Mirdes Indo

3
Perbaikan deviasi septum Bahman Guyuron and David J. Rowe Sejarah Perbaikan deviasi hidung tetap menjadi salah satu hal yang paling menantang dalam bedah rhinoplasty. Deviasi septum tidak hanya menjadi perhatian estetik tetapi juga dalam hal fungsional. Perdebatan terus berlanjut untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rekonstruksi anatomi akan mengembalikan posisi anatomi normal dengan risiko menurunkan fungsi struktural pada kerangka osteocartilagenous. Teknik kamuflase mungkin menyediakan solusi yang lebih sederhana untuk menjadi simetris, tetapi defek fungsional tetap tidak diperhatikan. Kebanyakan pencetus teknik rhinoplasty modern mengenal pentingnya septum dalam hal etiologi dan teknik pembedahan yang dipakai dalam deviasi septum. Pengertuan ini menjadi batu loncatan untuk rekonstruksi dan rekonstruksi fungsional hidung yang bengkok. Deviasi anatomi mungkin terdapat pada piramid tulang, kartilago lateral atas, kartilago lateral bawah, septum cauda atau kombinasi dari semuanya. Tujuan yang ingin dicapai adkah untuk memberikan koreksi yang konsisten dan stabil dalam jangka panjang baik dalam hal estetika maupun fungsional. Pemeriksaan Fisik Riwayat: Riwayat pasien yang mendetail termasuk riwayat trauma nasal, operasi nasal sebelumnya, keluhan saluran napas, alergi dan usia dibutuhkan. Riwayat obstruksi saluran napas yang negatif

description

bp

Transcript of Mirdes Indo

Page 1: Mirdes Indo

Perbaikan deviasi septum

Bahman Guyuron and David J. Rowe

Sejarah

Perbaikan deviasi hidung tetap menjadi salah satu hal yang paling menantang dalam bedah rhinoplasty. Deviasi septum tidak hanya menjadi perhatian estetik tetapi juga dalam hal fungsional. Perdebatan terus berlanjut untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rekonstruksi anatomi akan mengembalikan posisi anatomi normal dengan risiko menurunkan fungsi struktural pada kerangka osteocartilagenous. Teknik kamuflase mungkin menyediakan solusi yang lebih sederhana untuk menjadi simetris, tetapi defek fungsional tetap tidak diperhatikan. Kebanyakan pencetus teknik rhinoplasty modern mengenal pentingnya septum dalam hal etiologi dan teknik pembedahan yang dipakai dalam deviasi septum. Pengertuan ini menjadi batu loncatan untuk rekonstruksi dan rekonstruksi fungsional hidung yang bengkok. Deviasi anatomi mungkin terdapat pada piramid tulang, kartilago lateral atas, kartilago lateral bawah, septum cauda atau kombinasi dari semuanya. Tujuan yang ingin dicapai adkah untuk memberikan koreksi yang konsisten dan stabil dalam jangka panjang baik dalam hal estetika maupun fungsional.

Pemeriksaan Fisik

Riwayat: Riwayat pasien yang mendetail termasuk riwayat trauma nasal, operasi nasal sebelumnya, keluhan saluran napas, alergi dan usia dibutuhkan. Riwayat obstruksi saluran napas yang negatif bukanlah indikasi yang reliabel untuk patent airway karena pasien tidak memili perbandingan.

Analisis facial: hidung dan wajah dievaluasi dalam 3 dimensi dan hasil pemeriksaan yang ditemukan dikonfirmasi dengan analisis cephalometric jaringan lunak dengan foto ukuran hidup. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan simetrisitas hidung dan hubungannya dengan struktur fasial lain. Asimetrisitas mungkin terdapat pada struktur facial lain sehingga mempengaruhi evaluasi facial keseluruhan. Pandangan AP dari wajah juga digunakan untuk mengevaluasi garis dorsal nasal serta ketebalan dorsum nasal.

Seringkali tulang nasal mengikuti arah deviasi septum, tetapi struktur tersebut tetap dapat bergerak sendiri. Deviasi hidung bagian bawah mungkin mempengaruhi septum cauda, spine nasal anterior, dan kartilago lateral bawah.

Page 2: Mirdes Indo

Deviasi midvault selalu ada bersamaan dengan deviasi septum anterior dan yang tersering mid dan posterior.

Pada semua jenis deviasi septum, bagian tengah dan atau anterior mungkin membesar. Pembesaran biasanya ke arah septum bagian konka

Terdapat 6 tipe deviasi septum- Tipe yang paling sering adalah terangkatnya septum dimana septum itu

sendiri tidak memiliki curvatura, tetapi tetap terangkat ke salah satu sisi (Gambar 42.1). pada sebagian besar kasus septal tilt, deviasi internal ke kiri dan deviasi eksternal ke kanan. Ini biasanya disertai dengan pembesaran bagian inferior ipsilateral ke deviasi eksternal

- Deviasi septum C shaped mungkin memiliki arah septonasla ke anteroposterior atau cephalocaudal. Deviasi anteroposterior biasanya berhubungan dengan deviasi vomer (gambar 42.2A). refleksi eksternal deviasi C anteroposterior biasanya sama dengan septal tilt. Deviasi C cephalocaudal terlihat dari eksternal seperti C shaped dari hidung (gambar 42.2B)

- Subtipe selanjutnya dari deviasi septum adalah S shaped, yang memiliki arah anteroposterior atau cephalocaudal (gambar 42.3). pada bagian eksternal, deviasi anteroposterior akan terlihan seperti bagian hidung bergerak ke satu sisi sedangkan deviasi cephalocaudal akan terlihat seperti huruf S pada hidung

- Akhirnya, tipe yang terakhir adalah deviasi lokal atau spur. Ini adalah permasalahan fungsional yang alami dan tidak terlihat pada bagian eksternal hidung.

Langkah teknis