Deter Min An Perdagangan Bilateral Indonesia Dengan Negara-negara Anggota

download Deter Min An Perdagangan Bilateral Indonesia Dengan Negara-negara Anggota

of 58

Transcript of Deter Min An Perdagangan Bilateral Indonesia Dengan Negara-negara Anggota

DETERMINAN PERDAGANGAN BILATERAL INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA ANGGOTA AFTA DAN MITRA DAGANG UTAMA LAINNYA BERDASARKAN AUGMENTED GRAVITY MODEL, TAHUN 1990-2008Disusun Oleh: 1. Achmad Rifki Febrianto 2. Realita Eschachasthi 3. Riza Ghaniswati 4. Taly Purwa

BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN (1)Perdagangan internasional adalah hubungan antar negara dalam jual beli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing negara. Sukirno (1994), manfaatnya: 1. Memperoleh barang dan jasa yang tidak diproduksi di dalam negeri. 2. Memperluas pasar bagi barang dan jasa hasil produksi 3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi produksi negara lain. 4. Mendorong kegiatan industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional di banyak negara.

PENDAHULUAN (2) Besarnya

manfaat perdagangan internasional mendorong terjadinya globalisasi ekonomi, yaitu peningkatan saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi diantara berbagai negara di dunia. Hambatan perdagangan Internasional 1. Batas politik dan kenegaraan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. 2. Perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran atau timbangan, dan hukum perdagangan yang berlaku di tiap-tiap negara.

PENDAHULUAN (3) Untuk

mengatasi hambatan perdagangan internasional dibentuk suatu forum perkumpulan dan kerjasama antarnegara. Misalnya: ASEAN Free Trade Area (AFTA), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), South Asian Free Trade Area (SAFTA). Tujuannya: meminimalkan bea masuk perdagangan internasional dengan membentuk kawasan perdagangan bebas (free trade area) sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota.

PENDAHULUAN (4)AFTA merupakan wujud dari kesepakatan negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN Indonesia merupakan negara angota AFTA yang memiliki perforam perdagangan yang cukup baik dengan negara AFTA lainnya

12,000

PENDAHULUAN (5)

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0 1995 1995 1996 1996 1997 1997 1998 1998 1999 1999 2000 2000 2001 2001 2002 2002 2003 2003 2004 2004 2005 2005 2006 2006 2007 2007 2008 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 -2,000

-4,000

-6,000 transaksi berjalan barang jasa

PENDAHULUAN (6)

1.

2.

Bhagwati dan Panagariya (1996) serta Panagariya (1996) dalam Mustafizur Rahman et al. (2006), menyatakan bahwa kerjasama perdagangan internasional melalui sebuah Regional Trading Agreements (RTAs) dapat menurunkan tingkat kesejahteraan dan menghambat perdagangan multilateral negara-negara anggotanya dengan negara lain diluar keanggotaan RTAs. Berlakunya RTAs akan menurunkan berbagai tarif perdagangan internasional, termasuk bea masuk. Produk domestik dalam negeri akan digantikan oleh produk impor dari sesama negara RTAs yang harganya lebih murah. Turunnya bea masuk akan menimbulkan trade diversion atau pengalihan perdagangan, impor dari negara diluar keanggotaan RTAs yang lebih murah akan digantikan oleh impor dari sesama negara RTAs yang biayanya lebih tinggi.

PENDAHULUAN (7)

Pro dan kontra terhadap peran keikutsertaan sebuah RTAs, khususnya AFTA menjadi menarik untuk diteliti mengenai determinan perdagangan bilateral Indonesia dengan mitra dagangnya, baik dengan anggota AFTA yang lain maupun negaranegara mitra dagang yang lainnya untuk mengetahui efek keikutsertaan Indonesia dalam AFTA serta faktor-faktor lain apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja perdagangan bilateral Indonesia.

TUJUAN PENELITIAN1.

2.

3.

Mengetahui gambaran tingkat perdagangan bilateral Indonesia dengan negara-negara anggota AFTA lainnya serta tingkat perdagangan bilateral Indonesia dengan negara-negara mitra dagang utama lainnya. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh signifikan dan mengetahui pengaruh tiap-tiap faktor tersebut terhadap tingkat perdagangan bilateral Indonesia. Mengetahui pengaruh variabel pendapatan nasional (PDB), populasi penduduk, jarak ekonomi, nilai tukar (kurs) terhadap US Dollar, dan keikutsertaan AFTA terhadap perdagangan bilateral Indonesia.

BAB IILANDASAN TEORI

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL(1) Perdagangan

luar negeri adalah perdagangan antar negara yang memiliki kesatuan hukum dan memenuhi kaidahkaidah baku yang telah ditentukan dan diterima secara internasional

Alasan Utama Perdagangan Internasional 1. Adanya perbedaan satu sama lain. 2. Mencapai skala ekonomis dalam produksi

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL(2) Teori

Klasik 1. Teori keunggulan Absolut 2. Teori Keunggulan Komparatif

Teori

Modern TeoriHeckscher-Ohlin (H-O)

TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT Diperkenalkan

oleh Adam Smith tahun 1776 dalam bukunya The Wealth of Nations Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain Perdagangan dilakukan dengan spesialisasi

TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF Tahun

1817 David Ricardo dalam bukunya Principles of Political Economy and Taxation Suatu negara disebut memiliki keunggulan komparatif dari negara lain jika negara tersebut mampu memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain perdangangan terjadi jika ada perbedaan kemampuan teknologi antar negara

TEORIHECKSCHER-OHLIN (H-O) Perbedaan

proporsi faktor-faktor produksi antar negara dan perbedaan proporsi penggunaannya dalam memproduksi barang-barang. Teori H-O mengasumsikan bahwa dua negara dengan dua faktor produksi, modal dan tenaga kerja, menggunakan teknologi produksi yang sama

KEUNTUNGAN PERDAGANGAN INTERNASIOANAL1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri 2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi 3. Memperluas pasar Industri-Industri dalam negeri 4. Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas

PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

PDB merupakan seluruh nilai tambah bruto barang dan jasa dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang berada dalam suatu negara tanpa memperhatikan asal dan kepemilikan faktor produksi

EKSPOR IMPORekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh orang-orang asing atau penjualan barang dan jasa pada pembeli di luar negeri (Samuelson dalam Aprilia : 2009) Impor adalah pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke suatu perekonomian (Sukirno:2004)

NILAI TUKAR (KURS)

Menurut Sukirno (1994), nilai tukar mata uang adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapat satu unit mata uang asing

POPULASI PENDUDUK

semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap (BPS : 2005)

JARAK EKONOMIMenurut Head (2003), Jarak merupakan faktor penting dalam perdagangan internasional. Penyebabnya antara lain Jarak adalah proksi untuk biaya transportasi. Jarak menunjukkan lamanya waktu tempuh pengiriman komoditi perdagangan. Jarak budaya (cultural distance), semakin jauh jarak antar negara maka cenderung akan memiliki perbedaan budaya yang semakin besar.

GRAVITY MODELpada tahun 1962 Tinbergen memperkenalkan Model Gravitasi untuk menganalisis aliran perdagangan internasional

Menurut Anderson, secara umum Model Gravitasi adalah sebagai berikut

DEFINISI OPERASIONAL (1)Ekspor adalah seluruh nilai barang dan jasa yang dijual ke negara mitra dagang Indonesia selama tahun tertentu dalam juta USD Impor adalah seluruh nilai barang dan jasa yang masuk dari negara mitra dagang Indonesia ke wilayah Indonesia selama tahun tertentu dalam juta USD PDB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu negara oleh seluruh penduduk, baik warga negara maupun bukan warga negara, dinyatakan dalam satuan milyar USD. PDB yang digunakan adalah PDB atas dasar harga berlaku.

DEFINISI OPERASIONAL (2)

Populasi penduduk adalah populasi penduduk suatu negara pada tengah tahun Jarak ekonomi adalah perkalian antara jarak nautical dengan rasio PDB antara kedua negara yang berdagang Nilai tukar (kurs) adalah nilai tukar mata uang Indonesia dan mitra dagang terhadap US Dollar Keikutsertaan AFTA adalah variabel dummy yang bernilai 1 jika negara mitra dagang Indonesia anggota ASEAN dan sudah menerapkan AFTA, Sedangkan keikutsertaan APEC bernilai 0 jika negara mitra dagang bukan anggota ASEAN atau anggota ASEAN tetapi belum menerapkan AFTA

KERANGKA PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN1. Interaksi antara PDB Indonesia dengan PDB mitra dagang berpengaruh positif terhadap ekspor dan impor Indonesia 2. interaksi antara populasi penduduk Indonesia dengan populasi negara mitra dagang berpengaruh positif terhadap ekspor dan impor Indonesia 3. Interaksi Kurs antara Indonesia dan negara mitra dagang berpengaruh positif terhadap Ekspor dan Impor Indonesia 4. Keikutsertaan AFTA berpengaruh positif terhadap Ekspor dan Impor Indonesia 5. Jarak ekonomi berpengaruh negatif terhadap Ekspor dan Impor Indonesia

BAB III METODOLOGI

METODE PENGUMPULAN DATA (1)

Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa data panel negara mitra dagang Indonesia selama periode 1990-2008

NEGARA MITRA DAGANGa. Singapura c. Malaysia e. Kamboja g. Laos i. Thailand k. Jepang m. Korsel b. Filipina d. Myanmar f. Brunei h. Vietnam j. USA l. China n. Australia

METODE PENGUMPULAN DATA (2)

Nilai ekspor Indonesia menurut negara tujuan. Data ini didapatkan dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan. Nilai impor Indonesia menurut negara asal. Data ini didapatkan dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan. Produk Domestik Bruto riil Indonesia dan negara mitra dagang. Data ini didapatkan dari United Nations.

Kurs Indonesia dan negara mitra dagang terhadap USD. Data ini didapatkan dari International Financial Statistics (IFS) CDROM.Data jarak nautical antara Indonesia dan negara partner merupakan pendekatan jarak antara dua ibukota negara (mile) dari www.indo.com/distance.

Populasi Indonesia dan negara mitra dagang terhadap USD. Data ini didapatkan dari International Financial Statistics (IFS) CDROM.

METODE ANALISISAnalisis Deskriptif Analisis Inferensia

SPESIFIKASI MODELmodel gravitasi dasar yang digunakan Sohn (2001)

Model Ekspor

Model Impor

ANALISIS REGRESI DATA PANELModel Common Effects Model Fixed Effects Model Random Effects

PENGUJIAN SIGNIFIKANSI MODEL REGRESI DATA PANELPengujian Signifikansi Common Effect or Fixed Effect Pengujian Signifikansi Common Effect or Random Effects Pengujian Signifikansi Fixed Effects or Random Effects (Signifikansi Hausman)

PEMILIHAN ESTIMATOR DENGAN STRUKTUR VARIANS-COVARIANS RESIDUALPemilihan Estimator Struktur Homoskedastik atau Heteroskedastik dengan Uji Langrange Multiplier (LM) Pemilihan Estimator Struktur Heteroskedastik dan Tidak Ada Cross Sectional Correlation atau SUR dengan Uji LM

PENGUJIAN KEBERARTIAN MODELKoefisien Determinasi Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DESKRIPTIF ASEAN, Jepang, Cina, Net Ekspor Indonesia Ke Negara-NegaraAustralia dan Amerika Serikat Tahun 1990-200820,000.00 15,000.00

10,000.00

5,000.00

USA Jepang

0.00 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 -5,000.00

Cina ASEAN Korea Australia

-10,000.00

-15,000.00

-20,000.00

Sumber: BPS Note: Sampai tahun 2007, kawasan berikat tidak dimasukkan dalam perhitungan. Pada tahun 2008 kawasan berikat baru dimasukkan dalam perhitungan ekspor-impor

Nilai Net Ekspor Indonesia ke Negara-Negara ASEAN Tahun 1990-20084,000.00

2,000.00

0.00 1990199119921993199419951996199719981999200020012002200320042005200620072008 -2,000.00

Singapura Philippina Malaysia Myanmar Kamboja

-4,000.00

brunei Laos Vietnam

-6,000.00

thailand

-8,000.00

-10,000.00

- Aktivitas perdagangan terbesar Indonesia adalah dengan Singapura, Thailand, dan Malaysia. - Neraca pedagangan dengan Brunei dan Thailand cenderung berada pada posisi defisit sejak tahun 2002

Produk Domestik Bruto Indonesia dan Negara-Negara Rekan Dagang Tahun 1990-2008300

250 Singapura 200 Philipina Malaysia Myanmar 150

CambodiaBrunei Laos

100

Vietnam Thailand

50

Indonesia

0 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Lanjutan...10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 USA Jepang China Korea, Republic of Australia Indonesia

ANALISIS INFERENSIAAnalisis Regresi Data Panel Model Common Effects Model Fixed Effects Model Random Effects

PENGUJIAN SIGNIFIKANSI MODEL REGRESI DATA PANELPengujian Signifikansi Common Effect or Fixed Effect Pengujian Signifikansi Common Effect or Random Effects Pengujian Signifikansi Fixed Effects or Random Effects (Signifikansi Hausman)

LANJUTAN...Hasilnya : Model Eksporfixed effects

Model Imporfixed effects

PEMILIHAN ESTIMATOR DENGAN STRUKTUR VARIANS-COVARIANS RESIDUALPemilihan Estimator Struktur Homoskedastik atau Heteroskedastik dengan Uji Langrange Multiplier (LM) Pemilihan Estimator Struktur Heteroskedastik dan Tidak Ada Cross Sectional Correlation atau SUR dengan Uji LM

LANJUTAN...Final model : Model eksporfixed effects,Hetero,SUR

Model imporfixed effects,Hetero,SUR

PENGUJIAN KEBERARTIAN MODELKoefisien Determinasi Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

PENGARUH VARIABEL BEBASModel ekspor : interaksi PDB (0,5112)setiap kenaikan PDB Indonesia dan negara mitra dagang secara bersama-sama sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan nilai ekspor Indonesia sebesar 0,5122%, dengan asumsi variabel lainnya konstan. interaksi populasi (0,4354 )setiap kenaikan jumlah populasi penduduk Indonesia dan mitra dagang secara bersama-sama sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan nilai ekspor Indonesia sebesar 0,4354%, ceteris paribus.

LANJUTAN... interaksi

kurs (0,2592 )bahwa depresiasi mata uang Indonesia dan mitra dagang secara bersama-sama sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan nilai ekspor Indonesia sebesar 0,2592%. Jarak ekonomi (0,0011) dan AFTA (0,0259)not significant

PENGARUH VARIABEL BEBASModel impor : interaksi PDB (0,1893)kenaikan besarnya PDB Indonesia dan mitra dagang secara bersama-sama sebesar 1% akan meningkatkan nilai Impor Indonesia sebesar 0,1893%, ceteris paribus. interaksi populasi (4,3249)kenaikan populasi Indonesia dan mitra dagang sebesar 1% akan menaikkan nilai Impor Indonesia dari negara mitra dagang sebesar 4,3249%, ceteris paribus.

LANJUTAN... interaksi

kurs (-0,3021) depresiasi mata uang Indonesia dan mitra dagang secara bersama-sama terhadap USD sebesar 1% akan menurunkan nilai impor Indonesia sebesar 0,3021%, ceteris paribus. jarak ekonomi (-0,2869) kenaikan jarak ekonomi antara Indonesia dengan mitra dagang akan menurunkan nilai impor Indonesia sebesar 0,2869%, ceteris paribus.

LANJUTAN... AFTA

(0,8058) jika Indonesia melakukan hubungan dagang dengan negara yang sama-sama anggota AFTA maka akan menyebabkan kenaikan nilai impor Indonesia sebesar 0,8058%, ceteris paribus.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULANKinerja perdagangan Indonesia dengan negaranegara ASEAN sejak berlakunya AFTA pada tahun 2002 mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari grafik net ekspor Indonesia yang mengalami penurunan bahkan defisit. PDB negara mitra dagang merupakan faktor utama penarik terjadinya perdagangan internasional. Hal ini dapat dilihat dari net ekspor Indonesia ke negara-negara maju justru terus dalam posisi positif sampai tahun 2008. Sedangkan terhadap negaranegara ASEAN yang PDB-nya lebih kecil dari Indonesia, neraca perdagangan cenderung mengalami penurunan sejak berlakunya AFTA sampai tahun 2008.

LANJUTAN...variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia adalah variabel interaksi PDB, populasi, dan kurs mata uang Indonesia dengan negara mitra dagang, ketiganya berpengaruh positif terhadap nilai ekspor Indonesia. Sedangkan nilai impor Indonesia dipengaruhi oleh semua variabel bebas yang ada, yaitu variabel interaksi PDB(+), populasi(+), kurs(-), jarak ekonomi (-) Indonesia dengan negara mitra dagang serta variabel keiukutsertaan AFTA(+). Keikutsertaan Indonesia dalam AFTA memberikan dampak negatif terhadap nett ekspor Indonesia dengan negara-negara ASEAN.

SARANIndonesia sebaiknya memperhatikan PDB, nilai tukar terhadap USD dan populasi antara Indonesia dan negara mitra dagang dalam melakukan hubungan bilateral dengan negara lain agar Indonesia memperoleh keuntungan perdagangan (gains from trade) Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang diduga mempengaruhi ekspor dan impor Indonesia seperti tingkat keterbukaan ekonomi suatu negara. Selain itu penelitian serupa dapat dilakukan terhadap kawasan perdagangan bebas lainnya seperti APEC dan ACFTA.

SEKIAN... TERIMA KASIH