Model Pemb Kebijakan

11
Suatu model yang dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan suatu kebijakan bagi suatu daerah otonom baik tingkat Propinsi maupun kabupaten/kota dalam melaksanakan pendidikan atas dasar konsep otonomi daerah yang terhindar dari suatu anarki otonomi pendidikan, hendaknya kita dapat memperhatikan dan mengkaji aspek-aspek : a. Landasan filosofis, visi dan misi 1. Dalam membuat suatu kebijakan hendaknya kita berpegang kepada peraturan-peraturan yang berlaku untuk tujuan pendidikan Nasional. Seperti dalam amanat pembukaan UUD’45 alinea ke 4 yang mengatakan bahwa salah satu tujuan pemerintah Indonesia adalah mencerdasakan kehidupan bangsa. Dimana hal ini ditegaskan pula dalam pasal 31 ayat 1 yang menyebutkan “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan ayat 2 yaitu pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu pengajaran Nasional yang diatur dengan Undang-Undang”. Oleh karenanya dalam pembuatan sistem pendidikan Nasional hendaknya dapat dijadikan suatu kesatuan yang menyeluruh dari setiap kegiatan pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila, hal ini dinyatakan pula dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional Bab I dalam ketentuan umum pasal 1 alinea

description

Model

Transcript of Model Pemb Kebijakan

Suatu model yang dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan suatu kebijakan bagi suatudaerah otonombaik tingkat Propinsi maupun kabupaten/kota dalammelaksanakanpendidikan atas dasar konsep otonomi daerah yang terhindar dari suatu anarki otonomipendidikan, hendaknya kita dapat memperhatikan dan mengkaji aspek-aspek :a. Landasan filosofis, visi dan misi1. Dalammembuat suatu kebijakan hendaknya kita berpegang kepadaperaturan-peraturan yang berlaku untuk tujuan pendidikan Nasional.Seperti dalam amanat pembukaan UUD!" alinea ke ! yang mengatakanbah#a salah satu tujuan pemerintah $ndonesia adalah men%erdasakankehidupan bangsa. Dimana hal ini ditegaskan pula dalam pasal &1 ayat 1yang menyebutkan '(iap-tiap #arga negara berhak mendapat pengajarandan ayat ) yaitu pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatupengajaran Nasional yang diatur dengan Undang-Undang*. +lehkarenanya dalam pembuatan sistem pendidikan Nasional hendaknya dapatdijadikan suatu kesatuan yang menyeluruh dari setiap kegiatan pendidikanyang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkanpan%asila, hal ini dinyatakanpuladalamundang-undangtentangsistempendidikan nasional ,ab $ dalam ketentuan umum pasal 1 alinea ) dan &,yangmenyatakanbah#a'Pendidikannasional adalahpendidikanyangberakar padakebudayaanbangsa$ndonesiadanyangberdasarkanpadaPan%asila dan Undang-Undang Dasar 1-!"*, dan 'sistempendidikannasional adalahsatukeseluruhanyangterpadudari semua satuandankegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untukmengusahakan ter%apainya tujuan pendidikan nasional*. ,erdasarkan haltersebut, maka sebaiknya sistem pendidikan nasional harus dilaksanakanse%ara semesta, menyeluruh dan terpadu. Semesta dalam arti terbuka bagiseluruh rakyat dan berlaku di seluruh #ilayah negara, menyeluruh dalamarti men%akup semua jlur, jenjang dan jenis pendidikan, terpadumaksudnya adalahadanya salingberkaitanantara pendidikannasionaldenganseluruhusahapembangunannasional. .ikapendidikantersebutakan dilaksanakan pada tingkat daerah otonom,maka perlu kita melihatundang-undangyangberlakubagi daerahtersebut. Seperti menurut UUno. ) tahun 1---, bah#a daerah ototnomdiartikan sebagai kesatuanmasyarakat hukumyangmempunyai batas daerahtertentu, ber#enangmengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurutprakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalamikatan negarakesatuan /epublik $ndonesia. Dalampelaksanaan otonomi daerahnya,maka suatu #ilayah daerahnya dapat dibagi dalam daerah propinsi, daerahkabupaten, dan daerah kota.). Setelah kita mengetahui landasan 0iloso0isnya, maka langkah selanjutnyaadalah menetapkan 1isi dari pendidikan nasional. 2al ini bertujuan dalamrangka mendukung trans0ormasi masyarakat $ndonesia yang dapatber#a#asan luas serta dapat hidup mandiri untuk men%apai kemajuan dankemakmuranyangberdasarkanpan%asiladari hasil pendidikan.3dapun1isi dari pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakankemandirian menuju keunggulan untuk meraih kemajuan dankemakmuranberdasarkan nilai-nilai Pan%asila.&. Setelah kita menetapkan 1isi, maka sebagai langkah penjabaran dari 1isiadalahkitaharusmenetapkanataumenjabarkannyakedalammisi daripendidikan nasional. 2al ini dapat kita lihat pada 4,2N tahun 1--- yangmenetapkan misi pendidikan nasional dalam lima tahun mendatang, yaituter#ujudnya sistemdan iklim pendidikannasionalyangdemokratisdanbermutu guna memperteguh akhlak mulia,kreati0,ino1ati0, ber#a#asankebangsaan, %erdas, sehat, berdisiplindanbertanggungja#ab, memilikiketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalamrangka mengembangkan mutu manusia $ndonesia.b. Analysis terhadap potensi dan sumber daya daerahSetelah kita menetapkan landasan 0iloso0isnya serta menjabarkan 1isi dan misi, makadalammenghasilakan suatu model kebijakan, perlu kita menganalisis berbagaipotensi dan sumber daya yang terdapat pada daerah yang bersangkutan, sebab hal inibergunauntukmengukur kemampuandaerahdalamrangkapelaksanaanotonomi.+leh karena itu, ada 1ariabel pokok yang harus digunakan untuk mengukurkemampuan daerah, yaitu kemampuan keuangan, kemampuan aparatur 5sumber dayamanusia6, kemampuan partisipasi masyarakat, kemampuan ekonomi daerah,kemampuan demogra0i, kemampuan organisasi dan administrasi. Disamping ituterdapat 1ariabel penunjangyaituaspekgeogra0i danaspeksosial budaya, serta1ariabel khusus yaitu aspek politik dan 2ankam. 7emampuan daerah tertentu akanmenentukan berapa besar #e#enangyang bisa diberikan kepadanya, serta jenisurusan rumah tangga apa yang %o%ok bagi daerahnya.c. Analysis terhadap berbagai aspek lingkungan, sosial budaya dan demografisDalamkonteks pelimpahan #e#enang, perlu kita analysis juga berbagai aspeklingkungan, sosial budaya dan demogra0is. +leh karena itu, terdapat beberapapertimbanagan yang harus dipikirkan agar dapat menentukan seberapa besar 0ungsipenyelenggaraanpemerintahaanyangdapat diberikankepadasuatudaerahdalamrangkadesntralisasi, yaitupemberian0ungsi yangdisesuaika8 denganpotensi dankondisi lingkungan 0isik geogra0is daerah dan hal-hal lain yang merupakankarakteristik suatu daerah, dilakukan melalui penilaian kepada kemampuanadministrasi dankelembagaandaerah, sertadilakukandenganmempertimbangkankebutuhan daerah yang bersi0at khas dan mendesak, terutama dalam rangkamemberikan pelayanan umum pemerintah kepada masyarakat.d. Berbagai komponen utama pendidikan dan jenis/jenjang pendidikanUntuk penguatan otonomi daerah penyelenggaraan pemerintahan dalambidangpendidikan, maka ke#enangan pemerintah pusat porsinya lebih besar pada penetapankebijakan yang bersi0at norma, standar kriteria danprosedur, sedangkan ke#enanganpelaksanaannyahanyaterbataspadake#enanganyangbertujuanmempertahankandanmemeliharaidentitasdanintegritasbangsadannegarasertamenjaminkualitaspelayanan umum yang setara bagi semua #arga negara. Dengan memperhatikjan haltersebut, maka komponen utama pendidikan adalah :- 9enjamin layanan pendidikan sebagai in1estasi sosial- 9emposisikan pembangunan pendidikan se%ara sinerjik dengansektor/bidang pembangunan lainnya- Pengembangankurikulum pendidikan sesuaidengankebutuhandaerah.- Pengelolaan sarana dan prasarana.- 9enjamindan meningkatkan pro0esionalisme pengelolapendidikan- 7epemimpinan pendidikan- 9enjamin dan meningkatkan akuntabilitas publik- 9embangun struktur organisasi pendidikan yang 0ungsional,yang menjamin kesatuan komando 5unity o0 %ommand6.- 9embangunpartisipasi masyarakat dalam penyelenggaraanpendidikan.Untukjenisdanjenjangpendidikan, dibuat berdasarkankepadakebutuhandaerahyang bersangkutan. +leh karena itu, perlu adanya pembuatan ke#enangan pendidikanyang dapat merin%i masing-masing tugas yang harus dilaksanakan, seperti pembuatankurikulum Nasional #ajib dibuat oleh pusat, sedangkan untuk kurikulum lokal dibuatoleh masing-masing daerah 5Daerah tingkat $ atau daerah tingkat $$6. Penge1aluasianharus dibuat atau dilaksanakan oleh pusat dan daerah tingkat $.Sedangkanuntukkepega#aian, pengangkatankepalasekolahsebaiknyadilakukanoleh daerah yang bersangkutan atau daerah tingkat $$, untuk guru dan sta0administrasi diangkat oleh sekolahnya masing-masing. 3nggaranpendidikan,pembukaan atau penutupan sekolah, persyaratan pokok tentang jenjang pendidikan,danpengembanganmodel pelayananpendidikansebaiknyadilakukanolahdaerahtingkat $$. Dalamhal penentuan SPP/,P&, pengadan alat bantu pendidikan danrekruitment sis#a sebaiknya dilakukan oleh sekolahnya masing-masing.e. Cakupan atas jenis daerah otonom yaitu propinsi, kabupaten dan kotaDalamhal ini, propinsi melaksanakanperanannya dalampengelolaanpemerintahbidangpendidikan yang mempunyai skala pelayanan lintas kabupaten/kota yangmeliputi pengelolaan urusan pemerintahan yang menyangkut penyediaan pelayananumum, pengaturan dan pembangunan yang bersi0at lintas kabupaten/kota akan lebihe0ekti0 apabila dilaksanakan oleh prpinsi 5pasal -6. 2al ini dapat dilihat dari indikatorterhadappelayanankepadamasyarakat yangmen%akuplintaskabupaten/kotayangbila tidak mungkin dilakukankerja sama antar kabupaten/kota, selain ituuntukmenjamin pemerataan regional, mendorong pertumbuhan regional serta e0isiensipelayanan apabila dilakukan oleh pemerintah daerah propinsi. Dalam hal ini, propinsiharus berorientasi kepadaprinsipsteeringdaripadaro#ing, hal ini berarti bah#apemerintah pusat atau propinsi hanya menangani ke#enangan yang bersi0atpengarahan, perumusan kebijakan dan penga#asan. Untuk itu, ke#enangan propinsiyang mana sesuai dengan peraturan pemerintah no. )" tahun ):::, pasal & ayat",yang meliputi :- Penetapankebijakantentangpenerimaansis#adanmahasis#adari masyarakat minoritas, terbelakang atau tidak mampu.- Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran pokok/modulpendidikan untuk taman kanak-kanak, pendidikan dasar,pendidikan menengah, dan pendidikan luar sekolah.- 9endukungdanmembantupenyelenggraanpendidikantinggiselain pengaturan kurikulum, akreditasi dan pengankatan tenagaakademis.- Pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan tinggi.- Penyelenggaraan sekolah luar biasa dan balai pelatihan ataupenataran guru.- Penyelenggaraan museumpropinsi, suaka peninggalan sejarah,kepurpakalaan, kajian sejarah dan nilai tradisional sertapengembanagan bahasa dan budaya daerah.- Penyediaan dukungan administrasi kepega#aian dan karierpega#ai.- Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan penjenjangan danteknis 0ungsional tertentu yang men%akup #ilayah propinsi.- Penyelesaian perselisihan antar kabupaten/kota- 3lokasi danpemindahan pega#ai dantenaga potensial antardaerah kabupaten/kota dan dari kabupaten /kota ke propinsi dansebaliknya.- Penetapantandakehormatan/jasaselainyangtelahdiatur danmenjadi ke#enangan pemerintah.Sedangkankabupatendankotayangmenjadike#enangannyameliputi pengelolaanurusanpemerintah bidang pendidikan yaitu seluruh aspek yang menjadi ke#enanganpemerintahdanpropinsi 5pasal 11ayat 16, yangberorientasi padaro#ingsebagaiimplementasi dari kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah pusat. +leh karena itu,bidang yang #ajib dilaksanakan oleh kabupaten dan kota yaitu mengenai pekerjaanumum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri danperdagangan,penanaman modal,lingkungan hidup,pertanahan,koperasi dan tenagakerja. Selain itu pada pasal 1: ayat &, sepertiga ke#enangan di #ilayah laut dalambidang eksplorasi, eksploitasi, konser1asi dan pengelolaan kekayaan laut, pengaturankepentingan administrati0,pengaturan tata ruang,penegakan hukumdan bantuanpenegakkan keamanan dan kedaulatan negara. f. Mobilitas manajemen, baik vertikal maupun horiontal3gar suatu model kebijakan pendidikan tersebut dapat dikelola dan diorganisirdenganbaik, makaharusditunjangdenganmobilitasdari manajemenyangbenar-benar melaksanakan 0ungsinya. 9aka bentuk dari kebijakan tersebut sebaiknyadengan menggunakan pola botton up, sebab masalah menjadi lebih aktual dankonstektual. +lehkarenatidakdimulai dari pemerintahdanlebihpadaaktor-aktoryang memahami permasalahan dan strategi untuk menanganinya, maka mampumenilai program-program pemerintah yang penting dalam program-program s#asta,sertamampumenangani atauberurusandengankebijakanyangmeliputi berbagaiprogram. Selain hal tersebut, maka orientasi pengembangannya berupa holistik, yaitupendidikan untuk pengembangan kesadaran kesatuan dalam kemajemukan kultural,menjunjung tinggi nilai moral, kemanusiaan dan agama, kesadaran kreati0 produkti0,kesadaran hukum. 9aka jika hal ini dilaksanakan maka akan ter%ipta meningkatnyaperan serta masyarakat se%ara kuantitati0 dan kualitati0, yang melaksanakanpemberdayaan institusi masyarakat, keluarga ;S9, pesantren dan dunia usaha.