Mis2013 chapter 8 - supply chain management

56
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRODI AKUNTANSI © 2013

description

 

Transcript of Mis2013 chapter 8 - supply chain management

Page 1: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SISTEM INFORMASI MANAJEMENPRODI AKUNTANSI

© 2013

Page 2: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Materi

• Definisi SCM• Manfaat• Prinsip-Prinsip• Persyaratan• Tantangan Penerapan• Perkembangan SCM

Page 3: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply chain

Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan - perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir).

Page 4: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply chain

Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu :• Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.• Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan • Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.

Page 5: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply chain

Page 6: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply chain

•Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng.• Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah :

Page 7: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut :

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

12

11

11

11

11

1. penghasil gandum 2. penghasil tebu 3. penghasil garam 4. penghasil aluminium 5. pabrik tepung terigu 6. pabrik gula 7. distributor garam8. pabrik kaleng 9. pabrik biskuit 10. distributor biskuit 11. supermarket 12. perusahaan transportasi dan

pergudangan.

Page 8: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply Chain Management (SCM)

• Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. • Dalam konsep SCM rangkaian aktivitas antara supplier

hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. • Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut

berlangsung secara transparan.

Page 9: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply Chain Management (SCM)

• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Supply Chain Management (SCM) adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara tradisional. • Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal

produksi, dan logistik.

Page 10: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply Chain Management (SCM)

• Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. • Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan

outsourcing, ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor.

Page 11: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply Chain Management (SCM)

• Fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan. • Semua supply chain pada hakekatnya memperebutkan

pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan. • Semua pihak yang berada dalam satu rantai supply chain

harus bekerja sama satu dengan lainnya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan dengan harga murah, berkualitas, dan tepat pengirimannya.

Page 12: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Supply Chain Management (SCM)

• SCM diperlukan oleh perusahaan yang sudah mengarah pada pengelolaan dengan sistem just in time, karena konsep just in time sangat menekankan ketepatan waktu kedatangan material dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai dengan yang ditetapkan. • Artinya, kedisiplinan dan komitmen seluruh mata rantai harus

benar-benar dilaksanakan, sehingga apabila terjadi penyimpangan pada salah satu mata rantai saja, maka akan mengganggu pasokan material secara keseluruhan dan menghambat kelancaran tugas dari mata rantai yang lain, karena tidak adanya persediaan.

Page 13: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Lingkup SCM

Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah :• kegiatan merancang produk baru (product development)• kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)• kegiatan merencanakan produksi dan persediaan

(planning and control)• kegiatan melakukan produksi (production)• kegiatan melakukan pengiriman (distribution)

Page 14: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Lingkup SCM

Bagian Lingkup kegiatan antara lainPengembangan Produk

Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru

Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier

Perencanaan dan Pengendalian

Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan

Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi

Page 15: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Pengembangan Produk

•Sangat penting terutama bagi industri inovatif seperti industri garmen, komputer, elektronik, packaging, dsb. Hal ini dikarenakan product life cycle-nya pendek.•Menghasilkan sebuah rancangan produk bisa memakan waktu dan biaya yang sangat besar, padahal disisi lain perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan rancangan dalam waktu cepat dan biaya yang murah.

Page 16: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Pengembangan Produk

Dalam merancang perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal :• Pertama, aspirasi atau keinginan pelanggan, oleh karena

itu dibutuhkan riset pasar yang memadai. • Kedua, produk yang dirancang harus mencerminkan

ketersediaan dan sifat-sifat bahan baku. Dalam praktek SCM modern, melibatkan supplier adalah kunci dalam proses perancangan produk baru.

Page 17: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Pengembangan Produk

• Ketiga, fasilitas produksi yang akan dimiliki atau dibangun, jadi aspek manufacturability perlu dipertimbangkan.

• Keempat, produk yang dirancang harus sedemikian rupa sehinga kegiatan pengiriman mudah dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya persediaan yang berlebihan disepanjang suppply chain.

• Kelima, aspek lingkungan, dituntut rancangan yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.

Page 18: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Pembelian (Procurement)

•Dituntut mempunyai keahlian bernegosiasi, memiliki kemampuan untuk menerjemahkan strategis perusahaan ke dalam system pemilihan dan evaluasi supplier.

Page 19: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Pembelian (Procurement)

•Tugas rutinnya adalah melakukan pembelian bahan baku, komponen, jasa dsb.•Diharapkan dapat menciptakan kolaborasi jangka panjang dengan supplier - supplier relevan, melibatkan mereka dalam perancangan produk baru, mengevaluasi supply risk dan sebagainya.

Page 20: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perancangan dan Pengendalian

Bagian ini bertugas untuk menciptakan koordinasi taktis maupun operasional sehingga kegiatan produksi, pengadaan material, maupun pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.

Page 21: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perancangan dan Pengendalian

Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi dalam supply chain, misal menentukan berapa banyak produk akan diproduksi, informasi tentang data penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak stock produk yang masih mereka miliki adalah penting bagi pabrik.

Page 22: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perancangan dan Pengendalian

•Bahkan ritel dengan perusahaan saling koordinasi untuk menentukan rencana produksi jangka menengah atau pendek (P&G, Sara Lee, K-Mart, Warner Lambert)

Page 23: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Produksi

•Bagian ini bertugas secara fisik melakukan transformasi dari bahan baku, bahan setengan jadi atau komponen menjadi produk jadi.•Kegiatan produksi dalam konteks SCM tidak harus dilakukan dalam perusahaan.

Page 24: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Produksi

•Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu memindahkan kegiatan produksi ke pihak subkontraktor, sementara perusahaan konsentrasi ke kegiatan yang menjadi core competency mereka. Contoh perusahaan sepatu Nike.

Page 25: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Produksi

Dalam kegiatan produksi konsep lean manu-fakturing yang memen-tingkan efisiensi manufacturing yang menekankan pada fleksibilitas dan ketangkasan merespon perubahan adalah dua hal yang penting.

Page 26: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Distribusi/ pengiriman

•Tugas dalam lingkup supply chain adalah mengirim produk tersebut agar sampai di tangan pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat.

Page 27: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Distribusi / pengiriman

•Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa transportasi.•Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan harus merancang jaringan distribusi yang tepat dengan mempertimbangkan aspek biaya, aspek fleksibilitas dan aspek kecepatan respon terhadap pelanggan.

Page 28: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar

•Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang dibuat dan dikirim oleh supply chain.

Page 29: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar

Melakukan survey pasar untuk mendapatkan model produk apa yang disukai oleh pelanggan pada suatu musim jual, merancang produk yang mencerminkan keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat permintaan dan pelayanan purna jual merupakan aktivitas media pasar.

Page 30: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar

•Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply chain yang memproduksi produk inovatif.•Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus berjalan dengan sinergis di dalam supply chain.

Page 31: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar

Aktivitas Fisik Aktivitas mediasi pasar• sourcing (mencari bahan baku)• penyimpanan material/produk • distribusi / transportasi• pengembalian produk (return)

• riset pasar• pengembangan produk• penetapan harga diskon• pelayanan purna jual

Page 32: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Manfaat SCM

• Kepuasan pelanggan, Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. • Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu

konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.

Page 33: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Manfaat SCM

• Meningkatkan pendapatan, Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.• Menurunnya biaya, Pengintegrasian aliran produk dari

perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.

Page 34: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Manfaat SCM

• Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.• Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah

konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.• Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat

keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.

Page 35: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Prinsip – Prinsip SCM

Anderson, Britt & Frave (1997) memberikan 7 prinsip SCM untuk membantu para manajer dalam merumuskan strategi pelaksanaan SCM, yaitu:1. Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.2. Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan

pelanggan yang berbeda.3. Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut

sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten dan alokasi sumber daya yang optimal.

Page 36: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

4. Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan percepat konversinya di sepanjang rantai supply.

5. Kelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikan dari material maupun jasa.

6. Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang mendukung pengambilan keputusan berhirarki serta berikan gambaran yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi.

7. Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen akhir.

Page 37: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

1. Dukungan manajemen. Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.

Page 38: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

2. Pemasok. Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus melaksanakan evaluasi pemasok. Evaluasi pemasok dilakukan apabila untuk material yang sama dapat diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu: keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan, dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002):

Page 39: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

•  Keadaan umum pemasok• Ukuran atau kapasitas produksi• Kondisi finansial• Kondisi operasional• Fasilitas riset dan desain• Lokasi geografis• Hubungan dagang antar industry

•  Keadaan pelayanan• Waktu penyerahan material• Kondisi kedatangan material• Kuantitas pemesanan yang

ditolak

• Penanganan keluhan dari pembeli• Bantuan teknik yang

diberikan• Informasi harga yang

diberikan• Keadaan material• Kualitas material• Keseragaman material• Jaminan dari pemasok• Keadaan pengepakan

(pembungkusan)

Page 40: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat kepentingan) yang terbesar diberikan pada kriteria keadaan material, karena keadaan material akan mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk. Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor-nya.

Page 41: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

3. Distributor sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001).Satu kunci yang penting dalam mengelola saluran distribusi adalah menentukan berapa banyak saluran distribusi yang dikembangkan serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang pemasaran suatu produk dalam area pemasaran tertentu.

Page 42: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

4. Transparansi arus informasi. Untuk dapat mendukung arus informasi yang transparan dari seluruh mata rantai yang terlibat dalam SCM diperlukan komitmen (dapat dicapai melalui kemitraan dan kesepakatan) disertai dengan ketersediaan database.Konsep database yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya kumpulan data yang dikelola dan dikendalikan secara terpusat, melainkan data tersebut harus memenuhi lima kriteria sebagai berikut :

Page 43: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Persyaratan Penerapan SCM

a. Ketersediaan, kapanpun diperlukan harus tersedia disertai dengan kemudahan akses.

b. Kemampuan dipergunakan untuk berbagi kebutuhan terkait

c. Kemampuan data untuk selalu berkembang dalam konteks yang efektif

d. Jumlah data tidak tergantung kondisi fisik penyimpan data (penyimpan data yang harus menyesuaikan jumlah data)

e. Konsistensi dan validitas data

Page 44: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Tantangan SCM

1. Lingkungan makro dan eksternal. • Inflasi• Persaingan di tingkat global• Perkembangan teknologi•Masalah infrastruktur (birokrasi yang rumit)

Page 45: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Tantangan SCM

2. Lingkungan mikro ( Perusahaan )a. Pengukuran kinerja yang tidak terdefinisikan dengan baikb. Customer service tidak didefinisikan dengan jelas, tidak ada

pengukuran terhadap kelambatan respon dalam pelayanan, dan sebagainya.

c. Status data pengiriman yang tidak akurat dan sering terlambat.d. Sistem informasi tidak efisien.e. Dampak ketidakpastian diabaikan.f. Kebijakan inventori terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian

tidak diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis dan generik.

Page 46: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Tantangan SCM

g. Diskriminasi terhadap internal customer. Prioritasnya rendah, service levelnya tidak terukur, sistem insentifnya tidak tepat.

h. Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, dan pengiriman tidak bagus.

i. Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap, tidak ada pertimbangan efek persediaan dan waktu respon.

j. Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat.k. Ada kendala komunikasi antar organisasi.l. Perancangan produk maupun proses tidak memperhitungkan konsep

supply chain.m. Perancangan dan operasional supply chain dibuat secara terpisah.

Page 47: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Tantangan SCM

n. Supply chain tidak lengkap, fokusnya sering hanya pada operasi internal saja. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam sebuah sistem yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah penerapan SCM.

Page 48: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perkembangan-perkembangan SCM

• Just In Time (JIT), prinsip ini menekankan pada kemitraan yang erat antara perusahaan dengan pemasoknya, dan pemasok akan memiliki wakil di perusahaan yang disuplainya. Wakil tersebut berfungsi menggantikan peran bagian pembelian di perusahaan pembeli. Atas nama perusahaan pembeli, wakil tersebut akan membuat order pembelian ke perusahaannya berdasarkan rencana produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan pembeli.

Page 49: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perkembangan-perkembangan SCM

• Praktek ini memungkinkan kedua belah pihak untuk merundingkan rencana-rencana produksi maupun pembelian sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan pembeli akan lebih mudah menegosiasikan jadwal pengiriman karena wakil tadi sewaktu-waktu bisa ditemui di perusahaannya. Demikian pula wakil tadi akan lebih banyak memberikan masukan tentang kemampuan perusahaannya untuk memasok kebutuhan material atau bahan baku yang dibutuhkan perusahaan pembeli.

Page 50: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perkembangan-perkembangan SCM

• Vendor Managed Inventory (VMI), adalah merupakan salah satu variasi dari JIT II. Konsep ini banyak digunakan oleh para pemasok yang mensuplai bisnis retail. Selama ini pihak retail yang berkewajiban membuat order pembelian untuk menjaga kelangsungan persediaan dari setiap item yang terjual. Pada VMI kebalikannya, justru pemasoklah yang berkewajiban untuk menentukan kapan dan berapa jumlah suatu item harus dikirim ke retailnya, berdasarkan informasi tingkat penjualan dan ketersediaan stock yang ada di retail tersebut. Pada VMI pertukaran informasi yang lancar sangat diperlukan. Pemasok akan mampu membuat keputusan yang baik, apabila informasi tingkat kebutuhan maupun tingkat persediaan yang dimiliki pihak retail bisa diakses dengan mudah.

Page 51: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Perkembangan-perkembangan SCM

• Global Pipeline Management (GPM), konsep ini didasarkan pada teori kontrol di mana aliran material atau produk akan optimal bila dikontrol dari satu titik. Aliran material atau produk pada konsep GPM hendaknya dikendalikan oleh satu pihak atau chanel dalam supply chain, yang lain mengikuti dan mendukung dengan memberikan informasi yang diperlukan.

Page 52: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Peran Teknologi Internet

•Aplikasi internet dalam konteks Supply Chain Manajement yaitu :• Electronic Procurement (e-Procurement )• Electronic Fulfillment (e - Fulfilment )

Page 53: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Electronic Procurement

Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek adalah e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.

Page 54: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Electronic Fulfilment

• Fulfilment adalah pemenuhan pesanan pelanggan.• Menerima order dari pelanggan, bisa melalui email atau

web based ordering• Mengelola transaksi.• Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian

produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.

Page 55: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Electronic Fulfilment

• Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan, dukungan teknis dsb.• Kegiatan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.

Page 56: Mis2013   chapter 8 - supply chain management

Pertemuan Minggu Depan

• Business Intelligence