Mic Kancing

2
“Mic Kancing” adalah istilah awam (bahasanya orang Kediri) yang dipakai untuk menyebut Mic Kecil yang dipasang di baju imam masjid/mushola pada saat sholat. Dinamakan “Mic Kancing” karena biasanya pemasangannya dikancingkan di kerah baju sang Imam. Setiap Masjid atu Mushola pasti sangat memerlukan Mic jenis ini. Umumnya jenis Mic yang digunakan adalah “Condensor Microphone” yaitu rangkaian microphone dalam semikonduktor yang bekerjanya memerlukan supply arus listrik DC. Maka tak mengherankan jika Mic Kancing yang dijual di toko selalu dilengkapi baterei pada kotak kecil di ujungnya. Meskipun Mic jenis ini sangat mudah di beli di toko (harganya bervariasi mulai 80 ribu hingga ratusan ribu), tahukah teman2 bahwa sebenarnya Mic produksi “Toko” tersebut sebenarnya punya 2 kelemahan mendasar yaitu: Memerlukan Baterei. Karena sistem kerja Mic ini memerlukan supply arus listrik maka secara berkala harus “dibongkar’ untuk diganti batereinya jika baterreinya telah habis. Belum lagi adanya “stelan” yang tak stabil akibat berkurangnya arus baterei. Jadi, minimal setiap seminggu sekali potensiometer di Ampli harus disetel ulang (volume Mic diperbesar sedikit) karena semakin berkurangnya tingkat kepekaan Mic akibat semakin berkurangnya arus baterei. Terus terang pekerjaan “nyetel” ampli secara berkala ini cukup menjengkelkan. Tidak bisa diubah impedansinya. Impedansi suatu Mic menentukan tingkat kepekaan yang diinginkan. Kadangkala kita menginginkan kepekaan yang tinggi artinya dari jarak jauhpun suara sudah bisa tertangkap microphone (untuk keperluan rekaman misalnya). Namun kadangkala kita justru perlu Mic yang tidak begitu peka (saat situasi bising misalnya). Nah pada Mic built-up toko tidak menyediakan Potensiometer untuk mengatur tingkat kepekaan ini. Berawal dari 2 kelemahan di atas, maka saya mendesain model “Mic Kancing” yang: 1.Tanpa baterei 2.Bisa diatur tingkat kepekaannya Prinsipnya sebenarnya sederhana saja, yaitu: Memanfaatkan sistem umpan kolektor pada condensor mic. Kalau dibedah lebih lanjut, pada condensor mic sebenarnya terdapat satu Transistor penguat tipe NPN dengan sistem Emiter Grounded, umpan output diambil dari kaki Kolektor. Nah ada 2 jenis Mic Condensor, yaitu yang berkaki 2 dan berkaki 3. Jika berkaki 2, maka kaki yang nempel di dinding mic berarti kaki Negatif yang harus digrounded, kaki satunya adalah terminal Kolektor yang disambung ke output. Jika berkaki 3, maka output dan kolektor (ke tegangan positif) dipisahkan. Nah dengan memahami prinsip ini, maka saya mendesain by-pass dari Kolektor tersebut dengan sebuah Reistor 5K6 disambungkan ke kutup positip PSU dengan tujuan memberikan tegangan positif pada Condensor Mic, sehingga BATEREI pada Mic Kancing bisa dilepas karena sudah tidak difungsikan lagi. Menambahkan POTENSIOMETER antara Resistor dan Kolektor (atau kaki positif Mic) untuk mengatur besarnya tegangan yang diumpankan ke kolektor, yang akan berpengaruh pada tingkat kepekaan Mic.

Transcript of Mic Kancing

Page 1: Mic Kancing

“Mic Kancing” adalah istilah awam (bahasanya orang Kediri) yang dipakai untuk menyebut Mic Kecil yang dipasang di baju imam masjid/mushola pada saat sholat. Dinamakan “Mic Kancing” karena biasanya pemasangannya dikancingkan di kerah baju sang Imam. Setiap Masjid atu Mushola pasti sangat memerlukan Mic jenis ini.

Umumnya jenis Mic yang digunakan adalah “Condensor Microphone” yaitu rangkaian microphone dalam semikonduktor yang bekerjanya memerlukan supply arus listrik DC. Maka tak mengherankan jika Mic Kancing yang dijual di toko selalu dilengkapi baterei pada kotak kecil di ujungnya. Meskipun Mic jenis ini sangat mudah di beli di toko (harganya bervariasi mulai 80 ribu hingga ratusan ribu), tahukah teman2 bahwa sebenarnya Mic produksi “Toko” tersebut sebenarnya punya 2 kelemahan mendasar yaitu:Memerlukan Baterei. Karena sistem kerja Mic ini memerlukan supply arus listrik maka secara berkala harus “dibongkar’ untuk diganti batereinya jika baterreinya telah habis. Belum lagi adanya “stelan” yang tak stabil akibat berkurangnya arus baterei. Jadi, minimal setiap seminggu sekali potensiometer di Ampli harus disetel ulang (volume Mic diperbesar sedikit) karena semakin berkurangnya tingkat kepekaan Mic akibat semakin berkurangnya arus baterei. Terus terang pekerjaan “nyetel” ampli secara berkala ini cukup menjengkelkan.Tidak bisa diubah impedansinya. Impedansi suatu Mic menentukan tingkat kepekaan yang diinginkan. Kadangkala kita menginginkan kepekaan yang tinggi artinya dari jarak jauhpun suara sudah bisa tertangkap microphone (untuk keperluan rekaman misalnya). Namun kadangkala kita justru perlu Mic yang tidak begitu peka (saat situasi bising misalnya). Nah pada Mic built-up toko tidak menyediakan Potensiometer untuk mengatur tingkat kepekaan ini.Berawal dari 2 kelemahan di atas, maka saya mendesain model “Mic Kancing” yang:1.Tanpa baterei2.Bisa diatur tingkat kepekaannyaPrinsipnya sebenarnya sederhana saja, yaitu:Memanfaatkan sistem umpan kolektor pada condensor mic. Kalau dibedah lebih lanjut, pada condensor mic sebenarnya terdapat satu Transistor penguat tipe NPN dengan sistem Emiter Grounded, umpan output diambil dari kaki Kolektor. Nah ada 2 jenis Mic Condensor, yaitu yang berkaki 2 dan berkaki 3. Jika berkaki 2, maka kaki yang nempel di dinding mic berarti kaki Negatif yang harus digrounded, kaki satunya adalah terminal Kolektor yang disambung ke output. Jika berkaki 3, maka output dan kolektor (ke tegangan positif) dipisahkan. Nah dengan memahami prinsip ini, maka saya mendesain by-pass dari Kolektor tersebut dengan sebuah Reistor 5K6 disambungkan ke kutup positip PSU dengan tujuan memberikan tegangan positif pada Condensor Mic, sehingga BATEREI pada Mic Kancing bisa dilepas karena sudah tidak difungsikan lagi.Menambahkan POTENSIOMETER antara Resistor dan Kolektor (atau kaki positif Mic) untuk mengatur besarnya tegangan yang diumpankan ke kolektor, yang akan berpengaruh pada tingkat kepekaan Mic.

Page 2: Mic Kancing

Skema lengkapnya sangat sederhana sekali seperti dapat dilihat di bawah ini:

Dengan komponen tambahan hanya 3 buah (yaitu Resistor, Kapasitor dan Potensiometer) yang harganya paling cuma 5 ribu, merakitnya pun cuma perlu waktu 10 menit saja, kita bisa mendapatkan Mic Kancing yang mengatasi 2 kelemahan utama yaitu:(1) tidak perlu lagi pakai baterei, (2) bisa diatur tingkat kepekaannya.Hanya saja karena rangkaian tersebut dipasang di dalam Amplifier maka diperlukan sedikit kerja tambahan “membongkar” Amplifier, yaitu memotong kabel dari jeck mic ke Pre Amp untuk disambungkan di Rangkaian dan melakukan solderan tambahan ke terminal di kutub positif PSU.