mikrobiologi-2
description
Transcript of mikrobiologi-2
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
BAB ISTERILISASI ALAT
Sterilisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk membebaskan alat dan bahan dari
segala bentuk kehidupan mikroorganisme.
Dalam praktek sterilisasi dapat dapat dilakukan secara mekanis (penyaringan), secara
kimia (menggunakan desinfektan), dan secara fisik (pemanasan, oven, dan otoklaf).
Pemilihan cara sterilisasi tergantung pada jenis bahan (tahan panas, tidak tahan panas)
dan pada bentuk yang akan disterilkan (gas, cair, dan padat).
a) Stabilitas : sifat kimia, sifat fisika, dan struktur bahan obat tidak
boleh mengalami perubahan setelah proses sterilisasi.
b) Efektifitas : cara sterilisasi yang dipilih hendaknya memberikan hasil yang
maksimal dengan proses yang sederhana, cepat, dan
mudah.
Macam-macam sterilisasi
Dalam praktek, terdapat berbagai macam cara sterilisasi, diantaranya :
a. Sterilisasi pemijaran
Cara ini sederhana, cepat, dan efektif terhadap bahn dan alat yang disterilkan.
Sumber panasnya dapat menggunakan api gas tidak berwarna atau api dari lampu
spiritus. Syarat utama pada cara ini adalah seluruh permukaan alat harus berhubungan
langsung dengan api dan lama pembakaran kurang lebih 20 detik. Digunakan terutama
untuk sterilisasi kawat ose yang terbuat dari platina atau nikrome. Tekniknya dengan
membakar ose sampai pijjar 2-3 kali. Alat yang disterilkan harus tahan pemanasan
denan api langsung.
b. Sterilisasi dengan udara kering ( oven )
Oven umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti erlenmeyer,
tabung reaksi, petri dish,dan alat gelas lainnya. Temperatur dan waktu yang digunakan
tergantung dari jumlah alat yang akan disterilkan.
Ciri-ciri sterilisasi dengan oven :
• Yang digunakan adalah udara kering
1
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
• Proses mematikan mikroba adalah berdasarkan oksidasi O2
• Suhu yang digunakan lebih tinggi dari car sterilisasi lain ( 1700C )
• Digunakan untuk sterilisasi bahan dan alat yang tahan pemanasan
• Waktu yang dibutuhkan lebih lama antara 1-2 jam
c. Sterilisasi dengan uap bertekanan ( otoklaf )
Sterilisasi dengan otoklaf merupakan teknik sterilisasi yang paling efisien, sebab
dengan adanya uap panas bertekanan akan memperbesar penetrasi uap air ke dalam sel
mikroba sehingga terjadi koagulasi protein protoplasma yang mempercepat kematian
mikroba. Umumnya digunakan untuk sterilsasi media mikrobiologi, kapas kertas
maupun alat gelas tertentu.
Ciri-ciri sterilisasi dengan otoklaf :
Yang dipanaskan adalah air menjadi uap air
• Suhu yang digunakan lebih rendah maksimal 1160C (otoklaf) 1000C (dandang)
• Waktu yang digunakan lebih singkat yaitu kurang lebih 30 menit
Cara kerja otoklaf : otoklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan
udara keluar ( adanya udara akan menyebabkan penyeterilan berkurang ).
Macam-macam otoklaf :
a) Otoklaf berdinding satu
Pengusiran udara agak sulit kerena udara lebih berat dari uap air. Udara akan
keluar melaluiventil yang terbuka setelah keluar aliran uap air dengan suhu 980C
dengan kencangnya selama 2 menit.
b) Otoklaf berdinding dua
Uap air masuk dari bagian atas dan udara keluar dari bagian bawah.
Ditunjukan dengan gelombang yang keluar dari ujung pipa karet dalam air.
d. Sterilisasi dengan penyaringan
Dapat dilakukan dengan menggunakan :
• Dengan sinar ultra violet ( UV )
Sinar UV dapat membunuh mikroba patogen, spora, virus, jamur, serta ragi.
Sinar UV dapat bekarja efektif jika langsung disinari pada bahan yang akan
disterilkan.
2
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
• Dengan sinar gamma
Digunakan isotof radioaktif misalnya kobalt 60. Keuntungan yang
akan disterilkan adalah dapat disterilkan oleh wadah/kemasan.
• Dengan sinar X dan sinar katoda
Sinar X dan elektron-elektronnya dengan intensitas tinggi mempunyai sifat
mematikan bakteri.
Bahan yang tidak panas seperti serum, darah, toksin, dan lain- lain
disterilkan dengan menggunakan penyaring bakteri seperti :
Berkefeld filter penyaringan bakteri yang terbuat dari tanah
diatome
Chamderland filter penyaringan bakteri porselin.
Gertz filter penyaringan bakteri dari bahan abses.
Tujuan sterilisasi
Untuk membersihkan/membebaskan suatu alat dan bahan yang akan digunakan
dari mikroba patogen dan apatogen, baik dalam bentuk vegetatif atau spora.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam sterilisasi adalah :
1. Alat :
Petri dish
Pipet volume + karet pipet
Kapas
Kertas cakram
2. Bahan :
Nutrient agar (NA)
Nutrien Broth (NB)
Pepton Dilution Fluid (PDF)
Laktosa Broth ( LB)
Plate Count Agar (PCA)
Muller Hitton Agar (MHA)
Aquadest steril
3
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
Cara sterilisasi
1. Alat :
Siapkan semua alat yang disterilkan, diantaranya pipet volume, petri dish,
Erlenmeyer, dan lain- lain.
Bungkus pipet volume dan petri dish dengan kertas santai tertutup rapat .
Tutup mulut erlenmeyer dengan kapas hingga tertutup rapat.
Masukkan karet pipet kedalam kantong kertas.
Masukkan kertas cakram kedalam kantong kertas.
2. Bahan :
Setelah semua media dibuat terlebih dahulu, lalu dibungkus dengan kertas
sampai rata dan ikat dengan kaaret lalu dimasukkan kedalam otoklaf.
Kesimpulan
Sterilisasi merupakan suatu proses kimia atau fisika yang dapat membunuh semua
bentuk kehidupan bakteri terutama mikroorganisme.
4
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
BAB IIPEMBUATAN MEDIA
Media adalah suatu materi substansi yang terdiri dari campuran nutrient atau zat
makanan yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba. Dalam laboraturium media
mempunyai dua fungsi untuk isolasi dan penanaman mikroba untuk uji sifat fisiologi dan
biokimia mikroba.
Keperluan dasar suatu media pembenihan :a. Sumber energi
b. Sumber karbon
c. Sumber nitrogen
d. Garam-garam
e. pH yang cocok 7,2 - 7,6
f. Faktor pertumbuhan
Sifat media pembenihan ideala. Memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami bakteri
b. Pertumbuhan harus cepat
c. Murah
d. Mudah dibuat kembali
e. Mampu memperlihatkan sifat khas mikroba yang diinginkan
Jenis-jenis media
a. Media Cair
Digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebar ke media padat. Tidak
cocok untuk isolasi kuman, juga tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman.
Contoh media cair :
1. Nutrient Broth (kaldu gizi)
2. Pepton Dilution Fluid
3. Lactose Broth
5
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
4. Mac Conkey Broth
Pepton merupakan protein yang diperoleh dari peruraian enzim hidrofilik seperti
pepsin, tripsin, papain. Pepton mengandung nitrogen dan bekerja sebagai larutan
penyangga. Beberapa kuman atau bakteri dapat tumbuh dalam larutan pepto 1%. Zat
yang terkandung dalam pepton adalah proteosa, polipeptida dan asam amino.
b. Media Padat
Digunakan untuk mempelajari koloni bakteri penting untuk isolasi bakteri untuk
memperoleh biakan murni. Contoh media padat yaitu nutrient agar.
c. Media Khusus
Digunakan untuk pengayaan media selektif, media indikator dll. Media diperkaya
yaitu media dasar yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan organisme
tertentu dan diberikan zat penghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan.
Bahan - bahan a. Nutrein Agar (NA) Agar Miring, Agar Tegak
b. Nutrein Broth (NB) Media Cair
c. Pepton Dilutio Fluid (PDF) Pengencer
d. Lactose Broth (LB) MPN Coliform
e. Plate Count Agar (PCA) ALTB (Alat Lempeng Total Bakteri)
f. Muller Hitton Agar (MHA) kepekatan Antibiotik
g. Aquadest steril
Alat - alat 1. Erlenmeyer
2. Beker
3. Tabung Reaksi
4. Petri dist
5. Pengaduk kaca
6. Lampu spritus
7. Kapas
8. Cakram
6
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
Perhitungan penimbangan1. Pepton 1% dalam 300 ml aqua
300 ml x 1 gram = 3 gram
1000 ml
2. Nutrien Agar (NA) gram dalam 1 aqua untuk 300 ml
NaCl = 300 ml x 0,5 % = 1,5 gram
3. Nutrien Broth (NB) 8 gram dalam aqua untuk 100 ml
100 ml x 8 gram = 0,8 gram
1000 ml
4. Plate Count agar (PCA) 23 gram dalam 1 liter aqua untuk 350 ml
350 ml x 23 gram = 8,150 gram
1000ml
5. Muller Hitton Agar (MHA) 35 gram dalam aqua 1 liter untuk 300 ml
300 ml x 35 gram = 10,5 gram
1000 ml
Penimbangan 1. PDF = 3 gram tambahkan aqua ad 300 ml
2. Na = 6,9 gram tambahkan aqua ad 300 ml + NaCl 1,5 gram
3. NB = 0,8 gram tambahkan aqua ad 100 ml
4. MHA = 10,5 gram tambahkan aqua ad 300 ml
5. PCA = 8,150 gram tambahkan aqua ad 300 ml
Pembuatan1. PDF ( Pepton Dilution Fluid )
• Timbang pepton sebanyak 3 gram larutkan kedalam aqua ad 300
ml lalu masukan kedalam tabung sebanyak 9 tabung setiap 9 tabung 9 ml
• Tutup rapat tabung dengan menggunakan kapas
• Sterilisasi dengan uap bertekanan atau otoklaf
2. NA ( Nutrient Agar )
• Larutkan nutrient Agar + NaCl dalam aqua ad 300 ml di
dalam erlemeyer panaskan kemudian aduk dengan kaca
pengaduk ada warna jenih
7
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
• Tutup rapat erlemeyer dengan kapas
• Sterilisasi dalam otoklaf
3. NB ( Nutrient Broth)
• Larutkan dalam aqua ad 100 ml aduk ad homogen
• Masukkan dalam tabung 9 ml
• Sterilisasi dalam otoklaf
4. LB ( Lactosa Broth )
• Timbang 2 gram brroth + 2,5 gram lactosa dilarutkan dengan aqua
ad 250 ml dalam erlemeyer aduk ad homogen
• Masukkan durham ke dalam tabung reaksi lalu masukkan larutan
LB sebanyak 27 tabung setiap tabung 9 ml
• Hilangkan gas atau udara yang terdapat dalam durham
• Tutup rapat tabung reaksi dengan kapas
• Sterilisasikan dalam otoklaf
5. PCA ( Plate Caunt Agar )
• Timbang PCA larutkan dalam aqua ad 350 ml dalam erlemeyer
panaskan di atas lampu spiritus aduk dengan pengaduk kaca ad
jernih
• Tutup rapat erlemeyer dengan kapas
• Sterilisasikan dalam otoklaf
6. MHA ( Muller Hitton Agar )
• Larutkan MHA dalam aqua ad 300 ml dalam erlemeyer
panaskan di atas lampu spiritus aduk ad jernih
• Tutup rapat erlemeyer dengan kapas
• Sterilisasikan dalam otoklaf
7. Aquadest
• Masukkan dalam tabung kemudian sterilisasikan dalam otoklaf
8
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
BAB IIICARA – CARA PEMBIAKAN
Tujuan• Mengetahui bahwa sifat bahan dapat di pakai untuk
membantu identifikasi bakteri
Mengetahui pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri
Mengetahui jenis-jenis koloni
Bahan-bahan• Biakan Bakteri :
- Staphyloccocus Aurius
- Bacillus Subtilis
- E. Coli
• NA Agar miring dan agar tegak
• NB Media cair
Alat-alat• Tabung reaksi
• Sengkelit oase
• Pinset
• Lampu spiritus
• Kaki tiga
• Inkubator
Cara Kerja1. Sterilkan sengkelit
2. Buka tabung yang berisi bakteri sterilkan, ambil bakteri yang akan dibiakan
panaskan mulut tabung tutup rapat
9
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
3. Masukkan bakteri yang akan di biakan dalam media yang steril secara zig- zag
pada agar miring, aduk bila medi cair, tusukan sengkelit pada agar tegak
4. Tutup kembali setelah di panaskan dengan kapas
5. sterilkan sengkelit setiap media yang baru
6. Masukkan dalam inkubator 370C selama kurang lebih 24 jam
.
Agat tegak Agar miring Media cair
Hasil percobaan :
BS ST EC Agar miring
jernih keruh
EC EC Agar tegak Media cair
10
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
BAB IVMPN COLIFORM DAN
ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI
TujuanUntuk menghitung jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam tiap gram ataupun
ml sampel jamu, makanan, dan minuman.
Bahan
Sampel :
1. Jamu : Jamu olahraga ( jamu jago)
2. Makanan : Wafer tanggo
3. Minuman : Granita kopi susu
PDF ( Pepton Dissolution Fluid)
PCA ( Plate Count Agar)
Alat- alat
1. Pipet ukur
2. tabung reaksi
3. Erlenmeyer
4. Lampu spiritus
5. Kaki tiga
Cara kerja1. Jamu
Siapkan tabung pengencer yang berisi 9 ml pepton atau PDF tutup rapat dengan kapas
lalu sterilkan.
Masukkan 7 gram jamu bubuk ( jamu olahraga) ke dalam 70 ml PDF kedalam Erlenmeyer
yang sudah steril hasilnya merupakan pengencer 10¯1. Masukkan ke dalam LB Durham
sebanyak 1 ml.
11
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
PDF 1 ml 1 ml 1 ml
• PDF 9 ml 1 ml dari pengenceran 10¯1 sebagai pengencer 10¯2 kemudian
masukkan ke dalam tabung LB Durham sebanyak 1 ml
PDF 1 ml 1 ml 1 ml
• PDF 9 ml ditambahkan 1 ml dari pengencer 10¯2 sebagai pengencer 10¯3 lalu
masukkan dalam tabung LB Durham 10¯3 dan dua petri dish yang telah steril
sebanyak 1 ml untuk petri dish tambahkan PCA secukupnya goyangkan ad rata.
1ml + PCA 1ml+ PCA
PDF 1 ml 1 ml 1 ml
• PDF 9 ml ditambahkan 1 ml dari pengencer sebagai pengencer
masukkan dalam petri dish sebanyak 1 ml tambahkan PCA secukupnya
goyangngkan ad rata.
1ml + PCA 1ml + PCA
12
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
• PDF 9 ml ditambahkan i ml dari pengencer sebagai pengencer masukkan
dalam petri dish sebanyak imltambahkan PCA secukupnya ad rata.
PDF 1ml + PCA 1ml + PCAHASIL PENGAMATAN MPN Coliform Jamu
Pengenceran 10¯1 10¯2 10¯3
Jumlah gelembung 1 1 0
MPN Coliform Jamu : 7 MPN per gram/ml
ALTB Jamu
PerhitunganALTB Jamu : 46+50 = 48 x 103 = 4,8 x 104 cfu/g or ml
2
2. Makanan• Masukkan 10 gram wafer tanggo tambahkan PDF ad 100 ml ke dalam
erlemeyer yang sudah sebagai hasilnya merupakan pengencer 10-1 lalu masukkan ke
dalam 3 tabung LB Durham dan 2 petri dish sebanyak 1 ml, untuk petri dish
tambahkan PCA secukupnya goyang ad rata.
1 ml + PCA 1 ml+ PCA
PDF 1 ml 1 ml 1 ml• PDF 9 ml tambahkan pengencer 10-1 masukkan ke dalam 3 tabung LB durham
dari 2 petri dish sebanyak 2 ml tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya
goyang ad rata.
13
Pengencer 10¯3 10¯4 10¯5
Jumlah koloni4650
TNTCTNTC
TNTCTNTC
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
1 ml+ PCA 1 ml+PCA PDF 1 ml 1 ml 1 ml
• PDF 9 ml ditambah pengencer 10-2 1 ml sebagai pengencer 10-3 masukkan
dalam 3 tabung LB durham dan 2 petri dish sebanyak 1 ml tambahkan PCA untukn
petri dish secukupnya goyang ad rata.
1 ml + PCA 1ml+PCA
PDF 1 ml 1 ml 1 ml • Tabung LB durham dan petri dish yang sudah diberi pengencer di masukkan
incubator selama 24 jam pada suhu 370C.
HASIL PENGAMATANMPN Coliform Makanan
Pengencer 10-1 10-2 10-3
Jumlah gelembung 0 1 1MPN Coliform Makanan : 3 MPN per gram/ml
Pengencer 10-1 10-2 10-3
Jumlah Koloni 220210
124TNTC
48293
Perhitungan ALTB Makanan : 220+210 = 215 x 101 = 2,2 x 103 cfu/g or ml
2
3. Minuman• Masukkan minuman kopi susu ke dalam 3
tabung LB Durham dan 2 patri dish sebanyak 1 ml sebagai pengencer 100
tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya goyangkan ad rata.
1ml+PCA 1ml+PCA
14
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
PDF 1 ml 1 ml 1 ml
• PDF 9 ml tambahkan pengencer 100
sebagaai pengencer 10-1 masukkan ke dalam 3 LB Durham dan 2 petri dish
sebanyak 1 ml tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya goyang ad rata.
1ml+PCA 1ml+PCA PDF 1 ml 1 ml 1 ml
• PDF 9 ml tambahkan pengencer 10-1
sebagai pengencer 10-2 masukkan dalam 3 tabung LB Durham dan 2 petri dish
sebanyak 1 ml tambahkan PCA untuk petri dish secukupnya goyang ad rata.
1 ml+ PCA 1ml+PCA
PDF 1 ml 1 ml 1 ml
HASIL PENGAMATAN :
MPN Coliform Minuman Pengencer 100 10-1 10-2
Jumlah gelembung 1 0 1
MPN Coliform Minuman : 7 MPN per gram/ml
ALTB MinumanPengencer 100 10-1 10-2
Jumlah koloni 176196
69TNTC
TNTCTNTC
Perhitungan :ALTB Minuman : 176+196 = 191 x 100 = 1,9 x 102 cfu/g or ml
2
Kesimpulan
15
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
Makanan, minuman, dan jamu yang sudah diincubasi selama 24 jam tidak terdapat
gelembung dari makanan, minuman, dan jamu tersebut menandakan bahwa tidak ada bakteri
di dalamnya. Tapi kalau seandainya bakteri itu tumbuh berarti terdapat gelembung.
BAB VKEPEKAAN BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK
Tujuan
Mengetahui metode untuk memeriksa kepekaan bakteri terhadap beberapa
antibiotic.
Bahan-bahan
1. Bakteri
- Bacillus Subtilis
- E. Coli
- Staphylococus Aureus
2. Antibiotik
- Amoxilyn
- Ampicillin
- Tetracyclin
3. Lempeng Agar atau MHA
4. Aquadest Steril
Alat-alat
- Sengkelit
- Cakram Antibiotic
- Petri dish
16
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
- Pinset
- Kapas Uap Steril
- Lampu Spiritus
- Kaki tiga
Cara Kerja
1. Sterilisasi pinset lalu buka tutup tabung yang berisi bakteri, sterilisasi tabung, ambik
kapas dan usapkan pada MHA di petri dish secara merata
2. Kemudian sterilisasi kembali pinset masukkan ke dalam tabung yang mengandung
antibiotik.
3. Masukkan kertas saring yang mengandung antibiotic letakkan ditengah media yang
telah dioles bakteri.
Hasil Pengamatan
1. Bacillus subtilis
Amoxilyn Amphicylin Tetracyclin
Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm
2. E.Coli
Amoxilyn Amphicylin Tetracyclin
17
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm
3 Staphyloccus Aureus
Amoxilyn Amphicylin Tetracyclin
Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm Daerah hambatan cm
Kesimpulan
Lempeng agar telah disebarkan bakteri lalu diberikan kertas saring yang
menagandung antibiotik dibagian tengah lempeng tidak ditumbuhi bakteri karena dihambat
oleh antibiotik yang diberikan, besarnya daerah hambatan tergantung dari pada banyaknya
antibiotik yang diberikan semakin banyak antibiotik yang diberikan semakan besar daerah
hambatannya terhadap bakteri.
Dari pengamatan kami antibiotik yang mempunyai hambatan yang paling besar
adalah amoxylin karena kami menggunakan Amoxylin lebih banyak dari pada antibiotik
lainnya. Dibandingkan dengan Amphicylin ataupun Tetracyclin.
18
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
BAB VISTERILISASI DESINFEKTAN
Tujuan
• Memahami pengaruh pemanasan terhadap pertumbuhan bakteri
• Memahami berbagai proses sterilisasi dan desinfektan dengan cara kimia
Bahan - bahan
• Lempeng agar atau NA
• Uang logam steril atau tidak steril
• Tangan steril dan tidak steril
• Rambut orang yang terbuka dan tertutup
• Bakteri yang dipanaskan dan yang tidak dipanaskan
Alat- alat
• 6 Petri dish
Cara kerja
Sampel uang logam steril dan tidak steril
• Ambil satu uang logam kotor tempelkan pada permukaan lempeng agar dalam
Petri dish.
• Ambil satu uang logam yang sudah disterilkan dengan alcohol letakkan pada
permukaan lempeng agar dalam Petri dish yang kedua.
• Masukkan dua Petri dish yang sudah diberi tanda atau label ke dalam
incubator selama 24 jam padasuhu 370 C.
b. Sampel tangan steril dan tidak steril
• Bersihkan tangan dengan antis kemudian tempelkan pada permukaan
lempeng agar hingga menimbulkan bekas tipis dalam Petri dish pertama.
19
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
• Tempelkan tang yang tidak dibersihkan pada permukaan lempeng agar
hingga menimbulkan bekas tipis dalam Petri dish yang ke-2.
• Masukkan dua Petri dish yang sudah diberi tanda atau label ke dalam
incubator selama 24 jam padasuhu 370 C.
c. Sampel rambut orang terbuka dan tertutup
• Ambil satu helai rambut orang yang tertutup dan letakkan
pada permukaan lempeng agar dalam Petri dish pertama.
• Ambil satu helai rambut yang terbuka dan letakkan pada
permukaan lempeng agar dalam Petri dish yang ke-2.
• Masukkan dua Petri dish yang sudah diberi tanda atau
label ke dalam incubator selama 24 jam padasuhu 370 C.
Hasil pengamatan
Uang logam steril Uang logam yang tidak steril
Tangan yang steril Tangan yang tidak steril
Rambut yang tertutup Rambut yang terbuka
Kesimpulan
20
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
• Pada rambut yang tertutup terdapat bakteri yang lebih
banyak dibanding bakteri yang terbuka, karena pada ranbut yang tertutup
keadaanya lembab, sehingga tumbhnya bakteri.
• Sampel yang sudah di keringkan mengandung bakteri yang
lebih sedikit dibandingkan sampel yang belum disterilkan.
BAB VIIPEWARNAAN GRAM
Tujuan
Untuk mengetahui bentuk dan warna bakteri.
• Untuk mengetahui tipe gram suatu bakteri
apakah gram positif atau negatif.
Bahan-bahan
Bakteri :
o Bacillus subtilis
o E.Coli
o Staphylococcus aureus
Alcohol
Aquadest steril
Larutan kristal violet
Cairan lugol
Larutan Fuchin
Minyak Imersi
Alat- alat
Sengkelit
Lampu spiritus
21
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
Kaca objek
Pipet sterilKertas saring
Cover glass
Penjepit kayu
Mikroskop
Cara kerja
• Sterilisasi kaca objek dengan alcoholPanaskan sengkelit
masukkan ke dalam tabung biakan bakteri letakkan pada kaca objek aqauadest
steril 1-2 tetes hinggga terjadi suspensi rebarkan 1-2 cm
• Panaskaan diatas lampu kristal violet 1-2 tetes biarkan
selama 1 menit
• Cuci dengan air tambahkan dengan cairan lugol 1-2 tetes
biarkan selama 1 menit
• Cuci dengan alcohol sampai warna tidak mengalir lalu cuci
dengan air
• Tetesin dengan larutan fachsin biarkan 1-2 menit lalu cuci
dengan air
• Tetesi dengan minyak imersi 1-2 tetes tutup dengan cover
glass
• Amati dengan menggunakan mikroskop
Hasil pengamatan
Bacillus subtilis E. Coli Sta. Aureus
22
Mikrobiologi Akademi Farmasi Bhumi Husada
Gram Positif (+) Gram Negatif (-) Gram Positif (+)
BAB VIIIKESIMPULAN
1. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan bakteri yang terdapat
pada jamu, makanan dan minuman.
2. Dapat diketahui bahwa pertumbuhan bakteri pada uang yang tidak steril, jari
kotor, rambut tertutup lebih cepat tumbuhnya bakteri dibandingkan dengan bakteri
pada uang steril, jari bersih, rambut terbuka.
3. Dapat diketahui ternyata kepekaan bakteri pada amoxillyn lebih besar
dibandingkan pada ampicillyn, sedangkan pada tetraciclyn kepekaan terhadap
bakteri jauh lebih kecil.
4. Pengujian dengan table MPN Coliform, dapat diketahui jumlah MPN gram/ml
pada jamu, makanan, dan minuman.
5. Setelah dilakukan pewarnaan pada bakteri dan diamati dengan mikroskop,
ternyata Escherchia coli (EC) berbentuk bulat dan berwarna ungu, sedangkan
Bacillus Subtilis (BS) dan Staphylococcus Aureus (ST) berbentuk panjang dan
berwarna merah.
23