MODUL 16 - Mercu Buana Universitymercubuana.ac.id/files/AkuntansiLanjutan/modul_16-ok.pdf · MODUL...

3
MODUL 16 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI SAHAM Kegiatan Belajar 1: Pencatatan dan Pelaporan Investasi Saham Rangkuman 1. Kepemilikan investasi saham digolongkan ke dalam 3 kelompok; kurang dari 20%, antara 20% sampai 50%, dan lebih dari 50%. Pembagian kelompok ini mempengaruhi perlakuan pencatatan akuntansinya. Metode Cost harus digunakan manakala investasi Investor kurang dari 20% atau tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Investee. Metode Ekuitas harus digunakan ketika investor memiliki saham investee 20% 50% atau jika investor mempunyai pengaruh signifikan atas investee. Apabila investor memiliki saham investee lebih dari 50% maka investor boleh memilih metode Cost ataukah metode Ekuitas. 2. Metode Cost mengakui pendapatan investasi dari dividen yang diterimanya. Pada akhir periode, nilai tercatat harus disesuaikan dengan Fair Value (Nilai Wajar). Penerapan akuntansi untuk penyesuaian ini didasarkan pada kategori investasinya. Investasi dapat digolongkan pada kelompok Trading dan kelompok Available for sale. Investasi yang dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat digolongkan pada kelompok Trading. Sedangkan investasi saham yang tidak dapat digolongkan pada kelompok Trading dimasukkan kelompok Available for sale. 3. Laba atau rugi (holding) yang belum di realisasi dilaporkan pada laba yang ditahan (earning) tahun yang berjalan jika investasi tersebut digolongkan sebagai Trading. Jika digolongkan Available for sale, laba atau rugi (holding) yang belum di realisasi dilaporkan secara terpisah pada pos Ekuitas Investor sebagai bagian Laba Komprehensif Lain. Metode Ekuitas mencerminkan hubungan erat yang terjadi antara investor dan investee. Metode ini harus digunakan manakala kepemilikan investor antara 20% sampai 50% karena kepemilikan pada level ini diasumsikan terjadinya pengaruh signifikan investor terhadap investee. Namun demikian, apabila ada bukti bahwa meski investor memiliki 20%-50% namun tidak ada pengaruh signifikan maka metode ini tidak boleh dipakai. Sebaliknya, apabila ada bukti tentang pengaruh signifikan investor terhadap investee maka meskipun kepemilikannya kurang dari 20% maka metode ini harus diterapkan. Metode Ekuitas mengharuskan untuk mengakui pendapatan investasi seiring dengan laba yang dilaporkan oleh investee dengan memisahkan komponen luar biasa, dan prior period adjustment. Karena pembayaran dividen berakibat turunnya ekuitas investee maka penerimaan dividen investee oleh investor akan dikurangkan dari saldo akun investasi saham. ‘11 1 Martha Carolina SE,Sk,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Transcript of MODUL 16 - Mercu Buana Universitymercubuana.ac.id/files/AkuntansiLanjutan/modul_16-ok.pdf · MODUL...

Page 1: MODUL 16 - Mercu Buana Universitymercubuana.ac.id/files/AkuntansiLanjutan/modul_16-ok.pdf · MODUL 16 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI SAHAM Kegiatan Belajar 1: Pencatatan dan Pelaporan

MODUL 16

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI SAHAM

Kegiatan Belajar 1: Pencatatan dan Pelaporan Investasi Saham

Rangkuman

1. Kepemilikan investasi saham digolongkan ke dalam 3 kelompok; kurang dari 20%, antara

20% sampai 50%, dan lebih dari 50%. Pembagian kelompok ini mempengaruhi perlakuan

pencatatan akuntansinya. Metode Cost harus digunakan manakala investasi Investor kurang

dari 20% atau tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Investee. Metode Ekuitas harus

digunakan ketika investor memiliki saham investee 20% – 50% atau jika investor

mempunyai pengaruh signifikan atas investee. Apabila investor memiliki saham investee

lebih dari 50% maka investor boleh memilih metode Cost ataukah metode Ekuitas.

2. Metode Cost mengakui pendapatan investasi dari dividen yang diterimanya. Pada akhir

periode, nilai tercatat harus disesuaikan dengan Fair Value (Nilai Wajar). Penerapan

akuntansi untuk penyesuaian ini didasarkan pada kategori investasinya. Investasi dapat

digolongkan pada kelompok Trading dan kelompok Available for sale. Investasi yang dimiliki

untuk dijual dalam waktu dekat digolongkan pada kelompok Trading. Sedangkan investasi

saham yang tidak dapat digolongkan pada kelompok Trading dimasukkan kelompok

Available for sale.

3. Laba atau rugi (holding) yang belum di realisasi dilaporkan pada laba yang ditahan

(earning) tahun yang berjalan jika investasi tersebut digolongkan sebagai Trading. Jika

digolongkan Available for sale, laba atau rugi (holding) yang belum di realisasi dilaporkan

secara terpisah pada pos Ekuitas Investor sebagai bagian Laba Komprehensif Lain.

Metode Ekuitas mencerminkan hubungan erat yang terjadi antara investor dan investee.

Metode ini harus digunakan manakala kepemilikan investor antara 20% sampai 50% karena

kepemilikan pada level ini diasumsikan terjadinya pengaruh signifikan investor terhadap

investee. Namun demikian, apabila ada bukti bahwa meski investor memiliki 20%-50%

namun tidak ada pengaruh signifikan maka metode ini tidak boleh dipakai. Sebaliknya,

apabila ada bukti tentang pengaruh signifikan investor terhadap investee maka meskipun

kepemilikannya kurang dari 20% maka metode ini harus diterapkan.

Metode Ekuitas mengharuskan untuk mengakui pendapatan investasi seiring dengan laba

yang dilaporkan oleh investee dengan memisahkan komponen luar biasa, dan prior period

adjustment. Karena pembayaran dividen berakibat turunnya ekuitas investee maka

penerimaan dividen investee oleh investor akan dikurangkan dari saldo akun investasi

saham.

‘11

1

Martha Carolina SE,Sk,M.Ak

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Pusat Bahan Ajar dan Elearning

Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Page 2: MODUL 16 - Mercu Buana Universitymercubuana.ac.id/files/AkuntansiLanjutan/modul_16-ok.pdf · MODUL 16 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI SAHAM Kegiatan Belajar 1: Pencatatan dan Pelaporan

Sebuah penggabungan usaha dikatakan sebagai penyatuan kepemilikan (Uniting of

Interests) apabila dua buah perusahaan melakukan pertukaran saham. Apabila hal ini terjadi

(memenuhi 12 kriteria) maka metode penggabungan usahanya mengikuti metode Pooling of

Interests.

Dengan metode Pooling of Interests, seluruh akun akan digabungkan atas dasar nilai

bukunya. Oleh karena tanpa ada nilai akuisisi maka seluruh biaya yang berkaitan dengan

penggabungan maupun dengan penerbitan saham diperlakukan sebagai beban pada

periode terjadinya. Seluruh Pendapatan, Beban, dan Akun Operasional lain akan

digabungkan secara retroaktif. Selisih nilai buku atas seluruh pos yang diterima dengan Nilai

buku saham yang diterbitkan akan dicatat dalam pos Ekuitas.

3. Indonesia masih mengakui adanya dua metode dalam menerapkan akuntansi untuk

penggabungan usaha, namun di dunia internasional penggunaan metode Pooling of

Interests sudah semakin dibatasi, karena kelemahan-kelemahan teoretis yang

dikandungnya.

Rangkuman

1. Sebuah perusahaan yang membeli mayoritas saham perusahaan lain harus menyusun

Laporan Keuangan Konsolidasian. Laporan tersebut menunjukkan posisi finansial dan hasil

operasi perusahaan dari induk perusahaan dan satu atau lebih anak perusahaan seolah-

olah perusahaan-perusahaan tersebut merupakan suatu kesatuan perusahaan.

2. Laporan konsolidasian bermanfaat bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan jangka

panjang atas induk perusahaan, misalnya investor dan kreditor jangka panjang.

3. Adanya kelemahan dalam Laporan Konsolidasian mengharuskan pengguna Laporan

berhati-hati dalam menafsirkan hasil operasi, rasio keuangan, dan sisa laba induk ataupun

anak perusahaan.

4. Laporan Konsolidasian yang disusun harus memperhatikan metode penggabungan usaha

yang digunakan. Apabila metode penggabungan usahanya menggunakan Purchase maka

Jurnal Konsolidasi yang harus dibuat sesaat sesudah penggabungan adalah Jurnal S

(Stocks) dan Jurnal A (Allocation).

5. Jurnal S adalah jurnal yang digunakan untuk menghapus saldo awal atau saldo tanggal

akuisisi mana yang lebih akhir, untuk metode Purchase.

6. Jurnal A adalah jurnal yang khusus dibuat untuk mengakui alokasi perbedaan nilai buku

ekuitas perusahaan anak dengan harga perolehan pada saat akuisisi. Jurnal ini dibuat bila

metode penggabungannya adalah Purchase.

‘11

3

Martha Carolina SE,Sk,M.Ak

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Pusat Bahan Ajar dan Elearning

Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: MODUL 16 - Mercu Buana Universitymercubuana.ac.id/files/AkuntansiLanjutan/modul_16-ok.pdf · MODUL 16 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI SAHAM Kegiatan Belajar 1: Pencatatan dan Pelaporan

Laporan Konsolidasian dan Non-Controlling Interests: Konsep teoretis

Rangkuman

1. Persyaratan untuk penyusunan laporan konsolidasian bukanlah kepemilikan seluruh

saham anak perusahaan, namun kepemilikan lebih dari 50%. Dengan demikian, apabila

sebuah perusahaan yang memiliki saham kurang dari 100% dan akan membuat laporan

keuangan menghadapi masalah Minority Interests. Minority interest adalah pihak di luar

induk perusahaan yang juga memiliki saham anak perusahaan.

2. Dengan menggunakan konsep konsolidasi proporsional yang didasarkan pada teori

Proprietary, aktiva neto anak perusahaan yang dikonsolidasikan hanyalah yang merupakan

porsi kepemilikan induk perusahaan saja. Sisanya atau disebut Hak Pemegang Saham

Minoritas (HPSM) tidak ditampilkan dalam laporan konsolidasian induk perusahaan. Aktiva

neto disesuaikan berdasarkan persentase kepemilikan induk perusahaan saja.

3. Konsep unit ekonomi yang didasarkan pada teori Entity berpendapat bahwa dengan

adanya akuisisi oleh induk perusahaan maka pos-pos aktiva neto harus dilakukan revaluasi

total (tidak hanya sebesar persentase kepemilikan induk perusahaan saja). HPSM diakui

sebagai bagian dari ekuitas konsolidasian.

4. Adanya dua kubu yang sangat bertentangan (konsolidasi Proporsional vs Unit Ekonomi)

melahirkan konsep yang mencoba merekonsiliasi keduanya, yakni konsep Parent Company.

Konsep ini mengakui keberadaan HPSM, namun hanya sebatas nilai buku, tidak di

revaluasi. HPSM disajikan bukan sebagai bagian Ekuitas atau utang konsolidasian, tetapi di

antara keduanya. Aktiva neto dikonsolidasikan secara total namun alokasi dan amortisasi

untuk selisih cost hanya didasarkan pada kepemilikan induknya saja.

5. Aktiva neto anak perusahaan yang dihasilkan dari ketiga konsep tersebut di atas dalam

laporan konsolidasian pada akhirnya tidak ada perbedaan (sama). Tidak ada kewajiban

untuk menggunakan salah satu dari ketiga konsep tersebut. Namun demikian, populernya

penggunaan konsep Parent Company, dalam modul mata kuliah ini selanjutnya

menggunakan konsep Parent Company.

Laporan Konsolidasian dan Non-Controlling Interests: Beberapa Saat Sesudah Akuisisi

1. Jurnal Konsolidasi yang dibuat dalam Lembar kerja mengalami sedikit perubahan. Pada

Jurnal S, Investasi di kredit sebesar persentase kepemilikan induk perusahaan. Sisanya

diatributkan pada HPSM. Begitu pula dengan Jurnal D. Pada jurnal ini jumlah dividen yang

diterima hanyalah sebesar persentase kepemilikan induk, sisanya merupakan pengurangan

terhadap HPSM.

‘11

5

Martha Carolina SE,Sk,M.Ak

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Pusat Bahan Ajar dan Elearning

Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id