Mistreatment Dan Abuse Pada Lansia

download Mistreatment Dan Abuse Pada Lansia

of 2

Transcript of Mistreatment Dan Abuse Pada Lansia

  • 7/28/2019 Mistreatment Dan Abuse Pada Lansia

    1/2

    MISTREATMEN AND ABUSE PADA LANSIA

    TINJAUAN PUSTAKA

    Perlakuan yang tidak benar terhadap lansia adalah suatu kondisi yang dapat dimasukkan ke dalam salah satu sindrom geriatric. Hal ini kemungkinan

    disebabkan selain karena besaranya insidens tetapi juga karena akibat yang diderita oleh lansia tersebut memprihatinkan. Seiring dengan meningkatnya

    jumlah populasi lansia, semakin tidak dapat dipungkiri bahwa perlakuan yang tidak benar terhadap lansia semakin bertambah besar pada decade

    mendatang. Perlindungan pada lansia terhadap kasus mistreatment merupakan bagian penting dari pelayanan geriatric yang berkualitas.

    Elderly mistreatment mencakup ada dan tidak-adanya segala perlakuan yang menyebabkan timbulnya atau ancaman timbulnya kejahatan atas kesehatan

    dan kesejahteraan seorang lansia. Walaupun secara umum sering diklasifikasikan sebagai abuse fisik, psikologik, atau verbal, pengabaian dan financial,

    sebenarnya definisi dari perlakuan tidak benar ini masih berbeda-beda.

    Definisi:

    Salah perlakuan terhadap orangtua adalah segala jenis hal yang membahayakan termasuk tindakan kasar, pengabaian, eksploitasi, serta kejahatan

    terhadap Hak Asasi Manusia.

    Epidemiologi

    Perlakuan tidak benar pada usia lanjut dikatakan merupakan hal yang umum. Di berbagai belahan dunia dikatakan insidensnya mencapai 2-5%, dimana

    kejadian abuse lebih banyak ketimbang pengabaian. Studi yang ada pada umumnya dibuat berdasarkan laporan diri, yang demikian mungkin tidak

    menampilkan prevalensi actual. Perlakuan tak benar terhadap lansia lebih sering dilakukan oleh anggota keluarga sendiri, terutama pasangan hidup dan

    anak yang sudah dewasa.

    Dapat dimengerti karena mereka adalah sebagai pemberi rawatan terbanyak bagi lansia. Dalam hal anak, baik laki-laki maupun wanita sama banyak

    sebagai pelaku, walaupun terdapat beberapa penelitian dimana anak wanita lebih banyak.

    Etiologi

    w Teori Penukaran : ketergantungan korban pada pramurawat dan pramurawat pada korban terjadi b ila perawat tergantung pada pasien, perawat

    memperlakukan pasiem dengan salah sebagai strategi penyeimbang.

    w Teori Pembelajaran Sosial : merujuk kepada orang tua yang bertindak kasar dalam mendidik anak-anaknya, anak belajar menggunakan kekasaran

    sebagai mekanisme adaptasi anak-anak kemudian mengasari orangtuanya saat mereka berperan sebagai pengawas orang tua.

    w Teori Psikoanalisis: dapat diajukan apabila pramurawat memiliki problem psikologis atau penyalahgunaan obat.

    Klasifikasi

    w Penganiayaan Fisik : mencakup tindakan kekerasan yang menimbulkan nyeri, trauma, gangguan atau penyakit.

    w Pengabaian Fisik : berupa kegagalan pramurawat untuk menyiapkan barang-barang atau pelayanan yang dibutuhkan.

    w Penganiayaan Psikologik: kekerasan terhadap mental orang lanjut sehingga menimbulkan kesedihan yang mendalam.

    w Penganiayaan Finansial: mencakup salah guna pendapatan oleh seseorang kepada orang lain/perawat.

    w Kejahatan terhadap Hak Asasi Manusia.

    Faktor Risiko

    Factor risiko utama untuk timbulnya salah perlakuan pada usia lanjut yaitu gangguan kognitif dan ketergantungan. Selain itu adapula factor risiko lain:

    w Usia lanjut

    w Rendahnya pendapatan

    w Kurangnya akses terhadap berbagai sumber

    w Isolasi social

    w Status minoritas

    w Rendahnya kemampuan fungsional

    w Penyalahgunaan zat oleh penderita maupun pramurawat

    w Kelelahan dan frustasi pramurawat

    Manifestasi klinik

    Penganiayaan:

    w Fraktur atau dislokasi

    w Laserasi, abrasi, luka bakar

    w Memar

    w Penyakit menular seksual, nyeri, atau perdarahan di daerah genitalia

  • 7/28/2019 Mistreatment Dan Abuse Pada Lansia

    2/2

    w Tanda-tanda penggunaan obat berlebihan, kekurangan obat, atau salah guna obat

    w Hygiene yang buruk

    Pengabaian :

    w Hygiene yang buruk

    w Cara berpakaian yang tidak sesuai

    w Gangguan mobilitas

    w Gangguan sensori

    w Tidak adanya alat bantu (kacamata, alat bantu dengar, tongkat)

    w Gangguan komunikasi (hambatan sensoris atau kognisi)

    w Kelemahan

    w Ulkus dekubitus

    w Kontraktur

    Diagnosis

    Gambaran Anamnesis yang Penting Dalam Menilai Salah Perlakuan terhadap Orang Tua

    w Masalah medis/diagnosis

    w Deskripsi terperinci lingkungan rumah (makanan, tempat berlindung)

    w Deskripsi akurat mengenai kejadian yang berhubungan dengan kecelakaan atau trauma.

    w Riwayat kejahatan terdahulu

    w Deskripsi trauma terdahulu dan kejadian di sekitarnya

    w Deskripsi caci maki, ancaman dan salah guna emosi.

    w Penanganan masalah medis yang tidak sesuai

    w Riwayat medikasi

    w Depresi atau penyakit mental lainnya

    Selain melakukan anamnesis dapat juga dilakukan instrument penapisan seperti Mini Mental State Evaluation (MMSE) untuk menilai fungsi

    kognitif, Geriatric Depression Scale (GDS) untuk menilai status afektif, dan skala Activities of Daily Living untuk status fungsional.

    Penatalaksanaan

    Edukasi terhadap keluarga.

    Pemberian nutrisi yang adekuat.

    Hygiene yang baik.

    Pertolongan dokter terhadap kondisi medis yang dialami pasien selain itu dokter juga berperan dalam pencegahan salah perlakuan..

    Pemberian fasilitas yang dapat membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.