100 Jurnal Metopen Kelompok 7

download 100 Jurnal Metopen Kelompok 7

of 100

Transcript of 100 Jurnal Metopen Kelompok 7

  • 1 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN KADAR HEMATOKRIT AWAL DENGAN DERAJAT

    KLINIS DBD

    1. Rumusan Masalah

    Apakah kadar hematokrit awal sejak demam hingga hari ketiga demam

    berhubungan dengan derajat klinis DBD?

    2. Tujuan Penelitian Menilai hubungan kadar hematokrit awal sejak demam hingga hari ke tiga

    demam dengan derajat klinis DBD.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi retrospektif potong lintang, analitik observasional,

    untuk mengetahui hubungan kadar hematokrit awal dengan derajat klinis DBD.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    19 Januari 2007 8 Mei 2008. 2) Tempat

    RS. PKU Muhammadiyah Surakarta.

    3) Sampel Pasien dewasa (>15 tahun) yang terdiagnosis DBD yang dirawat di RS. PKU

    Muhammadiyah Surakarta.

    4) Jumlah Sampel 123 sampel.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Sampel akan dipilih secara probability sampling, jenis cluster (RS. PKU

    Muhammadiyah), dan diambil dengan teknik sistematik sampling, sesuai

    besar sampel.

    6) Variabel

    Variabel bebas : kadar hematokrit awal penderita DBD sejak demam hingga hari ketiga demam.

    Variabel terikat : derajat klinis pasien DBD selama perawatandi RS. 7) Analisa Data

    Data penelitian akan dianalisis menggunakan uji hipotesis asosiatif, statistik

    nonparametris koefesien Kendal Tau. Uji hipotesis ini digunakan karena

    variabel bebas berskala interval, sedangkan variabel tergantung berskala

    ordinal. Pengujian hipotesis akan dikerjakan dengan bantuan SPSS for

    Windows.

  • 2 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    PENGARUH XEROSTOMIA TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN

    MULUT TERKAIT KUALITAS HIDUP PADA USILA

    1. Rumusan Masalah

    Apakah ada pengaruh xerostomia terhadap kesehatan gigi dan mulut terkait

    kualitas hidup pada usila?

    2. Tujuan Penelitian Tujuan umum Menjelaskan pengaruh xerostomia terhadap kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas

    hidup pada usila.

    Tujuan khusus Mengetahui tingkat kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup pada usila

    menurut status xerostomia.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini berupa penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah

    lintang (cross sectional).

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Maret Juni 2012 2) Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa tempat yaitu di Panti Wredha

    Wening Wardoyo, panti Wredha Pucang Gading, dan Instalasi Geriatri RSUP

    dr. Kariadi Semarang

    3) Sampel Sampel penelitian ini adalah seluruh usila di Panti Wredha Wening Wardoyo,

    panti Wredha Pucang Gading, dan Instalasi Geriatri RSUP dr. Kariadi

    Semarang periode Maret sampai Juni 2012 yang memenuhi kriteria inklusi.

    4) Jumlah Sampel 142 responden.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

    6) Variabel - Variabel bebas: Xerostomia. - Variabel terikat: Kesehatan gigi dan mulut terkait dengan kualitas hidup.

    7) Analisa Data Setelah data terkumpul dilakukan editing data, kemudian data tersebut

    dimasukkan kedalam file komputer. Dilakukan uji normalitas variabel

    kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup dari skor OHIP 14 menggunakan Kolmogrov-Smirnov test. Diperoleh distribusi data tidak

    normal, selanjutnya dilakukan upaya transformasi, data yang diperoleh tetap

    tidak dapat memenuhi distribusi normal sehingga perbedaan skor OHIP-14

    menurut status xerostomia diuji dengan Mann Whitney U-test.

  • 3 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MAHASISWA KEDOKTERAN

    TERHADAP PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK DI SETIAP

    JENJANG PENDIDIKAN SARJANA

    1. Rumusan Masalah

    Apakah kebutuhan mahasiswa kedokteran terhadap PKK di setiap jenjang

    pendidikan dan faktor-faktor apakah yang memengaruhinya?

    2. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan mahasiswa program

    sarjana kedokteran terhadap perlunya PKK di setiap jenjang pendidikan.

    Tujuan Khusus a.Menganalisis kebutuhan mahasiswa terhadap pelatihan keterampilan klinik di

    semester I-VII.

    b.Menganalisis faktor-faktor dari segi personal dan organisasional yang

    berpengaruh terhadap persepsi kebutuhan PKK di setiap jenjang pendidikan.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan

    belah lintang (cross sectional).

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Juli 2012

    2) Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Universitas Diponegoro.

    3) Sampel Mahasiswa kedokteran yang telah menyelesaikan program Panum di FK

    Undip yang memenuhi kriteria.

    4) Jumlah Sampel 96 responden.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan total sampling, dimana

    seluruh mahasiswa yang telah memenuhi kriteria penelitian diikutsertakan

    dalam penelitian. Data mahasiswa diperoleh dari bagian Akademik FK

    Undip.

    6) Variabel Variabel bebas: Tingkat ekonomi, Kepercayaan diri, Nilai panum, IPK , Jenis kelamin, dll.

    Variabel terikat: Kebutuhan mahasiswa kedokteran terhadap PKK di semester I VII dan Kebutuhan mahasiswa kedokteran terhadap PKK di setiap jenjang pendidikan.

    7) Analisa Data Apabila nilai p uji Kolmogorov Smirnov tidak bermakna (p>=0,05) maka

    distribusi dianggap normal. Nilai p uji Kolmogorov Smirnov dianggap

    bermakna apabila p

  • 4 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA KADAR LDL KOLESTEROL PADA

    PENDERITA STROKE DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI

    SURAKARTA

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimanakah hubungan kadar LDL-kolesterol pada penderita stroke di RSUD

    dr. Moewardi Surakarta ?

    2. Tujuan Penelitian Penelitian ini di tujukan untuk mengetahui hubungan kadar LDL kolesterol pada

    penderita stroke di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross

    sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Mei - Juni 2010

    2) Tempat Penelitian di lakukan di Unit Rawat Inap di bagian Saraf RSUD DR.

    Moewardi.

    3) Sampel Sebagian dari mahasiswa S1 reguler Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2006 2009 yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu laki-laki yang merokok.

    4) Jumlah Sampel 60 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sample di lakukan secara purposive random sampling yaitu

    pemilihan subjek berdasarkan atas ciri ciri atau sifat tertentu yang berkaitan

    dengan karakteristik populasi. Besar sampel diperoleh dari jumlah seluruh

    sampel yang diperoleh.

    6) Variabel 1. Variabel bebas : Kadar LDL kolesterol

    2. Variabel Terikat : Stroke

    3. Variabel luar:

    a. terkendali : Umur, jenis kelamin

    b. tak terkendali : Penyakit jantung, merokok, alkohol,diabetes melitus,

    dan pengobatan

    7) Analisa Data Analisa data uji Chi Square dengan taraf signifikan = 0,05 dan interval kepercayaan 95%.

  • 5 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DENGAN KAPASITAS

    PARU TENAGA KERJA INDUSTRI MEBEL DI CV. SINAR MANDIRI

    KOTA BITUNG

    1. Rumusan Masalah

    Apakah ada hubungan antara lama paparan dengan kapasitas paru tenaga kerja

    industri mebel di CV. Sinar Mandiri?

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran kapasitas paru tenaga kerja di CV. Sinar Mandiri dan

    mengetahui hubungan antara lama paparan dengan kapasitas paru tenaga kerja di

    industri mebel CV. Sinar Mandiri.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik, dengan menggunakan

    pendekatan cross sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Mei - Juli 2011

    2) Tempat Penelitian ini dilaksanakan di industri mebel CV. Sinar Mandiri Kota Bitung.

    3) Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi pekerja yang bekerja di

    bagian produksi (total population study).

    4) Jumlah Sampel 32 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Total population study.

    6) Variabel 1. Variabel bebas : Lama paparan.

    2. Variabel Terikat : Kapasitas paru.

    7) Analisa Data 1. Analisa Univariat

    Hasil penelitian dilakukan secara deskriptif seperti tabel distribusi

    frekuensi.

    2. Analisa Bivariat

    Analisis tersebut untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

    dengan variabel terikat. Keseluruhan analisis data menggunakan

    bantuan komputer dengan program SPSS versi 17,0 dan uji statistik

    yang digunakan yaitu Fishers Exact Test dengan tingkat kemaknaan < 0,05.

  • 6 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN UMUR DAN STATUS IMUNISASI TERHADAP

    KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS

    SIMPANG PERIUK KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2010

    1. Rumusan Masalah

    Adakah Hubungan Umur Dan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA pada

    balita usia 0-5 tahun di Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau Tahun

    2010?.

    2. Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui Hubungan Umur Dan Sataus Imunisasi Terhadap Kejadian

    ISPA pada Balita di Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau Tahun 2010.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross

    Sectional dimana peneliti mengukur variabel dalam satu sampel populasi yang

    mewakili populasi penelitian dilaksanakan, artinya tiap subjek penelitian hanya

    diwawancarai sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status variabel

    subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005).

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Januari Maret 2010 2) Tempat

    Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau.

    3) Sampel Ibu-ibu yang mempunyai balita (0-5 tahun) yang datang berkunjung ke

    Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau dari bulan januari maret 2010

    4) Jumlah Sampel 55 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel digunakan cara Acedental

    Sampling yaitu sampel diambil secara acak dari seluruh ibu yang memiliki

    anak balita yang datang ke puskesmas Simpang Periuk.

    6) Variabel 1. Variabel Independen : Umur dan status imunisasi 2. Variabel Dependen : ISPA

    7) Analisa Data Analisa ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel

    indevendent dan variabel devendent yang di sajikan dalam bentuk tabel yang

    di analisa dengan uji statistik Chi-Square. Pengambilan keputusan Statistik

    dilakukan dengan membandingkan nilai P Value dengan nilai 0,05 dengan ketentuan bila P Value nilai 0,05 maka ada hubungan bermakna (Signifikan) antara variabel Indevenden dan Devenden sedangkan bila P

    Value nilai 0,05 maka tidak ada hubungan bermaknan (Siknifikan) antara Variabel Independen dan Variabel Dependen.

  • 7 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN BBLR DI RAWAT INAP

    BANGSAL KEBIDANAN RSUD CURUP PADA BULAN JANUARI 2005

    SAMPAI BULAN MEI 2006

    1. Rumusan Masalah

    apakah ada hubungan antara usia Ibu dengan kejadian BBLR di rawat inap

    bangsal kebidanan RSUD Curup pada bulan Januari 2005 sampai bulan Mei

    2006?

    2. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan usia Ibu

    dengan kejadian BBLR di rawat inap bangsal kebidanan RSUD Curup bulan

    Januari 2005 sampai bulan Mei 2006.

    3. Metode Penelitian Penelitian menggunakan survei analitik dengan desain kuantitatif jenis cross

    sectional karena pengambilan data faktor resiko dan kejadian BBLR dilakukan

    pada waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 1995).

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Januari 2005 Mei 2006 2) Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan di rawat inap bangsal kebidanan RSUD Curup.

    3) Sampel adalah status ibu dan bayi yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

    dalam penelitian ini.

    4) Jumlah Sampel 401 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel sampel diambil dengan teknik non probability random

    sampling yaitu judgment sampling.

    6) Variabel 1. Variabel Independen : Usia ibu 2. Variabel Dependen : BBLR

    7) Analisa Data 1. Analisis Univariat

    Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi

    frekuensi masing-masing variabel independent dan dependent dengan

    menggunakan ukuran proporsi.

    2. Analisis Bivariat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel

    dependent dan variabel independent. Jenis uji statistik yang

    digunakan Chi Square (X2).

  • 8 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    KONTRIBUSI ASAP KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP

    KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA JAMBI

    1. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan konstribusi asap kendaraan bermotor terhadap kesehatan

    masyarakat di kota Jambi?.

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan antara konstribusi asap kendaraan bermotor terhadap

    kesehatan masyarakat di kota Jambi.

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang dilakukan

    penulis kepada staf/pegawai Dinas Pendapatan Kota Jambi, Dinas Kesehatan

    Kota Jambi, PT PERTAMINA, dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

    Daerah (BAPEDALDA) Kota Jambi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan.

    Selain itu penulis juga menggunakan metode angket (kuisioner) yang diberikan

    kepada setiap siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Penulis juga

    menggunakan metode studi literatur/studi pustaka untuk mendukung data-data

    yang telah dikumpulkan.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Senin, 18 Juli 2011 dan Jumat, 22 Juli 2011 2) Tempat

    Dinas Pendapatan Kota Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi, PT

    PERTAMINA, dan BAPEDALDA Kota Jambi.

    3) Sampel Masyarakat kota Jambi baik pengendara motor maupun bukan.

    4) Jumlah Sampel 50 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel digunakan cara Acedental

    Sampling.

    6) Variabel 1. Variabel Independen : Asap kendaraan bermotor. 2. Variabel Dependen : Kesehatan masyarakat.

    7) Analisa Data Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik

    analisis kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis kualitatif data yang berupa

    reduksi data, display data kemudian mengambil kesimpulan dan verivikasi

    digunakan untuk menganalisis hasil wawancara dan hasil penyebaran angket

    (kuisioner) kepada 50 pelajar di Kota Jambi.

    Sedangkan teknik analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data dari

    hasil wawancara yang berupa kenaikan jumlah kendaran bermotor di kota

    Jambi pada tahun-tahun tertentu, jumlah kenaikan dampak dari emisi gas

    buang kendaraan bermotor di Kota Jambi terhadap masalah kesehatan yang

    dihadapi dan lain-lain yang ditulis dalam bentuk persentase dan juga

    diagram.

  • 9 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENYAKIT DENGAN STATUS

    KESEHATAN PADA PASIEN LES ( LUPUS ERITEMATOSUS

    SISTEMIK ) DI RSUP dr. KARIADI, SEMARANG

    1. Rumusan Masalah

    Apakah terdapat hubungan antara aktivitas penyakit LES dengan status kesehatan

    pasien LES di RSUP dr. Kariadi, Semarang ?.

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran mengenai status kesehatan pasien LES serta hubungannya

    dengan aktivitas penyakit LES di RSUP dr. Kariadi, Semarang.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan jenis studi

    kasus cross sectional study.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Mei Juni 2012 2) Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Kariadi,

    Semarang.

    3) Sampel Pasien LES ( Lupus Eritematosus Sistemik ) yang berobat di Rumah Sakit

    Dokter Kariadi pada bulan Mei 2012 sampai dengan Juni 2012.

    4) Jumlah Sampel 44 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Cara pengambilan sampel dengan consecutive sampling dimana semua data

    yang ada dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam

    penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

    6) Variabel 1. Variabel bebas : aktivitas penyakit LES. 2. Variabel terikat : status kesehatan penderita LES.

    7) Analisa Data Data hasil penelitian diolah dengan program komputer SPSS 17.0. Pengujian

    kemaknaan statistik dilakukan sesuai dengan karakteristik data serta tujuan

    penelitian. Data ini diuji normalitasnya dengan uji Kolmogrov-Smirnov/

    Shapiro Wilk. Apabila, p > 0.05, berarti distribusi data normal , gambaran

    tingkat status kesehatan pasien LES ditampilkan dalam rerata dan standar

    deviasi. Sebaliknya, apabila distribusi data tidak normal, gambaran tingkat

    status kesehatan pasien LES ditampilkan dalam median. Kemudian, untuk

    menilai hubungan antara variabel dilakukan analisa bivariat antara aktivitas

    penyakit LES ( MEX-SLEDAI) terhadap status kesehatan pasien LES

    menggunakan uji korelasi Sommers atau uji alternatifnya ( Uji Pearson ).

  • 10 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN

    REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA

    REMAJA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

    1. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan

    perilaku seksual berisiko pada remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta?.

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan

    perilaku seksual berisiko pada remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan jenis studi

    kasus cross sectional study.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    4 14 September 2006 2) Tempat

    SMK Negeri 4 Yogyakarta.

    3) Sampel Remaja yang berusia 14 24 tahun dan tercatat aktif sebagai siswa di SMK Negeri 4 Yogyakarta.

    4) Jumlah Sampel 257 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sample dengan berstrata, proporsional dan acak (stratified

    proportional random sampling) dari kelas 1 sebanyak 95 siswa, kelas 2

    sebanyak 82 siswa dan kelas 3 sebanyak 80 siswa.

    6) Variabel 1. Variabel bebas : tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. 2. Variabel terikat : perilaku seksual berisiko.

    7) Analisa Data Langkah-langkah dalam analisis data meliputi :

    1. Editing : mengedit kuesioner yang telah diteliti.

    2. Coding : memberi kode tertentu untuk setiap pertanyaan.

    3. Tabulating : data nilai dikumpulkan dan dikelompokkan secara teliti dan

    teratur ke dalam tabel.

    4. Analiting : pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.

  • 11 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU

    KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI DI SMA 5

    BANDA ACEH

    1. Rumusan Masalah

    Apakah hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku kesehatan

    reproduksi di SMA 5 Banda Aceh Tahun 2013?.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku

    kesehatan reproduksi di SMA 5 Banda Aceh Tahun 2013.

    3. Metode Penelitian Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    10 15 Juni 2013 2) Tempat

    SMA Negeri 5 Banda Aceh

    3) Sampel Siswa kelas X dan XI SMA Negeri 5 Banda Aceh.

    4) Jumlah Sampel 69 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah cluster sampling.

    6) Variabel 1. Variabel independen : pengetahuan dan sikap. 2. Variabel dependen : perilaku kesehatan reproduksi.

    7) Analisa Data Analisa Univariat

    Dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan

    distribusi dan persentasi dari tiap variabel. (Notoatmodjo, 2005).

    Analisa Bivariat

    Analisa ini digunakan untuk hipotesis, yang diolah dengan komputer

    menggunakan rumus SPSS versi 16, untuk menentukan hubungan antara

    variabel independen dengan variabel dependen melalui Chi-Square Tes (x2),

    untuk melihat kemaknaan (CI) 0,05%, dengan ketentuan bila p < 0,05 maka

    Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan adanya hubungan antara

    variabel terikat dengan variabel bebas. (Arikunto, 2006).

  • 12 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER

    PAYUDARA DENGAN MINAT MELAKUKAN PEMERIKSAAN

    PAYUDARA SENDIRI PADA SISWI KELAS XI DI MAN GANDEKAN

    BANTUL

    1. Rumusan Masalah

    Bagaiman Tingkat Hubungan Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan

    Minat Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI ) pada Siswi Kelas

    XI di MAN Gandekan Bantul?.

    2. Tujuan Penelitian Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan

    minat melakukan pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI ) pada siswi MAN

    Gandekan Bantul

    3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik yaitu meliputi hal

    yang sudah ada tanpa perilaku sengaja, membangkitkan atau menimbulkan suatu

    gejala atau keadaan (Notoatmodjo, 2005 ). Pendekatan waktu yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah cross sectional dimana data yang digunakan

    menyangkut variabel bebas atau risiko dan variabel terikat atau akibat yang akan

    dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan ( Notoatmodjo, 2005 ).

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    September 2010 Februari 2011 2) Tempat

    MAN Gandekan Bantul

    3) Sampel Siswi siswi MAN Gandekan Bantul kelas XI.

    4) Jumlah Sampel 32 Responden

    5) Teknik Pengambilan Sampel Sehubungan dengan populasi jumlahnya tidak begitu banyak dan untuk

    keakuratan penelitian, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah total sampling yaitu seluruh populasi yang memenuhi kriteria diatas

    akan dijadikan sampel.

    6) Variabel Variabel bebas : tingkat pengetahuan tentang kanker payudara.

    Variabel terikat : minat melakukan SADARI.

    7) Analisa Data Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu

    mendeskripsikan distribusi frekuensi, prosentase dari karakteristik responden

    dan untuk menganalisis rata-rata tingkat pengetahuan dan sikap responden

    dengan cara memaparkan hasil tabulasi data.

  • 13 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT SESUDAH

    KEMOTERAPI INDUKSI REMISI PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA

    LIMFOBLASTIK AKUT

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana perubahan level serum elektrolit (potasium, kalsium, danfosfor), asam

    urat dan ureum pada anak dengan ALL dan menerima induksi remisi kemoterapi

    menggunakan protokol Indonesia ALL-2006.

    2. Tujuan Penelitian Mengevaluasi perubahan level serum elektrolit (potasium, kalsium, danfosfor),

    asam urat dan ureum pada anak dengan ALL dan menerima induksi remisi

    kemoterapi menggunakan protokol Indonesia ALL-2006.

    3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunaka dalam penelitian ini adalah retrospektif analitik.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Januari 2008 Juni 2009. 2) Tempat

    RSU dr. Saiful Anwar

    3) Sampel Pasien anak baru yang telah didiagnosis leukemia limfoblastik akut (LLA)

    yang dirawat di bangsal Hematologi-Onkologi Anak.

    4) Jumlah Sampel 34 anak.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dari data sekunder dari rekam medik pasien.

    6) Variabel Variable bebas : pemberian Kemoterapi Induksi Remisi.

    Variable terikat : Gangguan Keseimbangan Elektrolit.

    7) Analisa Data Data dianalisis menggunakan paired t-test menggunakan program SPSS 13.0

    untuk menilai kemaknaan secara statistic perubahan kadar elektrolit serum

    sebelum dan sesudah kemoterapi induksi remisi tanpa membedakan

    kelompok risiko. Untuk seluruh uji statistik, dinyatakan bermakna secara

    statistic apabila nilai p < 0,05.

  • 14 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    PENGARUH PEMBERIAN DIET SELULOSA TERHADAP

    GAMBARAN HISTOPATOLOGIK LIMPA TIKUS WISTAR YANG

    DIINDUKSI KARSINOGENESIS KOLON

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana pengaruh pemberian diet selulosa terhadap gambaran histopatologik

    limpa tikus wistar yang diinduksi karsinogenesis kolon?.

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh pemberian diet selulosa terhadap gambaran histopatologik

    limpa tikus wistar yang diinduksi karsinogenesis kolon.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Tahun 2005.

    2) Tempat Laboratorium Patologi Anatomi dan Biokimia Fakultas Kedokteran

    Universitas Diponegoro.

    3) Sampel tikus wistar jantan yang berusia antara 12 18 minggu dengan berat 180 200 gram, sehat, tingkah laku normal, tidak sakit ataupun mati selama

    penelitian.

    4) Jumlah Sampel 15 ekor mencit.

    5) Teknik Pengambilan Sampel -

    6) Variabel Variabel bebas : diet selulosa.

    Variabel terikat : gambaran histopatologik limpa tikus wistar yang diinduksi karsinogenesis kolon.

    7) Analisa Data Data yang telah terkumpul dianalisa dengan program komputer SPSS 12.0 for

    Windows. Tiap variable dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam

    bentuk tabel dan grafik menurut kelompok perlakuannya.

  • 15 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN KEBERSIHAN MULUT DAN GINGIVITIS IBU HAMIL

    TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

    KURANG BULAN DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG DAN

    JEJARINGNYA

    1. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan kebersihan mulut dan gingivitis ibu hamil terhadap kejadian

    bayi berat badan lahir rendah kurang bulan di rsup dr. Kariadi semarang dan

    jejaringnya.

    2. Tujuan Penelitian Untuk menganalisa hubungan kebersihan mulut dan gingivitis ibu hamil terhadap

    kejadian bayi berat badan lahir rendah kurang bulan di rsup dr. Kariadi semarang

    dan jejaringnya.

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan

    menggunakan rancangan penelitian belah lintang

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan April-Juni 2006

    2) Tempat Di RSUP Dr. Kariadi dan Jejaringnya (RSUD Tugurejo dan RSUD Semarang)

    3) Sampel Ibu yang melahirkan bayi BBLR kurang bulan dan bayi normal di RSUP Dr.

    Kariadi dan jejaringnya (RSUD Tugurejo dan RSUD Semarang) bulan April-Juni

    2006, dengan kriteria inklusi adalah ibu berumur 20-35 tahun, masih dalam waktu

    3 bulan setelah melahirkan, dan bersedia mengikuti penelitian, sedangkan kriteria

    eksklusi adalah penyandang diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit jantung,

    perokok atau pengkonsumsi alkohol

    4) Jumlah Sampel 57 orang terdiri dari 21 orang ibu dengan bayi BBLR kurang bulan dan 36 ibu

    dengan bayi normal

    5) Teknik Pengambilan Sampel Purposive sampling

    6) Variabel Variabel bebas : Kebersihan mulut dan gingivitis ibu hamil

    Variabel terikat : Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah Kurang Bulan di

    RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Jejaringnya

    7) Analisa Data Analisis dan pengolahan data dengan program SPSS, analisis data dengan uji

    statistik Chi square dengan tingkat kemaknaan p

  • 16 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA SATUS GIZI DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI

    EKSKLUSIF DENGAN DIARE PADA BAYI DI POLI RAWAT JALAN

    DAN RAWAT INAP ANAK RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR

    LAMPUNG

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana hubungan antara satus gizi dan riwayat pemberian ASI eksklusif

    dengan diare pada bayi di poli rawat jalan dan rawat inap anak RSUD Dr. H.

    Abdul Moeloek Bandar Lampung

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan ASI eksklusif dan status gizi dengan diare pada

    bayi usia 6-12 bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik

    dengan pendekatan cross sectional

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan Oktober-Desember 2013

    2) Tempat Di poli rawat jalan dan rawat inap anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

    Bandar Lampung

    3) Sampel Seluruh bayi usia 6-12 bulan yang datang berobat ke poli rawat jalan dan

    rawat inap anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yang sedang

    menderita diare dan yang tidak menderita diare serta memenuhi kriteria

    inklusi dan eksklusi

    4) Jumlah Sampel Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel sebanyak 94 sampel

    5) Teknik Pengambilan Sampel Teknik consecutive sampling dimana semua subjek yang datang dan

    memenuhi kriteria pemilihan dimasukan dalam penelitian sampai jumlah

    sampel terpenuhi

    6) Variabel - Variabel bebas : Status gizi dan riwayat pemberian ASI eksklusif. - Variabel terikat : Diare pada bayi di poli rawat jalan dan rawat inap anak

    RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

    7) Analisa Data Pengolahan dan alanisis data secara univariat dan analisis uji chi square

  • 17 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    KORELASI ANTARA JUMLAH KOLONI STAPHYLOCOCCUS

    AUREUS & IGE SPESIFIK TERHADAP ENTEROTOKSIN

    STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA DERMATITIS ATOPIK

    1. Rumusan Masalah Bagaimana korelasi antara jumlah koloni Staphylococcus Aureus dan IgE spesifik

    terhadap Enterotoksin Staphylococcus Aureus pada Dermatitis Atopik.

    2. Tujuan Penelitian Menghitung jumlah koloni Staphylococcus aureus pada lesi Dermatitis Atopik,

    mengukur kadar IgE spesifik terhadap enterotoksin Staphylococcus aureus dan

    mengetahui adanya korelasi antara keduanya

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional

    dengan bentuk cross sectional

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan April 2009 sampai jumlah sampel terpenuhi

    2) Tempat Di Divisi Alergi unit rawat jalan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr.

    Soetomo, Surabaya. Pemeriksaan ELISA dilakukan di Laboratorium Biomedik

    Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Pemeriksaan jumlah

    koloni Staphylococcus aureus dilakukan di Instalasi Mikrobiologi Klinis

    RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

    3) Sampel Semua penderita Dermatitis Atopik yang terdapat lesi kulit yang memenuhi

    kriteria penerimaan sampel penelitian

    4) Jumlah Sampel Besar sampel sebanyak 24 pasien.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Cara consecutive sampling

    6) Variabel - Variabel bebas : Jumlah Koloni Staphylococcus Aureus - Variabel terikat : Kadar IgE spesifik terhadap enterotoksin Staphylococcus

    Aureus

    7) Analisa Data Analisa statistik data

  • 18 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    ASOSIASI PENYAKIT ALERGI ATOPI DENGAN IGG ANTI

    HELICOBACTER PYLORI PENELITIAN OBSERVASIONAL KASUS

    KONTROL ANALITIK DI UNIT RAWAT JALAN PENYAKIT DALAM

    RSU DR SOETOMO SURABAYA

    1. Rumusan Masalah Bagaimana asosiasi penyakit Alergi Atopi dengan IgG Anti Helicobacter Pylori

    penelitian observasional kasus kontrol analitik di unit rawat jalan penyakit dalam

    RSU Dr Soetomo Surabaya

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui asosiasi terbalik antara infeksi Helicobacter Pylori yang

    didiagnosis melalui pemeriksaan IgG anti Hp dengan penyakit Alergi Atopi

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik

    dengan desain penelitian kasus-kontrol dengan padanan

    (matching)individual pada variabel kelompok umur dan jenis kelamin

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan Januari 2010 sampai dengan Juni 2010.

    2) Tempat Penelitian dilakukan di unit rawat jalan RSU Dr Soetomo Surabaya.

    3) Sampel Penderita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari populasi penelitian

    yang telah dipilih.

    4) Jumlah Sampel Jumlah sampel sebanyak 52 orang dengan 26 orang penderita penyakit

    alergi atopi sebagai kelompok kasus dan 26 orang penderita non-atopi

    sebagai kontrol.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Sampel yang akan diteliti sebagai kelompok kasus diambil dengan teknik

    pengambilan sampel secara simple random sampling. Sedangkan kelompok

    kontrol diambil dengan memadankan variabel (matching) jenis kelamin

    dan kelompok usia (dengan rentang usia 5 tahun).

    6) Variabel - Variabel bebas : IgG anti Hp - Variabel terikat : Penyakit alergi atopi.

    7) Analisa Data Analisis faktor risiko.

  • 19 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN OBESITAS DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT PADA

    LANSIA DI KELURAHAN PUNCANGSAWIT KECAMATAN JEBRES

    SURAKARTA

    1. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan Obesitas dengan Osteoartritis Lutut pada Lansia di

    Kelurahan Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Surakarta

    2. Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum

    Untuk mengetahui angka kejadian osteoartritis lutut di Kelurahan Puncang

    Sawit, Kecamatan Jebres, Surakarta.

    2) Tujuan Khusus Untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap osteoartritis lutut pada lansia di

    Kelurahan Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Surakarta, sehingga dapat

    menjadi dasar dalam penatalaksanaan osteoartritis lutut di daerah tersebut

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional

    dengan pendekatan studi cross sectional

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan Desember Januari 2009 2) Tempat

    Penelitian dilakukan di beberapa Posyandu Lansia di Kelurahan

    Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Surakarta

    3) Sampel Populasi Sumber dengan kriteria sebagai berikut :

    - Pria dan Wanita yang mengalami osteoartritis lutut dengan usia lebih dari 50 tahun

    - Mau menjalani penelitian ini dengan suka rela 4) Jumlah Sampel

    Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 sampel.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Teknik random sampling dengan menggunakan tabel angka random. Setiap

    subyek dalam populasi diberi nomor urut terlebih dahulu berdasarkan urutan

    kedatangan di Posyandu

    6) Variabel - Variabel bebas : Obesitas yang dinilai dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) - Variabel terikat : Osteoartritis Lutut.

    7) Analisa Data - Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan chi square.

    Batas kemaknaan yang dipakai adalah dengan taraf signifikan () = 0,005 atau dalam tabel inteval kepercayaan 95 % (Sudigdo, 1995)

    - Odds ratio disingkat OR. Odds adalah kemungkinan peristiwa terjadi dibanding peristiwa tersebut tidak terjadi (Murti,2006)

  • 20 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    PERBEDAAN KEJADIAN OBESITAS ANTARA BAYI YANG

    MENDAPATKAN DAN TIDAK MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DI

    WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUANYAR KOTA SURAKARTA

    1. Rumusan Masalah Bagaimana perbedaan kejadian obesitas antara bayi yang mendapatkan dan tidak

    mendapatkan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar, Kota

    Surakarta

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbedaan kejadian obesitas antara bayi yang mendapatkan

    dan tidak mendapatkan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar,

    Kota Surakarta

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik

    dengan pendekatan cross sectional

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan MaretJuli 2011 2) Tempat

    Penelitian dilakukan di Puskesmas Banyuanyar, Kota Surakarta

    3) Sampel Bayi berusia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar, Kota

    Surakarta

    4) Jumlah Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini 115 bayi yaitu jumlah seluruh bayi berusia

    0-6 bulan yang tercatat di Puskesmas Banyuanyar, Kota Surakarta pada bulan

    Maret-Juli 2011

    5) Teknik Pengambilan Sampel Teknik total sampling atau sampling jenuh yaitu teknik yang apabila semua

    anggota populasi digunakan sebagai sampel untuk membuat generalisasi

    dengan kesalahan yang kecil

    6) Variabel - Variabel bebas : ASI eksklusif - Variabel terikat : Obesitas

    7) Analisa Data Teknik uji Chi Square yaitu metode statistik yang digunakan untuk

    mengetahui perbedaan frekuensi atau persentase yang diperoleh dari dua

    sampel (atau lebih) yang hanya disebabkan oleh kesalahan sampling, ataukah

    merupakan perbedaan yang signifikan (Hadi, 2000)

  • 21 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    PENGARUH POSISI BADAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMORI

    OTAK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    1. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh posisi badan terhadap kemampuan memori otak pada

    mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh posisi badan terhadap kemampuan memori otak

    manusia.

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional

    dengan metode cross sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan April-Mei 2008.

    2) Tempat Ruang diskusi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

    3) Sampel Mahasiswa pria Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2007

    dengan umur 18-21 tahun, bersedia untuk menjadi subyek penelitian, tidak

    menderita penyakit yang menimbulkan gangguan sirkulasi darah, tekanan

    darah normal (sistole 110-130 mmHg dan diastole 70-90 mmHg), tidak

    mengalami gangguan fisik dan psikis yang mengganggu dalam pengambilan

    data.

    4) Jumlah Sampel Subyek penelitian sebesar 31 orang.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Metode randomized sampling dengan metode tes memori dan dilakukan

    dalam 3 posisi.

    6) Variabel - Variabel bebas : Posisi badan. - Variabel terikat : Kemampuan memori otak pada mahasiswa Fakultas

    Kedokteran Universitas Diponegoro.

    7) Analisa Data Data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan SPSS for Windows

    Release 15.0. Untuk analisa deskriptif, dilakukan analisa univariant dengan

    menghitung nilai mean dan median hasil tes memori dalam tiap perlakuan

    kemudian disajikan dalam bentuk tabel serta grafik box-plot. Analisa analitik

    menggunakan uji Friedman untuk melihat adanya perbedaan yang bermakna

    antar kelompok terhadap variabel hasil tes memori. Untuk mengetahui

    kelompok mana yang berbeda dilakukan uji Wilcoxon.

  • 22 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN KADAR PROFIL LIPID PADA

    PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRIN

    & METABOLIK RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

    1. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan kadar HbA1c dengan kadar profil lipid pada pasien

    Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin & Metabolik RSUP Prof. Dr. R.

    D. Kandou Manado.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adakah hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar profil

    lipid pada pasien DM tipe 2.

    3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat retrospektif

    observasional analitik dengan pendekatan potong lintang menggunakan data

    sekunder.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Periode November 2012 November 2013. 2) Tempat

    Poliklinik Endokrin dan Metabolik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

    3) Sampel Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang ada di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

    Manado yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

    4) Jumlah Sampel Subyek penelitian sebesar 36 orang yang ada terdapat 19 orang perempuan dan

    17 orang laki- laki. Usia subjek penelitian bervariasi mulai dari 23 70 tahun, dengan rerata 49,44 tahun.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Teknik consecutive sampling dimana semua subjek yang datang dan

    memenuhi kriteria pemilihan dimasukan dalam penelitian sampai jumlah

    sampel terpenuhi.

    6) Variabel - Variabel bebas : Kadar HbA1c. - Variabel terikat : Kadar Kolesterol total, kadar LDL, kadar HDL, dan kadar

    Trigliserida.

    7) Analisa Data Analisis menggunakan uji Chi Square menunjukan bahwa ada korelasi positif

    antara kadar HbA1c dengan kadar Kolesterol Total, kadar LDL, kadar HDL

    dan kadar Trigliserida.

  • 23 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    KEJADIAN ANEMIA PADA BAYI USIA 6 BULAN YANG

    BERHUBUNGAN DENGAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN

    USIA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI

    1. Rumusan Masalah

    Apakah taraf sosial ekonomi dan pemberian makanan pendamping ASI berpengaruh

    terhadap insiden Anemia pada bayi usia 6 Bulan.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan hubungan antara taraf sosial ekonomi suatu keluarga dan

    pemberian makanan pendamping ASI terhadap kejadian Anemia pada bayi usian 6

    bulan.

    3. Metode Penelitian Cross Sectional (Potong Lintang)

    Penelitian Analitik dengan pendekatan Cross Sectional adalah cara pengambilan data

    variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali waktu pada saat yang

    bersamaan. Tujuannya adalah untuk mencari adanya hubungan antara pajanan

    terhadap factor risiko dan timbulnya penyakit sebagai akibat pajanan tersebut.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu:

    2007

    2) Tempat: : Kabupaten Bantul, Provinsi DIY meliputi Kecamatan Kasihan, Sewon, Bantul,

    Pajangan, Bambanglipuro, dan Pundong.

    3) Sampel: Bayi Usia 6 Bulan

    4) Jumlah sampel: Ibu postpartum 6 bulan

    5) Teknik pengambilan sampel: Data diperoleh dari penelitian terhadap kadar hemoglobin ibu postpartum 6 bulan,

    bayi usia 6 bulan.

    6) Variabel: - Variabel dependent: Anemia pada bayi usia 6 Bulan - Variabel independent: Sosial ekonomi keluarga dan usia pemberian

    makanan pendamping asi

    7) Analisis data: Dari penelitian didapatkan hasil bahwa keadaan sosial ekonomi keluarga dan

    pemberian makanan pendamping ASI berpengaruh terhadap kejadian anemia pada

    bayi usia 6 bulan. Oleh karenanya harus dilakukan perubahan sosial ekonomi

    keluarga maupun pemberian makanan pendamping ASI.

  • 24 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI

    PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN

    MINAHASA UTARA

    1. Rumusan Masalah

    Apakah gaya hidup memegang peranan penting terhadap insiden hipertensi?.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup terhadap penyakit hipertensi.

    3. Metode Penelitian Penelitian Analitik dengan pendekatan Cross Sectional adalah cara pengambilan data

    variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali waktu pada saat yang

    bersamaan. Tujuannya adalah untuk mencari adanya hubungan antara pajanan

    terhadap factor risiko dan timbulnya penyakit sebagai akibat pajanan tersebut.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu:

    Desember 2013 sampai Januari 2014

    2) Tempat: Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara

    3) Sampel: Pasien Hipertensi

    4) Jumlah sampel: 32 responden dengan cara purposive sampling (yakni hanya pasien hipertensi di

    Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara

    5) Teknik pengambilan sampel: Data diperoleh melalui pengisian kuisioner. Selanjutnya data yang telah terkumpul

    diolah menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan uji korelasi

    Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan = 0,05 6) Variabel:

    Variabel dependent: Penyakit Hipertensi, Variabel independent: Gaya Hidup,

    Variabel independent (risiko) yang dikendalikan: Pendidakan dan

    pengetahuan, status gizi, olahraga, stress.

    7) Analisis data: Menghubungkan antara pengaruh gaya hidup terhadap penyakit hipertensi.

  • 25 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    PENGARUH KONSELING OBAT TERHADAP KEPATUHAN PASIEN

    DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK KHUSUS RUMAH

    SAKIT UMUM PUSAT DR. M. DJAMIL PADANG

    1. Rumusan Masalah

    Bagaiamana pengaruh konseling terhadap kepatuhan pasien Diabetes Mellitus tipe 2,

    dimana aspek yang dinilai yaitu pengetahuan, sikap, kadar glukosa darah puasa dan

    Pill Count (menghitung sisa obat yang didapat pasien selama periode waktu

    tertentu)?.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap kepatuhan pasien Diabetes Mellitus

    tipe 2, dimana aspek yang dinilai yaitu pengetahuan, sikap, kadar glukosa darah puasa

    dan Pill Count (menghitung sisa obat yang didapat pasien selama periode waktu

    tertentu.

    3. Metode Penelitian Metode penelitian eksperimental, dengan menggunakan pra-eksperimental (Pre-

    Experimental), dengan rancangan yang digunakan adalah The One Group Pretest Posttest Design.

    4. Desain penelitian 1) Waktu:

    Februari sampai April 2011.

    2) Tempat: Poliklinik Khusus Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang

    3) Sampel: pasien diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Khusus Rumah Sakit Umum Pusat Dr.

    M. Djamil Padang dengan kriteria inklusi.

    4) Jumlah sampel: 50 pasien

    5) Teknik pengambilan sampel: Unprobability Sampling yaitu Accidental Sampling

    6) Variabel: Variabel bebas: Konseling obat

    Variabel terikat: DM tipe 2

    7) Analisis data: Data yang sudah direkapitulasi untuk hasil wawancara dan hasil laboratorium

    untuk kadar glukosa darah, kemudian dilakukan analisis data secara statistik.

  • 26 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN, HIGIENE

    PERORANGAN, DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN

    KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

    KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2012

    1. Rumusan Masalah

    Adakah hubungan antara Sanitasi Lingkungan, Higiene Perorangan, dan

    Karakteristik individu dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas

    Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2012?.

    2. Tujuan Penelitian

    Tujuan Umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sanitasi

    lingkungan, higiene perorangan, dan karakteristik individu dengan kejadian demam

    tifoid di wilayah kerja puskesmas Kedungmundu kota Semarang tahun 2012.

    3. Metode Penelitian Desain Penelitian Kasus-Kontrol.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu:

    Januari-Desember tahun 2011

    2) Tempat: Di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang

    3) Sampel: Penderita demam tifoid

    4) Jumlah sampel: 546 orang.

    5) Teknik pengambilan sampel: Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

    teknik simple random sampling yaitu setiap anggota atau unit dari populasi

    mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel

    6) Variabel: Variabel bebas: Sanitasi Lingkungan, Sarana air bersih, Sarana pembuangan tinja

    7) Analisis data: Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis secara univariat

    dan bivariat.

  • 27 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA STRESS DENGAN POLA MENTRUASI PADA

    MAHASISWA D IV KEBIDANAN JALUR REGULER UNIVERSITAS

    SEBELAS MARET SURAKARTA.

    1. Rumusan Masalah

    Adakah hubungan stres dengan pola menstruasi pada mahasiswa D IV kebidanan jalur

    reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres dengan pola menstruasi pada

    mahasiswa D IV kebidanan jalur reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    3. Metode Penelitian desain penelitian merupakan rencana penelitian yang memuat tentang struktur dan

    strategi penelitian untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian ini menggunakan

    desain penelitian obsevasional dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

    hubungan antara stress dengan pola menstruasi. Penelitian cross sectional disebut juga

    penelitian tranversal sebab variabel bebas (faktor resiko) dan variabel tergantung

    (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang sama.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu:

    Pada tanggal 1-4 Juni tahun 2010.

    2) Tempat: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

    3) Sampel: Seluruh mahasiswa di Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    4) Jumlah sampel: Dalam penelitian ini, peneliti meneliti sejumlah 89 mahasiswa yang terdiri dari 34

    mahasiswa semester II dan 55 mahasiswa semester IV. Peneliti menggunakan

    seluruh anggota populasi karena apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih

    baik semua anggota populasi diambil sebagai sampel sehingga penelitiannya

    merupakan penelitian populasi

    5) Teknik pengambilan sampel: Teknik samplingnya menggunakan non probability/ non random sampling dengan

    cara total sampling (sampling jenuh) yaitu menggunakan

    6) Variabel: - Variabel: Variabel bebas: Stres - Variabel terikat: Pola menstruasi

    7) Analisis data: Analisis Univariate

    Menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif

    dengan menghitung distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara univariat

    dalam penelitian ini adalah

    karakteristik responden.

    Analisis Bivariate

    Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan ke dua variabel ordinal

    menggunakan uji spearman rank correlation dengan taraf signifikansi () 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%

  • 28 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA USIA

    SUBUR (WUS) TENTANG KEPUTIHAN FISIOLOGIS DAN

    PATOLOGIS DI LAPAS WANITA KELAS IIA KOTA SEMARANG

    TAHUN 2011

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana tanggapan dan sikap Wanita usia subur (WUS) tentang keputihan

    fisiologis dan patologis dilapas wanita kelas IIA kota semarang tahun 2011 oleh

    Wiwin Embo Johar, Sri Rejeki, Nikmatul Khayati.

    2. Tujuan Penelitian Menganalisa hubungan dengan sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis

    di Lapas Wanita KELAS IIA KOTA Semarang Tahun 2011.

    3. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah analitik observasional. Instrumen atau alat pengumpulan

    data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Dalam

    penggunaan kuesioner ini meggunakan jenis kuesioner tertutup yaitu yang sudah

    disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner ini

    menggunakan kuesioner pilihan ganda untuk pertanyaan mengenai pengetahuan yang

    berisi 10 pertanyaan. Dan untuk pertanyaan tentang sikap menggunakan skala

    pengukuran sikap likert yang berisi 15 pertanyaan.

    4. Desain penelitian 1) Waktu

    Januari 2011.

    2) Tempat Lapas Wanita KELAS KOTA SEMARANG.

    3) Sampel Wanita Usia Subur.

    4) Jumlah sampel 20 responden.

    5) Teknik pengambilan sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability

    Sampling , yaitu dengan Sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik

    penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

    Istilah lain sampel jenuh adalah sensus , dimana semua anggota populasi

    dijadikan sampel..

    6) Variabel Variabel bebas : Pengetahuan WUS tentang keputihan fisiologis dan

    patologis, Variabel terikat : Sikap WUS tentang keputihan fisiologis dan

    patologis.

    7) Analisis data Berdasarkan uji Alpha diperoleh hasil bahwa kedua variabel dalam penelitian

    ini yaitu pengetahuan dengan sikap tentang keputihan adalah reliabel karena

    memiliki nilai Alpha lebih besar dari 0,70 yaitu 0,816 untuk variabel

    pengetahuan dan 0,849 untuk variabel sikap.

  • 29 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

    POLIO DENGAN PERILAKU PASCA IMUNISASI POLIO PADA BAYI

    DI PUSKESMAS SUKOHARJO.

    1. Rumusan Masalah Apakah hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan

    perilaku pasca imunisasi polio pada bayi umur 0 3 bulan? 2. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan

    ibu tentang imunisasi polio dengan perilaku pasca imunisasi polio pada bayi

    umur 0 3 bulan. 3. Metode Penelitian

    Metode penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan

    pendekatan cross sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Bulan Mei Juni 2009. 2) Tempat

    Puskesmas Sukoharjo.

    3) Sampel Bayi di puskesmas sukoharjo yang di imunisasi polio.

    4) Jumlah Sampel Dari 90 orang hanya 47 responden yang memenuhi syarat.

    5) Tehnik Pengambilan Teknik Sampling, Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

    purposive sampling yaitu pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri sifat

    tertentu yang berkaitan dengan karakterisik populasi. Penelitian ini

    menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup (close ended)

    yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden

    dan juga mudah diolah (ditabulasi).

    6) Variabel Variabel Bebas Pengetahuan ibu tentang Imunisasi Polio. Variabel Terikat

    Perilaku Pasca pemberian Imunisasi Polio.

    7) Analisis Data Pengolahan data menggunakan teknik editing, coding dan tabulating.

    Analisis Univariat dan Analisis Bivariat.

  • 30 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN POLA MAKAN, OLAH RAGA, DAN MEROKOK

    TERHADAP PREVALENSI PENYAKIT STROKE NON HEMORAGIK

    1. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan pola makan, olah raga, dan merokok terhadap prevalensi

    penyakit stroke non hemoragik

    2. Tujuan Penelitian Menganalisa hubungan pola makan, olah raga, dan merokok terhadap prevalensi

    penyakit stroke non hemoragik

    3. Metode Penelitian Penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian studi analitik potong lintang

    (cross sectional)untuk mengetahui karakteristik pola hidup (pola

    makan,merokok,olah raga),demografi, (jenis kelamin, usia), dislipidemia, hipertensi,

    diabetes mellitus. menganalisis hubungan pola hidup,pola makan, olahraga dan

    merokok terhadap prevalensi stroke non hemoragik

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Mei sampai Juli 2013

    2) Tempat Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi

    3) Sampel Semua pasien stroke di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi

    4) Jumlah sampel 81 responden

    5) Teknik pengambilan sampel Total sampling dimana setiap pasien stroke di Poli Saraf Rumah Sakit Umum

    Raden Mattaher Jambi yang masuk kriteria inklusi di ambil menjadi sampel.

    6) Variabel Pola makan, olah raga, dan merokok terhadap prevalensi stroke non

    hemoragik

    7) Analisis data Dari hasil penelitian ini, didapatkan jumlah penderita stroke

    nonhemoragikterbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (56,79%).

    Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, risiko stroke pada pria 1,25

    lebih tinggi daripada wanita, tetapi serangan stroke pada pria terjadi di usia

    lebih muda sehingga tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi. Dengan

    kata lain, walau lebih jarang terkena stroke, pada umumnya wanita terserang

    pada usia lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar.

  • 31 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENJAGA

    KEBERSIHAN GENITALIA EKSTERNA DENGAN KEJADIAN

    KEPUTIHAN PADA SISWI SMA NEGERI 4 SEMARANG

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana hubungan antara pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan genetalia

    eksterna dangan kejadian keputihan pada siswi SMA negeri 4 semarang.

    2. Tujuan Penelitian Menganalisa hubungan antara pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan

    genetalia eksterna dangan kejadian keputihan.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan

    cross sectional. Subjek penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 4 Semarang periode

    2010 - 2011. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner terpimpin

    yang telah diujicobakan.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011.

    2) Tempat Lokasi penelitian ini di SMA NEGERI 4 SEMARANG.

    3) Sampel Sampel pada penelitian ini adalah siswi SMA NEGERI 4 SEMARANG.

    4) Jumlah sampel Jumlah sampel adalah 64 siswi.

    5) Teknik pengambilan Teknik pengambilan sampel ini adalah Simple random sampling.

    6) Variabel -Bebas : pengetahuan menjaga kebersihan genetalia eksterna.

    -Terikat : perilaku menjaga genetalia eksterna.

    7) Analisis data Angka kejadian keputihan di SMA Negeri 4 Semarang sangat tinggi karena

    sebanyak 96,9% responden mengalami keputihan. Tingkat pengetahuan siswi

    SMA Negeri 4 Semarang dalam hal menjaga kebersihan genitalia eksterna

    masih kurang (82,8%). Sebagian besar siswi SMA Negeri 4 Semarang

    memiliki perilaku menjaga kebersihan genitalia yang baik (95,3%).

  • 32 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA

    ANAK SEKOLAH DASAR DI KEL. CEMPAKA KEC. CEMPAKA

    KOTA BANJAR BARU

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana hubungan perilaku jajan dengan kejadian diare pada anak skolah dasar

    2. Tujuan Penelitian

    Menganalisa hubungan perilaku jajan dengan kejadian diare pada anak skolah dasar

    3. Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan

    cross sectional.

    4. Desain Penelitian

    1) Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012

    2) Tempat Penelitian ini dilakukan di KEL. CEMPAKA KEC. CEMPAKA KOTA

    BANJAR BARU

    3) Sampel Sampel pada penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar di Kel. Cempaka

    Kec. Cempaka Kota Banjar Baru.

    4) Jumlah sampel Jumlah sampel adalah 183 responden

    5) Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel adalah Total sampling.

    6) Variabel Variabel bebas : Perilaku jajan anak sekolah dasar.

    Variabel terikat : Kejadian diare.

    7) Analisis data Adapun uji korelasi pada analisa ini digunakan Chi Square karena variabel

    kebiasaan jajan mempunyai bentuk data berskala nominal. Hasil yang

    didapatkan nilai p = 0,000, hasil ini ternyata lebih kecil dari nilai = 0,05

  • 33 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG

    MENGKONSUMSI ALKOHOL DENGAN TINDAKAN KONSUMSI

    MINUMAN BERALKOHOL PADA NELAYAN DI KELURAHAN

    BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

    1. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang mengkonsumsi alkohol

    dengan tindakan konsumsi minuman beralkohol pada nelayan dikelurahan Bitung

    Karangria Kecamatan Tuminting Kota Manado.

    2. Tujuan Penelitian Menganalisa hubungan antara pengetahuan tentang mengonsumsi alkohol dengan

    tindakan konsumsi minuman beralkohol pada nelayan.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan

    cross sectional.

    4. Desain penelitian 1) Waktu

    Maret-Juli 2012

    2) Tempat Lokasi penelitian ini adalah di KEL. BITUNG KEC. TUMINTING KOTA

    MANADO

    3) Sampel Sampel pada penelitian ini adalah nelayan di Kelurahan Bitung Kecamatan

    Tuminting Kota Manado.

    4) Jumlah sampel Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 58 responden

    5) Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggunakan sampling.

    Pengambilan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu

    pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri.

    6) Variabel Bebas : pengetahuan tentang mengonsumsi alkohol dengan tindakan

    konsumsi minuman beralkohol pada nelayan.

    Terikat : sikap tentang mengonsumsi alkohol dengan tindakan konsumsi

    minuman beralkohol pada nelayan.

    7) Analisis data Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square, diperoleh p value 1,000

    karena p value > 0,05 maka artinya tidak ada hubungan yang bermakna

    antara variabel pengetahuan dengan tindakan konsumsi minuman beralkohol

    pada nelayan di Kelurahan Bitung Karangria Kecamatan Tuminting Kota

    Manado.

  • 34 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    EFEKTIVITAS TERAPI BIOMEDIS ( MODIFIKASI DIET )

    TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU AUTISME DAN GANGGUAN

    PENCERNAAN ANAK AUTISME DI SLB PUTRA JAYA, SD AUTISME

    LABORATORIUM UM, DAN TEMPAT TERAPI A PLUS MALANG

    1. Rumusan Masalah Bagaimana efektivitas terapi biomedis ( modifikasi diet ) terhadap perbaikan perilaku

    autism dan gangguan pencernaan anak autisme di SLB Putra Jaya ?.

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui keefektifan terapi biomedis yaitu dalam hal ini modifikasi diet yang

    difokuskan pada makanan dan minuman yang mengandung gluten dan kasein dalam

    upaya perbaikan perilaku autisme dan gangguan pencernaan pada anak autism.

    3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan desain cross

    sectional dimana gambaran tentang pola konsumsi anak autisme diikuti selama satu

    bulan ( food Diary) dan secara bersamaan juga dilihat perilaku autisme dan gangguan

    pencernaan yang terjadi, kemudian dilihat hubungan diantaranya.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Oktober Desember 2011. 2) Tempat

    SD Autisme Laboratorium UM, TKLB Putra Jaya, SDLB Putra Jaya, dan tempat

    terapi A Plus.

    3) Sampel Autisme yang dididik di SD Autisme Laboratorium UM, TKLB Putra Jaya, SDLB

    Putra Jaya, dan menjalani terapi di A Plus.

    4) Jumlah Sampel Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 38 anak

    5) Teknik Pengambilan Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggunakan sampling. Pengambilan

    sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu

    yang dibuat oleh peneliti sendiri

    6) Variabel Variabel Bebas : Pola konsumsi anak autisme selama satu bulan,

    Variabel Terikat : Perilaku autism dan gangguan pencernaan yang terjadi pada

    anak autisme.

    7) Analisis Data Uji rank spearman karena variabel independen dan dependen bersifat ordinal

    dengan tingkat kemaknaan 95%.

  • 35 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    ANALISIS KADAR KALSIUM DALAM SALIVA PADA PENYALAH

    GUNA NARKOBA

    1. Rumusan Masalah Bagaimana kadar kalsium dalam saliva pada penyalah guna narkoba ?.

    2. Tujuan Penelitian Tujuan Umum : Untuk mengetahui kadar kalsium dalam saliva pada penyalahguna

    narkoba di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Baddoka Makassar.

    Tujuan Khusus :

    Untuk mengetahui kadar kalsium dalam saliva penyalahguna narkoba jenis sabu-sabu, ganja dan ekstasi.

    Untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium dalam saliva antara penyalahguna narkoba dengan non penyalahguna.

    Untuk menganalisis perbedaan kadar kalsium dalam saliva penyalahguna narkoba jenis sabu-sabu, ganja dan ekstasi.

    Untuk mengetahui hubungan lama rehabilitasi dengan kadar kalsium saliva penyalahguna narkoba.

    3. Metode Penelitian Jenis penelitian observasional analitik dengan Desain penelitian cross sectional study

    4. Desain penelitian 1) Waktu

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2013.

    2) Tempat Pengambilan sampel dilakukan di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional

    Baddoka Makassar. Pemeriksaan kadar kalsium saliva dilakukan di Laboratorium

    Balai Pengembangan Teknologi Pertanahan (BPTP) Maros.

    3) Sampel Populasi penelitian semua penyalahguna narkoba yang direhabilitasi di Balai

    Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar (berjumlah 138 orang).

    4) Jumlah Sampel 30 respondensi.

    5) Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

    metode purposive sampling.

    6) Variable Variable Bebas : Penyalahgunaan Narkoba.

    Variabel Terikat : Kadar Kalsium Saliva.

    7) Analisa Data Analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan uji annova, uji t dan uji

    chi-square menggunakan program SPSS 16 untuk windows.

  • 36 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

    KADAR KOLINESTERASE PADA PEREMPUAN USIA SUBUR DI

    DAERAH PERTANIAN

    1. Rumusan Masalah

    Faktor - Faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kadar kolinesterase pada

    PUS di Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes?.

    2. Tujuan Penelitian Tujuan Umum : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar

    kolinesterase pada perempuan usia subur di Kecamatan Kersana Kabupaten

    Brebes.

    Tujuan Khusus :

    Mengidentifikasi karakteristik PUS sebagai responden di kecamatan Kersana Kabupaten Brebes.

    Mendeskripsikan keikutsertaan PUS dalam kegiatan pertanian (memberantas hama, membuang rumput tanaman, menyiram tanaman, memupuk, memanen,

    melepaskan bawang dari tangkainya, mencuci peralatan dan baju yang dipakai

    sewaktu menyemprot), tingkat risiko paparan, kelengkapan APD, lama kerja

    dalam kegiatan pertanian, masa kerja dalam kegiatan pertanian, cara

    penyimpanan pestisida, dan jumlah jenis pestisida, di Kecamatan Kersana

    Kabupaten Brebes .

    Mengukur kadar kolinesterase darah perempuan usia subur di Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes.

    3. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross

    sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Agustus Oktober 2009. 2) Tempat

    Penelitian ini dilakukan di Desa Kemukten, Limbangan, dan Sutamaja

    Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes.

    3) Sampel Perempuan usia subur di desa Kemukten, Limbangan dan Sutamaja.

    4) Jumlah Sampel 70 respondensi.

    5) Teknik pengambilan Teknik purposif dengan besar sampel 70 orang.

    6) Variabel Variabel bebas : Analisis faktor yang berhubungan dengan kolinesterasi.

    Variable Terikat : Perempuan usia subur.

    7) Analisa Data Dengan menggunakan Analisis Univariat , Analisis bivariat uji Chi-squaredan

    perhitungan nilai Rasio Prevalens(RP) dengan 95% Confidence Interval(95%

    CI), dan analisis Multivariat.

  • 37 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU IBU DALAM

    PEMBERIAN ASI EKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DENGAN

    KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS KAJHU KECAMATAN

    BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

    1. Rumusan Masalah Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Ibu Dalam Pemberian ASI

    Eklusif pada bayi 0-6 bulan dengan kejadian diare di Puskesmas Kajhu

    Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar ?

    2. Tujuan Penelitian Tujuan Umum : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku

    Ibu Dalam Pemberian ASI Eklusif pada bayi 0-6 bulan dengan kejadian diare di

    Puskesmas Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

    Tujuan Khusus :

    Untuk Mengetahui Pengaruh Pengetahuan Terhadap Prilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Eklusif pada bayi 0-6 bulan dengan kejadian diare di

    Puskesmas Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

    Untuk Mengetahui Pengaruh Informasi Terhadap Prilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Eklusif pada bayi 0-6 bulan dengan kejadian diare di

    Puskesmas Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

    3. Metode Penelitian Bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    08 Agustus s/d 22 Agustus 2013.

    2) Tempat Puskesmas Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

    3) Sampel Seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan.

    4) Jumlah Sampel sebanyak 51 responden.

    5) Teknik Pengambilan Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kemudian di uji

    statistik menggunakan Chi-square memakai program SPSS dengan tingkat

    kepercayaan 95%.

    6) Variabel Variabel Bebas : Perilaku Ibu dalam pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian

    Diare.

    Variable Terikat : Bayi 0-6 bulan.

    7) Analisis Data Uji statistik menggunakan Chi-square memakai program SPSS dengan

    tingkat kepercayaan 95% dan =0,05 Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05.

  • 38 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK TERHADAP

    TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS

    DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

    1. Rumusan Masalah

    Apakah ada hubungan lingkungan belajar klinik terhadap tingkat kecemasan pada

    pembelajaran klinik mahasiswa program Ners di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo

    Purwokerto ?.

    2. Tujuan Penelitian Tujuan Umum : Untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar klinik terhadap

    tingkat kecemasan pada pembelajaran klinik mahasiswa program Ners di RSUD Prof.

    dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

    3. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara

    observasi analitik dengan menggunakan desain cross sectional yang merupakan suatu

    penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi dengan cara pengumpulan data

    sekaligus pada suatu saat.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Oktober 2013

    2) Tempat RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

    3) Sampel Semua mahasiswa profesi Ners yang sedang menjalani praktik klinik di RSUD

    Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

    4) Jumlah Sampel 65 responden.

    5) Teknik Pengambilan Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan teknik cluster

    sampling (gugus atau kelompok sampling). Pengambilan sampel secara

    kelompok/gugus, dimaksudkan agar persebaran sampel setiap kelompok merata.

    6) Variabel Variable Bebas : ilmu pengetahuan dasar, atmosfer sosial, program pelatihan dan

    workshop, supervisi, dan beban kerja.

    Variable Terikat : tingkat kecemasan pada mahasiswa program profesi NERS di

    RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

    7) Analisa Data Analisis untuk sebelum dan sesudah perlakuan digunakan uji Chi Square dan di

    gunakan uji Fisher Exact Test.

  • 39 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN

    PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TBC PADA MAHASISWA

    DI ASRAMA MANOKWARI SLEMAN YOGYAKARTA

    1. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan

    penularan TBC pada mahasiswa di asrama manokwari sleman Yogyakarta ?.

    2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubunga dari tingakat pengetahuan dan sikap dengan perilaku

    pencegahan penularan TBC pada mahasiswa di asrama manokwari Yogyakarta.

    3. Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasi analitik dengan

    rancangan penelitian cross sectional.

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Sepember 2009.

    2) Tempat Penelitian ini mengambil tempat di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta yang

    terletak diwilayah dusun Sanggrahan, Depok, Sleman, Yogyakarta.

    3) Sampel Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta.

    4) Jumlah Sampel Sebanyak 37 responden.

    5) Teknik Pengambilan Tekhnik Totality Sampling.

    6) Variabel Variabel Bebas : pengetahuan dan sikap degan perilaku pada TBC.

    Variable Terikat : Pencegahan mahasiswa terhadap TBC.

    7) Analisa Data Analisa data menggunakan Analisa Univariet dan analisa Bivariet.

  • 40 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN

    IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PUSKESMAS

    KESUMADADI KECAMATAN BEKRI LAMPUNG TENGAH TAHUN

    2012.

    1. Rumusan Masalah Bagaimana Hubungan faktor-faktor dengan pemberian imunisasi TT pada

    Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri

    Lampung Tengah Tahun 2012?

    2. Tujuan Penelitian Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi TT

    pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri

    Lampung Tengah Tahun 2012.

    3. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini

    menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional (Potong

    lintang) adalah suatu penelitian dengan cara pendekatan, observasi atau

    pengumpulan data sekaligus pada saat itu (point time approach).

    4. Desain Penelitian

    1) Waktu

    Desember 2011.

    2) Tempat

    Puskesmas Kesumadadi Lampung Tengah.

    3) Sampel

    wanita usia subur (wus) di puskesmas kesumadadi kecamatan bekri

    lampung yang di imunisasi TT.

    4) Jumlah Sampel

    Dari 632 orang hanya 194 responden yang memenuhi syarat.

    5) Tehnik Pengambilan

    Metode sampling yang digunakan adalah random sampling dengan teknik

    Cluster sampling, yaitu dengan membagi atau mengelompokkan subjek

    populasi kedalam beberapa stratus, kemudian dibuat daftar subjek dari tiap

    stratum, lalu memilih subjek dari masing-masing sub populasi dengan

    tehnik random sampling.

    6) Variabel

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap,

    dukungan keluarga, perilaku petugas kesehatan.Sedangkan variabel

    independen dalam penelitian ini adalah perilaku WUS melakukan

    imunisasi TT.

    7) Analisis Data

    Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square.Analisa Univariat

    Status Imunisasi TT. Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan

    Status Imunisasi TT.

  • 41 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE

    DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI

    KECAMATAN KARTASURA.

    1. Rumusan Masalah

    Apakah hubungan antara usia saat timbulnya menarche dengan usia saat terjadinya

    menopause pada wanita di Kecamatan Kartasura?

    2. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui adanya hubungan antara usia saat timbulnya menarche dengan

    usia saat terjadinya menopause pada wanita di Kecamatan Kartasura.

    3. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan pendekatan studi

    cross sectional.

    4. Desain Penelitian

    1) Waktu

    Januari 2001.

    2) Tempat

    di wilayah Kecamatan Kartasura.

    3) Sampel

    Wanita Menopause

    4) Jumlah Sampel

    60 Orang.

    5) Tehnik Pengambilan

    Teknik sampling yang digunakan adalah purposif random sampling. Kemudian

    untuk menentukan hubungan antara usia menarche dengan usia menopause

    digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson.

    6) Variabel

    Variabel bebas usia saat timbulnya menarche dan Variabel terikat usia saat

    terjadinya menopause wanita di kecamatan kartasura.

    7) Analisis Data

    Setelah dianalisis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson

    didapatkan r hitung = 0,037 sedangkan r table 0,05 = 0,254.

  • 42 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POLUSI UDARA DENGAN

    TERJADINYA ISPA PADA MASYARAKAT.

    1. Rumusan Masalah

    Apakah hubungan pengetahuan masyarakat tentang polusi udara dengan

    kejadian ISPA?.

    2. Tujuan Penelitian

    untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang polusi udara

    dengan kejadian ISPA.

    3. Metode Penelitian

    Metode analitik observasional.

    4. Desain Penelitian

    1) Waktu

    Tahun 2010

    2) Tempat

    Desa Purworejo Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.

    3) Sampel

    Masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Padangan Kabupaten

    Bojonegoro.

    4) Jumlah Sampel

    Dari 1671 penduduk di desa purworejo kecamatan pandangan Kabupaten

    Bojonegoro hanya 193 responden yang memnuhi kriteria.

    5) Tehnik Pengambilan

    Sampel diambil dengan cara simple randon sempling.

    6) Variabel

    Variabel independen polusi udara dan Variabel dependen ISPA pada

    masyarakat.

    7) Analisis Data

    Uji statistik spearmans rho.

  • 43 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DAN KEJADIAN

    INSOMNIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    1. Rumusan Masalah

    Apakah ada hubungan antara perilaku merokok dan kejadian insomnia pada

    mahasiswa FK UNLAM?.

    2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok

    dan kejadian insomnia pada mahasiswa FK UNLAM.

    3. Metode Penelitian Cross Sectional (Potong Lintang)

    4. Desain Penelitian 1) Waktu

    Pada bulan September 2011 sampai September 2012

    2) Tempat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

    3) Sampel Masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Padangan Kabupaten

    Bojonegoro.

    4) Jumlah Sampel Sampel pada penelitian ini adalah subjek perokok dan bukan perokok.

    5) Tehnik Pengambilan Sampel untuk kedua kelompok pada penelitian ini diambil dengan cara

    total sampling.

    6) Variabel Variabel dependent : kejadian insomnia

    Variabel independent : kadar perilakumerokok

    7) Analisis Data Analisis data untuk mengetahui hubungan kejadianinsomniapada

    mahasiswa perokok di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

    Mangkurat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil analisis

    statistikmenunjukkan bahwa data tidak memenuhi syarat untuk dilakukan

    analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square, karena terdapat

    data dengan expectedcount yang < 5 (2,1 dan 4,9) sebanyak > 20% (50%).

    Data selanjutnya dianalisis lanjutan menggunakan uji Fishers.Hasil uji Fishers menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merokok dan kejadian insomnia, yaitu dengan didapatkannya nilai p = 0,027. Oleh

    karena itu, hipotesis dari penelitian diterima karena kedua variabel

    memiliki hubungan.

  • 44 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    PENURUNAN JUMLAH TROMBOSIT SEBAGAI FAKTOR RISIKO

    TERJADINYA PERDARAHAN PADA PASIEN DEMAM BERDARAH

    DENGUE DEWASA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

    1. Rumusan Masalah

    Apakah terdapat peningkatan risiko terjadinya manifestasi perdarahan pada pasien

    DBD yang mengalami penurunan jumlah trombosit.

    2. Tujuan Penelitian

    Mengetahui apakah terdapat peningkatan risiko terjadinya manifestasi perdarahan

    pada pasien DBD yang mengalami penurunan jumlah trombosit.

    3. Metode Penelitian

    1) Jenis : analitik observasional.

    2) Design penelitian : pendekatan retrospektif.

    3) Unsur :

    a. Who : pasien DBD yang dirawatinap.

    b. Where : di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.

    c. When : 1 Juli 2001 30 Juni 2006.

    4) Pengambilan sampel : data sekunder dari catatan medic penderita DBD.

    5) Jumlah sampel : 341 pasien dewasa.

    6) Variable :

    a. Variable bebas : jumlah trombosit.

    b. Variable terikat : perdarahan pada pasien demam berdarah dengue dewasa.

    7) Analisis data : analisis ROC untuk menentukan cut off point jumlah trombosit

    untuk terjadinya perdarahan. Uji hipotesis menggunakan uji kaikuadrat dan

    besarnya resiko dihitung dengan menggunakan rasio prevalensi. Data diolah

    dengan menggunakan program SPSS 15 For Windows.

  • 45 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT SESUDAH

    KEMOTERAPI INDUKSI REMISI PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA

    LIMFOBLASTIK AKUT

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana perubahan level serum elektrolit (potasium, kalsium, danfosfor), asam

    urat dan ureum pada anak dengan ALL dan menerima induksi remisi kemoterapi

    menggunakan protokol Indonesia ALL-2006.

    2. Tujuan Penelitian

    Mengevaluasi perubahan level serum elektrolit (potasium, kalsium, danfosfor), asam

    urat dan ureum pada anak dengan ALL dan menerima induksi remisi kemoterapi

    menggunakan protokol Indonesia ALL-2006.

    3. Metode Penelitian

    1) Jenis : analitik Observasi.

    2) Design penelitian : penelitian retrospektif analitik.

    3) Pengambilan sampel : data sekunder dari rekam medic pasien.

    4) Unsur :

    Who : pasien anak baru yang telah didiagnosis leukemia limfoblastik akut

    (LLA) yang dirawat di bangsal Hematologi-Onkologi Anak.

    Where : di RSU Dr. Saiful Anwar.

    When :bulan Januari 2008 sampai dengan Juni 2009.

    5) Jumlah Sampel : 34 anak.

    6) Variabel

    Variable bebas : pemberian Kemoterapi Induksi Remisi.

    Variable terikat : Gangguan Keseimbangan Elektrolit.

    7) Analisis data :

    Data dianalisis menggunakan paired t-test menggunakan program SPSS 13.0

    untuk menilai kemaknaan secara statistic perubahan kadar elektrolit serum

    sebelum dan sesudah kemoterapi induksi remisi tanpa membedakan kelompok

    risiko. Untuk seluruh uji statistik, dinyatakan bermakna secara statistic apabila

    nilai p < 0,05.

  • 46 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    KADAR HEMOGLOBIN DAN PREVALENSI ANEMIA PADA IBU

    LAKTASI YANG BEKERJA DAN YANG TIDAK BEKERJA

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana kadar hemoglobin dan prevalensi anemi pada ibu laktasi yang bekerja di

    luar rumah dan tidak bekerja di luar rumah di desa Ngemplak Simongan kotamadia

    Semarang.

    2. Tujuan

    Mengetahui kadar hemoglobin dan prevalensi anemi pada ibu laktasi yang bekerja di

    luar rumah dan tidak bekerja di luar rumah di desa Ngemplak Simongan kotamadia

    Semarang.

    3. Metode Penelitian

    1) Jenis : analitik observasional

    2) Design penelitian : pendekatan cross sectional

    3) Unsur :

    Who : ibu laktasi bekerja dan ibu laktasi tidak bekerja

    Where : di desa Ngemplak Simongan,kecamatan Semarang Barat , kota

    Semarang.

    When : padabulandesember 1996 sampaidenganfebruari1997.

    4) Pengambilan sampel : "proporsional random sampling!'

    5) Jumlah sampel : 172 org terdiri dari 98 orang ibu laktasi bekerja dan 74 orang

    ibu laktasi tidak bekerja.

    6) Variable :

    Variable bebas :ibu laktasi

    Variable terikat : anemia

    7) Analisis data : diuji menggunakan "Independent samples t test" sedangkan

    perbedaan prevalensi anemia antara ibu laktasi bekerja dan tidak bekerja diuji

    menggunakan Chi Square test".

  • 47 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    STUDI LONGITUDINAL PEMBERIAN TABURIN TERHADAP

    PENINGKATAN KADAR HB ANAK USIA 12 24 BULAN DI KABUPATEN BANGGAI, SULAWESI TENGAH

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana kadar Hb anak baduta yang memperoleh Taburin.

    2. Tujuan Penelitan

    Mengevaluasi kembali kadar Hb anak baduta yang memperoleh Taburin.

    3. Metode Penelitian

    1) Jenis : analitik observasional

    2) Design penelitian : rancangan kohort(longitudinal),

    3) Unsur :

    Who : seluruh anak baduta usia 1224 bulan

    Where :di kecamatan Luwuk,kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah,

    When :pada bulan MeiJuli 2009.

    4) Pengambilan sampel : Data yang dikumpulkan berupa data kadar Hb dengan

    menggunakan alat Blood Hemoglobin Photometer merek hemocue sebanyak 3

    kali setiapbulan, recall 24 jam, dan informasi mengenai status kesehatan

    diperoleh melalui wawancara dengan ibu atau pengasuh balita. Sementara untuk

    data sosio ekonomi serta karakteristik responden,diperoleh dari data yang telah

    dikumpulkan oleh peneliti sebelumnya..

    5) Jumlah sampel : 132 anak

    6) Variabel :

    Variable bebas : pemberian taburin

    Variable terikat : kadar Hb anak

    7) Analisis data : Data-data yang diperoleh diolah menggunakan program SPSS

    dan dianalisis dengan metode univariat, paired t-test, dan Independen t-test.

  • 48 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    GOLONGAN DARAH AB SEBAGAI FAKTOR RISIKO SINDROM

    SYOK DENGUE PADA ANAK

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana golongan darah AB dapat sebagai factor risiko SSD pada anak dengan

    mengikutsertakan factor infeksi sekunder, gizi lebih, dan usia 5-9 tahun.

    2. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui golongan darah AB sebagai factor risiko SSD pada anak dengan

    mengikut sertakan factor infeksi sekunder, gizi lebih, dan usia 5-9 tahun.

    3. Metode Penelitian

    1) Jenis : analitik observasional

    2) Design penelitian : cross sectional

    3) Unsur :

    Who : bayi dan anak yang dicurigai menderita infeksi dengue

    Where : di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Dr. Hasan Sadikin.

    When :bulan Januari 2008 sampai Maret 2008..

    4) Pengambilan sampel : consecutive sampling

    5) Jumlah sampel : 92 pasien

    6) Variable :

    Variable bebas : golongan darah AB

    Variable terikat : Sindrom Syok Dengue pada anak

    7) Analisis data : Faktor risiko SSD dianalisis dengan uji statistic kikuadrat

    ditentukan rasio prevalens (RP) dengan interval kepercayaan 95% dan p

  • 49 | K E L O M P O K 7 / M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

    HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH DENGAN

    KADAR HEMOBGLOBIN ANAK SEKOLAH DASAR GMIM BUHA

    MANADO

    1. Rumusan Masalah

    Bagaimana hubungan infeksi cacing dengan kadar hemoglobin anak sekolah dasar

    GMIM Buha Manado.

    2. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui hubungan infeksi cacing dengan kadar hemoglobin anak sekolah

    dasar GMIM Buha Manado.

    3. Metode Penelitian

    1) Jenis : analitik observasional.

    2) Design penelitian : cross sectional.

    3) Unsur :

    Who : anak yang terinfeksi cacing.

    Where : di Sekolah Dasar GMIM Buha Manado yang terletak di

    keluraha