MICROCONTROLLER-BASED INTENSITY METER DESIGN AS …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00641-sk...
Transcript of MICROCONTROLLER-BASED INTENSITY METER DESIGN AS …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00641-sk...
MICROCONTROLLER-BASED
INTENSITY METER DESIGN AS AN INSTRUMENT FOR DETECTING
STRONG EARTHQUAKE VIBRATION
Handoko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Daniel Karunia Wijaya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
dan
Darius Sandatinus Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak
Indonesia is a regoin that is frequently hit by earthquake dan tsunami, however the earthquake
measurement which is at BMKG (Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika) still using
foreign-made. This research purposes to make an intensitymeter that can measure earthquake’s
intensity and show it using Modified Mercalli Intensity (MMI) scale dan Peak Ground
Acceleration (PGA) into Liquid Crystal Display (LCD), so it can decrease production’s cost and
can be maintained the intensitymeter easily. The research is using methods of analysis and
design methods. System uses accelerometer with 0.05V error, acceleration value is converted
into MMI scale, and using ADC 10bit. Data is sent using GSM in sms form, GPS is generate to
location and time, dan recording data in Multimedia Card (MMC) using text format (*.txt) with
file system FAT16. Over all, intensitymeter has 5% error, 20 test and there is 1 data mistake.
Keyword : Gempabumi, Intensitimeter, Accelerometer, Microncontroller
1. Introduction
In this globalization era, the digital data storage media is more desirable than analog data
processing techniques. Storage techniques for quake magnitude committed by BMKG are stored
in analog by using a seismograph. The seismic wave that occurs as wave on a seismograph lines
that will be printed on rolls of paper as a data storage medium (www.bmkg.go.id).
Technique performed in the delivery of earthquake data is also done by hand. By using
data gathered after the earthquake occurred in the roll of paper. This is not efficient due to
lessrapid delivery of data to less rapid delivery of data. Looking at some of the problems
that appear above hence made a tool that can solve these problems. Tools to be made is an
earthquake detector which calculates the value of the acceleration experience by an earthquake
or a building point by using the accelerometer.
2. General Guidelines
The scope research includes analysis, design and implementation of a strong earthquake
detector based AVR ATMEGA1284. As for a discussion covering the following:
- Design
- Implementation
- Evaluation
Picture 1 – Design System
2.1. Design
AVR ATMEGA1284 processes value of accelerometer as an eartquake sensor
using internal ADC 10bit. GPS is used for generate potition and time when the
earthquake come, and LCD uses to show the data result. Data result is also sent using
Global System for Mobile Communocations (GSM) in sms form to certain cellphone,
every time there is any earthquake and data is recorded in Multimedia Card (MMC).
Data inside MMC is an text file (*.txt). MMC form is FAT16 which uses 1GB size.
2.2. Implementation
The language program uses C language with the compiler CodeVision 2.03.4
and downloader STK500. This measuremnt device will be placed at certain
point to measure the values of earthquake intensity, especially in buildings and dams,
as well as along the shoreline of an island.
2.3. Evaluation
Untuk menguji kestabilan alat pendeteksi gempabumi ini, dijalankan beberapa
pengujian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah dapat mengukur dengan tepat
dan benar. Pengujian dilakukan pada accelerometer, analog to digital converter, GSM,
GPS dan alat secara keseluruhan.
The First test is accelerometer MMA7361, measure offset voltage the
accelerometer in 0 – 360degree potition with 45degree index of increasing against
each axis. The result is 75% accuration. However to decrease the error, it is performed
recalibration in main program.
Picture 2 – test result 1
The second test is ADC, giving different voltage onto 3 ADC pin that is used
by accelerometer then show it on LCD and analyse it using formula. The result is 73%
accuration.
Picture 3 – test result ADC0
0.000.501.001.502.002.503.00
Tegangan
(Volt)
Sudut KemiringanAxis X Axis Y Axis Z
comp
The Thir
pare with tol
Tegangan
(Volt)
Tegangan
(Volt)
rd test is G
arance limit
0.000
2.000
4.000
1g
g(
)
0.000
2.000
4.000
1
gg
()
Pircture
Picture
GPS Gstar-2
s. The result
Picture
3 5 7Percobaan
3 5 7Percobaan
4 – test resu
5 – test resu
216, using
t is 100% ac
e 6 – test res
Te9 11
Teg9 11
ult ADC1
ult ADC2
data from 3
curation sinc
ult GPS
gangan Input
gangan Input
3 certain po
ce the data i
Tegangan Inp
Tegangan AD
Tegangan Inp
Tegangan AD
oints then
s valid.
put
C1
put
C2
The Forth test is GSM, where this test is count the time of sms is being sent
and recieved by recievers cellphone. The provider is Indosat IM3, and the recievers
are esia, flexi, mentari, as, simpati, xl that is in morning, afternoon, and evening. The
result have approximately 16 – 20 second and the shortest is mentari.
The Fifth test is the all over system test, compare the result from this device
and BMKG’s device. The result has 95% accuration.
Picture 7 – test result system
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Intensitas
Percobaan
Data Pengujian Intensitas
data alat pabrik
data alat penulis
3. Conclusion
Based on analysis result that is done between writer’s and industry’s intensitymeter, can be
concluded :
1. Cost for this devices can be reduced IDR 70M/device.
2. Accuration ADC is 72, 72%.
3. Accuration accelerometer is about 75%, with error 25%.
4. Approximation time sending sms is about 16 – 20 seconds.
5. The system accuration is 95% with dimension cms-2 convert into MMI scale.
References
[1] Romanchik, Dan. "n-d". “Seven tips for making better accelerometer measurements”.
Diperoleh (diakses tanggal 10-13-2011) dari http://www.tmworld.com/article/323656-
Seven_tips_for_making_better_accelerometer_measurements.php
[2] Anonim. 2010. Tilt measurement using a low-g 3-axis accelerometer. Tesis.
STMicroelectronics. Doc ID 17289 Rev 1.
[3] Anonim. "n-d". “Skala MMI (Modified Mercally Intensity)”. diperoleh (diakses tanggal 10-
07-2011) dari http:// bmkg.go.id/mmi.php
[4] Goldman, Ron. 2010. Using the SPOT Accelerometer. Application Note. Sun Oracle.
[5] Starlino. "n-d". “A Guide To Using IMU (Accelerometer and Gyroscope Devices) In
Embedded Applications. Diperoleh (diakses tanggal 10-13-2011)
http://www.starlino.com/imu_guide.html
[6] Axelson, J. (2006). USB Mass Storage: Designing and Programming Devices and
Embedded Hosts. Lakeview Research LCC, Madison.
[7] Kingsley-Hughes, K. (2005). Hacking GPS. Wiley Publishing, Inc., Indiana
[8] Yohannes Surya, LCD Gimana sih Kerjanya, www.yohannessurya.com
[9] Anonim. "n-d". "SMS Tutorial: Introduction to SMS Messaging". diakses dari
www.developer.com
[10] Barrnet, Richard. (2003). Embedded C Programming and the Atmel AVR. 1st
edition.Delmar learning. ISBN 1401812066.hal
[11] Anonim. "n-d". "Mobile technologies GSM". diakses dari www.etsi.org
PERANCANGAN (RANCANG BANGUN) INTENSITIMETER BERBASIS
MIKROKONTROLER SEBAGAI INSTRUMEN PENDETEKSI GETARAN
GEMPABUMI KUAT
Handoko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Daniel Karunia Wijaya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
dan
Darius Sandatinus Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak
Indonesia merupakan wilayah langganan gempabumi dan tsunami, namun alat untuk mendeteksi
gempabumi yang ada di BMKG (Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika) masih
menggunakan alat buatan luar negeri. Penelitian bertujuan membuat intensitimeter yang dapat
menampilkan besaran intensitas gempabumi dalam skala Modified Mercalli Intensity (MMI) dan
Peak Ground Acceleration (PGA) ke Liquid Crystal Display (LCD), dengan demikian bisa
mengurangi biaya produksi dan memudahkan pengguna alat intensitimeter jika terjadi kerusakan.
Penelitian menggunakan metode analisis dan metode perancangan. Sistem intensitimeter
menggunakan sensor accelerometer dengan tingkat error 0.05V, nilai percepatan (cms-2) diubah
ke satuan MMI, untuk digitizer digunakan ADC 10 bit. Data dikirimkan dengan menggunakan
GSM berupa sms, untuk mengetahui posisi alat, waktu dan tanggal menggunakan GPS, dan data
disimpan ke MMC dengan format file teks (*.txt) dengan sistem file FAT16. Secara keseluruhan
tingkat kesalahan alat adalah sebesar 5%, dari 20 percobaan ada 1 nilai yang tidak sesuai.
Keyword : Gempabumi, Intensitimeter, Accelerometer, Microncontroller
1. Pendahuluan
Di era globalisasi ini, media penyimpanan data digital lebih diminati daripada teknik
pengolahan data analog. Teknik penyimpanan besaran gempa dilakukan oleh BMKG (Badan
Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika) disimpan secara analog dengan menggunakan alat
Seismograf. Gelombang seismik yang terjadi tergambar sebagai garis gelombang pada
seismograf yang nantinya akan dicetak pada gulungan kertas sebagai media penyimpanan data
(www.bmkg.go.id).
Teknik yang dilakukan dalam penyampaian data gempa juga dilakukan dengan manual.
Dengan menggunakan pengumpulan data setelah gempa terjadi di dalam gulungan kertas. Hal ini
tidak effisien dikarenakan kurang cepatnya penyampaian data.
Melihat beberapa permasalahan yang muncul di atas maka dibuatlah alat yang dapat
memecahkan masalah-masalah tersebut. Alat yang akan dibuat adalah sebuah alat pendeteksi
gempa yang menghitung nilai percepatan yang dialami oleh suatu titik gempa ataupun sebuah
gedung dengan menggunakan accelerometer.
Alat ini berfungsi untuk penyimpanan data pergerakan gempa ke dalam media digital dan
memungkinkan mengirim data gempa lewat sms ke no telepon yang disimpan.
2. Methodology
Ruang lingkup dari penelitian mencakup analisa, perancangan dan implementasi alat
pendeteksi gempabumi kuat yang berbasis AVR ATMEGA1284. Adapun pembahasan yang
dilakukan meliputi sebagai berikut :
- Perancangan
- Implementasi
- Evaluasi
Gambar 1 – Rancangan Sistem
2.1. Perancangan
AVR ATMEGA1284 memproses nilai yang dihasil accelerometer sebagai
sensor gempabumi dengan menggunakan ADC 10bit internal. GPS dalam alat ini
dimanfaatkan untuk mengetahui keakurasian posisi dan waktu terjadi gempa, dan
LCD untuk menampilkan nilai hasil yang diproses. Data hasil proses juga dikirimkan
dengan menggunakan Global System for Mobile Communocations (GSM) berupa sms
ke ponsel tertentu, serta setiap terjadi gempabumi data disimpan di dalam Multimedia
Card (MMC). Data yang disimpan pada MMC merupakan file data gempabumi yang
berformat *.txt. Format MMC yang digunakan adalah FAT16 dengan ukuran MMC
yang digunakan adalah 1 GB.
2.2. Implementasi
Bahasa pemorgraman yang digunakan adalah bahasa C dengan bantuan
software compiler yang digunakan CodeVision versi 2.03.4 dan downloader yang
dipakai adalah STK500. Pendeteksi gempabumi ini akan diletakkan pada titik – titik
tertentu untuk diukur nilai intensitas gempabumi terutama pada gedung – gedung
bertingkat dan bendungan, serta di sepanjang garis pantai sebuah pulau.
2.3. Evaluasi
Untuk menguji kestabilan alat pendeteksi gempabumi ini, dijalankan beberapa
pengujian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah dapat mengukur dengan tepat
dan benar. Pengujian dilakukan pada accelerometer, analog to digital converter, GSM,
GPS dan alat secara keseluruhan.
Pengujian pertama yaitu pada accelerometer MMA7361, dengan mengukur
nilai tegangan pada saat accelerometer dimiringan dari 0 sampai 360derajat dengan
kenaikan 45derajat terhadap masing – masing axis. Hasilnya keakurasian
accelerometer adalah 75% pada masing – masing axis. Namun untuk mengurangi
error tersebut, dilakukan kalibrasi ulang pada program utama.
Gambar 2 – hasil pengujian 1
Pengujian kedua yaitu pada ADC, dengan memberi tegangan yang berbeda –
beda pada 3 pin ADC pada ATMEGA1284 yang akan digunakan sebagai input
0.000.501.001.502.002.503.00
Tegangan
(Volt)
Sudut KemiringanAxis X Axis Y Axis Z
accel
Hasil
lerometer lal
lnya adalah k
Tegangan
(Volt)
lu menampil
keakurasian
0.000
2.000
4.000
1
gg
()
lkannya ke L
3 ADC terse
Gambar 3 –
Gambar 4 –
3 5 7Percobaan
LCD dan me
ebut adalah
– hasil pengu
– hasil pengu
Te9 11
nganalisany
73%.
ujian ADC0
ujian ADC1
gangan Input
ya dengan pe
0
Tegangan Inp
Tegangan AD
erhitungan.
put
C1
pada
keaku
GPS.
berap
meng
as, si
adala
ment
Pengujian
3 titik yang
urasiannya a
Pengujian
pa lama sm
girim dari ala
impati, xl y
ah rata – ra
ari.
Tegangan
(Volt)
n ketiga ad
g ditentukan
adalah 100%
n keempat
ms dikirim d
at digunakan
yang diuji p
ata 16 – 20
0.000
2.000
4.000
1g
g(
)
Gambar 5 –
dalah GPS G
lalu dibandi
% karena sem
Gambar 6
adalah GSM
dan diterim
n Indosat IM
ada pagi, si
detik dan
3 5 7Percobaan
– hasil pengu
Gstar-216, d
ingkan deng
mua data m
6 – hasil peng
M, dimana p
a oleh pon
M3, sedangka
iang, dan m
yang memil
Teg9 11
ujian ADC2
dengan men
an batas tole
asih masuk
gujian GPS
pengujian in
nsel yang di
an yang ditu
malam hari.
liki waktu p
gangan Input
2
gambil data
eransi dari G
dalam batas
ni adalah m
ituju. Provi
uju esia, flex
Hasil dari p
paling singk
Tegangan Inp
Tegangan AD
a berulang
GPS. Hasil
s toleransi
menghitung
der untuk
xi, mentari,
perngujian
kat adalah
put
C2
Pengujian kelima adalah pengujian sistem secara keseluruhan, dengan
membandingkan hasil alat pendektsi ini dengan alat yang ada pada BMKG. Hasil
pengujian ini adalah memiliki keakurasian 95%.
Gambar 7 – hasil pengujian sistem keseluruhan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Intensitas
Percobaan
Data Pengujian Intensitas
data alat pabrik
data alat penulis
3. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis yang dilakukan pada pengambilan data alat penulis
dengan alat buat pabrikan yang memiliki fungsi sebagai intensitimeter, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah guna belanja alat sebagai intensitimeter yang dipesan
dari negeri China dapat berkurang sebanyak Rp 70 juta/ alat.
2. Tingkat keakurasian ADC yang digunakan adalah 72, 72%.
3. Sensor yang digunakan untuk pengukuran intensitas adalah accelerometer dengan tingkat
error rata-rata 25%.
4. Rata-rata waktu yang digunakan alat intensitimeter mengirim sms adalah 16 – 20 detik.
5. Untuk pengukuran alat intensimeter, keakurasian alat mencapai 95% dengan satuan cms-2
diubah ke intensitas MMI.
Daftar Pustaka
[1] Romanchik, Dan. "n-d". “Seven tips for making better accelerometer measurements”.
Diperoleh (diakses tanggal 10-13-2011) dari http://www.tmworld.com/article/323656-
Seven_tips_for_making_better_accelerometer_measurements.php
[2] Anonim. 2010. Tilt measurement using a low-g 3-axis accelerometer. Tesis.
STMicroelectronics. Doc ID 17289 Rev 1.
[3] Anonim. "n-d". “Skala MMI (Modified Mercally Intensity)”. diperoleh (diakses tanggal 10-
07-2011) dari http:// bmkg.go.id/mmi.php
[4] Goldman, Ron. 2010. Using the SPOT Accelerometer. Application Note. Sun Oracle.
[5] Starlino. "n-d". “A Guide To Using IMU (Accelerometer and Gyroscope Devices) In
Embedded Applications. Diperoleh (diakses tanggal 10-13-2011)
http://www.starlino.com/imu_guide.html
[6] Axelson, J. (2006). USB Mass Storage: Designing and Programming Devices and
Embedded Hosts. Lakeview Research LCC, Madison.
[7] Kingsley-Hughes, K. (2005). Hacking GPS. Wiley Publishing, Inc., Indiana
[8] Yohannes Surya, LCD Gimana sih Kerjanya, www.yohannessurya.com
[9] Anonim. "n-d". "SMS Tutorial: Introduction to SMS Messaging". diakses dari
www.developer.com
[10] Barrnet, Richard. (2003). Embedded C Programming and the Atmel AVR. 1st
edition.Delmar learning. ISBN 1401812066.hal
[11] Anonim. "n-d". "Mobile technologies GSM". diakses dari www.etsi.org