Model Koprol Manis

86
7/21/2019 Model Koprol Manis http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 1/86 i PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODEL KOPROL MANIS BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA DENGAN PENILAIAN BERORIENTASI PISA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA DAN KARAKTER PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA 3 SMA N 1 PEGANDON SEMESTER 2 TAHUN 2015 DALAM RANGKA SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 Oleh : NAMA : SUGIARTO, S.Pd., M.Kom., M.Pd. NIP : 196705281992011001 SEKOLAH : SMA N 1 PEGANDON PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 PEGANDON Juli 2015

description

Penelitian Tindakan Kelas

Transcript of Model Koprol Manis

Page 1: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 1/86

i

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MODEL KOPROL MANIS

BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA

DENGAN PENILAIAN BERORIENTASI PISA

UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA

DAN KARAKTER

PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA 3

SMA N 1 PEGANDON

SEMESTER 2 TAHUN 2015 

DALAM RANGKA

SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

Oleh :

NAMA : SUGIARTO, S.Pd., M.Kom., M.Pd.

NIP : 196705281992011001

SEKOLAH : SMA N 1 PEGANDON

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 PEGANDON

Juli 2015

Page 2: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 2/86

ii

PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

1.  Judul Penelitian Model Koprol Manis Berbantuan

Software Geogebra dengan Penilaian

Berorientasi PISA untuk Meningkatkan

Literasi Matematika dan Karakter pada

Materi Turunan Kelas XI IPA 3 SMA N

1 Pegandon

Semester 2 Tahun 2015

2. 

a. Mata Pelajaran

 b. Bidang Kajian

Matematika

Pembelajaran Matematika3.  Identitas Peneliti

a.  Nama Lengkap dan

Gelar

 b. Jenis Kelamin

c. 

Pangkat,Golongan NIP /

 NUPTK

d. Unit Kerja

e.  Kabupaten

f.  Provinsi

g. 

Alamat Institusi

h.  Nomor Telepon / HP

i.  E-mail

Sugiarto,S.Pd., M.Kom., M.Pd.

Laki-laki

PembinaTK,IV/b,196705281992011001

/1860745647300012

SMA N 1 Pegandon

Kendal

Jawa Tengah

Jl Raya Putat Pegandon

0294 3686180 / 085641186556

[email protected]

4.  Lama Penelitian Lima bulan ( Februari s.d. Juni 2015 )

5.  Biaya yang diperlukan :

Sumber dari

-

Pegandon, Juli 2015

Mengetahui,

Kepala SMA N 1 Pegandon Peneliti

Eustasia Christine Martati S.Pd., M.Pd. Sugiarto,S.Pd., M.Kom., MPd.

 NIP : 19640329 198703 2 008 NIP. 196705281992011001 .

Page 3: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 3/86

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

 Nama : Sugiarto, S.Pd.,M.Kom, M.Pd

 NIP : 196705281992011001

Unit Kerja : SMA N 1 Pegandon, Kendal

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Ilmiah Hasil Penelitian

Tindakan Kelas yang berjudul “MODEL KOPROL MANIS BERBANTUAN

SOFTWARE GEOGEBRA DENGAN PENILAIAN BERORIENTASI PISA

UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA DAN KARAKTER

PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA 3 SMA N 1 PEGANDON

SEMESTER 2 TAHUN 2015” adalah benar-benar karya sendiri.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk mengikuti Simposium Guru dan

Tenaga Kependidikan tahun 2015.

Pegandon, 5 November 2015

Mengetahui

Kepala SMA N 1 Pegandon Yang membuat pernyataan

Eustasia Christine Martati, S.Pd., M.Pd. Sugiarto, S.Pd.,M.Kom, M.Pd.

NIP 19640329 198703 2 008 NIP. 196705281992011001

Page 4: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 4/86

iv

ABSTRAK

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran, seberapa besar peningkatan literasi matematika, dan bagaimana perubahan perilaku siswa denganmodel Koprol Manis berbantuan GeoGebra pada kompetensi turunan bagi siswa kelas XIIPA 3 SMA N 1 Pegandon semester 2 tahun pelajaran 2014/2015

Metode penelitian ini adalah PTK yang terdiri atas dua siklus. setiap siklus terdiridari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data yangdigunakan adalah diskriptif kualitatif

Hasil penelitian ini: literasi matematika siklus I 47,64, dan siklus II 60,55.

Perubahan perilaku siswa terlihat dari kebiasaan disiplin pada kondisi awal sebanyak 5menjadi 20 siswa pada siklus II, kebiasaan demokratis pada kondisi awal sebanyak 7menjadi 14 siswa pada siklus II.

Kata kunci: model Koprol Manis, software Geogebra, literasi matematika, disiplin,demokratis

Page 5: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 5/86

v

PRAKATA

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk –  Nya

sehingga penulisan laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Laporan penelitian ini berjudul “Model Koprol Manis Berbantuan Software Geogebra

dengan Penilaian Berorientasi PISA untuk Meningkatkan Literasi Matematika dan

Karakter pada Materi Turunan Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Pegandon Semester 2 Tahun

2015”, bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan model Koprol

Manis berbantuan software Geogebra, dan seberapa besar peningkatan literasi matematika

serta perubahan perilaku siswa sehubungan pelaksanaan model tersebut.. Penelitian ini

dilaksanakan selama lima bulan, sejak bulan Februari sampai dengan Juni 2015. Penelitian

ini dapat terselesaiak dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak.. Oleh karena itu saya

mengucapkan terima kasih kepada : 

1. 

Bapak Drs. Bagiyo Santoso, selaku Kepala SMA N 1 Pegandon Kendal (sampai

dengan bulan Mei 2015) yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk

terlaksananya penelitian ini.

2.  Ibu Eustasia Christine Martati, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SMA N 1 Pegandon Kendal

(mulai bulan Mei 2015) yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan

 penelitian ini.

3. 

Ibu Cholifatul Huda, S.Pd. selaku kolaborator yang telah membantu dalam observasi

dan memberi masukan serta saran pada penelitian ini.

4.  Rekan sejawat, guru SMA Negeri 1 Pegandon Kendal yang telah memberikan bantuan

waktu, pemikiran dan tenaga.

5.  Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Page 6: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 6/86

vi

Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk penyempurnaan penelitian

selanjutnya. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada

umumnya, dan proses pembelajaran di SMA N 1 Pegandon pada khususnya.

Pegandon, Juli 2015

Peneliti

Page 7: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 7/86

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................. iv

PRAKATA .................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konstruktivisme .............................................................................. 3

 B.  Problem Solving   ..............................................................................  3

C. Humanistik ......................................................................................  3

D. Model Pembelajran Koprol Manis .................................................. 4

E.  Aplikai Geogebra ...........................................................................  4

F.  Literasi Matematika ........................................................................ 4

G. Penilaian berorientasi PISA ............................................................ 5

H. Karakter ........................................................................................... 5

I.  Turunan ........................................................................................... 6

J.  Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 6

K. Kerangka Berpikir ........................................................................... 6

Page 8: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 8/86

viii

L.  Hipotesis Tindakan .......................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

A. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................. 8

B. Deskripsi Hasil Siklus I ................................................................... 9

C. Deskripsi Hasil Siklus II ................................................................. 12

D. Pembahasan ..................................................................................... 15

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. 

Simpulan .......................................................................................... 18

B. Rekomendasi ................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 20

Page 9: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 9/86

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kemampuan literasi matematika siswa kelas X I IPA 3 masih rendah,

telihat dari hasil tes literasi matematika berorientasi PISA untuk materi limit fungsi

secara umum sebesar 41,48. Rata-rata kemampuan formulate 41,28, rata-rata

kemampuan employ 21,48, rata-rata kemampuan interpret 27,94.

Pembelajaran yang berlangsung selama ini belum memberikan

kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan oleh dirinya sendiri,

serta belum menyelaraskan antara bangunan pengetahuan pada diri siswa dengan

 bangunan pengetahuan yang diterima kelompok pada saat diskusi kelompok.

Pembelajaran yang berlangsung selama ini, juga belum mengembangkan

kemampuan pemecahan masalah, serta belum optimal dalam mengarahkan siswa

untuk memahami diri sendiri dan lingkungan sosialnya guna memaksimalkan

 prestasinya.

Penelitian Mayor dan Mangope (2012) menunjukkan bahwa

konstruktivisme, mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dari

 pengalaman sebelumnya sehingga mampu menerapkan teori dan praktik, dan

membuat hubungan yang penuh makna antara apa yang mereka pelajari dengan

dunia nyata. Isoda dan Olfos (dalam Isoda, 2011:16-18) mengembangkan

instrumen check-list   untuk pembelajaran  problerm soving   yang mengakomodasi

tahapan-tahapan : pemaparan problem, penyelesaian secara bebas, komparasi dan

gagasan, serta pembuatan ringkasan. Hasil penelitian Haglund (2004:141)

menunjukkan pembelajaran humanistik dalam matematika dapat memberikan

 pengaruh positif terhadap sikap siswa yang menganggap dirinya lemah dalam

matematika dan mengurangi banyaknya siswa yang tidak suka matematika atau

yang merasa tidak bisa mengerjakan matematika.

Berdasarkan uraian di atas, upaya yang dapat dilakukan adalah

mengembangkan dan menerapkan suatu model pembelajaran yang memuat aspek-

aspek konstruktivistik, problem-solving  dan teori belajar humanistis. Model belajar

Page 10: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 10/86

2

tersebut oleh peneliti diberi nama model “Koprol Manis”, kependekan dari

Konstruktivistik,  Problem Solving   dan Humanistik. Selain penggunaan model

tersebut juga digunakan  software  Geogebra untuk meningkatkan pembentukan

konsep dan kemampuan pemecahan masalah.

B.  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah proses

 pembelajaran dengan model Koprol Manis berbantuan software Geogebra, 2)

seberapa besar peningkatan literasi matematika dengan model Koprol Manis

 berbantuan software Geogebra, 3) bagaimanakah perubahan perilaku siswa dalam

 pembelajaran dengan model Koprol Manis berbantuan software GeoGebra pada

siswa kelas XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 ?

C.  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan pembelajaran dengan

model Koprol Manis berbantuan  software  GeoGebra, 2) mendeskripsikan

 peningkatan kemampuan literasi matematika setelah dilaksanakan model Koprol

Manis berbantuan  software  Geogebra, 3) Mendeskripsikan perubahan perilaku

yang menyertai model Koprol Manis berbantuan  software Geogebra pada siswa

kelas XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

D.  Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah: 1) bagi guru,sebagai acuan dalam

menggunakan model Koprol Manis ke dalam pembelajaran matematika, 2) bagi

siswa, memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk belajar matematika

melalui tahap membangun konsep dan tahap memecahkan masalah, 3) bagi

sekolah, memberikan referensi hasil penelitian di perpustakaan mengenai model

Koprol Manis berbantuan software Geogebra untuk meningkatkan kemampuan

literasi matematika.

Page 11: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 11/86

3

BAB II

KAJIAN TEORI

A.  Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah teori belajar mengenai terbentuknya pengetahuan.

Tiga sudut pandang dalam konstruktivisme, yaitu pandangan radikal, pandangan

sosial dan pandangan emergent . Pandangan radikal mengenali belajar sebagai

serangkaian pengaturan kognitif dari seorang individu (Von Glaserfeld dalam

O’Shea dan Leavy, 2013:295), pandangan sosial menekankan pembelajaran

sebagai prestasi sosial yang artinya bahwa proses pembentukan pengetahuan terjadi

dari interaksi sosial yang didalamnya diberikan makna yang telah diterima

masyarakat atau komunitas tertentu kemudian diinternalisasikan ke dalam diri

individu (Bauersfeld dalam O’Shea dan Leavy, 2013:295) , dan pandangan

emergent   adalah sintesis dari pandangan radikal dan sosial. (Tobin dan Tippin

dalam O’Shea dan Leavy, 2013:295) 

B.  Problem-Solving  

Isoda dan Olfos (dalam Isoda, 2011: 16-18) mengembangkan instrument

 self-checklist   untuk implementasi pendekatan problem solving yang meliputi

Pemaparan Masalah (Problem Posing), Penyelesaian Bebas (Independent Solving),

Perbandingan dan Pembahasan (Comparison & Discussion), Ringkasan

(Summary).

C.  Humanistik

Penggunaan pendekatan humanistik berarti menerapkan sebagian atau

seluruh hal-hal berikut: 1) mengajarkan kemampuan membaca, menulis, dan

komputasi, sama baiknya dengan komunikasi, berpikir, pembuatan keputusan,

 pemecahan masalah, dan mengetahui diri sendiri, 2) membantu siswa percaya

terhadap dirnya sendiri dan potensinya, menumbuh-kembangkan rasa belas kasih

dan saling pengertian, memupuk harga diri dan penghargaan terhadap orang lain,

3) mengejar pengetahuan, tumbuh, mencintai, menemukan makna dari keberadaan

seseorang (Power, at al . (Ed.). 2008: 218).

Page 12: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 12/86

4

D.  Model Pembelajaran Koprol Manis

Model pembelajaran Koprol Manis adalah model pembelajaran yang

dikembangkan oleh peneliti. Nama “Koprol Manis”, adalah kependekan dari

Konstruktivistik,  Problem Solving   dan Humanistik, sebagai penekanan bahwa

model pembelajaran tersebut memuat aspek-aspek konstruktivistik,  problem-

 solving  dan teori belajar humanistis. Aspek konstruktivistik untuk mengembangkan

kemampuan mengembangkan konsep, aspek  problem-solving   untuk

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan aspek humanistis untuk

memberikan perubahan perilaku siswa secara positif.

Langkah-langkah dalam model pembelajaran Koprol Manis secara garis

 besar meliputi tahap membangun konsep dan tahap pemecahan masalah. Tahap

membangun konsep meliputi: 1) siswa memahami dan menyikapi diri sendiri dan

lingkungan, 2) pembagian kelas dalam kelompok kecil, 3) pengalaman belajar yang

 bervariasi, realistik dan konstruktif, 4) aktivitas membangun konsep secara

individual, 5) aktivitas membangun konsep secara kelompok, 6) aktivitas

membangun konsep antar kelompok, 7) membuat simpulan konsep. Tahap

memecahkan masalah meliputi: 1) pemberian persoalan atau problem, 2) aktivitas

 pemecahan masalah secara individual, 3) komparasi gagasan dan pembahasan, 4)

membuat simpulan. 

E.  Aplikasi GeoGebra

GeoGebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis dan bersifat

open source  serta bebas untuk pembelajaran dan pengajaran matematika di

sekolah. GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter dan tim

 pemrograman internasional. Aplikasi GeoGebra dan tutorialnya dapat didownload

dari situs : http://www.geogebra.org

F.  Literasi Matematika

Menurut PISA 2015 (dalam draft mathematics framework   ) pengertian

literasi matematika adalah kemampuan siswa untuk membuat rumusan, melakukan

 penerapan dan penafsiran matematika dalam berbagai konteks, literasi matematika

mencakup kemampuan melakukan penalaran matematis dan penggunaan konsep,

 prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan atau memperkirakan

Page 13: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 13/86

5

fenomena/kejadian. Literasi matematika membantu seseorang untuk memahami

 peran atau kegunaan matematika di dalam kehidupan sehari-hari sekaligus

menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat sebagai warga

negara yang membangun, peduli dan berpikir   (OECD, 2014). Keterlibatan aktif

siswa dalam literasi matematika ditunjukkan dengan tindakan merumuskan

( formulate), menerapkan (employ), dan menafsirkan (interpret ).

G.  Penilaian berorientasi PISA

Penilaian berorientasi PISA pada penelitian ini adalah penilaian literasi

matematika yang dirancang oleh peneliti, khusus pada materi karakteristik fungsi

dan nilai ekstrim fungsi yang mengacu framework PISA 2015, yaitu .memiliki tiga

komponen: 1) konten, 2) proses dan 3) konteks. Komponen konten yaitu :

kompetensi karakteristik fungsi dan nilai ekstrim fungsi, Komponen proses yaitu

25% kemampuan formulate, 50% kemampuan employ, 25% kemampuan interpret.,

selain itu harus memuat tujuh kemampuan matematika dasar yaitu :

Communication,  Mathematising .,  Representation.,  Reasoning and Argument ,

 Devising Strategies for Solving Problems, Using Symbolic, Formal and Technical

 Language and Operation, Using Mathematics Tools. Komponen konteks yaitu 25%

konteks pribadi, 25% konteks pekerjaan, 25% konteks sosial, dan 25% konteks ilmu

 pengetahuan.

H.  Karakter

Khan (2010: 34) mengemukakan karakter merupakan nilai-nilai prilaku

manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama

manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

 perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,

tatakrama, budaya, dan adat istiadat.

Karakter yang diteliti adalah karakter disiplin dan demokratis. Karakter

disiplin adalah kepatuhan dan ketertiban pada berbagai ketentuan atau peraturan

(Hasan, 2010: 26). Karakter demokratis adalah karakter warga negara dalam

melaksanakan kerja-sama untuk mencapai tujuan dan menentukan masa depan

mereka, yaitu dengan membuat keputusan setelah mempertimbangkan semua sudut

 pandang secara hati-hati untuk memberikan kontribusi bagi kebaikan kelompok

Page 14: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 14/86

6

mereka dan kebaikan bersama. Ada sejumlah kesamaan penting antara menjadi

warga negara yang efektif dalam demokrasi dan menjadi anggota yang efektif dari

kelompok pembelajaran kooperatif. Sebuah kelompok pembelajaran kooperatif

adalah mikrokosmos dari demokrasi.(Nucci dan Narvaez (Ed.), 2008:224-225).

I.  Turunan

Turunan suatu fungsi f adalah sebuah fungsi baru f’ yang untuk setiap

 bilangan x memiliki nilai : f’(x) = limℎ→

(+ℎ)−()ℎ   (Stewart,2012:107).

Interpretasi turunan sebagai gradien garis singgung suatu kurva dapat dimanfaatkan

untuk menentukan karakteristik kurva suatu fungsi dan untuk menghitung nilai

ekstrem suatu fungsi.

J.  Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Mayor dan Mangope (2012) menunjukkan bahwa

konstruktivisme, mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dari

 pengalaman sebelumnya sehingga mampu menerapkan teori dan praktik.

Penerapan konstruktivisme juga membuat hubungan yang penuh makna antara apa

yang mereka pelajari dengan dunia nyata.

Isoda dan Olfos (dalam Isoda, 2011:16-18) mengembangkan instrumen

check-list   untuk pembelajaran  problerm soving.  Instrumen tersebut

mengakomodasi tahapan-tahapan : pemaparan problem, penyelesaian secara bebas,

komparasi dan gagasan, serta pembuatan ringkasan.

Hasil penelitian Haglund (2004:141) menunjukkan pembelajaran

humanistik dalam matematika dapat memberikan pengaruh positif terhadap sikap

siswa yang menganggap dirinya lemah dalam matematika. Penerapan humanistikdalam pembelajaran matematika membuat lebih sedikit siswa yang tidak suka

terhadap matematika atau merasa bahwa mereka tidak bisa mengerjakan

matematika.

K.  Kerangka Berpikir

Penerapan pembelajaran konstruktivistik melalui pemberian pengalaman

 belajar yang nyata dan sesuai dengan pengalaman belajar sebelumnya dapat

meningkatkan kemampuan literasi matematika pada kategori konteks. Sedangkan

Page 15: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 15/86

7

 penerapan pembelajaran konstruktivistik melalui pemberian pengalaman belajar

yang menuntun peserta didik untuk menemukan kembali atau membangun konsep

tertentu dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika pada kategori konten

Penerapan pembelajaran  problem-solving  yang mengarahkan siswa untuk

memahami problem yang diajukan guru, memecahkan problem secara mandiri,

membandingkan berbagai gagasan dan membahasnya, serta membuat ringkasan

hasil diskusi dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika pada kategori

 proses yang meliputi kemamuan formulate, employ dan interrpret. 

Penerapan pembelajaran humanistik terutama perilaku guru yang

mengarahkan peserta didik untuk membiasakan hubungan pribadi yang positif,

dialog, mengekspresikan potensi dan berkomunikasi akan meningkatkan aktivitas

 bertanya, menjawab, menayangkan ide, mengkritik, berargumentasi dan sejenisnya.

Berdasarkan uraian di atas, upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan literasi matematika adalah dengan menerapkan model

 pembelajaran yang mengimplementasikan aspek-aspek konstruktivistik, problem-

 solving   dan teori belajar humanistis. Model belajar tersebut oleh peneliti diberi

nama model “Koprol Manis”, kependekan dari Konstruktivistik,  Problem Solving  

dan Humanistik. Selain penggunaan model tersebut juga digunakan  software 

Geogebra untuk meningkatkan pembentukan konsep dan kemampuan pemecahan

masalah.

L.  Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dari penelitian

ini adalah: 1) Model Koprol Manis berbantuan software GeoGebra diduga sesuai

untuk pembelajaran kompetensi turunan, 2) Model Koprol Manis berbantuan

software GeoGebra diduga secara efektif dapat meningkatkan kemampuan literasi

matematika pada kompetensi.turunan, 3) Model Koprol Manis berbantuan aplikasi

GeoGebra diduga secara efektif dapat merubah perilaku siswa khususnya untuk

karakter disiplin dan demokratis pada pembelajaran kompetensi turunan kelas XI

IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015

Page 16: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 16/86

8

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

A.  Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan catatan dan hasil pengamatan guru, diperoleh gambaran

kondisi awal proses pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas XI IPA 3

 pada semester 2 tahun 2015, yaitu: 1) guru belum optimal dalam mengarahkan

siswa untuk membangun konsep-konsep matematika baik oleh dirinya sendiri

maupun dengan berinteraksi terhadap teman-temannya, 2) guru belum

menggunakan peralatan (tools) untuk membantu siswa dalam membangun

 pengetahuan, 3) guru belum optimal dalam mengarahkan siswa untuk

menyelesaiakn persoalan menggunakan tahapan penyelesaian dengan lengkap baik

secara mandiri maupun berkelompok, 4) guru belum optimal dalam mengarahkan

siswa untuk memahami diri sendiri dan lingkungan sosialnya guna meningkatkan

aktivitas dan hasil belajarnya.

Kemampuan literasi matematika siswa kelas XI IPA 3 pada kondisi awal

dapat dilihat dari hasil tes kemampuan literasi matematika untuk materi limit fungsi

 berorientasi PISA yang disusun oleh peneliti. Kemampuan literasi matematika

untuk materi limit fungsi secara umum memiliki rata-rata yang masih rendah

(41,48), rata-rata kemampuan formulasi (formulate) tergolong sedang (41,28), rata-

rata kemampuan penerapan (employ) tergolong rendah (21,48), rata-rata

kemampuan penafsiran (interpret) tergolong rendah (27,94).

Perilaku siswa pada kondisi awal, khususnya yang berkenaan dengan

karakter disiplin dan karakter demokratis dapat dilihat dari hasil observasi pada saat

 pembelajaran limit fungsi. Dalam hal karakter disiplin, sebanyak 5 anak berkategori

 belum tampak (BT), 11 anak berkategori mulai tampak (MT), 9 anak berkategori

mulai berkembang (MB), 7 anak berkategori menjadi kebiasaan (MK). Dalam hal

karakter demokratis, sebanyak 7 anak berkategori belum tampak (BT), 12 anak

 berkategori mulai tampak (MT), 8 anak berkategori mulai berkembang (MB), 5

anak berkategori menjadi kebiasaan (MK).

Page 17: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 17/86

9

B.  Deskripsi Hasil Siklus I

1.  Proses pembelajaran Siklus I

Pertemuan I

Kegiatan inti pada pertemuan I ini titik beratnya pada tindakan membangun

konsep yang terdiri: 1) pembagian kelas dalam kelompok kecil, 2) pemberian

 pengalaman belajar yang Bervariasi, Realistik dan Konstruktif, 3) aktivitas

membangun konsep secara individual, 4) aktivitas membangun konsep secara

 berkelompok, 5) Aktivitas membangun konsep antar kelompok, 6) penggunaan

GeoGebra untuk memperkuat pemahaman konsep, 7) membuat simpulan konsep.

Aktivitas membangun konsep antar kelompok pada pertemuan I siklus I ini

dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:

Gambar 4.1, 4.2, 4.3 Guru mengarahkan siswa untuk memaparkan hasil

diskusi masing-masing kelompok, Kelompok I memaparkan hasil diskusi

kelompoknya, Kelompok II memaparkan hasil diskusi kelompoknya

Gambar 4.4, 4.5, Siswa memberikan respons atas paparan hasil diskusi

kelompok dengan bertanya , Guru mengarahkan para siswa untuk mencapai

simpulan.

Pertemuan II

Pertemuan II ini terdiri: 1) pemaparan problem oleh guru, 2) pemecahan

masalah secara mandiri, 3) komparasi gagasan dan pembahasan, 4) penggunaan

Page 18: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 18/86

10

GeoGebra untuk memecahkan masalah, 5) simpulan.. Tahap pemecahan masalah

 pada pertemuan II ini dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini :

Gambar 4.6, 4.7 Guru Memaparkan Problem, Siswa Memecahkan Masalah

Secara Mandiri.

Gambar 4.8, 4.9 Siswa Mengkomparasikan Gagasan, Guru Mengarahkan

Siswa untuk Membuat Simpulan.

2. 

Peningkatan Literasi matematika Siklus I

Kemampuan Literasi Matematika siswa pada kondisi awal dan siklus I

untuk materi Karakteristik Grafik Fungsi dapat disajikan melalui Gambar 4.10

 berikut.

Gambar 4.10 Diagram Rata-rata Kemampuan Literasi Matematika Berdasar

Kategori Proses Pada Kondisi Awal dan Siklus I.

41,28

21,4827,94

49,59

33,01

52,04

0

10

20

30

40

50

60

Formulate Employ Interpret   R   A   T   A  -   R   A   T   A   K   E   M   A   M   P   U   A   N

   L   I   T   E   R   A   S   I

KATEGORI PROSES LITERASI

RATA-RATA KEMAMPUAN LITERASI

MATEMATIKA BERDASAR KATEGORI PROSES

PADA KONDISI AWAL DAN SIKLUS I

RATA RATA KONDISI AWAL RATA RATA SIKLUS I

Page 19: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 19/86

11

3.  Perubahan perilaku hasil pembelajaran

Pada siklus I ini, perilaku siswa yang berkaitan dengan karakter disiplin

maupun demokratis dapat digambarkan dengan memaparkan seberapa banyak

siswa yang memiliki kategori belum tumbuh (BT), mulai tumbuh (MT), mulai

 berkembang (MB), dan menjadi kebiasaan (MK).terhadap karakter tersebut,

Gambaran tersebut disajkan dalam Gambar 4.11 dan Gambar 4.12 berikut.

Gambar 4.11 Karakter Disiplin pada Kondisi Awal dan Siklus I

Gambar 4.12 Karakter Demokratis pada Kondisi Awal dan Siklus I.

4.  Refleksi Siklus I

Pembelajaran pada siklus I ini telah menerapkan semua langkah-langkah

model Koprol Manis berbantuan Geogebra, Hambatan yang timbul yaitu beberapa

siswa dengan kompetensi rendah tidak mau bertanya karena takut dicemooh,

sedangkan beberapa siswa dengan kompetensi tinggi tidak bersedia memaparkan

5

119

7

-2

15 15

-

 5

 10

 15

 20

BT MT MB MK

   B   A   N   Y   A   K   S   I   S   W   A

KATEGORI KARAKTER

KARAKTER DISIPLIN

PADA KONDISI AWAL DAN SIKLUS I

KONDISI AWAL SIKLUS I

7

12

8

5

-

3

21

8

0

5

10

15

20

25

BT MT MB MK

   B   A   N   Y   A   K   S   I   S   W   A

KATEGORI KARAKTER

KARAKTER DEMOKRATIS

PADA KONDISI AWAL DAN SIKLUS I

KONDISI AWAL SIKLUS I

Page 20: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 20/86

12

kritik, memaparkan penjelasan, dan memberikan bimbingan kepada siswa lain

karena takut dikategorikan sok pintar atau menggurui temannya

Kemampuan literasi matematika mengalami peningkatan, rata-rata

kemampuan formulate pada kondisi awal 41,28 pada siklus I 49,59, rata-rata

kemampuan employ pada kondisi awal 21,48 pada siklus I 33,01, rata-rata

kemampuan interprete pada kondisi awal 27,94 pada siklus I 52,04

Perilaku siswa mengalami perubahan positif, terlihat dari jumlah siswa yang

 berkategori “Belum Tampak” dan “Mulai Tampak” berkurang dari kondisi awal

ke siklus I, sedangkan jumlah anak-anak yang berkategori “Mulai Berkembang”

dan “Menjadi Kebiasaan” mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I. 

C.  Deskripsi Hasil Siklus II

1.  Proses pembelajaran

Hasil Refleksi Siklus I yaitu adanya hambatan psikologis diperbaiki pada

siklus II dengan menjelaskan kepada siswa bahwa setiap siswa hendaknya

menghargai siswa lain untuk bertanya maupun memberikan bimbingannya, selain

itu setiap siswa yang bertanya, memaparkan solusi, mengkritik, merevisi,

membimbing siswa lainnya akan memperoleh skor dalam penilaian sikap.

Pertemuan I

Kegiatan inti pada pertemuan I ini titik beratnya pada tindakan membangun

konsep yang dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:

Gambar 4.13, 4.14, 4.15 Pembagian kelas dalam kelompok kecil, Pemberian

pengalaman belajar yang Bervariasi, Realistik dan Konstruktif, Aktivitas

membangun konsep secara individual.

Page 21: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 21/86

13

Gambar 4.16, 4.17, 4.18 Aktivitas membangun konsep secara berkelompok,

Aktivitas membangun konsep antar kelompok, Membuat simpulan konsep.

Pertemuan II

Pertemuan II ini titik beratnya pada tindakan memecahkan masalah. Tahap

 pemecahan masalah pada pertemuan II siklus II ini dapat dilihat pada gambar-

gambar berikut ini :

Gambar 4.19, 4.20 Pemaparan Problem oleh guru, Pemecahan MasalahSecara Mandiri,

Gambar 4.21, Komparasi Gagasan dan Pembahasan, Penggunaan GeoGebra

untuk memecahkan masalah, Pembuatan Simpulan.

2.  Peningkatan Literasi Matematika Siklus II

Kemampuan Literasi Matematika pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II

untuk materi Nilai Ekstrim Fungsi dapat disajikan melalui Gambar 4.22 berikut.

Page 22: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 22/86

14

Gambar 4.22 Diagram Rata-rata Kemampuan Literasi Matematika Berdasar

Kategori Proses Pada Kondisi Awal dan Siklus I.

3.  Perubahan perilaku hasil pembelajaran

Pada siklus II ini, perilaku siswa yang berkaitan dengan karakter disiplin

maupun demokratis dapat digambarkan dengan memaparkan seberapa banyak

siswa yang memiliki kategori belum tumbuh (BT), mulai tumbuh (MT), mulai

 berkembang (MB), dan menjadi kebiasaan (MK).terhadap karakter tersebut,

Gambaran tersebut disajkan dalam Gambar 4.23 dan Gambar 4.24 berikut

Gambar 4.23 Karakter Disiplin Pada Siklus I dan Silus II

41,28

21,4827,94

49,59

33,01

52,04

63,6757,5

63

0

10

20

30

40

50

60

70

Formulate Employ Interpret

   R   A   T   A  -   R   A   T   A   K   E   M   A   M   P   U   A   N   L   I   T   E   R   A   S   I

KATEGORI PROSES LITERASI

RATA -RATA KEMAMPUAN LITERASI

MATEMATIKA BERDASAR KATEGORI PROSES

PADA KONDIS I AWAL, S IKLUS I , DAN S IKLUS I I

RATA RATA KONDISI AWAL RATA RATA SIKLUS I RATA RATA SIKLUS II

-2

15 15

- -

12

20

-

 5

 10

 15

 20

 25

BT MT MB MK

   B   A   N   Y   A   K   S

   I   S   W   A

KATEGORI KARAKTER

KARAKTER DISIPLIN

PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

SIKLUS I SIKLUS II

Page 23: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 23/86

15

Gambar 4.24 Karakter Demokratis Pada Siklus I dan Siklus II

4.  Refkeksi Siklus II

Pada siklus II ini telah berlangsung sikap penuh pengertian, komunikasi

terbuka, persetujuan, pertukaran kemampuan, dan partisipasi dalam kelompok

yaitu: sumbangan pemikiran dan kreativitas, merangkum paparan kelompok

Kemampuan literasi matematika pada siklus II mengalami peningkatan,

rata-rata kemampuan formulate pada siklus I 41,28 pada siklus II 49,59, rata-rata

kemampuan employ pada siklus I 21,48 pada siklus II 33,01, rata-rata kemampuan

interpret pada siklus I27,94 pada siklus II 52,04

Pada siklus II perilaku siswa baik untuk karakter disiplin maupun

demokratis juga mengalami perubahan yang positif, hal tersebut tampak dari jumlah

anak-anak yang berkategori “Mulai Tampak” dan “Mulai Berkembang” berkurang

dari siklus I ke siklus II, sedangkan jumlah anak-anak yang berkategori “Menjadi

Kebiasaan” mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

D.  Pembahasan

1.  Proses Pembelajaran

Pembelajaran pada siklus I dan siklus II ini telah menerapkan semua

langkah-langkah model Koprol Manis berbantuan Geogebra. Hambatan yang

-

3

21

8

- -

18

14

-

 5

 10

 15

 20

 25

BT MT MB MK

   B   A   N   Y   A   K   S   I   S   W   A

KATEGORI KARAKTER

KARAKTER DE MOKRATISPADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

SIKLUS I SIKLUS Ii

Page 24: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 24/86

16

terjadi yaitu beberapa siswa dengan kompetensi rendah tidak mau bertanya karena

takut dicemooh, sedangkan beberapa siswa dengan kompetensi tinggi tidak

 bersedia memaparkan kritik, memaparkan penjelasan, dan memberikan bimbingan

kepada siswa lain karena takut dikategorikan sok pintar telah berhasil di atasi pada

siklus II dengan cara menjelaskan kepada siswa bahwa setiap siswa hendaknya

menghargai siswa lain untuk bertanya dan mendorong siswa yang memiliki

kompetensi di atas rata-rata untuk memberikan bimbingannya, selain itu setiap

siswa yang bertanya, memaparkan solusi, mengkritik, merevisi, membimbing siswa

lainnya akan memperoleh skor dalam penilaian sikap.

Pada siklus II ini telah berlangsung sikap penuh pengertian, komunikasi

terbuka, persetujuan, pertukaran kemampuan, dan partisipasi kelompok yang

 berupa: sumbangan pemikiran dan kreativitas, merangkum dan membuat paparan

kelompok. Artinya hipotesis “Penggunaan model Koprol Manis berbantuan

aplikasi GeoGebra sesuai untuk pembelajaran kompetensi turunan bagi siswa kelas

XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015” dapat diterima. 

2.  Peningkatan Kemampuan Literasi Matematika

Kemampuan Literasi Matematika untuk kemampuan  formulate  bergerak

naik pada kondisi awal (41,28), siklus I (49,59), dan siklus II (63,67). Kemampuan

employ  bergerak naik, pada kondisi awal (21,48), siklus I (33,01), dan siklus II

(57,50). Kemampuan interpret juga bergerak naik, pada kondisi awal (27,94), siklus

I (52,04), dan siklus II (63,00). Data tersebut membuktikan bahwa penggunaan

model Koprol Manis berbantuan software Geogebra yang mengimplementasikan

aspek konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika yang

 berarti meningkatkan kemampuan penguasaan konsep. Hal ini sesuai dengan hasil

 penelitian Mayor dan Mangope ( 2012)

Kemampuan  formulate, employ  dan interpret   tidak terlepas dari

kemampuan  problem-solving , artinya peningkatan kemampuan literasi di atas

membuktikan adanya peningkatan kemampuan  problem soving   melalui

 pembelajaran yang mengakomodasi tahapan problem solving seperti : pemaparan

 problem, penyelesaian secara bebas, komparasi dan gagasan, serta pembuatan

Page 25: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 25/86

17

ringkasan. Hal ini sesuai dengan pengembangan instrumen Isoda dan Olfos (dalam

Isoda, 2011: 16-18).

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis

“Penggunaan model Koprol Manis berbantuan aplikasi GeoGebra dapat

meningkatkan literasi matematika pada materi turunan bagi siswa kelas XI IPA 3

semester 2 tahun pelajaran 2014/2015” dapat diterima. 

3.  Perubahan Perilaku

Perilaku siswa baik untuk karakter disiplin maupun demokratis pada siklus

I mengalami perubahan positif, hal tersebut terlihat dari jumlah siswa berkategori

“Belum Tampak” dan “Mulai Tampak” berkurang dari kondisi awal ke siklus I,

sedangkan jumlah anak-anak yang berkategori “Mulai Berkembang” dan “Menjadi

Kebiasaan” mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I. Pada siklus II

 perilaku siswa baik untuk karakter disiplin maupun demokratis mengalami

 perubahan positif, hal tersebut tampak dari jumlah siswa yang berkategori “Mulai

Tampak” dan “Mulai Berkembang” berkurang dari siklus I ke siklus II, sedangkan

 jumlah anak-anak yang berkategori “Menjadi Kebiasaan” mengalami peningkatan

dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang memiliki kebiasaan disiplin pada

kondisi awal sebanyak 5 menjadi sebanyak 20 siswa pada siklus II, jumlah siswa

yang memiliki kebiasaan demokratis pada kondisi awal sebanyak 7 menjadi

sebanyak 14 siswa pada siklus II

Perubahan perilaku siswa yang positif baik untuk karakter disiplin maupun

demokratis tersebut sesuai dengan hasil penelitian Haglund (2004: 141) yang

menunjukkan penggunaan pembelajaran humanistik dalam matematika dapat

memberikan pengaruh positif terhadap sikap siswa yang menganggap dirinya lemah

dalam matematika

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis

“Penggunaan model Koprol Manis berbantuan aplikasi GeoGebra dapat dapat

merubah perilaku siswa khususnya untuk karakter disiplin dan demokratis pada

 pembelajaran kompetensi turunan kelas XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran

2014/2015” dapat diterima. 

Page 26: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 26/86

18

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.  Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan ini, diperoleh simpulan sebagai

 berikut:

1. 

 pembelajaran menggunakan model Koprol Manis berbantuan software

Geogebra pada materi turunan bagi siswa kelas XI IPA 3 semester 2 tahun

 pelajaran 2014/2015 dapat diimplementasikan oleh siswa dan guru dengan

 baik.

2.  kemampuan literasi matematika bergerak naik pada siklus I (47,64), dan siklus

II (60,55).

3.  Perubahan perilaku siswa terlihat dari siswa yang memiliki kebiasaan disiplin

 pada kondisi awal sebanyak 5 menjadi sebanyak 20 siswa, siswa yang memiliki

kebiasaan demokratis pada kondisi awal sebanyak 7 menjadi sebanyak 14

siswa.pada siklus II

B.  Rekomendasi 

Beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan sehubungan dengan

 penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.   bagi guru, agar dapat menggunakan dan meneliti model Koprol Manis ke

dalam pembelajaran yang diampunya

2.   bagi siswa, agar belajar matematika dalam tahap membangun konsep dan

 pemecahan masalah

3.   bagi sekolah, agar memfasilitasi penelitian model Koprol Manis lebih lanjut.

Page 27: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 27/86

19

DAFTAR PUSTAKA

Haglund, R. 2004. “Using Humanistic Content and Teaching Methods to Motivate Students

and Counteract  Negative Perceptions of Mathematics”. The Humanistic Mathematics Network Journal Online. Volume 27. http://www2.hmc.edu/www_common/hmnj/ (diunduh 3 Oktober 2011).

Hasan, S. 2010.  Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Kemdiknas.Balitbang. Puskur

Isoda, M. 2011. “Problem Solving Approach in Mathematics Education as a Product ofJapanese Lesson Study”. Journal of Science and Mathematics Education in Southeast Asia,Volume 34 No. 1 Hal 16-18.

Khan,Y. 2010.  Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri Mendongkrak Kualitas.Yogyakarta: Pendidikan Pelangi Publishing.

Mayor, T., E. dan Mangope, B. 2012. “The Constructivist Theory in Mathematics: The

Case of Botswana Primary Schools”.  International Review of Social Sciences and Humanities Vol. 3. No. 2. Hal. 139-147

 Nucci, L. P., dan Narvaez, D (Ed.). 2008. Handbook of Moral and Character Education. New York: Taylor & Francis e-Library

OECD. 2014. Draft Mathematics Framework . Diunduh dari http: // www.oecd.org / pisa /

 pisaproducts / Draf PISA 2015 20 Mathematics Framework. Pdf [diakses 6Februari 2014]

O’Shea, J., & Leavy, A. M. 2013. “Teaching Mathematical Problem Solving from anEmergent Constructivist Perspective : The Experiences of Irish primary Teachers”. J Math Teacher Educ Vol. 16 Hal. 293 – 31.

Power, F. C, at al (Ed.). 2008. Moral Education. USA: Greenwood Publishing Group, Inc

Stewart. 2012. Calculus. Brooks/Cole, Cengage Learning

Susilo, F. 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistik . Yogyakarta: Kanisius.-----------. 2004. Matematika Humanistik . Yogyakarta: Yayasan BP Basis.

Suyanto, 2007. Tantangan Profesional Guru di Era Global.  Makalah disampaikan dalamrangka Dies Natalis ke 43 Universitas Negeri Yokyakarta.

Page 28: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 28/86

20

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 

PEMERINTAH KABUPATEN KENDALDINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 PEGANDON 

 Jln. Raya-Putat Pegandon – Kendal Telepon (0294) 388482

SURAT IZIN PENELITIAN No: 007/ 127.c /SMA-PGD

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA N 1 Pegandon

memberikan ijin kepada:

Nama : Sugiarto, S.Pd.,M.Kom, M.Pd

NIP : 196705281992011001

Pangkat/Golongan : Pembina Tk I / IVb

Untuk melakukan penelitian dengan judul “Model Koprol Manis

Berbantuan Software Geogebra dengan Penilaian Berorientasi PISA untuk

Meningkatkan Literasi Matematika dan Karakter pada Materi Turunan

Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Pegandon Semester 2 Tahun 2015” 

Demikian surat izn ini dibuat dan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pegandon, 5 Januari 2015

Kepala SMA 1 Pegandon 

Drs. Bagiyo Santoso

 NIP.19581208 198603 1 014

Page 29: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 29/86

21

Lampiran 2 Daftar Hadir Siswa Siklus I

Scan

Page 30: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 30/86

22

Page 31: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 31/86

23

Lampiran 3 RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I 

 Nama Sekolah : SMA 1 Pegandon

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Program : XI (Sebelas) / IPA

Tahun / Semester : 2014-2015 /Genap

Standar Kompetensi  : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan

turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 6.3. Menggunakan turunan untuk menentukankarakteristik suatu fungsi dan

memecahkan masalah.

Indikator  : 1. Menentukan selang dimana suatu fungsi

naik atau turun.

2. Menentukan titik stasioner suatu fungsi

 beserta jenis ekstrimnya.

3. Mensketsa grafik fungsi.

4. Menggunakan turunan dalam perhitungan

kecepatan dan percepatan.

5. Menentukan limit fungsi bentuk tak tentu.6. Mengerjakan soal dengan baik yang berisi

materi yang berkaitan dengan cara

menentukan selang dimana fungsi naik

atau turun, menentukan titik stasioner dan

 jenisnya, mensketsa grafiknya, dan cara

 penggunaan turunan dalam menghitung

kecapatan, percepatan, limit fungsi bentuk

tak tentu0

0  dan lainnya .

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).

A. Tujuan Pembelajarana. Peserta didik dapat menentukan selang dimana suatu fungsi naik atau

turun.

 b. Peserta didik dapat menentukan titik stasioner suatu fungsi beserta jenis

ekstrimnya.

c. Peserta didik dapat mensketsa grafik fungsi.

d. Peserta didik dapat menggunakan turunan dalam perhitungan kecepatan

dan percepatan.

e. Peserta didik dapat menentukan limit fungsi bentuk tak tentu.

Page 32: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 32/86

24

B. Materi Ajar :

Fungsi naik dan fungsi turun.

a. Sketsa grafik dengan uji turunan:- Menskestsa grafik dengan uji turunan pertama.

- Menskestsa grafik dengan uji turunan kedua.

 b. Pergerakan

- Kecepatan

- Percepatan

C. Model PembelajaranModel Koprol Manis berbantuan software Geogebra

D. Langkah-langkah Kegiatan

1. 

Pertemuan Pertamaa)

 

Kegiatan Awal

Guru mengecek kehadiran peserta didik, dilanjutkan dengan

menjelaskan tujuan pembelajaran, guru juga memberikan motivasi

tentang pentingnya menguasai konsep-konsep pada pembelajaran yang

akan dipelajari, serta menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

 b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, dilaksanakan pembelajaran yang titik

 beratnya adalah membangun konsep (pengetahuan) tentang

 penggunaan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi,

tahapan-tahapan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.

1) 

Tahap Pengelompokan

Guru mengarahkan peserta didik untuk membagi kelas dalam

kelompok kecil dengan ketentuan sebagai berikut :

(a). Mengakomodasi minat dan kebutuhan belajar siswa

(b). Mengupayakan adanya tutor sebaya yaitu siswa yang memiliki

kompetensi tinggi pada setiap kelompok.

2) Pemberian pengalaman belajar yang Variatif, Realistik, Relevan dan

Konstruktif.

Guru memberikan pengalaman belajar yang mampu menuntun siswa

untuk menemukan kembali suatu pengetahuan tertentu oleh dirinyasendiri. Pengalaman belajar tersebut sebaiknya memenuhi

karakteristik sebagai berikut:

(a). Variatif.

yaitu memberikan pengalaman belajar yang berbeda pada

kelompok yang berbeda, dan setiap pengalaman belajar bisa

memunculkan berbagai pandangan yang berbeda bagi peserta

didik yang berbeda sebagai hasil pengaitan terhadap

 pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik tersebut.

(b). 

Realistik

yaitu pengalaman belajar yang dapat dibayangkan peserta didik

sebagai sesuatu yang nyata sehingga menumbuhkan

Page 33: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 33/86

25

keterlibatan emosional peserta didik, pengalaman belajar

tersebut dapat menggunakan konteks pribadi, konteks

 pekerjaan, konteks sosial, atau konteks ilmu pengetahuan.(c). Relevan

yaitu pengalaman belajar yang sesuai dengan bangunan

 pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, sesuai dengan

kondisi lingkungan, atau sesuai dengan budaya setempat

(d). Konstruktif

yaitu pengalaman belajar yang mampu mengarahkan peserta

didik untuk membangun pengetahuan baru berdasarkan refleksi

 peserta didik terhadap pengalaman atau pengetahuan yang telah

dimiliki peserta didik tersebut.

3) Aktivitas Membangun Konsep Secara Individual

Tahapan ini memiliki fokus pada pembentukan (pembangunan) pengetahuan personal peserta didik melalui proses menemukan

kembali pengetahuan atau konsep oleh dirinya sendiri berbasis

 pengalaman belajar yang telah diberikan pada tahap sebelumnya,

yaitu pengalaman belajar yang Variatif, Realistik, Relevan dan

Konstruktif. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagai

 berikut :

(a). Mengarahkan setiap peserta didik dalam kelompoknya masing-

masing agar memberikan tanggapan atau pandangan secara

individual terhadap pengalaman belajar yang diberikan kepada

kelompok yang bersangkutan berupa paparan pengetahuan

(konsep, prinsip, prosedur) tertentu sesuai pemikiran dan

 pengalaman yang dialami siswa sendiri

(b). Memantau kesalahan konsep yang mungkin terjadi pada diri

 peserta didik dengan menelusuri secara mendalam konstruksi

(bangunan) pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik

(c). Memberikan bimbingan (scaffolding) bagi peserta didik yang

ingin mengungkapkan atau memaparkan konsep tertentu namun

tidak dapat dilakukan oleh dirinya sendiri, yaitu dengan dibantu

oleh tutor sebaya dalam kelompoknya.

(d). Mengarahkan setiap peserta didik dalam kelompoknya masing-

masing agar membuat ringkasan dari pengetahuan yangditemukan kembali oleh peserta didik tersebut berkaitan deng

 pengalaman belajar yang diberikan.

4) Aktivitas Membangun Konsep Secara Berkelompok

Pada tahap ini, guru mengelola kelas dengan tujuan memaksimalkan

aspek sosial dari proses belajar peserta didik pada kelompok kecil

melalui tindakan kooperatif dan penciptaan suasana kolaboratif.

Pada tahap ini, guru memastikan bahwa pengalaman belajar siswa

 pada tahap sebelumnya yaitu pengalaman belajar pada tahap

membangun konsep oleh dirinya sendiri (individual) benar-benar

diintegrasikan ke dalam tahapan ini. Langkah-langkah pembelajaran

 pada tahapan ini adalah sebagai berikut.

Page 34: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 34/86

26

(a). 

Guru mengarahkan para peserta didik dalam setiap

kelompoknya masing masing untuk membandingkan

(komparasi) dan menggabungkan (kombinasi) berbagai pengetahuan (konsep, prinsip) yang ditemukan oleh masing-

masing peserta didik, kemudian menyimpulkan pengetahuan

yang diperoleh dalam bentuk suatu paparan laporan hasil kerja

kelompok yang mudah dipahami oleh orang lain

(b). Pada tahap ini, guru menekankan kepada siswa untuk

membiasakan hubungan pribadi yang positif, yaitu 1). hubungan

cinta-kasih (saling menerima keberdaan orang lain dan saling

menyempurnakan), 2)hubungan yang penuh pengertian

(mengerti keterbatasan dan kelebihan orang lain), 3) tindakan

non otoriter (perundingan / diskusi kelompok, komunikasi

terbuka, persetujuan / pembuatan komitmen, pertukarankemampuan, tanggung jawab bersama, kerja sama dan

sejenisnya)

(c). 

Guru menumbuh-kembangkan partisipasi pada diri peserta

didik, yaitu melalui : 1) partisipasi dalam pembagian tugas

kelompok (partisipasi pengelolaan) yang digerakan oleh ketua

kelompok, 2)partisipasi dalam menyumbangkan pemikiran dan

kreativitas dalam kelompok (partisipasi pemikiran) yang

digerakan oleh Tutor Sebaya, 3)partisipasi dalam bantuan

teknis atau bantuan tenaga fisik (partisipasi teknis) yang

digerakan oleh ketua kelompok.

5) 

Aktivitas Membangun Konsep Antar kelompok

Pada tahap ini, guru mengelola kelas dengan tujuan memaksimalkan

aspek sosial dari proses belajar peserta didik melalui tindakan

kooperatif dan penciptaan suasana kolaboratif dalam kegiatan

 belajar antar kelompok. Pada tahap ini, guru memastikan bahwa

 pengetahuan yang diperoleh dalam tahap sebelumnya yaitu

 pengetahuan yang diperoleh pada tahap membangun konsep secara

 berkelompok benar-benar diintegrasikan ke dalam tahap

 pembelajaran antar kelompok. Langkah-langkah pembelajaran

dalam tahap ini adalah sebagai berikut.

(a). 

Mengarahkan setiap kelompok untuk menyajikan paparan pengetahuan yang ditemukan kembali oleh kelompok.’ 

(b). 

Mengelola tahap pembahasan paparan pengetahuan dari setiap

kelompok, yaitu dengan mendorong dan memberi kesempatan

siswa untuk berdialog, menaparkan gagasan, bertanya,

mendengarkan, mengkritik, merevisi, berargumentasi dan

sejenisnya .

6) 

Membuat Simpulan Konsep

Guru mengarahkan peserta diddik untuk membuat simpulan, yaitu

dengan mengintegrasikan secara halus berbagai gagasan yang telah

dipaparkan dan dikomunikasikan oleh para peserta didik.

Page 35: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 35/86

27

c) 

Kegiatan Penutup.

Guru memberi penghargaan bagi peserta didik yang sangat aktif dalam

 pembelajaran. Kemudian guru memberi pekerjaan rumah berupamembuat resume atas konsep, prosedur dan seluruh hal-hal yang telah

ditemukan kembali oleh para peserta didik.

2.  Pertemuan Kedua

a) Kegiatan Awal

Guru mengecek kehadiran peserta didik, dilanjutkan dengan

menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran, guru juga memberikan motivasi

tentang pentingnya menguasai konsep-konsep pada pembelajaran yang akan

dipelajari, serta menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

 b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, dilaksanakan pembelajaran yang titik beratnya adalahmenerapkan konsep atau pengetahuan untuk memecahkan masalah, tahapan-

tahapan pembelajaran dalam kegiatan inti ini adalah sebagai berikut.

1) 

Tahap Pemaparan Problem

Pada tahap pemaparan problem ini, langkah-langkah pembelajarannya

adalah sebagai berikut.

(a). Guru memaparkan persoalan yang bertujuan menuntun peserta didik

agar dapat memecahkan atau menyelesaiakan suatu persoalan

tertentu. Persoalan tersebut memiliki karakteristik dapat diselesaikan

dengan bermacam-macam cara yang berbeda. Persoalan tersebut

dapat berupa persoalan yang langkah-langkah penyelesaianya telah

dimengerti oleh peserta didik (persoalan prosedural), atau persoalan

yang langkah-langkah penyelesaianya belum dimengerti oleh siswa

(persoalan problematik).

(b). Guru menjelaskan bahwa peserta didik diperkenankan menggunakan

cara penyelesaian yang berbeda-beda

(c). Guru mengarahkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan

yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah

(d). Guru menyiapkan berbagai prosedur untuk menyelesaiakan kasus

 prosedural dan berbagai pendekatan, pemodelan untuk menyelesaiakn

kasus problematik.

2) Pemecahan Masalah Secara Mandiri.

Pada tahap ini, langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.

a) Guru mengarahkan siswa untuk mengingat dan menerapkan

 pengetahuan yang telah dipelajari.

 b) Guru membantu siswa untuk mengingat dan menerapkan pengetahuan

yang telah dipelajari

c) 

Guru berkeliling untuk membantu siswa menggunakan tahapan-

tahapan secara lengkap dalam menyelesaiakn masalah, yaitu ; 1)

memahami persoalan, 2).merumuskan rencana penyelesaian, 3)

melaksanakaan rencana penyelesaian, 4).melihat kembali solusi, 5)

Page 36: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 36/86

28

mencatat solusi dan membuat paparan solusi. (kemampuan

komunikasi)

d) 

Guru membantu siswa dalam tahap merumuskan dan melaksanakanrencana penyelesaian, yaitu dengan membimbing siswa dalam

1)mengubah permasalahn dunia nyata (real world problem) menjadi

 permaslahan matematis (mathematical problem), 2)mengubah problem

matematis (problem yang disajikan dalam bahasa matematika) menjadi

 penyelesaian matematis.(kemampuan proses : formulate dan employ,

kemampuan dasar : strategi pemecahan masalah, penalaran dan

argumentasi, matematisasi)

e) Guru membantu siswa dalam tahap melihat kembali solusi dengan

membimbing siswa dalam mengubah penyelesaian matematis (solusi

dalam bahasa mathematis) menjadi solusi riil atau solusi sesuai konteks

(kemampuan proses : interprete, kemampuan dasar : matematisasi)f)

 

Guru membantu siswa dalam menggunakan Alat bantu matematika

(mathematical rools) seperti kalkulator, spreadsheet, software / aplikasi

tertentu. (kemampuan dasar : using math tools).

g) Guru membantu siswa untuk membuat lembar paparan solusi, yang

dilengkapi dengan beberapa objek berikut : Grafik, Tabel, Ganbar,

Diagram, Rumus, Persamaan, Benda Konkret (kemampuann dasar :

representasi, penggunaan simbol matematika).

3) Komparasi Gagasan dan Pembahasan

Pada tahap ini, guru mengelola kegiatan perbandingan gagasan dan

 pembahasanya, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.

a) Guru mendorong dan memberi kesempatan siswa utk menyajikan

gagasannya di hadapan semua siswa

 b) 

Guru mengarahkan siswa untuk memeriksa keabsahan gagasan,

 perbedaan dan kesiaman antara gagasan satu dg lainnya

c) Guru mendorong dan memberi kesempatan siswa lain utk

mengkomunikasikan gagasannya, yaitu, bertanya, mengkritik,

merevisi, berargumentasi dan sejenisnya

4) Pembuatan Simpulan

Guru mengarahkan siswa untuk membuat simpulan, yaitu dengan

mengintegrasikan secara halus berbagai gagasan yang telah dipaparkandan dikomunikasikan oleh para siswa.

c) 

Kegiatan Penutup

Guru memberi penghargaan bagi peserta didik yang paling aktif dalam

 pembelajaran. Kemudian guru memberi pekerjaan rumah berupa membuat

resume atas konsep, prosedur dan seluruh hal-hal yang telah ditemukan

kembali oleh para peserta didik.

Page 37: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 37/86

29

E. Alat dan Sumber Belajar Sumber :

- Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI SemesterGenap Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 175-180, 180-192,

193-196, dan 197-203.

- Buku referensi lain.

Alat :

-  Laptop

-  LCD

OHP

F. PenilaianTeknik : tugas individu, ulangan harian.

Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.Contoh Instrumen :

1. Tentukan interval agar fungsi-fungsi berikut naik atau turun:

a. 4 220 3 5 x x x  

 b.3

8

2

 x

 x

 

c. 21 x x  

2. Misalkan 3 22 3 4 y x x x :

a. Tentukan2

2dandy d y

dx   dx,

 b. Tentukan semua titik stasionernya dan tentukan jenisnya,

c. Buat sketsa grafiknya.

3. Posisi benda sepanjang lintasan ( s) setelah t  detik dinyatakan dengan s(t ).

Dimana 22 3 4 s t t t  . Tentukan:

a.  danv t a t   

 b. 2 dan 2v a  

c. t  dimana 0a t     

4. Tentukan2

25

5 4lim

4 5 x

 x x

 x x

.

5. Tentukan limit berikut.

a.3

2

8lim

2 x

 x

 x

 

 b.3

3

4 3lim

14 x

 x x

 x x

 

Page 38: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 38/86

30

6. Jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam waktu t  diberikan oleh fungsi

  3 213 5

3

 f t t t t  . Kecepatan tertinggi mobil itu dicapai pada waktu t  

adalah adalah ....

a. 5 d. 2

 b. 4 e. 1

c. 3

Pegandon, Januari 2015

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mapel Matematika

Drs. Bagiyo Santoso Sugiarto, S.Pd., M.Kom

 NIP. 195812081986031014 NIP. 196705281992011001

Page 39: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 39/86

31

Lampiran 4 Contoh LKS Membangun Konsep

LEMBAR KERJA SISWAGradien Garis Singgung pada Kurva

Standar Kompetensi : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi

dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik

suatu fungsi dan memecahkan masalah

Materi : Karakteristik Grafik Fungsi

Lihatlah gambar 1 berikut ini

Gambar 1Pada gambar tersebut terlihat sebuah kurva y = f(x). Juga terdapat titik P(x,y).yang

terletak pada kurva tersebut. Titik P( x,y) merupakan perpotongan dari kurva y = f(x),

garis PQ dan garis PS

Garis PS merupakan garis singgung kurva yang menyinggung kurva hanya pada titik P,

sedangkan garis PQ merupakan garis potong yang memotong kurva pada titik P dan Q.

Dengan mengambil nilai h sangat kecil dan mendekati nol, maka garis PQ hampir

berimpit dengan garis PS, artinya dengan mengambil h mendekati nol maka gradien

garis singgung PS akan sama dengan gradien PQ.

Gradien Garis Singgung kurva y = f(x) adalah

m = gradien garis PS

= gradien garis ...............

=  =lim

ℎ→………………−⋯……………………

…………….….−⋯……….………..….. 

= limℎ→

………………−⋯……………………ℎ.  

= ............................................... 

Page 40: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 40/86

32

Lampiran 5 Contoh LKS Memecahkan Masalah

LEMBAR KERJA

PEMECAHAN MASALAH

Standar Kompetensi : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi

dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik

suatu fungsi dan memecahkan masalah

Materi : Karakteristik Grafik Fungsi

1.  Perhatikan dan pahami paparan permasalahan yang disampaikan guru

Sebuah kurva y = (

)3

  9

81 

200,a.  buatlah gambar kurva tersebut

b.  tentukan persamaan garis singgung pada kurva tersebut yang melalui titik

P(1,111)

2.  Ingatlah dan terapkan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya

3.  Pecahkan permasalahan yang dipaparkan guru dengan melakukan tahapan berikut:

(a).  pahami persoalan,

(b).  rumuskan rencana penyelesaian,

rencana penyelesaian 1

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

........................................................

rencana penyelesaian 2

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

........................................................

(c).  laksanakaan rencana penyelesaian,

Penyelesaian 1

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.........................................................

Page 41: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 41/86

33

Penyelesaian 2

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.........................................................

(d).  lihat kembali solusi,

1). lihat kembali penyelesaian

2). gunakan GeoGebra untuk melihat gambar kurva

3). bandingkan hasil keduanya

(e). 

catat solusi dan(f).  buatlah paparan solusi.

4. 

Paparkan hasil penyelesaian ke depan kelas

5. 

Komparasikan dengan gagasan teman lainnya

6.  Buatlah simpulan

Page 42: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 42/86

34

Lampiran 6 Pelaksanaan Proses Pembelajaran

INSTRUMEN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Guru yang diamati : Sugiarto, S.Pd., M.Kom., M.Pd.Sekolah : SMA N 1 PegandonKelas/Semester : XIIPA 3 / 2Tanggal Pengamatan : ………………………………………………..Topik : ……………………………………………………......

Petunjuk:Berilah skor untuk setiap butir item dengan memberi tanda cek (√) pada kolom pilihan sesuai hasilpengamatan pelaksanaan pembelajaran yang Bapak / Ibu amati. Ketentuan skor pada instrumen iniadalah sebagai berikut:

5 : dilakukan dengan sangat baik4 : dilakukan dengan baik3 : dilakukan dengan cukup baik2 : dilakukan dengan kurang baik1 : tidak dilakukan

N0  Komponen (Uraian) Skor  

1  2  3  4  5 A  Kegiatan Pendahuluan 1  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran2  Guru menyampaikan cakupan materi3  Guru menjelaskan uraian langkah-langkah kegiatan pembelajaran4  Guru mengecek kehadiran siswa5 Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami dan menyikapi

diri sendiri (dan lingkungan) untuk mengoptimalkan aktivitas danhasil belajar, misalnya aspek penglihatan, pendengaran,pencahayaan, sirkulasi udara, suasana, perasaan dan sebagainya.

6 Guru memberikan motivasi pentingnya materi yang akan dipelajaridan aspek karakter yang berkaitan dengan materi tersebut.

7 Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang kegiatanpembelajaran pada waktu sebelumnya dan beberapa konsepprasyarat yang penting.

B  Kegiatan Inti Tahap Membangun Konsep 

1 Pembagian kelas dalam kelompok kecil

2 Pemberian pengalaman belajar yang Bervariasi, Realistik dan

Konstruktif  

3 Aktivitas membangun konsep secara individual 

4 Aktivitas membangun konsep secara kelompok  

5 Aktivitas membangun konsep antar kelompok  

6 Penggunaan GeoGebra untuk memperkuat pemahaman konsep7 Membuat simpulan konsep

Page 43: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 43/86

35

N0  Komponen (Uraian) Skor  

1  2  3  4  5 

Tahap Memecahkan Masalah1 Tahap Pemaparan Problem

2 Pemecahan Masalah Secara Mandiri. 

3 Komparasi Gagasan dan Pembahasan 

4 Penggunaan GeoGebra untuk memecahkan masalah

5 Pembuatan SimpulanC  Kegiatan Penutup 1 Guru melakukan penilaian dalam bentuk kuis dalam waktu yang singkat,

dan melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudahdilaksanakan

2  Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang memiliki hasil dan

aktivitas belajar tinggi. 3  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 

4  Guru merencanakan kegiatan tindal lanjut, yaitu dalam bentuk programremedial, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikantugas, baik tugas individual maupun kelompok, sesuai dengan hasil belajarpeserta didik 

D Komponen Umum 1  Penyajian atau penayangan materi pembelajaran dikelola dengan tepat

(dari mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks, dsb) 2  Siswa belajar dengan antusias 3  Melaksanakan pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah

pembelajaran yang telah direncanakan 4  Penggunaan waktu yang sesuai dengan rencana

5  Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik dan benar. ………………., ……………2015Pengamat,

(…………………………………..)  Nip. :………………..................……… 

Pengolahan Hasil Pengamatan1.

 

Skor Indikator keberhasilanKeberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di skor berdasarkan pertimbangan kualitasproses dan hasil yang diklasifikasikan sebagai berikut:

a.  Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari komponen

Jumlah skor komponen yang diperolehb.

 

Kinerja komponen aspek =Jumlah skor maksimum setiap komponen

c. 

Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 200)

Page 44: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 44/86

36

2.  Nilai Kinerja

a. 

 AMAT BAIK = skor 162 – 200b. 

BAIK = skor 132 – 160c.  CUKUP = skor 112 – 130d.

 

KURANG = skor ≤ 112

3.  Perhitungan NilaiKlasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (Umum) dengancriteria sebagai berikut:

a.   AMAT BAIK = 81 – 100 %b.

 

BAIK = 66 –  80 %c.  CUKUP = 56 –  65 %

d. 

KURANG = ≤ 56 

Page 45: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 45/86

37

Lampiran 7 Lembar Observasi Proses Pengajaran Siklus I (oleh Kolaborator)

OBSERVASI PROSES PENGAJARAN

MODEL KOPROL MANIS BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA

PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA

RESPONDEN GURU (KOLABORATOR) 

PETUNJUK PENGISIAN1.  Isilah skor dari setiap butir instrumen berikut ini dengan cara melingkari

salah satu dari angka 1 sampai dengan angka 5 yang tersedia

2.  Pemilihan skor dilakukan dengan terlebih dahulu melihat rambu-rambu atau

 pedoman penskoran yang ada di bawah setiap butir soal / instrumen.

A.  ASPEK KONSTRUKTIVIS

Pembelajaran kooperatif1.  Setiap memulai suatu konsep atau pengetahuan baru, apakah guru

mengarahkan peserta didik untuk membagi kelas dalam beberapa

kelompok kecil ?

Rendah Tinggi

Setiap memulai suatu konsep atau

 pengetahuan baru, guru tidak

pernah mengarahkan peserta

didik untuk membagi kelas dalam

 beberapa kelompok kecil.

Setiap memulai suatu konsep atau

 pengetahuan baru, guru selalu 

mengarahkan peserta didik untuk

membagi kelas dalam beberapa

kelompok kecil.

2.  Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang berbeda pada

kelompok yang berbeda ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberikan

 pengalaman belajar yang berbeda

 pada kelompok yang berbeda

Guru selalu memberikan

 pengalaman belajar yang berbeda

 pada kelompok yang berbeda,

Page 46: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 46/86

38

3.  Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan

 peserta didik memiliki berbagai pandangan terhadapi konsep (materi)yang diajarkan ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberikan

 pengalaman belajar yang

memungkinkan peserta didik

memiliki berbagai pandanganterhadapi konsep (materi) yang

diajarkan.

Guru selalu memberikan

 pengalaman belajar yang

memungkinkan peserta didik

memiliki berbagai pandanganterhadapi konsep (materi) yang

diajarkan.( sebagai hasil pengaitan

terhadap pengalaman yang dimiliki

 peserta didik).

4. 

Apakah guru mengarahkan setiap peserta didik melakukan interaksi

antara peserta didik dengan peserta didik lain dan antara peserta didik

dengan guru terutama dalam membangun konsep tertentu ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

setiap peserta didik melakukan

interaksi antara peserta didik

dengan peserta didik lain dan

antara peserta didik dengan guru

terutama dalam membangun

konsep tertentu.

Guru selalu mengarahkan setiap

 peserta didik melakukan interaksi

antara peserta didik dengan peserta

didik lain dan antara peserta didik

dengan guru terutama dalam

membangun konsep tertentu.

Page 47: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 47/86

39

Pengalaman Belajar yang Realistik, Relevan dan Konstruktif

5. 

Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang realistik (nyata) bagi peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah pengalaman

 belajar yang realistik (nyata) bagi

 peserta didik

Guru selalu memberikan

 pengalaman belajar yang realistik

(nyata) bagi peserta didik, yaitu

menggunakan berbagai konteks pembicaraan yang meliputi :1.  konteks pribadi (misalnya: makanan, belanja,kesehatan personal, olah raga,

 perjalanan, jadwal perjalanan, dan persoalan keuangan)

2.  konteks pekerjaan (misalnya: menghitung harga,mengontrol kualitas, mendesain

gedung).

3. 

konteks sosial (misalnya: pemilihan suara,transportasi angkutan umum, pemerintahan, kebijakan publik, periklanan, statistik nasional).

4.  konteks ilmu pengetahuan  ilmu(misalnya: pengetahuan dan

teknologi, cuaca, obat, pengukuran

dan dunia matematika sendiri).

Page 48: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 48/86

40

6. 

Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang relevan (sesuai)

dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberikan

 pengalaman belajar yang relevan

(sesuai) dengan pengalaman yang

telah dimiliki peserta didik

Guru selalu memberikan

 pengalaman belajar yang relevan

(sesuai) dengan pengalaman yang

telah dimiliki peserta didik, yaitu

sesuai dengan :

1. 

 bangunan (konstruksi) pengetahuan atau konsep-

konsep yang telah dimiliki

 peserta didik.

2.  kondisi lingkungan peserta

didik.

3.   budaya setempat.

7.  Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu

 peserta didik dalam membangun konsep atau prinsip tertentu (konstruktif)?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberikan

 pengalaman belajar yang dapat

membantu peserta didik dalam

membangun konsep atau prinsip

tertentu (konstruktif).

Guru selalu memberikan

 pengalaman belajar yang dapat

membantu peserta didik dalam

membangun konsep atau prinsip

tertentu (konstruktif), yang meliputikegiatan guru untuk :

1.  mengingatkan kembali tentang

 berbagai pengetahuan atau

konsep prasyarat

2.  menghubungkan atau berbagai

 pengetahuan (konsep) prasyarat

sehingga dapat menemukan

kembali suatu konsep atau

 prinsip tertentu

Page 49: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 49/86

41

Pemberian Bimbingan (Scaffolding )8.  Apakah guru memberikan bimbingan ( scaffolding ) kepada peserta didik

agar dapat mencapai kompetensi yang tidak dapat dilakukan oleh dirinyasendiri ?

Rendah Tinggi

Guru memberikan bimbingan

(scaffolding) kepada peserta didik

agar dapat mencapai kompetensi

yang tidak dapat dilakukan olehdirinya sendiri dengan sangat

buruk  

Guru memberikan bimbingan

(scaffolding) kepada peserta didik

agar dapat mencapai kompetensi

yang tidak dapat dilakukan olehdirinya sendiri dengan sangat

baik , yang meliputi kegiatan guru

untuk :

1. 

memandu kegiatan individu dan

kegiatan kelompok.

2.  menempatkan peserta didik

dengan kemampuan yang tinggi

 pada setiap kelompok yang

 berperan sebagai tutor sebaya

atau MKO ( More Knowledge

Other )

3.  memantau kesalahan dengan

menelusuri secara mendalam

konstruksi (bangunan)

 pengetahuan peserta didik.

4.  memberikan bantuan hanya

sebatas kompetensi yang belumdikuasainya

Page 50: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 50/86

42

Penggunaan Bahan Ajar yang Mendukung Pembelajaran Kooperatif9.  Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar

(Lembar Kerja) yang mendukung penerapan pembelajaran kooperatif ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk menggunakan

 bahan ajar yang mendukung

 penerapan pembelajaran

kooperatif.

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk menggunakan bahan

ajar yang mendukung penerapan

 pembelajaran kooperatif., yaitu

 bahan ajar yang memuat :

1.   penyajian suatu konsep yang

dituangkan dalam beberapa

 paket materi belajar yang

 berbeda (untuk mengakomodasi

 perbedaan minat dan kebutuhan

 belajar peserta didik)

2.  serangkaian langkah-langkah

yang membantu peserta didik

untuk menemukan berbagai

 pandangan (penggambaran) dari

konsep (materi) yang diajarkan

sebagai hasil pengaitan terhadap

 pengalaman yang dimiliki

 peserta didik..

3.   pesan (himbauan) kepada

 peserta didik untuk melakukan

interaksi antar peserta didik

dengan peserta didik lain danantara peserta didik dengan guru

terutama dalam membangun

konsep tertentu.

Page 51: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 51/86

43

Penggunaan Bahan Ajar yang Realistik, Relevan dan Konstruktif10.  Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar

(Lembar Kerja) yang mendukung pemberian pengalaman belajar yangrealistik (nyata) bagi peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk menggunakan

 bahan ajar yang mendukung

 pemberian pengalaman belajaryang realistik (nyata) bagi peserta

didik..

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk menggunakan bahan

ajar yang mendukung pemberian

 pengalaman belajar yang realistik(nyata) bagi peserta didik., yaitu

 bahan ajar yang menggunakan

 berbagai konteks pembicaraan yang

meliputi :

1.  konteks pribadi (antara lain

mengenai makanan, belanja,

kesehatan personal, olah raga,

 perjalanan, jadwal perjalanan,

dan persoalan keuangan)

2.  konteks pekerjaan (antara lain

mengenai menghitung harga,

mengontrol kualitas, mendesain

gedung)

3.  konteks sosial (antara lain

mengenai pemilihan suara,

transportasi angkutan umum,

 pemerintahan, kebijakan publik,

 periklanan, statistik nasional)

4.  konteks ilmu pengetahuan (antara lain mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan ilmu

 pengetahuan dan teknologi,

cuaca, obat, pengukuran dan

dunia matematika sendiri)"

Page 52: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 52/86

44

11. 

Apkah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar

(Lembar Kerja) yang mendukung pemberian pengalaman belajar yang

relevan (sesuai) dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk menggunakan

 bahan ajar yang mendukung

 pemberian pengalaman belajar

yang relevan (sesuai) dengan pengalaman yang telah dimiliki

 peserta didik.

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk menggunakan bahan

ajar yang mendukung pemberian

 pengalaman belajar yang relevan

(sesuai) dengan pengalaman yangtelah dimiliki peserta didik, yaitu

 bahan ajar yang sesuai dengan :

1.   bangunan (konstruksi)

 pengetahuan atau konsep-

konsep yang telah dimiliki

 peserta didik.

2.  kondisi lingkungan peserta

didik.

3.   budaya setempat

Page 53: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 53/86

45

12. 

Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar

(Lembar Kerja) yang mendukung pemberian pengalaman belajar yang

dapat membantu peserta didik dalam membangun konsep atau prinsiptertentu (konstruktif) ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk menggunakan

 bahan ajar yang mendukung

 pemberian pengalaman belajaryang dapat membantu peserta

didik dalam membangun konsep

atau prinsip tertentu

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk menggunakan bahan

ajar yang mendukung pemberian

 pengalaman belajar yang dapatmembantu peserta didik dalam

membangun konsep atau prinsip

tertentu, yang meliputi:

1. 

materi yang mengingatkan

kembali tentang berbagai

 pengetahuan atau konsep

 prasyarat.

2.  materi yang membantu peserta

didik dalam menghubungkan

atau mengkombinasikan

 berbagai pengetahuan (konsep)

 prasyarat sehingga dapat

menemukan kembali suatu

konsep atau prinsip tertentu.

Page 54: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 54/86

46

Penggunaan Bahan Ajar yang Mendukung Pemberian Scaffolding13.  Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar

(Lembar Kerja) yang dapat membantu peserta didik dalam menerima bimbingan (scaffolding) dari guru ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk menggunakan

 bahan ajar yang dapat membantu

 peserta didik dalam menerima

 bimbingan (scaffolding) dari guru.

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk menggunakan bahan

ajar yang dapat membantu peserta

didik dalam menerima bimbingan

(scaffolding) dari guru, yaitu bahan

ajar yang memuat:

1.   pesan (himbauan) kepada

 peserta didik untuk melakukan

kegiatan belajar secara

individual dan kegiatan belajar

secara berkelompok.

2. 

soal-soal diagnostik untukmembantu peserta didik

melacak dan menemukankesalahan dan kesulitan belajar

yang dihadapi peserta didik

tersebut.

3. 

saran (petunjuk ) mengenai

 paket-paket materi dan pelatihan

yang ada pada bahan ajar

tersebut maupun sumber lain

yang dapat membantu pesertadidik untuk menguasai

kompetensi yang belum

dikuasai.

Page 55: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 55/86

47

B.  ASPEK PROBLEM SOLVING

Pemaparan Problem

14. 

Apakah guru memberi penugasan kepada peserta didik untukmemecahkan suatu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan

 bermacam-macam cara yang berbeda ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberi

 penugasan kepada peserta didik

untuk memecahkan suatu

 permasalahan yang dapat

diselesaikan dengan bermacam-

macam cara yang berbeda.

Guru selalu memberi penugasan

kepada peserta didik untuk

memecahkan suatu permasalahan

yang dapat diselesaikan dengan

 bermacam-macam cara yang

 berbeda.ketika akan mengajarkan

konsep atau pengetahuan yang

 baru, yang meliputi:

1.  Pemaparan problem oleh guru

kepada peserta didik.

2. 

Himbauan dari guru kepada peserta didik agar menerapkan

 pengetahuan atau konsep yang

telah dimiliki peserta didik

untuk memecahkan masalah.

3.  Penjelasan guru bahwa peserta

didik diperkenankan

menggunakan cara penyelesaian

yang berbeda-beda

Page 56: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 56/86

48

15. 

Apakah guru memberi penugasan kepada peserta didik untuk

memecahkan permasalahan yang meliputi permasalahan rutin (prosedural)

dan permasalahan tidak rutin (tidak prosedural) ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberi

 penugasan kepada peserta didik

untuk memecahkan permasalahan

yang meliputi permasalahan rutin

(prosedural) dan permasalahan

tidak rutin (tidak prosedural).

Guru selalu memberi penugasan

kepada peserta didik untuk

memecahkan permasalahan yang

meliputi permasalahan rutin

(prosedural) dan permasalahan

tidak rutin (tidak prosedural)., yang

meliputi:

1.  Sejumlah permasalahan

 prosedural, yaitu permasalahan

yang telah dimengerti langka-

langkah atau prosedur

 penyelesaiannya oleh peserta

didik.

2.  Sejumlah permasalahan tidak

 prosedural (problematik), yaituyaitu permasalahan yang belum

dimengerti langkah-langkah

atau prosedur penyelesaiannya

oleh peserta didik.

Page 57: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 57/86

49

16. 

Apakah guru menyiapkan berbagai cara penyelesaian dan berbagai solusi

dari permasalahan-permasalahan yang diberikan kepada peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah menyiapkan

 berbagai cara penyelesaian dan

 berbagai solusi dari

 permasalahan-permasalahan yang

diberikan kepada peserta didik.

Guru selalu menyiapkan berbagai

cara penyelesaian dan berbagai

solusi dari permasalahan-

 permasalahan yang diberikan

kepada peserta didik, yang

meliputi:

1.  Berbagai prosedur untuk

menyelesaikan masalah

 prosedural.

2.  Berbagai pendekatan,

 pemodelan untuk

menyelesaiakan masalah tidak

 prosedural atau masalah

 problematik

Page 58: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 58/86

50

Pemecahan Masalah Secara Mandiri

17.  Apakah guru mengarahkan siswa agar dapat mengingat kembali dan

menerapkan apa yang telah dipelajarinya ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik agar dapat

mengingat kembali dan

menerapkan apa yang telah

dipelajarinya.

Guru selalu mengarahkan peserta

didik agar dapat mengingat kembali

dan menerapkan apa yang telah

dipelajarinya, yang meliputi

kegiatan guru sebagai berikut:

1.  menghimbau peserta didik agar

mengingat dan menerapkan

 pengetahuan yg telah dipelajari

2. 

membantu peserta didik dalam

mengingat kembali pengetahuan

yg telah dipelajari

3. 

membantu peserta didik dalammenerapkan pengetahuan yg

telah dipelajari

4.  membantu peserta didik melihat

kembali hasil pekerjaannya

untuk diuji ketepatan

 penyelesaiannya

Page 59: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 59/86

51

18. 

Apakah guru menyiapkan tanggapan terhadap gagasan-gagasan peserta

didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah menyiapkan

tanggapan terhadap gagasan-

gagasan peserta didik.

Guru selalu menyiapkan

tanggapan terhadap gagasan-

gagasan peserta didik, yaitu dengan

cara membuat catatan yang berisi:

1. 

 prediksikan gagasan-gagasan

 peserta didik yang akan muncul.

2.   perkiraan, saran, dan petunjuk

atas munculnya solusi yang

 belum layak.

19.  Apakah guru memastikan bahwa pesrta didik menggunakan tahapan-

tahapan secara lengkap dalam menyelesaikan masalah ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memastikan bahwa peserta didik menggunakan

tahapan-tahapan secara lengkap

dalam menyelesaikan masalah.

Guru selalu memastikan bahwa peserta didik menggunakan

tahapan-tahapan secara lengkap

dalam menyelesaikan masalah,

yang meliputi kegiatan guru

 berkeliling untuk mengamati dan

membantu peserta didik dalam :

1.  memahami persoalan.

2.  merumuskan suatu rencana

 penyelesaian masalah.

3.  melaksanakan rencana

 penyelesaian masalah.

4.  melihat kembali solusi.

5. 

mencatat solusi dan membuat

lembar paparan.

Page 60: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 60/86

52

20. 

Apakah guru membantu siswa untuk membuat lembar paparan solusi ?

Rendah Tinggi

Guru membantu peserta didik

untuk membuat lembar paparan

solusi.dengan sangat buruk .

Guru membantu peserta didik

untuk membuat lembar paparan

solusi dengan sangat baik , yang

 berupa kegiatan guru berkeliling

untuk mengamati dan membantu

 peserta didik dalam:

1.  mencatat hasil penyelesaian

masalah.2.  meringkas solusi.

3.  memaparkan solusi dalam

format penulisan dan tata letak

yang jelas dan mudah dipahami

Komparasi Gagasan dan Diskusi

21. 

Apakah guru mengelola langkah-langkah untuk pembahasan komparatif

?

Rendah Tinggi

Guru mengelola langkah-

langkah untuk pembahasan

komparatif dengan sangat buruk  

Guru mengelola langkah-langkah

untuk pembahasan

komparatif.dengan sangat baik ,

yaitu pembahasan dari setiap

gagasan yang disjikan di depan

kelas yang meliputi:

1.  Keabsahan dari setiap gagasan

 penyelesaian masalah.

2.  Perbedaan antara gagasan satu

dengn lainnya.

3.  Kesamaan antara gagasan satu

dengan gagasan lainnya.

4.  Generalisasi dari beberapa

gagasan penyelesaian.

5. 

Seleksi atau pemilihan gagasan

yang terbaik diantara beberapa

gagasan penyelesaian

Page 61: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 61/86

53

22. 

Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menyajikan gagasannya ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk menyajikan

gagasannya

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk menyajikan

gagasannya, yaitu berupa kegiatan

guru yang mengarahkan peserta

didik untuk :

1. 

menyiapkan lembar paparan

 penyelesaian masalah.

2. 

menggunakan format tertentu

dalam penulisan dan pengaturan

(tata letak) lembar paparan.

3.  menentukan urutan penyajian

gagasan

23. 

Apakah guru mengelola tahap pembahasan gagasan yang dipaparkan oleh

 peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru mengelola tahap

 pembahasan gagasan yang

dipaparkan oleh peserta didik

dengan sangat buruk  

Guru mengelola tahap pembahasan

gagasan yang dipaparkan oleh

 peserta didik dengan sangat baik ,

yaitu berupa kegiatan guru yang

mengarahkan peserta didik agar :

1.  Membiasakan untuk bertanya,

mendengarkan danmenjelaskan.antara peserta didik

dengan peserta didik lainnya.

2.  Menggunakan pengalaman yang

dialami peserta didik sendiri

dalam melakukan generalisasi

dari pemikiran atau gagasannya.

3. 

 pengorganisasian ulang atau

integrasi dari gagasan-gagasan

 berjalan dengan halus

 berdasarkan paparan dan

komunikasi dari peserta didik

Page 62: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 62/86

54

Pembuatan Ringkasan 

24.  Apakah guru mengelola kegiatan pembuatan ringkasan atau simpulan ?

Rendah Tinggi

Guru mengelola kegiatan

 pembuatan ringkasan atau

simpulan dengan sangat buruk .

Guru mengelola kegiatan

 pembuatan ringkasan atau simpulan

dengan sangat baik , yaitu berupa

kegiatan guru sebagai berikut :

1. 

mengarahkan peserta didik agar

merasakan manfaat dari proses

generalisasi terhadap prosedur

dan gagasan melalui kegiatan

 bersama,

2.  mengarahkan peserta didik agar

mengalami rasa senang dan

ketakjuban dalam proses

 belajarnya.

3.  memastikan bahwa ringkasan

atau simpulan sesuai dengantujuan pembelajaran dan

 permasalahan

Page 63: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 63/86

55

C.  ASPEK HUMANISTIK

Memahami dan Menyikapi Diri Sendiri dan Lingkungan25. Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk memahami dan menyikapi

diri sendiri serta lingkungannya ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk memahami

dan menyikapi diri sendiri sertalingkungannya.

Guru selalu  mengarahkan peserta

didik untuk memahami dan

menyikapi diri sendiri sertalingkungannya , yang meliputi :

1) kondisi fisik peserta didik

2) tipe belajar peserta didik

3) kondisi mental peserta didik

4) kondisi emosional peserta didik

5) kondisi spiritual peserta didik

6) minat belajar peserta didik

7) lingkungan peserta didik

untuk mengoptimalkan aktivitas

dan hasil belajar peserta didik

tersebut.

Page 64: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 64/86

56

26. 

Apakah guru mengarahkan peserta didik agar membentuk kelompok yang

mengakomodasi minat dan kebutuhan belajar peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk membentuk

kelompok yang mengakomodasi

minat dan kebutuhan belajar

 peserta didik.

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk membentuk kelompok

yang mengakomodasi minat dan

kebutuhan belajar peserta didik.

27. 

Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk membangun pengetahuan

atau konsep-konsep baru berdasarkan hasil refleksi peserta didik terhadap

 pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik tersebut

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan peserta didik untuk membangun

 pengetahuan atau konsep-konsep

 baru berdasarkan hasil refleksi

 peserta didik terhadap

 pengalaman atau pengetahuan

yang telah dimiliki peserta didik

tersebut

Guru selalu mengarahkan pesertadidik untuk membangun

 pengetahuan atau konsep-konsep

 baru berdasarkan hasil refleksi

 peserta didik terhadap pengalaman

atau pengetahuan yang telah

dimiliki peserta didik tersebut.

Page 65: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 65/86

57

28. 

Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk membangun pengetahuan

 berdasarkan hasil refleksi peserta didik terhadap pengalaman yang muncul

dari lingkungan peserta didik ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah mengarahkan

 peserta didik untuk membangun

 pengetahuan berdasarkan hasil

refleksi peserta didik terhadap

 pengalaman yang muncul darilingkungan peserta didik

Guru selalu mengarahkan peserta

didik untuk membangun

 pengetahuan berdasarkan hasil

refleksi peserta didik terhadap

 pengalaman yang muncul darilingkungan peserta didik.

Membiasakan Hubungan Pribadi Yang Positif29.  Apakah guru membiasakan hubungan yang penuh cinta -kasih antar

 peserta didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru.

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah membiasakan

hubungan yang penuh cinta -kasih

antar peserta didik dengan peserta

didik dan antara peserta didik

dengan guru.

Guru selalu membiasakan

hubungan yang penuh cinta -kasih

antar peserta didik dengan peserta

didik dan antara peserta didik

dengan guru, yaitu guru

membiasakan peserta didik agar

senantiasa saling menerima

keberadaan orang lain dan saling

membantu atau menyempurnakan.

Page 66: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 66/86

58

30. 

Apakah guru membiasakan hubungan yang penuh pengertian antar peserta

didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah membiasakan

hubungan yang penuh pengertian

antara peserta didik dengan

 peserta didik dan antara peserta

didik dengan guru

Guru selalu membiasakan

hubungan yang penuh pengertian

antar peserta didik dengan peserta

didik dan antara peserta didik

dengan guru, yaitu guru

membiasakan peserta didik agarsenantiasa mengerti keterbatasan

dan kelebihan orang lain. 

31. 

Apakah Guru membiasakan peserta didik untuk melakukan tindakan-

tindakan non-otoriter ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah membiasakan

 peserta didik untuk melakukan

tindakan-tindakan non-otoriter

Guru selalu membiasakan peserta

didik untuk melakukan tindakan-

tindakan non-otoriter yaitu :

1. perundingan (diskusi-kelompok),

2. komunikasi terbuka,

3. persetujuan (membuat komitmen),

4. pertukaran kemampuan (take and

give),

5. tanggung jawab bersama,

6. kerja-sama dan sejenisnya .

Page 67: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 67/86

59

Menumbuh-kembangkan Partisipasi32.  Apakah guru menumbuh-kembangkan partisipasi pada diri setiap peserta

didik dalam proses pembelajaran di kelas ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah menumbuh-

kembangkan partisipasi pada diri

setiap peserta didik dalam proses

 pembelajaran di kelas

Guru selalu menumbuh-

kembangkan partisipasi pada diri

setiap peserta didik dalam proses

 pembelajaran di kelas, yang

meliputi uraian kegiatan guru yangmenumbuh-kembangkan peserta

didik untuk :

1.  membagi tugas dan tanggung

 jawab kelompok untuk

menyelesaiakn tugas kelompok

(partisipasi pengelolaan).

2.  menyumbangkan pemikiran dan

kreatifitas untuk menyelesaikan

tugas kelompok (partisipasi

 pemikiran).

3.  menyumbangkan bantuan teknis

atau fisik seperti : merangkum

hasil diskusi dan membuat

laporan kerja kelompok atau

 bantuan fisik untuk

merampungkan proyek fisik

tertentu (partisipasi teknis ).

Page 68: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 68/86

60

Membiasakan Dialog, Mengekspresikan Potensi dan Berkomunikasi33.  Apakah guru membiasakan peserta didik untuk melakukan dialog ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah membiasakan

 peserta didik untuk melakukan

dialog s

Guru selalu membiasakan peserta

didik untuk melakukan dialog, yang

meliputi kegiatan guru yang

membiasakan peserta didik untuk :

1. 

 berdialog dengan guru (yaitu jika peserta didik tidak mampu

menyelesaikan tugas oleh

dirinya nsendiri)

2. 

 berdialog dengan dirinya sendiri

(yaitu jika mampu

menyelesaiakan tugas oleh

dirinya sendiri)

34. 

Apakah guru membiasakan peserta didik untuk mengekspresikan

 potensinya ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah membiasakan

 peserta didik untuk

mengekspresikan potensinya

Guru selalu membiasakan peserta

didik untuk mengekspresikan

 potensinya, yang meliputi kegiatanguru yang membiasakan peserta

didik untuk :

1.  memaparkan gagasan,

2.   berargumentasi

3.  memberikan kritik,

4. 

memberikan revisi dan

 penyempurnaan

terhadap suatu permasalahan

dihadapan seluruh peserta didik

dalam kelas

Page 69: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 69/86

61

35.  Apakah guru menumbuh-kembangkan komunikasi antara peserta didik

dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah menumbuh-

kembangkan komunikasi antara

 peserta didik dengan peserta didik

dan antara peserta didik dengan

guru

Guru selalu menumbuh-

kembangkan komunikasi antara

 peserta didik dengan peserta didik

dan antara peserta didik dengan

guru, yang meliputi :.

1. 

menanyakan hal-hal atau permasalahan yang terkait

dengan topik yang dipelajari

2. 

memaparkan gagasan

3.   berargumentasi .

4. 

melengkapi atau merevisi suatu

gagasan atau pemikiran yang

dikemukakan peserta didik

lainnya

36. 

Apakah guru memberikan tugas-tugas yang mendorong peserta didikuntuk berdialog ?

Rendah Tinggi

Guru tidak pernah memberikan

tugas-tugas yang mendorong

 peserta didik untuk berdialog

Guru selalu memberikan tuga-

tugas yang mendorong peserta

didik untuk berdialog, yaitu berupa:

1. 

tugas-tugas yang dirancang

tidak dapat diselesaikan oleh

 peserta didik sendiri sehingga

mendorong peserta didik untuk

 berdialog dengan guru.

2.  tugas-tugas yang dirancang

dapat diselesaikan oleh peserta

didik melalui proses berdialog

dengan dirinya sendiri

Page 70: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 70/86

62

PEDOMAN PENSKORAN

1. 

Aspek HumanistikSKOR KATEGORI

52 - 60 Sangat Tinggi

42 - 51 Tinggi

31 - 41 Sedang

21 - 30 Rendah

12 - 20 Sangat Rendah

Jumlah Skor Aspek Humanistik : ………………………………………….………. 

Kategori Aspek Humanistik dari Proses Pengajaran : ……..……………………….. 

2.  Aspek Konstruktivis

SKOR KATEGORI

56 - 65 Sangat Tinggi

45 - 55 Tinggi

34 - 44 Sedang

23 - 33 Rendah

13 - 22 Sangat Rendah

Jumlah Skor Aspek Konstruktivis : ……………………………………….………. 

Kategori Aspek Konstruktivis dari Proses Pengajaran : ……..…………………….. 

3.  Aspek Problem Solving

SKOR KATEGORI

47- 55 Sangat Tinggi

38- 46 Tinggi

29- 37 Sedang20 - 28 Rendah

11 - 19 Sangat Rendah

Jumlah Skor Aspek Problem Solving :

……………………………………….……. 

Kategori Aspek Problem Solving dari

Page 71: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 71/86

63

Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Literasi Matematika Siklus I

Page 72: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 72/86

64

Page 73: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 73/86

65

Lampiran 9 Naskah Tes Literasi Matematika Siklus I

NASKAH TES LITERASI MATEMATIKA SIKLUS ISekolah : SMA N 1 Pegandon

Tahun / Semester : Jalan Raya Pegandon

Kelas : XI IPA 3Kompetensi : Karakteristik suatu fungsi

menggunakan turunan

Tanggal :

1.  Dari gambar di bawah ini, tentukan titik-titk pada kurva yang memenuhi

ketentuan :

a) gradien garis singgungnya < 0

 b) 

gradien garis singgungnya = 0

c) gradien garis singgungnya > 0

2.  Sebuah mobil meluncur, jarak tempuhnya mengikuti fungsi S(t) =

√ 10.000.

a. 

Tentukan rumus kecepatannya b.  Tentukan batasan nilai t pada rumus kecepatan

3.  Sebuah kurva y = 3  6 buatlah grafiknya !

4. 

Diketahui f(X) = 5  3  1 tentukan f(x) + f ’(x) - f ’’(x) + f ’’’(x) !

5.  Suatu pulau selalu mengalami gempa, jika x adalah variabel bilangan nyata

yang menyatakan nilai hari yaitu 0 ≤ x ≤ 365, besarnya gempa dalam skala

rechter dinyatakan sebagai SR = 5t + sin(). Tentukan besarnya nilaimaksimum dan minimum SR disertai argumentasinya !

6.  Harga bensin di Amerika tahun 2008 dinyatakan sebagai : P(t) = 0,164 3 +6,25  + 1,94 t + 297 dengan t berkaitan dengan nilai bulan yaitu 0 ≤ t ≤ 365. 

a. 

Tentukan interval yang memberikan harga naik

 b. 

Tentukan interval yang memberikan harga turun7.  Sebuah benda bergerak dengan laju yang dapat dinyatakan sebagai S(t) = 3  –  

4 4  Buatlah rencana penyelesaian untuk menentukan kecepatan

maksimumnya!

8.  Untuk melukis kurva y =3 3 +

 + x dengan software geogebra, tuliskan

langkah-langkahnya !

P(13,30)

P (1,40)

C

Page 74: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 74/86

66

Lampiran 10 Contoh Pengerjaan Tes Literasi Matematika Siklus I

Page 75: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 75/86

67

Page 76: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 76/86

68

Page 77: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 77/86

69

Lampiran 11 Rekap Hasil Tes Literasi Matematika Siklus I

Page 78: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 78/86

70

Lampiran 12 Lembar Observasi Karakter Siklus I

INSTRUMEN KUESIONER

KARAKTER DISIPLIN DAN DEMOKRATIS

MATERI TURUNAN

PETUNJUK PENGISIAN3.  Isilah skor dari setiap butir instrumen berikut ini dengan cara melingkari

salah satu dari angka 1 sampai dengan angka 5 yang tersedia

4. 

Pemilihan skor dilakukan dengan terlebih dahulu melihat rambu-rambu atau

 pedoman penskoran yang ada di bawah setiap butir soal / instrumen.

5. 

Tuliskan nama siswa yang kamu teliti sesuai arahan dari pengajar / guru.

Nama Responden : …………………………………………………….. 

Nama Siswa Yang Diteliti : ……………………………………………………. 

A.  Karakter Disiplin1.  Bagaimanakah peserta didik tersebut mendengarkan penjelasan oleh guru

tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut sama sekali

tidak bersedia mendengarkan

 penjelasan oleh guru tentang

langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Peserta didik tersebut bersedia

mendengarkan dengan sangat baik   penjelasan dari guru tentang langkah-

langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

2. 

Bagaimanakah ketepatan waktu peserta didik tersebut dalam masuk ke dalam

kelas untuk mengikuti pembelajaran matematika ?

Rendah TinggiPeserta didik tersebut tidak pernah

masuk ke dalam kelas tepat waktu.

Peserta didik tersebut selalu masuk ke

dalam kelas tepat waktu.

Page 79: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 79/86

71

3.  Bagaimanakah tindakan peserta didik tersebut dalam mengikuti kegiatan

 pembelajaran matematika?

Rendah Tinggi

Tindakan peserta didik tersebut

tidak pernah sesuai arahan gurudalam mengikuti kegiatan

 pembelajaran matematika.

Tindakan peserta didik tersebut selalu

sesuai arahan guru dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran matematika.

4.  Bagaimanakah peserta didik tersebut mematuhi tata tertib yang berlaku di

sekolah?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah

mematuhi tata tertib yang berlaku di

sekolah.

Peserta didik tersebut selalu mematuhi

tata tertib yang berlaku di sekolah, yaitu

mematuhi penggunaan seragam dan

atributnya, menjaga kerapihan dan

kebersihan fisik misalnya rambut.dan

sejenisnya.

5.  Bagaimanakah peserta didik tersebut dalam hal membawa perlengkapan

 pembelajaran ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

membawa perlengkapan

 pembelajaran..

Peserta didik tersebut selalu membawa

dengan lengkap seluruh perlengkapan

 pembelajaran, yaitu : alat tulis, bukucatatan, modul, Lembar Kerja dan

sebagainya.

Page 80: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 80/86

72

B.  Karakter Demokratis

6.  Apakah peserta didik tersebut dapat bekerja sama dengan peserta didik lain

untuk mencapai tujuan bersama (tujuan kelompok) ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

 bekerja sama dengan peserta didik

lain untuk mencapai tujuan bersama

Peserta didik tersebut selalu bekerja

sama dengan peserta didik lain untuk

mencapai tujuan bersama.

7. 

Apakah peserta didik tersebut berpartisipasi dalam kelompoknya dengan

melakukan pekerjaan atau tugasnya sesuai pembagian kerja yang telahditetapkan dengan adil ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

 berpartisipasi dalam kelompoknya

dengan melakukan pekerjaan atau

tugasnya sesuai pembagian kerjayang telah ditetapkan dengan adil.

Peserta didik tersebut selalu 

 berpartisipasi dalam kelompoknya

dengan melakukan pekerjaan atau

tugasnya sesuai pembagian kerja yangtelah ditetapkan dengan adil.

8. 

Apakah peserta didik tersebut membiasakan hubungan yang baik terhadap

 peserta didik yang lain ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

membiasakan hubungan yang baik

terhadap peserta didik yang lain

Peserta didik tersebut selalu 

membiasakan hubungan yang baik

terhadap peserta didik yang lain

Page 81: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 81/86

73

9.  Apakah peserta didik tersebut menghargai peserta didik lainnya secara sama

tanpa mempertimbangkan jenis kelamin, budaya ,dan agama ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

menghargai peserta didik lainnya

secara sama (tanpa

mempertimbangkan jenis kelamin,

 budaya ,dan agama)

Peserta didik tersebut selalu menghargai

 peserta didik lainnya secara sama (tanpa

mempertimbangkan jenis kelamin,

 budaya ,dan agama)

10.  Apakah peserta didik tersebut dapat menerima peserta didik lainnya yang

melakukan tindakan dan kontribusi terhadap kelompok secara berbeda-beda

sesuai dengan kondisi dan peran masing-masing ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

 bisa menerima peserta didik lainnya

yang melakukan tindakan dan

kontribusi terhadap kelompok secara

 berbeda-beda sesuai dengan kondisi

dan peran masing-masing

Peserta didik tersebut selalu bisa

menerima peserta didik lainnya yang

melakukan tindakan dan kontribusi

terhadap kelompok secara berbeda-beda

sesuai dengan kondisi dan peran masing-

masing

11.  Apakah peserta didik tersebut bersedia untuk mengungkapkan gagasan,

kesimpulan, dan pendapat mereka, (termasuk gagasan yang berlawanan /

oposisi terhadap gagasan dari peserta didik lain) ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

mengungkapkan gagasan,

kesimpulan, dan pendapat mereka,(termasuk gagasan yang berlawanan

/ oposisi terhadap gagasan dari

 peserta didik lain)

Peserta didik tersebut selalu 

mengungkapkan gagasan, kesimpulan,

dan pendapat mereka, (termasukgagasan yang berlawanan / oposisi

terhadap gagasan dari peserta didik lain)

Page 82: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 82/86

74

12.  Apakah peserta didik tersebut bersedia mendengarkan peserta didik lainnya

yang sedang mengungkaplkan gagasannya dengan hormat dan penuh

 perhatian.

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

mendengarkan peserta didik lainnya

yang sedang mengungkaplkan

gagasannya dengan hormat dan

 penuh perhatian.

Peserta didik tersebut selalu 

mendengarkan peserta didik lainnya

yang sedang mengungkaplkan

gagasannya dengan hormat dan penuh

 perhatian.

13. 

Apakah peserta didik tersebut bersedia melakukan tindakan kepemimpinandalam kelompoknya.

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

melakukan tindakan kepemimpinan

dalam kelompoknya

Peserta didik tersebut selalu melakukan

tindakan kepemimpinan dalam

kelompoknya, yaitu:

1)  Mengajak teman-teman dalam

kelompoknya agar memahami dan

merumuskan tugas kelompok yang

diberikan guru

2) 

menyemangati teman-teman dalam

kelompoknya agar menyelesaiakan

tugas kelompok dengan sebaik-

 baiknya,

3)  turut membantu teman yang memiliki

kesulitan,

4)  menghargai kelebihan dan

kekurangan teman lainnya

Page 83: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 83/86

75

14.  Apakah peserta didik tersebut membiasakan diri untuk saling mempercayai

terhadap peserta didik lainnya ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

membiasakan diri untuk saling

mempercayai terhadap peserta didik

lainnya

Peserta didik tersebut selalu 

membiasakan diri untuk saling

mempercayai terhadap peserta didik

lainnya.

15.  Apakah peserta didik turut memastikan bahwa keputusan yang dibuat bersama

adalah keputusan yang efektif ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tidak pernah turut

memastikan bahwa keputusan yang

dibuat bersama adalah keputusan

yang efektif

Peserta didik selalu turut memastikan

 bahwa keputusan yang dibuat bersama

adalah keputusan yang efektif

16. 

Pada saat terjadi konflik, apakah peserta didik tersebut turut memastikan bahwa

konflik tersebut diselesaikan dengan sebaik-baiknya?

Rendah Tinggi

Pada saat terjadi konflik, peserta

didik tersebut tidak pernah turut

memastikan bahwa konflik tersebut

diselesaikan dengan sebaik-baiknya?

Pada saat terjadi konflik, peserta didik

tersebut selalu turut memastikan bahwa

konflik tersebut diselesaikan dengan

sebaik-baiknya?

Page 84: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 84/86

76

17.  Apakah peserta didik tersebut menyepakati untuk melaksanakan keputusan

yang telah dibuat bersama ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

menyepakati untuk melaksanakan

keputusan yang telah dibuat bersama

Peserta didik tersebut selalu 

menyepakati untuk melaksanakan

keputusan yang telah dibuat bersama

18. 

Setiap kali membuat keputusan, apakah peserta didik tersebut mengambil

keputusan dengan cara mengkombinasikan kesepakatan dan aturan mayoritas

(suara terbanyak) setelah terlebih dahulu dilakukan pembahasan yang

mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan berfokus pada penalaran serta

informasi ?

Rendah Tinggi

Setiap kali membuat keputusan,

 peserta didik tersebut tidak pernah 

mengambil keputusan dengan cara

mengkombinasikan kesepakatan dan

aturan mayoritas (suara terbanyak)

setelah terlebih dahulu dilakukan

 pembahasan yang

mempertimbangkan berbagai sudut

 pandang dan berfokus pada

 penalaran serta informasi

Setiap kali membuat keputusan, peserta

didik tersebut selalu mengambil

keputusan dengan cara

mengkombinasikan kesepakatan dan

aturan mayoritas (suara terbanyak)

setelah terlebih dahulu dilakukan

 pembahasan yang mempertimbangkan

 berbagai sudut pandang dan berfokus

 pada penalaran serta informasi

19.  Apakah peserta didik tersebut menilai setiap kontribusi yang diberikan untuk

kebaikan kelompok dan kebaikan umum ?

Rendah Tinggi

Peserta didik tersebut tidak pernah 

menilai setiap kontribusi yang

diberikan untuk kebaikan kelompok

dan kebaikan umum

Peserta didik tersebut selalu menilai

setiap kontribusi yang diberikan untuk

kebaikan kelompok dan kebaikan umum

Page 85: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 85/86

77

Lampiran 13 Rekap Skor Observasi Karakter Siklus I

REKAP SKOR OBSERVASI KARAKTER SIKLUS I

NO NAMA DISIPLIN DEMOKRATIS

1 Siswa 1 4,00 MK 3,86 MB

2 Siswa 2 4,00 MK 4,21 MK

3 Siswa 3 3,00 MB 3,36 MB

4 Siswa 4 3,60 MB 3,71 MB

5 Siswa 5 3,80 MB 3,93 MB

6 Siswa 6 4,00 MK 3,86 MB

7 Siswa 7 4,60 MK 4,50 MK

8 Siswa 8 3,40 MB 3,29 MB

9 Siswa 9 3,20 MB 3,14 MB

10 Siswa 10 4,00 MK 4,07 MK11 Siswa 11 4,00 MK 4,00 MK

12 Siswa 12 4,00 MK 4,00 MK

13 Siswa 13 4,00 MK 4,00 MK

14 Siswa 14 4,00 MK 3,79 MB

15 Siswa 15 3,60 MB 2,79 MT

16 Siswa 16 3,80 MB 3,86 MB

17 Siswa 17 3,80 MB 3,93 MB

18 Siswa 18 3,80 MB 3,71 MB

19 Siswa 19 5,00 MK 4,86 MK

20 Siswa 20 3,60 MB 3,29 MB

21 Siswa 21 4,00 MK 3,50 MB

22 Siswa 22 4,00 MK 3,79 MB

23 Siswa 23 3,40 MB 3,57 MB

24 Siswa 24 4,20 MK 3,64 MB

25 Siswa 25 3,60 MB 3,71 MB

26 Siswa 26 3,60 MB 3,29 MB

27 Siswa 27 3,80 MB 3,86 MB

28 Siswa 28 4,00 MK 3,93 MB

29 Siswa 29 4,80 MK 4,64 MK

30 Siswa 30 2,80 MT 2,57 MT

31 Siswa 31 2,60 MT 2,14 MT

32 Siswa 32 3,80 MB 3,86 MB

Page 86: Model Koprol Manis

7/21/2019 Model Koprol Manis

http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 86/86

78

Lampiran 14 Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

1. Nama : Sugiarto, S.Pd., M.Kom.

2. NIP / NUPTK ; 196705281992011001 / 18607456473000123 Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 28 Mei 19674 Jenis Kelamin : Laki-laki5 Pangkat Golongan : Pembina Tk I, IV/b

6 Jabatan : Guru7 Unit Kerja : SMA N 1 Pegandon Kendal8 Alamat Sekolah, no telp : Jl. Raya Putat Pegandon, 02943884829 Alamat Rumah, no telp : Jl Rinenggo Mukti RT 3 RW 8 No 13 Perum

Patebon Indah Kendal, (0294) 368618010 Riwayat Pendidikan : SDN Kadipaten Kulon I lulus tahun 1980

SMP Islam 1973 Yogyakarta lulus tahun 1983SMA N 7 Yogyakarta lulus tahun 1986

D3 Kependidikan FMIPA UGM lulus tahun 1991S1 Universitas Terbuka lulus tahun 1998S2 UNAKI Semarang lulus tahun 2005S2 Universitas Negeri Semarang lulus tahun 2014

11 Pengalaman Penelitian : 1)  Peningkatan Hasil Belajar Matematika PadaKompetensi Statistika dan Peluang MelaluiPenggunaan Model Grup Investigasi bagi SiswaKelas XI IPA-1 SMA 1 Pegandon Semester 1Tahun 2007

2)  Peningatan Aktivitas dan Hasil BelajarKompetensi Program Linier Melalui ModelPeteruk Semar Pada Siswa Kelas XII IPA-2SMA 1 Pegandon Tahun 2008

3)  Penerapan Model Pembelajaran Ember SemarUntuk Meningkatkan Karakter Demokratis danHasil Belajar Matematika Pada KompetensiVektor, Matriks, dan Transformasi Bagi Siswa

Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Pegandonsemester 1 Tahun 2011

Kendal Maret 2015