Modul Alogaritma
-
Upload
odhe-bakri -
Category
Documents
-
view
37 -
download
1
Transcript of Modul Alogaritma
MODULȱS1ȱILKOMȱSWADAYAȱ
Praktikumȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱȱ
AlgoritmaȱdanȱPemrogramanȱ
LaboratoriumȱKomputerȱDasarȱIlmuȱ
Komputerȱ
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Daftar Isi
MODUL I FREE PASCAL DAN PEMROGRAMAN PASCAL
MODUL II TIPE DATA DALAM PEMROGRAMAN PASCAL
MODUL III INPUT OUTPUT DI DALAM PASCAL
MODUL IV STRUKTUR PERCABANGAN
MODUL V STRUKTUR PERULANGAN
MODUL VI PEMROGRAMAN MODULAR
MODUL VII TIPE DATA TERSTRUKTUR
MODUL VIII PENGURUTAN DATA
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL I
FREE PASCAL DAN PEMROGRAMAN PASCAL
Tujuan
• Praktikan dapat mengenal Free Pascal dan IDE-nya
• Praktikan dapat mengenal Bahasa Pemrograman Pascal
• Praktikan dapat membuat program sederhana dengan menggunakan bahasa pemrograman
Pascal
FREE PASCAL
Pendahuluan
Free Pascal adalah kompiler 32-bit untuk prosesor i386 dan m68k. Sampai saat ini, Free Pascal
mendukung sistem operasi DOS, LINUX, AMIGA (hanya versi 0.99.5), WINDOWS, FREEBSD, NETBSD,
dan NETWARE.
Free Pascal didesain sedemikian rupa sehingga bisa mengenali kode program yang dibuat dengan
menggunakan Turbo Pascal 7.0 dan Delphi 7. Akan tetapi, dibandingkan Turbo Pascal 7.0 dan Delphi
7, Free Pascal mempunyai kelebihan, yaitu bisa bejalan di sistem operasi yang bebeda.
Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai Free Pascal, anda bisa mengunjungi situs berikut ini:
• http://www.freepascal.org/
• http://community.freepascal.org:10000/
IDE Free Pascal
IDE (Integrated Development Environment) menyediakan user interface yang nyaman bagi
pengguna Free Pascal. IDE mengandung editor, debugger, symbol browser, dan sebagainya. IDE
Free Pascal dibuat mirip dengan IDE Turbo Pascal, hal ini ditujukan agar pengguna mudah
menggunakannya.
Untuk memulai IDE Free Pascal, Klik Start Menu | All Programs | Free Pascal | Free Pascal
(Windows XP).
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Catatan:
Tampilan IDE dapat diubah dari Window Mode ke Full Screen Mode atau sebaliknya dengan cara
menekan tombol Alt + Enter pada Keyboard.
Di dalam IDE Free Pascal, ada beberapa menu yang akan sering digunakan selama praktikum
berlangsung adalah:
• File | New
Menu ini digunakan untuk membuat program baru
• File | Open (F3)
Menu ini digunakan untuk membuka program yang sudah ada
• File | Save (F2)
Menu ini digunakan untuk menyimpan program ke direktori tertentu
• File | Change Dir
Menu ini digunakan untuk mengubah direktori kerja
• File | Exit (Alt + X)
Menu ini digunakan untuk keluar dari IDE Free Pascal
• Run | Run (Ctrl + F9)
Menu ini digunakan untuk meng-compile program, kemudian menjalankannya.
Untuk lebih lengkapnya, anda bisa buka file C:\FPC\2.0.4\doc\user.pdf.
Merubah Direktori Kerja
Secara default, direktori kerja Free Pascal adalah C:\FPC\2.0.4\bin\i386-win32\. Direktori kerja
ini dapat diubah ke direktori lain dengan cara:
• Klik menu File | Change Dir
• Pada Directory Tree, Klik Dua Kali Dirves
• Kemudian pilih direktori kerja baru yang anda inginkan, misalnya D
• Anda juga bisa memilih sub direktori pada drive D sebagai direktori kerja
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Perubahan direktori kerja akan mempermudah anda untuk menyimpan atau membuka file – file
program Pascal.
PEMROGRAMAN PASCAL
Bentuk Umum Program Pascal
Secara umum, struktur program Pascal adalah sebagai berikut:
{judul program}
[program nama_program;]
{deklarasi}
[uses deklarasi_penggunaan_unit;]
[label deklarasi_label;]
[const deklarasi_konstanta;]
[type dekalrasi_tipe_data;]
[var deklarasi_variabel;]
[function deklarasi_fungsi;]
[procedure deklarasi_prosedur;]
{bagian_utama}
begin
[statemen;]
end.
Bagian – bagian Program Pascal:
• Judul Program
Merupakan bagian identifikasi nama program. Tujuannya untu mempermudah mengenali dan
manajemen kode sumber.
• Deklarasi
Merupakan bagian deklarasi pengenal – pengenal (identifier) yang digunakan dalam program.
Deklarasi program bersifat opsional khusus, artinya jika diperlukan maka harus ada dalam
program dan apabila tidak diperlukan maka boleh tidak dicantumkan. Deklarasi program
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
termasuk identifier (pengenal), yaitu kata-kata yang diciptakan oleh pemrogram untuk
mengidentifikasi sesuatu.
Syarat identifier:
• Harus diawali oleh alphabet.
• Huruf besar/ kecil yang digunakan dianggap sama.
• Penyusun dari sebuah identifier tidak boleh berupa: tanda baca, tanda relasi, symbol
arithmatik, karakter khusus atau reserved word.
• Tidak boleh dipisahkan dengan spasi, apabila hendak dipisahkan maka menggunakan tanda (
_ ).
• Panjang identifier tidak dibatasi tetapi sebaiknya gunakan se-efektif mungkin.
• Program Utama
Bagian yang mutlak harus ada. Bagian ini merupakan bagian minimal yang harus ada dari suatu
program Pascal, dimulai dengan begin dan diakhiri dengan end. (end diikuti dengan tanda
titik).
Program Pertama
Coba anda buat program baru dan simpan di dirive D. Kemudian anda ketik sintaks di bawah ini:
program program_pertamaku;
begin
writeln('Halo Dunia');
readln;
end;
Kalau sudah anda ketik, ada jalankan dengan klik menu Run | Run atau tekan tombol (Ctrl + F9)
pada keyboard.
Catatan:
Sebelum menjalankan suatu program, ada baiknya program tersebut disimpan terlebih dahulu
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL II
TIPE DATA DALAM PEMROGRAMAN PASCAL
Tujuan
• Praktikan dapat mengenal tipe data di dalam Pascal
• Praktikan dapat membuat program sederhana dengan menggunakan variable yang memiliki
tipe data tertentu
Apa itu tipe data? Apabila anda mendeklarasikan variabel pada Pascal, anda harus menentukan tipe
datanya. Tipe data ini menentukan nilai yang dapat disimpan oleh variable tersebut dan operator –
operator yang dapat dikenakan padanya. Sebagai contoh, tipe data integer hanya dapat menyimpan
bilangan bulat dari -32768 .. 32767, dan operator yang dapat dikenakan padanya antara lain
operator penjumlahan, perkalian, pembagian, dan sebagainya.
TIPE DATA DALAM PEMROGRAMAN PASCAL
Secara umum, tipe data dalam pemrograman Pascal adalah:
• Tipe data sederhana
o Tipe data standard (standard data type)
--> Integer, Real, Boolean, Char, dan String
o Tipe data didefinisikan pemakai (user defined data type)
--> subrange dan enumerasi
• Tipe data terstruktur
--> Array, record, set, file
• Tipe data penunjuk
--> Pointer
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Tipe Data Standard
• Integer
Tipe integer adalah tipe data yang nilainya bulat. Ada 5 macam tpe integer, yaitu:
Tipe Jangkauan Nilai (Range) Format
Shortint -128 .. 127 Signed 8 bit
Integer -32768 .. 32767 Signed 16 bit
Longint -2147483648 .. 2147483647 Signed 32 bit
Byte 0 .. 255 Unsigned 8 bit
Word 0 .. 65535 Unsigned 8 but
Contoh deklarasi:
Var A, B, C : Integer;
D, E, F : Longint;
Operasi – operasi yang bisa dikerjakan pada data bertipe integer adalah:
• Operasi merupakan operasi yang memerlukan dua buah operand. Adapun◊biner macamnya
adalah:
• Penjumlahan (+), Pengurangan (-), dan Perkalian (*)
• Pembagian (/) dengan hasil merupakan bilangan real
• Pembagian integer (div) yaitu operasi pemenggalan. Hal ini berarti bagian pecahan akan
dihilangkan. Misal: 5 div 2, hasilnya adalah 2
• Modulus (mod), merupakan operasi untuk menghasilkan sisa pembagian. Misal: 5 mod 2,
hasilnya adalah 1.
• Operasi uner, merupakan operasi yang hanya memerlukan satu operans saja. Misal: -5, +24.
• Operasi bit per bit (Bitwise Operation), yang terdiri atas:
• Bitwise Negation, berguna untuk merubah nilai bit 1 menjadi bit 0 dan sebaliknya bilai bit
0 menjadi bit 1.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
• Bitwise AND, digunakan untuk membandingkan dua bit yang bersesuaian dari dua buah
nilai, hasilnya adalah 1 jika keduanya adalah 1, pada kondisi lainnya hasilnya 0.
• Bitwise OR, digunakan untuk membandingkan dua bit yang bersesuaian dari dua buah nilai,
hasilnya adalah 1 jika salah satu atau keduanya 1, pada kondisi lainnya hasilnya 0.
• Bitwise XOR (eXclusive OR), digunakan untuk membandingkan dua bit yang bersesuaian
dari dua buah nilai, hasilnya adalah 1 jika salah satu bernilai 1, pada kondisi lainnya adalah
0.
Tabel logikan untuk NOT, AND, OR, dan XOR
A B NOT A NOT
B
A AND B A OR B AXOR B
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
• Shift Left (Shl), digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kiri dengan nilai 0. Misal
Begin
Write(6 shl 2);
End.
Hasil eksekusi program adalah 24
Penjelasan: nilai biner dari 6 adalah 0000000000000110 digeser 2 bit ke kiri menjadi
0000000000011000 = 24
• Shift Right (shr), digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kana dengan nilai bit 0.
• Real
Real merupakan tipe bilangan pecahan. Bilangan real bisa dinyatakan dalam bentuk
eksponensial. Ada 5 macam tipe real, yaitu:
Tipe Jangkauan Nilai Digit Signifikan Ukuran
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Tipe Jangkauan Nilai Digit Signifikan Ukuran
Real 2,9 x 10-38 .. 1,7 x 1038 11 - 12 6 byte
Single 1,5 x 10-45 .. 3,4 x 1038 7 - 8 4 byte
Double 5.0 x 10-324 .. 1,7 x 10308 15 - 16 8 byte
Extended 3,4 x 10-4932 .. 1,11 x 104932 19 - 20 10 byte
Comp -263 + 1 .. 263 - 1 19 - 20 8 byte
Contoh deklarasi:
Var A, B, C : Real;
D, E, F : Double;
Operasi – operasi yang bisa dikerjakan oleh tipe data real adalah:
• Operasi biner, seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), dan pembagian (/)
• Operasi uner. Contoh: -4.25, +1.25
• Boolean
Boolean adalah tipe data yang hanya mempunyai dua kemungkinan, yaitu true dan false.
Biasanya tipe data ini digunakan untuk perbandingan.
Var A, B, C : Boolean;
Operator NOT, OR, AND, dan XOR dapat dibentuk secara bersamaan menjadi sebuah ungkapan
Boolean yang rumit.
Misal:
Var A,B,C: Boolean;
Begin
C := false; B := true;
A := (Not(C) AND Not (B)) XOR (C);
Write(A); readln;
End.
Menurut anda, berapakah nilai A?
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
• Char
Char adalah semua tombol yang terdapat pada keyboard atau lebih lengkapnya semua karakter
yang terdapat pada kode ASCII.
Catatan : Apabila char ingin dijadikan sebagai konstanta maka karakter yang dimasukkan harus
diapit dengan tanda kutip satu. Dan apabila karakter itu berupa tanda kutip satu maka harus
diapit dengan dua tanda kutip satu
Beberapa fungsi untuk memanipulasi tipe daa char:
o Ord(x) dengan x adalah data bertipe char. Fungsi ini digunakan untuk memperoleh
nilai urutan dalam kode ASCII yang digunakan untuk melambangkan karakter
tersebut. Contoh: Ord('C') adalah 67.
o Char(x) dengan x adalah data bertipe byte. Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi
Ord. Nilai yang diperoleh merupakan karakter ASCII yang dinyatakan dengan urutan
ke x. Contoh: Char(67) adalah 'C'.
o Pred(x) dengan x adalah data bertipe char. Fungsi ini digunakan untuk mengetahui
karakter yang mendahului x. Contoh: Pred('h') adalah 'g'.
o Succ(x) dengan x adalah data bertipe char. Fungsi ini digunakan untuk mengetahui
karakter sesudah x. Contoh: Succ('h') adalah 'i'. Jika x tidak mempunyai penerus,
maka nilai fungsi ini tidak terdefinisikan.
o Upcase(x) dengan x adalah data bertipe char. Jika x merupakan huruf kecil maka
akan dikembalikan huruf kapitalnya. Contoh: upcase('a') adalah 'A'.
• String
String adalah data yang berisi sederet karakter yang terletak diantara tanda kutip satu. Jika
karakter kutip merupakan bagian dari konstanta string, maka ditulis dengan menggunakan dua
buah tanda kutip satu berurutan. Nilai data string akan menempati memori sebesar maksimla
jumlah karakter yang dapa ditampung ditambah denga 1 byte (index ke-0) untuk menyimpan
panjang string yang sebenarnya. Jika panjang string tidak ditulis, maka panjang string dianggap
255 karakter. Panjang string yang diijinkan antara 1 sampai 255.
Bentuk umum dari deklarasi tipe string adalah:
Var pengenal : string[panjang];
dimana
pengenal : nama variabel
panjang : bilangan bulat yang menunjukkan banyaknya karakter (1 – 255).
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Untuk tipe data string, operator yang berlaku adalah operator penggabungan (+).
Tipe data didefinisikan pemakai (user-defined data type)
• Subrange
Tipe data subrange adalah suatu range yang menunjukkan nilai terkecil dan nilai terbesar yang
dapat dipergunakan. Deklarasi tipe data subrange mempunyai bentuk:
Type pengenal = konstanta1 .. konstanta2;
dimana:
pengenal : nama tipe data yang dideklarasikan
konstanta1 : batas bawah nilai data
konstanta2 : batas atas nilai data
Kedua konstanta di dalam subrange harus bertipe ordinal yang sama, di mana nilai konstanta
pertama lebih kecil atau sama dengan nilai konstanta kedua. Tipe data real tidak dapat
digunakan sebagai nilai subrange, karena buka tipe ordinal. Contoh:
Type tanggal = 1 .. 31;
bulan = 1 .. 12;
• Enumerated
Tipe data enumerated (skalar) menunjukkan kumpulan dari nilai yang urutannya sudah pasti.
Nilai dari tipe yang dideklarasikan ini akan diwakili dengan pengenal – pengenal (identifiers)
yang akan menjadi nilai suatu konstanta. Contoh:
Type bahasa = (delphi, java, c, pascal, basic);
bulan = (maret, april, mei, juni, juli);
Tipe data bulan mempunya 5 elemen dari maret sampai juli. Dari urutannya, maret adalah
identifier berupa konstanta bernilai 0 dan juli bernilai 4. Yang perlu diperhatikan dengan tipe data
skalar ini adalah tipe data ini sudah berbeda dengan tipe standar yang ada dan pascal tidak
mengijinkan operasi dengan tipe data yamg berbeda.
Derajat Operator
Anda sudah mengenal beberapa tipe data di dalam Pascal dan operatornya. Di dalam Pascal,
operator – operator tersebut memiliki derajat atau tingakatan. Adapun kegunaan dari derajat ini
adalah Pascal dapat menentukan operator mana yang akan di jalankan terlebih dahulu.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Misal: x := 4 + 5 * 3
Menurut anda, berapakah nilai dari x? Apakah 27 (hasil dari 9 * 3) atau 19 (hasil dari 4 + 15)
Berikut ini urutan operator berdasarkan derajatnya:
@, not, *, /, div, mod, as, and, shl, shr, +, -, or, xor, :=, <>, <, >, <=, >=, in
Berdasarkan dari urutan operator di atas, maka nilai x pada x := 4 + 5 * 3 adalah 19, karena
operator * lebih dulu dikerjakan daripada operator +.
Akan tetapi, jika kita ingin agar operator + dikerjakan terlebih dahulu, kita bisa meletakkan operasi
penjumlahan tersebut di dalam kurung, musalnya: x := (4 + 5) * 3. Di sini nilai x itu adalah 27,
karena di dalam Pascal operasi yang di dalam kurung akan dilakukan terlebih dahulu, tidak
dipengaruhi oleh derajat operator.
Latihan:
1. Buatlah program untuk mengalikan dua buah bilangan!
2. Buatlah program untuk menghitung luas lingkaran!
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL III
INPUT OUTPUT DI DALAM PASCAL
Tujuan:
• Praktikan dapat mengenal beberapa prosedur dan fungsi standard dalam Pascal untuk
keperluan input dan output.
• Praktikan dapat membuat program dengan menggunakan prosedur dan fungsi standard
tersebut
Write dan Writeln
Perintah ini digunakan untuk mencetak kata-kata atau variable ke layer kompuer. Sebagai contoh
untuk mencetak kata ‘Sedang Belajar Pascal’, perintah yang diberikan adalah:
Write(‘Sedang Belajar Pascal’);
atau
Writeln(‘Sedang Belajar Pascal’);
Jika menggunakan write, setelah mencetak kata – kata atau variable, kursor akan diletakkan di
samping hasil cetakan. Jka menggunakan perintah writeln, setelah mencetak kata – kata atau
variable, kursor akan dipindahkan ke bawah satu baris dengan posisi horizontal pada awal baris.
Untuk mencetak suatu variable, tidak perlu tanda petik satu. Contoh:
Var A : integer;
Begin
A:= 9;
Writeln(A);
End.
Dengan menggunakan write atau writeln, kita bisa menampilkan kata – kata dan variable dengan
tanda koma (,) sebagai pemisah antara variable dan kata - kata, Contoh:
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Var A : integer;
Begin
A:= 9;
Writeln(‘Nilai A adalah ’, A);
End.
Terkadang kita menemukan prosedur write atau writeln yang ditulis seperti ini,
writeln(‘Asyik’: Jika ditulis seperti ini, maka akan menghasilkan space yang◊10) disediakan untuk
menuliskan kata asyik di layar monitor adalah 10 karakter, mulai dari kiri ke kanan. Coba tuliskan
program berikut ini:
begin
write(‘Sehat’: 10); write(‘Senang’: 10);
readln;
end.
Perhatikan apa yang terjadi pada penggalan program di atas!
Selain itu, dengan menggunakan write atau writeln, kita dapat mengatur berapa banyak angka di
belakang koma yang akan ditampilkan di layar monitor jika kita ingin menampikan bilangan real,
caranya adalah dengan menuliskan seperti program di bawah ini
Begin
Write(1/3: 5 : 2); write(2/3: 5: 2);
Readln;
End.
Read dan Readln
Read atau readln digunakan untuk menerima masukan dari user untuk disimpan ke dalam suatu
variable. Contoh:
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Var A: Integer;
Begin
Write(‘Masukkan nilai A: ’);readln(A);
Writeln(‘Nilai yang anda masukkan adalah: ’, A);
End.
Catatan:
Terkadang kita menggunakan fungsi readln pada satu baris sebelum kata end.. Hal ini dimaksudkan
agar suatu program tidak akan langsung terminate (berhenti) tanpa menunggu suatu masukan dari
user. Adapun masukan tersebut berupa penekanan tombol enter pada keyboard.
Komentar
Komentar adalah bagian dari program yang tidak akan diproses oleh compiler (Free Pascal).
Komentar hanya digunakan untuk dokumentasi saja. Cara pemberian komentar adalah dengan
menambahkan // untuk 1 baris atau {…} untuk lebih dari 1 baris. Contoh pemberian komentar:
Program Komentar;
Begin
//Ini Adalah Komentar
(Pernyataan – pernyataan ini
Tidak kan Diproses}
End.
Unit
Di dalam Pascal, ada bagian yang disebut sebagai unit. Unit ini menyimpan fungsi dan prosedur
standard yang sudah didefinisikan oleh pembuat compiler. Beberapa unit standard yang ada dalam
Pascal adalah Crt, System, Graph, Dos, Printer, dan Overlay. Cara penggunaan unit adalah dengan
menambahkan statemen:
Uses nama_unit;
pada bagian Deklarasi.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Misal:
Uses Crt;
Beberapa fungsi dan prosedur yang ada dalam unit Crt:
Clrscr
Clrscr adalah suatu prosedur untuk membersihkan layer. Contoh:
Uses crt;
Begin
clrscr;
Writeln(‘Layar Sudah Bersih’);
Readln;
End.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Readkey
Readkey adalah fungsi masukan yang hanya akan mengambil satu karakter masukan. Jenis variable
yang dapat diinput oleh readkey pun hanya jenis variable karakter. Contoh:
Uses crt;
Var A : Char;
Begin
Write(‘Tekan karakter apa saja di dalam keyboard’);
A := Readkey;
Writeln(‘Karakter yang barusan anda tekan adalah: ’, A);
Readln;
End.
TextBackground
TextBackground merupakan prosedur untuk mengganti warna background tulitan yang ditampilhan
di layer dengan warna yang kita inginkan. Perintah yang digunakan adalah:
Textbackground(warna);
Warna merupakan variable yang bias diganti dengan nama warna atau nilai warna tersebut:
Warna Konstanta Nilai Warna Konstanta Nilai
Hitam Black 0 Coklat Tua Dark Brown 8
Biru Blue 1 Biru Muda Light Blue 9
Hijau Green 2 Hijau Muda Light Green 10
Cyan (Biru Cyan 3 Cyan Muda Light Cyan 11
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Laut)
Merah Red 4 Merah Muda Light Red 12
Magenta Magenta 5 Magenta Muda Light
Magenta
13
Coklat Brown 6 Kuning Yellow 14
Coklat Muda Light Gray 7 Putih White 15
Contoh:
Uses Crt;
Begin
Textbackground(Red);
Writeln(‘Laboratorium Komputasi FMIPA UGM’);
Readln;
End.
Textcolor
Textcolor merupakan prosedur yang digunakan untuk mewarnai tulisan. Perintahnya adalah:
Textcolor(warna);
Cara pengisian warna sama dengan Textbackground.
Contoh:
Uses crt;
Begin
Textbackground(Red);
Textcolor(Blue);
Writeln(‘Laboratorium Komputasi FMIPA UGM’);
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Readln;
End.
Beberapa fungsi dan prosedur untuk operasi Aritmatika:
Sqr(Value) fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai perpangkatan◊
Sqrt(Value) fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai akar pangkat dua◊
Abs(Value) untuk menghasilkan nilai mutlak◊
Ln(Value) untuk mencari nilai logaritma natural◊
Exp(Value) untuk mencari nilai eksponennya◊
Trunc(Value) untuk memotong nilai real ke suatu nilai integer◊
Round(Value) untuk membulatkan nilai real ke nilai integer yang terdekat◊
Latihan:
1. Buatlah sebuah program untuk menjumlahkan dua buah bilangan bulat, a dan b. Program
menerima masukan dari user.
2. Buatlah sebuah program untuk mengalikan dua buah bilangan bulat, a dan b. Program
menerima masukan dari user.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL IV
STRUKTUR PERCABANGAN
Tujuan
• Praktikan dapat mengenal struktur percabangan di dalam Pascal
• Praktikan dapat membuat program dengan menggunakan struktur percabangan
Struktur percabangan atau sering disebut dengan struktur kontrol ini memungkinkan programmer
untuk membuat program yang dapat memilih satu langkah di antara sejumlah langkah untuk
dikerjakan.
Dalam Pascal disediakan 2 buah struktur kontrol seleksi, yaitu:
1. Struktur IF……THEN…..
Merupakan struktur kontrol di mana suatu aksi dilaksanakan berdasarkan kondisi logikanya (benar
atau salah). Struktur if .. then … sendiri memiliki 4 jenis, yaitu:
• Bentuk 1
if (kondisi) then aksi;
{Jika kondisi benar maka aksi akan dilaksanakan dan sebaliknya }
• Bentuk 2
if (kondisi) then aksi1 else aksi2 ;
{Jika kodisi benar maka aksi1 diaksanakan, jika kondisi salah maka aksi2 akan
dilaksanakan}
• Bentuk 3
if (kondisi1) then aksi1 else
if (kondisi2) then aksi2 else
……………………..
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
if (kondisi-n) then aksi-n ;
{Jika kondisi1 benar maka aksi1 dilaksanakan tanpa membaca kondisi2 dan seterusnya.
Jika kondisi1 salah maka aksi2 dilaksanakan tanpa membaca aksi3 dan selanjutnya.
Demikian seterusnya}
• Bentuk 4
if (kondisi1) then aksi1 ;
if (kondisi2) then aksi2 ;
……………………….
if (kondisi-n) then aksi-n ;
{Masing-masing kondisi akan dibaca dan aksi akan tetap dilaksanakan. Jadi masing-
masing struktur terpisah satu dengan yang lain}
Contoh program 1:
Program menghitung akar kwadrat
uses crt;
var A,B,C:integer;
x1,x2,D:real;
begin
clrscr;
write('Baca koofisien:');readln(A,B,C);writeln;
writeln(A,'x*x + (',B,') x +',C);
if A=0 then writeln('Bukan persamaan kwadrat') else
begin
D:=(B*B) - (4*A*C);
writeln('Determinannya :',D:2:2);readln;
if D>0 then
begin
writeln('Persamaan kwadrat mempunyai 2 akar yang berbeda');
x1:= (-B + sqrt(D))/(2*A);
x2:= (-B - sqrt(D))/(2*A);
writeln('Akar-akarnya adalah:',x1:2:2,'dan',x2:2:2);
end else
if D=0 then
begin
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
writeln('Persamaan kwadrat mempunyai akar yang sama'
x1:= -B/(2*A);
x2:= -B/(2*A);
writeln('Akar-akanya adalah:',x1:2:2);
end else
writeln('Tidak memiliki akar riil');
end;
readln;
end.
Contoh Program 2:
Program Konversi nilai
Uses Crt;
var Nilai : Byte;
begin
clrscr;
write('Baca nilai :');readln(Nilai);
if nilai>=80 then write('Nilai = A') else
if nilai>=65 then write('Nilai = B') else
if nilai>=41 then write('Nilai = C') else
if nilai>=26 then write('Nilai = D') else
write('Nilai = E');
readln;
end.
Catatan:
Jika anda menggunakan else, perlu diinga bahwa satu baris sebelum else tidak
diperkenankan mengandung tanda ;
2. Struktur CASE…OF…
Merupakan peluasan dari struktur IF. Karena kalau dalam struktur IF hanya disediakan dua
pilihan (berdasarkan kondisi logikanya) maka dalam struktur Case ..of dimungkinkan untuk
memilih satu pilihan di antara banyak pilihan yang ada. Bentuk umumnya :
Case var_pilih of
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Pilih1 : aksi1 ;
Pilih2 : aksi2 ;
……………. ;
pilih-n : aksi-n ;
end;
atau
Case var_pilih of
pilih1 : aksi1 ;
pilih2 : aksi2 ;
……………. ;
pilih-n : aksi n;
else aksi-n+1
end;
Catatan :
Ekspresi yang digunakan dalam statemen Case adalah yang mempunyai tipe ordinal yaitu
dengan batas antara (-32768 s/d 32767). Sehingga tipe lain seperti integer yang bertipe
longint, tipe string atau real tidak boleh digunakan.
Contoh program 3:
Program Konversi nilai 2
Uses Crt;
Var Nilai : integer;
begin
Clrscr;
write('Baca nilai =');readln(Nilai);
Case Nilai of
0..25 : writeln('Nilainya = E');
26..39 : writeln('Nilainya = D');
40..64 : writeln('Nilainya = C');
65..79 : writeln('Nilainya = B');
80..100: writeln('Nilainya = A');
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
else
writeln('Tidak ada nilai yang dimaksud');
end;readln;
end.
Catatan : Program ini akan memberikan nilai yang sama persis dengan yang menggunakan struktur
IF.
Latihan
1. Buatlah program untuk menentukan suatu bilangan yang dimasukkan oleh user, merupakan
bilangan genap atau ganjil
2. Buatlah sebuah program untuk menentukan bilangan tahun yang dimasukkan oleh user
merupakan bikangan tahun kabisat atau bukan
3. Buatlah sebuah program yang akan meneriman masukan bilangan bulat dari user. Jika
bilangan yang dimasukkan 0, maka program akan menampilkan string ‘Minggu’; jika user
memasukkan bilangan 1, maka program akan menampilkan string ‘Senin’; dan seterusnya
sampai Sabtu; jika user memasukkan bilangan lebih dari 6, maka akan keluar string ‘Hari
tidak valid’.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL V
STRUKTUR PERULANGAN
Tujuan
• Praktikan dapat mengenal struktur perulangan di dalam Pascal
• Praktikan dapat membuat program dengan menggunakan struktur perulangan
Perulangan
Dalam membuat suatu program kadang-kadang diinginkan agar program tersebut mampu
memproses hal yang sama secara berulang-ulang sampai ditemukan suatu nilai tertentu yang
diinginkan atau mencapai batas yang telah ditentukan. Untuk itu maka Turbo Pascal telah
menyediakan suatu struktur perulangan yang memudahkan untuk melakukan proses tersebut,
sehingga kode-kode dalam program menjadi lebih sederhana. Ada beberapa struktur perulangan,
yaitu :
o Struktur FOR….DO….
o Struktur WHILE…DO……
o Struktur REPEAT…UNTIL….
a) Struktur FOR
Ada 2 jenis struktur FOR, yaitu :
Ascendant (Naik) dan Descendant (Turun)
Naik
Format : For count := awal to akhir do aksi/ blok aksi ;
Catatan :
Nilai awal <= nilai akhir
Variabel count akan naik satu setelah menyelesaikan aksi
Turun
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Format : For count := awal downto akhir do aksi1/ blok aksi ;
Catatan :
Nilai awal >= nilai akhir
Variabel count akan turun satu setelah menyelesaikan aksi
Struktur FOR hanya dapat digunakan pada cacah perulangan yang diketahui (berapa kali
perulangan tersebut akan dilakukan).
Contoh program :
Program Latihan1:
uses Crt;
var N,i :integer;
begin
clrscr;
write('Baca nilai : ');readln(N);
for i:= 1 to N do
write(i:3);
readln;
end.
Hasil Run Program :
Baca nilai : 7
1 2 3 4 5 6 7
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Program Latihan2:
uses Crt;
var N,i :integer;
begin
clrscr;
write('Baca nilai : ');readln(N);
for i:= N down to 1 do
write(i:3);
readln;
end.
Bagaimanakah output untuk Program Latihan2?
b) Struktur WHILE .. DO..
Format : While (kondisi) do Aksi/blok aksi
Kondisi: Ekspresi Boolean
Di dalam struktur while … do … pengecekan untuk melakukan perulangan dilakukan pada
awal proses dan perulangan akan dikerjakan selama kondisi benar. Oleh karena itu, perlu adanya
suatu proses yang dapat mengontrol kondisi agar dapat menghentikan proses.
Contoh program :
Program Latihan3;
uses crt;
var i:integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan angka :');readln(i);
while i<5 do
begin
write('Matematika UGM');
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
i:=i+1;
end;
readln;
end.
Hasil Run program :
Masukkan angka :1
Matematika UGMMatematika UGMMatematika UGMMatematika UGMMatematika UGM
Keterangan :
Program di atas akan dilaksanakan jika angka yang kita masukkan kurang dari atau sama dengan
lima. Dan dalam program di atas yang bertugas menghentikan perulangan adalah proses i:= i+1;
sebab jika tidak ada statement itu, apabila angka yang kita masukkan benar <= 5 maka program
akan berulang sampai tak hingga banyak.
Catatan :
Struktur perulangan while..do dapat digunakan untuk melakukan perulangan baik yang diketahui
maupun yang tidak diketahui jumlah perulangannya.
c) Struktur REPEAT..UNTIL..
Format : Repeat aksi/ blok aksi until (kondisi) ;
(kondisi) di sini berupa Boolean.
Perulangan dilakukan terus-menerus hingga diperoleh kondisi bernilai benar. Dalam hal inipun
diperlukan adanya kondisi yang dapat mengontrol program agar program dapat berhenti namun
berbeda dengan while do yang kontrolnya ditempatkan pada awal proses, maka repeat until
kontrolnya diletakkan pada akhir proses.
Contoh program :
PROGRAM Latihan4;
Uses crt;
var
n,tot,x: integer;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Mean: real;
begin
clrscr;
tot:=0;
n:=0;
write ('Baca data :');readln(x);
repeat
tot:= tot + x;
n:= n + 1;
write('Data lagi :');readln(x);
until x=0;
end.
Hasil Run Program :
Baca data :12
Data lagi :3
Data lagi :4
Data lagi :5
Data lagi :0
Perulangah Berkalang
Perulangan berkalang terjadi apabila di dalam struktur perulangan, ada perulangan lagi.
Perhatikan contoh program di bawah ini
Program Latihan5:
uses Crt;
var N,i,j :integer;
begin
clrscr;
write('Baca nilai : ');readln(N);
for i:= 1 to N do
begin
for j:=1 to i do
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
write(i:3);
writeln;
end;
readln;
end.
Pada program Latihan5 di atas, perulangan:
for j:=1 to i do,
ada di dalam perulangan
for i:= 1 to N do,
sehingga perulangan for j:=1 to i do akan dilakukan sebanyaj N, sedangkan perulangan itu sendiri
melakukan aksi untuk menampilkan nilai I sebanyak i.
Bagaimanakah output dari program Latihan5 di atas?
Latihan
1. Buatlah program untuk menampilkan keluaran berikut ini:
*
**
***
****
…. Sampai sebanyak n, dimana n dimasukkan oleh user.
Gunakan perulangan while … do …
2. Gunakan perulangan repeat … until …. Untuk soal nomor 1
3. Buatlah sebuah program untuk menampilkan table penjumlahan n x n, dimana n diinputkan
oleh user. Misal, untuk n = 3, maka keluarannya adalah sebagai berikut:
+ 1 2 3
1 2 3 4
2 3 4 5
3 4 5 6
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL VI
PEMROGRAMAN MODULAR
Tujuan
• Praktikan dapat mengenal struktur prosedur dan fungsi di dalam Pascal
• Praktikan dapat membuat program dengan menggunakan prosedur dan fungsi
Pemrograman modular merupakan salah satu kemudahan yang diberikan oleh bahasa
pemrograman Pascal terhadap programmer, karena di sini programmer dapat membagi program
yang sedang dibuatnya ke dalam modul-modul program tertentu. Sehingga dapat menghindari
penulisan teks program yang sama berkali-kali dan dapat juga memudahkan dalam melakukan
pelacakan kesalahan dalam program yang sedang dibuatnya.
Ada 2 jenis pemograman modular yang dibahas dalam praktikum ini, yaitu :
• PROCEDURE (Prosedur)
• FUNCTION (Fungsi)
PROCEDURE
Deklarasi :
Procedure NamaProcedure(DaftarParameter) ;
{Deklarasi}
Begin
.............
.............
End ;
Pemanggilan Procedure :
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Suatu procedure bukan merupakan program yang berdiri sendiri sehingga tidak dapat dielsekusi
secara langsung. Untuk itu suatu procedure memerlukan sebuah akses pada program utama / modul
lain yang befungsi sebagai pemanggil. Sedangkan cara pemanggilannya adalah dengan : menuliskan
nama procedurenya berikut parameternya (jika ada).
Hal-hal yang berhubungan dengan procedure :
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan penulisan sebuah procedure program yaitu:
• Variabel Global dan variabel Lokal
Variabel Global adalah variabel yang dapat dikenali diseluruh bagian program biasanya variabel
ini merupakan variabel yang dideklarasikan pada deklarasi program umum.
Variabel Lokal adalah variabel yang dikenal pada lingkup yang lebih sempit dari pada variabel
global.
• Parameter
Ada 2 paramete yang berlaku dalam sebuah procedure, yaitu :
• Parameter Aktual
Yaitu parameter yang dideklarsikan mengikuti pendeklarasian program utama
• Paramete Formal
Yaitu parameter yang dituliskan mengikuti pemanggilan procedure
Aturan antara parameter formal dan parameter aktual :
• Banyaknya parameter aktual harus sama dengan banyaknya parameter formal
• Tiap-tiap parameter aktual harus bertipe sama dengan parameter formal yang bersesuaian
• Tiap-tiap parameter aktual harus diekspresikan yang sesuai dengan parameter formal
Pengiriman parameter :
o Pengiriman parameter secara nilai (by Value)
Tiap-tiap parameter dalam prosecure utama akan beisi nilai yang dikirim
oleh parameter aktual dan bersifat lokal diprocedure
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Pengiriman nilai parameter secara by value merupakan pengiriman searah,
artinya hanya dari parameter aktual ke parameter formal
Perubahan parameter formal tifak mempengaruhi terhadap nilai parameter
aktual
Contoh :
procedure Hitung(A,B,C : integer) ;
begin
B: = A;
C: = A + B ;
Writeln(A,B,C) ;
end;
var X,Y,Z : integer ;
begin
readln(X) ; Readln(Y) ; Readln(Z);
Hitung(X,Y) ; Writeln(X,Y,Z) ;
readln ;
end.
Keterangan :
Misalkan dimasukkan nilai dari X=5, Y=7 dan Z=15 maka nilai ini akan dikirim ke
parameter formal pada procedure yaitu A,B,C sehingga nilai awal A=5, B=7 dan Z=15.
Setelah melalui proses maka hasil outputnya adalah bahwa nilai X=5 , Y=7 dan Z=15.
Sebab apapun yang diproses pada procedure tidak akan mempengaruhi nilai dari
parameter aktual X,Y,Z.
o Pengiriman parameter secara acuan (by Reference)
Merupakan pengiriman dua arah yaitu dari parameter aktual ke parameter
formal dan dari parameter formal ke parameter aktual sebagai hasil output
dari procedure
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Perubahan nilai pada parameter formal mempengaruhi pada parameter
aktual
Dicirikan dengan pengunaan deklarasi VAR , pada parameter procedurenya
Contoh :
Procedure Hitung(Var A,B,C : integer) ;
Begin
B: = A;
C: = A + B ;
Writeln(A,B,C) ;
End;
Var X,Y,Z : integer ;
Begin
Readln(X) ; Readln(Y) ; Readln(Z);
Hitung(X,Y,Z) ; Writeln(X,Y,Z) ;
Readln ;
End.
Keterangan :
Misalkan dimasukkan nilai dari X=5, Y=8 dan Z=15 maka nilai ini akan dikirim ke
parameter formal pada procedure yaitu A,B,C sehingga nilai awal A=5, B=8 dan C=15.
Setelah melalui proses maka hasil outputnya adalah bahwa nilai X=A=5 , Y=B=A=5 dan
Z=C=10. Sebab apapun yang diproses pada procedure akan mempengaruhi nilai dari
parameter aktual X,Y,Z.
Contoh program yang menggunakan procedure :
Program KOMBINASI;
uses crt;
var f1,f2,f3:longint;
n,r,delta:integer;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
c: real;
Procedure facto( n:integer; var f:longint);
var i:integer;
begin
f:=1;
for i:=1 to n do
f:= f * i;
end;
{======================PROGRAM UTAMA=======================}
Begin
clrscr;
gotoxy(12,3);
write('Kita akan menghitung nilai kombinasi dari suatu angka');
gotoxy(19,4);
writeln('Yang mempunyai rumus : rCn = n!/(r!(n-r)!)'); gotoxy(20,5);
writeln('Nilai r harus lebih kecil/sama dengan n');
writeln;gotoxy(28,6);
write('Masukkan nilai n :',' ');readln(n);
writeln;gotoxy(28,8);
write('Masukkan nilai r :',' ');readln(r);
facto(n,f1);
facto(r,f2);
delta:=(n-r);
facto(delta,f3);
c:= f1/(f2*f3);gotoxy(30,10);
write('Hasilnya :',' ',c:2:0);
readln;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
end.
Hasil Run Program :
Kita akan menghitung nilai kombinasi dari suatu angka
Yang mempunyai rumus : rCn = n!/(r!(n-r)!)
Nilai r harus lebih kecil/sama dengan n
Masukkan nilai n : 6
Masukkan nilai r : 2
Hasilnya : 15
FUNCTION
Deklarasi :
Function NamaFungsi(NamaParameter) : TipeData ;
{Deklarasi}
Begin
...........
...........
End ;
Struktur dari fungsi ini hampir sama dengan procedur hanya saja function harus
dideklarasikan beserta tipe datanya dan fungsi ini adalah mengembalikan nilai sehingga Tipe data
dalam sebuah function menunjukkan tipe dari data akhir dari deklarasi sebuah fungsi.
Suatu fungsi dapat dipanggil dengan menggunakan beberapa cara, misalkan :
Nama Fungsinya adalah Rata, maka ia akan dapat dipanggil dengan menggunakan
Rata2 : = Rata(vector,Ukuran) ;
X : = Y + Rata(vector,Ukuran) ;
Write(‘Nilai rata-ratanya = ‘, rata(vector,ukuran));
Perbedaan prinsip antara procedure dengan function :
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
• Pada function nilai yang dikirim balik terdapat nama fungsinya (Karena nama fungsi
digunakan untuk menampung nama fungsi yang terakhir)
• Function dapat langsung ditampikan hasilnya. Misal : writeln( Hitung(X,Y)) ;
Catatan :
Untuk keterangan yang lain yang meliputi macam variabel, parameter, aturan antar parameter dan
cara pengiriman parameter sama dengan yang ada pada procedure, sehingga tidak perlu dituliskan
lagi.
Contoh Program yang menggunakan fungsi :
PROGRAM FAKTORIAL;
Uses crt;
Var i,N,Hsl:integer;
Function Fakto(N:integer):integer;
Var Fak: integer;
Begin
Fak:= 1;
for i:=1 to N do
Fak := Fak * i;
Fakto:= Fak;
end;
Begin
clrscr;
write('Faktorial berapa yang anda ingin hitung : ');
readln(N);
writeln('Hasil perhitungan : ',Fakto(N));
readln;
end.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Hasil Run Program :
Faktorial berapa yang anda ingin hitung : 5
Hasil perhitungan : 120
REKURSI
Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman Pascal adalah bahwa pascal dapat
melakukan suatu proses yang dinamakan sebagai proses Rekursi, yaitu proses untuk memanggil
dirinya sendiri. Dalam procedure dan function proses ini bisa berarti proses berulang yang tidak
diketahui kapan akan berakhirnya. Contoh paling sederhana dari proses rekursi adalah Proses
mencari faktorial dari suatu.
Faktorial N = N! = N (N-1) (N-2)……………..3.2.1
N! = N (N-1)! ,untuk N>0
N! = N (N-1) (N-2)!
Jika ditulis dalam program menjadi :
Faktorial(0) = 1 ;
Faktorial(N) = N (N-1)!
Ini merupakan sebuah hubungan rekurens yang berarti nilai suatu fungsi dengan argument tertentu
dapat dihitung dengan menggunakan fungsi yang sama hanya saja dengan argument yang lebih
kecil.
Contoh program :
PROGRAM FAKTORIAL;
Uses crt ;
Var i , N , Hsl : integer
Function Fakto(N:integer):integer ;
Var Fak: integer ;
Begin
if (N=0) or (N=1) then
Fakto:= 1
else
Fakto:= N*Fakto(N-1) ;
end;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Begin
clrscr;
write('Faktorial berapa yang anda ingin hitung : ') ;
readln(N) ;
writeln('Hasil perhitungan : ',Fakto(N)) ;
readln ;
end.
Hasil Run Program :
Faktorial berapa yang anda ingin hitung : 5
Hasil perhitungan : 120
Dari program diatas maka notasi Fakto(N-1) yang digunakan untuk memanggil program sebelumnya
dinamakan sebagai Pemanggil atau rekursi.
Latihan
1. Buatlah sebuah program yang menampilkan menu seperti di bawah ini:
MENGHITUNG LUAS BENDA DATAR
1. Lingkaran
2. Persegi Panjang
3. Segitiga
4. Keluar
Silahkan Pilih Salah Satu:
Jika user memasukkan bilangan 1, maka program akan menghitung Luas Lingkaran dengan
jari – jari r, di mana r diinputkan oleh user.
Jika user memasukkan bilangan 2, maka program akan menghitung Luas Persegi Panjang
dengan panjang p dan lebar l, di mana p dan l diinputkan oleh user.
Jika user memasukkan bilangan 3, maka program akan menghitung Luas Segitiga dengan
tinggi t dan panjang alas a, di mana t dan a diinputkan oleh user.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Jika user memasukkan bilangan 4, maka program selesai.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL VII
TIPE DATA TERSTRUKTUR
Tujuan:
• Praktikan bisa mengenal tipe data terstruktur di dalam Pascal
• Praktikan dapat membuat program dengan menggunakan tipe data terstruktur
ARRAY
Array atau larik terdiri atas bagian-bagian komponen yang memiliki tipe data sama. Dalam
penyimpanannya array selalu mempunyai jumlah komponen yang tetap yang ditunjukkan oleh
indeksnya. Dimana indeks ini harus merupada data dengan tipe ordinal artinya mempunyai urutan
tertentu.
Ada 2 cara untuk mendeklarasikan larik yaitu :
1. Sebagai tipe data baru
Type
Larik=Array[1..n] of datatype ;
Var x : larik ;
2. Langsung sebagai variabel
Var x : Array[1..n] of datatype ;
Mengakses Data larik :
Cara mengakses data larik adalah dengan menunjukkan :
Nama_Larik[no.indeks] ;
Misal : x[1] berarti kita mengakses data larik x pada no.indeks ke-1.
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Keuntungan :
Menggunakan data larik adalah bahwa kita tidak akan kehilangan nilai dari suatu data.
Kelemahan :
Saat ditentukan suatu variable bertipe data array maka ia akan langsung mengambil tempat pada
memory penyimpanannya sesuai dengan tipe data yang digunakan pada array, baik nantinya semua
komponen pada array itu digunakan ataupun tidak.
Contoh program :
Program Rata_rata;
Uses crt;
type
larik = array[1..10] of integer;
var
x : larik;
Tot, i, n : integer;
mean : real;
Begin
clrscr;
write('Masukkan jumlah data : '); readln(n);
writeln;
Tot := 0;
for i:= 1 to n do
begin
write('Masukkan Data ke-',i,' ', 'Anda : '); readln(x[i]);
Tot:= Tot + x[i];
end;
writeln;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
mean:= Tot/n;
write('Dan hasil perhitungan meannya : ');
writeln(mean:8:2);
readln;
end.
Hasil Run Program :
Masukkan jumlah data : 5
Masukkan Data ke-1 Anda : 1
Masukkan Data ke-2 Anda : 2
Masukkan Data ke-3 Anda : 3
Masukkan Data ke-4 Anda : 4
Masukkan Data ke-5 Anda : 5
Dan hasil perhitungan meannya : 3.00
MATRIKS
Dalam pemrograman kadang kita menghadapi masalah saat kita akan mendeklarasikan suatu
matriks dengan adanya tipe data array maka masalah itu dapat diselesaikan, yaitu dengan
menggunakan array dengan dimensi dua atau lebih yang kemudian dikenal dengan array dimensi
banyak.
Pendeklarasian :
Type
Nama_Array = Array[tipe-indeks1,tipe-indeks2] of tipe data ;
Contoh :
Type
Matriks = Array[1..10, 1..10] of integer ;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Berarti matriks itu akan mempunyai dimensi (10x10), namun itu hanya batas atas dari
indeks yang dipesan dalam memori penyimpanan (di atas itu tidak akan disimpan), sedangkan
apabila nantinya kita hanya memasukkan jumlah baris missal 2 dan jumlah kolom 2 itu boleh saja
selama tidak lebih dari 10.
Entry-entry dari matriks tersebut dapat kita panggil dengan mengetikkan
Nama_Array[indeks1, indeks2] ; dari contoh diatas berarti Matriks[2,3] yaitu entry dari
matriks pada baris kedua kolom ketiga.
Program Matriks :
Program Baca_tulis_matriks ;
uses crt;
Var m,n,i,j : integer;
x: Array[1..100,1..100] of integer;
begin
clrscr;
write('Baca ukuran baris Matriks :',' ');readln(m);
write('Baca ukuran kolom matriks :',' ');readln(n);
writeln('Matriks anda berukuran',' ',m,'x',n,' ');
for i:=1 to m do
for j:=1 to n do
begin
write('Baca nilai :',' ');readln(x[i,j]);
end;
writeln;
writeln('Matriksnya :',' ');
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
write(x[i,j]:3); writeln;
end;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
writeln;writeln('Matriks tranposenya :',' ');
for j:= 1 to n do
begin
for i:=1 to m do
write(x[i,j]:3);writeln;
end;writeln;
writeln('Matriks anda berukuran',' ',n,'x',m,' ');
readln;
end.
Hasil Run Program :
Baca ukuran baris Matriks : 2
Baca ukuran kolom matriks : 2
Matriks anda berukuran 2x2
Baca nilai : 1
Baca nilai : 2
Baca nilai : 3
Baca nilai : 4
Matriksnya :
1 2
3 4
Matriks tranposenya :
1 3
2 4
Matriks anda berukuran 2x2
STRING
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Tipe data string merupakan array of Char, di mana panjang array dari sebuah tipe data
string adalah 255 Char. Dengan demikian, string bisa kita kenakan operasi seperti halnya tipe data
array. Perhatikan program di bawah ini:
Program Array_String;
Var S : string;
I : integer;
Begin
S := ‘FMIPA UGM’;
For I := 1 To Length(S) do
Writeln(S[I]);
Readln;
End.
Perhatikan apa keluaran dari Program Array_String di atas!
Beberapa prosedur dan fungsi untuk tipe data string:
• Val (String, Var1, Var2); digunakan untuk merubah teks (string) menjadi nilai angkanya.
• Str(Value, Teks); digunakan untuk merubah nilai numeric menjadi string
• Upcase(Param): Char; merupakan fungsi yang digunakan untuk merubah satu huruf menjadi
huruf capital.
• Length(Param): integer; merupakan fungsi untuk mengembalikan panjang teks
• Insert(String, var1, indeks); merupakan procedure untuk menyisipkan suatu string ke string
lain, dengan catatan panjang string hasil harus kurang dari 256. Jika tidak, maka mulai dari
indeks 256 dan seterusnya tidak akan ditampilkan.
• Concat (String1, String2, …): String; merupakan fungsi untuk menggabungkan beberapa
strng.
• Copy(String, Index, Count): String; merupakan untuk menyalin beberapa karakter dari suatu
string ke string lain mulai dari indeks tertentu.
Latihan
1. Buatlah sebuah program untuk konversi bilangan decimal ke biner.
Hasil konversi bisa langsung ditampilkan atau di simpan ke dalam
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
sebuah variable string terlebih dahulu. Petunjuk: gunakan variable
bertipe array untuk implementasinya.
2. Buatlah sebuah program untuk menghitung perkalian matrix A dan
matrix B. Petunjuk: Perhatikan syarat bagaimana dua buah matrix
bisa dikenakan operasi perkalian.
RECORD
Tipe data ini merupakan perluasan dari tipe data Array, yaitu karena pada array masing-masing
komponennya harus menggunakan tipe data yang sama, maka pada record hal itu tidak berlaku lagi.
Artinya diperbolehkan untuk menggunakan tipedata yang berbeda pada masing-masing komponen
(field) dari record tersebut.
Pendeklarasian record :
Sebagai Tipe Data Baru
Type Nama_record = record
Field1: tipe data1;
Field2: tipe data2;
…………………
…………………
Fieldn: tipe datan;
End ;
Contoh :
Type TipeBarang = record
Nama : string[20];
Jenis : string [20];
Jumlah : integer;
End ;
Var Barang : TipeBarang;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Sebagai Variabel
Var Nama_record : record
Field1: tipe data1;
Field2: tipe data2;
…………………
…………………
Fieldn: tipe datan;
End ;
Contoh :
Var Barang : record
Nama : string[20];
Jenis : string [20];
Jumlah : integer;
End ;
Memasukkan data ke dalam record :
Untuk memberikan nilai dari masing-masing field maka kita harus menuliskan
Nama_record.field := (nilainya);
Misalkan : dari contoh diatas kita akan mengisikan nama barang dengan Piring, jenis barang yaitu
barang pecah belah dan jumlah barang 3 lusin maka kita harus menuliskan pada program utama
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Barang.Nama := ‘Piring’ ;
Barang.Jenis := ‘Pecah belah’ ;
Barang.Jumlah:= 36 ;
atau
With Barang do
begin
Nama := ‘Piring’; Jenis := ‘Pecah Belah’; jumlah:= 36;
end;
Menampilkan data dalam record:
Untuk menampilkan data dari suatu record pada layer monitor, maka kita harus menuliskan:
Writeln(Nama_record.field);
Contoh
Writeln(Barang.Nama);
Writeln(Barang.Jenis);
Writeln(Barang.Jumlah);
atau
With Barang do
begin
Writeln(Nama);Writeln(Jenis);Writeln(Jumlah);
end;
Ada kalanya jumlah record lebih dari satu sehingga kita perlu mendeklarasikan array of record.
Perhatikan dan coba conoh program di bawah ini:
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Contoh program :
PROGRAM DATABASE;
Uses crt;
TYPE mahasiswa = record
nama: string;
nim: string;
alamat: string;
ipk: real;
end;
mahasiswa1 = array [1..20] of mahasiswa;
VAR data1: mahasiswa1; data2: mahasiswa;
PROCEDURE data(var mhs:mahasiswa1; mhs1: mahasiswa);
Var i,n,no:integer;
pilih,tekan:char;
Begin
write('Masukan jumlah mahasiswa : ');readln(n);
writeln;
for i:= 1 to n do
begin
writeln('Masukan data mahasiswa ke - ',i);writeln;
write('Nama Mahasiswa : ');readln(mhs[i].nama);
write('No. Mahasiswa : ');readln(mhs[i].nim);
write('Alamat Mahasiswa : ');readln(mhs[i].alamat);
write('IPK : ');readln(mhs[i].ipk);writeln;
end;
writeln;
writeln('DATA MAHASISWA');writeln;
writeln('==========================================================');
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
writeln('|','No':5,'Nama':20,'NIM':10,'Alamat':20,'IPK':10,'|':2);
writeln('==========================================================');
for i:=1 to n do
writeln('|',i:5,mhs[i].nama:20,mhs[i].nim:10,mhs[i].alamat:20,mhs[i].ipk:10:2,
'|':2);
writeln('==========================================================');
writeln;
write('Ingin mencari data tertentu (y/n) ? ');readln(pilih);
writeln;
case pilih of
'y': begin
tekan:='Y';
while upcase(tekan)='Y' do
begin
clrscr;writeln;
writeln('MENU PILIHAN');writeln;
writeln('[1] NAMA');
writeln('[2] NIM');
writeln('[3] ALAMAT');
writeln('[4] IPK');writeln;
write('Pilihan anda : ');readln(no);
case no of
1: begin
write('Masukan Nama Mahasiswa : ');readln(mhs1.nama);
writeln;
writeln('=========================================================');
writeln('|','Nama':20,'NIM':10,'Alamat':20,'IPK':10,'|':2);
writeln('=========================================================');
for i:=1 to n do
if (mhs1.nama) = (mhs[i].nama) then
begin
writeln('|',mhs[i].nama:20,mhs[i].nim:10,mhs[i].alamat:20,mhs[i].ipk:10:2, '|':2);
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
end;
writeln('=========================================================');
writeln;
end;
2: begin
write('Masukan No. Mahasiswa : ');readln(mhs1.nim);
writeln;
writeln('=========================================================');
writeln('|','Nama':20,'NIM':10,'Alamat':20,'IPK':10,'|':2);
writeln('=========================================================');
for i:=1 to n do
if (mhs1.nim) = (mhs[i].nim) then
begin
writeln('|',mhs[i].nama:20,mhs[i].nim:10,mhs[i].alamat:20,mhs[i].ipk:10 :2,'|':2);
end;
writeln('==========================================================');
writeln;
end;
3: begin
write('Masukan Alamat Mahasiswa : ');readln(mhs1.alamat);
writeln;
writeln('=========================================================');
writeln('|','Nama':20,'NIM':10,'Alamat':20,'IPK':10,'|':2);
writeln('=========================================================');
for i:=1 to n do
if (mhs1.alamat) = (mhs[i].alamat) then
begin
writeln('|',mhs[i].nama:20,mhs[i].nim:10,mhs[i].alamat:20,mhs[i].ipk:10 :2,'|':2);
end;
writeln('=========================================================');
writeln;
end;
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
4: begin
write('Masukan IPK : ');readln(mhs1.ipk);writeln;
writeln('=======================================================');
writeln('|','Nama':20,'NIM':10,'Alamat':20,'IPK':10,'|':2);
writeln('=======================================================');
for i:=1 to n do
if (mhs1.ipk) = (mhs[i].ipk) then
begin
writeln('|',mhs[i].nama:20,mhs[i].nim:10,mhs[i].alamat:20,mhs[i].ipk: 10:2,'|':2);
end;
writeln('=======================================================');
writeln;
end;
end;
write('Ingin mencari data lagi (y/n) ? ');readln(tekan);writeln;
end;end;end;end;
{====================PROGRAM UTAMA========================}
BEGIN
clrscr;
data(data1, data2);
readln;
end.
Latihan
1. Suatu data mahasiswa terdiri dari Nama, Alamat, Program Studi, dan Orang Tua. Coba
buatlah sebuah tipe data record yang mengimplementasikan data di atas. Kemudian buat
juga sebuha array (1 sampai 10) yang bertipe record tersebut. Selanjutnya buatlah sebuah
program untuk mengisi data, menyisipkan data, menghapus data, dan menampilkannya
kembali.
SET
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Set (Himpunan) merupakan kumpulan objek yang mempunyai tipe data sama dan urutan penulisan
tidak diperhatikan. Tiap obyek di dalam suatu himpunan disebut dengan anggota (member) atau
elemen (element of set).
Adapun deklarasinya adalah:
type pengenal = set of tipe-data;
Dalam dekalrasi var:
var pengenal : set of tipe-data;
Dimana:
pengenal : merupakan nama pengenal yang akan dinyatakan sebagai tipe hipunan
Tipe-data: tipe data dari anggota himpunan.
Aturan dari tipe-data adalah:
• bukan merupakan tipe data terstruktur
• bukan tipe real
• merupakan tipe enumerated, subrange dari integer, char atau subrange dari char atau
boolean.
Contoh:
Type HB = 'A..Z';
Burung = Set Of (Kutilang, Perkutut, Betet);
Var huruf_Besar = HB;
myBird = Burung;
Operasi terhadap SET:
• Union (+). Contoh [1,2,3,4] + [3,4,5,6] = [1,2,3,4,5,6]
• Interseksi (*). Contoh [1,2,3,4] * [3,4,5,6] = [3,4]
• Differece (-). Contoh: [1,2,3,4] – [3,4,5,6] = [1,2]
• Relasional
Ada beberapa operasi relasional yang bisa dikenakan pada tipe data set, yaitu:
• = : Tes kesamaan dua himpunan
• <> : Tes untuk ketidaksamaan dua himpunan
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
• >= : Bernilai true jika bila semua anggota dari himpunan kedua terdapat dalam himpunan
pertama
• <= : Bernilai true jika bila semua anggota dari himpunan pertama terdapat dalam himpunan
kedua
• in : Bernilai true jika bila operand pertama merupakan anggota operand kedua.
Latihan
1. Buatlah sebuah program untuk menghitung jumlah vokal di dalam suatu kata atau kalimat
yang diinputkan oleh user!
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
MODUL VIII
PENGURUTAN DATA
Tujuan:
• Mahasiswa dapat memahami bentuk pengurutan data
• Mahasiswa dapat mengurutkan data berupa array
Pengurutan atau shorting merupakan proses untuk menyusun kembali kumpulan entri-entri yang
telah dimasukkan dengan suatu aturan tertentu. Secara umum ada 2 macam pengurutan yaitu
pengurutan secara menaik (ascenden) dan pengurutan secara menurun (descenden).
Metode-metode pengurutan data :
• METODE SELEKSI (SELECTION SORT)
Masukkan dinyatakan sebagai vector misal vector A (belum terurut), dan N (missal banyak
elemen yang akan diurutkan). Keluaran adalah vector A yang telah terurut.
Algoritma metode seleksi :
• langkah 0 : Baca vector yang akan diurutkan (dalam program utama)
• langkah 1 : Kerjakan langkah 2 sampai 4 untuk i = 1 sampai N -1
• langkah 2 : Tentukan awal = i , kerjakan langkah 3 untuk j = i +1 sampai N
• langkah 3 : (Mencari data terkecil)
Tes : apakah A[awal] > A[j], jika ya maka ubah awal = j
• langkah 4 : Tukarkan nilai A[awal] dengan A[i]
• langkah 5 : selesai
Contoh Program :
PROGRAM contoh;
USES CRT;
TYPE ArrInt = array [1..100] of real ;
PROCEDURE Tukar(var a,b : real);
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
var Bantu : real;
begin
Bantu := a;
a := b;
b := Bantu;
end;
PROCEDURE SelectionSort(var X : ArrInt; N : integer);
var i,j : integer;
begin
for i:=1 to N-1 do
for j := i+1 to N do
if x[i] > x[j] then
Tukar(x[i],x[j]);
end;
VAR
Data : ArrInt;
i,j,n : integer;
BEGIN
clrscr;
Writeln('Masukkan data anda !');writeln;
Write('Berapakah frekuensi data anda ? ');readln(n);
writeln('Silakan masukkan data yang Anda punya !');
for i:=1 to n do
begin
Write('Data ke-',i,' = ');readln(data[i]);
end;
SelectionSort(data,n);
for i:=1 to n do
write('(',data[i]:4:2,'),');
readln;
end.
Hasil Run Progam :
Masukkan data anda !
Berapakah frekuensi data anda ? 5
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Silakan masukkan data yang Anda punya !
Data ke-1 = -2
Data ke-2 = -2.9
Data ke-3 = 31
Data ke-4 = 0
Data ke-5 = 1
(-2.90),(-2.00),(0.00),(1.00),(31.00)
• METODE GELEMBUNG (BUBLE SORT)
Disebut juga dengan metode Penukaran (Exchange Sort), yaitu metoda yang mendasarkan
pada penukaran elemen untuk mencapai keadaan urut yang diinginkan.
Algoritma Metode gelembung :
• langkah 0 : Baca vector yang akan diurutkan (dalam program utama)
• langkah 1 : Kerjakan langkah 2 untuk i = 1 sampai N-1
• langkah 2 : Kerjakan langkah 3 untuk j = 1 sampai N- i
• langkah 3 : Tes apakah A[j] > A[j +1] ? Jika ya, tukarkan nilai kedua elemen ini
• langkah 4 : Selesai
Contoh Program :
PROGRAM STATISTIK;
Uses Crt;
TYPE ArrInt = array [1..100] of integer;
PROCEDURE Tukar(var a,b : integer);
var Bantu : integer;
begin
Bantu := a;
a := b;
b := Bantu;
end;
PROCEDURE BubleSort(var X : ArrInt; N : word);
var i, j : word;
begin
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
for i:=1 to N-1 do
for j := 1 to N-i do
if x[j] > x[j+1] then
Tukar(x[j], x[j+1]) ;
end;
Var
Data: ArrInt ;
i, j, n: integer ;
Begin
clrscr;
writeln('Masukkan data anda !');writeln;
write('Berapakah frekuensi data anda ? ');readln(n);
writeln('Silakan masukkan data Anda !');
for i:=1 to n do
begin
Write('Data ke-',i,' = ');readln(data[i]);
end;
BubleSort(data,n);
write('Hasil Pengurutan data dengan BubleSort : ');
for i:=1 to n do
write(data[i]:3);
readln;
end.
Hasil Run Program :
Masukkan data anda !
Berapakah frekuensi data anda ? 5
Silakan masukkan data Anda !
Data ke-1 = 0
Data ke-2 = -1
Data ke-3 = 2
Data ke-4 = -10
Data ke-5 = 30
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Laboratorium Komputer Dasar Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada
Hasil Pengurutan data dengan Gelembung : -10 -1 0 2 30
Latihan:
1. Buatlah sebuah program untuk mencari kuartil 1, kuartil 2, dan kuartil 3 dari deret data
berikut ini:
2 4 2 1 7 3 5 7