INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

11
68 SEMNASBAHTERA INDEKS TINGKAT KESULITAN (ITK) DAN KEBERFUNGSIAN DISTRAKTOR SOAL PILIHAN GANDA UAS GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Rani Setiawaty 1 , Tety Bekti Sulistyorini 2 , Margono 3 , Laili Etika Rahmawati 4 Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1 email:[email protected] 2 email: [email protected] 3 email:[email protected] 4 email:[email protected] ABSTRACT One role of teacher is as an evaluator. Evaluation can be done by test and non test. There are many tests one of which is an objective test in the form of multiple choice questions. The purpose of this reseacrh is to describe the index difficult and the function of distractors of the multiple choice of Even semester on the subjects of Bahasa Indonesia class VIIA SMP N 2 Surakarta academic year 2015/2016. The method used, namely qualitative research. The data used are primary. The object of this research is the answer sheet about of Even semester on the subjects of Bahasa Indonesia. Respondents include 26 students. The activity of item analysis using computer calculation of Microsoft Excel program. The result of the discussion shows that even semester conducted by the school is created by MGMP Surakarta. The level difficulty Even semester on the subjects of Bahasa Indonesia Class VIIA in SMP N 2 Surakarta, from 45 item are 29 item is easily classified with 64% percentage, 14 item is classified with percentage 32%, and 2 item is classified as difficult with percentage 4% . The total distractors is 135 item. Distractors that functioned as much as 43 item with a percentage of 32%, while the option distractor that does not work as much as 92 item with 68% percentage. Keywords: evaluation, question, difficult , functionality, distactor ABSTRAK Salah satu peran pendidik adalah sebagai evaluator. Evaluasi dapat dilakukan dengan tes dan non tes. Ada banyak tes salah satunya tes obyektif yang berupa soal pilihan ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Indeks Tingkat Kesulitan (ITK) dan keberfungsian distraktor soal pilihan ganda UAS genap pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lembar jawab soal UAS Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Responden yang digunakan sebanyak 26 siswa. Kegiatan analisis butir soal menggunakan perhitungan komputer program Microsoft Excel. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa UAS yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dibuat oleh MGMP Surakarta. ITK UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIA di SMP N 2 Surakarta, dari 45 butir soal terdapat 29 butir soal tergolong mudah dengan persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase 32%, dan 2 butir soal tergolong sulit dengan Persentase 4 %. Jumlah seluruh distraktor yang ada sebanyak 135 butir. Distraktor yang berfungsi sebanyak 43 dengan persentase 32%, sedangkan opsi distraktor yang tidak berfungsi sebanyak 92 dengan persentase 68%. Kata kunci: evaluasi, soal, ITK, keberfungsian, distaktor. PENDAHULUAN Salah satu peran guru yang sangat penting yaitu guru sebagai evaluator. Guru dapat mengetahui penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah diajarkan serta ketepatan dan keefektifan metode belajar yang digunakan dengan cara melakukan evaluasi. Persoalan yang

Transcript of INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

Page 1: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

68 SEMNASBAHTERA

INDEKS TINGKAT KESULITAN (ITK) DAN KEBERFUNGSIAN DISTRAKTORSOAL PILIHAN GANDA UAS GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Rani Setiawaty1, Tety Bekti Sulistyorini2, Margono3, Laili Etika Rahmawati4

Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta.1email:[email protected]: [email protected]:[email protected]

4email:[email protected]

ABSTRACTOne role of teacher is as an evaluator. Evaluation can be done by test and non test. There are

many tests one of which is an objective test in the form of multiple choice questions. The purpose ofthis reseacrh is to describe the index difficult and the function of distractors of the multiple choice ofEven semester on the subjects of Bahasa Indonesia class VIIA SMP N 2 Surakarta academic year2015/2016. The method used, namely qualitative research. The data used are primary. The object ofthis research is the answer sheet about of Even semester on the subjects of Bahasa Indonesia.Respondents include 26 students. The activity of item analysis using computer calculation of MicrosoftExcel program. The result of the discussion shows that even semester conducted by the school iscreated by MGMP Surakarta. The level difficulty Even semester on the subjects of Bahasa IndonesiaClass VIIA in SMP N 2 Surakarta, from 45 item are 29 item is easily classified with 64% percentage,14 item is classified with percentage 32%, and 2 item is classified as difficult with percentage 4% .The total distractors is 135 item. Distractors that functioned as much as 43 item with a percentage of32%, while the option distractor that does not work as much as 92 item with 68% percentage.

Keywords: evaluation, question, difficult , functionality, distactor

ABSTRAKSalah satu peran pendidik adalah sebagai evaluator. Evaluasi dapat dilakukan dengan tes dan

non tes. Ada banyak tes salah satunya tes obyektif yang berupa soal pilihan ganda. Penelitian inibertujuan untuk mendeskripsikan Indeks Tingkat Kesulitan (ITK) dan keberfungsian distraktor soalpilihan ganda UAS genap pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakanpenelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan teknik pengumpulan data dilakukandengan teknik dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lembar jawab soal UAS Genap MataPelajaran Bahasa Indonesia. Responden yang digunakan sebanyak 26 siswa. Kegiatan analisis butirsoal menggunakan perhitungan komputer program Microsoft Excel. Hasil pembahasan menunjukkanbahwa UAS yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dibuat oleh MGMP Surakarta. ITK UAS genapmata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIA di SMP N 2 Surakarta, dari 45 butir soal terdapat 29 butirsoal tergolong mudah dengan persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase 32%,dan 2 butir soal tergolong sulit dengan Persentase 4 %. Jumlah seluruh distraktor yang ada sebanyak135 butir. Distraktor yang berfungsi sebanyak 43 dengan persentase 32%, sedangkan opsi distraktoryang tidak berfungsi sebanyak 92 dengan persentase 68%.

Kata kunci: evaluasi, soal, ITK, keberfungsian, distaktor.

PENDAHULUAN

Salah satu peran guru yang sangat penting yaitu guru sebagai evaluator. Guru dapat

mengetahui penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah diajarkan serta ketepatan dan

keefektifan metode belajar yang digunakan dengan cara melakukan evaluasi. Persoalan yang

Page 2: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

69 SEMNASBAHTERA

sering terjadi dalam manajemen pendidikan adalah penilaian yang belum sesuai dengan

kriteria yang baik. Hal ini senada dengan Tayibnapis (dalam Winata,dkk, 2014:2) bahwa

masalah yang paling parah pada sistem pendidikan, yaitu kurangnya evaluasi yang efektif.

Menurut Maemunah (2015:102) evaluasi bukanlah sekadar mengukur sejauh mana

tujuan sudah tercapai melainkan juga dipergunakan untuk membuat keputusan. Pendapat

Maemunah tersebut dapat dipahami bahwa evaluasi dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam membuat suatu tindakan, seperti melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang dijadikan

sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa perbaikan metode

pembelajaran, strategi mengajar, peningkatan latihan soal, serta kesesuaian soal dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Guru dapat mengetahui penguasaan siswa dengan melakukan tes, pengukuran, dan

penilaian. Arifin (2012:3) mengemukakan bahwa tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian

tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk

mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Guilford (dalam Sudaryono, 2012:38) menyatakan

bahwa pengukuran adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan

tertentu, sedangkan penilaian didefinisikan oleh Arifin (2012:4) sebagai suatu proses atau

kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang

proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan

berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.

Menurut Supardi (2015:13) fungsi tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi hasil

belajar meliputi fungsi selektif, fungsi diagnostik, fungsi penempatan, mengukur

keberhasilan, fungsi intruksional, fungsi administratif dan fungsi bimbingan. Dari beberapa

pendapat tersebut dapat ditarik simpulan bahwa terdapat hubungan antara evaluasi, penilaian,

pengukuran, dan tes. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian.

Penilaian dapat dilakukan dengan cara melakukan pengukuran, dan pengukuran tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan tes ataupun non tes.

Ada banyak cara yang dilakukan oleh guru untuk menilai siswa, diantaranya melalui

ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian nasional. Ujian nasional

biasanya diselenggarakan oleh pemerintah pusat dengan soal berbentuk pilihan ganda. Pada

soal pilihan ganda terdapat pokok soal yang berisi permasalahan yang akan ditanyakan dan

beberapa kemungkinan jawaban. Dari sejumlah jawaban yang telah disediakan hanya ada satu

jawaban yang tepat, sedangkan kemungkinan jawaban lainnya atau jawaban pengecoh disebut

distractor.

Page 3: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

70 SEMNASBAHTERA

Analisis distraktor merupakan kemungkinan jawaban lainnya atau jawaban pengecoh

dalam soal tes. Banyak siswa yang terjebak pada saat menjawab soal tes. Salah satu

penyebabnya yaitu adanya pilihan jawaban yang mengecoh. Dari hal tersebut, untuk

mengetahui fungsi distraktor pada soal tes, maka penulis melakukan penelitian pada soal dan

jawaban siswa saat ulangan akhir semester genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIIA

tahun pelajaran 2015/2016 di SMP N 2 Surakarta.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan

menganalisis jawaban siswa atas soal ulangan akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa lembar jawab siswa

yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan

dengan teknik dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah responden yang berjumlah 26

siswa untuk kelas VIIA di SMP N 2 Surakarta, sedangkan objek penelitian ini adalah lembar

Jawab siswa kelas VIIA yang mengikuti ulangan akhir semester genap mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

Kegiatan analisis butir soal menggunakan perhitungan komputer program Microsoft

Excel. Rumus Perhitungan analisis butir soal sebagai berikut;

a. Indeks Tingkat Kesulitan atau taraf kesukaran

P =

Keterangan :

P : indeks tingkat kesulitan

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : jumlah seluruh peserta tes

Pengklasifikasian sebagai berikut;

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar, soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah

soal sedang, dan soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah (Arikunto, 2012:223).

b. Keberfungsian Distraktor

Suatu distraktor dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%

peserta tes (Arikunto, 2012:234).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ulangan akhir semester di SMP N 2 Surakarta pada mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas VII tahun pelajaran 2015/2016 merupakan salah satu bentuk tes yang

Page 4: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

71 SEMNASBAHTERA

dilaksanakan oleh pihak sekolah dibuat oleh MGMP Surakarta. Kualitas soal yang

diujikan dapat diketahui dari seberapa besar tingkat kesukaran dan jawaban pengecoh.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 2 Surakarta bahwa instrumen

tes ulangan akhir sekolah (UAS) mata pelajaran bahasa Indonesia berupa soal pilihan ganda

(mutliple choice) dan soal uraian. Soal pilihan ganda (mutliple choice) berjumlah 45 butir.

Indeks Tingkat Kesulitan (ITK)

ITK atau taraf kesukaran merupakan suatu taraf atau indeks yang menunjukkan sukar

tidaknya butir soal yang dikerjakan oleh peserta tes. Senada dengan Nurgiyantoro (2014:194)

ITK merupakan indeks yang menunjukkan seberapa mudah atau sulit butir soal bagi peserta

tes yang diuji. Backholff (2000:3)“The difficulty of an item is understood as the proportion of

the persons who answer a test item correctly”, artinya kesulitan item dapat dipahami sebagai

proporsi peserta tes yang menjawab butir tes dengan benar.

Tabel 1. Hasil Perhitungan ITK UAS Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

VIIA SMP N 2 Surakarta

Butir

Soal

Benar

(B)

Jumlah

Siswa

(JS)

ITK

(P)

Kategori Keterampilan Kompetensi

1 20 26 0,769231 Mudah Membaca Berbahasa

2 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

3 18 26 0,692308 Sedang Membaca Berbahasa

4 7 26 0,269231 Sukar Membaca Berbahasa

5 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

6 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

7 24 26 0,923077 Mudah Membaca Berbahasa

8 20 26 0,769231 Mudah Membaca Berbahasa

9 16 26 0,615385 Sedang Membaca Berbahasa

10 20 26 0,807692 Mudah Menulis Berbahasa

11 20 26 0,769231 Mudah Menulis Berbahasa

12 23 26 0,884615 Mudah Menulis Berbahasa

13 24 26 0,923077 Mudah Menulis Bersastra

14 26 26 1 Mudah Menulis Bersastra

Page 5: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

72 SEMNASBAHTERA

Berdasarkan analisis ITK pada butir soal UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VIIA di SMP N 2 Surakarta menunjukkan dari 45 butir soal terdapat 29 butir soal

15 26 26 1 Mudah Menulis Bersastra

16 14 26 0,538462 Sedang Menulis Bersastra

17 18 26 0,692308 Sedang Membaca Bersastra

18 10 26 0,384615 Sedang Mendengarkan Bersastra

19 25 26 0,961538 Mudah Mendengarkan Bersastra

20 16 26 0,615385 Sedang Mendengarkan Bersastra

21 20 26 0,769231 Mudah Menulis Bersastra

22 13 26 0,5 Sedang Berbicara Bersastra

23 10 26 0,384615 Sedang Membaca Bersastra

24 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

25 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

26 12 26 0,461538 Sedang Membaca Berbahasa

27 22 26 0,846154 Mudah Berbicara Bersastra

28 22 26 0,846154 Mudah Berbicara Bersastra

29 25 26 0,961538 Mudah Berbicara Bersastra

30 16 26 0,615385 Sedang Mendengarkan Bersastra

31 23 26 0,884615 Mudah Membaca Berbahasa

32 26 26 1 Mudah Membaca Berbahasa

33 9 26 0,346154 Sedang Membaca Berbahasa

34 9 26 0,346154 Sedang Membaca Berbahasa

35 11 26 0,423077 Sedang Mendengarkan Berbahasa

36 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

37 26 26 1 Mudah Membaca Berbahasa

38 26 26 1 Mudah Membaca Berbahasa

39 1 26 0,038462 Sukar Menulis Berbahasa

40 26 26 1 Mudah Membaca Berbahasa

41 26 26 1 Mudah Menulis Berbahasa

42 25 26 0,961538 Mudah Membaca Berbahasa

43 22 26 0,846154 Mudah Membaca Bersastra

44 21 26 0,807692 Mudah Mendengarkan Bersastra

45 16 26 0,615385 Sedang Mendengarkan Bersastra

Page 6: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

73 SEMNASBAHTERA

tergolong mudah dengan persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase

32%, dan 2 butir soal tergolong sulit dengan persentase 4 %. Butir soal yang tergolong mudah

terdapat pada butir nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 31,

32, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, dan 44. Butir soal yang tergolong sedang terdapat pada butir

soal nomor 3, 9, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 26, 30, 33, 34, 35, dan 45, sedangkan butir soal yang

tergolong sulit terdapat pada nomor 4 dan 39.

Dapat disimpulkan bahwa persentase ITK didominasi kategori mudah, hal tersebut

menunjukkan adanya tes yang digunakan kurang baik, karena seharusnya ITK yang baik

adalah ITK yang didominasi soal berkategori sedang. Hal ini senada dengan Kuncoro

(2012:63) tes yang terbaik adalah tes yang terdiri dari soal-soal yang mempunyai taraf

kesukaran sedang dan rentang distribusi kesukarannya yang kecil.

Gambar 1. Persentase ITK Soal UAS Kelas VIIA SMP N 2 Surakarta

Keberfungsian Distraktor

Kelebihan bentuk tes pilihan ganda, diantaranya mengukur berbagai jenjang kognitif

(dari ingatan sampai dengan evaluasi), penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat

mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas,

sedangkan kelemahan yang terdapat pada bentuk tes pilihan ganda, yaitu memerlukan waktu

yang relatif lama untuk menulis soalnya, sulit membuat pengecoh yang homogen dan

berfungsi, serta terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban (Slameto dalam Arif,

2014:2).

Jadi, pilihan ganda terdapat alternatif-alternatif jawaban, diantaranya dari sejumlah

jawaban yang telah disediakan hanya ada satu jawaban yang tepat, sedangkan kemungkinan

jawaban lainnya atau jawaban pengecoh disebut distractor.Sabri (2013:4) mendefinisikan

29

64%05

101520253035

Mudah

INDEKS TINGKAT KESULITAN

73 SEMNASBAHTERA

tergolong mudah dengan persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase

32%, dan 2 butir soal tergolong sulit dengan persentase 4 %. Butir soal yang tergolong mudah

terdapat pada butir nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 31,

32, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, dan 44. Butir soal yang tergolong sedang terdapat pada butir

soal nomor 3, 9, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 26, 30, 33, 34, 35, dan 45, sedangkan butir soal yang

tergolong sulit terdapat pada nomor 4 dan 39.

Dapat disimpulkan bahwa persentase ITK didominasi kategori mudah, hal tersebut

menunjukkan adanya tes yang digunakan kurang baik, karena seharusnya ITK yang baik

adalah ITK yang didominasi soal berkategori sedang. Hal ini senada dengan Kuncoro

(2012:63) tes yang terbaik adalah tes yang terdiri dari soal-soal yang mempunyai taraf

kesukaran sedang dan rentang distribusi kesukarannya yang kecil.

Gambar 1. Persentase ITK Soal UAS Kelas VIIA SMP N 2 Surakarta

Keberfungsian Distraktor

Kelebihan bentuk tes pilihan ganda, diantaranya mengukur berbagai jenjang kognitif

(dari ingatan sampai dengan evaluasi), penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat

mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas,

sedangkan kelemahan yang terdapat pada bentuk tes pilihan ganda, yaitu memerlukan waktu

yang relatif lama untuk menulis soalnya, sulit membuat pengecoh yang homogen dan

berfungsi, serta terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban (Slameto dalam Arif,

2014:2).

Jadi, pilihan ganda terdapat alternatif-alternatif jawaban, diantaranya dari sejumlah

jawaban yang telah disediakan hanya ada satu jawaban yang tepat, sedangkan kemungkinan

jawaban lainnya atau jawaban pengecoh disebut distractor.Sabri (2013:4) mendefinisikan

29

14 264% 32% 4%

Mudah Sedang Sukar

Jumlah

Presentase

INDEKS TINGKAT KESULITAN

73 SEMNASBAHTERA

tergolong mudah dengan persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase

32%, dan 2 butir soal tergolong sulit dengan persentase 4 %. Butir soal yang tergolong mudah

terdapat pada butir nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 31,

32, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, dan 44. Butir soal yang tergolong sedang terdapat pada butir

soal nomor 3, 9, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 26, 30, 33, 34, 35, dan 45, sedangkan butir soal yang

tergolong sulit terdapat pada nomor 4 dan 39.

Dapat disimpulkan bahwa persentase ITK didominasi kategori mudah, hal tersebut

menunjukkan adanya tes yang digunakan kurang baik, karena seharusnya ITK yang baik

adalah ITK yang didominasi soal berkategori sedang. Hal ini senada dengan Kuncoro

(2012:63) tes yang terbaik adalah tes yang terdiri dari soal-soal yang mempunyai taraf

kesukaran sedang dan rentang distribusi kesukarannya yang kecil.

Gambar 1. Persentase ITK Soal UAS Kelas VIIA SMP N 2 Surakarta

Keberfungsian Distraktor

Kelebihan bentuk tes pilihan ganda, diantaranya mengukur berbagai jenjang kognitif

(dari ingatan sampai dengan evaluasi), penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat

mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas,

sedangkan kelemahan yang terdapat pada bentuk tes pilihan ganda, yaitu memerlukan waktu

yang relatif lama untuk menulis soalnya, sulit membuat pengecoh yang homogen dan

berfungsi, serta terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban (Slameto dalam Arif,

2014:2).

Jadi, pilihan ganda terdapat alternatif-alternatif jawaban, diantaranya dari sejumlah

jawaban yang telah disediakan hanya ada satu jawaban yang tepat, sedangkan kemungkinan

jawaban lainnya atau jawaban pengecoh disebut distractor.Sabri (2013:4) mendefinisikan

Presentase

Page 7: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

74 SEMNASBAHTERA

“Distractor are classified as the incorrect answer in a multiple-choice question”, artinya

distraktor merupakan klasifikasi jawaban salah dalam pertanyaan pilihan ganda.

Hingorjo (2012:143)“Distractor efficiency is one such tool that tells whether the

item was well constructed or failed to perform its purpose. Any distractor that has been

selected by less than 5% of the students is considered to be a non-functioning distractor (NF-

D)”, artinya distraktor yang efisien adalah alat yang dapat menggambarkan apakan butir soal

yang dibuat baik atau gagal. Setiap distraktor yang dipilih siswa kurang dari 5%, maka

dianggap distraktor tidak berfungsi (NF-D). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan

bahwa distraktor merupakan jawaban pengecoh yang memiliki perbedaan tipis dengan

jawaban benar, sehingga sering menjebak siswa dalam menjawab soal tes yang diujikan.

Jumlah opsi keseluruhan yang ada dalam soal UAS mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VIIA SMP N 2 Surakarta adalah 45 butir, sedangkan alternatif jawaban terdapat 4 opsi

yaitu opsi A, B, C dan D, sehingga dari 45 butir soal pilihan ganda seluruh opsi yang ada

yaitu 180 opsi. Dari 180 opsi butir soal terdapat 45 jawaban yang benar, sedangkan 135 opsi

lainnya merupakan jawaban pengecoh atau distraktor. Hasil analisis dengan perhitungan

manual menunjukkan bahwa jumlah opsi distraktor yang berfungsi sebanyak 43 dengan

persentase 32%, sedangkan opsi distraktor yang tidak berfungsi sebanyak 92 dengan

persentase 68%.

Alternatif jawaban A menunjukan sebanyak 12 opsi adalah jawaban benar dan 33 opsi

adalah jawaban pengecoh; 26 opsi tidak berfungsi dan 7 opsi berfungsi dengan baik.

Alternatif jawaban B menunjukan sebanyak 14 opsi adalah jawaban benar, 31 opsi adalah

jawaban pengecoh; 19 berfungsi dan 12 tidak berfungsi. Alternatif jawaban C menunjukan

sebanyak 12 adalah jawaban benar, 33 adalah jawaban pengecoh; 23 tidak berfungsi dan 10

berfungsi. Adapun alternatif jawaban D menunjukan bahwa sebanyak 7 adalah jawaban

benar, 38 adalah jawaban pengecoh; 24 tidak berfungsi, dan 14 berfungsi.

Demikian, dapat disimpulkan bahwa Alternatif jawaban benar antara opsi A, B, C, D

belum rata, hal tersebut terbukti dari jawaban benar opsi A sebanyak 12, opsi B sebanyak 14,

opsi C sebanyak 12, dan opsi D sebanyak 7. Oleh karena itu, untuk mengatasi kemerataan

jawaban maka alternatif jawaban A, B, C dan D dibuat seimbang, misalnya jawaban benar

opsi A dibuat sebanyak 11, B sebanyak 11, C sebanyak 11, dan D sebanyak 12. Berikut tabel

analisis keberfungsian distraktor.

Page 8: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

75 SEMNASBAHTERA

Tabel 2. Keberfungsian Distraktor UAS Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

VIIA SMP N 2 Surakarta

BUTIR

SOAL

ALTERNATIF JAWABAN

A B C D

1 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi

2 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

3 Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

4 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

5 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

6 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

7 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

8 Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi

9 Berfungsi Berfungsi Berfungsi Jawaban

10 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

11 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

12 Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

13 Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban

14 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban

15 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

16 Jawaban Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi

17 Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

18 Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

19 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

20 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban

21 Berfungsi Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

22 Tidak Berfungsi Berfungsi Berfungsi Jawaban

23 Jawaban Berfungsi Berfungsi Berfungsi

24 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

25 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

26 Tidak Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban

27 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

28 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

29 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

Page 9: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

76 SEMNASBAHTERA

30 Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

31 Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

32 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

33 Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

34 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi

35 Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

36 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

37 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

38 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

39 Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

40 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

41 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

42 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

43 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban

44 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

45 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

Gambar 2. Persentase Keberfungsian Distraktor

SIMPULAN

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa UAS yang dilaksanakan oleh pihak sekolah

dibuat oleh MGMP Surakarta. ITK UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIA

di SMP N 2 Surakarta, dari 45 butir soal terdapat 29 butir soal tergolong mudah dengan

persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase 32%, dan 2 butir soal

tergolong sulit dengan persentase 4 %. Butir soal yang tergolong mudah terdapat pada butir

0

20

40

60

80

100

Berfungsi

43

KEBERFUNGSIAN DISTRAKTOR

76 SEMNASBAHTERA

30 Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

31 Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

32 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

33 Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

34 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi

35 Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

36 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

37 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

38 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

39 Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

40 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

41 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

42 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

43 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban

44 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

45 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

Gambar 2. Persentase Keberfungsian Distraktor

SIMPULAN

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa UAS yang dilaksanakan oleh pihak sekolah

dibuat oleh MGMP Surakarta. ITK UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIA

di SMP N 2 Surakarta, dari 45 butir soal terdapat 29 butir soal tergolong mudah dengan

persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase 32%, dan 2 butir soal

tergolong sulit dengan persentase 4 %. Butir soal yang tergolong mudah terdapat pada butir

Berfungsi Tidak Berfungsi

43

92

32% 68%

JumlahPersentase

KEBERFUNGSIAN DISTRAKTOR

76 SEMNASBAHTERA

30 Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

31 Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

32 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

33 Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

34 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi

35 Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

36 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

37 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

38 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

39 Tidak Berfungsi Jawaban Berfungsi Berfungsi

40 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi

41 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

42 Jawaban Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

43 Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi Berfungsi Jawaban

44 Jawaban Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi

45 Tidak Berfungsi Jawaban Tidak Berfungsi Berfungsi

Gambar 2. Persentase Keberfungsian Distraktor

SIMPULAN

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa UAS yang dilaksanakan oleh pihak sekolah

dibuat oleh MGMP Surakarta. ITK UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIA

di SMP N 2 Surakarta, dari 45 butir soal terdapat 29 butir soal tergolong mudah dengan

persentase 64%, 14 butir soal tergolong sedang dengan persentase 32%, dan 2 butir soal

tergolong sulit dengan persentase 4 %. Butir soal yang tergolong mudah terdapat pada butir

JumlahPersentase

Page 10: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

77 SEMNASBAHTERA

nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 36, 37, 38, 40,

41, 42, 43, dan 44. Butir soal yang tergolong sedang terdapat pada butir soal nomor 3, 9, 16,

17, 18, 20, 22, 23, 26, 30, 33, 34, 35, dan 45, sedangkan butir soal yang tergolong sulit

terdapat pada nomor 4 dan 39.

Jumlah seluruh distraktor yang ada sebanyak 135 butir. Distraktor yang berfungsi

sebanyak 43 dengan persentase 32%, sedangkan opsi distraktor yang tidak berfungsi

sebanyak 92 dengan persentase 68%. Alternatif jawaban benar antara opsi A, B, C, D belum

rata, hal tersebut terbukti dari jawaban benar opsi A sebanyak 12, opsi B sebanyak 14, opsi C

sebanyak 12, dan opsi D sebanyak 7. Oleh karena itu, untuk mengatasi kemerataan jawaban

maka alternatif jawaban A, B, C dan D dibuat seimbang

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Backholff, Escudero., Norma Larrazolo, & Rosas Morales. (2000). The Level of Difficulty andDiscrimination Power of the Basic Knowledge and Skill Examination(EXHCOBA).Revista Electronica de Investigacion Educativa, 2 (1).http://redie.uabc.mx/vol2no1/contents-backhoff.html

Hingorjo, Mozaffer Rahim. 2012. “Analysis of One-Best MCQs: the Difficulty Index,Discrimination Index and Distractor Efficiency”. J Pak Med Assoc, 62 (2): 142-147.

Kuncoro, Muhammad Wahyu. 2012.”Evaluasi Kualitas Tes Psikologi Kepribadian 1”. JurnalSosio Humaniora, 3 (4):58-73.

Maemunah, Siti. 2015. “ Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran BahasaJawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015”.Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa UniversitasMuhammadiyah Purworejo. Vol. 07 No. 03. 101-108.

Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa BerbasisKompetensi.Yogyakarta: BPFE.

Sabri, Shafizan. 2013.“Item Analysis of Student Comprehensive Test for Reasearch TeachingBegiiner String Ensemble Using Model Based Teaching Among Music Students InPublic Universities”. International Journal of Educations and Reasearch, 1 (12):1-14.

Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supardi. 2015. Penilaian Autentik: Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Winata, Ni Putu Sintya, Ida Bagus Putrayasa, dan I Nyoman Seloka Sudira. 2014. “AnalisisButir Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK Negeri 3 Singaraja”.Lingua. Vol. 2 No. 1. 1-12.

Page 11: INDEKS TINGKAT KESULITAN (IT K) D AN KEBERFUNGSIAN ...

78 SEMNASBAHTERA