MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

54
MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Transcript of MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Page 1: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4

PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Page 2: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
Page 3: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN i

KATA PENGANTAR

Modul Pelatihan ini memberikan pemahaman kepada peserta dengan

pengetahuan tentang Peraturan Peraturan Bidang Jalan. Modul ini disajikan

melalui kegiatan ceramah dan diskusi. Penilaian peserta dilakukan melalui tes

lisan dan tulisan.

Modul ini disusun dalam 4 (empat) bab yang terdiri dari, Pendahuluan,

pengkodean komponen dan elemen utama jembatan, pengisian formulir

standard an diakhiri dengan Penutup

Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari

materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif

perserta pelatihan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Bapak Ir. Tontro

Prastowo, MT atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul

ini. Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa

terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan teknologi dan

peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan

bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Insan PUPR dalam bidang pengawasan

dan pemeliharaan Jembatan.

Bandung, Desember 2018

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jalan, Perumahan, Permukiman, dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng

NIP. 19640520 198903 1020

Page 4: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

ii MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................... 2

1.2 DESKRIPSI SINGKAT ................................................................................... 2

1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................................... 3

1.4 MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ................................................ 3

1.5 ESTIMASI WAKTU ...................................................................................... 3

BAB 2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN ................. 4

2.1 UMUM ...................................................................................................... 5

2.2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN ................. 7

2.3 LATIHAN .................................................................................................... 9

2.4 RANGKUMAN .......................................................................................... 10

BAB 3 PENGISIAN FORMULIR STANDAR ............................................................. 11

3.1 DATA UMUM .......................................................................................... 12

3.2 DATA TEKNIS ........................................................................................... 21

3.3 DATA PELENGKAP ................................................................................... 32

3.4 LATIHAN .................................................................................................. 33

3.5 RANGKUMAN .......................................................................................... 34

BAB 4 PENUTUP ................................................................................................. 35

4.1 EVALUASI KEGIATAN BELAJAR ................................................................ 36

4.2 UMPAN BALIK DAN TINGKAT LANJUT ..................................................... 37

Page 5: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN iii

4.3 KUNCI JAWABAN ..................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 41

LAMPIRAN ......................................................................................................... 42

GLOSARIUM ....................................................................................................... 43

Page 6: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jenis Kepala Jembatan Dan Pilar ...................................................... 9

Gambar 2 Nomor Identitas Jembatan ................................................................ 13

Gambar 3 Penggunaan Nomor Tambahan Ruas Jalan ...................................... 15

Gambar 4 Penomoran Jembatan ....................................................................... 16

Gambar 5 Penggunaan Nomor Tambahan Untuk Penomoran Jembatan

Tambahan ...................................................................................... 16

Gambar 6 Penggunaan Nomor Tambahan Huruf Untuk Penomoran Jembatan

Yang Digandakan .......................................................................... 17

Gambar 7 Letak Koordinat/GPS ......................................................................... 19

Gambar 8 Ukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan..................... 23

Gambar 9 Pengukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan

Pelengkung .................................................................................... 24

Gambar 10 Sudut Pada Jembatan ...................................................................... 25

Gambar 11 Jembatan Busur di Tikungan ........................................................... 26

Gambar 12 Lebar Lantai Kendaraan Dan Lebar Trotoar ..................................... 28

Gambar 13 Ruang Bebas Lalu Lintas Vertikal ..................................................... 29

Gambar 14 Jenis Bangunan Atas ........................................................................ 30

Gambar 15 Sandaran ......................................................................................... 31

Gambar 16 Banjir di atas permukaan lantai jembatan....................................... 33

Gambar 17 Banjir di bawah permukaan lantai jembatan .................................. 33

Page 7: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kode Untuk Bangunan Atas Dan Bangunan Bawah ................................. 8

Tabel 2 Formulir Data Administrasi .................................................................... 12

Tabel 3 Kode Status Ruas Jalan .......................................................................... 13

Tabel 4 Formulir Data Administrasi .................................................................... 18

Tabel 5 Kronologis Jembatan ............................................................................. 20

Tabel 6 Jenis Lintasan Dan Data Geometris........................................................ 21

Tabel 7 Data Bentang Struktur Utama ............................................................... 27

Tabel 8 Data Bentang Dan Komponen Utama Pada Pelebaran Jembatan .......... 27

Page 8: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta

pelatihan. Oleh karena itu, sebaiknya peserta pelatihan memperhatikan

beberapa petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai

gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini.

2. Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep

pentingnya.

3. Segeralah membuat Ringkasan Materi tentang hal-hal esensial yang

terkandung dalam modul ini

4. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah

konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan

antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.

5. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang

relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media cetak

maupun dari media elektronik.

6. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi modul

ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian

lihat kunci jawabannya.

7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman

sejawat atau catat untuk bahan diskusi pada saat tutorial.

8. Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Materi dan bandingkan

dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.

9. Jawablah pertanyaan dan latihan, apabila belum dapat menjawab dengan

sempurna, hendaknya Anda latihan mengulang kembali materi yang belum

dikuasai.

10. Buatlah Ringkasan Materi, buatlah latihan dan diskusikan dengan sesama

peserta untuk memperdalam materi.

Page 9: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 10: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

2 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jembatan merupakan bagian yang penting dalam suatu sistem jaringan jalan

karena pengaruhnya yang sangat penting dan berpengaruh terhadap fungsi ruas

jalan. Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu

lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan menghambat arus lalu lintas,

yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan

terganggunya hubungan kelancaran arus barang dan jasa.

Maksud dari pemeriksaan jembatan adalah untuk meyakinkan bahwa jembatan

berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan nilai

investasi jembatan. Pemeriksaan inventarisasi jembatan merupakan suatu

proses pengumpulan data fisik struktur jembatan.

Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk merencanakan suatu

program penanganan jembatan yang terdiri atas pemeliharaan, rehabilitasi,

perkuatan dan penggantian jembatan. Pemeriksaan jembatan dilaksanakan di

bawah sistem manajemen jembatan.

Sebagai data awal proses pemeriksaan jembatan, perlu dilakukan pemeriksaan

inventarisasi sebagai data base untuk kegiatan pemeriksaan selanjutnya.

Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada jembatan yang baru selesai dibangun,

jembatan pengganti atau jembatan yang selesai dilebarkan.

1.2 DESKRIPSI SINGKAT

Mata Pelatihan ini membahas tentang pemeriksaan inventarisasi jembatan

sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen Jembatan. Dengan proses

pelatihan, kajian teori, praktek, simulasi dan kasus lapangan, ketercapaian

kompetensi akan dinilai berdasarkan penguasaaan kognitif maupun psikomotor.

Page 11: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 3

1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran terdiri dari hasil belajar dan indikator hasil belajar sebagai

berikut:

1. HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami

prosedur pemeriksaan inventarisasi jembatan secara baik berdasarkan standar

yang ditentukan, sehingga memberikan manfaat bagi peningkatan sumber daya

manusia dibidang jalan dan jembatan di instansinya masing-masing.

2. INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:

a) Menjelaskan pengkodean komponen dan elemen utama jembatan

b) Menjelaskan cara pengisian formulir standar pemeriksaan inventarisasi

jembatan

1.4 MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

Dalam modul ini terdapat 2 (dua) materi yang akan dibahas, yaitu:

1. Pengkodean komponen dan elemen utama jembatan, terdiri atas: umum

(tata cara pemeriksaan inventarisasi jembatan, peralatan, bahan dan alat

bantu untuk pemeriksaan inventarisasi), kode bangunan atas, kode

bangunan bawah

2. Pengisian formulir standar, terdiri atas : data umum jembatan, data teknis

jembatan dan data pelengkap jembatan

1.5 ESTIMASI WAKTU

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk

mata pelatihan pemeriksaan inventarisasi jembatan pada peserta pelatihan ini

adalah 6 jam pelajaran (JP).

Page 12: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

4 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

BAB 2

PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN

UTAMA JEMBATAN

Page 13: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 5

PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN

UTAMA JEMBATAN

Indikator keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat

menerapkan pengkodean komponen, elemen utama dan elemen jembatan pada

pemeriksaan inventarisasi jembatan.

2.1 UMUM

1. TATA CARA PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada saat awal atau pemutakhiran data

setiap jembatan ke dalam sistem database. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan

juga pada jembatan yang tertinggal pada waktu sistem database dibuat.

Jembatan baru yang belum pernah dicatat, pemeriksaan inventarisasi dilakukan

sebagai bagian dari pemeriksaan detail. Perlintasan kereta api, penyeberangan

sungai, underpass, terowongan, gorong-gorong dan lokasi dimana terdapat

penyeberangan ferri juga diperiksa dan didaftar.

Pemeriksaan inventarisasi melakukan kegiatan dengan mencatat data dasar

administrasi, geometri, material dan data tambahan lainnya pada setiap

jembatan, termasuk lokasi jembatan, panjang bentang dan tipe struktur utama

untuk setiap bentang

Pemeriksaan inventarisasi sesuai sistem informasi jembatan dilakukan sebagai

berikut :

a) mencatat nomor, nama dan lokasi Jembatan;

b) mengukur dan mencatat dimensi jembatan keseluruhan;

c) mencatat jenis jembatan, lintasannya, komponen utama dan tanggal atau

tahun pembangunan;

d) mencatat batas-batas muatan atau pembatasan fungsional lainnya;

e) menafsirkan dan mencatat pengaruh lebar jembatan terhadap lalu lintas;

Page 14: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

6 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

f) mencatat rincian mengenai jalan memutar (detour) yang ada bilamana

terjadi penutupan jembatan ;

g) mencatat data banjir tertinggi yang diketahui, tanggal terjadinya dan

sumber informasi ;

h) mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana (As-built

drawing) dan apakah jembatan merupakan jenis standar.

2. PERALATAN, BAHAN DAN ALAT BANTU UNTUK PEMERIKSAAN

INVENTARISASI

Peralatan dan alat bantu untuk pemeriksaan inventarisasi jembatan perlu

disiapkan sebelumnya.

Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan

inventarisasi adalah sebagai berikut:

a) formulir Laporan Pemeriksaan lnventarisasi,

b) kertas untuk gambar atau catatan,

c) pena,

d) alat dokumentasi (smartphone, kamera, handycam ),

e) alat pengukur jarak (theodolit, rambu ukur, pita pengukur),

f) alat penentu lokasi jembatan ( GPS, odometer kendaraan ),

g) sekop,

h) kalkulator,

i) papan tulis putih kecil dan spidol yang bukan permanen (untuk

menampilkan nama dan nomor jembatan dalam foto),

j) palu,

k) busur derajat,

l) buku pegangan pemeriksaan jembatan di lapangan,

m) peta yang memperlihatkan ruas jalan,

n) laporan data lalu lintas dan ruas jalan .

Selama pemeriksaan berlangsung pemeriksa harus mengambil foto

jembatan pada :

a) tampak depan jembatan (jalan masuk dan jalan keluar jembatan),

Page 15: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 7

b) tampak samping jembatan (arah hulu dan hilir sungai),

c) kerusakan dan masalah yang membutuhkan perhatian,

d) harus dilengkapi dengan gambar sketsa agar laporan lebih jelas.

2.2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN

1. KODE BANGUNAN ATAS

Kode-kode dalam formulir pemeriksaan inventarisasi seperti pada Tabel 1 adalah

sebagai berikut :

a) Kolom A menjelaskan tipe bangunan atas (TBA)

b) Kolom B menjelaskan asal bahan (BHN)

c) Kolom C menjelaskan sifat bangunan atas (SBA)

Data bangunan atas merupakan penggabungan kode tipe bangunan atas (TBA),

bahan (BHN) dan sifat bangunan atas (SBA), menjadi kode yang terdiri atas 3

huruf yang menunjukkan jenis bangunan atas jembatan atau jenis lintasan yang

digunakan dalam laporan pemeriksaan, misalnya:

RBP Rangka Baja Permanen

RBW Rangka Baja Darurat (Bailey atau lainnya)

GBP Gelagar Baja Permanen

KXX Lintasan Kereta Api

WXX Lintasan Basah

a) Lantai kendaraan

Kolom lantai kendaraan pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan

dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.

b) Lapis permukaan

Kolom lapis permukaan pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan

dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.

c) Sandaran

Kolom sandaran pada formulir inventarisasi diisi dengan tipe sandaran dengan

menggunakan kode tipe sandar dari Kolom B pada Tabel 1.

Page 16: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

8 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

d) Landasan

Kolom landasan pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan dengan

menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.

e) Siar Muai

Kolom siar muai pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan dengan

menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.

Tabel 1 Kode Untuk Bangunan Atas Dan Bangunan Bawah

2. KODE BANGUNAN BAWAH

a) Fondasi

Informasi tipe fondasi diperoleh dari gambar rencana/gambar pelaksanaan (As-

built drawing) atau catatan pelaksanaan. Bila tidak ada informasi, kosongkan

bagian ini. Bila ada, pilih kode dari Kolom D ( tipe fondasi ) pada Tabel 1 dan

dicatat dalam kolom pertama “ fondasi” pada formulir pemersaan Inventarisasi

seperti pada Formulir Inventarisasi halaman 3 Sedangkan kode bahannya,

dicatat pada kolom dua dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada

Tabel 1.

Page 17: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 9

b) Kepala Jembatan dan Pilar

Tipe kepala jembatan dan pilar dapat dilihat pada Gambar 1. Kode diambil dari

Kolom E (kepala jembatan dan pilar) dalam Tabel 1, dicatat dalam kolom pertama

“ kepala jembatan dan pilar” pada formulir pemeriksaan Inventarisasi seperti

pada Formulir Inventarisasi halaman 3. Sedangkan kode bahannya, dicatat pada

kolom dua dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1

Gambar 1 Jenis Kepala Jembatan Dan Pilar

2.3 LATIHAN

1. Jelaskan jenis – jenis lintasan jembatan serta kodenya.

2. Jelaskan pengelompokan komponen dan elemen utama jembatan serta

kodenya.

3. Jelaskan rincian tipe bangunan atas serta kodenya

4. Jelaskan rincian jenis-jenis bahan jembatan serta kodenya

5. Jelaskan rincian macam-macam sifat bangunan atas serta kodenya

6. Jelaskan rincian tipe fondasi jembatan serta kodenya

7. Jelaskan rincian jenis-jenis kepala jembatan dan pilar serta serta kodenya

8. Jelaskan rincian jenis- jenis tipe sandaran serta kodenya

Page 18: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

10 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

2.4 RANGKUMAN

Sebagai awal dari kegiatan dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan, harus

dilakukan pengumpulan informasi seluruh data sebuah jembatan dengan apa

yang disebut pemeriksaan inventarisasi jembatan. Informasi data tersebut akan

menjadi data base untuk jenis-jenis kegiatan pemeriksaan selanjutnya sebagai

bagian dari Sistem Manajemen Jembatan. Data yang dicatat dalam pemeriksaan

ini adalah informasi rinci tentang data umum, data teknis dan data pelengkap

sebuah jembatan.

Untuk pengisian formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan, pemeriksa

jembatan harus mengetahui sistem pengkodean komponen dan elemen utama

jembatan, dengan memperhatikan tipe bangunan atas jembatan (TBA), jenis

bahan jembatan (BHN) dan sifat bangunan atas jembatan (SBA), serta tipe

sandaran. Selain itu harus dipahami juga tipe dan bahan pada bangunan bawah,

baik itu fondasi maupun kepala jembatan atau pilar.

Seluruh data yang diperiksa harus dituliskan ke dalam formulir pemeriksaan

inventarisasi standar, seperti yang dilampirkan (Formulir Inventarisasi Halaman 1

s/d 4)

Page 19: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 11

BAB 3

PENGISIAN FORMULIR STANDAR

Page 20: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

12 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

PENGISIAN FORMULIR STANDAR

Indikator keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat

menerapkan cara pengisian formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan

3.1 DATA UMUM

1. NOMOR JEMBATAN

Nomor jembatan pada umumnya terdiri atas 14 (emat belas) karakter

angka/huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk setiap jembatan. Contoh

dapat dilihat pada Gambar 5.

Pada ruas-ruas jalan tertentu nomor jembatan mempunyai nomor tambahan

(suffix). Nomor tambahan ini dipakai bilamana ruas jalan telah dibagi dalam

Sistem Manajemen Jalan Antarkota atau Interurban Road Management System

(IRMS), sehingga jumlah lalu-Iintas dapat dihitung dengan lebih teliti untuk setiap

bagian atau sub link.

Tabel 2 Formulir Data Administrasi

Nomor jembatan menunjukan urutan posisi jembatan sepanjang ruas jalan.

Page 21: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 13

Gambar 2 Nomor Identitas Jembatan

Nomor jembatan menunjukkan urutan posisi jembatan sepanjang ruas jalan.

a) A - Dua (2) atau empat (4) angka pertama menunjukkan nomor provinsi

sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan

Rakyat nomor: 290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut

Statusnya sebagai Jalan Nasional atau 4 angka sesuai dengan no.

Kabupaten/kota (sesuai dengan penomoran dari Badan Pusat Statistik).

b) B – Satu angka menunjukkan status jalan, seperti pada Tabel 3 berikut ini

Tabel 3 Kode Status Ruas Jalan

Kode Status Ruas Jalan

1 Nasional

2 Provinsi

3 Kabupaten/Kota

4 Desa

5 Khusus (transmigrasi, perkebunan,

6 Bebas Hambatan TNI, Irigasi)

0 Non Status

c) Tiga angka yang menunjukkan nomor ruas jalan (disesuaikan dengan nomor

ruas jalan pada sistem jaringan jalan).

Page 22: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

14 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

d) D – Dua angka yang menunjukkan nomor ruas tambahan (link suffix – sesuai

dengan data IRMS/RAMS)

e) E - Tiga angka yang menunjukkan nomor urut jembatan (sesuai dengan

urutan jembatan pada ruas jalan tersebut mulai dari km (kilometer) kecil ke

km (kilometer) besar).

f) F - Satu angka yang menunjukkan nomor tambahan jembatan.

g) G - Satu huruf yang menunjukkan nomor tambahan untuk jembatan

ganda/duplikasi.

2. NOMOR TAMBAHAN RUAS JALAN ( link suffix )

Laporan pemeriksaan harus menggunakan nomor tambahan ruas jalan yang

sesuai dengan ketentuan. Nomor tambahan ruas jalan sudah disediakan pada

penomoran jembatan dalam database.

Setiap bagian ruas jalan mempunyai titik awal dan titik akhir kilometer. Km

(kilometer) lokasi jembatan harus dicatat dengan betul sesuai dengan nomor

tambahan ruas jalan.

Bagian ruas jalan dalam daerah perkotaan memiliki dua karakter sebagai nomor

tambahan ruas jalan misalnya 11K, 12K dan seterusnya. Ada kalanya ruas jalan di

dalam RAMS (Road Asset Management System) tidak terletak pada ruas jalan

tersebut. Ruas jalan tersebut mungkin berupa jalan pintas atau jalan cabang dari

ruas jalan utama, seperti terlihat pada Gambar 3.

Page 23: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 15

Gambar 3 Penggunaan Nomor Tambahan Ruas Jalan

3. JEMBATAN TAMBAHAN/JEMBATAN YANG BELUM TERCATAT SEBELUMNYA

Jembatan tambahan yang belum tercatat diberi nomor tambahan sesuai dengan

ketentuan sebagai berikut :

a) Nomor tambahan ini merupakan perbandingan jarak antara jembatan

tambahan dan sebelumnya dengan jarak jembatan sebelum dan sesudahnya

yang telah tercatat.

b) Nomor tambahan memiliki nilai nomor bulat antara 1 sampai 9 untuk

jembatan yang berurutan. Jembatan-jembatan di atas sungai satu, sungai

dua, jalan kereta api dan jalan besar seperti yang terlihat pada Gambar 4

telah tercatat dalam data base. Oleh karena itu, jembatan tersebut telah

memiliki nomor yang berurut (dari 001 sampai 004).

c) Jembatan sungai tambahan (seperti tertera pada Gambar 4) berada diantara

Sungai dua dan kereta api belum tercatat dalam data base, sehingga

jembatan sungai tambahan diberi nomor tambahan 4. Karena jarak antara

sungai tambahan dengan sungai dua adalah empat per sepuluh dari jarak

antara sungai dua dan jembatan jalan kereta api.

Ruas 026 12 K

No. Provinsi 24

No. Ruas jalan 026

Page 24: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

16 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Gambar 4 Penomoran Jembatan

Sistem penomoran untuk kelima jembatan pada ruas jalan nasional nomor 012

dalam contoh ini dapat dilihat pada berikut Gambar 5 berikut:

Contoh Penomoran Jembatan Sistem Lama

Gambar 5 Penggunaan Nomor Tambahan Untuk Penomoran Jembatan

Tambahan

awal ruas

012

akhir ruas

012

Sungai satu

Sungai dua Sungai

tam

bahan

Jalan

4 Km

Jalan

Kere

ta a

pi

Lin

tasan

Jala

n b

esar

Kab/Kota

no.1101

10 Km

Page 25: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 17

4. JEMBATAN GANDA

Bila suatu jalan digandakan, sehingga badan jalan menjadi ganda, maka dibangun

jembatan yang terpisah pada setiap badan jalan di atas sungai atau jalur kereta

api. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 6.

Jembatan yang digandakan diberi tanda dengan suatu akhiran berupa huruf

abjad secara berurutan.

Akhiran A digunakan untuk jembatan di jalur paling kiri dari km (kilometer)

kecil lokasi jembatan

Akhiran B digunakan untuk jembatan di jalur sebelah kanan

Gambar 6 Penggunaan Nomor Tambahan Huruf Untuk Penomoran Jembatan

Yang Digandakan

5. LINTASAN ATAS

Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalur kereta api dicatat seperti biasa.

Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalan (fly-over) dicatat pada ruas jalan

yang berada di atas jalan.

Jembatan kereta api yang melintas di atas jalan biasanya merupakan tanggung

jawab PT. Kereta Api Indonesia (Persero), tidak dicatat ke dalam database. Bila

terdapat keraguan mengenai tanggung jawab akan suatu jembatan termasuk

lintas atas kereta api, pemeriksa jembatan harus berkonsultasi dengan

penanggung jawab Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ)

JBT 22.016.00.002.0A JBT 22.016.00.001.00

Jalan lama

JBT 22.016.00.002.0B Duplikasi

JBT 22.016.00.003.00

Page 26: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

18 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Data administrasi dicatat pada halaman 1 dan 3 dari formulir pemeriksaan

inventarisasi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 (untuk selengkapnya lihat

Lampiran Formulir Inventarisasi halaman 1 dan 3 ).

Tabel 4 Formulir Data Administrasi

6. NAMA JEMBATAN

Nama jembatan tertera pada suatu pelat nama atau diperoleh dari survei-survei

sebelumnya. Bila tidak diketahui, nama jembatan dapat ditentukan dengan

mengacu pada nama sungai dan desa setempat atau menanyakannya pada

penduduk setempat.

7. KABUPATEN/KOTA

Nama Kabupaten/Kota dimana lokasi jembatan berada

8. LOKASI JEMBATAN

Tahun jembatan tersebut dibangun. Informasi tahun pembangunan jembatan

mungkin tertera pada papan nama. Bila tidak ada, bisa meminta bantuan

informasi dari pengelola jembatan atau pada penduduk setempat.

Page 27: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 19

Gambar 7 Letak Koordinat/GPS

9. TAHUN PEMBANGUNAN

Tahun jembatan tersebut dibangun. Informasi tahun pembangunan jembatan

mungkin tertera pada papan nama. Bila tidak ada, bisa meminta bantuan

informasi dari pengelola jembatan atau pada penduduk setempat.

Apabila ada pekerjaan rehabilitasi/perkuatan pada jembatan tersebut, tahun

pekerjaan rehab tersebut bukan tahun pembangunan.

10. TANGGAL PEMERIKSAAN, NAMA PEMERIKSA

Tanggal pemeriksaan, nama pemeriksa.

11. KRONOLOGIS JEMBATAN, BATAS FUNGSIONAL, LEBAR JEMBATAN DAN DATA BANJIR

Pada bagian ini perlu diuraikan tentang kronologis jembatan , baik untuk

pembangunan baru, rehabilitasi besar, perkuatan atau pelebaran serta

KE KM KECIL

B1 B2 B3KE KM BESAR

A1 P1 P2 A2

letak koordinat/GPS

Page 28: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

20 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

penjelasan tentang batasan fungsional serta kondisi lebar jembatan terhadap lalu

lintas yang melintas.

a) Kronologis Jembatan

Kronologis jembatan menjelaskan tentang uraian adminitrasi pelaksanaan

jembatan seperti penanggung jawab pembangunan (Satker/PPK) yang terlibat

dalam pembangunan jembatan tersebut. Biaya atau dana yang digunakan dalam

pembangunan jembatan tersebut, perencana, pelaksana serta konsultan

pengawasnya.

Untuk jembatan yang mengalami pelebaran, juga diperlukan uraian tentang hal

tersebut di atas dengan menambahkan tahun pelaksanaan pelebarannya.

Tabel 5 Kronologis Jembatan

PEMBANGUNAN BARU

Penanggung Jawab Pembangunan (Satker/PPK)

Biaya

Perencanaan

Pelaksanaan

Konsultan Pengawas

PELEBARAN, REHABILITASI BESAR/PERKUATAN

Tahun Pelebaran/Perkuatan/Rehabilitasi

Penanggung Jawab Pembangunan (Satker/PPK)

Biaya

Perencanaan

PELEBARAN, REHABILITASI BESAR/PERKUATAN

Pelaksanaan

Konsultan Pengawas

Page 29: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 21

BATASAN FUNGSIONAL

Batasan muatan gandar (ton) – Beban gandar maksimum yang diijinkan (MST)

Batasan lebar jalan (m) – Lebar perkerasan jalan (sesuai kelas/status jalan)

Batasan lain (jika ada) - uraikan

LEBAR JEMBATAN TERHADAP LALU LINTAS

Longgar Kendaraan bebas melintas di atas jembatan

1

Cukup Lebar

Kendaraan melaju perlahan diatas jembatan

2

Sempit Kendaraan harus antri atau berhenti

3

DATA BANJIR YANG PERNAH TERJADI

Muka air banjir terbesar pernah terjadi

Diatas lantai (m) Dibawah lantai (m)

Tanggal terjadinya banjir terbesar (bulan/tahun)

Sumber keterangan dari

3.2 DATA TEKNIS

1. Jenis Lintasan dan Data Geometris

Data ini dicatat dalam formulir pemeriksaan inventarisasi, seperti yang terlihat

dalam Tabel 4.

Tabel 6 Jenis Lintasan Dan Data Geometris

Tipe lintasan JN S KA ST L Jumlah bentang

Panjang bentang

Jumlah gelagar Sudut (derajat®)

Page 30: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

22 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

2. Jenis Lintasan

Jenis lintasan dicatat dengan menggunakan salah satu kode sebagai berikut :

JN adalah jenis lintasan Jalan

S adalah jenis lintasan Sungai

KA adalah jenis lintasan Kereta Api

ST adalah jenis lintasan Selat atau Teluk

L Lain-lain (selain jenis lintasan yang disebutkan sebelumnya)

3. Jumlah bentang

Banyaknya bentang pada suatu jembatan

4. Panjang total jembatan

Panjang yang diukur dari siar muai satu ke siar muai yang lain pada kepala

jembatan seperti terlihat pada Gambar 8. Panjang total jembatan dicatat dengan

toleransi 0,1 meter yang diukur sepanjang as jembatan.

5. Panjang bentang jembatan

Panjang yang diukur dari as perletakan ke as perletakan pada suatu bentang

jembatan seperti terlihat pada Gambar 8

Page 31: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 23

Gambar 8 Ukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan

Jembatan tipe pelengkung merupakan bentuk khusus dan diukur seperti terlihat

pada Gambar 9

Page 32: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

24 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Gambar 9 Pengukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan Pelengkung

Page 33: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 25

6. Jumlah gelagar

Untuk jenis bangunan atas jenis gelagar, jumlah gelagar dihitung sesuai yang ada

di lapangan.

7. Sudut (derajat ° )

Bila as melintang jembatan tidak tegak lurus terhadap as jalan, jembatan disebut

jembatan bersudut. Sudut adalah derajat sudut kemiringan antara as melintang

jembatan dan garis tegak lurus terhadap as jalan.

Sudut dapat bersifat positif atau negatif seperti terlihat dalam Gambar 10.

Gambar 10 Sudut Pada Jembatan

Bila suatu jembatan melengkung di tikungan, dicatat sebagai jembatan busur

dalam tikungan dicatat sebagai jembatan busur dalam tikungan. Gambar 11

memperlihatkan suatu jembatan busur di tikungan.

Page 34: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

26 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Gambar 11 Jembatan Busur di Tikungan

8. Jumlah gelagar

Apabila jenis jembatan merupakan jenis struktur gelagar, maka jumlah gelagar

utama dihitung dan dituliskan pada kolom yang disediakan.

9. Data bentang dan struktur utama jembatan

Struktur jembatan dibagi menjadi dua struktur utama yaitu bangunan atas dan

bangunan bawah. Setiap data dari bangunan atas, bangunan bawah dan aliran

sungai harus diisikan pada formulir pemeriksaan inventarisasi seperti pada Tabel

6 berikut ini.

Page 35: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 27

Tabel 7 Data Bentang Struktur Utama

Tabel 8 Data Bentang Dan Komponen Utama Pada Pelebaran Jembatan

Page 36: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

28 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

10. Bangunan atas

a) Nomor bentang

Nomor urut bentang dari awal pemeriksaan

b) Panjang bentang

Ukuran panjang dari suatu bentang jembatan

c) Lebar lantai kendaraan

Lebar lantai kendaraan diukur antar trotoar dengan toleransi sampai 0,1

meter terdekat (seperti terlihat pada Error! Reference source not found.).

Bila lebar pada setiap bentang sama, pengukuran tidak perlu dilakukan pada

setiap bentang.

d) Lebar trotoar

Lebar trotoar adalah jumlah lebar dari kedua trotoar (bila lebih dari satu),

yang diukur dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat.

Gambar 12 Lebar Lantai Kendaraan Dan Lebar Trotoar

e) Tinggi ruang bebas

Tinggi ruang bebas adalah tinggi ruang bebas lalu lintas vertikal yang merupakan

jarak vertikal dari permukaan jalan ke bagian bawah struktur portal, yang diukur

dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat (seperti terlihat pada Gambar 13).

Page 37: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 29

Gambar 13 Ruang Bebas Lalu Lintas Vertikal

f) Struktur utama

Jenis-jenis struktur bangunan atas dapat dilihat pada Gambar 14 di bawah ini.

Page 38: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

30 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Gambar 14 Jenis Bangunan Atas

Page 39: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 31

g) Lantai Kendaraan

Kode bahan untuk lantai kendaraan dicatat dalam kolom “lantai kendaraan”

h) Lapis Permukaan

Kode bahan untuk lapis permukaan dicatat dalam kolom “lapis permukaan”

i) Sandaran

Kode bahan untuk sandara dicatat dalam kolom “sandaran”

TB – BB DB KK LL

Gambar 15 Sandaran

j) Landasan

Kode bahan untuk landasan dicatat dalam kolom “landasan”

k) Siar muai

Kode bahan untuk siar muai dicatat dalam kolom “siar muai”

11. Bangunan Bawah

a) Fondasi

Kode tipe fondasi dicatat dalam kolom pertama “fondasi ” dan kode bahannya

dicatat pada kolom kedua.

b) Kepala jembatan dan pilar

Kode tipe kepala jembatan dan pilar dicatat dalam kolom pertama “fondasi ” dan

kode bahannya dicatat pada kolom kedua.

TB – Tiang sandaran

beton dengan sandaran

baja

BB – Tiang sandaran dan

sandaran baja

DB – Sandaran

dengan dinding

bawah beton atau

lainnya, dengan

sandaran baja

KK – Sandaran pada jembatan

kayu, tiang dan sandaran dari

kayu

LL – Untuk

jenis

sandaran

yang tidak

tersedia

kode nya

Page 40: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

32 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

3.3 DATA PELENGKAP

1. Batasan Fungsional

Batasan fungsional pada jembatan mempunyai hubungan dengan batas beban.

Setiap batasan beban kendaraan atau Muatan Sumbu Terberat (MST) yang ada

di lapangan harus dicatat pada formulir pemeriksaan inventarisasi. Batasan

lainnya, seperti batasan muatan gandar, batasan lebar jalan dan batasan lainnya.

2. Lebar Jembatan Terhadap Lalu Lintas

Dampak lebar jembatan terhadap arus lalu lintas dinilai dan dicatat seperti yang

terlihat dalam Tabel 3. Nilai 1 apabila lalu lintas melintas tanpa hambatan, nilai 2

apabila lalu lintas masih dapat melintas dengan tanpa hambatan walau harus

memperlambat kecepatan, dan nilai 3 apabila lebar jembatan sempit dan lalu

lintas harus memperlambat kendaraannya atau kendaraan harus antri atau

berhenti.

3. Data Banjir

Ketinggian muka air banjir tertinggi yang diketahui berhubungan dengan elevasi

permukaan komponen paling bawah dari bangunan atas jembatan, sedangkan

untuk muka air banjir yang melebihi lantai kendaraan maka pengukuran tinggi

muka air banjir diukur dari permukaan lantai. Sumber informasi harus dicatat

seperti terlihat pada Tabel 3 di atas. Data ini dapat digunakan untuk menentukan

ketinggian permukaan lantai jembatan dari suatu jembatan baru.

Page 41: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 33

Gambar 16 Banjir di atas permukaan lantai jembatan

Gambar 17 Banjir di bawah permukaan lantai jembatan

3.4 LATIHAN

1. Jelaskan data umum apa saja yang harus diisikan pada formulir standar

pemeriksaan inventarisasi jembatan.

2. Jelaskan data teknik apa saja yang harus diisikan pada formulir standar

pemeriksaan inventarisasi jembatan

3. Jelaskan data pelengkap apa saja yang harus diisikan pada formulir standar

pemeriksaan inventarisasi jembatan.

4. Bagaimana caranya kita mendapatkan data – data di atas? Uraikan secara

singkat dan lengkap.

Page 42: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

34 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

3.5 RANGKUMAN

Data yang dituliskan dalam formulir standar untuk pemeriksaan inventarisasi

jembatan adalah : data umum, data teknik dan data pelengkap.

Secara rinci, data umum diisi : nomor jembatan, nomor tambahan ruas jalan (link

suffix), jembatan tambahan/jembatan yang belum tercatat sebelumnya,

jembatan ganda, lintasan atas, nama jembatan, provinsi/kabupaten/kota, lokasi

jembatan, tahun pembangunan, tanggal pemeriksaan, nama pemeriksa,

kronologis jembatan, batasan fungsional, lebar jembatan, data banjir.

Data teknis diisi : jenis lintasan, data geometris, jenis lintasan, jumlah bentang,

panjang total jembatan, panjang bentang jembatan, jumlah gelagar, sudut

(derajat), data bentang dan struktur utama jembatan, data bangunan atas, data

bangunan bawah.

Data pelengkap diisi : batasan fungsional, lebar jembatan terhadap lalu lintas,

data banjir.

Page 43: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 35

BAB 4

PENUTUP

Page 44: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

36 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

PENUTUP

4.1 EVALUASI KEGIATAN BELAJAR Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan pelatihan,

yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok tersebut kepada

para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau Narasumber, berupa

soal/kuisioner tertulis :

1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan

evaluasi berupa orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun diskusi

perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang terkait

dengan isi dari materi modul tersebut.

2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara diakukan oleh para peserta

dengan melakukan penilaian yang terkait penyajian, penyampaian materi,

kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran,

ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab pertanyaan, dan lain-lain.

3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Pelatihan, yaitu peserta dan

pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi Panitia/Penyelenggara Pelatihan

terkait dengan penyiapan perlengkapan pelatihan, sarana dan prasarana

untuk belajar, fasilitas penginapan, makanan dll.

4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada

peserta, dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun pengamat

materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.

Page 45: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 37

4.2 UMPAN BALIK DAN TINGKAT LANJUT Hasil latihan diberitahukan kepada siswa dan diikuti dengan penjelasan tentang

hasil kemajuan siswa. Kegiatan memberitahukan hasil tes tersebut dinamakan

umpan balik. Hal ini penting artinya bagi siswa agar proses belajar menjadi efektif,

efisien, dan menyenangkan. Umpan balik merupakan salah satu kegiatan

instruksional yang sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan siswa setelah melakukan tes

formatif dan mendapatkan umpan balik. Siswa yang telah mencapai hasil baik

dalam tes formatif dapat meneruskan ke bagian pelajaran selanjutnya atau

mempelajari bahan tambahan untuk memperdalam pengetauan yang telah

dipelajarinya. Siswa yang mendapatkan hasil kurang dalam tes formatif harus

mengulang isi pelajaran tersebut dengan menggunakan bahan instruksional yang

sama atau berbeda. Petunjuk dari pengajar tentang apa yang harus dilakukan

siswa merupakan salah satu bentuk pemberian tanda dan bantuan kepada siswa

untuk memperlancar kegiatan belajar selanjutnya.

4.3 KUNCI JAWABAN

BAB 2

1. Jelaskan jenis – jenis lintasan jembatan serta kodenya.

Jawaban : Lihat Tabel 1.

Jalan (JN)

Sungai (S)

Kereta api (KA)

Selat/Teluk (ST)

Lain-lain (L)

2. Jelaskan pengelompokan bagian-bagian jembatan serta kodenya.

Jawaban : Lihat Tabel 1.

Tipe bangunan atas (TBA)

Tipe fondasi (TF)

Page 46: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

38 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Tipe kepala jembatan/pilar (KJP)

3. Jelaskan rincian tipe bangunan atas serta kodenya

Jawaban : Lihat Tabel 1.

Gorong-gorong persegi (B)

Gorong-gorong pipa (Y)

Gorong-gorong pelengkung (A)

Jembatan gantung (T)

Cable stayed/beruji kabel (C)

Gelagar ( G)

Gelagar boks (O)

Gelagar U (Q)

Balok pelengkung (L)

Dan seterusnya.

4. Jelaskan rincian jenis-jenis bahan jembatan serta kodenya

Jawaban : Lihat Tabel 1.

Kayu (K)

Pasangan bata (S)

Pasangan batu (M)

Bronjong dan sejenisnya (G)

Dan seterusnya

5. Jelaskan rincian macam-macam sifat bangunan atas serta kodenya

Jawaban : Lihat Tabel 1.

Permanen

Darurat (W)

Page 47: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 39

6. Jelaskan rincian tipe fondasi jembatan serta kodenya

Jawaban : Lihat Tabel 1.

Cakar ayam (CA)

Langsung (LS)

Tiang pancang (TP)

Dan seterusnya.

7. Jelaskan rincian jenis-jenis kepala jembatan dan pilar serta serta kodenya

Jawaban :

Kepala tiang/cap (C)

Dinding penuh (B)

Kepala jembatan khusus (K)

8). Jelaskan rincian jenis- jenis tipe sandaran serta kodenya

Jawaban :

Tiang beton sandaran baja (TB)

Tiang baja sandaran baja (BB)

Dinding bagian bawah sandaran baja (DB)

Tiang kayu sandaran kayu (KK)

BAB 3

1. Jelaskan data umum apa saja yang harus diisikan pada formulir standar

pemeriksaan inventarisasi jembatan.

Jawaban :

Lihat Bab III, A. Data Umum

2. Jelaskan data teknik apa saja yang harus diisikan pada formulir standar

pemeriksaan inventarisasi jembatan.

Page 48: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

40 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Jawaban :

Lihat Bab III, B. Data Teknik

3. Jelaskan data pelengkap apa saja yang harus diisikan pada formulir standar

pemeriksaan inventarisasi jembatan.

Jawaban : Lihat Bab III. Data Pelengkap

4. Bagaimana caranya kita mendapatkan data – data di atas? Uraikan secara

singkat dan lengkap.

Data umum dapat diambil dari data sekunder : as built drawing, daftar jembatan

pada Unor terkait dan kalau diperlukan dari data primer di lapangan.

Data teknik dapat diambil dari data sekunder : as built drawing dan dilengkapi

data dari lapangan dengan mengukur dan melihat langsung.

Data pelengkap dapat diambil dari data sekunder : as built drawing dan

dilengkapi data dari lapangan dengan mengukur dan melihat langsung.

Page 49: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 41

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen. Bina Marga, Sistim Manajemen Jembatan (Bridge Management

System/BMS) 1993.

Ditjen. Bina Marga, Manual Pemeriksaan Jembatan (Bridge Inspection Manual),

April 2017. (Draft)

Page 50: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

42 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

LAMPIRAN

Page 51: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 43

GLOSARIUM

Afflux Hal yang menyebabkan air naik ke aliran balik (back water) di bagian hulu sungai jembatan, sehingga menyebabkan perbedaan ketinggian antara sisi hulu dan hilir sungai jembatan

Bangunan atas Bagian dari system struktur jembatan yang berada di atas perletakan dan memikul langsung beban lalu lintas yang melewati dan mendistribusikannya kebangunan bawah

Bangunan bawah Bagian dari system struktur jembatan yang menerima beban dan berat dari bangunan atas jembatan, dan menyalurkannya ke fondasi

Bangunan pengaman

Struktur yang berfungsi untuk mengamankan struktur bangunan bawah, jalan pendekat dan daerah aliran sungai

Elemen utama jembatan

Bagian dari komponen jembatan yang masih terbagi-bagi lagi dalam elemen dan termasuk dalam level 4 atau 5 dalam hirarki jembatan

Elemen Bagian dari elemen utama jembatan yang tidak bisa terbagi-bagi lagi dan termasuk dalam level 4 atau 5 dalam hirarki jembatan

Fondasi Bagian dari bangunan struktur jembatan yang meneruskan beban dan berat struktur dari bangunan atas, dan bangunan bawah ke tanah di bawahnya

Gelagar sekunder Bagian struktur jembatan yang berfungsi mengikat antar gelagar utama untuk menahan deformasi dan mendistribusikan beban

Gelagar utama Bagian struktur jembatan horizontal yang menahan beban utama struktur dengan tahanan momen

Jalan pendekat Jalan yang merupakan bagian dari jembatan yang menghubungkan antara struktur jalan dan struktur jembatan

Page 52: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

44 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

Jembatan Struktur yang melintasi sungai, jurang/celah, persimpangan lalu lintas, teluk, selat dan rintangan lainnya

Kepala jembatan Bangunan bawah yang letak dan fungsinya memikul reaksi beban di kedua ujung jembatan, dapat juga berfungsi sebagai dinding penahan tanah

Km (kilometer) kecil Jarak terdekat dari kota asal dimana lokasi jembatan berada

Km (kilometer) besar Jarak terjauh dari kota asal dimana lokasi jembatan berada

Komponen jembatan Kelompok elemen utama jembatan atau bagian dari sistem struktur utama jembatan

Lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) / annual average daily traffic (AADT)

total volume kendaraan lalu lintas di suatu lokasi ruas jalan selama setahun dibagi 365 hari

Landasan Bagian dari sistem perletakan yang berfungsi menyalurkan reaksi beban dari bangunan atas ke bangunan bawah

Lantai jembatan Struktur pelat yang merupakan lantai kendaraan yang langsung menerima beban lalu lintas kendaraan

Lapis perkerasan (jalan pendekat)

Bagian struktur jalan pendekat yang dapat merupakan lapisan aus yang berada pada bagian paling atas dari struktur jalan pendekat

Lapis permukaan (lantai jembatan)

Lapisan aspal di atas lantai jembatan yang berfungsi untuk kenyamanan pengguna jalan

Nilai lalu lintas/nilai trafik

Nilai yang menentukan apakah suatu jalan cukup sempit atau lebar dilalui oleh lalu lintas berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata(LHR)

Pemeriksaan inventarisasi

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendata struktur dan elemen jembatan pada saat jembatan selesai dibangun atau setelah rehabilitasi besar

Page 53: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN 45

Pemeriksaan rutin Pemeriksaan yang dilakukan setiap tahun untuk memastikan kondisi jembatan masih aman dilalui kendaraan

Pemeriksaan detail Pemeriksaan secara mendetail kondisi jembatan dan elemennya yang dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali atau interval yang lebih pendek tergantung kondisi jembatan

Pemeriksaan khusus Pemeriksaan dengan menggunakan peralatan khusus setelah pemeriksaan detail

Perlengkapan jembatan

Bagian jembatan yang bukan komponen struktur jembatan untuk informasi umum, pengatur lalu lintas, kenyamanan dan keamanan pengguna jalan

Perletakan Bagian bangunan atas yang menyalurkan semua reaksi beban dari bangunan atas ke bangunan bawah jembatan

Pilar Bangunan bawah diantara kepala jembatan untuk memikul reaksi beban pada ujung bentang jembatan

Ruas tambahan / link suffix

Bagian dari suatu ruas jalan yang merupakan bagian dari jalan utama sistem manajemen jalan antar kota ( Interurban Road Management system), jalan pintas atau jalan cabang dari jalan utama (lihat Gambar 2).

Sambungan siar muai

Sambungan antara dua bagian struktur jembatan yang didesain untuk mengakomodasi pergerakan akibat suhu, gerakan vertikal, horizontal dan rotasi

Sistem Kelompok komponen, elemen utama dan elemen dari suatu struktur jembatan

Page 54: MODUL 4 PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

46 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN