MITI KM Peduli Kabut Asap Kota Palangka Raya.docx

2
MITI KM Peduli Kabut Asap Kota Palangka Raya Palangka Raya – Kabut asap yang melanda Kalimantan Tengah sudah menipis semenjak Kalteng diguyur hujan yang dimulai dari akhir bulan Oktober. Kabut asap yang mecapai angka 3.700 dari akhir bulan Juli hingga akhir bulan Oktober tidak membuat masyarakat kota Palangka Raya terlepas dari kabut asap. Pasalnya kabut asap akan selalu ada dan menjadi musim tahunan jika pemerintah dan masyarakat tidak memeliki kepedulian untuk menyelesaikan persoalan bencana ini. Kabut asap yang diakibatkan pembakaran lahan untuk bukaan perkebunan dan hutan yang terbakar dengan tersendirinya diakibatkan dari gambut (peat) terpapar panas matahari terus menerus dan gambut (peat) dalam keadan kering sehingga mudah untuk terbakar. “Maka dari pada itu kami dari MITI KM (Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesai Klaster Mahasiswa) melakukan simulasi dan pembagian alat bantu pernafasan gratis kepada masyarakat kota Palangka Raya yang berada di Jalan Riau (2/11) untuk mewanti jika akan ada kabut asap kembali mewabah Kalteng khususnya kota Palangka Raya”, ucap Yeni Saro selaku Penanggung Jawab MITI KM Melawan Asap Kota Palangka Raya. Simulasi dan pembagian alat bantu pernafasan ini disambut baik oleh masyarakat Kota Palangka Raya terlihat dari antusiasme yang tinggi dari masyarakat tersebut untuk menyimak cara pembuatan alat bantu pernafasan tersebut. Alat bantu pernafasan ini yang dibuat dari bahan sekitar dan mudah untuk didapatkan. Seperti botol air mineral 600 ml dan 1 liter serta handuk dan aerator. Alat bantu pernafasan terdiri dari dua type. Satu type secara manual sedangkan type yang kedua menggunakan arus listrik. Type satu cara pembuatannnya sederhana air mineral yang dibolongi kemudian dimasukkan handuk basah setelah itu di rekatkan dengan botol air mineral ukuran 1 liter yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk menutup mulut dan hidung. Sedangkan type 2 yang menggunakan aerator yang memerlukan arus listrik. Air mineral 600 ml diisi dengan sepertiga air kemudian di lubangi ukuran selang 62 ccj di tutupnya sebanyak 2 lobang dan satu

description

hkyuk

Transcript of MITI KM Peduli Kabut Asap Kota Palangka Raya.docx

MITI KM Peduli Kabut Asap Kota Palangka Raya

Palangka Raya – Kabut asap yang melanda Kalimantan Tengah sudah menipis semenjak Kalteng diguyur hujan yang dimulai dari akhir bulan Oktober. Kabut asap yang mecapai angka 3.700 dari akhir bulan Juli hingga akhir bulan Oktober tidak membuat masyarakat kota Palangka Raya terlepas dari kabut asap. Pasalnya kabut asap akan selalu ada dan menjadi musim tahunan jika pemerintah dan masyarakat tidak memeliki kepedulian untuk menyelesaikan persoalan bencana ini.

Kabut asap yang diakibatkan pembakaran lahan untuk bukaan perkebunan dan hutan yang terbakar dengan tersendirinya diakibatkan dari gambut (peat) terpapar panas matahari terus menerus dan gambut (peat) dalam keadan kering sehingga mudah untuk terbakar.

“Maka dari pada itu kami dari MITI KM (Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesai Klaster Mahasiswa) melakukan simulasi dan pembagian alat bantu pernafasan gratis kepada masyarakat kota Palangka Raya yang berada di Jalan Riau (2/11) untuk mewanti jika akan ada kabut asap kembali mewabah Kalteng khususnya kota Palangka Raya”, ucap Yeni Saro selaku Penanggung Jawab MITI KM Melawan Asap Kota Palangka Raya.

Simulasi dan pembagian alat bantu pernafasan ini disambut baik oleh masyarakat Kota Palangka Raya terlihat dari antusiasme yang tinggi dari masyarakat tersebut untuk menyimak cara pembuatan alat bantu pernafasan tersebut.

Alat bantu pernafasan ini yang dibuat dari bahan sekitar dan mudah untuk didapatkan. Seperti botol air mineral 600 ml dan 1 liter serta handuk dan aerator. Alat bantu pernafasan terdiri dari dua type. Satu type secara manual sedangkan type yang kedua menggunakan arus listrik.

Type satu cara pembuatannnya sederhana air mineral yang dibolongi kemudian dimasukkan handuk basah setelah itu di rekatkan dengan botol air mineral ukuran 1 liter yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk menutup mulut dan hidung.

Sedangkan type 2 yang menggunakan aerator yang memerlukan arus listrik. Air mineral 600 ml diisi dengan sepertiga air kemudian di lubangi ukuran selang 62 ccj di tutupnya sebanyak 2 lobang dan satu lobang di atas sisi botol. Setelah itu hubungkan 2 selang ke aerator dan selang satunya lagi dihubungkan dengan botol air mineral 1 liter yang dibuat sedemikian rupa untuk menutupi hidung dan mulut.

“Alat bantu pernafasan type manual berfungsi untuk menyaring asap yang masuk ke botol air mineral sehingga jika dihirup udara sudah bersih. Sedangkan yang menggunakan aerator 2 lubang fungsinya seperti tabung oksigen”, jelas Yeni.