mikrobiologi-2

23
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada BAB I STERILISASI ALAT Sterilisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk membebaskan alat dan bahan dari segala bentuk kehidupan mikroorganisme. Dalam praktek sterilisasi dapat dapat dilakukan secara mekanis (penyaringan), secara kimia (menggunakan desinfektan), dan secara fisik (pemanasan, oven, dan otoklaf). Pemilihan cara sterilisasi tergantung pada jenis bahan (tahan panas, tidak tahan panas) dan pada bentuk yang akan disterilkan (gas, cair, dan padat). a) Stabilitas : sifat kimia, sifat fisika, dan struktur bahan obat tidak boleh mengalami perubahan setelah proses sterilisasi. b) Efektifitas : cara sterilisasi yang dipilih hendaknya memberikan hasil yang maksimal dengan proses yang sederhana, cepat, dan mudah. Macam-macam sterilisasi Dalam praktek, terdapat berbagai macam cara sterilisasi, diantaranya : a. Sterilisasi pemijaran Cara ini sederhana, cepat, dan efektif terhadap bahn dan alat yang disterilkan. Sumber panasnya dapat menggunakan api gas tidak berwarna atau api dari lampu spiritus. Syarat utama pada cara ini adalah seluruh permukaan alat harus berhubungan langsung dengan api dan lama pembakaran kurang lebih 20 detik. Digunakan terutama untuk sterilisasi kawat ose yang terbuat dari platina atau nikrome. Tekniknya dengan membakar ose sampai pijjar 2-3 kali. Alat yang disterilkan harus tahan pemanasan denan api langsung. b. Sterilisasi dengan udara kering ( oven ) Oven umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti erlenmeyer, tabung reaksi, petri dish,dan alat gelas lainnya. Temperatur dan waktu yang digunakan tergantung dari jumlah alat yang akan disterilkan. Ciri-ciri sterilisasi dengan oven : Yang digunakan adalah udara kering 1

description

mikrobiologi

Transcript of mikrobiologi-2

Page 1: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

BAB ISTERILISASI ALAT

Sterilisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk membebaskan alat dan bahan dari

segala bentuk kehidupan mikroorganisme.

Dalam praktek sterilisasi dapat dapat dilakukan secara mekanis (penyaringan), secara

kimia (menggunakan desinfektan), dan secara fisik (pemanasan, oven, dan otoklaf).

Pemilihan cara sterilisasi tergantung pada jenis bahan (tahan panas, tidak tahan panas)

dan pada bentuk yang akan disterilkan (gas, cair, dan padat).

a) Stabilitas : sifat kimia, sifat fisika, dan struktur bahan obat tidak

boleh mengalami perubahan setelah proses sterilisasi.

b) Efektifitas : cara sterilisasi yang dipilih hendaknya memberikan hasil yang

maksimal dengan proses yang sederhana, cepat, dan

mudah.

Macam-macam sterilisasi

Dalam praktek, terdapat berbagai macam cara sterilisasi, diantaranya :

a. Sterilisasi pemijaran

Cara ini sederhana, cepat, dan efektif terhadap bahn dan alat yang disterilkan.

Sumber panasnya dapat menggunakan api gas tidak berwarna atau api dari lampu

spiritus. Syarat utama pada cara ini adalah seluruh permukaan alat harus berhubungan

langsung dengan api dan lama pembakaran kurang lebih 20 detik. Digunakan terutama

untuk sterilisasi kawat ose yang terbuat dari platina atau nikrome. Tekniknya dengan

membakar ose sampai pijjar 2-3 kali. Alat yang disterilkan harus tahan pemanasan

denan api langsung.

b. Sterilisasi dengan udara kering ( oven )

Oven umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti erlenmeyer,

tabung reaksi, petri dish,dan alat gelas lainnya. Temperatur dan waktu yang digunakan

tergantung dari jumlah alat yang akan disterilkan.

Ciri-ciri sterilisasi dengan oven :

• Yang digunakan adalah udara kering

1

Page 2: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

• Proses mematikan mikroba adalah berdasarkan oksidasi O2

• Suhu yang digunakan lebih tinggi dari car sterilisasi lain ( 1700C )

• Digunakan untuk sterilisasi bahan dan alat yang tahan pemanasan

• Waktu yang dibutuhkan lebih lama antara 1-2 jam

c. Sterilisasi dengan uap bertekanan ( otoklaf )

Sterilisasi dengan otoklaf merupakan teknik sterilisasi yang paling efisien, sebab

dengan adanya uap panas bertekanan akan memperbesar penetrasi uap air ke dalam sel

mikroba sehingga terjadi koagulasi protein protoplasma yang mempercepat kematian

mikroba. Umumnya digunakan untuk sterilsasi media mikrobiologi, kapas kertas

maupun alat gelas tertentu.

Ciri-ciri sterilisasi dengan otoklaf :

Yang dipanaskan adalah air menjadi uap air

• Suhu yang digunakan lebih rendah maksimal 1160C (otoklaf) 1000C (dandang)

• Waktu yang digunakan lebih singkat yaitu kurang lebih 30 menit

Cara kerja otoklaf : otoklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan

udara keluar ( adanya udara akan menyebabkan penyeterilan berkurang ).

Macam-macam otoklaf :

a) Otoklaf berdinding satu

Pengusiran udara agak sulit kerena udara lebih berat dari uap air. Udara akan

keluar melaluiventil yang terbuka setelah keluar aliran uap air dengan suhu 980C

dengan kencangnya selama 2 menit.

b) Otoklaf berdinding dua

Uap air masuk dari bagian atas dan udara keluar dari bagian bawah.

Ditunjukan dengan gelombang yang keluar dari ujung pipa karet dalam air.

d. Sterilisasi dengan penyaringan

Dapat dilakukan dengan menggunakan :

• Dengan sinar ultra violet ( UV )

Sinar UV dapat membunuh mikroba patogen, spora, virus, jamur, serta ragi.

Sinar UV dapat bekarja efektif jika langsung disinari pada bahan yang akan

disterilkan.

2

Page 3: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

• Dengan sinar gamma

Digunakan isotof radioaktif misalnya kobalt 60. Keuntungan yang

akan disterilkan adalah dapat disterilkan oleh wadah/kemasan.

• Dengan sinar X dan sinar katoda

Sinar X dan elektron-elektronnya dengan intensitas tinggi mempunyai sifat

mematikan bakteri.

Bahan yang tidak panas seperti serum, darah, toksin, dan lain- lain

disterilkan dengan menggunakan penyaring bakteri seperti :

Berkefeld filter penyaringan bakteri yang terbuat dari tanah

diatome

Chamderland filter penyaringan bakteri porselin.

Gertz filter penyaringan bakteri dari bahan abses.

Tujuan sterilisasi

Untuk membersihkan/membebaskan suatu alat dan bahan yang akan digunakan

dari mikroba patogen dan apatogen, baik dalam bentuk vegetatif atau spora.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam sterilisasi adalah :

1. Alat :

Petri dish

Pipet volume + karet pipet

Kapas

Kertas cakram

2. Bahan :

Nutrient agar (NA)

Nutrien Broth (NB)

Pepton Dilution Fluid (PDF)

Laktosa Broth ( LB)

Plate Count Agar (PCA)

Muller Hitton Agar (MHA)

Aquadest steril

3

Page 4: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

Cara sterilisasi

1. Alat :

Siapkan semua alat yang disterilkan, diantaranya pipet volume, petri dish,

Erlenmeyer, dan lain- lain.

Bungkus pipet volume dan petri dish dengan kertas santai tertutup rapat .

Tutup mulut erlenmeyer dengan kapas hingga tertutup rapat.

Masukkan karet pipet kedalam kantong kertas.

Masukkan kertas cakram kedalam kantong kertas.

2. Bahan :

Setelah semua media dibuat terlebih dahulu, lalu dibungkus dengan kertas

sampai rata dan ikat dengan kaaret lalu dimasukkan kedalam otoklaf.

Kesimpulan

Sterilisasi merupakan suatu proses kimia atau fisika yang dapat membunuh semua

bentuk kehidupan bakteri terutama mikroorganisme.

4

Page 5: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

BAB IIPEMBUATAN MEDIA

Media adalah suatu materi substansi yang terdiri dari campuran nutrient atau zat

makanan yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba. Dalam laboraturium media

mempunyai dua fungsi untuk isolasi dan penanaman mikroba untuk uji sifat fisiologi dan

biokimia mikroba.

Keperluan dasar suatu media pembenihan :a. Sumber energi

b. Sumber karbon

c. Sumber nitrogen

d. Garam-garam

e. pH yang cocok 7,2 - 7,6

f. Faktor pertumbuhan

Sifat media pembenihan ideala. Memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami bakteri

b. Pertumbuhan harus cepat

c. Murah

d. Mudah dibuat kembali

e. Mampu memperlihatkan sifat khas mikroba yang diinginkan

Jenis-jenis media

a. Media Cair

Digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebar ke media padat. Tidak

cocok untuk isolasi kuman, juga tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman.

Contoh media cair :

1. Nutrient Broth (kaldu gizi)

2. Pepton Dilution Fluid

3. Lactose Broth

5

Page 6: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

4. Mac Conkey Broth

Pepton merupakan protein yang diperoleh dari peruraian enzim hidrofilik seperti

pepsin, tripsin, papain. Pepton mengandung nitrogen dan bekerja sebagai larutan

penyangga. Beberapa kuman atau bakteri dapat tumbuh dalam larutan pepto 1%. Zat

yang terkandung dalam pepton adalah proteosa, polipeptida dan asam amino.

b. Media Padat

Digunakan untuk mempelajari koloni bakteri penting untuk isolasi bakteri untuk

memperoleh biakan murni. Contoh media padat yaitu nutrient agar.

c. Media Khusus

Digunakan untuk pengayaan media selektif, media indikator dll. Media diperkaya

yaitu media dasar yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan organisme

tertentu dan diberikan zat penghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan.

Bahan - bahan a. Nutrein Agar (NA) Agar Miring, Agar Tegak

b. Nutrein Broth (NB) Media Cair

c. Pepton Dilutio Fluid (PDF) Pengencer

d. Lactose Broth (LB) MPN Coliform

e. Plate Count Agar (PCA) ALTB (Alat Lempeng Total Bakteri)

f. Muller Hitton Agar (MHA) kepekatan Antibiotik

g. Aquadest steril

Alat - alat 1. Erlenmeyer

2. Beker

3. Tabung Reaksi

4. Petri dist

5. Pengaduk kaca

6. Lampu spritus

7. Kapas

8. Cakram

6

Page 7: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

Perhitungan penimbangan1. Pepton 1% dalam 300 ml aqua

300 ml x 1 gram = 3 gram

1000 ml

2. Nutrien Agar (NA) gram dalam 1 aqua untuk 300 ml

NaCl = 300 ml x 0,5 % = 1,5 gram

3. Nutrien Broth (NB) 8 gram dalam aqua untuk 100 ml

100 ml x 8 gram = 0,8 gram

1000 ml

4. Plate Count agar (PCA) 23 gram dalam 1 liter aqua untuk 350 ml

350 ml x 23 gram = 8,150 gram

1000ml

5. Muller Hitton Agar (MHA) 35 gram dalam aqua 1 liter untuk 300 ml

300 ml x 35 gram = 10,5 gram

1000 ml

Penimbangan 1. PDF = 3 gram tambahkan aqua ad 300 ml

2. Na = 6,9 gram tambahkan aqua ad 300 ml + NaCl 1,5 gram

3. NB = 0,8 gram tambahkan aqua ad 100 ml

4. MHA = 10,5 gram tambahkan aqua ad 300 ml

5. PCA = 8,150 gram tambahkan aqua ad 300 ml

Pembuatan1. PDF ( Pepton Dilution Fluid )

• Timbang pepton sebanyak 3 gram larutkan kedalam aqua ad 300

ml lalu masukan kedalam tabung sebanyak 9 tabung setiap 9 tabung 9 ml

• Tutup rapat tabung dengan menggunakan kapas

• Sterilisasi dengan uap bertekanan atau otoklaf

2. NA ( Nutrient Agar )

• Larutkan nutrient Agar + NaCl dalam aqua ad 300 ml di

dalam erlemeyer panaskan kemudian aduk dengan kaca

pengaduk ada warna jenih

7

Page 8: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

• Tutup rapat erlemeyer dengan kapas

• Sterilisasi dalam otoklaf

3. NB ( Nutrient Broth)

• Larutkan dalam aqua ad 100 ml aduk ad homogen

• Masukkan dalam tabung 9 ml

• Sterilisasi dalam otoklaf

4. LB ( Lactosa Broth )

• Timbang 2 gram brroth + 2,5 gram lactosa dilarutkan dengan aqua

ad 250 ml dalam erlemeyer aduk ad homogen

• Masukkan durham ke dalam tabung reaksi lalu masukkan larutan

LB sebanyak 27 tabung setiap tabung 9 ml

• Hilangkan gas atau udara yang terdapat dalam durham

• Tutup rapat tabung reaksi dengan kapas

• Sterilisasikan dalam otoklaf

5. PCA ( Plate Caunt Agar )

• Timbang PCA larutkan dalam aqua ad 350 ml dalam erlemeyer

panaskan di atas lampu spiritus aduk dengan pengaduk kaca ad

jernih

• Tutup rapat erlemeyer dengan kapas

• Sterilisasikan dalam otoklaf

6. MHA ( Muller Hitton Agar )

• Larutkan MHA dalam aqua ad 300 ml dalam erlemeyer

panaskan di atas lampu spiritus aduk ad jernih

• Tutup rapat erlemeyer dengan kapas

• Sterilisasikan dalam otoklaf

7. Aquadest

• Masukkan dalam tabung kemudian sterilisasikan dalam otoklaf

8

Page 9: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

BAB IIICARA – CARA PEMBIAKAN

Tujuan• Mengetahui bahwa sifat bahan dapat di pakai untuk

membantu identifikasi bakteri

Mengetahui pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri

Mengetahui jenis-jenis koloni

Bahan-bahan• Biakan Bakteri :

- Staphyloccocus Aurius

- Bacillus Subtilis

- E. Coli

• NA Agar miring dan agar tegak

• NB Media cair

Alat-alat• Tabung reaksi

• Sengkelit oase

• Pinset

• Lampu spiritus

• Kaki tiga

• Inkubator

Cara Kerja1. Sterilkan sengkelit

2. Buka tabung yang berisi bakteri sterilkan, ambil bakteri yang akan dibiakan

panaskan mulut tabung tutup rapat

9

Page 10: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

3. Masukkan bakteri yang akan di biakan dalam media yang steril secara zig- zag

pada agar miring, aduk bila medi cair, tusukan sengkelit pada agar tegak

4. Tutup kembali setelah di panaskan dengan kapas

5. sterilkan sengkelit setiap media yang baru

6. Masukkan dalam inkubator 370C selama kurang lebih 24 jam

.

Agat tegak Agar miring Media cair

Hasil percobaan :

BS ST EC Agar miring

jernih keruh

EC EC Agar tegak Media cair

10

Page 11: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

BAB IVMPN COLIFORM DAN

ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI

TujuanUntuk menghitung jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam tiap gram ataupun

ml sampel jamu, makanan, dan minuman.

Bahan

Sampel :

1. Jamu : Jamu olahraga ( jamu jago)

2. Makanan : Wafer tanggo

3. Minuman : Granita kopi susu

PDF ( Pepton Dissolution Fluid)

PCA ( Plate Count Agar)

Alat- alat

1. Pipet ukur

2. tabung reaksi

3. Erlenmeyer

4. Lampu spiritus

5. Kaki tiga

Cara kerja1. Jamu

Siapkan tabung pengencer yang berisi 9 ml pepton atau PDF tutup rapat dengan kapas

lalu sterilkan.

Masukkan 7 gram jamu bubuk ( jamu olahraga) ke dalam 70 ml PDF kedalam Erlenmeyer

yang sudah steril hasilnya merupakan pengencer 10¯1. Masukkan ke dalam LB Durham

sebanyak 1 ml.

11

Page 12: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

PDF 1 ml 1 ml 1 ml

• PDF 9 ml 1 ml dari pengenceran 10¯1 sebagai pengencer 10¯2 kemudian

masukkan ke dalam tabung LB Durham sebanyak 1 ml

PDF 1 ml 1 ml 1 ml

• PDF 9 ml ditambahkan 1 ml dari pengencer 10¯2 sebagai pengencer 10¯3 lalu

masukkan dalam tabung LB Durham 10¯3 dan dua petri dish yang telah steril

sebanyak 1 ml untuk petri dish tambahkan PCA secukupnya goyangkan ad rata.

1ml + PCA 1ml+ PCA

PDF 1 ml 1 ml 1 ml

• PDF 9 ml ditambahkan 1 ml dari pengencer sebagai pengencer

masukkan dalam petri dish sebanyak 1 ml tambahkan PCA secukupnya

goyangngkan ad rata.

1ml + PCA 1ml + PCA

PDF

12

Page 13: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

• PDF 9 ml ditambahkan i ml dari pengencer sebagai pengencer masukkan

dalam petri dish sebanyak imltambahkan PCA secukupnya ad rata.

PDF 1ml + PCA 1ml + PCAHASIL PENGAMATAN MPN Coliform Jamu

Pengenceran 10¯1 10¯2 10¯3

Jumlah gelembung 1 1 0

MPN Coliform Jamu : 7 MPN per gram/ml

ALTB Jamu

PerhitunganALTB Jamu : 46+50 = 48 x 103 = 4,8 x 104 cfu/g or ml

2

2. Makanan• Masukkan 10 gram wafer tanggo tambahkan PDF ad 100 ml ke dalam

erlemeyer yang sudah sebagai hasilnya merupakan pengencer 10-1 lalu masukkan ke

dalam 3 tabung LB Durham dan 2 petri dish sebanyak 1 ml, untuk petri dish

tambahkan PCA secukupnya goyang ad rata.

1 ml + PCA 1 ml+ PCA

PDF 1 ml 1 ml 1 ml• PDF 9 ml tambahkan pengencer 10-1 masukkan ke dalam 3 tabung LB durham

dari 2 petri dish sebanyak 2 ml tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya

goyang ad rata.

13

Pengencer 10¯3 10¯4 10¯5

Jumlah koloni4650

TNTCTNTC

TNTCTNTC

Page 14: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

1 ml+ PCA 1 ml+PCA PDF 1 ml 1 ml 1 ml

• PDF 9 ml ditambah pengencer 10-2 1 ml sebagai pengencer 10-3 masukkan

dalam 3 tabung LB durham dan 2 petri dish sebanyak 1 ml tambahkan PCA untukn

petri dish secukupnya goyang ad rata.

1 ml + PCA 1ml+PCA

PDF 1 ml 1 ml 1 ml • Tabung LB durham dan petri dish yang sudah diberi pengencer di masukkan

incubator selama 24 jam pada suhu 370C.

HASIL PENGAMATANMPN Coliform Makanan

Pengencer 10-1 10-2 10-3

Jumlah gelembung 0 1 1MPN Coliform Makanan : 3 MPN per gram/ml

Pengencer 10-1 10-2 10-3

Jumlah Koloni 220210

124TNTC

48293

Perhitungan ALTB Makanan : 220+210 = 215 x 101 = 2,2 x 103 cfu/g or ml

2

3. Minuman• Masukkan minuman kopi susu ke dalam 3

tabung LB Durham dan 2 patri dish sebanyak 1 ml sebagai pengencer 100

tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya goyangkan ad rata.

1ml+PCA 1ml+PCA

14

Page 15: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

PDF 1 ml 1 ml 1 ml

• PDF 9 ml tambahkan pengencer 100

sebagaai pengencer 10-1 masukkan ke dalam 3 LB Durham dan 2 petri dish

sebanyak 1 ml tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya goyang ad rata.

1ml+PCA 1ml+PCA PDF 1 ml 1 ml 1 ml

• PDF 9 ml tambahkan pengencer 10-1

sebagai pengencer 10-2 masukkan dalam 3 tabung LB Durham dan 2 petri dish

sebanyak 1 ml tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya goyang ad rata.

1 ml+ PCA 1ml+PCA

PDF 1 ml 1 ml 1 ml

HASIL PENGAMATAN :

MPN Coliform Minuman Pengencer 100 10-1 10-2

Jumlah gelembung 1 0 1

MPN Coliform Minuman : 7 MPN per gram/ml

ALTB MinumanPengencer 100 10-1 10-2

Jumlah koloni 176196

69TNTC

TNTCTNTC

Perhitungan :ALTB Minuman : 176+196 = 191 x 100 = 1,9 x 102 cfu/g or ml

2

Kesimpulan

15

Page 16: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

Makanan, minuman, dan jamu yang sudah diincubasi selama 24 jam tidak terdapat

gelembung dari makanan, minuman, dan jamu tersebut menandakan bahwa tidak ada bakteri

di dalamnya. Tapi kalau seandainya bakteri itu tumbuh berarti terdapat gelembung.

BAB VKEPEKAAN BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK

Tujuan

Mengetahui metode untuk memeriksa kepekaan bakteri terhadap beberapa

antibiotic.

Bahan-bahan

1. Bakteri

- Bacillus Subtilis

- E. Coli

- Staphylococus Aureus

2. Antibiotik

- Amoxilyn

- Ampicillin

- Tetracyclin

3. Lempeng Agar atau MHA

4. Aquadest Steril

Alat-alat

- Sengkelit

- Cakram Antibiotic

- Petri dish

16

Page 17: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

- Pinset

- Kapas Uap Steril

- Lampu Spiritus

- Kaki tiga

Cara Kerja

1. Sterilisasi pinset lalu buka tutup tabung yang berisi bakteri, sterilisasi tabung, ambik

kapas dan usapkan pada MHA di petri dish secara merata

2. Kemudian sterilisasi kembali pinset masukkan ke dalam tabung yang mengandung

antibiotik.

3. Masukkan kertas saring yang mengandung antibiotic letakkan ditengah media yang

telah dioles bakteri.

Hasil Pengamatan

1. Bacillus subtilis

Amoxilyn Amphicylin Tetracyclin

Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm

2. E.Coli

Amoxilyn Amphicylin Tetracyclin

17

Page 18: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm

3 Staphyloccus Aureus

Amoxilyn Amphicylin Tetracyclin

Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm

Kesimpulan

Lempeng agar telah disebarkan bakteri lalu diberikan kertas saring yang

menagandung antibiotik dibagian tengah lempeng tidak ditumbuhi bakteri karena dihambat

oleh antibiotik yang diberikan, besarnya daerah hambatan tergantung dari pada banyaknya

antibiotik yang diberikan semakin banyak antibiotik yang diberikan semakan besar daerah

hambatannya terhadap bakteri.

Dari pengamatan kami antibiotik yang mempunyai hambatan yang paling besar

adalah amoxylin karena kami menggunakan Amoxylin lebih banyak dari pada antibiotik

lainnya. Dibandingkan dengan Amphicylin ataupun Tetracyclin.

18

Page 19: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

BAB VISTERILISASI DESINFEKTAN

Tujuan

• Memahami pengaruh pemanasan terhadap pertumbuhan bakteri

• Memahami berbagai proses sterilisasi dan desinfektan dengan cara kimia

Bahan - bahan

• Lempeng agar atau NA

• Uang logam steril atau tidak steril

• Tangan steril dan tidak steril

• Rambut orang yang terbuka dan tertutup

• Bakteri yang dipanaskan dan yang tidak dipanaskan

Alat- alat

• 6 Petri dish

Cara kerja

Sampel uang logam steril dan tidak steril

• Ambil satu uang logam kotor tempelkan pada permukaan lempeng agar dalam

Petri dish.

• Ambil satu uang logam yang sudah disterilkan dengan alcohol letakkan pada

permukaan lempeng agar dalam Petri dish yang kedua.

• Masukkan dua Petri dish yang sudah diberi tanda atau label ke dalam

incubator selama 24 jam padasuhu 370 C.

b. Sampel tangan steril dan tidak steril

• Bersihkan tangan dengan antis kemudian tempelkan pada permukaan

lempeng agar hingga menimbulkan bekas tipis dalam Petri dish pertama.

19

Page 20: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

• Tempelkan tang yang tidak dibersihkan pada permukaan lempeng agar

hingga menimbulkan bekas tipis dalam Petri dish yang ke-2.

• Masukkan dua Petri dish yang sudah diberi tanda atau label ke dalam

incubator selama 24 jam padasuhu 370 C.

c. Sampel rambut orang terbuka dan tertutup

• Ambil satu helai rambut orang yang tertutup dan letakkan

pada permukaan lempeng agar dalam Petri dish pertama.

• Ambil satu helai rambut yang terbuka dan letakkan pada

permukaan lempeng agar dalam Petri dish yang ke-2.

• Masukkan dua Petri dish yang sudah diberi tanda atau

label ke dalam incubator selama 24 jam padasuhu 370 C.

Hasil pengamatan

Uang logam steril Uang logam yang tidak steril

Tangan yang steril Tangan yang tidak steril

Rambut yang tertutup Rambut yang terbuka

Kesimpulan

20

Page 21: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

• Pada rambut yang tertutup terdapat bakteri yang lebih

banyak dibanding bakteri yang terbuka, karena pada ranbut yang tertutup

keadaanya lembab, sehingga tumbhnya bakteri.

• Sampel yang sudah di keringkan mengandung bakteri yang

lebih sedikit dibandingkan sampel yang belum disterilkan.

BAB VIIPEWARNAAN GRAM

Tujuan

Untuk mengetahui bentuk dan warna bakteri.

• Untuk mengetahui tipe gram suatu bakteri

apakah gram positif atau negatif.

Bahan-bahan

Bakteri :

o Bacillus subtilis

o E.Coli

o Staphylococcus aureus

Alcohol

Aquadest steril

Larutan kristal violet

Cairan lugol

Larutan Fuchin

Minyak Imersi

Alat- alat

Sengkelit

Lampu spiritus

21

Page 22: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

Kaca objek

Pipet sterilKertas saring

Cover glass

Penjepit kayu

Mikroskop

Cara kerja

• Sterilisasi kaca objek dengan alcoholPanaskan sengkelit

masukkan ke dalam tabung biakan bakteri letakkan pada kaca objek aqauadest

steril 1-2 tetes hinggga terjadi suspensi rebarkan 1-2 cm

• Panaskaan diatas lampu kristal violet 1-2 tetes biarkan

selama 1 menit

• Cuci dengan air tambahkan dengan cairan lugol 1-2 tetes

biarkan selama 1 menit

• Cuci dengan alcohol sampai warna tidak mengalir lalu cuci

dengan air

• Tetesin dengan larutan fachsin biarkan 1-2 menit lalu cuci

dengan air

• Tetesi dengan minyak imersi 1-2 tetes tutup dengan cover

glass

• Amati dengan menggunakan mikroskop

Hasil pengamatan

Bacillus subtilis E. Coli Sta. Aureus

22

Page 23: mikrobiologi-2

Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada

Gram Positif (+) Gram Negatif (-) Gram Positif (+)

BAB VIIIKESIMPULAN

1. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan bakteri yang terdapat

pada jamu, makanan dan minuman.

2. Dapat diketahui bahwa pertumbuhan bakteri pada uang yang tidak steril, jari

kotor, rambut tertutup lebih cepat tumbuhnya bakteri dibandingkan dengan bakteri

pada uang steril, jari bersih, rambut terbuka.

3. Dapat diketahui ternyata kepekaan bakteri pada amoxillyn lebih besar

dibandingkan pada ampicillyn, sedangkan pada tetraciclyn kepekaan terhadap

bakteri jauh lebih kecil.

4. Pengujian dengan table MPN Coliform, dapat diketahui jumlah MPN gram/ml

pada jamu, makanan, dan minuman.

5. Setelah dilakukan pewarnaan pada bakteri dan diamati dengan mikroskop,

ternyata Escherchia coli (EC) berbentuk bulat dan berwarna ungu, sedangkan

Bacillus Subtilis (BS) dan Staphylococcus Aureus (ST) berbentuk panjang dan

berwarna merah.

23