M.M. Mitrosuhardjo*. N. AbduUah*. W.H. Sisworo*, H.W ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of M.M. Mitrosuhardjo*. N. AbduUah*. W.H. Sisworo*, H.W ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
PENGARUH SERESAH PADA KELEMBABAN TANAH DI LAHANKERING YANG DITANAMI PALAWIJA
M.M. Mitrosuhardjo*. N. AbduUah*. W.H. Sisworo*, H.W. Sirwando*,N. Sumarna*, dan J.L. McIntyre**
ABSTRAK - ABSTRACT
PENGARUH SERESAH PADA KELEMBABAN TANAH DI LAHAN KERING YANG
DITANAMI PALAWlJA. Tdah dilakukan suatu penditian untuk mengetahui pengaruh pemberian seresah jerami kering sebanyak 2,5, 5,0, dan 7,5 ton/ha pada ke1embaban tanah di lahankering aluvial ke1abu tua. Sebagai pembanding digunakan lahan yang tidak diberi seresah, dansebagai tanaman percobaan digunakan keddai dan jagung. Pupuk urea diberikan mdaluipenyemprotan pada daun dengan dosis 2,8 kg N/ha sebanyak 3 kali pada umur 3, 5, dan 7minggu setdah tanam. Kelembaban tanah dimantau (dimonitor) dengan neutron probe, sedangkerapatan tanah diukur dengan gamma density probe. Pengamatan dilakukan terhadap tinggitanaman, bobot kering produksi biji, bobot produksi bahan kering tanaman, serta ke1embabandan kerapatan tanah. Hasil penditian menunjukkan bahwa pemberian seresah sebagai salah satuusaha untuk mengawetkan ke1embaban tanah permukaan lahan "kering temyata berpengaruhpositif baik terhadap pertumbuhan maupun produksi kedelai dan jagung. Pemberian seresahjerami kering sebanyak 5,0 ton/ha memberikan pengaruh yang paling baik terhadap produksitanaman kede1ai dan jagung. Tampaknya kelembaban lapisan tanah permukaan meskipundipengaruhi oleh transpirasi tanaman masih memperlihatkan adanya pengaruh positif daripemakaian seresah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kerapatan tanah percobaan cukuphomogen.
EFFECT OF MULCH ON WATER CONTENT OF SOIL PROFILES IN UPLAND MONO
CROPPING SYSTEM. An investigation to determine the effect of mulch i.e. air dried rice strawof 2.5, 5.0, and 7.5 ton/ha on water storage in the soil profiles has been done. Soybean andcom were used as experimental crops. Foliar application of nitrogen fertilizer at a dose of 2.8kg N/ha was given 3 times namdy at the age of 3,5, and 7 weeks after seeding. Soil moisturewas monitored by neutron probe and tensiometer, while soil bulk density was measured bygamma density probe. Plant height, grain yield, total dry matter, and soil moisture were used asparameters in the experiment. The results of the experiment showed that mulch applicationgave good effect on soil water conservation, plant height, as well as grain yield and total drymatter production. The best effect among 3 levels of soil mulching was 5.0 ton/ha of dried ricestraw. Both soybean and com gave a good growth plant performance in this level. Althoughmost of water was escaped through evapotranspiration into the atmosphere the trend of goodeffect of soil mulching still could be observed. Soil bulk density of soil profiles showed lessvariation.
***
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATANExpert UNDP di Bidang Soil Moisture, University of California, Davis, USA.
379
PENDAHULUAN
Suatu usaha pertanian di lahan kering di mana air merupakan salah satu faktor
pembatas utama terhadap keberhasilan produksi, ialah dengan pemilihan jenistan!iman yang tahan kering rnisalnya palawija, cara dan takaran pupuk yang sesuai,dan pengawetan kelembaban tanah (1,2,3).
Pengawetan kelembaban tanah sudah biasa dilakukan di kalangan petani, diperkebunan maupun di kehutanan. Pemberian sisa tanaman atau seresah sebagaipenutup tanah kering yang sudah diolah, merupakan usaha pengawetan kelembabanyang sudah lazim dilakukan (4), namun penelitian tentang pengawetan keleinbabantanah itu sendiri masih jarang ditemukan. Kesukaran dalam melakukan penelitianpengawetan kelembaban tanah di lapangan ialah dalam memantau kelembabantanpa merusak prom tanah. Menurut NIELSEN ~ al. (3) pemakaian neutron soilmoisture meter atau yang disebut juga neutron probe merupakan salah satu carayang dapat dipercaya untuk memantau kelembaban tanah. Untuk mengukur kelembaban tanah dapat juga digunakan tensiometer (1, 2, 3, 5). Untuk mendukunginformasi tentang kelembaban tanah, pengamatan kondisi lapangan lain misalnyakerapatan tanah juga diperlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian seresah terhadap kelembaban tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai danjagung di lahan kering.
BAHAN DAN TATA KERJA
Percobaan lapangan dilakukan dalam MK 1984 pada tanah kering aluvialkelabu tua di Kebun Percobaan Pusakanegara, Subang, Jawa Barat.
Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 taraf pemberianseresah jerami kering-udara masing-masing 0, 2,5, 5,0, dan 7,5 ton/ha. Tiap perlakuan mempunyai 4 kali u1angan. Sebagai kontrol digunakan lahan yang tidak diberiseresah.
Kelembaban tanah dimantau memakai alat neutron probe tipe 3222 buatan.Troxler dan juga dengan alat tensiometer. Pengukuran kelembaban tanah dilakukandengan alat neutron probe tegak lurus menembus prom tanah sedalam 80 cmmemakai access tube yang dipasang di tengah petak percobaan. Kemudian kelem
baban tanah diukur secara overlapping pada kedalaman 20, 40, dan 60 cm. Sedangpengukuran kelembaban tanah dengan tensiometer hanya dilakukan pada kedalaman 20 dan 40 cm pada waktu yang bersamaan dengan pengukuran kelembabanmemakai neutron probe.
Kerapatan tanah diukur dengan depth density gauge yang disebut juga gammadensity probe model 1351 dan scaler model 2601 buatanTroxler, menggunakankurva kalibrasi menurut Troxler. Hasil kerapatan tanah yang diperoleh dikoreksidengan nilai 0, yaitu kandungan air tanah dalam satuan volume tanah dalam kondisi
lapangan. Nilai 0 didapat dari hasil pengukuran neutron probe pada saat pengamatan kerapatan tanah dilakukan.
380
Pertumbuhan tanaman dan tinggi tanaman dipakai sebagai parameter. Tanamandipanen pada keadaan masak optimal. Produksi dinyatakan dalam satuan ton/habiji dan ton/ha total bahan kering tanaman.
Kelembaban tanah yang tersimpan di dalam prom tanah dinyatakan dengansatuan yang lazim dipakai dalam satuan curah hujan dan pengairan, yaitu rom atauliter/m2. Pencatatan curah hujan dilakukan memakai alat yang terpasang sekitar200 m dari lokasi percobaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Seresah Terhadap Kelembaban Tanah. Dari hasil percobaan terlihat
bahwa pemberian seresah jerami kering mempunyai pengaruh positif terhadapkelembaban prom tanah, khususnya pada lapisan tanah olah. Meskipun pengaruhini tidak begitu jelas terlihat namun perbedaan taka ran seresah tampaknya mempengaruhi keragaan tanaman. Pemberian seresah yang lebih banyak, menghasilkankeragaan tanaman yang lebih baik, sedang transpirasi yang lebih besar terjadi padapermukaan tanaman yang lebih luas pad a tanaman yang lebih baik terse but (l).Oleh karena itu adanya peningkatan kelembaban tanah karena pemberian seresahtercermin pada perbaikan pertumbuhan dan bahan kering tanaman yang dihasilkan(Tabel 1, 6). Tanah yang diberi seresah cenderung mempunyai kelembaban lebihtinggi daripada tanah yang sarna sekali tidak diberi seresah yang berarti permukaantanah yang terbuka (Tabel 3, 4). Pengaruh pemberian seresah terhadap peningkatankelembaban tanah lahan kering akan lebih jelas bila percobaan dilakukan di petakpercobaan yang lebih luas, jauh dari saluran irigasi dan dilakukan pada musimkemarau yang panjang.
PengalUh Seresah Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Pemberian seresah terhadap pertumbuhan tanaman kedelai dan jagung menunjukkan dampak yang sarnaseperti terhadap kelembaban tanah. Pertumbuhan tanaman pada lahan kering yangtertutup seresah terlihat lebih subur pada takaran seresah yang lebih tinggi (Tabel1,6).
PengalUh Seresah Terhadap Peningkatan Produksi Biji. Pemberian seresah jugamemperlihatkan peningkatan produksi biji kedelai dan jagung. Produksi biji tertinggidihasilkan oleh pemberian seresah sebanyak 5,0 ton/ha. Takaran seresah ini tampaknya merupakan takaran yang optimal untuk lahan kering Kebun Percobaan Pusakanegara (Tabell, 2).
PengalUh Seresah Terhadap Peningkatan Produksi Total Bahan Kering Tanaman.Produksi total bahan kering tanaman meningkat dengan pemberian seresah. Lajukenaikan produksi total bahan kering meningkat sampai pemberian takaran 5 ton/ha. Pemberian seresah dengan takaran yang lebih tinggi, yaitu 7,5 ton/ha tidakmemberikan kenaikan peningkatan produksi bahan kering yang nyata, terutamatanaman jagung. Hal ini mungkin disebabkan pengaruh proses mineralisasi seresahyang dipakai. Proses mineralisasi akan berlangsung lebih cepat pad a suhu dan kelembaban yang lebih tinggi (6). Dari data pengamatan kelembaban tanah menunjukkan bahwa kelembaban tanah yang lebih tinggi terdapat pada tanah yang tertutupseresah dengan takaran yang lebih tinggi. Hal ini akan mempercepat terjadinyaproses mineralisasi jerami penutup tanah. Dalam proses mineralisasi bahan organik
381
akan terjadi persaingan dalam pengambilan nutrisi tanah antara mikroba penguraijerami dengan akar tanaman, di samping timbulnya senyawa-senyawa hasil proses
m1neraUsasl yang belum sempurna yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman(6).
Kerapatan Tanah. Kerapatan tanah yang digunakan untuk melakukan perocbaan ini masih cukup homogen, dengan koefisien keragaman sebesar 5,6% untuk30 cm tanah permukaan dan sebesar 3,2% untuk kedalarnan 30 - 50 cm (Tabel 5).
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemakaian seresah pada lahan kering aluvial kelabu tua Kebun PercobaanPusakanegara memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kelembabantanah, pertumbuhan tanaman, produksi biji, total produksi bahan keringtanaman, dan nilai tambahan produksi yang diperoleh.
2. Pemberian seresah sebanyak 5 ton/ha memberikan pengaruh yang paling baikterhadap pertumbuhan tanaman dan produksi yang dihasilkan.
3. Untuk melihat pengaruhseresah terhadap kelembaban tanah pad a zone perakaran tanaman yang lebih jelas, penelitian perlu dilakukan dengan ukuran petakyang lebih luas dan terisolir dari kemungkinan perembesan air dari saluranirigasi atau sumber air lain yang tidak terkontrol.
UCAP AN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepa1a Balittan Sukamandi danKepala Kebun Percobaan Pusakanegara bersama staf atas bantuan serta fasilitasyang diberikan. Ucapan teirma kasih yang sarna juga disampaikan kepada rekanrekan di Kelompok dan Nutrisi Tanaman PAIR serta semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
DAFT AR PUST AKA
1. MITROSUHARDJO, MM., "Effect of soil moisture stress on nitrogen uptakeand fixation by plants", Isotope and Radiation Techniques in Soil Physicsand Irrigation Studies (proc. Symp. Aix-En-Provence, 1983), lAEA,Vienna (1983) 353.
2. BAVER. L.D., Soil Physics, John Wlley & Sons, New York (1956).
3. BLACK, C.A., Soil-Plant Relationships, John Wiley & Sons, New York (1968).
4. Workshop, Plant of the Work of the Joint Project Between the Agency forAgricultural Research and Development (AARD) and the International
Fertilizer Development Center (IFDC), Jointly Funded by the Governmentof Indonesia, Government of Australia, Bogor 14 - 16 February (1984).
382
S. NIELSEN, D.R., REICHARDT, K., and WEIRENGA, P.l., "Characterizationof Field-Measured Soil-Water Properties", Isotope and Radiation Techni
ques in Soil Physics and Irrigation Studies (proc. Symp. Aix-En-Provence,1983), IAEA, Vienna (1983) 79.
6. SUBBA RAO, N.S., Biofertilizers in Agriculture, Oxford & IBH Publishing Co.,New Delhy (1982).
383
Tabe1 1. Produksi jagung dan keddai di lahan kering yang tidak dan yang diberi seresah.
Perlakuan
Produksl
Jenis tanaman
Jumlah seresahBiji (ton/ha)Tanaman
(ton/ha)(ton/ha)
Kedelai
°0,874,492,5
0,915,20'5,0
1,075,557,5
1,055,56
Rata-rata
0,985,20
Jagung
°3,188,462,5
3,389,02
5,03,5910,23
7,5
3,119,30
Rata-rata
3,319,25
KK(%)
22,113,2
BNJ (0,05) Antar perlakukan seresah
0,661,33
Antar jenis tanaman
0,350,70
Tabel 2. N"llaitambah produksi yang diperoleh setelah pemberian seresah.
Perlakuan Nilai tambah produksi tiap tonpemberian seresah*
Jenis tanaman
Jumlah seresahBiji (ton/ha)Tanaman(ton/ha)
(ton/ha)
Kedelai
2,50,0320,7105,0
0,2051,0647,5
0,1871,074
Jagung
2,50,1390,5575,0
0,4401,7727,5
-0,940
• Nilai tambah produksi = ton produksi (perlakuan kontrol){haton perlakuan seresah/ha
384
Tabcl 3. Jumlah air yang tenimpan pada lapiun tanah permukaan sedalam 30 em.
Ienis tanaman
Iumlah seresah Iumlah air yang tersimpan(ton/ha) 23 hst
37 hst53 hst73 hst93 hst
Kedelai
0192,7183,8141,5196,8195,12,5
205,9192,4164,9198,8194,35,0
207,8191,9153,1191,1191,97,5
203,6185,9158,0198,9192,8
Rata-rata
202,5188,5154,4196,5193,3
Iagung
0192,3185,0162,8194,9192,02,5
203,0172,8165,1191,2195,45,0
201,6194,2178,4197,8198,8
Rata-rata
202,5186,9166,1194,2193,9
Rata-rata
202,3187,7159,5195,0193,7
KK (%)
4,65,414,12,14,0BNI (0,05) Perlakuan
lut = hasil sesudah tanam
w00VI
Tabel 5. Kerapatan tanah di dalam profil.
Jenis tanaman Jumlah seresah
(ton/ha)Kerapan tanah (kg! 1)
Kedalaman 0 - 30 em Kedalaman 30 - 50 em
Kedelai
Jagung
KK(%)BNJ (0,05)
0 1,008 1,1992,5
0,980 1,1995,0
1,005 1,199
7,50,933 1,177
Rata-rata
0,982 1,194
0
1,052 1,2222,5
1,052 1,2345,0
0,966 1,1847,5
1,024 1,208
Rata-rata
1,024 1,212
Rata-rata
1,010 1,203
5,63
3,18
387
Tabd 6. Tinggi tanaman pada umur 30 hari setelah tanam clan 93 hari setelah tanam (panen).
Jenis tanaman Jumlah seresah
(ton/ha)30 hst
Tinggi tanaman (em)
93 hst
KK(%)BNJ (0,05) Antar varietas
Antar perlakuan seresahInteraksi
Kedelai
Jagung
o2,55,07,5
Rata-rata
o2,55,07,5
Rata-rata
29,9 99,331,9
108,431,3
103,9 .34,7
109,4
31,9 .
105,3
69,5
185,365,8
178,378,9
186,273,4
182,9
71,9
183,1
20,6
7,37,9
7,7
lis t = hari setelah tanam
388
DISKUSI
PUJO RAHARJO :
Anda menyimpulkan bahwa pemberian seresah jerami kering sebanyak 5 ton/hamerupakan takaran yang optimal. Sedang di lain pihak menyebutkan bahwa kelembaban tanah menurut perhitungan statistik tidak berbeda nyata, meskipun menunjukkan adanya peningkatan. Apakah kesimpulan Anda dapat dibenarkan.
M. MARDJO :
Pemberian seresah jerami kering sebanyak 5 ton/ha menghasilkan produksi biji,total bahan kering tanaman, dan pertumbuhan tanaman yang optimal, maka dapatlahdisimpulkan bahwa takaran 5 ton/ha adalah yang optimal. Memang kelembabantanah secara statistik berbeda nyata meskipun cenderung memperlihatkan kenaikan.Hal ini dapat diterangkan bahwa makin baik pertumbuhan tanaman makin banyakair yang ditranspirasikan, sehingga persediaan air di dalam tanah makin banyak yangterambil.
HAMISSA :
Is there any varietal manurial interaction in the trial you conducted ?
M. MARDJO :
From this experiment we did not find any varietal manurial interaction.
389