metopen
-
Upload
anisa-prita -
Category
Documents
-
view
12 -
download
4
description
Transcript of metopen
Nama : Anisa Prita Dewi Metodologi Penelitian
Akuntansi – Tugas 1
NIM : 11/312356/EK/18371
Chapter 1
3. When is applied research, as distinct from basic research, useful?
Jawaban:
Applied research diterapkan ketika terdapat permasalahan yang sedang dihadapi saat ini
dalam lingkungan kerja yang menuntut manajer mencari solusi tepat waktu. Tujuan applied
research yaitu menerapkan hasil temuan untuk memecahkan permasalahan tertentu yang saat ini
sedang dialami suatu organisasi sesegera mungkin. Gunanya, Applied research ini ditujukkan
untuk menjawab pertanyaan atas suatu permasalahan khusus atau untuk membuat keputusan
tentang suatu tindakan tertentu. Contoh: Terjadi penurunan pemasaran produk X, maka manajer
segera melakukan penelitian untuk mencari faktor yang menyebabkan penurunan sehingga
dapat segera dilakukan tindak korektif terhadap strategi pemasaran produk X tersebut.
Sedangkan, Basic research diterapkan ketika terdapat upaya untuk menghasilkan lebih
banyak pengetahuan atau pengembangan pengetahuan dengan mencoba memahami bagaimana
fenomena tertentu terjadi dalam suatu organisasi untuk dapat dipecahkan. Tujuan Basic
research yaitu meningkatkan pemahaman mengenai permasalahan tertentu yang umumnya
terjadi dalam lingkungan organisasi, dan mencari metode pemecahan masalah tersebut.
Gunanya, Basic research ini tidak ditujukan secara langsung untuk mendapatkan pemecahan
atas suatu permasalahan, namun lebih ditujukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau
mengetahui lebih jauh mengenai suatu konsep. Contoh: Manajer melakukan penelitian tentang
komitmen karyawan. Dilakukan pengkajian atas faktor apasaja yang mempengaruhi komitmen
karyawan, seperti tingkat kehadiran, kinerja, dan turnover. Kemudian dilakukan perbandingan
dengan kondisi di lapangan apakah faktor-faktor tersebut sudah relevan atau belum.
7. Describe a situation where research will help you as a manager to make a good decision
Jawaban:
Dalam suatu organisasi, manajer akan terus melibatkan diri dalam mempelajari dan
menganalisis permasalahan. Dalam situasi tertentu, manajer akan memperhitungkan risiko
dalam membuat keputusan, baik itu keputusan yang kemungkinannya buruk atau sebaliknya.
Jika manajer melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan, maka organisasi akan bisa
salah melangkah. Untuk mencegah situasi tersebut, manajer harus memperhatikan bagaimana
proses pengambilan keputusan yang baik. Proses tersebut dilakukan melalui penelitian, dimana
Reference: Sekaran, U and Bougie, R, “Business Research Methods: A Skill Building Approach,” Sixth Edition, 2013.
keputusan akan menunjukkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dikaji. Pertanyaan
tersebut merupakan inti dari penelitian yang memuat informasi untuk membantu manajer lebih
berhati-hati dan cermat dalam membuat keputusan. Selain itu, saat manajer sedang dihadapkan
dengan beberapa alternatif solusi untuk pemecahan masalah, penelitian akan membantu untuk
menghasilkan pilihan yang paling layak untuk pengambilan keputusan yang efektif.
Situasi lainnya, ketika manajer menghadapi kompleksitas yang terus meningkat di
lingkungan kerja seperti pada pengelolaan sistem organsiasi. Manajer memerlukan penelitian
untuk membantu dalam mengidentifikasi situasi yang akan menimbulkan masalah dikemudian
hari dan secara efektif membantu membuat keputusan dalam memecahkan permasalahan
tersebut. Apabila situasi sudah beralih ke permasalahan yang besar, maka manajer
membutuhkan peneliti luar atau konsultan. Kondisi ini berarti menuntut manajer untuk
memiliki pengetahuan tentang penelitian agar interaksi dan komunikasi dengan peneliti luar
berjalan secara efektif, sehingga pengambilan keputusan menjadi tepat.
Chapter 2
1. Describe the hallmarks of scientific research
Jawaban:
a. Purposiveness
Penelitian disertai dengan fokus tujuan yang jelas. Contoh: seorang manajer melakukan
penelitian terhadap komitmen karyawan. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk
mengurangi turnover, ketidakhadiran, dan meningkatkan kinerja. Kondisi ini
memperlihatkan bahwa manajer melakukan penelitian dengan fokus tujuan tertentu.
b. Rigor
Rigor diartikan sebagai hati-hati, teliti, cermat, dan memperhatikan ketepatan. Contoh:
penelitian manajer terhadap komitmen karyawan. Manajer melakukan survey ke 12
karyawannya. Kesimpulan yang diperoleh tersebut mungkin saja akan kurang rigor
karena sampel hanya berasal dari 12 karyawan yang mungkin pendapatnya tidak
mewakili seluruh karyawan yang ada dan kemungkinan terdapat beberapa faktor lain
yang mempengaruhi komitmen karyawan tetapi tidak teranalisis.
c. Testability
Penelitian harus mengandung pengujian hipotesis. Dikembangkan untuk menguji
apakah terdapat data pendukung dari hipotesis tersebut, sehingga hasil penelitiannya
dapat diuji dan dikaji kebenarannya.
d. Replicability
Reference: Sekaran, U and Bougie, R, “Business Research Methods: A Skill Building Approach,” Sixth Edition, 2013.
Penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dapat ditelaah
ulang menggunakan data atau pada situasi yang berbeda. Penelaahan ulang tersebut
untuk menjamin bahwa hasil yang didapat dari penelitian tidak diperoleh secara
kebetulan.
e. Precision and Confidence
Hasil penelitian harus mampu memberikan gambaran yang mendekati kenyataan,
sehingga peneliti atau pembaca akan merasa yakin terhadap hasil penelitian. Presisi
mencerminkan penemuan dengan kadar keakuratan atau ketepatan hasil berdasarkan
sampel yang menunjukkan keberadaan yang sebenarnya dari suatu univesal.
f. Objectivity
Pengambilan kesimpulan dan interpretasi terhadap hasil penelitian yang dibuat
berdasarkan fakta sebenarnya, tidak berdasarkan nilai-nilai subjektif atau emosional.
g. Generalizability
Generalizability adalah sifat dari hasil penelitian yang dapat diaplikasikan pada waktu
dan tempat yang berbeda dengan saat penelitian tersebut dilakukan. Contoh: penelitian
mengenai hubungan antara gaji dan motivasi terdukung pada berbagai jenis organisasi
seperti bank, pabrik, dll, maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman tinggi.
h. Parsimony
Parsimony: sifat keringkasan, yaitu kesederhanaan dalam memaparkan kondisi sebuah
permasalahan yang kompleks dan memecahkannya melalui gambaran atau metode
penelitian yang sederhana.
2. What are the steps in hypothetico-deductive research? Explain them, using your own
example
Jawaban:
1. Observation
Tahap awal ini yaitu mengamati dan memahami beberapa perubahan yang mungkin
terjadi, seperti perubahan perilaku maupun situasi dalam lingkungan organisasi.
Pengamatan ini didasarkan pada pengetahuan atau kepekaan yang harus dimiliki
manajer untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.
Contoh: Perusahaan A mengalami penurunan produksi dalam tiga tahun terakhir. Hal ini
memunculkan kecurigaan pada sistem produksi perusahaan A.
2. Preliminary information gathering
Tahap selanjutnya yaitu mencari informasi secara mendalam mengenai fenomena yang
diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan komunikasi secara informal dengan beberapa
Reference: Sekaran, U and Bougie, R, “Business Research Methods: A Skill Building Approach,” Sixth Edition, 2013.
orang dalam lingkungan kerja atau sumber relevan lainnya. Contoh: Manajer ingin
menelusuri alasan mengapa terjadi penurunan produksi. Manajer melakukan
perbincangan dengan beberapa manajer dan karyawan, lalu menemukan bahwa
terjadinya penurunan produksi dilatarbelakangi oleh teknologi yang masih manual, gaji
minim, dan harga bahan baku yang melonjak.
3. Theory formulation
Pada tahapan ini, peneliti mencoba untuk menggabungkan semua informasi dengan cara
yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu permasalahan dapat
dikonseptualisasi dan diuji. Contoh: Manajer mulai mencari informasi dan menemukan
beberapa faktor menarik yang mungkin menjadi penyebab penurunan produksi, seperti:
bonus, kenyamanan lokasi produksi, dan kemampuan karyawan.
4. Hypothesizing
Tahap ini merupakan langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih
harus dibuktikan kebenarannya. Contoh: Manajer kemudian membuat hipotesis.
“Terdapat pengaruh signifikan antara tingkat penggunaan teknologi dengan penurunan
produksi di perusahaan A.”
5. Further scientific data collection
Tahap ini merupakan bagian melengkapi dari pengumpulan data awal untuk diteruskan
lebih lanjut. Diperlukan untuk menunjang pengujian dari hipotesis yang sudah disusun
sebagai bahan pelengkap untuk meneruskan ke proses analisis data. Contoh: manajer
membagikan kuisioner yang terdiri dari bermacam-macam faktor dan pengembangan
teori yang mungkin menyebabkan penurunan produksi dalam perusahaan.
6. Data analysis
Data yang dikumpulkan kemudian melalui tahap analisis secara statistik, yaitu dengan
membandingkan data dengan hipotesis yang dibangun (data pengumpulan ditambah
dengan hipotesis). Hal ini untuk melihat apakah hipotesis tersebut terbukti. Contoh:
manajer menganalisis data yang dikumpulkan melalui kuesioner dan melihat adanya
hubungan yang signifikan antara setiap faktor yang menjadi penyebab penurunan
produksi.
7. Deduction
Merupakan tahap akhir pada suatu kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dari
hasil analisis data yang telah dilakukan. Deduksi: penarikan kesimpulan dari keadaan
yang umum ke penemuan yang khusus. Contoh: berdasarkan hasil penelitian, manajer
Reference: Sekaran, U and Bougie, R, “Business Research Methods: A Skill Building Approach,” Sixth Edition, 2013.
menyimpulkan bahwa penurunan produksi lebih disebabkan oleh penggunaan teknologi.
Selanjutnya, manajer harus segera melakukan tindak korektif atas fenomena tersebut.
Reference: Sekaran, U and Bougie, R, “Business Research Methods: A Skill Building Approach,” Sixth Edition, 2013.