Mielitis Word

15
Definisi Mielitis transversa adalah kelainan neurologi yang disebabkan oleh peradangan sepanjang medulla spinalis baik melibatkan satu tingkat atau segmen dari medulla spinalis. Istilah mielitis menunjukkan peradangan pada medulla spinalis, trasversa menunjukkan posisi dari peradangan sepanjang medulla spinalis. Serangan inflamasi pada medulla spinalis dapat merusak atau menghancurkan mielin yang merupakan selubung serabut sel saraf. Kerusakan ini menyebabkan jaringan parut pada sistem saraf yang menganggu hubungan antara saraf pada medulla spinalis dan tubuh. 1 Mieliti transversa merupakan suatu gangguan neurologi yang disebabkan oleh kehilangan selubung mielin pada medulla spinalis, disebut juga sebagai demielinisasi. Demielinisai ini muncul secara idiopatik menyertai infeksi atau vaksinisasi, atau disebabkan multipel sclerosis. Salah satu teori mayor tentang penyebabnya adalah bahwa inflamasi immune-mediated adalah sebagai suatu hasil paparan terhadap antigen virus. Kelainannya berupa inflamasi melibatkan medulla spinalis pada kedua sisinya. Pada mielitis transversa akut,

description

transverse myelitis

Transcript of Mielitis Word

Page 1: Mielitis Word

Definisi

            Mielitis transversa adalah kelainan neurologi yang disebabkan oleh peradangan

sepanjang medulla spinalis baik melibatkan satu tingkat atau segmen dari medulla spinalis.

Istilah mielitis menunjukkan peradangan pada medulla spinalis, trasversa menunjukkan posisi

dari peradangan sepanjang medulla spinalis. Serangan inflamasi pada medulla spinalis dapat

merusak atau menghancurkan mielin yang merupakan selubung serabut sel saraf. Kerusakan

ini menyebabkan jaringan parut pada sistem saraf yang menganggu hubungan antara saraf

pada medulla spinalis dan tubuh.1

            Mieliti transversa merupakan suatu gangguan  neurologi  yang disebabkan  oleh

kehilangan selubung mielin pada medulla spinalis, disebut juga sebagai demielinisasi.

Demielinisai ini muncul secara idiopatik menyertai infeksi atau vaksinisasi, atau disebabkan

multipel sclerosis. Salah satu teori mayor tentang penyebabnya adalah bahwa inflamasi

immune-mediated adalah sebagai suatu hasil paparan terhadap antigen virus. Kelainannya

berupa inflamasi melibatkan medulla spinalis pada kedua sisinya. Pada mielitis transversa

akut, onset terjadi tiba – tiba dan progresif dalam beberapa jam dan atau beberapa hari. Lesi

dapat terjadi di setiap bagian dari medulla spinalis meskipun biasanya terbatas pada bagian

kecil saja. 2

Epidemiologi

Mielitis transversa dapat diderita oleh orang dewasa dan anak – anak baik pada semua

jenis kelamin maupun ras. Usia puncak insidens mielitis transversa terjadi antara umur 10-19

dan 30-39 tahun. Meskipun sedikit peneliti yang meneliti rata-rata insidensi tersebut,

diperkirakan sekitar 1400 kasus baru tiap tahun di diagnosa sebagai mielitis transversa di

amerika serikat. 2

Page 2: Mielitis Word

Etiologi

          Para peniliti tidak dapat menentukan secara pasti penyebab mielitis transvera.

Infalamasi yang menyebabkan kerusakan yang luas pada serabut saraf dari medulla spinalis

dapat disebabkan oleh infeksi viral, reaksi autoimun yang abnormal atau menurunnya  aliran

darah melalui pembuluh darah yang terletak pada medulla spinalis . mielitis tranversa dapat  

juga terjadi sebagai komplikasi dari syphilis, campak, penyakit lyme, dan beberapa vaksinasi

termasuk chichenpox dan rabies. Beberapa kasus yang penyebabnya tidak dapat diketahui

disebut idiopatik.

            Mielitis transversa sering terjadi setelah infeksi virus. Agent infeksi perkirakan

penyebab mielitis tranversa termasuk varicella zooster (  virrus yang menyebabkan

chickenpox dan shingella ), herpes simplek, sitomegalovirus, Epstein-Barr, influensa,

echovirus, human immunodeficiency virus ( HIV ), hepatiti A dan rubella. Mielitis transversa

juga dihubungkan denganbeberapa infeksi bakteri pada kulit, infeksi telinga tengah( otitis

media), dan Mycoplasma pneumoniae ( pneumonia bakterial ).

            Pada kasus mielitis transversa post infeksi, mekanisme sistem immun baik pada viral

atau infeksi bakteri tampaknya berperan penting dalam menyebabkan kerusakan saraf spinal.

Walaupun peneliti belum mengetahui secara tepat mekanisme kerusakan saraf spinal.

Rangsangan sistem immun sebagai respon terhadap infeksi menunjukkan bahwa suatu reaksi

autoimmune yang bertanggung jawab. Pada penyakit autoimun,  sistem imun yang secara

normal melindungi tubuh terhadap organisme,melakukan kesalahan dengan  menyerang

jaringan  tubuh sendiri yang menyebabkan inflamsi dan pada beberapa kasus merusak mielin

medulla spinalis. Mielitis transversa juga terdapat pada  beberapa penyakit autoimun seperti

systemic lupus erythematosus, Sindrom Sjogren's, dan sarcoidosis.  Kadang – kadang pada

Page 3: Mielitis Word

mielitis transversa akut yang berkembang dengan cepat sebagai tanda awal serangan dari

multipel sklerosis

            Beberapa kasus mielitis transversa disebabkan oleh malformai arteri-vena spinalis

( kelainan yang merubah aliran darah ) atau penyakit vaskuler seperti atherosklerosis yang

menyebabkan iskemik. Sehingga menurunkan kadar oksigen pada jaringan medulla spinalis.

Iskemik  dapat disebabkan perdarahan ( hemorragik ) dalam medulla spinalis,  pembuluh

darah yang menyumbat atau sempit, atau faktor lainnya. Pembuluh darah membawa oksigen

dan nutrisi ke jaringan  medulla spinalis dan membuang hasil metabolisme. Saat pembuluh

darah tersumbat atau menyempit dan  tidak dapat membawa sejumlah oksigen ke jaringan

medulla spinalis. Saat area medulla spinalis menjadi kekurangan oksigen atau  iskemik.  sel

dan serabut  saraf mulai mengalami perburukan secara  cepat. Kerusakan ini menyebabkan

inflamasi yang luas kadang – kadang menyebabkan mielitis transversa. 3

Patologi

Makroskopis pada medulla spinalis yang mengalami peradangan akan tampak edema,

hiperemi dan pada kasusberat terjadi perlunakan ( mielomalasia ).4 

Mikroskopis akan tampak pada leptomening tampak edema, pembuluh – pembuluh

darah yang melebar dengan infiltrasi perivaskuler dan pada medulla spinalis tampak

pembuluh darah yang melebar dengan infiltrasi perivaskuler ( limfosit / leukosit ) di

substansia grisea dan alba. Tampak pula kelainan degeneratif pada sel  - sel ganglia, pada

akson – akson dan pada selubung mielin, disamping itu tampak adanya hiperplasia dari

mikroglia. Traktus – traktus panjang disebelah atas atau bawah daripada segemen yang sakit

dapat memperlihatkan kelainan – kelainan degeneratif.5

Gambaran Klinis

Page 4: Mielitis Word

            Mielitis tranversa dapat terjadi secara akut ( terjadi dalam beberapa jam sampai

beberapa hari ) atau subakut ( terjadi dalam satu atau dua minggu ). Gejala awal umumnya

meliputi sakit pinggang didaerah yang terlokalisasi, parastesia yang mendadak ( perasaan

yang  abnormal seperti terbakar, gatal, tertusuk, atau perasaan geli) di  kaki, hilangnya

sensorik dan paraparesis ( kelemahan pada sebagian kaki). Paraparesis sering menjadi

paraplegia ( kelemahan pada kedua kaki dan pungung bagian bawah). Gangguan fungsi

kandung kemih dan buang air besar  sering terjadi. Beberapa penderita juga melaporkan

mengalami spasme otot, gelisah, sakit kepala, demam, dan hilangnya selera. Tergantung pada

segmen medulla spinalis yang terlibat, beberapa penderita mengalami masalah dengan sistem

respiratori. Dari beberapa gejala, muncul empat gejala klasik mielitis tranversa :

kelemahan otot atau paralisis kedua lengan atau kaki.

Nyeri

kehilangan rasa pada kaki dan jari – jari kaki  

Disfungsi kandung kemih dan buang air besar

Beberapa penderita mengalami tingkatan kelemahan yang bervariasi pada kaki dan

lengan. Pada awalnya penderita dengan mielitis tranversa terlihat bahwa mereka terasa berat

atau menyerat  salah satu kakinya  atau lengan mereka terasa lebih berat dari normal.

Pergerakan tangan dan kaki misalnya kekuatan dapat mengalami penurunan. Beberapa

minggu penyakit tersebut secara progresif berkembang menjadi kelemahan kaki secara

menyeluruh, akhirnya menuntut penderita untuk menggunakan suatu kursi roda.

            Nyeri adalah gejala utama pada kira- kira sepertiga hingga setengah dari semua

pendrita mielitis transvera. Nyeri terlokalisir di pinggang atau perasaan yang menetap seperti

tertusuk atau tertembak yang menyebar ke kaki, lengan atau badan .

Page 5: Mielitis Word

            Penderita juga mengalami gangguan sensorik seperti kebas ,perasaan geli, kedinginan

atau perasaan terbakar. Hampir 80 % penderita mielitis transversa mengalami kepakaan yang

tinggi terhadap sentuhan misalnya pada saat perpakaian atau sentuhan ringan dengan jari

menyebabkan ketidak nyamanan atau nyeri ( disebut allodinia ). Beberapa penderita juga 

mengalami pekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur atau suhu panas atau dingin1

Diagnosa dan diagnosa banding

          Mielitis transversa transversa harus dibedakan dari mielopati akibat kompresi medulla

spinalis ( baik karena neoplasme medulla spinalis instrinsik maupun ekstrinsik, ruptur diskus

intervertebralis akut ), infeksi epidural dan polineuritis pasca infeki akut ( sindroma guillain

barre ).4

  Mendiagnosa mielitis tranversa dengan pemeriksaan  riwayat perjalanan penyakit 

dan pemeriksaan fisik dan neurologi. Karena sering sulit untuk membedakan antara penderita

idiopatik dengan penderita yang mempunyai suatu penyakit, pemeriksa pertama sekali harus

menyingkirkan  penyebab tersebut. Bila dicurigai trauma medulla spinalis, harus dicari untuk

menyingkirkan lesi ( daerah yang mengalami kerusakan atau kelainan fungsional ) yang

menyebabkan penekanan medulla spinalis . lesi – lesi yang berpotensi menekan medulla

spinalis misalnya tumor, herniasi,bergesernya diskus, stenosis ( penyempitan  saluran yang

menahan medulla spinalis ) atau abses. Untuk menyingkirkan lesi dan memeriksa inflamasi

medulla spnalis. Penderita sering di MRI, suatu prosedur untuk melihat gambaran otak dan

medulla spinalis. Pemeriksa juga melakukan myelografi dimana menyuntikkan bahan

kedalam saluran dalam medulla spinalis. 3

            Pungsi lumbal dapat dilakukan pada mielitis transversa biasanya tidak didapati

blokade aliran likuor, pleoitosis moderat ( antara 20 – 200 sel/mm3 ) terutama jenis limposit,

protein sedikit meninggi ( 50 – 120 mg / 100ml) dan  kadar glukosa norma. Berbeda dengan

Page 6: Mielitis Word

sindroma gullain barre dimana djumpai peningkatan kadar protein tanpa diertai pleositosis.

Pada sindroma gullain barre, jenis kelumpuhan flakid serta pola gangguan sensibilitasnya di

sampaing mengenai kedua tungkai juga terdapat pada kedua lengan ( glove and stocking ).

Lesi kompresi medulla spinalis dapat dibedakan dari mielitis karena perjalanan penyakitnya

tidak akutsering didahului dengan nyeri segmental sebelum timbulnya lesi parenkim medulla

spinalis. Selain itu pada pungsi lumbal djumpai blokase aliran likuor dengan kadar protein

yang meningkat tanpa disertai adanya sel. Pemerikaan foto polos vertebra antero – posterior

dan lateral,mielografi dan sken tomografi akan lebih memastikan ada tidaknya lesi kompresi

medulla spinalis tersebut.4

            Test darah dilakukan untuk menyingkirkan bebrbagai penyakit lainnya seperti lupus

erithematosus sistemik, HIV, dan defisiensi vitamin B12 .pada   penderita mielitis transversa,

cairan cerebrospinal dalam medulla spinalis dan otak mengandung protein lebih tinggi dan

peningkatan leukosit yang mengindikasikan adanya infeksi.bila tidak ada penyebab yang

jelas dari test tersebut, penderita dianggap menderita mielitis transversa idiopatik.3

Pengobatan

Tujuan pengobatan pertama ditujukan untuk meredakan respon immun yang

disebabkan oleh trauma medulla spinalis. Pengobatan awal pada penderita mielitis tranversa

dengan pemberian steroid dosis tinggi secara intravena atau oral. Pada beberapa kasus,obat

immunosuppresent yang sangat kuat seperti cyclophosphamide boleh diberikan. Pada

beberapa penderita dengan mielitis transversa sedang dan berat diberikan steroid selama 5

sampai 7 hari. suatu prosedur yang disebut plasma exchange dapat digunakan. Prosedur ini

melibatkan memindahkan darah dari pasien, dan pemisahan ke dalam sel darah dan plasma

( cairan). Sel darah kemudian bercampur menjadi suatu pengganti cairan plasma buatan dan

Page 7: Mielitis Word

kembali ke pasien itu. karena sel –sel immun didalam plasma,ini secara efektif dapat

merusakkan sel imun pada tubuh, yang dapat membantu  mengatasi kerusakan mielin.6

Pemberian glukokortikoid atau ACTH , biasanya diberikan pada penderita yang

datang dengan gejala awitannya sedang berlangsung  dalam waktu 10 hari pertama atau bila

terjadi progresivitas defisit neurologik. Glukokortikoid dapat diberikan dalam bentuk

prednisolon oral 1 mg / kg berat badan / hari sebagai dosis tunggal selama 2 minggu lalu

secara bertahap dan dihentikan setelah 7 hari. Bila tidak dapat diberikan peroral dapat pula

diberikan metilprednisolon secara intravena dengan dosis 0,8 mg / kg/hari dalam waktu 30

menit. Selain itu ACTH dapat diberikan secara intramuskular dengan dosis 40 unit dua kali

perhari ( selama 7 hari ), lalu 20 unit dua kali sehari   ( selama 4 hari ) dan 20 unit dua kali

perhari ( selama 3 hari ) . untuk mencegah efek samping kortikosteroid, penderita diberi diet

rendah garam dan simetidin 300 mg 4 kali / hari atau ranitidin 150 mg 2 kali / hari. Selain itu

sebagai alternatif dapat diberikan antasida peroral.4

            Pengobatan mielitis tranversa diusahakan selama 6 bulan mulai dari serangan. Setelah

itu, sebaiknya upaya pengobatan lebih efektif diarahkan ke  rehabilitasi dan rehabilitasi harus

dimulai sedini mungkin untuk mengurangi kontraktur dan mencegah tromboemboli.

Nyeri atau dysesthesias ( perasaan gelisah, seperti terbakar, tertuk peniti atau jarum,

atau perasaan tersengat listrik) diobati dengan obat –obatan seperti gabapentin,

carbamazepine, nortriptyline, atau tramadol. Pengobatan yang lain  nyeri dan dysesthesias

adalah transcutaneous elecrical nerve stimulation disebut TENS terapi,Ini melibatkan

penggunaan dari suatu alat yang merangsang area nyeri  dengan suatu loncatan listrik yang

kecil sehingga mengganggu sensasi rasa nyeri.

Pemasangan kateter diperlukan karena adanya retensi urin dan untuk mencegah

terjadinya infeki raktus urinarius dilakukan irigasi dengan antieptik dan pemberian antibiotik

profilaksis ( trimetropin – sulfametoksasol ) 1 gram tiap malam. Konstipasi dan  dan retensi

Page 8: Mielitis Word

urin sering merupakan masalah pada penderita dengan mielitis transversa. Oxybutinin,

hyoscyamine, tolterodine, dan propantheline sering dapat mengobati beberapa masalah

kandung kemih pada penderita mielitis transversa. Pada saat terdapat retensi urin, rangsangan

nervus sakralis dapat membantu penderita mencegah pemakaiaan kateter berulang.Dulcolax,

senekot, dan bisacodyl dapat membantu memperbaiki konstipasi.4,6

Pencegahan dekubitus dilakukan dengan alih baring tiap 2 jam. Bila erjadi

hiperhidrosis dapat diberikan propantilinbromid 15 mg sebelum tidur. Disamping terapi

medikamentosa maka diet / nutrisi juga harus diperhatikan, 125 gra protein, vitamin dosis

tinggi dan cairan sebanyak 3 liter perhari dibutuhkan. Setelah masa akut berlalu maka tonus

otot mulai meninggi sehingga sering timbul spasme kedua tungkai, hal ini dapat diatasi

dengan pemberian baclofen 15-80 mg / hari, atau diazepam 3 – 4 kali 5 mg / hari.4

Prognosis

            Perbaikan dari mielitis tansversa biasanya dimulai antara 2 sampai 12 minggu dari

onset gejala dan mungkin berlangsung sampai 2 tahun. Bagaimanapun bila tidak ada

perbaikan dalam 3 – 6 bulan pertama, maka tidak dijumpai penyembuhan yang signifikan.

Sekitar sepertiga dari orang – orang yang terinfeksi mielitis transversa akan mengalami

penyembuhan yang sempurna dari gejala klinisnya, mereka kembali dapat berjalan normal

dan gejala yang minimal pada kandung kemih,buang air besar dan parastesia. Sertiga lainnya

mengalami perbaikan dan meninggalkan defisit neurologis seperti gaya berjalan yang spastik,

disfungsi sensorik dan sering kencing atau inkontinensia urin. Sepertiga lainnya tetap tidak

mengalami perbaikan sama sekali, mereka tetap dikursi roda atau berbaring ditempat tidur

dengan tergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Meskipun sulit

membuat prediksi  pada setiap kasus, para peneliti menyatakan bahwa onset gejala yang cepat

secara umum menghasilkan perbaikan yang jelek .

Page 9: Mielitis Word

Kebanyakan penderita hanya mengalami sekali episode gangguan meskipun jarang,

kasus rekuren atau relaps mileitis transvera dapat terjadi . beberapa pasien sembuh secara

sempurna kemudian mengalami relaps kembali. Pada kasus relaps . dokter akan menyelidi

kemungkinan penyebab seperti MS atau lupus erythematosus sistemik sejak penderita

mengalami releaps tersebut.1

DAFTAR PUSTAKA

1. National Institut of neurological disorder and stroke, myelitis trasversa dalam www.ninds.nih.gov/disorder/trasversemyeilitis.

2. Anonymous. transversa myelitis Dalam www.wikipedia.org/wiki/trasverse myelitis

3. Anonymous, mielitis tranversa Dalam  www.healthnewsflash.com/conditions/transverse_myelitis.htm

4. Harsono, dr. 2003. Mielitis transversa Dalam Kapita Selekta Neurologi, Gajah mada University press, Yogyakarta

5. Igusti Gede Ngoerah,dr,Prof. 1994. Mielitis Dalam Dasar – Dasar Ilmu Penyakit Saraf, Airlangga University Press, Surabaya

6. anonymous. Mielitis tranversa dalam www.answer.com/topic/transverse mielitis