Prediksi Penyebaran Kabut Asap Juni 2013
-
Upload
siskachrissv -
Category
Documents
-
view
62 -
download
2
description
Transcript of Prediksi Penyebaran Kabut Asap Juni 2013
ANALISA DAN PREDIKSI PENYEBARAN KABUT ASAP YANG
BERASAL DARI KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA
PADA JUNI 2013
OLEH :
SISKA CHRISVENNY RAJAGUKGUK
13.11.2522
KLIMATOLOGI
AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
JURUSAN KLIMATOLOGI
2013
PETA INDONESIA
PRAKIRAAN LOKASI HOTSPOT
(LOKASI SUMBER KABUT ASAP)
Terjadinya kabut asap diperkirakan karena adanya
kebakaran hutan di wilayah Indonesia.
PENDAHULUAN
Kejadian kabut asap di Sumatera pada bulan Juni 2013 diperkirakan bersumber dari kebakaran
hutan yang terjadi di wilayah Indonesia. Kabut asap tersebut telah menyebar ke beberapa daerah di
Sumatera bahkan hingga ke negara tetangga yang mengganggu aktifitas masyarakat. Penyebaran kabut
asap ini di akibatkan oleh faktor angin, yaitu dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin yang melewati
daerah hotpsot.
Oleh karena itu perlu dianalisis tentang prakiraan angin untuk memprakirakan kemana kabut
asap akan dibawa pada hari-hari selanjutnya.
Data lokasi hotspot dapat dilihat dari
http://www.weather.gov.sg/wip/web/ASMC/Haze_Information/
dan data prakiraan angin 850mb dapat dilihat dari
http://monsoondata.org:9090/dods/gfs2/gfs.2013062500 namun data dapat diambil dengan
menggunakan software GrADS OpenDap.
ANALISIS DAN PREDIKSI
Analisis :
Arah angin berasal dari tenggara Pulau Sumatra dan melewati hotspot kemudian mengalir ke
dua arah. Ada yang menuju ke Timur Laut menuju ke Singapura dan Malaysia. Ada juga yang menuju ke
Barat Laut dan berbelok ke Pulau Nias. Sehingga diperkirakan bahwa wilayah yang terdispersi kabut
Asap pada tanggal 26 Juni 2013 adalah Malaysia, Singapura dan Pulau Nias.
Kecepatan angin pada saat itu berkisar 1.6-4 knots artinya angin pada saat itu berkategori teduh
sehingga penyebaran ke pulau nias akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Sedangkan penyebaran
kabut asap ke Singapura dan Malaysia cukup cepat meskipun kecepatan angin lambat. Hal ini
dikarenakan jarak Negara-negara tersebut yang dekat dengan titik hotspot dan arah angin yang dominan
ke wilayah-wilayah tersebut.
Analisis :
Angin dari bagian barat daya pulau Sumatera melewati daerah hotspot, yaitu di sekitaran Jambi,
Indonesia dan membawa kabut asap dari hotspot ke wilayah di bagian timur sumatera tepatnya ke
wilayah Singapura dan Pulau Bangka. sehingga dapat diperkirakan bahwa pada tanggal 27 Juni 2013
wilayah yang terdispersi kabut asap adalan Singapura dan Pulau Bangka.
Angin bergerak dengan kecepatan sekitar 1,8-2,6 knot. Angin dengan kecepatan ini dapat
dikategorikan calm/teduh sehingga pendispersian/ penyebaran kabut asap berlangsung agak lambat
hingga tiba ke wilayah tersebut.
Analisis :
Angin yang melewati wilayah hotspot berasal dari bagian barat daya Pulau Sumatera. Setelah
melewati hotspot, angin yang membawa kabut asap dari wilayah hotspot ini diteruskan hingga ke bagian
barat dan timur Sumatera.
Maka dapat diprediksikan bahwa pada tanggal 28 Juni 2013 kabut asap akan mencemari wilayah
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Malaysia, dan Singapura. Namun Kecepatan anginnya relatif kecil yaitu
berkisar antara 1.2-2.4 knots, ini merupakan kategori calm. Hal ini menyebabkan proses penyebaran
kabut asap berlangsung lambat.
Analisis :
Angin yang melewati hotspot berasal dari bagian tenggara Sumatera, tepatnya dari wilayah Laut
Jawa dan melewati hotspot dan membawa kabut asap dari hotspot ke bagian timur tepatnya di wilayah
Singapura, Malaysia dan Kepulauan Riau.
Sehingga daerah yang diperkirakan akan menerima dampak kabut asap pada tanggal 29 Juli
2013 adalah daerah Kepulauan riau, Malaysia, Singapura dan bahkan sampai Vietnam. Kecepatan angin
10 knots. Ini termasuk kategori sedang sehingga proses penyebaran kabut asap berlangsung agak cepat
dan mencemari wilayah yang dilaluinya.
Analisis :
Angin yang melewati hotspot berasal dari bagian tenggara Sumatera yaitu sekitaran laut jawa
menuju sumatera kemudian angin yang telah melewati hotspot dan membawa kabut asap tersebut di
belokkan ada yang ke barat dan ke timur laut.
Maka dapat diprediksikan bahwa wilayah yang akan terkena dampak kabut asap pada 30 Juni
2013 adalah Malaysia dan Singapura, Pulau Nias dan Sumatera Barat. Kecepatan angin berkisar 7-9 knot,
ini termasuk kategori sedang sehingga penyebaran kabut asap berlangsung agak cepat dan mencemari
wilayah-wilayah tersebut.
Analisis :
Angin yang melewati hotspot datang dari arah tenggara, yaitu dari Kalimantan menuju Sumatera
dengan kecepatan 2-3 knots, kemudian ada yang berbelok menuju ke pulau nias hingga samudera hindia
dan ada juga yang menuju ke arah timur laut Sumatera dengan kecepatan angin yang relatif rendah
antara 1-2 knots. Ada juga angin yang diteruskan hingga Sumatera Utara dan Aceh.
Maka wilayah yang diprediksikan akan terkena dampak kabut asap pada 1 Juli 2013 adalah
Singapura, Malaysia, Pulau Nias, NAD dan Sumatera Utara. Namun karena kecepatan angin tersebut
dapat dikatakan sebagai calm, maka penyebaran kabut asap berlangsung sangat lambat.
Analisis :
Angin yang melewati hotspot datang dari arah tenggara, yaitu sekitaran Laut Jawa menuju
Sumatera dengan kecepatan 3-5 knots, kemudian ada yang menuju ke arah timur laut Sumatera dan ada
juga angin yang diteruskan hingga Sumatera Utara dan Aceh dan membawa kabut asap dari wilayah
hotspot.
Maka wilayah yang diprediksikan akan terkena dampak kabut asap pada 1 Juli 2013 adalah
Singapura, Malaysia, Sumatera Utara dan Aceh. Namun karena kecepatan angin tersebut dapat
dikatakan sebagai angin teduh, maka penyebaran kabut asap berlangsung lambat.
KESIMPULAN
Parameter meteorology yang mempengaruhi pendispersian kabut asap adalah arah dan
kecepatan angin. Angin yang melewati hotspot akan membawa kabut asap dari wilayah hotspot ke
wilayah lain dan menimbulkan pencemaran udara bagi daerah lain.
Dari peta arah angin tersebut dapat kita lihat bahwa di luar Indonesia, Negara tetangga yang
paling sering terkena dampak kabut asap adalah Malasya dan Singapura hingga beberapa hari ke depan.
Hal ini dapat merusak hubungan Indonesia dengan Negara tetangga.
Oleh karena itu perlu adanya kehati-hatian dan kesadaran masyarakat agar permasalahan
seperti kebakaran hutan tidak terjadi lagi di suatu wilayah karena wilayah lainpun akan terkena
dampaknya.