MODUL BATUK pd anak
Transcript of MODUL BATUK pd anak
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
1/9
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
2/9
: terjadi karena adanya zat bersifat pirogen yang terdapat pada saluran napas.Za t p i r og en i n i d a p a t
mer upak an t oks i n da r i bak t e r i a t a u ka ren a ada nya med ia to r s eper ti IL-1 yang di lepaskan
pada proses radang. Zat yang bersifat pirogen ini akanmerangsang pusat vasomotor di hipotalamus untuk
mengarahkan panas ke permukaantubuh.Sebagian besar protein, hasil pemecahan protein, dan beberapazat tertentulainnya, terutama toksin liposakarida yang dilepaskan dari membran sel bakteri dapatmenyebabkan
peningkatasn set point pada termostat hipotalamus. Zat yangmenimbulkan efek seper ti dia ta s dis ebu tpi rogen yan g di lep askan dar i bakt er i tok sik atau pirogen yang dilepaskan oleh sel-sel tubuh yang rusak atau
mengalamidegenerasi. Beberapa mediator yang dikenal dapat menginduksi demam adalah IL-1,IL-6, TNF dan
Prostaglandin (terutama Prostaglandin E
2
).
d. Dispnea
: Terjadi akibat meningkatnya resistensi elastik paru-paru atau dinding dadaatau meningkatnya resistensi nonelastik
bronkial. Tiga faktor yang sering menyertaiperkembangan sensasi dispnea:1. Kelainan gas-gas pernafasan
dalam cairan tubuh2. Jumlah kerja yang harus dilakukan oleh otot-otot pernafasan untuk
menghasilkanventilasi yang memadai.3. keadaan pikiran orang tersebut.Teori-teori terjadinya dispnea1.Reseptor-reseptor mekanik pada saluran nafas, dan dinding dada
Teori tegangan-panjang
, elem en-elemen sen sor is dan gelond ong otot seca ra khusus berperan penting dalam membandingkan
tegangan dalam otot dengan denganderajat elastisitas otot tersebut2. Kem oreseptor un tuk tekan an par sia l CO2
dan O
2
(PCO
2
dan PO2
Teori utang-oksigen3 . P e n i n g k a t a n k e r j a p e r n a f a s a n y a n g m e n g a k i b a t k a n s a n g a t m e n i n g k a t n y a r a s a sesak
nafas4. Ketidak seimbangan antara kerja pernafasan dengan kapasitas ventilasi2.
Penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan gejala pada pasien, di antaranya:
TB Anak
Bronchiolitis
Bronchitis
Pneumonia3. Penegakkan diagnosis
a ) T B A n a k
TB adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis
sistemis yang dapat mengenai semua organ, denganlokasi terbanyak di paru.
Manifestasi Klinis Gejala umum TB anak adalah :
BB tu ru n ta np a seb ab yan g je la s a t au t id ak n ai k da lam 1 bul an d en gan penanganan gizi.
Anoreksia dengan gagal tumbuh dan BB tidak naik secara adekuat.Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas, dapat disertai keringatmalam.
P embesa ran ke l en j a r l imfe supe r f i s i a l i s yang t i dak sak i t dan b i a sanyamul t i pe l .
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
3/9
Batuk lama lebih dari 30 hari.
Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.Ge ja l a s p e s i fi k s e s u a i or g a n ya n gterkena : TB kuli t ; TB tulang dan sendi(gibbus, picang); TB otak dan saraf/meningit is
dengan gejala iritabel, kuduk kaku, muntah, dan kesadaran menurun; TB mata (konjungtivitisfliktenularis,tuberkel koroid,dll)
Diagnosis1. Dicuri gai tuberk ulosis
Anak saki t dengan riwayat kontak penderita TB dengan diagnosispasti
Ana k den gan kead aan k l i n i s t i dak memba ik se t e l a h men der i t ac a m p a k ; B B m e n u r u n ,
b a t u k d a n m e n g i y a n g t i d a k m e m b a i k den gan pen gobata n ant ibioti k untu k penyaki t
pern afa san;pembesaran kelenjar superfisialis yang tidak sakit.2. Mungkin tuber kulosi s
Anak yang dicurigai TB ditambah : uji tuberkulin positif (10 mm/lebih);foto rontgen paru sugestif TB;pemeriksaan histologiss biopsi sugestif TB;respons yang baik pada pengobatan dengan OAT.3. Past i
tu berku losi sDitemukan basil TB pada pemeriksaan langsung atau biakan.
Pemeriksaan Penunjang Pem baca an ha s i l u j i tub er ku l in di l ak uk an 48- 72 jam , den gan
hasilpositif bila terdapat indurasi diameter lebih dari 10mm, meragukan bila 5-9mm. Ujituberkulin bisa diulang setelah 1-2minggu. Pada anak yang telahmen da pa t BCG , di am et er
i n d ur a si 1 5 mm k e a t a s ba r u di n ya t a ka n p os i t if , sedangkan pada anak kontak erat dengan penderita
TB aktif, diameter indurasilebih dari dan sama dengan 5mm harus dinilai positif.Ga mbar an rad iologi s yang
dicur igai TB adalah pembesaran kelenjar h i lu s , par a t r ak eal dan med ia s t i nu m, a t e lek ta s i s ,
k on s ol i da si , e fu si p l eu r a , cavitas, dan gambaran millier.
PenatalaksanaanRegimen dasar pengobatan TB adalah kombinasi INH dan RIF selama6bulan dengan PZA pada
2bulan pertama. Pada TB berat dan ekstrapulmonalbia sa n ya p en g o ba t a n d im u l a i d en ga n k om bi n a si4 - 5 o ba t s e l a m a 2 bu l a n (ditambah EMB dan streptomisin), dilanjutkan dengan INH dan RIF selama 4-10
bulan sesuai perkem bang an klini s. Pa da menin gitis TB, peri kardi tis, TBmillier, dan efusi pleura
diberikan kortikosteroid, yaitu prednison 1-2mg/kgBB/hari selama 2 minggu, diturunkan perlahan (tappering off)
sampai2-6 minggu.
b) BronchiolitisEtiol ogi d ari bronch iolitis ini k ebanyak an disebabk an ol eh vi rus Sin siumrespiratorius, virus
parainfluenza, dan adenovirus.
Patofisiologi Kar ena adan ya i n f a s i v i ru s p ada b ronk io lu s , men yeba bkan udem , ak umu las i
b r o n k u s d a n d e b r i s a n g u l e r . S e h i n g g a t e r j a d i o b t r u k s i s a l n a f a s k eci l. Vi ru s in iMenyebabkan nekrosis epitel bronkiolus dan hypersekresimucus. Yang nantinya akan
menyebabkan resistensi aliran darah sal nafasberbanding terbalik dengan radius pangkat 4 maka penebalan dinding bronkussedikit saja akan memberikan akibat
cukup besar pada aliran darah. Resistensiini men ing kat baik pada fase in spir asi mau pun eksp ira si kar ena
r adi us sq aln a f a s l e b i h k e c i l s e l a m a f a s e e k s p i r a s i t e r d a p a t m e k a n i s m e k l e p
s e h i n g g a u d a r a a k a n t e r p e r a n g k a p . P a d a s a a t t e r j a d i o b t r u k s i t o t a l p a d a
br on k i o l u s , aakan berakhir pada atelektasis. Proses ini menimbulkan gangguan difusi padaalveolu s, ven ti la si
berk uran g, dan hip oksemia . Pada keadaan yang berat biasterjadi hiperkapnia.
Manifestasi Klinik - pilek encer - batuk - rhinore- demam- sesak nafas
Pengobatan
pend erita ditemp atkan pada tempat yang sejuk dan udar a yang cukup untuk mengatasi hipoksemia.
Menggunakan antivirus = libafirin
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
4/9
Antibiotic dengan catatan digunakan apabila telah terjadi infeksisekunder dengan bakteri yang sudah
resistensi terhadap antibiotic tersebut.
Bronkodilator dan anti inflamasi
Kortikosteroid: dekxametason 0,5 mg/kg BB kemudian dilanjutkandengan dosis yang sama dibagi4/hari.
Prognosis Bisa sembuh sendiri. Pada beberapa kasus penyakit inI bisa berkembang lebihberat.
c ) B r o n c h i t i s
B r o n k i t i s a k u t a d a l a h p e r a d a n g a n a k u t p a d a b r o n k u s d a n c a b a n g - c a ba ngn ya , ya ng
men gakiba tkan ter jad inya edem a dan pemben tuk an m uku s.Walaupun diagnosis bronkitis sering
merupakan diagnosis yang sering dibuat,pada ana k k ead aan ini aga knya bukan merupa kan sua tu pen yaki t
tersendiritetapi merupakan akibat dari beberapa keadaan lain pada saluran napas atas
dan bawah. Manife fstasi klin is bia sanya t erjad i akut mengi kuti suatu infeksi saluran napas atas.
Manifestasi klinis An am ne si s d ap at di te mu i a da n ya de ma m, nye ri ke pa la , n yer i ot ot selama 3-
4 hari diikuti dengan batuk. Pada awalnya batuk bersifat kering danke r a s , k em u d i oa n be r k em ba n gmen jad i ba t uk yan g pr odu kt i f , da ha k bis a jernih a tau pululen. Batuk biasanya ber langsung 7-
10 hari, tetapi dapat jugaberlangsung samnpai 3 minggu. Pada anakj Cecil,usa untuk
emnegluarkandahak yang lengket dan kental dapat merangsang muntah, pada anak ayangle bi h tu ake lu ha n u t ama dap a t be r upa ba tu yk p r oduk t i f , , nye r i da da p ada keadaan yang l ebih be ra t.
Pada u mumnya geja la ak an men ghilan g dalam 10-1 4 h a r i . B i l a g e j a l a d a n t a n d a k l i n i s
m e n e t a p s a m p a i 2 - 3 m i n g g u , p e r l a dicurigai adanya proses kronis atau terjadi infeksi bakteri
sekunder.Pada umumnya manifestasi klinis dapat dibagi dalam beberapa stadium:a. Stad ium prodor ma l: 1-2
har i d emam dan geja la sal uran p erna fasa n bagi anatas, gejala ini sering tak nyatab. Sta dium
trakeobronkial: 4-6 hari, dengan demam, batuk mula-mula nonproduktif dan kemudian timbulekspektorasi, demam biasanya tidak tinggic. Stad ium rek on val esen : panas tur un, batuk berkur ang ,
kemudian sembuh.Stadium ini dapat terjadi infeksi sekunder oleh bakteri.Dengan demikian manifestasi klinisyang dijumpai pada penderita: Demam 37,8C-39C (jarang tinggi) Bat uk , mu la- mula ker ing dapat men jad i
berdahak, pada anak besar seringpurulen.Pada anak kecil usaha untuk mengeluarkan sekret yang
lengket dankental dapat merangsan g muntah; sekret yang tertelan da pat menyebabkanmuntah.
Nyeri dada waktu batuk sering dikeluhkan oleh anak besar bila batuknyaberat. Gejala rhinitis sebagai
manifestasi pengiring. Faring hiperemis bisa juga tampak. Rh onki bas ah kasar mer upakan tan da khasradang di bronkus; bila lendir banyak dan tidak terlalu lengket terdengar ronkhi basah kasar.
Pemeriksaan fisik
P e m e r i k s a a n f i s i k p a d a s t a d i u m a w a l b i a s a n y a t i d a k k h a s . D a p a t d it em uk an ad an ya
demam, geja la rin iti s sebagai man ifest asi pen gir ing, ataufaring hiperemis.Sejalan dengan perkembanganserta progresivitas batuk, padaauskultasi dada dapat terdengar ronki,
wheezing, ekspirium diperpanjang atauta nd a obs tr uk si la inn ya . Bil a le n di r ba n yak da n t i da k ter la lu
l en g k e t a k a n terdengar ronki basah.
Pemeriksaan penunjang Tidak ada pemer iksaan penun jang yang member ikan has il d efini tif u ntuk
diagnosis bronkitis. Pemeriksaan kultur dahak diperlukan bila etiologibronkitis harus ditemukan untuk
kepentingan terapi. Hal ini biasanyadiperlukan pada bronkitis kronis. Pada bronkitis akut pemeriksaanini tidak berarti banyak karena sebagian besar penyebabnya adalah virus.Pemeriksaan radiologis biasanya normal
atau tampak corakan bronkialmeningkat. Pada beberapa penderita menunjukkan adanya penurunan ringanuj i
fungs i p aru. Akan tetap i uji ini ti dak p erlu dilak ukan pada pend erita yangsebelumnya sehat. Jikadicurigai adanya asma sebagai penyakit yangmendasari, uji fungsi paru perlu dipertimbangkan untuk dilakukan.
Terapi Penderita tidak perlu dirawat inap kecuali ada indikasi seperti dehidrasiatau penyempitan bronkus yang berat.
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
5/9
Medikamentosa Antibiotik tidak direkomendasikan secara rutin pada bronkitis akut,bahkan
pember ian antibi otik deng an indi kasi untu k pe ncega han superin feksisaluran napas bawah tidak
memberikan keuntungan.Bronkodilator agonis
2seperti salbutamol dapat memberikanmanfaat untuk mengatasi batuk, utamanya pada keadaan yang disertai
dengantanda-tanda bronkokontriksi. Pemberian salbutamol dengan dosis 0,1mg/kgBB/kali.akan mengurangi batukdalam 7 hari, lebih baik dibandingkanpemberian antibiotik,Analges ik & a nt ip iret ik bil a diper lukan dapatdiberikan. Pemberianantitusif tidak direkomendasikan, mukolitik, dan ekspektoran,walau
belumcukup bukti klinis yang kuat, dapat dipertimbangkan diberikan bila batuknyaefektif dan pada anak diatas 2
tahun.
Suportif T e ra p i b r onk i t i s aku t s ebag i an besa r be r s i f a t sup or t i f . D i pe r l uka n i s ti raha t dan
asupan makanan yang cukup, kelembaban udara yang cukupserta masukan cairan ditingkatkan.
Pemantauan Anak-anak dengan bronkitis akut berulang harus dinilai secaraseksama untuk menemukankemungkinan adanya anomali-anomali padasaluran napas, benda asing, bronkiektasis, imunodefisiensi,
tuberkulosis,alergi, sinusitis, tonsilitis, adenoiditis, serta fibrosis kistik.
d ) P n e u m o n i a
Gejala Klinis Penegakkan di agnosis berdasar kan tanda pn eumonia berupa retraksi( p en ar i k an
di nd in g da da ba gi an ba wah ke da la m sa at be rn ap as ber sa ma dengan peningkatan frekuensi
napas), perkusi pekak, fremitus melemah, suaranapas melemah, dan ronki.Diagnosis penyakit berdasarkan
riwayat penyakit dan pemeriksaanfisis yang sesuai dengan gejala dan tanda yang diuraikan sebelumnya,
disertaipemeri ksaan pnun jang. Diagn osis et iologi dibua t berd asar kan p emerik saanmikrobiologi
dan/atau serologi. Karena pemeriksaan mikrobiologi tidak mudah dilakukan, dan bila dapat dilakukan pun kuman
penyebab tidak selaludapat ditemukan, WHO mengajukan pedoman diagnosis dan tatalaksana yanglebih sederhana.
Berdasarkan pedoman tersebut, pneumonia dibedakan atas :
Pneumonia sangat berat : bila ada sianosis sentral dan tidak sanggupminum, harus dirawat di RS dan
diberi antibiotik.
Pneumonia berat : bila ada retraksi, tanpa sianosis, dan masih sanggupminum, harus dirawat di RS dan diberiantibiotik.
Pneumonia : bila tidak ada retraksi, tetapi napas cepat :
>60x/menit pada bayi 50x/menit pada anak 2 bulan 1 tahun.
>40x/menit pada anak 1 5 tahun.Tidak perlu dirawat, cukup diberi antibiotik oral.
Bukan pneumonia : hanya batuk tanpa tanda dan gejala seperti di atas,tidak perlu dirawat, dan tidak perlu antibiotika
Bayi di bawah 2 bulan harus dirawat karena perjalan penyakit lebih bervariasi,komplikasi dan kematian sering
terjadi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis dengan predominanPMN atau dapat ditemukan leukopenia yangmenandakan prognosis buruk.Dapat ditemukan anemia ringan atau sedang.
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
6/9
Pemeriksaan radiologis memberikan gambaran bervariasi :
Becak konsolidasi merata pada bronkopneumonia.
Bercak konsolidasi satu lobus pada pneumonia lobaris.
Gambaran bronkopneumonia difus atau infiltrat interstitialis padapneumonia stafilokokkus.
Pemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan mikrobiologik, spesimen usap tenggorok, sekresinasofa ri ng , bil asan tronkus at au sputum,dar ah, asp iras i trakea , punksipleura atau aspirasi paru.
Penatalaksanaan Pengoba tan umum pas ien -pasien pneumonia bia san ya ber upa pemberian antibiotik yangefektif terhadap organisme tertentu, terapi O2 untuk mena nggu lang i h ipoksem ia , dan pen gobat an
komplikasi. Seringkalikomplikasi dan mortalitas dikaitkan dengan jenis organisme
yang menga kibat kan infeksi . Pn eumoni a pn eumokok kus biasan ya ti dak diser taikomplikasi dan jaringanyang rusak dapat diperbaiki kembali menjadi jaringanyang normal. Komplikasi yang paling sering adalah efusi
pleura ringan. Obatpilihan untuk penyakit ini adalah Penisillin CG.Adanya bakteremia juga mempengaruhi
prognosis pneumonia.Mortalitas pada pasien dengan bakteremia sekitar dua kali lebih besar daripadakasus tanpa
bakteremia. Adanya bakteremia menunjukkan lokalisasi prosesparu yang tidak efektif. Bakteremia
dapa t men imbul kan lesi metasta ti k yan gmengaikbatkan keadaan seperti meningitis, endokarditis bakterialis,
danperitonitis.Kini telah tersedia vaksin untuk melawan pneumonia pneumokokkus,dan pada 80 -9 0% or an gdewas a, efekt if un tuk melawan ser oti pepneumokokkus yang paling sering. Vaksin ini biasanya diberikan
pada kasus-
k a s u s d e n g a n r i s i k o f a t a l y a n g t i n g g i , m i s a l n y a , p a s i e n a n e m i a s e l s a b i t , m i e l o m amu lt ip le , s i n dr om n efr ot ik at au di ab et es me l i t us . P en ye ba b l ai npneumonia bakteri yang lebih
jarang pada orang dewasa adalah streptokokkusselain
Streptococcus pneumoniae
dan
Haemophillus influenzae
. Or ga ni sm e- or g a n i s m e i n i l e b i h s e r i n g m e n y e b a b k a n i n f e k s i p a d a a n a k - a n a k .
Se ca r a umum, jenis nontipikal bertangg ung jawab terhadap pneumonia yang terjadipada orang
dewasa dan paling sering menyerang pasien dengan penyakit paruobstruktif kronik (COPD).Terapi pneumoniadilandaskan pada diagnosis berupa AB untuk mengeradikasi MO yang diduga sebagai kausalnya.
Dalam pemakaian ABharus dipakai pola berfikir Panca Tepat yaitu diagnosis tepat, pilihan
ABy a n g t e p a t d a n d o s i s y a n g t e p a t , d a l a m j a n g k a w a k t u y a n g t e p a td a n peng ertian patogen esis secar a t epat. AB yan g berman faat untu k men gobati kuman intraseluler
seperti pada PA oleh kelompok M. Pneumonia adalah obatyang bisa berakumulasi intraseluler disamping
ekst ra selu ler , sepe rt i halnyaobat golongan makrolid.
Informasi Baru
1 . P n e u m o n i a
Gambaran klinis pneumonia bervariasi berdasarkan faktor-faktor infeksi yangberperan pada pasien. Karena itu
terdapat klasifikasi pneumonia, namun yang terbaik adalah klasifikasi klinis yang mengarahkan kepada diagnosisdan terapi secara empirisdengan memper timban gkan faktor- faktor terja dinya infeksi yaitu faktor
lingk unganpasien, keadaan imunitas pasien, dan mikroorganisKlasifikasi Klinis
1. Klasifikasi tradisional, meninjau ciri radiologist dan gejala klinis. Dibagi atas:a . P n e u m o n i a t i p i k a l ,b e r c i r i k a n t a n d a - t a n d a p n e u m o n i a l o b a r i s y a n g klasik antara lain berupa awitan yang aut
dengan gambaran radiologis berupaopasitas lobus atau lobularis, yang disebabkan kuman yang tipikal terutama
S.pneumoniae, Klebsiella pneumoniae,
atau
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
7/9
H. influenzae
.b . P n eumi n i a a t i p ika l , d i t an da i o l eh gan ggua n r e sp i r a s i yang men i ngka t lambat dengan
gambaran infiltrate paru bilateral yang difus. Biasanyadisebabkan oleh organisme yang atipikal dan termasuk
Mycoplasmapneumoniae, virus,
Legionella pneumophilia, Chlamydia psitacci, dan
Coxiella burnetti
.2. Klasifikasi berdasarkan lingkungan dan pejamu.a. Pneumonia Komunitas (PK), adalah pneumonia yang
didapat di komunitasdidefinisikan sebagai suatu penyakit yang dimulai di luar rumah sakit
a ta ud i d i a g n o s a d a l a m 4 8 j a m s e t e l a h m a s u k R S p a d a p a s i e n y a n g t a k t i n g g a l d ala m
fasilitas perawatan jangka panjang selama 14 hari atau lebih sebelumonset gejala. Sebagian
bes ar pa s ie n yan g m en der i ta PK m en ga lam i on set demam akut a tau sub akut , batuk dengan
at au tanpa sputum dan sesak na pas.Gejala lain yang juga sering dijumpai adalah kekakuan,
menggigil,berkerin gat, rasa tak enak di dada, pleur itis, kelela han, mialgi a, anor eksia,sakit kepala, dan
nyeri perut.b. Pneumonia Nosokomial (PN), adalah penyakit yang dimulai 48 jam setelahpasiendirawat di RS, yang tak sedang mengalami inkubasi suatu infeksi saatmasuk RS. Gejala dan tanda
PN t idak spes if ik namun sa tu a tau lebih temuankl in i s (de ma m, leu ko si t os i s , spu tu m pur ul end a n i n f i l t r a t e p a r u - p a r u a t a u progresif pada radiografi dada) dapat muncul pada sebagian besar pasien.c.
Pneumonia rekurens, terdapat dasar penyakit paru kronik.d. Pneumonia aspirasi, terdapat pasien alkoholik dan usia
tua.e. Pneumonia pada gangguan imun, pada pasien transplantasi, onkologi, AIDS.3. Sindrom klinis1. Pneumoniabakterial
Diketa hui bahwa kuman kelomp ok bakter i tert entu member ikan gambar anklinis pneumonia yang akut
dengan konsolidasi paru, dapat berupa :a. Pn eu mo n ia ba kt er ia l ti pi ka l ya n g te r ut am a me n ge n ai
p a r e n k im p a r u dalam bentuk bronkopneumoni dan pneumonia lobar.b. Pn eumonia bak teri al tipe
campuran den gan per sen tase kl in is at ipi kal yaitu perjalanan penyakit yang lebih ringan dan jarang disertai
konsolidasiparu.2. Pneumonia non bakterialDikenal pneumonia atipikal yang disebabkan olehMycopla sma, Ch lamyd ia pneumonia dan Legionella. Istilah sindrom pneumonia atipikal dipakai
untuk merangkum pula bentuk lain dengan ciri-ciri gambaran klinis yang beranekaragam danga mb ar an ra di olo gi s yan g m en yim pa n g d ar i n or ma l , re fr ak te r terhadap terapi antibiotik
standar, lambat dalam penyembuhannya, danmem pun yai ten den si untu k kambuh , yait u yang disebabkan
olehmikobakterium, jamur, virus, atau mikroorganisme lain.
2. Mycobacterium tuberculosis
Mikobakteria adalah bakteri aerob, berbentuk batang, yang tidak membentuk spora. Walaupun tidak mudahdiwarnai, jika telah diwarnai bakteri ini tahanpengh ilan g warn a (dekolo ri sas i) oleh asa m atau alkoho l dan
karena itu d inamakanbas i l ta ha n asa m .
Mycobacterium tuberculosis
menyeba bka n tuber culos is da nmerupakan patogen yang sangat penting bagi manusia.
Mycobacterium lepraemenyebabkan lepra.
Mycobacterium avium-intracellulare(kompleks
M avian
) d a n m i k o b a k t e r i a a p i t i k l a i n y a n g s e r i n g m e n g i n f e k s i p a s i e n A I D S , a d a l a h
p a t og e n ortunistik pada orang-orang dengan fungsi imun yang terganggu lainnya, dan kadang-k a da n g
menyebabkan penyak i t pada pas i en dengan s i s t em imun yang normal . T e rdapa t l eb ih da r i
50 spesiesMycobacterium
, antara lain banyak yang merupakansaprofit.
Morfologi dan Identifikasiciri khas organisme:dalam jaringan, basil tuberkel merupakan batang ramping lurusberu kur an kir a-kir a 0,4X3 m. Padaperbenihan buatan, terlihat bentuk kokus danfilamen. Mikobakteria tidak dapat diklasifikasikan
sebagi gram positif atau gramnegatif. Sekali diwarnai dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
8/9
dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Basil tuberkel yangsebenarnya ditandai oleh sifattahan
asam-misalnya 95% etil alkohol yangmengandung 3% asam hidroklorida (asam alkohol) dengan cepat akan
menghi langkanwarna semua bakter i kecual i mikobakter ia . S i fa t t ahan asam ini
te r ga nt un g pa da integritas struktur selubung berlilin. Teknik pewarnaan ziehl-neelsendipergunakanuntuk identifikasi bakteri tahan asam. Pada dahak atau irisan jaringan,
mikobakteriadapat diperhatikan karena memberi fluoresensi kuning-jingga setelah diwarnai denganzat warnafluorokrom (misalnya auramin, rodamin).
Biakan:
perbenihan untuk biakan primer mikobakteria sebaiknya meliputi perbenihannonselektif dan perbenihan selektif.
Perbenihan selektif mengandung antibiotik untuk mencegah pertumbuhan berlebihan bakteri dan jamur. Terdapat
tiga formulasi umumyang dapat dipergunakan untuk perbenihan selektif maupun nonselektif.
Perbenihan agar semisintetik:
perbenihan ini (misalnya, middlebrook 7H10 dan7H11) mengandung garam tertentu, vitamin, kofaktor,
asam oleat, albumin, katalase,gliserol, glukosa, dan malasit hijau; perbenihan 7H11 mengandung jugahidrosilatkasein. Albumin menetralisir efek toksik d an efek pengh ambatan asam lemak d alambahan
atau perbenihan. Inokula yang besar menimbulkan pertumbuhan padap er ben i h an d a l am be b er a p ami n gg u. Ka r en a in ok ul a be sa r mu n gk in me me r lu ka nperbenihan ini jadi mungkin kurang sensitif
dari perbenihan lain untuk isolasi primer mikobakte ri a. Perbenih an agar semi sin tet ik dig unakan untu k
pemantauan morfologikoloni, untuk uji kepekaan, dan dengan penambahan antibiotik sebagaiperbenihanselektif.
Perbenihan telur tebal:
perbenihan ini (misalnya lowenstein-jensen) mengandunggaram tertentu, gliserol, dan substansi
organ ik kom pleks (mi sa lnya tel ur seg ar at aukuning telur, tepung kentang, dan bahan-bahan lain dalam
bentuk kombinasi). Malasithija u d imasuk an untuk mengh ambat bakter i lain. Inokul asi kecil dalamba han ya ng b er a s a l d a r i p a s i e n a k a n t u m b u h p a d a p e r b e n i h a n i n i d a l a m w a k t u 3 - 6
m i n g g u . Dengan penambahan antibiotik, perbenihan ini digunakan sebagai perbenihan selektif.
Perbenihan kaldu
: perbenihan kaldu (misalnya middlebrook 7H9 dan 7H12)mendukung proliferasi inokula kecil. Biasanya,
mikobakteria tumbuh dalam bentuk kelompok atau sebagai sekelompok massa, akibat ciri khjas
hidrofobik permukaanselnya. Jika ditambahkan tweens (ester asam lemak yang dapat larut dalamair), iniakan membasahkan permukaan, dan karena itu memudahkan penguraian pertumbuhan
dalam perbenihan cair. Pertumbuhan seringkali lebih cepat dibandingkan padaper benih an komp leks .
Perben ih an 7H12 den gan pen amba han ant ibioti k, supl emen ,dan asam 14C palmitat adalah dasar untuk
sistem biakan BACTEC untuk mikobakteria. Selama pertumbuhan mikobakteria menggunakan asam
14C palmitat,melepaskan 14CO2
, yang terdeteksi oleh mesin. Biakan positif dapat dideteksi dengansistem ini dalam waktu kurang lebih 2 minggu.
Sifat-sifat pertumbuhan:
mik obak ter ia adalah aer ob obl iga t dan men dapat ener gidari oksidasi berbagai senyawa karbon sederhana.
Kenaikan tekanan CO2menin gkat kan pertumbu han. Aktivit as biokimi anya tida k kh as, dan
la jupertumbuhannya lebih lambat dari kebanyakan bakteri lain. Waktu penggandaan basiltu be r k e l a d a l h
sek i t ar 18 ja m. Ben tu k s ap ro fi t c en de ru ng tu mb uh le bi h cep at ,berkembangbiak dengan baikpada suhu 22-23
o
C, menghasilkan lebih banyak pigmen,dan kurang tahan asam dari pada bentuk yang patogen.
Reaksi terhadap faktor fisik dan kimia:mikobakteria cenderung lebih resistenterhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain karenasifat hidrofobik permukaanselnya dan pertumbuhan bergerombol. Zat-zat warna (misalnya hijau
ma laki t) at au antibiotika (misalnya pinisilin) yang bersifat bakteriostatik terhadap bakteri lain dapatdimas ukkan
ke dala m perben ihan tanpa mengh ambat pertu mbuha n basil tuber kel.Asam dan basa memungkinkan
-
8/7/2019 MODUL BATUK pd anak
9/9
sebagian basil tuberkel yang terkena tetap hidup; sifatini dipergunakan untuk memekatkan bahan pemeriksaan dari
klinik denganmembunuh sebagian organisme lain yang mengkontaminasi. Basil tuberkel
cuku presisten terhadap pengeringan dan dapat hidup lama dalam dahak yang kering.Var ia si : varia si da pat
ter jadi pada bentuk koloni , pembentukan pigmen, produksifakt or c or d , vi ru le n si , suh uper tu mbu ha n opt im al , dan s i fa t - s i fa t se l a t au s i f a t pertumbuhan lainnya.
Patogenisitas mikobakteria:T e r d a p a t p e r b e d a a n y a n g j e l a s d a l a m h a l k e m a m p u a n b e r b a g a i m i k o b a k t e r i a u n t u k
menyebabkan lesi pada berbagai spesies inang. Manusia dan marmut sangatrentan terhadap infeksi
Micobacterium
tuberculosis,
se da n gk a n un gg a s d an sa pi bersifat resisten.
Mycobacterium tuberculosis
dan
Mycobacterium bovissama-samapatogenik terhadap manusia. Jalur infeksi (melalui sistem pernafasan atau
saluranpencernaan) menentukan pola lesi. Di negara berkembang,
Mycobacterium
bovis
sangat jarang
ditemui. Beberapa mikobakterium atipik (misalnya
Mycobacterium
kansasii
) menyebabkan penyakit manusia yang tidak dapat dibedakan darituberkulosis; bakteri lain (misalnya
Mycobacterium
fortuitumi
) hanya menyebabkanlesi permukaan tau berperan sebagai oportunis.
P e m e r i k s a a n b a k t e r i o l o g i k t e r d i r i a t a s 5 m a c a m
1. Sediaan mikroskopik Bahan berup a pus, jarin gan kulit dan jaringan kelen jar g etah benin g.
Padapewarnaan dengan Ziehl Neelsen, atau modifikasinya, jika positif kuman tamp ak berwarna
merah pada dasar yang biru. Kalau positif belum berarti kuman tersebut M.tuberkulosis, oleh karena ada kuman lainyang tahan asam, misalnya M. leprae.2. Kultur Kultur dilakukan pada media Lowenstein-Jensen, pengeraman pada
suhu 37.Jika positif koloni tumbuh dalam waktu 8 minggu. Kalau hasil kultur positif, berartipasti
kuman tuberkulosis.3. Binatang percobaanDipakai marmot, percobaan tersebut memerlukan waktu 2 bulan.4. Tes
biokimiaAda beber apa macam, misaln ya tes nia sin d ipaka i unt uk mem bedaka n jen ishuman denganyang lain. Jika tes niasin positif berarti jenis human.5. Percobaan resistens