivitas peserta didik maksimal 25%

Page 9: Modul Blok III

4. Bila dalam satu blok ada komponen penilaian proses yang tidak dilaksanakan

(Misal post test praktikum) maka bobot komponen tersebut ditambahkan pada

komponen pencapaian kompetensi (MCQ, SOCA, OSCE) secara proporsional

5. Bila Blok tidak melaksanaka OSCE maka bobot dari komponen OSCE

ditambahkan pada MCQ dan SOCA

6. Penilaian Penugasan dan Buku Log merupakan keharusan dalam proses

pembelajaran blok maka setiap peserta didik diberi nilai default 80

7. Skema ini merupakan pedoman bagi blok, bila dianggap perlu blok boleh

melakukan modifikasi dengan terlebih dahulu berkonsultasi

VIII. DAFTAR PENGAJAR. INSTRUKTUR SKILL LAB, TUTOR, PEMBIMBING PRAKTIKUM KIMIA KEDOKTERAN

.1. Daftar Pengajar

1. Drs Sadakata Sinulingga Apt Mkes.

2. Drs Kusumo Hariyadi Apt MS.

3. Fatmawati Ssi Msi. IX. DAFTAR REFERENSI BLOK

1. Bohn H. L.B, Brian L. McNeal, George A. O'Connor. 2001. Soil chemistry, 3rd Edition. J. Wiley and Sons, New York, N.Y.

2. Corwin C.H. 1998. Introductory chemistry: concepts & connections. Prentice Hall, Upper Saddle River, N.J.

3. Christian G.D., 1994. Analytical chemistry. John Wiley & Sons, Inc., New York, N.Y.

4. Efiok B.J.S and Eduok, E.E., 2000. Basic Calculations for Chemical and Biological Analysis, 2nd Edition. AOAC International.

5. Goldberg D.E., 1994. Fundamentals of chemistry. Wm. C. Brown Publishers, Dubuque, IA.

6. Nelson D. and M.Cox. 2004. Lehninger’s Principles of Biochemistry 4rd Edition

Page 10: Modul Blok III

7. Alfred, M., J. Swarbrick and A. Cammarata. 1993. FARMASI FISIK : Dasar-dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Jilid 2, edisi Ketiga, Terjemahan Yoshita, UI Press, Jakarta.

8. H. Schoot.1980. Remington’s Pharmaeutical Sciences, 16 th Edtion, Mack Publishing, Easton

9. Murray, R.B., 2008,  Biokimia Harper, Editor,

Murray, R.B., Granner, D.K., Mayes, P.A., and Rodwell, V.W., Alih Bahasa ,

      Hartono, A., Penerbit Buku Kedokteran, EGC., Jakarta.