Min Apol It an 2

33

Transcript of Min Apol It an 2

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 1/33

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 2/33

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 3/33

KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

NOMOR KEP45/DJ-PB/2009

TENTANG

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERI KANAN BUDIDAYA

Menimbang Bahwa dalam rangka mendorong percepatan pengembangan

wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama

dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat diperlukan Pedoman Umum Pengembangan

Kawasan Minapolitanb.

Bahwa dalam rangka tindak lanjut dari keputusan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 41/MEN/2009 tentang

Penetapan Lokasi Minapolitan, perlu menetapkan

Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitan

dengan Keputusan Direktur Jenderal.

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahu,:,

2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik

Indonesia sebagaiman telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2008

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon

I Kementrian Negara Republik Indonesia, sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun

2008;4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.

24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen

Kelautan dan perikanan;

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 4/33

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.O7/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor PER.O8/MEN/2007;

6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.41/

MEN/2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan

MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

KETIGA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN KAWASAN

MINAPOLITAN

Menetapkan Pedoman Umum Pengembangan Kawasan

Minapolitan sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini.

Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitan

sebagaimana dimaksud pada Diktum Pertama dipergunakan

sebagai acuan bagi Pemerintah Pemerintah Provinsi,

Pemerintah KabupatenjKota, serta masyarakat dalam rangka

Pengembangan Kawasan Minapolitan

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Juli 2009

DIREKTUR JENDERAl PERI KANAN BUDIDAYA

.(-""?~?~. .A

MADE L. NURDJANA

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 5/33

Kata Pengantar

Sebagai upaya dalam mendorong pengembangan kawasan budidaya di daerah

untuk meningkatkan perekonomian dan pertumbuhan wilayah dengan kegiatanperikanan budidaya menjadi penggerak utamanya maka dicetuskan Pengembangan

Kawasan Minapolitan sejak tahun 2005.

Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Kawasal) Minapolitan diperlukan

suatu pedoman yang dapat menjadi acuan bagi semua stakeholder baik di

tingkat pusatmaupun di daerah dalam mengembangkan kawasan tersebut.

Menanggapi hal tersebut maka disusun Pedoman Urn urn Pengernbangan

Minapolitan.

Harapan dengan adanya Pedoman Pengembangan Minapolitan ini akan

dapat memberikan arahan bagi daerah dan mendorong tercapainya peningkatan

ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

Jakarta Oktober 2009

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

.<"",/-~?->? d')., .

Dr. Ir. Made L Nurdjana

III

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 6/33

Daftar Isi

Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,

Kata Pengantar ,iii

Pedoman ~mum Menter; Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Direktur Jenderal Perikanan Budidayavi

Bab 1112

,Pendahuluan : ,

A. Maksud dan Tujuan ,

B. Ruang Lingkup ,

c. Sasaran Pengembangan Kawasan Minapolitan,

Bab II Dasar Hukum3

5

5

5

6

7

Bab III Prinsip Dasar Pengembangan Kawasan Minapolitan

A. Pengertian ,

B. Ciri Kawasan Minapolitan ,

C. Persyaratan Kawasan Minapolitan. Batasan Kawasan Minapolitan

Bab IV Strategi dan Arah Pengembangan.

A. Strategi Pengembangan. Arah Pengembangan9910

11111516

Bab V Perencanaan. Proses Perencanaan. Tahap Perencanaan. Penetapan Lokasi Calon Kawasan Minapolitan

Bab VI PelaksanaanA. Umum..

B. Khusus..

171717

IV

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 7/33

19

"" 19

2121

22

Bab VIII Penutup 24

Lampiran

-Ringkasan pengembangan Infrastruktur Minapolitan 25

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 8/33

lAMPIRAN KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAl PERIKANAN BUDIDAYJ

NOMOR KEP 45/DJ-PB/2009

TENTAN(

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN KAWASAr

MINAPOLITAr

,

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 9/33

BABI

PENDAHULUAN

Maksud dan Tujuan

Tujuan pengembangan Kawasan Minapolitan adalah untuk mendorong

percep~tan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai

kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat dengan mendorong keterkaitan I desa dan kota dan

berkembangnya sistem dan usaha minabisnis yang berdaya saing berbasis

kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi

(wewenang berada di Pemerintah Daerah dan Masyarakat) di Kawasan

Minapolitan.Dengan berkembangnya system dan usaha minabisnis maka di Kawasan

Minapolitan tersebut tidak saja dibangun usaha budidaya (on farm) saja

tetapi juga off farm nya yaitu usaha minabisnis hulu (pengadaan sarana

perikanan) dan jasa penunjangnya, sehingga akan menggurangi kesenjangan

kesejahteraan pendapatan antar masyarakat, mengurangi kemiskinan dan

mencegah terjadinya urbanisasi tenaga produktif, serta akan meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Ruang lingkup

1. Prinsip dasar pengembangan kawasan minapolitan yang berisi

tentang:

a. Pengertian

b. Ciri-ciri kawasan minapolitan

c. Persyaratan Kawasan Minapolitan

d. Batasan Kawasan Minapolitan

2. Strategi dan Arah Pengembangan3. Proses Perencanaan dan Penetapan Cajon Kawasan Minapolitan

3. Metoda Pelaksanaandan Pembiayaan

4. Manajemen Pengembangan Kawasan Minapolitan

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 10/33

Sasaran Pengembangan kawasan minapolitan adalah:

1. Pemberdayaan masyarakat pelaku minabisnis sehingga mampu

meningkatkan produksi, produktivitas komoditas perikanan budidaya

serta produk-produk olahan hasil perikanan, yang dilakukan dengan

pengembangan system dan usaha minabisnis yang effisien dan

menguntungkan serta berwawasan lingkungan;

2. Penguatan kelembagaan pembudidaya ikan;

3. Pengembangan kelembagaan sistem minabisnis (penyedia agroinput,

pengolahan hasil, pemasaran dan penyediaan jasa);

4. Pengembangan kelembagaan penyuluhan pembangunan terpadu;

5. Pengembangan iklim yang kondusif bagi usaha dan investasi;

6. Peningkatan sarana-prasarana meliputi: jaringan jalan termasuk jalan

usaha tani (farm road), irigasi, pasar, air bersih, pemanfaatan air limbah

dan sampah;

7. peningkatan sarana prasarana kesejahteraan sosial meliputi pendidikan,

kesehatan, kebudayaan dan sarana-prasarana umum lainnya seperti

listrik, telekomunikasi dan lain sebagainya.

2

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 11/33

BABII

DASAR HUKUM

Undang -undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber

Daya Air

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah;

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam

Hayati dan Ekosistemnya;

Undang-undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

KabupatenjKota;

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian

Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang

Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun

2008.

3

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 12/33

Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008, tentang

Daya Air

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002

Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan

Lingkungan Departemen Kelautan dan perikanan;

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

Lokasi MinapolitanI

4

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 13/33

BAB III

PR1NSIP DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

Pengertian

Minapolitan terdiri dari kat a mina dan kata politan (polis). Mina berarti ikan

dan Politan berarti kota, sehingga Minapolitan dapat diartikan sebagai kota

perikanan atau kota di daerah lahan perikanan atau perikanan di daerah

kota.

Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan 'minapolitan adalah kota

perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya system dan

usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela

kegiatan pembangunan ekonomi daerah sekitarnya

Kota perikanan dapat merupakan kota menengah, atau kota kecil ataukota kecamatan atau kota perdesaan atau kota nagari yang berfungsi

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan

~elalUi-peng~mbangan ekonomi, yang tidak -terbatas sebagi pusat

pelayanan sektor peri kanan, tetapi juga pembangunan sektor secara luas

seperti usaha perikanan (on farm dan off farm), industri kecil, pariwisata,

jasa pelayanan dll.

Kota perikanan (minapolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil

perikanan (sentra produksi perikanan) yang mana kawasan tersebut

memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencarian dan

kesejahteraan masyarakatnya. Selanjutnya kawasan perikanan tersebut

(termasuk kotanya) disebut dengan kawasan minapolitan.

Ciri Kawasan Minapolitan

Suatu kawasan Minapolitan yang sudah berkembang memiliki ciri sebagai

berikut:

1. Sebagian besar masyarakat di kawasan tersebut memperolehpendapatan dari kegiatan perikanan (minabisnis);

2. Sebagian besar kegiatan di kawasan tersebut didominasi oleh kegiatan

perikanan, termasuk di dalamnya usaha industri pengolahan hasil

5

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 14/33

3.

4

perikanan, perdagangan hasil perikanan (termasuk perdagangan untuk

tujuan ekspor), perdagangan minabisnis hulu (sarana perikanan dan

permodalan, minawisata dan jasa pelayanan);

Hubungan antara kota dan daerah-daerah hinterland/ daerah-daerah

sekitarnya di kawasan minapolitan bersifat interdependensi/timbal

balik yang harmonis, dan saling membutuhkan, dimana kawasan

perikanan mengembangkan usaha budidaya (on farm) dan produk

olahan skala rumah tangga (off farm), sebaliknya kota menyediakan

fasilitas untuk berkembangnya usaha budidaYfa dan minabisnis seperti

penyediaan sarana perikanan, modal, teknologi, informasi pengolahan

hasil dan penampungan (pemasaran) hasil produksi perikanan;

Kehidupan masyarakat di kawasan minapolitan mirip dengan suasana

kota karena keadaan sarana yang ada di Kawasan Minapolitan tidak

jauh berbedadengandi kota.

Persyaratan Kawasan Minapolitan

Suatu wilayah dapat dikembangkan menjadi suatu Kawasan Minapolitan

dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Memiliki sumberdaya lahanjperairan yang sesuai untuk pengembangan

komoditas perikanan an da at di asar un ai

pasar (komoditas unggulan), serta berpotensi atau telah berkembang

diversifikasi usaha dari komoditas unggulannya. Pengembangan

kawasan tersebut tidak saja menyangkut kegiatan budidaya perikanan

(on farm) tetapi juga kegiatan off farmnya; yaitu mulai pengadaan

sarana dan prasarana perikanan (benih, pakan, obat-obatan dsb)

kegiatan pengolahan hasil perikanan sampai dengan pemasaran hasil

perikanan serta kegiatan penunjang (pasar hasil, industri pengolahan,

minawisata dsb);

2. ~e~iliki berbagai sarana dan prasarana Minabisnis yang memadai

untuk mendukung pengembangan system dan usaha Minabisnis

yaltu:

i.) Pasar, baik pasar untuk hasil-hasil perikanan, pasar sarana

r-perikanan (pakan, obat-obatan dsb), maupun pasar jasa

6

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 15/33

3.

4.

5.

pelayanan termasuk pasar lelang, cold storage dan prosessing

hasil perikanan sebelum dipasarkan;

ii.) ~baga~ ~n (perbankan dan non perbankan) sebagai

sumber modal untuk kegiatan minabisnis;

iii.) Memiliki kelembagaan pembudida a ika 10m ok UPP angdinamis dan terbuka pada inovasi baru, yang diharapkan dapat

berfungsi sebagai Sentra Pembelajaran dan Pengembangan

Minabisnis (SPPM). Kelembagaan pembudidaya disamping

sebagai pusat pembelajaran (pelatihan), juga diharapkan

kelembagaan pembudidaya ikan dengan pembudidaya ikan

disekitarnya merupakan Inti-Plasma dalam usaha minabisnis;

iv.) ~i 8enih Ikan (881), Unit!.=~~ ~Rl!-kyatJUPR), dsb yang

berfungsi sebagai penyumpai induk dan penyedia benih untuk

kelangsungan kegiatan budidaya ikan.

v.) Penyuluhan dan bimbingan teknologi minabisnis, untuk.-

mengembangkan teknologi tepat guna yang cocok untuk daerah

Kawasan Minapolitan;

vi.) Jaringan jalan yang memadai dan aksesibilitas dengan daerah

la~ se-r:tasarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung

usaha perikanan yang effisien.

~mil~ sarana dan prasarana umum vang mpmrlnai seperti

transportasi, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dll;Memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan sosial/masyarakat

yang me-maaai seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi,

perpustakaan, swalayan dll;

Kelestarian lin kungan hidu baik kelestarian sumberdaya alam,

e estarian sosial budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan

desa terjamin

Batasan Kawasan Minapolitan

Batasan suatu kawasan Minapolitan tidak ditentukan oleh batasan

administratif pemerintah (DesafKelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dsb)

tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan economic of scale dan

economic of scope. Karena itu, penetapan Kawasan Minapolitan hendaknya

7

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 16/33

dirancang secara lokal dengan memperhatikan realitas perkembangan

Minabisnis yang ada di setiap daerah. Dengan demikian bentuk dan luasan

kawasan minapolitan dapat meliputi satu wilayah Desa/Kelurahan atau

Kecamatan atau beberapa Kecamatan dalam Kabupaten/Kota atau dapat

juga meliputi wilayah yang dapat menembus wilayah Kabupaten/Kotalain berbatasan. Kotanya dapat berupa Kota Desa atau Kota Nagari atau

Kota Kecamatan atau Kota Kecil atau Kota Menengah. Abstraksi Kawasan

Minapolitan tersebut dapat digambarkan secara skematis pada gambar

dibawah ini :

..

..

.....

..

..

..

..

.

.

.

.

.

.

...............

..

.

.

.

.

.

.

.

....

.

.

.

.

.

..4 : ..

.

.

.

..

.

.

.

..

..

....-.

~

GAMBAR 1. KAWASAN MINAPOLITAN

8

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 17/33

BABIVSTRATEGI

DAN ARAH PENGEMBANGAN

e i

pengembanganStrategi pengembangan Kawasan Minapolitan adalah sebagai berikut:a.

Pembangunan system dan usaha minabisnis berorientasi pada kekuatan

pasar(marketdriven), yangdapatmenembusbatasKawasan Minapolitan,

bahkan Kabupaten/Kota, provinsi dan Negara untuk mencapai pasar

global melalui persaingan yang ketat. Pengembangan dilakukan

dengan pemberdayaan masyarakat agar mampu mengembangkan

usaha komoditas unggulan berdasarkan kesesuaian lahan/perairan dan

kondisi sosial ekonomi budaya daerah. pemberdayaan masyarakat tidak

hanya diarahkan pada upaya peningkatan produksi dan produktivitas

komoditas perikanan tetapi juga pada pengembangan usaha dengan

sistem minabisnis lainnya yang mendukung usaha minabisnis yaitu

minabisnis hulu, hilir (pemasaran, pengolahan hasil, dsb) serta industri

jasa dan pelayanan;b.

pengembangan sarana prasarana umum yang berwawasan

lingkungan yang diperlukan seperti jaringan jalan, irigasi transportasi,

telekomunikasi, pasar, gudang, dan kegiatan-kegiatan untuk

memperlancar pengangkutan hasil perikanan ke pasar dengan effisien

dengan resiko minimal;

c. Reformasi regulasi yang berhubungan dengan penciptaan iklim

kondusif bagi pengembangan usaha, pengembangan ekonomi daerah

dan wilayah seperti dalam hal perizinan, bea masuk, peraturan dari

pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang harus saling

mendukung dan konsisten, sehingga menghilangkan regulasi yang

saling menghambat

9

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 18/33

Pengembangan

Pengembangan Kawasan Minapolitan mempunyai arah pengembangan

sebagai berikut:a.

:-em~er~a~an ~akat pelaku minabisnis di dalamnya termasuk

peningkatan kualitas pengusaha (pembudidaya & aparatur), sehingga

mampu memanfaatkan potensi/peluang ekonomi yang ada di

pedesaan;b.

Meningkatkan minabisnis komoditas un ulan I ai, yang saling

mendukung dan menguatkan termasuk usaha industri kecil, pengolah

hasil, jasa pemasaran dan minawisata dengan mengoptimalkan

manfaat sumberdaya alam, secara effisien dan ekonomis, sehingga

tidak ada limbah yang terbuang, atau yang tidak termanfaatkan untuk

kesejahteraan masyarakat (usaha pertanian terpadu tanpa limbah);

c. ~amin tersedianva sarana produksi dan permoda~ dengan enam

prinsip tepat (jumlah, kualitas, jenis, waktu, harga dan lokasi);d.

Pengembangan kelembagaan pembudidaya ikan sebagai sentra-

pembelajaran dan pengembangan minabisnis;

e. Pengembangan kelembagaan keuangan termasuk Lembaga Keuangan-

Mikro;

f. -~~~~embangan~~an penyuluhan perikanan;

g. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan minabisnis dan industri---

perikanan secara lokal;h.

Peningkatan perdagangan/pemasaran termasuk pengembangan-,

terminal/sub terminal minabisnis dan pusat lelang hasil perikanan;

i. M_ening,k~tkanpem~~n dan pemeliharaan sarana dan prasarana

umum yang bersifat strategis;j.P~ngemban~a~~endidikan pe~kanan untuk generasi muda;

k. Pengembangan percobaan/pengkajian teknologi tepat guna yang-

sesuai kondisi lokal.

10

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 19/33

BABV

PERENCANAAN

Proses Perencanaan

1. Sosialisasi program untuk seluruh stakeholders (pemerintah, masyarakat

dan swasta) dalam rangka menyamakan persepsi, mendapatkan

dukungan dan masukan, dalam pengembangan kawasan minapolitan

melalui system dan usaha minabisnis termasuk untuk mensiasati strategi

pasar global dan pengembangan pasar domestik, serta perbaikan

regulasi. Termasuk dalam sosialiasi ini adalah mendorong petugas dan

tokoh masyarakat agar mampu melaksanakan kegiatan identifikasi,

merumuskan program pengembangan Jangka Menengah dan kegiatan

strategis lainnya. Sosialisasi dilakukan terutama pada tahap-tahappenumbuhan dan tahap pengembangan;

2. Menetapkan kawasan di daerah kabupaten/kota sebagai kawasan

pengembangan minapolitan melalui ~~~kan. yang cer~t (kelayakan7

ekonomi, teknis sosial budaya dan lingkungan hidup). Untuk-..~--~_.. :menetapkan wilayah binaan yang akan dijadikan kawasan minapolitan,

perlu ditetapkan faktor-faktor penentu yang merupakan unsur indikator

strategis Kawasan wilayah dalam rangka pengembangan menuju

kawasan minapolitan dapat digolongkan dalam 3 (tiga) strata yaitu: (a)?ra Kawasan- Mi~olitan I, (b) Pra ~~1n~~~ II, (c) Kawasan

Minapolitan. Secararinci penjelasan unsur indicator strategis dalqrn--rangka pembinaan pengembangan menuju kawasan minapolitan dapat

diperiksa sesuai gambar dibawah ini :

a. Pra Kawasan Minapolitan I,

Pra Kawasan Minapolitan I merupakan strategi perencanaan jangka

pendek (dibawah 1 tahun), suatu tahap awal dari pengembangan

kawasan pusat perikanan, dimana pada tahap ini wilayah tersebut

mernmJ<i ciri-ciri sepern : sumberdaya alam van~ melimp;)h, SDM

minabisnis yang tidak terampil dan belu~~Q~an, tingkat..prfl-duksi perikanan vanlZ masih ~dah, dan pola usaha budidaya

~ -m~~Jra.d islOAG .

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 20/33

b. Pra Kawasan Minapolitan II,

Strategi perencanaan jangka menengah (1 tahun hingga 5 tahun).

Pada tahapan ini Kawasan sentra perikanan (Minapolitan) sudah

mulai berkembang dan hal ini dicirikan oleh kondisi seperti : adanya

upaya pemanfaatan sumberdaya alam lokal, peng=mbangan usah:a

perikana~du1 masuknya investor m~~~~ilir, dan adanya

peningkatan kemampuan SDM perikanan.

Kawasan Minapolitan..

Strategi perencanaan jangka panjang (di atas 5 ahun). Pada tahapan

ini kawasan perikanan (Minapolitan) sudah berkembangdan memiliki

ciri-ciri seperti : optimalisasi sumberdaya alam, aplikasi sistem usaha

perikanan modern yang terpadu dengan pengembangan sistem

usaha minabisnis, masuknya investor minabisnis hulu dan hilir yang

mengembangkan pola kemitraan usaha budidaya dan produksi, dan

kemampuan SDM bidang perikanan sudah tinggi.

GAMBAR 2. TAHAPANPENGEMBANGANKAWASANMINAPOLITAN

12

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 21/33

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 22/33

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 23/33

.Inventarisasi dan identifikasi di kawasan wilayah binaan yang telah

terpilih (calon kawasan yang akan dibina menjadi Kawasan Minapolitan),

dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat serta

instansi terkait. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan analisis

pengembangan daerah seperti: analisi tata ruang, kajian mengenai

potensi pengembangan minabisnis dan analisia sosial budaya dan

kapasitas SDM

4. Menyusun rencana/program pengembangan kawasan minapolitan

jangka panjang dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya lahan

dan tahap perkembangan kawasan wilayah. Penyusunan program

ini dilakukan di tingkat Kab/Kota oleh Pemerintah Daerah bersama-

.sarna masyarakat serta instansi lintas sektoral. Untuk sinkronisasi

dan keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan sebaiknya

rencana program ini tercantum dalam Rencana Umum Tata Ruang

(RUTR). Program Jangka Panjang dari setiap kawasan pengembangan

minapolitan kemudian dijabarkan dalam Program Pengembangan

Kawasan MinapoJitan tahunan. Dalam program tahunan setidaknya

terdapat matriks kegiatan minimal memuat, jenis kegiatan, jadwal

pengembangan sampai tahap akhir, penanggung jawab dan keperluan

biaya. Rencana (program) ini merupakan rencana Pemerintah Kab/Kota

bersama masyarakat (pembudidaya, pengusaha/swasta dan BUMN,

lembaga penelitian, lembaga pendidikan, serta masyarakat umum)

Tahap Perencanaan

Pengembangan Kawasan Minapolitan dilaksanakan secara bertahap,

berorientasi jangka panjang, dimulai dengan program jangka pendek yang

bersifat rintisan dan stimulan, yang perlu dikembangkan oleh pemerintah

dan masyarakat setempat. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan

kawasan minapolitan bisa mencapai 5 tahun, tergantung situasi dan kondisi

tingkatan kawasan yang akan dikembangkan.

15

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 24/33

C. Penetapan Lokasi Calon Kawasan Minapolitan

Langkah-langkah penetapan lokasi pengembangan kawasan perikanan

yang akan dibina menjadi wilayah kawasan minapolitan dilakukan sebagai

berikut:

1. Penetapan Kabjkota lokasi kawasan perikanan yang akan dijadikan

kawasan minapolitan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi jika

kawasan tersebut meliputi lebih dari 1 KabjKota sedangkan kawasan

perikanan yang akan dijadikan sebagai kawasan minapolitan di KabjKota

ditetapkan oleh Pemda KabjKota dan masyarakat (DPRD KabjKota)

2. Penetapan cajon lokasi kawasan minapolitan, didasarkan pada

persya rata n

-Usulan masyarakat;

-Hasil studi kelayakan lokasi; dan

-Kebijakan pengembangan kawasan yang berdasarkan pada RTRW

provinsijka bupatenjkota

3. Dalam rangka mempersiapkan untuk kegiatan fasilitasi, maka usulan

calon lokasi kawasan minapolitan untuk tahun berikutnya oleh Pemda

Provinsi jKabjKota

4. Fasilitasi untuk pelaksanaan Program pengembangan Kawasan

Minapolitan dari rencana yang disusun oleh masyarakat terutama

menyangkut kegiatan dan sharing pembiayaan program dibahas bersama

antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah

KabjKota

16

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 25/33

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 26/33

pengolahan hasil, lembaga pendidikaD-d2n masyarakat umum, yang didukung~leh fasilitasi pemerintah berupa APBN dan APBD. Pembiayaan prasarana

--

dan sarana yang bersifat public (seperti peningkatan/pembuatan jalan,

irigasi, pasar, sanitasi, pengolahan sampah, listrik, telepon, dll) dan kegiatan-

kegiatan strategis seperti penelitian, pelatihan, membantu menyedikan

bahan/sarana budidaya yang dibutuhkan pelaku minabisnis, membantu

memecahkan masalah, pendidikan penguatan kelembagaan pembudidaya,

promosi, dan lain-lain. !

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 27/33

BABVII

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

A. Peta Kewenangan

Peranan pemerintah untuk memfasilitasi pengembangan kawasan

minapolitan ini harus didasarkan pada UU No. 32 tahun 2004 dan UU No. 33---Tahun 2004, dan PP. No. 25 tahun 2000, dengan peta kewenangan masing--~ --.masing sebagai berikut:

.Pemerintah kabupaten/Kota

Sesuai dengan titik berat otonomi daerah pada kabupatenjkota makapenanggung jawab Program Pengembangan Kawasan Minapolitan-adalah BupatijWalikota. Oleh karena itu peranan utama dari pemerintah

kabupatenjKota adalah

a. Merumuskan program, kebijakan operasional, dan koordinasi---perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kawasan minapolitan

b. ~tk~dan~end~--p'artisipasi dan swadaya masyarakat

c. Menumbuhkan kelembagaan, sarana dan prasarana pendukung~ ~

Program Pengembangan Kawasan Minapolitan

2. Pemerintah Provinsi

Kewenangan pemerintah provinsi dalam membantu/memfasilitasi

Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengembangan kawasanminapolitan serta bertanggung jawab dalam pengembangan kawasan

minapolitan di tingkat provinsi serta kegiatan pemerintah yang bersifat

lintas kabupaten/kota serta melaksanakan kewenangan yang tidak

19

dalam mempersiapkan master plan, program dan melaksanakan

program kawasan minapolitan

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 28/33

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 29/33

b. Pelayanan inform~ndukungaA.pe-Rg-em ba nga n a ri nga n informasi-

serta menfasilitasi kerjasama lintas provinsi dan internasional dalam

pengembangan kawasan minapolitan

c. Pengembangan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia&0

strategis

B. Mekanisme Manajemen

Sesuai dengan pelaksanaan otonomi daerah dewasa ini, maka seluruh

fungsi-fungsi manajemen pengembangan kawasan minapolitan meliputi:

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (monitoring.--0 -

dan evaluasi) pada dasarnya dilakukan dan ditetapkan oleh ~a~a~

yang difasilitasi oleh pemerintah kabu aten kota. Mekanisme ini sejalan

dengan prinsip perencanaan dari bawah (bottom up) yang dilakukan secara

demokratis. Pemerintah provinsi dan pusat berperan melaksanakan fasilitasi

kepada Pemerintah kabupaten/Kota, agar kegiatan pengembangan kawasan

minapolitan di lapangan berjalan lancar.

C. Kelompok Kerja

Titik berat kegiatan pengembangan Kawasan Minapolitan ini terdapat di

KabupatenjKota. Oleh karena itu diharapkan BupatijWalikota membentuk

POKJA Minapolitan KabupatenjKota dan wadah sekretariat POKJA untuk

membantu melaksanakan peran pemerintah KabupatenjKota dalam

pengembangan kawasan minapolitan secara sinergis, mulai dari perencanaan

sampai pada pelaksanaan. Keanggotaan POKJA ni ter"diri dari unsur instansi

terkait dan masyarakat seperti Dinasjinstansi perikanan, Bappeda, Dinas

pekerjaan Umum, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

Perguruan Tinggi, Perbankan, Kadin KabupatenjKota, Tokoh Pengusahaj

21

d. Penyelenggaraan pengkajian-pengkajian untuk pengembangan.~

kawasan minapolitan

e. Dukungan pengembangan sarana dan prasarana umum yang bersifat---,

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 30/33

Instansi, Camat, Tokoh Masyarakat dan unsur lainnya yang dianggap penting.

Hal serupa juga diharapkan dilakukan pada tingkat provinsi dan tingkat

pusatjnasional. POKJA dan wadah sekretariatnya, dengan unsur-unsur

sesuai kebutuhan, ditingkat provinsi ditetapkan oleh Gubernur, sedangkan

di tingkat nasional ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai

penanggung jawab pembangunan pertanian di tingkat nasional. Disarankan

P'OKJAyang ada di daerah sebaiknya sinkron dengan keanggotaan Dewan

~imas Ketahanan Pangan

Indikator Keberhasilan

Setiap Kabupaten pelaksana program pengembangan kawasan minapolitan,

perlu menyusun indikator keberhasilannya berupa dampak dan output yangd h a ra p ka n d a r p e ,~;~";l-prog ramlPei1gemb~nK~~~~ ~t an.-Indikator keberhasilan tersebut perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi

daerah masing-masing.

Sebagai bahan acuan untuk penyusunan indikator keberhasilan, bersama ini

disampaikan usulan indikator keberhasilan yang tentunya perlu disesuaikan

dengan kondisi dan kemampuan daerah masing-masing (baik Jenis Indikator

maupun angka~angka persentasenya), yaitu:1. Dampak

a. Pendapatan masyarakat dan pendapatan keluarga pembudidaya---~

meningkat, minimal 5 % di kawasan minapolitan (di Kota dan Desa-

desa lokasi kegiatan)

b. Produktivitas hasil perikanan meningkat minimal 5 % di kawasan--

minapolitan lokasi program

c. Investasi masyarakat (pembudidaya ikan, swasta, BUMN) meningkatkan

minimal 10 % di kawasan minapolitan lokasi kegiatan

d. Kegiatan ikutan tumbuh subur di lokasi kegiatan pengembangan-' --

kawasan minapolitan

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 31/33

2. Output

a. 80 % dari kelembagaan pembudidaya ikan (kelompok pembudidaya

ikan, Koperasi, Kelompok Usaha) di Kawasan Minapolitan yang

dibina mampu menyusun usaha yang berorientasi pasar dan

lingkunganb.,

!i~~ da~k~m~tan di lokasi kawasan minapolitan menyusun

programjrencana tiap tahun secara partisipatif dan disetujui

bersama untuk dilaksanakan

.~~~~gram (Rencana Kegiatan) Jangka- panjang dan Detail

Engineering Design untuk pelaksanaan fisik sarana dan prasarana di

kawasan minapolitan disetujui bersama untuk dilaksanakan (dengan

harapan 70 % dapat dilaksanakan di kawasan minapolitan).

.Jaringan bisnis dari pembudidayajkelompok pembudidaya"'..~ -

terbentuk dan aktif di kawasan minapolitan

.~ penyuluh multidisiplin dan profe~al terbentuk dan

operasional di kawasan minapolitan lokasi program

~ ~i Pembudidaya ikan maju teJPllih, yang dilatih mampu

menjadi tempat belajar bagi pembudidaya ikan di lingkungannya

c

d

e

f.

23

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 32/33

BABVIII

PENUTUP

Pedoman umum ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemerintah,

Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenjKota, serta masyarakat dalam

rangka pengembangan kawasan minapolitan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tangg~1 27 Juli 2009

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

.~~,~.. .d).,MADE L. NURDJANA -

24

8/6/2019 Min Apol It an 2

http://slidepdf.com/reader/full/min-apol-it-an-2 33/33