PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran...

155
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA-SISWI KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN IYOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Agustina Havui Batoq NIM: 121124037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP KEAKTIFAN

DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA-SISWI

KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN IYOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Agustina Havui Batoq

NIM: 121124037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu memberikan pertolongan dan petunjuk-Nya dalam setiap

langkah hidupku.

Kepada semua orang yang telah ikut membantu dan mendukung dalam penyusunan

skripsi ini, terutama kepada kedua orangtuaku

Ayah Yakobus Batoq,

Ibu Margareta Haran,

kedua adikku (Martinus Laing & Julius Lasah),

Yosep Ari Bowo yang selalu menjadi penyemangat,

Keluarga Bpk. Sarijan di Gunung Kidul,

Bude Ping dan Pakde Panus,

Pemerintah Kutai Barat,

Dosen Pembimbing,

Teman-teman seangkatan,

dan

semua keluarga yang mendukung dan mendoakanku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

v

MOTO

Cara terbaik untuk menemukan dirimu sendiri adalah dengan

kehilangan dirimu dalam melayani orang lain.

(Mahatma Gandhi)

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”

(Lukas 1: 37)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SISWA-SISWI KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN

IYOGYAKARTA.Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis

terhadap model pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang cenderung

pasif dan monoton sehingga para siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajar

mengajar Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Tantangan tersebut perlu diatasi

dengan model pembelajaran yang menarik. Salah satu model pembelajaran yang

bisa digunakan adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemericing terhadap keaktifan dan hasil

belajar Pendidikan Agama Katolik.

Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dalam Pendidikan

Agama Katolik merupakan suatu model pembelajaran yang khusus untuk

memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat bekerja sama, saling

membantu selama proses belajar. Sedangkan keaktifan adalah tindakan siswa

berinteraksi selama mengikuti proses belajar mengajar dan hasil siswa merupakan

nilai akhir yang diperoleh dari proses belajar Pendidikan Agama Katolik untuk

materi pokok tertentu.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara empirik maka peneliti

dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif berbentuk uji t (uji beda).

Populasi penelitian adalah siswa-siswi kelas V SD Kanisius Wirobrajan 1

Yogyakarta sebanyak 57 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu skala Likert. Dari uji validitas pertemuan pertama dan kedua terdapat 22 item

yang valid dengan hasil uji reliabilitas diperoleh Cornbarach Alpha pertemuan

pertama sebesar 0,770 dan kedua 0,802 yang berarti reliabilitas instrumen sangat

baik.

Hasil penelitian menunjukkan keaktifan siswa dengan nilai rata-rata (mean)

sebelum perlakuan 127,07 dan setelah perlakuan139,37. Hasil belajar siswa rata-

rata (mean) pertemuan pertama sebesar 73,16 dan pertemuan kedua sebesar 74,21.

Sedangkan untuk hasil uji paired sampel t-test pengaruh model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan belajar siswa yakni

10,704 dengan signifikansi 0,000 dan hasil belajar siswa yakni 12,298 dengan

signifikansi 0,000. Yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh terhadap

keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Katolik siswa-siswi kelas V SD

Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar

guru Pendidikan Agama Katolik menggunakan model pembelajaran kooperatif

Teknik kancing gemerincing yang bisa berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil

siswa dalam belajar Pendidikan Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis entitled THE EFFECT OF COOPERATIVE

LEARNING MODEL OF KANCING GEMERINCING TECHNIQUES TO THE

ACTIVENESS AND LEARNING OUTCOME OF STUDENTS IN 5TH

GRADE

OF KANISIUS WIROBRAJAN 1 ELEMENTARY SCHOOL

YOGYAKARTA.The writing of the thesis is motivated by the authors concerns in

the Catholic Religious Education Learning model in which the students are passive

and the method is monotonous so that the students are less active in teaching and

learning process in the Catholic Religious Education in school. The challenge

needs to be addresed by an interesting learning model. One of the learning model

that can be used is the cooperative learning model of kancing gemerincing

technique. Therefore, the thesis aims to identity the effect of cooperative learning

model of kancing gemerincing technique to the activeness and the learning

outcomes of students in the Catholic Religious Education.

The cooperative learning of kancing gemerincing in the Catholic Religious

Education is a special learning model to encourage learners to work together, help

each other through the learning process. While activeness is the action of students

interact for the learning process and student learning outcome is the final value

obtained from the learning process of Catholic Religious Education for certain

subject matter.

To prove the hypothesis empirically, the researcher uses quantitative

research in the form of t test (different test). The population of research is the

students in 5th

grade ofKanisius Wirobrajan1 elementary school Yogyakarta as

many as 57 respondents. The instrument used in this research is Likert scale. From

Validity test of first and second meeting there are 22 valid items with reliability test

results obtained Cornbarach Alpha first meeting of 0.770 and second 0.802 which

means excellent instrument reliability.

The results showed students' activity with mean (mean) before treatment

127,07 and after treatment 139,37. Average student learning outcomes (mean) first

meeting amounted to 73.16 and the second meeting amounted to 74.21. While for

paired test result of t-test the influence of cooperative learningof kancing

gemerincing technique to student learning activity that is 10,704 with significance

0,000. And student learning result that is 12.298 with significance 0,000 Which

means Ha accepted and Ho rejected. This means that the cooperative learning

model of kancing gemerincing technique affects the liveliness and learning

outcomes of Catholic Religious Education students in 5th

grade ofKanisius

Wirobrajan1 elementary school Yogyakarta. Therefore, the authors suggest that the

Catholic Religious Education teachers use the cooperative learning techniques of

kancing gemerincingbecause it could enhance and the learning outcomes of

students in the Catholic Religious Education

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab karena kasih-Nyalah

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA-SISWI KELAS V SD

KANISIUS WIROBRAJAN I, YOGYAKARTA.

Skripsi ini disusun dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis dengan sepenuh hati dan syukur mengucapkan terima kasih kepada:

1. F.X Dapiyanta, SFK, M. Pd, selaku dosen pembimbing I sekaligus dosen

pembimbing akademik yang selalu siap sedia memberikan dukungannya

dengan penuh kesabaran dalam memberikan koreksi saat bimbingan skripsi

sehingga penulis termotivasi, dan mendapat wawasan baru dalam

menyempurnakan skripsi ini sampai selesai.

2. Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd, selaku dosen penguji ke II yang telah

bersedia memberikan dukungan dan semangat, sehingga penulis mempunyai

semangat dalam menulis skripsi hingga selesai.

3. Dr. C. Putranto, SJ, selaku dosen penguji III yang bersedia meluangkan

waktu bagi penulis untuk mengadakan bimbingan dalam rangka meminta

saran pada saat penulisan skripsi, sehingga penulis mempunyai semangat

dalam menulis skripsi ini hingga selesai.

4. Segenap Staf Dosen Prodi PAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, mendukung dan

mendidik penulis selama belajar hingga menyelesaikan tugas akhir skripsi

ini.

5. Seluruh teman-teman PAK yang selalu ada di saat penulis memerlukan

bantuan.

6. Terkhusus teman-teman PAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

angkatan 2012 yang telah banyak memberikan dukungan, perhatian, saran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..…. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………..…… ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………..………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………..… iv

MOTTO………………………………………………………………...…… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………..…… vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA…...… vii

ABSTRAK………………………….………………………………………. viii

ABSTRACT……………………………………………………………………...…… ix

KATA PENGANTAR………………………………………………………. x

DAFTAR ISI………………………………………...……………………… xii

DAFTAR SINGKATAN…………….……………………………………… xviii

BAB I. PENDAHULUAN………………..………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………….… 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………...… 7

C. Batasan Masalah…………………………………………...…….. 8

D. Rumusan Masalah…………………………………..…………… 9

E. Tujuan Penulisan………………………………………………… 9

F. Manfaat Penulisan………………………………..……………… 10

G. Metode Penulisan…………………………………..……………. 11

H. Sistematika Penulisan……………….…………………………… 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS……………………...…… 13

A. Pendidikan Agama Katolik (PAK)………………………………. 13

1. Hakikat Pendidikan Agama Katolik……………..……………. 14

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK)…………...……….. 15

a. Demi Terwujudnya Nilai-Nilai Kerajaan Allah…………….. 16

b. Demi Kedewasaan Iman Kristiani…………….…………….. 18

c. Demi Terwujudnya Kebebasan Manusia…………………… 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xiii

3. Konteks Pendidikan Agama Katolik (PAK)……………..……. 20

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik (PAK)…….…….. 21

B. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK)………………………..

23

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK)…….……… 23

a. Belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK)………….…….. 23

b. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) Di

Sekolah…………………………….…………………...…..

29

2. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK)…..… 31

3. Model Pembelajaran kooperatif…………………………...….. 37

a. Pembelajaran Kooperatif………………………………….. 37

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif………………………….. 39

c. Tipologi Prinsip Pembelajaran Kooperatif…………..……. 40

d. Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif………………….. 41

e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif……………..…………. 43

f. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif………...……. 44

g. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif……..……………… 46

h. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif…………..…………. 48

i. Manfaat Pembelajaran Kooperatif………………..……….. 49

4. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK)……...

50

C. Keaktifan Siswa………………………………………………….. 54

1. Pengertian Keaktifan Siswa……………………….………….. 54

2. Ciri-ciri Keaktifan Siswa…………………….……………….. 56

3. Aspek-Aspek Keaktifan Siswa………………..……………… 57

a. Keberanian……………………………..………………….. 58

b. Berpartisipasi………………………………………...……. 58

c. Kreativitas Belajar………………………..……………….. 59

d. Kemandirian Belajar…………………………….………… 60

D. Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik……………………….. 61

1. Pengertian Hasil Belajar……………………………………… 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xiv

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar…………….. 63

3. Indikator Hasil Belajar………………………………….…….. 65

E. Penelitian Yang relevan…………………………….……………. 66

F. Kerangka Pikir…………………………..……………………….. 67

G. Hipotesis…………………………………………….…………… 69

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………….. 70

A. Jenis Penelitian…………………………………...………………. 70

B. Desain Penelitian………………………………………………… 71

C. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………. 72

D. Populasi Penelitian……………………………….………………. 72

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………..…………… 73

1. Variabel Penelitian……………………………………………. 73

2. Definisi Konseptual………………………..…………………. 73

3. Definisi Operasional…………………………….……………. 73

4. Teknik Pengumpulan Data………………………..………….. 76

5. Instrumen Pengumpulan Data………………………………… 77

6. Kisi-kisi Instrumen…………………………………..……….. 78

7. Pengembangan Instrumen……………………….……………. 81

8. Validitas dan Reliabilitas…………………...………………… 81

F. Teknik Analisis Data……………………………….…………….. 85

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…..…… 88

A. Hasil Penelitian……………………………………….………….. 88

1. Uji Persyaratan Penelitian…………………………………….. 88

a. Uji Normalitas…………………………………...………… 89

b. Uji Homokedastisitas……………………...………………. 90

B. Hasil Pengujian Hipotesis…………………………….………….. 91

1. Uji Normalitas dan Uji Hipotesis Perkelas………..………….. 93

2. Hasil Belajar Siswa………………………...…………………. 98

C. Refleksi Kateketis………………………………….…………….. 102

D. Keterbatasan Penelitian………………………….……………….. 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………… 107

A. Kesimpulan………………………………………...…………….. 107

B. Saran…………………………………………………...………… 108

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..……………… 110

LAMPIRAN…………………………………..…………………………….. 112

Lampiran 1:Surat Ijin Penelitian……………………………...…………….. (1)

Lampiran 2:Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)…………….……… (2)

Lampiran 3:Kisi-Kisi Observasi/Pengamatan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing………………...…….

(13)

Lampiran 4:Kisi-Kisi Keaktifan Siswa dalam Belajar PAK………...……… (15)

Lampiran 5:Jawaban Kisi-Kisi Pretest dan Postest Siswa…..……………… (17)

Lampiran 6:Data Hasil Pretest Siswa……………………………………….. (21)

Lampiran 7:Data Hasil Postest Siswa………….……………………………. (23)

Lampiran 8:Data Hasil Belajar Siswa…….....................…………………… (25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Fase-fase dalam Pembelajaran Kooperatif……………..…………. 44

Tabel 2. Desain Pretest-Postest………………………………………...…… 71

Tabel 3. Data Populasi Siswa Kelas V Tahun 2016-2017……..……………. 72

Tabel 4. Skor Keaktifan Siswa………………………………………...……. 77

Tabel 5. Validitas Keaktifan Siswa Pertemuan 1…………………...………. 82

Tabel 6. Validitas Keaktifan Siswa Pertemuan 2……………...……………. 82

Tabel 7. Reliabilitas Pertemuan 1…………………………………...………. 84

Tabel 8. Reliabilitas Statistik Pertemuan 1…………….……………………. 84

Tabel 9. Reliabilitas Pertemuan 2…………………………………………… 84

Tabel 10. Reliabilitas Statistik Pertemuan 2………………..……………….. 85

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Pertemuan Pertama……………..…………. 89

Tabel 12.Hasil Uji Normalitas Pertemuan Kedua…………………...……… 90

Tabel 13. Uji Homokedastisitas……………………………………….……. 90

Tabel 14. Perbedaan Mean Pretest-Postest Kelas V SD…………………….. 91

Tabel 15. Uji Paired Samples Test Uji T…………….....…………………… 92

Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Kelas Va…………………………………… 94

Tabel 17.Perbedaan Mean Pretest-Postest Kelas Va……………..…………. 95

Tabel 18.Hasil Uji T-Test Kelas Va…………………………………...……. 95

Tabel 19.Hasil Uji Normalitas Kelas Vb…………………………….……… 96

Tabel 20. Perbedaan Mean Pretest-Postest Kelas Vb………….……………. 97

Tabel 21. Hasil Uji T-Test Kelas Vb………………………………..………. 98

Tabel 22. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa…………….. 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xvii

Tabel 23. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 Dan 2……...……….. 100

Tabel 24. Hasil Belajar Pertemuan 1………………………….…………….. 100

Tabel 25. Hasil Belajar Pertemuan 2……………………………...………… 101

Tabel 26. Uji t untuk hasil belajar siswa……………………………………. 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti singkatan

yang terdapat dalam daftar singkatan Alkitab Deuterokaninika (1995)

terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

B. Singkatan Dalam Penelitian

ANOVA : Analisys of Variance

Ho : Hipotesis Nol

Ha : Hipotesis Alternatif

Std : Standard

Sig : Signifikansi

SPSS : Statistical Package For The Social Science

C. Singkatan Lain

KKM : Kriteria Ketuntasan Minimal

KS : Kitab Suci

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

MNPK : Majelis Nasional Pendidikan Katolik.

PAK : Pendidikan Agama Katolik

PBM : Proses Belajar Mengajar

PPL : Program Pengalaman Lapangan

RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.

Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan

pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan

rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Kurikulum

secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat

direalisasikan secara maksimal. Pendidikan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam membentuk kepribadian manusia. Proses pembentukan

kepribadian manusia sendiri berjalan seumur hidup dari lahir sampai akhir hayat.

Proses pembentukan tersebut dapat ditempuh melalui jalur formal, informal, dan

non formal.

Pada pendidikan formal, proses pembelajaran memiliki kontribusi yang

besar, karena pada umumnya seseorang akan melalui sistem pendidikan dari SD,

SMP, SMA dan perguruan tinggi. Di dalam proses pendidikan formal tersebut

seringkali menemui beberapa permasalahan. Permasalahan yang dihadapi dalam

proses pembelajaran tentu berkaitan dengan siswa, guru, sekolah dan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

2

sekolah. Semuanya memiliki kontribusi yang sama pentingnya dalam

peningkatan kualitas pendidikan disuatu sekolah. Namun dalam proses

pembelajarannya, interaksi antara guru dan siswa menjadi suatu keharusan,

sehingga peran para guru dalam pembelajaran sangatlah penting. Supriyadi

(2012:73) menyebutkan bahwa “fungsi guru dalam proses mengajar belajar ialah

sebagai director of learning (direktur belajar)”. Artinya bahwa setiap guru

diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar

mencapai keberhasilan belajar seperti yang telah ditetapkan dalam proses belajar

mengajar.Jadi dewasa ini peran guru menjadi semakin meningkat, dulu

pembelajaran berpusat pada guru, namun sekarang pembelajaran berpusat pada

siswa sehingga dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan metode

pembelajaran supaya peserta didik mencapai keberhasilan sesuai tujuan yang

telah direncanakan.

Dalam proses pembelajarannya seorang guru hendaknya mengetahui latar

belakang siswa serta kebutuhan siswa, sehingga nantinya guru bisa memberikan

pembelajaran dengan maksimal. Seorang siswa menurut Kristi dalam Kesuma

(2013 : 10) menyebutkan bahwa “ siswa adalah jiwa yang terus berubah,

berproses, bertumbuh, berkembang, dan bertransformasi sehingga mereka bukan

objek pembelajaran”. Melalui sistem yang baik seharusnya guru dan sekolah

bekerjasama untuk memenuhi hak-hak peserta didik berdasarkan tahap

perkembangan dan kebutuhan setiap pribadi peserta didik. Tujuan belajar

menurut Kesuma (2013:10) adalah “tujuan belajar adalah membuat siswa senang

belajar, membuat mereka menikmati belajarnya, membuat mereka menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

3

relasi-relasi pengetahuan berdasarkan apa yang mereka pelajari”. Maka sebagai

guru yang profesional hal ini menjadi suatu keharusan, bahwa dalam proses

belajar mengajar sedapat mungkin guru membuat suasana belajar yang

menyenangkan, dengan pembelajaran yang menyenangkan maka akan

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Apalagi di era modernisasi ini, guru

diberikan berbagai kemudahan, misalnya saja dengan adanya LCD. Melalui

LCD, guru dapat menampilkan video-video pembelajaran yang akan membuat

suasana yang berbeda di kelas.

Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi juga dapat meningkatkan

keaktifan, minat dan hasil dalam belajar. Namun dalam prakteknya tidak semua

guru dapat memenuhi standar profesional. Dalam kenyataannya di sekolah, guru

memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda, tidak jarang juga pihak sekolah

menemui kendala atau permasalahan yang berkaitan dengan keprofesionalan

seorang guru.

Proses pembelajaran di kelas biasanya berkaitan dengan cara atau metode

pembelajarannya. Metode atau cara pembelajaran berkaitan dengan sifat

profesionalisme guru dalam mengajar. Seorang guru yang profesional sebaiknya

mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan siswa. Penggunaan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi

dan inovatif tentu akan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Namun

pada kenyataannya, proses pendidikan di Indonesia tidak semua berjalan dengan

lancar dan tidak semua guru dapat menempatkan dirinya pada situasi dan

kebutuhan siswa, seperti yang diungkapkan oleh Nini Subini (2012:89)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

4

mengenai kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh guru, salah satunya

adalah “Berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, terutama saat kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas seperti berpikir egosentris, merasa paling pintar,

tidak menguasai materi dan sebagainya”. Disini guru memang tidak menjadi

faktor utama penentu kualitas pendidikan, namun disini guru memiliki peran

yang penting dalam proses pembelajaran, seperti yang ditegaskan Nini Subini

(2012:45) bahwa “yang paling menentukan mengenai kualitas pendidikan di

negara ini adalah guru. Walaupun selama ini telah terjadi beberapa kali

pergantian kurikulum, namun yang terpenting adalah pelaksanaan dan hasil yang

didapatkan”. Jadi pelaksanaan pendidikan erat hubungannya dengan kinerja guru

yang dituntut profesional.

Ketika penulis melaksanakan PPL di Sekolah Dasar dan Menengah Atas

khususnya dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah belum sesuai dengan

tujuan dan harapan, masih banyak siswa yang pasif dan kebanyakan dari mereka

tidak mendengarkan dan sibuk dengan diri sendiri bahkan ada siswa yang tidur

di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.Berdasarkan hasil wawancara dengan

para siswa-siswi selama praktek PPL, beberapa siswa-siswi, mengatakan bahwa

Pelajaran Pendidikan Agama Katolik tidaklah baik jika hanya menggunakan

cerita dari buku, mencatat, kuis tanya jawab antar pribadi baik antara siswa

dengan siswa maupun siswa dengan guru tanpa menekankan kerja sama dalam

kelompok sehingga bila ada materi yang menggunakan kerja kelompok mereka

selalu menolak dan lebih memilih kerja sendiri. Hal ini terjadi, karena

pembelajaran Agama Katolik di kelas selama ini masih memakai model yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

5

monoton, guru kurang inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran,

metode yang selalu digunakan adalah ceramah, padahal sekolah menyediakan

LCD namun kurang dimanfaatkan dan guru juga kurang tegas dalam

memberikan arahan kepada siswa sehingga menyebabkan siswa pasif karena

pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa dalam kelas hanya

mendengarkan penjelasan dari guru sehingga tidak adanya sebuah interaksi

dalam pelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran kurang memberikan

kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Keadaan tersebut akan

menyebabkan konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran sangat rendah. Siswa

yang hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat

menjawab pertanyaan dari guru secara optimal.

Pembelajaran yang berpusat pada guru mempunyai kelemahan yaitu tidak

adanya siswa yang bertanya, banyak siswa yang mengantuk, dan siswa tidak

mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hasil

belajar siswa juga hanya pada tingkatan paling rendah, yaitu pada tingkatan

mengingat saja karena siswa hanya menghafalkan apa yang dicatat dari guru dan

yang ada dibuku paket. Hal ini bertantangan dengan pernyataan berikut:

Belajar bukanlah semata kegiatan menghafal, banyak hal yang diingat

akan hilang dalam beberapa jam. Mempelajari bukanlah menelan

semuanya. Siswa harus mengolah dan memahami materi pelajaran untuk

mengingat apa yang telah diajarkan oleh guru mereka. Seorang guru juga

tidak bisa serta merta menuangkan sesuatu ke dalam benak siswanya.

Kerana mereka sendirilah yang harus menata apa yang mereka dengar,

lihat, menjadikan satu kesatuan yang bermakna.Proses belajar perlu

dilakukan secara bergelombang, kedekatan dengan materi yang dipelajari,

jauh sebelum mempelajarinya ( Melvin L. Silberman, 2009:27).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

6

Metode menghafal menjadi kurang baik untuk digunakan dalam

pemahaman mengenai pelajaran Agama di sekolah. Oleh karena itu,

pembelajaran di kelas tidak hanya berpusat pada guru dan buku paket, tetapi

harus memperhatikan bagaimana siswa dapat memahami materi yang

disampaikan.

Dalam pembelajaran PAK di sekolah siswa cenderung pasif dan sulit

diajak untuk lebih aktif, kreatif, dan percaya diri. Misalnya siswa belum berani

bertanya bila belum paham dan pada saat diskusi kelas mereka banyak yang

diam dan tidak mengungkapkan pendapatnya, sehingga pembelajaran di kelas

kurang efektif dan kondusif. Apabila guru menerangkan terus menerus, siswa

banyak yang merasa bosan dan kemudian berbicara dengan teman sebangku dan

bermain sendiri. Hal itu membuat hasil belajar siswa rendah karena belum

memenuhi nilai KKM (75). Berbagai permasalahan di atas memerlukan solusi

yang tepat agar target pembelajaran dapat tercapai. Salah satu langkah yang

akan diambil adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing. Dalam model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing, siswa dituntut untuk mampu bekerjasama dan lebih aktif

memberikan pendapat selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan dapat

menumbuhkan keberanian siswa dalam berpendapat.

Dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah, materi yang diajarkan

berdasarkan terang Kitab Suci dan pengalaman hidup para siswa, artinya materi

yang diajarkan oleh guru membahas tentang bagaimana meneladani pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

7

Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah seperti yang diungkapkan dalam Kitab

Suci serta pengalaman langsung siswa dalam memahami dan menghayati serta

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain

itu juga, media yang digunakan selama proses belajar mengajar PAK di kelas

diharapkan menggunakan media audio visual agar guru dapat terbantu dalam

memberikan contoh atau gambaran dari inti pokok materi pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan di atas penulis mengusulkan

suatu model pembelajaran kooperatif dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK)

yang mungkin mampu memberikan kontribusi bagi guru PAK dalam

membangun proses belajar yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan

siswa di sekolah. Adapun salah satu pembelajaran tersebut ialah model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Penulis tertarik dengan

model ini karena adanya interaksi semua siswa dalam proses belajar sehingga

dapat membangkitkan semangat belajar siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran PAK di kelas. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk

memilih topik dengan judul skripsi: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Katolik siswa-siswi Kelas V SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalah penulisan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

8

1. Bagaimanakah proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik di

sekolah?

2. Bagaimanakah tanggapan dan kesan para siswa saat mengikuti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik?

3. Mengapa siswa tidak aktif dalam mengikuti pelajaran PAK?

4. Mengapa siswa aktif mengikti proses belajar dalam PAK?

5. Apakah model pembelajaran kooperatif pernah digunakan saat pembelajaran

PAK?

6. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing relevan

terhadap mata pelajaran PAK?

7. Bagaimana tanggapan siswa saat dikenalkan dengan model belajar yang

bervariasi?

8. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh siswa dalam mengikuti pelajaran

PAK?

C. Batasan Masalah

Setelah melihat permasalahan yang telah dipaparkan di atas, peneliti

memilih 3 macam aspek yang akan dikaji yakni mengenai proses pembelajaran,

keaktifan dan hasil. Mengingat luasnya aspek yang akan dikaji dalam proses

pembelajaran, keaktifan dan hasil belajar. Maka penulis membatasi penulisan

penelitian pada “Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Keaktifan dan Hasil SiswaBidang Studi Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

9

kelas V SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakartadengan tujuan agar penulisan

dapat lebih fokus dan relevan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang disampaikan di atas, maka penulis

merumuskan masalah penulisan ini, yakni: adakahpengaruh penggunaan model

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar

Pendidikan Agama Katolik siswa-siswi kelas V SD Kanisius Wirobrajan I,

Yogyakarta?

E. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan model kooperatif teknik kancing gemerincing pada

siswa-siswi kelas V SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta.

b. Mendeskripsikan keaktifan dan hasil belajar siswa-siswi pada Mata

Pelajaran Agama Katolik kelas V SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta.

c. Mengetahui adakah pengaruh penggunaan model kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

siswa-siswi pada Mata Pelajaran Agama Katolik pada siswa-siswi kelas V

SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

10

F. Manfaat Penulisan.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa

adalah sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi kepala

sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam

mempertimbangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi

siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi guru Pendidikan Agama Katolik

Penelitian ini diharapkan memberi informasi bagi guru Pendidikan Agama

Katolik mengenai hubungan strategi mengajar guru terhadap hasil belajar

siswa.

3. Bagi calon guru Agama Katolik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para calon guru

Pendidikan Agama Katolik untuk dapat memakai strategi pembelajaran

yang cocok dengan hasil belajar siswa agar terlibat aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang berlangsung.

4. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi bagi peneliti

selanjutnya untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan proses dan

hasil penelitian di kelas pada periode berikutnya khususnya dalam Mata

Pelajaran Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

11

G. Metode Penulisan

Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis berdasarkan

penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

menggunakan kuantifikasi angka mulai dari pengumpulan data, pengolahan data

yang diperoleh, sampai pada penyajian data, yaitu untuk menunjukkan pengaruh

antara variabel X (Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing) terhadap variabel Y1 (keaktifan) dan Y2 (Hasil Belajar Siswa)

dalam Pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Wirobrajan I,

Yogyakarta.

H. Sistematika Penulisan

Judul yang dipilih oleh penulis adalah “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan

Hasil Belajar Siswa-Siswi Bidang Studi Pendidikan Agama Katolik Kelas V SD

Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta”. Pokok-pokoknya sebagai berikut:

Bab I: Menguraikan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

penulisan, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan permasalahan, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II: Penulis akan menguraikan kajian pustaka yang berisi tentang:

Pendidikan Agama Katolik (PAK), Model Pembelajaran Kooperatif

menggunakan Teknik Kancing Gemerincing, keaktifan siswa, hasil belajar,

penelitian yang relevan dan hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

12

Bab III: penulis akan menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi

jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan

sampel, teknik dan alat penelitian dan teknik analisis data.

Bab IV: penulis akan menyampaikan hasil dari penelitian yang terdiri dari

uji normalitas, uji Homokedastisitas, Uji Hipotesis, pembahasan serta

keterbatasan penelitian serta refleksi.

Bab V: Penulis menyampaikan tentang kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal yang melandasi penelitian yang

meliputi: Pendidikan Agama Katolik, Model Pembelajaran Kooperatif,

Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, Penelitian Yang Relevan, Hipotesis.

A. Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Pengertian Pendidikan Agama Katolik dalam buku berjudul Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti tingkat Sekolah Menengah Atas (Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014:2), dirumuskan sebagai

berikut:

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana

dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Agama Katolik. Hal ini dilakukan

dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam

hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional.Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa

Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk

memampukan peserta didik berinteraksi (berkomunikasi), memahami,

menggumuli dan menghayati iman. Dengan kemampuan berinteraksi

antara pemahaman iman, pergumulan iman dan penghayatan iman itu

diharapkan iman peserta didik semakin diperteguhkan.

Dari rumusan tersebut memberikan gambaran bahwa Pendidikan Agama

Katolik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Katolik

diharapkan dapat membantu seseorang menjadi manusia yang beriman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

14

bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, dengan begitu

seseorang dapat menentukan arah dan tujuan hidupnya sendiri. Ia tidak mudah

goyah ketika menghadapi situasi atau arus perkembangan zaman yang penuh

dengan pergulatan karena ia mempunyai arah dan tujuan yang baik untuk

membangun dan mewartakan Kerajaan Allah di tengah dunia ini. Oleh karena

itu Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk

memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan

penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini

mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan

hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan

mendewasakan iman peserta didik.

1. Hakikat Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik di sekolah dipahami sebagai “proses

pendidikan dalam iman atau proses pendidikan agar para siswa semakin

beriman” (Heryatno, 2003:21). Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik

merupakan bentuk katekese Gereja yang dilaksanakan dalam sekolah karena

melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) kabar gembira

diwartakan dan para siswa dihantar untuk menghubungkan kenyataan dunia

dengan terang iman, yaitu injil.Satu hal penting dari Pelajaran Pendidikan

Agama Katolik adalah “perkembangan nilai-nilai religius dan motivasi religius”

(KWI-MNPK, 1991:127). Pendidikan Agama Katolik berdasarkan pernyataan

tersebut bervisi spiritual sebab berhubungan dengan hal religius. Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

15

Agama Katolik secara konsisten memperkembangkan kedalaman hidup, jati diri,

dan inti hidup siswa. Dengan demikian, Pendidikan Agama Katolik tidak hanya

mengutamakan segi kognitif namun memberikan bekal bagi siswa untuk

menanggapi kenyataan hidup dan menjawab tantangan di masa depan dalam

rangka menanggapi panggilan hidupnya.

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Tujuan Pendidikan Agama Katolik menurut Groome (2010:48) yaitu

“demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah, untuk menghidupi iman Kristiani

dan untuk kebebasan manusia”. Tujuan tersebut bersifat holistik dan kognitif.

Disebut holistik karena karena PAK bertujuan untuk memperkembangkan secara

utuh dan serentak segi kognitif, afektif, dan praksis hidup peserta. Disebut

kognitif karena PAK mendorong siswa setia dan tekun mewujudkan tujuannya

dengan senang hati.

Dapiyanta (2008:32) berpendapat bahwa Pendidikan Agama Katolik

ditantang untuk mengambil pilihan tujuan yang jelas, mengingat Pendidikan

Agama Katolik (PAK) adalah salah satu mata pelajaran di sekolah dan sekolah

berada di bawah pengaturan sistem pendidikan suatu negara. Selama ini, tujuan

Pendidikan Agama Katolik bersifat mendua namun tidak tuntas. Tujuan PAK

mendua antara orientasi pada pengembangan hidup beriman atau pengetahuan

iman. Mangunwijaya dalam Dapiyanta (2008:33) mengatakan “untuk mencapai

yang minimal, yakni pengetahuan, banyak yang tidak puas, sedangkan untuk

mencapai pengembangan hidup beriman, sangat sulit karena PAK masuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

16

sebuah sistem pendidikan suatu negara”. Pendapat Dapiyanta dan Mangunwijaya

ini menjadi pertanyaan yang selalu aktual karena PAK berhubungan dengan

proses hidup beriman seseorang dimana iman bukan hal yang sekali jadi dan

terus berproses, dimana proses tersebut sulit jika diukur secara sistem

pendidikan.

Adanya permasalahan di atas menunjukan bahwa Mata Pelajaran PAK

bukanlah hal yang sepele. PAK perlu diberi keleluasan sedemikian rupa

mengingat tujuan umum PAK adalah terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah.

Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah perkembangan dan kedewasaan

iman. Pendidikan Agama Katolik di sekolah diharapkan membantu siswa supaya

mengetahui dan semakin peka terhadap Rahmat Tuhan yang dilimpahkan dalam

dirinya dan tekun menanggapinya.

a. Demi Terwujudnya Nilai-Nilai Kerajaan Allah

Kerajaan Allah adalah tema dan tujuan utama dalam pemberitaan dan

kehidupan Yesus. Oleh karena itu, Mata Pelajaran PAK bermaksud mengantar

orang-orang ke arah iman Kristiani. “Kerajaan Allah sebagai metapurpose

pendidikan dalam iman menuntut proses pendidikan yang membentuk dan

memberdayakan seluruh dimensi kehidupan peserta sebagai mitra Yesus dalam

memperjuangkan terwujudnya Kerajaan tersebut” (Heryatno, 2003:24)

Groome (2010:69-72) menyebutkan dua belas pernyataan yang berkaitan

dengan arah dasar pendidikan iman demi Kerajaan Allah, yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

17

1. Kerajaan Allah merupakan simbol yang mengungkapkan tindakan Allah

yang senantiasa hadir dan berkarya di tengah-tengah kehidupan manusia.

Kerajaan Allah merupakan kekuatan tindakan Allah yang sesuai dengan

sifat utama Allah: penuh kasih, sabar, dan setia, menghendaki keadilan,

kedamaian, cinta kasih, keutuhan, dll

2. Kerajaan Allah dapat dipahami dalam konteks masa lampau, kini dan yang

akan datang.

3. Kerajaan Allah merupakan anugerah Allah dan mengundang tanggapan

manusia. Ia sudah mulai terwujud dan lain pihak belum mencapai

kepenuhannya.

4. Kerajaan Allah adalah kabar gembira bagi mereka yang terbelanggu,

tertawan, dianiya dan menderita.

5. Anugerah Allah untuk menjalin relasi dengan-Nya dan sesama manusia

sebagai anggota Kerajaan-Nya.

6. Karena Allah mengasihi manusia, maka Allah menghendaki supaya

manusia hidup saling mengasihi seperti Allah mengasihi mereka. Jalan

mengasihi Allah dengan mengasihi manusia. Tolak ukur kasih tidak lain

adalah hidup Yesus sendiri yang mengasihi sampai sehabis-habisnya.

7. Kerajaan Allah memanggil kita untuk bertobat (metanonia), meninggalkan

cara hidup lama dan menggunakan cara hidup baru. Pertobatan yang

diusahakan adalah yang bersifat integral.

8. Pertobatan kita juga meminta agar kita menantang dan melawan seluruh

ekspresi dosa yang bersifat sosial dan budaya dalam dunia kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

18

9. Kita harus berjuang untuk menciptakan struktur-struktur ekonomi, sosial,

politik dan pengaturan-pengaturan budaya yang mampu mempromosikan

Kerajaan Allah.

10. Pengutusan Gereja adalah menjadi sakramen kehadiran Kerajaan Allah.

11. Buah-buah kehidupan kita sebagai respon terhadap rencana Allah bagi

ciptaan adalah perwujudan Kerajaan Allah di tengah-tengah sejarah, dan

buah-buah dari usaha kita masa kini yang tetap ada di Kerajaan yang

sempurna.

12. Terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah hidup manusia menjadi

tolak ukur dari segala pendidikan iman. Proses pendidikan iman sungguh

berhasil kalau nilai-nilai Kerajaan Allah sungguh dialami secara nyata oleh

semua manusia.

Kedua belas pernyataan ini memberi arahan bagaimana seharusnya PAK

itu dijalankan. PAK menjadi sarana untuk menghadirkan Kerajaan Allah, maka

penggunaan terang iman adalah keharusan. Terang iman digunakan sebagai nilai

dasar untuk memahami kenyataan manusia dalam sejarah dan melalui terang

iman, manusia semakin mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan suara

hatinya.

b. Demi Kedewasaan Iman Kristiani

Groome (2001:81) menjelaskan bahwa hidup dalam iman Kristiani

merupakan tindakan dari manusia sebagai agent-subject melalui komunitas iman

Kristiani dengan menggabungkan tiga tindakan: meyakini (beliving),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

19

mempercayai (trusting), dan menjalankan kehendak Allah (doing God‟s will).

Pendidikan iman di sekolah merupakan proses pendewasaan iman yang

diharapkan memperkembangkan secara seimbang dan integratif ketiga hal

tersebut (Heryatno, 2003:28).

Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu mengenal Allah dan

meyakini (beliving). Melalui kedalaman jiwanya, manusia mengambil keputusan

untuk beriman dan berserah secara penuh pada Allah (trusting). Akhirnya,

manusia mewujudnyatakan imannya (doing God‟s will) dengan mengusahakan

kesejahteraan bersama. Ketiga tindakan ini yang dikembangkan melalui PAK.

c. Demi Terwujudnya Kebebasan Manusia

Iman Kristiani hidup sebagai respon terhadap Kerajaan Allah maka

didasarkan pada kebebasan manusia dan bertujuan pada hidup bersama di dalam

kebebasan. “ Tujuan terdekat PAK yakni iman Katolik dan kebebasan manusia

adalah “kebebasan untuk” (freedom for) dan “kebebasan dari” (fredom from).

Dasar dari kebebasan ini adalah manusia diciptakan menurut gambar dan rupa

Allah, maka kebebasan manusia sebagai citra Allah memiliki kemungkinan

untuk bebas.

Menurut Groome (2010:310) freedom for adalah kebebasan untuk menjadi

apa kita dipanggil, yakni kebebasan menjadi satu dengan Allah yang

diekspresikan dalam kebebasan bersatu dengan orang lain dan melayani orang

lain. Fredom from adalah kebebasan Kristiani yang secara logis. Karena kuasa

Allah yang menyelamatkan Yesus, sekarang kita dapat bebas dari dosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

20

Heryatno (2003:33) menjelaskan tiga deskripsi kebebasan. Pertama,

kemampuan manusia bertindak memenuhi kebutuhan dasar. Kedua, manusia

bebas untuk memilih tanpa paksaan batin mana pun. Manusia sungguh bebas

mengatur dirinya sendiri berdasarkan keyakinan, kesadaran, pilihan dan

keputusannya; maka manusia sungguh otonom. Ketiga, manusia bebas untuk

menghayati keputusannya sendiri dengan segala resikonya.

3. Konteks Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Konteks Pendidikan Agama Katolik perlu dipahami dalam kaitannya yang

erat dengan pendekatan Pendidikan Agama Katolik yang bersifat kontekstual.

Keadaan konkret lingkungan sosial membentuk perkembangan pribadi dan

penghayatan hidup beriman siswa. Groome (2010:157) berpendapat bahwa

konteks PAK terjadi melalui interaksi dalam situasi sosial dan budaya. Hal ini

dikarenakan peserta didik berada dan terlibat dalam hubungan di mana ia tinggal

dan di mana ia belajar. Maka peran komunitas Kristiani sangat diperlukan

sebagai konteks PAK. Komunitas Kristiani yang dimaksudkan adalah keluarga,

gereja, masyarakat, dan sekolah. Keempat komunitas ini adalah konteks PAK

yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Keadaan awal peserta didik juga perlu diperhatikan. Heryatno (2003:50)

menyebutkan konteks hidup peserta didik meliputi “kebutuhan dan minat

mereka, daya tangkap dan kemampuan mereka, latar belakang hidup dan

permasalahan mereka dan masih banyak lagi lainnya”. Sehubungan dengan hal

ini ada dua pendekatan yaitu: sosialisasi dan edukasi. Sosialisasi merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

21

proses di mana diri kita menjadi diri sendiri sebagaimana adanya, dengan jalan

berinteraksi dengan orang lain, tatanan hidup yang ada, nilai hidup yang diikuti

dan dengan pola tingkah laku yang diharapkan oleh lingkungan sosial kita.

Edukasi adalah proses di mana kita dengan sadar dan sengaja mendidik diri dan

peserta didik agar mengalami perkembangan hidup sehingga mencapai

kepenuhan.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Kurikulum Pendidikan 1984 mengemukakan ruang lingkup bahan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah: saya, sesama dan lingkungan,

membangun hidup yang berarti dan mendalam, Yesus Kristus dan Gereja.

Kurikulum PAK 1994 merumuskan ruang lingkup bahan PAK ialah doa, Kitab

Suci, Sakramen,Allah Bapa, Yesus, Roh Kudus, dan Gereja Moral. Kurikulum

2004 juga merumuskan ruang lingkup bahan PAK ialah saya, Yesus, Gereja dan

Masyarakat (dalam Dapiyanta, 2008:5-6). Kurikulum 2013 (Kementerian

Pendidikan Dan Kebudayaan, 2014:3) merumuskan ruang lingkup bahan PAK

mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.

Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan

pemahaman peserta didik adalah sebagai berikut:

a. Pribadi peserta didik

Ruang lingkup ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria

dan wanita yang dimiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan

kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

22

b. Yesus Kristus

Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi

Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah, seperti

yang terungkap dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

c. Gereja

Ruang lingkup ini membahas tentang makna gereja, bagaimana

mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.

d. Masyarakat

Ruang lingkup ini membahas mendalam tenang hidup bersama dalam

masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus Kristus dan ajaran

Gereja.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup bahan

Pendidikan Agama Katolik adalah membahas mengenai peserta didik, Yesus

Kristus, Gereja dan Masyarakat. Ini berarti bahwa Pendidikan Agama Katolik

tidak hanya sebatas mewartakan Kitab Suci saja melainkan beberapa aspek

seperti yang telah diuraikan. Selain itu, untuk mencapai ruang lingkup bahan

Pendidikan Agama Katolik yang terarah perlu pola pembelajaran berdasarkan

atas dasar yang kuat untuk mencapai tujuannya. Adapun pola tersebut

(Setyakarjana (1997:141) ialah pola Malino, pola Naratif (menampilkan model),

pola berbuat dan sikap iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

23

B. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Dalam

Pendidikan Agama Katolik (PAK)

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK)

a. Belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita melakukan banyak kegiatan yang

sebenarnya merupakan “gejala belajar”, dalam arti mustahillah melakukan

kegiatan itu, kalau kita tidak belajar terlebih dahulu. Misalnya, kita mengenakan

pakaian, kita makan dengan menggunakan alat-alat makan, kita berkomunikasi

satu sama lain dalam bahasa nasional, kita bertindak sopan, kita menghormati

Bendera Sang Merah Putih, kita mengemudi kendaraan bermotor, dan lain

sebagainya. Gejala-gejala semacam itu terlalu banyak untuk disebutkan satu-

persatu, karena jumlahnya ribuan, namun mengisi kehidupan sehari-hari

(Winkel, 2012:56)

Winkel (2012:58) juga mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan

mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri

seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya

dengan mengamati orang itu. Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan;

dalam bergaul dengan orang, dalam memegang benda dan dalam menghadapi

peristiwa manusia belajar. Namun, tidak sembarang berada di tengah-tengah

lingkungan, menjamin adanya proses belajar. Orang harus aktif sendiri,

melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan dan perasaannya. Misalnya

setiap guru mengetahui dari pengalaman bahwa kehadiran siswa di kelas, belum

berarti siswa sedang belajar; selama siswa tidak melibatkan diri, dia tidak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

24

belajar. Maka, supaya terjadi belajar, dituntut orang melibatkan diri, harus ada

interaksi aktif yang berupa aktivitas mental saja, tidak disertai gerak-gerik

jasmani. Jadi dapat disimpulkan bahwa “belajar” pada manusia dapat

dirumuskan sebagai berikut: “suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap.

Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.

Daryanto dan Muljo Rahardjo (2012:32-33) mengemukakan bahwa belajar

pada hakikatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan

secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap

setiap pembelajaran. Seseorang yang belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang

lain, belajar hanya akan mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.

John Dewey dalam Daryanto juga menyatakan bahwa belajar adalah

“menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa oleh dirinya sendiri, maka

inisiatif belajar harus muncul dari dirinya”. Menurut Reber dalam Muhibbin

Syah (2013:66) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi belajar

dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah the process of acquiring

knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Pengertian ini biasanya lebih

sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli

dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan

keterampilan nonkognitif. Kedua, belajar adalah A relatively permanent change

in respons potentiality which occurs as a result of reinforced practice (suatu

perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

25

diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan

perlu disoroti untuk memahami proses belajar, istilah-istilah tersebut meliputi:

1) Relatively Permanent (yang secara umum menetapkan). Konotasinya ialah

bahwa perubahan yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk,

lelah, jenuh, dan perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar.

2) Response potentiality (kemampuan bereaksi) berarti menunjukkan

pengakuan terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau

kinerja hasil-hasil belajar.

3) Reinforced (yang diperkuat). Konotasinya ialah bahwa kemampuan yang

didapat dari proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila

tidak diberi penguatan.

4) Practice (praktek atau latihan) ini menunjukkan bahwa proses belajar itu

membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian

kinerja akademik yang telah dicapai siswa.

Selain itu, Slameto (2013:2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Adapun perubahan tingkah laku tersebut

adalah:

1) Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu

perubahan di dalam dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

26

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah

dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan

demikian semakin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin

baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa

perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu

sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk

beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis dan

sebagainya, ini tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.

Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

yang akan dicapai. Tentunya perubahan belajar terarah kepada perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

27

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu,

sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh

dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Bertolak dari berbagai macam definisi yang telah diutarakan tadi, secara

umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian ini

perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat

proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang

sebagai proses belajar.

Daryanto & Rahardjo (2012:16) mengemukakan bahwa belajar pada

hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu. Belajar dapat dipandang sebagai pengalaman. Belajar juga merupakan

proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu, indikator belajar ditujukan

dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu

pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau

pemahaman.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal yang menyangkut

pengertian belajar sebagai berikut: Pertama, belajar merupakan suatu proses,

yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

28

berlangsung seumur hidup. Kedua, dalam belajar terjadi adanya perubahan

tingkah laku yang bersifat relatif permanen. Ketiga, hasil belajar ditujukan

dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan. Dan keempat, adanya

peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional,

sikap dan sebagainya.

Dalam konteks pendidikan, PAK di sekolah (Setyakarjana,1997:9) adalah

salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah, yang mempunyai kedudukan

yang sama dengan bidang studi yang lainnya seperti Pendidikan Moral

Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Matematika, Ilmu

Pengetahuan Sosial, dll. Berhubung karena mempunyai kedudukan yang sama

dengan bidang studi yang lain, maka Pelajaran Agama Katolik di sekolah mau

tidak mau harus terikat pada kurikulum dan waktu yang tersedia.

Setyakarjana juga mengatakan (1997:9) Pelajaran Agama Katolik di

sekolah merupakan salah satu bagian dari tugas pastoral gereja terhadap anak-

anak yang bertujuan “Agar Peserta Didik Mampu Menggumuli Hidup Dari Segi

Pandangan-Pandangan Katolik Dan Dengan Demikian Mudah-Mudahan

Berkembang Terus Menjadi Manusia Paripurna (Manusia Beriman)”.

Pendidikan Agama Katolik adalah bentuk pelayanan demi pembinaan iman di

sekolah; sekolah dengan situasi dan kondisinya, kelemahan dan kelebihannya

beserta tuntutan-tuntutannya.

Dari uraian tersebut, belajar PAK berarti suatu kegiatan (aktivitas)

mental/psikis, yang berlangsung dalam proses interaksi aktif di dalam

lingkungan kelas, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

29

pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap demi perkembangan imannya sebagai

manusia beriman. Dapiyanta (dalam Setyakarjana, 1997: 137) mengemukakan

belajar PAK pada dasarnya ialah belajar menurut teladan Kristus. Ini bukan

berarti tanpa relasi dengan Kristus. Menurut teladan Kristus berarti juga bahwa

seseorang semakin erat berelasi dengan Yesus. Semakin seseorang berkata,

berkehendak, dan bertindak seperti Kristus berarti semakin terjadi belajar PAK

dalam diri seseorang itu. Semakin orang terlibat dalam keprihatinan-keprihatinan

Kristus, semakin terjadi interaksi aktif dalam diri orang itu terhadap

lingkungannya, semakin terjadi belajar dalam diri orang itu.

b. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) Di Sekolah

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat

20Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Isjoni (2014:11) dalam bukunya yang berjudul Cooperative Learning,

efektifitas pembelajaran kelompok menyatakan bahwa pembelajaran adalah

sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran

pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi

dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang

terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan/atau kelompok)

serta peserta didik (perorangan, kelompok, dan/atau komunitas) yang

berinteraksi edukatif antara satu dengan lainnya. Isi kegiatan adalah bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

30

(materi) belajar yang bersumber dan kurikulum suatu program pendidikan.

Proses kegiatan adalah langkah-langkah atau tahapan yang dilalui pendidik dan

peserta didik dalam pembelajaran.

Dimyati & Mudjiono (2009:297) menjelaskan pembelajaran adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat

siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Oermar Hamalik (https://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/15-

pengertian-pembelajaran-menurut-para-ahli.html) (4 November 2016)

mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata meliputi

segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling

mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Beliau

mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran,

yaitu: pertama, pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan

lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.

kedua, pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa

untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan. Dan ketiga,

pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi

kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.

Dapiyanta (2008:10) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah aktivitas

guru dalam membelajarkan murid. Pembelajaran adalah sebuah interaksi antara

guru yang mengajar dan murid yang belajar. Mengajar dapat pula diartikan

sebagai pengaturan kondisi eksternal tertentu (Winkel,1989). Kondisi eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

31

adalah paduan dari bahan, metode, media, suasana yang diatur berdasar keadaan

murid dan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang membelajarkan. Artinya di dalam suatu

proses pembelajaran ada suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru

yang memungkinkan orang lain (murid) belajar secara bertahap dan

berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan yang dimaksud dalam

konteks Pendidikan Agama Katolik (PAK) di sekolah adalah menciptakan

kondisi dan situasi yang sedemikian rupa, sehingga murid belajar

mengembangkan hidup beriman (Dapiyanta, dalam Setyakarjana, 1997:137)

2. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Miftahul Huda (2013:143) mengatakan ada banyak model pembelajaran

yang berkembang untuk membantu siswa berpikir kreatif dan produktif. Bagi

guru, model-model ini penting dalam merancang kurikulum pada siswa-

siswanya. Tentu saja, model-model yang tercantum dalam bagian ini tidak

mencerminkan sederan daftar yang ketat, semuanya berupa refleksi atas beragam

teori pembelajaran yang berbeda untuk memenuhi keutuhan siswa yang juga

beragam. Model pembelajaran harus dianggap sebagai kerangka kerja struktural

yang juga dapat digunakan sebagai pemandu untuk mengembangkan lingkungan

dan aktivitas belajar yang kondusif. Model pembelajaran juga dimaksudkan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, agar mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

32

tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang berlangsung (Anurrahman,

2009:141).

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya

rasa senang siswa terhadap pembelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan

motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar

yang lebih baik. Hal penting yang harus diingat bahwa tidak ada satu strategi

pembelajaran yang paling ampuh untuk segala situasi. Oleh sebab itu guru

dituntut untuk memiliki pemahaman yang kompehensip serta mampu

mengambil keputusan yang rasional kapan waktu yang tepat untuk menerapkan

salah satu atau beberapa strategi secara efektif (Killen dalam

Anurrahman,2009:143).

Aspek-aspek dalam setiap model dapat digunakan untuk merancang

kurikulum. Pemilihannya sebaiknya bergantung pada lingkungan sekolah,

sumber yang tersedia dan outcomes yang diinginkan. Ketika berencana

memasukan salah satu atau beberapa model ke dalam suatu program tertentu,

guru seharusnya menggunakan kerangka-kerja kurikulum yang didalamnya

berisi prinsip-prinsip pengajaran dan pembelajaran untuk memandu belajar

siswa, serta penilaian atau assessment untuk melihat hasil akademik yang telah

diperoleh siswa. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari

kemampuan seorang guru mengembangkan model-model pembelajaran yang

berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di

dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

33

Eggen, Kauchar, dan Harder (dalam Miftahul Huda, 2013:74) sebenarnya

pernah membahas enam model memproses informasi, yakni model induktif,

model pencapaian konsep, model taba, model deduktif, model Ausubel, dan

model inkuiri. Akan tetapi review paling kompehensip tentang model-model

pengajaran, untuk sementara ini,”hanya” review yang dilakukan Joyce dan Weill

(1980) yang telah mengidentifikasikan setidaknya 23 model yang diklasifikasi

kedalam empat kelompok yang didasarkan pada sifat-sifatnya, karakteristik-

karakteristiknya dan pengaruh-pengaruhnya. Empat kelompok tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Model-model memproses informasi

2. Model-model personal

3. Model-model interaksi sosial

4. Model-model perubahan prilaku

Dalam setiap kelompok ini, ada model-model spesifik yang dirancang

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Model-model yang dikembangkan oleh Joyce dan Weill (dalam Miftahul

Huda, 2013:75) di atas memiliki struktur yang jelas. Implementasi setiap model

dideskripsikan dalam struktur ini. Ada lima aspek struktur umum, antara lain:

sintak, sistem sosial, tugas/peran guru, sistem dukungan dan pengaruh model.

1. Sintaks (tahap-tahap). Model pengajaran merupakan deskripsi

implementasi model di lapangan. Ia merupakan rangkaian sistematis

aktivitas-aktivitas dalam model tersebut. Setiap model memiliki aliran

tahap yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

34

2. Sistem sosial mendeskripsikan peran dan relasi antara guru dan siswa.

Dalam beberapa model, guru sangat berperan dominan. Dalam sebagian

model, aktivitas ini lebih dipusatkan pada siswa, dan dalam bagian yang

lain aktivitas tersebut di distribusikan secara merata.

3. Tugas/peran guru mendeskripsikan bagaimana seorang guru harus

memandang siswanya dan merespons apa yang dilakukan siswanya.

Prinsip-prinsip ini merefleksikan aturan-aturan dalam memilih model dan

menyesuaikan respons instruksional dengan apa yang dilakukan siswanya.

4. Sistem dukungan mendeskripsikan kondisi-kondisi yang mendukung yang

seharusnya diciptakan atau dimiliki oleh guru dalam menerapkan model

tertentu. “dukungan” di sini merujuk pada prasyarat-prasyarat tambahan di

luar skill-skill, kapasitas-kapasitas manusia pada umumnya dan fasilitas-

fasilitas teknis pada khususnya. Dukungan tersebut berupa buku, film,

perangkat laboratorium, materi-materi rujukan dan sebagainya.

5. Pengaruh model merujuk pada efek-efek yang ditimbulkan oleh setiap

model. Pengaruh ini bisa terbagi menjadi dua: instruksional dan pengiring.

Pengaruh instruksional merupakan pengaruh langsung dari model tertentu

yang disebabkan oleh konten atau skill yang menjadi dasar

pelaksanaannya. Pengaruh pengiring merupakan pengaruh yang sifatnya

implisit dalam lingkungan belajar; pengaruh ini merupakan pengaruh tidak

langsung dari model pengajaran tertentu. Akan tetapi, dalam buku ini,

kedua pengaruh itu terkadang dilebur menjadi satu. Sehingga hanya guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

35

yang kreatif, fleksibel, dan cerdas yang dapat memperoleh keuntungan

maksimal dari model-model pengajaran.

Dalam konteks PAK, untuk menghadapi masalah di ruang kelas tersebut

guru juga harus menyiapkan model pengajaran yang berorientasi pada

peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses

pembelajaran serta relevan untuk peserta didik. Menurut Heryatno Wono

Wulung (2012:13) ada empat model PAK yang dipandang memberikan

wawasan konseptual yakni model tranmisi (transfer), model yang berpusat pada

pengalaman hidup peserta, model praksis dan model pendidikan yang bersifat

Estetis

a. Model Transmisi (transfer)

Dalam model ini guru menyampaikan informasi tentang ajaran Gereja

kepada para peserta didik dengan cara mentranfer. Prosesnya bersifat satu arah

sehingga pendidik aktif tetapi peserta didik pasif. Peserta hanya menghafal dan

mengulang-ulang apa yang dikatakan oleh guru atau yang ditulis di dalam buku

pegangan sehingga peserta tidak berkembang secara utuh. Yang terpenting

adalah bahwa model ini berpusat pada pendidik yang mentranfer seluruh

pengetahuannya pada peserta didik dengan menerapkan relasi guru dan murid.

b. Model yang berpusat pada pengalaman hidup peserta

Sifat yang ditekankan dalam model ini bukan kognitif melainkan kualitatif

dan subyektif karena menekankan pada proses. Yang ditekankan dalam model

ini adalah kualitas hidup peserta didik bukan kuantitas materi yang diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

36

Model ini juga membantu peserta didik untuk menghayati dan

memperkembangkan imnnya.

c. Model Praksis

Model praksis atau model shared Christian Praxis (SCP) ini

dikembangkan oleh TH Groome (dalam Heryatno 2012:23). Model ini hendak

menekankan pentingnya partisipasi aktif para peserta. Partisipasi itu berdasarkan

pengalaman hidup peserta yang diungkapkan dan direfleksikan secara kritis

sehingga ditemukan nilainya dan dapat diteguhkan visi dasarnya. Tujuan praksis

baru adalah terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus di

tengah-tengah hidup manusia.

d. Model pendidikan yang bersifat Estetis

Model ini dikembangkan oleh Maria Haris. Ia melukiskan gaya pendidikan

Tully Anderson, seniornya sebagai model yang bernilai estetis dengan

menyatukan segi kognitif dengan afektif dan sekaligus mengundang semua

peserta untuk berekspresi. Sebagai model yang estetis, PAK membutuhkan

persiapan, tetapi tidak semata-mata mengumpulkan materi melainkan juga

memperhatikan suasana, menentukan bahasa dan komtemplasikan hidup peserta.

Dalam model ini materi pendidikan iman disampaikan dengan cara yang

komunikatif yang mengundang peserta untuk berefleksi, yang menumbuhkan

rasa serta mendorong pada tingkat konkret. Maka Maria Haris meminta agar

pendidik memperhatikan tiga hal yakni: bahasa, suasana, dan ekspresi setiap

peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

37

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan segala sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai suatu kelompok atau satu tim (Isjoni 2014:15). Slavin

dalam Isjoni (2014:15) mengemukakan, “in cooperative learning methods,

students work together in four member teams to master material initiallity

presented by the teacher”. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar

dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara

kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Menurut Wina Sanjaya (2010:240) “pembelajaran kooperatif merupakan

model yang menggunakan sistem pengelompokan tim kecil, yakni antara empat

sampai lima orang yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen)”. Sedangkan Sunal dan Hans

dalam (Isjoni, 2014:12) mengemukakan pembelajarn kooperatif merupakan

suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk

memberikan dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses

pembelajaran. Selanjutnya Stal dalam Isjoni (2014:12) menyatakan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan

meningkatkan sikap tolong menolong dalam prilaku sosial. Maka, Pembelajaran

kooperatif adalah belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

38

yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok

mencapai tujuan dan tugas yang telah ditentukan sebelumnya (Isjoni, 2014:6).

Anita Lie (2010:29) mengungkapkan bahwa cooperative learning tidak

sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Jhonson dalam (anita Lie, 2010:

31) mengemukakan ada lima unsur dasar pembelajaran cooperative learning

yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan,

yaitu: saling ketergantungan positif, tanggungjawab perseorangan, tatap muka,

komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Namun, Pembelajaran

kooperatif menurut Slavin (2015:4-8) merujuk pada berbagai macam model

pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil

yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin dan latar belakang etnik

yang berbeda untuk saling membantu, saling mendiskusikan, dan

berargumentasikan untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu

dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Pembelajaran

kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok karena dalam model

pembelajaran ini harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif

sehingga memungkinkan terjadi interaksi secara terbuka dan hubungan-

hubungan yang bersifat independensi efektif anggota kelompok.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang

anggotanya bersifat heterogen, terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi, sedang

dan rendah, perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

39

untuk saling membantu dan bekerja sama mempelajari materi pelajaran agar

belajar sama anggota maksimal. Bila dihubungkan dengan Pendidikan Agama

Katolik (PAK), maka pembelajaran kooperatif berarti suatu cara atau pendekatan

(strategi) khusus yang dirancang untuk memberikan dorongan kepada siswa

untuk dapat saling bekerja sama dan membantu satu sama lain selama proses

pembelajaran berlangsung.

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Isjoni (2014:21) mengemukakan tujuan dari pembelajaran kooperatif

adalah untuk meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap

tolong menolong dalam beberapa prilaku sosial. Selain itu juga tujuan utama

dalam penerapan pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar

secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai

pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan

gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.

Slavin (2015) mengemukakan tujuan yang paling penting dari model

pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan,

konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa

menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi.

Wisenbaken (Slavin,2015) mengemukakan bahwa tujuan model

pembelajaran kooperatif adalah menciptakan norma-norma yang pro-akademik

diantara para siswa, dan norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang

amat penting bagi pencapaian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

40

Jika dilihat dari uraian tujuan pembelajaran kooperatif oleh para ahli di

atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk

memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang

mereka butuhkan supaya menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan

memberikan kontribusi. Hal ini cocok bila diterapkan pada pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik (PAK) di sekolah sebab dengan tujuan yang

demikian maka akan menciptakan hasil dan memberikan dampak yang baik pada

siswa apabila diterapkan pada pembelajaran PAK.

c. Tipologi Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin (2015:26-28) metode pembelajaran alternatif memiliki

berbagai macam perbedaan, tetapi dapat dikategorikan menurut enam

karakteristik prinsipil, yang pertama; tujuan kelompok, kebanyakan metode

pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok.

Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini bisa berupa sertifikat atau rekognisi

lainnya yang diberikan kepada tim yang memenuhi keriteria yang telah

ditentukan sebelumnya. kedua; tanggungjawab individual,dilaksanakan dalam

dua cara yakni pertama, dengan jumlah skor kelompok atau nilai rata-rata

individual atau penilaian selanjutnya. Kedua, spesialisasikan tugas, setiap siswa

diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas kelompok. Ketiga;

kesempatan sukses yang sama untuk berkontribusi dalam timnya. Keempat,

kompetisi tim. Studi tahap awal dari poin kemajuan dan kompetisi dengan yang

setara atau adaptasi tugas terhadap tingkat kinerja individual. Kelima,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

41

spesialisasi tugas. Unsur utama dari metode pembelajaran kooperatif adalah

tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-masing anggota

kelompok. Keenam, adaptasi terhadap kebutuhan kelompok. Metode

pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran yang mempercepat langkah

kelompok.

Isjoni (2009:17) menguraikan bahwa pada pembelajaran kooperatif yang

diajarkan adalah keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama

dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas

yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota

kelompok adalah mencapai ketuntasan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu cara untuk mengajak siswa yang kurang aktif terlibat

dalam kelompok dan mau menunjukkan kemampuan yang dimilikinya untuk

dapat bekerjasama dengan yang lain. Bila dikaitkan dengan PAK maka akan

membawa perkembangan bagi siswa untuk menampilkan kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki sehingga dapat memberikan kontribusi dalam

kelompok untuk mencapai ketuntasan.

d. Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif

Pendekatan belajar kooperatif menganut lima prinsip utama, sebagai

berikut (Anita Lie, 2010:31-37), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

42

1. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan kelompok merupakan hasil kerja keras seluruh anggotanya.

Setiap anggota berperan aktif dan mempunyai andil yang sama terhadap

keberhasilan kelompok.

2. Tanggungjawab perorangan

Tanggung jawab perseorangan muncul ketika seorang anggota kelompok

bertugas untuk menyajikan yang terbaik dihadapan guru dan teman

sekelasnya.

3. Interaksi tatap muka

Bertatap muka merupakan kesempatan baik bagi anggota kelompok untuk

berinteraksi memecahkan masalah bersama.

4. Komunikasi antar anggota

Keberhasilan anggota kelompok bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling berkomunikasi secara efektif.

5. Evaluasi proses secara kelompok

Pengajaran perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Jika prinsip ini diterapkan dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK) di

sekolah maka akan sangat baik karena pada diri siswa ditanamkan suatu

ketergantungan positif yang membawa mereka berpikir positif terhadap

lingkungan sekitar, siswa ditanamkan rasa tanggung jawab, toleransi, partisipasi,

komunikasi dan sikap interaksi sosial yang baik dengan sesamanya karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

43

manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial maka akan sangat baik bila

bekerjasama dan saling menghargai satu sama lain dengan menciptakan

hubungan baik dengan lingkungan, sesama, dan terlebih relasi pada Tuhan.

e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Wina Sanjaya (2012:248) mengemukakan prosedur pembelajaran

kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu:

1. Penjelasan materi

Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok

materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama

kelompok dalam tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi

pelajaran. Seorang guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran

yang harus dikuasai kemudian siswa memperdalam materi pelajaran dalm

kelompok/tim. Dalam tahap ini guru menggunakan metode ceramah, curah

pendapat, dan tanya jawab bahkan menggunakan demonstrasi. Guru juga dapat

menggunakan media pembelajaran agar proses penyampaian materi dapat lebih

menarik.

2. Belajar dalam kelompok

Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi

pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-

masing yang telah dibentuk sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

44

3. Penilaian

Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dilakukan dengan tes atau kuis.

Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun secara kelompok.

Tujuannya adalah memberikan informasi kemampuan setiap siswa. Hasil

akhirnya setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua.

4. Pengakuan tim

Pengakuan tim (tim recognition) adalah penetapan tim yang dianggap

paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan

penghargaan atau hadiah.

f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Agus Suprijono (2009) memaparkan sintak model pembelajaran kooperatif

terdiri dari enam fase sebagai berikut:

Tabel –1: Fase-fase dalam pembelajaran kooperatif

Fase Kegiatan Guru

Fase 1: present goals and set

menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan siswa siap belajar

Fase 2: present information

menyajikan informasi

Mempresentasikan informasi kepada

siswa secara verbal

Fase 3: organize students into

learning teams mengorganisir siswa

ke dalam tim-tim belajar

Memberikan penjelasan kepada siswa

tentang tata cara pembentukan tim

belajar dan membantu kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

45

melakukan transisi yang efisien

Fase 4: Assist team work and studeny

membantu kerja tim dan belajar

Membantu tim-tim belajar selama

siswa mengerjakan tugasnya

Fase 5: test on the materials

mengevaluasi

Menguji pengetahuan siswa mengenai

berbagai materi pembelajaran atau

kelompok-kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6: provide recognition

memberikan pengakuan atau

penghargaan

Mempersiapkan cara untuk mengakui

usaha dan prestasi individu maupun

kelompok

a) Fase pertama

Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru mengklasifikasi

maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena siswa

harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran.

b) Fase kedua

Guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi

akademik.

c) Fase ketiga

Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam

kelompok. Penyelesaian tugas kelompok harus merupakan tujuan kelompok.

Tiap anggota kelompok memiliki akuntabilitas individual untuk mendukung

tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

46

free-rider atau anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada

individu lainnya.

d) Fase keempat

Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-

tugas yang dikerjakan siswa dan waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan

yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa

siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.

e) Fase kelima

Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang

konsisten dengan tujuan pembelajaran.

f) Fase keenam

Guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa.

Variasistruktur reward dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang dilakukan

orang lain. Struktur reward kompetitif adalah jika siswa diakui usaha

individualnya berdasarkan perbandingan dengan orang lain. Struktur reward

kooperatif diberikan kepada tim meskipun anggota tim-timnya saling bersaing.

g. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Wina Sanjaya (2012:249-250) mengemukakan keunggulan

pembelajaran kooperatif sebagai suatu sinergi pembelajaran diantaranya:

1. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada

guru tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

47

menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang

lain.

2. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide dari orang lain.

3. Pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang lain dan

menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

4. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa

untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu energi yang cukup ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk

mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif

terhadap sekolah.

6. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk

menguji ide dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat

berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena

keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

7. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata

(riil). Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna

untuk proses pendidikan jangka panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

48

h. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Di samping keunggulan Pembelajaran kooperatif, Wina Sanjaya

(2012:250-251) juga mengemukakan kelemahan-kelemahan diantaranya, yaitu:

a. Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif memang

butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis

siswa dapat mengerti dan memahami filsafat pembelajaran koopratif. Untuk

siswa yang dianggap memiliki kelebihan contohnya, mereka akan merasa

terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan.

Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menggangu iklim kerja sama dalam

kelompok.

b. Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling

membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, maka

dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara

belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak

pernah tercapai oleh siswa.

c. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada

hasil kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya

hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi dari individu siswa.

d. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan

kesadaran dalam berkelompok memerlukan priode waktu yang cukup

panjang, dalam hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali

penerapan strategi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

49

e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang

hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu,

idealnya dalam pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja sama,

siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk

mencapai kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif memang bukan

pekerjaan yang mudah.

i. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Menurut Kagan (1994) tersedia dalam http: // ktipk. Blogspirit. Com /

archive / 2009 / 01 / 26 / tgt. html (25 Oktober 2015), pembelajaran kooperatif

mempunyai manfaat, yaitu dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran

kognitif siswa, dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki

hubungan sosial, dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dapat

meningkatkan kepercayaan diri, dan dapat meningkatkan kemahiran teknologi.

Sadker dalam Miftahul (2011:66) menjabarkan beberapa manfaat

pembelajaran kooperatif. Selain itu, meningkatkan keterampilan kognitif dan

afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar

lain seperti berikut ini:

a. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan

memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi.

b. Siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap

harga-diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

50

c. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman-

temannya dan diantara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang

positif (independensi positif) untuk proses belajar mereka nanti.

d. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap

teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang

berbeda-beda.

Selanjutnya, Linda Lundgren dalam Ibrahim (2000:18) juga

mengemukakan beberapa manfaat-manfaat model pembelajaran kooperatif bagi

siswa dengan hasil yang rendah, diantaranya:

1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

2. Memperbaiki kehadiran

3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

4. Prilaku menggangu menjadi lebih kecil

5. Konflik antar pribadi berkurang

6. Pemahaman yang lebih mendalam

7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

8. Hasil belajar lebih tinggi

4. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Teknik kancing gemerincing merupakan teknik pembelajaran yang

menggunakan kancing-kancing sebagai media untuk mengatur pola interaksi

siswa dalam kelompok belajar. Kegiatan pembelajaran pada teknik kancing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

51

gemrincing memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kontribusi

mereka serta mendengarkan pandangan dan pemikiran siswa lain dalam satu

kelompok.Pelajaran teknik kancing gemerincing ini bertujuan untuk

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa sehingga terjadi peningkatan

keaktifan dan hasil belajar siswa dari pelajaran sebelumnya.

Namun yang perlu diketahui bahwa teknik belajar mengajar kancing

gemerincing ini, dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini bisa

digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak

didik. Dalam kegiatan kancing gemerincing, masing-masing anggota kelompok

mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan

mendengarkan pandangan dan pemikiran angota lain.

Kancing gemerincing atau pembelajaran talking chips merupakan salah

satu model pembelajaran yang menggunakan pembalajaran kooperatif.

Sebagaimana dinyatakan Masitoh dan Laksmi Dewi dalam bukunya strategi

pembelajaran(2009:244). Model pembelajaran talking chips merupakan model

pembelajaran kancing gemerincing yang dikembangkan oleh Spencer Kagan

(1992).Kata „talking‟ diambil dari bahasa inggris yang berarti berbicara

sedangkan chips berarti kartu. Dalam pembelajaran kooperatif yaitu

pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-5 orang,

masing-masing anggota kelompok membawa sejumlah kartu yang berfungsi

untuk menandai apabila mereka telah berpendapat dengan memasukan kartu

tersebut ke atas meja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

52

Dalam pelaksanaan talking chips atau kancing gemerincing setiap anggota

diberi sejumlah kancing atau kartu “chips” (biasanya dua sampai tiga kancing

atau kartu). Setiap kali anggota kelompok menyampaikan pendapat dalam

diskusi, ia harus meletakkan satu kartunya di tengah kelompok. Setiap anggota

kelompok diperkenankan menambah pendapatnya sampai semua kartu yang

dimilikinya habis. Jika kartu yang dimilikinya habis, ia tidak boleh berbicara lagi

kartu sampai semua anggota kelompoknya juga menghabiskan semua kartu

mereka. Jika semua kartu telah habis, sedangkan mereka belum selesai,

kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagi-bagi kartu lagi dan

diskusi dapat diteruskan kembali (Kagan 2000:47)

Model pembelajaran teknik kancing gemerincing dipilih karena model ini

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kontribusi mereka

dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lain. Selain itu juga dapat

menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan serta mendorong siswa

untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka yang bermuara pada

meningkatnya hasil belajar siswa.

Adapun keunggulan teknik kancing gemerincing adalah masing-masing

anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi dan

mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lainnya, untuk mengatasi

hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok,

pemerataan tanggung jawab bisa tercapai karena siswa yang pasif akan mandiri

dan tidak bergantung pada siswa yang lebih dominan dan memastikan setiap

siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta. Penerapan teknik kancing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

53

gemerincing dimulai dari setiap anggota mendapatkan kancing benda-benda

kecil yang berbeda yang harus digunakan setiap kali menyatakan keraguan,

menjawab, mengungkapkan ide, mengklarifikasi pernyataan, mengklarifikasi

ide, merespon ide, merangkum, mendorong partisipasi anggota lainnya (Lie,

2007:63).

Adapun prosedur dalam pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing

menurut Sugiyanto (2010:57) yaitu:

1. Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (bisa juga

benda-benda kecil lainnya, seperti kacang merah, biji kenari, potongan

sedotan, batang-batang lidi, sendok es krim, dan sebagainya).

2. Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing

kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing

bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).

3. Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah-tengah.

4. Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi

sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.

5. Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok

boleh mengambil kesempatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi

prosedur kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

54

C. Keaktifan Siswa

Dalam kegiatan belajar siswa dituntut untuk selalu aktif dalam kegiatan hal

apapun yang menyangkut kegiatan belajar, hal itu untuk menunjang keberhasilan

siswa dalam proses belajar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak hanya

dalam tes tertulis yang harus mendapatkan nilai yang baik namun juga dalam

proses belajar juga siswa dituntut untuk selalu aktif mengikuti kegiatan belajar.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai keaktifan siswa yang meliputi: (1)

pengertian keaktifan siswa, (2) ciri-ciri keaktifan siswa, dan (3) aspek-aspek

keaktifan siswa.

1. Pengertian Keaktifan Siswa

Dalam belajar sangatlah diperlukan adanya aktivitas. Aktivitas di sini

dapat bersifat fisik maupun mental. Menurut Sardiman (2003:48) keaktifan

siswa dalam belajar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu

sebagai berikut:

a. Visual activities, yang termasuk didalamnya adalah membaca, percobaan,

memperhatikan gambar dan demonstrasi.

b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara dan diskusi.

c. Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,

musik, dan pidato.

d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan

menyalin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

55

e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik dan peta grafik

f. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi dan

bermain

g. Mental activities seperti mengingat, menganalisis, melihat hubungan dan

mengambil keputusan.

h. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Interaksi antara guru dan siswa sangat berguna bagi pembelajaran,

penjelasan dari teman biasanya juga lebih dipahami oleh siswa. Belajar

berkelompok juga akan menimbulkan rasa malu jika tidak bisa menjawab

pertanyaan sehingga akan memperkuat motivasi dan keinginan yang kuat

mempelajari materi itu. Belajar bersama-sama juga akan terasa menyenangkan,

suasana ini diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan

efisien.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan

siswa adalah aktivitas fisik dan mental siswa dalam proses pembelajaran yang

dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek-aspek dalam keaktifan siswa dapat

dilihat dengan melihat aktivitas siswa yang diklasifikasikan menjadi aktivitas

mata, telinga, mulut, tangan, gerak, mental, dan emosi. Keaktifan siswa tidak

bisa dilepaskan dari interaksi dengan guru maupun siswa lain sehingga guru dan

siswa lain turut mempengaruhi keaktifan. Dipertegas lagi oleh Ahmad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

56

&Supriyono (2004:207) yang mengemukakan bahwa Siswa aktif adalah siswa

yang terlibat secara intelektual dan emosional dalam kegiatan belajar.

2. Ciri-Ciri Keaktifan Siswa

Kadar keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada

dimensi siswa yaitu pembelajaran yang berkadar siswa aktif akan terlihat pada

diri siswa akan adanya keberanian untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,

keinginan dan kemauannya. Dalam dimensi siswa ini nanti pada akhirnya akan

tumbuh dan berkembang kemampuan kreativitas siswa (Sugandi, 2007:75-76)

Untuk melihat terwujudnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

terdapat beberapa indikator cara belajar siswa aktif. Melalui indikator cara

belajar siswa aktif dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam proses

belajar mengajar. Indikator tersebut adalah (1) keinginan, keberanian

menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya; (2) keinginan dan

keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan persiapan,

proses dan kelanjutan belajar; (3) penampilan berbagai usaha/kreatifan belajar

mengajar sampai mencapai keberhasilannya; dan (4) kebebasan melakukan hal

tersebut tanpa tekanan guru/pihak lainnya (Ahmadi & Supriyono, 2004:207-

208).

Keaktifan siswa tampak dalam kegiatan, antara lain: (1) berbuat sesuatu

untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan; (2) mempelajari,

mengalami dan menemukan sendiri bagaimana perolehan situasi pengetahuan;

(3) merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

57

kepadanya; (4) belajar dalam kelompok; (5) mencoba sendiri konsep-konsep

tertentu; dan (6) mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan dan penghayatan

nilai-nilai secara lisan atau penampilan (Suryosubroto, 2002:71-72).

Berdasarkan ciri-ciri keaktifan siswa yang telah disebutkan oleh 3 ahli maka

indikator keaktifan siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) keberanian

untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan, dan kemauannya serta

menampilkan berbagai usaha dalam kegiatan belajar, (2) berpartisipasi dalam

kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar serta mengkomunikasikan hasil

belajar, (3) menampilkan berbagai usaha belajar untuk mencapai keberhasilan

(kreativitas belajar), dan (4) mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri

pengetahuan yang diperoleh.

3. Aspek-Aspek Keaktifan Siswa

Aspek-aspek keaktifan siswa adalah hal-hal yang mempengaruhi dan dapat

menciptakan keaktifan siswa. aspek keaktifan siswa merupakan pusat perhatian

dalam penelitian. Keaktifan siswa ini dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam

belajar. Dan dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya keaktifan siswa karena

dalam pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya

peserta didik terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental maupun sosial dalam

proses pembelajaran. Aspek-aspek keaktifan siswa dalam pembelajaran tersebut

meliputi: (1) keberanian, (2) berpartisipasi, (3) kreativitas belajar, (4)

kemandirian belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

58

1. Keberanian

Keberanian dalam penelitian ini berkaitan dengan keadaan mental siswa

dalam mengikuti aktivitas belajar. Keberanian ini mengarah kepada keberanian

siswa dalam menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya dalam proses

belajar. Menurut Irons (dalam munawar, 2010:56) keberanian adalah suatu

tindakan memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu

menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena percaya

kebenarannya.

Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu

merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Adapun ciri khusus seseorang

yang memiliki keberanian menurut Munawar (2010) meliputi: a) berpikir secara

matang dan terukur sebelum bertindak, b) mampu memotivasi orang lain, c)

selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan pengetahuan

baru menuju ke arah yang benar, d) bertindak nyata, e) semangat, f) menciptakan

kemajuan, g) siap menanggung resiko, dan h) konsisten

2. Berpartisipasi

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan

pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin.

Menurut Davis (dalam Asrofudin, 2010:79) partisipasi didefinisikan sebagai

keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut

bertanggung jawab didalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

59

Adapun unsur-unsur dalam partisipasi, yaitu: 1) keterlibatan peserta didik

dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar dan b)

kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang

dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Tidak ada proses belajar tanpa

partisipasi dan keaktifan anak didik dalam belajar. Setiap anak didik pasti aktif

dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah bobot/kadar keaktifan anak

didik dalam belajar.

3. Kreativitas Belajar

Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakkan baru untuk

disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu. Siswa yang

aktif mempunyai motivasi untuk menciptakan cara belajar yang baru untuk

mengkreativitaskan belajar mereka agar mendapatkan pemahaman yang mereka

inginkan.Munandar (1999: 51) mengemukakan kreativitas belajar yang dimiliki

siswa aktif dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut:

a. Rasa ingin tahu yang tinggi. Siswa yang aktif keingintahuannya akan hal-hal

baru sangat besar, sehingga dari situ dapat mencari jawabannya sendiri.

b. Pantang menyerah. Siswa yang aktif tidak mudah pantang menyerah apabila

ada hal baru yang membuatnya penasaran belum menemukan jawaban.

c. Berani mengambil resiko. Siswa yang aktif tidak mudah pantang menyerah

dengan berbagai resiko yang akan dihadapinya.

d. Ingin mencari pengalaman-pengalaman baru. Siswa yang aktif tentu saja

tidak puas terhadap apa yang telah mereka capai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

60

e. Optimis. Siswa aktif akan selalu optimis dengan apa yang telah mereka

kerjakan.

f. Proaktif. Siswa yang aktif selalu mempunyai kesadaran yang tinggi untuk

mengerjakan sesuatu.

4. Kemandirian Belajar.

Kemandirian dalam pembelajaran merupakan suatu aktivitas dalam

pembelajaran yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan mengatur

diri untuk mencapai hasil yang optimal. Siswa yang aktif dengan sikap mandiri

dengan tidak selalu bergantung pada orang lain.Toha (1996:204) menyatakan

indikator dari kemandirian belajar siswa aktif adalah sebagai berikut:

a. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif

b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain

c. Tidak menghindari masalah

d. Tidak merasa rendah diri

e. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisplinan

f. Mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh

situasi pengetahuan

g. Merasakan sendiri tugas-tugas yang diberikan guru

h. Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu

Dalam keaktifan siswa perlu adanya keberanian, karena dengan keberanian

siswa mampu menunjukan kemampuannya dalam berbagai metode belajar.

Selain keberanian dalam keaktifan siswa juga perlu adanya berpartisipasi, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

61

dengan adanya partisipasi dari siswa mampu menampakkan dirinya dalam

keikutsertaan dalam setiap kegiatan belajar. Dalam keaktifan siswa juga perlu

adanya aktivitas belajar, dengan adanya kreatifitas belajar dari siswa maka siswa

mampu menampilkan berbagai usaha belajar dengan segala kemampuan yang

dimilikinya. Dan kemandirian belajar sangat diperlukan dalam keaktifan siswa,

karena dengan siswa mandiri dalam belajar maka siswa sudah mampu

menyelesaikan permasalahan belajar, serta mampu menyelesaikan tugas

belajarnya sendiri tanpa adanya kesulitan. Keaktifan siswa juga tidak hanya

diperlukan dalam kegiatan belajar di kelas saja melainkan dalam kegiatan

kelompok siswa diharapkan dapat aktif, ikut berpartisispasi dalam kegiatan

kelompok. Hal itu dapat menunjang keberhasilan siswa dalam mengoptimalkan

kemampuan siswa dalam belajar serta dapat melatih siswa untuk berpikir secara

logis dalam menyampaikan argumentasi yang dikemukakan, dan meningkatkan

kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan ataupun membahas suatu

permasalahan.

D. Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:250-251) hasil belajar merupakan

hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari

sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik

bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental

tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

62

Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannnya bahan

pelajaran. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2006:30) hasil belajar adalah

bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi

mengerti.

Hasil belajar menggambarkan kemampuan siswa dalam mempelajari

sesuatu. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2005:22) yang

menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan kemampuan psikomotorik

(bertindak).

Berdasarkan teori taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga ranah kategori antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor

(Nana Sudjana, 2005:23-33). Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

penilaian.

b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi

lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,

organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

63

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol. Namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Howard Kingsley dalam Daryanto (2007:102-124) membagi 3 macam hasil

belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap

dan cita-cita. Pendapat ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses

belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah

menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar PAK adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau

bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam

membentuk pribadi individual yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik

lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku yang lebih

baik. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan tes. Dalam penilaian ini hasil

belajar peserta didik merupakan skor post test yang diperoleh dari hasil tes pada

akhir siklus.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Bloom dalam Daryanto & Muljo Raharjo (2012: 28 ) ada

beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, yakni:

1. Faktor internal

Faktor-faktor yang tergolong dalam faktor internal ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

64

a. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun

yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh

dan sebagainya.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan yang

meliputi: Pertama, faktor intelektual terdiri atas: faktor potensial

(intelegensi dan bakat) dan faktor aktual yaitu kecakapan nyata dan

prestasi. Kedua, faktor non intelektual yaitu komponen-komponen

kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi,

kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional dan sebagainya.

2. Faktor eksternal

Faktor-faktor yang termasuk di dalam faktor eksternal adalah faktor

kematangan baik secara fisik maupun psikis. Selain itu ada faktor yang lain

sebagai berikut:

a. Faktor sosial yang terdiri atas: faktor lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, dan kelompok.

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi,

kesenian dan sebagainya.

c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,iklim

dan sebagainya.

d. Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

65

Sedangkan dalam Sumiati dan Asra (2009:200) faktor yang mempengaruhi

hasil belajar dipengaruhi oleh guru dalam menyusun pembelajaran.

Dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar berasal dari

dalam dan luar siswa yang melaksanakan evaluasi pembelajaran. Faktor tersebut

sebagai tolak ukur siswa sudah menguasai, materi pembelajaran atau belum.

3. Indikator Hasil Belajar

Menurut Sudjana dalam Jihad dan Haris (2008) mengemukakan bahwa

terdapat dua kriteria yang menjadi keberhasilan pengajar yang bersifat umum.

Dua kriteria tersebut yaitu:

a) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya

Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai

suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek

mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk mengukur

keberhasilan pengajaran dari sudut prosesnya dapat dikaji melalui beberapa

persoalan dibawah ini:

1. Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru

dengan melibatkan siswa secara sistematik?

2. Apakah guru memakai multimedia?

3. Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengobrol dan menilai sendiri

hasil belajar yang dicapainya?

4. Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

66

5. Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup

menyenangkan dan merangsang siswa belajar?

b) Kriteria ditinjau dari hasilnya

Di samping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat

dari segi hasil. Berikut ini adalah beberapa persoalan yang dapat

dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi

hasil atau produk yang dicapai siswa:

1. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak

dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh?

2. Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran dapat

diaplikasikan dalam kehidupan siswa?

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria dilihat dari

proses dan hasilnya. Kriteria yang dilihat dari proses bagaimana siswa tersebut

melakukan proses belajar dengan metode yang diberikan oleh guru yang dapat

dilihat dari aspek afektif siswa. Sedangkan kriteria yang dilihat dari hasilnya

yaitu dilihat dari proses tersebut dan posttest siswa yang dapat dilihat dari aspek

kognitif siswa.

E. Penelitian Yang Relevan

Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian atau tulisan

yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang menggunakan atau

menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

67

beberapa pelajaran yang berbeda-beda. Penelitian tersebut sebagaimana

dipaparkan sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Monoarfa, Universitas Negeri Gorontalo

(2015) tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Koopertatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing lebih tinggi

yaitu dengan skor rata-rata 28,1, sedangkan pembelajaran menggunakan

think pair share skor rata-ratanya hanya 24,5.

2. Penelitian oleh A. Eka Yunda Dewi, Ni Nym. Kusmariyatni, Nym. Jampel

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia tentang “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Di Gugus III Kecamatan

Tejakula”.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh terhadap hasil

belajar IPS Siswa Kelas SDN Di Gugus III Kecamatan Tejakula.

F. Kerangka Pikir

Dalam kegiatan belajar, seorang guru harus menciptakan suatu model

pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga siswa menjadi semangat dan

tertarik mengikuti pelajaran di kelas khususnya dalam Pelajaran Pendidikan

Agama Katolik. Agar siswa terlibat, tidak bosan dan dapat dengan mudah

memahami materi pelajaran yang diterima maka dibutuhkan upaya untuk

meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam upaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

68

peningkatan tersebut perlu adanya model pembelajaran yang bervariasi dan

menarik sehingga siswa termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Salah satu cara yang ditempuh yaitu menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

Model pembelajaran teknik kancing gemerincing merupakan model

pembelajaran dimana dalam pembelajaran siswa belajar secara kelompok.

Artinya siswa tidak lagi belajar sendiri-sendiri tetapi juga belajar secara

kelompok, dari diskusi kelompok juga akan memupuk kerja sama antar

kelompok belajar PAK. Model pembelajaran teknik kancing gemerincing akan

memberikan suasana positif karena bisa memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mencintai pembelajaran dan sekolah ataupun guru. Dalam kegiatan yang

menyenangkan ini, siswa merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir.

Pembelajaran dengan Model teknik kancing gemerincing memberikan

kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif berbicara dalam proses pembelajaran

baik menjawab pertanyaan atau menyampaikan pendapat. Siswa yang aktif pada

proses pembelajaran tidak hanya mengetahui materi tetapi dapat memahami

secara mendalam materi yang dipelajari. Pemahaman yang mendalam tentang

materi timbul sebagai akibat dari keaktifan bicara siswa. hal tersebut akan

meningkatkan hasil belajar dari materi yang bersangkutan. Maka, kerangka pikir

uraian ini secara sistematis dapat digambarkan melalui skema sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

69

G. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:96) “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan peneliti telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Dengan jawaban sementara ini membantu

peneliti agar proses penelitiannya lebih terarah.Berdasarkan uraian yang telah

ada dalam kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. Ho: Model Pembelajaran Kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan Agama

Katolik siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta tahun

2016/2017.

2. Ha: Model Pembelajaran Kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan Agama

Katolik siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta tahun

2016/2017.

Hipotesis diuji pada tingkat signifikansi 5%.

Variabel terikat Y1: Keaktifan

siswa dan Hasil Belajar

Pendidikan Agama Katolik

Variabel terikat Y2: keaktifan

dan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Katolik

Variabel Bebas X: Model

Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian.

Ketepatan metode akan mengatur arah serta tujuan penelitian. Dalam metode

penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan, yaitu

dengan teknik dan prosedur bagaimana suatu penelitian tersebut akan dilakukan.

Hal ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan penelitian secara sistematis.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan penelitian meliputi: Jenis

Penelitian, Desain Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan

Sampel, Teknik dan Instrumen Penelitian, Teknik Analisis Data.

A. Jenis Penelitian

Bila dilihat dari segi pendekatan dan data yang diperoleh, maka

penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang berbentuk uji beda.

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan kuantitatif

angka mulai dari pengumpulan data, pengolahan data yang diperoleh, sampai

pada menampilkan data. Sugiyono (2013:8) menyatakan bahwa penelitian

kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

71

Penelitian ini dibuat untuk melihat pengaruh variabel X (Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing) terhadap variabel Y1

(Keaktifan ) dan Y2 (Hasil Belajar) Pendidikan Agama Katolik siswa kelas V di

SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan bentuk Pre-experimental designs.

Dikatakan Pre-experimental design, karena dalam desain ini, belum merupakan

eksperimen sungguh-sungguh. Yang artinya masih terdapat variabel luar yang

ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen (Sugiyono,

2010:109). Ada beberapa jenis Pre-experimental designs, namun penulis

menggunakan jenis one-shot case study pretest-posttest seperti gambar di bawah

ini:

Tabel –2: Desain Pretest-Posttest

Pretest Variabel Bebas

(Perlakuan)

Posttest

Y1 X Y2

Dalam desain ini, peneliti akan memberikan tes pada awal kegiatan

yang akan diteliti kemudian akan dilakukan tes yang sama diakhir kegiatan

untuk melihat perbandingan skor keduanya. Adapun variabel yang diukur dalam

penelitian ini adalah variabel Y, sedangkan variabel X adalah sebagai

treatment/perlakuan yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

72

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta

yang beralamat di Jalan Hos Cokroaminoto No. 8, Desa Gampingan, Kelurahan

Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Yogyakarta. SD Kanisius Wirobrajan I

Yogyakarta dipilih sebagai tempat penelitian karena pernah PPL di sekolah ini

dan pernah menggunakan model kerja kelompok saat mengajar Pendidikan

Agama Katolik di kelas.

2. Waktu Peneltian

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 6 dan 11April 2017.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah keseluruhan kelas V di SD Kanisius Wirobrajan I,

Yogyakarta. Adapun jumlah keseluruhan siswa kelas V adalah 57 orang

Tabel –3: Data Populasi siswa kelas XI tahun 2016-2017

V A 30 siswa

V B 27 siswa

JUMLAH 57 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

73

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur,terdiri dari

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu

“Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing”, dan variabel

terikatnya adalah “Keaktifan Dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik”.

2. Definisi Konseptual

Berdasarkan kajian pustaka pada BAB II, maka definisi konseptual

untuk variabel Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dalamPendidikan Agama Katolik merupakan suatu model atau strategi yang

khusus untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat bekerja

sama, saling membantu selama proses belajar PAK.

Definisi konseptual untuk keaktifan (Y1) adalah kesadaran siswa untuk

melakukan sesuatu dalam proses belajar mengajar.

Definisi konseptual untuk hasil belajar (Y2) merupakan perubahan

tingkah laku dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, yang mencakup ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Definisi Operasional

a. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

merupakan suatu model atau serangkaian tindakan dari guru dalam proses

belajar mengajar yang dirancang untuk mempengaruhi pola perilaku dan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

74

belajar siswa. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran teknik kancing

gemerincing sebagai berikut:

1. Fase Pertama: present goals and set

Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Kemudian

guru mengklasifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting

untuk dilakukan karena siswa harus memahami dengan jelas prosedur dan

aturan dalam pembelajaran

2. Fase Kedua: present information

Guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi

akademik

3. Fase Ketiga: organize students into learning teams

Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di

dalam kelompok. Penyelesaian tugas kelompok harus merupakan tujuan

kelompok. Tiap anggota kelompok memiliki akuntabilitas individual untuk

mendukung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting

jangan sampai ada free-rider atau anggota yang hanya menggantungkan

tugas kelompok kepada individu lainnya

4. Fase Keempat: Assist team work and studeny

Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-

tugas yang dikerjakan siswa dan waktu yang dialokasikan. Pada fase ini

bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau

meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

75

5. Fase Kelima: test on the materials

Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang

konsisten dengan tujuan pembelajaran

6. Fase Keenam: provide recognition

Guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada

siswa. Variasistruktur reward dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang

dilakukan orang lain. Struktur reward kompetitif adalah jika siswa diakui

usaha individualnya berdasarkan perbandingan dengan orang lain. Struktur

reward kooperatif diberikan kepada tim meskipun anggota tim-timnya

saling bersaing.

b. Keaktifan siswa

Keaktifan siswa adalah tindakan siswa berinteraksi, bertanya, membaca,

berpendapat selama proses belajar mengajar di sekolah. Indikator keaktifan

siswa dapat dilihat melalui:

1. Keberanian

Ciri khusus seseorang yang memiliki keberanian meliputi: berpikir

secara matang dan terukur sebelum bertindak, mampu memotivasi orang lain,

selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan

pengetahuan baru menuju ke arah yang benar, bertindak nyata, menciptakan

kemajuan, siap menanggung resiko dan konsisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

76

2. Berpartisipasi

Unsur-unsur dalam berpartisipasi yaitu keterlibatan diri peserta didik

dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, dan

kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang

dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

c. Hasil Belajar PAK

Hasil belajar adalah nilai akhir yang diperoleh siswa dari proses belajar

PAK. Kemampuan-kemampuan yang dimaksud mencakup:

1. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

penelitian.

2. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah Afektif meliputi

lima jenjang kemampuan yang menerima, menjawab atau reaksi, menilai,

organisasi dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati)

4. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan Skala

Pengukuran.Skala pengukuran bersifat langsung karena sisi tepat saat dibagikan.

Setelah diisi langsung dikembalikan kepada peneliti pada hari yang sama. Selain

itu, untuk memastikan kebenaran model pembelajaran kooperatif teknik kancing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

77

gemerincing ini berhasil atau tidak diterima oleh siswa maka digunakan

observasi/pengamatan.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang variabel yang terdapat dalam

Instrumen.Instrumen tersebut berupa pretest-postest. Adapun variabel yang

hendak diukur dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa kelas

V yang dibandingkan sebelum dan setelah diberikan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing.Instrumen ini bersifat tertutup, artinya

jawaban untuk pernyataan sudah disediakan pada kolom jawaban. Responden

tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai. Jawaban setiap item

instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif, sebagai berikut:

Tabel – 4: skor keaktifan siswa

Alternatif Jawaban Skor

Selalu-Tidak Pernah 4-1

Setuju-Tidak Setuju 4-1

Menyenangkan-Menyusahkan 4-1

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberikan

skor sesuai dengan kategori di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

78

6. Kisi-kisi Instrumen

a. Kisi-Kisi Observasi aktivitas Guru menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing.

Aspek yang diamati Sub Variabel

Indikator Item

Soal

Proses Pembelajaran

PAK melalui model

pembelajaran

kooperatif teknik

kancing gemerincing

Fase pertama:

present goals

and set

Mengucapkan salam 1

Memberikan apersepsi 2

Menyampaikan masalah

yang menjadi fokus

pembelajaran

3

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

4

Fase kedua:

Present

Information

Menjelaskan peranan siswa 5

Fase ketiga:

organize

students into

learning teams

Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

melakukan kegiatan

berkelompok menggunakan

teknik kancing gemerincing

6

Fase keempat:

assist team work

and studeny

Membimbing siswa selama

proses belajar kooperatif

menggunakan teknik

kancing gemerincing

7

Memberikan motivasi pada

siswa

8

Memberikan pujian pada

siswa

9

Fase kelima: test

on the materials

Memberikan informasi

tambahan pada siswa yang

masih merasa kesulitan

10

Mendorong siswa untuk

mengkomunikasikan hasil

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

79

diskusinya

Membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi

12

Fase keenam:

provide

recognition

Mengarahkan siswa untuk

menjumlahkan skor

tertinggi

13

b. Kisi-Kisi (Pretest-Posttest) Keaktifan Siswa Dalam Belajar PAK

No Sub Variabel Indikator Item

soal

1 Keberanian 1.1 Berpikir secara matang sebelum

bertindak

2

16

1.2 Mampu memotivasi orang lain 2

1.3 Bertindak nyata 6

1.4 Semangat 4

1.5 Siap menanggung resiko 1

1.6 Konsisten 1

2 Berpartisipasi 1.1 Merespons dan berkreasi dalam

kegiatan proses belajar

2

6

1.2 Ingin mencari pengalaman-

pengalaman baru

1

1.3 Optimis 1

1.4 Proaktif 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

80

c. Kisi-Kisi untuk Melihat Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik

Materi

pokok

Indikator Indikator Soal Item

Rupa-rupa

Karunia Roh

Kudus

Menjelaskan rupa-

rupa Karunia Roh

Kudus dalam

gereja dan untuk

diri sendiri

1. Mana saja karunia Roh

Kudus yang disebut dalam

kutipan KS (1Kor 12:4-11)

2. Karunia mana yang menarik

perhatianmu?

3. Karunia mana yang

dibutuhkan gereja pada saat

ini?

4. Karunia mana yang kamu

butuhkan sendiri?

4

Tempat-

Tempat

Khusus

Untuk

Berdoa

Menjelaskan

sikap dan

tindakan

Yesus dalam

menghormati

rumah ibadat

(Luk 19:45-

48)

Menyebutkan

nama tempat

berdoa dan

Kitab Suci

yang dipakai

oleh masing-

masing agama.

Menjelaskan

mengapa kita

harus

menghormati

tempat ibadat

agama lain.

1. Mengapa Yesus mengusir

para pedagang dari bait

suci?

2. Sebutkan nama tempat

berdoa dan beribadat umat

Islam, Katolik, Kristen

Protestan, Hindu, Budha,

Kong Hu Chu?

3. Sebutkan nama Kitab Suci

agama Islam, Katolik,

Kristen Protestan, Hindu,

Budha, Kong Hu Chu?

4. Jelaskan mengapa kita

harus menghormati tempat-

tempat ibadat itu?

4

Jumlah 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

81

7. Pengembangan Instrumen

Uji coba yang dipakai dalam pengembangan instrumen ini adalah uji

coba terpakai artinya tanpa mengadakan uji coba sebelum penelitian diadakan,

instrumennya langsung dipakai untuk menganalisis instrumen penelitian. Uji

coba dilakukan dengan mencari validitas dan rebilitas, butir soal yang memiliki

nilai relibilitas dan validitasnya rendah akan dibuang dan tidak dipakai dalam

analisa data sedangkan yang memenuhi syarat dalam uji validitas dan relibilitas

akan dipakai untuk menguji hipotesis.

8. Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel

(Sujarweni 2008:186). Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan

validitas kontruk yaitu sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung

pada seseorang. Dengan teknik statistik yang disebut analisis faktor dapat

diselidiki berbagai komponen sehingga tes dapat disusun berdasarkan

komponen-komponen itu. penelitian dilakukan dengan bantuan program

komputer SPSS versi 20. Untuk mencapai syarat validitas dengan taraf

signifikansi 0,05. Maka, jika signifikansi > 0,05 item tidak valid, jika

signifikansinya < 0,05 item valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

82

1) Validitas Variabel keaktifan Pertemuan 1

Tabel-5. Validitas Keaktifan pertemuan 1

Butir

Item

Hasil Butir

Item

Hasil

1 0,000 12 0,006

2 0,001 13 0,002

3 0,000 14 0,203

4 0,000 15 0,005

5 0,041 16 0,549

6 0,008 17 0,150

7 0,001 18 0,007

8 0,013 19 0,004

9 0,003 20 0,005

10 0,000 21 0,002

11 0,003 22 0,004

Dari Variabel keaktifan pertemuan 1 terdapat 22 item yang valid

karena nilai signifikansinya < 0,05. Item yang valid tersebut dipakai dalam

analisis data.

2) Validitas Variabel Keaktifan Pertemuan 2

Tabel-6. Validitas Keaktifan Pertemuan 2

Butir

Item

Hasil Butir

Item

Hasil

1 0,000 12 0,008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

83

2 0,019 13 0,000

3 1,015 14 0,007

4 0,003 15 0,111

5 0,013 16 0,000

6 0,001 17 0,001

7 0,004 18 0,013

8 0,001 19 0,004

9 0,006 20 0,002

10 0,002 21 0,009

11 0,000 22 0,001

Dari Variabel keaktifan pertemuan 2 terdapat 22 item yang valid karena

nilai signifikansinya < 0,05. Item yang valid tersebut dipakai dalam analisis

data.

b. Uji Reliabilitas

Relibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk

kuesioner (Sujarweni 2008:187). Uji relibilitas dapat dilakukan secara

bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Dalam penelitian ini, uji

relibilitas dilakukan dengan teknik formula Alpha Cronbach menggunakan

program SPSS 20. Jika nilai alpha kurang 0,60 maka relibilitasnya adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

84

1) Uji Relibilitas Keaktifan Pertemuan 1

Tabel-7.Relibilitas Pertemuan 1

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 57 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 57 100,0

Diketahui bahwa data atau case yang valid jumlahnya 57 dengan

persentase 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan (exlude).

Tabel-8. Reliabilitas Statistik Pertemuan 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of

Items

,774 ,770 22

Diketahui nilai Cronbach Alpha 0,774. Jika nikai Alpha kurang 0,60

maka reliabilitasnya adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan

diatas 0,8 adalah baik. Karena nilainya diatas 0,7 maka hasilnya dapat

diterima. Sedangkan jumlah item (N) adalah 22 item pernyataan yang valid.

Dari data tersebut dapat disimpulkan keaktifan pertemuan 1 mempunyai

reliabilitas yang dapat diterima.

2) Uji Reliabilitas Keaktifan Pertemuan 2

Tabel-9. Reliabilitas Pertemuan 2

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 57 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 57 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

85

Diketahui bahwa data atau case yang valid jumlahnya 57 dengan

persentase 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan (exlude).

Tabel-10. Reliabilitas Statistik Pertemuan 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

,795 ,802 22

Diketahui nilai Cronbach Alpha 0,774. Jika nikai Alpha kurang 0,60 maka

reliabilitasnya adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8

adalah baik. Karena nilainya diatas 0,8 maka hasilnya baik. Sedangkan jumlah

item (N) adalah 22 item pernyataan yang valid. Dari data tersebut dapat

disimpulkan keaktifan pertemuan 1 mempunyai reliabilitas yang sangat baik.

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis uji t

(sampel berpasangan) untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel

berpasangan. Uji ini bisa dilakukan pada subjek sebelum dan sesudah suatu

proses. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah keaktifan sebelum

dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing. Maka kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi < 0,05

maka terjadi perbedaan, sebaliknya jika nilai >0,05 maka tidak ada perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

86

Untuk melakukan uji t diperlukan data yang berskala interval atau ratio

yang dalam SPSS disebut scale. Adapun skala yang digunakan dalam

pengukuran penelitian ini adalah skala likert seperti yang dijelaskan diatas.

1. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas data digunakan

untuk seluruh data yang akan diolah. Dalam pembahasan ini peneliti

menggunakan uji normalitas dengan metode one sample kolmpgprov-smirnov

dengan taraf signifikansi 0,05 bertujuan untuk menentukan jenis statistik yang

akan digunakan. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang

ada normal atau tidak normal sebagai berikut:

1) Jika signifikansinya (2-tailed) lebih dari 5% atau 0,05 (>0,05), maka

distribusi data normal. jika data berdistribusi normal, maka teknik statistik

inferensial yang digunakan yaitu statistik parametrik uji t (independent-

samples t-test dan paired-samples t-test) dengan tingkat kepercayaan 95%

2) Jika signifikansi (2-tailed) kurang dari 5% atau 0,05 (< 0,05), maka

distribusi data tidak normal. Jika tidak berdistribusi normal, maka teknik

statistik yang digunakan yaitu statistik non parametrik (Two Related

Samples Tests (uji 2 sampel berpasangan) dengan uji Wilcoxon dan two

Independent Samples Test (uji 2 sampel bebas) dengan uji Mann Whitney)

dengan tingkat kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

87

b. Uji Hipotesis

1) Uji hipotesis untuk melihat perbedaan selisih hasil nilai pretest ke

postest pada sampel sebanyak 57 orang.

Uji perbedaan pretest ke postest pada sampel sebanyak 57 orang

digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai pretest kepostest

yang signifikan dengan tingkat kepercayaan 5%. Syarat yang digunakan

untuk uji perbedaan pretest ke postest yaitu:

a) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka terjadi perbedaan yang signifikan

antara pretest dengan postest.

b) Jika nilai > 0,05, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest

dengan postest.

Ho= tidak ada perbedaan yang signifikan antara Y1 dengan Y2

Ha= Terdapat perbedaan yang signifikan antara Y1 dengan Y2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang uji persyaratan analisis, penelitian pengujian

hipotesis, pembahasan dan refleksi.

Hasil penelitian akan dianalisis berdasarkan SPSS versi 20 untuk

instrumen pretest-postest yang telah dibuat dan diisi guna penelitian Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Untuk

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius

Wirobrajan I, Yogyakarta. Pretest dan postest yang disebarkan sebanyak 57

siswa.

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis

Asumsi normalitas merupakan prasyarat dari kebanyakan prosedur

statistika inferential.Ada beberapa cara untuk mengeksplorasi asumsi normalitas

antara lain dengan uji normalitas Shapiro-Wilk dan Kolmogorof-Smirnov. Untuk

menggunakan metode Kolmogorof-Smirnov dan Shapiro Wilk dengan membaca

nilai Signifikansi. Jika signifikansinya kurang dari 0,05 berarti data tidak

berdistribusi normal. Tetapi jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data

berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

89

Pengujian akan dilakukan untuk menguji perbedaan hasil pretest ke

postest pada sampel sebanyak 57 siswa dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS versi 20.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah semua variabel

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov-

Smirnov dalam perhitungan menggunakan SPSS 20. Berdasarkan analisis total

pretest-postest (Y1-Y2) maka diperoleh data pada tabel berikut ini:

Tabel – 11: Hasil Uji Normalitas Pertemuan Pertama

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

PRETEST ,075 57 ,200* ,990 57 ,927

POSTEST ,084 57 ,200* ,983 57 ,597

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Output test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total

keseluruhan variabel Y1 (pretest) sebesar 0,200 dan variabel Y2 (postest)

sebesar 0, 200. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 dan Y2 berdistribusi normal,

karena di atas 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

90

Tabel – 12: Hasil Uji Normalitas Pertemuan Kedua

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

PRETEST ,089 57 ,200* ,987 57 ,818

POSTEST ,107 57 ,157 ,986 57 ,727

Output test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total

keseluruhan variabel Y1 (pretest) sebesar 0,200 dan variabel Y2 (postest)

sebesar 0, 157. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 dan Y2 berdistribusi normal,

karena di atas 0,05.

b. Uji Homokedastisitas

Setelah diketahui tingkat kenormalan data, maka selanjutnya dilakukan uji

homokedastisitas. Uji homokedastisitas digunakan untuk mengetahui tingkat

kesamaan varians antara dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Hasil uji homokedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel – 13: Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 132,86 146,14 139,37 2,708 57

Residual -13,347 14,257 ,000 6,203 57

Std. Predicted

Value -2,402 2,500 ,000 1,000 57

Std. Residual -2,132 2,278 ,000 ,991 57

Dari Scatterplot antara standardized residual *ZRESID dan standardized

predicted value *ZPRED tidak membentuk suatu pola dan tersebar diantara titik

nol (0) pada sumbu x dan y dengan demikian bisa dianggap residual mempunyai

variance konstan (Homocedasticity).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

91

B. Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data berdistribusi normal. Analisis yang

digunakan adalah analisis uji Paired Samples t-test atau uji t sampel

berpasangan.Analisis uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji

perbandingan dua rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek

yang digunakan adalah motivasi sebelum (pretest) menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dan motivasi sesudah

(postest) menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing.

Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi < 0,05, maka terjadi

perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai > 0,05 maka tidak ada

perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai

berikut:

Tabel–14.Perbedaan Mean Pretest – Postest Kelas V SD

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 Pre_Test 127,07 57 8,773 1,162

Post_Test 139,37 57 6,768 ,896

Dari output pertama di atas menjelaskan tentang statistik data nilai

sebelum (pretest) dan setelah perlakuan (postest). Output tersebut terdiri dari

jumlah data (N), rata-rata peringkat (Mean), Std. Deviation dan Std Error Mean.

Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data (N) ada 57, mean pretest sebesar

127,07 dan postest sebesar 139,37, Std. Deviation 8,773 dan 6,768, dan Std.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

92

Error Mean 1.162 dan 896. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

perbedaan nilai sebelum (pretest) perlakuan dan setelah (poatest) diberikan

perlakuan menurun.

Dalam menguji hipotesis di uji berdasarkan ketentuan bila signifikansi

0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Begitu pula sebaliknya, bila signifikansi

> 0,05 maka Ho diterima. Nilai pretest pada matrik korelasi menunjukkan angka

sebesar 0,400. Oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikansi antara pretest

(sebelum ada perlakuan) dan postest (setelah mendapat perlakuan).

Untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, maka uji hipotesis yang

digunakan adalah dengan uji paired sampel t-test. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh dari model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap keaktifan belajar siswa. Maka untuk melihat hasil uji

paired sampel t-test pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel-15. Uji Paired Samples Test Uji T-Test

Paired Differences T Df Sig.

(2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pre_Test -

Post_Test -12,298 8,675 1,149 -14,600 -9,997 -10,704 56 ,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

93

Dari output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan

(paired sampe t-Test). Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada

perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Sedangkan jika

signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan

sesudah perlakuan.

Keterangan pengujian

(a) Jika signifikansi <0,05, maka Ho ditolak

(b) Jika signifikansi >0,05, maka Ho diterima

Dari output dapat dilihat signifikansisi (2-tailed) adalah 0,000. Karena

signifikansi <0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakukan.

2. Uji Normalitas dan uji Hipotesis Perkelas

1). Kelas 5a

a). Uji Normalitas kelas 5a

Dalam uji normalitas kelas 5a ini, data yang dianalisis adalah sampel

berjumlah 30 orang. Item yang dianalisis adalah item yang memenuhi kriteria

valid. Setelah item total pretest-postest dianalisis menggunakan SPSS 20

diperoleh data pada tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

94

Tabel -16. Hasil Uji Normalitas kelas 5a

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Pretest kelas 5a .172 30 .024 .928 30 .044

Postest kelas 5a .201 30 .003 .835 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Output test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total kelas

5a variabel Y1 (pretest) sebesar 0,024 dan variabel Y2 (postest) sebesar 0,003.

Jadi, kesimpulannya adalah data variabel Y1 dan Y2 tidak berdistribusi normal

karena kurang dari 0,05.

b). Uji Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data berdistribusi normal. analisis yang

digunakan adalah analisis uji paired sampels t-test atau uji t sampel berpasangan.

Analisis uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua

rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan

adalah motivasi (pretest) menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dan motivasi sesudah (postest) menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi <0,05, maka terjadi

perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai >0,05 maka tidak ada perbedaan

yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut:

(1) Analisis Deskriptif Statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

95

Tabel - 17. Perbedaan Mean Pretest-Postest kelas 5a

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest kelas 5a 61.67 30 4.581 .836

Postest kelas 5a 72.40 30 3.635 .664

Dari output pertama di atas menjelaskan tentang statistik data nilai

sebelum (pretest) dan setelah perlakuan (postest). Output tersebut terdiri dari

jumlah data (N), rata-rata peringkat (Mean), Std. Deviation Dan Std. Error

Mean. Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data (N) ada 30, Mean pretest

61,67 dan postest 72,40, Std. Deviation 4.581 dan 3.635, dan Std. Error Mean

836 dan 664. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai

sebelum perlakuan dan setelah perlakuan meningkat.

(2) Uji Hipotesis

Tabel - 18. Hasil uji T-Test kelas 5a

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest 1kelas 5a -

Postest kelas 5a -10.733 6.324 1.155 -13.095 -8.372 -9.296 29 .000

Dari output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan

(paired samples t-test). Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

96

perbedaan nilai test antara sebelum dan sesudah perlakuan. Sedangkan jika

signifikansi lebih dari 0,05 maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan

setelah perlakuan. Dari output dapat dilihat bahwa signifikansi (2-tailed) adalah

0.000. karena signifikansi <0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat di simpulkan

bahwa ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan.

2). Kelas 5b

a). Uji Normalitas

Dalam uji normalitas kelas 5b, data yang dianalisis adalah sampel

berjumlah 27 orang. Item yang dianalisis adalah item yang memenuhi kriteria

valid. Setelah item total pretest-postest (Y1-Y2) dianalisis menggunakan SPSS

20 diperoleh data pada tabel berikut ini:

Tabel - 19.Hasil Uji Normalitas kelas 5b

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pretest kelas 5b .095 27 .200* .976 27 .774

Postest kelas 5b .148 27 .137 .955 27 .279

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Output test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total kelas

5b variabel Y1 (pretest) sebesar 0,200 dan variabel Y2 (postest) sebesar 0,137.

Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 dan Y2 berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

97

b). Uji Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data berdistribusi normal. analisis yang

digunakan adalah analisis uji paired sampels t-test atau uji t sampel berpasangan.

Analisis uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua

rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan

adalah motivasi (pretest) menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dan motivasi sesudah (postest) menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi <0,05, maka terjadi

perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai >0,05 maka tidak ada perbedaan

yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut:

(1) Analisis Deskriptif Statistik

Tabel - 20. Perbedaan Mean Pretest-postest Kelas 5b

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest kelas 5b 60.44 27 5.221 1.005

Postest kelas 5b 68.52 27 6.369 1.226

Dari output pertama di atas menjelaskan tentang statistik data nilai

sebelum dan setelah perlakuan. Output tersebut terdiri dari jumlah data (N),

rata-rata peringkat (Mean), Std. Deviation dan Std. Error Mean. Dari output

dapat diketahui bahwa jumlah data (N) ada 27, Mean pretest 60,44 dan postest

68,52, Std, Deviation 5,221 dan 6,369, dan Std. Error Mean 1.005 dan 1.226.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai sebelum dan setelah

diberikan perlakuan meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

98

(2) Uji Hipotesis

Tabel- 21. Hasil Uji T-Test Kelas 5b

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest kelas 5b -

Postest kelas 5b -8.074 7.060 1.359 -10.867 -5.281 -5.943 26 .000

Dari output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan

(Paired samples t-Test). Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada

perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Sedangkan jika

signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan

setelah perlakuan. Dari output dapat dilihat bahwa signifikansi (2-tailed) adalah

0,000. Karena signifikansi <0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan baha

ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan.

C. Hasil Belajar siswa

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Adapun hasil

belajar yang diperoleh siswa pada pertemuan pertama dan kedua secara

keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel - 22. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

Statistics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

99

Hasil Belajar

N Valid 57

Missing 0

Jumlah Instrumen 10

Mean 147,37

Std. Error of Mean 1,538

Median 145,00

Mode 145

Std. Daviation 11,615

Variance 134,915

Range 60

Minimum 125

Maximum 185

Sum 8400

Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 57 anak dengan jumlah instrumen

10 butir diketahui bahwa rata-rata skor hasil siswa harga mean147,37 dengan

standar deviasi 11,615. Untuk range adalah 60 dengan skor minimum 125 dan

skor maksimum 185. Sedangkan nilai tengah dari hasil siswa (median) adalah

145,00 serta nilai mode adalah 145.Sementara itu, berdasarkan data yang

diperoleh maka dapat dideskripsikan bahwa hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah sebagai berikut:

Tabel- 23. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 dan 2

Keterangan

Nilai Siswa

Pertemuan 1 Pertemuan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

100

Total Nilai 4170 4230

Rata-Rata 73,16 74,21

Nilai Tertinggi 90 95

Nilai Terendah 50 55

Jumlah Siswa Tuntas 36 38

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 21 19

Capaian Siswa Tuntas 72% 75%

Capaian Siswa Tidak Tuntas 18% 15%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil tes pertemuan pertama

dan kedua yang diikuti oleh 57 siswa memiliki nilai rata-rata 73-74. Dengan 36-

38 siswa yang dapat dinyatakan sudah mencapai nilai ketuntasan dengan capaian

72-75% serta siswa yang belum tuntas ada 19 – 21 siswa dengan capaian sebesar

15-18%.

Tabel- 24. Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1

Kriteria

Pencapaian

Interval Jumlah Anak

(57)

Persentase

%

Sangat Tinggi (ST) 84-100 4 7%

Tinggi (T) 68-83 41 72%

Sedang (S) 52-67 11 19%

Rendah (R) 36-51 1 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

101

Sangat Rendah (SR) 20-35 0 0%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang mencapai

kriteria sangat tinggi yaitu 7%, tinggi 72%, sedang 19%, rendah 2%, dan tidak

ada siswa yang mencapai kriteria sangat rendah.

Tabel - 25. Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2

Dari hasil upaya yang telah dilakukan pada pertemuan 1, didapatkan hasil

sebagai berikut:

Kriteria

Pencapaian

Interval Jumlah Anak

(57)

Persentase

%

Sangat Tinggi (ST) 84-100 7 12%

Tinggi (T) 68-83 40 70%

Sedang (S) 52-67 10 18%

Rendah (R) 36-51 0 0%

Sangat Rendah (SR) 20-35 0 0%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa hasil belajar siswa pada pertemuan 2

mengalami peningkatan dari pertemuan pertama. Hal ini terlihat dari persentase

kriteria pencapaian siswa pada pertemuan kedua sebanyak sangat tinggi 12%,

tinggi 70%, sedang 18%.

Tabel- 26. Uji T-test untuk hasil belajar siswa pertemuan 1 dan 2

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

102

Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

(2-

tailed)

Lower Upper

Pair

1

Pre_Test -

Post_Test -12,298 8,675 1,149 -14,600 -9,997 -10,704 56 ,000

D. Refleksi Kateketis

1. Aspek Kateketis dalam Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing merupakan

salah satu model pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran

kooperatif dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dalam berpikir

bersama, mendengar pandangan dan pemikiran anggota lain, di mana masing-

masing siswa telah diberikan kancing dalam kelompok untuk bekerjasama dalam

kegiatan diskusi. Jadi, dalam kegiatan kancing gemerincing masing-masing

anggota kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan

kontribusi serta mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lain.

Model pembelajaran ini melatih siswa untuk dapat bekerjasama dan

menghargai pendapat orang lain dan membuat siswa terbiasa dengan adanya

perbedaan. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan konteks PAK, maka model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing merupakan sebuah model

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa dalam berpikir bersama, dimana masing-masing siswa diberikan 2-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

103

kancing, kemudian setiap kali mengeluarkan pendapat harus menyerahkan salah

satu kancingnya, jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis makan siswa

tersebut tidak boleh berbicara sampai semua rekan menghabiskan kancingnya.

Namun apabila kancing habis sebelum tugas selesai maka kelompok boleh

mengambil kesepakatan untuk membagi kancing dalam masing-masing

kelompoknya untuk bekerjasama dalam kegiatan diskusi belajar PAK.

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa ada aspek kateketis yang menjadi

bagian terpenting bagi Gereja untuk memberikan katekese. Model pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan aspek kebersamaan

yang berarti ada interaksi mendalam antara yang satu dengan yang lainnya.

Dengan adanya interaksi tersebut bisa digunakan untuk strategi pewartaan kabar

gembira yaitu dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing dengan tujuan untuk memperdalam iman dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada saat

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK).

2. Aspek Kateketis dalam Keaktifan Siswa

Dalam uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa adalah

sebuah tindakan bertanya, berpendapat, maupun berinteraksi dengan guru dan

dengan sesama siswa dalam proses belajar mengajar. Aspek-aspek dalam

keaktifan siswa dapat dilihat dengan melihat aktivitas siswa yang

diklasifikasikan menjadi aktivitas mata, telinga, mulut, tangan, gerak, mental,

dan emosi. Keaktifan siswa tidak bisa dilepaskan dari interaksi dengan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

104

maupun siswa lain sehingga guru dan siswa lain turut mempengaruhi keaktifan.

Dipertegas lagi oleh Ahmad & Supriyono (2004:207) yang mengemukakan

bahwa siswa aktif adalah siswa yang terlibat secara intelektual dan emosional

dalam kegiatan belajar. Bila dikaitkan dengan PAK, maka keaktifan belajar PAK

adalah cara seseorang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan dan

kemauannya dalam mengikuti proses belajar PAK di kelas.

Dengan uraian di atas dapat diartikan bahwa dengan adanya keaktifan

siswa dalam proses belajar mampu mendukung pewartaan di dalam belajar PAK.

Dengan demikian, aspek kateketis dalam keaktifitas belajar PAK terlihat dari

hasil belajar yang dicapai siswa. Pada saat hasil belajar tercapai maka aspek

keaktifan siswa ini mempengaruhi katekese.

3. Aspek Kateketis dalam Hasil Belajar

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah siswa menerima

pengalaman belajarnya. Bisa juga dikatakan bahwa, hasil belajar adalah nilai

akhir yang diperoleh masing-masing siswa dalam proses belajar mencakup tiga

hal yakni kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan kemampuan psikomotorik

(bertindak).Hal ini dapat dipandang melalui dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi

guru.Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang

lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan

mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

105

Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan

pelajaran.

Jika dikaitkan dengan hasil belajar PAK artinya suatu penilaian akhir dari

proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan

tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-

lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individual

yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah

cara berpikir serta menghasilkan perilaku yang lebih baik.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengalami beberapa keterbatasan,

kekurangan dan hambatan sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diasumsi bahwa responden

menjawab sesuai dengan keadaan dan pengalaman yang sebenarnya

sehingga kebenaran data dapat diukur dengan baik. Bila responden dalam

mengisi pretest-postest tidak sesuai dengan realita dan pengalaman yang

sebenarnya. Kesimpulan dapat berbeda dan kebenaran data dapat diukur

dengan baik.

2. Peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari buku-buku acuan yang

mendukung penelitian ini khususnya mengenai variabel model pembelajaran

kooperatatif teknik kancing gemerincing yang memiliki sumber refrensi

yang terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

106

3. Peneliti memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam pengetahuan dan

kemampuan membuat pernyataan pretest-postest yang bisa menggambarkan

dan menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing, keaktifan siswa dan hasil belajar PAK dalam arti menjelaskan

semua indikator sesuai dengan kemampuan siswa.

4. Peneliti memiliki hambatan dalam materi, kesehatan dan keuangan sehingga

kesulitan untuk mengerjakan secara maksimal dalam proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing merupakan

salah satu model pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran

kooperatif dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dalam berpikir

bersama, mendengar pandangan dan pemikiran anggota lain, di mana masing-

masing siswa telah diberikan kancing dalam kelompok untuk bekerjasama dalam

kegiatan diskusi. Keaktifan siswa adalah sebuah tindakan bertanya, berpendapat,

maupun berinteraksi dengan guru maupun dengan sesama siswa dalam proses

belajar mengajar.Berdasarkan hasil pretes-postest pertemuan pertama dan kedua

maka hasil mean yang diperoleh adalah 12,298. Sedangkan hasil belajar

merupakan kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah siswa

menerima pengalaman belajarnya. Bisa juga dikatakan bahwa, hasil belajar

adalah nilai akhir yang diperoleh siswa dalam proses belajar mencakup tiga hal

yakni kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan kemampuan psikomotorik

(bertindak).Maka, hasil pretest dan postest Mean adalah 147,37.

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap keaktifan siswa karena berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan

adanya hasil yang diperoleh berdasarkan nilai pretest sebesar 0, 200 dan postest

sebesar 0,200 diuji normaalitassedangkan untuk mean pretest dan postest

mengalami peningkatan dari 127,07 menjadi 139,37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

108

Maka, uji hipotesis penelitian ini adalah, Ha: diterima dan Ho: ditolak,

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (signifikansi <0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap variabel

terikat yaitu keaktifan dan hasil belajar PAK.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan beberapa

saran yang diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan keaktifan siswa dan

hasil belajar PAK melalui model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing di kelas V SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta:

1. Guru

Guru perlu membiasakan menggunakan metode pembelajaran yang

bervariatif sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh dalam kegiatan

pembelajaran dikelasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan

keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Untuk itu, guru sebaiknya mampu

mengembangkan metode pembelajaran secara kreatif sehingga permasalahan

yang berhubungan dengan pembelajaran di kelas bisa terpecahkan. Salah satu

model yang peneliti tawarkan bagi guru adalah menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dalam proses belajar

mengajar. Karena model ini mampu melatih kerjasama antar siswa dan

membangun interaksi yang baik diantara mereka seperti tidak membeda-bedakan

teman, saling mendengarkan dan menghargai pendapat satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

109

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya mengawasi tindakan guru saat melaksanakan

proses belajar mengajar. Agar guru mengajar tidak monoton karena akan

berakibat buruk bagi perkembangan nilai hasil belajar siswa. Kepala sekolah

harus tegas dan bersifat mengarahkan kepada para guru dengan maksud

menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

3. Bagi Siswa

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa, yakni sebagai

berikut:

Saat guru menggunakan metode dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya

siswa memahami langkah pembelajarannya dan memahami tujuan

penggunaan metode tersebut. Siswa yang tidak memahami langkah-langkah

pembelajaran menjadikan mereka kebingungan dengan apa yang mesti

dikerjakan. Mereka tidak akan dapat menyerap materi pembelajaran yang

diberikan guru.

Pembelajaran dengan teknik ini akan berlangsung dengan maksimal apabila

siswa terlebih dahulu menyiapkan diri dengan mempelajari materi yang

akan dibahas, sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung siswa akan

lebih mudah menangkap dan mengerti penjelasan guru. Hal ini akan

memudahkan siswa dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan

permasalahan pada lembar kerja siswa yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

110

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Anita Lie. 2010. Cooperative Learning (mempraktekkan cooperative learning di

ruang-ruang kelas). Jakarta: Grasindo

Dapiyanta, FX. 2008. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah.Diktat Kuliah Program Studi Pendidikan Agama

Katolik. Universitas Sanata Dharma.

_____________. 2008. Pendidikan Agama Katolik pada Tingkat Dasar. Diktat

Kuliah Program Studi Pendidikan Agama Katolik. Universitas

Sanata Dharma.

Daryanto & Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Penerbit: Gava

Media

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar & pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Goome, Thomas H. 2010. Christian Religious Education: Sharing Our Story and

Vision. San Fransisco: Harper and Ron Publisher

Heryatno Wono Wulung, FX. 2003. Pengantar PAK Sekolah. Diktat Kuliah

Program Studi Pendidikan Agama Katolik.Yogyakarta: Penerbit

Universitas Sanata Dharma.

Isjoni. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Elfabeta

Jihad, A & Haris, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Kemanterian Pendidikan dan kebudayaan RI. Pendidikan Agama Katolik dan

budi Pekerti (kurikulum 2013). Jakarta: Politeknik Negeri Media

Kreatif

Kunandar. 2014. Penelitian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers

Miftahul Huda. 2011. Coopertive Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

____________. 2013. Model-model Pengajaran & Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Muhibbin Syah. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Oemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi aksara

Setyakarjana. 1997. Kateketik Pendidikan Dasar. Yogyakarta: Puskat

Slameto. 2010. Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2015. Cooperative Learning (teori riset & praktik). Bandung:

Penerbit Nusa Media

Sugandi, Achmad. 2004. Teori pembelajaran. Semarang: UNNES Press

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R & D).Bandung: ALFABETA

Trihendradi. C. 2009. Langkah mudah menguasai statistik menggunakan SPSS

15. Yogyakarta: Penerbit Andi

____________. 2013. Langkah mudah menguasai statistik menggunakan SPSS

21. Yogyakarta: Penerbit Andi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

111

Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta:

Kencana Pranada Media

Winkel, W.S. 2012. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

112

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(1)

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(2)

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Pel. 18 Rupa-Rupa Karunia Roh Kudus)

Nama Sekolah : SD Kanisius Wirobrajan I

Kelas/Semester :............/.............

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Alokasi waktu : 2 X 40 menit

Pelaksanaan :..............................................

I. STANDAR KOMPETENSI

Siswa memahami tantangan dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan

Allah sebagaimana dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama serta Yesus

Kristus dan para pengikut-Nya. Sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa

Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus sehingga mereka

mampu mewujudkannya dalam hidup bersama, baik sebagai laki-laki maupun

sebagai perempuan.

II. KOMPOTENSI DASAR

Siswa memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang

terungkap melalui doa-doa dan diwujudkan melalui tindakan-tindakan jujur

dan adil dalam Gereja dan masyarakat.

III. INDIKATOR

a. Menyebutkan kemampuan-kemampuan khas yang dimiliki orang-orang di

sekitarnya dan apa manfaat kemampuan-kemampuan itu untuk hidup

bersama di lingkungan sekolah dan masyarakat.

b. Menjelaskan bahwa setiap orang diberi karunia Roh Kudus untuk

membangun hidup bersama

c. Menjelaskan maksud Tuhan memberikan karunia Roh Kudus kepada kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(3)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing, siswa

dapatmenyebutkan manfaat kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.

2. Menjelaskan Maksud Tuhan Memberikan Kemampuan Kepada Setiap

Orang,

3. Menceritakan Kembali Cerita Kitab Suci ”Rupa-Rupa Karunia, Tetapi

Satu Roh”,

4. Menyebutkan Kemampuan Khas Yang Dimiliki Setiap Orang Yang Dapat

Disumbangkan Untuk Kehidupan Bersama.

V. MATERI PEMBELAJARAN

Rupa-Rupa Karunia Roh Kudus

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

- Model pembelajaran : Kooperatif teknik kancing gemerincing

- Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu Karakter yang

dikembangkan

1 Pendahuluan

a. Guru membuka pembelajaran

b. Guru mengkondisikan siswa

c. Guru memberikan motivasi sebelum

bersiap untuk menerima materi

pembelajaran

d. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

e. Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi untuk

10

menit

Perhatian,

semangat dan

rasa ingin tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(4)

apresiasi

f. Guru membagi pre test sebelum

memulai pelajaran (terlampir)

2 Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

b. Guru mengajak siswa menulis

talenta yang dimilikinyakemudian

memplenokan di depan kelas

c. Guru mengajak siswa membaca atau

mendengarkan cerita “Rupa-rupa

Karunia, tetapi Satu Roh” (1Kor

12:4-11)

d. Siswa menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan cerita tersebut.

(pertanyaan terlampir)

e. Siswa mendengarkan penjelasan

guru tentang rupa-rupa karunia,

tetapi satu Roh

f. Siswa menulis tindakan-tindakan

yang menghambat dan membantu

seseorang mengembangkan talenta

g. Siswa membuat rangkuman bersama

45

menit

Kerja keras,

kreatif, mandiri,

kritis, dan

gotong royong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(5)

tentang topik yang sedang

dibicarakan

h. Siswa menulis doa syukur atas

kemampuan yang Tuhan berikan

kepadanya.

3 Kegiatan Penutup

- Siswa mengerjakan soal latihan

(terlampir)

- Setelah siswa selesai mengerjakan

soal latihan

- Guru memberikan post test

(terlampir)

- Guru menutup pelajaran

25

menit

Tanggung

jawab, mandiri,

disiplin

VIII. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian : Tertulis

2. Alat Penelitian : soal uraian

IX. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Menjadi Murid Yesus, PAK SD Buku Guru dan Buku Murid 5 Pelajaran

18

b. Kitab Suci

c. Pengalaman Siswa

X. LAMPIRAN

1. Lampiran 1 ayat kitab suci

2. Lampiran 2 lembar diskusi kelompok

3. Lampiran 4 pretest dan postest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(6)

RUPA-RUPA KARUNIA, TETAPI SATU ROH

(1KOR 12:4-11)

Ada rupa-rupa karunia, tetaoi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan

tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah

satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk

kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk

berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan

karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama

memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk

menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan

mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan

kepada yang lain lagi ia memberikan karunia untuk membeda bermacam-macam

roh. Kepada yang seorang ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa Roh

itu. tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama yang

memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang

dikehendaki-Nya.

PERTANYAAN:

(Tugas Kelompok)

1. Mana saja karunia Roh Kudus yang disebut dalam kutipan Kitab Suci di

atas?

2. Karunia mana yang menarik perhatianmu? Mengapa?

3. Karunia mana yang dibutuhkan gereja pada saat ini?

4. Sebutkan hal-hal yang menghambat dan membantu seseorang untuk

mengembangkan karunia yang dimilikinya!

5. Buatlah salah satu doa atau puisi yang sesuai dengan tema “Rupa-Rupa

Karunia Roh Kudus”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(7)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Pel. 19 Tempat-Tempat Khusus Untuk Berdoa)

Nama Sekolah : SD Kanisius Wirobrajan I

Kelas/Semester :............/.............

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Alokasi waktu :2 X 40 menit

Pelaksanaan :..............................................

I. STANDAR KOMPETENSI

Siswa memahami tantangan dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah

sebagaimana dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama serta Yesus Kristus

dan para pengikut-Nya. Sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah

akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus sehingga mereka mampu

mewujudkannya dalam hidup bersama, baik sebagai laki-laki maupun sebagai

perempuan.

II. KOMPOTENSI DASAR

Siswa memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang

terungkap melalui doa-doa dan diwujudkan melalui tindakan-tindakan jujur

dan adil dalam Gereja dan masyarakat.

III. INDIKATOR

a. Menyebutkan nama tempat-tempat ibadat umat beragama yang ada di

Indonesia.

b. Menyebutkan sikap dan tindakan ketika berada di rumah ibadat.

c. Menjelaskan bahwa Yesus menyediakan waktu khusus untuk berada di

rumah ibadat.

d. Menyebutkan alasanYesus mengusir orang yang berjualan di rumah

ibadat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(8)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing,

Siswa Dapat Menyebutkan Nama-Nama Tempat Ibadat Umat Beragama

Yang Ada Di Indonesia.

2. Memiliki Sikap Menghormati Tempat-Tempat Ibadat.

3. Menjelaskan Cara YesusMenyucikan Bait Allah.

4. Menyebutkan Bagian-Bagian Tertentu Yang Dianggap Suci Dalam

Tempat Ibadat

V. MATERI PEMBELAJARAN

Tempat-Tempat Khusus Untuk Berdoa

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

- Model pembelajaran : Kooperatif teknik kancing gemerincing

- Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja mandiri

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu Karakter yang

dikembangkan

1 Pendahuluan

a. Guru membuka pembelajaran

b. Guru mengkondisikan siswa

c. Guru memberikan motivasi sebelum

bersiap untuk menerima materi

pembelajaran

d. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

e. Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi untuk

apresiasi

10

menit

Perhatian,

semangat dan

rasa ingin tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(9)

f. Guru membagi pre test sebelum

memulai pelajaran (terlampir)

2 Kegiatan Inti

a. Guru memperlihatkan gambar

tempat-tempat ibadat umat beragama

di indonesia

b. Guru mengajak siswa menulis nama-

nama agama serta nama alkitabnya

c. Guru mengajak siswa memplenokan

hasil jawaban

d. Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang tempat-tempat ibadat

e. Siswa mendengarkan atau membaca

cerita alkitab “Yesus Menyucikan

Bait Allah”

f. Siswa menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan cerita

g. Guru mengajak siswa menulis sikap

yang pantas dan tidak pantas dalam

rumah ibadat

45

menit

Kerja keras,

kreatif, mandiri,

kritis, dan

gotong royong

3 Kegiatan Penutup

- Siswa mengerjakan soal latihan

(terlampir)

25

menit

Tanggung

jawab, mandiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(10)

- Setelah siswa selesai mengerjakan

soal latihan

- Guru memberikan post test

(terlampir)

- Guru menutup pelajaran dengan doa

disiplin

VIII. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian : Tertulis

2. Alat Penelitian : soal uraian

IX. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Menjadi Murid Yesus, PAK SD Buku Guru dan Buku Murid 5 Pelajaran

18

b. Kitab Suci, gambar

c. Pengalaman Siswa, internet

X. LAMPIRAN

1. Lampiran 1 ayat kitab suci

2. Lampiran 2 lembar diskusi kelompok

3. Lampiran 4 pre test dan post test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(11)

YESUS MENYUCIKAN BAIT ALLAH

(LUKAS 19:45-48)

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua

pedagang di situ, kataNya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumahku adalah rumah

doa. Tetapi kamu menjadikan sarang penyamun”.

Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-iman kepala dan

ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk

membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu bagaimana harus melakukannya,

sebab seluruh rakyat terpikat kepadaNya dan ingin mendengarkan Dia.

PERTANYAAN:

(Tugas kelompok)

1. Mengapa Yesus mengusir para pedagang dari bait Allah?

2. Sebutkan nama tempat berdoa dan beribadat umat Islam, Katolik, Kristen

Protestan, Hindu, Budha, Kong Hu Chu?

3. Sebutkan nama Kitab Suci agama Islam, Katolik, Kristen Protestan,

Hindu, Budha, Kong Hu Chu?

4. Mengapa kita harus menghormati tempat-tempat ibadat itu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(12)

Tempat Ibadat Masing-Masing Agama Di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(13)

Lampiran 3:Kisi-kisi Observasi/Pengamatan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik kancing Gemerincing

LEMBAR PENGAMATAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

Sekolah : Nama Guru:

Kelas : Tanggal :

Pokok Bahasan: Pukul :

Petunjuk :

Berilah tanda check () pada kolom hasil pengamatan yang sesuai, pilih “YA”

apabila butir-butir pengamatan memang muncul dan pilih “TIDAK” apabila butir-

butir instrumen tersebut tidak muncul dalam proses pembelajaran Agama Katolik

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing.

No Aspek yang diamati Dilakukan

Ya Tidak

1 Guru mengucapkan salam sebelum memulai

pelajaran

2 Guru memberikan apersepsi untuk mengarahkan

siswa pada materi Agama Katolik yang diajarkan.

3 Guru menyampaikan masalah yang menjadi fokus

pembelajaran

4 Guru menjelaskan peranan siswa dalam proses

pembelajaran

5 Guru menerapkan Teknik Kancing Gemerincing

dengan menjelaskan terlebih dahulu pertaurannya

6 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

melalukan kegiatan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(14)

7 Guru membimbing kelompok saat diskusi

8 Guru memberikan motivasi pada siswa yang

masih kurang bersemangat dalam kegiatan

kelompok

9 Guru memberikan pujian kepada siswa yang giat

10 Guru memberikan informasi tambahan pada siswa

yang masih kesulitan

11 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar

berani maju ke depan untuk mengkomunikasikan

hasil diskusinya di depan kelas

12 Guru menyimpulkan materi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

13 Guru memberikan reward/penghargaan kepada

tim yang mendpatkan nilai tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(15)

Lampiran 4:Kisi-Kisi Keaktifan Siswa dalam Belajar PAK

A. Identitas

Nama :............................................................................

Kelas/No.Absen :................/.................

Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-laki

B. Petunjuk

a. Bacalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik

b. Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan perasaan anda pada kolom yang

tersedia

c. Adapun cara menjawab dengan memberikan tanda ceck list () pada

setiap pernyataan anda pilih.

Contoh:

No Pernyataan Jawaban

SS S TP STP

1 Saya menjawab pertanyaan yang diajukan

guru

Keterangan:

SS : Sangat Sering

S :Sering

TP :Tidak Pernah

STP : Sangat Tidak Pernah

C. Tes Objektif Keaktifan Siswa

No Pernyataan Jawaban

SS S TP STP

4 3 2 1

1 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-

sungguh dan teliti

2 Saya dapat memberikan contoh dengan

tepat dan benar

3 Saya membantu dan mendukung teman

yang kesulitan

4 Sewaktu saya mengeluarkan pendapat,

saya juga memberikan kesempatan kepada

teman yang lain untuk bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(16)

5 Saya dapat mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

6 Di dalam kelas dan dalam tugas kelompok,

saya dapat menjadi teladan bagi teman

7 Saya membaca buku pelajaran yang

berhubungan dengan materi

8 Saya menjaga ketertiban saat belajar

Agama di kelas

9 Saya aktif mencari berbagai informasi

yang terkait dengan materi Agama Katolik.

10 Saya bertanya kepada guru atau siswa lain

11 Saya berusaha mengumpulkan tugas tepat

waktu

12 Saya aktif mengikuti kegiatan belajar di

kelas

13 Setiap ada jam Pelajaran Agama Katolik,

saya mengikuti dengan serius.

14 Mengikuti Pelajaran Agama Katolik

membuat saya gembira

15 Saya mampu bertanggungjawab

16 Saya mampu berkata benar.

17 Saya menjawab dan mengajukan

pertanyaan ketika guru menerangkan

materi

18 Saya selalu aktif dalam tugas kelompok

19 Saya tidak cepat puas dengan apa yang

saya peroleh

20 Saya yakin dengan yang saya lakukan

21 Saya mempunyai kesadaran yang tinggi

untuk mengerjakan sesuatu

22 Saya mencatat setiap materi yang

diberikan guru dalam buku catatan dengan

rapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(17)

Lampiran 5: Jawaban kisi-kisi pretest dan postest siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(21)

Lampiran 6: Data Hasil Pretest Siswa

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

1Fe

lix3

33

33

33

33

22

42

13

32

23

34

361

33

42

42

33

23

33

43

34

34

34

43

7013

1

2M

arce

l2

32

34

21

32

41

44

43

32

13

41

359

33

33

43

32

32

33

33

33

32

22

34

6312

2

3Ag

ung

33

33

23

23

33

33

44

44

23

44

42

693

33

33

33

33

22

34

23

24

23

23

261

130

4An

dhika

33

32

32

34

24

22

23

33

31

23

33

593

33

33

33

33

33

33

33

33

33

43

468

127

5Be

nedic

tus O

.P3

33

23

23

23

33

33

33

32

34

42

363

44

43

24

44

34

44

43

34

43

32

43

7714

0

6Be

nedic

tus T

.K2

23

23

33

33

33

33

23

42

33

34

464

43

43

33

32

34

43

24

34

23

24

34

7013

4

7C.

Ade

fan G

.W2

22

22

34

43

22

13

44

42

13

32

358

31

12

32

14

34

23

31

32

32

31

33

5311

1

8Cl

ara M

. Putr

i3

33

33

32

23

43

34

42

32

32

33

364

43

23

22

32

23

23

22

34

23

32

34

5912

3

9Cr

esen

tia2

33

33

33

33

32

32

32

32

32

32

359

44

34

21

32

32

32

34

33

32

13

24

6112

0

10Cr

isty

22

33

33

33

33

23

33

33

22

32

32

593

33

34

34

23

44

33

34

33

33

43

371

130

11Ek

a Putr

a4

44

42

32

42

32

21

33

23

23

44

263

33

33

33

33

23

32

33

34

33

34

23

6512

8

12Fi

delia

33

32

14

42

32

33

33

33

33

23

23

613

33

33

23

22

32

33

23

33

22

33

359

120

13F.

Acit

ya2

23

33

33

43

32

23

22

12

33

32

458

33

44

33

33

34

33

34

33

34

44

34

7413

2

14El

ysa

22

33

43

23

23

23

23

23

23

23

23

574

42

33

34

23

33

34

32

13

44

23

265

122

15Er

ra3

33

33

33

34

44

44

42

44

44

33

375

33

34

33

44

33

44

43

33

23

34

44

7414

9

16Ga

ding

43

23

32

33

33

34

42

32

32

33

32

634

21

23

43

13

43

32

43

33

43

33

162

125

17G.

Gale

n3

33

33

43

44

34

34

34

33

32

32

471

33

33

32

33

33

33

33

33

33

33

33

6513

6

18Ig

natiu

s3

33

22

32

44

23

42

34

44

34

33

368

32

24

32

33

43

33

33

33

33

33

33

6513

3

19Jo

natha

n3

33

33

32

21

44

42

34

21

34

32

362

32

33

43

43

34

33

34

33

33

43

24

7013

2

20K

rese

ntia

43

33

33

33

23

24

33

33

22

32

34

643

33

33

33

33

33

33

32

23

33

33

465

129

21M

artha

42

22

22

33

44

44

42

32

32

32

43

643

32

32

33

32

13

42

33

44

12

44

261

125

22N

athan

ia2

33

31

33

22

24

44

44

23

23

23

261

34

22

23

42

31

33

32

34

23

23

32

5912

0

23N

ico3

33

33

32

22

33

32

33

33

32

32

360

34

33

33

33

33

23

23

23

43

34

23

6512

5

24O

ktha

rio4

22

22

33

33

33

44

44

23

23

23

263

33

32

33

34

23

44

33

33

33

33

33

6713

0

25Ra

fael G

alih

23

33

33

33

23

23

23

33

32

32

33

603

34

33

23

34

33

44

33

23

23

32

467

127

26Ra

fael R

ega

43

33

32

11

11

33

32

33

22

22

34

544

44

13

43

43

33

44

41

23

44

34

372

126

27Re

no2

22

33

33

33

23

23

23

23

23

33

358

33

33

33

33

33

43

33

32

33

33

33

6612

4

28S.

Aur

ael

41

11

22

33

23

33

33

33

33

32

32

562

33

43

44

42

31

23

43

23

43

23

264

120

29Va

lentin

o2

23

32

32

32

33

33

32

34

24

44

161

33

33

43

32

33

33

33

32

33

33

33

6512

6

30Yo

el3

22

22

22

44

41

11

12

33

43

42

456

33

33

33

43

33

33

34

33

43

42

33

6912

5

DAT

A H

ASIL

PEN

GO

LAH

AN K

UESI

ON

ER K

EAK

TIFA

N S

ISW

A (P

RE-

TEST

KEL

AS V

A-B)

Total

Sk

or S

etia

p Pe

rnya

taan

(Per

tem

uan

2 )

No

Nam

a Si

swa

Skor

Set

iap

Pern

yata

an (P

erte

mua

n 1

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(22)

31Ra

fael. J

. A3

33

33

33

22

21

22

23

33

34

34

461

43

23

42

22

33

33

34

32

23

44

33

65126

32M

aria.

A2

33

33

33

33

34

44

32

32

33

33

366

33

33

33

33

33

23

44

33

33

32

33

66132

33Ag

ustinu

s. F

44

22

22

22

33

33

32

34

32

32

23

593

32

23

23

32

33

33

33

22

33

23

359

118

34Ag

ustinu

s. S

32

22

22

34

24

21

23

33

22

23

44

571

13

43

23

12

33

32

34

44

33

22

258

115

35A.

Putri

33

34

44

23

22

23

22

21

12

34

33

583

32

44

43

23

23

23

43

32

42

32

364

122

36Bo

nave

ntura

22

32

31

33

21

23

33

33

22

22

42

533

22

33

23

33

44

32

32

22

34

32

361

114

37Elf

rida

33

33

33

33

44

21

23

44

44

22

13

642

32

23

23

32

23

32

33

33

33

43

461

125

38Eli

sabeth

24

44

44

32

32

33

33

12

12

22

23

593

44

44

42

44

24

44

44

42

43

44

379

138

39Fe

lisitas

44

41

33

33

32

22

23

42

33

32

24

623

34

43

44

44

44

43

33

32

33

34

476

138

40Flo

rencia

43

33

33

33

33

22

22

33

41

22

34

614

43

44

33

33

33

33

43

33

32

33

370

131

41Gi

sela

33

33

33

33

33

34

44

43

44

43

23

724

33

44

34

32

33

43

33

32

33

33

470

142

42Gu

stavia

no3

22

22

22

34

44

32

22

22

22

22

253

33

44

32

33

22

32

34

33

22

44

32

64117

43Im

manu

el. R

33

22

22

23

33

33

23

21

23

33

31

543

22

43

22

22

23

22

32

32

23

24

355

109

44Jo

natha

n. D

43

42

22

34

13

34

44

22

33

42

32

643

33

43

23

23

33

32

23

22

32

33

360

124

45Jo

wan

23

33

33

33

23

24

42

31

13

43

22

593

33

34

34

32

34

43

34

33

43

33

371

130

46Ke

vin3

33

23

12

21

13

24

31

22

22

23

350

32

33

31

31

22

43

23

23

23

33

32

56106

47Le

onard

us3

12

23

44

23

23

42

32

22

23

33

257

24

33

33

32

24

34

23

42

22

33

42

63120

48M

aria.

M3

23

33

22

23

34

43

23

42

32

12

359

34

33

42

33

23

33

34

34

24

32

33

67126

49Na

stiti

33

22

22

33

32

31

12

32

33

23

33

543

34

34

33

32

34

43

33

33

43

33

471

125

50Ra

fael. A

. K2

42

23

33

33

34

44

44

33

32

12

365

33

34

33

44

23

34

44

43

34

43

33

74139

51Sa

muel

Melv

in2

23

33

33

32

34

33

42

33

32

32

362

33

33

32

33

13

32

23

21

31

13

11

50112

52Th

eodo

ra4

32

22

22

23

42

23

34

22

33

44

260

33

33

43

23

23

33

33

33

33

33

33

65125

53Yo

hana

44

33

33

33

33

22

22

42

23

41

34

634

33

34

33

43

33

44

43

33

43

34

475

138

54Br

igita

43

22

22

33

33

32

22

44

23

24

24

613

33

33

34

43

44

33

43

33

33

43

473

134

55Ra

chel

44

33

33

33

33

42

22

22

21

34

33

623

23

34

44

43

44

34

44

34

43

33

477

139

56Bu

nga

34

44

44

43

33

23

23

33

22

34

44

713

33

43

23

43

43

33

43

33

34

44

372

143

57De

utelin

23

33

33

34

44

23

21

33

23

43

44

663

33

44

32

42

34

43

33

23

32

33

367

133

TOTA

L168

160

158

150

155

156

155

166

155

165

155

166

158

159

166

155

142

144

163

159

159

168

3482

177

170

166

179

183

157

178

165

152

171

178

179

170

184

169

163

161

172

168

172

172

175

3761

7243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(23)

Lampiran 7: Data Hasil Postest Siswa

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

1Fe

lix4

33

44

33

33

34

44

43

42

33

33

373

33

33

33

33

23

42

42

42

23

43

32

64137

2Ma

rcel

33

43

43

43

33

34

34

34

43

33

34

743

32

32

41

41

33

33

23

23

23

34

461

135

3Ag

ung3

43

33

34

33

33

32

43

33

33

43

369

23

44

44

44

42

32

32

32

32

33

33

67136

4An

dhika

33

33

33

42

43

33

34

33

34

34

34

714

42

41

31

33

32

12

12

22

23

33

455

126

5Be

nedictu

s O.P

43

32

43

44

43

44

44

33

34

24

34

763

33

11

22

22

23

43

44

44

23

42

462

138

6Be

nedictu

s T.K

34

33

33

33

34

33

34

34

43

34

34

732

22

43

43

44

23

23

23

33

24

34

365

138

7C.

Ade

fan G

.W3

34

33

33

44

33

33

33

33

43

34

371

44

44

44

32

14

12

43

23

23

33

34

67138

8Cla

ra M.

Putri

34

33

33

43

33

44

34

33

34

34

33

734

44

44

22

32

33

33

33

33

44

44

372

145

9Cr

esentia

Celli

na3

33

23

33

33

44

33

33

33

44

34

370

42

32

44

43

33

33

33

33

44

42

34

71141

10Cr

isty3

34

34

33

44

33

43

34

34

34

33

475

33

23

42

33

33

33

43

33

22

31

34

63138

11Ek

a Putr

a3

34

43

34

34

33

43

33

34

33

43

373

33

33

43

34

34

24

24

32

32

32

34

67140

12Fid

elia3

33

44

33

33

33

33

33

34

33

33

369

43

33

41

23

33

33

34

44

44

43

33

71140

13F.

Acitya

33

34

32

33

34

33

34

33

34

33

34

704

43

34

23

33

33

44

42

23

33

33

369

139

14Ely

sa3

33

44

34

33

34

43

33

33

33

43

372

34

42

42

32

34

34

43

44

23

34

44

73145

15Err

a3

33

33

34

43

23

44

43

32

33

44

472

22

33

44

42

34

43

32

33

44

44

32

70142

16Ga

ding

43

42

42

33

33

43

34

33

33

33

43

704

33

34

34

44

12

34

44

34

34

34

273

143

17G.

Gale

n4

33

33

34

33

34

33

33

33

33

33

369

22

33

42

44

33

23

32

33

33

43

32

64133

18Ign

atius

43

44

41

33

34

34

33

33

34

33

34

721

33

34

33

34

34

34

44

43

42

34

372

144

19Jon

athan

32

43

43

32

33

43

34

33

34

34

24

703

23

34

33

33

44

42

33

23

33

34

368

138

20Kr

esentia

33

34

43

44

33

34

34

22

34

33

24

712

33

34

43

34

44

33

33

34

44

42

373

144

21Ma

rtha

43

43

33

44

34

33

44

34

23

34

33

741

23

34

33

33

33

33

33

44

32

13

262

136

22Na

thania

43

44

43

44

34

44

44

43

34

44

44

834

44

34

32

32

33

33

33

33

23

24

266

149

23Ni

co4

33

34

23

33

44

33

33

33

43

43

371

24

33

43

33

32

32

32

32

34

44

32

65136

24Ok

thario

33

33

33

34

43

34

33

33

23

33

33

682

33

34

33

23

24

44

23

23

23

33

465

133

25Ra

fael G

alih3

34

33

33

33

33

33

43

33

34

33

470

23

33

42

32

32

32

32

44

43

32

32

62132

26Ra

fael R

ega4

43

23

33

22

33

34

43

43

33

33

368

32

33

44

34

24

24

23

42

34

44

23

69137

27Re

no4

44

44

34

33

44

44

34

34

44

44

483

43

33

42

34

24

44

43

33

42

42

32

70153

28S.

Aurae

l4

33

34

34

34

34

43

44

33

44

33

477

33

33

43

32

32

32

44

44

33

23

14

66143

29Va

lentino

33

44

23

44

33

33

33

34

44

33

33

723

32

24

42

42

42

44

42

24

33

33

266

138

30Yo

el3

34

43

34

34

43

33

33

34

33

34

373

22

22

42

31

31

33

33

33

44

34

44

63136

DATA

HAS

IL PE

NGOL

AHAN

KUE

SION

ER K

EAKT

IFAN

SISW

A (PO

ST-T

EST K

ELAS

VA-

B)

Total

Sk

or Se

tiap P

ernya

taan (

Perte

muan

1 )

No

Na

ma Si

swa

Skor

Setia

p Pern

yataa

n (Pe

rtemu

an 2

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(24)

Rafae

l. J. A

33

23

43

33

44

43

34

33

33

34

33

714

43

34

34

44

44

33

23

33

34

44

376

147

Maria.

A3

33

33

33

43

44

33

44

33

34

33

473

33

44

43

34

33

33

44

44

23

24

33

73146

Agust

inus. F

33

32

33

33

43

33

33

34

43

34

43

703

23

34

33

44

42

23

43

34

44

42

371

141

Agust

inus. S

33

33

34

33

33

34

34

43

33

33

33

704

43

34

43

44

44

33

23

33

33

34

273

143

A. Pu

tri4

34

22

24

34

34

44

43

33

33

44

474

34

34

44

44

24

33

33

33

32

42

33

71145

Bonav

entura

33

33

43

33

33

33

34

44

23

33

33

692

33

34

44

33

42

33

33

33

44

33

471

140

Elfrid

a3

32

23

14

43

33

33

33

33

32

43

364

33

34

43

33

33

32

34

44

43

33

34

72136

Elisabe

th4

44

44

42

24

24

44

44

42

43

34

377

33

34

43

23

33

33

33

33

34

33

34

69146

Felisit

as3

34

33

44

43

34

43

33

32

33

43

473

33

32

43

34

33

32

33

44

44

23

44

71144

Floren

cia3

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

366

44

32

44

33

33

44

42

34

24

23

23

70136

Gisela

43

43

43

43

33

44

33

33

33

34

34

744

33

34

33

24

33

33

33

32

44

43

370

144

Gusta

viano

33

43

32

34

32

32

33

44

22

44

32

663

33

44

32

33

33

33

43

33

43

33

470

136

Imma

nuel. R

22

33

32

32

23

33

23

33

22

32

33

572

43

44

34

44

44

34

33

33

33

33

273

130

Jonath

an. D

33

34

33

32

33

33

33

33

33

23

33

653

22

24

33

33

43

32

44

43

33

33

468

133

Jowan

33

43

43

33

24

43

33

43

34

34

44

744

44

34

33

33

34

44

44

43

33

44

479

153

Kevin

32

33

32

32

22

33

22

33

23

33

33

583

33

34

22

23

34

43

33

33

33

34

468

126

Leona

rdus

33

33

33

44

42

34

33

33

34

44

43

733

44

44

33

33

33

33

33

32

33

32

267

140

Maria.

M3

33

34

23

33

33

32

32

43

32

22

160

34

34

43

33

33

33

32

44

44

43

34

74134

Nastit

i3

33

44

43

32

34

43

33

33

43

33

371

44

44

43

43

43

43

33

33

34

44

33

77148

Rafae

l. A. K

33

34

33

44

13

33

44

33

33

34

34

713

33

34

33

34

34

43

34

33

34

33

473

144

Samu

el Melv

in3

33

33

33

31

33

22

32

23

11

31

253

34

43

43

33

24

33

33

33

33

44

43

72125

Theod

ora3

33

33

33

23

33

33

33

33

33

33

365

23

33

43

44

34

34

44

33

33

33

43

73138

Yohan

a4

34

34

43

43

44

44

44

33

43

34

480

33

44

44

44

44

44

33

33

33

33

34

77157

Brigita

33

32

33

33

33

33

33

32

33

34

33

654

43

44

33

33

33

32

24

44

43

44

374

139

Rache

l3

32

34

44

43

44

33

44

34

33

33

475

33

33

43

24

44

43

42

44

44

44

33

76151

Bunga

33

34

32

34

33

33

34

33

33

44

33

704

44

44

44

44

33

44

34

34

44

34

483

153

Deute

lin3

33

43

32

42

34

33

33

23

32

33

466

43

43

43

34

43

33

34

34

33

44

44

77143

TOTA

L18

517

418

818

019

216

419

218

217

418

019

419

117

719

718

017

817

118

617

419

417

919

040

2217

318

017

717

921

817

417

118

117

418

017

817

518

317

018

617

718

018

118

917

918

218

239

6979

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING ... · i pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap keaktifan dan hasil belajar pendidikan agama

(25)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Felix 10 5 15 20 15 65 20 20 10 15 15 80 145

2 Marcel 15 15 20 10 15 75 15 10 10 15 20 70 145

3 Agung 10 15 15 10 15 65 10 20 15 20 10 75 140

4 Andhika 5 20 20 15 15 75 10 5 20 15 20 70 145

5 Benedictus O.P 10 20 15 15 20 80 20 15 15 10 15 75 155

6 Benedictus T.K 20 10 15 20 5 70 15 15 10 20 15 75 145

7 C. Adefan G.W 10 20 5 20 20 75 10 10 5 20 10 55 130

8 Clara M. Putri 20 20 15 10 20 85 20 10 15 15 20 80 165

9 Cresentia 15 20 10 15 10 70 15 20 20 10 15 80 150

10 Cristy 15 15 10 20 15 75 10 10 15 15 20 70 145

11 Eka Putra 10 20 15 20 10 75 20 20 15 20 5 80 155

12 Fidelia 20 10 15 15 20 80 20 10 15 20 5 70 150

13 F. Acitya 20 15 20 10 15 80 5 20 15 15 10 65 145

14 Elysa 10 10 20 15 20 75 15 20 20 10 10 75 150

15 Erra 15 15 20 10 15 75 20 20 15 10 10 75 150

16 Gading 5 20 15 15 10 65 10 5 20 10 20 65 130

17 G. Galen 10 10 15 15 20 70 20 15 10 10 15 70 140

18 Ignatius 20 20 15 20 5 80 15 15 10 20 15 75 155

19 Jonathan 20 10 20 20 5 75 15 15 10 20 15 75 150

20 Kresentia 10 20 5 20 20 75 10 20 10 20 10 70 145

21 Martha 20 10 15 15 20 80 10 20 5 20 20 75 155

22 Nathania 10 20 5 20 20 75 20 20 15 10 20 85 160

23 Nico 20 15 15 10 15 75 15 15 20 20 15 85 160

24 Okthario 15 15 10 15 10 65 15 15 10 5 20 65 130

25 Rafael Galih 20 20 15 15 10 80 10 15 20 20 10 75 155

26 Rafael Rega 10 15 15 10 10 60 20 20 15 15 10 80 140

27 Reno 10 20 15 15 10 70 15 15 15 20 10 75 145

28 S. Aurael 15 15 10 10 20 70 20 15 15 10 15 75 145

29 Valentino 5 10 15 15 15 60 15 15 10 10 15 65 125

30 Yoel 20 15 10 10 15 70 10 10 15 20 5 60 130

31 Rafael. J. A 20 10 20 15 10 75 15 10 15 20 15 75 150

32 Maria. A 10 20 15 15 15 75 20 20 15 15 10 80 155

33 Agustinus. F 10 20 15 15 10 70 15 15 15 20 10 75 145

34 Agustinus. S 15 15 10 10 20 70 20 15 15 10 15 75 145

35 A. Putri 15 15 20 20 15 85 20 20 15 10 20 85 170

36 Bonaventura 15 15 10 5 20 65 20 15 15 10 15 75 140

37 Elfrida 10 15 20 20 10 75 20 20 10 15 10 75 150

38 Elisabeth 20 20 15 15 10 80 20 15 15 20 10 80 160

39 Felisitas 15 15 15 20 10 75 20 15 15 10 15 75 150

40 Florencia 20 15 15 10 15 75 15 15 10 15 10 65 140

41 Gisela 15 15 10 10 15 65 10 20 15 15 10 70 135

42 Gustaviano 20 15 15 20 5 75 10 15 15 10 10 60 135

43 Immanuel. R 10 20 15 15 15 75 15 20 15 15 10 75 150

44 Jonathan. D 10 15 10 10 5 50 15 20 10 10 20 75 125

45 Jowan 15 15 10 10 15 65 10 20 15 15 15 75 140

46 Kevin 10 15 20 10 15 70 20 15 10 10 15 70 140

47 Leonardus 15 10 10 10 15 60 10 20 20 15 10 75 135

48 Maria. M 20 20 15 15 20 90 15 15 20 20 15 85 175

49 Nastiti 15 15 10 10 10 60 15 15 15 20 15 80 140

50 Rafael. A. K 20 10 15 15 20 80 15 10 15 15 15 70 150

51 Samuel Melvin 15 20 10 10 20 75 10 10 15 10 20 65 140

52 Theodora 20 15 20 5 15 75 10 15 15 20 15 75 150

53 Yohana 15 15 15 10 20 75 10 15 10 10 20 65 140

54 Brigita 10 20 15 10 20 75 20 20 10 20 15 85 160

55 Rachel 15 15 15 20 15 80 20 20 15 10 10 75 155

56 Bunga 20 15 20 20 15 90 15 20 20 20 20 95 185

57 Deutelin 20 10 15 20 10 75 15 15 20 15 20 85 160

4170 4230 8400

73.16 74.21

50 55

90 95Nilai Tertinggi

TOT

Rata-Rata Kelas

Nilai Terendah

Data Hasil Belajar Siswa pertemuan 1 dan 2

No Nama SiswaPertemuan Pertama

Pertemuan Kedua

Lampiran 8: Data Hasil Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI